Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN PELAKSANAAN

PENGABDIAN KOLABORATIF

SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2022/2023

JUDUL :

PROSEDUR PELAYANAN KREDIT MODAL KERJA PADA


KANTOR KAS PT. BPR NUR SEMESTA INDAH RAMBIPUJI
JEMBER

Disusun Oleh :

Ketua : Mashudi, S.E.I., M.E.I (NUP. 201603134)

Anggota : Evi Nurhalima (203105010004)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER

FAKULTAS EKONOMI & BISNIS ISLAM

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH

TAHUN 2023
LEMBAR PENGESAHAN

PENGABDIAN KOLABORATIF

SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2022/2023

Judul Laporan Pengabdian : PROSEDUR PELAYANAN KREDIT MODAL


KERJA PADA KANTOR KAS PT. BPR NUR
SEMESTA INDAH RAMBIPUJI JEMBER

Ketua : Mashudi, S.E.I., M.E.I (NUP. 201603134)

Anggota : Evi Nurhalima (203105010004)

Jember, 21 April 2023

Mengetahui,

Ketua Jurusan Ekonomi Islam

FEBI UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember, Dosen Pembimbing Lapangan,

(Dr. Nikmatul Masruroh, S.H.I, M.E.I) (Mashudi, S.E.I., M.E.I)

NIP. 198209222009012005 NUP. 201603134

Mengesahkan

Ketua LP2M UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember

(Dr. Zainal Abidin, S.Pd.I, M.S.I.)

NIP. 1981069200912100

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah yang
tiada henti diberikan kepada hambanya. Salam dan shalawat tak lupa penulis kirimkan
kepada Rasulullah Muhammad SAW beserta keluarga para keluarga, sahabat dan para
pengikutnya. Merupakan nikmat yang tiada ternilai sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan ini.

Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini tidak akan terwujud tanpa adanya
bimbingan, bantuan, arahan, dan dukungan mengingat masih kurangnya kemampuan dan
pengetahuan dari penulis. Untuk itu dalam bagian ini penulis ingin menyampaikan banyak
terimakasih kepada semua pihak yang sudah memberikan bantuan, dukungan, semangat,
bimbingan, dan saran-saran sehingga laporan ini dapat terselesaikan. Mudah-mudahan
laporan yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Dalam penyusunan Laporan Pelaksanaan Pengabdian Kolaboratif ini tentunya saya


membutuhkan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, saya mengucapkan terimakasih
kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam penulisan laporan ini, yaitu :

1. Prof. Dr. H. Babun Suharto, SE., MM selaku rector UIN KHAS JEMBER yang
telah berusaha memberikan fasilitas terbaik kepada penyusun khususnya dan kepada
seluruh mahasiswa/mahasiswi pada umumnya.
2. Dr. Khamdan Rifa’I, SE., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam
UIN KHAS JEMBER.
3. Dr.Hj.Nurul Setianingrum, S.E, M.M selaku Ketua Program Studi Perbankan
Syariah.
4. Dr. Nikmatul Masruroh, S.H.I, M.E.I selaku ketua jurusan ekonomi syariah FEBI
UIN KHAS JEMBER yang telah memberikan pengarahan selama melaksanakan
PPL.

ii
5. Toton Fansurna, M.E.I selaku ketua laboratorium FEBI UIN KHAS JEMBER yang
telah memberikan pengarahan selama melaksanakan PPL.
6. Mashudi, S.E.I., M.E.I. selaku Dosen Pembimbing Lapangan yang senantiasa
membimbing saya dalam penulisan laporan PPL ini.
7. Seluruh staff dan karyawan Bank Perkreditan Rakyat Nur Semesta Indah Cabang
Jember.
8. Orang tua dan keluarga yang senantiasa mendoakan dan mendukung setiap
melakukan kegiatan.
9. Kepada seluruh pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah
memberikan bantuan baik fisik maupun psikis, sejak mulai dari pelaksanaan Praktik
Pengalaman Lapangan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu dengan penuh
kerendahan hati, saya berharap pembaca berkenan untuk memberikan kritik dan
saran yang membangun.

Jember, 21 April 2023

Penulis

iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ..............................................................................................i
KATA PENGANTAR .................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................................iv
DAFTAR TABEL ............................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................................vi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................ vii
BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................................ 1
A. Latar Belakang ......................................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah Pengabdian ................................................................................................. 3
C. Tujuan Pengabdian ................................................................................................................... 3
D. Manfaat Pengabdian ................................................................................................................. 3
BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN ...............................................................................5
A. Pengabdian terdahulu yang berhubungan dengan topik .......................................................... 5
B. Kajian Teori yang berhubungan dengan topik.......................................................................... 9
BAB III METODE PENGABDIAN MASYARAKAT ..............................................15
A. Pendekatan dan Jenis Pengabdian (metode pengabdian) ....................................................... 15
B. Langkah-Langkah yang dilakukan ......................................................................................... 15
C. Alat analisis yang digunakan ................................................................................................. 16
BAB IV PENYAJIAN DATA HASIL PENGABDIAN DAN PEMBAHASAN.......18
A. Profil Lokasi Pengabdian ....................................................................................................... 18
B. Hasil Pengabdian Yang Dilakukan ........................................................................................ 19
C. Pembahasan ............................................................................................................................ 20
BAB V PENUTUP .........................................................................................................23
A. Kesimpulan ............................................................................................................................ 23
B. Saran ....................................................................................................................................... 23
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................24
LAMPIRAN ................................................................................................................... 25

iv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Kajian terdahulu yang sesuai dengan topik ........................................................... 8

v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Lokasi Kantor Kas BPR Nur Semesta Indah Rambipuji ............................. 18

vi
LAMPIRAN
Dokumentasi Kegiatan Selama Pengabdian/PPL ................................................................ 25

vii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sistem keuangan yang handal merupakan suatu hal yang sangat penting yang wajib
dimiliki setiap badan usaha, baik milik pemerintah maupun swasta. Di setiap Negara di
dunia membutuhkan sistem keuangan yang handal dan stabil agar dapat memajukan
Negara dan mensejahterakan penduduknya. Setiap negara di dunia memiliki badan usaha
yang mengatur keuangan, yakni bank. Bank merupakan suatu lembaga yang memiliki
peran penting dalam mengelola keuangan negara maupun penduduknya sebagai
nasabah. Dalam hal suksesnya suatu bank juga tidak terlepas dari peran sumber daya
manusia (SDM) yang berkualitas dan unggul.
Saat ini, dunia bisnis menjadi semakin kompetitif dengan maraknya perkembangan
teknologi. Hal ini menyebabkan penyedia kerja terpaksa menuntut standar kualifikasi
pekerja yang lebih tinggi dari yang sebelumnya. Persaingan yang semakin ketat ini dapat
menjadi masalah apabila Indonesia tidak mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM)
yang kompeten. Dalam skenario terburuk, isu ini dapat meningkatkan angka
pengangguran. Menurut data Badan Pusat Statistik pada Februari 2020, mencatat jumlah
pengangguran mencapai 6,88 juta orang. Jumlah ini naik sebesar 60 ribu orang
dibandingkan Februari 2019 secara perbandingan tahun ke tahun.1
Atas hal tersebut, universitas dan lembaga pendidikan dituntut untuk menghasilkan
lulusan yang tidak hanya memiliki kecerdasan intelektual yang tinggi, namun juga
memiliki keterampilan dan pengetahuan terhadap dunia kerja. Meskipun begitu,
pendidikan yang dilakukan mahasiswa selama menuntut ilmu di bangku kuliah dinilai
tidaklah cukup. Terdapat kesenjangan antara apa yang dipelajari dalam bangku kuliah

1
Badan Pusat Statistik, "Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 4,99 persen", 2020

1
dengan keterampilan yang dibutuhkan oleh institusi pemberi kerja. Hal ini mendorong
universitas dan lembaga pendidikan untuk menciptakan suatu program yang sekiranya
dapat memberikan keterampilan kepada mahasiswa. Oleh karena itu, program Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL) dijadikan salah satu syarat kelulusan oleh banyak
perguruan tinggi, terkhususnya Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Universitas Islam
Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.
Kegiatan PPL dilakukan di sebuah perusahaan yang tentunya masih berkaitan
dengan bidang studi Perbankan Syariah. Kegiatan ini dilakukan di Kantor Kas BPR Nur
Semesta Indah Rambipuji Jember selama 30 hari. Praktikan melakukan PPL tersebut
dengan harapan dapat memperoleh pengalaman dan melatih keterampilan sehingga
dapat menjadi bekal disaat memasuki dunia kerja yang sesungguhnya.
PT. Bank Perkreditan Rakyat Nur Semesta Indah ( NSI ) merupakan salah satu
lembaga keuangan yang memberikan fasilitas kredit kepada masyarakat. Masyarakat
dapat menggunakan fasilitas ini untuk meminjam uang, yang nantinya dapat digunakan
untuk keperluan peminjamanan. Keberadaan PT. Bank Perkreditan Rakyat Nur Semesta
Indah sendiri sebagai lembaga keuangan yang memiliki misi Memberikan pelayanan
terbaik kepada nasabah sehingga dapat membantu dan mendorong pertumbuhan
perekonomian dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat dan Menciptakan
perusahaan yang sehat, berdaya saing tinggi dan memiliki ketahanan yang tangguh
dalam segala situasi. Dalam pemberian kredit atau penyaluran kredit kepada penerima
kredit (debitur) atau nasabah, PT BPR Nur Semesta Indah selaku kreditur wajib
melaksanakan prinsip kehati-hatian dan harus benar-benar menganalisa calon debitur
agar menghindari resiko besar dikemudian hari, seperti adanya kredit macet. Dengan
demikian pemberian kredit pada PT. BPR Nur Semesta Indah harus didasarkan pada
prosedur pemberian kredit yang sehat dan benar.
Berdasarkan dari beberapa uraian diatas, penulis memilih Bank Perkreditan Rakyat
(BPR) Nur Semesta Indah Rambipuji Jember, sebagai tempat wadah untuk dijadikan

2
acuan penulisan Laporan Pelaksanaan Pengabdian Kolaboratif dari UIN KH ACHMAD
SIDDIQ Jember, dengan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Prodi Perbankan Syariah
dengan mengangkat judul laporan “PROSEDUR PELAYANAN KREDIT MODAL
KERJA PADA KANTOR KAS PT. BPR NUR SEMESTA INDAH RAMBIPUJI
JEMBER”

B. Rumusan Masalah Pengabdian


1. Bagaimana pelayanan produk dari PT. BPR Nur Semesta Indah Rambipuji?
2. Bagaimana prosedur pelayanan kredit modal kerja pada kantor kas PT. BPR Nur
Semesta Indah Rambipuji?

C. Tujuan Pengabdian
1. Untuk memperkenalkan salah satu pelayanan produk dari BPR Nur Semesta Indah
Rambipuji.
2. Untuk mengetahui prosedur pelayanan kredit modal kerja pada kantor kas PT. BPR
Nur Semesta Indah Rambipuji.

D. Manfaat
Hasil dari penyusunan laporan Pelaksanaan Pengabdian Kolaboratif ini diharapkan
dapat memberikan manfaat dalam membantu pengembangan ilmu dan wawasan, serta
dapat berguna dan bisa dijadikan sebagai bahan acuan untuk penelitian selanjutnya.
a. Bagi mahasiswa
1) Kegiatan Pelaksanaan Pengabdian Kolaboratif dapat memperkaya
wawasan keilmuan dalam rangka membentuk karakter dan keahlian
akademik.
2) Melatih keterampilan dalam dunia kerja serta pengaplikasian dari teori
yang dipelajari diperkuliahan

3
3) Sebagai sarana dalam memperluas hubungan di tempat pelaksanaan
Pengabdian.

b. Bagi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Khas Jember


1) Dapat membangun citra positif melalui etos kerja mahasiswa yang
melaksanakan Pelaksanaan Pengabdian di perusahaan tersebut.
2) Lebih mempererat kerja sama antara pihak perusahaan dengan pihak
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Khas Jember.
3) Mengevaluasi pengetahuan mahasiswa dalam pengaplikasian materi
yang dipelajari diperkuliahan terhadap dunia.

c. Bagi perusahaan
1) Menjalin hubungan kerja sama yang berkelanjutan dan dinamis dengan
pihak Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Khas Jember.
2) Perusahaan dapat merekrut mahasiswa jika tersedia lowongan pekerjaan
karena pihak sudah melihat kinerja dari mahasiswa.
3) Dapat membantu menyelesaikan perusahaan dengan jangka waktu lebih
cepat.

4
BAB II
KAJIAN KEPUSTAKAAN

A. Pengabdian Terdahulu Yang Berhubungan Dengan Topik


Pegabdian terdahulu adalah upaya penulis untuk mencari perbandingan dan
menemukan inspirasi baru untuk penelitian selanjutnya. Pada bagian ini penulis
mencantumkan berbagai hasil penelitian terdahulu yang terkait dengan penelitian yang
hendak dilakukan, kemudian membuat ringkasannya, baik penelitian yang sudah
terpublikasikan atau belum terpublikasikan. Berikut merupakan penelitian terdahulu
yang masih terkait dengan tema yang penulis kaji
Metode
No Peneliti Judul Hasil
Penelitian
1 Neka Ayang Analisis Sistem dan Deskriptif Bedasarkan hasil pembahasan dan
Sesiady Prosedur Pemberian Kualitatif analisis penelitian terhadap sistem
(2018) Kredit Modal Kerja dan prosedur pemberian kredit
Dalam Upaya modal kerja dalam upaya
Mendukung mendukung pengendalian intern
Pengendalian Intern pada PT. BPR Nusamba Wlingi
(Studi pada PT.BPR cabang Kepanjen dapat disimpulkan
Nusamba Wlingi bahwa sistem dan prosedur yang
cabang Kepanjen) telah diterapkan secara umum telah
sesuai dengan ketentuan Bank
Indonesia. Namun ada beberapa hal
yang harus dibenahi karena dinilai
belum sepenuhnya mendukung
pengendalian intern. Hal ini
dikarenakan masih adanya

5
kekurangan diantaranya:
Tanggung jawab Account Officer
dinilai masih kurang efisien, tidak
dilakukan Surprissed Audit, dan
belum adanya fungsi internal audit
sebagai pelaksana pemeriksaan
independent yang membantu
pengawas2
2 Yusie Prosedur Pemberian Deskriptif Prosedur pemberian Kredit Modal
Yolanda Kredit Modal Kerja Kualitatif Kerja antara lain :
( 2018) pada Bank BRI KC a. Calon nasabah melakukan
Bangkalan pengajuan Kredit Modal Kerja
kemudian mengisi formulir dan
melengkapi persyaratan yang telah
ditentukan kemudian meyerahkan
formulir tersebut kepada account
officer yang bersangkutan.
b. Setelah data permohonan
pengajuan Kredit Modal Kerja telah
dilengkapi oleh debitur maka
account officer membuat dokumen
yang terkait dengan adanya
permohonan pengajuan Kredit

2
Neka Ayang Sesiady, “Analisis Sistem dan Prosedur Pemberian Kredit Modal Kerja Dalam Upaya
Mendukung Pengendalian Intern (Studi pada PT.BPR Nusamba Wlingi cabang Kepanjen)”, (Skripsi,
Universitas Brawijaya, 2018)

6
Modal Kerja tersebut.
c. Setelah seluruh dokumen
dilakukan check list oleh account
officer pada bagian ADK kemudian
dokumen tersebut diserahkan pada
kredit komite untuk dilakukan
pengikatan pada jaminan yang
diberikan oleh debitur kemudian
kredit komite memberikan
persetujuan apakah kredit yang
diajukan oleh calon debitur tersebut
dapat di realisasi.
d. Jika telah diberikan persetujuan
oleh kredit komite,
makapihakADKmempersiapkan
dokumen-dokumen yang diperlukan
pada saat realisasi, dokumen-
dokumen tersebut antara lain yaitu
Surat pernyataan, Kartu specimen,
Form aplikasi pembukaan rekening
baru perongan yang fungsinya untuk
pembaruan data, Syarat-syarat
umum perjanjian kredit, Instruksi
pencairankredit, Surat pencairan
pertanggungan asuransi3

3
Yusie Yolanda, “Prosedur Pemberian Kredit Modal Kerja pada Bank BRI KC Bangkalan”, (Tugas Akhir,
STIE PERBANAS SURABAYA, 2019)

7
3 Rizki Prosedur Pemberian Deskriptif Hasil dari penelitian yaitu dalam
Mahardika Kredit Modal Kerja Kualitatif pemberian kredit modal kerja harus
(2019) pada PD. BPR Bank melalui beberapa proses tahapan.
Daerah Lamongan Proses tersebut diawali dengan
pengajuan kredit kepada bank
beserta berkas yang disyaratkan,
kemudian akan dilakukan
wawancara kepada nasabah oleh
AO, setelah itu akan dilakukan
pengecekan SID untuk mengetahui
apakah nasabah mengetahui apakah
nasabah masuk kedalam daftar
hitam Bank Indonesia. Proses
selanjutnya adalah verifikasi data
guna memeriksa kebenaran data
penghasilan dan agunan yang
dimiliki calon debitur kemudian
dilakukan proses analisa kredit yang
dilakukan oleh analis kredit. Setelah
diusulkan maka dilakukan proses
keputusan kredit yang dilakukan
oleh direksi, jika kredit diterima,
maka dilakukan proses pencairan.4
Tabel 2.1 Kajian terdahulu yang sesuai dengan topik

4
Rizki Mahardika, ”Prosedur Pemberian Kredit Modal Kerja pada PD. BPR Bank Daerah Lamongan”,
(Tugas Akhir, STIE PERBANAS SURABAYA, 2019)

8
B. Kajian Teori Yang Berhubungan Dengan Topik
1. Prosedur Pelayanan
Menurut Kepmen PAN Nomor 63/Kep/M.Pan/7/2003, bahwa dalam sistem dan
prosedur pelayanan public sekurang-kurangnya harus memuat:
a. tata cara pengajuan permohonan pelayanan.
b. tata cara penanganan pelayanan.
c. tata cara penyampaian hasil pelayanan.
d. tata cara penyampaian pengaduan pelayanan.
Penjelasan mengenai empat tata cara yang dimaksud dalam Kepmen PAN No.
26 tahun 2004 tentang petunjuk teknis dan akuntabilitas dalam penyelanggaraan
pelayanan public, menjelaskan bahwa prosedur pelayanan adalah rangkaian proses
atau tata kerja yang berkaitan satu sama lain, sehingga menunjukkan adanya tahapan
secara jelas dan pasti serta cara-cara yang hars ditempuh dalam rangka penyelesaian
sesuatu pelayanan. Penjelasana Kepmen PAN No. 26 tahun 2004 mengenai
prosedur pelayanan tersebut menunjukkan adanya Langkah-langkah atau cara-cara
sebagai pedoman yang harus dilaksanakan pada setiap tahapan dalam serangkaian
proses penyelesaiam pelayanan publik. Berdasarkan pengertian prosedur pelayanan
tersebut diatas, maka dapat dijelaskan bahwa empat tata cara yang dimaksud adalah
sebagai berikut ini:
1) Tata cara pengajuan permohonan pelayanan, ialah tahapan-tahapan yang jelas
dan pasti serta cara-cara yang harus dilaksanakan dalam rangka mengajukan suatu
permohonan pelayanan agar permohonan yang diajukan tersebut dapat dilayani atau
diproses ke tahap berikutnya. Pada tahap ini biasanya memuat tahap-tahap dan cara-
cara yang harus dilaksanakan dan dipenuhi oleh seorang pemohon yang mengajukan
permohonan pelayanan tertentu kepada petugas atau pejabat yang berwenang
memberikan pelayanan tersebut.

9
2) Tata cara penanganan pelayanan, ialah tahapan-tahapan yang jelas dan pasti serta
cara-cara yang harus dilaksanakan dalam rangka menindak lanjuti atau menangani
suatu permohonan pelayanan yang diajukan. Pada tahap ini petugas atau pejabat
yang berwenang harus menangani dan memproses permohonan pelayanan yang
diajukan sesuai dengan tata kerja dan ketentuan yang berlaku.
3) Tata cara penyampaian hasil pelayanan,ialah tahapan-tahapan yang jelas dan
pasti serta cara-cara yang harus ditempuh dalam rangka menyampaian hasil
pelayanan yang telah selesai ditangani. Pada tahap ini permohonan pelayanan yang
telah ditangani oleh petugas atau pejabat yang berwenang akan disampaikan
hasilnnya kepada pemohon yang bersangkutan. Pemohon dapat menerima hasil
pelayanan dengan memenuhi ketentuan tertentu yang berlaku dan terkait dengan
jenis pelayanan yang diajukan.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan prosedur
pelayanan public adalah kumpulan dari beberapa perintah yang harus dilaksanakan
dalam menyelesaikan pelayanan publik agar sesuai dengan yang diharapkan, maka
diperlukan kejelasan dan kepastian pada setiap tahapannya.5
2. Pengertian Perbankan
Dalam era sekarang, perbankan memiliki peran yang sangat besar dalam
memajukan perekonomian suatu Negara.Perbankan dibutuhkan oleh hampir semua
sektor yang berkaitan dengan kegiatan keuangan. Sampai saat ini hingga nanti kita
tidak akan lepas dengan dunia perbankan saat akan melakukan aktifitas keuangan.
Pendapat Kasmir di atas diperjelas oleh UU No. 10 Tahun 1998 mengenai
pengertian bank, bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat
dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk

5
Fahlin Najmi, “Pengaruh Keandalan dan Prosedur Pelayanan Terhadap Kepuasan Masyarakat Pada
Kantor Urusan Agama Liang Anggang Kota Banjarbaru” Jurnal Ilmiah Ekonomi Bisnis, 2017

10
kredit dan atau bentukbentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat
banyak.
3. Pengertian Perkreditan
Menurut Taswan (2010:56) kata kredit berasal dari kata Yunani “Credere” yang
berarti kepercayaan, atau berasal dari Bahasa Latin “Creditum” yang berarti
kepercayaan akan kebenaran. Pengertian tersebut kemudian dibakukan oleh
pemerintah dengan dikeluarkannya Undang-Undang Pokok Perbankan No. 14 tahun
1967 bab 1 pasal 1, 2 yang merumuskan pengertian kredit sebagai berikut:
“Kredit adalah penyediaan uang atau yang disamakan dengan itu berdasarkan
persetujuan pinjam meminjam antara bank dengan lain pihak peminjam
berkewajiban melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah
bunga yang telah ditentukan”.6
4. Jenis-Jenis Kredit

a. Jenis Kredit Berdasarkan Agunan atau Jaminannya

Kredit yang didasarkan pada jaminan merupakan jenis kredit yang di dukung oleh
jaminan (agunan). Namun juga terdapat jenis kredit yang tidak didasarkan pada
anggunan atau jaminan. jadi, jenis kredit berdasarkan jenis jaminan terbagi menjadi
dua yaitu kredit dengan jaminan (scured loan) dan kredit tanpa jamian (unscured
loan).

b. Jenis Kredit Berdasarkan Jangka Waktunya, Kredit jenis ini didasarkan kepada
kemampuan seberapa lama nasabah membayar hutang kredit kepada bank.
Berdasarkan jangka waktunya, kredit dibagi menjadi tiga yaitu :
1) Kredit jangka panjang
Kredit jangka panjang merupakan jenis kredit yang diberikan oleh bank

6
Rizki Mahardika, ”Prosedur Pemberian Kredit Modal Kerja pada PD. BPR Bank Daerah Lamongan”
hal.5-6

11
kepada nasabah dengan jangka waktu yang lebih dari tiga tahun (Kredit< 3
tahun).
2) Kredit jangka menengah
Kredit jangka menengah merupakan jenis kredit yang diberikan oleh bank
kepada nasabah dengan jangka waktu antara satu tahun hingga tiga tahun (1
tahun < Kredit < 3 tahun). Kredit jenis ini umumnya digunakan untuk modal
kerja, kebutuhan investasi, dan kebutuhan konsumtif.
3) Kredit jangka pendek
Kredit jangka pendek merupakan jenis kredit yang diberikan oleh bank
kepada nasabah dengan jangka waktu yang dekat, maksimal adalah satu tahun
( Kredit > 1 tahun).
c. Jenis Kredit Berdasarkan Tujuan Penggunaannya
Jika ditinjau berdasarkan tujuan dari penggunaan kredit itu sendiri, maka
kredit tersebut terbagi menjadi tiga yaitu kredit konsumtif, modal kerja, dan
kredit invesitasi. Perbedaan dari masing - masing jenis kredit tersebut didasarkan
pada tujuan penggunaannya, karena hal tersebut akan berpengaruh terhadap
bagaimana cara nasabah mengansurnya dan berapa lama waktu yang
dibutuhkannya.
1) Kredit konsumtif adalah jenis kredit yang disediakan oleh bank untuk para
nasabah yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan membeli barang atau
jasa yang dibutuhkan secara pribadi dan tidak digunakan untuk keperluan usaha.
contoh dari kredit jenis ini adalah pembelian kendaraan bermotor pribadi, kredit
keperluan habis pakai, kredit pembelian rumah, dan lain sebagainya.
2) Kredit modal kerja adalah jenis kredit yang disediakan oleh bank untuk para
nasabah yang kemudian digunakan untuk memenuhi kebutuhan modal kerja.
Pada umumnya modal kerja tersebut habis dalam satu siklus usaha. Contoh dari
kredit modal kerja yaitu kredit pembelian bahan baku, kredit penutupan utang

12
dagang, kredit upah buruh dan lain sebagainya. Dengan adanya pemberian pada
kredit ini, diharapkan sirkulasi kegiatan produksi dapat meningkat pula, sehingga
perputaran uang dimasyarakat untuk mengkonsumsi hasil produksi juga
meningkatpula.
3) Kredit investasi adalah kredit yang disediakan oleh bank untuk para nasabah
dengan keperluan investasi. Umumnya kredit investasi diberikan kepada bank
dengan jangka yang besar dengan nilai kredit yang besar. Contoh dari kredit
investasi yaitu kredit pendirian perusahaan baru, kredit pengadaan barang modal
(aktiva tetap), kredit pendirian proyek baru, Kredit pembelian kendaraan demi
kelancaran usaha, dan lain sebagainya. Kredit ini juga dapat digunakan sebagai
pengadaan barang modal, seperti pembelian mesin, bangunan, tanah untuk
pabrik, pembelian alat-alat produksi yang baru, perbaikan alat- alat produksi
secara besar-besaran.

5. Prinsip – Prinsip Pemberian Kredit


Sebelum fasilitas kredit diberikan, maka bank harus yakin bahwa kredit yang
diberikan akan kembali, keyakinan tersebut diperoleh dari hasil penilaian kredit
sebelum kredit tersebut disalurkan, untuk mendapatkan nasabah yang benar - benar
layak untuk diberikan pinjaman, dilakukan dengan analisis 5C, penilaian dengan
analisis 5C menurut Kasmir (2008:117) adalah sebagai berikut:
a. Character (Karakter)
Character merupakan sifat atau watak seseorang, siafat atau watak dari orang-
orang yang akan diberikan kredit benar-benar harus dapat dipercaya. Pemberian
kredit didasari atas dasar kepercayaan yang berasal dari pihak bank bahwa
peminjam mempunyai moral, watak maupun sifat-sifat pribadi yang positif dan
kooperatif. Disamping itu, peminjam mempunyai tanggung jawab, baik dalam

13
kehidupan pribadi sebagai manusia, kehidupannya sebagai anggota masyrakat
maupun dalam menjalankan usahanya.
b. Capacity (Kapasitas)
Capacity adalah analisis untuk mengetahui kemampuan nasabah dalam
membayar kredit, dari penilaian dapat terlihat kemampuan nasabah / kreditur
dalam mengelola bisnis, kemampuan ini dihubungkan dengan pendidikan dan
pengalaman naya selama ini dalam mengelola usahanya, sehingga akan terlihat
kemampuannya dalam mengembalikan kredit yang disalurkan.
c. Capital (Modal)
Capital digunakan untuk melihat penggunaan modal, apakah etektff atau dapat
dilihat dari laporan keuangan ( nearaca dan laporan laba - rugi) yang disajikan
dengan melakukan pengukuran dari segi likuditas dan solvabilitasnya,
rentabilitas dan ukuran lain nya. Semakin besar modal dalam perusahaan, tentu
akan semakin tinggi kesungguhan calon debitur dalam menjalankan usahanya
dan bank akan merasa lebih yakin dalam memberian kredit.
d. Condition (Kondisi)
Menilai kredit hendaknya juga dinilai kondisi ekonomi, sosial dan politik yang
ada sekarang dan predikasi untuk di masa yang akan datang, penilaian kondisi
atau prospek bidang usaha yang dibiayai hendak nya memiliki prospek yang
baik sehingga kemungkinan kredit tersebut bermasalah relatif kecil.
e) Collateral (Agunan)
Collateral merupakan jaminan yang diberikan calon nasabah-baik yang bersifat
fisik maupun non fisik, jaminan hendaknya melebihi jumlah kredit yang
diberikan. Karena dengan hal tersebut, tentu akan mengamankan pemberian
kredit jikalau terjadi kegagalan pembayaran dari nasabah akibat menurunnya
omset usaha ataupun karena hal lain.7

7
Andrianto, MANAJEMEN KREDIT (Teori dan Konsep Bagi Bank Umum), (Pasuruan, Jawa Timur, 2020)

14
BAB III
METODE PENGABDIAN MASYARAKAT

A. Pendekatan dan Jenis Pengabdian (metode pengabdian)


Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat berkaitan dengan
prosedur pelayanan kredit modal kerja, kami menggunakan metode pengabdian SL
(Service Learning). Sebuah pengabdian metode SL adalah salah satu metode pengabdian
yang memberikan penekanan pada aspek praktis dengan mengacu pada konsep
Experiental Learning yaitu penerapan pengetahuan perkuliahan ditengah-tengah
masyarakat sekaligus berinteraksi dengan masyarakat dan menjadi solusi terhadap
persoalan-persoalan yang dihadapi oleh masyarakat atau komunitas, sehingga mampu
menerapkan secara nyata peran mahasiswa dan kampus dalam melakukan pengabdian
kepada masyarakat.
Penerapan service learning di Kanada, khususnya pada St. Francis Xavier
University – Nova Scotia, sangat membantu masyarakat dan lingkungan di sekitarnya.
Hal ini terbukti dengan hubungan Universitas dengan masyarakat sekitar yang terjalin
sangat erat, dimana peran universitas begitu penting dalam memecahkan permasalahan
yang ada di tengah masyarakat.8
Hal ini kami terapkan dengan memberikan pengetahuan kepada masyarakat terkait
pemberian kredit modal kerja sekaligus berinteraksi langsung dengan masyarakat
mengenai permasalahan pemberian kredit modal kerja serta memberikan solusi.
Sehingga masyarakat mampu mengatasi permasalahan dalam pemberian kredit modal
kerja.
B. Langkah – langkah yang di lakukan

8
Agus Affandi dkk, Metodologi Pengabdian Masyarakat (Jakarta : Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan
Islam, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, 2022)

15
1. Preparation (persiapan) Dilakukan dengan berinteraksi langsung kepada masyarakat
untuk menanggapi dalam permasalahan pemberian kredit modal kerja.
2. Action (pelaksanaan) Dengan cara melakukan survey tempat untuk mengamati suatu
keadaan secara langsung dan melakukan pengecekan pembayaran di sebuah
komputer.
3. Reflection (refleksi) Dilakukan dengan menyampaikan hasil kegiatan sebelumnya
yang dilakukan di lapangan dengan menyusun suatu data informasi dari surat
pemberian kredit modal kerja dengan prosedur yang telah ditentukan.
4. Demonstration (demonstrasi) Dilakukan dengan cara menyampaikan hasil kegiatan
yang dilaksanakan telah selesai untuk mengkonfirmasi kepada pihak bank bahwa
pengisian data pemberian kredit modal kerja sudah terisi.

C. Alat Analisis yang digunakan


Alat analisis yang digunakan dapat berupa mengidentifikasi asset, peluang, dan kekuatan
sehingga tidak hanya focus pada penelitian melainkan focus pada aksi. Untuk alat
analisis yang digunakan antara lain :
1. Handphone
Untuk alat ini digunakan pada saat pelaksanaan dokumentasi dengan survey tempat
secara langsung dan berinteraksi perihal pembayaran yang memiliki tanggungan.
2. Komputer
Untuk alat ini digunakan pada saat pelaksanaan kegiatan berupa pengcekan
pembayaran angsuran nasabah di sebuah komputer.
3. Kalkulator
Alat ini digunakan dengan menghitung dari gaji perbulan calon nasabah untuk
melakukan kredit modal kerja yang sudah tertera di lembaran slik.
4. Bulpoint

16
Alat ini digunakan pada saat melakukan pengisian dari data formulir surat pemberian
kredit modal kerja.
5. Pensil
Alat ini digunakan untuk melakukan aksi dengan menggosok nomor rangka pada
kendaraan yang diajukan sebagai agunan atau jaminan.

17
BAB IV
PENYAJIAN DATA HASIL PENGABDIAN DAN PEMBAHASAN

A. Profil Lokasi Pengabdian


Berikut ini adalah sebagian dari profil instansi/lembaga tempat Praktik Pengalaman
Lapangan (PPL):
1. Nama Lembaga: PT. BPR Nur Semesta Indah (NSI)
2. Alamat Lembaga: Jl.Syamanhudi Ruko No. 12, Kecamatan Rambipuji, Kabupaten
Jember, Jawa Timur. Telepon (0331) 714197.
3. Pelayanan: Tabungan, Pengajuan Kredit, Pembayaran angsuran kredit.

Gambar 4.1 Lokasi Kantor Kas BPR Nur Semesta Indah Rambipuji

Bank Perkreditan Rakyat atau yang biasa disebut BPR adalah lembaga keuangan
bank yang menerima simpanan dalam bentuk deposito berjangka, tabungan, dan/atau
bentuk lainnya yang dipersamakan. BPR adalah salah satu jenis bank yang dikenal
melayani golongan pengusaha mikro, kecil, dan menengah dengan lokasi yang pada
umumnya dekat dengan tempat masyarakat yang membutuhkan. BPR merupakan
lembaga perbankan resmi yang diatur berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992

18
tentang Perbankan dan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10
tahun 1998. Dalam Undang-Undang tersebut secara jelas disebutkan bahwa ada dua
jenis bank, yaitu Bank Umum dan BPR.
BPR adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau
berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu
lintas pembayaran. Dikeluarkannya kebujakan Pemerintah yaitu Paket 27 Oktober 1988
(Pakto 88) tentang deregulasi mengenai kebijaksanaan keuangan, moneter, dan
perbankan, memotivasi Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU), Kec.
Kencong, yang pada saat itu sedang mengelola arisan warga Nahdlatul Ulama (awanu)
untuk merintis mendirikan perusahaan perbankan yang dapat berperan sebagai
penggerak ekonomi utamanya bagi masyarakat pedesaan.
Upaya merintis perusahaan perbankan dimulai sejak Agustus 1990 dengan membuat
proposal pendirian dan pedoman kerja Bank Perkreditan Rakyat Nur Buana Indah yang
kemudian namanya diganti menjadi Nur Semesta Indah, sedangkan pengajuan perizinan
pendiriannya dibantu oleh Irawan Soerodjo, S.H., notaris di Jember. Dengan lengkapnya
persyaratan dan perizinan yang dimiliki, maka pada tanggal 2 Mei 1992 K.H.
Abdurrahman Wahid (Presiden Indonesia periode 1999-2001) secara resmi membuka
sekaligus meresmikan PT BPR Nur Semesta Indah.9

B. Hasil Pengabdian Yang Dilakukan


Dari hasil pengabdian yang dilakukan masyarakat dapat mengetahui dari prosedur
pemberian kredit modal kerja yang sudah ditentukan. Dari hasil prosedur tersebut
masyarakat mampu untuk melakukan pembayaran angsuran kredit yang telah diajukan
serta menyadarkan masyarakat untuk melakukan proses pembayaran angsuran kredit
modal kerja yang masih memiliki tanggungan.

9
Profil BPR NSI Jember. https://bprnsi.co.id/profil/

19
C. Pembahasan
Kegiatan pokok dari kantor kas PT. BPR Nur Semesta Indah Rambipuji yaitu
membuka pelayanan bagi masyarakat. Pelayanan di kantor kas BPR Nur Semesta Indah
Rambipuji yaitu menghimpun dana dari masyarakat (Tabungan dan Deposito) dan
memberikan kredit (Kredit Konsumtif, Kredit Modal Kerja dan Kredit
Pertanian/Perkebunan).
Salah satu pelayanan produk kredit di BPR Nur Semesta Indah yaitu kredit modal
kerja, Kredit modal kerja adalah fasilitas kredit yang digunakan untuk memenuhi
kebutuhan modal kerja. Pada umumnya kredit modal kerja tersebut habis dalam satu
siklus usaha. Contoh dari kredit modal kerja yaitu kredit pembelian bahan baku, kredit
penutupan utang dagang, kredit upah buruh dan lain sebagainya. Dalam pemberian
kredit modal kerja harus melalui beberapa proses tahapan.
Berdasarkan pengalaman selama PPL yang didapatkan Prosedur Pemberian Kredit
Modal Kerja di PT. BPR Nur Semesta Indah Rambipuji memiliki alur sebagai berikut:

1. Pengajuan Permohonan Kredit

Dalam proses pemberian kredit debitur harus melakukan langkah awal yaitu
mengajukan permohonan kredit kepada kantor kas PT. BPR Nur Semesta Indah
melalui karyawan AO (Account Officer). Selanjutnya nasabah diarahkan untuk
mengisi formulir SPK (Surat Pengajuan Kredit) sekaligus melengkapi dokumen
persyaratan yaitu :

a. Fotocopy KTP Suami-Istri (rangkap 4)

b. Fotocopy BPKB/Sertifikat Tanah (rangkap 2)

Untuk jaminan kredit menyerahkan BPKB / Sertifikat tanah yang asli dan fotocopy

c. Fotocopy STNK (rangkap 2)

20
d. Fotocopy KK/Akta Nikah (rangkap 2)

2. Wawancara

Setelah mengisi formulir SPK dan menyerahkan persyaratan pengajuan kredit,


nasabah akan melakukan wawancara dengan AO Kredit guna memperoleh informasi
yang lebih banyak dari nasabah. Wawancara ini merupakan tahapan awal bank dalam
menganalisa nasabah. Pihak bank akan melakukan wawancara seputar dokumen yang
telah diserahkan dan sumber penghasilan nasabah untuk mengetahui secara spesifik
tentang nasabah sesuai prinsip pemberian kredit (5C).

3. Pengecekan system informasi debitur (SID)

Setelah melakukan wawancara, AO kredit akan melakukan pengecekan di system


informasi debitur apakah nasabah termasuk kedalam daftar hitam Otoritas Jasa
Keuangan (OJK). Apabila nasabah masuk kedalam daftar hitam maka nasabah tidak
layak mendapat kredit.

4. Survey

Selanjutnya AO melakukan pemeriksaan lapangan dengan mendatangi rumah


nasabah untuk pengumpulan informasi calon debitur serta untuk mengetahui kondisi
rumah, kondisi usaha, dan keadaan jaminan calon debitur untuk mengetahui
kelayakan atas permohonan kreditnya. Setelah survey maka AO akan melakukan
analisa menggunakan 5C.

5. Keputusan Kredit

Setelah semua tahapan diatas dilakukan maka AO menyerahkan semua berkas calon
nasabah ke kantor cabang untuk mendapat keputusan kredit dari Direksi apakah
pemohon kredit tersebut diterima atau ditolak. Keputusan tersebut selambat-
lambatnya 2 hari diinfokan kepada nasabah secara langsung/ lewat telepon.

21
6. Realisasi

Setelah keputusan kredit diterima pihak bank akan menjelaskan ketentuan kredit
kepada nasabah. Ketentuan ketentuan kredit kepada nasabah. Ketentuan ketentuan
tersebut meliputi jenis kredit yang diberikan, jumlah kredit yang diberikan, jaminan,
tingkat suku bunga, jangka waktu, biaya administrasi kredit dan denda. Apabila
nasabah menerima ketentuan tersebut maka akan dilakukan pengikatan melalui
perjanjian Kredit yang ditandatangani kedua belah pihak.

7. Pencairan Kredit Modal Kerja Kepada Nasabah

Setelah semua tahapan sudah selesai maka yang terakhir yaitu pencairan kredit, pada
saat pencairan nasabah diminta menyerahkan KTP terlebih dulu untuk memastikan
kesesuaian dengan nama data pengajuan nasabah, jika selesai maka KTP
dikembalikan, pada saat pencairan kredit nasabah akan diberikan Slip bukti masuk,
bukti pengeluaran dan kartu angsuran.

22
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Salah satu pelayanan produk kredit di BPR Nur Semesta Indah yaitu kredit modal
kerja, Kredit modal kerja adalah fasilitas kredit yang digunakan untuk memenuhi
kebutuhan modal kerja. Pada umumnya kredit modal kerja tersebut habis dalam satu
siklus usaha. Contoh dari kredit modal kerja yaitu kredit pembelian bahan baku, kredit
penutupan utang dagang, kredit upah buruh dan lain sebagainya.

Dalam pemberian kredit modal kerja harus melalui beberapa proses tahapan. Proses
tersebut diawali dengan pengajuan kredit kepada bank beserta berkas yang disyaratkan,
kemudian akan dilakukan wawancara kepada nasabah oleh AO, setelah itu akan
dilakukan pengecekan SID untuk mengetahui apakah nasabah mengetahui apakah
nasabah masuk kedalam daftar hitam OJK. Proses selanjutnya adalah survey lapangan
verifikasi data guna memeriksa kebenaran data penghasilan dan agunan yang dimiliki
calon debitur kemudian dilakukan proses analisa kredit yang dilakukan oleh analis
kredit. Setelah diusulkan maka dilakukan proses keputusan kredit yang dilakukan oleh
direksi, jika kredit diterima, maka dilakukan proses pencairan.

B. Saran
Demikian laporan pengabdian kepada masyarakat yang dapat kami paparkan, Kami
berharap dengan adanya laporan pengabdian kepada masyarakat ini, dapat memberikan
beberapa masukan kepada semua pihak yang terlibat dan bermanfaat dikemudian hari.
Selain itu, Nasabah dapat memahami dari prosedur dalam pemberian kredit konsumtif.

23
DAFTAR PUSTAKA
Affandi Agus dkk (2022), Metodologi Pengabdian Masyarakat (Jakarta : Direktorat
Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam
Kementerian Agama RI).
Andrianto (2022), MANAJEMEN KREDIT (Teori dan Konsep Bagi Bank Umum),
(Pasuruan, Jawa Timur, 2020).
Badan Pusat Statistik (2020), "Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 4,99 persen".
Mahardika Rizki (2019),”Prosedur Pemberian Kredit Modal Kerja pada PD. BPR Bank
Daerah Lamongan”, Tugas Akhir, STIE PERBANAS SURABAYA.

Najmi Fahlin (2017),“Pengaruh Keandalan dan Prosedur Pelayanan Terhadap Kepuasan


Masyarakat Pada Kantor Urusan Agama Liang Anggang Kota Banjarbaru”
Jurnal Ilmiah Ekonomi Bisnis.
Profil BPR NSI Jember. https://bprnsi.co.id/profil/.
Sesiady, Neka Ayang Sesiady (2018), “Analisis Sistem dan Prosedur Pemberian Kredit
Modal Kerja Dalam Upaya Mendukung Pengendalian Intern (Studi pada
PT.BPR Nusamba Wlingi cabang Kepanjen)”, Skripsi, Universitas Brawijaya.
Yusie Yolanda (2019), “Prosedur Pemberian Kredit Modal Kerja pada Bank BRI KC
Bangkalan”, Tugas Akhir, STIE PERBANAS SURABAYA.

24
LAMPIRAN
Dokumentasi Kegiatan Selama Pengabdian/PPL

25

Anda mungkin juga menyukai