Disusun Oleh :
195020400111024
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2022
LEMBAR PENGESAHAN
NIM : 195020400111019
Mengetahui
Puji syukur kehadirat allah swt yang telah memberikan rahmat dan karunia-nya
sehingga saya dapat menyelesaikan laporan Kuliah Kerja Nyata Profesi (KKNP) dengan judul
Penyusunan laporan Kuliah Kerja Nyata Profesi ini diajukan sebagai salah satu
Ekonomi Keuangan dan Perbankan. Dalam penulisan proposal penelitian ini tidak terlepas dari
bantuan berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini saya mengucapkan banyak
terimakasih kepada :
1. Kedua orang tua yang selalu memberikan motivasi kepada penulis, sehingga
penulis dapat menjalankan kegiatan KKNP serta Menulis laporan KKNP dengan
3. Ibu Farah Wulandari Pangestuty, S.E., M.E., Ph.D. selaku dosen pembimbing
4. Bapak Abdul Ghofar, SE., Msi., DBA., Ak., CA. selaku Dekan Fakultas Ekonomi
6. Bapak Dias Satria, SE., M.App.Ec., Ph.D. selaku Ketua Program Studi Ekonomi
7. Kepada pimpinan dan karyawan BMT Al-Rifai’e Khususnya Pak Nasiq, Mas
Zahid, Bu Iva, dan segenap tim unit CS yang telah meluangkan waktunya
dalam memberikan pengalaman dan pengetahuan yang bermanfaat bagi
penulis.
KKNP ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih banyak kekurangan. Oleh karena
itu kritik yang bersifat membangun sangat dinantikan demi perbaikan penyusun laporan yang
akan datang, semoga laporan ini dapat bermanfaat umumnya bagi para pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN..........................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................iv
DAFTAR TABEL.......................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR..................................................................................................vi
BAB 1.........................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................4
1.3 Tujuan..............................................................................................................5
1.4 Manfaat............................................................................................................5
BAB II.........................................................................................................................6
2.1 Tempat pelaksanaan KKN-P.........................................................................6
2.2 Waktu pelaksanaan KKN-P...........................................................................6
2.3 Jadwal Kegiatan KKN-P................................................................................6
BAB III........................................................................................................................8
3.1 Gambaran Umum BMT Al-Rifai’e.................................................................8
3.1.1 Profil BMT Al-Rifai’e...............................................................................8
3.1.2 Visi dan Misi BMT Al-Rifai’e..................................................................8
3.1.3 Struktur Organisasi BMT Al-Rifai’e......................................................9
3.2 Kegiatan Yang Dilakukan selama KKN-P...............................................11
3.3 Evalusi hasil kegiatan.................................................................................13
3.3.1 Produk-produk BMT Al-Rifai’e............................................................13
3.3.2 Permasalahan BMT Al-Rifai’e..............................................................16
3.3.4 Solusi dan Strategi BMT Al-Rifai’e.....................................................17
3.3.5 Saran.......................................................................................................18
3.4 Hasil progam KKN-P....................................................................................19
BAB IV.....................................................................................................................21
4.1 Kesimpulan...................................................................................................21
4.2 Saran..............................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................23
LAMPIRAN..............................................................................................................24
DAFTAR TABEL
8
BAB 1
PENDAHULUAN
dana berlebih dengan pihak yang membutuhkan dana. Pihak yang kelebihan
pihak yang kekurangan dana dalam bentuk pinjaman atau kredit. Menurut
keuangan bank dan lembaga keuangan bukan bank, baik dengan sistem
1
jenis perbankan lebih menyasar nasabah pada sektor makro karena imbal
hasil yang didapat besar dan untuk mengurangi resiko gagal bayar. Hal ini
kepada pelaku usaha mikro dianggap tidak bankable karena dinilai beresiko
500,000
450,000
400,000
350,000
300,000
250,000
200,000
150,000
100,000
50,000
0
2016 2017
menduduki posisi paling tinggi yang sudah mendapatkan kredit oleh bank
umum pada tahun 2017 mencapai Rp438.205 Miliar, sedangkan pada Usaha
Koperasi dan UMKM mengatakan bahwa dari total keseluruhan unit usaha
yang ada di Indonesia pada tahun 2017 yaitu sebesar 99,9% tergolong
2
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan yang tergolong Usaha
Mikro yaitu sebesar 98,7%. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa
dari bank.
dari bank tersebut akhirnya mencari lembaga keuangan non formal yang
dikenakan bunga yang tinggi. Suku bunga yang dikenakan kepada usaha
mikro pun melebihi bunga kredit pada lembaga keuangan resmi. Hal ini
banyak dikeluhkan para pelaku usaha mikro yang merasa terbebani dalam
bukan bank yang sasarannya adalah masyarakat pelaku UMKM. Salah satu
masyarakat yang sulit dijangkau oleh perbankan yaitu koperasi. Baitul mal
3
untuk mendapatkan modal pinjaman, dan menjadi lembaga keuangan
(Sudjana & Rizkison, 2020). Salah satu BMT yang ada di Kabupaten Malang
yang memiliki dua fungsi sekaligus. Yakni sebagai penyalur dana sosial
(bayt al-mal); sedekah, infaq, zakat, wakaf (ZISWAF), dan sebagai lembaga
mudharabah, musyrakah, ijarah, murabahah, dsb. Sisi unik yang lain dari
4
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana strategi pemasaran produk-produk baitul mal wa tamwil
(BMT) Al-Rifai’e?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui strategi pemasaran produk-produk baitul mal wa
1.4 Manfaat
1. Bagi penulis, dapat memberikan gambaran terkait strategi pemasaran
5
BAB II
RENCANA KEGIATAN KKN-P
kurang lebih selama 1 bulan (min. 25 hari kerja efektif). Waktu pelaksanaan
6
job description dari masing-masing staff BMT.
berprinsip syariah.
supervisor
7
BAB III
PELAKSANAAN RENCANA KEGIATAN
legalitas dari Notaris dan Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
tatanan ekonomi syariah yang teratur dan selaras agar bisa menggapai
ridhla Allah dalam bermuamalah serta dapat memperoleh rizki yang barokah.
Selain itu berdirinya BMT Al-Rifa’ie ini juga mempunyai potensi yang cukup
tinggi karena didukung oleh kebutuhan staff guru, santri, dan walisantri
8
3.1.2 Visi dan Misi BMT Al-Rifai’e
Visi BMT Al-Rifai’e adalah mewujudkan BMT sebagai lembaga
9
Sumber : Company Profile BMT Al-Rifai’e
Manager BMT
Teller/CS
10
2. Supervisor Operasional mempunyai peran untuk melayani nasabah yang
Al-Rifai’e.
pendanaan
bermasalah seperti gagal bayar waktu jatuh tempo. Sasaran BMT Al-
11
Rabu, 21 September Mengetahui struktur organisasi dan job
2022 description
nasabah.
2022
2022
2022
BMT Al-Rifai’e
nasabah harian
Minggu, 9 Oktober 2022 Studi permasalah yang dihadapi oleh BMT Al-
Rifai’e
12
Senin, 10 Oktober 2022 Melayani nasabah dan merekap transaksi
harian
2022
13
3.3 Evalusi hasil kegiatan
3.3.1 Produk-produk BMT Al-Rifai’e
BMT merupakan koperasi yang berbasis syariah dalam penggunaan akad
produk BMT Al-Rifai’e yang ditawarkan pada masyarakat terdiri dari produk
kepada orang lain dengan menitipkan benda untuk dijaganya secara layak,
menggantinya (Lutfi, 2020). Wadi’ah berasal dari kata wada’ yang berarti
lain agar dijaga itu dinamakan wadi’ah. Secara harfiyah, wadi’ah dapat
diartikan sebagai titipan murni dari satu pihak ke pihak lain, baik individu
maupun badan hukum yang harus dijaga dan dikembalikan kapan saja
nasabah dan pihak yang dititipi dana adalah lembaga keuangan atau BMT
adalah akad penitipan barang atau uang kepada pihak yang diberikan
14
1. Barang yang dititipkan, yaitu barang-barang yang dapat dimiliki secara
syari’at.
syarat bagi penitip dan penerima titipan sudah dewasa (baligh), berakal,
3. Pernyataan serah terima atau ijab qabul dengan syarat pada serah
terima ini dimengerti oleh kedua belah pihak (penitip dan yang dititipi),
bagi hasil. Para ulama’ fiqih berpendapat bahwa akad mudlorobah adalah
akad antara dua pihak yang saling menanggung, salah satu pihak
dan Hadis tetapi sudah menjadi kebiasaan yang diakui dan dipraktikkan
oleh umat islam sejak periode awal era islam (Ghulam, 2010). Adapun rukun
1. Dua pihak yang berakad (pemilik modal dan pengusaha atau mudhrib)
3. Pernyataan serah terima atau Ijab qabul yang dapat dimengerti oleh
nasabah bisa menarik dananya pada waktu kapanpun, tetapi jka nasabah
15
bisa menarik dana pada waktu-waktu tertentu, biasanya satu tahun hanya
dapat menarik dana hanya satu kali. Pada tabungan fitri, simpanan hanya
bisa di tarik pada saat hari raya idul fitri sedangkan pada tabungan qurban,
simpanan hanya bisa di tarik pada saat hari raya idul adha. Kemudian pada
diatur sepihak oleh BMT sendiri disesuaikan dengan indikator yang ada pada
BMT dan laba yang dihasilkan oleh BMT, tetapi pada umumnya tidak ada
simpanan yang diberikan bersifat titipan. Lalu pada tabungan yang memakai
akad mudlorobah ada bagi hasil yang disepakati antara pihak BMT dan
nasabah di awal.
menggunakan akad murobahah dikonsep seperti akad jual beli diama pihak
Dalam jual beli, penjual berhak menjual sesuatu dengan harga berapapun
termasuk dalam kategori jual beli mutlaq karena objek akadnya adalah
barang dan uang serat dapat dikategorikan jual beli amanah karena dalam
(Lathif, 2012).
16
3.3.2 Permasalahan BMT Al-Rifai’e
Setiap lembaga keuangan pasti mempunyai masalah yang dihadapi
keuangan untuk bergerak memikirkan strategi dan solusi yang tepat untuk
keuangan itu sendiri karena secara tidak langsung lembaga keuangan terus
maupun mikro itu banyak sehingga kompetitor dari BMT Al-Rifai’e secara
otomatis juga banyak baik dari perbankan atau lembaga keuangan non
formal lainnya. Kendala dari BMT Al-Rifai’e sendiri yaitu bagaimana pihak
BMT memberikan pelayanan yang baik, produk yang inovatif untuk bisa
sebagai sumber simpanan atau penghasil dana yang masuk dan nasabah
17
yang tingkat pengembalian pinjamannya tinggi. Hal tersebut dilakukan
perbankan untuk menjaga aliran dana yang keluar dan masuk agar tetap
stabil karena bank sebagai suatu bagian dari transmisi kebijakan moneter
dana perbankan harus tetap terjaga. Hal tersebut dimanfaatkan oleh pihak
BMT Al-Rifai’e sadar bahwa bersaing atau melawan perbankan tidak akan
mungkin bisa dan outputnya pasti kerugian yang akan dialami, oleh karena
berbagai strategi.
khususnya di pedesaan yang dimana jika masuk pada perbankan itu takut
atau merasa tidak pantas, segmentasi tersebut adalah yang tidak di jangkau
tersebut dijadikan sasaran pasar bagi BMT Al-Rifai’e dengan strategi “jemput
18
pihak BMT Al-Rifai’e untuk menjaga aliran dana yang keluar masuk. Sasaran
dari BMT Al-Rifai’e yaitu para pengurus, karyawan, guru, maupun walisantria
terdiri dari TK, SD, SMP, dan SMA dimana pada umumnya belum bisa
mengatur keuangan dengan baik. Oleh karena itu pihak BMT Al-Rifai’e
tersebut bermanfaat bagi kedua pihak yaitu dana walisantri untuk anaknya
dengan harapan kedepan jika waktu ada kendala ekonomi masih punya
simpanan dan uang saku untuk anaknya tidak sampai kehabisan. Di sisi lain,
pihak BMT juga memperoleh keuntungan karena dapat menjaga aliran dana
yang masuk.
3.3.5 Saran
Adapun beberapa saran dari penulis setelah mengetahui permasalahan
dilaksanakan.
untuk mengembankan dana yang ada pada BMT Al-Rifai’e sendiri dan
19
4. Mempertahankan dan memanfaatkan prinsip syariah yang dijalankan oleh
msyarakat bahwa tidak ada unsur riba dan spekulasi jika menjadi
keuangan ini mengikuti aturan islam serta dana yang ada pada BMT Al-
akan berguna sekali di masa depan seperti jika sudah masuk dunia kerja
mengembankan usahanya.
20
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan yang sudah dipaparkan diatas, dapat
21
2. Produk-produk BMT Al-Rifai’e diantaranya adalah tabungan hijrah dengan
akad wadi’ah, tabungan qurban dan fitri dengan akad mudlorobah, dan
4.2 Saran
Adapun beberapa saran dari penulis adalah sebagai berikut:
kader kerja yang disediakan untuk para mahasiswa yang akan masuk
yang ada pada BMT Al-Rifai’e karena ada devisi yang perannya diluar
kantor, hal tersebut tidak akan diketahui mahasiswa magang jika tidak
karena mencari perusahaan tempat KKN-P tidak bisa instan dan yang
masih ada mata kuliah pada semester ganjil tidak kesulitan karena KKN-P
22
DAFTAR PUSTAKA
Mada, 520-533.
23
Lathif, A. A. (2012). Konsep dan Aplikasi Akad Murabahah pada Perbankan
Lubis, I. (2009). Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Sumatera Utara: Fakultas
132-146.
Sudjana, K., & Rizkison. (2020). Peran Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) dalam
Islam, 185-194.
LAMPIRAN
24
Kegiatan-kegiatan pada saat KKN-P
25
26
27
28