Anda di halaman 1dari 115

SKRIPSI

PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN


DAERAH, KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA,
DAN PENGENDALIAN INTERNAL, TERHADAP
KUALITAS LAPORAN KEUANGAN
PEMERINTAH DAERAH
(Studi Empiris pada Pemerintah Kota Tebing Tinggi)

OLEH

NURUL KHADIJAH HARAHAP


140503004

PROGRAM STUDI STRATA 1


DEPARTEMEN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

MEDAN

Telah diuji pada


Tanggal 2018

TIM PENGUJI SKRIPSI


Ketua Penguji : Drs. Abikusno Dharsuky, MM., Ak.
Penguji : Drs. Chairul Nazwar, M.Si., Ak.
Pembanding : Drs. M. Zainul Bahri Torong, M.Si., Ak.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan


sesungguhnya bahwa skiripsi yang berjudul: “Pengaruh Penerapan Sistem
Akuntansi Keuangan Daerah, Kompetensi Sumber Daya Manusia, Dan
Pengendlian Intern Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (
Studi Empiris Pada Pemerintah Kota Tebing Tinggi)” adalah benar hasil karya
tulis saya sendiri yang disusun sebagai tugas akademik guna menyelesaikan beban
akademik pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari Satuan Kerja Pemerintah
Daerah, dan/atau saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapat izin,
dan/atau dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika
penulisan ilmiah.

Apabila kemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan plagiat dalam


skripsi ini, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Medan,

Yang membuat pernyataan

Nurul Khadijah Harahap


NIM: 140503004

ii

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


ABSTRAK
PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN
DAERAH, KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA,
DAN PENGENDALIAN INTERNAL, TERHADAP
KUALITAS LAPORAN KEUANGAN
PEMERINTAH DAERAH
(Studi Empiris pada Pemerintah Kota Tebing Tinggi)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Penerapan Sistem


Akuntansi Keuangan Daerah, Kompetensi Sumber Daya Manusia, Dan
Pengendalian Internal Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
Kota Tebing Tinggi. Mengkaji Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan
Daerah, Kompetensi Sumber Daya Manusia, Dan Pengendalian Internal
Pemerintah. Sampel dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan metode
sampel jenuh. Kuesioner yang dapat diproses lebih lanjut sebanyak 36 kuesioner.

Berdasarkan hasil pengolahan data kuesioner dengan menggunakan uji


kualitas data, analisis statistik deskriptif, uji asumsi klasik, analisis regresi linier
berganda, serta uji hipotesis yang terdiri dari koefisien determinasi (Adjusted R2),
uji F, dan uji t.

Hasil penelitian terbukti bahwa variabel pengaruh penerapan sistem


akuntansi keuangan daerah, kompetensi sumber daya manusia, dan pengendalian
internal secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan
keuangan pemerintah daerah. Secara parsial, penerapan sistem akuntansi
keuangan pemerintah daerah berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas
pemerintah daerah, kompetensi sumber daya manusia secara signifikan
berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah, dan
pengendalian internal secara signifikan berpengaruh terhadap kualitas laporan
keuangan pemerintah daerah.

Kata Kunci : Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah, Penerapan


Sistem Akuntansi Keuangan Daerah, Kompetensi Sumber Daya
Manusia, dan Pengendalian Internal.

iii

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


ABSTRACT
THE EFFECT IMPLEMENTATION OF FINANCIAL ACCOUNTING
SYSTEM, THE HUMAN RESOURCES COMPETENCE, AND
CONTROL INTERNS THE QUALITY REPORT LOCAL
GOVERNMENT FINANCE
(Empirical Study on Government Of Tebing Tinggi)
This study aims to determine the effect implementation of financial
accounting system, the human resources competence, and control interns the
quality report local government financial statements Tebing Tinggi. Assessing the
effect implementation of financial accounting system, the human resources
competence, and internal control of the government. The sample in this study
were taken by the method of saturated samples. The questionnaire can be further
processed as many as 36 questionnaires.
Based on the results of questionnaire data processing using test data
quality, descriptive statistical analysis, classic assumption test, the multiple linear
regression analysis and test the hypothesis consisting of coefficient of
determination, test F and test t.
Research result are proved that the variables of the effect implementation
of financial accounting system, the human resources competence, and internal
control of the government are simultaneusly have a significant effect towards the
quality report local government finance. Partially, the variable the effect
implementation of financial accounting system have a significant effect towards
the quality report local government finance, the human resources competence
have a significant effect towards the quality report local government finance, and
control intern have a significant effect towards the quality report local
government finance.

Keyword : Quality of Local Government Finance Report, Application SAKD,


Competence of Human Resources and Internal Control.

iv

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaykum Warrahmatullahi Wabarokatuh.

Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah penulis panjatkan atas

Kehadirat Allah SWT berkat segala nikmat dan karunia-Nya, penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi

Keuangan Daerah, Kompetensi Sumber Daya Manusia, dan Pengendalian Internal

Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah daerah”. Penulisan skripsi ini

disusun sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan program pendidikan strata

satu (S1) jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera

Utara.

Penulis menyadari bahwa keberhasilan dalam menyusun skripsi ini tidak lepas

dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini, penulis ingin

mengucapkan banyak terimakasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ramli, SE, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Dr. Syafruddin Ginting Sugihen, MAFIS., Ak., CPA selaku Ketua

Departemen/Program Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Sumatera Utara dan Bapak Drs.Syahrul Rambe, MM.,Ak

selaku Sekretaris Departemen/Program Studi S1 Akuntansi Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Terima kasih untuk

bimbingannya selama ini.

3. Bapak Drs. Abikusno Dharsuky, MM., Ak. selaku Dosen Pembimbing,

Bapak Drs. Chairul Nazwar, M.Si., Ak selaku Dosen Penguji, dan Bapak
v

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Drs. M. Zainul Bahri Torong, M.Si., Ak selaku Dosen Pembanding,

terimakasih atas bimbingan kepada penulis selama penyelesaian penulisan

skripsi ini.

4. Kedua orang tua penulis, Ayahanda Soambaton Harahap dan Ibunda

Asmini, S.Pd.I , serta kepada abang dan adik penulis M. Taufik Harahap,

S.Pd, dan Muhammad Hasyir Waiz Harahap yang telah memberikan

pengorbanan, doa, motivasi, nasehat serta dukungan yang diberikan

kepada penulis selama menyelesaikan Studi S1 hingga penyusunan skripsi

ini selesai.

5. Kepada seluruh sahabat penulis Burhanuddin Gulo, Ade Kiki Nur Zannah,

Dwi Enda Apriani, Aulia azyuna, Nur Evalya Ningsih, Ririn, Hamzah,

Hanny, Hasunna, Elza, Jaka, Rilianie Lupita, Novida, Nadya Eka Pratiwi

dan Alfi Sri Devi yang memberikan keceriaan, motivasi dan semangat

dalam penyusunan skripsi.

6. Sahabat dan teman seperjuangan selama perkuliahan Mutiara Afriani

Harahap, Rike Monika Fauziah, Sri Hayati, Diah Bayu Ramadani Lubis,

Nanny Wahyuni, Mirawati, Nurul Hidayah Hasibuan, Onny Octaviani dan

teman-teman Akuntansi grup A Stambuk 2014 yang telah banyak

membantu, memotivasi dan membersamai dalam berbagai perjuangan

selama masa studi.

vi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Penulis menyadari bahwa masih banyak keterbatasan yang dimiliki oleh

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, sehingga sangat diperlukan masukan dan

saran yang sifatnya dapat membangun. Akhir kata penulis berharap semoga

skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Medan,
Penulis

Nurul Khadijah Harahap


NIM : 140503004

vii

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


DAFTAR ISI

PERNYATAAN ...................................................................................................... i
ABSTRAK ............................................................................................................. ii
ABSTRACT .......................................................................................................... iii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iv
DAFTAR ISI ........................................................................................................ vii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ ix
DAFTAR GAMBAR ..............................................................................................x
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xi

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................1


1.1 Latar Belakang Masalah ...................................................................1
1.2 Perumusan Masalah ..........................................................................8
1.3 Tujuan Penelitian ..............................................................................9
1.4 Manfaat Penelitian ..........................................................................10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................11


2.1 Landasan Teori ...............................................................................11
2.1.1 Laporan Keuangan Pemerintah Daerah ..............................11
2.1.2 Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah ...............14
2.1.3 Sistem Akuntansi Keuangan Daerah ..................................17
2.1.4 Kompetensi Sumber Daya Manusia ...................................20
2.1.5 Pengendalian Internal .........................................................24
2.2 Review Penelitian Terdahulu .........................................................26
2.3 Kerangka Konseptual .....................................................................31
2.3.1 Hubungan Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah
(PSAKD) dan Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah
Daerah (KLKPD) ................................................................32
2.3.2 Hubungan Kompetensi Sumber Daya Manusia (KSDM) dan
Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daera (KLKPD) 33
2.3.3 Hubungan Pengendalian Internal (PI) dan Kualitas Laporan
Keuangan Pemerintah Daerah (KLKPD) ...........................34
2.4 Hipotesis .........................................................................................35

BAB III METODE PENELITIAN ...................................................................36


3.1 Jenis Penelitian ...............................................................................36
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................36
3.3 Defenisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel ...................36
3.3.1 Variabel Dependen .............................................................36
3.3.2 Variabel Independen ...........................................................37
3.4 Populasi dan Sampel Penelitian......................................................40
3.5 Jenis dan Sumber Data ...................................................................41
3.6 Metode Pengumpulan Data ............................................................42
3.7 Metode Analisis Data .....................................................................42
3.7.1 Uji Validitas dan Reliabilitas..............................................43
viii

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


3.7.2 Uji Asumsi Klasik ..............................................................44
3.7.3 Analisis Regresi Linear Berganda ......................................45
3.7.4 Uji Hipotesis Penelitian ......................................................46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN..................................49


4.1. Gambaran Umum ...........................................................................49
4.1.1. Tempat Dan Waktu Penelitian ............................................49
4.1.2. Karakteristik Responden.....................................................49
4.2. Analisis Deskriptif ..........................................................................50
4.3. Uji Kualitas Data ............................................................................52
4.3.1. Uji Validitas ........................................................................52
4.3.2. Uji Reliabilitas ....................................................................54
4.4. Uji Asumsi Klasik ..........................................................................54
4.4.1. Uji Normalitas ....................................................................54
4.4.2. Uji Multikolinieritas ...........................................................56
4.4.3. Uji Heteroskedastisitas .......................................................57
4.5. Uji Hipotesis ...................................................................................58
4.5.1. Analisis Regresi Linear Berganda ......................................58
4.5.2. Analisis Koefisien Determinasi ..........................................60
4.5.3. Hasil Uji Signifikansi Simultan F (Uji F) ...........................61
4.5.4. Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji t)...................................62
4.6. Pembahasan Hasil Penelitian ..........................................................64

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................66


5.1. Kesimpulan .....................................................................................66
5.2. Saran ...............................................................................................67
5.3. Keterbatasan ...................................................................................67
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................69
LAMPIRAN ..........................................................................................................72

ix

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman


1.1. Hasil Audit BPK .............................................................................5
1.2. Hasil Audit BPK Kota Tebing Tinggi ............................................7
2.1. Review Penelitian Terdahulu .......................................................29
3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ..........................39
3.2. Populasi/Sampel Penelitian dan Responden .................................41
4.1. Sampel Penelitian ........................................................................49
4.2. Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .......................50
4.3. Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ............50
4.4. Hasil Uji Descriptive Statistics .....................................................51
4.5. Hasil Uji Validitas Variabel X1 ...................................................52
4.6. Hasil Uji Validitas Variabel X2 ...................................................52
4.7. Hasil Uji Validitas Variabel X3 ....................................................53
4.8. Hasil Uji Validitas Variabel Y .....................................................53
4.9. Hasil Uji Reliabilitas ....................................................................54
4.10. Hasil Uji Kolmogorov Smirnov ...................................................55
4.11. Hasil Uji Multikolinearitas ...........................................................57
4.12. Hasil Uji Regresi Linear Berganda...............................................59
4.13. Hasil Uji Koefisien Determinasi ..................................................61
4.14. Hasil Uji Simultan (Uji F) ............................................................61
4.15. Hasil Uji Parsial (Uji t) .................................................................62

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman


2.1. Kerangka Konseptual .................................................................32
4.1. Grafik P-P Plot Regression ........................................................56
4.2. Grafik Scatterplot .......................................................................58

xi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul Halaman


1. Permohonan Izin Meneliti .......................................................72
2. Lembar Kuesioner ...................................................................73
3. Surat Penelitian ........................................................................78
4. Data Mentah Variabel ..............................................................79
5. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas (X1) .................................83
6. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas (X2) ................................85
7. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas (X3) ................................87
8. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Y ....................................89
9. Uji Analisis Statistik Deskriptif ...............................................91
10. Hasil Uji Normalitas ................................................................92
11. Analisis Statistik .......................................................................93
12. Uji Multikolinearitas ...............................................................94
13. Uji Heteroskedastisitas ............................................................95
14. Analisis Regresi Berganda ......................................................96
15. Uji Koefisien Determinasi .......................................................97
16. Uji Hipotesis Signifikan Simultan (F) .....................................98
17. Uji Hipotesis Signifikan Parsial (t) .........................................99

xii

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Menurut PP No. 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan

mendefenisikan akuntansi sebagai proses identifikasi, pencatatan, pengukuran,

pengklasifikasian, pengikhtisaran transaksi dan kejadian keuangan, serta

penginterpretasikan atas hasilnya. Sedangkan organisasi sektor publik adalah

organisasi yang bertujuan menyediakan/memproduksi barang-barang publik. Dari

sudut pandang ilmu ekonomi, sektor publik dapat dipahami sebagai suatu entitas

yang aktivitasnya berhubungan dengan usaha untuk menghasilkan barang dan

pelayanan publik dalam rangka memenuhi kebutuhan dan hak publik

(Pramudiarta, 2015). Jadi akuntansi sektor publik adalah akuntansi yang

digunakan untuk mencatat peristiwa ekonomi pada organisasi nonprofit atau

nirlaba.

Laporan keuangan adalah produk akhir dari proses akuntansi yang telah

dilakukan. Laporan keuangan SKPD adalah suatu hasil dari proses

pengidentifikasian, pengukuran, pencatatan dan transaksi ekonomi (keuangan)

dari entitas akuntansi yang ada dalam suatu pemerintah daerah yang dijadikan

sebagai informasi dalam rangka mempertanggungjawabkan pengelolaan keuangan

entitas akuntansi dan pengambilan keputusan ekonomi oleh pihak-pihak yang

memerlukannya.

Laporan keuangan pemerintah daerah yang merupakan gabungan dari

laporan keuangan SKPD yang ada dalam pemerintah daerah itu sesuai Kerangka

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Konseptual PP No. 71 tahun 2010 paragraf 24 disusun untuk menyediakan

informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang

dilakukan oleh suatu entitas pelaporan selama satu periode pelaporan. Laporan

keuangan terutama digunakan untuk mengetahui nilai sumber daya ekonomi yang

dimanfaatkan untuk melaksanakan kegitan operasional pemerintahan, menilai

kondisi keuangan, mengevaluasi efektivitas, dan efisiensi suatu entitas pelaporan,

dan membantu menentukan ketaatannya terhadap peraturan perundang-undangan.

Kerangka konseptual PP No. 71 Tahun 2010 menyoroti bahwa setiap entitas

akuntansi mempunyai kewajiban untuk melaporkan upaya-upaya yang telah

dilakukan serta hasil yang telah dicapai dalam pelaksanaan kegiatan secara

sistematik dan terstruktur pada suatu periode pelaporan untuk kepentingan:

1. Akuntabilitas

Mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya serta pelaksanaan

kebijakan yang dipercaya kepada entitas pelapor dalam mencapai tujuan

yang telah ditetapkan secara periodik.

2. Manajemen

Membantu para pengguna untuk mengevaluasi pelaksanaan kegiatan

suatu entitas pelaporan dalam periode pelaporan, sehingga memudahkan

fungsi perencanaan, pengelolaan, dan pengendalian atas seluruh asset,

kewajiban, dan ekuitas pemerintah untuk kepentingan masyarakat.

3. Transparansi

Memberikan informasi keuangan yang terbuka dan jujur kepada

masyarakat berdasarkan pertimbangan bahwa masyarakat memiliki hak

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


untuk mengetahui secara terbuka dan menyeluruh atas

pertanggungjawaban pemerintah dalam pengelolaan sumber daya yang

dipercayakan kepadanya dan ketaatannya pada peraturan perundang-

undangan.

4. Keseimbangan Antargenerasi (Intergenerational Equity)

Membantu para pengguna dalam mengetahui kecukupan penerimaan

pemerintah pada periode pelaporan untuk membiayai seluruh

pengeluaran yang dialokasikan dan apakah generasi yang akan datang

diasumsikan akan ikut menanggung beban pengeluaran tersebut.

5. Evaluasi Kerja

Mengevaluasi kerja entitas pelaporan, terutama dalam penggunaan

sumber daya ekonomi yang dikelola pemerintah untuk mencapai kinerja

yang direncanakan.

Laporan keuangan merupakan media bagi sebuah entitas, dalam hal ini

pemerintah mempertanggungjawabkan kinerja keuangannya kepada publik.

Pemerintah harus mampu menyajikan laporan keuangan yang mengandung

informasi keuangan yang berkualitas. Dalam Standar Akuntansi Pemerintahan

(SAP) dijelaskan bahwa laporan keuangan berkualitas itu memenuhi karakteristik;

relevan, andal, dapat dibandingkan, dan dapat dipahami. Laporan keuangan

merupakan sebuah produk yang dihasilkan oleh bidang atau disiplin ilmu

akuntansi. Oleh karena itu, dibutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang

kompeten untuk menghasilkan sebuah Laporan Keuangan yang berkualitas.

Begitu juga di entitas pemerintahan, untuk menghasilkan Laporan Keuangan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Daerah yang berkualitas dibutuhkan SDM yang memahami dan kompeten dalam

Akuntansi pemerintahan, keuangan daerah bahkan organisasional tentang

pemerintahan. Selain itu, hal yang mendasar dan penting dari penerapan

Akuntansi di dalam penyusunan Laporan Keuangan Daerah salah satunya adalah

Sistem Akuntansi.

Sebagaiman pengertian dari Sistem Akuntansi Keuangan Daerah yaitu

serangkaian prosedur mulai dari proses pengumpulan data, pencatatan,

pengikhtisaran, sampai dengan pelaporan keuangan, dalam rangka

pertanggungjawaban pelaksanaan APBD yang dapat dilakukan secara manual atau

menggunakan aplikasi komputer (Permendagri No. 59 Tahun 2007).

Laporan keuangan disusun dengan tujuan untuk menyediakan informasi yang

relevan mengenai pengelolaan keuangan daerah, terutama mengenai posisi

keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh pemerintah daerah. Laporan

keuangan digunakan untuk mengetahui nilai sumber daya ekonomi yang

dimanfaatakan untuk melaksanakan kegiatan operasional pemerintah, menilai

kondisi keuangan, mengevaluasi efektivitas dan efisiensi suatu entitas pelaporan,

serta membantu menentukan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan.

Salah satu indikator kualitas laporan keuangan dilihat dari opini auditor

eksternal (BPK) atas penyajian laporan keuangan pemerintah, salah satunya

adalah Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD), yang komponennya

meliputi: Neraca, Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Arus Kas, dan Catatan

Atas Laporan Keuangan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) setiap tahunnya mendapat

penilaian berupa Opini dari Badan Pengawas Keuangan .(BPK). Ketika BPK

memberikan Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) terhadap Laporan

Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD), artinya dapat dikatakan bahwa Laporan

Keuangan suatu entitas pemerintah daerah tersebut disajikan dan diungkapkan

secara wajar. Terdapat empat opini yang diberikan pemeriksa yaitu : Opini Wajar

Tanpa Pengecualian (WTP), Opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP), Opini

Tidak Wajar (TW), dan Pernyataan Menolak memberi Opini atau Tidak Memberi

Pendapat (TMP).

Sampai saat ini pemerintah telah berupaya untuk menyusun laporan

berdasarkan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD), sehingga kualitas yang

dihasilkan dari laporan keuangan daerah tersebut dapat meningkat. Namun

kenyataanya tidak semua organisasi pemerintahan mampu memahami Sistem

Akuntansi Keuangan Daerah tersebut (SAKD). Dilihat dari Ikhtisar Hasil

Pemeriksaan (IHP) Semester I tahun 2016 yang dilaksanakan oleh Badan

Pemeiksa Keuangan (BPK) ditemukan masih banyak pemerintah daerah yang

lamban dalam menyampaikan laporan keuangannya.

Tabel 1.1
Hasil Audit BPK

Tahun Jumlah LKPD Hasil LKPD


Opini LKPD %
2014 539 WTP 252 47%
WDP 247 46%
TMP 35 6%
TW 5 1%
2015 542 WTP 313 58%
WDP 194 36%

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


TMP 31 5%
TW 4 1%
2016 537 WTP 375 70%
WDP 139 27%
TMP 23 4$
TW 0 0%
http://www.bpk.go.id/assets/files/ihps/2017/I/ihps_i_2017_1475566035.pdf.
Diunduh pada 20 Februari 2018

Dari hasil pemeriksaan BPK sesuai dengan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan

Semester (IHPS) Tahun 2016, hasil pemeriksaan atas seluruh Laporan Keuangan

Pemerintah Daerah (LKPD) tahun 2015 (542 LKPD), BPK memberikan opini

WTP atas 313 (58%) LKPD, opini WDP atas 194 (36%) LKPD, opini TMP atas

31 (5%) LKPD, dan opini TW atas 4 (1%) LKPD. Dari fenomena tersebut dapat

kita ketahui bahwa pemerintah belum sepenuhnya melakukan prinsip akuntabilitas

karena masih tingginya persentase opini WDP dan masih terdapatnya opini TMP

dan TW pada LKPD. Namun begitu perkembangan opini atas 542 LKPD tahun

2015 dibandingkan tahun sebelumnya 2014 mengalami peningkatan dan

meningkat lagi pada tahun 2016.

Hasil pemeriksaan BPK atas 542 LKPD menunjukkan terdapat 6.150

kelemahan SPI yang terdiri dari permasalahan sistem pengendalian akuntansi dan

pelaporan, kelemahan sistem pengendalian pelaksanaananggaran pendapatan dan

belanja, dan kelemahan struktur pengendalian intern.

Pengendalian intern pada pemerintah pusat dan daerah berpedoman pada

Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 2008, tentang Sistem Pengendalian Intern

Pemerintah (SPIP). Sistem pengendalian intern pemerintah memiliki fungsi untuk

memberi keyakinan yang memadai bagi tercapainya efektifitas dan efisiensi

pencapaian tujuan penyelenggaraan pemerintah negara, keandalan laporan


6

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


keuangan, pengamanan aset negara dan ketaatan-ketaatan terhadap undang-

undang. Sistem pengendalian intern yang baik dapat mencegah pelaksanaan

kegiatan yang tidak sesuai ketentuan yang berlaku sehingga dapat memperoleh

efisiensi, efektivitas dan mencegah terjadinya kerugian negara.

Berdasarkan surat BPK perihal Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan

Pemerintah Kota Tebing Tinggi Tahun Anggaran 2015, terdapat beberapa catatan

kelemahan yang masih ditemukan diantaranya adalah masih ditemukan

kelemahan sistem pengendalian intern dan ketidakpatuhan terhadap peraturan

perundang-undangan. Hal ini sebagai bukti bahwa LKPD Kota Tebing Tinggi

belum mendapatkan opini WTP maksimal karena masih ditemukan catatan

kelemahan.

Tabel 1.2
Hasil audit BPK Kota Tebing Tinggi

No Tahun Hasil Audit BPK


1 2014 WTP
2 2015 WDP
3 2016 WTP
4 2017 WTP
http://www.bpk.go.id/assets/files/ihps/2017/I/ihps_i_2017_147556603
5.pdf. Diunduh pada 20 Februari 2018

Berdasarkan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan (IHP) Semester 1 tahun 2015 untuk

laporan keuangan LKPD kota Tebing Tinggi tahun 2014 mendapatkan opini

Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), namun terdapat penurunan opini pada tahun

2015 yang dilampirkan oleh BPK dalam Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester 1

tahun 2016 yaitu Wajar Dengan Pengecualian (WDP). Sebaliknya pada tahun

2016 dan 2017 kota Tebing Tinggi berhasil meningkatkan opini atas laporan

keuangannya menjadi WTP yang dijelaskan pada Ikhtisar Hasil Pemeriksaan


7

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Semester 1 tahun 2017. Terlihat bahwa kualitas laporan keuangan kota Tebing

Tinggi tidak konsisten setiap tahunnya yang tergambar oleh IHPS mulai dari

tahun 2015-2017.

Penelitian terdahulu terkait fenomena tersebut telah banyak dilakukan.

Beberapa peneliti juga menyimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi kualitas

laporan keuangan daerah seperti penelitian yang dilakukkan Nurillah (2014), hasil

penelitiannya menunjukkan bahwa kompetensi sumber daya manusia, penerapan

Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD), pemanfaatan teknologi informasi,

dan sistem pengendalian intern pemerintah mempunyai pengaruh positif dan

signifikan terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah. Tetapi terdapat

pula Reseach Gap yang mana terjadinya perbedaan hasil penelitian yang

dilakukan oleh Triyanto (2017) yang menyatakan bahwa kompetensi sumber daya

manusia berpengeruh negatif terhadap kualitas laporan keuangan daerah.

Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Nurillah (2014), faktor yang

membedakannya adalah salah satu variabel tidak di ikutsertakan, serta tempat

penelitian dan waktu penelitian. Dari latar belakang dan hasil penelitian terdahulu

peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan judul “Pengaruh

Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah, Kompetensi Sumber Daya

Manusia, dan Pengendalian Internal Terhadap Kualitas Laporan Keuangan

Pemerintah Daerah (Studi Empiris Pada Pemerintah Kota Tebing Tinggi)”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas, maka rumusan masalah pada

penelitian ini adalah:

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


1. Apakah penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD)

berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah?

2. Apakah kompetensi sumber daya manusia berpengaruh terhadap

kualitas laporan keuangan pemerintah daerah?

3. Apakah pengendalian internal berpengaruh terhadap kualitas laporan

keuangan pemerintah daerah?

4. Apakah penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD),

kompetensi sumber daya manusia, dan pengendalian internal

berpengaruh secara simultan terhadap kualitas laporan keuangan

pemerintah daerah?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian latar belakang dan rumusan masalah diatas, maka tujuan

penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengaruh penerapan Sistem Akuntansi Keuangan

Daerah (SAKD) terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.

2. Untuk mengetahui pengaruh kompetensi sumber daya manusia terhadap

kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.

3. Untuk mengetahui pengaruh sistem pengendalian internal terhadap

kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.

4. Untuk mengetahui pengaruh penerapan Sistem Akuntansi Keuangan

Daerah (SAKD), kompetensi sumber daya manusia, dan pengendalian

internal berpengaruh secara simultan terhadap kualitas laporan keuangan

pemerintah daerah?

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi semua pihak yang

membaca maupun yang secara langsung terkait didalamnya. Adapun kegunaan

penelitian ini adalah :

1. Bagi Peneliti, untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan tentang

beberapa hal yang mempengaruhi kualitas laporan keuangan daerah.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya, sebagai bahan acuan/referensi bagi yang

berminat melakukan penelitian yang berhubungan dengan kualitas

laporan keuangan daerah.

3. Bagi Pemerintah Daerah, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi

masukan bagi pemerintah daerah Kota Tebing Tinggi terkait dengan

kualitas laporan keuangan daerah.

10

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teoritis

2.1.1 Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 1 (Ikatan

Akuntansi Indonesia 2015) mengatakan bahwa:

Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi


keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Tujuan laporan
keuangan adalah untuk memberikan informasi mengenai posisi
laporan keuangan, kinerja keuangan dan arus kas entitas yang
bermanfaat bagi sebagian besar pengguna laporan keuangan dalam
pembuatan keputusan ekonomik. Laporan keuangan juga
menunjukkan hasil pertanggungjawaban manajemen atas
penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka.

Informasi dalam laporan keuangan tersebut relevan untuk memenuhi

tujuan laporan keuangan pemerintah, namun tidak dapat sepenuhnya

memenuhi tujuan tersebut. Informasi tambahan, termasuk laporan non

keuangan, dapat dilaporkan bersama-sama dengan laporan keuangan untuk

memberikan gambaran yang lebih komprehensif mengenai aktivitas suatu

entitas pelaporan selama satu periode.

Tujuan umum laporan keuangan adalah menyajikan informasi

mengenai posisi keuangan, realisasi anggaran, arus kas, dan kinerja

keuangan suatu entitas pelaporan yang bermanfaat bagi para pengguna

dalam membuat dan mengevaluasi keputusan mengenai alokasi sumber

daya. Secara spesifik, tujuan pelaporan keuangan pemerintah adalah untuk

menyajikan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan. Laporan

keuangan untuk tujuan umum juga mempunyai peranan prediktif dan


11

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


prospektif, menyediakan informasi yang berguna untuk memprediksi

besarnya sumber daya yang dihasilkan dari dan untuk operasi yang

berkelanjutan, serta risiko dan ketidakpastian yang terkait.

Laporan keuangan terutama digunakan untuk membandingkan

realisasi (pendapatan, belanja, transfer, dan pembiayaan) dengan anggaran

yang telah ditetapkan, menilai kondisi keuangan, mengevaluasi efektivitas

dan efisiensi suatu entitas pelaporan, dan membantu menentukan

ketaatannya terhadap peraturan perundang-undangan. Pelaporan keuangan

tidak hanya meliputi komponen laporan keuangan, tetapi juga meliputi

laporan-laporan lain yang diperlukan. Laporan keuangan yang ideal adalah

laporan keuangan yang memenuhi karakteristik kualitatif dan juga bisa

dipertanggung jawabkan kinerja keuangannya kepada publik, karena

laporan keuangan yang dihasilkan nantinya akan dimanfaatkan bagi seluruh

entitas sebagai pedoman dalam membuat kebijakan-kebijakan dan

keputusan dalam penyelenggaraan pemerintahan.

Terdapat beberapa alasan mengapa pemerintah daerah perlu

membuat laporan keuangan. Dilihat dari sisi internal, laporan keuangan

merupakan alat pengendalian dan evaluasi kinerja pemerintan dan unit kerja

pemerintah daerah. Laporan keuangan bagi pihak internal merupakan

bentuk pertanggungjawaban internal (internal accountability), yaitu suatu

bentuk pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada pegawai Pemda dan

DPRD. Sementara itu jika dilihat dari sisi pemakai eksternal, laporan

keuangan pemerintah daerah merupakan salah satu bentuk

12

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada masyarakat umum, investor,

kreditor, lembaga donor, akademisi, dan pengamat, pers, kamar dagang dan

industri nasional dan daerah, serta pihak-pihak yang berkepentingan sebagai

dasar untuk pengambilan keputusan ekonomi, sosial, dan politik (external

accountability).

Laporan keuangan pemerintah daerah digunakan sebagai dasar

pengambilan keputusan oleh karena itu laporan keuangan harus disajikan

secara relevan dan reliabel serta perlu dilengkapi dengan pengungkapan

yang memadai (disclosure) mengenai informasi-informasi yang dapat

mempengaruhi keputusan.

Laporan keuangan juga dibuat untuk menciptakan transparansi dan

akuntabilitas publik. Transparansi memiliki arti keterbukaan (openness),

yaitu keterbukaan pemerintah dalam memberikan informasi yang terkait

dengan aktivitas pengelolaan sumber daya publik kepada pihak-pihak yang

membutuhkan informasi. Sedangkan akuntabilitas publik pemerintah daerah

adalah pemberian informasi dan pengungkapan (disclousure) atas aktivitas

dan kinerja finansial pemerintah daerah kepada pihak-pihak yang

berkepentingan.

Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) setiap tahunnya

mendapat penilaian berupa Opini dari Badan Pengawas Keuangan (BPK).

Ketika BPK memberikan Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) terhadap

Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD), artinya dapat dikatakan

bahwa Laporan Keuangan suatu entitas pemerintah daerah tersebut disajikan

13

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


dan diungkapkan secara wajar dan berkualitas. Terdapat empat opini yang

diberikan pemeriksa yaitu : Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), Opini

Wajar Dengan Pengecualian (WDP), Opini Tidak Wajar (TP), dan

Pernyataan Menolak memberi Opini atau Tidak Memberi Pendapat (TMP).

2.1.2 Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

Karakteristik kualitas laporan keuangan menurut (Peraturan

Pemerintah No.71 Tahun 2010) tentang Standar Akuntansi Pemerintah

(SAP) adalah ukuran-ukuran normatif yang perlu diwujudkan dalam

informasi akuntansi sehingga dapat memenuhi tujuannya. Keempat

karakteristik berikut ini merupakan prasyarat normatif yang diperlukan agar

laporan keuangan pemerintah daerah dapat memenuhi kualitas yang

dikehendaki, diantaranya adalah relevan, andal, dapat dibandingkan, dan

dapat dipahami.

1. Relevan

Laporan keuangan dikatakan relevan apabila informasi yang termuat

didalamnya dapat memenuhi keputusan pengguna dengan membantu

mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu atau masa kini dan

memprediksi masa depan serta menegaskan atau mengoreksi hasil

evaluasi mereka di masa lalu. Dengan demikian hasil laporan keuangan

yang relevan dapat dihubungkan dengan maksud penggunanya. Informasi

yang relevan adalah yang memiliki manfaat umpan balik, memiliki

manfaat prediktif, dan tepat waktu.

14

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


a. Memiliki manfaat umpan balik (feedback value)

informasi memungkinkan pengguna untuk menegaskan alat

mengoreksi ekspektasi dimasa lalu,

b. Memiliki manfaat prediktif (predictive value)

informasi dapat membantu pengguna untuk memprediksi masa

yang akan datang berdasarkan hasil masa lalu dan kejadian masa

kini,

c. Tepat waktu

informasi disajikan tepat waktu sehingga dapat berpengaruh dan

berguna dalam pengambilan keputusan.

2. Andal

Informasi dalam laporan keuangan bebas dari pengertian yang

menyesatkan dan kesalahan material, menyajikan kejadian setiap fakta

secara jujur, serta dapat divertifikasi. Informasi mungkin relevan, tetapi

jika hakikat atau penyajiannya tidak dapat diandalkan makan pengguna

informasi tersebut secara potensial dapat menyesatkan. Informasi yang

andal serta memenuhi karakteristik adalah penyajian yang jujur, dapat

divertifikasi, dan netralitas.

a. Penyajian jujur

informasi menggambarkan dengan jujur transaksi serta peristiwa

lainnya yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar dapat

diharapkan untuk disajikan.

15

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


b. Dapat divertifikasi

informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat diuji,

dan apabila pengujian dilakukan lebih dari sekali oleh pihak

yang berbeda, hasilnya tetap menunjukkan simpulan yang tidak

jauh berbeda.

c. Netralitas

informasi diarahkan pada kebutuhan umum dan tidak pada

kebutuhan pihak tertentu.

3. Dapat dibandingkan

Informasi yang termuat dalam laporan keuangan akan lebih berguna jika

dapat dibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya atau

laporan keuangan entitas pelaporan lain pada umumnya. Perbandingan

dapat dilakukan secara internal dan eksternal. Perbandingan secara

internal dapat dilakukan bila suatu entitas menerapkan kebijakan

akuntansi yang sama dari tahun ke tahun. Perbandingan secara eksternal

dapat dilakukan bila entitas diperbandingkan menerapkan kebijakan

akuntansi yang sama. Apabila entitas pemerintah akan menerapkan

kebijakan akuntansi yang lebih baik daripada akuntansi yang sekarang

diterapkan, maka perubahan tersebut diungkapkan pada periode

terjadinya perubahan.

4. Dapat dipahami

Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat dipahami oleh

pengguna dan dinyatakan dalam bentuk serta istilah yang disesuaikan

16

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


dengan batas pemahaman para pengguna. Untuk itu, pengguna

diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai atas kegiatan dan

lingkungan operasi entitas pelaporan, serta adanya kemauan pengguna

untuk mempelajari informasi yang dimaksud.

2.1.3 Sistem Akuntansi Keuangan Daerah

Sistem Akuntansi Pemerintah dibagi menjadi dua, yaitu Sistem

Akuntansi Pemerintah Pusat (SAPP) dan Sistem Akuntansi Pemerintah

Daerah (SAPD). SAPP adalah serangkaian prosedur manual ataupun

terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran

sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan Pemerintah

Pusat. Sedangkan Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah (SAPD) Menurut

Permendagri No. 59 Tahun 2007, adalah serangkaian prosedur mulai dari

proses pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran, sampai dengan

pelaporan keuangan dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBD

yang dapat dilakukan secara manual atau menggunakan aplikasi komputer.

Apabila di SAPP mengurus operasi keuangan Pemerintah Pusat, maka

SAPD mengurus operasi Pemerintah Daerah.

Dari segi konstruksi sistem akuntansi, pada SAPP terdapat Sistem

Akuntansi Bendahara Umum Negara (SA-BUN) dan Sistem Akuntansi

Instansi (SAI). Sedangkan pada SAPD terdapat Sistem Akuntansi Pejabat

Pengelola Keuangan Daerah (SA-PPKD) yang dapat dianggap seperti SA-

BUN dalam pemerintah pusat, dan Sistem Akuntansi Satuan Kerja

17

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Pemerintah Daerah (SA-SKPD) yang setara dengan SAI dalam pemerintah

pusat. Adapun konstruksi dalam sistem akuntansi pemerintah daerah yaitu:

Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD) sebagaimana dimaksud

Permendagri no. 64 Tahun 2013 tentang Penerapan SAP Berbasis Akrual

Pasal 5 ayat, terdiri atas:

a. Sistem Akuntansi Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD)

Sistem akuntansi PPKD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf

a mencakup teknik pencatatan, pengakuan dan pengungkapan atas

pendapatan-LO, beban, pendapatan-LRA, belanja, transfer,

pembiayaan, aset, kewajiban, ekuitas, penyesuaian dan koreksi,

penyusunan laporan keuangan PPKD serta penyusunan laporan

keuangan konsolidasian pemerintah daerah.

b. Sistem akuntansi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)

Sistem akuntansi SKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf

b mencakup teknik pencatatan, pengakuan dan pengungkapan atas

pendapatan-LO, beban, pendapatan-LRA, belanja, aset, kewajiban,

ekuitas, penyesuaian dan koreksi serta penyusunan laporan

keuangan SKPD.

Dari segi entitas akuntansi, dalam Sistem Akuntansi Pemerintah

Pusat, Presiden berperan sebagai pemegang kekuasaan Pengelolaan

Keuangan Negara (PKN), lalu Bendahara Umum Negara (BUN) dipegang

oleh Menteri Keuangan, dan Menteri K/L lainnya bertindak sebagai

18

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


pengguna anggaran. Sedangkan dalam Sistem Akuntansi Pemerintah

Daerah, pemegang kekuasaan Pengelolaan Keuangan Daerah (PKD) adalah

kepala daerah, lalu Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD) bertindak

sebagai Bendahara Umum Daerah (BUD), dan pengguna anggarannya

adalah Satuan Kerja Pemerintahan Daerah (SKPD).

Sistem akuntansi pemerintah daerah merupakan bagian dari

pengelolaan keuangan daerah secara keseluruhan. Adanya UU Nomor 32

Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dan UU Nomor 33 tentang

perimbangan keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemda memberikan

kewenangan yang cukup besar bagi daerah untuk mengelola sumber daya

yang dimilikinya. Akan tetapi selain mempunyai kewenangan, pemerintah

daerah juga mempunyai kewajiban untuk melaporkan dan

mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya tersebut. Oleh karena

itulah sistem akuntansi menjadi suatu tuntutan sekaligus kebutuhan bagi

setiap pemerintah daerah.

Sistem akuntansi yang digunakan pada akuntansi pemerintah daerah

adalah sistem desentralisasi. Desentralisasi sebagai perpindahan

kewenangan atau pembagian kekuasaan dalam perencanaan pemerintah,

manajemen, dan pengambil keputusan dari tingkat nasional ke tingkat

daerah.

Dalam struktur pemerintahan daerah, satuan kerja merupakan entitas

akuntansi yang wajib melakukan pencatatan atas transaksi–transaksi yang

terjadi di lingkungan satuan kerja. Kegiatan akuntansi pada satuan kerja


19

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


meliputi pencatatan atas pendapatan, belanja, asset, dan selain kas. Proses

tersebut dilaksanakan oleh Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK)

berdasarkan dokumen–dokumen sumber yang diserahkan oleh bendahara.

Laporan keuangan yang harus dibuat oleh SKPD adalah:

a. Neraca

b. Laporan Realisasi Anggaran dan

c. Laporan Arus Kas

d. Catatan atas Laporan Keuangan

Sistem Akuntansi Pemerintahan Daerah (SAPD) yang disebut

sebagai Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD) memiliki beberapa

karakteristik yang sama dengan Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat (SAPP)

yang disebut Sistem Akuntansi Keuangan Pusat (SAKP), yaitu:

1. Basis Akuntansi

SAKD mempunyai basis kas untuk Laporan Realisasi Anggaran

(LRA) dan basis akrual untuk neraca.

2. Sistem Pembukuan Berpasangan

Sistem pembukuan berpasangan (double entry system) didasarakan

pada persamaan akuntansi. Setiap transaksi dibukukan dengan

mendebit suatu perkiraan dan mengkredit perkiraan yang lain.

2.1.4 Kompetensi Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia merupakan faktor penting dalam segala

bidang pekerjaan, terutama dalam bidang finansial yang berhubungan secara

langsung dalam pembuatan laporan keuangan, selain itu sumber daya

20

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


manusia mempunyai peran penting dalam kemajuan organisasi di tempat

bekerja. Hal ini terjadi karena pihak yang membuat dan menjalan segala

sistem peraturan atau pengendalian internal adalah sumber daya manusia itu

sendiri. Sehingga apabila sumber daya manusia yang dimiliki organisasi

berkompeten dan menjalankan sesuai dengan ketentuan atau standar yang

diterapkan maka tujuan tersebut akan tercapai, selain itu kualitas dalam

pelaporan keuangan juga dapat dipercaya oleh pihak yang memiliki

kepentingan.

Kompetensi sumber daya manusia yang mencakup kapasitas sumber

daya manusia adalah kemampuan seseorang atau individu, suatu organisasi

(kelembagaan) atau suatu sistem untuk melaksanakan fungsi-fungsi atau

kewenangannya untuk mencapai tujuannya secara aktif dan efisien

Pramudiarta (2015) dalam pengelolaan keuangan daerah yang baik,

SKPD harus memiliki sumber daya manusia yang kompeten, yang didukung

dengan latar belakang pendidikan akuntansi, sering mengkuti pendidikan

dan pelatihan, dan mempunyai pengalaman dibidang keuangan. Hal tersebut

diperlukan untuk menerapkan sistem akuntansi yang ada. Sumber daya

manusia (SDM) yang kompeten akan menjadi aset yang sangat berharga

bagi suatu pemerintah daerah untuk menghasilkan laporan keuangan yang

berkualitas sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan dapat

menjadi dasar atau acuan dalam pengambilan keputusan bagi pengguna baik

internal maupun eksternal.

21

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Perkembangan zaman yang semakin modern, memberikan dampak

positif terhadap pandangan karyawan atau pegawai yang bekerja.

Perkembangan tersebut memandang bahwa karyawan atau pegawai yang

bekerja bukan merupakan sebagai sumber daya manusia, melainkan adalah

berupa suatu bentuk aset yang dimiliki instansi. Dengan adanya pandangan

tersebut kemudian munculah anggapan baru yang berbeda dengan human

resources, yaitu anggapan human capital. Posisi sumber daya manusia

dianggap bukan hanya sebagai aset, namun sesuatu yang dapat

dikembangkan potensi yang dimiliki, selain itu sumber daya manusia juga

bukan dianggap sebagai beban dalam organisasi dikarenakan posisi sumber

daya manusia memiliki peran penting dalam aspek organisasi demi

tercapainya tujuan organisasi.

Pengertian sumber daya manusia dipecah menjadi dua, pertama

adalah sumber daya manusia yang dipandang mikro, maksudnya adalah

pegawai atau individu tersebut bekerja dalam institusi pemerintahan atau

dalam lingkup lebih luas seperti perusahaan. Pemberian nama untuk

pegawai atau individu yang bekerja dalam suatu instansi adalah seperti

pegawai, karyawan, buruh dan lain-lain. Kedua adalah pengertian sumber

daya manusia secara makro ialah masyarakat atau penduduk yang telah

mencapai usia produktif untuk menjadi pekerja atau karyawan, dalam hal ini

meskipun penduduk tersebut belum bekerja sudah dikatakan makro jika usia

yang dimiliki sudah mencapai usia produktif sebagai pekerja.

22

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Secara umum sumber daya manusia merupakan suatu aset yang

dimiliki pemerintahan atau institusi yang bekerja dalam tempat tersebut, dan

dapat menunjang kearah yang positif bagi institusi jika sumber daya

manusia dilatih atau dikembangkan kemampuannya dalam hal tertentu

karena sumber daya manusia adalah yang memerankan segala peraturan

atau ketentuan yang ada sehingga dibutuhkan sumber daya manusia yang

berkompeten dengan memperhatikan aspek sebagai berikut :

a) Tanggungjawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau

perbuatannya yang di sengaja maupun yang tidak di sengaja. Tanggung

jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan

kewajiban. Tanggung jawab itu bersifat kodrati, artinya sudah menjadi

bagian hidup manusia ,bahwa setiap manusia di bebani dengan tangung

jawab. Apabila di kaji tanggung jawab itu adalah kewajiban yang harus

di pikul sebagai akibat dari perbuatan pihak yang berbuat. Tanggung

jawab adalah ciri manusia yang beradab. Manusia merasa bertanggung

jawab karena ia menyadari akibat baik atau buruk perbuatannya itu, dan

menyadari pula bahwa pihak lain memerlukan pengadilan atau

pengorbanan.

b) Pelatihan merupakan kegiatan yang dirancang untuk mengembangkan

sumber daya manusia melalui rangkaian kegiatan identifikasi,

pengkajian serta proses belajar yang terencana. Hal ini dilakukan

melalui upaya untuk membantu mengembangkan kemampuan yang

diperlukan agar dapat melaksanakan tugas, baik sekarang maupun di

23

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


masa yang akan datang. Ini berati bahwa pelatihan dapat dijadikan

sebagai sarana yang berfungsi untuk memperbaiki masalah kinerja

organisasi, seperti efektivitas, efisiensi dan produktivitas. Pelatihan juga

merupakan upaya pembelajaran yang diselenggarakan oleh organisasi

baik pemerintah, maupun lembaga swadaya masyarakat ataupun

perusahaan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan organisasi dan

mencapai tujuan organisasi.

c) Pengalaman adalah kejadian yang pernah dialami (dijalani, dirasai,

ditanggung dsb) baik yang sudah lama atau baru saja terjadi, yang

terpenting dari pengalaman adalah hikmah atau pelajaran yang bisa

diambil.

2.1.5 Pengendalian Internal

Pengendalaian internal merupakan suatu prosedur, rencana, metode

dan kebijakan yang dibentuk untuk memberikan suatu jaminan atas

terciptanya efektifitas dan efesiensi operasional, pengamanan terhadap aset,

kehandalan dalam melaporkan keuangan, ketaatan pada undang-undang dan

lain-lain. Secara umum pengendalian internal memiliki peran penting dalam

terciptanya suasana kondusif dalam instansi pemerintah, karena peran dalam

pengendalian internal adalah mengendalikan segala kegiatan yang ada

dalam instansi atau organisasi, sehingga jika terjadi suatu bentuk

penyimpangan atau tidak sesuai dengan seharusnya dilakukan, maka tugas

dari pengendalian internal adalah mengingatkan supaya tidak terjadi

kesalahan yang sama.

24

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP) merupaka suatu

langkah nyata pemerintah dalam memberikan acuan serat pijakan bagi

pemerintah daerah agar pengelolaan keuangan dapat dilaksanakan secara

akuntabel dan transparan (Nurlillah, 2014)

Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 Tahun 2008 pasal

1 ayat 1 tentang sistem pengendalian intern pemerintah bahwa sistem

pengendalian intern adalah proses yang integral pada tindakan dan kegiatan

yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai

untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi

Dalam PP No. 60 Tahun 2008 Pasal 3 ayat 1 juga dijelaskan bahwa unsur-

unsur pembentuk Sistem Pengendalian Intern (SPI) antara lain

a. Lingkungan pengendalian

b. Penilaian Risiko

c. Kegiatan Pengendalian

d. Informasi dan Komunikasi, dan

e. Pemantauan Pengendalian Intern

Pengendalian internal secara langsung dipengaruhi sumber daya

manusia. Pengendalian internal merupakan bentuk dalam mengarahkan, dan

mengukur sumber daya organisasi dalam suatu instansi atau organisasi yang

lain. Bentuk sumber daya organisasi meliputi berwujud dan tidak berwujud.

Berwujud menjelaskan mengenai alat-alat yang dapat membantu atau

menunjang dalam mencapai tujuan pemerintahan, tidak berwujud meliputi

reputasi yang dimiliki/kekayaan pengetahuan.

25

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Pengendalian internal merupakan suatu cara untuk mengarahkan,

mengawasi, dan mengukur sumber daya suatu organisasi serta berperan

penting dalam pencegahan dan pendeteksian penggelapan (fraud). Unsur-

unsur pokok yang diperlukan dalam menciptakan pengendalian akuntansi

yang efektif antara lain:

1. Adanya perlindungan fisik terhadap harta.

2. Pemisahan fungsi organisasi yaitu pemisahan fungsi organisasi

yang saling berkaitan.

3. Adanya jejak audit yang baik.

4. Sumber daya manusia yang optimal.

2.2 Review Penelitian Terdahulu

Penelitian-penelitian mengenai kualitas laporan keuangan yang

terfokus pada sektor publik diantaranya Nurillah (2014), Mahaputra (2014),

Udiyanti (2014), Wati dkk (2014), Pramudiarta (2015), Triyanto (2017),

Wardani (2017).

Nurillah (2014) meneliti tentang Pengaruh Kompetensi Sumber

Daya Manusia, Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD),

Pemanfaatan Teknologi Informasi, dan Sistem Pengendalian Internal

Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (studi empiris

pada SKPD Kota Depok). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

kompetensi sumber daya manusia, penerapan Sistem Akuntansi Keuangan

Daerah (SAKD), pemanfaatan teknologi informasi, dan sistem pengendalian

26

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


intern pemerintah mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap

kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.

Mahaputra (2014) melakukan penelitian tentang kapasitas sumber

daya manusia, Sistem Informasi Keuangan Daerah (SIKD), sistem

pengendalian intern, Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) terhadap kualitas

informasi keuangan (studi empiris pada SKPD Kabupaten Sukoharjo). Hasil

penelitian tersebut adalah menunjukkan kapasitas SDM, Sistem Informasi

Keuangan Daerah (SIKD), sistem pengendalian intern, Standar Akuntansi

Pemerintah berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas informasi

laporan keuangan daerah.

Udiyati (2014) melakukan penelitian tentang penerapan SAP, sistem

pengendalian internal, kompetensi staf akuntansi terhadap kualitas laporan

keuangan pemerintah daerah (studi kasus pada SKPD Kabupaten Buleleng).

Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa SAP, sistem pengendalian

internal, dan kompetensi staf akuntansi berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kualitas laporan keuangan SKPD

Wati dkk (2014) melakukan penelitian tentang pengaruh kompetensi

SDM, penerapan SAP, sistem akuntansi keuangan daerah (SAKD) terhadap

kualitas laporan keuangan daerah. Hasil penelitian menunjukkan

kompetensi SDM, penerapan SAP, dan sistem akuntansi keuangan daerah

(SAKD) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas laporan

keuangan daerah.

27

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Pramudiarta (2015) melakukan penelitian tentang pengaruh

kompetensi sumber daya manusia, pemanfaatan teknologi informasi, dan

sistem pengendalian intern terhadap kualitas laporan keuangan entitas

akuntansi pemerintah daerah (studi persepsi pegawai SKPD di Kabupaten

Batang dan Kabupaten Kendal). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

kompetensi SDM dan sistem pengendalian intern pemerintah mempunyai

pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kualitas laporan keuangan

entitas akuntansi, sedangkan pemanfaatan teknologi informasi tidak

berpengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan entitas akuntansi.

Triyanto (2017) melakukan penelitian tentang pengaruh kompetensi

sumber daya manusia, pengendalian internal, pemanfaatan teknologi

informasi dan peran inspektorat daerah terhadap kualitas laporan keuangan

daerah (studi empiris pada SKPD Kabupaten Kulon Progo). Hasil penelitian

ini menunjukkan bahwa pengendalian internal, pemanfaatan teknologi

informasi dan peran inspektorat daerah berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kualitas laporan keuangan daerah. Sedangkan pengaruh

kompetensi sumber daya manusia berpengaruh negatif dan tidak signifikan

terhadap kualitas laporan keuangan daerah.

Wardani (2017) melakukan penelitian tentang pengaruh kompetensi

sumber daya manusia, penerapan sistem akuntansi keuangan daerah,

pemanfaatan teknologi informasi, dan pengendalian intern terhadap kualitas

laporan keuangan daerah (studi empiris pada SKPD Kabupaten

Labuhanbatu). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan sistem

28

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


akuntansi keuangan daerah, kompetensi SDM, dan pengendalian internal

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas laporan keuangan

daerah, sedangkan Pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh negatif

terhadap kualitas laporan keuangan daerah.

Tabel 2.1
Review Penelitian Terdahulu

No Nama Peneliti/ Variabel Hasil Penelitian


Tahun
1 Nurillah (2014) Independen : Hasil penelitian ini
Kompetensi sumber menunjukkan bahwa
daya manusia, kompetensi sumber daya
penerapan SAKD, manusia, penerapan
pemanfaatan Sistem Akuntansi
teknologi informasi, Keuangan Daerah
sistem pengendalian (SAKD), pemanfaatan
intern teknologi informasi, dan
sistem pengendalian intern
Dependen : pemerintah mempunyai
Kualitas laporan pengaruh positif dan
keuangan pemerintah signifikan terhadap
daerah (studi empiris kualitas laporan keuangan
pada SKPD Kota pemerintah daerah
Depok).
2 Mahaputra (2014) Independen: Hasil penelitian tersebut
Kapasitas sumber adalah, menunjukkan
daya manusia, kapasitas SDM, Sistem
Sistem Informasi Informasi Keuangan
Keuangan Daerah Daerah (SIKD), sistem
(SIKD), sistem pengendalian intern ,
pengendalian intern, Standar Akuntansi
Standar Akuntansi Pemerintah (SAP)
Pemerintah (SAP) berpengaruh positif dan
signifikan terhadap
Dependen: kualitas informasi laporan
Kualitas informasi keuangan daerah.
keuangan (studi
empiris pada SKPD
Kabupaten
Sukoharjo).

29

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


3 Udiyanti (2014) Independen: Hasil penelitian tersebut
SAP, sistem menunjukkan bahwa SAP,
pengendalian sistem pengendalian
internal, kompetensi internal, dan kompetensi
staf akuntansi staf akuntansi berpengaruh
positif dan signifikan
Dependen: terhadap kualitas laporan
Kualitas laporan keuangan SKPD (Studi
keuangan pemerintah kasus pada SKPD
daerah (studi kasus Kabupaten Buleleng).
pada SKPD
Kabupaten Buleleng)
4 Wati, dkk (2014) Independen: Hasil penelitian
Kompetensi SDM, menunjukkan kompetensi
penerapan SAP, SDM, penerapan SAP, dan
Sistem Akuntansi Sistem Akuntansi
Keuangan Daerah Keuangan Daerah (SAKD)
(SAKD) berpengaruh positif dan
signifikan terhadap
Dependen: kualitas laporan keuangan
Kualitas laporan daerah.
keuangan daerah.
5 Pramudiarta (2015) Independen: Hasil penelitian ini
Kompetensi sumber menunjukkan bahwa
daya manusia, kompetensi SDM dan
pemanfaatan sistem pengendalian intern
teknologi informasi, pemerintah mempunyai
dan sistem pengaruh positif dan
pengendalian intern signifikan terhadap
kualitas laporan keuangan
Dependen: entitas akuntansi,
Kualitas laporan sedangkan pemanfaatan
keuangan entitas teknologi informasi tidak
akuntansi pemerintah berpengaruh positif
daerah (Studi terhadap kualitas laporan
persepsi pegawai keuangan entitas
SKPD di Kabupaten akuntansi.
Batang dan
Kabupaten Kendal)
6 Triyanto (2017) Independen : Hasil penelitian ini
Pengaruh menunjukkan bahwa
Kompetensi Sumber pengendalian internal,
Daya Manusia, pemanfaatan teknologi
Pengendalian Intern, informasi dan peran
Pemanfaatan inspektorat daerah
Teknologi Informasi berpengaruh positif dan
30

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


dan Peran signifikan terhadap
Inspektorat Daerah kualitas laporan keuangan
daerah. Sedangkan
Dependen : pengaruh kompetensi
Kualitas Laporan sumber daya manusia
Keuangan Daerah berpengaruh negatif dan
(Studi empiris pada tidak signifikan terhadap
SKPD Kabupaten kualitas laporan keuangan
Kulon Progo) daerah.
7 Wardani (2017) Independen : Hasil penelitian ini
Pengaruh menunjukkan bahwa
Kompetensi Sumber penerapan sistem
Daya Manusia, akuntansi keuangan
Penerapan Sistem daerah, kompetensi SDM,
Akuntansi Keuangan dan pengendalian internal
Daerah, Pemanfaatan berpengaruh positif dan
Teknologi informasi, signifikan terhadap
dan Pengendalian kualitas laporan keuangan
Intern daerah, sedangkan
Pemanfaatan teknologi
Dependen : informasi berpengaruh
Kualitas Laporan negatif terhadap kualitas
Keuangan Daerah laporan keuangan daerah.
(Studi empiris pada
SKPD Kabupaten
Labuhanbatu)

2.3 Kerangka Konseptual

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh

hubungan antara variabel terikat yaitu kualitas laporan keuangan dengan variabel

bebas yaitu sistem akuntansi pemerintah daerah (SAKD), kompetensi sumber

daya manusia, dan sistem pengendalian intern dan pemanfaatan teknologi

informasi. Kerangka penelitian ini digunakan untuk mempermudah jalan

pemikiran terhadap permasalahan yang dibahas. Adapun kerangka konseptual

penelitian ini digambarkan pada model berikut ini:

31

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


H1
Penerapan Sistem Akuntansi
Keuangan Daerah ((X1)

H2 H4
Kompetensi Sumber Daya Kualitas Laporan
Manusia (X2) Keuangan Daerah (Y1)
H3
Pengendalian Internal (X3)

Gambar 2.1
Kerangka Konseptual
Berikiut ini uraian konsep variabel-variabel independen yang

mempengaruhi variable dependen dalam penelitian ini pada gambar 2.1 :

2.3.1 Hubungan Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah

(PSAKD) dan Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

(KLKPD)

Sistem informasi akuntansi dirancang untuk mempermudah setiap

entitas dalam menyusun laporan keuangan untuk menghasilkan laporan

keuangan tersebut diperlukan suatu sistem akuntansi keuangan daerah yang

didasarkan atas standar akuntansi pemerintah. Dengan bantuan sistem

informasi akuntansi akan memberikan manfaat yaitu:

a. Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga dapat

melakukan aktivitas utama pada value chain secara efektif dan efisien

b. Meningkatkan efisiensi

c. Meningkatkan kemampuan dalam mengambil keputusan

d. Meningkatkan sharing knowledge

32

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


e. Menambah efisiensi kerja pada bagian keuangan

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Nurillah (2014) menyimpulkan

bahwa penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD) berpengaruh

terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.

Berdasarkan uraian diatas, penelitian ini dimaksudkan untuk menguji

kembali hubungan antara Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah

(SAKD) terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.

2.3.2 Hubungan Kompetensi Sumber Daya Manusia (KSDM) dan

Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (KLKPD).

SDM yang memiliki kompetensi yang baik, maka kualitas laporan

keuangan daerah akan meningkat, sehingga laporan keuangan yang baik

dapat memenuhi karakteristik kualitatif laporan keuangan sehingga

pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi dalam rangka menghasilkan

laporan keuangan daerah yang berkualitas dapat diterapkan. Sebaliknya jika

SDM tidak memiliki kompetensi dalam bidang akuntansi maka pelaksanaan

dan fungsi organisasi dalam rangka menghasilkan laporan keuangan daerah

yang berkualitas tidak dapat diterapkan.

Hasil penelitian yang berbeda dilakukan oleh Nurillah (2014) yang

memberikan temuan empiris bahwa sumber daya manusia di sub bagian/

tata usaha keuangan yang ada di SKPD Kota Depok sudah mencukupi baik

dari sisi jumlah maupun kualifikasi.

33

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Berdasarkan uraian diatas, penelitian ini dimaksudkan untuk menguji

kembali hubungan antara kompetensi sumber daya manuisa terhadap

kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.

2.3.3 Hubungan Pengendalian Internal (PI) dan Kualitas Laporan

Keuangan Pemerintah Daerah (KLKPD)

Masih adanya penyimpangan dan kebocoran dalam laporan keuangan

serta hasil audit dengan opini “wajar dengan pengecualian, tidak wajar

dan/atau disclaimer” yang ditemukan oleh BPK, menjadi bukti bahwa

laporan keuangan pemerintah daerah belum memenuhi karakter/ nilai

informasi yang disyaratkan. Sistem pengendalian internal yang baik dapat

mencegah terjadinya inefisiensi yang tujuannya adalah menjaga asset suatu

entitas dan memiriksa keakuratan data akuntansi. Keakuratan data akuntansi

dapat menghasilka laporan keuangan berkualitas dan sesuai dengan kejadian

yang sebenarnya.

Salah satu kriteria pemberian opini laporan keuangan adalah evaluasi

atas efektivitas SPI. Pengendalian intern pemerintah pusat dan daerah di

rancang dengan berpedoman pada Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun

2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP).

Berdasarkan uraian diatas, penelitian ini dimaksudkan untuk menguji

kembali hubungan antara pengendalian intern terhadap kualitas laporan

keuangan pemerintah daerah.

34

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


2.4 Hipotesis

Berdasarkan kerangka konseptual yang telah digambarkan diatas, maka

hipotesis penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut:

H1 : Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD) Berpengaruh

Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Daerah

H2 : Kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) Berpengaruh Terhadap Kualitas

Laporan Keuangan Daerah

H3 : Pengendalian Internal Berpengaruh Terhadap Kualitas Laporan Keuangan

Daerah

H4 : Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah, Kompetensi Sumber Daya

Manusia, dan Pengendalian Internal Berpengaruh Secara Simultan Terhadap

Kualitas Laporan Keuangan Daerah.

35

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah hubungan sebab akibat (asosiatif

kausal) yaitu jika variabel dependen dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel

independen tertentu, maka dapat dinyatakan bahwa variabel X menyebabkan

variabel Y (Erlina, 2007:66). Jenis penelitian ini bertujuan untuk menemukan

hubungan sebab-akibat dengan cara mengamati akibat yang ada dan menelusuri

faktor-faktor penyebabnya

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)

Kota Tebing Tinggi, yang terdiri dari 20 SKPD. Waktu pelaksanaan penelitian ini

dilakukan satu bulan setelah seminar proposal.

3.3 Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel

Variabel adalah sesuatu yang dapat membedakan atau mengubah nilai.

Nilai dapat berbeda pada waktu yang berbeda untuk obyek atau orang yang sama,

atau nilai dapat berbeda dalam waktu yang sama untuk orang atau obyek yang

berbeda ( Erlina 2007:33)

3.3.1 Variabel Dependen

Variabel ini sering juga disebut dengan variabel terikat atau variabel

tidak bebas. Variabel ini dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel

independen. Jadi variabel dependen adalah konsekuensi dari variabel

36

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


independen. Dalam penelitian ini, variabel dependennya adalah Kualitas

Laporan Keuangan Pemerintah Daerah.

Pengukuran untuk variabel kualitas laporan keuangan menggunakan

instrument pertanyaan dengan skala sikap likert dan skala ukur interval.

Pertanyaan kuesioner penelitian pada variabel dependen Kualitas Laporan

Keuangan Pemerintah Daerah berdasarkan pada skripsi Nurillah (2014).

Setiap item dari masing-masing variabel dijadikan dasar untuk pembuatan

kuesioner dimana jawaban diberi skor sebagai berikut:

1. Sangat Setuju (SS) skor 5

2. Setuju (S) skor 4

3. Kurang Setuju (KS) skor 3

4. Tidak Setuju (TS) skor 2

5. Sangat Tidak Setuju (STS) skor 1

3.3.2 Variabel Independen

Variabel ini sering juga disebut dengan variabel bebas, variabel

stimulus prediktor, atau antecedent. Variabel yang dapat mempengaruhi

perubahan dalam variabel dependen dan mempunyai hubungan yang positif

maupun negatif bagi variabel dependen lainnya. Dalam penelitian ini

variabel independennya adalah :

a. Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD)

Pengukuran untuk variabel Sistem Akuntansi Keuangan Daerah

(SAKD) menggunakan instrument pertanyaan dengan skala sikap likert

dan skala ukur interval. Pertanyaan kuesioner penelitian pada variabel

37

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


independen Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD)

berdasarkan pada skripsi Nurillah (2014). Setiap item dari masing-

masing variabel dijadikan dasar untuk pembuatan kuesioner dimana

jawaban diberi skor sebagai berikut:

1. Sangat Setuju (SS) skor 5

2. Setuju (S) skor 4

3. Kurang Setuju (KS) skor 3

4. Tidak Setuju (TS) skor 2

5. Sangat Tidak Setuju (STS) skor 1

b. Kompetensi Sumber Daya Manusia

Pengukuran untuk variabel kompetensi sumber daya manusia

menggunakan instrument pertanyaan dengan skala sikap likert dan skala

ukur interval. Pertanyaan kuesioner penelitian pada variabel independen

Kompetensi Sumber Daya Manusia berdasarkan pada skripsi Triyanto

(2017). Setiap item dari masing-masing variabel dijadikan dasar untuk

pembuatan kuesioner dimana jawaban diberi skor sebagai berikut:

1. Sangat Setuju (SS) skor 5

2. Setuju (S) skor 4

3. Kurang Setuju (KS) skor 3

4. Tidak Setuju (TS) skor 2

5. Sangat Tidak Setuju (STS) skor 1

38

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


c. Sistem Pengendalian Intern

Pengukuran untuk variabel pengendalian intern menggunakan

instrument pertanyaan dengan skala sikap likert dan skala ukur interval.

Pertanyaan kuesioner penelitian pada variabel independen Sistem

Pengendalian Intern berdasarkan pada skripsi Nurillah (2014). Setiap

item dari masing-masing variabel dijadikan dasar untuk pembuatan

kuesioner dimana jawaban diberi skor sebagai berikut:

1. Sangat Setuju (SS) skor 5

2. Setuju (S) skor 4

3. Kurang Setuju (KS) skor 3

4. Tidak Setuju (TS) skor 2

5. Sangat Tidak Setuju (STS) skor 1

Berdasarkan kelima variabel tersebut, maka disusun kuesioner yang memuat

indikator-indikator yang tercantum pada Tabel 3.2.

Tabel 3.1
Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Variabel Definisi Operasional Indikator Skala
Ukur
Penerapan Sistem Penerapansistem akuntansi 1) Tingkat kecepatan Interval
Akuntansi keuangan daerah merupakan 2) Tingkat keamanan
Keuangan Daerah pemanfaatan software SIMDA 3) Tingkat efisiensi
(X1) keuangan oleh PPK-SKPD umtuk biaya
mempermudah dalam penyusunan 4) Tingkat kualitas
laporan keuangan SKPD hasil
Kompetensi Sumber kemampuan dan karakteristik 1) Pengetahuan Interval
Daya Manusia yang dimiliki seorang Pegawai 2) Keterampilan
(X2) Negeri Sipil berupa pengetahuan, 3) Sikap
keterampilan, dan sikap perilaku (Keputusan Kepala
yang diperlukan dalam BKN No 46A Tahun
pelaksanaan tugas jabatannya, 2007)
sehingga Pegawai Negeri Sipil
tersebut dapat melaksanakannya
tugasnya secara profesional,
efektif dan efisien.
(Keputusan Kepala BKN No 46A
39

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Tahun 2007)
Sistem Proses yang integral pada 1) Lingkungan Interval
Pengendalian Intern tindakan dan kegiatan yang pengendalian
(X3) dilakukan secara terus menerus 2) Penilaian resiko
oleh pimpinan dan seluruh 3) Kegiatan
pegawai untuk memberikan pengendalian
keyakinan memadai atas 4) Informasi dan
tercapainya tujuan organisasi komunikasi
melalui kegiatan yang efektif dan 5) Pemantauan
efisien, keandalan pelaporan pengendalian intern
keuangan, pengamanan asset (PP No 60 Tahun 2008
negara dan ketaatan terhadap tentang SPI)
peraturan perundang-undangan
(PP No 60 Tahun 2008 tentang
SPI)
Kualitas Laporan Ukuran-ukuran normatif yang 1) Relevan Interval
Keuangan perlu diwujudkan dalam informasi 2) Andal
Pemerintah Daerah akuntansi sehingga dapat 3) Dapat dibandingkan
(Y) memenuhi tujuannya 4) Dapat dipahami
(PP No24 Tahun 2005 tentang (PP No24 Tahun 2005
SAP) tentang SAP)

3.4 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi merupakan sekelompok entitas yang lengkap yang dapat berupa

orang, kejadian atau benda yang mempunyai karakteristik tertentu yang berada

dalam suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu yang berkaitan dengan

masalah penelitian (Erlina: 2011). Responden dalam penelitian ini adalah

pengelola keuangan SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Tebing Tinggi yaitu

Kepala SKPD, dan Kepala bagian keuangan SKPD sekaligus sebagai Responden

berjumlah 40 Responden (Tabel 3.2). Sampel penelitian ini adalah seluruh

anggota populasi. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah

menggunakan Sampling Jenuh, yaitu teknik pengambilan sampel dimana seluruh

anggota populasi di jadikan sampel (Sugiyono: 2011).

40

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Tabel 3.2
Populasi/Sampel Penelitian dan Responden
Responden
No. SKPD Keterangan
Rencana Realisasi
1 Dinas Pertanian 2
2 Dinas Pendidikan 2
3 LPSE Kota Tebing Tinggi 2
4 Inspektorat 2
5 BAPPEDA 2
6 Dinas Kesehatan 2
7 Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata 2
8 Dinas Sosial Tenaga Kerja 2
9 Dinas Perhubungan 2
10 Dinas Pendapatan 2
11 Satpol PP 2
12 Dinas Kouperindag 2
13 Kantor Ketahanan Pangan 2
14 Kantor KPP dan KB 2
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan 2
15
Pemerintah Kelurahan
16 Kantor Lingkungan Hidup 2
17 Kesbag Polinmas 2
18 Perpustakaan 2
19 Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil 2
Badan Kepegawaian, Pendidikan dan 2
20
Pelatihan
Jumlah 40
http://www.bpk.go.id/assets/files/ihps/2017/I/ihps_i_2017_1475566035.pdf. Diunduh
pada 20 Februari 2018
Keterangan:
a = Kepala SKPD
b = Kepala Bagian Keuangan

3.5 Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan jenis data primer. Data primer merupakan data

yang diperoleh secara langsung dari responden dengan menggunakan kuesioner

yang disusun berdasarkan variabel-variabel yang diteliti. Data tersebut merupakan

41

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


persepsi atau tanggapan karyawan. Sumber data berasal dari jawaban responden

atas kuesioner yang diterimanya.

3.6 Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, dengan

menggunakan metode pengumpulan data berupa kuesioner. Kuesioner adalah

instrumen untuk memperoleh data dengan cara memberikan daftar pertanyaan

yang akan diisi oleh responden yang ditetapkan sebagai sampel penelitian. Dalam

penelitian ini kuesioner yang digunakan merupakan modifikasi dari kuesioner

yang pernah digunakan dalam penelitian terdahulu, yaitu :

a. Kuesioner Nurillah (2014) untuk variabel Sistem Pengendalian Intern

Pemerintah, Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah dan Sistem

Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD)

b. Kuesioner Triyanto (2017) untuk variable Kompetensi Sumber Daya

Manusia.

3.7 Metode Analisis Data

Analisis data adalah cara mengelola data yang terkumpul kemudian dapat

memberikan interpretasi. Hasil pengelolaan data ini digunakan untuk menujukkan

masalah yang telah di rumuskan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

adalah koefisien determinasi yang disesuaikan, analisis regresi berganda, uji F dan

uji hipotesis (t). Data ini diolah menggunakan alat bantu software SPSS (Statistica

Product and Service Solutions).

42

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


3.7.1 Uji Validitas dan Reliabilitas

Untuk melihat validitas dari masingmasing item kuesioner,

digunakan Corrected Item-Total Colleration. Jika rhitung > rtabel, maka data

dikatakan valid, dimana rtabel semua instrumen penelitian dinyatakan

valid. Untuk uji reliabilitas instrumen, semakin dekat koefisien keandalan

dengan 1,0 maka akan semakin baik.

a. Uji Validitas Data

Validitas data adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat

validitas atau kesahihan suatu instrumen, sebuah instrumen dikatakan

valid apabila mampu mengukur apa yang diukurnya (Ancok, 1989).

Validitas data penelitian ditentukan oleh proses pengukuran yang

akurat dan kuat. Validitas data penelitian ini adalah dengan

menggunakan analisis pearson correlation. Jika korelasi antara

masing-masing indikator variabel terhadap total konstruk variabel

menunjukkan nilai positif dan hasil yang signifikan, maka dinyatakan

valid, dalam hal ini signifikan pada level 0,05 (2-tailed) (Ghozali,

2013: 47)

b. Uji Reliabilitas Data

Uji Realibilitas digunakan untuk mengukur apakah jawaban

seorang responden konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali,

2013:47). Apabila responden konsisten dalam menjawab pertanyaan

pada kuisioner,maka data tersebut reliabe, sedangkan jika jawaban

seorang responden acak maka dapat dikatakan bahwa data tersebut

43

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


tidak reliabel. Untuk mengetahui tingkat realibilitas adalah dengan

nilai Cronbach Alpha(a), jika semakin tinggi mendekati angka 1 maka

semakin tinggi nilai konsistensi internal realibilitasnya. Jika nilai

Cronbach Alpha diatas > 0,6 maka realibilitas diterima

3.7.2 Uji Asumsi Klasik

Untuk meyakinkan bahwa persamaan garis regresi yang diperoleh

adalah linier dan dapat dipergunakan (valid) untuk mencari peramalan,

maka akan dilakukan pengujian asumsi klasik yang terdiri dari normalitas,

multikolinearitas, dan heteroskedastisitas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi,

kedua variabel (bebas maupun terikat) mempunyai distribusi normal

atau setidaknya mendekati normal (Ghozali, 2013). Uji normalitas

dilakukan dengan menggunakan pendekatan Kolmogorov – Smirnov.

Dengan menggunakan tingkat signifikan 5% maka jika nilai Pvalue (Sig.)

diatas nilai signifikan 5% dapat disimpulkan bahwa data diambil dari

populasi yang berdistribusi normal.

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas untuk menguji apakah pada model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Apabila

terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat problem multikolinearitas

(Ghozali, 2013). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

korelasi diantara variabel bebas. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala

44

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF

(Variance Inflation Factor) melalui program SPSS. Tolerance

mengukur variabilitas variabel terpilih yang tidak dijelaskan oleh

variabel independen lainnya. Nilai umum yang biasa dipakai adalah

nilai Tolerance > 0,1 atau nilai VIF < 10, maka tidak terjadi

multikolinieritas.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas adalah untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke

pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika varians

berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah

yang homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali,

2013). Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan Uji Glejser dengan

pengambilan keputusan jika variabel independen signifikan secara

statistik mempengaruhi variabel dependen maka ada indikasi terjadinya

heteroskedastisitas. Jika probabilitas signifikannya diatas tingkat

kepercayaan 5% dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah

adanya heteroskedastisitas.

3.7.3 Analisis Regresi Linear Berganda

Untuk menentukan hubungan yang berlaku antara pemahaman

terhadap SAP, pelatihan, dan pendidikan yang berpengaruh terhadap

penyusunan laporan keuangan daerah pada Pemerintah Tebing Tinggi, maka

45

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


analisis statistik yang digunakan adalah persamaan Regresi Linier berganda

dengan model persamaan sebagai berikut :

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e

Dimana :

Y = Penyusunan Laporan Keuangan Daerah

a = Konstanta

b1 = Nilai koefisien regresi Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan

Daerah

b2 = Nilai koefisien regresi Kompetensi Sumber Daya Manusia

b3 = Nilai koefisien regresi Pengendalian Internal

X1 = Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah

X2 = Kompetensi Sumber Daya Manusia

X3 = Pengendalian Internal

e = Tingkat Kesalahan Pengganggu

3.7.4 Uji Hipotesis Penelitian

Untuk mengukur seberapa jauh pengaruh variabel independen

terhadap variabel dependen, maka dilakukan pengujian dengan

menggunakan uji koefisien determinasi (Adjusted R2), uji statistik F dan uji

statistik t.

a. Uji Koefisien Determinasi (AdjustedR2)

Koefisien determinan (R2) untuk mengukur seberapa jauh kemampuan

model menerangkan variasi variabel dependen. Range nilainya antar 0

46

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


sampai dengan 1. Apabila nilai R2 kecil berarti kemampuan variabel-

variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat

terbatas, dan sebaliknya apabila R2 besar berarti kemampuan variabel-

variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen besar.

b. Uji Simultan (Uji Statistik F)

Pengujian ini pada dasarnya untuk melihat apakah semua variabel bebas

yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-

sama (simultan) terhadap variabel terikat. Dalam penelitian ini, hipotesis

yang digunakan adalah:

H0 : Variabel-variabel independen (X) tidak mempunyai pengaruh yang

signifikan secara bersama-sama terhadap variabel dependen (Y).

H1 : Variabel-variabel independen (X) mempunyai pengaruh yang

signifikan secara bersama-sama terhadap variabel dependen (Y).

Dasar pengambilan keputusannya (Ghozali, 2013) adalah dengan

menggunakan F hitung dan F tabel serta angka probabilitas signifikansi,

yaitu:

1. Apabila F hitung < F tabel dan probabilitas signifikansi > 0.05, maka

H0 diterima dan H1ditolak.

2. Apabila F hitung > F tabel dan probabilitas signifikansi < 0.05, maka

H0 ditolak dan H1 diterima.

Dengan menggunakan tabel nilai kritis distibusi F, maka nilai F tabel dapat

ditentukan. F tabel ditentukan dengan melihat nilai derajat kebebasan df1

(N1) dan df2 (N2). Rumusnya, df1 = k-1 serta df2 = n - k, dimana k adalah

47

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


jumlah variabel (bebas + terikat) dan n adalah jumlah observasi/sampel

pembentuk regresi.

c. Uji Parsial (Uji Statistik t)

Pengujian ini pada dasarnya dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh

pengaruh suatu variabel independen secara parsial (individual) terhadap

variasi variabel dependen.

Hipotesis yang digunakan dalam pengujian ini adalah:

H0 : Variabel-variabel independen (X) tidak mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap variabel dependen (Y).

H1 : Variabel-variabel independen (X) mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap variabel dependen (Y).

Dasar pengambilan keputusan (Ghozali, 2013) adalah dengan menggunakan

angka probabilitas signifikansi, yaitu:

1. Apabila angka probabilitas signifikansi > 0,05, maka H0 diterima dan

H1 ditolak.

2. Apabila angka probabilitas signifikansi < 0,05, maka H0 ditolak dan H1

diterima.

Untuk mencari ttabel dengan df = N-2, taraf nyata 5% dapat dengan

menggunakan tabel statistik. Nilai ttabel dapat dilihat dengan menggunakan t

tabel . Dasar pengambilan keputusan adalah jika thitung > ttabel, maka H1

diterima dan H0 ditolak. Jika thitung < ttabel, maka H1 ditolak dan H0 diterima.

48

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum

4.1.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitan ini dilakukan terhadap Satuan Kerja Perangkat Daerah

(SKPD) di Pemerintahan Kota Tebing Tinggi yang berjumlah 20 SKPD.

Responden yang berpartisipasi dalam penelitian ini adalah Kepala SKPD dan

Kepala Bagian Keuangan. Pengumpulan data dilaksanakan melalui

penyebaran kuesioner penelitian secara langsung kepada responden. Jumlah

kuesioner yang disebar sebanyak 40 kuesioner, dan adapun penyebaran serta

pengambilan kuesioner dilaksanakan mulai tanggal 12 Februari 2018 sampai

dengan tanggal 27 Februari 2018.

Kuesioner yang disebarkan berjumlah 40 kuesioner dan jumlah yang

dikembalikan 36 kuesioner. Kuesioner yang dapat diolah berjumlah 36

kuesioner. Gambaran mengenai data sampel ini adalah sebagai berikut :

Tabel 4.1
Sampel Penelitian
No Keterangan Kuesioner Jumlah Persentase
1. Kuesioner yang disebar 40 100 %
2. Kuesioner yang kembali 36 90%
3. Kuesioner yang tidak kembali 4 10%
4. Kuesioner yang dapat diolah 36 90 %
Sumber : Hasil olah data dengan SPSS 22

4.1.2 Karakteristik Responden

Responden dalam penelitian ini adalah Kepala SKPD dan Kepala

Bagian Keuangan pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di

49

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Pemerintah Kota Tebing Tinggi. Berikut ini deskripsi mengenai identitas

responden penelitian yang terdiri dari jenis kelamin, masa jabatan, dan

pendidikan terakhir.

Tabel 4.2
Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Persentase
Pria 17 47.2 %
Wanita 19 52.8 %
Total 36 100 %
Sumber : Hasil olah data dengan SPSS 22

Tabel 4.2 di atas menunjukkan bahwa sebanyak 19 orang atau 52,8%

responden didominasi oleh jenis kelamin wanita, dan sisanya sebanyak 17

orang atau 47,2 % berjenis kelamin pria.

Tabel 4.3
Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Pendidikan Terakhir Jumlah Persentase
S1 17 47,2 %
S2 19 52,8 %
Total 36 100 %
Sumber : Hasil olah data dengan SPSS 22

Tabel 4.3 di atas menunjukkan bahwa pendidikan terakhir yang

dimiliki responden terlihat bahwa responden dengan pendidikan terakhir S1

berjumlah 17 orang atau 47,2 %, dan responden dengan pendidikan terakhir

S2 berjumlah 19 orang atau 52,8 %.

4.2 Analisis Deskriptif

Pengukuran analisis deskriptif variabel dilakukan untuk memberikan

gambaran umum mengenai kisaran teoritis, kisaran actual, rata – rata (mean) dan

standar deviasi dari masing – masing variabel yaitu penerapan sistem akuntansi

50

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


keuangan daerah, kompetensi sumber daya manusia, pengendalian internal dan

kualitas laporan keuangan disajikan sebagai berikut :

Tabel 4.4
Hasil Uji Descriptive Statistics
Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

SAKD 36 17,00 25,00 22,8611 2,29475


KSDM 36 24,00 40,00 33,2500 3,99553
PI 36 33,00 45,00 40,7500 3,38378
KLKPD 36 30,00 45,00 40,7500 3,59663
Valid N (listwise) 36
Sumber : Hasil olah data dengan SPSS 22

Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa :

1. Variabel sistem akuntansi keuangan daerah memiliki jumlah sampel

sebanyak 36, dengan nilai minimum sebesar 17,00, nilai maksimum

sebesar 25,00, dan nilai rata – rata (mean) sebesar 22,8611 dengan

standar deviasi sebesar 2,29475.

2. Variabel kompetensi sumber daya manusia memiliki jumlah sampel

sebanyak 36, dengan nilai minimum sebesar 24,00, nilai maksimum

sebesar 40,00, dan nilai rata – rata (mean) sebesar 33,2500 dengan

standar deviasi sebesar 3,99553.

3. Variabel pengendalian internal memiliki jumlah sampel sebanyak 36,

dengan nilai minimum sebesar 33,00, nilai maksimum sebesar 45,00, dan

nilai rata – rata (mean) sebesar 40,7500 dengan standar deviasi sebesar

3,38378.

4. Variabel kualitas laporan keuangan pemerintah daerah memiliki jumlah

sampel sebanyak 36, dengan nilai minimum sebesar 30,00, nilai


51

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


maksimum sebesar 45,00, dan nilai rata – rata (mean) sebesar 40,7500

dengan standar deviasi sebesar 3,59663.

4.3 Uji Kualitas Data

4.3.1 Uji Validitas

Pengujian validitas instrumen dengan menggunakan software SPSS

versi 22 statistik, nilai validitas dapat dilihat pada kolom Corrected Item-

Total Correlation. Jika angka korelasi yang diperoleh lebih besar dari pada

angka kritik (r-hitung >r-tabel) maka instrumen tersebut dikatakan valid.

Berdasarkan hasil uji validitas dapat disimpulkan bahwa seluruh item

pertanyaan untuk mengukur masing-masing variabel penelitian dinyatakan

valid. Hal ini dapat dilihat bahwa r-hitung lebih besar dari r-tabel, dimana

nilai r-tabel untuk sampel sebanyak 36 responden adalah 0.3291.

Tabel 4.5
Hasil Uji Validitas Variabel X1
No. Butir r-hitung R-tabel Valid jika r hitung > r
Instrumen valid
10 0.621 0.3291 Valid
11 0.933 0.3291 Valid
12 0.920 0.3291 Valid
13 0.933 0.3291 Valid
14 0.920 0.3291 Valid
Sumber : Hasil olah data dengan SPSS 22

Tabel 4.6
Hasil Uji Validitas Variabel X2
No. Butir r-hitung R-tabel Valid jika r hitung > r
Instrumen valid
15 0.695 0.3291 Valid
16 0.775 0.3291 Valid
17 0.803 0.3291 Valid
18 0.821 0.3291 Valid
19 0.508 0.3291 Valid

52

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


20 0.793 0.3291 Valid
21 0.727 0.3291 Valid
22 0.508 0.3291 Valid
Sumber : Hasil olah data dengan SPSS 22

Tabel 4.7
Hasil Uji Validitas Variabel X3
No. Butir Valid jika r hitung > r
r-hitung R-tabel
Instrumen valid
23 0.654 0.3291 Valid
24 0.802 0.3291 Valid
25 0.862 0.3291 Valid
26 0.726 0.3291 Valid
27 0.427 0.3291 Valid
28 0.553 0.3291 Valid
29 0.696 0.3291 Valid
30 0.765 0.3291 Valid
31 0.586 0.3291 Valid
Sumber : Hasil olah data dengan SPSS 22

Tabel 4.8
Hasil Uji Validitas Variabel Y
No. Butir Valid jika r hitung > r
r-hitung R-tabel
Instrumen valid
1 0.694 0.3291 Valid
2 0.821 0.3291 Valid
3 0.847 0.3291 Valid
4 0.721 0.3291 Valid
5 0.456 0.3291 Valid
6 0.645 0.3291 Valid
7 0.735 0.3291 Valid
8 0.767 0.3291 Valid
9 0.553 0.3291 Valid
Sumber : Hasil olah data dengan SPSS 22

Nilai patokan untuk uji validitas adalah koefisien korelasi yang

mendapat nilai lebih besar dari 0.3291 yang di dapat dari nilai r tabel.

Berdasarkan hasil uji validitas pada Tabel 4.5 hingga 4.8 terhadap

pertanyaan-pertanyaan pada variabel Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan

53

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Daerah (X1), Kompetensi Sumber Daya manusia (X2), Pengendalian Internal

(X3), dan Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah daerah (Y) diketahui

seluruh pertanyaan bersifat valid.

4.3.2 Uji Reliabilitas

Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini untuk menunjukkan tingkat

reliabilitas konsistensi internal teknik yang digunakan adalah dengan

mengukur koefisien Cronbach’s Alpha. Suatu pertanyaan dapat dikategorikan

reliabel jika nilai alpha lebih besar dari 0,60. Berikut ini hasil uji reliabilitas

kualitas laporan keuangan pemerintah daerah, penerapan sistem akuntansi

keuangan daerah, kompetensi SDM, dan pengendalian internal.

Tabel 4.9
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel alpha Batas Keterangan
cronbach’s Reliabilitas
Kualitas Laporan Keuangan 0.759 0.6 Reliabel
Pemerintah Daerah (Y)
Penerapan Sistem Akuntansi 0.818 0.6 Reliabel
Keuangan Daerah (X1)
Kompetensi Sumber Daya manusia 0.770 0.6 Reliabel
(X2)
Pengendalian Internal (X3) 0.756 0.6 Reliabel
Sumber : Hasil olah data dengan SPSS 22

Hasil pengujian data menunjukkan bahwa nilai cronbach’s alpha

semua variable lebih besar dari 0,6. Hal ini menunjukkan bahwa data

penelitian dinyatakan reliabel.

4.4 Uji Asumsi Klasik

4.4.1 Uji Normalitas

Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov-


54

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Smirnov dan dengan melihat analisis grafik. Apabila nilai signifikansi lebih

besar dari 0.05 maka distribusi data adalah normal.

Tabel 4.10
Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized
Residual

N 36
Mean ,0000000
a,b
Normal Parameters Std. ,81701737
Deviation
Absolute ,100
Most Extreme Differences Positive ,074
Negative -,100
Kolmogorov-Smirnov Z ,599
Asymp. Sig. (2-tailed) ,865

a. Test distribution is Normal.


b. Calculated from data.
Sumber : Hasil olah data dengan SPSS 22

Dari hasil pengolahan data pada tabel diatas, diperoleh besarnya nilai

kolmogrorov-smirnov adalah 0,599 dan signifikan pada 0.865. Nilai

signifikasi lebih besar dari 0.05 maka H0 diterima yang berarti data residual

berdistribusi normal.

55

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Gambar 4.1
Grafik P-P Plot Regression
Berdasarkan grafik normal plot pada gambar 4.1 menunjukkan bahwa

model regresi layak dipakai dalam penelitian ini karena pada grafik normal

plot terlihat titik – titik menyebar di sekitar garis diagonal serta

penyebarannya mengikuti arah garis diagonal sehingga memenuhi asumsi

normalitas.

4.4.2 Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui hubungan yang

bermakna (korelasi) antara setiap variabel bebas dalam suatu model regresi.

Model regresi yang baik adalah tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas.

Multikololinearitas dapat dilihat dari nilai tolerance/ Variance inflation factor

(VIF). Jika nilai tolerance> 0.1/VIF kurang dari 10, maka dapat dikatakan

model telah bebas dari masalah multikololiearitas. Hasil dari uji

multikololinearitas yang menunjukkan bahwa model uji tidak terdeteksi kasus

multikololinearitas dapat dilihat pada Tabel 4.11 berikut:

56

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Tabel 4.11
Hasil Uji Multikolinearitas
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
Coefficientsa
,201 4,965
,366 2,729
,157 6,367
a. Dependent Variable: AK
Sumber : Hasil olah data dengan SPSS 22

Dari tabel di atas diketahui Hasil uji multikolinearitas dari masing –

masing variabel independen menunjukan nilai variance Inflation Factor

(VIF) memiliki nilai tidak lebih dari 10, begitu juga apabila ditinjau dari nilai

Tolenrace memiliki nilai tidak kurang dari 0,1. Jadi dapat dikatakan bahwa

masing-masing dari variabel independen terbebas dari multikolinearitas

dalam model regresi.

4.4.3 Uji Heteroskedastisitas

Pengujian asumsi heteroskedastisitas menyimpulkan bahwa model

regresi tidak terjadi heteroskedastisitas. Dengan kata lain terjadi kesamaan

varian dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain.

Kesimpulan ini diperoleh dengan melihat penyebaran titik-titik yang

menyebar secara acak, tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, serta

tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y . Hasil

pengujian heteroskedastisitas dapat dilihat pada gambar berikut ini.

57

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Gambar 4.2
Grafik Scatterplot

Berdasarkan gambar 4.2 di atas grafik Scatterplot menunjukkan

bahwa data tersebar di atas dan di bawah angka 0 (nol) pada sumbu Y dan

tidak terdapat suatu pola yang jelas pada penyebaran data tersebut. Hal ini

berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi. Jadi dapat

disimpulkan bahwa model regresi penelitian ini layak digunakan untuk

memprediksi kualitas laporan keungan pemerintah daerah berdasarkan

variabel yang mempengaruhinya, yaitu penerapan sistem akuntansi keuangan

daerah, kompetensi SDM dan pengendalian internal.

4.5 Uji Hipotesis

4.5.1 Analisis Regresi Linear Berganda

Untuk mengetahui pengaruh penerapan sistem akuntansi keuangan

daerah, kompetensi sumber daya manusia dan pengendalian internal, terhadap

kualitas laporan keuangan dilakukan pengujian dengan menggunakan analisis

regresi linier berganda. Pada dasarnya analisis regresi digunakan untuk

memperoleh persamaan regresi dengan cara memasukkan perubahan satu


58

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


demi satu, sehingga dapat diketahui pengaruh yang paling kuat hingga yang

paling lemah. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan

bantuan SPSS diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 4.12
Hasil Uji Regresi Linier Berganda

Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
(Constant) 2,177 1,786 1,219 ,232
SAKD ,424 ,140 ,270 3,021 ,005
1 KSDM ,301 ,060 ,334 5,036 ,000

PI ,464 ,108 ,436 4,304 ,000

Sumber : Hasil olah data dengan SPSS 22

Berdasarkan pada tabel 4.12 dapat dilihat koefisien untuk persamaan

regresi dari penelitian ini, yang dapat disusun dalam persamaan matematis

sebagai berikut :

Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + e


Y = 2,177 + 0,424 + 0,301 + 0,464 + e

Penjelasan :

1. Hasil persamaan regresi, nilai konstanta sebesar 2,177 artinya penerapan

sistem akuntansi keuangan daerah (X1), kompetensi sumber daya

manusia (X2) dan pengendalian internal (X3) dianggap konstan, maka

kualitas laporan keuangan pemerintah daerah 2,177.

2. Koefisien regresi variabel penerapan sistem akuntansi keuangan daerah

(X1) sebesar 0,424, artinya kebijakan penyusunan anggaran berbasis

59

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


kinerja mengalami kenaikan 1 satuan (100%) akan menyebabkan

peningkatan terhadap kualitas laporan keuangan sebesar 0,424 (42,2)

dengan asumsi variabel independen lain nilainya tetap.

3. Koefisien regresi variabel kompetensi sumber daya manusia (X2) sebesar

0,301, artinya penerapan anggaran berbasis kinerja mengalami kenaikan

1 satuan (100%) akan menyebabkan peningkatan terhadap kualitas

laporan keuangan sebesar 0,301 (30,1) dengan asumsi variabel

independen lain nilainya tetap.

4. Koefisien regresi variabel pengendalian internal (X3) sebesar 0,464,

artinya penerapan anggaran berbasis kinerja mengalami kenaikan 1

satuan (100%) akan menyebabkan peningkatan terhadap kualitas laporan

keuangan sebesar 0,464 (46,4) dengan asumsi variabel independen lain

nilainya tetap.

4.5.2 Analisis Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa jauh

kemampuan variabel – variabel independen mampu menjelaskan variabel

dependen. Nilai koefisien determinasi (R2) adalah antara nol dan satu. Nilai

koefsien determinasi yang kecil (mendekati nol) berati kemampuan

variabel-variabel tak bebas secara simultan dalam menerangkan variasi

variabel tak bebas amat terbatas. Nilai koefisien determinasi yang

mendekati satu berarti variabel-variabel bebas memberikan hampir semua

informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel bebas.

60

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Tabel 4.13
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summaryb

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square
Square Estimate
a
1 ,974 ,948 ,944 ,85446

a. Predictors: (Constant), PABK, KPABK


b. Dependent Variable: AK
Sumber : Hasil olah data dengan SPSS 22

Hasil uji koefisien determinasi pada tabel 4.13 menunjukkan besarnya

R2 adalah 0,944. Dengan demikian besarnya pengaruh penerapan sistem

akuntansi keuangan daerah, kompetensi sumber daya manusia dan

pengendalian internal terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah

adalah 94,4 %. Adapun sisanya sebesar (100% - 94,4% = 5,6%) dipengaruhi

oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

4.5.3 Hasil Uji signifikansi simultan F (uji-F)

Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas memiliki

pengaruh secara bersama – sama ataupun simultan terhadap variabel terikat,

apabila nilai signifikan yang diperoleh kurang dari 0,05. Kriteria yang

digunakan adalah apabila probabilitas > 0,05 maka H0 diterima, sedangkan

sebaliknya jika probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak.

Tabel 4.14
Hasil Uji F
ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

Regression 429,387 3 143,129 196,041 ,000b

1 Residual 23,363 32 ,730

Total 452,720 35

a. Dependent Variable: KLKPD


b. Predictors: (Constant), PI, KSDM,SAKD

61

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Nilai F pada tabel Anova diperoleh sebesar 452,720 dan nilai

signifikansi sebesar 0,000 yaitu lebih kecil dari nilai 0,05. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa penerapan sistem akuntansi keuangan daerah, kompetensi

sumber daya manusia dan pengendalian internal secara simultan atau secara

bersama-sama berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah

daerah

4.5.4 Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji-t)

Uji statistik berguna untuk menguji pengaruh dari masing – masing

variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Untuk

mengetahui ada tidaknya pengaruh masing – masing variabel independen

secara parsial terhadap variabel dependen dapat dilihat pada tingkat

signifikansi 0,05. Jika nilai probability t < 0,05 maka Ha diterima, sedangkan

jika nilai probability t > 0,05 maka Ha ditolak.

Tabel 4.15
Hasil Uji t

Standardized
Unstandardized Coefficients
Model Coefficients T Sig.
B Std. Error Beta

(Constant) 2,177 1,786 1,219 ,232

SAKD ,424 ,140 ,270 3,021 ,005


1
KSDM ,301 ,060 ,334 5,036 ,000
PI ,464 ,108 ,436 4,304 ,000
a. Dependent Variable: KLKPD
Sumber : Hasil olah data dengan SPSS 22

Berdasarkan tabel 4.12 dapat disimpulkan mengenai uji hipotesis

secara parsial dari masing – masing variabel independen adalah sebagai

berikut :
62

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


H1 : Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah

Nilai t hitung variabel penerapan sistem akuntansi keuangan daerah

diperoleh sebesar 3,021 dan nilai signifikansi sebesar 0,005. Nilai signifikansi

untuk uji t yang diperoleh sebesar 0,005 lebih kecil dari tingkat signifikansi

alpha yang telah ditetapkan 5% (0,05). Sehingga H1 diterima dengan

pengertian bahwa penerapan sistem akuntansi keuangan daerah berpengaruh

secara parsial terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.

H2 : Kompetensi Sumber Daya Manusia

Nilai t hitung variabel kompetensi sumber daya manusia diperoleh

sebesar 5,036 dan nilai signifikansi sebesar 0,000 Nilai signifikansi untuk uji

t yang diperoleh sebesar 0,000 lebih besar dari tingkat signifikansi alpha yang

telah ditetapkan 5% (0,05). Sehingga H2 diterima dengan pengertian bahwa

kompetensi sumber daya manusia berpengaruh secara parsial terhadap

akuntabilitas kinerja.

H3 : Pengendalian Internal

Nilai t hitung variabel pengendalian internal diperoleh sebesar 4,304

dan nilai signifikansi sebesar 0,000. Nilai signifikansi untuk uji t yang

diperoleh sebesar 0,000 lebih kecil dari tingkat signifikansi alpha yang telah

ditetapkan 5% (0,05). Sehingga H3 diterima dengan pengertian bahwa

pengendalian internal berpengaruh secara parsial terhadap kualitas laporan

keuangan pemerintah daerah.

63

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


4.6 Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang di dapatkan dari hasil pengujian secara

individual (parsial), diketahui bahwa variable Penerapan Sistem Akuntansi

Keuangan Daerah memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Kualitas Laporan

Keuangan Pemerintah Daerah dengan nilai signifikansi = 0,005. Variabel

Kompetensi Sumber Daya Manusia memiliki pengaruh signifikan terhadap

Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah dengan nilai signifikansi = 0,000,

dan Variabel Pengendalian Internal memiliki pengaruh signifikan terhadap

Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah dengan nilai signifikansi = 0,000,

yang menunjukkan bahwa nilai Sig. untuk uji t individual (parsial) lebih kecil dari

(<) 0,05. Dengan kata lain, variabel Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan

Daerah, Kompetensi Sumber Daya Manusia dan Pengendalian Internal memiliki

pengaruh yang signifikan secara individu (parsial) terhadap Kualitas Laporan

Keuangan Pemerintah Daerah Kota Tebing Tinggi. Nilai R square atau koefisien

determinasi sebesar 0.944 mengindikasikan bahwa Kualitas Laporan Keuangan

Pemerintah Daerah Kota Tebing Tinggi mampu dijelaskan oleh Penerapan Sistem

Akuntansi Keuangan Pemerintah Daerah, Kompetensi Sumber Daya Manusia dan

Pengendalian Internal sebesar 94,4% sedangkan selebihnya sebesar 5,6%

dijelaskan oleh sebab-sebab yang lain.

Dari hasil pengujian secara simultan, diketahui bahwa variabel Penerapan

Sistem Akuntansi Keuangan Daerah, Kompetensi Sumber Daya Manusia dan

Pengendalian Internal memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Kualitas

Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kota Tebing Tinggi. Hal ini diketahui

64

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


bahwa nilai dari uji F 196,041 dan nilai signifikansi 0,000< 0,05. Dalam hal ini H0

ditolak dan H1 diterima yang artinya secara simultan antara Penerapan Sistem

Akuntansi Keuangan Daerah, Kompetensi Sumber Daya Manusia dan

Pengendalian Internal memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Kualitas

Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kota Tebing Tinggi.

65

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Penerapan

Sistem Akuntansi Keuangan Daerah, Kompetensi Sumber Daya Manusia dan

Pengendalian Internal terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

Kota Tebing Tinggi. Berdasarkan hasil penelitian sebagaimana telah diuraikan

sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Secara parsial penerapan sistem akuntansi keuangan daerah berpengaruh

positif terhadap kualitas laporan keuangan daerah, sebagaimana

ditunjukkan oleh nilai signifikansi 0,005 < 0,05. Maka dapat diartikan

bahwa variabel penerapan sistem akuntansi keuangan daerah dalam

penelitian ini memiliki pengaruh besar terhadap kualitas laporan keuangan

pemerintah daerah.

2. Secara parsial kompetensi sumber daya manusia berpengaruh positif

terhadap kualitas laporan keuangan daerah, sebagaimana ditunjukkan oleh

nilai signifikansi 0,000 < 0,05. Maka dapat diartikan bahwa variabel

kompetensi sumber daya manusia dalam penelitian ini memiliki pengaruh

besar terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.

3. Secara parsial pengendalian internal berpengaruh positif terhadap kualitas

laporan keuangan daerah, sebagaimana ditunjukkan oleh nilai signifikansi

0,000 < 0,05. Maka dapat diartikan bahwa variabel pengendalian internal

66

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


dalam penelitian ini memiliki pengaruh besar terhadap kualitas laporan

keuangan pemerintah daerah.

4. Secara simultan penerapan sistem akuntansi keuangan daerah, kompetensi

sumber daya manusia dan pengendalian internal berpengaruh positif

terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah, sebagaimana yang

ditunjukkan pada hasil penelitian bahwa nilai signifikansi sebesar 0,000 <

0,05. Maka dapat diartikan variabel independen dalam penelitian ini

memiliki pengaruh besar terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah

daerah.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan dan keterbatasan yang ada, peneliti memberikan

saran sebagai berikut:

1. Peneliti selanjutnya dapat meneliti mengenai variabel-variabel lain

yang mempengaruhi Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah.

2. Hasil penelitian ini sebaiknya minimal dapat memotivasi penelitian

dimasa yang akan datang, untuk melakukan penelitian lebih lanjut

yang berkaitan dengan Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah

Daerah. Dengan mempertimbangkan pada keterbatasan-keterbatasan

yang ada dalam penelitian ini, maka penelitian yang akan datang

diharapkan dapat memperbaiki keterbatasan yang ada.

5.3 Keterbatasan

Hasil penelitian ini mempunyai beberapa keterbatasan:

1. Ruang lingkup penelitian ini hanya dilakukan pada Pemerintah Kota

67

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Tebing Tinggi sehingga untuk mendapatkan kesimpulan yang bersifat

umum perlu dilakukan penelitian yang lebih luas.

2. Penelitian ini dilakukan dengan metode survei melalui kuesioner,

sehingga kemungkinan karakteristik dan pendapat responden tidak

tertangkap secara nyata. Oleh karena itu, untuk penelitian mendatang

dapat memperluas cakupan wilayah penelitian dan dikembangkan

dengan menggunakan model penelitian yang berbeda, seperti dengan

eksperimen atau dengan metode kualitatif.

68

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


DAFTAR PUSTAKA

Ancok, Djamaludin, 1989. Metode Penelitian Survey, LP3SE, Jakarta.

Erlina dan Sri Mulyani, 2007. Metodologi Penelitian dan Bisnis Untuk Akuntansi
dan Manajemen, Edisi Kedua, USU Press, Medan.

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, Jurusan Akuntansi, Buku


Pedoman Penulisan Skripsi dan Ujian Komperhensif Program Strata S1,
Medan.

Ghozali, Imam, 2008. Partial Least Squares Konsep Teknik Dan Aplikasi
Menggunakan Program SmartPLS3.0 Untuk Penelitian Empiris, Edisi 2.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Ghozali, Imam, 2013. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.


Edisi Ketujuh, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Griffin, 2004. Manajemen, Alih Bahasa Gina Gania, Penerbit Erlangga, Jakarta.

http://www.bpk.go.id/assets/files/ihps/2017/I/ihps_i_2017_1475566035.pdf.
Diunduh pada 20 Februari 2018

Ikatan Akuntan Indonesia, 2007. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan.


Jakarta. IAI.

Indriasari dan Nahartyo, 2008. Pengaruh Kapasitas sumber Daya Manusia,


Pemanfaatan Teknologi Informasi, dan Pengendalian Intern Akuntansi
terhadap Nilai Informasi Pelaporan Keuangan Pemerintah : Simposium
Nasional Akuntansi XI. Pontianak

Keputusan Kepala BKN No. 46A Tahun 2007 tentang Pedoman Penyusunan
Standar Kompetensi Jabatan Struktural Pegawai Negeri Sipil.

KK SAP, 2005. Standar Akuntansi Pemerintahan


http://akuntansi.wordpress.com/2008/03/06/standar.akuntansipemerintahan/
13 diunduh 20 Desember 2016

Lillrank, Paul, 2003. “The Quality Of Information”, International Journal Of


Quality and Realibility Management. Vol. 20 No. 6.

Mahaputra, 2014. “Kapasitas Sumber Daya Manusia, Sistem Informasi Keuangan


Daerah, Sistem Pengendalian Intern dan Standar Akuntansi Pemerintah
Terhadap Kualitas Informasi Keuangan”. Skripsi Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Diponegoro. Semarang.

69

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Mardiasmo, 2000. Akuntansi Sektor Publik, Penerbit Andi. Yogyakarta.

Nurillah, As Syifa, 2014. “Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia,


Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah, Pemanfaatan Tekhnologi
dan Sistem Pengendalian Intern terhadap Kualitas Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah (Studi Empiris Pada SKPD Kota Depok)”. Skripsi.
Program Sarjana Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro.

Pramudiarta, Rizal, 2015. “Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia,


Pemanfaatan Teknologi, dan Sistem Pengendalian Intern Terhadap Nilai
Informasi Pelaporan Keuangan Entitas Akuntansi Pemerintah Daerah (Studi
Empiris Pegawai SKPD di Kabupaten Batang dan Kabupaten Kendal)”.
Skripsi. Program Sarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Diponegoro Semarang.

Republik Indonesia, Peraturan Pemerintah PP Nomor 56 Tahun 2005 Tentang


Sistem Informasi Keuangan Daerah.
_______, Peraturan Pemerintah PP No. 105 Tahun 2000 Tentang Pengelolaan
Dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah

_______, Peraturan Pemerintah No.71 Tahun 2010 Tentang Standar Akuntansi


Pemerintahan

_______, Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 2008 Tentang Sistem Pengendalian


Intern Pemerintah.

_______, Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005 Tentang Standar Akuntansi


Pemerintah.

_______,Undang-Undang RI No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan


Negara.

_______, Undang-Undang RI No. 32 Tahun 2004. tentang Pemerintah


Daerah.

_______,Undang-Undang RI No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan


antara Pemerintah Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.

_______,Peraturan Menteri Dalam Negeri No.13 Tahun 2006 tentang Pedoman


Pengelolaan Keuangan Daerah.

70

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


_______,Peraturan Menteri Dalam Negeri No.59 Tahun 2007 tentang Sistem
Akuntansi Keuangan Daerah.

Sugiyono, 2011. Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta, Bandung.


Triyanto, Haerul, 2017. “Pengaruh Kompetensi SDM, Pengendalian Internal,
Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Peranan Inspektorat Daerah (Studi
Empiris Pada SKPD Kabupaten Kulon Progo)”. Skripsi Universitas
Muhammadiyah, Yogyakarta.
Udiyanti, Ni Luh Nyoman Ari, dkk, 2014. ”Pengaruh Penerapan Standar
Akuntansi Pemerintahan, Sistem Pengendalian Internal, dan Kompetensi
Staf Akuntansi Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
(Studi Kasus Pada SKPD Kabupaten Buleleng)”. Jurnal S1 Akuntansi
Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1, Vol. 2,
No. 1
Wardani, Deni Yuwilia, 2017. “Pengaruh Kompetensi SDM, Penerapan Sistem
Informasi Akuntansi Keuangan Daerah dan Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
Kabupaten Langkat”. Skripsi, Program Sarjana Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Wati, Kadek Desiana, Nyoman Trisna, dan Ni Kadek, 2014. “Pengaruh


Kompetensi SDM, Penerapan SAP, dan Sistem Akuntansi Keuangan
Daerah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Daerah”. Juurnal S1
Akuntansi Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program
S1,Vol. 2, No. 1.

www.bpk.go.id/assets/files/ihps/2016/I/ihps_i_2016_1475566035.pdf.

71

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Lampiran 1 :

PERMOHONAN IZIN MENELITI

KUESIONER PENELITIAN

PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN


DAERAH, KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA,
DAN PENGENDALIAN INTERNAL, TERHADAP
KUALITAS LAPORAN KEUANGAN
PEMERINTAH DAERAH
(Studi Empiris pada Pemerintah Kota Tebing Tinggi)

Yth. Bapak/Ibu Responden

Saya memohon kesediaan Bapak/Ibu untuk meluangkan waktu sejenak guna


mengisi kuesioner ini. Kuesioner ini dibuat untuk meneliti “Pengaruh Penerapan
Sistem Akuntansi Keuangan Daerah, Kompetensi Sumber Daya Manusia, dan
Pengendalian Internal Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Daerah (Studi
Empiris Pada Pemerintah Kota Tebing Tinggi)”. Informasi Bapak/Ibu sangat
berguna bagi penelitian ini, karena Bapak/Ibu adalah orang yang tepat untuk
mengutarakan pengalaman dan pendapat mengenai hal ini. Saya mohon kesediaan
Bapak/Ibu untuk menjawab pertanyaan dengan jujur dan benar.

Sesuai dengan kode etik penelitian, jawaban Bapak/Ibu akan saya jaga
kerahasiaannya. Atas waktu dan kerja sama Bapak/Ibu saya ucapkan terima kasih.

PENELITI

Pembimbing Mahasiswa

Drs. Abikusno Dharsuky, MM., Ak. Nurul Khadijah Harahap


19540421 198303 1 006 140503004

72

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Lampiran 2:
LEMBAR KUESIONER

A. IDENTITAS RESPONDEN
Mohon kesediaan Bapak/Ibu mengisi daftar berikut :
1. Nama :
2. Jenis Kelamin : Pria Wanita
3. Umur :
4. Nama SKPD :
5. Pendidikan Terakhir : SMA D3 S1 S2
S3
6. Latar Belakang Pendidikan : Akuntansi
Manajemen
Pertanian MIPA
Lain-lain (..................)
7. Lama Bapak/Ibu bekerja : 1-5 th 5-10 th >10 th

73

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


B. DAFTAR PERTANYAAN
1. Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
Mohon Bapak/Ibu memberikan tanda check list ( √ ) pada salah satu
jawaban yang sesuai dengan pendapat dari Bapak/Ibu.
SS = Sangat Setuju TS = Tidak Setuju
S = Setuju STS = Sangat Tidak Setuju
KS = Kurang Setuju

NO PERNYATAAN SS S KS TS STS
Relevan
1 Laporan keuangan yang dihasilkan oleh
instansi/lembaga tempat saya bekerja
memberikan informasi yang dapat
mengoreksi ekspektasi di masa lalu
2 Instansi/lembaga tempata saya bekerja
menyelesaikan laporan keuangan tepat
waktu
3 Instansi/lembaga tempat saya bekerja
menyajikan laporan keuangan secara
lengkap
Andal
4 Transaksi yang disajikan oleh
instansi/lembaga tempat saya bekerja
tergambar dengan jujur dalam laporan
keuangan
5 Informasi yang disajikan oleh
instansi/lembaga tempat saya bekerja
bebas dari kesalahan yang bersifat
material
6 Instansi/lembaga tempat saya bekerja
menyajikan informasi yang diarahkan
untuk kebutuhan umum dan tidak
berpihak pada kebutuhan khusus
7 Ditempat saya bekerja, informasi
keuangan yang dihasilkan dapat diuji
Dapat dibandingkan
8 Informasi keuangan yang disajikan oleh
instansi/lembaga tempat saya bekerja
dapat dibandingkan dengan laporan
keuangan periode sebelumnya
Dapat dipahami
74

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


9 Informasi keuangan yang disajikan oleh
instansi/lembaga tempat saya bekerja
dapat dipahami oleh pengguna
2. Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD)
Mohon Bapak/Ibu memberikan tanda check list ( √ ) pada salah satu
jawaban yang sesuai dengan pendapat dari Bapak/Ibu
SS = Sangat Setuju TS = Tidak Setuju
S = Setuju STS = Sangat Tidak Setuju
KS = Kurang Setuju

NO PERNYATAAN SS S KS TS STS
Tingkat Kecepatan
1 Pemanfaatan dan penguasaan terhadap
tekonologi komputerisasi adalah
kemampuan dasar bagi tim penyusun
laporan
2 Teknologi informasi merupakan alat
yang berfungsi untuk mendukung
kesuksesan pelaksanaan sistem
pelaporan keuangan dengan
mempermudah dan mempercepat serta
menciptakan keakuratan hasil, berupa
laporan keuangan
Tingkat Keamanan
3 Teknologi informasi berpengaruh positif
terhadap ketapatan waktu laporan
keuangan
Tingkat Kualitas Hasil
4 Pemanfaatan teknologi informasi
membuka peluang untuk mengakses,
mengelola, dan mendayagunakan
informasi keuangan secara cepat dan
akurat
Tingkat Efisiensi Biaya
5 Dalam melaksanakan tugas PPK SKPD
memiliki jumlah komputer yang cukup

75

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


3. Kompetensi Sumber DayaManusia
Mohon Bapak/Ibu memberikan tanda check list ( √ ) pada salah satu
jawaban yang sesuai dengan pendapat dari Bapak/Ibu
SS = Sangat Setuju TS = Tidak Setuju
S = Setuju STS = Sangat Tidak Setuju
KS = Kurang Setuju

NO PERNYATAAN SS S KS TS STS
Pengetahuan
1 Saya telah mengerti peran dan fungsi
yang jelas dalam pengelolaan keuangan
2 Saya menjalankan tugas sesuai dengan
fungsi akuntansi yang sesungguhnya
3 Saya bekerja berdasarkan pedoman
mengenai proses akuntansi yang telah
ada
Keterampilan
4 Saya telah mendapatkan pelatihan untuk
dapat menunjang kemampuan bekerja di
bidang akuntansi
5 Saya memahami materi pelatihan yang
diberikan
6 Materi pelatihan yang Saya ikuti
diberikan sesuai dengan kebutuhan
sebagai fungsi pengelola keuangan
Sikap
7 Saya memiliki pengalaman untuk
menjalankan tugas di bidang akuntansi
8 Saya sudah berpengalaman di bidang
akuntansi, sehingga dapat membantu
Saya mengurangi kesalahan dalam
bekerja

76

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


4. Pengendalian Intern Pemerintah
Mohon Bapak/Ibu memberikan tanda check list ( √ ) pada salah satu
jawaban yang sesuai dengan pendapat dari Bapak/Ibu.
SS = Sangat Setuju TS = Tidak Setuju
S = Setuju STS = Sangat Tidak Setuju
KS = Kurang Setuju

NO PERNYATAAN SS S KS TS STS
Lingkungan Pengendalian
1 Instansi/lembaga tempat saya bekerja
telah menerapkan kode etik secara tertulis
2 Pimpinan Instansi/lembaga di tempat
saya bekerja telah memberikan contoh
dalam berperilaku mengikuti kode etik
Penilaian Resiko
3 Ditempat saya bekerja telah menerapkan
penentuan batas dan penentuan toleransi
4 Ditempat saya bekerja telah menerapkan
pengendalian intern dan manajemen
terhadap resiko
Kegiatan Pengendalian
5 Setiap transaksi dan aktivitas ditempat
saya bekerja telah didukung dengan
otorisasi dari pihak yang berwenang
6 Ditempat saya bekerja telah menerapkan
pemisahan tugas yang memadai
Informasi dan Komunikasi
7 Ditempat saya bekerja telah menerapkan
sistem informasi untuk melaksanakan
tanggung jawab
8 Ditempat Saya bekerja telah
melaksanakan sistem akuntansi yang
memungkinkan audit
Pemantauan
9 Dalam waktu yang tidak ditentukan
pimpinan melakukan pemeriksaan
mendadak terhadap catatan akuntansi

77

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Lampiran 3:

78

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Lampiran 4 :
DATA MENTAH VARIABEL

Variabel Dependen : Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Y)


KLKPD KLKPD KLKPD KLKPD KLKPD KLKPD KLKPD KLKPD KLKPD
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 TOTAL
1 4 4 4 5 4 5 5 4 4 39
2 5 5 5 5 4 5 5 4 5 43
3 4 5 5 5 1 5 5 5 5 40
4 4 5 5 5 1 5 5 5 5 40
5 4 5 5 5 3 4 5 4 5 40
6 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
7 4 5 5 5 5 5 5 5 4 43
8 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
9 4 5 5 5 5 5 5 5 5 44
10 4 4 4 4 3 5 4 4 4 36
11 5 5 5 5 4 4 5 4 5 42
12 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
13 4 4 4 5 4 4 4 4 4 37
14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
15 5 4 4 5 4 3 4 5 5 39
16 5 5 5 5 5 5 5 5 4 44
17 5 5 5 5 5 5 5 5 4 44
18 3 3 4 3 3 3 4 3 4 30
19 3 4 4 4 4 4 4 4 4 35
20 4 4 4 5 4 4 5 4 4 38
21 4 4 4 5 4 4 5 4 4 38
22 5 4 4 4 4 4 4 5 4 38
23 5 5 5 5 5 4 5 5 4 43
24 5 5 5 5 5 4 5 5 4 43
25 5 5 5 5 4 5 5 5 5 44
26 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
27 4 5 5 5 5 4 5 4 4 41
28 5 5 5 4 4 5 4 5 4 41
29 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
30 4 5 5 5 5 5 4 4 4 41

79

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


31 5 4 5 5 5 4 5 5 5 43
32 4 5 5 5 5 5 5 5 5 44
33 5 4 5 5 4 5 5 5 5 43
34 4 5 5 5 5 5 5 5 5 44
35 5 5 5 5 2 5 5 5 5 42
36 4 4 4 5 4 4 4 3 4 36

Variabel Indepeden : Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (X1)


PSAKD PSAKD PSAKD PSAKD PSAKD
No 1 2 3 4 5 TOTAL
1 4 4 4 4 4 18
2 5 5 5 5 5 18
3 4 5 5 5 5 24
4 4 5 5 5 5 24
5 4 5 5 5 5 24
6 5 5 5 5 5 25
7 4 5 5 5 5 24
8 4 4 4 4 4 20
9 4 5 5 5 5 24
10 4 4 4 4 4 20
11 5 5 5 5 5 25
12 5 5 5 5 5 25
13 4 4 4 4 4 20
14 4 4 4 4 4 20
15 5 4 4 4 4 21
16 5 5 5 5 5 25
17 5 5 5 5 5 25
18 3 3 4 3 4 17
19 3 4 4 4 4 19
20 4 4 4 4 4 20
21 4 4 4 4 4 20
22 5 4 4 4 4 21
23 5 5 5 5 5 25
24 5 5 5 5 5 25
25 5 5 5 5 5 25
26 5 5 5 5 5 25
27 4 5 5 5 5 24
28 5 5 5 5 5 25
29 5 5 5 5 5 25
30 4 5 5 5 5 24
31 5 4 5 4 5 23
80

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


32 4 5 5 5 5 24
33 5 4 5 4 5 23
34 4 5 5 5 5 24
35 4 4 5 4 5 22
36 5 4 4 4 4 21

Variabel Indepeden : Kompetensi Sumber Daya Manusia (X2)


KSD KSD KSD KSD KSD KSD KSD KSD
N M M M M M M M M TOTA
o 1 2 3 4 5 6 7 8 L
1 4 4 4 4 4 4 4 4 32
2 5 4 5 5 3 5 5 3 35
3 2 4 5 5 3 5 5 3 32
4 2 4 5 5 3 5 5 3 32
5 3 3 4 4 3 4 4 3 28
6 5 5 5 5 5 5 5 5 40
7 4 4 4 4 4 4 4 4 32
8 4 4 4 4 3 4 4 3 30
9 5 4 5 5 4 5 5 4 37
10 4 3 4 4 2 4 4 2 27
11 5 4 4 4 4 4 4 4 33
12 5 5 5 5 3 5 5 3 36
13 4 4 4 4 4 4 4 4 32
14 4 3 4 4 5 4 4 5 33
15 4 3 4 4 4 4 4 4 31
16 5 4 5 5 4 5 5 4 37
17 5 4 5 5 4 5 5 4 37
18 3 3 3 3 3 3 3 3 24
19 4 3 4 4 2 4 4 2 27
20 4 3 3 4 4 3 4 4 29
21 4 3 3 4 4 3 4 4 29
22 3 3 4 4 3 4 4 3 28
23 5 5 4 5 3 4 5 3 34
24 5 5 4 5 3 4 5 3 34
25 5 5 5 5 3 5 5 3 36
26 5 5 5 5 5 5 5 5 40
27 4 4 4 4 4 4 4 4 32
28 4 4 4 5 4 4 5 4 34
29 5 5 5 5 5 5 5 5 40
30 4 4 4 5 3 4 5 3 32
31 5 5 5 5 3 5 5 3 36

81

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


32 5 5 5 5 3 5 5 3 36
33 5 5 5 5 3 5 5 3 36
34 5 5 5 5 4 5 5 4 38
35 5 5 5 5 4 5 5 4 38
36 4 5 4 4 4 3 2 4 30

Variabel Indepeden : Pengendalian Internal (X3)


PI PI PI PI PI PI PI PI PI
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 TOTAL
1 4 4 4 5 4 5 5 4 4 39
2 5 5 5 5 4 5 5 4 5 43
3 4 5 5 5 1 5 5 5 5 40
4 4 5 5 5 1 5 5 5 5 40
5 4 5 5 5 3 4 5 4 5 40
6 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
7 4 5 5 5 5 5 5 5 4 43
8 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
9 4 5 5 5 5 5 5 5 5 44
10 4 4 4 4 3 5 4 4 4 36
11 5 5 5 5 4 4 5 4 5 42
12 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
13 4 4 4 5 4 4 4 4 4 37
14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
15 5 4 4 5 4 4 4 5 5 40
16 5 5 5 5 5 5 5 5 4 44
17 5 5 5 5 5 5 5 5 4 44
18 3 3 4 4 4 4 4 3 4 33
19 3 4 4 4 4 4 4 4 4 35
20 4 4 4 5 4 4 5 4 4 38
21 4 4 4 5 4 4 5 4 4 38
22 5 4 4 4 4 4 4 5 4 38
23 5 5 5 5 5 4 5 5 4 43
24 5 5 5 5 5 4 5 5 4 43
25 5 5 5 5 4 5 5 5 5 44
26 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
27 4 5 5 5 5 4 5 4 4 41
28 5 5 5 4 4 5 4 5 4 41
29 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
30 4 5 5 5 5 5 4 4 4 41
31 5 4 5 5 5 4 5 5 5 43

82

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


32 4 5 5 5 5 5 5 5 5 44
33 5 4 5 5 4 5 5 5 5 43
34 4 5 5 5 5 5 5 5 5 44
35 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
36 5 4 4 4 5 5 3 4 4 38

Lampiran 5 :

HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS (X1)

Correlations

Q10 Q11 Q12 Q13 Q14 SAKD


* * * *
Pearson Correlation 1 ,396 ,396 ,396 ,396 ,621**

Q10 Sig. (2-tailed) ,017 ,017 ,017 ,017 ,000

N 36 36 36 36 36 36
* ** ** **
Pearson Correlation ,396 1 ,821 1,000 ,821 ,933**
Q11 Sig. (2-tailed) ,017 ,000 ,000 ,000 ,000
N 36 36 36 36 36 36
* ** ** **
Pearson Correlation ,396 ,821 1 ,821 1,000 ,920**
Q12 Sig. (2-tailed) ,017 ,000 ,000 ,000 ,000
N 36 36 36 36 36 36
* ** ** **
Pearson Correlation ,396 1,000 ,821 1 ,821 ,933**
Q13 Sig. (2-tailed) ,017 ,000 ,000 ,000 ,000
N 36 36 36 36 36 36
* ** ** **
Pearson Correlation ,396 ,821 1,000 ,821 1 ,920**
Q14 Sig. (2-tailed) ,017 ,000 ,000 ,000 ,000
N 36 36 36 36 36 36
** ** ** ** **
Pearson Correlation ,621 ,933 ,920 ,933 ,920 1

SAKD Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 36 36 36 36 36 36

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).


**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

UJI RELIABILITAS VARIEBEL (X1)

Case Processing Summary

N %

83

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Valid 36 100,0
a
Cases Excluded 0 ,0

Total 36 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

,907 5

Item-Total Statistics

Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Total Correlation Deleted

Q10 18,4444 3,911 ,415 ,965


Q11 18,3056 3,190 ,886 ,860
Q12 18,1944 3,475 ,876 ,867
Q13 18,3056 3,190 ,886 ,860
Q14 18,1944 3,475 ,876 ,867

84

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Lampiran 6 :

HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS (X2)

Correlations

Q15 Q16 Q17 Q18 Q19 Q20 Q21 Q22 KSDM


** * ** * *
Pearson 1 ,596 ,389 ,464 ,270 ,382 ,400 ,270 ,695**
Correlation
Q15
Sig. (2-tailed) ,000 ,019 ,004 ,112 ,022 ,016 ,112 ,000

N 36 36 36 36 36 36 36 36 36
** ** ** ** **
Pearson ,596 1 ,658 ,708 ,173 ,574 ,476 ,173 ,775**
Correlation
Q16
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,312 ,000 ,003 ,312 ,000
N 36 36 36 36 36 36 36 36 36
* ** ** ** **
Pearson ,389 ,658 1 ,809 ,082 ,969 ,697 ,082 ,803**
Correlation
Q17
Sig. (2-tailed) ,019 ,000 ,000 ,634 ,000 ,000 ,634 ,000
N 36 36 36 36 36 36 36 36 36
** ** ** ** **
Pearson ,464 ,708 ,809 1 ,061 ,805 ,881 ,061 ,821**
Correlation
Q18
Sig. (2-tailed) ,004 ,000 ,000 ,725 ,000 ,000 ,725 ,000
N 36 36 36 36 36 36 36 36 36
**
Pearson ,270 ,173 ,082 ,061 1 ,055 ,004 1,000 ,508**
Correlation
Q19
Sig. (2-tailed) ,112 ,312 ,634 ,725 ,751 ,979 ,000 ,002
N 36 36 36 36 36 36 36 36 36
* ** ** ** **
Pearson ,382 ,574 ,969 ,805 ,055 1 ,809 ,055 ,793**
Correlation
Q20
Sig. (2-tailed) ,022 ,000 ,000 ,000 ,751 ,000 ,751 ,000
N 36 36 36 36 36 36 36 36 36
* ** ** ** **
Pearson ,400 ,476 ,697 ,881 ,004 ,809 1 ,004 ,727**
Q21
Correlation
85

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Sig. (2-tailed) ,016 ,003 ,000 ,000 ,979 ,000 ,979 ,000
N 36 36 36 36 36 36 36 36 36
**
Pearson ,270 ,173 ,082 ,061 1,000 ,055 ,004 1 ,508**
Correlation
Q22
Sig. (2-tailed) ,112 ,312 ,634 ,725 ,000 ,751 ,979 ,002
N 36 36 36 36 36 36 36 36 36
** ** ** ** ** ** ** **
Pearson ,695 ,775 ,803 ,821 ,508 ,793 ,727 ,508 1
Correlation
KSDM
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,002 ,000 ,000 ,002

N 36 36 36 36 36 36 36 36 36

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

UJI RELIABILITAS VARIABEL (X2)

Case Processing Summary

N %

Valid 36 100,0

Cases Excludeda 0 ,0

Total 36 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

,843 8

Item-Total Statistics

Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Total Correlation Deleted

Q15 28,9722 11,971 ,557 ,829


Q16 29,1389 11,723 ,675 ,811
Q17 28,8889 12,273 ,733 ,808
Q18 28,7222 12,606 ,766 ,808
Q19 29,6667 13,429 ,344 ,854

86

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Q20 28,9167 12,136 ,716 ,808
Q21 28,7778 12,406 ,626 ,819
Q22 29,6667 13,429 ,344 ,854

Lampiran 7 :

HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS VARIABEL (X3)

Correlations

Q23 Q24 Q25 Q26 Q27 Q28 Q29 Q30 Q31 PI


* ** **
Pearson 1 ,396 ,429 ,296 ,319 ,250 ,211 ,599 ,313 ,654**
Correlation
Q23
Sig. (2-tailed) ,017 ,009 ,079 ,058 ,141 ,217 ,000 ,063 ,000

N 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36
* ** ** ** ** ** *
Pearson ,396 1 ,865 ,583 ,132 ,497 ,587 ,590 ,418 ,802**
Correlation
Q24
Sig. (2-tailed) ,017 ,000 ,000 ,441 ,002 ,000 ,000 ,011 ,000
N 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36
** ** ** ** ** ** **
Pearson ,429 ,865 1 ,634 ,171 ,491 ,682 ,614 ,556 ,862**
Correlation
Q25
Sig. (2-tailed) ,009 ,000 ,000 ,318 ,002 ,000 ,000 ,000 ,000
N 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36
** ** ** ** **
Pearson ,296 ,583 ,634 1 ,132 ,258 ,809 ,436 ,516 ,726**
Correlation
Q26
Sig. (2-tailed) ,079 ,000 ,000 ,444 ,128 ,000 ,008 ,001 ,000
N 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36
Pearson ,319 ,132 ,171 ,132 1 ,032 ,047 ,143 -,147 ,427**
Correlation
Q27
Sig. (2-tailed) ,058 ,441 ,318 ,444 ,854 ,784 ,404 ,394 ,009
N 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36
** ** ** *
Pearson ,250 ,497 ,491 ,258 ,032 1 ,232 ,450 ,350 ,553**
Correlation
Q28
Sig. (2-tailed) ,141 ,002 ,002 ,128 ,854 ,173 ,006 ,036 ,000
N 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36
** ** ** ** **
Pearson ,211 ,587 ,682 ,809 ,047 ,232 1 ,457 ,499 ,696**
Q29
Correlation
87

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Sig. (2-tailed) ,217 ,000 ,000 ,000 ,784 ,173 ,005 ,002 ,000
N 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36
** ** ** ** ** ** **
Pearson ,599 ,590 ,614 ,436 ,143 ,450 ,457 1 ,461 ,765**
Correlation
Q30
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,008 ,404 ,006 ,005 ,005 ,000
N 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36
* ** ** * ** **
Pearson ,313 ,418 ,556 ,516 -,147 ,350 ,499 ,461 1 ,586**
Correlation
Q31
Sig. (2-tailed) ,063 ,011 ,000 ,001 ,394 ,036 ,002 ,005 ,000
N 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36
** ** ** ** ** ** ** ** **
Pearson ,654 ,802 ,862 ,726 ,427 ,553 ,696 ,765 ,586 1
Correlation
PI
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,009 ,000 ,000 ,000 ,000
N 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).


**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

UJI RELIABILITAS VARIABEL (X3)

Case Processing Summary

N %

Valid 36 100,0

Cases Excludeda 0 ,0

Total 36 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

,811 9

Item-Total Statistics

Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Total Correlation Deleted

Q23 36,3333 9,143 ,532 ,788

88

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Q24 36,1944 8,733 ,730 ,765
Q25 36,1111 8,844 ,817 ,760
Q26 36,0000 9,486 ,655 ,781
Q27 36,5278 9,571 ,147 ,878
Q28 36,1944 9,818 ,436 ,800
Q29 36,1111 9,187 ,598 ,782
Q30 36,2222 8,863 ,682 ,771
Q31 36,3056 9,704 ,475 ,796

Lampiran 8 :

HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS VARIABEL Y

Correlations

Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 KLKPD
** ** * * ** *
Pearson 1 ,448 ,495 ,423 ,282 ,272 ,363 ,629 ,366 ,694**
Correlation
Q1
Sig. (2-tailed) ,006 ,002 ,010 ,096 ,109 ,030 ,000 ,028 ,000

N 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36
** ** ** ** ** ** *
Pearson ,448 1 ,863 ,603 ,178 ,634 ,598 ,586 ,416 ,821**
Correlation
Q2
Sig. (2-tailed) ,006 ,000 ,000 ,299 ,000 ,000 ,000 ,012 ,000
N 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36
** ** ** ** ** ** **
Pearson ,495 ,863 1 ,534 ,187 ,588 ,682 ,622 ,551 ,847**
Correlation
Q3
Sig. (2-tailed) ,002 ,000 ,001 ,274 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36
* ** ** * ** * **
Pearson ,423 ,603 ,534 1 ,216 ,387 ,701 ,409 ,440 ,721**
Correlation
Q4
Sig. (2-tailed) ,010 ,000 ,001 ,207 ,020 ,000 ,013 ,007 ,000
N 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36
Pearson ,282 ,178 ,187 ,216 1 ,044 ,128 ,172 -,153 ,456**
Correlation
Q5
Sig. (2-tailed) ,096 ,299 ,274 ,207 ,798 ,457 ,317 ,372 ,005
N 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36
** ** * ** **
Pearson ,272 ,634 ,588 ,387 ,044 1 ,452 ,501 ,324 ,645**
Correlation
Q6
Sig. (2-tailed) ,109 ,000 ,000 ,020 ,798 ,006 ,002 ,054 ,000
N 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36

89

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Pearson ,363* ,598** ,682** ,701** ,128 ,452** 1 ,483** ,507** ,735**
Correlation
Q7
Sig. (2-tailed) ,030 ,000 ,000 ,000 ,457 ,006 ,003 ,002 ,000
N 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36
** ** ** * ** ** **
Pearson ,629 ,586 ,622 ,409 ,172 ,501 ,483 1 ,466 ,767**
Correlation
Q8
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,013 ,317 ,002 ,003 ,004 ,000
N 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36
* * ** ** ** **
Pearson ,366 ,416 ,551 ,440 -,153 ,324 ,507 ,466 1 ,553**
Correlation
Q9
Sig. (2-tailed) ,028 ,012 ,000 ,007 ,372 ,054 ,002 ,004 ,000
N 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36
** ** ** ** ** ** ** ** **
Pearson ,694 ,821 ,847 ,721 ,456 ,645 ,735 ,767 ,553 1
KL
Correlation
KP
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,005 ,000 ,000 ,000 ,000
D
N 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

UJI RELIABILITAS VARIABEL (Y)

Case Processing Summary

N %

Valid 36 100,0

Cases Excludeda 0 ,0

Total 36 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

,822 9

Item-Total Statistics

90

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Total Correlation Deleted

Q1 36,3333 10,286 ,590 ,796


Q2 36,1667 9,971 ,759 ,779
Q3 36,0833 10,250 ,803 ,780
Q4 35,9722 10,656 ,646 ,795
Q5 36,6389 10,580 ,177 ,889
Q6 36,2500 10,479 ,529 ,804
Q7 36,0556 10,683 ,666 ,794
Q8 36,2222 9,949 ,681 ,785
Q9 36,2778 11,178 ,444 ,813

Lampiran 9:
UJI ANALISIS STATISTIK DESKRIPTIF

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

SAKD 36 17,00 25,00 22,8611 2,29475


KSDM 36 24,00 40,00 33,2500 3,99553
PI 36 33,00 45,00 40,7500 3,38378
KLKPD 36 30,00 45,00 40,7500 3,59663
Valid N (listwise) 36

91

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Lampiran 10:

HASIL UJI NORMALITAS

92

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Lampiran 11:
ANALISIS STATISTIK

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized
Residual

N 36
Mean ,0000000
Normal Parametersa,b
Std. Deviation ,81701737
Absolute ,100
Most Extreme Differences Positive ,074
Negative -,100
Kolmogorov-Smirnov Z ,599
Asymp. Sig. (2-tailed) ,865

a. Test distribution is Normal.


b. Calculated from data.

93

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Lampiran 12:
UJI MULTIKOLINEARITAS

Collinearity Statistics
Tolerance VIF

,201 4,965
,366 2,729
,157 6,367

94

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Lampiran 13:
UJI HETEROSKEDASTISITAS

95

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Lampiran 14:
ANALISIS REGRESI BERGANDA

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.


Coefficients

B Std. Error Beta

(Constant) 2,177 1,786 1,219 ,232

SAKD ,424 ,140 ,270 3,021 ,005


1
KSDM ,301 ,060 ,334 5,036 ,000

PI ,464 ,108 ,436 4,304 ,000

a. Dependent Variable: KLKPD

96

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Lampiran 15 :

UJI KOEFISIEN DETERMINASI

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Std. Error of the


Square Estimate
a
1 ,974 ,948 ,944 ,85446

a. Predictors: (Constant), PI, KSDM, SAKD


b. Dependent Variable: KLKPD

97

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Lampiran 16 :
UJI HIPOTESIS SIGNIFIKAN SIMULTAN
ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

Regression 429,387 3 143,129 196,041 ,000b

1 Residual 23,363 32 ,730

Total 452,750 35

a. Dependent Variable: KLKPD


b. Predictors: (Constant), PI, KSDM, SAKD

98

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Lampiran 17 :

UJI HIPOTESIS SIGNIFIKAN PARSIAL

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.


Coefficients

B Std. Error Beta

(Constant) 2,177 1,786 1,219 ,232

SAKD ,424 ,140 ,270 3,021 ,005


1
KSDM ,301 ,060 ,334 5,036 ,000

PI ,464 ,108 ,436 4,304 ,000

a. Dependent Variable: KLKPD

99

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


100

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Anda mungkin juga menyukai