Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Personal Properti
Dosen Pembimbing:
Disusun Oleh:
2019
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan karunia-Nya kepada kami,
nikmat kesehatan, ilmu pengetahuan, dan nikmat lainnya yang tiada terkira. Atas
berkat nikmat-Nya pula kami telah menyelesaikan “ANALISIS SIKLUS
MANAJEMEN ASET PADA PERENCANAAN OPTIMASI MESIN TURBIN
DI JURUSAN TEKNIK MESIN POLITEKNIK NEGERI BANDUNG”. Makalah
ini disusun guna memenuhi tugas dari mata kuliah Personal Property. Dalam
mengerjakan Makalah ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan oleh karena
itu penulis mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak yang membaca.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................................iv
DAFTAR TABEL....................................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................1
1.2 Batasan Masalah......................................................................................................2
1.3 Rumusan Masalah....................................................................................................2
1.4 Tujuan penelitian.....................................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................................4
2.1 Manajemen Aset......................................................................................................4
2.1.1 Pengertian Manajemen.....................................................................................4
2.1.2 Pengertan Aset..................................................................................................4
2.1.3 Pengertian Manajemen Aset.............................................................................5
2.2 Siklus Aset................................................................................................................6
2. 3 Jenis Aset.................................................................................................................9
2.3 Personal Properti....................................................................................................13
2.3.1 Pengertian Mesin............................................................................................15
BAB III PEMBAHASAN.......................................................................................................20
3.1 Gambaran Umum Mesin Turbin.............................................................................20
3.2 Pengadaan dan Aspek Legal Aset...........................................................................23
3.3 Inventarisasi Aset...................................................................................................24
3.3.1 Pendataan Aset...............................................................................................24
3.3.2 Pencatatan Aset..............................................................................................25
3.3.3 Pelaporan Aset................................................................................................28
3.4 Penilaian Aset.........................................................................................................29
3.5 Pemeliharaan Aset dan Operasi Aset.....................................................................29
Pemeliharaan Aset...................................................................................................29
Operasi Aset.............................................................................................................30
3.6 Penghapusan Aset..................................................................................................31
BAB IV PENUTUP........................................................................................................32
4.1 Kesimpulan.............................................................................................................32
4.2 Saran......................................................................................................................33
iii
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................34
LAMPIRAN........................................................................................................................35
DAFTAR GAMBAR
iv
Gambar 2. 1 Siklus Alur Aset..............................................................................................6
Gambar 2. 2 Siklus Aset Sumber: Campbell, 2011..............................................................8
Gambar 2. 3 Assets Lifecycle Sumber: Campbell, J.D, Andrew K.S. Jardine, and Joe
McGlynn (2011:12)...........................................................................................................10
Gambar 2. 4 Struktur Turbin Air Sumber: water.usgs.gov................................................17
Gambar 2. 5 Proses Kerja Turbin Uap Sumber: www.e-education.psu.edu.....................18
Gambar 2. 6 Turbin Angin Vertikal Sumber: www.quietrevolution.com..........................19
Gambar 2. 7 Struktur Turbin Gas Sumber: 12chartie.com...............................................19
Gambar 2. 8 Komponen Utama Turbin Gas Sumber : http://aeroengineering.co.id........31
v
DAFTAR TABEL
vi
BAB I PENDAHULUAN
1
rekondisi mesin adalah sulitnya mencari komponen mesin yang sesuai serta
menyusun daftar inventaris mesin yang beroperasi.
Berlandaskan pada definisi manajemen aset menurut Sugiama (2013)
siklus/alur aset terdiri dari beberapa tahapan dan jika dilihat dari penjelasan
tersebut, maka kelompok kami bermaksud untuk menilai keadaan mesin turbin
berdasarkan sembilan siklus aset. Oleh karena itu dibuatlah laporan yang
berjudul “ANALISIS SIKLUS MANAJEMEN ASET PADA
PERENCANAAN OPTIMASI MESIN TURBIN DI JURUSAN MESIN
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG”
2
1.4 Tujuan penelitian
Tujuan dari penelitian merupakan sasaran yang diharapkan untuk dicapai
pada pelaksanaan penelitian, adapun tujuan pada penelitian ini sebagai
berikut:
1. Mengetahui identfikasi mikro dari mesin turbin pada Jurusan Mesin
POLBAN
2. Mengetahui idenifikasi siklus aset berdasarkan kondisi ekstisting dari
mesin turbin pada Jurusan Mesin POLBAN
3. Mengetahui perencanaan program inventarisasi mesin turbin pada Jurusan
Mesin POLBAN
4. Mengetahui perencanaan rekondisi mesin turbin pada Jurusan Mesin
POLBAN
3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
4
2.1.3 Pengertian Manajemen Aset
Menurut Sugiama (2013) manajemen aset adalah ilmu dan seni untuk
memandu pengelolaan kekayaan yang mencakup proses merencanakan kebutuhan
aset, mendapatkan, menginventarisasi, melakukan legal audit, menilai,
mengoperasikan, memelihara, membaharukan atau menghapuskan hingga
mengalihkan aset secara efektif dan efisien.
5
2.2 Siklus Aset
Terdapat siklus alur aset menurut Sugiama (2013) yang menggambarkan
keseluruhan siklus aset seperti gambar dibawah ini:
6
3. Inventarisasi Aset
Inventarisasi aset adalah serangkaian kegiatan untuk melakukan
pendataan, pencatatan, pelaporan hasil pendataan aset, dan
mendokumentasikannya baik aset berwujud maupun aset tidak berwujud
pada suatu waktu tertentu.
4. Legal Audit Aspek
Legal audit aset adalah pemeriksaan (audit) untuk mendapat gambaran
jelas dan menyeluruh terutama mengenai status kepemilikan, sistem dan
prosedur penguasaan (penggunaan dan pemanfaatan), pengalihan aset,
mengidentifikasi kemungkinan terjadinya berbagai permasalahan hukum,
serta mencari solusi atas masalah hukum tersebut.
5. Penilaian Aset
Penilaian aset adalah serangkaian kegiatan menilai kekayaan aset yang
dimiliki sehingga dapat diketahui nilai kekayaan aset sebelum aset tersebut
dimusnahkan.
6. Pengoperasian dan Pemeliharaan
Pengoperasian aset adalah serangkaian kegiatan
menggunakan/memanfaatkan aset dalam tugas atau pekerjaan untuk
mencapai tujuan organisasi, sedangkan pemeliharaan aset adalah kegiatan
memperbaiki seluruh aset agar berfungsi seperti semula.
7. Rejuvenasi Aset
Rejuvenasi/pembaharuan aset adalah serangkaian kegiatan mengganti
aset/memperbaiki suku cadang agar aset dapat dioperasikan sesuai dengan
harapan.
8. Penghapusan Aset
Penghapusan aset adalah serangkaian kegiatan untuk memusnahkan atau
mengalihkan aset.
9. Pemusnahan Aset dan Pengalihan
Pemusnahan aset adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan apabila aset
tidak dapat diperbaiki untuk digunakan kembali, sedangkan pengalihan
aset adalah serangkaian kegiatan memindahkan hak, wewenang, dan
7
tanggung jawab atas aset melalui menjual, menyertakan dalam modal, atau
menghibahkan aset.
1. Strategi
Mengatur strategi aset yang masuk akal untuk kelas aset dan kebutuhan
bisnis perusahaan. Kegiatan pada tahap ini meliputi penilaian praktik
manajemen aset, mengembangkan strategi manajemen aset yang
komprehensif, dan mengembangkan program pengukuran dengan
indikator kinerja utama.
2. Perencanaan
Pada tahap perencanaan, ditentukan target aset, standar, kebijakan dan
prosedur yang berfokus pada penyampaian strategi manajemen aset.
3. Evaluasi/Perancangan
Pada tahap ini, dilakukan evaluasi untuk aset yang dibeli atau
dilakukan rancangan untuk aset yang perlu dibuat. Kegiatan pada tahap ini
8
meliputi pengembangan model penilaian untuk program modal yang
menginformasikan keputusan pembelian.
4. Membuat dan Pengadaan
Tahap ini melibatkan tindakan menciptakan, membangun atau
pengadaan aset yang telah direncanakan. Tahap ini memiliki dampak yang
jelas karena menghabiskan uang yang signifikan dalam pengelolaan aset.
5. Pengoperasian
Pada tahap ini dilakukan pengoperasian aset untuk setiap strategi yang
telah direncanakan, dengan menggunakan standar, kebijakan, dan
prosedur.
6. Pemeliharaan
Pemeliharaan aset dalam mendukung strategi dan target dengan
menggunakan standar, kebijakan dan prosedur.
7. Modifikasi
Memodifikasi aset dilakukan apabila perlu. Pastikan modifikasi
tercermin dalam strategi, kebijakan dan prosedur. Beberapa keputusan
modifikasi yang terberat mungkin muncul dalam aset yang berkaitan
dengan IT, dimana perubahan kebutuhan dan pilihan berkembang
dengan cepat. Modifikasi penting untuk perpanjangan hidup aset.
8. Penghapusan
Tahap ini melibatkan penghapusan, pengunduran atau likuidasi aset sesuai
dengan strategi, kebijakan dan prosedur. Penghapusan dapat memiliki
implikasi keuangan yang signifikan.
2. 3 Jenis Aset
Hastings (2010), menjelaskan bahwa aset dibagi menjadi 2 (dua)
yaitu aset tetap (Fixed Asset) dan aset lancar (Current Asset). Aset tetap
(Fixed Asset) adalah suatu barang yang dapat dilihat wujud fisiknya yang
digunakan untuk menjalankan kegiatan operasional dalam suatu
organisasi, mempertahankan nilai suatu organisasi, dan digunakan dalam
jangka waktu lebih dari 1 (satu) tahun. Sedangkan aset lancar (Current
Asset) terdiri dari cash dan instrumen keuangan lainnya, serta barang-
9
barang fisik yang bergerak yang dikategorikan sebagai fast moving dan
digunakan kurang dari 1 (satu) tahun. Aset (Gudang Persediaan Dinas
Kesehatan Kota Bandung) pada proyek ini termasuk ke dalam fixed asset
karena dari wujud fisiknya dapat digunakan untuk menjalankan kegiatan
operasional dalam suatu organisasi, mempertahankan nilai suatu
organisasi, dan digunakan dalam jangka waktu lebih dari 1 (satu) tahun.
Gudang Persediaan Dinas Kesehatan Kota Bandung digunakan sebagai
tempat penerimaan, penyimpanan dan pendistribusian barang- barang
persediaan.
Aset terbagi dalam 5 (lima) jenis yaitu Aset Real Estates dan
Fasilitas, mesin dan Produksi, Mobile Assets, infrastruktur, dan Teknologi
Informasi (Campbell, 2011).
10
Gambar 2.3 memaparkan bahwa kelompok aset real estate dan fasilitas
meliouti tanah, bangunan kantor, gudang, sekolah, rumah, dan rumah sakit.
Kelompok aset plant and Production meliputi hasil pertambangan, tekstil,
bahan kimia, minyak tanah, elektronik, makanan. Kelompok aset bergerak
meliputi pesawat terbang, mobil truck, kapal laut, kereta api. Sekanjutnya
kelompok aset infrastruktur meliputi rel kereta api, jalan raya, jalan tol,
irigasi, jembatan. Kelompok aset teknologi informasi meliputi computer,
jaringan internet, software.
No Klasifikasi Keterangan
1 Real Estate & Facilities Asset hierarchies, value to stakeholders
Focus on location, contruction and a
lease management
2 Plant and Production RCM, TPM Production ROA focus
Configuration management
3 Infrastructure Assets Asset hierarchies data; by location
Depreciation and maintenance forecasting focus
4 Mobile Assets Asset configurations, regulatory compliance
Tracking mobile asset locations, timing of planned
maintenance
5 IT Assets Asset configuration version management change
management
Sumber: Campbell, J.D, Andrew K.S. Jardine, and Joe McGlynn (2011:12
11
menurut Buchari (2001:12) fasilitas yaitu penyedia perlengkapan
fisik untuk memberikan kemudahaan penggunanya sehingga
kebutuhan dari pengguna fasilitas tersebut dapat terpenuhi.
3. Mobile Assets
4. Infrastructure
5. Information Technology
12
berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang akurat, dan
relavan.
13
the real property to which it may be attached. Personal property becomes
real property only if it is affixed in such a way that it loses its original
physical characteristics and cannot practically be restored to its original
condition. Dapat diartikan bahwa properti personal adalah setiap aset fisik
milik pribadi yang bukan bagian dari real property. Karakteristik yang
membedakan properti personal adalah kemampuan untuk memindahkan
tanpa merusak barang tersebut.
14
Menurut Campbell (2011), ada 5 kategori properti personal, yaitu:
15
Ciri-ciri dari general purpose machines adalah:
a) Mesin ini diproduksi dalam bentuk standard dan atas dasar pasar
(ready stock).
b) Mesin ini memproduksi dalam volume yang besar, maka harganya
relatif murah sehingga investasi dalam mesin lebih murah.
c) Penggunaan mesin sangat fleksibel dan variasinya banyak.
d) Dipergunakan kegiatan pengawasan atau inspeksi atas apa yang
dikerjakan mesin tersebut.
e) Biaya operasi lebih mahal.
f) Biaya pemeliharaan lebih murah, karena bentuknya standar.
g) Mesin ini tidak mudah ketinggalan jaman.
2. Mesin yang bersifat khusus (special purpose machines)
Mesin yang bersifat khusus adalah mesin-mesin yang dibuat untuk
mengerjakan satu atau beberapa jenis kegiatan yang sama. Misalnya
mesin pembuat semen.
Ciri-ciri special purpose machines adalah:
a) Mesin ini dibuat atas dasar pesanan dan dalam jumlah kecil. Oleh
karena itu harganya lebih mahal, sehingga investasi menjadi lebih
mahal.
b) Mesin ini biasanya semi otomatis, sehingga pekerjaan lebih cepat.
c) Biaya pemeliharaan dari mesin lebih mahal karena dibutuhkan
tenaga ahli khusus.
d) Biaya produksi per unit relatif lebih rendah.
e) Mesin ini mudah ketinggalan jaman.
16
rotasi, dimana energi kerja fluidanya dipergunakan untuk memutar
roda turbin melalui nosel di teruskan ke sudu-sudunya. Bagian
turbin yang berputar dinamakan rotor atau roda turbin, sedangkan
bagian yang tidak berputar dinamakan stator atau rumah turbin.
Roda turbin terletak di dalam rumah turbin dan roda turbin
memutar poros daya yang menggerakan atau memutar generator
listrik, atau sistem mesin lainnya. Didalam turbin, fluida kerja
mengalami proses ekspansi, yaitu proses penurunan tekanan, dan
mengalir secara kontinyu. Fluida kerjanya bisa berupa air, gas atau
uap air.
b. Turbin Uap
17
Turbin uap adalah suatu turbin yang mengubah energi
potensial uap air menjadi energi kinetik ini selanjutnya diubah
menjadi energi mekanik dalam bentuk putaran poros turbin.
Poros turbin langsung atau dengan bantuan roda gigi reduksi,
dihubungkan dengan mekanisme yang digerakkan. Tergantung
pada jenis mekanisme yang digerakkan, turbin uap dapat
dipergunakan pada berbagai bidang industri, untuk pembangkit
tenaga listrik, dan untuk transportasi.
c. Turbin Angin
Turbin angin adalah suatu kincir angin yang digunakan untuk
membangkitkan tenaga listrik. Turbin angin lebih banyak
digunakan untuk mengakomodasi kebutuhan listrik, dengan
menggunakan prinsip konversi energi dan menggunakan
sumber daya alam yang dapat diperbaharui yaitu angina. Saat
ini pembangunan turbin di Indonesia sangat minim, karena
kecepatan angin yang rendah. Prinsip dasar kerja dari turbin
angin ini adalah mengubah energi kinetik dari angin menjadi
energi putar (mekanik) pada kincir, lalu putaran kincir
digunakan untuk memutar generator, yang akhirnya
menghasilkan listrik.
18
Gambar 2. 6 Turbin Angin Vertikal
Sumber: www.quietrevolution.com
d. Turbin Gas
Turbin gas adalah sebuah mesin berputar yang mengambil
energi dari arus ledakan hasil pembakaran. Energi ditambahkan
di arus gas dipembakar, dimana udara dicampur dengan bahan
bakar dan dinyalakan. Pembakaran meningkatkan suhu,
kecepatan dan volume dari aliran gas. Kemudian diarahkan
melalui sebuah nozzle melalui sudu-sudu turbin, sehingga
turbin berputar. Umumnya turbin jenis ini digunakan untuk
mesin penggerak.
19
BAB III PEMBAHASAN
Secara khususnya ada salah satu mesin yang terdapat di aeronotika yang
menjadi objek pembelajaran yaitu mesin turbin. Berikut ini penjelasan singkat
mengenai mesin tersebut :
20
Mesin turbin gas adalah sebuah mesin panas pembakaran dalam,
proses kerjanya seperti motor bakar, yaitu udah atmosfer dihisap masuk
kompresor dan dikompresi, kemudian udara dimampatkan masuk ruang
bakar dan dipakai untuk proses pembakaran, sehingga diperoleh suatu
energy panas yang besar, energy panas tersebut diekspansikan pada turbin
dan menghasilkan energy mekanis padap oros, sisa gas pembakaran yang
keluar turbin menjadi energy dorong (turbin gas pesawat terbang). Jadi,
jelas bahwa turbin gas adalah mesin yang bias mengubah energy panas
menjadi energy mekanik yang menghasilkan dorongan[ CITATION IGu15 \l
14345 ].
Konsep dasar pesawat bias terbang karena ada gaya dorong dari
mesin penggerak (Engine) yang menyebabkan pesawat memiliki
kecepatan, dan kecepatan ini yang di terima sayap pesawat yang berbentuk
aerofoil sehingga pesawat dapat terangkat atau terbang [ CITATION IGu15 \l
14345 ]. Prinsip dari turbojet adalah mempercepat massa udara dan hasil
pembakaran ke satu arah, dan dari hokum gerak Newton ketiga mesin akan
mengalami dorongan kearah yang berlawanan.
21
turbin ini gas tersebut akan dibuang keluar melalui saluran buang
(exhaust).
1. Udara dari depan pesawat masuk ke turbojet melewati inlet. Inlet ini
berupa diffuser, yaitu bagian untuk mengubah kecepatan udara yang
tinggi menjadi tekanan yang tinggi dengan cara menurunkan
kecepatan. Perlu diketahui bahwa kompresor akan optimal bekerja
ketika udara masuk berkecepatan rendah.
2. Udara berkecepatan rendah dan tekanan tinggi di atas kemudian
memasuki kompresor untuk dikompresi atau dinaikkan tekanannya,
penaikan tekanan ini sangatlah tinggi dan rapat, semakin tinggi maka
performa mesin akan semakin baik. Penaikan tekanan ini disertai
dengan naiknya suhu.
3. Setelah udara memiliki tekanan dan suhu yang tinggi, udara tersebut
dicampur dengan bahan bakar sehingga dengan mudah terbakar dan
menghasilkan ledakan di dalam ruang bakar. Berbeda dengan mesin
piston, pada turbin gas, pemantikan hanya dilakukan sekali pada saat
starter, mirip seperti menyalakan kompor gas.
4. Udara hasil pembakaran sangat panas dan berkecepatan tinggi ini
kemudian menggerakkan turbin. Turbin berfungsi mengubah energi
panas dan energi dari kecepatan udara tersebut menjadi putaran yang
sangat tinggi. Adapun turbin tersebut dihubungkan dengan kompresor,
sehinggak kompresor dapat menjalankan fungsinya seperti penjelasan
ke-1 sehingga mesin akan berputar secara kontinyu.
5. Setelah melewati turbin, energi dari udara masih cukup tinggi. Energi
tekanan dan suhu yang tinggi tersebut diubah menjadi energi
kecepatan dengan menggunakan nozzle, keluar dari nozzle, udara
memiliki kecepatan yang sangat tinggi sehingga menghasilkan gaya
dorong atau kita kenal dengan thrust yang sangat tinggi pula. Gaya
dorong inilah yang dimanfaatkan untuk mendorong pesawat.
[ CITATION Cae16 \l 14345 ]
22
Siklus turbin gas diklasifikasikan berdasarkan tipe pembakaran, yang
terjadi didalam ruang bakar.[ CITATION IGu15 \l 14345 ]:
1. Siklus tekanan konstran : jika pembakaran di dalam ruang bakar
terjadi pada tekanan konstan, peningkatan volume tidak terjadi, ini
disebut siklus tekanan konstan (isobaric)
2. Siklus volume konstan : jika pembakaran didalam ruang bakar
berlangsung secara konstan (isochoric)
23
3. Melindungi hak dan kewajiban para pihak
4. Sebagai pedoman bagi para pihak yang berjanji
No
Nama Barang Jumlah
.
1. Mesin Compressor 2
2. Welding Maching 1
3. Mesin Gerinda Tangan 1
4. Over Head Crane 4
5. Hand Fallet/Trolley 2
6. Bench Drilling Machine 3
7. Meja Kerja Kayu 10
8. Ragum 18
9. Electric Slip Roll/Blending 1
10. Mesin Potong 1
11. Pesawat 2
12. Pes Hely 1
13. Aircraft Jacking Unit 3
14. Aircraft Ladder/Platform 6
15. Aircraft Trestle 3
16. Movable Crane Hoist 1
17. Hidrolik Pump 1
18. Electric Oven 1
19. Wind Tunnel 2
20. Jigsaw 1
21. Circullar Saw 2
24
22. Mesin Amplas 1
23. Mesin Gerinda Duduk 1
No
Nama Barang No. Inventaris
.
1. Mesin Compressor 3.03.01.01.018
2. Welding Maching 3.17.01.22.031
3. Mesin Gerinda Tangan 3.03.01.02.001
4. Over Head Crane 3.03.01.05.001
5. Hand Fallet/Trolley 3.03.02.05.028
6. Bench Drilling Machine 3.03.02.12.005
7. Meja Kerja Kayu 3.05.02.01.002
8. Ragum 3.04.01.06.020
9. Electric Slip Roll/Blending 3.08.01.37.060
10. Mesin Potong 3.06.01.04.031
11. Pesawat 3.08.01.07.014
12. Pes Hely 3.08.01.07.014
13. Aircraft Jacking Unit
14. Aircraft Ladder/Platform 3.05.02.06.070
15. Aircraft Trestle
16. Movable Crane Hoist 3.03.01.05.001
17. Hidrolik Pump
18. Electric Oven 3.08.06.05.022
19. Wind Tunnel 3.08.07.04.001
25
20. Jigsaw 3.03.01.01.006
21. Circullar Saw 3.03.01.01.006
22. Mesin Amplas 3.03.01.02.001
23. Mesin Gerinda Duduk 3.03.01.01.007
26
Adapun hasil kodefikasi dan label seperti dibawah ini:
A. Kartu Inventaris Barang
Kartu Inventaris Barang (KIB) yang akan dibahas adalah KIB B. KIB B
digunakan untuk pencatatan peralatan dan mesin. Berikut ini adalah format
dari KIB B.
No. Kode Nama Barang/ No. Merk/ Ukuran/ Bahan Tahun Nomor Asal Usul
Keteran
Cara Harga
Urut Barang Jenis Barang Reg. Type cc Pemb. Pabrik Rangka Mesin Polisi BPKB Perolehan gan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
27
3.3.3 Pelaporan Aset
a. Buku Inventaris
Buku Inventaris (BI) adalah himpunan catatan data teknis data
administratif yang diperoleh dari catatan-catatan kartu
inventaris barang dari KIB A-F yang memuat data lokasi,
merk/tipe, jumlah, ukuran, harga, tahun pembelian, asal barang,
keadaan barang, dan sebagainya.
Tabel 3.4 Buku Inventaris
28
Daftar Mutasi Barang (DMB) memuat data barang yang
berkurang dan atau bertambah dalam jangka waktu 1 tahun.
Laporan Mutasi Barang (LMB) semester I dan II digabungkan
menjadi Daftar Mutasi Barang selama 1 tahun yang disimpan
di Pembantu Pengelola.
Tabel 3.5 Daftar Mutasi Barang
29
Pemeliharaan Aset
Pada kegiatan pemeliharaan, Jurusan Teknik Aeronautika Politeknik
Negeri Bandung ini telah menerapkan pemeliharaan preventive secara
rutin serta pemeliharaan corrective berupa perbaikan dilakukan segera jika
terdapat kerusakan pada mesin turbin pesawat. Kegiatan pemeliharaan
dijelaskan pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.7 Kegiatan Preventive Maintenance Mesin Turbin Pesawat
Preventive Maintenance
No Bentuk Pemeliharaan Waktu Pelaksana
. Pelaksanaan
1. Melakukan pengujian 3 bulan sekali. Dosen dan
pada unit back-up lube Mahasiswa teknik
oil pump. Aeronautika.
2. Pengujian level 3 bulan sekali. Dosen dan
terendah tangki dan Mahasiswa teknik
parameter alarm. Aeronautika.
Corective Maintenance
No Bentuk Pemeliharaan Waktu Pelaksanaan Pelaksana
.
1. Penyesuaian vibrasi Jika nilai vibrasi yang Dosen dan
turbin dengan diamati berbeda dari Mahasiswa
parameter dasar teknik
parameter operasi
getaran untuk Aeronautika.
yang diharapkan.
memantau kinerja
turbin.
30
Operasi Aset
Mesin turbin gas pesawat (TurboJet) memiliki komponen
utama Inlet, Kompresor, Combustor (ruang bakar), Turbin
dan Nozzle seperti gambar berikut :
Mesin ini biasa beroperasi antara 4 s/d 5 jam mata kuliah per hari,.
Dalam melakukan proses pengoperasian turbin gas pesawat (TurboJet),
input yang dibutuhkan yaitu bahan bakar avtur.
31
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Aeronotika dan Astronotika merupakan suatu program bidang studi yang
mempelajari bidang keilmuan yang berkaitan dengan bidang kedirgantaraan,
seperti perancangan, pembuatan dan pengoperasian pesawat terbang serta wahana
antariksa lain. Terdapat 4 mesin turbin pesawat yang berada di hangar Politeknik
Negeri Bandung tepatnya di jurusan Aerotaunika yaitu : Grand Commander,
Nomad, Aloette, dan Cesna 172 N mesin- mesin ini berasal dari pemberian atau
dapat dikatakan hibah dari Tentara Negara Indonesia (TNI) untuk kebutuhan
pembelajaran mahasiswa. Kegiataan inventarisasi pada mesin sudah di lakukan
secara rinci. Tetapi kegiatan inventariasi pada aset-aset tersebut dilakukan tahun
2013, maka perlu adanya pencatatan dan pendataan ulang. Hasil penilaian pada
aset mesin turbin gas dengan menggunakan pendekatan biaya sebesar Rp.
1.317.596.051,96.
Pada kegiatan pemeliharaan, Jurusan Teknik Aeronautika Politeknik
Negeri Bandung ini telah menerapkan pemeliharaan preventive secara rutin serta
pemeliharaan corrective berupa perbaikan dilakukan segera jika terdapat
kerusakan pada mesin turbin pesawat dengan biaya Rp. 1.400.000 per jam terbang
(flight hours), karena sifat turbin ini yang hanya mampu untuk bekerja dalam
waktu yang cukup singkat.. Dikarenakan mesin tersebut digunakan untuk
pembelajaran mahasiswa maka dioperasikan antara 4 s/d 5 jam mata kuliah
perhari. Dari hasil wawancara, belum adanya penghapusan aset mesin yang
dimiliki. Maka kami merekomendasikan formulir penghapusan barang inventarsi
jika mesin akan di hapuskan.
32
4.2 Saran
Dari hasil lapangan tersebut, kami menyimpulkan bahwa perlu adanya
inventarisasi ulang, pencatatan, dan pelaporan aset-aset tersebut. Dikarenakan
adanya barang-barang yang sudah tidak terpakai dapat di hapuskan, kemudian
barang yang belum tercatat atau di mutasikan akan diketahui. Bahkan dengan
sistem inventarisasi yang baik akan diketahui kondisi barang baik atau tidaknya,
dengan begitu kegiatan pemeliharaan dapat terjadwal dengan baik dan
pengoperasian dapat disesuaikan dengan kemampuan mesin untuk beroperasi per
jam nya.
33
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, John D., Andrew K.S. Jardin, dan Joel McGlynn. 2011. Asset
Management Excellence: Optimizing Equipment Life Cycle Decisions.
Edisi kedua. USA: Taylor and Francis Group, LLC.
34
LAMPIRAN
35
PANDUAN WAWANCARA
36
23. Apa terdapat pengecekan secara berkala untuk mesin-mesin yang terdapat
di hangar aeronautika ?
37
Formilir Penghapusan Barang Inventaris
1
2