Anda di halaman 1dari 58

LAPORAN AKHIR

KULIAH KERJA LAPANGAN

Oleh :

Nama : Indana Zulfa Safira


NIM : 20101021040

PROGRAM STUDI S-1 AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS WAHID HASYIM

2022

i
PENGESAHAN LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN

Laporan ini dinyatakan sah dan memenuhi syarat untuk diajukan sebagai laporan akhir
Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Program Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Wahid Hasyim Semarang Tahun Akademik 2022/2023.

Nama : Indana Zulfa Safira


Nim : 20101021040
Prodi : Akuntansi
Instansi : Universitas Wahid Hasyim :
Tanggal : 7 November s/d 11 November 2022

Semarang, 19 November 2022

Menyetujui,

Ketua Program Studi Dosen Pembimbing

Wulan Budi Astuti, SE.,M.Si Setyo Mahanani.SE.,M.Si

NPP. 03.17.1.0445 NPP. 03.13.1.0256

Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi

Dr. Hasan, SE.,M.Sc

ii
NPP. 03.05.1.0125

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat segala limpahan rahmat dan
karunia-Nya kepada penulis dapat menyelesaikan laporan kuliah kerja lapangan (KKL)
dengan lancar dan tepat pada waktunya. Kuliah kerja lapangan ini merupakan salah satu
mata kuliah untuk Program S.1 dengan 1 Satuan Kredit Semester (SKS) yang wajib
diikuti oleh seluruh mahasiswa untuk menyelesaikan studi.

Berbagai kesulitan seringkali penulis temukan, mengingat keterbatasan


kemampuan, pengetahuan, dan dukungan dari berbagai pihak akhirnya laporan ini dapat
terselesaikan. Dalam penyusunan laporan kuliah kerja lapangan (KKL) ini, penulis
menyadari sepenuhnya bahwa selesainya laporan ini tidak terlepas dari dukungan,
semangat, serta bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin
menyampaikan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Hasan, SE.,M.Sc selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Wahid
Hasyim.
2. Ibu Wulan Budi Astuti, SE.,M.Si selaku Ketua Program Studi Akuntansi
Universitas Wahid Hasyim.
3. Setyo Mahanani.SE.,M.Si selaku Dosen Pembimbing Lapangan yang telah
meluangkan waktu untuk membimbing penulis dengan penuh kesabaran serta
tanggungjawab sehingga laporan KKL ini dapat terselesaikan.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih banyak kekurangan
baik bentuk, isi maupun teknik penyajian. Untuk itu penulis sangat mengharapkan
adanya kritik dan saran dari berbagai pihak demi perbaikan penulisan laporan
kedepannya. Semoga laporan ini dapat berguna bagi penulis khususnya serta seluruh
pembaca pada umumnya.

Semarang, 19 November 2022

Penulis

iii
Indana Zulfa Safira

iiii
DAFTAR ISI

Halaman Judul.............................................................................................................i

Halaman Pengesahan..................................................................................................ii

Kata Pengantar...........................................................................................................iii

Daftar Isi.....................................................................................................................iv

Daftar Gambar............................................................................................................vi

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................1

1.1 Latar Belakang................................................................................................1

1.2 Tujuan..............................................................................................................2

1.3 Manfaat............................................................................................................2

1.4 Jadwal Kegiatan..............................................................................................3

BAB II GAMBARAN UMUM..................................................................................5

2.1 Profil Lembaga................................................................................................5

2.2 Sarana dan Prasaran........................................................................................19

2.3 Sistem Kerja, Tata Cara Kerja dan Prosedur Kerja........................................22

BAB III PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN...................................23

3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan KKL...........................................................23

3.2 Kegiatan KKL (Metriks Kegiatan KKL).......................................................23

3.3 Materi dan Pembahasan..................................................................................33

3.4 Pertanyaaan yang ditanyakan.........................................................................35

iv
BAB IV PEMBAHASAN..........................................................................................36

4.1 Analisis dan Pembahasan...............................................................................36

4.2 Kekuatan, Kelemahan, Potensi dan Ancaman yang dimiliki.........................37

BAB V PENUTUP.....................................................................................................41

5.1 Kesimpulan.....................................................................................................41

5.2 Saran...............................................................................................................41

Daftar Pustaka............................................................................................................42

Lampiran....................................................................................................................43

A. Jurnal Kegiatan Harian...................................................................................43

B. Transkrip Wawancara.....................................................................................45

C. Foto-Foto Kegiatan.........................................................................................46

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Jadwal Kegiatan KKL..............................................................................3

Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT Victoria (Herborist) dan Secret Garden

Village.....................................................................................................9

Gambar 2.2 Struktur Organisasi BUMDA Desa Kutuh Bali.....................................17

Gambar 3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan KKL...................................................25

vi
BAB I
PENDAHULUA
N

1.1 Latar Belakang


Memperkaya wawasan yang berkaitan langsung dengan prodi akuntansi
dalam rangka meningkatkan kemampuan dan Menghasilkan lulusan yang
mampu bersaing secara global adalah tujuan dari sebuah Universitas
termasuk Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Wahid Hasyim.
Kompetensi yang dibutuhkan untuk memasuki dunia kerja yang kompetitif
saat ini, tidak hanya kecerdasan intelektual saja tetapi juga mempunyai
kemampuan dasar seperti knowledge, skill, attitude yang harus dimiliki
mahasiswa untuk dapat bersaing. Kemampuan dasar tersebut tidak dapat
diperoleh di bangku perkuliahan. Maka dilaksanakannya Kuliah Kerja
Lapangan (KKL) yang ditujukan bagi mahasiswa S1 Program Studi
Manajemen, Akuntansi, dan Ekonomi Islam pada Fakultas Ekonomi
Universitas Wahid Hasyim yang sudah menempuh 80 SKS. Kuliah kerja
lapangan ini merupakan salah satu mata kuliah untuk Program S.1 dengan 1
Satuan Kredit Semester (SKS) yang wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa
untuk menyelesaikan studi.
KKL dilaksanakan di instansi pemerintah ataupun swasta yang
diharapkan dapat menjadi sarana untuk memperoleh kemampuan dasar
knowledge, skill, attitude yang lebih komprehensif. Sehingga dapat terbentuk
sumber daya manusia yang berkualitas, terampil, profesional, dan
berwawasan luas. Dengan pendekatan secara langsung sesuai dengan bidang
keahliannya serta ikut berperan aktif dalam dunia kerja yang sesungguhnya,
KKL ini dapat memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk
mengaplikasikan ilmunya baik teori maupun praktik yang telah diperoleh saat
kuliah dalam praktik nyata di lapangan.
Pesona Keindahan Pulau Dewata Bali menjadi daya tarik Fakultas
Ekonomi Dan Bisnis Universitas Wahid Hasyim untuk melakukan Kuliah
Kerja Lapangan (KKL). Mahasiswa dapat melaksanakan observasi tentang
berbagai fenomena di Bali yang menjadi obyek KKL. Dengan mengunjungi

2
beberapa tempat di Pulau Dewata Bali yang bersentuhan langsung dengan
ilmu ekonomi.
1.2 Manfaat

Adapun manfaat dari kegiatan KKL ini adalah sebagai berikut:

1. Mahasiswa dapat melakukan interaksi sosial dengan rekan internal


perusahaan secara langsung.
2. Memberikan gambaran secara langsung tentang praktik operasional suatu
institusi/perusahaan ekonomi.
1.3 Tujuan

Dengan dilaksanakannya kegiatan KKL ini, mahasiswa dapat melakukan


perbandingan antara teori yang diterima di perkuliahan dengan praktik yang ada
di lapangan. Serta, mahasiswa juga dapat memberikan penilaian atas kinerja dari
institusi maupun perusahaan yang dikunjungi. Adapun tujuan dari kegiatan KKL
ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan keilmuan bagi mahasiswa
secara langsung ke dunia kerja.
2. Untuk mengaplikasikan keterampilan dan keahlian secara khusus sesuai
dengan bidang ilmu yang dipelajari secara langsung di dunia kerja,
sehingga diharapkan mengerti ruang lingkup bidang kerja sesuai dengan
kompetensinya yang meliputi:
a. Bidang Manajemen;

b. Bidang Akuntansi; dan

c. Bidang Ekonomi Islam

3. Sebagai sarana membentuk sikap/mental mahasiswa agar mampu dan


berani menghadapi tantangan dunia kerja yang syarat dengan persaingan.

4. Mahasiswa diharapkan dapat memahami berbagai pendekatan dalam


upaya mengetahui dan menganalisis gejala-gejala yang timbul dalam
organisasi maupun perusahaan-perusahaan keahlian para mahasiswa

2
1.4 Jadwal Kegiatan

Gambar 1.1 Jadwal Kegiatan KKL

Hari Ke-1 (Senin, 7 November 2022)


06.00 - 07.00 WIB Peserta berkumpul ditempat penjemputan pertama dan
menempati busnya masing-masing
07.00 - 11.00 WIB Peserta diberangkatkan menuju ke Pulau Dewata Bali
11.00 - 12.30 WIB Diharapkan tiba di Local Resto (ISHOMA)
12.30 - 18.00 WIB Peserta meninggalkan Local Resto dan melanjutkan
perjalanan
18.00 - 19.30 WIB Tiba di Local Resto menikmati hidangan makan
malam (ISHOMA)
19.30 - 23.00 WIB Meninggalkan Local Resto melanjutkan perjalanan
menuju Pelabuhan Ketapang
23.00 WIB Tiba di Pelabuhan Ketapang untuk penyeberangan ke
Pelabuhan Gilimanuk Bali
Hari Ke-2 (Selasa, 8 November 2022)
00.00 - 05.00 WITA Tiba di Pelabuhan Gilimanuk dan melanjutkan
perjalanan menuju tempat transit
05.00 - 08.00 WITA Sampai di Local Resto (ISHOMA)
08.00 - 09.30 WITA Meninggalkan Local Resto dan melanjutkan perjalanan
menuju ke tempat kunjungan 1 PT. Victoria (Herborist)
& Secret Garden Village
09.30 - 12.30 WITA Tiba di PT. Victoria (Herborist)
12.30 - 13.00 WITA Meninggalkan PT. Victoria (Herborist), melanjutkan
menuju Local Resto
13.00 - 14.00 WITA Tiba di Local Resto
14.00 - 15.30 WITA Meninggalkan Local Resto, Perjalanan menuju Pantai
Kuta

3
15.30 - 18.00 WITA Tiba di Pantai Kuta dan menikmati indahnya sunset
18.00 - 18.30 WITA Meninggalkan Pantai Kuta, dan melanjutkan
perjalanan menuju hotel
18.30 WITA Tiba di Hotel Hardys Rofa, Check in & makan malam

Hari Ke-3 (Rabu, 9 November 2022)


06.00 - 08.00 WITA Breakfast & persiapan melanjutkan perjalanan menuju
Joger
08.00 - 09.00 WITA Perjalanan menuju ke Joger
09.00 - 11.00 WITA Diharapkan tiba di Joger
11.00 - 13.00 WITA Perjalanan menuju Local Resto & makan siang
(ISHOMA)
13.00 - 14.00 WITA Melanjutkan perjalanan menuju BUMDES Desa
Kutuh & Pantai Pandawa
14.00 - 17.00 WITA Tiba di BUMDES Desa Kutuh & Pantai Pandawa
17.00 - 18.00 WITA Meninggalkan Desa Kutuh, melanjutkan perjalanan
menuju hotel
18.00 WITA Tiba di hotel & makan malam
Hari Ke-4 (Kamis, 10 November 2022)
06.00 - 07.00 WITA Persiapan check out dan makan pagi
07.00 - 07.30 WITA Perjalanan menuju ke Pusat Oleh – oleh Karang Kurnia
07.30 - 08.30 WITA Tiba di Pusat Oleh – oleh Karang Kurnia
08.30 - 09.00 WITA Meninggalkan Pusat Oleh – oleh Karang Kurnia,
melanjutkan perjalanan menuju Tari Barong
09.00 - 12.30 WITA Tiba di Tari Barong & makan siang (ISHOMA)
12.30 - 16.00 WITA Meninggalkan Tari Barong untuk melanjutkan
perjalanan menuju Pelabuhan Gilimanuk
16.00 - 17.00 WITA Tiba di Gilimanuk, perjalanan menyeberangi Selat
Bali
18.00 - 18.30 WIB Perjalanan menuju ke Local Resto
18.30 - 20.00 WIB Diharapkan tiba di Local Resto untuk makan malam
(ISHOMA)

4
20.00 WIB Melanjutkan perjalanan menuju ke Kota Semarang
Hari Ke-5 (Jum’at, 11 November 2022)
07.00 WIB Diharapkan tiba di tempat penjemputan pertama
dengan selamat

5
BAB II
GAMBARAN UMUM

2.1 Profil Perusahaan

2.1.1 PT Victoria (Herborist) dan Secret Garden Village

A. Gambaran Umum

Secret Garden Village yang terletak di dataran tinggi Tabanan,


Bali, memiliki empat tempat utama, yakni museum kecantikan
beserta pabrik mini produk kecantikan lokal Oemah Herborist,
museum kopi dan kafe di bawah label Black Eye, dan dua restoran,
Rice View dan The Luwus. Secret Garden Village juga menyediakan
dua jenis tur edukasi yaitu pembuatan produk kosmetik di Oemah
Herboris dan edukasi kopi di Black Eye Coffe and Roastery. Oemah
Herborist berada dibawah naungan PT Victoria Care Indonesia yang
saat ini telah menjadi mitra kerja terpercaya bagi banyak perusahaan
ritel besar di Tanah Air. Kepercayaan yang telah diraih ini tak lain
karena PT Victoria Care Indonesia senantiasa inovatif dan selalu
menjaga mutu produknya. Perusahaan lokal bertaraf internasional ini
berhasil menempatkan diri pada posisi terbaik sebagai produsen
kosmetik, perlengkapan toilet, dan perawatan kesehatan. Selain itu,
produknya juga aman dipakai serta cocok untuk kebutuhan dan kulit
wanita Asia khususnya Indonesia.
Keunikan Secret Garden Village sudah terasa bahkan sebelum
pengunjung menginjakkan kaki di dalam berkat desain bangunannya
yang bergaya minimalis kontemporer. Secret Garden Village
memberlakukan harga tiket masuk sebesar Rp 50.000 untuk
wisatawan local dan Rp 100.000 bagi wisatawan asing. Jika tiket
sudah ditangan, seorang pemandu siap mengantar pengunjung
berkeliling Secret GardenVillage.

6
B. Sejarah Singkat

Pada 10 tahun silam Bapak Billy Hartono Salim memiliki impian


ngin membangun sebuah tempat wisata yang berbeda dari tempat
wisata yang lain. Beliau ingin menonjolkan kekayaan dan warisan
budaya Indonesia dengan mendirikan sebuah destinasi wisata. Tepat
pada tanggal 1 Mei 2016, Beliau berhasil mendirikan tempat
eduvacation yang berada di Jalan Raya Denpasar-Badugul KM 36
Luwus, Baturiti, Tabanan, Bali yang diberi nama Secret Garden
Village. Secret Garden Village ini, berada di bawah naungan PT
Victoria Care Indonesia dan menjadi tempat wisata edukasi pertama
yang ada di Bali dan terlengkap di Indonesia.
PT Victoria Care Indonesia sebagai perusahaan layanan distribusi
eksklusif Indonesia dan jaringan untuk produk kosmetik dan
wewangian sejak 2007. PT Victoria Care Indonesia juga telah
menerima sertifikasi GMP (Good Manufacturing Process) dari BPOM
untuk memastikan bahwa setiap produk kami diproduksi dan diproses
sesuai dengan standar internasional. Brands kami adalah: Herborist
(pembersih daerah kewanitaan, lulur, body butter, arometherapi,
sabun-sere & beras, message oil, minyak zaitun, hand and body lotion
zaitun, aloevera gel), Six Sence (K-Pop, whitening), Iria Goat's Milk
(hand and body lotion, whitening face soap, shower soap), Nu face
(mask, facial cotton), Jahwa, Miranda (hair vitamin, hair color, magic
hair color, pomade) dan Secret Garden (Semua produk perawatan
Pribadi).
Black Eye Coffee adalah merupakan tempat bagi setiap pecinta
kopi di Bali. Black Eye Coffee memilih biji kopi kualitas terbaik dari
kepulauan Indonesia yang menghasilkan rasa dan aroma khas. Di
Black Eye, mereka melayani hasrat tentang kopi, menawarkan
pengalaman kopi pemahaman dengan museum, teater pemutaran film,
kelas kopi dan studio bartending, roasting, dan cupping yang
menangkap warisan asli Indonesia.

7
1. Visi dan Misi

Visi dari PT Victoria Care Indonesia yaitu “menjadi


perusahaan yang terkemuka dibidang kosmetik,
perlengkapan mandi/toiletries, dan perawatan
kesehatan/health care”.

8
Misi dari PT Victoria Care Indonesia yaitu “memperluas dan
meningkatkan kehidupan manusia dengan menyediakan kualitas
tertinggi pada produk kosmetik, perlengkapan mandi/toiletries, dan
perawatan kesehatan/health care”.
2. Letak Geografis

Secret Garden Village merupakan sebuah daya tarik wisata buatan


yang terletak di Jalan Baturutu-Mertasari, Desa Mertasari, Kecamatan
Baturiti, Kabupaten Tabanan. Secret Garden Village memiliki batas
alam yaitu di sebelah Utara adalah perumahan, di sebelah Selatan adalah
perumahan, di sebelah Timur adalah sawah, di sebelah Barat adalah
permukiman. Adapun batas administrasi yang dimiliki oleh Secret
Garden Village yaitu di sebelah Utara berbatasan dengan Desa Pacung,
di sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Luwus, di sebelah Timur
adalah Desa Petang, dan di sebelah Barat adalah Desa Apuan. Luas areal
Secret Garden Village adalah ±6 Ha. Jarak Bali Treetop Adventure Park
dari ibukota kecamatan adalah ±8 Km, jarak dari ibukota kabupaten
adalah ±26 Km, jarak dari ibukota provinsi adalah
±38 Km, 11 jarak dari bandar udara ±49 Km, jarak dari pelabuhan laut
adalah ±68Km. Alamat: Jl. Raya Denpasar Bedugul km. 36, Mekarsari,
Baturiti, Mekarsari, Tabanan, Mekarsari, Kec. Baturiti, Kabupaten
Tabanan, Bali 82191.

9
3. Struktur Organisasi

Komisaris Utama

Komisaris Komisaris
Independen

Komite Nominasi & Komite Audit


Remunerasi

Direktur Utama

Staf Ahli Direksi Pengawas Sekretaris Manajer Audit


Perusahaan Internal
Direktur
Operasional

Direktur Pabrik Direktur


Keuangan

Wakil Direktur Supply Wakil Direktur E-Commerce, IT, Pengembangan Wakil Direktur
Wakil Direktur
Chain Bisnis, Marketing, Penjualan & Distribusi, Bisnis Keuangan & Auditing
Pabrik
Internasional, SDM dan Bagian Umum, Penelitian
dan Inovasi,

Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT Victoria (Herborist) dan Secret Garden Village

10
4. Tugas dan Wewenang

a. Dewan Komisaris

i. Menjamin pengambilan keputusan yang efektif, tepat dan cepat serta


dapat bertindak secara independen, tidak mempunyai kepentingan
yang dapat mengganggu kemampuannya untuk melaksanakan tugas
secara mandiri dan kritis;
ii. Melaksanakan tugas pengawasan dan pemberian nasihat kepada
Direksi;

iii. Mengawasi Direksi dalam menjaga keseimbangan kepentingan


semua pihak, khususnya kepentingan pemegang polis, tertanggung,
peserta, dan/atau pihak yang berhak memperoleh manfaat;
c. Direksi

i. Direksi bertugas menjalankan dan bertanggung jawab atas pengurusan


Emiten atau Perusahaan Publik untuk kepentingan Emiten atau
Perusahaan Publik sesuai dengan maksud dan tujuan Emiten atau
Perusahaan Publik yang ditetapkan dalam anggaran dasar.
ii. Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab atas pengurusan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Direksi wajib
menyelenggarakan RUPS tahunan dan RUPS lainnya sebagaimana
diatur dalam peraturan perundang- undangan dan anggaran dasar.
iii. Setiap anggota Direksi wajib melaksanakan tugas dan tanggung jawab
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dengan itikad baik, penuh
tanggung jawab, dan kehati- hatian.
d. Wakil Direktur

i. Melaksanakan kepengurusan perusahaan sesuai dengan bidang tugas


yang ditetapkan pada saat RUPS atau Rapat Direksi.
ii. Mengarahkan, menetapkan strategi dan menetapkan kebijakan bidang
tugas yang menjadi tanggung jawabnya dengan memperhatikan visi,
strategi serta kebijakan yang telah ditetapkan perusahaan.
iii. Menyusun dan menetapkan rencana pengembangan bisnis, rencana
pengembangan sumber daya para karyawan sesuai dengan
kepentingan perusahaan dengan tujuan bisa mencapai visi dari
11
perusahaan.
e. Komite Audit

i. melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan


dikeluarkan Perseroan kepada publik dan/atau pihak otoritas, antara
lain laporan keuangan, proyeksi dan laporan lainnya terkait dengan
informasi keuangan Perseroan;
ii. Melakukan penelaahan atas ketaatan tMerhadap peraturan perundang-
undangan yang berhubungan dengan kegiatan Perseroan;
iii. Memberikan pendapat independen dalam hal terjadi perbedaan
pendapat antara manajemen dan akuntan atas jasa yang diberikannya;
f. Komite nominasi dan remunerasi

I. Terkait dengan fungsi Nominasi:

a. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris


mengenai komposisi jabatan anggota Direksi dan/atau
anggota Dewan Komisaris; kebijakan dan kriteria yang
dibutuhkan dalam proses Nominasi; dan kebijakan evaluasi
kinerja bagi anggota Direksi dan/atau anggota Dewan
Komisaris;
b. Membantu Dewan Komisaris melakukan penilaian kinerja
anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris
berdasarkan tolak ukur yang telah disusun sebagai bahan
evaluasi;
c. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris
mengenai program pengembangan kemampuan anggota
Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris;
g. Sekretaris Perusahaan

i. Memberikan masukan kepada Direksi dan Dewan Komisaris untuk


mematuhi ketentuan peraturan perundangundangan di bidang Pasar
Modal;
ii. Membantu Direksi dan Dewan Komisaris dalam pelaksanaan
tata kelola perusahaan yang meliputi:

1. Keterbukaan informasi kepada masyarakat, termasuk ketersediaan


12
informasi pada website emiten atau Perusahaan Publik;
2. Penyampaian laporan kepada Otoritas Jasa Keuangan tepat waktu;
3. Penyelenggaraan dan dokumentasi Rapat Umum Pemegang Saham
dan rapat Direksi dan/atau Dewan Komisaris; dan
4. Pelaksanaan program orientasi terhadap perusahaan bagi Direksi
dan/atau Dewan Komisaris.
h. Manajer Audit Internal

i. Membuat dan menyusun rencana serta sasaran kerja yang dilakukan


secara periodic.
ii. Melakukan Audit kepatuhan terhadap SOP.

iii. Melakukan Analisis dan Review terhadap pengeluaran biaya sales


dan marketing cabang.
i. Pengawas

Tugas pengawas bergantung pada spesialisasi yang mereka geluti.


Misalnya saja, pengawas saham bertugas untuk mengawasi saham agar
jumlah yang beredar tidak melampaui modal dasar perusahaan. Pengawas
pialang bertugas untuk mengelola pialang di perusahaan pialang saham,
perusahaan pialang hipotek, agen real estat, perusahaan asuransi,
perusahaan pelayaran, atau perusahaan lain yang menggunakan pialang
untuk melakukan bisnis. Selain itu, ada pengawas keuangan yang
bertugas untuk memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan.

13
2.1.2 BUMDES Desa Kutuh

A. Gambaran Umum

Desa Kutuh merupakan bagian dari wilayah Kecamatan Kuta


Selatan, Kabupaten Badung, Propinsi Bali dan berada di ketinggian
180 meter di atas permukaan laut. Desa Kutuh memiliki kawasan
wisata yang baru berkembang, diantaranya hamparan pantai berpasir
putih yang indah serta kawasan pariwisata spiritual yang sakral
khususnya bagi umat hindu. wilayah Desa Kutuh berbatasan dengan
Kelurahan "imbaran di sebelah utara, Kelurahan Benoa di sebelah
timur, Samudera Indonesia di sebelah selatan dan Desa Ungasan di
sebelah barat. Sebagai daerah wisata yang baru berkembang, Desa
Kutuh tengah gencar melakukan penataan untuk meningkatkan
kunjungan wisata ke daerah tersebut. Kawasan pantai (khususnya
Pantai Pandawa) di desa ini mulai semakin banyak dilirik wisatawan
domestik dan manca negara sehingga menuntut masyarakat setempat
untuk berperan aktif menjaga kelestarian kawasan tersebut dan
berkreasi mengembangkan produk produk tertentu yang mendukung
perkembangan pariwisata di daerah ini.
Desa Kutuh selain berkembang sebagai objek wisata pantai juga
merupakan sentra penghasil rumput laut di pulau Bali. Sedikitnya,
ada 275 pembudidaya tanaman rumput laut di desa ini. Masing-
masing petani mempunyai lahan seluas 3 are atau sekitar 750 m²
yang tergabung dalam kelompok-kelompok tani. Petani rumput laut
asal Desa Kutuh mempunyai areal tanam yang tersebar mulai dari
Pantai Kutuh, Pantai Bali Cliff, hingga Pantai Ungasan. Tiap tahun,
sentra rumput laut Desa Kutuh bisa menghasilkan 600 ton rumput
laut.
B. Sejarah Singkat

Diceritrakan pada tahun 1682 Kerajaan Badung dipimpin oleh


Raja Badung yaitu Ida Cokorda III yang bergelar Kyai Anglurah
Pemecutan III, dan pada suatu hari beliau melakukan perjalanan
memasuki hutan belantara yang sangat keramat, indah dan nyaman

14
dihati beliau. Daerah tersebut berada diwilayah Kaki Pulau Bali
bagian

15
selatan. Di dalam hutan tersebut tidak disangka Beliau bertemu
dengan seorang wanita yang sangat cantik rupawan bagaikan seorang
bidadari, yang bernama Ni Rangdu Kuning yang dapat menggoda
hati setiap laki-laki yang menjumpainya. Sebagai seorang lelaki yang
sempurna beliaupun jatuh cinta sama Ni Rangdu Kuning yang
akhirnya dikawininya. Dari hasil perkawinannya dengan Ni Rangdu
Kuning lahirlah seorang Putra yang diberi nama I Gusti Ngurah
Ungasan.
Pada suatu saat Ni Rangdu Kuning ditinggal oleh Sang Raja ke
Puri Pemecutan dan tidak pernah kembali lagi, maka Ni Rangdu
Kuning tinggal sendirian bersama putranya. Karena lama Sang Raja
tidak kembali maka Ni Rangdu Kuning mulai melakukan perjalanan
ke arah timur dan sampailah disuatu tempat yang tidak diketahui
namanya dan daerah tersebut banyak ditumbuhi oleh Pohon Kayu
Kutuh yang besar – besar, dan sebagai bukti sampai sekarang ada dua
pohon Kayu Kutuh yang sangat besar. Karena daerah yang dijumpai
tersebut banyak ditumbuhi pohon Kayu Kutuh yang menjadi tempat
tinggal Ni Rangdu Kuning, maka tempat tersebut diberi nama Kutuh
oleh beliau, dan seterusnya oleh masyarakat setempat dijadikan nama
Desa yaitu Desa Kutuh (Desa Adat Kutuh).
Pada Jaman Penjajahan Belanda di Indonesia, maka Desa Kutuh
dijadikan Perbekelan Desa Kutuh yang dipimpin oleh seorang
Perbekel. Pada masa kekalahan Pemerintahan Kolonial Belanda di
Indonesia juga membawa dampak kepada Perbekelan Desa Kutuh
menjadi satu pemerintahan dengan Desa Ungasan yang berpusat di
Desa Ungasan. Bergabungnya Perbekelan Desa Kutuh dengan
Perbekelan Desa Ungasan yaitu pada Tahun 1941 sampai Tahun
2002. Atas segala perjuangan masyarakat khususnya para Prajuru
Desa, maka pada tanggal 25 Juni Tahun 1999 disetujui oleh
Pemerintah Kabupaten Badung menjadi Desa Persiapan Kutuh,
dengan Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Bali Nomor:
273 Tahun 1999.
Untuk terlaksananya Pemerintahan Desa Persiapan Kutuh

16
diangkat DRS. I NYOMAN MESIR sebagai Pejabat Kepala Desa

17
Persiapan Kutuh yang dilengkapi dengan seorang Sekretaris Desa
yaitu IR. I NYOMAN CAMANG Pada tahun 2000. Baru pada Tahun
2002 Desa Kutuh menjadi Desa Devinitif dengan Surat Keputusan
Bupati Badung Nomor: 342 Tahun 2002, Tanggal 12 Maret 2002
yang diresmikan oleh Bupati Badung ANAK AGUNG OKA
RATMADI,SH pada tanggal 12 Maret 2002.
C. Visi dan Misi

1. Visi

Mewujudnya Masyarakat Desa Kutuh Yang Maju, Unggul,


Damai Untuk Kutuh Yang Kuat Dan Utuh, Berdasarkan
Konsep Tri Hita Karana.
2. Misi

a. Memperkokoh kerukunan hidup bermasyarakat dalam


bingkai keragaman adat, seni, budaya dan agama.
b. Meningkatkan kualitas pelayanan dan tata kelola
pemerintahan berdasarkan prinsip good governance dan
clean government yang berbasis teknologi informasi
dan komunikasi.
c. Mewujudkan ketentraman, ketertiban umum dan
perlindungan masyarakat desa sesuai dengan kewenangan
desa.
d. Mengoptimalkan peranan dan sinergitas kelembagaan desa
sebagai mitra pemerintahan desa dalam pembangunan
desa.
e. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang
berlandaskan pada penguatan pendidikan, kesehatan,
perlindungan perempuan, anak dan penyandang disabitas.
f. Pemberdayaan bumdesa dan usaha mikro kecil dan
menengah (UMKM) berdasarkan potensi wilayah dan
masyarakat.
g. Mewujudkan lingkungan yang sehat, aman, dan nyaman
melalui kemitraan dan teknologi tepat guna.

18
h. Meningkatkan daya saing pariwisata dengan
mengoptimalkan potensi desa berbasis kreatifitas dan
inovasi.
D. Letak Geografis

Desa Wisata Kutuh atau lebih populer disebut Desa Wisata


PANDAWA KUTUH BALI adalah salah satu dari ratusan Desa
Wisata yang berkembang di wilayah Provinsi Bali. Berlokasi di Kaki
Pulau Bali, tepatnya Desa Kutuh Kecamatan Kuta Selatan Kabupaten
Badung. Desa Wisata Kutuh (Pandawa Kutuh Bali) berada pada jarak
25 Km dari Pusat Pemerintahan Provinsi Bali, 15 km dari Bandara
Internasional I Gusti Ngurah Rai, 7 Km dari Kawasan Wisata ITDC
Nusa Dua, dan hanya 5 Km dari Patung Garuda Wisnu Kencana
(GWK).
E. Struktur Organisasi

Managemen BUMDA terdiri atas Pelindung, Maha Panureksa


Utama setara Dewan Komisaris, Bhaga Panureksa setara Badan
Pengawas, Bhaga Panuntun setara Badan Pembina, Bhaga Pamupon
setara Dewan Direksi. Bhaga Pamupon dibedakan atas Pamupon
Utama dan Pamupon Madya atau Managemen Unit/Pelayanan.
Pamupon Utama terdiri atas Maha Manggala Utama setara Direktur
Utama dan dibantu oleh Manggala Utama setara Direktur, Penyarikan
Utama setara Kepala Tata Usaha Utama, dan Petengen Utama setara
Bendahara Utama. Sedangkan untuk pengelolaan ditingkat unit,
dikelola oleh Bhaga Pamupon Madya yang terdiri atas para Manggala
Madya / manager, Penyarikan Madya / Kepala Tata Usaha, dan
Petengen Madya / Bendahara dan dibantu oleh para Manggala Alit
yang setara dengan kepala bagian atau kepala divisi.

19
Gambar 2.2 Struktur Organisasi BUMDA Desa Kutuh Bali

F. Tugas dan Wewenang

1. Dewan Komisaris – Panureksa Utama

a. Dewan Komisaris wajib melakukan tugas dan


tanggung jawabnya dengan itikad baik dan dengan
prinsip kehati-hatian dalam melakukan pengawasan
atas kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada
umumnya, baik mengenai Perseroan maupun usaha
Perseroan, dan memberi nasihat kepada Direksi.
b. Dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan
tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris
wajib membentuk Komite Audit dan dapat
membentuk komite lainnya serta wajib melakukan
evaluasi terhadap kinerja komite yang membantu
pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya setiap akhir
tahun buku.

2. Badan Penasehat

20
a. Memberi masukan dan nasihat kepala pelaksana
operasional dalam melaksanakan pengelolaan BUM
Desa;
b. Menampung aspirasi untuk pengembangan usaha dan
organisasi BUM Desa sesuai dengan Anggaran Dasar
dan anggaran rumah tangga;
c. Menelaah rancangan rencana program kerja dan
menetapkan rencana program kerja BUM Desa
berdasarkan keputusan MusDes;
3. Badan Pengawas – Bhaga Panureksa

a. Mengawasi kebijakan pengurusan dan jalannya


kepengurusan BUM Desa oleh pelaksana operasional
termasuk pengawasan terhadap pelaksanaan program
kerja sesuai AD, keputusan MusDes, dan/atau ketentuan
peraturan perundang-undangan;
b. Melakukan audit investigatif terhadap laporan keuangan
BUM Desa;
c. Menyampaikan laporan hasil pemeriksaan atau
pengawasan tahunan kepada MusDes;
4. Dewan Direksi – Pamupon Utama

a. Menjalankan segala tindakan yang berkaitan dengan


pengurusan BUM Desa untuk kepentingan dan sesuai
dengan maksud dan tujuan BUM Desa.
b. Menyusun dan melaksanakan rencana program kerja
BUM Desa;
c. Menyusun laporan semesteran pelaksanaan pengelolaan
usaha BUM Desa untuk diajukan kepada penasihat dan
pengawas.

21
2.2 Sarana dan Prasaran

2.2.1 PT Victoria (Herborist) dan Secret Garden Village

1. Beauty Heritage Museum

Beauty Heritage Museum yang merupakan bagian dari Oemah


Herborist di lantai 2. Terdapat sekitar kurang lebih 20 benda pamer
berupa peralatan antik untuk meracik jamu atau produk kecantikan di
zaman dahulu kala.
2. Pabrik Mini

Pabrik mini disini memproduksi produk perawatan tubuh dan


kecantikan Oemah Herborist. Pabrik tersebut merupakan replica dari
pabrik utama Oemah Herborist di Semarang, Jawa Tengah. Dengan
mengenakan jas lab lengkap dengan penutup kepala, pengunjung dapat
melihat proses pembuatan hingga pengemasan produk Oemah
Herborist yang semuanya terbuat dari bahan alami khas Indonesia.
3. Beauty Outlet

Setelah menyaksikan kisah dibalik layer pengunjung lantas


dipandu menuju beauty store dimana seluruh produk Herborist dijual.
Di sini terdapat Fragrance Bar untuk meracik parfum berbahan alami.
4. Museum Kopi

Di museum, terdapat peralatan antik yang biasa digunakan


untuk menyeduh kopi. Sementara di pabrik mini ditampilkan tahap
demi tahap cara menyangrai (roasting) kopi hingga pengemasannya.

5. Coffee Shop

Berhadapan dengan museum, ada coffee shop yang menjual


segala jenis biji kopi pilihan dari seantero Nusantara dan pernak-
perniknya. Selain menjual produk, coffee shop juga menawarkan
pengalaman coffee-tasting yang dipandu barista berpengalaman

6. Kafe dan Restoran

22
Untuk melengkapi pengalaman tour pengunjung, Secret Garden
Village menyediakan tiga tempat untuk bersantap atau sekedar
menyeruput kopi terbaik sembari menikmati panorama sawah
terasering dan perbukitan yang mempesona. Ada The Luwus untuk
hidangan prasmanan Asia dan tradisional Bali, dan Rice View untuk
menu makanan berkonsep grill.

Beauty Heritage Museum yang merupakan bagian dari Oemah


Herborist di lantai 2. Terdapat sekitar kurang lebih 20 benda pamer
berupa peralatan antik untuk meracik jamu atau produk kecantikan di
zaman dahulu kala.
7. Pabrik Mini

Pabrik mini disini memproduksi produk perawatan tubuh dan


kecantikan Oemah Herborist. Pabrik tersebut merupakan replica dari
pabrik utama Oemah Herborist di Semarang, Jawa Tengah. Dengan
mengenakan jas lab lengkap dengan penutup kepala, pengunjung dapat
melihat proses pembuatan hingga pengemasan produk Oemah
Herborist yang semuanya terbuat dari bahan alami khas Indonesia.
8. Beauty Outlet

Setelah menyaksikan kisah dibalik layer pengunjung lantas


dipandu menuju beauty store dimana seluruh produk Herborist dijual.
Di sini terdapat Fragrance Bar untuk meracik parfum berbahan alami.
9. Museum Kopi

Di museum, terdapat peralatan antik yang biasa digunakan


untuk menyeduh kopi. Sementara di pabrik mini ditampilkan tahap
demi tahap cara menyangrai (roasting) kopi hingga pengemasannya.

10. Coffee Shop


Berhadapan dengan museum, ada coffee shop yang menjual
segala jenis biji kopi pilihan dari seantero Nusantara dan pernak-
perniknya. Selain menjual produk, coffee shop juga menawarkan
pengalaman coffee-tasting yang dipandu barista berpengalaman

11. Kafe dan Restoran


23
Untuk melengkapi pengalaman tour pengunjung, Secret Garden
Village menyediakan tiga tempat untuk bersantap atau sekedar
menyeruput kopi terbaik sembari menikmati panorama sawah
terasering dan perbukitan yang mempesona. Ada The Luwus untuk
hidangan prasmanan Asia dan tradisional Bali, dan Rice View untuk
menu makanan berkonsep grill.

2.2.2 BUMDES Desa Kutuh

BUMDA Desa adat Kutuh telah memiliki delapan unit usaha dan satu
layanan, yaitu:
1. Unit Usaha Lembaga Perkreditan Desa

Unit usaha Lembaga Perkreditan Desa (LPD) merupakan unit


usaha yang paling tua, bahkan telah dibentuk dan operasional jauh
sebelum BUMDA sebagai wadah usaha terintegrasi dibentuk.
2. Unit Usaha Pengelola Kawasan Wisata Pantai Pandawa

Saat ini daya tarik wisata Kawasan Wisata Pantai Pandawa,


merupakan salah satu obyek wisata pantai yang menjadi primadona
wisatawan nusantara dan wisatawan manca negara.
3. Unit Usaha Pengelola Kawasan Gunung Payung Cultural Park

Saat ini daya tarik wisata Kawasan Wisata Gunung Payung


Cultural Park, merupakan salah satu obyek wisata yang sedang
berkembang dan mulai banyak dikunjungi wisatawan nusantara
maupun manca Negara.
4. Unit Usaha Piranti Yadnya

Unit usaha ini merupakan unit usaha yang dikembangkan dengan


menggunakan dana Community Based Development (CBD) yang
didapatkan desa adat Kutuh dari pemerintah.
5. Unit Usaha Barang dan Jasa

Unit usaha ini dikembangkan dengan mempertimbangkan kondisi


strategis pentingnya penguasaan distribusi atas barang-barang yang
dijual dikawasan wisata Pantai Pandawa dan Kawasan Wisata Gunung
Payung Cultural Park.

24
6. Unit Usaha Atraksi Wisata Timbis Paragliding,
Berdirinya unit usaha paragliding pada tahun 2015, adalah satu-
satunya unit usaha dibawah BUMDA yang merupakan unit usaha
“TANPA MODAL”.

7. Unit Usaha Atraksi Seni Budaya

Sampai saat ini unit usaha ini masih berada dalam kategori unit
usaha rintisan. Unit usaha ini dikembangkan dengan dasar pemikiran
strategisnya, bahwa pariwisata bali adalah pariwisata budaya.
8. Rintisan Unit Usaha Pandawa Mandiri Transportasi.

Pengembangan unit usaha ini didasari pertimbangan bahwa


transportasi merupakan fasilitas yang sangat vital dalam dunia
pariwisata dan kehidupan bermasyarakat.

Untuk layanan yang ada meliputi Layanan Wisata Edukasi dan Kemitraan,
Layanan Keamanan dan Ketertiban Wilayah, dan Layanan Jaminan Asuransi dan
Kesehatan.

2.3 Sistem Kerja, Tata Cara Kerja Dan Prosedur Kerja

2.3.1 PT Victoria (Herborist) dan Secret Garden Village

Perusahaan melaksanakan kegiatan usaha utama sebagai berikut:

a. Industri kosmetik (termasuk pasta gigi),

b. Industri sabun dan bahan pembersih keperluan rumah tangga,

c. Perdagangan besar kosmetik,

d. Perdagangan besar alat laboratorium, farmasi dan kedokteran,

Prosedur kerja PT Victoria (Herborist) meliputi identifying &


qualification prospect (mencari prospek dan mengkualifikasi), pendekatan
awal (pre approach), pendekatan (approach), presentasi dan demonstrasi,
mengatasi keberatan, menutup penjualan, follow up.

Tahapan Kerja:

25
a. Persiapan

1. Sebelum masuk kedalam ruangan produksi, karyawan


diharuskan menggunakan masker, jas laboratorium, head
cap, shoes cap serta mencuci tangan menggunakan sabun
antibakteri untuk menghindari adanya bakteri.
2. Mencuci bersih peralatan yang akan digunakan.

b. Proses

Setiap aktivitas produksi dalam pelaksanaannya harus selalu ada


petugas yang melakukan pengontrolan pada tahap proses produksi
untuk mengecek kesesuaian standar.
c. Pemeriksaan Akhir Tahapan produksi

1. Melakukan pengecekan setelah pengepakan produk.

2. Pengecekan menggunakan metal detector.

d. Tahapan Produk Jadi

1. Menimbang berat produk yang sudah siap kirim.

2. Pengaturan suhu pada saat penyimpanan barang digudang.

3. Transportasi yang digunakan untuk pengiriman barang


menggunakan mobil box yang tertutup agar tidak terkena
sinar matahari langsung.
2.3.2 BUMDES Desa Kutuh

Sistem kerja Desa Kutuh menggunakan sistem dualitas kepemimpinan,


pemimpin pertama disebut sebagai kepala desa adat atau pendesa atau bindai
desa. Bindai desa diartikan sebagai pengikat atau orang yang mengatur desa
dan bertanggungjawab langsung kepada masyarakat adat didesanya. Pemimpin
kedua adalah kepala desa sebagai pelaksana tugas administratif atau
pemerintahan sebagaimana pada umumnya kepala desa adalah orang yang
dipilih langsung masyarakat dan bertanggungjawab kepada camat. Meskipun
ada dua pemimpin, Desa Kutuh mampu menyelaraskan irama program
pemerintah dan suara dari masyarakat sehingga mempercepat proses
pembangunan.

26
Manajemen BUMDA Desa adat Kutuh telah memiliki delapan unitusaha
dansatu layanan, yaitu: 1. Unit Usaha Lembaga Perkreditan Desa,
2. Unit Usaha Pengelola Kawasan Wisata Pantai Pandawa, 3. Unit Usaha
Pengelola Kawasan Gunung Payung Cultural Park, 4. Unit Usaha Piranti
Yadnya, 5. Unit Usaha Barang dan Jasa, 6. Unit Usaha Atraksi Wisata Timbis
Paragliding, 7. Unit Usaha Atraksi Seni Budaya, dan 8. Rintisan Unit Usaha
Pandawa Mandiri Transportasi. Selain unit usaha dan unit layanan tersebut,
BUMDA juga telah mendorong upaya pengembangan usaha kelompok
masyarakat melalui kelompok usaha mitra binaan dan kelompok usaha binaan
mandiri. Kelompok usaha mitra binaan adalah kelompok usaha yang modalnya
sekurangnya 50% berasal dari BUMDA sedangkan sisanya berasal dari anggota
kelompok, sedangkan kelompok usaha binaan mandiri adalah kelompok usaha
yang modalnya sepenuhnya milik kelompok.

27
BAB III

PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN

3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan KKL

Kuliah Kerja Lapangan Fakultas Ekonomi Universitas Wahid Hasyim


dilaksanakan selama 5 hari pada tanggal 7 s/d 11 November 2022. Sebanyak 6
bus dengan total peserta 266 mahasiswa dengan rincian 82 mahasiswa Prodi
Akuntansi, 2 mahasiswa Tasken, 21 mahasiswa Prodi Ekonomi Islam, 161
mahasiswa Prodi Manajemen. KKL dilaksanakan di Pulau Dewata Bali tepatnya
pada PT Victoria (Herborist) dan Secret Garden Village dan BUMDA Desa
Kutuh. Untuk rincian waktu dan tempat kunjangan dapat dilihat sebagai berikut:
TEMPAT WAKTU
PT Victoria (Herborist) dan Secret Hari : Selasa, 8 November 2022
Garden Village Pukul : 09.30 – 12.30 WITA
BUMDA Desa Kutuh Hari : Rabu, 9 November 2022
Pukul : 14.00 – 17.00 WITA
Gambar 3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan KKL

3.2 Kegiatan KKL (Metriks Kegiatan KKL)

Kegiatan Pembekalan Kuliah Kerja Lapangan


Tanggal Hari : Sabtu, 29 Oktober 2022
Pelaksanaan Pukul : 10.00 WIB
Sasaran Peserta KKL Fakultas Ekonomi angkatan 2020 Universitas Wahid
Hasyim
Tujuan Untuk memberikan pengarahan tentang perjalanan KKL sejak
awal sampai akhir dari kegiatan ini. Serta menjelaskan hal-hal
penting
yang harus diselesaikan oleh peserta KKL.

28
Capaian atau Mahasiswa memperoleh bekal wawasan mengenai tempat tujuan
Hasil KKL. Dimana bekal tersebut sangat bermanfaat bagi mahasiswa
nantinya saat pelaksanaan KKL. Pembekalan KKL ini
disampaikan
oleh biro CV. Ceria Tour and Travel.
Kendala atau Terkendala pada waktu pelaksanaannya yang sedikit molor dari
Hambatan jadwal yang telah ditetapkan karena adanya beberapa mahasiswa
yang datang terlambat.
Kegiatan Kunjungan KKL pada PT Victoria (Herborist) dan Secret
Garden Village
Tanggal Hari : Selasa, 8 November 2022
Pelaksanaan Pukul : 09.30 – 12.30 WITA
Sasaran Peserta KKL Fakultas Ekonomi angkatan 2020 Universitas Wahid
Hasyim
Tujuan Agar mahasiswa dapat memahami berbagai pendekatan dalam
upaya mengetahui dan menganalisis gejala-gejala yang timbul
dalam PT Victoria (Herborist) dan Secret Garden Village yang
sesuai dengan jurusan masing-masing.
Capaian atau Mahasiswa dapat mengunjungi dan mengamati secara langsung
Hasil Oemah Herborist, Black Eye Coffee and Roastery, The Luwus
Restaurant dan Rice View Restaurant yang ada di Secret Garden
Village dan menyuguhkan dua jenis tour edukasi yaitu edukasi
pembuatan produk kosmetik di Oemah Herborist dan edukasi kopi
di Black Eye Coffee and Roastery.

29
Kegiatan Mengunjungi Pantai Kuta
Tanggal Hari : Selasa, 8 November 2022
Pelaksanaan Pukul : 15.30 - 18.00 WITA
Sasaran Peserta KKL Fakultas Ekonomi angkatan 2020 Universitas Wahid
Hasyim
Tujuan Untuk refreshing menikmati keindahan sunset di Pantai Kuta. Dan
dapat mengabadikan kebersamaan dengan temannya melalui
handphone ataupun kamera sebagai kenang-kenangan.
Capaian atau Pantai Kuta merupakan sebuah pantai yang dijadikan sebagai
Hasil tempat tujuan wisata yang terletak di kecamatan Kuta, Kota
Denpasar, Bali, Indonesia. Awalnya kuta adalah sebuah pelabuhan
dagang yang memperdagangkan produk-produk lokal kepada
pembeli dari luar Bali. Seseorang bernama Hugh Mahbelt
menerbitkan sebuah buku berjudul “Praise to Kuta” yang berisi
ajakan kepada masyarakat setempat untuk menyiapkan fasilitas
akomodasi wisata. Tujuannya untuk mengantisipasi ledakan
wistawan yang berkunjung ke Bali. Buku itu kemudian
menginspirasi banyak orang untuk membangun fasilitas wisata
seperti penginapan, restoran dan tempat hiburan.

30
Kegiatan Mengunjungi Joger
Tanggal Hari : Rabu, 9 November 2022
Pelaksanaan Pukul : 09.00 - 11.00 WITA
Sasaran Peserta KKL Fakultas Ekonomi angkatan 2020 Universitas Wahid
Hasyim
Tujuan Untuk membeli oleh-oleh buat keluarga, saudara, maupun teman
yang satu-satunya ada di Bali tidak ada ditempat lain
Capaian atau Joger adalah oleh-oleh khas Pulau Dewata Bali yang identik
Hasil dengan rangkaian kata-kata yang unik. Nama joger diambil dari
singkatan nama pemilik yaitu Joseph Theodorus Wulianadi dengan
nama sahabatnya Gerhard Seeger. Kepopuleran baju JOGER
membuat sebagian besar orang tertarik untuk mereguk
keuntungan, yaitu dengan memasarkan produknya secara daring
maupun luring di luar Bali. Hal ini bertentangan dengan prinsip
Joger, yakni hanya dapat dibeli di toko resmi Joger. Dengan
prinsip yang sampai detik ini dijunjung tinggi maka secara tidak
langsung telah mendorong orang untuk mengunjungi pulau
Dewata. Secara otomatis keuntungan tidak hanya milik Joseph,
tetapi juga penjual barang dagangan
lainnya.

Kegiatan Kunjungan KKL pada BUMDA Desa Kutuh


Tanggal Hari : Rabu, 9 November 2022
Pelaksanaan Pukul : 14.00 - 17.00 WITA
Sasaran Peserta KKL Fakultas Ekonomi angkatan 2020 Universitas Wahid
Hasyim
Tujuan Agar Mahasiswa dapat mengetahui dan menganalisis mengenai
manajemen pengelolaan dan cara-cara menangani hambatan dalam
pengembangan di Desa Kutuh Bali.
Capaian atau Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami mengenai cara
pembangunan ekonomi Kutuh yang berbasis masyarakat adat
31
Hasil untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kutuh.
Kegiatan Mengunjungi Pantai Pandawa
Tanggal Hari : Rabu, 9 November 2022
Pelaksanaan Pukul : 14.00 – 17.00 WITA
Sasaran Peserta KKL Fakultas Ekonomi angkatan 2020 Universitas Wahid
Hasyim
Tujuan Untuk refreshing menikmati keindahan sunset di Pantai Pandawa.
Dan dapat mengabadikan kebersamaan dengan temannya melalui
handphone ataupun kamera sebagai kenang-kenangan.

Capaian atau Pantai Pandawa merupakan pantai yang memiliki sejuta pesona
Hasil yang belum terpapar dan masih diperas oleh tebing batu kapur di
desa kutuh, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, terletak
sekitar 3km dari kawasan wista Nusa Dua dan Pura Uluwatu.
Awalnya pantai pandawa dikenal pantai rahasia, karena terletak
dibalik deretan bukit berbatu yang hanya ditumbuhi semak-semak.
Namun kini akses jalan sengaja dibuat dengan memecah bukit
kapur yang menjulang tinggi menciptakan pemandangan di sekitar
pantai
menjadi sangat eksotis.

32
Kegiatan Mengunjungi Karang Kurnia
Tanggal Hari : Kamis, 10 November 2022
Pelaksanaan Pukul : 07.30 - 08.30 WITA
Sasaran Peserta KKL Fakultas Ekonomi angkatan 2020 Universitas Wahid
Hasyim
Tujuan Untuk membeli oleh-oleh khas Bali buat keluarga, saudara, maupun
teman.
Capaian atau Karang Kurnisa adalah pusat oleh – oleh yang menjual pakaian,
Hasil makanan dan kerajinan tradisional khas bali dengan harga yang
cukup terbilang murah, mulai dari makanan ringan, baju-baju khas
Bali, sandal, lukisan, guci, gantungan kunci, dan masih banyak
lagi oleh-oleh khas Pulau Dewata Bali. Saat berbelanja di Karang
Kurnia pembeli tidak bisa melakukan tawar menawar karena harga
yang tertera adalah harga pas jadi jika berbelanja di Karang
kurnia usahakan untuk membeli barang sesuai dengan kebutuhan.

Kegiatan Mengunjungi Pertunjukan Tari Barong


Tanggal Hari : Kamis, 10 November 2022
Pelaksanaan Pukul : 09.00 - 12.30 WITA
Sasaran Peserta KKL Fakultas Ekonomi angkatan 2020 Universitas Wahid
Hasyim
Tujuan Untuk memberikan gambaran tentang perkembangan kebudayaan
tari di Indonesia dan peranan kebudayaan dalam menunjang
pembangunan bangsa,. Selain memberikan wawasan tentang
sejarah dan kebudayaan, Tari Barong dan Kering ini merupakan
hiburan yang sangat menarik dalam dunia kebudayaan.
Capaian atau Tari Barong merupakan salah satu tarian yang berasal dari Bali
yang menceritakan tentang pertempuran antara kebajikan yang
33
Hasil diwakili oleh Barong, melawan kebatilan yang diwakili oleh
Rangda. Tarian
Barong terdiri dari 5 babak pertunjukan.

34
3.3 Materi dan Pembahasan

4.2.1 PT Victoria (Herborist) dan Secret Garden Village

Pada saat kunjungan mahasiswa bisa melihat langsung bagaimana


proses produksinya dengan mengelilingi pabrik dan melihat proses riset
di laboratorium. Lalu peserta KKN Fakultas Ekonomi Universitas Wahid
Hasyim akan diajak untuk mengenal berbagai tanaman herbal asli
Indonesia melalui proses produksi, packaging, sampai olahan produk
jadi. Meskipun herbal yang dipakai untuk produk herborist adalah
ekstraknya, bukan tanaman langsung. Sebelum memasuki ruang produksi
harus steril. Mahasiswa KKL akan dibekali dengan pakaian khusus yang
steril mulai dari jas lab, masker, penutup kepala dan pelindung alas kaki.
Kemudian mahasiswa KKL akan berkeliling di ruang produksi
yang berada di lantai 2. Pada bagian ini terdapat berbagai ruang yaitu
ruang bersih, ruang penyimpanan parfum, ruang reverse osmosis, ruang
timbang produk, ruang cuci alat, ruang penirisan alat, ruang pemanasan
dan mixing padat, krim dan cair, serta area karantina produk rumahan.
Setelah berkeliling di bagian produksi, kita akan turun ke lantai 1 untuk
melihat isi gudang penyimpanan, ruang labeling dan barcode, ruang
pengisian yang dibedakan antara cair, krim, dan padat, serta diarea
packaging. Omah Herborist juga mendokumentasikan sejumlah warisan
sejarah herbal tradisi nenek moyang dalam sebuah museum mini yang
berisikan sejarah herbal dan bahan alami untuk kecantikan dan perawatan
tubuh. Di museum mini juga terdapat alat-alat tradisional untuk
memproduksi jamu maupun untuk perawatan tubuh. Kita juga bisa
menyaksikan film pendek di beauty theatre yang berkapasitas 30 sampai
50 orang. Mahasiswa peserta KKL diberikan kesempatan untuk
berdiskusi dengan perwakilan pegawai perusahaan. Dan dilanjutkan
dengan penyampaian kesan dan pesan setelah berkunjung ke PT Victoria
(Herborist).

4.2.2 Desa Kutuh dikelola untuk menghargai warisan para tetua, BUMDA
Desa Kutuh

35
Pada saat kunjungan ke BUMDA Desa Kutuh materi disampaikan oleh
DR. I Wayan Duartha SS.M.Par mengenai pembangunan ekonomi Kutuh
berbasis masyarakat adat untuk meningkatkan kesejahteraan msyarakat
Kutuh. Desa Kutuh terdiri dari 2 Pemerintahan Desa yaitu Desa Adat
Kutuh dan Desa Dinas/Administratif. Desa Adat Kutuh adalah desa tertua
yang sudah ada sebelum kemerdekaan dengan komunitas masyarakat
hukum adat yang mewilayahi Desa Adat Kutuh, dipimpin oleh Bendesa
Adat (Ketua Adat). Sedangkan, Desa Dinas/Desa Kutuh itu setelah
Indonesia merdeka, Desa Kutuh sempat menjadi bagian dari Desa dan baru
menjadi desa administratif pada tahun 2002 (12 Maret 2002) yang
dipimpin oleh Perbekel/Kades. Desa Kutuh ini terdapat hamparan pantai
berpasir putih dan daerah perbukitan. Dan merupakan desa pesisir atau
nelayan. Desa Kutuh mendapatkan pengakuan negara dengan dasar pasal
18 UU 6/2014, Pasal 19 UU 6/2014, Pasal 20 UU 6/2014, dan Perda
Provinsi Bali no 4 tahun 2019. Paradigma pikir Desa Kutuh tentang
kependudukan desa dalam membangun desa dan desa membangun. Potensi
Desa Kutuh terdapat pada penduduk, luas wilayah, dan budayanya.
terutama tanah Pelaba Pura yang telah diatur dalam Awig-Awig
Desa Kutuh. Tantangan Desa Kutuh untuk pelaksanaan kegiatan
keagamaan, adat dan budaya di desa adat diperlukannya pendanaan yang
cukup besar dalam setahun hamper 3 milyar. Dan kesadaran pentingnya
eksistensi pembangunan yang berkelanjutan bagi kehidupan masyarakat
desa adat kutuh diwariskan untuk anak dan cucu. Solusi dari tantangan
tersebut diperlukan modal pengelolaan potensi desa yang mengikuti
perkembangan global atau dinamis mengikuti zaman. Pengelolaan tersebut
yaitu dengan launchingnya ODTW Pantai Pandawa dan unit usaha lainnya.
Manfaat ekonomi untuk masyarakat lokal yaitu bantuan layanan
pengamanan, percepatan pembangunan pura dan upacaranya, santunan
kematian,beasiswa Pendidikan, pembinaan Sekaha Teruna (Pemuda).

36
4.2.3 Pertanyaaan yang ditanyakan
1. Kendala apa saja yang dialami selama proses pembenahan Desa Adat
Kutuh?
2. Pelatihan apa saja yang sudah dilakukan oleh Desa Kutuh dalam
rangka meningkatkan potensi masyarakat?
3. Dalam pembuatan desa menjadi lebih baik atau mengelolanya dengan
lebih banyak tentu saja mempunyai kendala atau masalah.
Pertanyaannya apa saja kendala yang dihadapi dalam pengelolaan desa
selain masalah dana

37
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Analisis dan Pembahasan

4.1.1 PT. Victoria Care & Secret Garden Village

Salah satu tempat yang menjadi daya tarik wisata di Pulau Dewata Bali adalah Secret
Garden Village yang terletak di kawasan Bedugul, Bali. Tempat ini didirikan pada tanggal
1 Mei 2016 oleh seseorang bernama Billy Hartono Salim, beliau memiliki sebuah visi dan
misi untuk meno jolkan kekayaan budaya di Idonesia. Berbagai produk kosmetik, kopi, dan
kuliner bisa kita temukan disini, bahkan bukan hanya itu saja kita juga disajikan dengan tur
edukasi seputar kecantikan, kopi, dan kuliner. Melihat akun media sosisal Secret Garden
Village Bali, wahan wisata ini buka setiap hari mulai pukul 10.00 hingga 18.00 WITA.

Pengunjung dapat menemukan berbagai tempat menarik di Secret Garden Village


seperti spot foto unik yang bisa pengunjung gunakan secara gratis, namun untuk foto
khusus seperti prewedding atau katalog disediakan paket dengan harga mulai Rp. 500 ribu.
Secret Garden Bali juga menyediakan tempat Beauty Heritage Museum, tempat dimana
ramuan kecantikan atau kosmetik dibuat pada zaman dahulu. Terdapat berbagai alat yang
digunakan, mulai dari tempat menginang atau makan sirih, cetakan batik, timbangan mini,
dan masih banyak lagi. Selanjutnya mereka juga menyediakan tur mini pabrik cara
pembuatan produk perawatan tubuh dan kecantikan.

Saat masuk pengunjung diwajibkan memakai jas laboratorium, masker dan penutup
kepala yang disediakan. Kemudian untuk para pecinta kopi, di Secret Garden Village juga
disediakan Coffee Shop dan Museum Kopi. Saat berada di Coffee Shop mereka
menawarkan pengunjung untuk melakukan Coffe-tasting bersama barista berpengalaman.
Menariknya lagi di museum kopi tertata rapi berbagai macam alat-alat untuk membuat
kopi pada zaman kuno.

1.1.2 BUMDA Desa Kutuh

BUMDA merupakan sebuah badan atau wadah usaha terintegrasi milik masyarakat adat
kutuh. Sebagai pengendali utama atas seluruh pengelolaan dan pengembangan potensi atas

38
aset masyarakat adat sehingga dapat berdaya guna secara ekonomi. Pembentukan BUMDA
Desa Kutuh dilandasi pada pemikiran pentingnya mengelola semua potensi masyarakat
adat secara terpadu dan terintegrasi melalui suatu badan atau wadah khusus sebagai
holding company, sehingga pengelolaan potensi usaha masyarakat adat dapat dikelola
secara terintegrasi, saling membantu, saling menguatkan, bersinergi satu sama lainnya dan
terpenting adalah menghindari munculnya egoisme masing-masing pengelola potensi desa.

Desa Kutuh terutama masyarakat adatnya memiliki potensi ekonomi yang sangat besar.
Potensi ekonomi tersebut terutama terkait dengan kepemilikan aset dalam bentuk tanah
pelaba pura, tanah ayahan desa, dan tanah puponan desa. Masyarakat adat kutuh memiliki
kewajiban dan tanggungjawab pengelolaan 14 (empat belas) pura dengan dana yang
dikeluarkan dalam setiap tahunnya tidak kurang dari Rp. 3.500.000.000. Kewajiban dan
keharusan bagi generasi saat ini untuk mengoptimalkan potensi desa agar memiliki nilai
guna yang berkesinambungan dan dapat diwariskan kepada anak dan cucu.

Sebelum masyarakat adat memiliki BUMDA Desa Kutuh, masyarakat dalam


melaksanakan kewajibannya dalam berbagai kegiatan keagamaan dan kegiatan sosial
kemasyarakatan, wajib untuk mengeluarkan iuran atau PEPESON. Besaran PEPESON atau
iuran yang harus dikeluarkan oleh masyarakat rata-rata dalam setahun mencapai Rp
3.000.000,- per-KK. Namun semenjak desa memiliki BUMDA, maka masyarakat tidak
lagi mengeluarkan dana untuk membayar kewajiban untuk kegiatan ritual keagamaan
tingkat desa ataupun kewajiban mengeluarkan dana untuk kegiatan pembangunan.

Dengan kata lain, semenjak tahun 2015 masyarakat adat tidak lagi kena iuran atau
masyarakat sudah gratis. Sementara itu, dari penyisihan atas keuntungan kolektif BUMDA
Desa Kutuh, juga telah dialokasikan dana pembinaan dan dana sosial. Dana pembinaan
diarahkan untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan kualitas sumber daya manusia para
managemen dan staf BUMDA dan termasuk juga pembinaan kepada pelaku usaha di
wilayah desa kutuh. Sedangkan dana sosial diarahkan penggunaannya untuk dana bantuan
atas berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan.

39
4.2 Kekuatan, Kelemahan, Potensi dan Ancaman yang dimiliki oleh Lembaga.

4.2.1 Analisis SWOT PT Victoria Care Indonesia & Secret Garden Village

Kekuatan (Strengths) Kelemahan (Weaknesses)

 Gaya yang kekinian mewah dan  Lokasinya yang jauh dari


edukatif Terdapat spot foto unik Bandara
 Suasana tenang, cuaca sejuk, dan
pemandangan hijau
 Bernuansa tru edukasi
 Bagunan yang bernuansa minimalis
 Pabrik mini
Peluang (Opportunities) Ancaman(Threats )

 Mentri Pariwisata dan Ekonomi  Banyaknya tempat wisata di


Kreatif Sandiaga Uno mampir dekat lokasi Secret Garden
berkunjung Village
 Pengembangan oemah Herborist yang  Adanya tempat serupa yang
telah menjadi salah satu strategi bagi mempunyai pelanggan tetap
Perseroan dalam mendukung
pertumbuhan penjualan
Strategi
 Fokus pada inovasi berkelanjutan dan
peningkatan kualitas produksi melalui
divisi Research & Innovation yang
didukung peralatan modern dan
personel yang kompeten di bidangnya.
 Meningkatkan kapasitas produksi,
mencari peluang perluasan pasar baru
baik domestik atau luar negeri.

40
4.2.2 Analisis SWOT BUMDA Desa Kutuh

Kekuatan (Strengths) Kelemahan (Weaknesses)

 Pengelolaan manajemen sangat  Adanya pembiayaan atas kewajiban


baik, dan memiliki modal usaha masyarakat adat dibebankan kepada
yang mencukupi untuk menjalankan masing-masing kepala keluarga
aktivitasnya. warga masyarakat. Pembebanan
 Tingkat Pendidikan dan pembiayaan ini yang disebut dengan
kemampuan SDM cukup baik. PEPESON DESA. Tetapi seiring
 Pemanfaatan sarana dan prasarana adanya BUMDA, masyarakat adat
yang baik Perkembangan teknologi tidak lagi kena iuran atau masyarakat
di BUMDA Desa Kutuh semakin sudah gratis.
maju.  Adanya perubahannya iklim dapat
 Memiliki potensi desa yang baik mempengaruhi pendapatan ekonomi.
untuk dikembangkan
 Partisipasi masyarakat desa adat
yang baik yang turut andil dalam
pengelolaan desa.
 Adanya dasar hukum pengelolaan
yang terdiri dari hukum adat dan
hukum positif pemerintahan
Peluang (Opportunities) Ancaman(Threats )

 Desa Kutuh terutama masyarakat  Dalam unit usaha atraksi wisata


adatnya memiliki potensi ekonomi timbis paragliding, mendapatkan
yang sangat besar. Potensi ekonomi tantangan dan tentangan dari pihak
tersebut terutama terkait dengan luar dan internal desa yang
kepemilikan aset dalam bentuk terpengaruh oleh pihak luar dengan
tanah pelaba pura, tanah ayahan tawaran pendapatan yang lebih
desa, dan tanah puponan desa. tinggi.
Luasan aset 38 dalam bentuk pelaba  Adanya pandemi (lock down) yang

41
pura yang dimiliki oleh masyarakat tidak bisa diperkirakan dan dapat
adat adalah seluas 25 hektar lebih. mengancam jumlah penghasilan dari
 Memiliki penduduk dengan jumlah unit usaha yang dimiliki BUMDA
yang banyak sebesar 5000 jiwa Desa Kutuh.
yang terdiri dari krama ngarep,  Banyaknya pesaing dari unit usaha
krama tamiu, dan tamiu. pariwisata lain
 Memiliki luas wilayah 999.9 Ha,
yang terdapat pesisir dan bentangan
pantai, serta hak kepemilikan lahan
(asset desa/pelaba pura,
perseorangan, perusahaan).
 Memiliki budaya dengan paradigma
budaya lalu (ritus budaya, adat
istiadat) dan budaya masa kini
(kesiapan bertransformasi).

Strategi
 Meningkatkan kualitas sumberdaya
manusia masyarakat lokal kutuh
pada umumnya dan managemen
pengelola pada khususnya.
 Meningkatkan standar pengelolaan
Kawasan wisata untuk menjadi
lebih baik dan sejalan dengan
perkembangan teknologi informasi.
 Meningkatkan dan penguatan
standar pemanfaatan ekonomi
kawasan oleh masyarakat lokal.
Memberikan perlindungan dan
penguatan atas eksistensi adat dan
budaya.
 Melakukan penguatan terhadap
perlindungan lingkungan hidup di
Kawasan wisata pantai pandawa.

42
BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

KKL dilaksanakan di instansi pemerintah ataupun swasta yang


diharapkan dapat menjadi sarana untuk memperoleh kemampuan dasar
knowledge, skill, attitude yang lebih komprehensif. Sehingga dapat terbentuk
sumber daya manusia yang berkualitas, terampil, profesional, dan berwawasan
luas. Fakultas Ekonomi Universitas Wahid Hasyim melaksanakan KKL di Bali.
Terdapat 2 tempat yang menjadi tujuan kunjungan KKL yaitu Secret Garden
Village dan BUMDA Desa Kutuh Bali.
Secret Garden Village menjadi wisata edukasi pertama di Bali dan
terlengkap di Indonesia. Secret Garden Village terdapat Oemah Herborist, Black
Eye Coffee and Roastery, The Luwus Restaurant dan Rice View Restaurant.
Secret Garden Village menyuguhkan dua jenis tour edukasi yaitu edukasi
pembuatan produk kosmetik di Oemah Herborist dan edukasi kopi di Black Eye
Coffee and Roastery.
BUMDA merupakan sebuah badan atau wadah usaha terintegrasi milik
masyarakat adat kutuh. Sebagai pengendali utama atas seluruh pengelolaan dan
pengembangan potensi atas aset masyarakat adat sehingga dapat berdaya guna
secara ekonomi.

5.2 Saran

Diharapkan agenda program (KKL) kunjungan industri ini bisa tetap berjalan
setiap tahunnya karena banyak manfaat yang diperoleh. Dan untuk tempat kunjugnnya
mungkin bisa ditambah lagi agar seimbang antara tempat kunjungan untuk (KKL)
dengan tempat wisata yang dikunjung.

43
DAFTAR PUSTAKA

https://vci.co.id/tentang-vci/

http://herborist.co.id/ourstore

https://kilasjatim.com/bumda-desa-kutuh-berbenah-siap-sambut-wisatawan-bidik-
potensi-jatim/

44
LAMPIRAN

A. Jurnal Kegiatan Harian

LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN


FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS WAHID HASYIM
TEMPAT KKL: PT VICTORIA (HERBORIST) DAN BUMDA DESA KUTUH

NAMA : Indana Zulfa Safira


NIM : 20101021040
PRODI : Akuntansi

No Kegiatan Deskripsi Tanggal


Pelaksanaan
1. Pembekalan KKL Mahasiswa mendapatkan pengarahan Sabtu,
tentang perjalanan KKL sejak awal sampai 29/10/2022
akhir dari kegiatan ini. Serta menjelaskan
hal-hal penting yang harus diselesaikan
oleh peserta KKL.
2. Pemberangkatan Peserta KKL langsung masuk ke dalam Senin,
menuju ke Pulau bus masing-masing di titik kumpul 07/11/2022
Dewata Bali pemberangkatan untuk melakukan
perjalanan menuju ke Pulau Dewata Bali.
3. Penyeberangan ke Setelah tiba di Pelabuhan Ketapang, Senin,
Pelabuhan Gilimanuk peserta KKL Penyeberangan ke Pelabuhan 07/11/2022
Bali Gilimanuk Bali.
4. Kunjungan di PT Peserta KKL melakukan kunjungan dan Selasa,
Victoria (Herborist) & pengamatan secara langsung di PT Victoria 08/11/2022
Secret Garden Village (Herborist) & Secret Garden Village.
5. Menikmati Sunset di Peserta KKL dapat menikmati Sunset di Selasa,
Pantai Kuta Pantai Kuta untuk menghilangkan penat 08/11/2022
setelah melakukan kunjungan.
6. Check in di Hotel Peserta KKL check in di Hotel Hardys Selasa,
45
Hardys Rofa Rofa untuk beristirahat dan makan malam. 08/11/2022
7. Membeli oleh-oleh di Peserta KKL dapat membeli oleh-oleh Rabu,
Joger khas Bali di Joger. 09/11/2022
8. Kunjungan ke BUMDA Peserta KKL melakukan kunjungan dan Rabu,
Desa Kutuh Bali pengamatan secara langsung di BUMDA 09/11/2022
Desa Kutuh Bali.
9. Menikmati Sunset di Peserta KKL dapat menikmati Sunset di Rabu,
Pantai Pandawa Pantai Pandawa untuk menghilangkan 09/11/2022
penat setelah melakukan kunjungan.
10. Membeli oleh-oleh di Peserta KKL dapat membeli oleh-oleh Rabu,
Dewata khas Bali di pusat oleh-oleh Dewata. 09/11/2022
11. Check out dari Hotel Peserta KKL melakukan check out dari Kamis,
Hardys Rofa Hotel Hardys Rofa. 10/11/2022
12. Membeli oleh-oleh di Peserta KKL dapat berbelanja khas Bali di Kamis,
Karang Kurnia Karang Kurnia. 10/11/2022
13. Menyaksikan Peserta KKL menyaksikan pertunjukan Kamis,
pertunjukan Tari Tari Barong dan keris (Seraya Budaya) 10/11/2022
Barong yang berada di Desa Batubulan,
Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar,
Bali – Indonesia.
14. Menyeberang menuju Peserta KKL melakukan penyeberangan Kamis,
ke Pelabuhan Ketapang dari Pelabuhan Gilimanuk menuju ke 10/11/2022
Pelabuhan Ketapang.
15. Perjalanan pulang ke Peserta KKL melakukan perjalanan pulang Jum’at,
Semarang menuju ke Semarang, dan diharapkan tiba 11/11/2022
di tempat penjemputan pertama dengan
selamat.

B. Transkrip Wawancara
46
Pertanyaaan

1. Kendala apa saja yang dialami selama proses pembenahan Desa Adat
Kutuh?
2. Pelatihan apa saja yang sudah dilakukan oleh Desa Kutuh dalam rangka
meningkatkan potensi masyarakat?
3. Dalam pembuatan desa menjadi lebih baik atau mengelolanya dengan
lebih banyak tentu saja mempunyai kendala atau masalah. Pertanyaannya
apa saja kendala yang dihadapi dalam pengelolaan desa selain masalah
dana?

Jawaban
1. Kendala yang dialami selama proses pembenahan Desa Adat Kutuh
adalah ada pada dana karena utuk mengelola Desa Adat Kutuh
membutuhkan dana sekitar 3M pertahunnya.
2. Dalam meningkatkan potensi masyarakat dilakukan penyuluhan dan
pendampingan untuk mengembangkan pengetahuan serta ketrampilan.
Menyadarkan dan mengajak masyarakat untuk membangun
perekonomian untuk kesejahteraan.
3. Kendalanya terdapat pada peningkatan potensi masyarakat dan dana.

47
C. Foto-Foto Kegiatan

Kegiatan Pembekalan KKL Bus 5 sebelum pemberangkatan ke Bali

Kunjungan KKL ke PT Victoria (Herborist) Kunjungan KKL ke PT Victoria (Herborist)


& Secret Garden Village & Secret Garden Village

Kunjungan KKL ke BUMDA Desa Kutuh Bali Kunjungan KKL ke BUMDA Desa Kutuh Bali
48
Kunjungan ke Pantai Pandawa Kunjungan ke Pantai Kuta

Kunjungan ke Pertunjukkan Seni Tari Kecak


Kunjungan ke Pertunjukan Seni Tari Barong

49
Kunjungan Ke Joger Kunjungan Ke Pusat Oleh – oleh Karang Kurnia

50

Anda mungkin juga menyukai