Anda di halaman 1dari 55

ii

LAPORAN HASIL KUNJUNGAN KULIAH KERJA


LAPANGAN (KKL)

Diajukan sebagai syarat

Mata kuliah Kuliah Kerja Lapangan

Disusun Oleh :

ABRAR ABDUL AZIZ

NPM :

22030029

PROGRAM STUDI MANAJEMEN EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PROF. Dr. HAZAIRI, SH. BENGKULU

2024

ii
LAPORAN HASIL KUNJUNGAN KULIAH KERJA
LAPANGAN (KKL)

Disusun Oleh :

ABRAR ABDUL AZIZ

NPM :

22030029

PROGRAM STUDI MANAJEMEN EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PROF. Dr. HAZAIRI, SH. BENGKULU

2024
iii

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN

Telah disetujui dan diterima dengan baik laporan Kuliah Kerja


Lapangan oleh Dosen Pembimbing dengan judul :
Laporan Pelaksanaan Kuliah Kerja Lapangan

Oleh :

Menyetujui, Bengkulu, 2024

Ketua Program Studi Dosen Pembimbing

Veny Puspita, SE.,MM Okka adittio putra, SE., MM

Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi Bisnis

Dr. Arifah Hidayati,SE.,MM

iii
iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadiran Allah SWT, karena atas rahmat dan

karunianya-Nya sehingga kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ini hingga

penyusunan laporan kegiatan Kuliah Kerja Lapangan dapat diselesaikan dengan

baik dan tepat pada waktu yang telah ditentukan. Sholawat serta salampun saya

haturkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW dan para

sahabatnya, yang telah memberikan tauladan baik sehingga akal dan fikiran

penyusun mampu menyelesaikan Laporan Kuliah Kerja Lapangan ini, semoga

kita termasuk umatnya yang kelak mendapatkan syafa’at dalam menuntut ilmu.

Laporan ini dibuat guna memenuhi tugas akhir dari rangkaian kegiatan Kuliah

Kerja Lapangan (KKL) mahasiswa program studi Manajemen, Universitas Prof.

Dr. Hazairin, SH. Bengkulu angkatan 2022 yang telah dilaksanakan pada tanggal

19-23 Februari 2024 di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah. Dengan

demikian mahasiswa wajib melaksanakan Kuliah Kerja Lapangan dan menyusun

laporan hasil kegiatan yang telah dilaksanakan. Kegiatan yang telah diprogramkan

dapat dilaksanakan dengan baik atas kerja sama dari berbagai pihak

Dalam penyusunan laporan ini,saya menyadari masih banyak kekurangan

baik dari segi susunan serta cara penulisan laporan ini, karenanya saran dan kritik

yang sifatnya membangun demi kesempurnaan laporan ini sangat saya harapkan.

Akhirnya, semoga laporan ini bisa bermanfaat bagi para pembaca pada

umumnya dan juga bermanfaat bagi penyusun pada khususnya.

iv
v

Pada kesempatan ini, kami mahasiswa program studi manajemen 2021

ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak. khususnya para

dosen pembimbing kegiatan KKL Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Prof.

Dr. Hazairin, SH. Bengkulu Tahun 2024 ini,yaitu :

1. Dr. Arifah Hidayati, S.E., MM

2. Idham Lakoni, SE., M.SI

3. Pedi Riswandi,SE.,M.Ak

4. Fathul Hilal Perdanakusuma, SE.,MM

5. Janusi waliamin, SE. M.M

6. Sintia Safitri, SE.,MM

7. Veny Puspita, SE., MM

8. As’ad, SE.,M.Si

9. Ariel Siswanto, SE.,M.E

10. Okka Adittio Putra, SE.,MM

11. Helmi Herawati, SE.,M.Si

12. Iwin Arnova, SE.,M.Ak

Yang telah memberikan andil yang begitu besar dalam kegiatan KKL dan

penyusunan laporan ini.

Bengkulu, 2024

Abrar Abdul Aziz

v
vi

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... iii

KATA PENGANTAR ........................................................................................... iv

DAFTAR ISI .......................................................................................................... vi

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... viii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................1

1.1 Latar Belakang ...........................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................2

1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................................3

1.4 Manfaat Penelitian .....................................................................................4

1.5 Tinjauan Pustaka ........................................................................................4

1.6 Metode Penelitian.....................................................................................10

BAB II ISI ..............................................................................................................12

2.1 Hasil Pembahasan ....................................................................................12

2.1.1 Gambaran Umum Objek .......................................................................12

1). Industri Teh Tambi ...........................................................................12

2). Industri Kulit Manding ....................................................................16

3). Industri Batik Keris............ .............................................................22

4). Industri Technoparck solo......... ......................................................29

5). Industri Cimory.................. .............................................................31

vi
vii

2.1.2 Pembahasan......................................... ..................................................32

BAB 3 ....................................................................................................................41

3.1 Kesimpulan .....................................................................................................41

3.2 Saran .........................................................................................................42

vii
viii

DAFTAR GAMBAR
GAMBAR II. 1 ..................................................................................................... 16
GAMBAR II. 2 ..................................................................................................... 22
GAMBAR II. 3 ..................................................................................................... 29
GAMBAR II. 4 ..................................................................................................... 31
GAMBAR II. 5 ..................................................................................................... 32
\

viii
1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di era kemajuan dan kecanggihan teknologi seperti saat ini bidang

pekerjaan sangat memerlukan tenaga kerja yang memiliki kualitas dan kuantitas

yang tinggi baik dari segi kemampuan berpikir maupun pengalaman di bidang

pekerjaan itu sendiri. Mendapatkan pekerjaan adalah sesuatu yang sangat sulit.

Persaingan yang ketat, lapangan pekerjaan yang sempit, dan masih banyak hal

lainnya yang jadi penyebab sulitnya mendapatkan pekerjaan (Abidah & Dkk,

2014). Kemampuan berpikir yang kritis sangat diperlukan dalam bidang pekerjaan

untuk memecahkan setiap masalah yang dihadapi dilapangan atau saat kita sudah

terjun langsung ke dunia pekerjaan. Salah satu cara melatih diri untuk berpikir

secara kritis adalah dengan mencari pengalaman di bidang pekerjaan itu sendiri.

Kuliah Kerja Lapangan (KKL) adalah suatu bentuk kegiatan yang

memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk terjun langsung dalam

sebuah industri dan dunia kerja yang mungkin tidak ditemukan dikampus,

sekaligus sebagai proses pembelajaran mahasiswa yang sedang membangun dan

mengetahui keberhasilan dan permasalahan yang dihadapi (Abidah & Dkk, 2014).

Sehingga dalam hal ini, mahasiswa Program Studi Manajemen 2021 melakukan

kegiatan Kuliah Kerja Lapangan di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa

Tengah agar kami bisa mengetahui bagaimana cara mengimplementasikan ilmu-

ilmu manajemen yang telah dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.

1
2

Kuliah Kerja Lapangan ini juga merupakan kesempatan yang tepat untuk

para mahasiswa mengembangkan potensi diri, baik dalam hal berpikir, terampil,

dan berkepribadian karena ada interaksi langsung antara mahasiswa dengan objek

belajar. Objek belajar yang merupakan sumber belajar dalam pelaksanaan kuliah.

Dalam mengetahui bagaimana sebuah standar dalam suatu perusahaan maka kami

megunjungi sebuah perusahaan besar di jawa tengah dan yogjakarya, yaitu

industri Teh Tambi, kulit manding, batik keris, Technopark solo dan Chimory.

Oleh karena itu, penting untuk mengetahui bagaimana sebuah perusahaan

menerapkan sebuah standarisasi Manajemen. Selain itu, apa saja tantangan dan

hambatan yang dihadapi oleh industry Teh Tambi, kulit manding, batik keris,

Technopark solo dan Chimory.

Dalam kunjungan saya melihat bagaimana keadaan suatu pabrik dan

proses dari pembuatan awal sampai dengan proses pemasaran. Manajemen

pemasaran merupakan salah satu cabang bidang konsentrasi manajemen.

Manajemen pemasaran merupakan alat perencanan, analisis dan penerapan

program yang dirancang untuk menciptakan, membangun dan mempertahankan

pertukaran yang menguntungkan dengan target pasar sasaran dengan maksud

untuk mencapai tujuan utama perusahaan yaitu untuk memperoleh laba Kerja

Lapangan (KKL) sebagai salah satu metode pembelajaran.

1.2 Rumusan Masalah

Sesuai hasil kunjungan dalam kegiatan Kuliah Kera Lapangan yang telah

dilaksanakan pada tanggal 19-23 Februari 2024 di Daerah Istimewa Yogyakarta


3

dan Jawa Tengah, maka dirumuskan permasalahan yang dibahas adalah sebagai

berikut:

1. Bagaimana proses produksi teh hijau mulai dari bahan baku sampai produk

jadi.

2. Bagaimana Proses Produksi, Pengemasan, Pemasaran dan distribusi

3. Bagaimana proses pengolahan di sentra kulit manding

4. Bagaimana cara pemasaran di sentra kulit manding

5. Bagaimana Proses Distribusi dan promosi Batik Keris

6. Bagaimana Strategi pemasaran manajemen Batik keris

7. Bagaimana kondisi fisik Technopark solo

8. Bagaimana manajemen pemasaran Chimory

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan umum dari kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ini adalah

untuk meningkatkan ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh para mahasiswa agar

nantinya para lulusan tersebut mampu beradaptasi dengan lingkungan,

berkompeten sehingga memiliki daya saing yang kuat. Sedangkan tujuan khusus

yang ingin dicapai dari kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ini adalah agar

para mahasiswa dapat memahami praktek-praktek dan penerapan tentang

manajemen pemasaran, manajemen keuangan, manajemen sumberdaya manusia,

dan manajemen operasional yang diterapkan oleh perusahaan.


4

1.4 Manfaat Penelitian


Sesuai hasil kunjungan dalam kegiatan Kuliah Kera Lapangan yang telah

dilaksanakan pada tanggal 19-23 Februari 2024 di Daerah Istimewa Yogyakarta

dan Jawa Tengah, maka manfaat dari penelitian adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui kondisi umum dari Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa

Tengah.

2. Membantu mahasiswa mengetahui potensi-potensi wisata dan UMKM

yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah.

3. Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan tentang bagaimana

masyarakat di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah

mengembangkan potensi-potensi wisata dan UMKM yang ada di daerah

mereka.

4. Menambah pengalaman dan wawasan agar mahasiswa lebih siap ketika

harus masuk ke dunia kerja dan bersosialisasi dengan masyarakat.

5. Melalui KKL mahasiswa dapat mengetahui seluk beluk profesi yang

berkaitan dengan bidang studi yang dipelajari.

6. Dengan adanya kegiatan KKL mahasiswa dapat membandingkan antara

teori yang diperoleh di bangku perkuliahan dengan aplikasinya di dunia

nyata.

1.5 Tinjauan Pustaka

 Manajemen

Manajemen adalah ilmu dan seni yang melakukan proses pencapaian

tujuan dengan pemanfaatan sumber daya yang ada di dalam organisasi

secara efisien dan efektif. Di dalam manajemen ini terdapat unsur unsur
5

manajemen yang biasa disebut dengan 6M, yaitu men, money, method,

materials, machines dan market (Imbron & Pamungkas, 2021).

Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan

dan pengontrolan sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan

organisasi secara efektif dan efisien.

 Manajemen Keuangan

Manajemen keuangan adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari

bagaimana cara efektif dan efisien mengelola keuangan suatu perusahaan,

organisasi, atau individu. Manajemen keuangan memiliki peran kunci

dalam menjaga stabilitas keuangan dan meningkatkan nilai perusahaan.

Peran manajemen keuangan adalah untuk mengidentifikasi, mengevaluasi,

dan mengatasi risiko keuangan yang dihadapi Perusahaan (Muthmainnah

et al., 2019). Tujuan dari manajemen keuangan adalah untuk

meningkatkan nilai perusahaan dan mengurangi risiko keuangan. Selain

itu, tujuan manajemen keuangan juga melibatkan aspek non-keuangan

seperti meningkatkan hubungan dengan pelanggan, meningkatkan reputasi

perusahaan, dan menjaga kesejahteraan karyawan. Pendekatan triple

bottom line yang menggabungkan aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan

juga menjadi bagian dari tujuan manajemen keuangan untuk mencapai

pertumbuhan yang berkelanjutan dan memberikan manfaat kepada semua

pemangku kepentingan.

Perkembangan manajemen keuangan sangat dipengaruhi oleh

berbagai faktor antara lain kebijakan moneter, kebijakan pajak, kondisi


6

ekonomi, kondisi social, dan kondisi politik. Kebijakan moneter

berhubungan dengan tingkat suku bunga dan inflasi. Manajemen keuangan

berhubungan dengan tiga aktivitas (fungsi) utama, yaitu :

1. Allocation of funds (aktivitas penggunaan dana) yaitu aktivitas untuk

menginvestasikan dana pada berbagai aktiva. Alokasi dana berbentuk:

Financial assets (aktiva finansial) yaitu selembar kertas berharga yang

mempunyai nilai pasar karena mempunyai hak memperoleh penghasilan,

misalnya: saham, sertifikat deposito, atau obligasi, real assets (aktiva riil)

yaitu aktiva nyata: tanah, bangunan, peralatan.

2. Raising of funds (aktivitas perolehan dana) yaitu aktivitas untuk

mendapatkan sumber dana baik dari sumber internal perusahaan maupun

sumber eksternal perusahaan, termasuk juga politik dividen.

3. Manajemen assets (aktivitas pengelolaan aktiva) yaitu setelah dana

diperoleh dan dialokasikan dalam bentuk aktiva-aktiva harus dikelola se-

efisien mungkin.

 Manajemen Pemasaran

Menurut Sofyan Assauri (2013), manajemen pemasaran

merupakan suatu kegiatan penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan, dan

pengendalian program-program yang dibuat untuk membentuk,

membangun, dan memelihara keuntungan dari pertukaran melalui sasaran

pasar guna mencapai tujuan perusahaan dalam jangka panjang.

Adapun tujuan manajemen pemasaran, antara lain :

1. Menciptakan demand atau permintaan


7

Tujuan manajemen pemasaran salah satunya adalah menciptakan

permintaan (demand) melalui berbagai cara. Membuat cara yang

berhubungan untuk mengetahui selera konsumen dan preferensi

konsumen terhadap barang atau jasa yang diproduksi untuk memenuhi

kebutuhan konsumen.

2. Meningkatkan keuntungan

Tim pemasaran merupakan satu-satunya tim yang menghasilkan

pendapatan untuk perusahaan. Keuntungan yang cukup harus

diperoleh sebagai hasil dari penjualan barang atau jasa yang ingin

memuaskan. Apabila perusahaan tidak menghasilkan keuntungan,

maka Perusahaan tersebut tidak akan mampu bertahan. Selain itu,

keuntungan juga diperlukan untuk pertumbuhan dan

menganekaragamkan perusahaan.

3. Menciptakan pelanggan baru

Perusahaan didirikan untuk menjual produk atau jasa kepada

pelanggan. Oleh sebab itu, konsumen adalah dasar dari sebuah bisnis

perusahaan. Konsumen lah yang memberikan pendapatan kepada

perusahaan dan menentukan apa yang akan dijual perusahaan.

Menciptakan konsumen baru itu artinya mengeksplorasi dan

mengidentifikasi kebutuhan pelanggan secara lebih luas. Jika suatu

perusahaan ingin maju dan bertahan dalam bisnis, menciptakan

pelanggan baru menjadi hal yang krusial. Maka perlu analisis dan

memahami keinginan konsumen.


8

4. Memuaskan pelanggan

Menciptakan konsumen baru tidak cukup. Perusahaan harus

mengembangkan dan mendistribusikan produk (barang atau jasa) yang

memenuhi ekspektasi pelanggan untuk memberikan kepuasan. Jika

konsumen tidak puas, maka bisnis tidak akan dapat menghasilkan

pendapatan untuk memenuhi biaya dan untuk mendapatkan

pengembalian modal yang wajar. Konsumen atau pelanggan yang

puas bukan berarti hanya membeli barang atau jasa sesuai dengan

kebutuhan konsumen. Mereka juga akan melakukan rekomendasi pada

orang-orang terdekat mereka dan bisa membuat barang atau jasa yang

dipasarkan semakin dikenal oleh banyak orang.

5. Mencitrakan produk yang baik di mata publik

Membangun citra produk yang baik di masyarakat menjadi tujuan

manajemen pemasaran lainnya. Apabila tim pemasaran menyediakan

barang dan jasa berkualitas kepada konsumen dengan harga yang

wajar, tentu akan menciptakan citra yang baik pada konsumen.

 Manajemen Operasional

Manajemen operasional merupakan metode pengelolaan yang

menyeluruh dan optimal yang memperhatikan perihal tenaga kerja,

barang-barang seperti mesin, bahan-bahan mentah, peralatan, atau produk

yang sekiranya bisa dijadikan sebuah produk barang atau jasa yang bisa

dijual belikan. Manajemen operasional merupakan metode pengelolaan

yang menyeluruh dan optimal yang memperhatikan perihal tenaga kerja,


9

barang-barang seperti mesin, bahan-bahan mentah, peralatan, atau produk

yang sekiranya bisa dijadikan sebuah produk barang atau jasa yang bisa

dijual belikan (Faiq et al., 2021).

Tujuan dari penerapan manajemen operasional adalah untuk

pengaturan dari penggunaan sumber daya yang dimiliki perusahaan. Yang

dimaksud dengan sumber daya tersebut adalah terdiri dari bahan mentah

untuk pembuatan produk, tenaga kerja, peralatan produksi, serta

perlengkapan lainnya. Dengan Harapan, apabila diatur secara baik maka

proses produksi dapat berlangsung secara efektif dan efisien berkat sistem

operasional yang tepat. Secara rinci, manajemen operasional memiliki lima

tujuan yaitu:

1. Efficiency, operasional perusahaan diusahakan untuk lebih efisien.

2. Productivity, tingkat produktivitas perusahaan diupayakan semakin

meningkat.

3. Economy, meminimalkan biaya atau pengeluaran kegiatan yang

dilakukan perusahaan agar beban perusahaan semakin ekonomis.

4. Quality, kualitas dari perusahaan diusahakan semakin meningkat, baik

peningkatan produk maupun jasa.

5. Reduced processing time, mengurangi waktu proses produksi. Karena

apabila terjadi berkurangnya waktu produksi, hasil produk pun makin

banyak.
10

 Manajemen Sumber Daya Manusia

Menurut Hasibuan (2016) yang menyatakan bahwa manajemen

sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur dan peranan tenaga

kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan,

karyawan, dan masyarakat.

Manajemen Sumber Daya Manusia ( MSDM) diperlukan untuk

meningkatkan efektivitas sumber daya manusia dalam sebuah organisasi.

Tujuannya adalah memberikan kepada organisasi satuan kerja yang

efektif. Untuk mencapai tujuan ini, studi tentang manajemen personalia

akan menunjukkan bagaimana seharusnya perusahaan mendapatkan,

mengembangkan, menggunakan, mengevaluasi, dan memelihara karyawan

dalam jumlah (kuantitas) dan tipe (kualitas) yang tepat (Istiantara, 2019).

1.6 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam pelaksanaan studi lapangan antara lain:

a. Pengumpulan data secara langsung

1) Observasi dan partisipasi aktif

Observasi dan partisipasi aktif adalah melakukan pengamatan

secara langsung berkaitan dengan proses produksi teh hijau serta

berpartisipasi aktif pada semua kegiatan yang dilakukan selama proses

produksi.

2) Wawancara
11

Wawancara dilaksanakan untuk mendapatkan informasi tentang

perusahaan dan topik yang berkaitan dengan proses produksi teh hijau

dengan cara menanyakan langsung kepada pihak-pihak terkait.

3) Pencatatan

Mencatat data sekunder dari sumber-sunmber yang dapat

dipertanggungjawabkan. Jenis data sekunder antara lain data mengenai

kondisi umum perusahaan, sejarah berdirinya perusahaan dan data lainnya

yang berkaitan dengan tujuan praktek magang.

b. Pengumpulan data secara tidak langsung

1) Dokumentasi

Dokumentasi adalah kegiatan pendokumentasian untuk data.


12

BAB II
ISI
2.1 Hasil Pembahasan
2.1.1 Gambaran Umum Objek
1). Industri Teh Tambi
 . Sejarah Perusahaan

Beberapa tahun setelah Perkebunan Gunung mengelola ketiga

kebun itu, Bagelen Thee En Kina Maatschappij tidak berminat untuk

melanjutkan usahanya dan merasa terlalu sulit untuk mengurus

perkebunan yang kondisinya sudah sangat memburuk (akibat revolusi fisik

antara Indonesia dengan Belanda). Oleh Bapak Imam Soepomo, SH selaku

Kepala Jawatan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah mengusahakan agar

pihak Bagelen Thee En Kina Maatschappij diserahkan ke Indonesia. Hal

tersebut diterima baik oleh Bagelen Thee En Kina Maatschappij.

Selanjutnya didirikan Perseroan Terbatas (PT) NV Eks PPN Sindoro

Sumbing pada tanggal 17 Mei 1954. Perjanjian jual beli antara NV

Bagelen Thee En Kina Maatschappij dengan PT NV Eks PPN Sindoro

Sumbing terjadi tanggal 26 November 1954, sehingga status perkebunan

Bedakah, Tambi, dan Tanjungsari resmi dalam penguasaan PT NV Eks

PPN Sindoro Sumbing. Tahun 1957, tercapai kesepakatan bersama antara

Pemerintah Daerah Wonosobo dan PT NV Eks PPN Sindoro Sumbing

untuk bersamasama mengelola perkebunan tersebut, dengan membentuk

perusahaan baru yang modalnya 50 % dari PT NV Eks PPN Sindoro

Sumbing dan 50 % dari Pemerintah Daerah Wonosobo. Perealisasian


13

tujuan tersebut dilakukan melalui pembentukan suatu perusahaan baru

dengan nama Perseroan Terbatas (PT) NV Perusahaan Perkebunan Teh

Tambi, disingkat PT NV Tambi (saat ini PT Perkebunan Tambi) dengan

akte notaris Raden Sujadi di Magelang pada tanggal 13 Agustus 1957 No.

10, serta mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman tanggal 18 April

1958, No. JA 5/30/25 yang kemudian diterbitkan pada lembaran berita

negara tanggal 12 Agustus 1960 No. 6.

Pada perkembanganya, pada bulan mei 2010 terjadi kesepakatan

bahwa PT NV ex PPN Sindoro Sumbing tidak lagi melanjutkan usaha

bersama PEMDA untuk pengelolaan PT Perkebunan Tambi. Pengelolaan

PT Perkebunan Tambi sejak saat itu 50% modalnya berasal dari PEMDA

dan 50% dari PT Indo Global Galang Pamitra.

 Identitas, Tujuan, Visi dan Misi Perusahaan

a. Identitas Perusahaan

1) Nama Perusahaan : PT Perkebunan Teh Tambi

2) Status Perusahaan : Perseroan Terbatas

3) Alamat Perusahaan Pusat : Jl. T. Jogonegoro No.39 Wonosobo 56314

No Telp : (0286)321077, 321088

Fax : (0286)321203, 321092

Email : tambi@indosat.net.id

4) Lokasi Unit Perkebunan

Desa : Sedayu
14

Kecamatan : Sapuran

Kabupaten : Wonosobo

b. Tujuan Didirikan Perusahaan

Tujuan didirikan perusahaan adalah menumbuh kembangkan

perusahaan guna memberikan nilai kepada shareholder/penanam saham

dengan menghasilkan labayang semakin meningkat.

c. Visi dan Misi Perusahaan

1) Visi

Mewujudkan perusahaan perkebunan teh yang berproduktivitas

tinggi, ramah lingkungan, kualitas standar, ramah lingkungan, kokoh dan

lestari.

2) Misi

Mendorong pertumbuhan ekonomi dalam rangka pendapatan pajak

dan devisa bagi negara, pelestarian alam dan penyerapan tenaga kerja.

 Lokasi Perusahaan

Unit Perkebunan Tanjungsari terletak kurang lebih 15 km dari kota

Wonosobo ke arah timur melalui jalan provinsi arah kab. Purworejo. Di

Desa Sedayu kecamatan Sapuran kabupaten Wonosobo. Memiliki lahan

seluas 207,42 Ha dengan status tanah HGU seluas 207,17 Ha dan HGB

seluas 0,25 Ha. Unit perkebunan Tanjungsari berada di ketinggian 700 s.d

1.000 mdpl. Terdapat 3 blok lahan perkebunan the yang ada di Unit

Perkebunan Tanjungsari yaitu Blok Kutilang, Blok Murai dan Blok

Gelatik.
15

 Jenis Perusahaan

Unit Perkebunan Tanjungsari memproduksi teh hijau yang

kemudian di distribusikan ke PT Teh Poci, PT Teh Dandang dan PT Teh

99.

Perkembangan dunia kerja yang semakin komplek disertai dengan

era globalisasi menjadikan persaingan semakin ketat dalam segala sektor.

Hal ini menjadikan tuntutan yang tidak dapat dielakkan lagi. Untuk

menghadapi perkembangan ini kreatif dan mandiri harus ditumbuhkan.

Mengingat Indonesiaadalah negara agraris maka sektor pertanian sangat

berperan dalam menunjang perekonomian negara. Perkebunan teh

merupakan salah satu aspek dari sektor pertanian yang menguntungkan di

Indonesia. Kebutuhan dunia akan komoditas perkebunan sangat besar

khususnya teh. Teh merupakan minuman penyegar yang disenangi hampir

seluruh penduduk di dunia. Bahkan minuman teh sudah banyak sekali

dijadikan minuman sehari-hari. Selain sebagai minuman yang

menyegarkan, teh telah lama diyakini memiliki khasiat bagi kesehatan

tubuh. Secara tradisional teh dibagi menjadi tiga jenis yaitu teh hijau, teh

oolong, dan teh hitam. Produk teh di Indonesia terdiri dari dua macam

yaitu teh hitam dan teh hijau. Perbedaan kedua macam teh tersebut

disebabkan oleh perbedaan cara pengolahan. Dalam proses pengolahan teh

hitam memerlukan proses oksidasi enzimatis sedangkan teh hijau tidak

memerlukan proses oksidasi enzimatis. Untuk mengikuti perkembangan


16

pasar/konsumen, yang beberapa tahun terakhir lebih menghendaki teh

dengan ukuran partikel yang lebih kecil (broken tea) dan cepat seduh

(quick brewing).

GAMBAR II. 1

Doc. Industry Teh Tambi

2). Industri Kulit Manding


 Sejarah Kulit Manding

Sejarah Berdirinya Sentra Kulit Manding Dusun Manding, Desa

Sabdodadi, Bantul, Yogyakarta sudah terkenal sebagai sentra kerajinan

kulit sejak tahun 1970-an. Kerajinan kulit di dusun ini dipelopori oleh tiga

pemuda setempat sejak 1958. Belakangan, banyak warga tertarik

mengikuti jejak mereka. Sementara toko mulai bermunculan di dusun ini

tahun 1980-an.Dusun Manding, Desa Sabdodadi, Bantul, Yogyakarta


17

sudah terkenal sebagai sentra kerajinan kulit sejak tahun 1970- an.

Kerajinan kulit di desa ini dipelopori oleh tiga pemuda setempat, yaitu

Prapto Sudarmo, Ratno Suharjo, dan Wardi Utomo.

Keahlian mengolah kulit mereka dapat, ketika bekerja di sebuah

perusahaan kulit di Kota Yogyakarta pada tahun 1947. Pada tahun 1958,

mereka memutuskan untuk pulang kampung dan mendirikan usaha sendiri

dengan memproduksi tas, jaket, dan lain-lain.Dwijo Hadi Suyono, pemilik

Toko Selly Kusuma mengisahkan, sejak ketiga orang itu merintis usaha

kerajinan kulit di Manding, banyak warga yang tertarik mengikuti jejak

mereka. Lambat laun banyak warga setempat yang berprofesi sebagai

perajin kulit. Pada tahun 1970-an, dusun ini pun mulai menjelma sebagai

sentra kerajinan kulit.

Toko-toko bermunculan seiring semakin dikenalnya Manding di

kalangan para pelancong, baik dari Yogya maupun luar daerah. Sejak saat

itu, Manding menjadi ramai. Saat akhir pekan, banyak pengunjung datang

ke kampung ini.

 Bahan dan Industri Kulit Manding

Bahan baku yang digunakan dalam produksi kerajinan kulit

tersamak adalah kulit asli yang didapat dari kulit sapi dan domba.

Perbedaan dari kedua kulit tersebut adalah kulit sapi bertekstur lebih tebal

dan halus sedangkan kulit domba lebih tipis, lemas dan sedikit berbulu.

Bahan lain yang digunakan adalah kulit sintetis berupa vinyl, swet,

beludru dan kain batik. Sedangkan bahan pendukung dalam pembuatan


18

produk kulit tersamak berupa sepatu diantaranya adalah sol yang terdiri

dari beberapa varian diantaranya sol cetak, sol dari kulit asli, fiber dan

berbagai jenis sol lain. Benang khusus sepatu, resleting, lem, merimes dan

laken (bahan yang digunakan untuk melapisi bagian dalam sepatu).

 Proses Produksi Kerajinan Kulit Manding

1). Pemotongan Kertas

Karton Karton yang digunakan di sini adalah karton yang tebal.

Karton ini diproduksi sendiri oleh putri kedua dari Ibu Siti Galwati.

Karton yang digunakan merupakan hasil daur ulang dimana limbah

daur ulang karton berasal dari Kudus, Jawa Tengah kemudian

diproduksi (daur ulang) oleh putri beliau.nPemotongan karton

dilakukan dengan bantuan mesin pemotong karton. Ada karyawan

yang bertugas mengoperasikan mesin tersebut. Karton hasil daur

ulang biasanya belum rapi pada bagian tepinya kemudian dirapikan

melalui proses pemotongan ini. Karton-karton hasil pemotongan akan

ditumpuk dan ditata secara rapi.

2). Pemotong Karton

Berdasarkan Pola Pola tersebut disesuaikan dengan produk yang

akan dibuat. Pemotongan pola karton dilakukan manual oleh

karyawan dengan mengacu dasar-dasar pola yang sudah ada.

3). Pembuatan Motif Kulit

Kulit-kulit sapi sebelumnya diolah dan diproses kemudian dibuat

motif yang mana motif tersebut untuk membalut produk-produk yang


19

akan dibuat. Motif bisa berupa anyaman atau motif polos berwarna.

Kulit di sini berasal dari kulit sapi/lembu. Stok kulit didapatkan dari

Magetan, Jawa Timur.

4). Pengeleman Karton dengan Motif Kulit

Karton diolesi dengan lem oleh para karyawan. Karton yang sudah

dilem kemudian ditempeli motif kulit yang telah dibuat sebelumnya.

Motif-motif kulit sudah dirancang dan dibuat sebelumnya, misalnya

motif anyaman atau motif polos berwarna.

5). Pemukulan Karton yang Sudah ditempel Motif Kulit

Pemukulan karton yang sudah ditempel motif kulit tersebut dengan

menggunakan palu secara manual oleh karyawan. Pemukulan

dilakukan secara pelan-pelan supaya produk tidak rusak. Pemukulan

di sini bertujuan agar karton benar-benar terbalut motif kulit secara

sempurna.

6). Perangkaian dan Penjahitan

Karton yang sudah terbalut kulit tersebut dirangkai menurut produk

yang akan dibuat, misalnya tas. Setelah dirangkai kemudian dilakukan

penjahitan agar potongan-potongan tersebut dapat menyatu

membentuk suatu produk, misalnya tas. Penjahitan juga bisa bertujuan

untuk semakin merekatkan kulit pada karton. Proses ketujuh ini suatu

produk sudah jadi secara kasar.

7). Finishing
20

Proses ini berupa penyemprotan suatu cairan pada produk hasil

perangkaian sehingga produk tersebut terlihat lebih halus dan

menarik. Proses ini dapat juga berupa merapikan produk sedemikian

rupa sehingga produk benar-benar terlihat kualitasnya. Proses ini bisa

juga berupa pengemasan produk semenarik mungkin agar laku keras

di pasaran.

 Jenis Limbah Yang Dihasilkan

Jenis limbah yang dihasilkan di Sentra Kerajinan Kulit Manding

ini adalah limbah padat yaitu sisa-sisa potongan yang dihasilkan dari

proses produksi. Limbah ini dimanfaatkan atau diolah kembali menjadi

kerajinan seperti gantungan kunci.

 Produk yang dihasilkan

Tas, Dompet, Sabuk ,Sepatu

 Pemasaran

 Pemasaran Lokal

Produk kulit Manding juga dijual di sekitar Yoyakarta, seperti

daerah Malioboro, pasar Bringharjo, dan daerah wisata seperti Borobudur

dan Prambanan, karena lokasi tersebut dirasa strategis untuk memasarkan

produk kulit Manding. Di Dusun Manding juga berdiri showroom-

showroom yang menjual produk kulit kepada konsumen yang datang

langsung ke lokasi. Lokasi Manding yang strategis, yaitu yang dilewati


21

jalur wisatawan ke pantai Parangtritis, serta nama besar Dusun Manding

yang dikenal masyarakat sebagai penghasil produk kulit.

 Pemasaran Luar Kota

Pemesanan dilakukan oleh pihak luar kota Yogyakarta, baik secara

perorangan maupun pihak toko yang akan dijual kembali. Pasar luar kota

produk Manding meliputi Lampung, Jakarta, Jatijajar, Magelang, Pati,

Aceh, Magetan, Kalasan, Sumatra, Purwokerto, Semarang, Cilacap,

Kalimantan, dan Papua. Sebagian besar produk kulit Manding dipasarkan

ke Bali karena beberapa pembuat produk kulit Manding pada awalnya

bekerja di Bali sebagai pengrajin dan kembali ke Manding untuk

mendirikan UKM sendiri sehingga memiliki jaringan pemasaran di Bali.

Selain itu bali merupakan daerah wisata yang banyak dikunjungi

wisatawan asing sehingga strategis untuk dijadikan pasar produk kulit

Manding.

 Pemasaran Ekspor

Produk dipesan dari buyer luar negeri, biasanya buyer perorangan.

Jumlah, mutu dan Desain sesuai dengan keinginan pemesan. Dalam hal

ini pelaku bisnis berhubungan langsung dengan pemesan tersebut. Saat ini

pasar ekspor produk kulit Manding meliputi negara Jerman, Belgia, Cina,

Amerika, Eropa, Korea, Jepang, Singapura, Denmark, dan Turki.

 Pemasaran Online

Pemasaran online dilakukan disejumlah marketplace seperti

Shopee, Bukalapak, dan Tokopedia.


22

GAMBAR II. 2

Doc.Industri Kulit manding

3). Industri Batik Keris


Batik Keris merupakan produsen batik dan kerajinan Indonesia dan

pengecer . Berbasis di Solo, Jawa Tengah , kami adalah ibukota negara

seni Indonesia. Batik Keris adalah sebuah perusahaan yang memiliki

panjang dengan pengalaman yang telah puluhan tahun. Mulai dari industri

rumah tangga untuk berkembang sampai hari ini. Batik Keris adalah salah

satu batik terbesar di Indonesia yang meliputi pabrik batik tradisional,

pakaian, dan toko-toko yang tersebar di seluruh Indonesia. Dari awal

berdirinya, Batik Keris sangat menekankan kualitas, termasuk ekspor

pertama dan promosi di luar negeri.

Filosofi perusahaan adalah untuk melestarikan budaya Indonesia

melalui pakaian (batik, ikat, lurit, dll) dan kerajinan dengan target pasar

menengah ke atas dan mereka menjual pada price.In sesuai wajar dengan
23

visinya sebagai "Nusantara Craft Center", Batik Keris menyediakan

berbagai kepulauan budaya untuk produk kerajinan yang mengikuti tren,

di mana koleksi wanita sutra, koleksi fit ramping, remaja, profesional, dan

keluarga. Batik Keris pertama kali didirikan pada tahun 1947, ketika

almarhum Kasom Tjokrosaputro dan istrinya, Ny Gaitini, setelah menikah

mulai batik perdagangan. Sebelumnya, mereka mengenal dan belajar

membatik dari orang tua Mr Kasom Tjokrosaputro . Dan kemudian

mereka membuka toko batik bernama "Keris" di Jl. Kom. Yos Sudarso

(No. Nonongan Jl .. 62 ) di Solo. Setelah itu, pembangunan terjadi dengan

pendirian pabrik di kawasan Kemlayan bati, Solo.

Masyarakat Indonesia, batik tradisional dikaitkan dengan dua

metode produksi batik yang menggunakan sistem manual tradisional

Indonesia, yaitu cap dan tulis. Kedua metode menggunakan alat tradisional

seperti canthing dan cap dari berbagai daerah tertentu untuk membuat

motif khusus dari berbagai daerah di Indonesia. Jelas, produksi batik

tradisional membutuhkan waktu lebih lama daripada print batik, di mana

motif ini dirancang menggunakan komputer dan hampir selalu diproduksi

dalam jumlah besar oleh mesin.

Produk batik sendiri memang menjadi daya tarik bagi para delegasi

terlebih untuk kualitas sarung tenun yang dihadirkan dalam pameran

tersebut. Walaupun sederhana seluruh busana yang ditampilkan dalam

galeri UKM itu tetap mengusung mode yang kini sedang digandrungi atau
24

sedang trend. Negara Kesatuan Indonesia memang kaya akan sumberdaya

alam yang melimpah ruah. Dan kekayaan itu terpampang lebih nyata lewat

tangan terampil para pengrajin. Hasil produk-produk cantik yang juga

menjunjung tinggi nilai luhur budaya dan sebagai warisan leluhur.

Perkembangan ekspor batik memiliki dampak yang luas bagi

Indonesia, tidak hanya dapat menghasilkan devisa, tetapi juga dapat

menciptakan lapangan kerja baru. Batik sebagai komoditas ekonomi, tidak

dapat dipisahkan dari hukum ekonomi, seperti komoditas lainnya,

mengenai harga, biaya, efisiensi, dan segera. Ini berarti pemerintah tidak

bisa memaksa orang untuk berpakaian alasan budaya batik. Produk batik

harus memiliki keunggulan kompetitif terhadap produk tekstil lainnya.

Sampai saat ini, motif batik khas Indonesia sulit untuk dibajak , bahkan

permintaan hari ini untuk terus tumbuh baik konsumen dalam negeri dan

luar negera. Tapi banyak batik adalah batik meminta pasar dengan nilai

komersial, baik gaya, harga yang kompetitif dan produk yang memuaskan.

Selama ini ekspor batik Indonesia ke berbagai negara seperti Eropa,

Amerika Serikat, Singapura, Thailand, Afrika, dan negara-negara lain .

Dalam memasarkan produknya ke mancanegara, Batik Keris harus

memiliki tempat-tempat yg sesuai dengan target marketnya. Dikarenakan

Batik Keris ingin dikenal sebagai produk yg premium, maka Batik Keris

akan memilih beberapa butik terkenal sebagai mitra bisnisnya. Selain itu,

sesuai dengan usul saya sebelumnya mengenai kolaborasi, Batik Keris jg


25

akan secara otomatis memasarkan produknya melalui butik dari brand-

brand yg telah sukses diajak berkolaborasi. Untuk produk-produk selain

pakaian, Batik Keris juga merencanakan untuk memasukkan produk-

produknya ke WalMart & Carrefour sebagai mitra bisnisnya.

Customer Segments

Tujuan dari Go International itu sendiri bagi Batik Keris bukan

hanya untuk merambah keuntungan yg besar, namun untuk

memperkenalkan warisan kebudayaan Indonesia terhadap masyarakat luar

agar Indonesia lebih dipandang secara baik dan disegani. Oleh karena itu,

customer segments dari produk Batik Keris harus dapat mencakupi seluruh

batasan umur agar semua orang dapat menikmati indahnya kebudayaan

Batik Indonesia.

Key Partners

Partner utama dari bisnis Batik Keris dalam usaha perluasan pasar

ke mancanegara ialah para butik-butik retailer serta hypermarket yg

memasok produk-produk mereka. Di samping itu, Batik Keris

membutuhkan peranan yg sangat penting dari media partner demi

memasarkan produk-produknya baik di dalam maupun luar negeri, serta

dukungan dari pemerintah RI agar perdagangan Batik International tidak

sukar untuk diaplikasikan.

Key Activities
26

1. Menawarkan produk dengan kualitas terbaik

Sebagai salah satu brand yg telah diakui sebagai pelopor Batik di

Indonesia, Batik Keris harus dapat memberikan produk dengan kualitas

terbaik agar tidak kalah dengan pesaing-pesaing lainnya yg telah banyak

bermunculan seiring berjalannya waktu. Dengan kualitas yg terbaik, Batik

Keris tidak akan mudah dilupakan dan para customer akan tetap royal

terhadap produk-produk dari Batik Keris.

2. Memberikan pelayanan yg memuaskan

Banyak perusahaan Batik lainnya yg mungkin memiliki kualitas

Batik se-level dengan kualitas Batik Keris. Walaupun demikian, Batik

Keris masih sulit dikalahkan dikarenakan mutu pelayanan yg sangat

memuaskan dengan concept store yg nyaman dan pramuniaga yg ramah,

membuat para customer merasa senang apabila berbelanja di Batik Keris.

3. Menjalin hubungan baik dengan mitra bisnis

Sesuai dengan cita-citanya yaitu untuk memasarkan Batik ke

mancanegara, Batik Keris harus menjalin hubungan yg baik dengan mitra

bisnis-nya di negara-negara yg bersangkutan. Hal tersebut sangatlah

crucial karena para mitra bisnis tersebut merupakan kunci utama dari

sukses atau tidaknya dari pemasaran Batik Keris di negara-negara tersebut.

4. Menambah wawasan masyarakat mengenai Batik


27

Batik Keris memiliki tujuan untuk menambah wawasan

masyarakat mengenai Batik itu sendiri melalui filosofi-filosofi yg

terkandung pd hasil karya-karyanya. Sehingga, para customer tidak hanya

menikmati produk Batik Keris sebagai barang pakai sesaat, namun dapat

menimba ilmu yg terkandung pd tiap-tiap produknya. Dengan adanya fitur

ini, Batik Indonesia akan semakin dikenal di dunia dan sejarah dari

Indonesia sendiri akan semakin dikenal dari wawasan yg didapatkan di

produk-produk Barik Keris itu sendiri.

Key Resources

Sumber daya utama yg juga harus dilestarikan oleh Batik Keris

ialah para pengrajin-pengrajin batik tulis yg semakin ke depan semakin

berkurang. Dengan membuat sebuah kelas training membatik yg dilatih

oleh para sesepuh pegrajin batik yg dimiliki oleh Batik Keris, kebudayaan

Batik tulis dapat selalu kita lestarikan sampai ke cucu-cucu kita.

Cost Structure

Dalam usahanya memperluas cakupan pasar ke mancanegara,

Batik Keris harus memperhatikan beberapa cost structure berikut yg

ditanggung oleh pihak Batik Keris itu sendiri.

1. Production

2. Promotion
28

3. Distribution

Pada tahap memperluas bisnisnya, Batik Keris tidak membuka

single store pribadi melainkan melewati mitra bisnisnya di negara-negara

yg bersangkutan. Oleh karena itu, hanya terdapat 3 jenis cost yg harus

ditanggung oleh pihak Batik Keris, yaitu Production untuk mem-produksi

kain Batik itu sendiri; Promotion untuk mengenalkan produk-produknya

baik ke dalam negeri maupun luar negeri; serta Distribution untuk biaya

pendistribusian produk Batik itu sendiri mulai dari pengiriman, perizinan,

bea cukai, sampai ke handling & warranty.

Revenue Streams

Dengan suksesnya perluasan pasar dari Batik Keris ke

mancanegara, sudah pasti GDP dari negara Indonesia akan semakin

membaik ke depannya. Selain itu juga, dengan kesuksesan dari Batik Keris

juga dapat dijadikan contoh real bagi perusahaan lokal lainnya untuk Go

International demi mensejahterakan masa depan ekonomi Indonesia di

kemudian hari.

Revenue yg dihasilkan oleh Batik Keris juga tidak hanya untuk

dinikmati bagi pemegang saham Batik Keris semata, melainkan juga untuk

menyejahterakan kelangsungan hidup dari para pengrajin Batik di

Indonesia agar kebudayaan Batik tetap selalu dijunjung tinggi oleh kita

para generasi penerus bangsa. Kemajuan teknologi & zaman juga dapat
29

menambah keuntungan bagi Batik Keris itu sendiri dengan adanya

kemudahan-kemudahan yg dihasilkan. Batik Indonesia sudah memiliki

nama di dunia internasional. Namun, prospek ekonomi untuk masa depan

batik masih sangat bergantung pada keahlian dari peran pengusaha batik

dan pedagang dalam proses produksi, karena itu saya ingin ekspor Batik

Keris ke Singapura.

GAMBAR II. 3

Doc. Industri Batik Keris

4). Industri Technoparck solo


Solo Technopark adalah pusat vokasi dan inovasi teknologi, pusat

riset teknologi terapan di Kota Surakarta, yang dibangun dari sinergi dan

hubungan yang kokoh antara dunia pendidikan, bisnis, dan pemerintahan


30

(The Triple Helix Model of Innovation) serta komunitas masyarakat. Solo

Technopark memberikan layanan pendidikan bidang industri, inkubator

bisnis, jasa produksi dan penelitian, pengembangan teknologi untuk

meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), meningkatkan daya

saing dan kinerja dunia usaha dan industri, meningkatkan pertumbuhan

ekonomi daerah, serta memperluas lapangan pekerjaan melalui

pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

Solo Technopark sebagai unit kerja di bawah Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah Kota Surakarta, dibentuk berdasarkan Peraturan

Walikota Surakarta No. 13 Tahun 2009 Tanggal 19 Agustus 2009 Tentang

Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana. Tanggal 31 Desember 2009

Tentang Penerapan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum

Daerah Unit Pelaksana Teknis Solo Technopark pada Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah Kota Surakarta. Sehingga UPTB Solo Technopark

berstatus BLUD penuh dan sifat bisnisnya adalah sosial ekonomi serta

lebih menekankan pada pelayanan sosial 53 kepada masyarakat sekaligus

sebagai salah satu pusat rujukan layanan teknologi.


31

GAMBAR II. 4

Doc. Industri Technoparck Solo

5). Industri Cimory


Salah satu tempat wisata yang selalu menarik para wisatawan

adalah Cimory On The Valley yang merupakan tempat wisata yang

mempunyai keunikan dan banyak menarik minat masyarakat mulai dari

masyarakat sekitar, luar kota hingga luar jawa adalah tempat wisata

Cimory On The Valley. Tempat wisata ini terletak di Kota Ungaran

Kabupaten Semarang yang bisa juga disebut dengan one stop tempat

wisata. Karena masyarakat dapat menikmati alam sekitar di Cimory On

The Valley dengan keindahan alam sekitarnya sehingga pengunjung juga

dapat menikmati alam yang masih asri di sekitar tempat wisata Cimory On

The Valley. selain itu Cimory On The Valley juga menyediakan fasilitas

mulai dari kebun dengan hewan peliharaan, peternakan, playground,

restoran dan toko souvenir.


32

Cimory On The Valley ini mengunggulkan tempat wisata dibidang

sektor pertanian dan peternakan sapi. Cimory On The Valley juga

merupakan tempat wisata yang dapat memberikan edukasi kepada

masyarakat mengenai hewan peternakan dan peliharaan, cara mengolah

susu dengan cara memeras sendiri dan bagaimana proses pengolahan

susunya. Selain menjadi sarana edukasi bagi masyarakat, banyak juga

fasilitas yang disediakan oleh Cimory On The Valley. Pengunjung juga

dapat berkunjung di pabrik susu untuk melihat pembuatan susu hingga

yogourt yang ada di Cimory On The Valley. Selain itu para pengunjung

juga dapat membeli produk susu segar atau yoghurt yang segar.

GAMBAR II. 5

Doc. Industri Cimory

2.1.2 Pembahasan
Pada kunjungan pertama, Selasa 20 Februari 2024 para peserta

KKL melakukan kunjungan ke industri dan tempat wisata yang ada di


33

Dieng-Wonosobo. Kami para peserta KKL diajak berkunjung ke

kunjungan wisata Dieng dan kunjungan industri Teh Tambi. Pertama para

peserta KKL mengunjungi wisata Kawah Sikidang. Disitu kami diajak

berkeliling wisata Kawah Sikidang. Di kawasan ini terdapat penyewaan

alat bermain seperti sepeda, motorcross, ATV dan kuda.

Para pengunjung bisa berkeliling dan menikmati pemandangan

Kawah Sikidang dengan menaiki salah satunya. Pengunjung juga bisa

berjalan diatas jembatan kayu yang panjang dan berkelok. Sambil berjalan,

para pengunjung sekaligus bisa berfoto dengan latar Kawah Sikidang.

Disitu juga ada jasa fotografer jika kita menginginkan hasil foto yang lebih

bagus. Di area ini juga banyak penjual yang menjual pernak-pernik khas

Dieng, seperti bunga edelweiss, penutup kepala, baju, da nada juga warung

yang memasarkan makanan khas Dieng, seperti carica, tempe kemul,

minuman purwaceng, dan lain sebagainya.

Kemudian kami melanjutkan perjalanan ke wisata Candi Arjuna.

Disitu kami diajak melihat bangunan candi tersebut secara langsung, dan

diceritakan pula bahwa candi arjuna dibangun pada masa dinasti sanjaya

dari kerajaan mataram kuno. Candi ini juga diperkirakan sebagai candi

yang tertua di Jawa. Hal iti didasarakan pada prasasti yang ditemukan di

sekitar kompleks Candi Arjuna, yang tertulis tahun 731 Saka atau 808

Masehi. Disitu juga disebutkan bahwa yang pertama kali menemukan

Candi Arjuna adalah Thedorf Van Elf seorang tentara Belanda pada tahun

1814.
34

Fungsi dari Candi Arjuna adalah sebagai tempat pemujaan

terhadap para dewa, terutama Dewa Syiwa. Konon katanya pembangunan

candi ini memang khusus untuk beribadah agama Hindu Syiwa, dan juga

lokasi candi yang berada di gunung berhubungan dengan kepercayaan

pemeluk Hindu.

Selanjutnya kami melanjutkan perjalanan ke industri Teh Tambi.

Pada kunjungan ini, pihak dari industri teh tambi menjelaskan proses

pembuatan teh. Proses pembuatan teh diawali dengan pemetikan daun teh,

kemudian pelayuan, penggilingan, fermentasi, pengeringan, dan

penjenisan. Pengolahan daun teh dimaksudkan untuk mengubah komposisi

kimia daun teh segar secara terkendali, sehingga menjadi hasil olahan

yang memunculkan sifat-sifat yang dikehendaki pada air seduhannya,

seperti warna, rasa, dan aroma yang baik dan disukai. Bahan kimia yang

terkandung dalam daun teh terdiri dari empat kelompok yaitu subtansi

fenol (catechin dan flavanol), subtansi bukan fenol (pectin, resin. vitamin,

dan mineral), subtansi aromatik dan enzim-enzim.

Berdasarkan informasi yang didapat dari pemandu, PT Perkebunan

Tambi tidak hanya mendistribusikan teh di pasar Indonesia tetapi juga

diekspor. Namun, cara ekspornya secara tidak langsung atau masih

menggunakan jasa perusahaan ekportir karena belum sanggup membiayai

seluruh kegiatan ekspor dan juga kebijakan persyaratan ekspor yang rumit.

Persentase pendistribusian yaitu 45% di dalam negeri dan 55% diekspor ke

luar negeri. Pemasaran yang dilakukan di PT. Perkebunan Tambi


35

dilakukan dengan 2 macam cara yaitu untuk tujuan ekspor melalui

beberapa perusahaan dan pemasaran di pasar lokal Wonosobo.

Pada hari Rabu 21 Februari 2024, kami berkunjung ke Industri

Kulit Manding. Industry kulit manding berada di Dusun Manding, desa

Sabdodadi Bantul Yogyakarta. Insudtri ini sudah terkenal sebagai sentra

kerajinan kulit tahun 1970-an. Kerajinan kulit ini di dusun ini dipelopori

oleh tiga pemuda setempat sejak 1958. Pihak dari industry kulit manding

menjelaskan proses produksi kerajinan kulit manding. Bahan baku yang

digunakan dalam produksi kerajinan kulit tersamak adalah kulit asli yang

didapat dari kulit sapi dan domba. Bahan lain yang digunakan adalah kulit

sintesis. Sedangkan bahan pendukung dalam pembuatan produk kulit

tersamak berupa sepatu diantaranya adalah sol.

Proses produksi kulit manding meliputi, pemotongan kertas karton,

pemotongan karton berdasarkan pola, pembuatan motif kulit, pengeleman

karton dengan motif kulit, pemukulan karton yang sudah ditempel motif

kulit, perangkaian dan penjahitan, yang terakhir finishing.

Produk yang dihasilkan dari industri kulit manding antara lain, tas,

dompet, sabuk dan sepatu. Selain proses pembuatan, pihak dari indutri

kulit manding juga menjelaskan mengenai pemasaran yang dilakukan

melalui pemasaran lokal, pemasaran luar kota, pemasaran ekspor dan

pemasaran online.
36

Kemudian kami melanjutkan kunjungan ke wisata Candi

Borobudur. Di candi Borobudur kami diajak mengelilingi candi sambil

diceritakan tentang sejarah candi tersebut. Menurut sejarah, candi ini

dibangun sekitar abad ke 8-9 masehi, yakni pada masa kerajaan

Syailendra. Borobudur berasal dari dua kata yaitu “boro” dan “budur”

yang artinya biara yang dibangun diatas bukit. Setelah mengelilingi candi

Borobudur kami diajak keluar melewati pasar yang ada di komplek candi

tersebut.

Di pasar wisatawan candi Borobudur ada banyak sekali jenis

barang yang dijajalkan mulai dari pakaian, aksesoris, miniatur candi,

gantungan kunci, tirai bambu, makanan, dan aneka kerajinan lainnya.

Mereka memnfaatkan para pengunjung yang datang ke candi Borobudur

sebagai segmentasi pasar mereka. Dari awal masuk sampai keluar dari

pasar tersebut para pedagang terus menawarkan barang dagangannya

kepada kami, sehingga sangat sedikit kemungkinan kita untuk tidak

berbelanja disitu. Mereka juga menawarkan dagangan mereka dengan

harga yang relatif murah karena dalam proses produksinya mereka tidak

terlalu banyak mengeluarkan modal dan bahan baku yang mereka jadikan

kerajinan juga termasuk barang yang banyak dan mudah untuk didapatkan.

Selanjutnya kami melanjutkan kunjungan wisata di Jeep Merapi.

Disitu kami diajak mencoba sensasi naik mobil Jeep melewati rute yang

ekstrem, naik dan turun tanjakan, serta berkelok-kelok sehingga dapat

memacu adrenalin para pengunjung wisata lavatour. Rute dibuat


37

mengelilingi wisata yang ada dikawasan lavatour agar para pengunjung

tertarik untuk naik Jeep Merapi bisa menikmati destinasi wisata di daerah

setempat. Selain dari tempat-tempat wisata disitu ada sebuah rumah yang

dibuat museum yang isinya adalah sisa-sisa barang atau perlengkapan

warga daerah setempat yang terkena erupsi gunung merapi. Museum tu

diberi nama “Museum Sisa Hartaku”.

Pada hari kamis 22 Februari 2024 kami berkunjung ke industri

Batik Keris. Dimana tujuan kunjungan industri ini adalah PT. Batik Keris

yang beralamat di Kelurahan Cemani, Kecamatan Grogol, Kabupaten

Sukoharjo. Dalam kunjungan industri ini mahasiswa tidak hanya belajar di

dalam kelas, tetapi diikuti dengan pengetahuan di dunia usaha atau dunia

industri. Serangkaian kegiatan kunjungan industri ini ditutup dengan foto

bersama di depan Galeri Batik Keris.

Batik keris adalah produsen dan retailer batik dan kerajinan khas

indonesia. Pemasaran Batik keris sangatlah luas hingga kemancanegara

dan merupakan perusahaan yang handal dalam bidangnya. Selain Batik

Keris sudah ekspor keluar negeri, Batik Keris pun sudah mengharumkan

nama Indonesia di mancanegara karena telah membawa hasil budaya kita

sendiri hingga kemancanegra. Batik keris sampai saat ini sudah

berkembang generasi ke generasi lebih dari 90 tahun. Dimulai dari produk

Batik rumahan (home industry) menjadi pabrik garment yang besar dan

memiliki banyak toko di seluruh Nusantara. Pertumbuhan dan

perkembangan dilalui tahap demi tahap hingga menjadi Perseroan


38

Terbatas pada tahun 1970 dengan tetap mempertahankan kualitas dan

warisan budaya nusantara indonesia.

Dari awal pendiriannya Batik Keris sangat menekankan “kualitas”.

Adapun filosofi perusahaan adalah “melestarikan budaya Nusantara”

sesuai dengan visinya Batik Keris sebagai pusat kerajinan nusantara.

Mempunyai tujuan melestarikan budaya nusantara melalui desain dan

produk-produk (collection and craft) budaya nusantara. Pemandu pada

kunjungan di Batik Keris ini menjelaskan bahwa batik Keris melakukan

penjualan secara offline. Batik Keris telah melakukan penjualan ekspor

dan ekspansi retail. Batik Keris paling banyak melakukan melakukan

ekspor ke Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan. Sedangkan untuk

ekspansi retail, Batik Keris menjangkau Pontianak, Makassar dan

Manado. Terakhir, Batik Keris membuka retail barunya di Bandara

Internasional Husein Sastranegara pada Juni 2017.

Kemudian kami melanjutkan kunjungan ke industri Technopark

Solo. Kami diajak berkeliling Solo Technopark dan diberikan penjelasan

mengenai sejarah dan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi

yang ada di sana. Para mahasiwa mendapatkan kesempatan untuk melihat

secara langsung berbagai macam perangkat dan sistem komunikasi yang

digunakan dalam industri. Mereka juga diperkenalkan dengan konsep

jaringan komputer, pengelolaan server, dan teknik troubleshooting yang

penting dalam dunia jaringan komputer dan telekomunikasi.


39

Manajemen Solo Technopark juga menyambut kedatangan

mahasiswa dengan hangat dan antusias. Mereka dengan senang hati

menjelaskan tentang kegiatan dan inovasi terkini yang ada di Solo

Technopark. Mereka berharap agar kunjungan ini dapat memotivasi

mahasiswa untuk berkarir di bidang teknologi informasi dan

telekomunikasi.

Pada hari terakhir, 23 Februari 2024 kami berkunjung ke industri

Cimory Semarang. PT. Cimory Hospitality Sejahtera berdiri pada tanggal

18 Februari 2006 dan memiliki 2 pabrik yang berlokasi di Cisarua dan di

Semarang. Pada kesempatan kali ini, kami mendapatkan kesempatan untuk

berkunjung ke Cimory yang berada di Semarang. Setibanya disana, kami

melakukan foto bersama dan disambut oleh pihak Cimory Semarang

dengan membagikan welcome drink produk unggulan susu Cimory.

Acara dilanjutkan dengan pembagian kelompok menjadi 2 (dua).

Seluruh peserta diajak ke Cimory Florest oleh pemandu. Beliau

menjelaskan jenis sapi Frisian Holstein menjadi bahan baku berupa susu

untuk produk Cimory (cow story), bagaimana memeras susu sapi (cow

milking), hingga mengolahnya dan menyimpannya dengan benar dan

bagaimana proses pembuatan susu tersebut menjadi produk Cimory.

Proses pembuatan susu di PT Cimory dimulai dari bahan baku susu

sapi segar yang langsung diantarkan dari Boyolali dan UD peternakan sapi

sekitar pabrik. Setelah susu diperas lalu susu tersebut dikumpulkan ke


40

dalam Milk Storage di KUD Unit Tani. Susu dibawa ke Industri

Pengolahan Susu dan diolah. Selesai pemberian materi, kami juga diajak

untuk berkeliling melihat produk-produk yang dijual di lokasi tersebut.

Pihak dari cimory Semarang juga menjelaskan mengenai

pemasaran produknya. PT Cimory memiliki toko sendiri bernama Cimory

Diary shop. Untuk meluaskan pemasaran, PT Cimory bekerja sama

dengan modern retail. Cimory juga gencar melakukan pendekatan kepada

masyarakat tentang pentingnya mengkonsumsi susu dan juga berbagai

manfaat yoghurt.
41

BAB 3

3.1 Kesimpulan
KKL merupakan salah satu kegiatan yang menunjang mahasiswa kearah

yang lebih mandiri. KKL ini menjadi salah satu wadah bagi mahasiswa untuk

dapat berinteraksi langsung dengan masyarakat dan instansi-instansi lainnya yang

ada di wilayah studi. Oleh karena itu, mahasiswa dituntut untuk dapat

menyesuaikan diri dan berinteraksi aktif dalam kegiatan KKL ini.

Kegiatan KKL tentunya memiliki nilai-nilai edukatif yang tidak

didapatkan di bangku perkuliahan karena kegiatan ini langsung dihadapkan

dengan situasi dan kondisi yang ada di suatu wilayah. Mahasiswa harus mampu

berperan aktif serta memiliki kemampuan dalam berkomunikasi sehingga ketika

berada di lingkungan baru mahasiswa tidak mengalami kesulitan dan dapat

berbaur dengan masyarakat. Pengalaman yang diperoleh selama melaksanakan

kegiatan KKL di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Provinsi Jawa Tengah ini

merupakan suatu pembekalan pengalaman serta menjadi suatu nilai yang tidak

terlepas dari kemandirian mahasiswa dalam menghadapi persoalan-persoalan yang

memerlukan ketangkasan dan sikap bijaksana dalam pengambilan keputusan serta

tanggung jawab terhadap kegiatan KKL itu sendiri.

Secara umum dapat diambil kesimpulan bahwa kegiatan KKL ini

merupakan salah satu upaya yang tepat untuk memberikan pengenalan dan

pemantapan pemahaman tentang situasi dan kondisi serta interaksi langsung

dengan masyarakat.
42

3.2 Saran
1). Saran untuk Program Studi

 Pihak jurusan sebaiknya dapat melakukan pemantauan terhadap mahasiswa

peserta KKL selama melakukan Kegiatan KKL di wilayah studi. Hal tersebut

akan sangat berguna dalam melihat dan mengarahakan apa yang dikerjakan

oleh mahasiswa, sekaligus bimbingan dan arahan yang sesuai dengan tujuan

dari kegiatan KKL serta menjadi jelas transparansi alur tujuan dari kegiatan

KKL yang dibuat untuk meningkatkan kualitas mahasiswa pada umumnya.

 Pihak Program Studi hendaknya memberikan pengarahan kepada para

mahasiswa peserta KKL, dimana pengarahan tersebut dapat dilakukan selama

proses pelaksanaan KKL itu berlangsung dengan melihat evaluasi kegiatan-

kegiatan yang telah dilakukan tanpa menunggu berlangsungnya kegiatan

bimbingan setelah kegiatan KKL.

 Perlunya ilmu yang mengarah ke tata cara KKL sehingga pada saat

pelaksanaannya nanti mahasiswa dapat dengan mudah melaksanakannya.

2. Saran untuk Mahasiswa Calon Peserta KKL

 Calon peserta KKL sebaiknya memahami dengan baik bahwa kegiatan KKL

bukan hanya sebagai persyaratan akademis, tetapi ada manfaat dan

pengalaman yang dapat diambil dalam kegiatan KKL yang dilakukan.

 Dalam menyusun laporan KKL sebaiknya dikerjakan secara bertahap, tidak

perlu menunggu berakhirnya waktu pelaksanaan KKL.


43

 Mahasiswa sebaiknya mempersiapkan secara matang baik itu ilmu atau

materi kesiapan serta mental agar mampu menempuh pelaksanaan kegiatan

KKL, sehingga melakukan kegiatan KKL tidak mengalami banyak kendala.

 Tingkatkan rasa disiplin dan tanggungjawab selama pelaksanaan KKL.

 Rajin dan senantiasa banyak-banyaklah bertanya, baik mengenai hal-hal baru

yang terkait dalam memperluas wawasan.


44

DAFTAR PUSTAKA

Abidah, E. N. ., & Dkk. (2014). Laporan Kuliah Kerja Lapangan (KKL)


Bertempat Di Bandung Utara (Issue 8105123221).
https://www.academia.edu/36039401/Laporan_Kuliah_Kerja_Lapangan_
Kkl_Bertempat_Di_Bandung_Utara.pdf

Faiq, S. S., Rizal, M., & Tahir, R. (2021). Jurnal UTS Analisis Manajemen
Operasional. Jurnal Manajemen, 11(2), 135–143.
http://jurnalfe.ustjogja.ac.id

Handayani, I. N. (2019). Tinjauan Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang


Perlindungan Konsumen dan Hukum Islam Terhadap Praktik Jual Beli
Souvenir Khas Wisata Dieng Banjarnegara (Doctoral dissertation, IAIN).

Harianto, J. P. (2018). Analisa Pengelolaan Pengunjung di Kawasan Taman


Wisata Candi Borobudur (Doctoral dissertation, Program Studi Destinasi
Pariwisata FTI-UKSW).

Imbron, I., & Pamungkas, I. B. (2021). Manajemen Sumber Daya Manusia.


Widina Media Utama, 1–27.

Istiantara, D. T. (2019). Pengembangan Manajemen Sumber Daya Manusia


Berbasis Kompetensi Guna Meningkatkan Kinerja Pegawai Dan Dosen
Polikteknik Perkeretaapian Indonesia. Jurnal Perkeretaapian Indonesia
(Indonesian Railway Journal), 3(2). https://doi.org/10.37367/jpi.v3i2.89

Kantono,Andika dkk.2014 Diakses dari Laporan Praktik Industri (Pi) Di Up

Tambi Pt Perkebunan Tambi Wonosobo

Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran : Analisis, Perencanaan,

Implementasi, dan Kontrol. Jakarta: PT. Prehallindo.

Muljana, W. 1983. Petunjuk Praktis Bercocok Tanam Teh. CV. Aneka Ilmu.

Semarang.

Muthmainnah, S., Mila, M., & Ichfan, H. (2019). Pentingnya Manajemen


Keuangan Bagi Perusahaan. Muhasabatuna : Jurnal Akuntansi Syariah,
45

1(2), 32. https://doi.org/10.54471/muhasabatuna.v1i2.1263

Nasution, Z. Dan Wachyuddin, T. 1975. Pengolahan Teh. IPB. Bogor.

Nazaruddin, Fary B, Paimin. 1993. Pembudidayaan dan Pengolahan Teh. Penebar

Swadaya. Jakarta.

Primanita, Asri Yulian.2015. Laporan Magang Di Unit Perkebunan Teh Tambi Pt

Perkebunan Teh Tambi Wonosobo

Reynolds, F. (2003), Managing Exports: navigating the complex rules, controls,

barriers, and laws. Age, John Wiley & Sons, Inc.

Salomon, Robert (2006), Learning from Exporting: New Insights, New

Perspectives, Edward Elgar Publishing Limited


46
47

Anda mungkin juga menyukai