Anda di halaman 1dari 30

BUKU PEDOMAN

KEMAH KERJA
SEMESTER GASAL 2023

PROGRAM STUDI
S1 TEKNIK GEODESI
DEPARTEMEN TEKNIK GEODESI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
1
2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penyusunan Buku Pedoman Kemah Kerja ini dapat
diselesaikan. Buku Pedoman ini disusun atas kerjasama dan masukan dari
berbagai pihak. Dengan segala kerendahan hari, kami sampaikan terimakasih
kepada seluruh pihak yang terlibat yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

Kemah Kerja merupakan matakuliah CAPSTONE yang menjadi puncak dari


pelaksanaan Pembelajaran di Program Studi S1 Teknik Geodesi, Departemen
Teknik Geodesi, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro. Kemah Kerja
memerlukan kemandirian dan Kerjasama dalam memecahkan masalah
keteknikan yang kompleks, sehingga perlu adanya suatu pedoman agar proses
pembelajaran berjalan tepat waktu, tepat proses, dan tepat hasil.

Buku Pedoman Kemah Kerja terdiri dari 4 bagian, yaitu Pendahuluan,


Pelaksanaan, Pembuatan Proposal dan Laporan, serta Tata Cara Penulisan
Proposal dan Laporan. Bagian pendahuluan menjabarkan tentang latar belakang
dan tujuan Kemah Kerja, serta aspek administrasi lainnya. Pada bagian
pelaksanaan, buku ini menjabarkan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh
mahasiswa, baik di kelas maupun di lapangan. Pada bagian ketiga dan keempat
berisi tentang isi dan tata cara penulisan proposal dan laporan.

Buku ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai pedoman umum bagi


mahasiswa maupun dosen untuk bersinergi dalam proses pembelajaran untuk
mencapai Capaian Pembelajaran Mata Kuliah dan Capaian Pembelajaran Lulusan
yang telah ditetapkan. Harapan yang paling besar tentu saja agar Kemah Kerja
dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat.

Semarang, 10 April 2023

Tim Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................i


DAFTAR ISI ............................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................. 4
I.1 Latar Belakang .............................................................. 4
I.2 Tujuan Kemah Kerja ........................................................ 4
I.3 Sasaran Kemah Kerja ....................................................... 2
I.4 Manfaat Kemah Kerja ...................................................... 2
I.5 Persyaratan Kemah Kerja .................................................. 2
I.6 Materi Kemah Kerja ........................................................ 3
BAB II PETUNJUK PELAKSANAAN .................................................. 4
II.1 Definisi-definisi ............................................................. 4
II.2 Waktu Pelaksanaan Kemah Kerja ......................................... 5
II.3 Tata Tertib Kemah Kerja ................................................... 5
II.4 Ujian Proposal Kegiatan Lapangan Kemah Kerja ........................ 6
II.5 Seminar Hasil 1 Kemah Kerja .............................................. 7
II.6 Seminar Hasil 2 Kemah Kerja .............................................. 8
II.7 Penilaian Kemah Kerja ..................................................... 9
BAB III PROPOSAL DAN LAPORAN KEMAH KERJA ............................... 10
III.1 Bagian Awal ................................................................ 10
III.1.1 Halaman Judul ....................................................... 10
III.1.2 Halaman Persetujuan................................................ 11
III.2 Bagian utama .............................................................. 11
III.2.1 Pendahuluan .......................................................... 11
III.2.2 Tinjauan Pustaka ..................................................... 12
III.2.3 METODE PELAKSANAAN .............................................. 12
III.2.4 Hasil dan Pembahasan ............................................... 13
III.2.5 Penutup ............................................................... 13
III.3 Bagian Akhir ............................................................... 13
BAB IV TATA CARA PENULISAN PROPOSAL DAN LAPORAN AKHIR KEMAH
KERJA 14
IV.1 Bahan dan Ukuran Kertas ................................................ 14

ii
IV.2 Format Penulisan ......................................................... 14
IV.3 Bilangan dan Satuan ...................................................... 14
IV.4 Jarak Baris ................................................................. 14
IV.5 Batas Tepi .................................................................. 15
IV.6 Pengisian Halaman Naskah .............................................. 15
IV.7 Alinea Baru ................................................................ 15
IV.8 Permulaan Kalimat ....................................................... 15
IV.9 Bab dan sub bab .......................................................... 15
IV.10 Rincian ..................................................................... 16
IV.11 Penomoran ................................................................. 16
IV.12 Tabel dan Gambar ........................................................ 17
IV.13 Bahasa ...................................................................... 18
IV.14 Istilah ....................................................................... 19
IV.15 Kesalahan-kesalahan yang sering terjadi .............................. 19
IV.16 Penulisan Sitasi ............................................................ 19
IV.17 Kutipan ..................................................................... 20
IV.18 Istilah Baru................................................................. 20
IV.19 Daftar Pustaka ............................................................ 20
Lampiran 1. Contoh Cover Proposal Kegiatan Lapangan Kemah Kerja ...... 23
Lampiran 2. Contoh Cover Laporan Sementara Kemah Kerja ................ 24
Lampiran 3. Contoh Cover Laporan Akhir Kemah Kerja ....................... 25
Lampiran 4. Contoh Halaman Pengesahan Laporan Akhir Kemah Kerja ..... 26

iii
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Kemah Kerja adalah salah satu mata kuliah yang wajib diikuti oleh seluruh
mahasiswa Program Studi S1 Teknik Geodesi, Fakultas Teknik, Universitas
Diponegoro. Beban mata kuliah Kemah Kerja adalah 3 SKS yang dapat
dilaksanakan pada semester VII atau Semester VIII. Mata Kuliah Kemah Kerja
dapat diambil oleh mahasiswa secara berkelompok yang dibimbing dan diuji
oleh dosen yang memiliki kualifilasi dan kompetensi yang sesuai dengan
bidangnya.
Kerja Kerja merupakan mata kuliah CAPSTONE yang menjadi puncak
dari proses pembelajaran di Prodi S1 Teknik Geodesi FT UNDIP. Mahasiswa
peserta Kemah Kerja akan mengikuti proses pembelajaran berbasis Project
(Project Based) yang mencakup 9 (Sembilan) Capaian Pembelajaran Lulusan
Prodi S1 Teknik Geodesi FT UNDIP. Sasaran utama dari Kemah Kerja adalah
mahasiswa mampu menghasilkan produk atau prosedur informasi geospasial
yang menjadi solusi bagi permasalahan di dunia akademis maupun
masyarakat umum.
Kemah Kerja berbeda dengan Tugas Akhir. Mata kuliah Tugas Akhir
adalah mata kuliah berbasis riset yang menekankan pada kerja individu,
sedangkan Kemah Kerja adalah mata kuliah berbasis project yang
menekankan pada kerja kelompok. Kemah Kerja bukan hanya bertujuan
mengembangkan kemampuan kognitif saja, melainkan juga kemampuan
Psikomotorik dan Afektif dalam melakukan unjuk kerja secara individual
maupun kelompok.

I.2 Tujuan Kemah Kerja

Kemah Kerja bertujuan untuk:


1. Menyelenggarakan pembelajaran yang menekankan pada penerapan ilmu
teknologi geospasial untuk memecahkan permasalahan internal keilmuan
dan permasalahan masyarakat

4
2. Menyelenggarakan pembelajaran yang menekankan pada keseimbangan
aspek kognitif, psikomotorik, dan afektif
3. Menyelenggarakan pembelajaran yang menekankan pada kemandirian
dan tanggung jawab individual maupun kelompok
4. Menyelenggarakan pembelajaran yang menekankan pada project based
learning yang menghasilkan karya ilmiah berupa prototipe produk atau
prosedur, dan laporan akhir kemah kerja

I.3 Sasaran Kemah Kerja

Sasaran yang diingin dicapai dalam pelaksanaan Kemah Kerja adalah”


1. Menghasilkan produk atau prosedur informasi geospasial yang bermanfaat
bagi keilmuan dan masyarakat umum.
2. Membentuk lulusan yang memiliki 9 (Sembilan) Capaian Pembelajaran
Lulusan Prodi S1 Teknik Geodesi FT UNDIP

I.4 Manfaat Kemah Kerja

Manfaat pelaksanan Kemah Kerja, antara lain:


1. Mengenali permasalahan di masyarakat secara lebih komprehensif
2. Mengkorelasikan permasalahan di masyarakat dengan keilmuan
geospasial yang telah dipelajari
3. Meningkatkan Kerjasama kelompok dalam menyelesaian permasalahan
4. Meningkatkan citra Program Studi S1 Teknik Geodesi FT UNDIP di
masyrakat
5. Mempermudah dalam mengerjakan tugas akhir yang bersifat individual

I.5 Persyaratan Kemah Kerja

Mahasiswa dapat mengikuti pembelajaran Mata Kuliah Kemah Kerja jika


memenuhi persyaratan berikut:
1. Telah menempuh Mata Kuliah sekurang-kurangnya 110 SKS
2. Telah Lulus semua Mata Kuliah dengan Praktikum
3. Mencantumkan mata kuliah Kemah Kerja dalam IRS
4. Diikuti oleh sekurang-kurangnya 5 mahasiswa

2
Mahasiswa dapat mengikuti kegiatan lapangan Mata Kuliah Kemah Kerja jika
memenuhi persyaratan berikut:
1. Telah lulus seminar proposal kegiatan lapangan
2. Memiliki surat keterangan atau izin pelaksanaan dari tempat kegiatan
lapangan Kemah Kerja
3. Memiliki surat keterangan sehat dari dokter

I.6 Materi Kemah Kerja

Materi Mata Kuliah Kemah Kerja sebagai berikut:


1. Menguraikan permasalahan sosial ekonomi masyarakat dan solusi dari
tinjauan geodesi dan geomatic
2. Menguraikan metode-metode akuisisi data
3. Menguraikan Metode-metode pengolahan data.
4. Menyusun rencana anggaran biaya proyek dan skema pembiayaan
5. Persiapan administrasi dan sumber daya proyek
6. Aplikasi peralatan survey dan pemetaan
7. Evaluasi kinerja pekerjaan
8. Trial dan error dalam pekerjaan
9. Pembuatan prototipe produk
10. Analisis user usability dan user experiences produk survey pemetaan
11. Teknik penulisan karya ilmiah
12. Teknik presentasi dan publikasi

3
BAB II
PETUNJUK PELAKSANAAN

II.1 Definisi-definisi
Beberapa definisi yang digunakan dalam Kemah Kerja, antara lain:
1. Kemah Kerja adalah salah satu mata kuliah wajib yang harus diambil
oleh mahasiswa sebagai syarat untuk menyelesaikan studi pada
Program Studi S1 Teknik Geodesi FT UNDIP. Bobot Kemah Kerja setara
dengan 3 SKS yang ekuivalen dengan 6 sampai dengan 9 jam belajar per
minggu.
2. Pelaksana Kemah Kerja adalah mahasiswa yang telah mengambil mata
kuliah pada IRS serta telah memenuhi persyaratan akademis
Universitas, Fakultas Teknik, maupun Program Studi
3. Pembimbing Kemah Kerja adalah dosen tetap pada prodi yang
ditugaskan oleh prodi sesuai dengan peraturan yang berlaku dan
tertulis pada SK Pengampu Mata Kuliah Kemah Kerja.
4. Pelaksanaan Kemah Kerja adalah proses kegiatan mahasiswa secara
berkelompok untuk menghasilkan suatu karya ilmiah berupa Produk
dan Prosedur yang telah melalui proses diskusi, kerja laboratorium,
kerja lapangan, dan diseminasi.
5. Bimbingan Kemah Kerja adalah kegiatan tatap muka yang dilakukan
oleh dosen pembimbing dan mahasiswa dalam rangka diskusi,
pemberian arahan, dan pelaporan kemajuan kegiatan Kemah Kerja.
6. Hasil Karya Kemah Kerja adalah hasil pelaksanaan Kemah Kerja berupa
prototype karya Kemah Kerja dan disertai dengan laporan ilmiah yang
dituliskan sesuai dengan panduan penulisan Kemah Kerja.
7. Penilai/Penguji Kemah Kerja adalah dosen pembimbing yang
melakukan evaluasi terhadap kinerja mahasiswa, produk, dan laporan
Kemah Kerja yang telah diselesaikannya.
8. Ujian Proposal Kegiatan Lapangan Kemah Kerja adalah forum tertutup
yang dilakukan untuk mengevaluasi kesiapan mahasiswa untuk
melakukan kegiatan lapangan.
9. Seminar Hasil 1 Kemah Kerja adalah forum tertutup yang dilakukan
untuk mengevaluasi Produk Kemah Kerja. Laporan Sementara Kemah
Kerja dan kesiapan mahasiswa untuk melakukan seminar dan publikasi
karya ilmiah ke masyarakat umum.
10. Seminar Hasil 2 Kemah Kerja adalah forum terbuka yang dilakukan
untuk memperoleh mempublikasikan karya ilmiah ke masyarakat
umum dan memperoleh masukan dari masyarakat.

4
11. Nilai
Kemah Kerja adalah nilai kumulatif semua aspek penilaian yang
dikeluarkan oleh Pembimbing Kemah Kerja.

II.2 Waktu Pelaksanaan Kemah Kerja


Waktu pelaksanaan Kemah Kerja adalah semester VII atau VIII. Kemah
Kerja dilakukan selama kurang lebih 4 hingga 6 bulan sepanjang semester.
Kemah Kerja diperlakukan sebagai mata kuliah wajib sehingga ketentuan
yang berlaku sesuai dengan peraturan akademis yang berlaku. Jika
pelaksanaan Kemah Kerja melampaui batas waktu semester atau
mendapatkan nilai dibawah standar kelulusan, maka Kemah Kerja
mahasiswa tersebut dianggap gagal/batal.

II.3 Tata Tertib Kemah Kerja


Setiap peserta kemah Kerja harus mematuhi Tata tertib Kemah Kerja,
sebagai berikut:
1. Mahasiswa harus mematuhi peraturan akademik Universitas
Diponegoro yang berlaku
2. Mahasiswa peserta Kemah Kerja wajib mematuhi jadwal
pembelajaran yang telah ditetapkan, baik di kelas maupun di
lapangan.
3. Setiap kegiatan pembelajaran yang dihadiri oleh Dosen dan
Mahasiswa, ketua kelompok wajib membawa dan mengisi Berita Acara
kegiatan yang berisi data tempat, tanggal, waktu, jenis kegiatan, dan
catatan dosen yang ditandatangani oleh dosen dan ketua kelompo;
4. Setiap akhir periode bimbingan, kemajuan Kemah Kerja akan ditinjau
kembali oleh Dosen Pembimbing dan sebuah laporan singkat mengenai
kemajuannya wajib ditulis oleh mahasiswa pada tempat yang telah
disediakan dalam lembar kegiatan bimbingan;
5. Mahasiswa yang tidak mengikuti kegiatan pembelajaran lebih dari 75%
tanpa alasan yang dapat dibenarkan akan dikenai sanksi pembatalan
Kemah Kerja;
6. Seluruh mahasiswa hanya boleh mengikuti kegiatan Kemah Kerja di
lapangan setelah proposal kegiatan lapangan diseminarkan dan
disetujui oleh Dosen Pembimbing Kemah Kerja.
7. Semua Penggunaan alat, bahan, ruang, dana, dan personil yang
dikelola oleh prodi harus atas persetujuan Ketua Departemen Teknik
Geodesi FT UNDIP

5
8. Semua Penggunaan alat, bahan, ruang, dana, dan personil yang
berasal dari pihak lain harus diketahui oleh Ketua Departemen Teknik
Geodesi FT UNDIP.
9. Mahasiswa harus menyerahkan atau mendiseminasi Karya ilmiah
berupa Produk, Laporan Sementara, dan Laporan Akhir Kemah Kerja
di depan Dosen Pembimbing Kemah Kerja.
10. Mahasiswa harus menyerahkan atau mendiseminasi atau
mempublikasikan Karya ilmiah berupa Produk beserta Panduan
Penggunaan kepada masyarakat pengguna.
11. Prodi S1 Teknik Geodesi dapat mengambil tindakan atau kebijakan
untuk hal-hal yang belum diatur dalam buku panduan Kemah Kerja ini;

II.4 Ujian Proposal Kegiatan Lapangan Kemah Kerja

Proposal Kegiatan Lapangan Kemah Kerja merupakan kompilasi hasil


pemikiran dan diskusi seluruh kelompok mahasiswa Kemah Kerja. Ujian
Proposal Kemah Kerja bertujuan untuk menilai kesiapan seluruh
mahasiswa untuk melakukan kegiatan di lapangan. Mahasiswa dapat
mendaftar untuk melakukan seminar proposal setelah melakukan proses
pembelajaran atau bimbingan dengan dosen pembimbing minimal 4 kali
dan telah disetujui oleh dosen pembimbing.

Naskah Proposal Kegiatan Lapangan terdiri atas 3 (tiga) bab, yaitu Bab I
Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, dan BAB III Metode Pelaksanaan, dan
Daftar Pustaka, serta lampiran-lampiran. Bab I sekurang-kurangnya berisi
latar belakang, rumusan masalah, tujuan kemah kerja, dan kerangka
pemikiran. Bab II berisi gambaran umum wilayah studi, serta tinjauan
terhadap penelitian-penelitian yang relevan. Bab III berisi metode akuisisi,
metode pengolahan, dan cara analisis data, serta jadwal dan skema
pekerjaan lapangan. Ujian proposal dapat dilaksanakan dengan setelah
Mahasiswa menyerahkan 4 (empat) rangkap naskah proposal kegiatan kemah
kerja selambat-lambatnya 7 hari sebelum pelaksanaan ujian proposal.

Tata Cara Pelaksanaan Ujian Proposal Kemah Kerja:


1. Sebelum ujian dimulai, mahasiswa telah hadir maksimal 15 menit
sebelum ujian dimulai.
2. Ujian proposal dilakukan dalam tiga sesi, yaitu presentasi, tanya-
jawab, dan kesimpulan dan saran dari Tim Penguji.
3. Pada saat pelaksanaan ujian proposal, mahasiswa berpakaian rapi
dengan bawahan warna hitam dan atasan berwarna putih, dan berdasi

6
(untuk laki-laki) dan memakai sepatu dengan kaos kaki;
4. Proposal Kegiatan Lapangan dipresentasikan per bagian oleh Ketua-ketua
Kelompok Mahasiswa dengan total waktu maksimal 30 menit.
5. Tim Penguji memiliki hak untuk menanyakan redaksi dan substansi dari
Proposal Kegiatan Lapangan
6. Tim Penguji memiliki hak untuk menilai kelayakan dari Proposal Kegiatan
Lapangan, dan memberikan saran.
7. Pada kasus proposal dianggap belum layak atau proposal diterima dengan
perbaikan, mahasiswa diwajibkan mengumpulkan perbaikan proposal
selambat-lambatnya 3 (tiga) hari setelah pelaksanaan ujian proposal.

II.5 Seminar Hasil 1 Kemah Kerja

Produk dan laporan Kemah Kerja merupakan kompilasi hasil pekerjaan


seluruh kelompok mahasiswa Kemah Kerja. Seminar Hasil 1 1 Kemah Kerja
bertujuan untuk menilai kelayakan produk yang dihasilkan dari kegiatan
Kemah Kerja dan menilai seluruh proses kemah kerja. Mahasiswa dapat
mendaftar untuk melakukan Seminar Hasil 1 setelah menyelesaikan
Produk dan Draft Laporan Sementara Kemah Kerja.

Naskah Laporan Sementara Kemah Kerja terdiri atas 5 (lima) bab, yaitu Bab
I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, dan BAB III Metode Pelaksanaan, Bab
IV Hasil dan Pembahasan, Bab V Penutp, dan Daftar Pustaka, serta lampiran-
lampiran. Bab I sekurang-kurangnya berisi latar belakang, rumusan masalah,
tujuan kemah kerja, dan kerangka pemikiran. Bab II berisi gambaran umum
wilayah studi, serta tinjauan terhadap penelitian-penelitian yang relevan.
Bab III berisi metode akuisisi, metode pengolahan, dan cara analisis data,
serta jadwal dan skema pekerjaan lapangan. Seminar Hasil 1 dapat
dilaksanakan dengan setelah Mahasiswa menyerahkan Produk Kemah Kerja
dan 4 (empat) rangkap laporan kegiatan kemah kerja selambat-lambatnya 7
hari sebelum pelaksanaan seminar.

Tata Cara Pelaksanaan Seminar Hasil 1 Kemah Kerja:


1. Mahasiswa telah hadir maksimal 15 menit sebelum seminar dimulai.
2. seminar dilakukan dalam tiga sesi, yaitu presentasi, tanya-jawab, dan
kesimpulan dan saran dari Tim Penguji.
3. Pada saat pelaksanaan seminar, mahasiswa berpakaian rapi dengan
bawahan warna hitam dan atasan berwarna putih, dan berdasi (untuk
laki-laki) dan memakai sepatu dengan kaos kaki;
4. Produk dan Laporan Kemah Kerja dipresentasikan per bagian oleh Ketua-

7
ketua Kelompok Mahasiswa dengan total waktu maksimal 30 menit.
5. Tim Penguji memiliki hak untuk menguji penggunaan Produk Kemah Kerja
dan menanyakan redaksi dan substansi dari Laporan Kemah Kerja
6. Tim Penguji memiliki hak untuk menilai kelayakan dari Produk dan
Laporan Kemah Kerja.
7. Pada kasus Produk dan Laporan Kemah Kerja dianggap belum layak atau
diterima dengan perbaikan, mahasiswa diwajibkan mengumpulkan
perbaikan selambat-lambatnya 3 (tiga) hari setelah pelaksanaan seminar.

II.6 Seminar Hasil 2 Kemah Kerja

Seminar Hasil 2 Kemah Kerja bertujuan untuk mempresentasikan produk


yang dihasilkan dari kegiatan Kemah Kerja kepada masyarakat di lokasi
kemah kerja. Mahasiswa dapat mendaftar untuk melakukan Seminar Hasil
2 setelah Seminar 1 dilaksanakan. Seminar Hasil 2 dapat dilaksanakan
dengan setelah Mahasiswa menyerahkan revisi Produk Kemah Kerja dan 4
(empat) rangkap laporan kegiatan kemah kerja selambat-lambatnya 3 hari
sebelum pelaksanaan seminar hasil 2.

Peserta Seminar Hasil 2 adalah mahasiswa Kemah Kerja, Dosen Pembimbing,


Masyarakat di lokasi kemah kerja. Kegiatan Seminar Hasil 2 terbuka bagi
masyarakat umum, wartawan, dan dapat dipublikasikan melalui media massa
maupun media sosial. Tata Cara Pelaksanaan Seminar Hasil 2 Kemah Kerja,
yaitu:
1. Mahasiswa telah hadir maksimal 60 menit sebelum seminar dimulai.
2. Mahasiswa menyiapkan peralatan dan bahan seminar
3. Seminar dilakukan dalam beberapa sesi sesuai dengan kesepakatan.
4. Pada saat pelaksanaan seminar, mahasiswa berpakaian rapi sesuai
kesepakatan, dan memakai sepatu dengan kaos kaki;
5. Produk kemah Kerja dipresentasikan per bagian oleh Ketua-ketua
Kelompok Mahasiswa dengan total waktu maksimal 30 menit.
6. Masyarakat diberikan kesempatan menguji dan menanyakan penggunaan
Produk Kemah Kerja
7. Masyarakat diberikan kesempatan untuk menyampaikan pandangannya
tentang Produk dan pelaksanaan Kemah Kerja.
8. Pada kasus Produk belum memenuhi harapan pengguna, mahasiswa
diwajibkan melakukan perbaikan dan menuliskan permasalahan dalam
Seminar Hasil 1 dan Seminar Hasil 2 dalam Laporan Akhir Kemah Kerja
yang harus diserahkan selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari setelah
pelaksanaan seminar hasil 2.

8
II.7 Penilaian Kemah Kerja

Nilai Akhir Kemah Kerja mahasiswa merupakan akumulasi nilai yang tercatat
pada rubrik penilaian yang dibuat oleh Dosen Pembimbing. Mahasiswa
dinyatakan lulus Mata Kuliah Kemah Kerja jika memperoleh nilai A atau B.

9
BAB III
PROPOSAL DAN LAPORAN KEMAH KERJA

Dokumen penting yang harus disusun dalam Kemah Kerja adalah Proposal
Kegiatan Lapangan Kemah Kerja, Laporan Sementara Kemah Kerja, dan
Laporan Akhir Kemah Kerja. Proposal Kegiatan Lapangan Kemah Kerja
diajukan sebelum mahasiswa melakukan kegiatan lapangan untuk
menyampaikan kesiapan. Laporan Sementara Kemah Kerja diajukan setelah
mahasiswa menyelesaikan Produk Kemah Kerja. Laporan Akhir Kemah Kerja
diserahkan setelah mahasiswa melakukan seminar dan publikasi produk
kepada masyarakat untuk melaporkan keseluruhan kegiatan Kemah Kerja.

Proposal dan laporan Kemah Kerja terdiri dari bagian awal, bagian utama, dan
bagian akhir dengan format penulisan yang telah ditentukan. Bagian awal
proposal dan laporan relative sama. Bagian utama untuk proposal hanya
terdiri atas 3 (tiga) bab.

III.1 Bagian Awal

Bagian awal mencakup halaman judul (lampiran 1) dan halaman


persetujuan (lampiran 2)

III.1.1 Halaman Judul

Halaman judul memuat judul kemah kerja, lambang UNDIP, nama


angkatan, semester pelaksanaan, program studi, dan waktu pengajuan
Kemah Kerja. Ketentuan halaman judul, yaitu:
a. Judul penelitian dibuat sesingkat-singkatnya, padat, jelas, dan tidak
ambigu.
b. Lambang Universitas Diponegoro resmi dengan tinggi 6 cm.
c. Nama Angkatan ditulis dengan lengkap dengan huruf kapital.
d. Semester pelaksanaan disesuaikan dengan semester IRS.
e. Program studi adalah nama program studi yaitu Program Studi S1
Teknik Geodesi, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro.
f. Waktu pengajuan ditunjukkan dengan menuliskan bulan dan tahun di
bawah baris kata Semarang
g. Penulisan pada halaman judul diketik dengan 1 (satu) spasi

10
III.1.2 Halaman Persetujuan

Halaman ini berisi tentang persetujuan Dosen pembimbing lengkap dengan


tanda tangan dan gelar akademik serta dilengkapi dengan tanggal
persetujuan proposal atau laporan.

III.2 Bagian utama

Bagian utama proposal terdiri atas 3 (tiga) Bab, yaitu: Bab I Pendahuluan, Bab II
Tinjauan Pustaka, dan Bab III Metode Pelaksanaan. Laporan Sementara dan Laporan
Akhir atas 5 (lima) Bab, yaitu: Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, dan Bab
III Metode Pelaksanaan, Bab IV Hasil dan Pembahasan, dan Bab V Penutup.

III.2.1 Pendahuluan
Pendahuluan memuat tentang latar belakang, permasalahan, tujuan,
manfaat, tinjauan pustaka, metode penelitian, dan jadwal penelitian.
1) Latar Belakang
Latar belakang masalah berisi ide, gagasan, dan kajian-kajian terdahulu
yang terkait dengan masalah.
2) Rumusan Masalah
Rumusan masalah memuat penjelasan mengenai alasan mengkaji masalah
yang dikemukakan dalam proposal dipandang menarik, penting, dan
perlu untuk dikaji.
3) Tujuan
Tujuan merupakan pernyataan untuk menyelesaiakan permasalahan yang
telah dirumuskan pada rumusan masalah. Kalimat yang digunakan harus
jelas, akurat, dan tidak menimbulkan kesalahan interpretasi kata.
4) Manfaat
Manfaat yang diharapkan adalah memberikan kontribusi bagi
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, masyarakat, dan
lingkungan.
5) Ruang Lingkup
Ruang lingkup berisi pembatasan-pembatasan dan asumsi-asumsi agar
kegiaatan Kemah Kerja dapat selesaikan dengan hasil yang optimal.

11
III.2.2 Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka berisi pembahasan yang sistematis terhadap hasil


penelitian yang terdahulu yang terkait langsung maupun tidak langsung
dengan masalah yang dikaji dalam Kemah Kerja. Pada bagian ini, proposal
atau laporan harus mencantumkan mengenai kekurangan-kekurangan
penelitian terdahulu yang belum terpecahkan dan memerlukan kajian
lebih lanjut.
Tinjauan Pustaka sebaiknya disusun berdasarkan sumber aslinya,
sehingga data dan informasi yang disajikan lebih akurat. Kutipan-kutipan
sekurang-kurangnya harus menyertakan nama belakang penulis dan tahun
penulisannya. Kutipan dapat juga disampaikan secara lengkap dengan
mencantumkan nama penulis, judul buku, dan tahun penerbitan yang
sesuai yang tertulis pada daftar pustaka.

III.2.3 METODE PELAKSANAAN

Metode pelaksanaan berisi uraian tentang alat dan bahan yang digunakan,
tahap pengumpulun data, pengolahan data, verifikasi dan validasi, Teknik
analisis, dan metode penyusunan prototype hasil Kemah Kerja. Proposal
Kegiatan Lapangan Kemah Kerja harus menyertakan Jadwal Penelitian
dan Rencana Anggaran Biaya beserta Skema Pembiayaan Kemah Kerja.

III.2.3.1 Jadwal Pelaksanaan Kemah Kerja


Jadwal Pelaksanaan Kemah Kerja dapat diuraikan dalam bentuk tabel
yang disertai dengan penjelasan pada setiap tahap kegiatan. Tabel
jadwal harus memuat jenis-jenis kegiatan secara rinci dan waktu yang
diperlukan untuk melaksanakan setiap kegiatan.

III.2.3.2 Rencana Anggaran Biaya dan Skema Pembiayaan Kemah


Kerja
Rencana Anggaran Biaya diuraikan dalam bentuk tabel yang disertai
dengan penjelasan biaya yang diperlukan untuk setiap tahap kegiatan.
Tabel Rencana Anggaran Biaya harus memuat jenis-jenis pengeluran
secara rinci yang diperlukan untuk melaksanakan setiap kegiatan.
Skema pembiayaan berisi sumber-sumber pendapatan yang digunakan
untuk membiayai kegiatan Kemah Kerja seperti yang tercantum pada
Tabel RAB. Skema pembiayaan sebaiknya disajikan dalam bentuk table.

12
III.2.4 Hasil dan Pembahasan

Hasil Penelitian dipaparkan dalam uraian yang jelas. Hasil penelitian


berupa uraian atau penelitian yang bersifat desktiptif sebaiknya disusun
dengan sistematika yang baik. Dalam hasil penelitian dilengkapi dengan
tabel, grafik, gambar, ataupun peta dan ditempatkan sedekat mungkin
dengan pembahasan (diusahakan jangan diletakkan dalam lampiran) agar
pembaca dapat lebih mudah mengikuti uraian pembahasan. Pembahasan
tentang hasil yang diperoleh dalam penjelasan teoritis, baik secara
kualitatif maupun kuantitatif ataupun statistic. Pembahasan hasil
hendaknya dibandingkan dengan Kemah Kerja atau penelitian terdahulu
yang telah diriviu dalam tinjauan pustaka.

III.2.5 Penutup

Bab ini berisikan tentang kesimpulan dari hasil penelitian yang telah
dicapai. Kesimpulan harus menjawab tujuan penelitian. Saran dibuat
berdasarkan pengalaman penulis ditujukan kepada para
mahasiswa/peneliti dalam bidang sejenis yang ingin melanjutkan atau
mengembangkan penelitian. Saran disini bukan untuk penentu kebijakan.

III.3 Bagian Akhir

Bagian akhir proposal atau Laporan Kemah Kerja terdiri dari daftar
pustaka dan lampiran. Daftar pustaka disusun seperti ketentuan yang
berlaku. Lampiran digunakan untuk memaparkan data atau keterangan
lain untuk melengkapi uraian yang telah disajikan dalam bagian utama
proposal atau laporan.

13
BAB IV
TATA CARA PENULISAN PROPOSAL DAN LAPORAN AKHIR KEMAH KERJA

IV.1 Bahan dan Ukuran Kertas


Bahan dan Ukuran kertas yang digunakan untuk proposal dan laporan
adalah:
a. Naskah dibuat di atas kertas HVS 70gr/m2 berwarna putih ukuran A4
(210 mm x 297 mm), dan tidak bolak-balik,.
b. Naskah dijilid dengan softcover berwarna biru muda.

IV.2 Format Penulisan


Format penulisan yang digunakan untuk proposal dan laporan adalah:
a. Naskah diketik dengan jenis huruf times new roman, 12 pt. Ukuran
huruf pada table dan gambar minimal setara dengan huruf times new
roman dengan ukuran 12 pt.
b. Kata asing harus ditulis dengan huruf miring atau italic
c. Lambang, huruf, atau tanda-tanda yang lain diketik menggunakan
fasilitas symbol atau equation pada perangkat lunak pengolah kata.

IV.3 Bilangan dan Satuan


Aturan penulisan bilangan dan satuan untuk proposal dan laporan adalah:
a. Bilangan ditulis dengan angka, contoh: 45 tahun. Pada permulaan
kalimat, bilangan dituluskan dengan huruf, contoh: empat puluh lima
tahun.
b. BIlangan desimal ditandai dengan koma, bukan dengan titik, contoh:
Panjang jalan yang terdampak kemacetan adalah 75,45 km.
c. Satuan dalam naskah harus menggunakan Satuan Sistem
Internasional.

IV.4 Jarak Baris


Aturan jarak baris yang digunakan untuk proposal dan laporan adalah:
a. Naskah ditulis dengan aturan rata kanan dan kiri.
b. Jarak antara 2 baris kalimat berurutan pada bagian utama naskah
adalah 1,5 spasi. Jarak antara 2 baris kalimat berurutan pada bagian
awal dan akhir naskah adalah 1 spasi.
c. Jarak antara paragraf satu dengan yang lainnya adalah 1,5 spasi.

14
IV.5 Batas Tepi
Margin atau batas pengetikan dari tepi kertas adalah sebagai berikut:
a. Tepi atas: 4 cm
b. Tepi bawah: 3 cm
c. Tepi Kiri: 4 cm
d. Tepi Kanan: 3 cm

IV.6 Pengisian Halaman Naskah


Setiap halaman naskah harus terisi penuh, kecuali pada akhir bab.
Pengetikan harus dimulai dari batas tepi kiri ke batas tepi kanan, tanpa
ada ruang yang terbuang.

IV.7 Alinea Baru

Kalimat pertama pada awal paragraf menjorok ke dalam sejauh 1,27 cm


atau 7 karakter dari batas tepi kiri.

IV.8 Permulaan Kalimat

Suatu kalimat tidak boleh diawali dengan kata sambung, misalnya:


sehingga, sedangkan. Penulisan kata sambung untuk kalimat majemuk di
awal kalimat sebaiknya dihindari, seperti: karena, kecuali.
Bilangan, lambang, atau rumus kima di awal kalimat harus dieja,
misalnya: Seratus dua puluh tiga untuk 123, dan Oksigen untuk O2.

IV.9 Bab dan sub bab


Aturan penulisan Bab dan Sub Bab yang digunakan untuk proposal dan
laporan adalah:
a. Nomor Bab dan Judul Bab harus diketikkan pada halaman baru dengan
huruf kapital tebal (Bold) dengan ukuran 14 pt, simetris di tengah,
dan tidak diakhiri dengan titik.
b. Judul Bab ditulis di bawah Nomor Bab
c. Nomor Sub Bab Tingkat 1 dan Judul Sub Bab Tingkat 1 harus diketikkan
berurutan dengan huruf tebal (Bold) dengan ukuran 13 pt, rata kiri,
dan tidak diakhiri dengan titik.
d. Huruf pertama pada setiap kata Judul Sub Bab Tingkat 1 diketik
dengan huruf kapital, kecuali kata penghubung dan kata depan.

15
e. Nomor Sub Bab Tingkat 2 dan Judul Sub Bab Tingkat 2 harus diketikkan
berurutan dengan huruf tebal (Bold) dengan ukuran 12 pt, rata kiri,
dan tidak diakhiri dengan titik.
f. Huruf pertama pada setiap kata Judul Sub Bab Tingkat 2 diketik
dengan huruf kapital, kecuali kata penghubung dan kata depan.
Kalimat pertama sesudah subbab dimulai dengan alinea baru.
g. Nomor Sub Bab Tingkat 3 dan Judul Sub Bab Tingkat 3 harus diketikkan
berurutan dengan huruf biasa (reguler) dengan ukuran 12 pt, rata kiri,
dan tidak diakhiri dengan titik.
h. Huruf pertama pada setiap kata Judul Sub Bab Tingkat 3 diketik
dengan huruf kapital, kecuali kata penghubung dan kata depan.
Kalimat pertama sesudah subbab dimulai dengan alinea baru.

IV.10 Rincian
Penjelasan dalam bentuk rincian harus menggunakan nomor urut angka
atau huruf. Tidak dibolehkan menggunakan simbol garis hubung (-) atau
symbol-simbol lain di depan rincian.

IV.11 Penomoran
Aturan penomoran halaman, bab, sub bab, gambar, tabel, dan persamaan
adalah sebagai berikut:
a. Halaman
a.1 Bagian awal proposal atau laporan, mulai dari halaman judul
sampai ke abstraksi, diberi nomor halaman dengan angka
romawi kecil.
a.2 Bagian utama dan bagian akhir proposal atau laporan, mulai
dari Bab I hingga halaman terakhir, diberi nomor halaman
dengan angka arab.
a.3 Nomor halaman Bagian awal proposal atau laporan
ditempatkan di sebelah tengah bawah.
a.4 Nomor halaman Bagian utama dan akhir proposal atau laporan
ditempatkan di sebelah kanan bawah.
b. Penomoran Bab dan Sub Bab
Penomoran bab menggunakan angka romawi. Penomoran Sub bab
dilakukan secara otomatis yang diawali dengan nomor Bab dalam
bentuk angka romawi dan dilanjutkan dengan nomor sub bab dalam
bentuk angka arab.
c. Penomoran Tabel
Penomoran tabel diawali dengan nomor Bab dalam bentuk angka
romawi dan dilanjutkan dengan nomor urut tabel dengan angka Arab.

16
d. Penomoran Gambar
Penomoran gambar diawali dengan nomor Bab dalam bentuk angka
romawi dan dilanjutkan dengan nomor urut gambar dengan angka Arab.
e. Penomoran Persamaan
Penomoran persamaan diawali dengan nomor Bab dalam bentuk angka
arab dan dilanjutkan dengan nomor urut persamaan dengan angka Arab.
Nomor persamaan ditulis di dalam kurung dan ditempatkan di dekat
batas tepi kanan halaman.
Contoh:
....................................(2.1)

IV.12 Tabel dan Gambar

Aturan penulisan tabel dan gambar adalah sebagai berikut:


a. Tabel
a.1. Nomor Tabel yang diikuti dengan judul ditempatkan simetris di
atas tabel, tanpa diakhiri dengan titik.
a.2. Tabel tidak boleh dipotong, kecuali jika ukuran table melebihi
batas tepi atas bawah halaman dan tidak mungkin disajikan dalam
satu halaman.
a.3. Pada kasus table yang harus dipotong, maka di atas potongan table
pada halaman selanjutnya, harus dicantumkan nomor tabel dan
kata “Lanjutan” dengan dicetak miring (italic), tanpa judul. Tabel
lanjutan harus dibuat simetris dengan tabel dihalaman
sebelumnya.
a.4. Jika ukuran tabel lebih lebar dari batas kiri kanan halaman, tabel
dapat ditampilkan secara memanjang (landscape) dengan bagian
atas tabel diletakkan di sebelah kiri kertas.
a.5. Kolom-kolom diberi nama dan pemisahan dengan spasi antara yang
satu dengan yang lainnya cukup tegas.
a.6. Tabel harus ditulis dengan huruf Times New Roman minimal 8 pt.
a.7. Tabel yang berasal dari sumber lain harus menyertakan sumber
yang diletakkan dibawah tabel sebelah kiri dengan dicetak miring.

b. Gambar
b.1. Diagram, skema, bagan, gambar, grafik, peta, dan foto
diklasifikasikan sebagai gambar.
b.2. Gambar ditempatkan secara simetris dari kiri dan kanan halaman.

17
b.3. Gambar disajikan secara utuh dan proporsional.
b.4. Jika gambar akan disajikan memanjang (landscape), maka bagian
atas gambar harus diletakkan di sebelah kiri kertas.
b.5. Nomor gambar yang diikuti dengan judulnya diletakkan simetris
di bawah gambar tanpa diakhiri dengan titik.
b.6. Keterangan gambar dapat dituliskan pada tempat-tempat yang
kosong di dalam gambar, dan dapat dibaca dengan jelas. Ukuran
huruf minimal pada gambar setara dengan Times New Roman 8pt.

c. Peta
c.1. Aturan tata letak peta hampir sama dengan tata letak gambar.
c.2. Peta disajikan dalam satu halaman utuh.
c.3. Peta dapat diletakkan secara portrait atau landscape dengan
proporsi yang seimbang.
c.4. Peta sebaiknya dilengkapi dengan batas dan nama administrasi,
jaringan jalan, dan sungai.
c.5. Peta harus sesuai dengan kaidah kartografis. Syarat informasi
minimal yang harus ada pada peta pada bagian utama proposal
atau laporan adalah Judul Peta, Skala Batang Peta, Orientasi,
Legenda, Grid atau Graticule Peta. Jika menggunakan grid, maka
harus menuliskan keterangan sistem proyeksi yang digunakan.
c.6. Ukuran huruf minimal anotasi dan keterangan pada peta setara
dengan Times New Roman 8pt.

IV.13 Bahasa
Bahasa yang dipakai adalah Bahasa Indonesia yang baku. Kalimat harus
dituliskan dengan format lengkap, antara lain:
1) Subyek (S), Predikat (P), Obyek (O), Keterangan (K).
2) Subyek (S), Predikat (P), Obyek (O).
3) Obyek (O), Predikat (P), Subyek (S), Keterangan (K).
4) Obyek (O), Predikat (P), Subyek (S)
5) Keterangan (K), Subyek (S), Predikat (P), Obyek (O).
6) Keterangan (K), Obyek (O), Predikat (P), Subyek (S).
Kata-kata ganti orang, seperti: aku, kamu, kami, kita, mereka, kalian,
dia, dan lain-lain tidak boleh digunakan. Pada Kata Pengantar, kata saya,
aku, kami dapat diganti dengan penulis atau penyusun.

18
IV.14 Istilah

Istilah yang dipakai adalah istilah Indonesia atau yang sudah dicantum
dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. Istilah asing harus ditulis dengan
huruf miring (italic).

IV.15 Kesalahan-kesalahan yang sering terjadi

Kesalahan-kesalahan yang sering terjadi dan harus dihindari dalam penulisan,


antara lain:
a. Meletakkan kata penghubung di awal kalimat, seperti: “sehingga”,
“dan”, “dengan”, “sedangkan”.
b. Menggunakan kata “dimana” dan “dari” untuk menterjemahkan
“where” dan “of” dalam Bahasa Inggris.
c. Awalan “ke” dan “di” harus dibedakan dengan kata depan “ke” dan “di”.
d. Tidak melakukan pemenggalan kata di akhir baris secara tepat.

IV.16 Penulisan Sitasi


Aturan penulisan sitasi adalah sebagai berikut:
a. Penulis yang tulisannya diacu dalam uraian hanya disebutkan nama
akhirnya saja, dan kalau lebih dari 2 (dua) orang, hanya nama akhir
penulis pertama yang dicantumkan dengan dkk.
Contoh:
1. Seeber (2000) menjelaskan …
2. Setiap pengukuran selalu dihinggapi kesalahan (Wolf dan Ghillani,
2000).
3. Pemodelan geoid dengan integral Hotine lebih efektif (Sabri dkk.)
b. Nama semua penulis harus dicantumkan dalam daftar Pustaka, dan
tidak boleh hanya penulis pertama ditambah dkk.
c. Gelar kesarjanaan tidak boleh dituliskan dalam sitasi dan daftar
pustaka
d. Jika nama penulis dalam sumber aslinya ditulis dengan garis
penghubung di antara dua kata, maka keduanya dianggap sebagai satu
kesatuan.
Contoh: Bernhard Hofmann-Wellenhof dalam sitasi dituliskan
Hofmann-Wellenhof (2008).

19
IV.17 Kutipan
Kutipan dapat ditulis sesuai dengan teks aslinya dengan menggunakan
tanpa kutip (“). Kutipan dalam bahasa asing ditulis dengan huruf miring.

IV.18 Istilah Baru


Istilah-istilah baru yang belum dibakukan dalam Bahasa Indonesia dapat
digunakan. Pada penulisan yang pertama kali, istilah tersebut harus
dijelaskan terlebih dahulu. Jika istilah baru cukup banyak, maka sebaiknya
membuat daftar istilah.

IV.19 Daftar Pustaka

Daftar Pustaka sebaiknya disusun secara otomatis menggunakan format


APA Style Edisi keenam. Daftar pustaka disusun menurut abjad. Daftar
pustaka ditulis dalam spasi tunggal. Antara satu pustaka dan pustaka
lainnya berjarak satu setengah spasi. Baris pertama rata kiri dan baris
berikutnya menjorok ke dalam.
Contoh penulisan dengan APA style dapat dilihat pada
https://libguides.murdoch.edu.au/APA/all. Kaidah umum penulisan,
antara lain:
1) Bentuk umum dari daftar Pustaka untuk buku dan prosiding seminar
adalah nama, tahun dengan tanda kurung, judul buku dengan huruf
miring (italic), Penerbit, Kota. Tiap item dipisahkan dengan tanda “.”,
kecuali antara penerbit dan kota yang pisahkan dengan tanda (,).
2) Bentuk umum dari daftar Pustaka untuk artikel adalah nama, tahun
dengan tanda kurung, judul artikel dengan huruf tegak (reguler),
Penerbit dengan huruf miring (italic). Tiap item dipisahkan dengan
tanda “.”, kecuali antara penerbit dengan nomor artikel, url, dan
keterangan lainnya yang dipisahkan dengan tanda “,”
3) Kata pertama tiap baris dimulai dengan nama belakang penulis
pertama buku. Nama depan dan nama tengah penulis disingkat.
Contoh:
Wells, A. (2009). Metacognitive therapy for anxiety and depression in psychology.
Guilford Press.
4) Untuk Buku dengan 2 pengarang, nama penulis pertama dan kedua
dihubungkan dengan kata “dan”. Contoh:
Colclough, B., & Colclough, J. (1999). A challenge to change. Thorsons.
5) Untuk Buku dengan 3 atau lebih pengarang, nama penulis terakhir
dihubungkan dengan kata “dan”. Contoh:

20
Dwee, D., Dion, H. B., & Brown, I. S. (2012). Information behaviour concept: A basic
introduction. University of Life Press.

Hofmann-Wellenhof, B., Lichtenegger, H., Collins, J. (2001). Introduction. In: Global


Positioning System. Springer, Vienna. https://doi.org/10.1007/978-3-7091-
6199-9_1

6) Jika penulis menulis dua atau lebih buku, maka pada angka tahun
ditambahkan dengan abjad secara berurutan. Contoh:
Kubler-Ross, E. (1993a). AIDS: The ultimate challenge. Collier Books.

Kubler-Ross, E. (1993b). Questions and answers on death and dying. Collier Books.

7) Untuk Buku yang ditulis oleh Institusi, perusahaan, atau organisasi, maka
nama penulis ditulis lengkap. Contoh:
American Educational Research Association. (1985). Standards for educational and
psychological testing. American Psychological Association.
8) Pengutipan data dari repository harus mencantumkan link. Contoh:
University of Michigan, Institute for Social Research. (2019). Consortium for
political and social research (ICPSR).
https://www.icpsr.umich.edu/icpsrweb/ICPSR/

9) Untuk Artikel prosiding seminar, maka nama tahun ditambahi dengan data
tanggal dan bulan. Contoh:
Balakrishnan, R. (2006, March 25-26). Why aren't we using 3d user interfaces,
and will we ever? [Paper presentation]. IEEE Symposium on 3D User
Interfaces, Alexandria, VA. https://doi.org/10.1109/VR.2006.148.
Brown, S., & Caste, V. (2004, May). Integrated obstacle detection framework
[Paper presentation]. IEEE Intelligent Vehicles Symposium, Detroit,
MI..

10) Untuk Artikel pada jurnal, maka bagian akhir ditambahi dengan DOI atau
URL. Contoh:
Vogels, A. G. C., Crone, M. R., Hoekstra, F., & Reijneveld, S. A. (2009). Comparing
three short questionnaires to detect psychosocial dysfunction among
primary school children: A randomized method. BMC Public Health, 9,
489. https://doi.org/10.1186/1471-2458-9-489

11) Untuk Artikel pada koran, maka nama tahun ditambahi dengan data
tanggal dan bulan. Contoh:
Devlin, H. (2010, January 28). Neuron breakthrough offers hope on

21
Alzheimer’s and Parkinson’s. The Times.
http://www.timesonline.co.uk/tol/news/science/medicine/article700
5401.ece
12) Untuk posting atau komentar pada social media, maka nama tahun
ditambahi dengan data tanggal dan bulan. Contoh:
lower, R. (2015, June 1). How a simple formula for resolving problems and
conflict can change your reality. Pick The Brain.
http://www.pickthebrain.com/blog/how-a-simple-formula-for-
resolving-problems-and-conflict-can-change-your-reality/
Setrakian, L. (2017, January). Lara Setrakian: 3 ways to fix a broken news
industry. [Video].
https://www.ted.com/talks/lara_setrakian_3_ways_to_fix_a_
broken_news_industry#t-521404
13) Penggunaan peta dari Google map harus menambahkan tanggal dan
bulan data. Contoh:
Google Maps. (2015, February 5). The British Library, London, UK. Google.
https://www.google.com.au/maps/place/The+British+Library/@51.52
9972,-
0.127676,17z/data=!3m1!4b1!4m2!3m1!1s0x48761b3b70171395:0x1
8905479de0fdb25

22
Lampiran 1. Contoh Cover Proposal Kegiatan Lapangan Kemah Kerja

MODERNISASI PETA POTENSI DESA LEMAH IRENG


KECAMATAN BAWEN KABUPATEN SEMARANG

Proposal Kegiatan Lapangan Kemah Kerja

diajukan oleh

MAHASISWA ANGKATAN 2020

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK GEODESI


DEPARTEMEN TEKNIK GEODESI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
SEPTEMBER 2023

23
Lampiran 2. Contoh Cover Laporan Sementara Kemah Kerja

MODERNISASI PETA POTENSI DESA LEMAH IRENG


KECAMATAN BAWEN KABUPATEN SEMARANG

Laporan Sementara Kemah Kerja

diajukan oleh

MAHASISWA ANGKATAN 2020

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK GEODESI


DEPARTEMEN TEKNIK GEODESI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
NOVEMBER 2023

24
Lampiran 3. Contoh Cover Laporan Akhir Kemah Kerja

MODERNISASI PETA POTENSI DESA LEMAH IRENG


KECAMATAN BAWEN KABUPATEN SEMARANG

Laporan Akhir Kemah Kerja

diajukan oleh

MAHASISWA ANGKATAN 2020

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK GEODESI


DEPARTEMEN TEKNIK GEODESI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
DESEMBER 2023

25
Lampiran 4. Contoh Halaman Pengesahan Laporan Akhir Kemah Kerja

HALAMAN PENGESAHAN

MODERNISASI PETA POTENSI DESA LEMAH IRENG


KECAMATAN BAWEN KABUPATEN SEMARANG

LAPORAN AKHIR KEMAH KERJA

Diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana


pada Program Studi S1 Teknik Geodesi
Departemen Teknik Geodesi, Fakultas Teknik
UNIVERSITAS DIPONEGORO

diterima dan disetujui


di Semarang, 19 Desember 2023

oleh:

Dr. L M Sabri, S.T., M.T. Arwan Putra W., S.T., M.T.

Dr. Yasser W., S.T., M.T. Fauzi Janu A., S.T., M.Eng

Dr. Yudo P., S.T., M.T. Abdi Sukmono, , S.T., M.T.

Dr. Firman H., S.Si., M.T. Hana S. F., S.T., M.T.

M. Awaluddin, S.T., M.T. Nurhadi B., , S.T., M.Eng.

Arief L. N., S.T., M.Eng M. Adnan Y., S.T., M.Eng.

Bandi Sasmito, S.T., M.T. Shofiyyatul Q., S.T., M.T.

Mengetahui,
Ketua Departemen Teknik Geodesi

Dr. L M Sabri, S.T., M.T.


NIP. 197703092008121001

26

Anda mungkin juga menyukai