Anda di halaman 1dari 63

LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN (KKL)

PROSEDUR AKAD MURABAHAH PADA PRODUK


PEMBIAYAAN UMKM DI BPRS HIK PARAHYANGAN

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan Mata Kuliah


KKL pada Program Studi Hukum Ekonomi Syariah

Oleh:
Jajang Saepul Hamzah
10010219016

PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS SYARIAH
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
SEPTEMBER 2022 M/1443 H
HALAMAN PENGESAHAN

Nama Lengkap : Jajang Saepul Hamzah

NPM : 10010219016

Program Studi : Hukum Ekonomi Syariah

telah melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) yang dilaksanakan

pada tanggal Senin, 8 Agustus 2022 sampai dengan Jum’at, 9 September 2022, di

BPRS HIK Parahyangan, Jalan Percobaan No. 38 B, Cileunyi Kulon, Kecamatan

Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, sebagai salah satu syarat untuk

menyelesaikan mata kuliah KKL, pada Program Studi Hukum Ekonomi Syariah

Fakultas Syariah Universitas Islam Bandung.

Ketua Pelaksana KKL, Dosen Pembimbing,

(Irma Yulita Silviany, S.S., M.Hum) (Dr. N. Eva Fauziah, Dra., M.Ag)

NIK. D.20.0.895 NIK. D.92.0.146

Mengetahui,

Dekan, Ketua Program Studi Hukum

Ekonomi Syariah,

(Dr. Titin Suprihatin, Dra., M.Hum) (Arif Rijal Anshori, S.Sy., M.E)

NIK. D.90.0.110 NIK. D.18.0739

ii
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Alhamdulillah puji dan syukur Penulis senantiasa panjatkan ke hadirat Allah

SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga Penulis dapat

menyelesaikan Laporan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) dengan judul

“PROSEDUR AKAD MURABAHAH PADA PRODUK PEMBIAYAAN

UMKM DI BPRS HIK PARAHYANGAN”

Laporan ini disusun atas dasar memenuhi persyaratan mengikuti mata kuliah

Kuliah Kerja Lapangan (KKL) pada semester ganjil. Laporan ini bertujuan untuk

melaporkan kegiatan-kegiatan Kuliah Kerja Lapangan yang telah penulis lakukan

selama 25 hari kerja dari tanggal 8 Agustus – 9 September 2022. Laporan ini

berisi tentang Pendahuluan, Gambaran Umum Institusi, Pelaksanaan dan Hasil

Kegiatan Penulis selama menjalani kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) di

BPRS HIK Parahyangan

Dengan selesainya laporan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ini tidak terlepas

dari banyak bantuan dan dukungan semua pihak yang telah turut membantu dalam

pelaksanaan dan penyelesaian laporan ini. Untuk itu penulis mengucapkan

terimakasih kepada:

1. Kedua Orang Tua tercinta, Ayahanda Sarip Hidayat dan Almarhumah

Ibunda Nurhayati serta Nenek, Adik yang telah memberikan dukungan

secara penuh.

2. Ibu Dr. Titin Suprihatin, Dra., M.Hum. selaku Dekan Fakultas Syariah.

iii
3. Bapak Arif Rijal Anshori, S.Sy., M.E. selaku Ketua Program Studi Hukum

Ekonomi Syariah.

4. Ibu Dr. N. Eva Fauziah, Dra., M.Ag. selaku dosen pembimbing KKL yang

telah memberikan bimbingan serta arahan selama proses pelaksanaan dan

penulisan laporan.

5. Ibu Irma Yulita Silviany, S.S., M.Hum. selaku Ketua Pelaksana Kuliah

Kerja Lapangan (KKL).

6. Keluarga Besar BPRS HIK Parahyangan yang telah memberikan

bimbingan selama pelaksanaan kegiatan KKL serta pengalaman dan juga

ilmu yang bermanfaat kepada penulis.

7. Kuliah Kerja Lapangan (KKL) di BPRS HIK Parahyangan serta rekan

seperjuangan kuliah, Mahesa Adi Regawa.

Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan kepada semua pihak yang

telah membantu dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ini. Penulis

menyadari dalam penulisan laporan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ini terdapat

kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, Penulis mengharapkan kritik dan

saran yang membangun kepada pembaca. Semoga Laporan Kuliah Kerja

Lapangan (KKL) dapat bermanfaat bagi kita semua.

Wassamu’alaikum Wr.,Wb.

Bandung, September 2022

Penulis

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN................................................................................ii

KATA PENGANTAR..........................................................................................iii

DAFTAR ISI...........................................................................................................v

DAFTAR TABEL................................................................................................vii

DAFTAR GAMBAR..........................................................................................viii

DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................ix

BAB I.......................................................................................................................1

A. Latar Belakang............................................................................................1

B. Ruang Lingkup............................................................................................3

C. Tujuan dan Manfaat...................................................................................4

BAB II.....................................................................................................................6

D. Sejarah Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Harta Insan Karimah

(BPRS HIK) Parahyangan................................................................................6

E. Visi dan Misi Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Harta Insan Karimah

(BPRS HIK) Parahyangan................................................................................9

F. Logo Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Harta Insan Karimah (BPRS

HIK) Parahyangan.............................................................................................9

G. Struktur Organisasi Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Harta Insan

Karimah (BPRS HIK) Parahyangan..............................................................10

v
H. Demografi Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Harta Insan Karimah

(BPRS HIK) Parahyangan..............................................................................11

I. Produk Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Harta Insan Karimah

(BPRS HIK) Parahyangan..............................................................................11

J. Standard Operating Procedure (SOP) Bank Pembiayaan Rakyat

Syariah Harta Insan Karimah (BPRS HIK) Parahyangan..........................13

K. Standard Operating Procedure (SOP) Produk Pembiayaan

UMKM..............................................................................................................21

BAB III..................................................................................................................28

L. PELAKSANAAN KEGIATAN...............................................................28

BAB IV PENUTUP.............................................................................................42

A. SIMPULAN...............................................................................................42

B. SARAN.......................................................................................................43

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................44

LAMPIRAN-LAMPIRAN..................................................................................45

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Target Pencapaian Kuliah Kerja Lapangan (KKL) 36

Tabel 3.2 Kegiatan Selama Kuliah Kerja Lapangan (KKL) 37

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Logo PT. BPRS HIK Parahyangan 9

Gambar 2.2 Bagan Struktur Organisasi PT. BPRS HIK Parahyangan 10

Gambar 2.3 Peta PT. BPRS HIK Parahyangan 11

viii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Hadir Selama Kuliah Kerja Lapangan (KKL) 45

Lampiran 2 Daftar Hadir Bimbingan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) 47

Lampiran 3 Surat Keterangan Pelaksanaan Kuliah Kerja Lapangan

(KKL) 48

Lampiran 4 Surat Permohonan Izin Tempat Kuliah Kerja Lapangan

(KKL) 49

Lampiran 6 Surat Keputusan Fakultas Syariah 50

Lampiran 7 Kegiatan Selama Kuliah Kerja Lapangan (KKL) 53

ix
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kuliah Kerja Lapangan (KKL) merupakan kegiatan akademik yang

berorientasi pada bentuk pembelajaran untuk implementasi ilmu yang

telah dipelajari selama di kuliah. Urgensi dari kegiatan KKL untuk

meningkatkan pengalaman mahasiswa dalam mempersiapkan diri

memasuki dunia kerja yang sebenarnya sesuai dengan bidang keilmuan

masing-masing.1

Selain itu, KKL mampu mengembangkan kemampuan mahasiswa

sebagai sarana pelatihan mental, sikap, penerapan ilmu, dan pembentukan

awal lulusan yang kompeten pada bidangnya masing-masing. Fakultas

Syariah, Universitas Islam Bandung sebagai institusi pendidikan yang

mengedepankan kualitas mahasiswa yang berasaskan Islam serta mampu

menjawab tantangan dunia kerja, bahkan di masyarakat. Menilai hal itu

KKL merupakan sarana penting bagi mahasiswa untuk mempersiapkan

diri sebelum memasuki dunia kerja sebenarnya.

Di samping hal itu, KKL merupakan syarat wajib bagi mahasiswa

mengikuti kegiatan akhir perkuliahan jenjang Strata 1 (S1), untuk

membantu mahasiswa agar lebih memahami bidang studi ditekuni dan

mendapat gambaran nyata pengimplementasian ilmunya.

Berkaitan dengan disiplin ilmu yang dipelajari yaitu Hukum Ekonomi

Syariah, untuk memproleh pengalaman serta mampu meneliti antara teori

dengan praktek penerapannya di lapangan, hal ini dipandang perlu untuk


1
Pedoman Penulisan Laporan Kuliah Kerja Lapangan. Hal. 1

1
2

melaksanakan KKL di lembaga yang berkaitan dengan disiplin ilmu

tersebut. Dalam hal ini, penulis tertarik untuk melaksanakan KKL di

lembaga keuangan syariah yaitu di PT. BPRS HIK (Bank Pembiayaan

Rakyat Syariah Harta Insan Karimah) Parahyangan.

Adapun yang melatarbelakangi hal itu, bahwasannya hari ini usaha

perbankan cukup berkembang dan semakin dibutuhkan oleh masyarakat.

Bank merupakan lembaga keuangan yang berperan sebagai peningkatan

pembangunan negara karena dapat memberikan bentuk layanan jasa

pembiayaan kepada masyarakat.

Menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang perbankkan

“Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam

bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk

kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangkat meningkatkan taraf hidup

rakyat banyak.”2

BPRS HIK Parahyangan merupakan lembaga keuangan yang

menjalankan usaha dengan amanah sesuai prinsip syariah, berperan aktif

dalam pengembangan dan pertumbuhan dunia usaha, memberikan

pelayanan profesional, meningkatkan kemakmuran pemegang saham dan

karyawan serta kesejahteraan masyarakat, serta menjalankan misi dakwah

yang rahmat lil alamin.3

Dalam hal ini dalam kegiatan pembiayaan modal kerja atau untuk

kebutuhan konsumtif di BPRS HIK Parahyangan menggunakan prinsip

syariah. Keberadaan pembiayaan dari bank tentunya akan sangat

2
https://ww.ojk.go.id/id/kanal/perbankan/pages/Bank-Umum.aspx
3
https://www.hikparahyangan.com/profil
3

membantu bagi masyarakat yang membutuhkan tambahan modal dalam

kegiatan usahanya. Dalam kegiatan pembiayaan modal sering

menggunakan akad murabahah.

Akad murabahah banyak didefinisikan oleh para fuqaha yaitu jual beli

dengan harga jualnya sama dengan harga belinya ditambah dengan

keuntungan.4 Dalam hal ini, Bank bukan menjual uang kepada nasabah,

melainkan bank membeli produk yang dibutuhkan nasabah untuk modal

usahanya, yang kemudian nantinya dibeli oleh nasabah dengan

keuntungan harga atau margin yang disepakati pihak bank dan nasabah.

Berdasarkan hal tersebut, sebagai perwujudan antara teori yang

dipelajari di kuliah dengan praktek di lapangan, penulis tertarik untuk

meneliti terkait pembiayaan UMKM menggunakan akad murabahah,

dengan judul “LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN

PROSEDUR AKAD MUROBAHAH PADA PRODUK

PEMBIAYAAN UMKM DI BPRS HIK PARAHYANGAN”

B. Ruang Lingkup

Kuliah Kerja Lapangan (KKL) dilaksanakan di lembaga/institusi

pemerintahan yaitu sebagai berikut:

Nama Institusi : BPRS HIK Parahyangan

Lokasi Institusi : Jalan Percobaan No. 388, Cileunyi Kulon,

Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung,

Jawa Barat

No. Telp/fax : 022-7836-564

Website www.hikparahyangan.co.id
4
Dr. Yadi Janwari, Fikih Lembaga Keuangan Syariah. PT. Remaja Rosdakarya.2015. hal 14
4

Periode KKL : 25 hari kerja (Senin s.d Jumat, Pukul 09.00 -

16.00 WIB)

Bagian Tempat KKL : Kearsipan

C. Tujuan dan Manfaat

Tujuan dari Pelaksanaan KKL:

1. Untuk dapat menerapkan ilmu-ilmu yang telah di dapat selama

perkuliahan sesuai program studi dalam dunia kerja bagi

mahasiswa Fakultas Syariah.

2. Untuk meningkatkan motivasi, inisiatif dan prestasi mahasiswa

dalam melaksanakan tugas atau pekerjaan.

3. Untuk mengetahui penerapan akad murabahah pada produk

pembiayaan UMKM di BPRS HIK Parahyangan

Manfaat dari Pelaksanan KKL:

a) Manfaat Teoritis

1. Memperluas pengetahuan dan wawasan tentang penerapan

akad murabahah pada produk pembiayaan UMKM di BPRS

HIK Parahyangan

2. Mampu sebagai pijakan dan referensi bagi mahasiswa lain pada

penelitian selanjutnya atau kompleks.

3. Menciptakan lulusan yang kompeten baik di instansi

pemerintahan maupun swasta.

b) Manfaat Praktis
5

1. Sebagai peninjau bagi BPRS HIK Parahyangan terkait

penerapan akad murabahah yang sesuai.

2. Dapat menjelaskan terkait akad murabahah pada pembiayaan

UMKM

3. Sebagai bahan mata kuliah semester selanjutnya yaitu seminar

dan skripsi bagi penulis.


BAB II

GAMBARAN UMUM
INSTITUSI

A. Sejarah Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Harta Insan Karimah

(BPRS HIK) Parahyangan

PT. BPRS HIK Parahyangan merupakan BPR Syariah Hasil akuisisi

dari BPRS TOAT (yang didirikan tahun 1994 oleh K. H. Anom Mubarok,

BA) proses akuisisi 2006 merupakan tonggak berdirinya BPRS HIK

Parahyangan. PT. BPRS HIK Parahyangan mulai efektif beroperasi pada

bulan September 2006. Berkedudukan di Jl. Percobaan No. 1 Cileunyi -

Kab.Bandung. Sesuai dengan Visi PT.BPRS HIK Parahyangan,

perkembangan bisnis strategi terus ditingkatkan sehingga memantapkan PT.

BPRS HIK Parahyangan menjadi salah satu PT. BPRS terbaik di Indonesia.

PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Harta Insan Karimah

Parahyangan (sebelumnya bernama PT Bank Perkreditan Rakyat Syariah

Tolong Menolong Bermanfaat (BPRS TOAT) yang diubah nama menjadi

PT. Bank Perkreditan Rakyat Syariah Harta Insan Karimah Parahyangan.

PT BPRS TOAT didirikan tanggal 11 September 1993 dengan Akta No.26

Notaris Masri Husen, Sarjana Hukum di Bandung yang anggaran dasarnya

telah di umumkan dalam berita Negara Republik Indonesia tanggal 1

Oktober 1996 nomor 79 tambahan nomor 8444/1996, kemudian diubah

tanggal 18 April 2001 melalui Akta No. 6 dari Notaris Masri Husen dan

atas anggaran dasarnya telah mendapat pengesahan dari Menteri


7

(Departemen) Kehakiman Republik Indonesia tanggal 25 Oktober 2001

Nomor C.11469.HT.01.01 TH 2001.

Perubahan Anggaran Dasar pasal 3 ayat 1, ayat 2 mengenai maksud

serta tujuan perseroan, perubahan anggaran dasar pasal 4 atas modal dasar

perseroan, telah diaktakan pada tanggal 3 Oktober 2006 melalui Akta

Nomor 02 dari Notaris Hilda Sophia Wiradiredja, SH. Dan telah mendapat

persetujuan melalui Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia

Republik Indonesia Nomor: W8-00180 HT.01.04-TH.2007 pada tanggal 19

Januari 2007, serta telah terlampir dalam Tambahan Berita Negara RI

tanggal 13/4-2007 No. 30.

Berdasarkan akta nomor 21 tanggal 27 Maret 2009 dari Notaris

Hilda Sophia Wiradiredja, SH berisi tentang laporan pertanggung jawaban

Direksi dan pembagian laba serta akta nomor 22 tanggal 27 Maret April

2009 dari notaris yang sama tentang perubahan Anggaran Dasar Perseroan

dan perubahan nama dari PT. Bank Perkreditan Rakyat Harta Insan

Karimah Parahyangan menjadi PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Harta

Insan Karimah Parahyangan. 5

Pada usianya yang relatif masih muda PT. BPRS Harta Insan Karimah

Parahyangan mengalami peningkatan kinerja operasional yang cukup tinggi,

sehingga berdampak positif, lebih baik serta lebih besar dalam melayani

masyarakat khususnya pengguna jasa perbankan maupun yang membutuhkan

dana usaha pada berbagai sektor di masyarakat pada umumnya untuk

memberdayakan ekonomi syari’ah yang lebih baik. Fokus PT. BPRS Harta
5
https://www.hikparahyangan.co.id/profil
8

Insan Karimah Parahyangan kepada tiga fungsi utama perbankan yaitu

penghimpunan dana masyarakat, penyaluran pembiayaan usaha dan

pelayanan jasa bagi masyarakat pada umumnya. Dari aspek likuiditas PT.

BPRS Harta Insan Karimah Parahyangan mampu memaintenance likuiditas

dalam posisi yang likuid dengan return yang optimal.

Pengembangan jaringan usaha dan peningkatan kualitas pelayanan,

perbaikan sistem informasi baik berupa perbaikan sistem dan prosedur

operasi maupun perbaikan sistem informasi teknologi terus dikembangkan.

Pengembangan dan peningkatan kualitas pelayanan disertai dengan perbaikan

sistem dan prosedur operasi serta kualitas produk dan jasa disesuaikan dengan

kebutuhan nasabah. Seluruh kebijakan yang diambil tetap tertumpu pada asas

profesionalisme, khususnya praktik-praktik perbankan yang prudent dan

antisipatif terhadap perubahan lingkungan bisnis yang ada disertai dengan

arah bisnis yang fokus serta kerja keras selurus lapisan PT. BPRS Harta Insan

Karimah Parahyangan.

Dengan arah bisnis dan kebijaksanaan demikian diharapkan PT.

BPRS HIK Parahyangan dapat tumbuh dan berkembang secara

berkesinambungan sesuai dengan yang diharapkan semua pihak. Pada saat ini

PT. BPRS HIK Parahyangan telah mempunyai 18 kantor cabang, 8 kantor

kas, 13 mesin ATM, 13 CRM (Customer Relationship Management).

Perkembangan tersebut begitu pesat dan diharapkan BPRS HIK Parahyangan

bisa menjadi BPR Syariah yang mampu membantu mensejahterakan

masyarakat.
9

Visi dan Misi Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Harta Insan Karimah

(BPRS HIK) Parahyangan

1. Visi

Menjadi Bank Syariah yang unggul dan terpercaya

2. Misi

a. Menjalankan usaha perbankan yang sehat yang amanah berdasarkan

syariah islam.

b. Berperan aktif dalam pengembangan dan pertumbuhan dunia usaha.

c. Memberikan pelayanan yang profesional.

d. Meningkatkan kemakmuran pemegang saham dan karyawan serta

kesejahteraan masyarakat.

e. Menjalankan misi dakwah yang "rahmat`an lil alamin"

B. Logo Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Harta Insan Karimah (BPRS

HIK) Parahyangan

Gambar 2.1 Logo Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Harta Insan


Karimah Parahyangan6

6
hik.parahyangan.co.id
10

C. Struktur Organisasi Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Harta Insan

Karimah (BPRS HIK) Parahyangan

Berikut ini merupakan gambar struktur organisasi yang ada di BPRS

HIK Parahyangan

RUPS/LB

DEWAN PENGAWAS
DEWAN KOMISARIS
SYARIAH

DIREKTUR UTAMA

DIREKTUR DIREKTUR DIREKTUR


OPERASIONAL KEPATUHAN MARKETING

MAN.RISIKO &
KEUANGAN
KEPATUHAN

AUDIT INTERNAL
TEKNOLOGI
INFORMASI
SDI & ARSIP

SEKRETARIAT
LITBANG &
LAYANAN

REMEDIAL
PENDANAAN

PEMBIAYAAN

CABANG

Gambar 2.2 Bagan Struktur Organisasi BPRS HIK Parahyangan7

7
hik.parahyangan.co.id
11

D. Demografi Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Harta Insan Karimah

(BPRS HIK) Parahyangan

Gambar 2.3 Peta Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Harta Insan Karimah
Parahyangan8

E. Produk Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Harta Insan Karimah

(BPRS HIK) Parahyangan

1. Tabungan

a. Tabungan Mudharabah

Ada beberapa macam produk tabungan yang menggunakan akad

mudharabah di BPRS HIK Parahyangan, yaitu:

1) Tabungan Qurban

2) Tabungan Haji Umrah

3) Tabungan Lembaga

4) Tabungan SiSedep

5) Tabungan Rencana Masa Depan

8
www.google.com/maps/place/BPRS+HIK+PARAHYANGAN
12

b. Tabungan Wadiah

Tabungan Wadiah merupakan tabungan yang dapat diambil

kapan saja, tidak ada imbalan yang disyaratkan kecuali dalam bentuk

pemberian sukarela dari pihak bank.9

1) Tabungan Simpanan Pelajar

2) Tabungan Hari Raya

3) Tabungan Wadiah Amanah

2. Pembiayaan Syariah

Pembiayaan modal kerja, atau untuk investasi maupun

pembiayaan untuk kebutuhan konsumtif, akan lebih menentramkan

dengan pembiayaan berbasis syariah di BPRS HIK Parahyangan. Adapun

yang termasuk dalam pembiayaan syariah tersebut, yaitu:

1) Pembiayaan Haji dan Umrah

2) Pembiayaan Perumahan (Humaira)

3) Pembiayaan Kepemilikan Emas

4) Pembiayaan Pensiunan

5) Pembiayaan UMKM

6) Pembiayaan Pegawai Negeri dan Swasta

7) Pembiayaan Finance Technology

8) Pembiayaan Developer

9) Pembiayaan Sindikasi

10) Pembiayaan Sertifikasi Guru

3. Deposito Mudharabah

9
Hik.parahyangan.co.id
13

BPRS HIK Parahyangan mengelola dana dengan penuh amanah,

menerapkan prinsip kehati-hatian (prudent) dan ditangani secara

profesional sehingga dapat memberikan bagi hasil yang sangat

menguntungkan. Deposito Mudharabah Merupakan bentuk invenstasi

sesuai prinsip Syariah dengan akad Mudharabah, untuk perorangan atau

lembaga Islam/perusahaan/yayasan/koperasi, sesuai jangka waktu

tertentu.10

F. Standard Operating Procedure (SOP) Bank Pembiayaan Rakyat

Syariah Harta Insan Karimah (BPRS HIK) Parahyangan

1. Dewan Komisaris

a. Tugas Utama

1) Mengawasi Direksi dalam menjalankan kegiatan perusahaan serta

memberikan nasihat kepada Direksi.

2) Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan Rencana Jangka

Panjang Perusahaan (RJPP) dan Rencana Kerja dan Anggaran

Perusahaan (RKAP).

3) Mengawasi dan mengevaluasi kinerja Direksi.

4) Mengkaji sistem manajemen.

5) Memantau efektivitas penerapan Good Corporate Governance dan

melaporkannya kepada RUPS.

6) Menginformasikan kepemilikan sahamnya pada perusahaan untuk

dicantumkan dalam laporan tahunan perusahaan.

10
https://www.bprshik.co.id/index.php?route=deposito-ibmudharabah
14

7) Mengusulkan auditor eksternal untuk disahkan dalam RUPS dan

memantau pelaksanaan penugasan auditor eksternal.

8) Menyusun pembagian tugas masing-masing anggota Dewan Komisaris

sesuai dengan keahlian dan pengalaman.

b. Kewajiban Utama

1) Mengawasi Direksi dalam menjalankan kegiatan perusahaan serta

memberikan nasihat kepada Direksi.

2) Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan Rencana Jangka

Panjang Perusahaan (RJPP) dan Rencana Kerja dan Anggaran

Perusahaan (RKAP).

3) Mengawasi dan mengevaluasi kinerja Direksi.

4) Mengkaji sistem manajemen.

5) Memantau efektivitas penerapan Good Corporate Governance dan

melaporkannya kepada RUPS.

6) Menginformasikan kepemilikan sahamnya pada perusahaan untuk

dicantumkan dalam laporan tahunan perusahaan.

7) Mengusulkan auditor eksternal untuk disahkan dalam RUPS dan

memantau pelaksanaan penugasan auditor eksternal.

8) Menyusun pembagian tugas masing-masing anggota Dewan Komisaris

sesuai dengan keahlian dan pengalaman.

2. Dewan Pengawas Syariah

a. Tugas Utama
15

1) Memberikan nasihat dan saran kepada direksi, pimpinan usaha syarah

dan pimpinan kantor cabang Lembaga keuangan Syariah mengenai

hal-hal yang berkaitan dengan aspek Syariah;

2) Melakukan pengawasan, baik secara aktif maupun pasif, terutama

dalam pelaksanaan fatwa DSN serta memberikan

pengarahan/pengawasan atas produk/jasa dan kegiatan usaha agar

sesuai dengan prinsip Syariah;

3) Sebagai mediator antar Lembaga keuangan Syariah dengan DSN

dalam mengomunikasikan usul dan saran pengembangan produk dan

jasa dari Lembaga keuangan Syariah yang memerlukan kajian dan

fatwa DSN. Mengikuti fatwa DSN;

4) Merumuskan permasalahan yang memerlukan pengesahan DSN;

5) Melaporkan kegiatan usaha serta perkembangan Lembaga keuangan

Syariah yang diawasinya kepada DSN sekurang-kurangnya satu kali

dalam setahun.

b. Kewajiban Utama

1) Memastikan kesesuaian Syariah, maka DPS melakukan pengawasan,

baik secara aktif maupun pasif, terutama dalam pelaksanaan fatwa

DSN serta memberikan pengarahan/pengawasan atas produk/jasa dan

kegiatan usaha agar sesuai dengan prinsip Syariah.

3. Teknologi Informasi

a. Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab:

1) Memastikan semua komputer dapat digunakan

2) Memastikan semua komputer terhubung pada jaringan.


16

3) Memastikan semua aplikasi dapat digunakan dan berjalan lancar

4) Menyimpan seluruh data pada komputer yang digunakan user

5) Membuat laporan teknis dengan cara dokumentasi

6) Memahami dan menguasai dasar-dasar komputer

7) Memahami prinsip kerja dari switch, router dan yang lainnya

8) Restore data jika mengalami masalah pada komputer

9) Melakukan pengaturan pada browser

10) Memperbaiki dan menyiapkan komputer yang rusak dalam waktu

sesingkat-singkatnya.

4. Keuangan

a. Tugas, Wewenang dan Tangggung Jawab:

1) Melakukan input transaksi, memeriksa semua traansaksi dan mutasi

keuangan harian, dokumen dan formulir yang belum lengkap dan

melakukan verifikasi semua transaksi dibagian operasi sampai keluar

neraca perubahan dan neraca harian untuk memeriksa input data.

2) Segera laporkan kepada manajer operasi bila terjadi selisih yang tidak bisa

ditemukan pada bagan sistem atau program pembukuan.

3) Memantau kewajiban-kewajiban bank yang akan jatuh tempo dan

melaporkan kepada manajer operasional.

4) Melakukan pembaharuan data yang yang sudah tidak aktif lagi

5) Bertanggung jawab atas pembuatan laporan keuangan dan laporan lainnya

yang berhubungan dengan tugas-tugasnya, kebenaran transaksi yang

diinput, serta bertanggung jawab dalam melakukan pengarsipan dan

dokumentasi yang sudah dipakai maupun belum dipakai.


17

6) Memantau kewajiban-kewajiban bank yang akan jatuh tempo, melaporkan

kepada manajer operasional untuk tindakan selanjutnya.

5. Litbang dan Layanan

a. Tugas, Wewenang dan Tangggung Jawab:

1) Menjamin terpeliharanya kelancaran dan ketertiban kegiatan untuk

menunjang efektifitas pelayanan kepada nasabah.

2) Melaksanakan kegiatan operasional berdasarkan pada ketetapan

berbagai tujuan, sasaran, kebijakan, aturan dan standar.

3) Mengendalikan keamanan dan kelancaran pelaksanaan kegiatan

operasional bank serta pelaporan secara efektif dan efisien.

4) Mengatur sumber daya dan kegiatan operasional melalui perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan.

5) Menyusun rencana tabungan dan merencanakan pembinaan dengan

para nasabah.

6. Pendanaan

a. Tugas, Wewenang dan Tangggung Jawab:

1) Membuat rencana pemasaran, melakukan pemasaran dan

menghimpun dana secara optimal.

2) Memasarkan penyaluran dana, meningkatkan portofolio dan

mengupayakan pelaksanaan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran

dana.

3) Melakukan pengawasan terhadap penyaluran pembiayaan mulai dari

permohonan pembiayaan sampai terealisasi.


18

4) Mengawasi peyimpanan pengarsipan file pembiayaan, melakukan

verifikasi laporan kolektifitas dan daftar angsuran pembiayaan.

5) Melakukan penagihan, kunjungan dan pemantauan terhadap

perkembangan usaha debitur.

6) Melakukan pengawasan teradap kinerja account officer dalam

melakukan penagihan terhadap debitur.

7) Melakukan evaluasi pembinaan dan pengembangan karir personalia

yang berada dibawahnya.

7. Manajemen Risiko dan Kepatuhan

a. Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab:

1) Melakukan evauasi tentang kesesuaian antara kebijakan manajemen

risiko dengan pelaksanaan kebijakan tersebut.

2) Melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas Komite

Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko.

3) Guna memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris.

8. SDI dan Arsip

a. Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab:

1) Menerima dan membuat arsip dalam upaya menciptakan arsip.

2) Memeverifikasi autentisitas arsip yang tercipta.

3) Melakukan pemberkasan arsip aktif, penataan dan penyimpanan arsip.

4) Melakukan identifikasi dan alih media arsip aktif, arsip inaktif, arsip

vital maupun arsip terjaga.


19

5) Melakukan identifikasi dan penilaian arsip aktif, arsip inaktif, arsip

vital, maupun arsip terjaga yang akan diautentikasi dalam rangka alih

media arsip.

6) Melakukan identifikasi dan pengelolaan arsip vital.

7) Melakukan identifikasi, penilaian dan verifikasi arsip dalam rangka

pemindahan arsip inaktif.

8) Melakukan identifikasi, penilaian dan verifikasi serta penyusunan

daftar arsip yang akan dimusnahkan.

9) Melakukan kajian dan analisis kearsipan dalam bentuk policy brief.

10) Melakukan inovasi untuk mengembangkan teknologi tepat guna di

bidang pengelolaan arsip.

11) Menyusun dan menyiapkan materi penyuluhan, bimbingan teknis,

maupun modul diklat kearsipan dan sosialisasi.

9. Audit Internal

a. Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab:

1) Komite Audit melakukan pemantauan dan evaluasi atas perencanaan

dan pelaksanaan audit serta pemantauan atas tindak lanjut hasil audit

dalam rangka menilai kecukupan pengendalian intern termasuk

kecukupan proses pelaporan keuangan.

2) Komite Audit wajib memberikan rekomendasi mengenai penunjukan

Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik kepada Dewan Komisaris

untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

10. Sekretariat

a. Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab:


20

1) Menyusun rencana kegiatan kerja

2) Mengelola urusan perlengkapan, kerumahtanggaan dan pengadaan

barang dinas

3) Melaksanakan pengelolaan urusan surat menyurat dan urusan umum

dinas

4) Mengelola urusan administrasi keuangan serta rencana penyusunan

laporan keuangan Dinas

5) Mengevaluasi dan melaporkan pelaksaan rencana program kerja dinas

6) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas

sesuai dengan bidang tugasnya.

11. Remedial

a. Tugas, wewenang dan tanggung jawab:

1) Mengelola bertanggung jawab atas terlaksanana kegiatan penagihan

keterlambatan pembayaran secara tepat waktu, meakukan penagihan

kepada nsabah dan melakukan survey kepada nasabah.

2) Melakukan kegiatan penanganan dan penyelesaian pembiayaan

bermasalah dengan collection, penyelesaian melaui eksekusi jaminan

dan bersama dengan legal penyelesaian melalui jalur hukum.

12. Pembiayaan

a. Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab:

1) Mengatur, mengkoordinir dan mengawasi semua aktivitas yang

berhubungan dengan administrasi pembiayaan.


21

2) Melakukan peninjauan jaminan ke lapangan bersama dan atau tanpa

account officer, dalam rangka pengecekan data-data jaminan

pembiayaan nasabah terhadap kondisi yang sebenarnya.

3) Membuat laporan transaksi atau penilaian jaminan, baik dari segi

hukum maupun ekonomis agunan yang diajukan nasabah.

4) Membuat kelengkapan dokumen, melakukan pemeriksaan ulang

terhadap kelengkapan dokumen, mengawasi dan mengatur pengarsipan

semua dokumen.

5) Mengatur peminjaman arsip/dokumen pembiayaan dan membuat berita

acara dan administrasi peminjaman.

6) Memberikan pertimbangan-pertimbangan hukum kepada direksi dan

membantu tugas-tugas penagihan dan pengambil alihan jaminan.

G. Standard Operating Procedure (SOP) Produk Pembiayaan

UMKM

Dalam suatu pembiyaan di bank syariah, banyak produk yang

ditawarkan salah satunya adalah pembiayaan murabahah. Pengertian

pembiayaan Murabahah menurut Akhmad Mujahidin bahwa murabahah adalah

jual beli barang pada harga asal dengan tambahan keuntungan yang disepakati.

Dalam murabahah penjual harus memberitahu harga pokok produk yang ia beli

dan mennetukan suatu tingkat keuntungan sebagai tambahan. 11 Pendapat

tersebut menjelaskan dalam pembiayaan murabahah itu harus terjalin atas dasar

kesepakatan. Sehingga, penawaran yang diberikan kepada pembeli besar

11
Akhmad Mujahidin, Hukum Perbankan Syariah, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2017), h.
54.
22

keuntungan yang ia minta, jika pembeli setuju maka pembiayaan murabahah

dapat dilaksanakan.

Selanjutnya menurut Binti Nur Aisyah bahwa pembiayaan murabahah

diartikan sebagai suatu perjanjian yang disepakati antara bank syariah dengan

nasabah, dimana bank menyediakan pembiayaan untuk membeli bahan baku

atau modal kerja lainnya yang dibutuhkan nasabah, yang akan dibayar kembali

oleh nasabah sebesar harga jual bank = (harga beli bank +margin keuntungan)

pada waktu yang ditetapkan.12 Dalam produk pembiayaan murabahah ini

terjadi transaksi jual beli antara pembeli (nasabah) dan Penjual (Bank). Bank

dalam hal ini membelikan barang yang dibutuhkan nasabah (nasabah yang

menentukan spesifikasinya) dan menjualnya kepada nasabah dengan harga plus

keuntungan.13

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembiayaan murabahah

dilakukan oleh pihak bank untuk membantu nasabah dalam menyediakan

modal usaha. Adapun pengembalian modal yang dikenakan adalah modal

ditambah marginal atau keuntungan yang disepakati bersama tanpa ada unsur

paksaan.

Ketentuan dan alur dalam pembiayaan murabahah berdasarkan Fatwa

DSN No 004/DSN-MUI/IV/2000 sebagaimana dikutip Binti Nur Aisyah

adalah:

a. Bank dan nasabah harus melakukan akada murabahah yang bebas riba

12
Binti Nur Aisyah, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah, Yogyakarta: Kali Media. 2015, h.
223-224.
13
Sofyan Syafri Harahap. Akuntansi Islam. Jakarta: Rineka cipta, h. 95
23

b. Barang yang diperjual belikan tidak diharamkan oleh syariah Islam

c. Bank membiayai sebagian atau seluruh harga pembelian barang yang telah

disepakati kualifikasinya.

d. Bank membeli barang yang diperlukan nasabah atas nama bank sendiri dan

pembelian ini harus sah dan bebas riba

e. Bank harus menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan pembelian,

misalnya jika pembelian dilakukan secara utang.

f. Bank kemudian menjual barang tersebut kepada nasabah

g. Untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan atau kerusakan akad tersebut,

pihak bank dapat mengadakan perjanjian khusus kepada nasabah14

Ketentuan Murabahah kepada nasabah:

a. Nasabah mengajukan permohonan dan perjanjian pembelian barang atau

aset kepada bank

b. Jika bank menerima permohonan tersebut, ia harus membeli terlebih

dahulu aset yang ia pesan secara sah dengan pedagang.

c. Bank kemudian menawarkan aset tersebut kepada nasabah dan nasabah

harus menerima (membeli)nya sesuai dengan janji yang disepakatinya,

d. Dalam jual beli ini bank boleh meminta nasabah untuk membayar uang

muka saat menendatangani kesepakatan awal pemesanan.

e. Jika nsabah menolak membeli barang tersebut maka biaya riil bank harus

dibayar dari uang muka tersebut

14
Binti Nur Aisyah, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah, Yogyakarta: Kali Media. 2015, h. 251
24

f. Jika nilai uang muka kurang dari kerugian yang harus ditanggung oleh

bank, bank dapat meminta sisa kerugiannya kepada nasabah.15

Prosedur penyaluran Pembiayaan Murabahah berdasarkan standar

produk perbankan syariah, Standar Produk Murabahah ini sebagai salah satu

upaya standarisasi produk perbankan syariah secara serial yang dilakukan oleh

OJK bekerjasama dengan pelaku industri dan Dewan Syariah Nasional serta

nara sumber lainnya.

Prosedur penyaluran pembiayaan murabahah dapat dilihat dari 8

tahapan yaitu:

a. Tahap I Pengajuan Pembiayaan

1) Calon Nasabah mengisi lengkap Formulir Aplikasi Permohonan

Pembiayaan atau mengajukan Surat Permohonan Pembiayaan

2) Calon Nasabah menyerahkan dokumen-dokumen persyaratan lain yang

diminta oleh Bank

b. Tahap II Verivikasi Dokumen

1) Pihak Bank akan melakukan verifikasi terhadap data diri Nasabah

2) Pihak Bank akan melakukan analisa terhadap halhal sebagai berikut:

a) Profil Usaha Nasabah atau Profil Nasabah

b) Profabilitas Usaha

c) Analisa Arus Kas Usaha (dan/atau Arus Pendapatan Nasabah) dan

Laporan Keuangan

d) Melakukan Analisa Yuridis

15
Ibid.h.257
25

3) Pihak Bank akan melakukan penilaian jaminan yang diberikan

Nasabah guna dijadikan pertimbangan dalam memberikan keputusan

4) Pihak Bank akan membuat Usulan Pembiayaan berdasarkan analisa

dan verifikasi terhadap dokumen Calon Nasabah.

c. Tahap III Persetujuan Pengajuan Pembiayaan

1) Pihak Bank akan memberi keputusan perihal layak/tidaknya calon

Nasabah diberikan pembiayaan

2) Apabila Calon Nasabah dinyatakan layak, pihak Bank memberikan

Surat Persetujuan Prinsip Pembiayaan kepada Calon Nasabah

(Offering Letter)

3) Apabila Nasabah dinyatakan tidak layak, maka Pihak Bank akan

segera mengkonfirmasi dan memberikan Surat Penolakan Pembiayaan

kepada Nasabah.

d. Tahap IV Pengikatan Pembiayaan dan Pengikatan Jaminan

1) Apabila Nasabah telah dinyatakan layak dan disetujui untuk diberikan

pembiayaan, Nasabah diminta datang ke Bank untuk melakukan

pengikatan.

2) Pihak Bank akan mengecek keaslian dokumen jaminan

3) Nasabah akan melakukan pengikatan pembiayaan dan jaminan yang

dilakukan dan dibuat oleh Notaris rekanan Bank

4) Setelah pengikatan dilakukan, Bank menyimpan asli dokumen

pengikatan pembiayaan dan jaminan

e. Tahap V Pembayaran Biaya-biaya Sebelum Pencairan


26

1) Sebelum setting Fasilitas Pembiayaan, Nasabah dan Pihak Bank akan

menyepakati seluruh biaya-biaya yang timbul

2) Biaya yang mungkin akan timbul antara lain:

a) Biaya administrasi

b) Biaya Asuransi Jiwa (bila disyaratkan)

c) Biaya Asuransi Kebakaran

d) Biaya Asuransi Pembiayaan (bila disyaratkan)

e) Biaya Notaris

f) Biaya Penilaian Jaminan, dan

g) Biaya Materai

f. Tahap VI Setting Fasilitas Pembiayaan Murabahah

1) Bank melakukan proses penyediaan atau pemesanan barang untuk

dapat dikirim atau diterima Nasabah.

2) Dalam hal pengadaan barang melalui pemasok dilakukan oleh

Nasabah maka proses pengadaan Bank dilakukan setelah Nasabah

diberikan kuasa wakalah.

g. Tahap VII Pembayaran Angsuran

1) Nasabah membayar sesuai dengan tanggal pembayaran angsuran yang

telah disepakati

2) Pembayaran pengembalian dana Bank dilakukan otomatis ketika

terdapat dana di rekening Nasabah

h. Tahap VIII Pelunasan Pembiayaan

1) Fasilitas pembiayaan dinyatakan lunas apabila:

a) Lunas sesuai jangka waktu pembiayaan,


27

b) Nasabah melakukan pelunasan sebelum jatuh tempo fasilitas

pembiayaan

2) Nasabah melakukan pelunasan melalui penyetoran dana sesuai

dengan sisa dana angsuran. Setelah seluruh kewajiban Nasabah

lunas maka pihak Bank akan melakukan pelepasan jaminan dan

penghentian permintaan angsuran


BAB III

PELAKSANAAN DAN HASIL KEGIATAN

A. PELAKSANAAN KEGIATAN

1. Ringkasan Kegiatan

Pelaksanaan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) yang dilakukan

berlangsung selama 25 hari kerja, terhitung pada hari Senin, 8 Agustus

2022 sampai dengan hari Jumat, 9 September 2022. Berbagai kegiatan

telah dilakukan di tempat KKL sehingga menjadi manfaat dan

pengalaman baru. Kehadiran peserta KKL di mulai pada pukul 09.00

WIB hingga diperkenankan pulang pada pukul 16.00 WIB. Tata cara

berpakaian pada saat pelaksanaan KKL disarankan untuk menggunakan

pakaian yang sopan dan rapih, serta dianjurkan untuk menggunakan

almamater kampus sebagai identitas.

Selama kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) penulis ditempatkan

di BPRS HIK Parahyangan Pusat, kemudian penempatan posisi yang

diberikan yaitu di bagian kearsipan data. Sehingga, kegiatan yang dilakukan

tidak terlepas dengan pengarsipan data, input data dan merapihkan data BPRS

HIK dari berbagai cabang. Berkas yang sering di input itu berkaitan dengan

pembiayaan UMKM, dan pembiayaan pensiunan. Dalam pembiayaan

tersebut draft akad yang sering digunakannya yaitu akad murabahah, yang

dalam tujuan pembiayaannya membeli aset berupa tanah, bangunan, alat

elektronik ataupun kebutuhan yang bersifat produktif untuk membantu

penbiayaan modal usahanya, namun tidak sedikit ada yang untuk kebutuhan

konsumtif.
29

Posisi yang diberikan berkenaan dengan kearsipan data sehingga

hal ini, tugas yang diberikan selalu diarahkan untuk dapat menangani

urusan administrasi yang berkaitan dengan data atau dokumen nasabah

pada saat pembukaan rekening pembiayaan, dan penutupan rekening,

pengecekan data nasabah yang lunas dan belum lunas atau masih aktif

pembiayaan, memberikan nomor kontrak dan nomor register dalam setiap

dokumen pembiayaan, serta menginput data restruk pembiayaan dari

berbagai cabang. Kemudian terkait input data yang sering dikerjakan itu

dari cabang Karawang, Purwakarta, Sukabumi, Subang, Kuningan,

Pangandaran, dan Garut. Selain itu, terdapat juga kegiatan tambahan yang

diberikan langsung surat tugas dari bagian kearsipan untuk mengambil

berkas di Putraduta Buanasentosa (Indoarsip). PT-Bandung.

2. Hubungan Internal dan Eksternal

a. Hubungan Internal

Hubungan internal di sini berkaitan dengan hubungan kerja

yang terjadi di dalam lingkungan BPRS HIK Parahyangan. Hubungan

internal ini menyangkut hubungan kerja antara atasan dengan

bawahan, atasan dengan atasan, bahawan dengan bawahan dan bahkan

berkaitan dengan hubungan mahasiswa yang melaksanakan Kuliah

Kerja Lapangan (KKL) di BPRS HIK Parahyangan.

Selama pelaksanaan Kuliah Kerja Lapangan (KKL)

berlangsung, hubungan kerja yang dibangun bersifat profesional

namun tidak menghilangkan asas kekeluargaan didalamnya. Sehingga

hal ini pun membangun komunikasi yang cukup baik antara atasan
30

dengan atasan, atasan dengan karyawan, karyawan dengan karyawan

dan hal ini pun terbangun kepada mahasiswa yang magang di BPRS

HIK Parahyangan.

Begitu pun hubungan antara atasan, karyawan dengan penulis

terjalin dengan sangat harmonis, namun tetap mengedapnkan nilai

profesionalitas dalam bekerja. Namun dengan terjalinnya hubungan

yang lebih harmonis dan berasaskan kekeluargaan, hal itu membuat

penulis merasakan kenyamanan dalam mendapatkan tugas yang

diberikan dan tidak terkesan adanya unsur paksaan atau suatu

komunikasi yang dibangun secara kaku, melainkan komunikasi yang

dibangun begitu baik, sehingga menciptakan suasana kerja yang lebih

harmonis.

b. Hubungan Eksternal

Hubungan eksternal dalam hal ini mengenai hubungan yang

dibangun oleh pihak perusahaan kepada perusahan lain, pemerintah,

Dewan Pengawas Syariah (DPS), Otoritas Jasa Keungan (OJK),

kepada nasabah dan juga dengan media massa. Berkaitan dengan

hubungan eksternal BPRS HIK Parahyangan baik itu membangun

komunikasi dengan perusahan, pemerintah, nasabah dan media masaa

ini merupakan bagian dari tugas marketing. Kemudian terkait

hubungan antara DPS dengan BPRS HIK Parahyangan berupa audit

terkait kesesuaian akad dalam transaski dari setiap produk. Begitu pun

dengan OJK memiliki wewenang untuk mengawasi setiap transaksi


31

dan data yang harus diaudit oleh OJK dari perusahaan BPRS HIK

Parahyangan.

Kemudian berkaitan dengan bentuk kerjasama antara pihak

BPRS HIK Parahyangan dan Perusahaan lainnya ini terdapat banyak

sekali, salah satunya yang tercatat pada tanggal 11 September 2022

pihak BPRS HIK menandatangi MOU bersama bank DKI, yang

kegiatan tersebut dilaksanakan dalam acara Digital Ecosystem “Cash

Free Day 2022” di Thamrin, Jakarta Pusat. Dan pada tanggal 14

September 2022, tercatat BPRS HIK Parahyangan bekerja sama

dengan BPRS Bandar Lampung.16

Dalam hubungan eksternal penulis tidak begitu terlibat.

Disebabkan, posisi yang ditugaskan oleh pihak perusahaan ini terfokus

dibagian kearsipan, sehingga yang dibangun dalam hubungan eksternal

dengan perusahaan lain atau bahkan dengan nasabah tidak sama sekali

terjalin dengan penulis. Hal ini disebabkan, bagian kearsipan hanya

menyiapkan berkas yang diminta dan mengarsipkan berkas penting

dari berbagai cabang BPRS HIK Parahyangan, berkas keuangan,

berkas akad dan berkas lainnya.

3. Tanggung Jawab dan Kerja

Pekerjaan yang dilakukan oleh penulis saat pelaksanaan

Kuliah Kerja Lapangan (KKL) berlangsung di bagian kearsipan.

Adapun tanggung jawab dan kerja penulis pada bagian tersebut

diantaranya:
16
Hik.parhyangan.co.id
32

a. Tanggung Jawab

Penulis bertanggung jawab untuk membantu pekerjaan bagian

kearsipan dengan melakukan input data dan mengarsipkan data

dari cabang Karawang, Purwakarta, Sukabumi, Subang,

Kuningan, Pangandaran, dan Garut.

b. Kerja

1) Menginput data nasabah yang masih aktif pembiayaan dan

sudah lunas

2) Menginput data pensiunan nasabah dari cabang garut

3) Menginput plafond data dari cabang garut

4) Merapihkan data restrukturisasi pembiayaan untuk di audit

oleh OJK

5) Memberikan nomor kontrak dan registrasi dalam setiap berkas

pembiayaan nasabah.

6) Merapihkan data nasabah pembukaan pembiayaan seperti

fotokopi KTP, Fotokopi NPWP (jika ada), dan lain-lain untuk

di scan.

4. Standar Kerja

Standar kerja yang dilakukan oleh BPRS HIK Parahyangan

sehari-hari dalam kegiatan operasional dengan menunjukkan sikap

profesionalisme dalam rangka menjaga reputasi bank serta

mengedepankan nilai-nilai syariah didalamnya.


33

Kehadiran peserta KKL di BPRS HIK Parahyangan adalah

Senin - Jum’at, pukul 09.00 s/d 16.00 WIB. Pagi hari sebelum

memulai aktivitas, karyawan dan peserta KKL diberikan waktu

untuk melaksanakan doa bersama. Penempatan posisi yang diberikan

dari pihak BPRS HIK Parahyangan yaitu di bagian kearsipan, sehingga

standar kerja yang diberikan berkaitan dengan menyiapkan berkas yang

diperlukan, menginput data pembiayaan, merapihkan data masuk dari

cabang dan mengarsipkan data penting ke Indoarsip.

Standar pakaian yang dikenakan peserta KKL harus terlihat

sopan dan rapi serta dianjurkan menggunakan almamater. Dalam hal

ini, untuk menjaga reputasi institusi dan almamater penulis berusaha

sebaik mungkin mengikuti standar- standar yang telah dibentuk

begitu pula aturan yang sudah berjalan pada Lembaga Keuangan

tersebut.

5. Kondisi Kerja

a. Tempat Kerja

Kantor kerja BPRS HIK Parahyangan memiliki 5 lantai

yang terbagi menjadi beberapa ruangan kerja yaitu di lantai 1

merupakan Kantor Cabang Cileunyi yang terdapat ruangan

Legal, marketing, Customer service, Teller, ruang bagian Back

Office, dan terdapat Koperasi Pojok Syariah (KPS). Kemudian

di lantai 2 merupakan kantor pusat yang terdapat didalamnya

ruangan audit internal, audit eksternal, bagian keuangan,

accounting, kearsipan, bagian umum, dan informasi teknologi


34

dan terdapat juga mushala beserta ruangan UPZ. Kemudian di

lantai 3 terdapat ruangan meeting, kesekretariatan, ruang

direksi, ruang dewan pengawas syariah, direktur marketing,

direktur kepatuhan dan direktur operasional. Dilantai 4 terdapat

ruang SDI, bagian marketing, Apu PPT, bagian kepatuhan, dan

bagian analis pembiayaan. Dilantai 5 terdapat Aula serba guna

dan juga gudang kearsipan. Kemudian untuk akses dari setiap

lantai itu terdapat lift dari lantai 1 sampai lantai 5.

Selama 25 hari pelaksanaan Kuliah Kerja Lapangan

(KKL), penulis ditempatkan secara khusus di ruangan kearsipan

dan bagian umum. Dalam hal ini, untuk menunjang segala

aktivitas dan juga tugas yang diberikan, terdapat meja khusus bagi

penulis untuk mengerjakan setiap kerjaan yang diberikan oleh

bagian kearsipan.

b. Perangkat Kerja

Penulis memperhatikan bahwa secara keseluruhan alat

kerja yang digunakan BPRS HIK Parahyangan dalam

pengoperasiannya sudah memadai dan apabila perangkat kerja

tidak lengkap hal itu bisa diajukan ke KPS untuk melengkapi

perangkat yang dibutuhkan. Setiap karyawan diberikan masing-

masing fasilitas laptop yang dilengkapi dengan mesin

printer, fotocopy dan scan data. Perusahaan juga

menyediakan jaringan internet untuk memudahkan sistem

operasi bank dalam mengakses data menggunakan sistem online,


35

sehingga diperlukan fasilitas WiFi yang terhubung langsung

dengan komputer. Tidak hanya itu saja, peralatan kerja tambahan

lainnya, seperti tablet, TV dan mesin penghitung uang sudah

disediakan perusahaan. Dengan adanya fasilitas yang lengkap

dapat menciptakan hasil kerja yang memuaskan sesuai dengan

standar perusahaan. Selain itu dibagian kearsipan terdapat mesin

penghancur kertas, serta lemari khusus untuk mengarsipkan data-

data penting.

c. Temperatur dan Penerangan

Ketika penulis melaksanakan Kuliah Kerja Lapangan

(KKL) di BPRS HIK Parahyangan, suhu di tempat kerja terasa

sejuk karena sudah ada AC yang dilengkapi pengharum ruangan

membuat semua orang di ruangan sangat nyaman. Dari segi

arsitektur sudah baik sebab pada umumnya dibangun sesuai

standar pembangunan, kemudian bagian penerangan sudah

mencukupi dan lampu dipasang di setiap sudut ruangan

sehingga mampu menerangi seluruh ruangan sehingga

memudahkan saat beraktivitas.

d. Rekan Kerja

Saat pelaksanaan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) rekan

kerja bersama karyawan terdapat empat orang dari bagian

kearsipan, tiga orang dari bagian umum dan satu orang bagian

accounting. Kemudian untuk rekan kerja dari kampus terdapat


36

satu orang yang ditempatkan oleh pihak BPRS HIK

Parahyangan di bagian asuransi. Dalam hubungan yang

terbangun dengan rekan kerja lainnya penulis mampu

membangun komunikasi yang baik dan menciptakan suasana

kerja yang lebih harmonis namun tetap profesionalitas.

Selain itu, program KKL merupakan pengalaman baru

bagi kami dalam menilai suatu hubungan antar rekan kerja di

lingkungan yang sama dan saling membantu ketika terdapat

permasalahan dalam pelaksanaan tugasnya.

B. HASIL KEGIATAN

1. Perbandingan antara Target dan Pencapaian

Setelah dilaksanakan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) selama

25 hari, ada beberapa target pencapaian yang ingin diperoleh

penulis selama kegiatan berlangsung, yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.1 Target Pencapaian Kuliah Kerja Lapangan (KKL)

Status
No Pencapaian
. Target Kegiatan Kegiatan

Mengetahui prosedur pembiayaan UMKM akad Terealisasika


1
murabahah n

Mampu memahami kesesuaian akad murabahah Terealisasika


2
dengan fatwa DSN MUI n

Memahami tugas dan tanggung jawab Legal Terlaksana


3
dalam transaksi akad dengan Baik
37

Mampu memahami tugas dan tanggung jawab Terlaksana


4
back office dengan Baik

Mempelajari dan memahami operasional Kantor Terlaksana


5
BPRS HIK Parahyangan dengan Baik

Mengetahui macam-macam produk BPRS HIK Terlaksana


6
Parahyangan dengan Baik

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa 66% dari target

kegiatan yang penulis persiapkan dapat terealisasikan dengan baik.

Akan tetapi, 34% target kegiatan lainnya tidak dapat terlaksana

dengan baik, seperti ingin mengetahui penerapan akad-akad di bank

syariah dalam kegiatan transaksi dengan nsabah dan kesesuaiannya

dengan fatwa DSN MUI. Serta memahami kegiatan bagian back office

di perbankan syariah. Namun tidak maksimal untuk memahami secara

keseluruhan tugas dari back office dan memahami penerapan akad-akad

lainnya selain dari akad murabahah dalam pembiayaan UMKM.

2. Waktu Pelaksanaan

Pelaksanaan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) yang bertempat

pada Lembaga Keuangan Syariah yaitu di Bank Pembiayaan Rakyat

Syariah Harta Insan Karimah (BPRS HIK) Parahhyangan ini dimulai

pada Senin, 8 Agustus 2022 sampai dengan Jum’at, 9 September 2022,

dan dapat dirinci pada tabel kegiatan sebagai berikut:

Tabel 3.2 Kegiatan Selama Kuliah Kerja Lapangan (KKL)

No. Waktu Pelaksanaan Uraian Kegiatan


1. 8 Agustus 2022 Aktivitas yang dilakukan saat ini

berupa perkenalan diri kepada para


38

karyawan bank, kemudian dilakukan

diskusi seputar minat mahasiswa

terhadap bank dan pengarahan posisi

yang ada di bank. Serta langsung

diberikan tugas untuk menginput data

pensiunan dari cabang garut sejumlah

200 data.

Izin tidak bisa mengikuti KKL

dikarenakan ada ajang perlombaan

2. 9 Agustus 2022 dikampus dan sudah diberikan izin

oleh pihak penanggung jawab

mahasiswa KKL dari Unisba.

Kegiatan yang dilakukan seputar

sharing produk-produk yang ada di

1. 10 Agustus 2022 BPRS HIK Parahyangan. Dan

merapihkan data voucer dan

restrukturisasi.

Agenda yang dilakukan membantu

mengarsipkan data restrukturisasi

2. 11-12 Agustus 2022 untuk di audit OJK. Dan mengikuti

pengajian rutinan setiap minggu pada

tanggal 12 hari Jum’at.

Membantu menginput data berkas


3. 15 Agustus 2022
kembali cabang Sukabumi
39

Agenda yang dilakukan mengecek

berkas masuk dari cabang Subang dan


4. 16 Agustus 2022
menginputnya langsung ke microsoft

excel.

Kegiatan yang dilakukan yaitu

menginput data pensiunan cabang

Garut dan memeriahkan hari

kemerdekaan nasional RI ke 77,


5. 18 Agustus 2022
dengan membantu mengadakan acara

perlombaan dan mengikuti

perlombaan di gedung serbaguna

lantai 5.

Mengikuti agenda rutinan pengajian

6. 19 Agustus 2022 dan membantu mengarsipkan data

cabang sukabumi kedalam lemari

Melakukan input data nasabah dan

7. 22 Agustus 2022 memberikan nomor kontrak dan no

CIF pada setiap berkas pembiayaan.

Mengecek berkas cabang Sukabumi

8. 23 Agustus 2022 yang sudah lunas dan yang masih

aktif pembiayaan.

9. 24 Agustus 2022 Mengecek berkas cabang Sukabumi

yang sudah lunas dan yang masih

aktif pembiayaan. Dan memberikan


40

no kontrak serta no CIF dalam setiap

berkas pembiayaannya.

Merapihkan berkas dan menscan

10. untuk kebutuhan cabang Kabupaten


25 Agustus 2022
Bandung Barat. Dan memasukan data

ke lemari arsip.

Kegiatan yang dilakukan menginput

data pembiayaan nasabah, sharing


11.
26 Agustus 2022 dengan bagian kearsipan terkait akad

murabahah dan setelah itu mengecek

berkas ke Indoarsip.

Melakukan input data ke dalam Ms.

Excel dan memberikan nomor kontak


12.
29-31 Agustus 2022 serta no CIF ke setiap berkas

pembiayaan dari cabang Sukabumi

yaitu pembiayaan kolektif pabrik/

13. 1 - 6 September Merapihkan data voucer dan

2022 melakukan input data ke dalam Ms.

Excel dan memberikan nomor kontak

serta no CIF ke setiap berkas

pembiayaan dari cabang Sukabumi

yaitu pembiayaan kolektif pabrik.

Serta merapihkan data nasabah berupa

KTP, NPWP, foto dan yang lainnya


41

untuk keperluan di scan.

Melakukan sharing dengan bagian

legal terkait kesesuaian akad


14.
7 September 2022 murabahah dengan fatwa DSN MUI

NO. 04/DSN_MUI/VI/200 pada

produk pembiayaan UMKM.

Wawancara bersama bagian legal dan

juga bagian bisnis atau marketing

terkait akad murabahah dan juga akad

15. musyarakah. Serta mengecek data


8 September 2022
yang sudah lunas atau belum dengan

melihat jumlah pembiayaan yang

belum lunas. Dan merapihkan berkas

pembukaan pembiayaan UMKM.

Kegiatan yang dilakukan yaitu

merapihkan data untuk keperluan di


16.
9 September 2022 scan dan mengecek kembali data ke

Indoarsip. Dan foto bersama untuk

perpisahan terakhir KKL.


BAB IV

PENUTUP

A. SIMPULAN

Setelah 25 hari kerja pelaksanaan Kuliah Kerja Lapangan (KKL),

Penulis mendapatkan banyak pengalaman dan pengetahuan baru tentang

perbankan, seperti mengetahui dan memahami standar operasional BPRS HIK

Parahyangan. Dalam aktivitas sehari-hari suatu bank akan selalu berhadapan

dengan nasabah dengan karakteristik yang berbeda-beda. Oleh karena itu,

penulis juga belajar bagaimana berkomunikasi dengan baik dan benar agar

tidak menimbulkan kesalahpahaman. Tentunya dengan belajar komunikasi,

Penulis dapat mengembangkan hubungan kerjasama yang baik dengan rekan

kerja, hal ini menjadi wadah baru bagi Penulis saat memasuki dunia kerja.

Berdasarkan judul yang telah diangkat Penulis, yaitu Penerapan Akad

Murabahah Pada Produk Pembiayaan UMKM Di Bprs Hik Parahyangan. Maka

secara ringkas dapat diketahui bahwa dalam produk pembiayaan UMKM di

BPRS HIK Parahyangan banyak yang menggunakan akad murabahah untuk

transaksinya. Pembiayaan UMKM ini ditujukan untuk modal usaha, yang

dilakukan atas kesepakatan. Jadi didalam akad murabahah penjual memberikan

penawaran kepada pembeli besarnya keuntungan yang ia minta, jika pembeli

setuju maka pembiayaan murabahah dapat dilaksanakan. Dalam hal ini pihak

bank pun akan melakukan survey lapangan untuk melihat lokasi usaha dan juga

lokasi jaminan, dan setelah itu dibuatkan proposal pembiayaan murabahah

disesuaikan dengan kebutuhan nasabah untuk membantu modal usaha. Dalam

penerapan akad murabahah di BPRS HIK Parahyangan, menggunakan akad


43

wakalah atau murabahah bil wakalah, maksudnya pihak bank untuk

pembiayaan pembelian produk di wakalah kan kepada nasabah.

B. SARAN

Berdasarkan hasil kegiatan yang telah dilakukan, ada beberapa saran

yang dapat diajukan Penulis agar berguna di masa yang akan datang, sebagai

berikut:

1. Bagi Akademisi

a. Agar menyediakan rekomendasi tempat pelaksanaan Kuliah Kerja

Lapangan (KKL) yang memiliki kompetensi yang telah teruji dan dapat

di pertanggung jawabkan.

b. Agar diberikan kemudahan untuk mengurus segala sesuatu yang

berkaitan dengan surat pengantar Kuliah Kerja Lapangan (KKL)

sehingga tidak memakan waktu lama bagi peserta.

2. Bagi Praktisi

a. Agar melakukan penempatan serta tugas dengan sesuai bidang yang

digeluti oleh pelaksanaan Kuliah Kerja Lapangan (KKL)

b. Agar diberikannya bimbingan selama masa KKL dan pengarahan

terlebih dahulu terkait tanggungjawab dan hal apa saja yang harus

diperhatikan selama masa KKL.


44

DAFTAR PUSTAKA

Website:

https://ww.ojk.go.id/id/kanal/perbankan/pages/Bank-Umum.aspx

https://www.hikparahyangan.com/profil

www.google.com/maps/place/BPRS+HIK+PARAHYANGAN

https://www.bprshik.co.id/index.php?route=deposito-

ibmudharabah

Buku:

Dr. Yadi Janwari, Fikih Lembaga Keuangan Syariah. PT. Remaja

Rosdakarya.2015.

Akhmad Mujahidin, Hukum Perbankan Syariah, (Jakarta: PT

Rajagrafindo Persada, 2017)

Binti Nur Aisyah, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah,

Yogyakarta: Kali Media. 2015,

Sofyan Syafri Harahap. Akuntansi Islam. Jakarta: Rineka cipta.


45

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Hadir Selama Kuliah Kerja Lapangan (KKL)


46
47

Lampiran 2 Daftar Hadir Bimbingan Kuliah Kerja Lapangan (KKL)

DAFTAR KEHADIRAN BIMBINGAN KKL


FAKULTAS SYARIAH

Nama Mahasiswa : Jajang Saepul Hamzah


NIM : 10010219016
Pembimbing : DR. N. Eva Fauziah, Dra., M.Ag
Program Studi : Hukum Ekonomi Syariah
Institusi tempat : PT. BPRS HIK Parahyangan
KKL
Alamat Institusi : Jalan Percobaan No. 38 B, Cileunyi Kulon, Kecamatan
Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat

HARI KE- TANGGAL MATERI BIMBINGAN PARAF

Bandung, 29 September 2022

(Dr. N. Eva Fauziah, Dra., M.Ag)


48

Lampiran 3 Surat Keterangan Pelaksanaan Kuliah Kerja Lapangan (KKL)


49

Lampiran 4 Surat Permohonan Izin Tempat Kuliah Kerja Lapangan (KKL)


50

Lampiran 6 Surat Keputusan Fakultas Syariah


51
52
53

Lampiran 7 Kegiatan Selama Kuliah Kerja Lapangan (KKL)


54

Anda mungkin juga menyukai