Oleh :
2022
i
PENGESAHAN LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN
Laporan ini dinyatakan sah dan memenuhi syarat untuk diajukan sebagai laporan akhir
Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Program Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Wahid Hasyim Semarang Tahun Akademik 2022/2023.
Menyetujui,
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi
ii
NPP. 03.05.1.0125
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat segala limpahan rahmat dan
karunia-Nya kepada penulis dapat menyelesaikan laporan kuliah kerja lapangan (KKL)
dengan lancar dan tepat pada waktunya. Kuliah kerja lapangan ini merupakan salah satu
mata kuliah untuk Program S.1 dengan 1 Satuan Kredit Semester (SKS) yang wajib
diikuti oleh seluruh mahasiswa untuk menyelesaikan studi.
1. Bapak Dr. Hasan, SE.,M.Sc selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Wahid
Hasyim.
2. Ibu Wulan Budi Astuti, SE.,M.Si selaku Ketua Program Studi Akuntansi
Universitas Wahid Hasyim.
3. Setyo Mahanani.SE.,M.Si selaku Dosen Pembimbing Lapangan yang telah
meluangkan waktu untuk membimbing penulis dengan penuh kesabaran serta
tanggungjawab sehingga laporan KKL ini dapat terselesaikan.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih banyak kekurangan
baik bentuk, isi maupun teknik penyajian. Untuk itu penulis sangat mengharapkan
adanya kritik dan saran dari berbagai pihak demi perbaikan penulisan laporan
kedepannya. Semoga laporan ini dapat berguna bagi penulis khususnya serta seluruh
pembaca pada umumnya.
Penulis
iii
Indana Zulfa Safira
iiii
DAFTAR ISI
Halaman Judul.............................................................................................................i
Halaman Pengesahan..................................................................................................ii
Kata Pengantar...........................................................................................................iii
Daftar Isi.....................................................................................................................iv
Daftar Gambar............................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................1
1.2 Tujuan..............................................................................................................2
1.3 Manfaat............................................................................................................2
iv
BAB IV PEMBAHASAN..........................................................................................36
BAB V PENUTUP.....................................................................................................41
5.1 Kesimpulan.....................................................................................................41
5.2 Saran...............................................................................................................41
Daftar Pustaka............................................................................................................42
Lampiran....................................................................................................................43
B. Transkrip Wawancara.....................................................................................45
C. Foto-Foto Kegiatan.........................................................................................46
v
DAFTAR GAMBAR
Village.....................................................................................................9
vi
BAB I
PENDAHULUA
N
2
beberapa tempat di Pulau Dewata Bali yang bersentuhan langsung dengan
ilmu ekonomi.
1.2 Manfaat
2
1.4 Jadwal Kegiatan
3
15.30 - 18.00 WITA Tiba di Pantai Kuta dan menikmati indahnya sunset
18.00 - 18.30 WITA Meninggalkan Pantai Kuta, dan melanjutkan
perjalanan menuju hotel
18.30 WITA Tiba di Hotel Hardys Rofa, Check in & makan malam
4
20.00 WIB Melanjutkan perjalanan menuju ke Kota Semarang
Hari Ke-5 (Jum’at, 11 November 2022)
07.00 WIB Diharapkan tiba di tempat penjemputan pertama
dengan selamat
5
BAB II
GAMBARAN UMUM
A. Gambaran Umum
6
B. Sejarah Singkat
7
1. Visi dan Misi
8
Misi dari PT Victoria Care Indonesia yaitu “memperluas dan
meningkatkan kehidupan manusia dengan menyediakan kualitas
tertinggi pada produk kosmetik, perlengkapan mandi/toiletries, dan
perawatan kesehatan/health care”.
2. Letak Geografis
9
3. Struktur Organisasi
Komisaris Utama
Komisaris Komisaris
Independen
Direktur Utama
Wakil Direktur Supply Wakil Direktur E-Commerce, IT, Pengembangan Wakil Direktur
Wakil Direktur
Chain Bisnis, Marketing, Penjualan & Distribusi, Bisnis Keuangan & Auditing
Pabrik
Internasional, SDM dan Bagian Umum, Penelitian
dan Inovasi,
Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT Victoria (Herborist) dan Secret Garden Village
10
4. Tugas dan Wewenang
a. Dewan Komisaris
13
2.1.2 BUMDES Desa Kutuh
A. Gambaran Umum
14
dihati beliau. Daerah tersebut berada diwilayah Kaki Pulau Bali
bagian
15
selatan. Di dalam hutan tersebut tidak disangka Beliau bertemu
dengan seorang wanita yang sangat cantik rupawan bagaikan seorang
bidadari, yang bernama Ni Rangdu Kuning yang dapat menggoda
hati setiap laki-laki yang menjumpainya. Sebagai seorang lelaki yang
sempurna beliaupun jatuh cinta sama Ni Rangdu Kuning yang
akhirnya dikawininya. Dari hasil perkawinannya dengan Ni Rangdu
Kuning lahirlah seorang Putra yang diberi nama I Gusti Ngurah
Ungasan.
Pada suatu saat Ni Rangdu Kuning ditinggal oleh Sang Raja ke
Puri Pemecutan dan tidak pernah kembali lagi, maka Ni Rangdu
Kuning tinggal sendirian bersama putranya. Karena lama Sang Raja
tidak kembali maka Ni Rangdu Kuning mulai melakukan perjalanan
ke arah timur dan sampailah disuatu tempat yang tidak diketahui
namanya dan daerah tersebut banyak ditumbuhi oleh Pohon Kayu
Kutuh yang besar – besar, dan sebagai bukti sampai sekarang ada dua
pohon Kayu Kutuh yang sangat besar. Karena daerah yang dijumpai
tersebut banyak ditumbuhi pohon Kayu Kutuh yang menjadi tempat
tinggal Ni Rangdu Kuning, maka tempat tersebut diberi nama Kutuh
oleh beliau, dan seterusnya oleh masyarakat setempat dijadikan nama
Desa yaitu Desa Kutuh (Desa Adat Kutuh).
Pada Jaman Penjajahan Belanda di Indonesia, maka Desa Kutuh
dijadikan Perbekelan Desa Kutuh yang dipimpin oleh seorang
Perbekel. Pada masa kekalahan Pemerintahan Kolonial Belanda di
Indonesia juga membawa dampak kepada Perbekelan Desa Kutuh
menjadi satu pemerintahan dengan Desa Ungasan yang berpusat di
Desa Ungasan. Bergabungnya Perbekelan Desa Kutuh dengan
Perbekelan Desa Ungasan yaitu pada Tahun 1941 sampai Tahun
2002. Atas segala perjuangan masyarakat khususnya para Prajuru
Desa, maka pada tanggal 25 Juni Tahun 1999 disetujui oleh
Pemerintah Kabupaten Badung menjadi Desa Persiapan Kutuh,
dengan Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Bali Nomor:
273 Tahun 1999.
Untuk terlaksananya Pemerintahan Desa Persiapan Kutuh
16
diangkat DRS. I NYOMAN MESIR sebagai Pejabat Kepala Desa
17
Persiapan Kutuh yang dilengkapi dengan seorang Sekretaris Desa
yaitu IR. I NYOMAN CAMANG Pada tahun 2000. Baru pada Tahun
2002 Desa Kutuh menjadi Desa Devinitif dengan Surat Keputusan
Bupati Badung Nomor: 342 Tahun 2002, Tanggal 12 Maret 2002
yang diresmikan oleh Bupati Badung ANAK AGUNG OKA
RATMADI,SH pada tanggal 12 Maret 2002.
C. Visi dan Misi
1. Visi
18
h. Meningkatkan daya saing pariwisata dengan
mengoptimalkan potensi desa berbasis kreatifitas dan
inovasi.
D. Letak Geografis
19
Gambar 2.2 Struktur Organisasi BUMDA Desa Kutuh Bali
2. Badan Penasehat
20
a. Memberi masukan dan nasihat kepala pelaksana
operasional dalam melaksanakan pengelolaan BUM
Desa;
b. Menampung aspirasi untuk pengembangan usaha dan
organisasi BUM Desa sesuai dengan Anggaran Dasar
dan anggaran rumah tangga;
c. Menelaah rancangan rencana program kerja dan
menetapkan rencana program kerja BUM Desa
berdasarkan keputusan MusDes;
3. Badan Pengawas – Bhaga Panureksa
21
2.2 Sarana dan Prasaran
5. Coffee Shop
22
Untuk melengkapi pengalaman tour pengunjung, Secret Garden
Village menyediakan tiga tempat untuk bersantap atau sekedar
menyeruput kopi terbaik sembari menikmati panorama sawah
terasering dan perbukitan yang mempesona. Ada The Luwus untuk
hidangan prasmanan Asia dan tradisional Bali, dan Rice View untuk
menu makanan berkonsep grill.
BUMDA Desa adat Kutuh telah memiliki delapan unit usaha dan satu
layanan, yaitu:
1. Unit Usaha Lembaga Perkreditan Desa
24
6. Unit Usaha Atraksi Wisata Timbis Paragliding,
Berdirinya unit usaha paragliding pada tahun 2015, adalah satu-
satunya unit usaha dibawah BUMDA yang merupakan unit usaha
“TANPA MODAL”.
Sampai saat ini unit usaha ini masih berada dalam kategori unit
usaha rintisan. Unit usaha ini dikembangkan dengan dasar pemikiran
strategisnya, bahwa pariwisata bali adalah pariwisata budaya.
8. Rintisan Unit Usaha Pandawa Mandiri Transportasi.
Untuk layanan yang ada meliputi Layanan Wisata Edukasi dan Kemitraan,
Layanan Keamanan dan Ketertiban Wilayah, dan Layanan Jaminan Asuransi dan
Kesehatan.
Tahapan Kerja:
25
a. Persiapan
b. Proses
26
Manajemen BUMDA Desa adat Kutuh telah memiliki delapan unitusaha
dansatu layanan, yaitu: 1. Unit Usaha Lembaga Perkreditan Desa,
2. Unit Usaha Pengelola Kawasan Wisata Pantai Pandawa, 3. Unit Usaha
Pengelola Kawasan Gunung Payung Cultural Park, 4. Unit Usaha Piranti
Yadnya, 5. Unit Usaha Barang dan Jasa, 6. Unit Usaha Atraksi Wisata Timbis
Paragliding, 7. Unit Usaha Atraksi Seni Budaya, dan 8. Rintisan Unit Usaha
Pandawa Mandiri Transportasi. Selain unit usaha dan unit layanan tersebut,
BUMDA juga telah mendorong upaya pengembangan usaha kelompok
masyarakat melalui kelompok usaha mitra binaan dan kelompok usaha binaan
mandiri. Kelompok usaha mitra binaan adalah kelompok usaha yang modalnya
sekurangnya 50% berasal dari BUMDA sedangkan sisanya berasal dari anggota
kelompok, sedangkan kelompok usaha binaan mandiri adalah kelompok usaha
yang modalnya sepenuhnya milik kelompok.
27
BAB III
28
Capaian atau Mahasiswa memperoleh bekal wawasan mengenai tempat tujuan
Hasil KKL. Dimana bekal tersebut sangat bermanfaat bagi mahasiswa
nantinya saat pelaksanaan KKL. Pembekalan KKL ini
disampaikan
oleh biro CV. Ceria Tour and Travel.
Kendala atau Terkendala pada waktu pelaksanaannya yang sedikit molor dari
Hambatan jadwal yang telah ditetapkan karena adanya beberapa mahasiswa
yang datang terlambat.
Kegiatan Kunjungan KKL pada PT Victoria (Herborist) dan Secret
Garden Village
Tanggal Hari : Selasa, 8 November 2022
Pelaksanaan Pukul : 09.30 – 12.30 WITA
Sasaran Peserta KKL Fakultas Ekonomi angkatan 2020 Universitas Wahid
Hasyim
Tujuan Agar mahasiswa dapat memahami berbagai pendekatan dalam
upaya mengetahui dan menganalisis gejala-gejala yang timbul
dalam PT Victoria (Herborist) dan Secret Garden Village yang
sesuai dengan jurusan masing-masing.
Capaian atau Mahasiswa dapat mengunjungi dan mengamati secara langsung
Hasil Oemah Herborist, Black Eye Coffee and Roastery, The Luwus
Restaurant dan Rice View Restaurant yang ada di Secret Garden
Village dan menyuguhkan dua jenis tour edukasi yaitu edukasi
pembuatan produk kosmetik di Oemah Herborist dan edukasi kopi
di Black Eye Coffee and Roastery.
29
Kegiatan Mengunjungi Pantai Kuta
Tanggal Hari : Selasa, 8 November 2022
Pelaksanaan Pukul : 15.30 - 18.00 WITA
Sasaran Peserta KKL Fakultas Ekonomi angkatan 2020 Universitas Wahid
Hasyim
Tujuan Untuk refreshing menikmati keindahan sunset di Pantai Kuta. Dan
dapat mengabadikan kebersamaan dengan temannya melalui
handphone ataupun kamera sebagai kenang-kenangan.
Capaian atau Pantai Kuta merupakan sebuah pantai yang dijadikan sebagai
Hasil tempat tujuan wisata yang terletak di kecamatan Kuta, Kota
Denpasar, Bali, Indonesia. Awalnya kuta adalah sebuah pelabuhan
dagang yang memperdagangkan produk-produk lokal kepada
pembeli dari luar Bali. Seseorang bernama Hugh Mahbelt
menerbitkan sebuah buku berjudul “Praise to Kuta” yang berisi
ajakan kepada masyarakat setempat untuk menyiapkan fasilitas
akomodasi wisata. Tujuannya untuk mengantisipasi ledakan
wistawan yang berkunjung ke Bali. Buku itu kemudian
menginspirasi banyak orang untuk membangun fasilitas wisata
seperti penginapan, restoran dan tempat hiburan.
30
Kegiatan Mengunjungi Joger
Tanggal Hari : Rabu, 9 November 2022
Pelaksanaan Pukul : 09.00 - 11.00 WITA
Sasaran Peserta KKL Fakultas Ekonomi angkatan 2020 Universitas Wahid
Hasyim
Tujuan Untuk membeli oleh-oleh buat keluarga, saudara, maupun teman
yang satu-satunya ada di Bali tidak ada ditempat lain
Capaian atau Joger adalah oleh-oleh khas Pulau Dewata Bali yang identik
Hasil dengan rangkaian kata-kata yang unik. Nama joger diambil dari
singkatan nama pemilik yaitu Joseph Theodorus Wulianadi dengan
nama sahabatnya Gerhard Seeger. Kepopuleran baju JOGER
membuat sebagian besar orang tertarik untuk mereguk
keuntungan, yaitu dengan memasarkan produknya secara daring
maupun luring di luar Bali. Hal ini bertentangan dengan prinsip
Joger, yakni hanya dapat dibeli di toko resmi Joger. Dengan
prinsip yang sampai detik ini dijunjung tinggi maka secara tidak
langsung telah mendorong orang untuk mengunjungi pulau
Dewata. Secara otomatis keuntungan tidak hanya milik Joseph,
tetapi juga penjual barang dagangan
lainnya.
Capaian atau Pantai Pandawa merupakan pantai yang memiliki sejuta pesona
Hasil yang belum terpapar dan masih diperas oleh tebing batu kapur di
desa kutuh, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, terletak
sekitar 3km dari kawasan wista Nusa Dua dan Pura Uluwatu.
Awalnya pantai pandawa dikenal pantai rahasia, karena terletak
dibalik deretan bukit berbatu yang hanya ditumbuhi semak-semak.
Namun kini akses jalan sengaja dibuat dengan memecah bukit
kapur yang menjulang tinggi menciptakan pemandangan di sekitar
pantai
menjadi sangat eksotis.
32
Kegiatan Mengunjungi Karang Kurnia
Tanggal Hari : Kamis, 10 November 2022
Pelaksanaan Pukul : 07.30 - 08.30 WITA
Sasaran Peserta KKL Fakultas Ekonomi angkatan 2020 Universitas Wahid
Hasyim
Tujuan Untuk membeli oleh-oleh khas Bali buat keluarga, saudara, maupun
teman.
Capaian atau Karang Kurnisa adalah pusat oleh – oleh yang menjual pakaian,
Hasil makanan dan kerajinan tradisional khas bali dengan harga yang
cukup terbilang murah, mulai dari makanan ringan, baju-baju khas
Bali, sandal, lukisan, guci, gantungan kunci, dan masih banyak
lagi oleh-oleh khas Pulau Dewata Bali. Saat berbelanja di Karang
Kurnia pembeli tidak bisa melakukan tawar menawar karena harga
yang tertera adalah harga pas jadi jika berbelanja di Karang
kurnia usahakan untuk membeli barang sesuai dengan kebutuhan.
34
3.3 Materi dan Pembahasan
4.2.2 Desa Kutuh dikelola untuk menghargai warisan para tetua, BUMDA
Desa Kutuh
35
Pada saat kunjungan ke BUMDA Desa Kutuh materi disampaikan oleh
DR. I Wayan Duartha SS.M.Par mengenai pembangunan ekonomi Kutuh
berbasis masyarakat adat untuk meningkatkan kesejahteraan msyarakat
Kutuh. Desa Kutuh terdiri dari 2 Pemerintahan Desa yaitu Desa Adat
Kutuh dan Desa Dinas/Administratif. Desa Adat Kutuh adalah desa tertua
yang sudah ada sebelum kemerdekaan dengan komunitas masyarakat
hukum adat yang mewilayahi Desa Adat Kutuh, dipimpin oleh Bendesa
Adat (Ketua Adat). Sedangkan, Desa Dinas/Desa Kutuh itu setelah
Indonesia merdeka, Desa Kutuh sempat menjadi bagian dari Desa dan baru
menjadi desa administratif pada tahun 2002 (12 Maret 2002) yang
dipimpin oleh Perbekel/Kades. Desa Kutuh ini terdapat hamparan pantai
berpasir putih dan daerah perbukitan. Dan merupakan desa pesisir atau
nelayan. Desa Kutuh mendapatkan pengakuan negara dengan dasar pasal
18 UU 6/2014, Pasal 19 UU 6/2014, Pasal 20 UU 6/2014, dan Perda
Provinsi Bali no 4 tahun 2019. Paradigma pikir Desa Kutuh tentang
kependudukan desa dalam membangun desa dan desa membangun. Potensi
Desa Kutuh terdapat pada penduduk, luas wilayah, dan budayanya.
terutama tanah Pelaba Pura yang telah diatur dalam Awig-Awig
Desa Kutuh. Tantangan Desa Kutuh untuk pelaksanaan kegiatan
keagamaan, adat dan budaya di desa adat diperlukannya pendanaan yang
cukup besar dalam setahun hamper 3 milyar. Dan kesadaran pentingnya
eksistensi pembangunan yang berkelanjutan bagi kehidupan masyarakat
desa adat kutuh diwariskan untuk anak dan cucu. Solusi dari tantangan
tersebut diperlukan modal pengelolaan potensi desa yang mengikuti
perkembangan global atau dinamis mengikuti zaman. Pengelolaan tersebut
yaitu dengan launchingnya ODTW Pantai Pandawa dan unit usaha lainnya.
Manfaat ekonomi untuk masyarakat lokal yaitu bantuan layanan
pengamanan, percepatan pembangunan pura dan upacaranya, santunan
kematian,beasiswa Pendidikan, pembinaan Sekaha Teruna (Pemuda).
36
4.2.3 Pertanyaaan yang ditanyakan
1. Kendala apa saja yang dialami selama proses pembenahan Desa Adat
Kutuh?
2. Pelatihan apa saja yang sudah dilakukan oleh Desa Kutuh dalam
rangka meningkatkan potensi masyarakat?
3. Dalam pembuatan desa menjadi lebih baik atau mengelolanya dengan
lebih banyak tentu saja mempunyai kendala atau masalah.
Pertanyaannya apa saja kendala yang dihadapi dalam pengelolaan desa
selain masalah dana
37
BAB IV
PEMBAHASAN
Salah satu tempat yang menjadi daya tarik wisata di Pulau Dewata Bali adalah Secret
Garden Village yang terletak di kawasan Bedugul, Bali. Tempat ini didirikan pada tanggal
1 Mei 2016 oleh seseorang bernama Billy Hartono Salim, beliau memiliki sebuah visi dan
misi untuk meno jolkan kekayaan budaya di Idonesia. Berbagai produk kosmetik, kopi, dan
kuliner bisa kita temukan disini, bahkan bukan hanya itu saja kita juga disajikan dengan tur
edukasi seputar kecantikan, kopi, dan kuliner. Melihat akun media sosisal Secret Garden
Village Bali, wahan wisata ini buka setiap hari mulai pukul 10.00 hingga 18.00 WITA.
Saat masuk pengunjung diwajibkan memakai jas laboratorium, masker dan penutup
kepala yang disediakan. Kemudian untuk para pecinta kopi, di Secret Garden Village juga
disediakan Coffee Shop dan Museum Kopi. Saat berada di Coffee Shop mereka
menawarkan pengunjung untuk melakukan Coffe-tasting bersama barista berpengalaman.
Menariknya lagi di museum kopi tertata rapi berbagai macam alat-alat untuk membuat
kopi pada zaman kuno.
BUMDA merupakan sebuah badan atau wadah usaha terintegrasi milik masyarakat adat
kutuh. Sebagai pengendali utama atas seluruh pengelolaan dan pengembangan potensi atas
38
aset masyarakat adat sehingga dapat berdaya guna secara ekonomi. Pembentukan BUMDA
Desa Kutuh dilandasi pada pemikiran pentingnya mengelola semua potensi masyarakat
adat secara terpadu dan terintegrasi melalui suatu badan atau wadah khusus sebagai
holding company, sehingga pengelolaan potensi usaha masyarakat adat dapat dikelola
secara terintegrasi, saling membantu, saling menguatkan, bersinergi satu sama lainnya dan
terpenting adalah menghindari munculnya egoisme masing-masing pengelola potensi desa.
Desa Kutuh terutama masyarakat adatnya memiliki potensi ekonomi yang sangat besar.
Potensi ekonomi tersebut terutama terkait dengan kepemilikan aset dalam bentuk tanah
pelaba pura, tanah ayahan desa, dan tanah puponan desa. Masyarakat adat kutuh memiliki
kewajiban dan tanggungjawab pengelolaan 14 (empat belas) pura dengan dana yang
dikeluarkan dalam setiap tahunnya tidak kurang dari Rp. 3.500.000.000. Kewajiban dan
keharusan bagi generasi saat ini untuk mengoptimalkan potensi desa agar memiliki nilai
guna yang berkesinambungan dan dapat diwariskan kepada anak dan cucu.
Dengan kata lain, semenjak tahun 2015 masyarakat adat tidak lagi kena iuran atau
masyarakat sudah gratis. Sementara itu, dari penyisihan atas keuntungan kolektif BUMDA
Desa Kutuh, juga telah dialokasikan dana pembinaan dan dana sosial. Dana pembinaan
diarahkan untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan kualitas sumber daya manusia para
managemen dan staf BUMDA dan termasuk juga pembinaan kepada pelaku usaha di
wilayah desa kutuh. Sedangkan dana sosial diarahkan penggunaannya untuk dana bantuan
atas berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan.
39
4.2 Kekuatan, Kelemahan, Potensi dan Ancaman yang dimiliki oleh Lembaga.
4.2.1 Analisis SWOT PT Victoria Care Indonesia & Secret Garden Village
40
4.2.2 Analisis SWOT BUMDA Desa Kutuh
41
pura yang dimiliki oleh masyarakat tidak bisa diperkirakan dan dapat
adat adalah seluas 25 hektar lebih. mengancam jumlah penghasilan dari
Memiliki penduduk dengan jumlah unit usaha yang dimiliki BUMDA
yang banyak sebesar 5000 jiwa Desa Kutuh.
yang terdiri dari krama ngarep, Banyaknya pesaing dari unit usaha
krama tamiu, dan tamiu. pariwisata lain
Memiliki luas wilayah 999.9 Ha,
yang terdapat pesisir dan bentangan
pantai, serta hak kepemilikan lahan
(asset desa/pelaba pura,
perseorangan, perusahaan).
Memiliki budaya dengan paradigma
budaya lalu (ritus budaya, adat
istiadat) dan budaya masa kini
(kesiapan bertransformasi).
Strategi
Meningkatkan kualitas sumberdaya
manusia masyarakat lokal kutuh
pada umumnya dan managemen
pengelola pada khususnya.
Meningkatkan standar pengelolaan
Kawasan wisata untuk menjadi
lebih baik dan sejalan dengan
perkembangan teknologi informasi.
Meningkatkan dan penguatan
standar pemanfaatan ekonomi
kawasan oleh masyarakat lokal.
Memberikan perlindungan dan
penguatan atas eksistensi adat dan
budaya.
Melakukan penguatan terhadap
perlindungan lingkungan hidup di
Kawasan wisata pantai pandawa.
42
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Diharapkan agenda program (KKL) kunjungan industri ini bisa tetap berjalan
setiap tahunnya karena banyak manfaat yang diperoleh. Dan untuk tempat kunjugnnya
mungkin bisa ditambah lagi agar seimbang antara tempat kunjungan untuk (KKL)
dengan tempat wisata yang dikunjung.
43
DAFTAR PUSTAKA
https://vci.co.id/tentang-vci/
http://herborist.co.id/ourstore
https://kilasjatim.com/bumda-desa-kutuh-berbenah-siap-sambut-wisatawan-bidik-
potensi-jatim/
44
LAMPIRAN
B. Transkrip Wawancara
46
Pertanyaaan
1. Kendala apa saja yang dialami selama proses pembenahan Desa Adat
Kutuh?
2. Pelatihan apa saja yang sudah dilakukan oleh Desa Kutuh dalam rangka
meningkatkan potensi masyarakat?
3. Dalam pembuatan desa menjadi lebih baik atau mengelolanya dengan
lebih banyak tentu saja mempunyai kendala atau masalah. Pertanyaannya
apa saja kendala yang dihadapi dalam pengelolaan desa selain masalah
dana?
Jawaban
1. Kendala yang dialami selama proses pembenahan Desa Adat Kutuh
adalah ada pada dana karena utuk mengelola Desa Adat Kutuh
membutuhkan dana sekitar 3M pertahunnya.
2. Dalam meningkatkan potensi masyarakat dilakukan penyuluhan dan
pendampingan untuk mengembangkan pengetahuan serta ketrampilan.
Menyadarkan dan mengajak masyarakat untuk membangun
perekonomian untuk kesejahteraan.
3. Kendalanya terdapat pada peningkatan potensi masyarakat dan dana.
47
C. Foto-Foto Kegiatan
Kunjungan KKL ke BUMDA Desa Kutuh Bali Kunjungan KKL ke BUMDA Desa Kutuh Bali
48
Kunjungan ke Pantai Pandawa Kunjungan ke Pantai Kuta
49
Kunjungan Ke Joger Kunjungan Ke Pusat Oleh – oleh Karang Kurnia
50