Oleh :
Athiyatul Lailiyah
170301047
Oleh:
Athiyatul Lailiyah
170301047
i
Proposal Penelitian
Oleh :
ATHIYATUL LAILIYAH (170301047)
Pembimbing 1
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, taufik dan hidayah-NYA
wajib yang harus ditempuh dalam Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi
Gresik.
Muhammadiyah Gresik.
6. Kedua orang tua tercinta dan keluarga yang selalu memberikan motivasi dan
iii
7. Rekan-rekan kelas perkuliahan dan seluruh pihak yang secara langsung
maupun tidak langsung selalu saling memberikan bantuan dan semangat demi
dan saran, guna perbaikan dalam penulisan laporan akhir magang ini. Amin....
Penulis
iv
DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN JUDUL.............................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................ii
KATA PENGANTAR........................................................................................iii
DAFTAR ISI........................................................................................................v
DAFTAR TABEL...............................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR.........................................................................................vii
BAB I : PENDAHULUAN...........................................................................1
1.1 Latar Belakang ..........................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................5
1.3 Tujuan Penelitian ......................................................................5
1.4 Manfaat Penelitian ....................................................................6
LAMPIRAN-LAMPIRAN
v
DAFTAR TABEL
Hal
vi
DAFTAR GAMBAR
Hal
vii
BAB I
PENDAHULUAN
strategi agar madrasah diniyah bisa tetap bersaing dan bertahan dalam persaingan
dengan penyedia jasa pendidikan lain yang ada saat ini. Strategi yang digunakan
agar tetap bertahan dan bersaing dengan lembaga pendidikan lainnya harus
Fauzi (2019)
yang baik guna menjadi kekuatan. Secara tidak langsung organisasi atau lembaga
membutuhkan sumber daya yang baik agar dapat menjadi kekuatan yang
diandalkan dalam menghadapi persaingan. Sumber daya manusia yang baik juga
dapat memberikan peranan yang penting dalam suatu organisasi atau lembaga
untuk mencapai tujuan yang diharapkan dan menciptakan siswa siswi berkualitas.
Sumber daya manusia tersebut tidak lain adalah para guru yang bekerja di
lingkungan lembaga.
membimbing anak didik agar menjadi manusia yang berpribadi. Guru memiliki
peranan yang sangat penting dalam proses belajar mengajar. Guru juga harus
8
memiliki kecakapan dan keterampilan dalam mentransfer ilmu kepada siswa agar
seorang guru dapat memberikan arti penting terhadap kualitas produk pendidikan.
peranan yang penting baik dalam proses belajar mengajar dan dalam pembentukan
tempat untuk mengamalkan ilmu yang telah diberikan oleh guru. Setiap santri
yang telah lulus dari pondok pesantren dan dianggap memiliki kemampuan untuk
pengajar dan akan diberikan bisyaroh (gaji) sesuai dengan pertemuan yang
dilakukan.
Tabel 1.1
Uraian Gaji Guru Madin
Jumlah
No. Besar Gaji Rata-rata
Guru
1 Rp. 200.000 - Rp. 299.000 4 orang
2 Rp. 300.000 - Rp. 399.000 2 orang
3 Rp. 400.000 - Rp. 499.000 6 orang
4 Rp. 500.000 - Rp. 599.000 5 orang
5 Rp. 600.000 - Rp. 699.000 2 orang
6 Rp. 700.000 - Rp. 799.000 4 orang
7 Rp. 800.000 - Rp. 899.000 2 orang
9
8 Rp. 900.000 - Rp. 999.000 1 orang
9 Rp. 1.000.000 - Rp. 1.999.000 3 orang
Bisyaroh (gaji) guru di pondok pesantren bisa dikatakan dibawah upah
minimum yang ditetapkan oleh daerah dan hal ini akan sangat berpengaruh pada
Pendidikan Diniyah dan Guru Swasta (BPPDGS), bantuan ini digunakan untuk
kebutuhannya, bantuan ini diberikan setidaknya satu tahun sekali. Untuk setiap
bulannya guru madrasah diniyah hanya menerima uang dari bisyaroh (gaji) yang
kekurangan dengan apa yang mereka dapatkan dari bisyaroh (gaji) yang mereka
terima. Bisyaroh (gaji) yang diberikan oleh madrasah disesuaikan dengan jabatan
Bisyaroh (gaji) merupakan suatu hal yang sangat penting bagi setiap
orang, begitu pula bisyaroh (gaji) merupakan suatu hal yang penting untuk guru
yang diterima oleh guru madrasah diniyah sangatlah minim dan mungkin tidak
akan cukup jika digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Akan tetapi
10
tidak sedikit pula guru yang merasa tercukupi dengan bisyaroh (gaji) yang
diterima.
Hal tersebut dapat dipicu oleh berbagai macam alasan diantaranya dapat
dipicu oleh perbedaan cara memaknai bisyaroh (gaji) yang diterima. Bagi
beberapa guru yang merasa tidak dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari dengan
uang dari bisyaroh (gaji) yang mereka terima, hal ini dapat dipicu oleh sebab
mereka menjadi kepala keluarga, hanya memiliki satu pendapatan saja. Bagi
beberapa guru yang merasa tercukupi dengan uang dari bisyaroh (gaji) dapat
dipicu oleh karena mereka masih belum menikah dan masih hidup bersama
dengan kedua orang tuanya, menjadi guru tidaklah menjadi pendapatan utama.
alasan timbulya masalah keuangan. Salah satu manfaat literasi keuangan adalah
kesejahteraan Soetiono & Setiawan (2018). Objek penelitian ini adalah guru
11
bagaimana tingkat literasi keuangan guru madrasah diniyah, karena guru
kebutuhan dan keinginan mereka yang semakin meningkat, oleh karena itu dapat
dikatakan bahwa literasi keuangan merupakan suatu hal yang sangat diperlukan
untuk setiap orang, karena literasi keuangan memberikan pengetahuan agar setiap
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan, maka judul penelitian ini yaitu
upah minimum?
2. Untuk mengkaji guru yang mengajar di pondok pesantren Ushulul Hikmah Al-
12
bisyaroh (gaji) di bawah upah minimum.
Sesuai dengan tujuan penelitian, maka peneliti berharap penelitian ini bermanfaat
1. Manfaat Akademis
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi untuk topik penelitian yang
2. Manfaat Praktisi
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan informasi tambahan bagi setiap guru
13
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
bahwa literasi keuangan setiap individu masih rendah hal ini terjadi bukan hanya
dikarenakan pendapatan yang rendah saja, akan tetapi juga dapat disebabkan
setiap individu bukan hanya sekedar ilmu pengetahuan ataupun teori saja, akan
tetapi dengan adanya literasi keuangan diharapkan setiap individu lebih bijaksana
dan cakap dalam mengelola aset yang dimiliki agar dapat memberikan manfaat
atau timbal balik yang dapat digunakan untuk memperkuat keuangan dalam
perbedaan objek penelitian. Pada penelitian relevan di atas yang menjadi objek
adalah setiap individu sedangkan pada penelitian ini memiliki objek guru
semua guru memiliki pengetahuan tentang literasi keuangan yang baik meskipun
seorang guru pasti memiliki pendidikan yang baik. Seorang guru tidak akan
14
berperilaku konsumtif apabila ia memiliki pengetahuan tentang keuangan,
tabungan, asuransi, dan investasi, akan tetapi seorang guru akan berperilaku
rendah.
memiliki kesaman yaitu membahas tentang Literasi Keuangan Guru, akan tetapi
relevan tersebut adalah bagaimana literasi keuangan guru yang memiliki gaji di
Tangga (Studi Kasus Pada Guru PNS SDN 3 Buyut Ilir Kecamatan Gunung Sugih
diperoleh adalah semua ibu rumah tangga yang memiliki profesi sebagai Guru
PNS SDN 3 Kampung Buyut Ilir Kecamatan Gunung Sugih Kabupaten Lampung
kebutuhan yang diperlukan dengan cara yang berbeda-beda dan sesuai dengan
kemampuan yang dimiliki agar pengeluaran tidak lebih besar dari pendapatan.
15
jumlah keluarga yang berbeda-beda dengan kebutuhan sehari-hari yang berbeda
dalam setiap keluarga. Dengan kemampuan literasi keuangan, ibu rumah tangga
yang berprofesi sebagai Guru PNS SDN 3 Buyut Ilir dapat mengelola uang
penghasilan per bulan dengan baik, hal ini dibuktikan dengan tercukupinya
kebutuhan selama satu bulan dan ada pula sebagian ibu rumah tangga yang dapat
objek kajian yaitu jika penelitian relevan di atas memiliki objek ibu rumah tangga
Mahasiswa Dalam Perspektif Ekonomi Islam (Studi Pada Mahasiswa FEBI UIN
wawancara dan observasi non partisipan. Hasil penelitian yang diperoleh adalah
literasi keuangan yag dimiliki mahasiswa FEBI UIN Raden Intan Lampung
Angkatan 2015-2016 masih dalam kategori sedang dan literasi keuangan yang
dimiliki oleh mahasiswa FEBI UIN masih belum sesuai dengan al-qur’an dan
hadits. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya mahasiswa yang lebih memilih
menghabiskan uang yang mereka miliki untuk kgiatan yang bersifat konsumtif
dan boros, sedangkan dalam ekonomi islam kegiatan konsumsi yang dilakukan
16
Persamaan penelitian relevan di atas dengan penilitian ini adalah sama-
penelitian ini adalah literasi keuangan dan objek penelitian pun berbeda, objek
kajian pada penelitian relevan adalah mahasiswa FEBI dan objek kajian penelitian
Untuk lebih jelas dan detailnya terhadap penelitian rujukan dapat dilihat
17
Hasil dari empat penilitian rujukan menunjukkan bahwa literasi keuangan yang
dimiliki oleh setiap individu dikategorikan rendah. Hal ini seringkali terjadi
karena pengelolaan keuangan yang salah, menggunakan uang untuk sesuatu yang
baik dapat menjadikan setiap individu memiliki literasi keuangan yang baik dan
dapat menyisihkan uang yang mereka miliki untuk sesuatu yang memberikan
Literasi dalam bahasa inggris yaitu literacy berasal dari bahasa latin “litera
Indonesia (KBBI) diartikan sebagai segala sesuatu yang berkaitan dengan uang,
18
seluk beluk uang, urusan uang, dan keadaan uang. Istilah keuangan dapat
memiliki arti keuangan dan aset lainnya, manajemen aset, dan menghitung dan
Forgue, 2010).
membuat orang tersebut mampu memanfaatkan sumber daya yang ada. Ketika
daya yang ada agar dapat mencapai sesuatu yang direncanakan sebelumnya, pada
saat itulah literasi keuangan terjadi. Melihat beberapa definisi di atas dapat
2.2.2 Guru
Dalam bahasa arab guru dikenal dengan sebutan al-mu’allim atau al-ustadz, yang
memiliki tugas memberikan ilmu dalam majlis ta’lim. Artinya, guru adalah
19
keahlian khusus. Menjadi seorang guru tidaklah mudah untuk dilakukan bagi
Azis (2010), guru atau pendidik adalah seseorang yang bertanggung jawab
jasmani dan rohani agar dapat menjadi individu yang sanggup berdiri sendiri.
Pendidik atau guru merupakan salah satu faktor tenaga pendidikan yang paling
penting karena pendidiklah yang yang nantinya akan mengantarkan para peserta
didik menuju kedewasaan, dengan segala bekal yang telah diberikann guru
akhlak peserta didik agar menjadi orang yang memiliki kepribadian yang baik.
pendidikan islam biasa disebut dengan murabbi, mu’allim, dan mu’adzib. Pada
dasarnya semua memiliki makna yang sama dan memiliki arti orang-orang yang
Guru pendidikan islam tidak hanya bertugas mengajar di kelas saja, akan
tetapi guru pendidikan agama islam memiliki fungsi yang sangat luas yaitu
membina seluruh kemampuan dan sikap yang baik bagi peserta didik menurut
ajaran agama islam. Novan Ardi W (2012), Fungsi guru pendidikan agama islam
20
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa guru pendidikan islam adalah
seorang pendidik yang mengajarkan ajaran islam dan membimbing peserta didik
Pondok pesantren terdiri dari dua kata yaitu pondok dan pesantren. Pondok
memiliki arti bangunan yang berfungsi sebagai tempat menimba ilmu agama,
Sehingga pondok pesantren memiliki arti suatu tempat yang tersedia untuk para
santri untuk menerima pelajaran agama islam sekaligus tempat berkumpul dan
tempat tinggal.
pendidikan agama islam yang tumbuh dan diakui masyarakat sekitar dengan
sistem asrama. Para santri menerima pendidikan agama islam dengan sistem
apabila memiliki santri sekitar 1.000-2.000 santri, dan pesantren tergolong besar
apabila meilikki lebih dari 2.000 santri yang berasal dari berbagai kabupaten dan
propinsi.
21
Terdapat berbagai metode untuk melakukan pembelajaran di pondok pesantren,
diantaranya :
1. Sorogan kitab
Sorogan berasal dari kata sorog (jawa) yang berarti menyadarkan kitabnya
kyai).
2. Sawir
disampaikanya.
3. Sorokan al-qur’an
kyai atau ustad dengan cara mengaji dan disemak kemudian ada
4. Madrasah diniyah
biasanya pada siang atau malam hari, pelajaran yang diberikan sesuai
Literasi Keuangan
Model Interaktif
22
para pengajar dengan bisyaroh (gaji) di bawah upah minimum. Mengenai adanya
Ibrohimi Gresik peneliti dapat melihat suatu permasalahan dari sudut pandang
merupakan tujuan setiap guru di madrasah diniyah, dan untuk mampu melakukan
Untuk mengetahui informasi secara mendalam tentang apa yang menjadi topik
interaktif yaitu melalui pengumpulan data, reduksi data, display data, dan
23
verifikasi atau kesimpulan. Berdasarkan model interaktif, sehingga peneliti
24
BAB III
METODE PENELITIAN
Di dalam penelitian ini, menganalisis makna bisyaroh (gaji) bagi guru madin dalam
terjadi di lapangan berkaitan dengan bisyaroh (gaji) guru madin di PP. Ushulul
Hikmah Al-Ibrohimi Manyar Gresik. Pada penelitian ini yang diamati adalah cara
memaknai bisyaroh (gaji) guru madin di bawah upah minimum dalam memenuhi
kebutuhan sehari-hari.
tetapi oleh Spardley dinamakan “social situation” atau situasi sosial yang terdiri
atas tiga elemen yaitu : tempat (place), pelaku (actors), dan aktivitas
25
Tempat dalam penelitian ini PP. Ushulul Hikmah Al-Ibrohimi Manyar
Gresik. Pelaku atau orang dalam penelitian ini adalah para guru yang mengajar di
dalam madrasah diniyah. Aktivitas sehari-hari guru madin yaitu mengajar para
kegiatan yang selalu dilakukan dan tempat selalu menghasilkan situasi sosial
tertentu.
Dalam setiap penelitian disamping menggunakan metode yang tepat juga diperlukan
faktor penting dalam penelitian, kerena di dalam setiap penelitian pasti memelukan
data. Sumber data yang digunakan peneliti adalah data primer. Data primer adalah
sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data yang
Sampling adalah teknik pengambilan sampel data yang pada awalnya sedikit lama-
lama menjadi besar. Hal ini dilakukan karena dari jumlah yang sedikit tersebut
belum mampu memberikan data yang memuaskan, maka mencari orang lain lagi
yang dapat digunakan sebagai sumber data. Dengan demikian jumlah sampel
sumber data akan semakin besar seperti bola salju menggelinding lama-lama
26
Gresik mengenai cara memaknai bisyaroh (gaji) bagi guru madin dalam
oleh daerah. Metode ini biasa digunakan untuk pola sosial dan komunikasi
Pelaku atau orang yang berperan dalam penelitian ini yaitu Informan (subyek)
dalam penelitian ini terdiri dari 5 orang. Informan pertama atau selaku key
informan yaitu Ustad Sholeh kepala sekola madrasah diniyah awwaliyah Al-
Ibrohimi. Dalam penelitian ini informan kunci dan informan lainnya sangat
penting dalam memberikan informasi atau data yang dibutuhkan oleh peneliti,
serta mempunyai waktu cukup untuk memberikan informasi mengenai hal yang
sedang diteliti oleh peneliti guna untuk mendukung kelancaran penelitian ini.
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam suatu
Pengambilan data yang dilakukan oleh peneliti adalah data primer. Sumber primer
adalah sumber data yang secara langsung memberikan data kepada pengumpulan
27
pondok pesantren. Teknik observasi, Peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-
hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data
Gresik.
pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh (Sugiyono, 2019:305). Peneliti
recorder, gambar, brosur, dan material lain yang dapat membantu pelaksanaan
28
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang
diperoleh dari hasi wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi. Dengan cara
melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan
yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh
diri sendiri maupun orang lain (Sugiyono, 2019:320). Teknik analisis data pada
penelitian ini adalah analisis data kualitatif mengikuti konsep model Miles and
1. Pengumpulan Data
tanggapan, pendapat, dan pandangan yang diperoleh dari informan. Data yang
bisyaroh (gaji) guru madin dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan gaji
2. Reduksi Data
Data yang diperoleh peneliti dari lapangan yang jumlahnya cukup banyak dan
akan direduksi oleh peneliti. Reduksi data adalah proses pemilihan data,
merangkum hal-hal yang pokok dan fokus pada hal penting. Langkah-langkah
Peneliti memiliki data dari hasil wawancara maupun observasi terhadap guru di
29
melakukan reduksi data.
3. Penyajian Data
Penyajian data dalam penelitian ini dilakukan dalam bentuk proporsi. Melalui
penyajian data tersebut, memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, dan
4. Verification
Penarikan suatu kesimpulan dari hasil reduksi data daan penyajian data
merupakan langkah terakhir. Dalam tahap kesimpulan ini akan didukung oleh
data dan hasil analisis yang kredibel. Penarikan kesimpulan merupakan tahap
30
sudah diperoleh peneliti di lapangan. Triangulasi sumber adalah untuk menguji
kredibilitas data dengan cara mengecek data yang diperoleh melalui beberapa
ditetapkan secara jelas, sehingga dapat dengan mudah terselesaikan, dan peneliti
bisa memanfaatkan yang lain di luar data untuk memastikan atau mengecek data
sejauh mana data yang didapatkan oleh peneliti sesuai dengan yang diberi oleh
pemberi data ata informan sehingga data yang didapatkan oleh peneliti bisa
dikatakan kredibel.
31
DAFTAR PUSTAKA
Danang Dwi Atmojo (2019). Analisis Literasi Keuangan Ibu Rumah Tangga
(Studi Kasus Pada Guru PNS SDN 3 Buyut Ilir Kecamatan Gunung Sugih
Kabupaten Lampung Tengah).
Novan Ardi Wiyani (2012), Pendidikan Karakter Berbasis Islam dan Taqwa.
(Yogyakarta : Teras, 2012).
Nur Aliah Rahma (2019). Kajian Literasi Finansial dan Perilaku Konsumtif Guru
di SMAN 4 Makassar.
32