Anda di halaman 1dari 2

Nama : Muhammad Rizqi Adriyanto

NIM : 21110120140111
Prodi : Teknik Geodesi
FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN

Revolusi Kognitif

Yuval Noah Harari sendiri meyakini bahwa terdapat dua teori yang
menjadikan Sapiens dominan yaitu interbreeding theory dan replacement theory.
Sapiens yang mendorong kepunahan spesies manusia yang lain, dan sejumlah
Neandethals maupun Denovian yang “beruntung” menjadi tawanan atau dinikahi
oleh spesies sapiens, sehingga jejak DNA mereka masih tersisa di spesies Sapiens
saat ini. Bagaimana spesies kita membuat spesies lain punah (selain perang).
Yuval Noah Harari memberikan ilustrasi sederhana pada buku ini. Bayangkan, di
Balkan segerombolan Sapiens memasuki wilayah yang sudah ratusan ribu tahun
dihuni oleh Neanderthals. Spesies Sapiens ini memiliki kemampuan berburu yang
lebih baik dibandingkan Neanderthals, sehingga menyebabkan Neanderthals
semakin terpojok dan kesulitan mendapatkan makan. Hal ini yang akhirnya
menyebabkan spesies tersebut punah sekitar 50.000 tahun yang lalu. Mengapa
spesies kita mendadak begitu superior sehingga dapat mendorong kepunahan
spesies manusia lain. Jawabannya, menurut Yuval Noah Harari adalah Cognitive
Revolution.

Spesies Sapiens pada awalnya adalah spesies terbelakang dibandingkan


Neanderthals. Neanderthals memilki otak yang lebih besar, otot yang lebih kuat,
serta kemampuan berdaptasi terhadap cuaca dingin yang lebih dingin. Sementara
sapiens merupakan spesies kecil yang lebih suka hidup dalam gua. Perubahan
besar terjadi pada 70.000-30.000 tahun yang lalu, dimana spesies kita mengalami
apa yang disebut cognitive revolution, yang artinya spesies kita menjadi pintar,
dapat berpikir dan berkomunikasi dengan baik, jauh lebih baik daripada spesies
lainnya. Apa penyebab terjadinya cognitive revolution? Yuval Noah Harari
menyatakan dengan tegas bahwa hingga saat ini tidak ada yang tahu apa
penyebabnya. Satu teori menyatakan bahwa secara kebetulan terjadi mutasi
genetic dalam diri sapiens, dimana hal ini tidak terjadi pada spesies lain.
Cognitive revolution menyebabkan Sapiens mampun berpikir dan menciptakan
Bahasa untuk berkomunikasi satu sama lain dengan baik. Lalu mengapa
kemampuan komunikasi tersebut menjadi spesial, padahal hewan-hewan lain pun
mampu berkomunikasi dengan spesiesnya juga?

Jawaban yang ditemukan dari semua perdebatan bagaimana Homo


Sapiens menjadi special dan dapat menaklukkan dunia adalah karena
perkembangan bahasa unik mereka. Masa antara 70.000 dan 30.000 tahun yang
lalu ditandai dengan revolusi kemampuan kognitif Sapiens, yang oleh para ahli
disebut sebagai akibat terjadinya mutasi genetik dalam susunan otak Sapiens yang
memungkinkan mereka untuk berpikir dan berkomunikasi dengan menggunakan
tipe bahasa baru atau disebut the Tree of Knowledge mutation. Bahasa yang unik
ini menjadi sarana untuk berbagi informasi mengenai dunia terutama mengenai
manusia sebagai cara ber gosip. Intinya menurut teori Gosip ini Homo sapiens
adalah terutama makhluk sosial dan kerja sama sosial merupakan kunci untuk
survival dan reproduksi. Penting bagi mereka untuk mengetahui siapa dalam
kelompok membenci siapa, siapa yang jujur, siapa yang akrab berteman dan
sebagainya. Yang lebih penting lagi adalah kemampuan Sapiens untuk berbicara
mengenai fiksi (sesuatu yang tidak eksis secara nyata). Fiksi tidak hanya
memungkinkan Sapiens untuk berimajinasi namun juga untuk bekerja secara
kolektif dalam jumlah besar. Mitos seperti dalam masyarakat Aborigin bahkan
mitos yang bersifat nasionalistis dalam negara modern merupakan kunci
penjelasan mengapa sapiens dapat menguasa dunia.

Anda mungkin juga menyukai