Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

“ MANUSIA DALAM LINTAS SEJARAH EVOLUSI”

Disusun Oleh :
KELOMPOK IV

1) SRI MUTIARA
2) RAHMA WATI
3) HAIRUL ANAM
4) ARIF RAHMAN
5) RISKI

KELAS X IPS2

SMA NEGERI 1 MANGGELEWA


TAHUN AJARAN
2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang maha Esa karean atas limpahan rahmat dan
karunianya, penulis dapat menyelesaikan makalah “Manusia Dalam Lintas Sejarah
Evolusi” dengan baik dan lancar.

Shalawat salam juga kami hanturkan atas junjungan Nabiullah Muhammad SAW;
yang merupakan rasul akhir zaman yang telah memberikan kita pelajaran dan pendoman
yang baik. Penyusunan makalah hak dan kewajiban warga negara ini, dimaksudkan
untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen. Ucapan terima kasih tak lupa kami
ucapkan untuk pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan Makalah ini,
baik secara langsung maupun tidak langsung.

Kami menyadari bahwa penulisan Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan
karena keterbatasan yang ada pada saya. Untuk itu, saran dan kritik yang sifatnya
membangun akan senantiasa saya terima demi kesempurnaan dan kebaikan ini.
Wassalamu Alaikum Wr. Wb.

Manggelewa, 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan

BAB II PEMBAHASAN
A. Evolusi Manusia
B. Perbandingan antara manusia primate, manusia purba, dan modern
C. Manusia Modern
D. Problematika status kewarganegaraan

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Teori evolusi menjadi semacam landasan ilmiah bagi materialisme, dasar
pijakan ideologi komunisme. Dengan merujuk teori evolusi, komunisme berusaha
membenarkan diri dan menampilkan ideologinya sebagai sesuatu yang logis dan
benar. Karena itulah Karl Marx, pencetus komunisme, menuliskan The Origin of
Species, buku Darwin yang mendasari teori evolusi dengan “Inilah buku yang berisi
landasan sejarah alam bagi pandangan kami”.
Namun faktanya, temuan-temuan baru ilmu pengetahuan modern telah
membuat teori evolusi, dogma abad ke-19 yang menjadi dasar pijakan segala bentuk
ajaran kaum materialis, menjadi tidak berlaku lagi, sehingga ajaran ini — utamanya
pandangan Karl Marx — benar-benar telah ambruk. Ilmu pengetahuan telah
menolak dan akan tetap menolak hipotesis materialis yang tidak mengakui eksis-
tensi apa pun kecuali materi. Dan ilmu pengetahuan menunjukkan bahwa segala
yang ada merupakan hasil ciptaan sesuatu yang lebih tinggi.

Perlu diketahui bahwa evolusionis tidak memiliki bantahan terhadap buku yang
sedang Anda baca ini. Mereka bahkan tidak akan berusaha membantah karena sadar
bahwa tindakan seperti itu hanya akan membuat setiap orang semakin paham bahwa
teori evolusi hanyalah sebuah kebohongan.

B. RumusanMasalah
1. Sejarah Evolusi Manusia ?
2. Perbandingan antara manusia primate, manusia purba, dan manusia modern?

C. Tujuan
1. Menjelaskan tentang evolusi manusia
2. Menjelaskan perubahan dan perbandingan manusia dari zaman ke zaman
BAB II
PEMBAHASAN

A. Evolusi Manusia
Evolusi manusia, atau Anthropogenesis, merupakan bagian dari evolusi biologi
yang mengenai munculnya homo sapiens. Ini merupakan subyek yang luas
penyelidikan ilmiah yang berusaha memahami dan menjelaskan bagaimana
perubahan ini terjadi. Studi dari evolusi manusia meliputi berbagai ilmu
pengetahuan, terutama fisik antropologi, linguistik dan genetika. Beberapa
typological spesies Homo telah berkembang. Termasuk Homo erectus yang
menghuni Asia dan Homo neanderthalensis yang menghuni Eropa. Archaic Homo
sapiens berevolusi antara 400.000 dan 250.000 tahun yang lalu.

Studi genetik menunjukkan bahwa primata bercabang (memisahkan diri) dari


mamalia lain sekitar 85 juta tahun yang lalu pada periode Kapur Akhir, dan fosil
paling awal muncul di era Paleosen, sekitar 55 juta tahun yang lalu. Keluarga
Hominidae bercabang (memisahkan diri) dari keluarga Hylobatidae (Ungka) 15
sampai dengan 20 juta tahun yang lalu, dan sekitar 14 juta tahun yang lalu, Ponginae
(orangutan), bercabang (memisahkan diri) dari keluarga Hominidae. Bipedalisme
adalah adaptasi dasar dari garis suku hominini, bipedal awal hominin diduga salah
satu Sahelanthropus atau Orrorin, bersama Ardipithecus, bipedal penuh muncul
kemudian. Gorila dan simpanse memisahkan diri sekitar waktu yang sama, sekitar
4-6 juta tahun yang lalu, Sahelanthropus atau Orrorin mungkin nenek moyang
terakhir manusia dengan dengan mereka (gorila dan simpanse). Bipedal awal
akhirnya berkembang menjadi australopithecine dan kemudian berkembang lagi
menjadi genus Homo.

Dokumentasi awal dari genus Homo adalah Homo Habilis yang berevolusi
sekitar 2,3 juta tahun yang lalu; spesies yang dipercaya telah menggunakan alat-alat
dari batu. Volume otak dari homininid awal seukuran dengan simpanse. Selama
jutaan tahun berikutnya proses ensefalisasi dimulai, dimasukkannya Homo Erectus
dalam catatan fosil, kapasitas tengkorak telah dua kali lipat menjadi 850 cm3. Homo
erectus dan Homo ergaster adalah homininae awal yang meninggalkan Afrika, dan
spesies ini menyebar melalui Afrika, Asia, dan Eropa antara 1,3 juta – 1,8 juta tahun
yang lalu. Homo rhodesiensis, atau Homo antecessor dan bermigrasi keluar benua
Afrika sekitar 50.000 sampai 100.000 tahun yang lalu, menggantikan populasi lokal
Homo erectus, Homo Denisova, Homo floresiensis, dan Homo neanderthalensis.

Homo sapiens kuno, leluhur manusia modern secara anatomis, berevolusi


antara 400.000 dan 250.000 tahun yang lalu. Bukti DNA terbaru menunjukkan
bahwa beberapa haplotipe asal Neanderthal hadir di antara semua populasi non-
Afrika; dan Neanderthal serta hominid lainnya, seperti Hominin Denisova mungkin
telah berkontribusi hingga 6% dari genom mereka untuk manusia masa kini.
Manusia beranatomi modern berevolusi dari Homo sapiens kuno di era pertengahan
Paleolitikum sekitar 200.000 tahun yang lalu. Transisi ke perilaku modern dengan
perkembangan budaya simbolik, bahasa, dan teknologi batu terjadi sekitar 50.000
tahun yang lalu menurut banyak antropolog[16] meskipun ada beberapa antropolog
meyakini perubahan kebiasaan tersebut terjadi bertahap dalam jangka waktu yang
lebih lama.

B. Perbandingan Antara Manusia Primate, Manusia Purba, Dan Manusia


Modern
a. Primata.
Pada tahun 1871, Charles Darwin menerbitkan bukunya yang berjudul
The Descent Of Man yang berisi tentang asal usul manusia. Pendapat Darwin
tersebut didasarkan atas adanya hubungan kekerabatan antara manusia dengan
primata. Hubungan kekerabatan tersebut juga dapat dilihat antara manusia
(Hominidae) dan orang utan (Pongidae). Di antara bentuk persamaan tersebut
dapat Anda lihat struktur tubuhnya, antara lain :
1. Mata menghadap ke depan;
2. Memilki kelenjar susu yang terletak di dada;
3. Memiliki struktur, jumlah, dan macam kerangka yang sama;
4. Organ darah mempunyai susunan kimia yang sama;
5. Bentuk rahim dengan tipe simpleks.

b. Manusia purba.
Fosil manusia purba ditemukan di berbagai tempat. Penemuan tersebut
dapat menunjukkan suatu perbandingan dan mengetahui perkembangan evolusi
yang terjadi. Di antara penemuan yang ada adalah sebagai berikut.
1. Manusia kera Afrika Selatan.
Beberapa fosil manusia kera dari Afrika Selatan ditemukan oleh
Raymond Dart (1829 – 1924). Beberapa penemuan tersebut antara lain
Australopithecus africanus, Paranthropus robustus, Plesianthropus
transvelensis. Menurut Raymond Dart, manusia kera Afrika Selatan
memiliki karakteristik antara lain:
1) Dapat berdiri tegak dan berjalan dengan dua kaki;
2) Memiliki tinggi badan kurang lebih 1,5 meter;
3) Memiliki volume otak hanya sekitar 450 – 600 cm3;
4) Habitat hidup di tempat terbuka.

2. Manusia Kera Afrika Timur.


Fosil ini ditemukan oleh Leakey dan diberi nama Australopithecus
boisai yang memiliki ciri-ciri antara lain berbadan lebih kekar, gigi, dan
tulang rahang lebih kuat. Penemuan lain adalah jenis Australopithecus
habilis yang memiliki ciri-ciri antara lain:
1) Memiliki volume otak yang lebih besar dibandingkan manusia kera
Afrika yang lain yaitu ± 650 cm3, sehingga intelegensinya lebih tinggi;
2) Sudah menggunakan alat bantu untuk memotong dari batu.
3) Manusia Jawa. Fosil manusia Jawa ditemukan oleh Eugene Dubois, yang
merupakan ahli anatomi dan geologi dari Belanda. E. Dubois
menemukan fosil tersebut di daerah Trinil, Jawa Timur pada tahun 1894.

Penemuan ini dilakukan oleh C.R. Von Koenigswald di daerah


Mojokerto dan Sangiran. Hasil penemuan Koenigswald tersebut diberi nama
Pithecanthropus erectus. Manusia Jawa yang ditemukan tersebut memiliki
ciri-ciri antara lain:
1) Dapat berdiri dan berjalan dengan dua kaki;
2) Memiliki volume otak kurang lebih 770 – 1000 cm3;
3) Dapat berkomunikasi dengan berbicara;
4) Dapat membuat alat berburu dan menggunakan api;
5) Hidup kurang lebih 500.000 s.d. 300.000 tahun yang lalu.

3. Manusia Peking
Penemuan fosil manusia purba dilakukan oleh Davidson Black
(Canada) dan Franz Weiden Reich (Amerika) pada tahun 1920. Penemuan
manusia purba tersebut berada di Gua Kapur, Peking. Hasil penemuan
tersebut diberi nama Sinanthropus pekinensis. Ciri-ciri manusia Peking
tersebut antara lain:
1) Memiliki volume otak yang agak besar yaitu kurang lebih 900–1200
cm3;
2) Diperkirakan hidup sekitar 500.000 tahun yang lalu;
3) Mampu menggunakan senjata dan perkakas dari tulang dan batu;
4) Sudah menggunakan api;
5) Mempunyai kebudayaan yang lebih maju.
6) Homo sapiens. Penemuan homo sapiens oleh eugene dubois yaitu homo
wajakensis yang ditemukan di desa wajak, jawa timur pada tahun 1889.
Spesies ini diperkirakan hidup kurang lebih 40.000 tahun.
C. Manusia Modern
Manusia modern memiliki ciri-ciri antara lain:
1. Memiliki volume otak ± 1400 – 1500 cm3;
2. Memiliki tinggi badan ± 1,6 m;
3. Memiliki peradaban yang maju;
4. Mempunyai peralatan yang lebih baik;
5. Suka berburu;
6. Sudah terdapat hubungan sosial dan upacara ritual;
7. Diperkirakan hidup sekitar 100.000 – 40.000 tahun yang lalu.

Dari ciri-ciri tersebut, Anda dapat melihat suatu perkembangan terjadi menuju
bentuk manusia yang lebih baik. Dari penjelasan mengenai berbagai sejarah evolusi
manusia tersebut, Anda akan memiliki gambaran tentang perkembangan dari
generasi ke generasi sehingga membentuk manusia yang lebih sempurna seperti
sekarang.

Petunjuk-petunjuk Adanya Evolusi. Evolusi dapat diketahui dan dijelaskan


melalui fakta sebagai petunjuk. Ada beberapa fakta yang dapat digunakan sebagai
petunjuk evolusi, antara lain seperti berikut :
a) Anatomi perbandingan.
Jika Anda membandingkan hewan mamalia satu dengan yang lain, mungkin
Anda akan berpikir, bahwa bagian-bagian tertentu pada tubuh setiap spesimen
disusun menurut pola dasar yang sama dan struktur yang sama, menurut pola
dasar yang sama pula. Dapat kita katakan bahwa hanya ada satu cara terbaik
dalam menyusun organ tersebut dan cara itulah yang digunakan oleh Sang
Pencipta, Tuhan Yang Maha Esa. Organ-organ fungsional pada makhluk hidup
dapat dibedakan menjadi dua yaitu sebagai berikut.
1) Homologi
Homologi adalah dua organ yang mempunyai bentuk dan fungsi yang
berbeda, tetapi kedua organ tersebut memiliki bentuk dasar yang sama.
Perbandingan organ-organ secara homologi.

2) Analogi
Analogi adalah dua organ yang mempunyai bentuk dasar yang
berbeda, tetapi akibat peristiwa evolusi konvergen menjadikan organ
tersebut mempunyai fungsi yang sama. Agar lebih jelas dapat Anda lihat
pada.

b) Embriologi perbandingan
Embrio hewan-hewan dan manusia menunjukkan kecenderungan yang
hampir sama.
1) Sifat-sifat umum muncul sebelum sifat-sifat yang khusus.
2) Perkembangan juga dimulai dari yang umum, kemudian baru menuju
perkembangan yang khusus.
3) Bentuk embrio dari berbagai makhluk hidup hampir serupa, tetapi pada
tahap dewasa menunjukkan perbedaan yang nyata.
Keterangan:
 Ikan
 Salamander
 Kura-kura darat
 Ayam
 Kelinci
 Manusia

c) Fisiologi Perbandingan
Pada umumnya ditemukan persamaan proses fisiologi antara berbagai
makhluk hidup, misalnya dalam hal sintesis protein, proses metabolisme,
respirasi, ekskresi, dan lain-lain. Coba Anda ingat lagi pelajaran Kelas XI
tentang sistem organ.

d) Petunjuk dari alat tubuh yang tersisa (vestigial)


Pada morfologi beberapa hewan vertebrata dan manusia dapat ditemukan
adanya struktur vestigial, yaitu suatu bentuk anatomi yang berkembang dan
berfungsi sempurna dan akan tereduksi. Alat-alat tubuh yang tersisa ini dianggap
sebagai suatu perjalanan dari evolusi makhluk hidup tersebut. Struktur vestigial
antara lain :
 umbai cacing, tulang ekor, buah dada pada pria;
 sisa-sisa kaki pada ular;
 sisa sayap pada burung yang tidak berfungsi untuk terbang seperti burung
pinguin, kasuari, dan burung onta.
 Petunjuk palaentologi

Palaentologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang fosil. Pada Tugas


Kelompok, Anda akan mendapatkan data tentang fosil-fosil yang terdapat di
museum, misalnya Sangiran. Dari anggota tubuh manakah fosil-fosil yang
disimpan di Museum Sangiran itu? Fosil adalah sisa-sisa makhluk hidup yang
telah membatu. Sisa-sisa tersebut dapat berupa tulang, cangkang, gigi, jejak
kaki, maupun bagian-bagian yang lain. Contoh-contoh fosil yang pernah
ditemukan.

Fosil-fosil di atas dipelajari oleh para ilmuwan untuk dikaitkan dengan


sejarah evolusi makhluk hidup. Jadi, fosil adalah bukti terjadinya evolusi
makhluk hidup. Beberapa tokoh yang mempelajari tentang fosil adalah sebagai
berikut.
1. Leonardo da vinci. Da Vinci adalah seorang pelukis terkenal berkebangsaan
Italia. Ia berpendapat bahwa fosil merupakan bukti dari adanya makhluk
hidup dan kehidupan di masa lampau.
2. George cuvier. Cuvier adalah seorang ahli anatomi dari Perancis, yang
mempunyai gagasan bahwa makhluk hidup diciptakan khusus pada setiap
zaman dan pada setiap zaman tersebut diakhiri dengan makhluk hidup yang
berbeda dengan makhluk hidup pada lapisan bumi sebelumnya.

3. Charles darwin. Darwin berpendapat bahwa makhluk hidup yang terdapat


pada lapisan bumi yang tua akan mengadakan perubahan bentuk yang
disesuaikan dengan lapisan bumi yang lebih muda sehingga pada lapisan
bumi lebih muda ditemukan fosil yang berbeda dengan lapisan bumi yang
lebih tua. Dari beberapa pendapat tokoh-tokoh evolusioner tersebut dapat
ditarik suatu kesimpulan bahwa pada masa lampau terdapat makhluk hidup
yang berbeda dengan makhluk hidup sekarang. Hal ini disebabkan karena
adanya perbedaan di permukaan bumi secara bertahap yang menyebabkan
adanya perubahan pula pada makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungannya. Penemuan berbagai macam fosil biasanya berupa bagian-
bagian tubuh tertentu saja dan jarang ditemukan dalam keadaan yang utuh.
Hal itu disebabkan oleh faktor-faktor berikut :
1. Bagian tubuh yang menyusun organisme lunak sehingga mudah hancur
dan jarang menjadi fosil.
2. Terjadinya lipatan batuan bumi atau patahan bumi.
3. Adanya pengaruh air, angin, dan bakteri.

Fosil yang ditemukan lebih lengkap dari fosil yang lain adalah fosil kuda.
Fosil ini ditemukan oleh Marsh dan Osborn. Hasil penemuan tersebut kemudian
dibuat urutan evolusi secara lengkap yang dapat Anda lihat pada.

dapat dijelaskan bahwa terdapat perubahan dan perkembangan yang


mengarah pada evolusi bentuk dan fungsi antara lain :
 tubuh bertambah besar;
 kepala bagian depan semakin panjang;
 leher semakin panjang sehingga gerakannya semakin bebas;
 perubahan geraham depan dan geraham besar sehingga sangat sesuai untuk
makanan yang berupa rumput;
 anggota tubuh yang lain semakin bertambah panjang, sehingga sesuai
dengan gerakan untuk berlari cepat;
 jari kaki mereduksi dari lima menjadi satu, sehingga dapat mendukung
gerakan ketika berlari cepat.
Selain mengidentifikasi bentuk dan struktur fosil, pada penemuan fosil
dapat pula dilakukan penghitungan umur fosil. Penetapan umur fosil dapat
dilakukan dengan cara-cara berikut.
 Cara langsung, yaitu dilakukan dengan mengukur umur fosil itu sendiri.
 Cara tidak langsung, yaitu dilakukan dengan mengukur umur lapisan bumi
tempat fosil ditemukan.

Teori Asal Usul Kehidupan. Pernahkah Anda berpikir kapan bumi ini
diciptakan? Di mana dan dengan cara bagaimana kehidupan ini berawal?
Pertanyaan-pertanyaan tersebut sebenarnya sering sekali dilontarkan dan hampir
berada pada setiap benak orang. Banyak orang ingin mengetahui jawabannya
yang pasti, namun semuanya selalu berujung pada Tuhan Yang Maha Esa.
Adanya pertanyaan-pertanyaan tersebut memotivasi para ahli Biologi untuk
meneliti asal-usul dari kehidupan itu. Mereka berusaha mencari jawabannya
dengan segala macam eksperimen yang dilakukan, kemudian hasilnya dibuat
hipotesis, sehingga teori-teori asal-usul kehidupan ini baru merupakan hipotesis,
belum merupakan kenyataan yang pasti, karena tidak seorangpun yang sudah
mengalami dan menjadi saksi awal pertama kehidupan dimulai. Beberapa tokoh-
tokoh Biologi yang memiliki gagasan tentang teori asal-usul kehidupan adalah
sebagai berikut :
a. Teori abiogenesis. Teori ini mengatakan bahwa makhluk hidup berasal dari
benda mati. Teori Abiogenesis dicetuskan pertama kali oleh Aristoteles (384
– 322 SM), yang merupakan tokoh ilmu pengetahuan dari Yunani Kuno.
Aristoteles melakukan pengamatan ikan-ikan di sungai. Ia berpendapat
bahwa ada sebagian ikan-ikan di sungai tersebut yang berasal dari lumpur.
Teori Abiogenesis ini didukung pula oleh seorang ilmuwan Inggris pada
tahun 1700 yang bernama Nedhan. Ia mencoba melakukan penelitian
dengan menggunakan rebusan kaldu. Hasil rebusan kaldu kemudian
dimasukkan ke dalam botol dan ditutup dengan gabus. Setelah beberapa
hari, ternyata air kaldu tersebut ditumbuhi bakteri. Akhirnya Nedhan
menyimpulkan bahwa bakteri berasal dari air kaldu. Teori ini gugur karena
pada abad ke-17, Antonie van Leeuwenhoek berhasil membuat mikroskop.
Penemuan mikroskop inilah yang mengawali berbagai macam percobaan
untuk menguji teori-teori Abiogenesis. Leeuwenhoek mencoba mengamati
air rendaman jerami dengan menggunakan mikroskop temuannya. Ternyata
terlihat bahwa di dalam setetes air rendaman jerami tersebut terdapat benda-
benda aneh yang sangat renik.

b. Teori biogenesis. Teori biogenesis adalah suatu teori yang mengemukakan


bahwa asal kehidupan suatu makhluk hidup berasal dari makhluk hidup
pula. Semboyan teori Biogenesis adalah “omne vivum ex ovo” (makhluk
hidup berasal dari telur) “omne vivum ex vivo” (makhluk hidup berasal dari
makhluk hidup yang telah ada). Teori biogenesis ini didukung oleh tokoh-
tokoh Biologi lain, seperti berikut.

Francisco Redi
Francisco Redi adalah seorang ilmuwan berkebangsaan Italia, ia
merupakan orang pertama yang membantah teori Generatio Spontanea. Ia
melakukan eksperimen untuk mendapat fakta yang benar. Perangkat percobaan
Francisco Redi
Coba Anda perhatikan perangkat percobaan Francesco Redi Ia
menggunakan daging segar yang diletakkan di dalam tiga tabung. Perlakuan
tabung ditutup rapat, tabung II ditutup kain kasa dan tabung III tidak ditutup dan
dibiarkan terbuka. Setelah beberapa hari Francisco Redi mendapatkan hasil
eksperimen. Ternyata botol tabung I tidak ada mikroba, tabung II terdapat
sedikit mikroba, dan tabung III terdapat banyak mikroba. Dari hasil eksperimen
ini Francisco Redi kemudian membuat kesimpulan bahwa mikroba yang berupa
belatung yang terdapat pada daging tersebut berasal dari telur-telur lalat yang
ditinggalkan pada saat lalat tersebut mengerumuni daging yang membusuk.

Dari hal ini maka teori Abiogenesis runtuh diganti dengan teori Biogenesis
yaitu bahwa makhluk hidup tidak begitu saja terbentuk dari benda-benda mati,
melainkan dari makhluk hidup juga.

Spallanzani
Spallanzani adalah seorang tokoh ilmuwan dari Italia. Ia melakukan
kegiatan eksperimen pada tahun 1765, untuk menentang teori Nedham.
Spallanzani mengadakan pembuktian dengan air kaldu yang ditempatkan di
dalam tabung

Hasil percobaannya sama dengan Francisco Redi yaitu makhluk hidup


berasal dari sesuatu yang hidup. Spallanzani menjelaskan bahwa kegagalan
percobaan Nedham karena Nedham tidak merebus tabung cukup lama sampai
semua organisme terbunuh dan Nedham juga tidak menutup leher tabung dengan
rapat sehingga masih ada organisme yang masuk dan tumbuh.

Louis Pasteur
Louis Pasteur melakukan percobaan pada tahun 1864. Tujuan percobaan
Pasteur adalah untuk menguji dan memperbaiki percobaan dari Redi dan
Spallanzani. Pasteur membuat labu berleher angsa, yang agak tertutup namun
masih dapat berhubungan dengan udara, seperti yang terlihat pada Prinsip
tabung ini adalah udara dapat masuk ke dalam tabung, tapi debu akan menempel
pada lengkungan leher tabung.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Evolusi kehidupan didasarkan pada temuan adanya kemiripan antarspesies
makhluk hidup. Perbedaan yang sifatnya gradual sangat mungkin disebabkan oleh
seleksi alam. Alasannya, hanya keturunan yang mampu beradaptasi dengan
lingkungannya yang akan mampu bertahan. Secara ilmiah sebagai manusia adalah
sejak generasi Homo erektus. Ukuran otak yang besar memberikan indikasi
kemampuan berpikir yang lebih kuat. Kemampuan berbicara dan berkomunikasi pun
sudah cukup maju. Interaksi sosial mulai tumbuh dan makin kompleks.
Kehadirannya berdampak pada berbagai spesies.

B. Saran
Ilmu merupakan imamnya amal, sehingga untuk berbuat sesuatu agar berhasil
lebih baik dan tanpa kesulitan, seseorang harus memahami atau menguasai ilmunya,
terlebih dahulu serta mengahantarkan seseorang ke tingkat keimanan yang lebih
tinggi dan ketakwaan sepenuhnya kepada sang pencipta. Sehubung dengan
pembuatan tugas ini, kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun
dari semua pihak, untuk di jadikan landasan dalam penyempurnaan tugas ini
DAFTAR PUSTAKA

 Anonim. 2013. Peran Mahasiswa dalam Membela Negara (online),


(http://theguhengine.blogspot.com/2013/05/peran-mahasiswa-dalam-membela-
negara.html, diakses 8 Maret 2014).

 Jidy. 2013. Menanamkan Kesadaran Mahasiswa akan Hak (online),


(http://sebmanida.blogspot.com/2013/03/menanamkan-kesadaran-mahasiswa-akan-
hak.html, diakses 8 Maret 2014).

 Sobarudin, Enjang. 2012. Mahasiswa Harus Giat Terlibat Bela Negara (online),
(http://www.kabar-priangan.com/news/detail/2964, diakses 8 Maret 2014).

 Suwanda, I Made, dkk. 2013. Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi.


Surabaya: Unesa University Press.

 Widowati, Dwi Cynthia. 2013. Makalah Hak dan Kewajiban Negara (online),
(http://cynthiawidowati.blogspot.com/2013/04/makalah-hak-dan-kewajiban-warga-
negara_1.html, diakses 8 Maret 2014)

Anda mungkin juga menyukai