Oleh :
Hajrah Rahmah
NIM. 0506202185
Program Studi
MANAJEMEN
MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
2022/2023
PENGESAHAN LAPORAN MAGANG
Nurbaiti, M.Kom
82113623181
I
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Dengan rasa bersyukur atas rahmat dan keberkahan Allah SWT, penulis dapat
menyelesaikan laporan magang ini yang merupakan salah satu persyaratan akademik
untuk menyelesaikan pendidikan S1 jurusan Manajemen.
Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan magang ini tidak akan terwujud
tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis,
menyampaikan ucapan terimakasih, kepada:
1. Kepada kedua orang tua, ayah dan Ibu yang telah memberikan cinta dan
didikan yang luar biasa, sehingga bisa sampai di titik ini.
2. Bapak Prof. Dr. Syahrin Harahap, MA selaku Rektor Universitas Islam
Negeri Sumatera Utara.
3. Bapak Dr. Muhammad Yafiz, M.Ag selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.
4. Ibu Dr. Marliyah Suryadi, MA selaku Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.
5. Bapak Dr. Mustafa Kamal Rokan, MH selaku Dekan III Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.
6. Ibu Nurbaiti, M.Kom selaku Ketua Program Studi Manajamen di Fakultas
Ekonomi & Bisnis Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.
7. Bapak Muhammad Ikhsan Harahap, M.E.I selaku Sekretaris Prodi
Manajemen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri
Sumatera Utara.
8. Ibu Dr. Kamilah SE.Ak,MSi,CA selaku Kepala Laboratorium yang telah
mendampingi dan memberikan arahan sehingga Laporan Magang ini dapat
terselesaikan.
II
9. Bapak Dr. Nur Ahmadi Bi Rahmani, S.E., M.Si. selaku Dosen Pembimbing
Magang yang telah mendampingi dan memberikan arahan sehingga Laporan
Magang ini dapat terselesaikan.
10. Bapak BENNY ISKANDAR NASUTION,AP,M.A.P selaku Kepala Dinas
Koperasi Usaha Kecil, Menengah, Perindustrian dan Perdagangan yang telah
memberikan arahan selama dilaksanakannya Kerja Praktek (Magang).
11. Sahabat seperjuangan magang yang telah membantu dalam menyelesaikan
laporan magang ini.
Semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua pihak yang membutuhkan.
Amin Ya Rabbal’alamin.
Hajrah Rahmah
III
NIM. 0506202185
DAFTAR ISI
IV
LAMPIRAN...............................................................................................................................18
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Logo Dinas Koperasi Usaha Kecil, Menengah, Perindustrian dan
perdagangan……………………………………………………………………………..5
Gambar 3.2 Struktur Organisasi…………………………………………………............9
V
BAB I
PENDAHULUAN
Sejarah menunjukkan bahwa Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia
tetap eksis dan berkembang meski terjadi krisi ekonomi yang pernah melanda negeri ini sejak
tahun 1997. Hingga tahun 2011 UMKM mampu memberikan andi besar pada penerimaan
negara dengan menyumbang sebanyak 61,9% pemasukan produk domestik bruto (PDB)
melalui pembayaran pajak, yang diuraikan sebagai berikut: sektor usaha mikro menyumbang
36,28% PDB, sektor usaha kecil 10,9%, dan sektor usaha menengah 14,7% melalui
pembayaran pajak. Sementara itu, sektor usaha besar hanya menyumbang 38,1% PDB melalui
pembayaran pajak (BPS, 2011)
Bahkan beberapa hasil penelitian (Nurhajati: 2005, hal 7) menyebutkan bahwa persoalan
yang dihadapi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sehingga sulit berkembang antara
lain ketidakmampuan dalam manajemen, lemahnya kemampuan dalam pengambilan
1
keputusan, kurang berpengalaman, dan lemahnya pengawasan keuangan. Menghadapi
persoalan-persoalan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang telah dikemukan di
atas, pemerintah sebagai pihak penyelenggara negara telah melakukan berbagai upaya yang
sekaligus menunjukkan komitmen untuk meningkatkan kinerja dan daya saing ekonomi
Indonesia. Komitmen tersebut secara institusi ditunjukkan melalui pembentukan kementerian
yang menangani Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sejak zaman pemerintah orde
baru. (Nursalam, Pemberdayaan Usaha Kecil Menengah (UKM) : 2010, hal 4)
Selain itu, secara yuridis komitmen Pemerintah ditandai dengan adanya Undang-undang
Nomor: 9 Tahun 1995 tentang Usaha Kecil, yang bertujuan antara lain untuk mewujudkan
peran usaha kecil sebagai tulang punggung serta memperkokoh struktur perekonomian
nasional. Undang-undang tersebut ditindaklanjuti dengan Peraturan Pemerintah Nomor: 44
Tahun 1997 tentang Kemitraan sebagai salah satu bentuk upaya penciptaan iklim usaha
melalui kerjasama Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UKM) dengan Usaha Besar.
(Nursalam:2010 hal 5-6)
Oleh karena itu, dalam peraktek Usaha Kecil dan Menengah (UKM) seringkali berada
dalam posisi yang lemah, maka Pemerintah berupaya untuk memperbaiki situasi ini secara
yuridis melalui Undang-undang Nomor: 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli
dan Persaingan Usaha Tidak Sehat. Pembentukan dan peran serta Kamar Dagang dan Industri
(KADIN) baik ditingkat pusat maupun daerah dalam membina dan mengembangkan Usaha
Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) juga merupakan salah satu wujud komitmen
Pemerintah terhadap Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Kebijakan perkreditan
yang khusus diperuntukan bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk mengatasi
kelemahan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam struktur permodalan dan
keterbatasan untuk memperoleh akses terhadap sumber-sumber permodalan juga sudah
banyak yang dilakukan. Banyak upaya yang sudah dilakukan Pemerintah yang bertujuan
meningkatkan kinerja dan daya saing Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
(Nursalam: 2010, hal 7)
Upaya-upaya diatas secara garis besar menjadi bagian dari strategi pemerintah dalam
meningkatkan perekonomian sekaligus kesejahteraan masyarakat. Strategi sebagai sebuah alat
yang digunakan untuk menciptakan dan mengembangkan sumber daya dalam pencapaian
tujuan organisasi, oleh karena itu penerapan strategi dapat menentukan hasil yang akan
dicapai. Adapun strategi yang dimaksud disini adalah strategi manajemen dalam
memberdayakan UMKM yang lebih berorientasi pada pengembangan strategi secara makro.
Melihat kondisi kekinian tentunya peran seluruh stakeholder dalam implementasi dari strategi
pemberdayaan tersebut sangat diharapkan.
2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah penulis uraikan diatas maka penulis, dapat
merumuskan masalah pada penelitian sebagai hasil magang ini, yaitu: Bagaimana Peran Dinas
Koperasi Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan dalam meningkatkan
UMKM?
3
BAB II
PROFIL TEMPAT MAGANG
A. Sejarah Perusahaan
Pembangunan Koperasi sebagai gerakan ekonomi rakyat dalam perkembangannya
tidak terlepas dari peran serta masyarakat dan juga pemerintah melalui suatu departemen yang
diserahi tugas dan tanggung jawab secara berkesinambungan untuk membina dan
mengembangkan koperasi serta usaha kecil guna menumbuhkan kemajuan dan kemandirian
manusia dan masyarakat Indonesia. Di Medan khususnya, pembangunan koperasi telah
menunjukkan berbagai keberhasilan yang sangat berarti, baik ditinjau dari jumlah koperasi,
jumlah anggota maupun nilai usaha koperasi.
Pada tahun yang sama Pusat Jawatan Koperasi ditempatkan di Yogyakarta dan
tugasnya adalah mengadakan kontak dengan Jawatan Koperasi di berbagai daerah lainnya.
Ketika negara Republik Indonesia Serikat (RIS) terbentuk tahun 1950, Pusat Jawatan
Koperasi kembali berkedudukan dijakarta. Tahun 1966 Departemen Koperasi berdiri sendiri,
dan dalam tahun yang sama diubah lagi menjadi Kementrian Perdagangan, Pada tahun 1967
ditetapkanlah Undang - Undang Koperasi No. 12 Tahun 1967, kemudian Menteri Dalam
Negeri dengan Surat Keputusan No. 15 tahun 1967 menunjuk Direktur Jenderal Koperasi
masuk dalam jajaran Departemen Dalam Negeri. Tahun 1968 Direktorat jendral Koperasi
masuk dalam jajaran Departemen Transmigrasi dan Koperasi. Pada tahun 1973 terjadi
perubahan struktur Departemen, ,aka pada saat itu Direktorat Jenderal Koperasi masuk dalam
jajaran Departemen Perdagangan Dan Koperasi.
4
Pada tahun 1983 sejak Kabinet Pembangunan IV, berdirilah Departemen Koperasi
dengan susunan organisasi dan tata kerjanya ditetapkan dalam Kepmen No.
07/Mkpts/VI/1983. Kemudian tahun 1993 pada Kabinet Pembangunan VI Departemen
Koperasi Ditambah tugasnya untuk melaksanakan pembinaan pengusaha kecil sehingga
saebutannya ditambah menjadi Departemen Koperasi Dan Pembinaan Pengusaha Kecil.
Susunan organisasi dan tata kerjanya ditetapkan dalam Kepmen No.1554/KEP/M/X/1993.
Gambar 3.1 Logo Dinas Koperasi Usaha Kecil, Menengah, Perindustrian dan perdagangan
5
Yang juga memiliki Visi dan Misi yaitu :
1. Visi
“Terwujudnya Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah, Perindustrian dan
Perdagangan yang unggul, mandiri dan mampu menjadi Roda perekonomian Kota
Medan”
2. Misi
1. Memberdayakan Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah Perindustrian dan
Perdagangan Kota Medan
2. Menengembangkan pola kemitraan bagi Koperasi Usaha Mikro Kecil
Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan.
1. Kepala Dinas:
- perumusan kebijakan teknis di bidang perdagangan dan bidang
perindustrian;
- perumusan rencana kerja, program dan kegiatan bidang perdagangan dan
bidang perindustrian;
- pelaksanaan kegiatan yang menjadi tugas pokok Dinas Perdagangan dan
Perindustrian;
6
- perumusan kebijakan, penyusunan dan perencanaan teknis, pemberian
bimbingan dan penyuluhan bidang perdagangan dan bidang perindustrian;
- penyelenggaraan pelayanan umum dan pelayanan teknis dibidang
perdagangan dan bidang perindustrian;
- penetapan dan pengesahan naskah dinas sesuai dengan kewenangannya;
- pembinaan Unit Pelaksana Teknis Dinas dalam lingkup tugasnya;
- Pembinaan, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan kegiatan bidang
perdagangan dan bidang perindustrian;
- pembinaan pegawai di lingkungan Dinas Perdagangan dan Perindustrian;
- pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
2. Sekretariat
- Sub Bagian Umum;
- Sub Bagian Keuangan dan Penyusunan Program;
- Jabatan Fungsional; dan
- Jabatan Pelaksana
3. Bidang Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah:
- Tim Kerja Lingkup kelembagaan;
- Tim Kerja Lingkup Pemberdayaan dan Pengembangan Koperasi;
- Tim Kerja Lingkup Pemberdayaan Usaha Kecil dan Menengah;
- Jabatan Fungsional; dan
- Jabatan Pelaksana.
4. Bidang Perindustrian:
- Tim Kerja Lingkup Kerjasama dan Promosi Investasi Industri;
- Tim Kerja Lingkup Pembangunan Sumber Daya Industri;
- Tim Kerja Lingkup Sarana dan Prasarana dan Pemberdayaan Industri;
- Jabatan Fungsional; dan
- Jabatan Pelaksana.
5. Bidang Perdagangan dan Kemetrologian:
- Tim Kerja Lingkup Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri;
- Tim Kerja Lingkup Kemetrologian;
- Tim Kerja Lingkup Pengembangan Perdagangan Luar Negeri;
- Jabatan Fungsional; dan
- Jabatan Pelaksana.
6. Bidang Sistem Informasi, Perumusan Kebijakan dan Pengawasan:
- Tim Kerja Sistem Informasi, Perumusan Kebijakan dan Pengawasan Lingkup
Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah;
- Tim Kerja Sistem Informasi, Perumusan Kebijakan dan Pengawasan Lingkup
Lingkup Perindustrian;
7
- Tim Kerja Sistem Informasi, Perumusan Kebijakan dan Pengawasan Lingkup
Lingkup Perdagangan dan Kemetrologian;
- Jabatan Fungsional; dan
- Jabatan Pelaksana.
MULAI
SELESAI
8
STRUKTUR ORGANISASI DINAS KOPERASI USAHA KECI MENENGAH,
PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA MEDAN
KETUA
BENNY ISKANDAR
NASUTION,AP,M.A.P
SEKRETARIS BENDAHARA
KETUA SUB-BIDANG KETUA SUB BIDANG KETUA SUB BIDANG KETUA SUB BIDANG
ORGANISASI DAN PEMBINAAN DISIPLIN PERLINDUNGAN DAN HUBUNGAN MASYARAKAT
KELEMBAGAAN JIWA KORPS DAN BANTUAN HUKUM DAN PUBLIKASI
WAWASAN KEBANGSAAN
ANWAR SYARIF, S.Pi,M.I.L
LINDA MORA, SRI AYU, S.E
FACHRI HAMDANI
S.STP,M.Si
RANGKUTI,S.E
KETUA SUB KETUA SUB KETUA SUB KETUA SUB KETUA SUB
BIDANG USAHA BIDANG BIDANG SOSIAL BIDANG SENI BIDANG
DAN PEMBERDAYAAN DAN BUDAYA DAN KEROHANIAN
KESEJAHTERAAN PEREMPUAN PEMBERDAYAAN OLAHRAGA
MASYARAKAT
DIAN DEWI AHMAD FADLI
ALWIN FAHRI
KARMILA, S.T, NELDA FITRY PRAJATI HOT ULI, NASUTION, S.E.,
SIREGAR,S.P., M.Si GOPA
M.Si S.E M.A.P
SITAKAR,SST
9
BAB III
HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN
10
- Minggu III (30 Jan s/d 3 Feb )
Diminggu ketiga ini saya mengikuti apel pagi, membantu pegawai dalam menganalisa
permohonan data binaan UMKM secara system digital. Membaca dan mendisposisi surat,
kemudian menyerahkan kepada agendaris. Memasukkan surat masuk secara digital ke dalam
aplikasi e-sarana dan memasukkan surat keluar ke dalam buku agenda secara manual.
Mengumpulkan data penunjang dan menyerahkan kepada Ka.Sub.Bag. Membantu
penyusunan berkas.
Adapun bentuk kegiatan yang penulis lakukan selama melaksanakan kerja praktek
(Magang) di Kantor Dina Koperasi Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan
Kota Medan adalah sebagai berikut:
1. Scan dokumen
2. Mencatat surat masuk dan keluar
3. Mendesposisikan surat
4. Mencopy surat
5. Mengantar surat kebidang-bidang
11
6. Menerima surat masuk
7. Menerima Telfon pelaku konsumen
8. Mengarsipkan dokumen
B. Fenomena
Selama penulis melaksanakan kegiatan Kerja Praktek (Magang) di Bagian Penomoran
surat keluar yang sering kali bersalahan dikarenakan salah meletakkan kode surat dan nomor
surat maka dari itu jika sebelum penomoran surat harus diperhatikan dengan baik agar tidak
salah tulis. Dan juga pada surat masuk, contoh pada surat undangan urgent. Sering sekali
lambat di disposisikan dari Sekretaris sehingga saya tidak tahu kemana undangan itu di
tujukan.
C. Kajian Teori
1. Peran Strategis UMKM
Dalam konteks pengembangan ekonomi rakyat, sektor UMKM (Usaha Mikro,
Kecil, dan Menengah) menjadi titik sentral di dalamnya. Berdasarkan data Berita
Statistik BPS dan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (2010), dari total
tenaga kerja usaha besar dan usaha kecil pada tahun 2010 sebanyak 102,2 juta orang,
sekitar 99,4 juta orang (97,225%) berada pada sektor Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah (UMKM). Data ini menunjukkan bahwa sektor UMKM memiliki
kontribusi dalam penyerapan tenaga kerja. Masalah kekurangan kapital (investasi)
yang dihadapi Indonesia dipecahkan dengan pola investasi yang padat tenaga kerja.
Data empiris menunjukkan bahwa dengan investasi terbatas, unit usaha ekonomi
rakyat dapat menciptakan lebih banyak unit usaha dan jaga kesempatan kerja (Hamid,
2005: 43)
Selain memberikan kontribusi pada penyerapan tenaga kerja, sektor UMKM
juga memiliki peran dalam perekonomian nasional. Selama tahun 2010, kontribusi
UMKM berkisar 57% terhadap PDB. Kemudian, banyaknya unit usaha yang bisa
diciptakan dengan investasi terbatas di usaha kecil mencerminkan juga banyaknya
kesempatan kerja baru yang dapat diciptakannya jika unit usaha tersebut didorong
untuk tumbuh dan berkembang (Hamid, 2005: 43)
Data di atas menunjukkan bahwa usaha kecil dan mikro menjadi salah satu
elemen penting dalam pengembangan ekonomi masyarakat. Fakta kinerja ini
menunjukkan peran UMKM sebagai bagian terbesar dari seluruh unit usaha nasional
12
yang merupakan wujud nyata kehidupan ekonomi rakyat Indonesia. Posisi seperti itu
menempatkan peran UMKM sebagai salah satu sokoguru pengembangan sistem
ekonomi kerakyatan sebagai wujud bangunan ekonomi nasional.
Beberapa sebab yang membuat sektor usaha kecil bisa bertahan di masa krisis
di antaranya adalah karena sektor usaha kecil tidak terlalu tergantung pada bahan baku
impor dalam proses produksinya dan sumber dana usaha kecil umumnya berasal dari
dalam negeri sehingga tidak terlalu terpengaruh akan depresiasi rupiah. Selain itu,
kondisi tersebut tidak terlepas dari karakteristik pelaku UMKM, yaitu sebagai berikut.
1. Fleksibel, dalam arti jika menghadapi hambatan dalam menjalankan usahanya akan
mudah berpindah ke usaha lain.
2. Dalam permodalannya, tidak selalu tergantung pada modal dari luar, tetapi dia bisa
berkembang dengan kekuatan modal sendiri.
3. Dalam hal pinjaman (terutama pengusaha kecil sektor tertentu seperti pedagang)
sanggup mengembalikan pinjaman dengan bunga yang cukup tinggi.
4. UMKM tersebar di seluruh Indonesia dengan kegiatan usaha di berbagai sektor,
merupakan sarana dan distributor barang dan jasa dalam melayani kebutuhan
masyarakat (Prawirokusumo, 1999: 78)
2. Ciri-ciri UMKM
Adapun ciri-ciri UMKM adalah sebagai berikut:
1. Bahan baku mudah diperolehnya.
2. Menggunakan teknologi sederhana sehingga mudah dilakukan alih teknologi.
3. Keterampilan dasar umumnya sudah dimiliki secara turun temurun.
4. Bersifat padat karya atau menyerap tenaga kerja yang cukup banyak.
5. Peluang pasar cukup luas.
6. Sebagian besar produknya terserap di pasar lokal atau domestik dan tidak tertutup
sebagian lainnya berpotensi untuk diekspor.
7. Beberapa komoditi tertentu memiliki ciri khas terkait dengan karya seni budaya
daerah setempat serta melibatkan masyarakat ekonomi lemah setempat secara
ekonomis dan menguntungkan.
13
3. Tujuan UMKM
Tujuan yang dimaksud merupakan hasil akhir yang akan dicapai Dinas
Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan
dalam jangka waktu 1 sampai 5 tahun yang sekaligus menggambarkan arah strategi
dan perbaikan-perbaikan yang ingin diwujudkan. Sesuai dengan hal tersebut, tujuan
Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan adalah :
1.Meningkatkan kemampuan manajerial pengurus Dinas Usaha Mikro Kecil
Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan.
2.Meningkatkan modal Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah, Perindustrian dan
Perdagangan Kota Medan
3.Membangun dan mengembangkan pola kemitraan Dinas Koperasi Usaha Mikro
Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan
4.Mengembangkan sistem informasi Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah
yang lengkap dan akurat.
Syarat menjadi UMKM Binaan Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah,
Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan adalah:
1. Memiliki usaha atas nama sendiri.
2. Berdomisili di Kota Medan
14
3. Fotocopy KTP dan KK
4. Pas foto 3x4 dan 2x3 masing-masing 2 lembar
5. Fotocopy surat keterangan usaha kelurahan
6. Fotocopy izin usaha DPMPTSP (OSS)
7. Foto usaha minimal 3 (Pemilik harus terlihat di foto)
8. Membawa stempel usaha
9. Membawa sampel produk
10. Jika ada: Fotocopy NPWP dan izin-izin usaha lain
Kegiatan yang saya lakukan juga sangat bermanfaat bagi saya, dan menambah
wawasan saya di bidang sekretaist . Posisi yang saya dapatkan selama satu bulan, membuat
saya banyak belajar dan membuat saya menambah wawasan dari mulai komunkasi dengan
rekan kerja yang baik, komunikasi kepada atasan dan komunikasi pada khalayak umum.
15
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Selama saya melaksanakan Praktek Kerja Lapangan di Dinas Koperasi UMKM Medan,
saya mendapat informasi dan pengetahuan terkait dengan pelaksanaan pekerjaan perusahaan
tersebut. Dari informasi dan pengetahuan yang saya dapat, saya dapat mengambil kesimpulan
sebagai berikut :
B. Saran
Bahwa dengan adanya Implementasi Peraturan Pemerintah No.17 Tahun 2013 Tentang
Pelaksanaan Undang-undang No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
di Dinas Koperasi UKM Kota Medan diharapkan dapat terciptanya kepastian hukum yang
kuat bagi UKM dan tumbuh serta berkembangnya UKM di Sumatera Utara sebagai tulang
punggung perekonomian rakyat. Saran saya kepada Dinas Koperasi Usaha Kecil, Menengah,
Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan agar selalu menerima mahasiswa Magang agar
mahasiswa bisa belajar tentang dunia kerja melalui Magang di Dinas Koperasi Usaha Kecil,
Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan.
16
DAFTAR PUSTAKA
Nursalam. 2010. Pemberdayaan Usaha Kecil Dan Menengah (UKM) Masyarakat Desa
Melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri. Malang.
Sudaryanto, Ragumin, dan Rina Wijayanti. 2014. Strategi Pemberdayaan UMKM Mengadapi
Pasar Bebas Asean. Pusat Kebijakan Ekonomi Makro, BKF
Nurhajati. 2005. Paradigma Baru Pengembangan Usaha Kecil Menengah untuk Meningkatkan
Daya Saing Ekonomi. Malang : UNISMA.
Prawirokusumo, 1999: 78
17
LAMPIRAN
18
B. Surat Izin Magang
19
C. Surat Balasan Kantor Magang
20