DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 5
PRODI MANAJEMEN
2022/2023
ii
KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur dihaturkan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang
Maha Esa) karena atas rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan tulisan ini tepat
pada waktunya.
Tulisan dengan judul “Digitalisasi Industri pariwisata : E-commerce dan marketplace”
ini disusun dalam rangka melengkapi tugas akademik mata kuliah Ekonomi Pariwisata pada
Semester Enam tahun akademik 2023. Tulisan ini akan dapat dijadikan referensi guna
mengenal dan memahami lebih jauh ilmu Ekonomi Pariwisata
Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
segala tanggapan, kritik, dan saran perbaikan akan diterima dengan rendah hati untuk
menyempurnakan karya-karya tulis berikutnya. Akhirnya penulis berharap makalah ini
bermanfaat dan menambah wawasan pembaca.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
COVER.................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................iii
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................3
3.1 Kesimpulan................................................................................................................14
3.2 Saran...........................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
suatu produk yang diperdagangkan, proses, dan agen pengirimannya. Apabila segala
aspek dalam sistem e-commerce itu digital maka dapat dikategorikan sebagai pure e-
commerce. Selain itu, ciri lain dari pure e-commerce adalah organisasi penyelenggara
benar-benar organisasi online, menggunakan model bisnis new-economy
organization, dan menjual produk atau jasanya hanya secara online. Sedangkan,
partial e-commerce dicirikan dengan penggabungan antara aspek digital dan
tradisional/fisik, penggunaan model bisnis click-and-mortar organization
(penggabungan antara offline dan online), serta melakukan kegiatan kegiatan bisnis
utamanya di dunia nyata.
E-Commerce dapat dibagi menjadi beberapa klasifikasi yang memiliki
karakteristik berbeda-beda, antara lain:
1. Business to Business (B2B)
B2B menyatakan bentuk jual-beli produk atau jasa yang melibatkan dua atau
beberapa perusahaan dan dilakukan secara elektronis. Dalam hal ini, baik pembeli
maupun penjual adalah sebuah perusahaan dan bukan perorangan. Biasanya
transaksi ini dilakukan karena mereka telah saling mengetahui satu sama lain dan
transaksi jual beli tersebut dilakukan untuk menjalin kerjasama antara perusahaan
itu.
Keuntungan yang didapatkan :
a. Mempercepat transaksi antara penjual dan pembeli.
b. Menurunkan biaya transaksi kedua belah pihak.
c. Menciptakan pasar baru tanpa dibatasi oleh wilayah geografis.
d. Meningkatkan komunikasi dan kolaborasi antara penjual dan pembeli.
Business to Business E-Commerce memiliki karakteristik:
a. Trading partners yang sudah diketahui dan umumnya memiliki hubungan
(relationship) yang cukup lama. Informasi hanya dipertukarkan dengan
partner tersebut. Dikarenakan sudah mengenal lawan komunikasi, maka
jenis informasi yang dikirimkan dapat disusun sesuai dengan kebutuhan
dan kepercayaan (trust).
b. Pertukaran data (data exchange) berlangsung berulang-ulang dan secara
berkala, misalnya setiap hari, dengan format data yang sudah disepakati
bersama. Dengan kata lain, servis yang digunakan sudah tertentu. Hal ini
memudahkan pertukaran data untuk dua entiti yang menggunakan standar
yang sama.
6
c. Salah satu pelaku dapat melakukan inisiatif untuk mengirimkan data, tidak
harus menunggu partnernya.
d. Model yang umum digunakan adalah peer-to-peer, dimana processing
intelligence dapat didistribusikan di kedua pelaku bisnis.
2. Business to Consumer (B2C)
B2C adalah bentuk jual-beli produk yang melibatkan perusahaan penjual dan
konsumen akhir yang dilakukan secara elektronis. Perusahaanperusahaan terkenal
yang melayani B2C antara lain adalah Dell (www.dell.com), Cisco
(www.cisco.com), dan Amazon (www.amazon.com). Business to Consumer e-
Commerce memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. Terbuka untuk umum, dimana informasi disebarkan ke umum.
b. Servis yang diberikan bersifat umum (generic) dengan mekanisme yang
dapat digunakan oleh khalayak ramai. Sebagai contoh, karena sistem web
sudah umum digunakan maka servis diberikan dengan menggunakan basis
web.
c. Servis diberikan berdasarkan permohonan (on demand). Konsumer
melakukan inisiatif dan produser harus siap memberikan respon sesuai 8
dengan permohonan.
d. Pendekatan client/server sering digunakan dimana diambil asumsi client
(consumer) menggunakan sistem yang minimal (berbasis Web) dan
processing (business procedure) diletakkan di sisi server.
Business to Consumer e-Commerce memiliki permasalahan yang berbeda.
Mekanisme untuk mendekati consumer pada saat ini menggunakan bermacam-
macam pendekatan seperti misalnya dengan menggunakan “electronic shopping
mall” atau menggunakan konsep “portal”.
3. Perdagangan Kolabratif (collaborative commerce)
Dalam e-commerce, para mitra bisnis berkolaborasi (alih-alih membeli atau
menjual) secara elektronik. Kolaborasi semacam ini seringkali terjadi antara dan
dalam mitra bisnis di sepanjang rantai pasokan
4. Consumen to consumen(C2C)
Model perdagangan yang terjadi antara konsumen dengan konsumen, yang
dilakukan secara elektronis. Situs seperti eBay (www.ebay.com) menyediakan
sarana yang memungkinkan orang-orang dapat menjual atau membeli barang di
antara mereka sendiri. Dalam C2C seseorang menjual produk atau jasa ke orang
7
lain. Dapat juga disebut sebagai pelanggan ke palanggan yaitu orang yang menjual
produk dan jasa ke satu sama lain.
5. Comsumen to Business(C2B)
C2B merupakan transaksi jual beli yang terjadi antara individu sebagai penjual
dengan sebuah perusahaan sebagai pembelinya. Beberapa situs telah berinisiasi
untuk mendukung bisnis yang berbasiskan konsumen ke pebisnis (Consumer-to-
business atau C2B). contoh, Priceline.com Dalam C2B konsumen
memberitahukan kebutuhan atas suatu produk atau jasa tertentu dan pemasok
bersaing untuk menyediakan produk atau jasa tersebut ke konsumen. Contohnya
di priceline.com, dimana pelanggan menyebutkan produk dan harga yang
diinginkan dan priceline mencoba menemukan pemasok yang memenuhi
kebutuhan tersebut.
6. Perdagangan Intrabisnis (Intraorganisasional)
Dalam situasi ini perusahaan menggunakan e-commerce secara internal untuk
memperbaiki operasinya. Kondisi khusus dalam hal ini disebut sebagai e-
commerce B2E(business to its employees)
7. Pemerintah ke Warga (Goverment to Citizen—G2C)
Dalam kondisi ini sebuah entitas (unit) pemerintah menyediakan layanan ke
para warganya melalui teknologi E-commerce. Unit-unit pemerintah dapat
melakukan bisnis dengan berbagai unit pemerintah lainnya serta dengan berbagai
perusahaan (G2B). E-goverment yaitu penggunaan teknologi internet secara
umum dan e-commerce secara khusus untuk mengirimkan informasi dan layanan
publik ke warga, mitra bisnis, dan pemasok entitas pemerintah, serta mereka yang
bekerja di sektor publik.
8. Perdagangan Mobile (mobile commerce—m-commerce)
Ketika e-commerce dilakukan dalam lingkungan nirkabel, seperti dengan
menggunakan telepon selluler untuk mengakses internet dan berbelanja, maka hal
ini disebut m-commerce.
Pada umumnya MarketPlace yang efisien dapat meningkat kan iklim investasi di
perusahaan dan memudahkan arus input dan output barang (opiida, 2014)
3. Marketplace Murni
12
4. Marketplace Vertikal
Jika pada poni kedua tadi ada yang berjenis horizontal yang banyak
menawarkan macam-macam produk, maka ada juga jenis vertikalnya yang hanya
menawarkan produk dari kategori tertentu saja. Seperti misalnya Sociolla yang
fokus penjualannya ada pada produk kosmetik dan perawatan tubuh.
5. Marketplace Konsinyasi
Adalah jenis marketplace yang menawarkan sistem titip barang. Contohnya
seperti Zalora dan Sociolla. Untuk membuka toko di sini penjual hanya cukup
menyediakan produk beserta deskripsinya. Urusan penjualan seperti ketersediaan
gudang untuk menaruh barang, foto produk, fasilitas pembayaran, serta
pengemasan dan pengiriman barang akan dilakukan oleh pihak yang menyediakan
tempat.
3.1 Kesimpulan
E-commerce merupakan prosedur berdagang atau mekanisme jual-beli di
internet dimana pembeli dan penjual dipertemukan di dunia maya. Suatu
ecommerce dikategorikan pure atau partial berdasarkan pada tingkat digitasi dari
suatu produk yang diperdagangkan, proses, dan agen pengirimannya. Apabila
segala aspek dalam sistem e-commerce itu digital maka dapat dikategorikan
sebagai pure e-commerce.
Selain itu, ciri lain dari pure e-commerce adalah organisasi penyelenggara
benar-benar organisasi online, menggunakan model bisnis new-economy
organization, dan menjual produk atau jasanya hanya secara online.
E-Marketplace merupakan media online berbasis internet (web based) tempat
melakukan kegiatan bisnis dan transaksi antara pembeli dan penjual. Marketplace
merupakan model E-Business yang berhubungan dengan penjual dan pembeli
(seller & buyer). Untuk itu, perlu dikembangkan MarketPlace yang teratur, wajar
dan efisien.
3.2 Saran
Makalah ini masih mempunyai banyak kekurangan baik dalam hal isi maupun
bahasa, sehingga membutuhkan peran serta pembaca untuk memberikan kritik
dan masukan.
14
DAFTAR PUSTAKA
Efraim Turban, D. K.-P. ( (2018)). Electronic Commerce A Managerial And Social Networks
Perspective, Springer International Publishing AG.
opiida. (2014). BFitri Mar`Atus Sholihah (2018) “Bab Ii Landasan Teori,” Journal of
Chemical Information and Modeling, 53(9), hal. 8–24.ab Ii Landasan Teori. Journal
of Chemical Information and Modeling, 53(9), 8–24.
Saeful, F., & Acun, K. (2015). Rancang Bangun E-Marketplace Dengan Model Prototyping
Pada Dinas Koperasi Dan UMKM Provinsi Jawa Tengah. Skripsi Sistem Informasi
Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro, 1–9.
15