Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN HASIL

PRAKTIK KERJA MAGANG

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH

Diajukan sebagai syarat melakukan responsi kepada penguji praktik kerja magang
Prodi perbankan Syariah
Fakultas Syariah
Institut Pesantren KH. Abdul Chalim

Disusun oleh :

Dinda Dwi Wardani


20171700231021

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS SYARIAH
INSTITUT PESANTREN KH ABDUL CHALIM
MOJOKERTO
2020
Dinda Dwi Wardani
20171700231021

Telah dinyatakan memenuhi syarat akademik pada proses Praktik Kerja Magang/PKL Di instansi
Kementrian Pertahanan/ Dirrjen Potensi Pertahanan pada bulan Juli s.d. Agustus 2020.

Jakarta, 31 Agustus 2020

Dosen Pembimbing Lapangan Pimpinan / Pihak Instansi


a.n. Sesditjen Pothan Kemhan
Kepala Bagian Umum
u.b.
Kasubbag Kepegawaian

( .................................................. ) Giri Satriyo Adisaputro, S.E


196604141990081001

Kaprodi Perbankan Syariah Sekretaris Prodi Perbankan Syariah

Kaprodi Perbankan Syariah Sekretaris Prodi Perbankan Syariah

Lu’lu’ il Maknuun, SE., MM Lutvi Alamsyah, SE., MM


NIDN. 2101089201 NIDN. 2124099002
Daftar Isi
KATA PENGANTAR ...................................................................................................................................... 4
BAB I ........................................................................................................................................................... 6
PENDAHULUAN ........................................................................................................................................... 6
A. Latar Belakang ................................................................................................................................. 6
B. Tujuan Program Magang ................................................................................................................ 7
C. Manfaat Program Magang .............................................................................................................. 8
D. Bentuk dan Jenis Kegiatan .............................................................................................................. 8
BAB II ........................................................................................................................................................ 10
METODE KERJA ......................................................................................................................................... 10
A. Lokasi Praktik ................................................................................................................................ 10
B. Waktu Pelaksanaan ....................................................................................................................... 10
C. Cara Kerja ...................................................................................................................................... 11
1. Pendekatan Observasi ............................................................................................................... 11
2. Pendekatan Wawancara ........................................................................................................... 11
BAB III ....................................................................................................................................................... 12
SEJARAH INSTANSI .................................................................................................................................... 12
A. Gambaran Umum Instansi ............................................................................................................ 12
1. Sejarah Kementrian Pertahanan RI ........................................................................................... 12
2. Visi dan Misi Kementerian Pertahanan RI Ditjen Pothan .......................................................... 15
3. Struktur Organisasi Kementerian Pertahanan ........................................................................... 16
B. Kegiatan Kerja Praktik Kerja Magang (PKM).................................................................................. 19
C. Deskripsi Bidang Pratikan .............................................................................................................. 23
D. Hambatan- Hambatan ................................................................................................................... 24
E. Temuan Lapangan ......................................................................................................................... 24
BAB IV ....................................................................................................................................................... 26
PENUTUP .................................................................................................................................................. 26
A. Kesimpulan ................................................................................................................................... 26
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan penulis kemudahan sehingga penulsi
dapat menyelesaikan Praktik Kerja Magang (PKM) ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-
Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan PKM ini dengan baik. Shalawat
serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad
SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti. Penulis mengucapkan syukur kepada
Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran,
sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan PKM di Kementrian Pertahanan selama kurun
waktu 1 bulan dengan baik dan lancar.
Penulis mengucapkan terimakasih sebanyak-banyaknya kepada setiap pihak yang telah
mendukung dan membantu Penulis selama proses penyelesaian Laporan Praktek Kerja Magang
(PKM) ini hingga selesai. Penulis juga berharap semoga Laporan Praktek Kerja Magang (PKM)
ini dapat memberikan manfaat bagi setiap pembaca.
Sebagai makhluk ciptaan Allah SWT, penulis menyadari akan banyaknya kekurangan
dalam pembuatan dan penulisan ini. Untuk itu penulis menerima kritik dan saran dari pembaca
untuk membangun serta memperbaiki penulisan ini, Serta memohon maaf sebesar-besarnya
apabila ada kesalahan dalam penulisan.
Dengan segala kerendahan hati serta rasa hormat penulis ingin mengucapkan terimaksih
kepada :
1. Romo Kyai Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim selaku pengasuh Yayasan
Pondok Amanatul Ummah
2. Dr. Mauhibur Rahman Lc. MRIKH selaku Rektor Institut Pesantren KH. Abdul
Chalim
3. Dr. H. Masyhadi selaku Dekan Program Studi Perbankan Syariah Institut Pesantren
KH. Abdul Chalim
4. Prof. Dr. Ir. Bondan Tiara Sofyan, M.Si. selaku Direktur Jenderal Potensi Potensi
Pertahanan Kementerian Pertahanan
5. Ibu Lu’Lu’Il Maknuun, S.E, M.M selaku Kaprodi Program Studi Perbankan
Syariah Institut Pesantren KH. Abdul Chalim
6. Bapak Lutvi Almasyah, S.E, M.M selaku Sekertaries Prodi Program Studi
Perbankan Syariah Institut Pesantren KH. Abdul Chalim
7. Bapak Ahmad Mukhlisuddin, S.E, M.M selaku Dosen Pembimbing Magang Prodi
Program Studi Perbankan Syariah Institut Pesantren KH. Abdul Chalim
8. Bapak dan Ibu pegawai Ditjen Pothan Kementerian Pertahananyang tidak dapat
penulis sebutkan satu persatu, terutama Rekan-rekan dari Set Ditjen Pothan, Bag
Proglap dan Subbagian Program Kerja dan Anggaran, yang telah rela mengajarkan
ilmu selama melaksanakan Kegiatan Praktek Kerja Magang (PKM).
9. Takluput saya ucapkan terimakasih kepada kedua orang tua yang saya sayangi,
serta telah berjuang untuk masa depan saya, dan memberikan dukungan moril,
materil dan do’a, cinta kasih sayangnya yang begitu besar dan tak dapat ternilai
harganya.
10. Teruntuk teman teman seperjuangan Perbankan Syariah Angkatan 2017 yang telah
saling bahu membahu dalam semester ini, semoga semua yang telah dikerjakan
akan bermanfaat di masa depan.
11. Teruntuk teman- teman dan komunitas yang selalu memberikan tawa serta
semangat yaitu Pager Ambyar, Elephant Room, Komperjak, PKI, dan Gemezgroup.

Akhirukallam penulis menyadari terdapat banyak kekurangan dalam Laporan


Praktik Kerja Lapangan ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Jakarta, 31 Agustus 2020

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
PKL/ Magang merupakan kegiatan yang wajib ditempuh oleh mahasiswa strata
satu dalam masa studinya. Seiring dengan perkembangan yang pesat ilmu pengetahuan
pun semakin maju dan berkembang. Dengan itu mahasiswa dituntut untuk mengikuti
perkembangan dan mempunyai keahlian serta kemampuan yang memumpuni
dibidangnya agar dapat bersaing dalam dunia kerja. Dengan itu diadakanya program
PKL/PKM ini diharaapkan dapat melatih mahasiswa untuk bekerja dan belajar serta
terjun dalam dunia kerja untuk menambah wawasan, kreatifitas dan motivasi.
Institut KH. Abdul Chalim Mojokerto telah mempersiapkan pembekalan teori serta
Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan professional guna mencapai
keberhasilan dalam dunia kerja dan dapat bersaing, dengan memperhatikan ketiga
aspek yaitu Pendidikan, penelitian dan pengabdian. Dengan menghadirkan program
studi perbankan Syariah yang diharapkan dapat menjadi solusi SDM yang unggul dan
professional.
Dalam suasana perkembangan yang sangat pesat, perbankan syariah mempunyai
potensi dan peluang yang lebih besar dalam peranannya sebagai pelayanan jasa
keuangan serta menjadi instansi mediasi bagi masayarakat. Masyarakat sebagai
pihak/nasabah yang paling berperan dan sebagai penunjang berjalanya operasional
perbankan syariah, layanan yang diberikan kepada masyarakat/ nasabah memiliki
berbagai bentuk dan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat/ nasabah.
Dalam menjalankan peran dan fungsinya sebagai jasa layanan keuangan,
perbankan bukan hanya diperuntukan kepada masayarakat namun juga digunakan pada
instansi pemerintah. Layanan perbankan tersebut diperuntukan untuk memudahkan
instansi pemerintahan dapat berjalan dengan lancar, layanan yang diberikan perbankan
kepada instansi pemerintah disesuaikan dengan kebutuhan.
Salah satu layanan perbankan yang digunakan oleh instansi pemerintah ialah Kartu
Kredit Pemerintah (KKP) Kartu kredit pemerintah merupakan produk baru yang
penerapannya saat ini sedang diujicobakan oleh Direktorat Jenderal Perbendaharaan
Negara kepada sebagian satuan kerja dan lembaga pemerintah. Kartu kredit ini
ditujukan kepada pegawai pemerintah/ Satker (Satuan Kerja ) sebagai alat pembayaran
dalam rangka penggunaan uang persediaan1. Hal ini sesuai dengan Keputusan Direktur
Jenderal Perbendaharaan Nomor 653/PB/2018 Tentang Perubahan Keenam Atas
Keputusan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor 494/PB/2017 tentang
Pelaksanaan Uji Coba Pembayaran Dengan Kartu Kredit Dalam Rangka Penggunaan
Uang Persediaan.
Dirjen Potensi Pertahanan Kementrian Pertahanan RI merupakan salah satu
Lembaga pemerintah yang memiliki tujuan untuk menjaga keutuhan wilayah NKRI
serta melindungi keselamatan bangsa, dan membangun system pertahanan dan
keamanan yang terintegrasi dan modern, serta mewujudkan Pengelolaan Sumber Daya
Nasional (PSDN) untuk pertahanan negara. Dalam mewujudkan dan merealisasikan
tujuan Dirjen Potensi pertahanan Kementrian Pertahanan RI, dibutuhkanya anggaran
untuk modal dan pembelanjaan atau yang disebut Anggaran Pembelanjaan Barang
Negara (APBN).
Dengan itu penulis memilih Dirjen Potensi Pertahanan Kementrian Pertahanan RI
sebagai Objek dan berdasarkan hal diatas penulis mencoba mempelajari dan
menuangkan kedalam bentuk laporan Praktik Kerja Magang.
B. Tujuan Program Magang
1. Bagi Mahasiswa
a. Untuk mempelajari lebih dalam mengenai sistem penginputan data yang
diterapkan pada dunia kerja dengan melakukan Praktik Kerja lapangan pada
Kementerian Pertahanan RI.
b. Untuk mengetahui proses-proses kerja yang terdapat di perusahaan, yaitu
bagaimana proses, kedisiplinan dan keselamatan kerja.
c. Untuk memperoleh pengetahuan dari tempat praktek keahlian profesi.
d. Memperoleh kesempatan untuk meningkatkan soft skill.

1
Pratama, Shandy Aditya, Salam Abdul, “ Tinjuan Yudiris Pertanggungjawaban Hukum Kartu Kredit Pemerintah Di
Indonesia “, Fakultas Hukum UI (Jakarta, 2019).
e. Memeberikan bekal keterampilan mahasiswa bidang penyelenggaraan
tugas, penelitian, pengembanagan, komunikasi, informasi dan edukasi
pengelolan perbankan.

f. Memperoleh kesempatan terlibat secara langsung dan kegiatan secara


praktik
g. Menumbuhkan jiwa kerja ( sense of work) sehingga memiliki keberanian
kerja
h. Membangun relasi
2. Bagi Dirjen Potensi Pertahanan Kementrian Pertahanan
a. Memberikan akses terhadap informasi dan teknologi yang dimiliki
perguruan tinggi
b. Mempererat hubungan anatara dunia kerja dan dunia akademis
c. Mempererat hubungan antara Dirjen Pothan Kemhan dengan dunia kampus
3. Bagi perguruan tinggi
a. Meningkatkan kemampuan perguruan tinggi dalam pengembangan
Pendidikan.
b. Memnjalin hubungan antara dunia kerja dan dunia akademis
c. Menjalin hubungan antara Dirjen Pothan Kemhan dengan dunia kampus
d. Menghasilkan Sumber Daya Manusia yang unggul dan professional
C. Manfaat Program Magang
Adapun mangaat dari PKM antara lain :
1. Bagi instansi, untuk memberikan kontribusi berupa pemikiran maupun tindakan
yang dapat memecahkan berbagai masalah yang sedang dihadapi oleh instansi.
2. Bagi peserta magang, memberikan kesempatan kepada para mahasiswa untuk
mengetahui secara langsung iklim dunia kerja yang sesungguhnya.
D. Bentuk dan Jenis Kegiatan
Praktikum profesi yang dilakukan dalam bentuk rangkaian kegiatan, orientasi
tentang Lembaga Pemerintah dalam pengamatan, latihan kerja dan penyusunan
laporan.

Adapun bidang bidang kegiatan praktikum ini meliputi :


1. Pengamatan yang berkenan dengan manajemen, administrasi, proses dan
prosedur atau mekanisme yang diberlakukan di Instasi.
2. Latihan kerja (magang)

Setiap mahasiswa praktikum melakukan praktek secara langsung terkait dengan


penyusunan, perancangan, dan laporan pertanggung jawaban anggaran terkait dengan
Insatansi Pemerintah di Dirjen Potensi Pertahanan Kementrian Pertahanan.
BAB II

METODE KERJA
A. Lokasi Praktik
Magang atau Praktik Kerja Magang (PKM) dilaksanakan di:
1. Tempat : Ditjen Potensi Pertahanan Kementrian Pertahanan RI
2. Alamat : Jl Tanah Abang Timur No 8 Jakarta Pusat
3. Website : http://pothan.kemhan.go.id/
4. Jam operasional : Senin – Jumat ( 08;00 s/d 15;30)

Gambar 2.1 Lokasi Dirjen Potensi Pertahanan Kementrian Pertahanan RI


Sumber : Wikipedia

B. Waktu Pelaksanaan
Magang atau Praktik Kerja Magang (PKM) dilaksanakan selama 1 bulan dan
disesuaikan dengan hari kerja efektif instansi. Serta karna adanya pembatasan jam
kerja maka, mahasiswa diberi Batasan masuk jam kerja selama 3 hari dalam 1
minggu. Adapun rincian waktu pelaksanaan sebagai berikut ;

1. Tanggal : 20 Juli 2020 s.d 31 Agustus 2020


2. Hari : Senin, Rabu dan Jumat
3. Jam : 07;30 s/d 15:30
4. Penempatan bidang : Program Lapangan (Proglap)

C. Cara Kerja
1. Pendekatan Observasi
Sebelum melakukan Praktik Kerja Magang (PKM) di Dirjen Potensi
Pertahanan (Pothan) Kementrian Pertahanan RI, saya melakukan pencarian data
melalui internet mengenai hal- hal yang terjadi yang berkaitan dengan keuangan
atau perbankan. kemudian terdapat suatu regulasi baru mengenai layanan
perbankan yang digunakan pada instansi pemerintah yang masih tabuh pada hal
layak/ masyarakat yaitu Kartu Kredit Pemerintah ( KKP), dimana layanan
perbankan tersebut biasanya digunakan oleh masyarakat secara konsumtif ataupun
produktif namun kini dapat digunakan oleh pemerintahan dimana hal tersebut
merupakan gebrakan baru yang dikeluarkan oleh Kementrian Keuangan untuk
mendorong kegiatan Non Cashless serta dapat mempermudah operasional tingkat
instansi dalam melakukan operasionalnya. Karna hal ini menarik perhatian saya
maka saya mencari salah satu instansi pemerintah yang mengunakan layanan
tersebut, yaitu Dirjen Potensi Pertahanan Kementrian RI.

2. Pendekatan Wawancara
Setelah melakukan observasi terkait tempat PKM, Kemudian mengajukan
surat permohonan Magang yang dikeluarkan oleh Rektorat kampus dan mengirim
surat permohonanan magang tersebut kepada staff bagian Minpeg ( kepegawaian)
dan diwawancari oleh kasubag ( Kepala Unit Bagian) Minpeg yaitu Bpk Giri.
Setelah wawancara, dimana hal tersebut membahasa mengenai system
PKM/ PKL di instansi tersebut serta peraturan- peraturan dan penempatan bagian
sesuai dengan bidang dan jurusan.
Penulis ditempatkan pada bagian Proglap ( Program Lapangan) atau lebih
khususnya yaitu Progjagar ( Program Kerja Anggaran )
BAB III

SEJARAH INSTANSI
A. Gambaran Umum Instansi
1. Sejarah Kementrian Pertahanan RI

Gambar 3.1 : Logo Dirjen Potensi Pertahanan Kementrian Pertahanan RI

Sumber : http://pothan.kemhan.go.id/

Setelah Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 roda pemerintahan segera


bergerak, antara lain dengan pemindahan kekeuasaan yang di selenggarakan dalam
tempo sesingkat-singkatnya. Oleh karena itu panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
PPKI, segera menyusun kabinet pertama yaitu tipe Presidensial dan hasilnya
diumumkan pada 19 Agustus 1945. Kabinet ini memiliki 15 Kementerian serta 5
Kementerian Negara, namun salah satu jabatan Menteri Negara lalu di tiadakan karena
menteri yang bersangkutan yaitu AA Maramis diangkat menjadi Menteri Keuangan.
Pada kabinet pertama tersebut belum memiliki Menteri Pertahanan, dan fungsi
Kementerian Pertahanan Negara ada di dalam Kementerian Keamanan Rakyat, yang
dipimpin oleh Menteri Keamana Rakyat, yakni mantan Sodancho Suprijadi.
Sebagaimana diketahui bahwa Suprijadi tidak pernah menduduki posisi sebagai
Menhan dan selanjutnya posisi Menhan digantikan oleh Sulyadikusumo sebagai
Menteri ad interim pada 20 Oktober 1945.
Pada masa kabinet Sjahrir ke-1 yaitu periode 14 November 1945-12 Maret 1946
fungsi pertahanan negara juga masih berada di bawah wewenang Menteri Keamanan
Rakyat, yang dijabat oleh Mr. Amir Sjarifuddin. Namun pada kabinet Sjahrir ke-2
periode 12 Maret – 2 Oktober 1946, dibentuk Kementerian Pertahanan yang dijabat
oleh Mr. Amir Sjarifuddin. Di dalam kabinet ini fungsi pertahanan keamanan mulai
ditekankan. Dalam Perjalanannya, jabatan Menteri Pertahanan sering dijabat rangkap
oleh satu orang, seperti PM Amir Sjarifuddin pada kabinetnya (3 Juli – 11 November
1947), yang menunjukan betapa pentingnya fungsi pertahanan negara dalam
menghadapi beragam konflik yang terjadi pada saat itu.
Pada periode Kabinet Hatta ke-1 periode 29 Januari 1948 – 4 Agustus 1949, Saat
Negara Kesatuan Republik Indonesia atau NKRI dalam keadaan darurat akibat tekanan
tentara Belanda, Wapres Drs. Moh. Hatta merangkap sebagai Menteri Pertahanan ad
interim. Namun pada 15 Juli 1949 jabatan Menhan dipegang oleh Sri Sultan Hamengku
Buwono IX. Sri Sultan juga menjabat Menhan pada masa Kabinet Hatta ke-2 dan
Kabinet Republik Indonesia Serikat hingga 6 September 1950, dan kemudian menjabat
lagi pada beberapa kabinet berikutnya hingga mundur atas permintaan sendiri pada 2
Juni 1953.
Pada kabinet Pembangunan I di Era Orde Baru, mulai 6 Juni 1968 jabatan Menteri
Pertahanan Keamanan dirangkap Persiden RI Jenderal TNI Soeharto.
Baru kemudian pada kabinet Pembangunan II periode 28 Maret 1973 – 29 Maret
1978, jabatan Menteri Pertahanan dan Keamanan diemban oleh satu orang, yakni oleh
Jenderal TNI Maraden Panggabean. Selanjutnya pada Kabinet Pembangunan III
periode 28 Maret 1978 – 19 Maret 1983, Menteri Pertahanan Keamanan merangkap
Panglima ABRI diserahkan kepada Jenderal TNI M. Jusuf, dan pada periode ini lahir
UU Nomor 20 Tahun 1982 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pertahanan Keamanan
Negara RI.
Pada kabinet berikutnya, periode 19 Maret 1983 – 23 Maret 1988 jabatan Menteri
Pertahanan Keamanan RI di pegang oleh Jenderal TNI (Purn) Poniman. Seterusnya,
Menhankam dijabat oleh Jenderal TNI (purn) LB Moerdani mulai tahun 1988 – 1993.
Kemudian tahun1993 – 1998 Presiden Suharto mempercayai Jenderal TNI (purn) Edi
Sudrajat sebagai Menteri Pertahanan Keamanan. Menjelang detik-detik Reformasi,
dimana selanjutnya Presiden RI Soeharto mengundurkan diri, Jenderal TNI Wiranto
memegang jabatan sebagai Menteri Pertahanan Keamanan RI 14 Maret 1998 – 21 Mei
1998. Saat itu terjadi pergantian Presiden RI dari Presiden Soeharto kepada Wakil
Presiden RI, B.J. Habibie. Kemudian, pada masa kabinet pertama Era Refromasi 22
Mei 1998 – 29 Oktober 1999 Jenderal TNI Wiranto tetap dipercaya untuk menduduki
jabatan sebagai Menteri Pertahanan Keamanan.
Dalam perjalanannya, dimasa pemerintahan Presiden Abdurahman Wahid yang
akrab dipanggil Gus Dur, pada 1 Juli 2000 Kepolisian Negara Republik Indonesia resmi
lepas dari Departermen Hankam, dan TNI menjadi lembaga otonom yang bertangung
jawab langsung kepada Presiden RI. Pada era Kabinet yang dipimpin Gus Dur, pada 1
Juli 2000 Kepolisian Negara Republik Indonesia resmi dilepas dari Depertermen
Hankam dan TNI menjadi lembaga otonom yang bertanggung jawab langsung kepada
Presiden RI. Pada era Kabinet yang di pimpim oleh Gus Dur, Jabatan Menteri
Pertahanan kembali dipegang oleh kalangan sipil,berasal dari kalangan akademisi,
yaitu Prof. Dr. Juwono Sudarsono periode 1999-2000, dan periode 26 Agustus 2000 –
14 Agustus 2001 dijabat oleh Prof. Dr. Mahfud M.D. Pada era kepemimpinan
Megawati Soekarno Putri mulai 14 Agustus 2001 – 25 Oktober 2004 jabatan Menteri
Pertahanan dipercayakan kepada H. Matori Abdul Djalil.
Pada masa Kabinet Indonesia Bersatu Jilid I mulai 29 Oktober 2004 – 26 Oktober
2009 di bawah kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Prof. Dr. Juwono
Sudarsono ditempatkan kembali sebagai Menteri Pertahanan RI. Sejumlah Rancangan
Undang-undang (RUU) yang berkaitan dengan masalah “pertahanan” disusun dan di
ajukan ke DPR untuk disahkan menjadi UU, antara lain RUU Komponen Cadangan,
RUU Keamanan Nasional, RUU Rahasia Negara, RUU Peradilan Milter dan RUU
Veteran.
Selanjutnya pada Kabinet Indonesia Bersatu Ke II periode 2009 – 2014 yang
kembali berada di bawah kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono,
jabatan Menhan dipercayakan kepada Prof. Dr. Ir. Purnomo Yusgiantoro, MA, Msc
yang dalam Kabinet Indonesia Bersatu I menjabat sebagai Menteri Energi dan Sumber
Daya Mineral / ESDM dan Letnan Jenderal TNI Sjafrie Sjamsoeddin, MBA sebagai
Wakil Menteri. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tanggal 6
November 2008 tentang Kementerian Negara, nama Departemen Pertahanan RI pun
berubah menjadi Kementerian Pertahanan Republik Indonesia.
Diera sekarang perkembangan kementerian pertahanan terus diupayakan salah
satunya Dalam Peraturan Menteri Pertahanan Republik Indonesia Nomor 14 Tahun
2019 tanggal 21 Maret 2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Pertahanan. Yaitu Terdapat organisasi Direktorat Jenderal Potensi
Pertahanan selanjutnya disebut Ditjen Pothan berada dibawah dan bertanggung jawab
kepada menteri. Serta merupakan unit eselon I di bawah Kementerian Pertahanan.
12
ditjen pothan dipimpin oleh Direktur Jenderal Potensi Pertahanan disebut Dirjen
Pothan yang saat ini dipimpin oleh Prof. Dr. Ir. Bondan Tiara Sofyan, M.Si. Direktorat
Jenderal Potensi Pertahanan memiliki tugas yaitu merumuskan serta melaksanakan
kebijakan dan standardisasi teknis di bidang potensi pertahanan. Dan Pada saat ini
Letnan Jenderal (Letjen) TNI (Purn) Prabowo Subianto dilantik sebagai Menteri
Pertahanan (Menhan) oleh Presiden Republik Indonesia Ir. Joko Widodo pada tanggal
23 Oktober 2019 dalam Kabinet Indonesia Maju Masa Jabatan 2019-2024.
Langkah-langkah dan sasaran kebijakan Kementerian Pertahanan sangat beragam,
sangat tergantung situasi dan kondisi serta Pimpinan Negara saat itu dan siapa yang
dipercaya sebagai Menteri Pertahanan. Yang pasti, Kemhan RI, sejak era Proklamasi,
masa Orde Lama, Orde Baru hingga di Era Reformasi, sekarang dan ke depan Kemhan
senantiasa tetap pada posisi yang sangat strategis dan berperan penting dalam menjaga
keamanan Negara dan keselamatan bangsa, serta kedaulatan dan keutuhan wilayah
NKRI.
2. Visi dan Misi Kementerian Pertahanan RI Ditjen Pothan
a. Visi Kementerian Pertahanan Ditjen Pothan :

Visi adalah pandangan jauh tentang suatu perusahaan ataupun lembaga dan
lain-lain, visi juga dapat di artikan sebagai tujuan perusahaan atau lembaga antara
lain Mencerminkan sesuatu yang akan dicapai perusahaan atau lembaga, Memiliki
orientasi pada masa depan perusahaan atau lembaga dan apa yang harus dilakukan
untuk mencapai tujuannya tersebut pada masa yang akan datang atau masa depan.
Visi tidak dapat dituliskan secara lebih jelas karena menerangkan mengenai detail
gambaran sistem yang di tujunya, ini disebabkan perubahan ilmu serta situasi yang
sulit diprediksi selama masa yang panjang, sedangkan visi dari kementerian
pertahanan ditjen pothan adalah TERWUJUDNYA PERTAHANAN NEGARA
YANG TANGGUH.

b. Misi Kementerian Pertahanan Ditjen Pothan :


Misi adalah suatu pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan oleh
perusahaan atau lembaga dalam usaha mewujudkan Visi tersebut. Misi perusahaan
di artikan sebagai tujuan dan alasan mengapa perusahaan atau lembaga itu dibuat.
Salah satu tujuan Misi adalah Menjadi bantuan dalam menentukan standar
sebuah pekerjaan dan juga akan memberikan arah sekaligus batasan-batasan
proses pencapaian tujuan. Agar pelaksanaan tugas dan fungsi dapat mencapai hasil
yang optimal sesuai dengan visi yang telah ditetapkan, Kementerian Pertahanan
Ditjen Pothan menetapkan misi yaitu MEWUJUDKAN DAN
MEMPERTAHANKAN SELURUH WILAYAH NEGARA KESATUAN
REPUBLIK INDONESIA SEBAGAI SATU KESATUAN.

3. Struktur Organisasi Kementerian Pertahanan


Menurut Hasibuan (2010:128), “struktur organisasi adalah suatu gambaran yang
menjelaskan tipe organisasi, pendepartemenan organisasi kedudukan, jenis wewenang
pejabat, bidan dan hubungan pekerjaan, garis perintah, tanggung jawab, rentang
kendali serta sistem pimpinan organisasi”. dalam struktur organisasi Kementerian
Pertahanan RI bentuk struktur organisasi yang digunakan adalah struktur organisasi lini
dan staf.
Gambar: Struktur Kementerian Pertahanan RI
Dalam Kementerian Pertahanan Terdapat organisasi Direktorat Jenderal Potensi
Pertahanan (Ditjen Pothan) disinilah tempat praktikan ditempatkan untuk melaksanakan
praktek kerja Magang (PKM)

Gambar : Struktur Organisasi Ditjen Pothan


Dalam organisasi ditjen pothan terdapat struktur organisasi sekretariat ditjen pothan
dimana praktikan ditempatkan pada bagian program dan laporan yaitu pada subbagian
program kerja dan anggaran
Gambar: Struktur organisasi pada bagian sekretariat ditjen pothan
Dalam bagian sesdijen terdapat bagian Progjagar dimana pratikan ditempatkan
berikut strujtur organisasi pada Progjagar :

Kabag Proglap
Kol. Arm Dani Suprapto

Kasubag Progjagar
Heni Astuti, S.E

Wawan Ahmad Arifin , Ahmad Arifin , Rizky Soni Nugroho


Roswandi, S.E S.E S.E , S.ak, s. Pust
B. Kegiatan Kerja Praktik Kerja Magang
C. Deskripsi Bidang Pratikan
Dalam bagian sesdijen terdapat bagian Progjagar dimana pratikan ditempatkan
berikut strujtur organisasi pada Progjagar :
Kabag Proglap
Kol. Arm Dani Suprapto

Kasubag Progjagar
Heni Astuti, S.E

Wawan Ahmad Arifin , Ahmad Arifin , Rizky Soni Nugroho


Roswandi, S.E S.E S.E , S.ak, s. Pust

Setiap Instansi kementerian tentu memiliki struktur organisasi, agar setiap Instansi
mengetahui peranannya masing–masing dalam melaksanakan jobdesk nya. pada
Kementerian Pertahanan RI khususnya organisasi Direktorat Jenderal Potensi
Pertahanan memiliki struktur organisasi yang jelas serta job deskripsinya, untuk
mempermudah sistem kerja setiap pegawai/ karyawan.

Begitupun pada bagian Progajar yang memiliki fungsi dan jobdesknya, seperti yang
tercantum pada pasal 538 yang berisi “ Kabag Proglap mempunyai tugas
melaksanakan penyusunan dan pelaporan rencana program dan anggaran serta
pengelolaan administrasi keuangan “ 2.

Kemudian fungsi progjagar terdapat pada pasal 539 yang berisi:

a) Penyusunan rencana program dan anggaran Ditjen;


b) Pengelolaan administrasi keuangan, pengujian atas permintaan pembayaran
dan penyusunan laporan keuangan;
c) Penyiapan pengendalian, evaluasi, dan pelaporan program kerja dan
anggaran Ditjen ; dan penyusunan rencana kerja, pengukuran serta
pelaporan kinerja Dirjen..

2
Keputusan Mentri Pertahanan No 14 Tahun2019 Tanggal 21 maret 2019 tentang Organisasi dan tata kerja
Kementrian Pertahanan
D. Hambatan- Hambatan
Dalam menyelesaikan pekerjaan, praktikan berusaha agar pekerjaan yang
dilakukan dapat selesai tepat waktu dan mendapatkan hasil yang memuaskan. Akan
tetapi, dalam melaksanakan tugas tidak selalu menghasilkan pekerjaan yang sempurna,
pasti ada kekurangan dan kesalahan. Selama melakukan kegiatan praktik ini praktikan
tidak menemukan kendala yang berarti (fatal), kendala yang terjadi dapat diselesaikan
dengan baik.

E. Temuan Lapangan
1. Kartu Kredit Pemerintah
Kartu Kredit Pemerintah mulai muncul di Indonesia semenjak diterbitkannya
Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-17/PB/2017 tertanggal
28 September 2017 tentang Uji Coba Pembayaran Dengan Kartu Kredit Dalam
Rangka Penggunaan Uang Persediaan 2 beserta peraturan pelaksanaannya, yaitu
Keputusan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor KEP-494/PB/2017
tertanggal 29 September 2017 tentang Pelaksanaan Uji Coba Pembayaran Dengan
Kartu Kredit Dalam Rangka Penggunaan Uang Persediaan. Hal ini pun diatur oleh
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 196/PMK.05/2018 tertanggal 31 Desember 2018
Tentang Tata Cara Pembayaran dan Penggunaan Kartu Kredit Pemerintah serta Tentang
Perubahan Keenam Atas Keputusan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor
494/PB/2017 tentang Pelaksanaan Uji Coba Pembayaran Dengan Kartu Kredit Dalam
Rangka Penggunaan Uang Persediaan. Hal ini merupakan salah satu usaha pemerintah
dalam mengerakan konsep less cash society ( Gerakan Non Tunai) selain itu, pengunaan
KKP pada instansi pemerintah memiliki banyak manfaat apabila pelaksanaanya dapat
dilaksanakan secara tepat.
Pembayaran dengan kartu kredit dilaksanakan dengan mempertimbangkan proporsi
Uang Persediaan (UP), yang terdiri dari UP Tunai dan UP Kartu Kredit Pemerintah dengan
persentasi penggunaan UP Tunai sebesar 60% (enam puluh persen) dari besaran UP
sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 178/PMK.05/2018
tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.05/2012 tentang
Tata Cara Pembayaran dalam rangka Pelaksanaan Uang Persediaan yang selanjutnya
disingkat UP adalah uang muka kerja dalam jumlah tertentu yang diberikan kepada BP
untuk membiayai kegiatan operasional sehari-hari Satker atau membiayai pengeluaran
yang menurut sifat dan tujuannya tidak mungkin dilakukan melalui mekanisme
pembayaran langsung Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara34, dan UP Kartu Kredit
Pemerintah sebesar 40% (empat puluh persen) dari besaran UP.
Dirjen Potensi Pertahanan Kementrian Pertahanan RI merupakan salah satu satker
pemerintah yang sudah mengajukan KKP, namun dikarenakan kebutuhan yang tidak
sesuai dengan Keputusan PMK maka, Dirjen Pothan Kemhan RI mengajukan perubahan
proposi UP Kartu Kredit Pemerintah dari Kanwil DJPB Provinsi DKI Jakarta Nomor: S-
2100/WPB.12/2019 Tanggal 27 Juni 2019 dengan porsi sebagai berikut :

No Besaran UP Satker Jenis UP Proposi Up Tunai dan Kartu Kredit


per bulan/ Perubahan Pemerintah
besaran UP Satker Semula Menjadi
melampaui besaran % Nilai UP % Nilai UP
UP Satker per bulan
1 500.000.000 Tunai 60 300.000.000 70 300.000.000
Kartu Kredit 40 200.000.000 30 150.000.000
Pemerintah
BAB IV

PENUTUP
A. Kesimpulan
Institut Pesantren KH. Abdul Chalim salah satu institusi yang menyelenggarakan
kegiatan pendidikan, memiliki tanggung jawab untuk menghasilkan lulusan terbaik yang
mampu bersaing di dunia kerja. Untuk mendukung hal tersebut salah satu upaya nya yakni
dengan ada nya program Praktik Kerja Magang (PKM) yang dapat memberikan
kesempatan bagi mahasiswa untuk mengimplementasikan ilmu yang telah dipelajari pada
masa perkuliahan dan mendapatkan pengalaman kerja didunia kerja yang nyata. Program
ini juga dapat melatih mahasiswa beradaptasi di lingkungan kerja dan mengetahui apa saja
yang diperlukan dalam dunia kerja.
Praktik Kerja Magang (PKM) ini dilaksanakan di Dirjen Potensi Pertahanan
Kementrian RI . Pada kegiatan Praktik Kerja Magang (PKM)) ini, praktikan ditempatkan
pada bagian Progjagar ( Program Kerja Anggaran). Bagian Progjagar memilki fungsi ialah
(a) Penyusunan rencana program dan anggaran Ditjen (b) Pengelolaan administrasi
keuangan, pengujian atas permintaan pembayaran dan penyusunan laporan keuangan (c)
Penyiapan pengendalian, evaluasi, dan pelaporan program kerja dan anggaran Ditjen ; dan
penyusunan rencana kerja, pengukuran serta pelaporan kinerja Dirjen..
Selama pelaksanaan Praktik Kerja Magang (PKM), praktikan memperoleh ilmu
yang berkaitan dengan keadministrasian serta pengelolaan manajamen angarana dan
keuangan tingkat Instansi Pemerintah dan mampu membangun relasi yang baik dengan
pegawai. Praktikan tidak menemui kendala yang besar dalam proses praktik dapat
diselesaikan dengan baik berkat komunikasi yang baik dengan pegawai

Anda mungkin juga menyukai