Anda di halaman 1dari 39

PENGARUH GREEN PRODUCT AWARENESS DAN PENGETAHUAN

PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK THE BODY

SHOP KOTA CIREBON

PROPOSAL SKRIPSI
Bidang Kajian : Manajemen Pemasaran
Diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk memenuhi mata kuliah
Seminar Manajemen Pemasaran T.A 2023/2024 Program Studi Manajemen
Dengan Dosen Pengampu Ibu Siksa Ernawati Fatimah, SE.,MM

Disusun oleh :
Savitri Ariani
NPM: 121020536
Armando
NPM: 121020547
Iqbal Muhaemin
NPM: 121020547

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI
CIREBON
2023
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan rahmat,

nikmat dan hidayah sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi dengan judul

“Pengaruh Green Product Awareness dan Pengetahuan Produk Terhadap Keputusan

Pembelian Produk The Body Shop” yang disusun untuk memenuhi persyaratan

memenuhi mata kuliah Seminar Pemasaran pada Program Studi S1 Manajemen di

Fakultas Ekonomi Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon. Penulis menyadari bahwa

dalam proses penyusunan proposal ini masih banyak sekali mengalami kendala, namun

berkat bantuan dan kerjasama dari berbagai pihak, kendala tersebut dapat diselesaikan.

Untuk itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Terima kasih kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya

yang tiada terhingga sehingga penyusunan proposal ini berjalan dengan lancar;

2. Kedua orang tua dan keluarga yang telah memberikan do’a dukungan dan semangat

kepada peneliti;

3. Bapak Dr. H. Mukarto Siswoyo, Drs., M.Si. selaku Rektor Universitas Swadaya

Gunung Jati Cirebon;

4. Bapak Dr. Drs. H. Acep Komara, SE., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon;

5. Bapak Yudi Mahadianto, SE., MM. selaku Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon;

6. Ibu Siska Ernawati Fatimah, SE., MM. selaku Wakil Dekan II Fakultas Ekonomi

Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon dan sekaligus menjadi dosen pengampu

mata kuliah Seminar Manajemen Pemasaran yang telah memberikan waktu,

i
masukan, saran, motivasi dan bimbingan dalam penyusunan proposal;

7. Ibu Lisa Harry Sulistiyowati, SE., MM. selaku Kepala Prodi Manajemen Fakultas

Ekonomi Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon;

8. Bapak Sandi Nasrudin Wibowo, SE., MM selaku Dosen Wali;

9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu dan hanya ucapan terima

kasih yang tulus yang dapat peneliti sampaikan, atas doa yang tulus serta motivasi

yang diberikan kepada peneliti.

Dalam kesempatan penyusunan proposal penelitian ini penulis meminta maaf

apabila terdapat banyak kesalahan terhadap pembuatan proposal penelitian ini terkait

penulisan, penulis menyadari bahwa proposal penelitian ini masih jauh dari

kesempurnaan. Penulis berharap kekurangan itu dapat dimaklumi, penulis sangat

mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun dari para pembaca yang dapat

memotivasi penulis agar dapat lebih baik lagi di masa yang akan datang.

Demikian yang dapat penulis sampaikan. Akhir kata, semoga amal baik yang

telah diberikan penulis mendapatkan imbalan dari Allah Swt, dan semoga pembuatan

proposal penelitian ini bermanfaat bagi kita semua Aamiin.

Cirebon, 8 Juni 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................................iv
DAFTAR TABEL....................................................................................................................v
A. JUDUL PENELITIAN.................................................................................................1
B. LATAR BELAKANG PENELITIAN.........................................................................2
C. RUMUSAN MASALAH.............................................................................................8
D. TUJUAN DAN KEGUNAAN.....................................................................................9
1. Tujuan Penelitian....................................................................................................9
2. Kegunaan Penelitian...............................................................................................9
................................................................................................................................

E. OBJEK PENELITIAN.................................................................................................10
F. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS......................10
1. Kajian Pustaka........................................................................................................10
a. Green Product Awareness................................................................................10
b. Pengetahuan Produk.........................................................................................13
c. Keputusan Pembelian.......................................................................................16
2. Kerangka Pemikiran...............................................................................................26
3. Hipotesis.................................................................................................................29
G. METODE PENELITIAN.............................................................................................29
1. Jenis Penelitian yang Digunakan............................................................................29
2. Operasional Variabel..............................................................................................30
3. Populasi dan Sampel..............................................................................................31
a. Populasi ...........................................................................................................31
b. Sanpel ..............................................................................................................32
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................34

iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Anomali Suhu Udara Rata-Rata Tahunan........................................................................1
Gambar 1.2 Kerangka Pemikiran..........................................................................................................28

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Penelitian Terdahulu.................................................................................................18


Table 1.2 Operasional Variabel ...............................................................................................30

v
A. JUDUL SKRIPSI

“Pengaruh Green Product Awarenees dan Pengetahuan Produk Terhadap Keputusan

Pembelian Produk The Body Shop di Kota Cirebon”

B. LATAR BELAKANG PENELITIAN

Permasalahan lingkungan tidak henti - hentinya menjadi topik yang sangat penting

untuk dibicarakan. Di jaman yang semakin maju ini, kesadaran masyarakat akan lingkungan

semakin tinggi. Dalam beberapa tahun terakhir ini, muncul berbagai isu yang berkembang di

masyarakat global mengenai masalah lingkungan hidup, salah satunya adalah global

warming yang sudah menjadi perhatian masyarakat mulai dari tahun 1990- an. Menurut

(Lestari, 2016) global warming adalah Pemanasan global adalah suatu keadaan dimana suhu

di permukaan bumi menjadi lebih panas dibanding suhu normal. Dampak buruk yang timbul

akibat adanya global warming yaitu permukaan air laut yang semakin tinggi, kebakaran

hutan, suhu bumi yang terus meningkat, dan menipisnya lapisan ozon yang secara langsung

memperbesar potensi terjadinya kanker kulit.

Gambar 1.1 Anomali Suhu Udara Rata-Rata Tahunan

Sumber : (Website BMKG)

1
Dampak kerusakan lingkungan ini mulai dirasakan di berbagai belahan bumi, salah

satunya adalah peningkatan suhu. Menurut Nasa suhu Bumi pada tahun 2021 sekitar 1,1

derajat Celcius lebih hangat daripada rata-rata akhir abad ke-19 yang merupakan awal dari

revolusi industri. Di Indonesia sendiri hal serupa sudah mulai dirasakan dampaknya,

Menurut artikel Detik Jabar tahun 2022 Kota Bandung mengalami kenaikan suhu hingga 3

derajat celcius selama 45 tahun terakhir. Pada tahun 1975, rata-rata suhu udara di Kota

Kembang mencapai 22,6 derajat celcius. Pada 2015, rata-rata suhu udara alami kenaikan

satu derajat, yakni mencapai 23,6 derajat celsius. Dan, pada 2020 rata-rata suhu udara

mencapai 25,69 derajat celsius

Adanya peristiwa ini diharapkan dapat menyadarkan masyarakat akan pentingnya

menjaga dan melestarikan ekosistem lingkungan yang hijau. Kekhawatiran terhadap dampak

buruk global warming menjadi suatu alasan utama karena bukan hanya lingkungan hidup

yang terancam, tetapi kesehatan dan kelangsungan hidup manusia dan keturunannya pun

juga. Dengan adanya kesadaran tersebut, diharapkan masyarakat menjadi lebih peduli

terhadap produk yang dikonsumsi maupun digunakannya dalam kehidupan sehari-hari,

sehingga mereka akan memilih produk-produk ramah lingkungan yang tentunya sudah

dipastikan aman bagi kesehatan dan lingkungan.

Munculnya kepedulian masyarakat akan lingkungan mendorong produsen untuk

menciptakan berbagai produk atau jasa yang ramah lingkungan, sehingga konsumen yang

menggunakan produk atau jasa tersebut secara tidak langsung ikut membantu menjaga

kelestarian alam. Dengan melibatkan masyarakat dalam kegiatan pelestarian alam,

perusahaan tersebut dapat menciptakan citra baik bagi masyarakat sehingga bisnis yang

dijalankan pun mendapat dukungan dari masyarakat dan dapat terus berjalan dan

2
berkembang.

Pemerintah juga berupaya mendukung program penyelamatan lingkungan dengan

menetapkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2017 tentang

Instrumen Ekonomi Lingkungan Hidup, yang isinya mendorong kementerian/lembaga/

satuan kerja perangkat daerah atau institusi menggunakan barang serta jasa ramah

lingkungan hidup. Ketatnya regulasi pemerintah dan hukum lingkungan membuat

instrument ekonomi lebih memperhatikan isu-isu lingkungan dan pemanfaatan sumber daya

alam, faktor tersebut menimbulkan konsumen yang peduli terhadap lingkungan (Khoiriyah

& Toro, 2014).

Kurangnya informasi dan komunikasi mengenai perbedaan antara produk kecantikan

hijau dan produk lainnya serta lemah nya kesadaran masyarakat akan green awareness

memperkuat alasan bahwa konsumen di Indonesia tidak terlalu memahami apa itu produk

kecantikan ramah lingkungan. Green awareness merupakan kesadaran dari konsumen untuk

mengenali dan mengingat lingkungan melalui sebuah brand.

Seiring dengan berkembangnya green awareness masyarakat tentang penyebab dan efek

buruk pemanasan global, publik dan ilmuwan mulai mencari berbagai alternatif yang bisa

dilakukan untuk mengurangi pemanasan global. Hal ini menimbulkan green awareness di

kalangan masyarakat tentang pentingnya green consumerism. berdasarkan survei yang

dilakukan oleh The Nielsen Global Survey of Corporate Social Responsibility (2014)

menemukan bahwa 6 dari 10 konsumen di Indonesia (64%) bersedia membayar lebih untuk

produk dan layanan dari perusahaan yang berkomitmen untuk membuat dampak positif.

pada lingkungan. Hasil survei ini lebih tinggi dari rata-rata global sebesar 55%. Berdasarkan

hasil survei ini, dapat dilihat bahwa kesadaran masyarakat Indonesia cukup tinggi untuk

3
melestarikan lingkungan. (Nielsen.com)

Menurut Azhar et al dalam Novia Indah lestari, (2020: 37) Seseorang yang memiliki

kepedulian terhadap lingkungan dan citra mereknya akan mempunyai prefensi yang kuat

untuk membeli produk hijau. Dalam hal ini sebuah brand memiliki peran penting dalam

menyampaikan pesan- pesan kepada konsumennya untuk senantiasa berpartisipasi dalam

menjaga dan merawat lingkungan. Maka dari itu sebuah brand harus menyertakan

pengetahuan tentang pelestarian lingkungan dalam setiap produknya. Green awareness

merupakan 5 kebiasaan konsumen yang memiliki kepedulian terhadap lingkungan, beberapa

faktor dapat memiliki peran seperti pengetahuan tentang lingkungan (Hariyanto et al dalam

Doni et al 2020 : 2431). Sebuah brand harus mampu memberikan edukasi tentang produk

yang ramah lingkungan dan menggiring konsumen nya untuk beralih menggunakan produk

– produk ramah lingkungan karena motivasi akan muncul dikarenakan oleh kurangnya

pengetahuan tentang manfaat produk ramah lingkungan (Hariyanto & Alamsyah, 2019) .

Menurut (Gadenne et al dalam Doni Purnama Alamsyah et al, 2020: 2432) pengetahuan

tentang lingkungan memiliki peran yang penting dalam kebiasaan konsumen. Green brand

awareness adalah kesadaran konsumen untuk mengingat dan mengenali lingkungan dari

sebuah merek yang berkomitmen pada kelestarian lingkungan (Mourad dalam Nadya

Moeliono et al, 2020: 934). Green brand awareness memiliki elemen seperti greenbrand

image, green satisfaction dan green trust (Chen dalam Alum Kusumah et al,2020: 33).

Karakteristik produk kecantikan alami biasanya memiliki label No Animal Testing, natural

ingredient, biodegradable formula, recycled materials danlainnya (Fidia et al 2021 : 1105).

Untuk itu sebuah brand dapat menyisipkan tentang kampanye mengenai isu-isu

lingkungan dan pentingnya untuk mulai mengkonsumsi produk ramah lingkungan untuk

4
meningkatkan green knowledge atau pengetahuan mengenai lingkungan dan juga green

awareness masyarakat. Green Knowledge merupakan suatu pengetahuan yang dimiliki oleh

individu tentang sebuah isu atau fenomena yang berdampak signifikan terhadap proses

pengambilan sebuah keputusan (Gusti Ayu et al, 2020:2561). Green Knowledge dapat

menggambarkan seberapa besar kesadaran masyarakat terhaap lingkungan sehubungan

dengan tanggungjawab yang diperlukan untuk pembangunan berkelanjutan dan hubungan

yang mengarah pada aspek lingkungan (Fryxell et al dalam Sri Rahayu et al, 2020:32).

Untuk itu sebuah brand dapat menyisipkan tentang kampanye mengenai isuisu lingkungan

dan pentingnya untuk mulai mengkonsumsi produk ramah lingkungan untuk meningkatkan

green knowledge atau pengetahuan mengenai lingkungan dan juga green awareness

masyarakat. Green Knowledge merupakan suatu pengetahuan yang dimiliki oleh individu

tentang sebuah isu atau fenomena yang berdampak signifikan terhadap proses pengambilan

sebuah keputusan (Gusti Ayu et al, 2020:2561). Green Knowledge dapat menggambarkan

seberapa besar kesadaran masyarakat terhaap lingkungan sehubungan dengan

tanggungjawab yang diperlukan untuk pembangunan berkelanjutan dan hubungan yang

mengarah pada aspek lingkungan (Fryxell et al dalam Sri Rahayu et al, 2020:32).

Dalam hal ini perusahaan harus ikut andil dalam menyampaikan pengetahuan

lingkungan secara komprehensif agar konsumen dapat mulai mengenali pentingnya

memelihara lingkungan agar tujuan mengubah perilaku konsumen untuk beralih ke produk

hijau. Berdasarkan penelitian Shidiq dan Widodo dalam Fidia et al (2021:1106) menunjukan

bahwa pengetahuan konsumen mengenai produk ramah lingkungan berpengaruh langsung

terhadap minat beli konsumen terhadap green produk.

5
Salah satu sektor industri yang sering disorot tentang produknya berkaitan dengan

usahanya untuk ramah lingkungan adalah industri kosmetik. The Body Shop adalah salah

satu industri pelopor dalam membangun green awareness. The Body Shop menawarkan

produk dengan bahan-bahan alami, ramah lingkungan, dan tanpa pengujian hewan. Mulai

tahun 2016, The Body Shop mengubah pendekatan nilai menjadi 3 pilar yang berfokus pada

Enrich Our People, Enrich Our Products, dan Enrich Our Planet.

Disamping fenomena yang sedang terjadi mengenai green brand knowledge pada

konsumen produk kecantikan di Indonesia yang masih kurang, terdapat suatu brand yang

sudah menggunakan konsep green promotion dan menjadi pionir dalam penerapan konsep

green promotion di Indonesia yaitu brand The Body Shop. The Body Shop merupakan

perusahaan manufaktur dan retail global yang menghasilkan produk kecantikan dan

kosmetik yang terinspirasi oleh alam. The Body Shop memiliki tujuan dari awal berdirinya

sebagai perusahaan industri yang ramah terhadap lingkungan dan menjadi perusahaan

mengkampanyekan industri kecantikan tanpa pengujian terhadap hewan. Disamping

fenomena yang sedang terjadi mengenai green brand knowledge pada konsumen produk

kecantikan di Indonesia yang masih kurang, terdapat suatu brand yang sudah menggunakan

konsep green promotion dan menjadi pionir dalam penerapan konsep green promotion di

Indonesia yaitu brand The Body Shop. The Body Shop merupakan perusahaan manufaktur

dan retail global yang menghasilkan produk kecantikan dan kosmetik yang terinspirasi oleh

alam. The Body Shop memiliki tujuan dari awal berdirinya sebagai perusahaan industri yang

ramah terhadap lingkungan dan menjadi perusahaan mengkampanyekan industri kecantikan

tanpa pengujian terhadap hewan.

6
The Body Shop memiliki komitmen yang kuat untuk mengangkat konsep green

promotion sampai saat ini. The Body Shop setia menyajikan produk kecantikan dengan

bahan alami serta aktif ikut serta dalam berbagai aksi dan kampanye pelestarian lingkungan

dan berperan aktif dalam melindungi sumber daya alam. Melalui kampanye yang dilakukan

oleh The Body Shop seperti Bring Back Our Bottles yang mengajak konsumen untuk

menukarkan 9 kemasan kosong produk The Body Shop ke outlet terdekat yang nantinya

akan didaur ulang dan hasil pengolahannya digunakan untuk pemberdayaan masyarakat.

Selain mengadakan kampanye untuk mengikut sertakan konsumennya terlibat dalam

langkah awal pengelolaan sampah plastik The Body Shop juga sangat giat dalam

membagikan pengetahuan akan produk- produk berbahan dasar alami di website maupun

akun Instagram Official The Body Shop.

Pada tahun 2018 The Body Shop juga menerima penghargaan Top Brand dalam

kategori Body Mist dengan Top Brand Indeks sebesar 17,1%, dan dalam kategori Body

Butter dengan indeks sebesar 12,7%. Top Brand Award ini adalah apresiasi terhadap merek

yang dikategorikan sebagai Top Brand di Indonesia yang diberikan kepada berbagai

merekyang cocok untuk dimasukkan dalam Top Brand Criteria. Di Indonesia The body

Shop memiliki lebih dari 120 gerai yang tersebar di berbagai kota. Salah satunya terdapat 1

gerai di Cirebon.

Penelitian ini akan berfokus pada green product awareness, karena adanya perhatian

tentang pentingnya keselamatan lingkungan dan isuisu lingkungan menyebabkan kesadaran

masyarakat akan pentingnya mengkonsumsi green product (Rahayu et al., 2017; Kristiana,

2018). Penelitian milik Kanchanapibul et al. (2014) mengemukakan bahwa kaum muda

menunjukkan sikap yang sangat positif terhadap produk ramah lingkungan dan akan

7
mendorong kegiatan pembelian kembali mereka di masa depan.

Berdasarkan fenomena di masyarakat bahwa masih banyak konsumen yang tidak

mengetahui keberadaan green product atau green brand awareness dan pengetahuan

mengenai green product, maka peneliti mengajukan Usulan Penelitian dengan judul

“Pengaruh Green Product Awarenees dan Pengetahuan Produk Terhadap Keputusan

Pembelian Produk The Body Shop di Kota Cirebon” dengan harapan dapat memberikan

kontribusi dan dampak pengetahuan green product atau green product knowledge dan

kepedulian terhadap green product yang berpengaruh pada keputusan pembelian produk The

Body Shop.

C. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian pada latar belakang penelitian diatas, maka untuk menganalisis

masalah dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:

1. Seberapa besar pengaruh Green Product Awarnees mempengaruhi keputusan

pembelian produk The Body Shop?

2. Seberapa besar pengaruh pengetahuan produk The Body Shop terhadap keputusan

pembelian produk The Body Shop?

3. Seberapa besar pengaruh green product awarnees dan pengetahuan produk terhadap

keputusan pembelian The Body Shop?

8
D. TUJUAN DAN KEGUNAAN PENELITIAN

1. Tujuan Penelitian

Adapun penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Green Product Awarnees

dan Pengetahuan Produk terhadap Keputusan Pembelian The Body Shop di Kota Cirebon.

Adapun lebih terperinci tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis permasalahan

yang diuraikan diantaranya:

1. Untuk mengetahui dan menganalisis besarnya pengaruh green product awarnees

terhadap keputusan pembelian di The Body Shop Kota Cirebon.

2. Untuk mengetahui dan menganalusis besarnya pengaruh pengetahuan produk

terhadap keputusan pembelian di The Body Shop Kota Cirebon.

3. Untuk Mengetahui dan menganalisis besarnya pengaruh green product awarenees dan

pengetahuan produk terhadap keputusan pembelian di The Body Shop kota Cirebon.

2. Kegunaan Penelitian

Selain mempunyain tujuan yang telah di sebutkan diatas, penelitian ini juuga

diharapkan memiliki kegunaan sebagai berikut:

1. Kegunaan Teoriris

a. Bagi Peneliti

Peneliti dapat menerapkan ilmu-ilmu yang diperoleh selama menempuh

perkuliahan, menambah wawasan di bidang manajemen pemasaran khususnya

orientasi pasar, orientasi kewirausahaan, dan keunggulan bersaing.

b. Bagi Universitas Swadaya Gunung Jati

9
Diharapkan penulis dalam penelitian ini dapat berguna sebagai referensi

bagi pihak lain yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut dan sebagai salah

satu bahan bacaan yang dapat menambah wawasan tentang pengaruh green

product awarenees dan pengetahuan produk terhadap keputusan pembelian.

2. Kegunaan Praktis

a. Bagi Orang Lain

Penulis berharap penelitian ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak lainnya

dan juga bermanfaat sebagai bahan referensi dalam mengadakan penelitian

yang serupa serta dapat menambah wawasan dan pemahaman mengenai judul

yang di teliti.

E. OBJEK PENELITIAN

Adapun objek yang menjadi sasaran penelitian adalah The Body Shop Kota Cirebon

yang beralamat lengkap di Superblok G12 - Jl. Ciptomangunkusumo No. 26, Kesambi,

Pekiringan, Kec. Kesambi, Kota Cirebon, Jawa Barat 45134.

F. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

1. Kajian Pustaka

a. Green Product Awareness

1) Pengertian Green Product Awarness

(Chen et al., 2015) Produk hijau didefinisikan sebagai pengembangan ide-ide baru

tentang produk yang ramah lingkungan, layanan ramah lingkungan, proses yang ramah

lingkungan, atau praktik ramah lingkungan yang dinilai orginal, baru, dan bermanfaat.
10
(Asha & Rathiha, 2017) menyatakan bahwa kesadaran konsumen terhadap produk

hijau adalah penting dalam membimbing perilaku pembelian konsumen.

(Malik et al., 2019) menyatakan kesadaran konsumen akan produk hijau atau produk

ramah lingkungan ini memberikan pengaruh terhadap keputusan pembelian atau perilaku

pembelian hijau.

Dari definisi yang di paparkan dari beberapa ahli, maka dapat disimpulkan bahwa

kesadaran konsumen terhadap produk hijau atau ramah lingkungan memberikan pengaruh

signifikan terhadap keputusan pembelian mereka. Peningkatan kesadaran konsumen

terhadap produk hijau dapat mendorong adopsi perilaku pembelian yang lebih ramah

lingkungan dan berkelanjutan.

2) Dimensi Green Produk Awarness

Menurut Chen dan Chai (2010) ada beberapa dimensi yang digunakan untuk
mengukur Green Produk Awarness:

1. Pengetahuan Konsumen tentang Produk Hijau: Dimensi ini mengacu pada pemahaman

dan pengetahuan konsumen tentang atribut-atribut lingkungan yang dimiliki oleh

produk hijau. Ini meliputi pengetahuan tentang bahan-bahan yang digunakan, proses

produksi yang ramah lingkungan, kebijakan etika, dan praktik keberlanjutan yang

diadopsi oleh produk hijau tersebut.

2. Persepsi Konsumen terhadap Produk Hijau: Dimensi ini mencakup persepsi dan

evaluasi konsumen terhadap kualitas, keandalan, dan manfaat lingkungan yang

diberikan oleh produk hijau. Konsumen yang memiliki persepsi positif terhadap produk

hijau cenderung melihatnya sebagai produk yang lebih baik dari segi lingkungan dan

memiliki dampak positif terhadap keberlanjutan.

11
3. Preferensi Konsumen terhadap Produk Hijau: Dimensi ini mengacu pada preferensi atau

kecenderungan konsumen untuk memilih produk hijau dalam keputusan pembelian

mereka. Konsumen yang memiliki preferensi yang tinggi terhadap produk hijau

cenderung lebih mungkin untuk memilih dan membeli produk hijau sebagai bagian dari

gaya hidup mereka yang berkelanjutan.

3) Indikator Green Produk Awarness

Menurut Chen dan Chai (2010), terdapat beberapa indikator yang dapat digunakan

untuk mengukur kesadaran produk hijau (green product awareness)

1. Indikator Pengetahuan Konsumen tentang Produk Hijau:

a) Pengetahuan tentang atribut lingkungan produk hijau.

b) Pengetahuan tentang sumber daya alam yang digunakan dalam produk hijau.

c) Pengetahuan tentang penggunaan energi dan emisi karbon dalam proses produksi

produk hijau.

d) Pengetahuan tentang label dan sertifikasi lingkungan yang digunakan untuk

mengidentifikasi produk hijau.

2. Indikator Persepsi Konsumen terhadap Produk Hijau:

a) Persepsi terhadap kualitas dan performa produk hijau.

b) Persepsi terhadap manfaat lingkungan yang dihasilkan oleh produk hijau.

c) Persepsi terhadap keberlanjutan dan tanggung jawab lingkungan perusahaan yang

memproduksi produk hijau.

d) Persepsi terhadap efektivitas produk hijau dalam mengurangi dampak negatif

terhadap lingkungan.

12
3. Indikator Preferensi Konsumen terhadap Produk Hijau:

a) Niat untuk membeli produk hijau dalam waktu dekat.

b) Pemilihan produk hijau sebagai prioritas dalam keputusan pembelian.

c) Preferensi terhadap merek atau produsen yang dikenal karena produk hijau mereka.

d) Kesediaan untuk membayar harga yang lebih tinggi untuk produk hijau.

b. Pengetahuan Produk

1) Pengertian Pengetahuan Produk

Menurut Sumarwan (2011:148) mendefinisikan pengetahuan produk sebagai kumpulan

berbagai macam informasi mengenai produk. Pengetahuan ini meliputi kategori produk,

merek, terminologi produk, atribut atau fitur produk, harga produk, dan kepercayaan

mengenai produk.

Menurut Peter dan Olson (2000) pengetahuan produk adalah kumpulan berbagai macam

informasi mengenai produk. Masing-masing konsumen memiliki tingkat pengetahuan yang

berbeda, pengetahuan produk di sini dapat meliputi kategori produk, merek, terminologi

produk, atribut atau fitur produk.

Menurut Peter & Olson (1990) pengetahuan produk adalah pengetahuan konsumen yang

berkaitan dengan pengetahuan tentang ciri atau karakter produk, konsekuensi menggunakan

produk dan nilai (tingkat) kepuasan yang akan dicapai oleh produk.

Dari definisi yang di paparkan dari beberapa ahli, maka dapat disimpulkan bahwa

pengetahuan produk merupakan pemahaman dan informasi yang dimiliki oleh konsumen

tentang produk, termasuk atribut, konsekuensi penggunaan, dan nilai yang dihubungkan

dengan penggunaan produk. Tingkat pengetahuan produk dapat berbeda antara konsumen satu

13
dengan lainnya. Pemahaman ini penting dalam membentuk persepsi dan preferensi konsumen

terhadap produk serta memengaruhi keputusan pembelian mereka. Dengan memahami

pengetahuan produk konsumen, perusahaan dapat mengembangkan strategi pemasaran yang

lebih efektif untuk meningkatkan pengetahuan dan mempengaruhi perilaku pembelian

konsumen.

2) Dimensi pengetahuan produk

Menurut Peter & Olson (1990) ada beberapa dimensi yang digunakan untuk mengukur

pengetahuuan produk:

1. Pengetahuan produk spesifik: Ini mencakup pengetahuan rinci tentang atribut, fitur, dan

kinerja produk secara teknis.

2. Pengetahuan produk umum: Ini melibatkan pemahaman umum tentang produk,

termasuk manfaat umum yang dapat diberikan kepada pelanggan dan kategori produk

secara keseluruhan.

3. Pengetahuan merek: Ini berkaitan dengan pengetahuan tentang merek, termasuk citra

merek, reputasi merek, dan perbedaan dengan merek pesaing.

4. Pengetahuan pasar: Ini mencakup pengetahuan tentang segmen pasar, preferensi

pelanggan, tren pasar, dan persaingan di pasar yang terkait dengan produk.

5. Pengetahuan harga: Ini melibatkan pemahaman tentang harga produk, termasuk tingkat

harga, diskon, promosi, dan kebijakan harga.

3) Indikator pengetahuan produk

Menurut Peter & Olson (1990) terdapat beberapa indikator yang dapat digunakan

untuk mengukur pengetahuan produk:

14
1. Pengetahuan produk spesifik:

 Kemampuan mengidentifikasi atribut produk secara rinci.

 Kemampuan menjelaskan fitur-fitur teknis produk dengan detail.

 Kemampuan memahami dan menjelaskan kinerja produk secara teknis.

2. Pengetahuan produk umum:

 Kemampuan mengidentifikasi manfaat umum yang diberikan oleh produk.

 Kemampuan menjelaskan kategori produk secara umum.

 Kemampuan menggambarkan penggunaan umum produk dalam kehidupan

sehari-hari.

3. Pengetahuan merek:

 Kemampuan mengenali merek dan logo produk tertentu.

 Kemampuan menjelaskan citra merek dan asosiasi merek.

 Kemampuan membedakan merek dari pesaing dalam hal citra atau atribut produk.

4. Pengetahuan pasar:

 Kemampuan mengidentifikasi segmen pasar yang terkait dengan produk.

 Kemampuan memahami preferensi pelanggan terkait dengan produk.

 Kemampuan memperhatikan tren pasar terbaru yang mempengaruhi produk.

5. Pengetahuan harga:

 Kemampuan memahami tingkat harga produk dan perbandingannya dengan

produk serupa.

 Kemampuan mengetahui dan memanfaatkan diskon, promosi, dan penawaran

khusus.

 Kemampuan memahami kebijakan harga yang berlaku untuk produk.

15
c. Keputusan Pembelian

1) Pengertian Keputuan Pembelian

Scifman dan Kanuk (2010) mendefinisikan suatu keputusan sebagai suatu tindakan

dari dua atau lebih pilihan alternative, seseorangkonsumen yang hendak melakukan pilihan

maka ia harus memiliki pilihan alternatif.

Menurut Kotler dan Keller (2009:356) keputusan pembelian dipengaruhi oleh

rangsangan pemasaran yang terdiri dari produk, harga, distribusi, dan promosi.

Menurut Peter dan Jhonson (2004), “Keputusan pembelian adalah proses

pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih

perilaku alternatif dan memilih salah satu diantaranya”.

Dari definisi yang di paparkan dari beberapa ahli, maka dapat disimpulkan bahwa

keputusan pembelian merupakan tindakan yang melibatkan pemilihan dari pilihan

alternatif yang tersedia, dipengaruhi oleh rangsangan pemasaran, dan melibatkan

penggunaan pengetahuan untuk mengevaluasi dan memilih perilaku yang diinginkan.

2) Dimensi keputusan pembelian

Menurut Kotler dan Keller, (2012:192) ada beberapa dimensi dalam pengambilan

keputusan pembelian yaitu:

1. Pengenalan masalah (Problem Recognition)

2. Pencarian informasi (Information Search)

3. Evaluasi alternative (Evaluation of Alteratives)

4. Keputusan pembelian (Purchase Decision)

3) Indikator keputusan pembelian


16
Menurut Kotler, (2004: 291) ada beberapa dimensi dalam pengambilan keputusan

pembelian yaitu:

1. Pengenalan masalah (Problem Recognition):

 Kesadaran akan adanya kebutuhan atau masalah yang perlu dipecahkan.

 Identifikasi perbedaan antara keadaan saat ini dengan keadaan yang diinginkan.

 Tingkat kesadaran akan konsekuensi tidak memenuhi kebutuhan atau masalah yang

ada.

2. Pencarian informasi (Information Search):

 Jumlah waktu yang dihabiskan untuk mencari informasi tentang produk atau solusi

yang memenuhi kebutuhan.

 Sumber informasi yang digunakan, seperti internet, teman, keluarga, atau penilaian

ahli.

 Jumlah dan variasi sumber informasi yang dikonsultasikan.

3. Evaluasi alternatif (Evaluation of Alternatives):

 Penilaian terhadap atribut-atribut produk yang penting dalam memenuhi kebutuhan.

 Perbandingan antara berbagai alternatif produk berdasarkan atribut-atribut tersebut.

 Penilaian subjektif terhadap manfaat dan kekurangan masing-masing alternatif.

4. Keputusan pembelian (Purchase Decision):

 Niat atau keinginan untuk membeli produk.

 Pilihan final terhadap produk tertentu.

17
 Rencana untuk melakukan pembelian dalam jangka waktu tertentu.

Tabel 1.1 Penelitian Terdahulu

No Nama penelitian Judul penelitian Hasil penelitian

1 Fidia Tridiawianti, Harti PENGARUH GREEN variabel green product


PRODUCT AWARENESS awareness tidak
(2021) DAN PENGETAHUAN berpengaruh signifikan
PRODUK TERHADAP
terhadap keputusan
KEPUTUSAN
pembelian green body
PEMBELIAN PRODUK
care dengan nilai
GREEN BODY CARE
signifikansinya sebesar
0,145 > 0,05.
Sedangkan variabel
pengetahuan produk
secara signifikan
memengaruhi
keputusan pembelian
konsumen pada produk
green body care yaitu
dengan nilai
signifikansi sebesar
0,000 < 0,05. Dari hasil
uji R 2 variabel
independen secara
simultan memiliki
sumbangan pengaruh
sebesar 48,5%.

Sumber : Jurnal Pendidikan Tata Niaga (JPTN) Volume 9 No 1 Tahun 2021 ISSN 2337-
6078

18
2 Florentia Farahrozi, PENGARUH Variabel Awareness of
Verinita AWARENESS OF green product memiliki
GREEN PRODUCT, pengaruh positif dan
(2020)
PRICE, DAN BRAND signifikan terhadap
IMAGE TERHADAP keputusan pembelian
KEPUTUSAN dengan koefisien
PEMBELIAN GREEN regresi sebesar 0,176.
PRODUCT THE BODY Sedangkan Awareness
SHOP DI KOTA of green price memiliki
PADANG pengaruh positif dan
signifikan terhadap
keputusanpembelian
dengan koefisien
regresi sebesar 0,559 .
Dari hasil uji R 2
variabel independen
secara simultan
memiliki sumbangan
pengaruh sebesar
66,6%

Sumber : JURNAL EKONOMI DAN BISNIS p-ISSN 1693-8852 e-ISSN 2549-5003


VOLUME 22, NO. 2, Feb 2020

3 Luh Made Pradnyani PENGARUH GREEN t est antara X1


Rahayu,Yusri Abdillah, MARKETING (Environmental
M. Kholid Mawardi TERHADAP Awareness) dengan Y
KEPUTUSAN (Keputusan Pembelian)
(2017)
PEMBELIAN menunjukkan t hitung =
KONSUMEN (Survei 3,267 dengan nilai sig. t
Pada Konsumen The (0.001) < α = 0.05
Body Shop di Indonesia maka pengaruh X1

19
dan di Malaysia) (Environmental
Awareness) terhadap
Keputusan Pembelian
adalah signifikan. b. t
test antara X2 (Green
Product Features)
dengan Y (Keputusan
Pembelian)
menunjukkan t hitung =
4,113 dengan nilai sig. t
(0,000) < α = 0.05
maka pengaruh X2
(Green Product
Features) terhadap
Keputusan Pembelian
adalah signifikan. c. t
test antara X3 (Green
Product Price) dengan
Y (Keputusan
Pembelian)
menunjukkan t hitung =
2,354 dengan nilai sig. t
(0,020) < α = 0.05
maka pengaruh X3
(Green Product Price)
terhadap Keputusan
Pembelian adalah
signifikan. d. t test
antara X4 (Green
Product Promotion)
dengan Y (Keputusan

20
Pembelian)
menunjukkan t hitung =
3,076 dengan nilai sig. t
(0,003) < α = 0.05
maka pengaruh X4
(Green Product
Promotion) terhadap
Keputusan Pembelian
adalah signifikan

Sumber : Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 43 No.1 Februari 2017


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

4 INDARTO CANDRA PENGARUH Hasil menunjukkan


YOESMANAM PENGETAHUAN bahwa pengaruh
PRODUK DAN PERSEPSI pengetahuan produk
(2015)
KUALITAS PRODUK dan persepsi kualitas
TERHADAP produk terhadap
KEPUTUSAN keputusan pembelian
PEMBELIAN PADA sebesar 20,3% itu nilai
KOSMETIK ORGANIK koefisian determinasi
(adjusted R2),
sedangkan sisanya
79,7% dipengaruhi
oleh variabel lain di
luar penelitian. Pada
penelitian ini
pengaruh dominan
internet product
knowledge dengan
nilai 0,291 sedangkan
variabel persepsi

21
kualitas produk
dengan nilai 0,122.

Sumber : Jurnal Bisnis dan Manajemen Volume 7 No. 2 Februari 2015

5 Sukimana, Abdul Salam ANALISIS PENGARUH variabel Green


5 GREEN MARKETING Marketing
(2021)
DAN BRAND berpengaruh
AWARENESS signifikan terhadap
TERHADAP keputusan pembelian
KEPUTUSAN dengan nilai t hitung
PEMBELIAN 2,029 lebih besar dari
KONSUMEN PRODUK t tabel 1,984 dengan
MEREK AQUA nilai signifikan 0,045
lebih kecil dari 0,05.
(2) Variabel
Kesadaran Merek
berpengaruh
signifikan terhadap
keputusa pembelian
dengan nilai t hitung
sebesar 8,431, lebih
besar dari t tabel 1,984
dengan nilai
signifikan 0,000, lebih
kecil 0,05.

Sumber : Jurnal Ilmu Manajemen, Volume 11, Issue 1 December, 2021,Page 69-80

22
6 Fahlis Ahmad, Joyce ANALISIS GREEN Hasil penelitian
Lapian, Agus Supandi PRODUCT DAN GREEN menunjukkan bahwa
Soegoto MARKETING STRATEGY Green Product dan
TERHADAP Green Marketing
(2016)
KEPUTUSAN Strategy secara
PEMBELIAN PRODUK simultan berpengaruh
THE BODY SHOP DI terhadap keputusan
MANADO TOWN pembelian konsumen.
SQUARE Secara parsial Green
Product berpengaruh
secara signifikan
terhadap keputusan
pembelian dan Green
Marketing Strategy
memiliki pengaruh
tidak signifikan
terhadap keputusan
pembelian. Hasil uji
signifikansi, ternyata
konsumen lebih
tertarik dengan
kemasan dan bentuk
produk yang
ditawarkan maka
manajemen
perusahaan sebaiknya
mempertahankan
kualitas produknya
dibanding dengan
memperhatikan

23
strategy pemasaran.

Sumber : Jurnal EMBA Vol.4 No.1 Maret 2016, Hal. 033-044

7 Rusniati, Rini GREEN PRODUCT : Bahwa pengetahuan


Rahmawati PENGARUH produk, pengetahuan
PENGETAHUAN pembelian dan
(2019)
PRODUK, pengetahuan
PENGETAHUAN pemakaian
PEMBELIAN DAN berpengaruh secara
PENGETAHUAN simultan terhadap
PEMAKAIAN keputusan pembelian
TERHADAP green product.
KEPUTUSAN Pengetahuan produk
PEMBELIAN berpengaruh terhadap
keputusan pembelian
green product.
Pengetahuan
pembelian
berpengaruh terhadap
keputusan pembelian
green product.
Pengetahuan
pemakaian
berpengaruh terhadap
keputusan pembelian
green product.

Sumber : Jurnal INTEKNA, Volume 19, No. 1, Mei 2019: 1 – 68 ISSN 1412-5609 (Print)
ISSN 2443-1060 (Online)

24
2. Kerangka Pemikiran

a. Pengaruh Green Produk Awarness terhadap Keputusan Pembelian

Green produk awareness merupakan aspek penting dalam mempengaruhi perilaku

konsumen dan keputusan pembelian yang lebih berkelanjutan. green produk awareness atau

kesadaran akan produk yang ramah lingkungan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

keputusan pembelian konsumen. Dengan meningkatnya kesadaran ini, diharapkan adopsi

produk yang ramah lingkungan akan semakin meningkat, mendorong perusahaan untuk

mengadopsi praktik bisnis yang lebih berkelanjutan dan mempromosikan keberlanjutan

lingkungan secara keseluruhan.

Penjabaran diatas di dukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Fidia Tridiawianti,

Harti (2021) bahwa Ada hubungan positif yang signifikan antara green produk awarness

terhadap keputusan pembelian produk care body. Selain itu di dukung oleh Florentia

Farahrozi, Verinita (2020) bahwa Pengaruh green produk awarness Berpengaruh Secara

Signifikan Terhadap keputusan pembelian produk the body shop di kota Padang.

b. Pengaruh Pengetahuan Produk terhadap Keputusan Pembelian

Pengetahuan produk yang baik memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan

pembelian seseorang. Konsumen yang memiliki pengetahuan yang baik tentang produk

cenderung membuat keputusan pembelian yang lebih tepat dan memuaskan. Pengetahuan

produk yang baik meningkatkan kepercayaan dan keyakinan konsumen dalam membuat

25
keputusan pembelian. Mereka merasa lebih yakin bahwa mereka sedang membeli produk

yang tepat, yang sesuai dengan harapan konsumen.

Penjabaran diatas di dukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Indiarto Candarto

Yoesman (2015) bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara pengetahuan produk

terhadap keputusan pembelian produk kosmetik organik. Selain itu di dukung oleh

Rusniati, Rini Rahmawati (2019) bahwa Pengaruh pengetahuan produk Berpengaruh

Secara Signifikan Terhadap keputusan pembelian.

c. Pengaruh Green Produk Awarness dan Pengetahuan Produk terhadap Keputusan


Pembelian

Green produk awareness dan pengetahuan produk memiliki pengaruh positif terhadap

keputusan pembelian yang ramah lingkungan. Konsumen yang memiliki kesadaran dan

pengetahuan yang baik tentang produk yang ramah lingkungan cenderung lebih condong

memilih produk dengan dampak lingkungan yang positif, sesuai dengan nilai-nilai

lingkungan yang mereka anut. Oleh karena itu, penting bagi produsen dan pemasar untuk

meningkatkan kesadaran dan pengetahuan konsumen mengenai produk-produk yang

ramah lingkungan serta mengkomunikasikan manfaat dan nilai-nilai lingkungan yang

terkait dengan produk tersebut.

Penjabaran diatas di dukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Sukimana, Abdul

Salam (2021) green marketing dan brand awareness berpengaruh signifikan terhadap

keputusan pembelian produk Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) merek Aqua di

Kecamatan Sumbawa. Hal ini menunjukkan produk Aqua masih menguasai atau pemimpin

pasar di Kabupaten Sumbawa, artinya kebijakan green marketing dan brand awareness

dipertahankan atau ditingkatkan, namun bagi pesaingnya bisa meniru dan lebih memahami
26
secara mendalam pola pemasaran yang manusiawi dan ramah lingkungannya sehingga

mampu mempengaruhi keputusan pembelian para konsumen. Fahlis Ahmad, Joyce Lapian,

Agus Supandi Soegoto (2016) Green Product dan Green Marketing Strategy secara

simultan berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen. Secara parsial Green

Product berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian dan Green

Marketing Strategy memiliki pengaruh tidak signifikan terhadap keputusan pembelian.

Berdasarkan uraian rangkaian pemikiran diatas maka dapat digambarkan paradigma

penelitian adalah sebagai berikut:

Keputusan pembelian

(Y)

Gambar 1.2 Kerangka Pemikiran

Keterangan:

H1= Pengaruh Green Produk Awarness terhadap Keputusan Pembelian

H2= Pengaruh Pengetahuan Produk terhadap Keutusan pembelian

H3= Pengaruh Green Produk Awarness dan Pengetahuan Produk terhadap

Keputusan pembelian

27
3. Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai

berikut, yaitu:

H1: Diduga Pengaruh dari Green Produk Awarness (X1) berpengaruh terhadap Keputusan

Pembelian (Y) pada Produk The Body Shop di Kota Cirebon

H2: Diduga Pengaruh dari Pengetahuan Produk (X2) berpengaruh terhadap Keputusan

Pembelian (Y) pada Produk The Body Shop di Kota Cirebon

H3: Diduga pengaruh dari Green Produk Awarness (X1) dan Pengetahuan Produk (X2)

terhadap Keputusan Pembelian (Y) pada Produk The Body Shop di Kota Cirebon

G. METODE PENELITIAN

1. Jenis Penelitian Yang Digunakan Kuantitatif

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kauntitatif yang bertujuan untuk bertujuan

untuk menganalisis dan mengidentifikasi hubungan sebab-akibat. Jenis penelitian kuantitatif

menurut Sugiyono (2019 : 56):

“Metode penelitian kuantitaf adalah metode survey. Kerlinger (1973) menyatakan

bahwa Survey research studies large and small population (or universes) by selecting

and studying samples chosen from the population ti discover the relative incident,

distribution, and interrelation of sociological and psychological variables. Penelitian

survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi

data yang dipalajari adalah data dari sempel yang diambil dari populasi tersebut,

28
untuk menemukan kejadian-kejadian relative, distribusi dan hubungan-hubungan

antar variabel sosiologis maupun psikologis.”

Populasi dari penelitian ini adalah konsumen yang tertarik untuk membeli Green

Product The Body Shop di Cirebon. Tidak semua populasi yang digunakan sebagai sampel.

Maka, digunakan metode pengambilan sampel yaitu purposive sampling. Sampel yang

digunakan dalam penelitian ini berdasarkan beberapa kriteria, sebagai berikut:

1. Masyarakat yang berdomisili di Kota Cirebon

2. Wanita

3. Mengetahui tentang Green Product The Body Shop

4. Tertarik untuk membeli green product The Body Shop

5. Sudah pernah membeli green product The Body Shop

2. Operasionalisasi Variabel

Operasional variabel memuat tentang unsur–unsur dari suatu variabel, yang

mempermudah peneliti untuk mengumpulkan data yang relevan untuk variabel tersebut.

Adapun operasionalisasi table untuk penelitian ini adalah:

Tabel 1.2 Operasionalisasi Variabel

Variable Definisi Indikator Skala

Green Product
cara pr kesadaran konsumen untuk 1.Green Brand
Awarneess mengingat dan mengenali lingkungan Recall
(X1) dari sebuah merek yang berkomitmen ORDINAL
2. Green Brand
pada kelestarian lingkungan Recognition

Pengetahuan semua pengetahuan terkait karakter 1.atribut produk


Produk (X2 ) produk, baik dari segi cara 2. manfaat

29
penggunaan, harga, fitur, dan fungsional ORDINAL
informasi detail lainnya. 3. manfaat
psikologis

1. Pemantapan
Keptusan keputusan konsumen yang membeli setelah
Pembelian (Y) dipengaruhi oleh ekonomi keuangan, mengetahui
teknologi, politik, budaya, produk, informasi produk
harga, lokasi, promosi, physical
evidence, people, process. 2. Memutuskan
membeli karena
merek yang
paling disukai
ORDINAL
3. Membeli
karena sesuai
dengan keinginan
dan kebutuhan.

4. Membeli
karena mendapat
rekomendasidari
orang lain.

3. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Menurut Handayani (2020), populasi adalah totalitas dari setiap elemen yang akan

diteliti yang memiliki ciri sama, bisa berupa individu dari suatu kelompok, peristiwa, atau

sesuatu yang akan diteliti Menurut Handayani (2020), populasi adalah totalitas dari setiap

elemen yang akan diteliti yang memiliki ciri sama, bisa berupa individu dari suatu

kelompok, peristiwa, atau sesuatu yang akan diteliti. Populasi yang digunakan dalam

30
penelitian adalah konsumen The Body Shop Kota Cirebon.

b. Sampel

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi

tersebut, ataupun bagian kecil dari anggota populasi yang diambil menurut prosedur

tertentu sehingga dapat mewakili populasinya (Siyoto dkk, 2015: 65). Dalam penelitian

ini teknik samplingnya menggunakan non probability sampling, yaitu teknik pengambilan

sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota

populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2013: 84). Jenis non probability

sampling yang digunakan adalah jenis purposive sampling yaitu pengambilan dengan

mempertimbangkan kriteria tertentu (Sugiyono, 2019).

31
DAFTAR PUSTAKA

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika

Dianti, N. R., & Paramita, E. L. (2021). Green Product dan Keputusan Pembelian Konsumen
Muda. Jurnal Samudra Ekonomi Dan Bisnis, 12(1), 130-142.

Tridiwianti, F., & Harti, H. (2021). Pengaruh Green Product Awareness Dan Pengetahuan
Produk Terhadap Keputusan Pembelian Produk Green Body Care. Jurnal
Pendidikan Tata Niaga (JPTN), 9(1), 1104-1110.

Pratiwi, N. S. (2023). PENGARUH GREEN PROMOTION DAN GREEN KNOWLEDGE


TERHADAP GREEN BRAND AWARENESS PADA KONSUMEN THE BODY
SHOP DI TASIKMALAYA (Doctoral dissertation, Universitas Siliwangi).

Kusuma, I. D., & Untarini, N. (2014). Pengaruh pengetahuan produk terhadap niat beli
dengan sikap sebagai variabel intervening. Jurnal Ilmu Manajemen, 2(4), 1573-
1583.

Farahrozi, F., & Verinita, V. (2020). Pengaruh Awareness of Green Product, Price, Dan
Brand Image Terhadap Keputusan Pembelian Green Product the Body Shop Di
Kota Padang. Ekonis: Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 22(1).

Hanjaya, S. (2016). Pengaruh kualitas produk, pengetahuan produk dan keragaman menu
terhadap keputusan pembelian produk capra latte. Jurnal Performa: Jurnal
Manajemen dan Start-up Bisnis, 1(2), 181-190.

Rahayu, L. M. P., Abdillah, Y., & Mawardi, M. K. (2017). Pengaruh Green Marketing
Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|
Vol, 43(1).

Rusniati, R., & Rahmawati, R. (2019). Green Product: Pengaruh Pengetahuan Produk,
Pengetahuan Pembelian dan Pengetahuan Pemakaian terhadap Keputusan
Pembelian. Jurnal INTEKNA: Informasi Teknik dan Niaga, 19(1), 60-68.

Dhiba, P. F. (2020). Pengaruh Pengetahuan Produk, Religiusitas, dan Sikap Terhadap

32
Perilaku Mahasiswa Pengguna Produk Kecantikan Korea Pada Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Ar-Raniry (Doctoral
dissertation, UIN AR-RANIRY).

Ahmad, F., Lapian, J., & Soegoto, A. S. (2016). Analisis Green Product Dan Green
Marketing Strategy Terhadap Keputusan Pembelian Produk The Body Shop Di
Manado Town Square. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis
dan Akuntansi, 4(1).

Sugiyono (2019) Metode Penelitian kuantitatif Kualitatif dan R&D.


Bandung:Alfabeta

33

Anda mungkin juga menyukai