Citra Polisi Indonesia - Fersi Agustina - Mhs. Jurnalistik Fisip Unib
Citra Polisi Indonesia - Fersi Agustina - Mhs. Jurnalistik Fisip Unib
Citra yang baik dan positif akan membentuk kepercayaan masyarakat selama masih
dapat dipertahankan. Namun sebaliknya citra dapat berubah menjadi buruk dan
negatif bila dikemudian hari ternyata tidak didukung kemampuan dan keadaan yang
sebenarnya. Satu bulan terakhir banyak deretan kasus yang membuat citra polisi
diindonesia menurun, salah satunya kasus kanjuruhan yang menyebabkan banyak
korban jiwa, Tim DVI Polri mencatat bahwa jumlah korban jiwa resmi dalam insiden
Kanjuruhan sebanyak 125 orang. Mahasiswa mendapatkan informasi tentang POLRI
tidak hanya dari berbagai sumber, tidak hanya dari media massa namun juga dari
pengalaman dan hasil telaahannya yang kritis. Pencitraan menjadi suatu yang
terbentuk di kepala responden mahasiswa, dan akan menentukan bagaimana mereka
memandang, bertingkah laku dan merespon keberadaan polisi.
Hal ini tentu harus diperhatikan oleh pihak POLRI. Alur dan prosedur yang tidak
jelas akan membingungkan masyarakat ketika ingin mengakses layanan. Prosedur
yang panjang dan berbelit-belit akan menyulitkan masyarakat untuk mendapatkan
pelayanan, memerlukan banyak waktu, biaya dan tenaga. Pada dasarnya masyarakat
mengharapkan prosedur yang sederhana, tidak berbelit-belit sehingga bisa
menghemat waktu, biaya dan tenaga. Kondisinya akan lebih parah lagi kalau POLRI
tidak memiliki standar operational prosedur yang baku. Hal-hal ini perlu diperhatikan
dan diperbaiki agar citra POLRI menjadi lebih baik di mata masyarakat terutama
mahasiswa.
Fersi Agustina
Mahasiswa jurnalistik fisip unib