Anda di halaman 1dari 123

Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia, Penerapan

Standar Akuntansi Pemerintah dan Sistem Pengendalian


Internal Pemerintah Terhadap Kualitas Laporan
Keuangan Pemerintah
(Studi Kasus Pada SKPD Kota Ternate)
SKRIPSI
Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Mencapai derajat Sarjana (S-1)
Bidang Ilmu
Akuntansi Sektor Publik

Diajukan Oleh:
Putri Julianti
NPM: 022711105

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KHAIRUN
TERNATE
2015

SKRIPSI
PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA, PENERAPAN
STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH, DAN SISTEM PENGENDALIAN
INTERNAL PEMERINTAH TERHADAP KUALITAS
LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH
(Studi Kasus Pada SKPD Kota Ternate)
Yang dipersiapkan dan disusun oleh:
PUTRI JULIANTI
022711105
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji pada tanggal 06 Juli 2015
dan dinyatakan memenuhi syarat untuk diterima
DEWAN PENGUJI
Pembimbing I

Penguji I

Dr. Mukhtar A. Adam, SE., MM


NIP. 197208082001121001

Rinto Syahdan, SE., M.Ak


NIP. 198112012009121003

Pembimbing II

Penguji II

Rudy Laduna, SE., M.SA


NIP. 196312162001121001

Resmiyati Ansar, SE., MSA., Ak


NIP. 198106032008012011
Penguji III

Irfan Zamzam, SE., M.Sc., Ak


NIP. 197511022002121004
Mengetahui,
Dekan

Ketua Program Studi

Dr. Nahu Daud, SE., M.Si


NIP. 19710110200112100

Resmiyati Ansar, SE., MSA., Ak


NIP. 198106032008012011

SURAT PERNYATAAN

Nama

Putri Julianti

NPM

022711105

Program Studi

Akuntansi

Konsentrasi

Akuntansi Sektor Publik

Judul Skripsi

Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia, Penerapan


Standar Akuntansi Pemerintah, dan Sistem Pengendalian
Internal Pemerintah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan
Pemerintah (Studi Kasus pada SKPD Kota Ternate).

Saya menyatakan dengan benar bahwa skripsi sebagaimana tersebut di


atas adalah hasil karya saya, bukan jiplakan atau karya milik orang lain.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan siap menerima
sanksinya sesuai dengan peraturan akademik di Fakultas Ekonomi Universitas
Khairun Ternate.

Ternate, 06 Juli 2015


Yang membuat,

Putri Julianti

ABSTRAK
Putri Julianti. 022711105. Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia,
Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah, dan Sistem Pengendalian
Internal Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah (Studi Kasus
Pada SKPD Kota Ternate). Dibawah bimbingan Dr. Mukhtar A. Adam, SE.,
M.M dan Rudy Laduna, SE., MSA.
Penelitian ini dilakukan untuk menentukan faktor-faktor yang
mempengaruhi kualitas laporan keuangan pemerintah. Faktor-faktor yang diteliti
adalah pengaruh kompetensi Sumber Daya Manusia, penerapan Standar
Akuntansi Pemerintah, dan Sistem Pengendalian Internal Pemerintah.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Respondennya adalah
Bendahara dan Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK) pada 29 SKPD di Kota
Ternate. Sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan metode Non Probability
Sampling. Data yang dikumpulkan diolah dengan menggunakan program SPSS
versi 20.0. Metode statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah
analisis regresi linear berganda.
Hasil dari penelitian ini adalah Kompetensi Sumber Daya Manusia
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kualitas Laporan Keuangan
Pemerintah, Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah, Sistem
Pengendalian Internal berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kualitas
Laporan Keuangan Pemerintah, dan kompetensi sumber daya manusia,
penerapan standar akuntansi pemerintahan, sistem pengendalian internal
pemerintah berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan.

Kata kunci:

Kompetensi Sumber Daya Manusia, Penerapan Standar Akuntansi


Pemerintah, Sistem Pengendalian Internal Pemerintah, Kualitas
Laporan Keuangan Pemerintah

ABSTRACT

Putri Julianti. 022711105. Effect of Human Resource Competence,


Application of Government Accounting Standard, Internal Control System
on the Quality of Government Financial Reports (Case Study at SKPD in
Ternate City). Supervised by Dr. Mukhtar A. Adam, SE.,M.M and Rudy
Laduna, SE., MSA.
This research was conducted to determine the factors that affect the
quality of government financial reports. The factors studied were effect of the
competence of human resource, application of accounting standard and internal
control system of government.
This research is quantitative research. Respondent are treasurer and
financial administration officials in 29 SKPD in Ternate city. Sample in this study
was determined by non probability sampling method. The collected data is
processed by using SPSS program version 20.0. The statistic method used to
test the hypothesis is multiple linear regression analysis.
The result of this research is the competence of human resource give
positive and significant effect on the quality of government financial reports.
Application of accounting standard has positive and significant on the quality of
government financial reports also. Internal control system give positive and
significant effect on the quality of government financial report and human
resource competencies. Application of accounting standard of governance and
Internal control systems of government have a significant effect on the quality of
financial reports.

Keywords: Competence of Human Resource, Application of Government


Accounting Standard, Internal Control System of Government and
Quality of Financial Reports.

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Doa kita bisa merubah nasib kita, dan kebaikan dapat


memperpanjang umur kita
(HR.Ath-Thahawi)
Kegigihan adalah kekuatan yang tidak terlihat yang bisa
menyingkirkan rintangan-rintangan besar
(David Herbert Laawrence)
Cara untuk menjadi di depan adalah memulai sekarang.
Jika memulai sekarang, tahun depan Anda akan tahu banyak hal yang
sekarang tidak diketahui, dan Anda tak akan mengetahui masa depan
jika Anda menunggu-nunggu
(William Feather)

Skripsi ini kupersembahkan untuk:


Kedua orang tuaku yang telah melahirkanku, membesarkan,
merawat, membimbing dan selalu memberikan kasih
sayang,
cinta, dukungan, nasehat, ketulusan dan doa yang tidak
pernah putus serta menjadi guru sepanjang hidupku.
Aku bangga menjadi Putri Kalian.

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
nikmat rahmat dan karunia-Nya serta perlindungan dan kesehatan sehingga
saya dapat menyelesaikan penelitian dan skripsi dengan judul Pengaruh
Kompetensi

Sumber

Daya

Manusia,

Penerapan

Standar

Akuntansi

Pemerintah, dan Sistem Pengendalian Internal Terhadap Kualitas Laporan


Keuangan Pemerintah (Studi Kasus Pada SKPD Kota Ternate).
Selama penelitian dan penyusunan penelitian dalam skripsi ini, banyak
kendala yang penulis hadapi. Alhamdulillah penulis mendapat bantuan dari
berbagai pihak sehingga kendala yang ada dapat diatasi. Dengan itu bersama ini
penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Mama tercinta, Boki Syahruddin, S.Pd. Terima kasih atas limpahan kasih
sayang yang tidak terhingga. Terima kasih juga atas dukungan, doa,
perhatian, dan motivasi. Tanpa mengingat sosok mama yang luar biasa,
penulis mungkin belum menyelesaikan skripsi ini. Mama, you are best of
the best.
2. Alm. Papa tercinta, Abdul Kaharu. Terima kasih telah menjadi sosok
yang luar biasa buat penulis semasa hidupmu. Terima kasih atas kasih
sayangmu selama ini.
3. Bapak Prof. Dr. Husein Alting SH., M.Hum. selaku Rektor Universitas
Khairun Ternate
4. Bapak Dr. Nahu Daud,SE.,M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Khairun Ternate.
5. Bapak Dr. Mukhtar A. Adam, SE., MM selaku pembimbing I. Terima
kasih atas bimbingannya kepada penulis.
6. Bapak Rudy Laduna, SE., M.SA selaku pembimbing II. Terima atas
bimbingannya kepada penulis.
7. Ibu Resmiyati Ansar, SE., MSA., Ak selaku Ketua Prodi Akuntansi
Universitas Khairun. Terima kasih atas dukungan kepada penulis.
8. Bapak Gregorius Jeandry, SE., M.Si., Ak selaku Sekretaris Prodi
Akuntansi Universitas Khairun.
9. Bapak Rinto Syahdan, SE., M.Ak selaku ketua penguji. Terima kasih
atas saran, nasehat dan waktu yang diberikan kepada penulis.
10. Ibu Resmiyati Ansar, SE., MSA., Ak selaku penguji II. Terima kasih atas
saran, waktu dan juga nasehat yang diberikan kepada penulis.

11. Bapak Irfan Zamzam, SE., M.Sc., Ak selaku penguji III dan juga selaku
penasehat akademik. Terima kasih atas saran, waktu dan nasehat yang
diberikan kepada penulis.
12. Para dosen dan seluruh

civitas

akademika

Fakultas

Ekonomi

Universitas Khairun yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.


Terima kasih atas ilmu dan bantuannya, semoga bermanfaat.
13. Ayahanda tercinta, Karim Malaka. Terima kasih telah menjadi sosok
bapak yang tegas namun penuh dengan kasih sayang.
14. Ma ade, Papa Ai, Om Nyong, Tante Ila. Terima kasih atas dukungan,
doa, dan bantuan yang diberikan kepada penulis. Terima kasih selalu
biking repot.
15. Abang, Chicy, KIda, KIka. Terima sudah menjadi kakak-kakak yang
hebat.
16. Abi, Alya, Faya, Afiq, Aris. Terima kasih atas hiburan adik-adik
tersayang, biarpun sering dapa ganggu :D
17. Kak Noviyanti Fabanyo, Nurul Amalia. Sepupu cewek terkece, terima
kasih kakak dan adik untuk doanya, jalan-jalannya kalau penulis sedang
suntuk.
18. Keluarga besar saya yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu.
Terima kasih atas dukungan yang tidak terhingga.
19. The Best Friend 1. Kurnia Budiyani. Terima kasih soulmate atas
dukungan, motivasi. Terima kasih sudah menjadi teman yang selalu
memahami dan membantu jika penulis mengalami masalah.
20. The Best Friend 2. Dewista Sundari. Terima kasih untuk semuasemuanya. Terutama sudah mau menemani penulis selama penulis
melakukan penelitian, dan selalu mau direpotkan oleh penulis.
21. The Best Friend 3. Shara Surento. Terima kasih atas dukungannya.
Terima kasih selalu mengerti keadaan dari penulis. Perjuangan kita
berempat belum berakhir, inilah awal dari yang namanya perjuangan.
Semangat sahabat-sahabatku.
22. Said, Fahri, Rahmat S, Riski, Onco Ju, Jasni, Sartika, dan Arfan. Terima
kasih telah banyak membantu penulis dalam penyelesaikan skripsi ini.
23. Teman-teman DUPA Smandel. Terima kasih kalian untuk dukungannya.
24. Ucan, Wiwi, Riski. Terima kasih karena selalu memberikan dorongan
kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
25. Teman-teman kelas (Akuntansi B) terbaik (Tati, Ay, Anti, Ical, Sule,
dan yang lainnya)

26. Teman Kubermas yang sekarang menjadi sahabat terbaik, Dewi Safrida
dan Ayu Nofita Sari. Terima kalian berdua atas bantuan dan
semangatnya.
27. Akuntansi A dan Akuntansi C angkatan 2011. Terima kasih atas
kebersamaannya selama ini.
28. Pengurus HIMAPRO tahun 2013-2014. Terima kasih atas tambahan
pengalaman organisasinya.
29. Seluruh pegawai dan staf Biro Fakultas Ekonomi Universitas Khairun
yang telah banyak membantu melancarkan proses administrasi.
30. Pegawai SKPD Badan, Dinas, dan Kantor di Kota Ternate. Terima kasih
telah meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner penelitian dari penulis.
Penulis sadari bahwa kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT dan kesalahan
terdapat pada kita sebagai manusia. Olehnya itu penulis memohon maaf atas
kekeliruan yang terdapat dalam penelitian ini. Kritik dan saran yang membangun
sangat penulis harapkan demi kebaikan selanjutnya. Semoga skripsi ini bisa
bermanfaat bagi peneliti selanjutnya, dan juga bagi pihak-pihak yang
memerlukannya.

Ternate, 06 Juli 2015

Putri Julianti

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................


HALAMAN PENGESAHAN ...............................................................
SURAT PERNYATAAN ......................................................................
ABSTRAK .........................................................................................
ABSTRACT .......................................................................................
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .........................................................
KATA PENGANTAR ...........................................................................

i
ii
iii
iv
v
vi
vii

DAFTAR ISI........................................................................................
DAFTAR TABEL ................................................................................
DAFTAR GAMBAR ............................................................................
DAFTAR LAMPIRAN .........................................................................
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................
1.1. Latar Belakang Masalah.....................................................
1.2. Rumusan Masalah ............................................................
1.3. Tujuan Penelitian................................................................
1.4. Manfaat Penelitian .............................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...........................................................
2.1. Landasan Teori ..................................................................
2.1.1. Pemerintah Daerah .................................................
2.1.2. Teori Stewardship ....................................................
2.1.3. Laporan Keuangan ..................................................
2.1.4. Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah .................
2.1.5. Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Laporan
Keuangan .................................................................
2.1.5.1. Kompetensi Sumber Daya Manusia ............
2.1.5.2. Penerapan Standar Akuntansi
Pemerintahan ..............................................
2.1.5.3. Sistem Pengendalian Internal Pemerintah ...
2.2. Penelitian Terdahulu ..........................................................
2.3. Pengembangan Hipotesis .................................................
2.3.1. Hubungan Kompetensi Sumber Daya Manusia
Terhadap Kualitas Laporan Keuangan
Pemerintah.............................................................
2.3.2. Hubungan Penerapan Standar Akuntansi
Pemerintahan Terhadap Kualitas Laporan Keuangan
Pemerintah ............................................................
2.3.3. Hubungan Sistem Pengendalian Internal
Pemerintah Terhadap Kualitas Laporan
Keuangan Pemerintah ...........................................
2.5. Hipotesis Penelitian............................................................
BAB III METODE PENELITIAN.........................................................
3.1. Jenis Penelitian..................................................................
3.2. Desain Penelitian...............................................................
3.3. Populasi dan Sampel.........................................................
3.4. Jenis Data..........................................................................
3.5. Teknik Pengumpulan Data..................................................
3.6. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Instrumen..........................
3.7. Uji Asumsi Klasik................................................................
3.8. Teknik Analisis Data ..........................................................
3.9. Definisi dan Pengukuran Variabel ......................................
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN..........................

10

x
xii
xiii
xiv
1
1
8
8
9
10
10
10
12
13
16
19
19
21
28
31
33

33

34

35
36
37
37
37
37
41
42
42
44
45
47
51

4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian ...................................


4.2. Deskripsi Responden ........................................................
4.2.1. Jenis Kelamin ..........................................................
4.2.2.Umur Responden .....................................................
4.2.3.Pendidikan Terakhir ..................................................
4.2.3. Lama Bekerja di SKPD ............................................
4.3. Statistik Deskriptif ..............................................................
4.3.1.Statistik Deskriptif Variabel .......................................
4.3.1.1. Kompetensi Sumber Daya Manusia ............
4.3.1.2. Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah ..
4.3.1.3. Sistem Pengendalian Internal Pemerintah ...
4.3.1.4. Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah .....
4.4. Uji Validitas dan Reliabilitas Data ......................................
4.4.1.Uji Validitas ...............................................................
4.4.2.Uji Reliabilitas ...........................................................
4.5. Uji Asumsi Klasik ...............................................................
4.5.1.Uji Normalitas Residual ............................................
4.5.2.Uji Heteroskedastisitas .............................................
4.5.3. Uji Multikolinieritas ...................................................
4.6. Hasil Analisis .....................................................................
4.6.1.Uji F ..........................................................................
4.6.2. Uji T .........................................................................
4.6.3.Koefisien Determinasi ..............................................
4.7. Pembahasan Terhadap Hasil Uji Hipotesis ........................
4.7.1.Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia
Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah . .
4.7.2.Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah
Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah . .
4.7.3.Pengaruh Sistem Pengendalian Internal Pemerintah
Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah . .
BAB V PENUTUP .............................................................................
5.1. Kesimpulan .......................................................................
5.2. Keterbatasan Penelitian ....................................................
5.3. Saran .................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................
LAMPIRAN

11

52
53
53
54
54
55
56
56
57
58
59
60
61
61
65
65
65
66
67
68
70
71
72
72
72
74
75
77
77
78
78
80

DAFTAR TABEL
Tabel 1.1.
Tabel 2.1.
Tabel 3.1.
Tabel 3.2.
Tabel 4.1.
Tabel 4.2.
Tabel 4.3.

Opini BPK Tahun 2009-2014 ...........................................


Kumpulan Penelitian Terdahulu .......................................
Populasi Penelitian ..........................................................
Sampel Penelitian ...........................................................
Deskripsi Responden ......................................................
Jenis Kelamin ..................................................................
Umur Responden ............................................................

12

3
31
38
40
52
53
54

Tabel 4.4.
Tabel 4.5.
Tabel 4.6.
Tabel 4.7.

Pendidikan Terakhir .........................................................


Lama Bekerja d SKPD ....................................................
Statistik Deskriptif Variabel ..............................................
Distribusi Frekuensi Variabel Kompetensi Sumber Daya
Manusia ..........................................................................
Tabel 4.8. Distribusi Frekuensi Variabel Penerapan Standar Akuntansi
Pemerintah ......................................................................
Tabel 4.9. Distribusi Frekuensi Sistem Pengendalian Internal
Pemerintah ......................................................................
Tabel 4.10. Distribusi Frekuensi Kualitas Laporan Keuangan
Pemerintah ......................................................................
Tabel 4.11. Hasil Uji Validitas Kompetensi Sumber Daya Manusia ....
Tabel 4.12. Hasil Uji Validitas Penerapan Standar Akuntansi
Pemerintah ......................................................................
Tabel 4.13. Hasil Uji Validitas Sistem Pengendalian Internal
Pemerintah ......................................................................
Tabel 4.14. Hasil Uji Validitas Kualitas Laporan Keuangan
Pemerintah ......................................................................
Tabel 4.15. Hasil Uji Reliabilitas .........................................................
Tabel 4.16. Hasil Uji Normalitas .........................................................
Tabel 4.17. Hasil Uji Heteroskedastisitas ...........................................
Tabel 4.18. Hasil Uji Multikolinieritas .................................................
Tabel 4.19. Rekapitulasi Hasil Analisis Regresi :inier Berganda ........
Tabel 4.20. Hasil Uji F .......................................................................
Tabel 4.21. Hasil Uji T ........................................................................
Tabel 4.22. Hasil Uji Determinasi .......................................................

54
55
56
58
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Kerangka Konseptual ...................................................

13

35

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Kuesioner Penelitian....................................................
Lampiran 2. Tabulasi Data Penelitian .............................................
Lampiran 3.1. Hasil Uji Validitas Kompetensi Sumber Daya
Manusia ......................................................................
Lampiran 3.2. Hasil Uji Validitas Penerapan Standar Akuntansi
Pemerintah .................................................................
Lampiran 3.3. Hasil Uji Validitas Sistem Pengendalian Internal
Pemerintah .................................................................
Lampiran 3.4. Hasil Uji Validitas Kualitas Laporan Keuangan

14

82
89
103
106
109

Lampiran 4.1.
Lampiran 4.2.
Lampiran 4.3.
Lampiran 4.4.
Lampiran 5.
Lampiran 6.
Lampiran 7.
Lampiran 8.
Lampiran 9.

Pemerintah .................................................................
Hasil Uji Reliabilitas Kompetensi Sumber Daya
Manusia ......................................................................
Hasil Uji Reliabilitas Penerapan Standar Akuntansi
Pemerintah .................................................................
Hasil Uji Reliabilitas Sistem Pengendalian Internal
Pemerintah .................................................................
Hasil Uji Reliabilitas Kualitas Laporan Keuangan
Pemerintah .................................................................
Statistik Deskriptif .......................................................
Uji Normalitas .............................................................
Uji Heteroskedastisitas ...............................................
Uji Multikolinieritas ......................................................
Uji Regresi Linier Berganda
...............................119

15

112
115
115
116
116
117
117
118
118

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang Masalah


Otonomi daerah merupakan bagian dari reformasi yang berkelanjutan

dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah. Melalui otonomi daerah,


kebijakan pemerintah pusat dalam segelintir bidang diubah menjadi kebijakan
daerah termasuk kebijakan dalam pengelolaan keuangan daerah (Permadi,
2013).
Keberhasilan pengelolaan keuangan daerah mempunyai dampak langsung
terhadap keberhasilan otonomi daerah dan sumbangan yang besar dalam upaya
mewujudkan akuntabilitas. Untuk itu dalam rangka akuntabilitas, setiap pejabat
yang

menyajikan

laporan

keuangan

diharuskan

memberi

pernyataan

tanggungjawab atas laporan keuangan. Gubernur/Bupati/Walikota/Kepala Satuan


Kerja Perangkat Daerah harus secara jelas menyatakan bahwa laporan
keuangan telah disusun berdasarkan sistem intern yang memadai dan informasi
yang termuat pada laporan keuangan yang telah disajikan sesuai dengan
Standar Akuntansi Pemerintah (Darise, 2008 dalam Lasoma, 2013).
Penilaian atas kualitas laporan keuangan pemerintah dilakukan oleh Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK) dengan melaksanakan audit setiap tahunnya. Hasil
penilaian BPK dinyatakan dalam 4 (empat) bentuk opini. Untuk kualitas terbaik,
maka BPK memberikan opini Wajar Tanpa Pengecualian (unqualified opinion)
artinya auditor meyakini, berdasar bukti-bukti audit yang dikumpulkan, laporan
keuangan telah bebas dari kesalahan-kesalahan atau kekeliruan yang material.
Opini kedua adalah Wajar Dengan Pengecualian (qualified opinion) diberikan

karena meskipun ada kekeliruan, namun kesalahan atau kekeliruan tersebut


secara keseluruhan tidak mempengaruhi kewajaran laporan keuangan (Irwan,
2011).
Opini paling buruk adalah Tidak Wajar (Adverse Opinion). Opini diberikan
karena auditor meyakini, berdasar bukti-bukti yang dikumpulkannya, bahwa
laporan keuangan mengandung banyak sekali kesalahan atau kekeliruan yang
material. Artinya, laporan keuangan tidak menggambarkan kondisi keuangan
secara wajar. Tidak Memberikan Pendapat (Disclaimer Opinion) terjadi jika
auditor tidak bisa memperoleh bukti-bukti yang dibutuhkan untuk bisa
menyimpulkan dan menyatakan apakah laporan sudah disajikan dengan benar
atau salah (Irwan, 2011).
Dewasa ini tuntutan masyarakat semakin meningkat atas pemerintahan
yang baik. Kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) harus ditingkatkan
agar menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas. Di mana laporan
keuangan yang dihasilkan telah memenuhi karakteristik kualitatif laporan
keuangan yang berdasar pada PP 24 Tahun 2005 yang terdiri dari relevan, andal,
dapat dibandingkan, dan dapat dipahami. Laporan keuangan merupakan suatu
cerminan untuk mengetahui apakah suatu pemerintahan telah berjalan dengan
baik, sehingga pemerintah diharuskan untuk dapat menghasilkan laporan
keuangan yang berkualitas (Wati dkk, 2014).
Berbicara mengenai pelaporan keuangan dan nilai informasi yang
terkandung dalam laporan keuangan pemerintah, akan menimbulkan pertanyaan
apakah pelaporan keuangan pemerintah selama ini sudah memenuhi kriteria
kompetensi informasi yang disyaratkan dalam peraturan perundang-undangan?
Apakah laporan keuangan pokok yang terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran,

Neraca, Laporan Arus Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan telah relevan,
andal, dapat dibandingkan, dan dapat dipahami?
Pada enam tahun terakhir (2009-2013) Laporan Keuangan Pemerintah
Daerah (LKPD) Kota Ternate masih kurang menggembirakan, karena mendapat
opini yang kurang baik dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Berikut ini
disajikan opini BPK pada lima tahun terakhir (2009-2013).
Tabel 1.1. Opini BPK Tahun 2009-2013
Tahun

Opini BPK

2009

Tidak Wajar (Adverse Opinion)

2010

Tidak Menyatakan Pendapat (Disclaimer Opinion)

2011

Wajar Dengan Pengecualian (Qualified Opinion)

2012

Wajar Dengan Pengecualian (Qualified Opinion)

2013

Wajar Dengan Pengecualian (Qualified Opinion)

Sumber: BPK RI Perwakilan Maluku Utara

Dari tabel diatas, terlihat bahwa LKPD Kota Ternate pada lima tahun
terakhir masih menunjukkan hasil yang tidak baik. Fenomena masih buruknya
LKPD Kota Ternate sangat menarik untuk diteliti, sehingga peneliti ingin meneliti
apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi masih buruknya LKPD Kota Ternate.
Menurut (Nurillah, 2014) laporan keuangan merupakan sebuah produk
yang dihasilkan oleh bidang atau disiplin ilmu akuntansi. Untuk dapat
menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas, maka kompetensi sumber
daya manusia yang melaksanakan sistem akuntansi sangatlah penting. Begitu
juga di entitas pemerintahan, untuk menghasilkan Laporan Keuangan Daerah
yang berkualitas, dibutuhkan SDM yang memahami dan kompeten dalam
Akuntansi pemerintahan, keuangan daerah bahkan organisasional tentang
pemerintahan.

Sumber daya manusia adalah faktor penting demi terciptanya laporan


keuangan yang berkualitas. Keberhasilan suatu entitas bukan hanya dipengaruhi
oleh sumber daya manusia yang dimilikinya melainkan kompetensi sumber daya
manusia yang dimilikinya. Dalam hal ini kompetensi sumber daya manusia
memiliki peranan yang sangat penting untuk merencanakan, melaksanakan, dan
mengendalikan entitas yang bersangkutan.
Selain

memerlukan

sumber

daya

manusia

yang

berkompetensi,

penyusunan laporan keuangan harus sesuai dengan standar akuntansi yang


telah ditetapkan. Dalam hal ini, Standar Akuntansi Pemerintahan. Standar
akuntansi pemerintahan adalah syarat mutlak yang harus dijadikan pedoman
agar kualitas laporan keuangan di Indonesia dapat ditingkatkan. Pada LKPD
Kota Ternate, sampai saat ini masih mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor
24 Tahun 2005.
Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 menyatakan bahwa Standar
Akuntansi Pemerintahan (SAP) adalah prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan
dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan pemerintah sehingga
Standar

Akuntansi

Pemerintahan

(SAP)

merupakan

persyaratan

yang

mempunyai kekuatan hukum dalam upaya meningkatkan kualitas laporan


keuangan pemerintah di Indonesia (Irwan, 2011).
Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) merupakan amanat perundangundangan yang wajib dipedomani dan dijalankan dalam penyusunan Laporan
Keuangan

Pemerintah

Pusat

maupun

Pemerintah

Daerah.

Selain

itu,

Kompetensi Sumber Daya Manusia yang berkualitas sangat dibutuhkan dalam


penyusunan laporan keuangan karena yang menjalankan Standar Akuntansi
Pemerintahan adalah manusia. Betapapun baiknya standar yang dibuat, kalau

yang menjalankan standar dan itu tidak mempunyai kompetensi yang memadai
maka hasilnya tidak akan sesuai dengan yang seharusnya (Irwan, 2011).
Selain kedua faktor diatas, faktor yang mempengaruhi kualitas laporan
keuangan pemerintah adalah Sistem Pengendalian Internal Pemerintah. Menurut
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem
Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP) menjelaskan bahwa pengendalian
internal dalam Peraturan Pemerintah ini dilandasi pada pemikiran bahwa Sistem
Pengendalian Intern melekat sepanjang kegiatan, dipengaruhi oleh sumber daya
manusia serta hanya memberikan keyakinan yang memadai, bukan keyakinan
mutlak. SPI pada Pemerintah Kota Ternate masih sangat kurang, alasannya
karena banyak pegawai yang bekerja pada pemerintah kota Ternate ditempatkan
tidak berdasarkan kemampuan yang mereka miliki. Ini menandakan bahwa SPI
pada pemerintahan kota Ternate masih sangat kurang. Satu lagi bukti bahwa
masih kurangnya Sistem Pengendalian Intern pada Pemerintah Kota Ternate.
Terdapat aset tetap yang tidak diketahui keberadaannya, rusak berat, tidak dapat
ditelusuri atas aset yang telah diserahterimakan kepada PDAM Kota Ternate, 89
bidang tanah dan 41 unit kendaraan belum dinilai dengan harga wajar dan 20
unit kendaraan tidak dikuasai oleh Pemerintah Kota Ternate (LHP LKPD Kota
Ternate, 2011). Hal ini terjadi karena buruknya kegiatan pengendalian.
Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 2008 juga menyatakan bahwa Sistem
Pengendalian Intern adalah proses yang integral pada tindakan dan kegiatan
yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk
memberikan keyakinan yang memadai ketaatan terhadap peraturan perundangundangan, peraturan perundang-undangan disini adalah Peraturan Pemerintah
Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP).

Jadi, fenomena mengenai kualitas laporan keuangan sangat menarik untuk


dikaji kembali. Karena pada kenyataannya, LKPD masih banyak disajikan datadata yang tidak sesuai dan tidak mengikuti prinsip berlaku umum. Banyak
laporan keuangan yang mendapatkan opini tidak wajar dan disclaimer karena
dalam penyusunannya belum sesuai dengan standar yang telah ditetapkan dan
belum memenuhi kelengkapan yang telah ditentukan serta kurangnya bukti-bukti
transaksi yang dapat ditemukan (Wati dkk, 2014). Tidak terkecuali LKPD Kota
ternate, sehingga penelitian ini studi kasusnya pada SKPD Kota Ternate.
Beberapa penelitian sebelumnya yang terkait dengan kualitas laporan
keuangan diantaranya oleh Irwan (2011) yang hasil penelitiannya menunjukkan
bahwa kompetensi sumber daya manusia berpengaruh terhadap penerapan
sistem

pengendalian

internal

pemerintah,

penerapan

standar

akuntansi

pemerintahan dipengaruhi oleh penerapan sistem pengendalian internal


pemerintah dan kompetensi sumber daya manusia, kualitas laporan keuangan
pemerintah

dipengaruhi

oleh

penerapan

sistem

pengendalian

internal

pemerintah, kompetensi sumber daya manusia dan penerapan standar akuntansi


pemerintahan. Tetapi, kualitas laporan keuangan pemerintah lebih banyak
dipengaruhi oleh penerapan sistem pengendalian internal pemerintah dan
penerapan standar akuntansi pemerintahan, sedangkan pengaruh kompetensi
sumber daya manusia terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah lebih
kecil.
Penelitian yang dilakukan oleh Wati dkk (2014) yang hasil penelitiannya
menunjukkan bahwa kompetensi SDM, penerapan SAP, dan sistem akuntansi
keuangan daerah berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas laporan
keuangan. Yang artinya bahwa semakin baik kompetensi SDM, penerapan SAP,

dan sistem akuntansi keuangan daerah, maka semakin baik pula kualitas dari
laporan keuangan.
Dan penelitian yang dilakukan oleh Adhi dan Suhardjo (2013) yang hasil
penelitiannya menunjukkan bahwa penerapan SAP dan kualitas aparatur
pemerintah berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan, tapi tidak ada
hubungan moderasi antara penerapan SAP dan kualitas aparatur pemerintah
daerah dalam pengaruhnya terhadap kualitas laporan keuangan. Nurillah (2014)
yang hasil penelitiannya menunjukkan bahwa kompetensi SDM, penerapan
Sistem Akuntansi Keuangan Daerah, pemanfaatan teknologi informasi dan
sistem pengendalian intern pemerintah mempunyai pengaruh positif dan
signifikan terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.
Penelitian ini merupakan replika dari penelitian Irwan (2011). Perbedaan
antara penelitian terdahulu dengan penelitian yang dilakukan saat ini adalah
pada lokasi pengambilan data. Pada penelitian terdahulu, lokasi penelitian pada
Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, tapi pada penelitian yang dilakukan saat
ini, lokasi penelitiannya pada SKPD Kota Ternate.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka penelitian dilakukan pada
Pemerintah Kota Ternate tersebut, sehingga penelitian ini diberi judul:
Pengaruh

Kompetensi

Sumber

Daya

Manusia,

Penerapan

Sistem

Akuntansi Pemerintah, dan Sistem Pengendalian Internal Pemerintah


Terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Studi Studi pada SKPD Kota
Ternate).

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan penjelasan dalam latar belakang yang disampaikan dalam
penjelasan diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Apakah kompetensi sumber daya manusia berpengaruh terhadap kualitas
laporan keuangan?
2. Apakah penerapan Standar Akuntansi Pemerintah berpengaruh terhadap
kualitas laporan keuangan?
3. Apakah Sistem Pengendalian Internal Pemerintah berpengaruh terhadap
kualitas laporan keuangan?

1.3. Tujuan Penelitian


Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1. Pengaruh kompetensi sumber daya manusia terhadap kualitas laporan
keuangan.
2. Pengaruh penerapan Standar Akuntasi Pemerintah terhadap kualitas laporan
keuangan.
3. Pengaruh Sistem Pengendalian Internal Pemerintah terhadap kualitas laporan
keuangan.

1.4. Manfaat Penelitian


Setiap penelitian diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
membacanya maupun yang secara langsung terkait di dalamnya. Adapun
manfaat penelitian ini adalah:
1. Bagi Praktisi

Sebagai sumber informasi dan bahan pertimbangan dalam pengambilan


kebijakan, membantu memberikan kontribusi bagi praktik akuntansi di
Indonesia di masa yang akan datang, dan memberikan wawasan serta
wacana kepada pihak SKPD dalam mengembangkan sumber daya manusia,
dan menerapkan SAP yang lebih baik dalam rangka meningkatkan kualitas
laporan keuangan.
2. Bagi Akademisi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu mengembangkan ilmu
pengetahuan akuntansi pada umumnya, dan akuntansi pemerintahan di
Indonesia pada khususnya.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.

Landasan Teori

2.1.1. Pemerintah Daerah


Menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah
Daerah,

Pemerintah

daerah

merupakan kepala

daerah

sebagai

unsur

penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan


pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom. Berdasarkan PP 58
Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, pemerintah daerah adalah
penyelenggara pemerintahan daerah menurut asas otonomi dan tugas
pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip
Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam UndangUndang Dasar 1945. Pemerintah daerah adalah Gubernur, Bupati atau Walikota,
dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.
Hubungan wewenang antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah
provinsi, kabupaten, dan kota atau antara provinsi dan kabupaten dan kota,
diatur undang-undang dengan memperhatikan kekhususan dan keragaman
daerah. Hubungan keuangan, pelayanan umum, pemanfatan sumber daya alam
dan sumber daya lainnya antara pemerintah pusat dan pemerintahan daerah
diatur dan dilaksanakan secara adil dan selaras berdasarkan undang-undang.
Penyelenggaraan fungsi pemerintahan daerah akan terlaksana secara
optimal apabila penyelenggaraan urusan pemerintahan diikuti dengan pemberian
sumber-sumber penerimaan yang cukup kepada daerah, dengan mengacu
kepada

undang-undang

yang

mengatur

perimbangan

keuangan

antara

pemerintah pusat dan pemerintahan daerah, dimana besarnya disesuaikan dan

10

diselaraskan dengan pembagian kewenangan antara pemerintah dan daerah.


Semua sumber keuangan yang melekat pada setiap urusan pemerintah yang
diserahkan kepada daerah menjadi sumber keuangan daerah.
Daerah diberikan hak untuk mendapatkan sumber keuangan, antara lain
berupa kepastian tersedianya pendanaan dari pemerintah sesuai dengan urusan
pemerintah yang diserahkan; kewenangan memungut, mendayagunakan pajak
dan retribusi daerah, hak untuk mendapatkan bagi hasil dari sumber daya
nasional yang berada di daerah dan dana perimbangan lainnya; hak untuk
mengelola kekayaan daerah dan mendapatkan sumber-sumber pendapatan lain
yang sah serta sumber-sumber pembiayaan.
Di dalam Undang-Undang yang mengatur Keuangan Negara, terdapat
penegasan

di

pengelolaan

bidang

keuangan

pengelolaan
negara

keuangan,

adalah

sebagai

yaitu

bahwa

bagian

dari

kekuasaan
kekuasaan

pemerintahan; dan kekuasaan pengelolaan keuangan negara dari presiden


sebagian

diserahkan

kepada

gubernur/

bupati/

walikota

selaku

kepala

pemerintah daerah untuk mengelola keuangan daerah dan mewakili pemerintah


daerah dalam kepemilikan kekayaan daerah yang dipisahkan.
Ketentuan tersebut berimplikasi pada pengaturan pengelolaan keuangan
daerah, yaitu bahwa kepala daerah (gubernur/ bupati/ walikota) adalah
pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan daerah dan bertanggungjawab
atas

pengelolaan

keuangan

daerah

sebagai

bagian

dari

kekuasaan

pemerintahan daerah. Dalam melaksanakan kekuasaannya, kepala daerah


melimpahkan sebagian atau seluruh kekuasaan keuangan daerah kepada para
pejabat perangkat daerah. Dengan demikian pengaturan pengelolaan dan
pertanggungjawaban keuangan daerah melekat dan menjadi satu dengan

11

pengaturan pemerintahan daerah, yaitu dalam Undang-Undang mengenai


Pemerintahan Daerah.

2.1.2. Teori Stewardship


Teori stewardship

dapat diterapkan pada penelitian akuntansi

organisasi sektor publik seperti organisasi pemerintahan dan non profit. yang
sejak awal perkembangannya, akuntansi organisasi sektor publik telah
dipersiapkan untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi hubungan antara
stewards dengan principals. Akuntansi sebagai penggerak (driver) berjalannya
transaksi bergerak kearah yang semakin kompleks dan diikuti dengan
tumbuhnya spesialisasi dalam akuntansi dan perkembangan organisasi sektor
publik.

Kondisi semakin kompleks dengan bertambahnya tuntutan akan

akuntabilitas pada organisasi sektor publik, principal semakin sulit untuk


melaksanakan sendiri fungsi-fungsi pengelolaan. Pemisahan antara fungsi
kepemilikan dengan fungsi pengelolaan menjadi semakin nyata. Berbagai
keterbatasan, pemilik sumber daya (capital suppliers/principals) mempercayakan
(trust = amanah) pengelolaan sumber daya tersebut kepada pihak lain (steward
= manajemen) yang lebih capable dan siap. Kontrak hubungan antara stewards
dan principals atas dasar kepercayaan (amanah = trust), bertindak kolektif
sesuai dengan tujuan organisasi,

sehingga model yang sesuai pada kasus

organisasi sektor publik adalah stewardship theory.


Stewardship theory memandang bahwa manajemen organisasi sebagai
stewards/penatalayanan, akan bertindak dengan penuh kesadaran, arif dan
bijaksana bagi kepentingan organisasi. Penelitian ini membahas mengenai
pelaporan keuangan yang baik (berkualitas), Pemerintah Daerah bertindak

12

sebagai stewards, penerima amanah menyajikan informasi yang bermanfaat bagi


organisasi dan para pengguna informasi keuangan pemerintah, baik secara
langsung atau tidak langsung melalui wakil-wakilnya.

2.1.3. Laporan Keuangan


Laporan keuangan adalah catatan informasi suatu entitas pada suatu
periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja entitas
tersebut. Laporan keuangan merupakan laporan yang terstruktur mengenai
posisi keuangan dan transaksi-transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas
pelaporan. Laporan keuangan dapat dikatakan sebagai data juga dapat
dikatakan sebagai informasi.
Tujuan umum laporan keuangan adalah menyajikan informasi mengenai
posisi keuangan, realisasi anggaran, arus kas, dan kinerja keuangan suatu
entitas pelaporan yang bermanfaat bagi para pengguna dalam membuat dan
mengevaluasi keputusan mengenai alokasi sumber daya. Secara spesifik, tujuan
pelaporan keuangan pemerintah adalah untuk menyajikan informasi yang
berguna untuk pengambilan keputusan dan untuk menunjukkan akuntabilitas
entitas pelaporan atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya, dengan:
a) menyediakan informasi mengenai posisi sumber daya ekonomi,
kewajiban, dan ekuitas dana pemerintah;
b) menyediakan informasi mengenai perubahan posisi sumber daya
ekonomi, kewajiban, dan ekuitas dana pemerintah;
c) menyediakan informasi mengenai sumber, alokasi, dan penggunaan
sumber daya ekonomi;
d) menyediakan informasi

mengenai

anggarannya;

13

ketaatan

realisasi

terhadap

e) menyediakan informasi mengenai cara entitas pelaporan mendanai


f)

aktivitasnya dan memenuhi kebutuhan kasnya;


menyediakan informasi mengenai potensi pemerintah untuk membiayai

penyelenggaraan kegiatan pemerintahan;


g) menyediakan informasi yang berguna untuk mengevaluasi kemampuan
entitas pelaporan dalam mendanai aktivitasnya.
Pelaporan keuangan juga menyajikan informasi bagi pengguna mengenai:
a) indikasi apakah sumber daya telah diperoleh dan digunakan sesuai
dengan anggaran; dan
b) indikasi apakah sumber daya diperoleh dan digunakan sesuai dengan
ketentuan, termasuk batas anggaran yang ditetapkan oleh DPR/DPRD.
Untuk memenuhi tujuan umum ini, laporan keuangan menyediakan
informasi mengenai entitas pelaporan dalam hal:
a. aset;
b. kewajiban;
c. ekuitas dana;
d. pendapatan;
e. belanja;
f. transfer;
g. pembiayaan; dan
h. arus kas.
Informasi dalam laporan keuangan tersebut relevan untuk memenuhi
tujuan laporan keuangan pemerintah, namun tidak dapat sepenuhnya memenuhi
tujuan tersebut. Informasi tambahan, termasuk laporan nonkeuangan, dapat
dilaporkan bersama-sama dengan laporan keuangan untuk memberikan
gambaran yang lebih komprehensif mengenai aktivitas suatu entitas pelaporan
selama satu periode.
Menurut PP No 24 Tahun 2005, Laporan Keuangan merupakan Laporan
terstruktur mengenai laporan posisi keuangan dan transaksi-transaksi yang
dilakukan oleh suatu entitas pelaporan. Sedangkan menurut PP No 8 Tahun

14

2006, Laporan Keuangan adalah bentuk pertanggungjawaban pengelolaan


Keuangan Negara dan Daerah selama suatu periode.
Laporan

keuangan

merupakan

bentuk

pertanggungjawaban

atas

pengelolaan sumber daya ekonomi yang dimiliki oleh suatu entitas. Laporan
keuangan yang diterbitkan harus disusun berdasarkan standar akuntansi yang
berlaku agar laporan keuangan tersebut dapat dibandingkan dengan laporan
keuangan periode sebelumnya atau dibandingkan dengan laporan keuangan
entitas lain (Irwan, 2011).

2.1.4. Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah


Menurut

Irwan

(2011),

kualitas

laporan

keuangan

merupakan

persyaratan normatif yang harus dipenuhi dalam penyusunan laporan keuangan


agar laporan keuangan yang dihasilkan dapat memberikan informasi yang
bermanfaat bagi para pengguna laporan keuangan tersebut. Dalam penelitian ini
laporan keuangan dikatakan berkualitas jika memenuhi karakteristik kualitatif
laporan keuangan yang terdapat dalam Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun
2005. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 mengatakan bahwa
karakteristik kualitatif laporan keuangan adalah ukuran-ukuran normatif yang
perlu diwujudkan dalam informasi akuntansi sehingga dapat memenuhi
tujuannya. Keempat karakteristik berikut merupakan prasyarat normatif yang
diperlukan agar laporan keuangan pemerintah dapat memenuhi kualitas yang
dikehendaki:
1. Relevan
Laporan keuangan bisa dikatakan relevan jika informasi yang termuat di
dalamnya dapat mempengaruhi keputusan pengguna dengan membantu
mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu atau masa kini, dan memprediksi

15

masa depan, serta menegaskan atau mengoreksi hasil evaluasi mereka di


masa lalu. Dengan demikian, informasi keuangan yang relevan dapat
dihubungkan dengan maksud penggunaannya.
Informasi yang relevan:
a. Memiliki manfaat umpan balik (feedback value)
Informasi memungkinkan pengguna untuk

menegaskan

atau

mengoreksi ekspektasi di masa lalu.


b. Memiliki manfaat prediktif (predictive value)
Informasi dapat membantu pengguna untuk memprediksi masa yang
akan datang berdasarkan hasil masa lalu dan kejadian masa kini.
c. Tepat Waktu
Informasi disajikan tepat waktu sehingga dapat berpengaruh dan
berguna dalam pengambilan keputusan.
d. Lengkap
Informasi akuntansi keuangan pemerintah disajikan selengkap mungkin,
yaitu mencakup semua informasi akuntansi yang dapat mempengaruhi
pengambilan keputusan. Informasi yang melatarbelakangi setiap butir
informasi utama yang termuat dalam laporan keuangan diungkapkan
dengan jelas agar kekeliruan dalam penggunaan informasi dapat
dicegah.
2. Andal
Informasi dalam

laporan

keuangan

bebas

dari

pengertian

yang

menyesatkan dan kesalahan yang material, menyajikan setiap fakta secara


jujur , serta dapat diverifikasi. Informasi yang andal memenuhi karakteristik:
a. Penyajian Jujur
Informasi menggambarkan dengan jujur transaksi serta peristiwa lainnya
yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar dapat diharapkan
untuk disajikan.
b. Dapat Diverifikasi (veriability)
Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat diuji, dan
apabila pengujian dilakukan lebih dari sekali oleh pihak yang berbeda,
hasilnya tetap menunjukkan simpulan yang tidak berbeda jauh.
c. Netralitas

16

Informasi diarahkan pada kebutuhan umum dan tidak berpihak pada


kebutuhan pihak tertentu.
3. Dapat Dibandingkan
Informasi yang termuat dalam laporan keuangan akan lebih berguna jika
dapat dibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya atau
laporan keuangan entitas pelaporan lain pada umumnya. Perbandingan
dapat dilakukan secara internal dan eksternal. Perbandingan secara
internal dapat dilakukan bila suatu entitas menerapkan kebijakan akuntansi
yang sama dari tahun ke tahun. Perbandingan secara eksternal dapat
dilakukan bila entitas yang diperbandingkan menerapkan kebijakan
akuntansi yang sama. Apabila entitas pemerintah akan menerapkan
kebijakan akuntansi yang lebih baik daripada kebijakan akuntansi yang
sekarangditerapkan, perubahan tersebut diungkapkan pada periode
terjadinya perubahan.
4. Dapat Dipahami
Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat dipahami oleh
pengguna dan dinyatakan dalam bentuk serta istilah yang disesuaikan
dengan batas pemahaman para pengguna untuk mempelajari informasi
yang dimaksud.
2.1.5.

Faktor

yang

Mempengaruhi

Kualitas

Laporan

Keuangan
Salah satu bentuk konkrit untuk mewujudkan transparansi dan
akuntabilitas pengelolaan keuangan negara adalah dengan diundangkannya
Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara yang
mensyaratkan bentuk dan isi laporan pertanggungjawaban pelaksanaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)/Anggaran Pendapatan dan

17

Belanja Daerah (APBD) disusun dan disajikan sesuai dengan standar akuntansi
pemerintahan yang ditetapkan dengan peraturan pemerintah. SAP merupakan
prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan dalam menyusun dan menyajikan
laporan keuangan pemerintah.
Dengan demikian, SAP merupakan persyaratan yang mempunyai kekuatan
hukum dalam upaya meningkatkan kualitas laporan keuangan pemerintah di
Indonesia. Disamping SAP, kompetensi SDM juga merupakan salah satu faktor
yang mempengaruhi kualitas dari laporan keuangan.
2.1.5.1. Kompetensi Sumber Daya Manusia
Wiley dalam Azhar (2007) mendefinisikan Sumber daya manusia
merupakan pilar penyangga utama sekaligus penggerak roda organisasi dalam
usaha mewujudkan visi dan misi serta tujuan dari organisasi tersebut. Sumber
daya manusia merupakan salah satu elemen organisasi yang sangat penting,
oleh karena itu harus dipastikan bahwa pengelolaan sumber daya manusia
dilakukan sebaik mungkin agar mampu memberikan kontribusi secara optimal
dalam upaya pencapaian tujuan organisasi. Kegagalan sumber daya manusia
Pemerintah dalam

memahami dan menerapkan logika akuntansi akan

berdampak pada kekeliruan laporan keuangan yang dibuat dan ketidaksesuaian


laporan dengan standar yang ditetapkan pemerintah (Warisno, 2008).
Menurut Tjiptoherijanto (2001) dalam Nurillah (2014), untuk menilai
kapasitas dan kompetensi sumber daya manusia dalam melaksanakan suatu
fungsi, termasuk akuntansi, dapat dilihat dari level of responsibility dan
kompetensi sumber daya tersebut. Tanggung jawab dapat dilihat dari atau
tertuang dalam deskripsi jabatan. Deskripsi jabatan merupakan dasar untuk
melaksanakan tugas dengan baik. Tanpa adanya deskripsi jabatan yang jelas,

18

sumber daya tersebut tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan baik.


Sedangkan kompetensi dapat dilihat dari latar belakang pendidikan, pelatihanpelatihan yang pernah diikuti, dan dari keterampilan yang dinyatakan dalam
pelaksanaan tugas.
Surat Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 46A Tahun
2003 Tanggal 21 November 2003 ditentukan bahwa Kompetensi adalah
kemampuan dan karakteristik yang dimiliki seorang Pegawai Negeri Sipil berupa
pengetahuan, keterampilan, dan sikap perilaku yang diperlukan dalam
pelaksanaan tugas jabatannya, sehingga Pegawai Negeri Sipil tersebut dapat
melaksanakan tugasnya secara professional, efektif dan efisien.
Menurut Judisuseno (2008) dalam Irwan (2011), secara umum sistem
kompetensi yang digunakan perusahaan terdiri dari pengetahuan (knowledge),
keterampilan (skill) dan perilaku (attitude), yang diberlakukan terhadap sumber
daya manusia yang dimiliki dalam mencapai tujuan organisasi perusahaan.
Menurut Hutapea (2008) dalam Irwan (2011) mengungkapkan bahwa ada tiga
komponen untuk pembentuk kompetensi, yaitu pengetahuan, keterampilan dan
perilaku.
2.1.5.2. Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan
Akuntansi pemerintah di Indonesia dilandasi dengan standar akuntansi
pemerintah (SAP), yang disertai dengan pernyataan standar akuntansi
pemerintah (PSAP), buletin teknis (bultek) dan jika memungkinkan disertai juga
interprestasinya, (Mursyidi, 2009 dalam Dagong, 2013). Sesuai dengan amanat
Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tersebut, Pemerintah menerbitkan
Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan (SAP). SAP merupakan prinsip akuntansi yang diterapkan dalam

19

menyusun dan menyajikan laporan keuangan pemerintah. Dengan demikian,


SAP merupakan persyaratan yang mempunyai kekuatan hukum dalam upaya
meningkatkan kualitas laporan keuangan pemerintah di Indonesia.
Tahun 2005 pemerintah telah menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP)
Nomor 24 Tahun 2005 tentang standar akuntansi pemerintahan (SAP). Peraturan
tersebut mengatur akuntansi berbasis kas menuju akrual (Cash towards Accrual),
dan merupakan PP transisi karena UU Keuangan Negara dan Perbendaharaan
Negara mengamanatkan pengakuan dan pengukuran pendapatan dan belanja
basis akrual.
Laporan Keuangan untuk tujuan umum adalah laporan keuangan yang
ditujukan untuk memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pengguna
laporan. Untuk mencapai hal tersebut, Standar Akuntansi Pemerintahan
menetapkan seluruh pertimbangan dalam rangka penyajian laporan keuangan,
pedoman struktur laporan keuangan dan persyaratan minimum isi laporan
keuangan (Zeyn, 2011 dalam Adhi dan Suhardjo, 2013).
Penerapan SAP mewajibkan setiap entitas pelaporan, yang dalam hal
ini termasuk pemerintah daerah untuk melaporkan upaya-upaya yang telah
dilakukan serta hasil yang dicapai dalam pelaksanaan kegiatan secara sistematis
dan terstruktur pada suatu periode pelaporan untuk kepentingan akuntabilitas,
manajemen, transparansi, keseimbangan antara generasi dan evaluasi kinerja.
Kegunaan laporan keuangan ditentukan oleh isi informasi yang disajikan dalam
laporan keuangan tersebut. Agar laporan keuangan berisi informasi yang
bermakna maka laporan keuangan harus disusun berpedoman pada SAP.
Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) ini terdiri atas sebuah kerangka
konseptual dan 11 (sebelas) pernyataan. Kerangka konseptual akuntansi

20

pemerintahan merumuskan konsep yang mendasari penyusunan dan penyajian


laporan keuangan pemerintah pusat dan daerah. Kerangka konseptual Standar
Akuntansi Pemerintahan (SAP) berfungsi sebagai pedoman jika terdapat
masalah

akuntansi

yang

belum

dinyatakan

dalam

Standar

Akuntansi

Pemerintahan (SAP).
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan disebutkan laporan keuangan pokok pemerintah daerah
terdiri dari: (1) Laporan Realisasi Anggaran, (2) Neraca, (3) Laporan Arus Kas,
(4) Catatan atas Laporan Keuangan.
Penjelasan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang
Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) memuat Pernyataan Standar Akuntansi
Pemerintahan, yang selanjutnya disebut PSAP. PSAP terdiri dari 11 (sebelas)
pernyataan standar:
1. PSAP No. 01 tentang Penyajian laporan keuangan;
Tujuan Pernyataan Standar ini adalah mengatur penyajian laporan
keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial statements)
dalam rangka meningkatkan keterbandingan laporan keuangan baik
terhadap anggaran, antar periode, maupun antar entitas. Laporan
keuangan untuk tujuan umum adalah laporan keuangan yang
ditujukan untuk memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar
pengguna laporan. Untuk mencapai tujuan tersebut, standar ini
menetapkan seluruh pertimbangan dalam rangka penyajian laporan
keuangan, pedoman struktur laporan keuangan, dan persyaratan
minimum isi laporan keuangan. Laporan keuangan disusun dengan
menerapkan basis kas untuk pengakuan pos-pos pendapatan,

21

belanja, dan pembiayaan, serta basis akrual untuk pengakuan pospos aset, kewajiban, dan ekuitas dana. Pengakuan, pengukuran, dan
pengungkapan transaksi-transaksi spesifik dan peristiwa-peristiwa
yang lain, diatur dalam standar akuntansi pemerintahan lainnya.
2. PSAP No. 02 tentang Laporan Realisasi Anggaran;
Tujuan standar Laporan Realisasi Anggaran adalah menetapkan
dasar-dasar penyajian Laporan Realisasi Anggaran untuk pemerintah
dalam

rangka

memenuhi

tujuan

akuntabilitas

sebagaimana

ditetapkan oleh peraturan perundang-undangan. Tujuan pelaporan


realisasi anggaran adalah memberikan informasi tentang realisasi
dan anggaran entitas pelaporan secara tersanding. Penyandingan
antara anggaran dan realisasinya menunjukkan tingkat ketercapaian
target-target yang telah disepakati antara legislatif dan eksekutif
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
3. PSAP No. 03 tentang Laporan Arus Kas;
Tujuan Pernyataan Standar laporan arus kas adalah mengatur
penyajian laporan arus kas yang memberikan informasi historis
mengenai perubahan kas dan setara kas suatu entitas pelaporan
dengan mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi,
investasi aset nonkeuangan, pembiayaan, dan nonanggaran selama
satu

periode

akuntansi.

Tujuan

pelaporan

arus

kas

adalah

memberikan informasi mengenai sumber, penggunaan, perubahan


kas dan setara kas selama suatu periode akuntansi dan saldo kas
dan setara kas pada tanggal pelaporan. Informasi ini disajikan untuk
pertanggungjawaban dan pengambilan keputusan.

22

4. PSAP No. 04 tentang Catatan atas Laporan Keuangan;


Tujuan

Pernyataan

pengungkapan

yang

Standar
diperlukan

ini

mengatur

pada

penyajian

Catatan

atas

dan

Laporan

Keuangan. Catatan atas Laporan Keuangan dimaksudkan agar


laporan keuangan dapat dipahami oleh pembaca secara luas, tidak
terbatas hanya untuk pembaca tertentu ataupun manajemen entitas
pelaporan.
mengandung

Oleh

karena

informasi

kesalahpahaman

di

itu,

Laporan

Keuangan

mungkin

yang

dapat

mempunyai

potensi

antara

pembacanya.

Untuk

menghindari

kesalahpahaman, laporan keuangan harus dibuat Catatan atas


Laporan Keuangan yang berisi informasi untuk memudahkan
pengguna dalam memahami Laporan Keuangan.
5. PSAP No. 05 tentang Akuntansi Persediaan;
Tujuan Pernyataan Standar ini adalah untuk mengatur perlakuan
akuntansi untuk persediaan dan informasi lainnya yang dianggap
perlu disajikan dalam laporan keuangan. Persediaan mencakup
barang atau perlengkapan yang dibeli dan disimpan untuk digunakan,
misalnya barang habis pakai seperti alat tulis kantor, barang tak habis
pakai seperti komponen peralatan dan pipa, dan barang bekas pakai
seperti komponen bekas. Dalam hal pemerintah memproduksi sendiri
persediaan juga meliputi barang yang digunakan dalam proses
produksi seperti bahan baku pembuatan alat-alat pertanian. Barang
hasil proses produksi yang belum selesai dicatat sebagai persediaan,
contohnya alat-alat pertanian setengah jadi.
6. PSAP No. 06 tentang Akuntansi Investasi;

23

Tujuan Pernyataan Standar ini adalah untuk mengatur perlakuan


akuntansi untuk investasi dan pengungkapan informasi penting
lainnya yang harus disajikan dalam laporan keuangan. Investasi
pemerintah dibagi atas dua yaitu investasi jangka pendek dan
investasi jangka panjang. Investasi jangka pendek merupakan
kelompok

aset

lancer

sedangkan

investasi

jangka

panjang

merupakan kelompok aset nonlancar.


7. PSAP No. 07 tentang Akuntansi Aset Tetap;
Tujuan Pernyataan Standar ini adalah mengatur perlakuan
akuntansi untuk aset tetap. Masalah utama akuntansi untuk aset
tetap adalah saat pengakuan aset, penentuan nilai tercatat, serta
penentuan dan perlakuan akuntansi atas penilaian kembali dan
penurunan nilai tercatat (carrying value) aset tetap. Pernyataan
Standar ini mensyaratkan bahwa aset tetap dapat diakui sebagai aset
jika memenuhi definisi dan kriteria pengakuan suatu aset dalam
Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan.
8. PSAP No. 08 tentang Akuntansi Konstruksi dalam Pengerjaan;
Tujuan Pernyataan Standar Konstruksi Dalam Pengerjaan adalah
mengatur perlakuan akuntansi untuk konstruksi dalam pengerjaan
dengan metode nilai historis. Masalah utama akuntansi untuk
Konstruksi Dalam Pengerjaan adalah jumlah biaya yang diakui
sebagai aset yang harus dicatat sampai dengan konstruksi tersebut
selesai dikerjakan. Pernyataan Standar ini memberikan panduan
untuk: (a) identifikasi pekerjaan yang dapat diklasifikasikan sebagai
Konstruksi Dalam Pengerjaan; (b) penetapan besarnya biaya yang

24

dikapitalisasi dan disajikan di neraca; (c) penetapan basis pengakuan


dan pengungkapan biaya konstruksi.
9. PSAP No. 09 tentang Akuntansi Kewajiban;
Tujuan Pernyataan Standar ini adalah mengatur perlakuan
akuntansi kewajiban meliputi saat pengakuan, penentuan nilai
tercatat, amortisasi, dan biaya pinjaman yang dibebankan terhadap
kewajiban tersebut. Kewajiban umumnya timbul karena konsekuensi
pelaksanaan tugas atau tanggungjawab untuk bertindak di masa lalu.
Dalam konteks pemerintahan, kewajiban muncul antara lain karena
penggunaan

sumber

pembiayaan

pinjaman

dari

masyarakat,

lembaga keuangan, entitas pemerintahan lain, atau lembaga


internasional. Kewajiban pemerintah juga terjadi karena perikatan
dengan pegawai yang bekerja pada pemerintah, kewajiban kepada
masyarakat luas yaitu kewajiban tunjangan, kompensasi, ganti rugi,
kelebihan

setoran

pajak

dari

wajib

pajak,

alokasi/realokasi

pendapatan ke entitas lainnya, atau kewajiban dengan pemberi jasa


lainnya.
10. PSAP No. 10 tentang Koreksi Kesalahan;
Tujuan Pernyataan Standar ini adalah mengatur perlakuan
akuntansi atas koreksi kesalahan, perubahan kebijakan akuntansi,
dan peristiwa luar biasa. Dalam menyusun dan menyajikan laporan
keuangan suatu entitas harus menerapkan Pernyataan Standar ini
untuk

melaporkan

pengaruh

kesalahan,

perubahan

akuntansi dan peristiwa luar biasa.


11. PSAP No. 11 tentang Laporan Keuangan Konsolidasi;

25

kebijakan

Tujuan

Pernyataan

Standar

penyusunan

laporan

keuangan

ini

adalah

untuk

konsolidasian

mengatur

pada

unit-unit

pemerintahan dalam rangka menyajikan laporan keuangan untuk


tujuan

umum

(general

purpose

financial

statements)

demi

meningkatkan kualitas dan kelengkapan laporan keuangan dimaksud.


Dalam standar ini, yang dimaksud dengan laporan keuangan untuk
tujuan umum adalah laporan keuangan untuk memenuhi kebutuhan
bersama sebagian besar pengguna laporan termasuk lembaga
legislatif

sebagaimana

ditetapkan

dalam

ketentuan

peraturan

perundangundangan.

2.1.5.3. Sistem Pengendalian Internal Pemerintah


Peraturan Pemerintah No 8 Tahun 2006 menyebutkan bahwa Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah adalah suatu proses yang dipengaruhi oleh
manajemen yang diciptakan untuk memberikan keyakinan yang memadai dalam
pencapaian efektivitas, efisiensi, ketaatan terhadap peraturan perundangundangan yang berlaku, dan keandalan penyajian laporan keuangan pemerintah.
Dalam PP No 60 Tahun 2008, unsur-unsur Sistem Pengendalian Intern
dalam Pemerintah mengacu pada unsur Sistem Pengendalian Intern yang telah
di praktikan di lingkungan pemerintahan di berbagai negara, yang meliputi:
1. Lingkungan Pengendalian
Pimpinan
menciptakan
keseluruhan

Instansi
dan

Pemerintah

memelihara

organisasi

yang

26

dan

seluruh

lingkungan
menimbulkan

pegawai

harus

pengendalian

dalam

perilaku

positif

dan

mendukung terhadap pengendalian intern dan manajemen yang sehat.


Lingkungan pengendalian mencakup:
a. Penegakan Integritas dan nilai etika;
b. Komitmen terhadap kompetensi;
c. Kepemimpinan yang kondusif;
d. Pembentukan struktur organisasi yang sesuai dengan kebutuhan;
e. Pendelagasian wewenang dan tanggung jawab yang tepat;
f. Penyusunan dan penerapan kebijakan yang sehat tentang
pembinaan sumber daya manusia;
g. Perwujudan peran aparat pengawasan intern pemerintah yang
efektif;
h. Hubungan kerja yang baik dengan instansi pemerintah terkait.
2. Penilaian Risiko
Pengendalian intern harus memberikan penilaian atas risiko yang
dihadapi unit organisasi baik dari luar maupun dari dalam. Penilaian
risiko terdiri atas:
a. Identifikasi risiko;
b. Analisis risiko;
3. Kegiatan Pengendalian
Kegiatan pengendalian membantu memastikan bahwa arah pimpinan
Instansi Pemerintah dilaksanakan. Kegiatan pengendalian harus efisien
dan efektif dalam pencapaian tujuan organisasi. Kegiatan pengendalian
terdiri atas:
a. Reviu atas kinerja instansi pemerintah yang bersangkutan;
b. Pembinaan sumber daya manusia;

27

c. Pengendalian atas pengelolaan sistem informasi;


d. Pengendalain fisik atas aset;
e. Pemisahan fungsi;
f. Pencatatan yang akurat dan tepat waktu atas tarnsaksi dan
kejadian;
g. Dokumentasi yang baik atas sistem pengendalian intern serta
transaski dan kejadian penting;
h. Pembatasan akses atas sumber daya dan pencatatannya.
4. Informasi dan Komunikasi
Informasi harus dicatat dan dilaporkan kepada Instansi Pemerintah
dan pihak lain yang ditentukan. Informasi disajikan dalam suatu bentuk
dan sarana tertentu serta tepat waktu sehingga memungkinkan
pimpinan

Instansi

Pemerintah

melaksanakan

pengendalian

dan

tanggung jawabnya. Untuk menyelenggarakan sistem informasi yang


efektif pimpinan instansi pemerintah harus:
a. Menyediakan dan memanfaatkan berbagai bentuk dan sarana
komunikasi;
b.

Mengelola,

mengembangkan,

dan

memperbaharui

sistem

informasi secara terus menerus.


5. Pemantauan
Pemantauan harus dapat menilai kualitas kinerja dari waktu ke waktu
dan memastikan bahwa rekomendasi hasil audit dan reviu lainnya dapat
segara ditindak lanjuti. Pemantauan sistem pengendalian intern
dilaksanakan melalui pemantauan berkelanjutan, evaluasi terpisah, dan
tindak lanjut hasil rekomendasi audit dan reviu lainnya.

28

2.2.

Penelitian Terdahulu
Penelitian ini merupakan penelitian yang lebih mengacu pada penelitian

dari Irwan (2011) dengan judul penelitian pengaruh penerapan sistem internal
pemerintah, kompetensi sumber daya manusia, dan penerapan standar
akuntansi pemerintah terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah. Hasil
penelitiannya

menunjukkan

bahwa

kompetensi

sumber

daya

manusia

berpengaruh terhadap penerapan sistem pengendalian internal pemerintah,


penerapan standar akuntansi pemerintahan dipengaruhi oleh penerapan sistem
pengendalian internal pemerintah dan kompetensi sumber daya manusia,
kualitas laporan keuangan pemerintah dipengaruhi oleh penerapan sistem
pengendalian internal pemerintah, kompetensi sumber daya manusia dan
penerapan standar akuntansi pemerintahan. Tetapi, kualitas laporan keuangan
pemerintah lebih banyak dipengaruhi oleh penerapan sistem pengendalian
internal pemerintah dan penerapan standar akuntansi pemerintahan, sedangkan
pengaruh kompetensi sumber daya manusia terhadap kualitas laporan keuangan
pemerintah lebih kecil.
Adapun ringkasan dari penelitian terdahulu tersebut dan ada beberapa
penelitian yang juga dijadikan acuan pada penelitian ini, dapat dilihat pada tabel
dibawah ini:
Tabel 2.1. Kumpulan Penelitian Terdahulu
No
1

Peneliti dan
Tahun
Adhi dan Suhardjo

Variabel
Penerapan SAP,

29

Hasil Penelitian
Penerapan SAP dan kualitas

(2013)

kualitas aparatur
pemerintah, kualitas
laporan keuangan

Ihsanti (2014)

Kompetensi SDM,
penerapan sistem
akuntansi keuangan
pemerintah daerah,
kualitas laporan
keuangan
pemerintah daerah

Irwan (2011)

Penerapan Sistem
Pengendalian
Internal Pemerintah
(SPIP), kompetensi
SDM, penerapan
SAP, kualitas
laporan keuangan

Lasoma (2013)

SAP, kualitas
laporan keuangan
pemerintah daerah

Nurillah (2014)

Kompetensi SDM,
penerapan Sistem
Akuntansi Keuangan
Daerah (SAKD),
pemanfaatan
teknologi informasi,
sistem pengendalian
intern, kualitas

30

aparatur pemerintah
berpengaruh terhadap kualitas
laporan keuangan. Tetapi tidak
ada hubungan moderasi
antara penerapan SAP dan
kualitas aparatur pemerintah
daerah dalam pengaruhnya
terhadap kualitas laporan
keuangan
Kompetensi SDM
berpengaruh signifikan positif
terhadap kualitas laporan
keuangan daerah, sedangkan
penerapan sistem akuntansi
keuangan pemerintah daerah
tidak berpengaruh signifikan
positif terhadap kualitas
laporan keuangan pemerintah
daerah
Kompetensi SDM
berpengaruh terhadap
penerapan SPIP, penerapan
SAP dipengaruhi oleh
penerapan SPIP dan
kompetensi SDM, dan kualitas
laporan keuangan dipengaruhi
oleh ketiga variabel X
(penerapan SPIP, kompetensi
SDM, dan penerapan SAP)
SAP berpengaruh signifikan
terhadap kualitas laporan
keuangan pemerintah daerah
pada Dinas Pendapatan dan
Pengelolaan Keuangan dan
Aset Daerah Kabupaten
Gorontalo Utara
Kompetensi SDM, penerapan
SAKD, pemanfaatan teknologi
informasi dan sistem
pengendalian intern
pemerintah mempunyai
pengaruh positif dan signifikan
terhadap kualitas laporan
keuangan pemerintah daerah

laporan keuangan
pemerintah daerah
Kompetensi Sumber
Daya Manusia
(SDM), penerapan
SAP, sistem
6
Wati dkk (2014)
akuntansi keuangan
daerah, kualitas
laporan keuangan
daerah
SDM, sistem
pengendalian
7
Windiastuti (2013)
internal, kualitas
laporan keuangan
pemerintah daerah
Sumber: Kumpulan Jurnal Ilmiah 2011-2014
2.3.

Kompetensi SDM, penerapan


SAP, dan sistem akuntansi
keuangan daerah
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kualitas
laporan keuangan daerah
SDM dan sistem pengendalian
internal berpengaruh positif
terhadap kualitas laporan
keuangan pemerintah daerah

Pengembangan Hipotesis

2.3.1. Hubungan

Kompetensi

Sumber

Daya

Manusia

Terhadap Kualitas Laporan Keuangan


SDM merupakan human capital di dalam organisasi. Human capital
merupakan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan seseorang yang dapat
digunakan untuk menghasilkan layanan profesional. Human capital merupakan
sumber inovasi dan gagasan. Pegawai dengan human capital tinggi lebih
memungkinkan untuk memberikan layanan yang konsisten dan berkompetensi
tinggi (Sugeng dan Imam, 2000 dalam Nurillah, 2014).
Pegawai yang profesional dibutuhkan pemerintah khususnya daerah dalam
rangka menjalankan fungsi pemerintahan. Pegawai yang professional akan
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya secara tuntas. Dengan kompetensi
yang dimiliki, pegawai yang professional akan dapat memenuhi standar dan
target kinerja yang telah ditetapkan. Pegawai yang kompeten di bidang akuntansi
(keuangan) mampu menyusun laporan keuangan sesuai SAP. Penerapan SAP

31

membutuhkan kompetensi pegawai agar laporan keuangan yang disusun


memenuhi kualifikasi informasi.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Irwan (2011), Ihsanti (2014), dan
Nurillah (2014), menyimpulkan bahwa semakin tinggi kompetensi dari seorang
pegawai maka semakin baik pula kualitas laporan keuangan yang dihasilkan.

2.3.2. Hubungan Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan


Terhadap Kualitas Laporan Keuangan
Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan menjamin bahwa laporan
keuangan disusun sesuai ketentuan yang berlaku. SAP merupakan standar yang
menjamin laporan keuangan disusun memenuhi kualifikasi informasi keuangan
yang berguna bagi para penggunanya. Informasi yang berguna merupakan
indikator bahwa laporan keuangan memenuhi kualifikasi informasi.
Sesuai SAP, akuntansi berbasis kas menuju akrual menghasilkan
laporan keuangan yang bisa dipercaya, akurat, komprehensif dan relevan.
Menyajikan informasi keuangan secara lebih akurat dan lengkap sehingga dapat
meningkatkan transparansi dan akuntabilitas.
Penelitian yang dilakukan oleh Azlim dkk (2012), Adhi dan Suhardjo
(2013), Dagong (2013), Lasoma (2013), Nurillah (2014), dan Wati dkk (2014),
menyimpulkan bahwa penerapan SAP sangat berpengaruh pada kualitas laporan
keuangan. Semakin diterapkannya SAP, maka semakin baik kualitas laporan
keuangan.

2.3.3. Hubungan Sistem Pengendalian Internal Pemerintah


Terhadap Kualitas Laporan Keuangan
32

Sistem Pengendalian Intern (SPI) merupakan suatu cara untuk


mengarahkan, mengawasi, dan mengukur sumber daya suatu organisasi, serta
berperan penting dalam pencegahan dan pendeteksian penggelapan (fraud).
Masih ditemukannya penyimpangan dan kebocoran di dalam laporan
keuangan oleh BPK, menunjukkan bahwa laporan keuangan pemerintah daerah
belum memenuhi karakteristik/nilai informasi yang disyaratkan. Hasil audit yang
dilakukan oleh BPK, BPK memberikan opini tidak wajar dan/atau disclaimer
diantaranya disebabkan oleh kelemahan sistem pengendalian intern yang dimiliki
oleh pemerintah daerah terkait (BPK RI Perwakilan Prov. Maluku Utara, 2013).
Penelitian yang dilakukan oleh Irwan (2011), Windiastuti (2013), dan
Nurillah (2014) menyimpulkan bahwa sistem pengendalian intern berpengaruh
positif terhadap kualitas laporan keunagan, yang artinya bahwa sistem
pengendalian

intern

pemerintah

merupakan

salah

satu

faktor

yang

mempengaruhi kualitas dari laporan keuangan pemerintah.


Untuk lebih menyederhanakannya, maka dibuat kerangka konseptual
sebagai berikut.
Gambar 2.1. Kerangka Konseptual
Kompetensi Sumber Daya
Manusia (X1)
H1
Penerapan Standar Akuntansi
Pemerintahan (X2)
Sistem Pengendalian Intern

Kualitas Laporan Keuangan


H2
H3

(X3)

33

Pemerintah (Y)

2.4.

Hipotesis Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah dapat dilakukan

hipotesis sebagai berikut:


H1 : Kompetensi sumber daya manusia berpengaruh signifikan positif terhadap
kualitas laporan keuangan
H2 : Penerapan standar akuntansi pemerintahan berpengaruh signifikan positif
terhadap kualitas laporan keuangan
H3 : Sistem pengendalian intern pemerintah berpengaruh signifikan positif
terhadap kualitas laporan keuangan

34

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1.

Jenis Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan yang telah dijelaskan pada

bab terdahulu, maka penelitian ini tergolong penelitian kausatif. Penelitian


kausatif merupakan penelitian hubungan yang bersifat sebab akibat. Penelitian
kausatif merupakan tipe penelitian dengan karakteristik masalah berupa sebab
akibat antara dua variabel atau lebih. Sehingga tujuan dari penelitian ini adalah
untuk melihat bagaimana pengaruh suatu variabel terhadap variabel lainnya.

3.2.

Desain Penelitian
Desain penelitian ini adalah survei. Data penelitian yang dibutuhkan

adalah data dalam bentuk persepsi responden (subjek) penelitian. Pengambilan


data menggunakan survei langsung dan instrumen yang digunakan adalah
kuesioner (angket). Data penelitian yang dibutuhkan adalah data primer dalam
bentuk persepsi responden penelitian.

3.3.

Populasi dan Sampel

35

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek
yang akan menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
penelitian untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam
penelitian ini adalah Bendahara dan Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK)
pada

42 Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Kota Ternate. Populasi

penelitian pada 42 SKPD Kota Ternate dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 3.1. Populasi Penelitian
No
.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24

Nama SKPD
Dinas Pengelolaan Keuangan dan
Aset Daerah
Dinas Koperasi Usaha Kecil
Menengah
Dinas Tata Kota dan Pertamanan
Dinas Kebersihan
Dinas Kependudukan dan Catatan
Sipil
Dinas Tenaga Kerja dan Sosial
Dinas Pemuda dan Olah Raga
Dinas Perhubungan Komunikasi
dan Informatika
Dinas Kelautan dan Perikanan
Dinas Pekerjaan Umum
Dinas Pendidikan Nasional
Dinas Pendapatan Daerah
Dinas Perindustrian dan
Perdagangan
Dinas Kesehatan
Dinas Pasar
Dinas Pertanian dan Kehutanan
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Badan Kesatuan Bangsa, Politik,
dan Perlindungan Masyarakat
Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah
Badan Pemberdayaan Masyarakat
Badan Kepegawaian Daerah
Badan Pelaksana Penyuluhan
Pertanian
Badan Lingkungan Hidup
Badan Penanggulangan Bencana

36

Jumlah
Responden
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3

25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42

Daerah
Badan Pengendalian
Kependudukan dan Keluarga
Berencana
Kantor Arsip dan Perpustakaan
Kantor Pemadam Kebakaran
Kantor Satuan Polisi Pamong
Praja
Kantor Pemberdayaan Perempuan
Sanggar Kegiatan Belajar
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Walikota dan Wakil Walikota
Sekretariat Daerah
Sekretariat DPRD
Inspektorat
Kecamatan Kota Ternate Utara
Kecamatan Kota Ternate Selatan
Kecamatan Pulau Ternate
Kecamatan Moti
Kecamatan Kota Ternate Tengah
Kecamatan Pulau Batang Dua
Kecamatan Hiri
Total

3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
126

Sumber: LKPD yang diaudit, 2013

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiono, 2002 dalam Permadi, 2013). Dalam penelitian ini
teknik yang digunakan untuk menentukan sampel adalah teknik non probability
sampling. Teknik sampling nonprobabilitas adalah teknik pengambilan sampel
yang ditemukan atau ditentukan sendiri oleh peneliti atau menurut pertimbangan
pakar. Pengambilan sampel ini harus dilakukan sedemikian rupa sehingga
sampel benar-benar dapat mewakili (representative) dan dapat menggambarkan
populasi sebenarnya.
Berdasarkan populasi diatas, peneliti tidak melakukan penelitian kepada
semua Bendahara dan PPK pada SKPD di Kota Ternate. Tetapi, peneliti hanya
mengambil sampel pada Bendahara dan PPK di SKPD Dinas, Badan dan Kantor

37

yaitu sebanyak 29 SKPD yang terdiri dari 17 dinas, 8 badan dan 4 kantor.
Sampel penelitian dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 3.2. Sampel Penelitian
No
.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28

Nama SKPD
Dinas Pengelolaan Keuangan dan
Aset Daerah
Dinas Koperasi Usaha Kecil
Menengah
Dinas Tata Kota dan Pertamanan
Dinas Kebersihan
Dinas Kependudukan dan Catatan
Sipil
Dinas Tenaga Kerja dan Sosial
Dinas Pemuda dan Olah Raga
Dinas Perhubungan Komunikasi
dan Informatika
Dinas Kelautan dan Perikanan
Dinas Pekerjaan Umum
Dinas Pendidikan Nasional
Dinas Pendapatan Daerah
Dinas Perindustrian dan
Perdagangan
Dinas Kesehatan
Dinas Pasar
Dinas Pertanian dan Kehutanan
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Badan Kesatuan Bangsa, Politik,
dan Perlindungan Masyarakat
Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah
Badan Pemberdayaan Masyarakat
Badan Kepegawaian Daerah
Badan Pelaksana Penyuluhan
Pertanian
Badan Lingkungan Hidup
Badan Penanggulangan Bencana
Daerah
Badan Pengendalian
Kependudukan dan Keluarga
Berencana
Kantor Arsip dan Perpustakaan
Kantor Pemadam Kebakaran
Kantor Satuan Polisi Pamong

38

Jumlah
Responden
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3

29

Praja
Kantor Pemberdayaan Perempuan
Total

3
87

3.4. Jenis Data


1. Data Primer
Data primer diperoleh peneliti langsung dari responden yaitu Bendahara
dan Pejabat Penatausahaan Keuangan di 29 SKPD pada Pemerintah
Kota Ternate melalui penyebaran kuesioner penelitian. Data primer yang
akan dikumpulkan adalah jawaban responden berkaitan dengan
pertanyaan yang diberikan mengenai: (i) Kualitas Laporan Keuangan
Pemerintah Kota Ternate dengan menggunakan 4 (empat) indikator
yaitu: relevan, andal, dapat diperbandingkan, dan dapat dipahami, (ii)
Kompetensi Sumber Daya Manusia di masing-masing Satuan Kerja
Perangkat

Daerah

(SKPD)

meliputi;

pengetahuan

(knowledge),

keterampilan (skill), perilaku (attitude), (iii) Penerapan Standar Akuntansi


Pemerintahan (SAP) dalam penyusunan laporan keuangan Pemerintah
Kota Ternate, (iv) Penerapan Sistem Pengendalian Internal Pemerintah
(SPIP) di masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang
meliputi

lingkungan

pengendalian,

penilaian

risiko,

kegiatan

pengendalian, informasi dan komunikasi dan pemantauan.


2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari studi kepustakaan
dan telaah dokumentasi yang terkait dengan teori-teori (Irwan, 2011).
Laporan Hasil Audit BPK RI Perwakilan Provinsi Maluku Utara dan
literatur yang berkaitan dengan variabel penelitian yaitu Kompetensi
Sumber Daya Manusia, Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan
(SAP), Sistem Pengendalian Internal Pemerintah, serta Kualitas
Laporan Keuangan Pemerintah Kota Ternate.

39

3.5.

Teknik Pengumpulan Data


Pengumpulan data untuk penelitian ini dilakukan dengan penyebaran

kuesioner yang dilakukan dengan cara penyebaran secara langsung, yaitu


kuesioner diantarkan langsung kepada responden yang bersangkutan. Untuk
pengumpulan kuesioner, juga dilakukan dengan secara langsung yaitu dengan
menjemput langsung pada responden.
3.6.
Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Instrumen
1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner
mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner
tersebut.

Pengukuran

validitas

dalam

penelitian

ini

dilakukan

dengan

menggunakan metode korelasi product moment dari Pearson yaitu dengan cara
menghitung mengorelasi skor masing-masing butir pertanyaan dengan total skor
(Ghozali, 2013).
2. Uji reliabilitas
Uji reliabilitas adalah untuk mengukur bahwa instrumen yang digunakan
benar-benar bebas dari kesalahan, sehingga diharapkan dapat digunakan
dengan aman karena instrumen yang riliabel akan akurat, dapat bekerja dengan
baik pada waktu yang berbeda-beda dan dalam kondisi yang berbeda-beda pula.
Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengukur seberapa besar suatu pengukuran
mengukur dengan stabil atau konsisten (Ghozali, 2013). Instrumen dipercaya jika
jawaban dari responden atas pertanyaan yang ada adalah konsisten atau stabil
dari waktu ke waktu.
Menurut Sekaran (2005) dalam Nurillah (2014) untuk uji reliabilitas
digunakan cronbachs alpha dengan kriteria sebagai berikut:
1) Lebih dari 0,8 reliabel
2) 0,7 0,8 baik
3) 0,6 0,7 dapat diterima
40

4) Kurang dari 0,6 tidak reliabel


Jadi semakin dekat nilai koefisien alpha pada nilai 1 berarti butir pernyataan
dalam koefisien semakin reliabel.
3.7.

Uji Asumsi Klasik


Uji asumsi klasik digunakan apabila penelitian menggunakan metode

regresi berganda. Menurut Sekaran (2005) dalam Nurillah (2014) analisis regresi
berganda dilakukan untuk menguji pengaruh dari beberapa variabel bebas
terhadap satu variabel terkait. Data yang akan diolah dengan regresi berganda
dibantu SPSS, harus memenuhi asumsi-asumsi tertentu agar model regresi tidak
bias. Terdapat tiga asumsi pengujian untuk memenuhi asumsi-asumsi tersebut:
1. Uji Normalitas Residual
Menurut Ghozali (2013), uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah
dalam model regresi, variabel penggangu atau residual memiliki distribusi
normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan uji f mengasumsikan nilai residual
mengikuti distribusi normal. Data normal yaitu data yang sebarannya berada
disekitaran garis normal, tidak melenceng kekiri dan kekanan serta polanya
mengikuti arah kurva normal. Untuk mengetahui apakah residual berdistribusi
normal maka dalam penelitian ini digunakan uji statistik one sample kolmogorovsmirnov test. Residual yang normal adalah yang memiliki nilai signifikan > 0,05
2. Uji Heteroskedastisitas
Menurut Ghozali (2013) uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji
apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dan residual
atas

sesuatu

pengamatan

ke

pengamatan

lain.

Untuk

mendeteksi

heteroskedastisitas dapat menguji Glejser. Apabila Sig >0,05 maka tidak terdapat
gejala

heteroskedastisitas.

Model

yang

heteroskedastisitas.

41

baik

adalah

tidak

terjadi

3. Uji Multikolinieritas
Menurut Ghozali (2013), multikolinieritas adalah situasi adanya korelasi
variabel-variabel bebas diantara satu dengan yang lainnya, maka salah satu
variabel bebas tersebut dieliminir. Untuk menguji adanya multikolinieritas dapat
dilihat melalui nilai Varians Inflantions Factor (VIF) < 10 dan tolerance > 0,1.
Apabila terdapat korelasi yang tinggi sesama variabel bebas maka langkah yang
harus dilakukan adalah menghilangkan salah satu variabel atau menambah
variabel bebasnya.
3.8.
Teknik Analisis Data
1. Analisis Regresi Linier Berganda
Untuk melihat pengaruh kompetensi sumber daya manusia, penerapan
standar akuntansi pemerintah dan sistem pengendalian internal pemerintah
terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah, maka digunakan analisis liner
berganda dengan persamaan sebagai berikut:

Y = + 1 X 1+ 2 X 2 + 3 X 3+ e
Dimana:

= Kualitas Laporan Keuangan

= Konstanta

= Koefisien regresi kompetensi sumber daya manusia

= Koefisien regresi penerapan standar akuntansi pemerintahan

= Koefisien regresi sistem pengendalian internal pemerintah

X1

= Kompetensi Sumber Daya Manusia

X2

= Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah

X3

= Sistem Pengendalian Internal Pemerintah

42

= Standar error

2. Uji F (F-test)
Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas dalam
model berpengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Selain itu,
uji F dapat digunakan untuk melihat model regresi yang digunakan sudah
signifikan atau belum, dengan ketentuan bahwa jika p value < () = 0,05 dan
Fhitung > Ftabel, berarti model tersebut signifikan dan bisa digunakan untuk menguji
hipotesis. Dengan tingkat kepercayaan () untuk pengujian hipotesis adalah 95%
atau () = 0,05.
3. Uji t (t-test)
Uji t bertujuan untuk menguji pengaruh secara parsial antara variabel
bebas terhadap variabel tidak bebas dengan variabel lain dianggap konstan,
dengan asumsi bahwa jika signifikan nilai t hitung yang dapat dilihat dari analisis
regresi menunjukkan kecil dari = 5%, berari variabel independen berpengaruh
terhadap variabel dependen. Dengan tingkat kepercayaan untuk pengujian
hipotesis adalah 95% atau () = 0,05 (5%).
Dengan kriteria sebagai berikut:
a. Jika tingkat signifikansi < 0,05 dan koefisien regresi () positif dan jika

t hitung > t tabel

maka hipotesis diterima yang berarti tersedia cukup bukti

untuk menolak H0 pada pengujian hipotesis 1, 2, 3 atau dengan kata lain


tersedia bukti untuk menerima Ha pada hipotesis 1, 2, dan 3.
b. Jika tingkat signifikansi < = 0,05,

t hitung >

t tabel dan koefisien regresi

() negatif maka hipotesis ditolak dan berarti tidak tersedia cukup bukti
untuk menerima hipotesis.

43

c. Jika tingkat signifikansi > = 0,05 dan

t hitung >

t tabel

maka hipotesis

ditolak yang berarti tidak tersedia cukup bukti untuk menerima hipotesis.
4. Koefisien Determinan (Adjusted R Square)
Koefisien determinan (Adjusted R Square) pada intinya mengukur
seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variansi variabel terikat.
Adjusted R Square sudah disesuaikan dengan derajat masing-masing jumlah
kuadrat yang mencakup dalam perhitungan Adjusted R Square yang terkecil
berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variansi
variabel dependen sangat terbatas.

3.9.

Definisi dan Pengukuran Variabel


Untuk lebih memudahkan dalam penulisan dan untuk menghindari

penafsiran yang berbeda pada penelitian ini, maka sangat perlu untuk
menjelaskan definisi variabel.

1. Kualitas Laporan Keuangan


Kualitas Laporan keuangan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
laporan keuangan yang disajikan berdasarkan Peraturan Pemerintah 24
Tahun 2005, yang diantaranya relevan (informasi yang termuat didalam
laporan keuangan dapat dihubungkan dengan maksud penggunaannya),
andal (informasi dalam laporan keuangan bebas dari pengertian yang
menyesatkan dan kesalahan yang material, menyajikan setiap fakta secara
jujur), dapat dibandingkan (informasi yang termuat dalam laporan
keuangan akan lebih berguna jika dapat dibandingkan dengan laporan
keuangan periode sebelumnya), dan dapat dipahami (informasi yang
disajikan dalam laporan keuangan dapat dipahami oleh pengguna laporan

44

keuangan). Kualitas laporan keuangan terdiri dari 16 item pertanyaan yang


mengacu pada kuesioner penelitian dari Irwan (2011). Variabel ini diukur
dengan menggunakan skala Likert dengan 5 (lima) alternatif jawaban yaitu:
5 (SL= Selalu), 4 (SR= Sering), 3 (KK= Kadang-Kadang), 2 (JR= Jarang), 1
(TP= Tidak Pernah).
2. Kompetensi Sumber Daya Manusia
Kompetensi sumber daya manusia yang dimaksud dalam penelitian ini
adalah

kemampuan

yang

dimiliki

oleh

bendahara

dan

pejabat

penatausahaan keuangan di lingkungan SKPD Kota Ternate. Kemampuan


dalam hal ini adalah knowledge (pengetahuan tentang keuangan), skill
(keterampilan yang dimiliki), dan attitude (perilaku dalam melaksanakan
tugas dan tanggung jawab). Kompetensi sumber daya manusia terdiri dari
19 item pertanyaan. Variabel ini diukur dengan menggunakan skala Likert
dengan 5 (lima) alternatif jawaban yaitu: 5 (SL= Selalu), 4 (SR= Sering), 3
(KK= Kadang-Kadang), 2 (JR= Jarang), 1 (TP= Tidak Pernah).
3. Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah
Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang dimaksud
dalam penelitian ini adalah Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan
(SAP) oleh Bendahara dan Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK)
didalam menyusun laporan keuangan yang mengacu pada Peraturan
Pemerintah

Nomor

24

Tahun

2005

tentang

Standar

Akuntansi

Pemerintahan (SAP) yang terdiri atas 11 (sebelas) pernyataan standar


yaitu:
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)

PSAP No. 01 tentang Penyajian laporan keuangan;


PSAP No. 02 tentang Laporan Realisasi Anggaran;
PSAP No. 03 tentang Laporan Arus Kas;
PSAP No. 04 tentang Catatan atas Laporan Keuangan;
PSAP No. 05 tentang Akuntansi Persediaan;
PSAP No. 06 tentang Akuntansi Investasi;
PSAP No. 07 tentang Akuntansi Aset Tetap;
PSAP No. 08 tentang Akuntansi Konstruksi dalam Pengerjaan;
PSAP No. 09 tentang Akuntansi Kewajiban;

45

10) PSAP No. 10 tentang Koreksi Kesalahan;


11) PSAP No. 11 tentang Laporan Keuangan Konsolidasi.
Penerapan standar akuntansi pemerintah terdiri dari 24 item pertanyaan
dan diukur dengan menggunakan skala Likert dengan 5 (lima) alternatif
jawaban yaitu: 5 (SL= Selalu), 4 (SR= Sering), 3 (KK= Kadang-Kadang), 2
(JR= Jarang), 1 (TP= Tidak Pernah).
4. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
Penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah yang dimaksud
dalam penelitian ini adalah suatu proses yang dipengaruhi oleh manajemen
yang diciptakan untuk memberikan keyakinan yang memadai dalam
pencapaian efektivitas, efisiensi, ketaatan terhadap peraturan perundangundangan yang berlaku, dan keandalan penyajian laporan keuangan
pemerintah. Sistem pengendalian intern pemerintah terdiri dari 21 item
pertanyaan dan diukur dengan menggunakan skala Likert dengan 5 (lima)
alternatif jawaban yaitu: 5 (SL= Selalu), 4 (SR= Sering), 3 (KK= KadangKadang), 2 (JR= Jarang), 1 (TP= Tidak Pernah).

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

46

4.1.

Gambaran Umum Objek Penelitian


Kota Ternate merupakan daerah Kepulauan yang terdiri dari 8 pulau. 5

diantaranya adalah pulau yang berpenghuni (Ternate, Hiri, Moti, Mayau, Tifure)
sedangkan 3 pulau kecil yang tidak dihuni adalah pulau Maka, Mano dan Gurida.
Dari 77 Kelurahan yang tersebar di Kota Ternate, terdapat 51 kelurahan (65%)
yang berada di daerah pesisir dan 26 Kelurahan lainnya (35%) berkarakter
bukan daerah pesisir pantai (BAPPEDA Kota Ternate, 2014).
Pemerintah Kota Ternate dipimpin oleh Kepala Daerah hasil pemilihan
langsung tahun 2011, yakni Walikota adalah H. Burhan Abdurrahman, MM dan
Wakil

Walikota

adalah

Ir.

Arifin

Djafar

periode

2011-2015.

Dalam

penyelenggaraan pemerintah daerah, walikota Ternate dibantu oleh perangkat


daerah yang terdiri dari Sekretariat Daerah (10 Bagian), Sekretariat Dewan (4
Bagian), 12 Lembaga Teknis (8 Badan & 4 Kantor), 17 Dinas, 7 Kecamatan, dan
77 Kelurahan.
Pelaksanaan program pembangunan daerah lebih terarah diberbagai
bidang serta sebagai upaya mengakomodasikan tuntutan perubahan dan
perkembangan dinamika masyarakat, maka dilakukan penekanan Program
Prioritas pada masingmasing bidang sesuai urgensi kebutuhan yang secara
bertahap dalam lima tahun ini telah digariskan dan dituangkan dalam APBD yang
merupakan penunjang operasional kegiatan pembangunan dan sebagai wujud
Kebijakan Pemerintah Kota Ternate meliputi; Penataan dan peningkatan
pelayanan publik, Pemberdayaan Masyarakat, Penataan dan Peningkatan
Infrastruktur, Penataan dan Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia,
Penataan Kelembagaan.

47

Objek

dalam

penelitian

ini

meliputi

bendahara

dan

Pejabat

Penatausahaan Keuangan (PPK) yang mana merupakan pihak yang terlibat


langsung secara teknis dalam pencatatan transkasi keuangan SKPD dan
penyusunan pelaporan keuangan pemerintah daerah dengan jumlah responden
sebanyak 87.

4.2.

Deskripsi Responden
Penelitian ini menggunakan metode survey, dengan melibatkan 87

responden pada 29 Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Ternate. Pengiriman


kuesioner dilakukan pada tanggal 4 Mei 2015. Setelah 3 minggu kuesioner yang
kembali hanya diperoleh 84 kuesioner.
Tabel
pengembalian

4.1

di

bawah

kuesioner.

Tabel

ini

menunjukkan

tersebut

juga

rincian

pengiriman

menginformasikan

dan

tingkat

pengembalian (response rate).


Keterangan

Jumlah

Kuesioner yang dibagikan

87

Kuesioner yang kembali

84

Kuesioner yang dapat digunakan

84

Kuesioner yang tidak kembali (87-84)

Tingkat pengembalian kuesioner (84/87 x 100)

97%

Tingkat pengembalian yang digunakan (84/87 x 100)

97%

Tabel 4.1. Rincian Pembagian dan Pengembalian Kuesioner

Pengiriman kuesioner dilakukan secara langsung dengan batas


pengambilan 3 minggu setelah pembagian kuesioner. Kuesioner yang kembali
sebanyak 84 dimana semuanya dapat digunakan dan tidak kembali sebanyak 3
kuesioner. Alasan tidak kembalinya 3 kuesioner ini karena kurang adanya respon
dari pihak responden terhadap penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Tingkat

48

pengembalian kuesioner (response rate) dan dapat digunakan (respon use)


sebesar 97%, dihitung dari jumlah kuesioner yang kembali (84 kuesioner) dibagi
total yang dikirim (87 kuesioner) dan dikali 100.
Gambaran tentang profil responden dalam penelitian ini ditunjukkan
dalam tabel 4.2 di bawah ini. Profil responden tersebut meliputi jenis kelamin,
usia, tingkat pendidikan terakhir, dan waktu lama bekerja.

4.2.1. Jenis Kelamin


Data responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel
dibawah ini.
No
.

Jenis Kelamin

Jumlah

Persentase

1.

Laki-laki

27

32%

2.

Perempuan

57

68%

84

100%

Total

Tabel 4.2. Sumber data: Hasil jawaban responden yang diolah, 2015

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa responden sebagian besar


berjenis kelamin perempuan sebesar 57%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
sebagian besar Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas, Badan, dan Kantor di
Kota Ternate adalah berjenis kelamin Perempuan.

4.2.2. Umur Responden


Data responden berdasarkan usia responden dapat dilihat pada tabel di
bawah ini.
49

20 30 tahun
31 40 tahun
> 41 tahun

Tabel 4.3. Sumber data: Hasil jawaban responden yang diolah, 2015

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa sebagian besar


responden berumur sekitar 31 40 tahun dan sebagian kecil responden berumur
sekitar 20 30 tahun.

4.2.3. Pendidikan Terakhir


Data responden berdasarkan pendidikan terakhir dapat dilihat pada
tabel dibawah ini.
Pendidikan

Frekuensi

Persentase

SMA/SMK

36

43%

D3

10%

S1

40

47%

S2

0%

S3

0%

84

100%

Total

Tabel 4.4. Sumber data: Hasil jawaban responden yang diolah, 2015

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa sebagian besar


responden dengan pendidikan terakhir berada pada Strata 1 (S1) yaitu sebanyak
40 orang. Untuk jurusan yang diambil, tidak semua responden yang berada pada
tingkat S1 mengambil jurusan akuntansi. Responden dengan pendidikan terakhir
SMA/SMK sebanyak 36 orang. Untuk jurusan yang diambil untuk pendidikan
terakhir SMA/SMK, sebagian besar besar responden mengambil jurusan IPA.
50

4.2.4. Lama Bekerja di SKPD


Data responden berdasarkan lama bekerja pada satuan kerja perangkat
daerah dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Lama Bekerja

Frekuensi

Persentase

< 5 tahun

5%

5 10 tahun

23

27%

11 15 tahun

38

45%

16 20 tahun

13

16%

> 20 tahun

7%

84

100%

Total

Tabel 4.5. Sumber data: Hasil jawaban responden yang diolah, 2015

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sebagian besar responden


dalam bekerja di satuan kerja perangkat daerah yaitu kurang dari 11 15 tahun.
Hal ini diketahui dari persentasenya sebesar 45%.

4.3.

Statistik Deskriptif

4.3.1. Statistik Deskriptif Variabel


Statistik deskriptif mempunyai tujuan untuk memberikan gambaran
mengenai variabel-variabel penelitian. Penyajian statistik deskriptif bertujuan
untuk menggambarkan karakter sampel dalam penelitian maupun memberikan
deskripsi variabel yang disajikan lewat nilai minimum, nilai maksimum, rata-rata
serta standar deviasi dari setiap variabel yang digunakan dalam penelitian ini.
Statistik deskriptif juga menyajikan distribusi frekuensi jawaban responden untuk
masing-masing pertanyaan yang mewakili setiap variabel dalam penelitian ini.
Berikut ini merupakan tabel hasil perhitungan statistik deskriptif.

51

Variabel
Kompetensi SDM
Penerapan SAP
SPIP
Kualitas Laporan Keuangan

Kisaran Teoritis
Min
19
24
21
16

Max
95
120
105
80

Mean
57
144
63
48

Kisaran Aktual
Min
53
61
67
50

Max
95
120
105
80

Standar
Deviasi

Mean
85
102
98
71

Tabel 4.6. Sumber: data primer yang diolah (Output SPSS), 2015

Berdasarkan tabel diatas, variabel kompetensi SDM mempunyai nilai


minimum sebesar 53 dan nilai maksimum sebesar 95. Nilai rata-rata kompetensi
SDM adalah sebesar 85 dengan nilai standar deviasi sebesar 8. Nilai standar
deviasi yang lebih kecil dibandingkan nilai rata-ratanya mengandung arti bahwa
kompetensi sumber daya manusia pada satuan kerja perangkat daerah Kota
Ternate tidak jauh berbeda antar satuan kerja perangkat daerah.
Variabel penerapan SAP mempunyai nilai minimum sebesar 61 dan nilai
maksimum sebesar 120. Nilai rata-rata penerapan SAP adalah sebesar 102
dengan nilai standar deviasi sebesar 17. Nilai standar deviasi yang lebih kecil
dibandingkan nilai rata-ratanya mengandung arti bahwa penerapan standar
akuntansi pemerintah pada satuan kerja perangkat daerah Kota Ternate tidak
jauh berbeda antar satuan kerja perangkat daerah.
Variabel sistem pengendalian internal pemerintah mempunyai nilai
minimum sebesar 67 dan nilai maksimum sebesar 105. Nilai rata-rata sistem
pengendalian internal pemerintah adalah sebesar 98 dengan nilai standar deviasi
sebesar 8. Nilai standar deviasi yang lebih kecil dibandingkan nilai rata-ratanya
mengandung arti bahwa sistem pengendalian internal pemerintah pada satuan
kerja perangkat daerah Kota Ternate tidak jauh berbeda antar satuan kerja
perangkat daerah.
Variabel kualitas laporan keuangan pemerintah mempunyai nilai
minimum sebesar 50 dan nilai maksimum sebesar 80. Nilai rata-rata kualitas

52

8
17
8
7

laporan keuangan pemerintah adalah sebesar 71 dengan nilai standar deviasi


sebesar 7. Nilai standar deviasi yang lebih kecil dibandingkan nilai rata-ratanya
mengandung arti bahwa kualitas laporan keuangan pemerintah pada satuan
kerja perangkat daerah Kota Ternate tidak jauh berbeda antar satuan kerja
perangkat daerah.

4.3.1.1. Kompetensi Sumber Daya Manusia


Distribusi frekuensi bertujuan untuk mengetahui tingkat frekuensi dan
persentasi dari jawaban responden terhadap kuesioner untuk masing-masing
variabel dalam penelitian ini. Penjelasan mengenai distribusi frekuensi dan
persentasi jawaban responden terhadap pertanyaan yang mewakili variabel
pengabdian pada profesi, disajikan dalam tabel 4.7 berikut ini:

Tabel 4.7. Distribusi Frekuensi untuk Variabel Kompetensi SDM


Tanggapan Responden
SR
KK
JR
F
%
F
%
F
%
F
1.
Pengetahuan 47
56
27
33
9
11
0
2.
Keahlian
47
55
28
33
7
9
1
3.
Perilaku
57
67
19
22
5
6
2
Sumber: Data Primer yang diolah, 2015

No.

Indikator

SL

Jumlah

TP
%
0
1
2

F
1
1
2

%
1
2
3

F
84
84
84

Tabel 4.7 menunjukkan bahwa tanggapan responden pada indikator


pengetahuan, keahlian, dan perilaku yang memilih selalu sebesar 56%, 55%,
67%. Hal ini menunjukan bahwa kompetensi sumber daya manusia di sangat
menunjang kualitas dari laporan keuangan.

4.3.1.2. Penerapan Standar Akuntasi Pemerintah

53

%
100
100
100

Distribusi frekuensi selanjutnya yang akan dibahas adalah distribusi


frekuensi untuk variabel Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah. Hasil
pengolahan distribusi frekuensi untuk variabel ini, disajikan dalam tabel 4.8
berikut ini:
Tabel 4.8. Distribusi Frekuensi untuk Variabel Penerapan SAP
Tanggapan Responden
SR
KK
JR
F
%
F
%
F
%
F
1.
PSAP No. 1
58
69
17
20
7
8
1
2.
PSAP No. 2
57
67
18
21
7
9
2
3.
PSAP No. 3
56
67
18
21
10
12
1
4.
PSAP No. 4
50
59
21
24
10
12
4
5.
PSAP No. 5
48
57
21
25
13
15
1
6.
PSAP No. 6
32
38
20
24
20
24
4
7.
PSAP No. 7
49
58
15
18
13
15
4
8
PSAP No. 8
44
52
20
23
11
13
6
9.
PSAP No. 9
46
54
18
21
12
14
1
10. PSAP No. 10
46
55
17
20
17
20
1
11. PSAP No. 11
45
54
23
27
13
15
0
Sumber: Data Primer yang diolah, 2015

No.

Indikator

SL

Jumlah

TP
%
1
2
1
5
1
5
5
7
1
1
0

F
1
1
0
0
1
8
3
4
8
3
3

%
2
1
0
0
1
9
4
5
10
4
4

F
84
84
84
84
84
84
84
84
84
84
84

Tabel 4.8 menunjukkan bahwa tanggapan responden pada PSAP No. 1


sampai PSAP No. 11 yang memilih selalu merupakan nilai tertinggi yaitu sebesar
69%, 67%, 67%, 59%, 57%, 38%, 58%, 52%, 54%, 55% dan 54%. Hal ini
menunjukan bahwa kualitas laporan keuangan akan meningkat jika laporan
keuangan disusun berdasarkan standar akuntansi pemerintah.

4.3.1.3. Sistem Pengendalian Internal Pemerintah


Distribusi frekuensi selanjutnya yang akan dibahas adalah distribusi
frekuensi untuk variabel Sistem Pengendalian Internal Pemerintah. Hasil

54

%
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100

pengolahan distribusi frekuensi untuk variabel ini, disajikan dalam tabel 4.9
berikut ini:
Tabel 4.9. Distribusi Frekuensi untuk Variabel SPIP
No.

Indikator

SL

Tanggapan Responden
SR
KK
JR
F
%
F
%
F
%

F
%
Lingkungan
63
75
16
Pengendalian
2.
Penilaian
58
68
17
Resiko
3.
Aktivitas
58
69
20
Pengendalian
4.
Informasi dan
58
69
23
Komunikasi
5.
Pemantauan
65
78
15
Sumber: Data Primer yang diolah, 2015
1.

Jumlah
TP
F

19

84

100

20

11

84

100

24

84

100

27

84

100

18

84

100

Tabel 4.8 menunjukkan bahwa tanggapan responden pada lingkungan


pengendalian,

penilaian

resiko,

aktivitas

pengendalian,

informasi

dan

komunikasi, dan pemantauan yang memilih selalu merupakan nilai tertinggi yaitu
sebesar 75%, 68%, 67%, 59%, dan 57%. Hal ini menunjukan bahwa kualitas
laporan keuangan akan meningkat jika sistem pengendalian internal pemerintah
dilaksanankan dengan baik.

4.3.1.4. Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah


Distribusi frekuensi selanjutnya yang akan dibahas adalah distribusi
frekuensi untuk variabel Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah. Hasil
pengolahan distribusi frekuensi untuk variabel ini, disajikan dalam tabel 4.10
berikut ini:
Tabel 4.10. Distribusi Frekuensi
Variabel Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah
No.

Indikator
SL

Tanggapan Responden
SR
KK
JR

55

Jumlah
TP

F
%
F
Relevan
57
68
18
Andal
54
64
19
Dapat
53
63
21
Dibandingkan
4.
Dapat
49
58
25
Dipahami
Sumber: Data Primer yang diolah, 2015
1.
2.
3.

%
21
22

F
7
4

%
8
5

F
2
2

%
3
3

F
0
5

%
0
6

F
84
84

%
100
100

25

10

84

100

30

84

100

Tabel 4.10 menunjukkan bahwa tanggapan responden pada relevan,


andal, dapat dibandingkan, dan dapat dipahami yang memilih selalu merupakan
nilai tertinggi yaitu sebesar 68%, 64%, 63%, dan 58%. Hal ini menunjukan bahwa
laporan keuanga pada SKPD di Kota Ternate untuk Dinas, Badan, dan Kantor
sudah relevan, andal, dapat dibandingkan, dan dapat dipahami.

4.4.

Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Data

4.4.1. Uji Validitas


Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu
untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Syarat
minimum suatu kuesioner untuk memenuhi validitas adalah jika korelasi antara
butir dengan skor total tersebut positif dan besarannya 0,30 (Sugiyono, 2011
dalam Kharuno, 2015). Hasil pengujian validitas kuesioner dengan menggunakan
bantuan program SPSS adalah sebagai berikut.
1.

Kompetensi Sumber Daya Manusia (X1)


Tabel 4.11
Item Pertanyaan
X11
X12
X13
X14
X15
X16
X17

Pearson
Correlation

Keterangan

0,481
0,676
0,688
0,574
0,502
0,528
0,662

Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

56

X18
0,630
X19
0,780
X110
0,468
X111
0,562
X112
0,407
X113
0,525
X114
0,557
X115
0,417
X116
0,786
X117
0,731
X118
0,434
X119
0,730
Sumber: Data primer yang diolah, 2015

Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

Berdasarkan Tabel 4.11 dapat diketahui bahwa nilai korelasi Pearson


instrumen X1 yaitu Kompetensi Sumber Daya Manusia dengan total skornya
pada setiap variabel dalam penelitian ini adalah valid dan dapat dipakai untuk
melaksanakan penelitian karena butir pertanyaan dengan skor total tersebut
positif dan besarannya 0,30.
2.

Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah (X2)


Tabel 4.12
Item Pertanyaan
X21
X22
X23
X24
X25
X26
X27
X28
X29
X210
X211
X212
X213
X214
X215
X216
X217

Pearson
Correlation

Keterangan

0,634
0,678
0,665
0,656
0,651
0,620
0,665
0,635
0,618
0,690
0,768
0,721
0,620
0,737
0,625
0,718
0,747

Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

57

X218
0,752
X219
0,838
X220
0,823
X221
0,787
X222
0,799
X223
0,722
X224
0,757
Sumber: Data primer yang diolah, 2015

Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

Berdasarkan Tabel 4.12 dapat diketahui bahwa nilai korelasi Pearson


instrumen X2 yaitu Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah dengan total
skornya pada setiap variabel dalam penelitian ini adalah valid dan dapat dipakai
untuk melaksanakan penelitian karena butir pertanyaan dengan skor total
tersebut positif dan besarannya 0,30.
3.

Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (X3)


Tabel 4.13
Item Pertanyaan

Pearson
Correlation

X31
0,290
X32
0,512
X33
0,591
X34
0,617
X35
0,740
X36
0,669
X37
0,574
X38
0,713
X39
0,718
X310
0,568
X311
0,666
X312
0,446
X313
0,558
X314
0,658
X315
0,641
X316
0,558
X317
0,691
X318
0,683
X319
0,710
X320
0,538
X321
0,602
Sumber: Data primer yang diolah, 2015

58

Keterangan
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

Berdasarkan Tabel 4.13 dapat diketahui bahwa nilai korelasi Pearson


instrumen X3 yaitu Sistem Pengendalian Internal Pemerintah dengan total
skornya pada setiap variabel dalam penelitian ini adalah valid dan dapat dipakai
untuk melaksanakan penelitian karena butir pertanyaan dengan skor total
tersebut positif dan besarannya 0,30.
4.

Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah (Y)


Tabel 4.14
Item Pertanyaan

Pearson
Correlation

Y1
0,681
Y2
0,636
Y3
0,668
Y4
0,686
Y5
0,431
Y6
0,349
Y7
0,698
Y8
0,494
Y9
0,516
Y10
0,574
Y11
0,593
Y12
0,334
Y13
0,332
Y14
0,444
Y15
0,631
Y16
0,636
Sumber: Data primer yang diolah, 2015

Keterangan
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

Berdasarkan Tabel 4.14 dapat diketahui bahwa nilai korelasi Pearson


instrumen Y yaitu Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah dengan total skornya
pada setiap variabel dalam penelitian ini adalah valid dan dapat dipakai untuk
melaksanakan penelitian karena butir pertanyaan dengan skor total tersebut
positif dan besarannya 0,30.

4.4.2. Uji Reliabilitas

59

Uji reliabilitas dari kompetensi sumber daya manusia, penerapan


standar akuntansi pemerintah, sistem pengendalian internal dan kualitas laporan
keuangan dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.15. Hasil Uji Reliabilitas
Variabel
Kompetensi sumber daya manusia (X1)
Penerapan standar akuntansi pemerintah
(X2)
Sistem pengendalian internal pemerintah
(X3)
Kualitas laporan keuangan pemerintah
(Y)
Sumber: Data primer yang diolah, 2015

Cronbachs
Alpha

Keterangan

0,880

Reliabel

0,955

Reliabel

0,909

Reliabel

0,831

Reliabel

Pada tabel diatas, terlihat bahwa variabel kompetensi sumber daya


manusia, penerapan standar akuntansi pemerintah, sistem pengendalian internal
pemerintah, dan kualitas laporan keuangan memiliki nilai cronbach alpha > 0,6,
yang berarti semua instrumen dalam keempat variabel diatas dapat digunakan
dengan aman, dapat bekerja dengan baik pada waktu yang berbeda-beda dan
dalam kondisi yang berbeda-beda pula.

4.5.

Uji Asumsi Klasik

4.5.1. Uji Normalitas Residual


Menurut Ghozali (2013), uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah
dalam model regresi, variabel penggangu atau residual memiliki distribusi
normal. Untuk mengetahui apakah residual berdistribusi normal maka dalam
penelitian ini digunakan uji statistik one sample kolmogorov-smirnov test. Berikut
adalah hasil pengujian normalitas menggunakan program SPSS.
Tabel 4.16. Hasil Uji Normalitas
Unstandardized

60

Residual
84

N
Mean
Normal Parameters

a,b

0E-7

Std. Deviation

4.97204565

Absolute

.125

Positive

.064

Negative

-.125

Most Extreme Differences


Kolmogorov-Smirnov Z

1.145

Asymp. Sig. (2-tailed)

.145

Sumber: Data Primer yang diolah, 2015

Hasil pengujian normalitas data dengan menggunakan Uji One Sample


Kolmogorov-Smirnov Test di atas menunjukkan nilai Asymp. Sig (2-tailed)
sebesar 0,145 yang lebih tinggi dari 0,05. Sehingga dikatakan data residual
berdistribusi normal, dengan asumsi tersebut berarti data berdistribusi normal
dan selanjutnya dapat dilakukan pengujian hipotesis.

4.5.2. Uji Heteroskedastisitas


Menurut Ghozali (2013) uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji
apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dan residual
atas

sesuatu

pengamatan

ke

pengamatan

lain.

Untuk

mendeteksi

heteroskedastisitas dapat menguji Glester. Apabila Sig >0,05 maka tidak terdapat
gejala

heteroskedastisitas.

Model

yang

baik

adalah

tidak

terjadi

heteroskedastisitas. Berikut merupakan hasil pengujian heterokedastisitas


dengan menggunakan program SPSS.
Tabel 4.17. Hasil Pengujian Heterokedastisitas

Model

Unstandardized

Standardized

Coefficients

Coefficients

B
1

Std. Error

(Constant)

5.292

3.258

Kompetensi SDM (X1)

-.030

.043

61

Sig.

Beta

-.105

1.624

.108

-.694

.490

Penerapan SAP (X2)

-.008

.017

-.056

-.446

.657

SPIP (X3)

-.001

.043

-.005

-.033

.974

Sumber: Data primer yang diolah, 2015

Pada tabel diatas menunjukkan tidak ada satupun variabel independen


yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependent nilai absolute.
Hal ini dilihat dari nilai probabilitasnya (sig) di atas 0,05 (sig > 0,05), sehingga
dapat disimpulkan tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.

4.5.3. Uji Multikolinieritas


Menurut Ghozali (2013), multikolinieritas adalah situasi adanya korelasi
variabel-variabel bebas diantara satu dengan yang lainnya, maka salah satu
variabel bebas tersebut dieliminir. Untuk menguji adanya multikolinieritas dapat
dilihat melalui nilai Varians Inflantions Factor (VIF) < 10 dan tolerance > 0,1.
Apabila terdapat korelasi yang tinggi sesama variabel bebas maka langkah yang
harus dilakukan adalah menghilangkan salah satu variabel atau menambah
variabel bebasnya. Berikut merupakan hasil pengujian multikolinieritas dengan
menggunakan program SPSS.

Tabel 4.18. Hasil Pengujian Multikolinieritas

Model

Collinearity Statistics
Tolerance

62

VIF

(Constant)
1

Kompetensi sumber daya manusia (X1)

.531

Penerapan standar akuntansi pemerintah (X2)

.779

Sistem pengendalian internal pemerintah (X3)

.565

Sumber: Data primer yang diolah, 2015

Hasil perhitungan nilai tolerance menunjukan semua variabel bebas


memiliki nilai tolerance lebih 0,10. Hasil perhitungan nilai Variance Inflation
Factor (VIF) juga menunjukan semua variabel bebas memiliki nilai VIF kurang
dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel
bebas dalam model regresi.

4.6.

Hasil Analisis
Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linier berganda

untuk melihat tingkat signifikansi variabel bebas kompetensi sumber daya


manusia, penerapan standar akuntansi pemerintah dan sistem pengendalian
internal pemerintah terhadap variabel terikat kualitas laporan keuangan
pemerintah. Adapun hasil analisis regresi linier berganda dapat dilihat pada tabel
di halaman selanjutnya:

Tabel 4.19
Rekapitulasi Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Variabel

Koefisien Regresi

63

Sig.

12.038

1.713

.091

Kompetensi SDM (X1)

.198

2.130

.036

Penerapan SAP (X2)

.209

5.558

.000

SPIP (X3)
R
R Square

.214

2.315

.023

Kostanta

Adjusted

= .747
= .559

= .542
Fhitung
= 33.749
Sig F
= .000b
Sumber: Output SPSS, 2015

Berdasarkan tabel di atas maka persamaan regresi berganda yang


didapatkan adalah sebagai berikut:
Y = 12,038 + 0,198X1 + 0,209X2 + 0,214X3 + e
Persamaan regresi linier berganda di atas dapat diartikan bahwa:
1. Konstanta sebesar 12,038 menyatakan bahwa tanpa ada pengaruh dari
ketiga variabel independen dan faktor lain, maka variabel kualitas
laporan keuangan pemerintah (Y) pada satuan kerja perangkat daerah
Kota Ternate adalah 12,038.
2. Koefisien regresi variabel kompetensi sumber daya manusia bernilai
0,198 (positif). Hal ini berarti bahwa setiap terjadi kenaikan kompetensi
sumber daya manusia akan meningkatkan kualitas laporan keuangan
pemerintah sebesar 0.198 atau sebesar 19,8% tanpa dipengaruhi faktor
lainnya.
3. Koefisien regresi penerapan standar akuntansi pemerintah bernilai
0,209 (positif). Hal ini berarti bahwa setiap terjadi kenaikan penerapan
standar akuntansi pemerintah akan meningkatkan kualitas laporan
keuangan pemerintah sebesar 0.209 atau sebesar 20,9 % tanpa
dipengaruhi faktor lainnya.

64

4. Koefisien regresi sistem pengendalian internal pemerintah bernilai 0,214


(positif).

Hal

ini

berarti

bahwa

setiap

terjadi

kenaikan

sistem

pengendalian internal pemerintah akan meningkatkan kualitas laporan


keuangan pemerintah sebesar 0.214 atau sebesar 21,4 % tanpa
dipengaruhi faktor lainnya.

4.6.1. Uji F ( F-test )


Uji F pada penelitian ini dimaksudkan untuk menunjukkan apakah
semua variabel bebas dalam model berpengaruh secara bersama-sama
terhadap variabel terikat. Selain itu, uji F dapat digunakan untuk melihat model
regresi yang digunakan sudah signifikan atau belum. Berikut ini merupakan hasil
uji F dengan menggunakan bantuan program SPSS.
Tabel 4.20. Hasil Uji F
Model

Sum of Squares

Df

Mean Square

Regression

2596.840

865.613

Residual

2051.863

80

25.648

Total

4648.702

83

F
33.749

Sig.
.000b

Sumber: Data primer yang diolah, 2015

Berdasarkan tabel diatas, tampak bahwa nilai F hitung sebesar 33,749


lebih besar dari F tabel sebesar 2,71 dengan angka signifikansi = 0,000 < =
0,05. Hal ini berarti bahwa variabel kompetensi sumber daya manusia,
penerapan standar akuntansi pemerintah, dan sistem pengendalian internal
pemerintah secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel kualitas
laporan keuangan atau dengan kata lain ada pengaruh yang signifikan antara
variabel X atau variabel bebas terhadap variabel Y atau variabel terikat.

65

4.6.2. Uji T ( T-test )


Uji t dalam penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh secara
parsial antara variabel bebas terhadap variabel tidak bebas. Berikut ini
merupakan hasil uji F dengan menggunakan bantuan program SPSS.
Tabel 4.21 Hasil Uji T
Model
Kompetensi sumber daya manusia (X1)
Penerapan standar akuntansi pemerintah (X2)
Sistem pengendalian internal pemerintah (X3)
Sumber: Data primer yang diolah, 2015

t - hitung > t - tabel


t - hitung t - tabel
2,130
1,663
5,558
1,663
2,315
1,663

Sig.

= 5%

0,036
0,000
0,023

0,05
0,05
0,05

Hasil model statistik secara parsial, untuk variabel bebas Kompetensi


Sumber Daya Manusia (X1), berpengaruh terhadap variabel terikat Kualitas
Laporan Keuangan Pemerintah dapat dilihat dari nilai thitung 2,130 < ttabel 1,663,
dengan

nilai signifikansi 0,036 > 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa H 1

diterima.
Variabel

bebas

Penerapan

Standar Akuntansi

Pemerintah

(X2)

berpengaruh terhadap variabel terikat Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah.


Hal ini dapat dilihat dari nilai t hitung = 5,558 > ttabel 1,663, dengan signifikansi 0,000
< 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H2 diterima.
Dan terakhir untuk variabel bebas Sistem Pengendalian Internal
Pemerintah (X3) berpengaruh terhadap variabel terikat Kualitas Laporan
Keuangan Pemerintah. Hal ini dapat dilihat dari nilai thitung = 2,315 > ttabel 1,663
dengan nilai signifikansi 0,023 < 0,05. Dari hasil ini disimpulkan bahwa H 3
diterima.

4.6.3. Koefisien Determinasi ( Adjusted R Square )

66

Koefisien determinasi pada intinya untuk mengukur seberapa jauh


kemampuan model menerangkan variansi variabel terikat. Berikut ini merupakan
hasil pengujian koefisien determinasi (adjusted R square) dengan menggunakan
bantuan program SPSS.
Tabel 4.22. Hasil Uji Determinasi
Model

.747

R Square

Adjusted R

Std. Error of the

Square

Estimate

.559

.542

5.06441

Sumber: Data primer yang diolah, 2015

Berdasarkan hasil uji determinasi diketahui bahwa nilai adjusted R


square sebesar 0,542 yang mengandung arti bahwa sebesar 54,2% sumbangan
variabel bebas dalam menjelaskan variabel terikat. Sedangkan sisanya 45,8%
lainnya dijelaskan oleh variabel lain di luar model.

4.7.

Pembahasan Terhadap Hasil Uji Hipotesis

4.7.1. Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap


Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah
Hasil diatas menunjukkan adanya pengaruh antara kompetensi Sumber
Daya

Manusia

terhadap

kualitas

Laporan

Keuangan

Pemerintah,

ini

menunjukkan hipotesis 1 diterima. Hal ini berarti semakin baik kompetensi


sumber daya manusia, maka akan meningkatkan kualitas laporan keuangan
daerah. Ini sesuai dengan penelitian Wati, dkk (2014) dan Ihsanti (2014) yang
menyatakan bahwa kompetensi sumber daya manusia berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kualitas laporan keuangan. Hasil penelitian ini membuktikan
bahwa kompetensi sumber daya manusia pada Pemerintah Kota Ternate juga
berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan, yang sama halnya dengan
penelelitian terdahulu yang dilakukan pada Pemerintah Kab/Kota lain di

67

Indonesia. Hal ini dikarenakan dengan adanya pengetahuan, keahlian, dan


perilaku yang dimiliki oleh sumber daya manusia, maka tugas yang dibebankan
dapat dilaksanakan dan diselesaikan secara profesional, efektif dan efisien.
Teori stewardship menyatakan bahwa manajemen organisasi sebagai
stewards/penatalayanan, akan bertindak dengan penuh kesadaran, arif dan
bijaksana bagi kepentingan organisasi. Hal ini berarti bahwa pegawai pada
SKPD di Kota Ternate telah bekerja dengan cukup baik dalam melayani
masyarakat, salah satu pelayanannya dengan membuat laporan keuangan yang
berkualitas.
Umur, pendidikan terakhir yang ditempuh, dan lama bekerja seorang
pegawai

SKPD

khususnya

bendahara

dan

PPK

dapat

mempengaruhi

kompetensi sumber daya manusia. Ini karena bila seorang pegawai dengan
umur yang masih muda diberi suatu tugas, ia dapat menyelesaikannya dengan
baik. Begitupun dengan pendidikan terakhir yang ditempuh, jika seorang pegawai
mempunyai pendidikan terakhir dengan sesuai dengan apa yang dunia kerja
yang ia hadapi, maka lebih gampang dan lebih mudah untuk menyesuaikan dan
tentunya hasil pekerjaannya akan lebih baik. Demikian dengan lama bekerja, jika
seorang pegawai telah lama bekerja pada suatu SKPD, maka pengalamannya
juga semakin banyak tapi semakin lama seorang pegawai bekerja berarti umur
pegawai tersebut akan bertambah, yang mana akan mempengaruhi pekerjaan
yang dilakukan. Hal ini juga dinyatakan oleh Wati, dkk (2014) bahwa dengan
adanya kompetensi sumber daya manusia mendorong terwujudnya laporan
keuangan yang berkualitas yang bebas dari salah saji material dan pengertian
yang menyesatkan.

68

4.7.2. Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah


Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah
Hasil diatas menunjukkan adanya pengaruh antara penerapan Standar
Akuntansi Pemerintah terhadap kualitas Laporan Keuangan Pemerintah, ini
menunjukkan hipotesis 2 juga diterima. Hal ini berarti semakin baik penerapan
standar akuntansi pemerintah maka kualitas laporan keuangan akan semakin
meningkat.

Hal ini sesuai dengan penelitian Adhi dan Suhardjo (2013) dan

Lasoma (2013) yang menyatakan bahwa penerapan standar akuntansi


pemerintah berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas laporan
keuangan. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas informasi laporan
keuangan adalah penyusunan laporan keuangan yang berpedoman pada
standar akuntansi pemerintah.
Dengan adanya kejelasan standar akuntansi pemerintahan yang
dipakai, maka akan dihasilkan laporan keuangan yang berkualitas. Standar
akuntansi pemerintahan menjadi acuan yang digunakan pegawai negeri sipil
(PNS) khususnya pegawai penyusun laporan keuangan, dalam hal ini bendahara
dan PPK dalam menyusun laporan keuangan pemerintah. SAP yang digunakan
masih SAP dari kas menuju akrual atau berdasarkan PP 24 Tahun 2005, yang
mana ada 11 Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintah (PSAP). Laporan
keuangan yang baik, tentunnya pencatatannya harus berdasarkan PSAP yang
ada pada standar akuntansi pemerintah. Hal ini juga dinyatakan oleh Adhi dan
Suhardjo (2013) bahwa dengan diterapkannya standar akuntansi pemerintahan
diharapkan dapat mengurangi kesalahan dan kecurangan dalam pengolaan
keuangan daerah dan juga melalui penerapan standar akuntansi pemerintahan
yang baik maka pengelolaan keuangan dapat dipertanggungjawabkan sehingga
kualitas laporan keuangan akan dapat ditingkatkan.
69

4.7.3. Pengaruh Sistem Pengendalian Internal Pemerintah


Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah
Hasil diatas menunjukkan adanya pengaruh antara sistem pengendalian
internal pemerintah terhadap kualitas Laporan Keuangan Pemerintah, ini
menunjukkan hipotesis 3 juga diterima. Hal ini berarti semakin baik kompetensi
sumber daya manusia, maka akan meningkatkan kualitas laporan keuangan
daerah. Hal ini sesuai dengan penelitian Nurillah (2014) dan Irwan (2011) yang
menyatakan bahwa sistem pengendalian internal berpengaruh terhadap kualitas
laporan keuangan. Dengan sistem pengendalian intern yang berkualitas maka
pelaksanaan pengelolaan keuangan daerah bisa terhindar dari penyelewengan.
Dalam menciptakan lingkungan pengendalian, penilaian risiko, aktivitas
pengendalian, informasi dan komunikasi dan pemantauan yang efektif, seorang
pimpinan di SKPD harus menetapkan aturan mengenai perilaku dan stndar
etika pegawai dilingkungan kantornya, adanya pembagian kewenangan dan
tanggung jawab pegawai SKPD, selain itu Pimpinan SKPD perlu melakukan
pemeriksaan mendadak terhadap catatan akuntansi, fisik kas, dan barang SKPD
lainnya secara terus menerus. Jika pengendalian internal tidak berjalan dengan
baik, maka sangat bisa dipastikan bahwa akan ada penyelewengan. Itu berarti
akan berimplikasi pada kualitas laporan keuangan.

BAB V
PENUTUP

5.1.

Kesimpulan
70

Penelitian ini meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas


laporan keuangan pemerintah. Penelitian ini merupakan penelitian yang
berkelanjutan, yang mana perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian
sebelumnya adalah pada lokasi penelitian. Variabel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah variabel independen dan variabel dependen. Variabel
independen adalah Kompetensi Sumber Daya Manusia, Penerapan Standar
Akuntansi Pemerintah dan Sistem Pengendalian Internal. Sedangkan variabel
dependen adalah Kualitas Laporan Keuangan. Alat analisis yang digunakan
adalah analisis regresi linear berganda dengan menggunakan bantuan program
SPSS. Data kuesioner yang terpakai pada penelitian ini adalah sebanyak 84
kuesioner.
Berdasarkan hasil analisis dan pengujian hipotesis, maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Kompetensi sumber daya manusia berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kualitas laporan keuangan. Ini berarti bahwa semakin baik
kompetensi yang dimiliki oleh bendahara dan PPK selaku pegawai
yang terlibat dalam penyusunan laporan keuangan maka semakin
baik pula laporan keuangan yang dihasilkan.
2. Penerapan standar akuntansi pemerintah berpengaruh terhadap
kualitas laporan keuangan. Laporan keuangan akan semakin
berkualitas

bila

penyajiannya

mengikuti

standar

akuntansi

pemerintah, dalam hal ini PP 24 Tahun 2005 tentang SAP.

3. Sistem pengendalian internal pemerintah berpengaruh terhadap


kualitas laporan keuangan. Dengan sistem pengendalian internal
yang berkualitas maka pelaksanaan pengelolaan keuangan daerah

71

bisa terhindar dari penyelewengan, dan bisa menghasilkan laporan


keuangan yang berkualitas.

5.2.

Keterbatasan Penelitian
Pada penelitian ini terdapat beberapa keterbatasan, antara lain:
1. Sampel pada penelitian hanya terbatas pada SKPD di Kota Ternate,
tidak pada SKPD di Kab/Kota lain di wilayah Provinsi Maluku Utara
dan responden pada penelitian ini hanya bendahara dan PPK, tidak
semua staf bagian keuangan yang terlibat

langsung dalam

penyusunan laporan keuangan dijadikan sebagai responden.


2. Penelitian ini menguji tiga faktor yang mempengaruhi kualitas laporan
keuangan, dan mempunyai pengaruh sebesar 54,2% dan sisanya
dipengaruhi oleh faktor lain.

5.3.

Saran
Berdasarkan kesimpulan dan keterbatasan penelitian yang telah

dikemukakan dapat diberikan beberapa rekomendasi yang berupa saran-saran


sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi Pemerintah dan peneliti
selanjutnya. Saran-saran dari peneliti adalah sebagai berikut:
1. Bagi Pemerintah Kota Ternate
a)

Agar lebih meningkatkan kompetensi dari pegawai, khususnya pegawai bagian


keuangan. Dengan melakukan pelatihan tentang penyusunan laporan keuangan
daerah dan juga melakukan tes kemampuan penyusunan laporan keuangan
setiap 6 bulan sekali, agar bisa diketahui pegawai mana yang mempunyai

72

kemampuan lebih dan kemampuan yang masih kurang dalam hal menyusun
laporan keuangan.
b)

Agar kedepannya untuk perekrutan pegawai baru, agar melihat latar belakang
pendidikan. Bila pegawai bagian keuangan yang diterima berlatar belakang basic
akuntansi, maka lebih gampang untuk penyesuaiannya. Tapi bila latar belakang
pendidikannya bukan basic akuntansi, bisa dipastikan butuh waktu untuk
menyesuaikan dengan pekerjaannya.
2. Bagi peneliti selanjutnya

a)

Agar penelitian yang dilakukan nanti, dapat ditambah sampel penelitiannya. Yang
tidak hanya pada SKPD Kota Ternate, tapi juga pada SKPD Kab/Kota lain di
wilayah Maluku Utara. Atau bisa juga melihat perbedaan antara dua atau tiga
SKPD pada Kab/Kota di Maluku Utara.

b)

Penelitian ini dapat dilakukan dengan menambahkan variabel lain yang tidak
masuk dalam penelitian ini. Misalnya pemanfaatan teknologi informasi.

DAFTAR PUSTAKA

Adhi, D.K. & Suhardjo, Y. 2013. Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi


Pemerintahan dan Kualitas Aparatur Pemerintah Terhadap Kualitas
Laporan Keuangan studi kasus pada Pemerintah Kota Tual. STIE
Semarang. Kota Semarang.

73

Azlim, dkk. 2012. Pengaruh Penerapan Good Governance dan Standar


Akuntansi Pemerintahan Terhadap Kualitas Informasi Keuangan SKPD di
Kota Banda Aceh. Universitas Syiah Kuala. Kota Banda Aceh.
BAPPEDA Kota Ternate. 2014. Monografi Kota Ternate. Kota Ternate.
BPK Perwakilan Provinsi Maluku Utara. 2011-2013. Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah Kota Ternate. Kota Ternate.
Dagong, S.I. 2013. Pengaruh Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) Terhadap
Kualitas Laporan Keuangan Kota Gorontalo studi kasus DPPKAD Kota
Gorontalo. Universitas Negeri Gorontalo. Kota Gorontalo.
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi
keenam. Semarang : Badan Penerbit UNDIP.
Ihsanti, E. 2014. Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia dan Penerapan
Sistem Akuntansi Keuangan Daerah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan
Daerah studi empiris pada SKPD Kabupaten Lima Puluh Kota. Universitas
Negeri Padang. Kota Padang.
Irwan, D. 2011. Pengaruh Penerapan Sistem Pengendalian Internal Pemerintah,
Kompetensi Sumber Daya Manusia, dan Penerapan Standar Akuntansi
Pemerintah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi
Sumatera Barat. Universitas Negeri Padang. Kota Padang.
Kusuma, M.I.Y. 2013. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat
Penerapan Akuntansi Akrual Pada Pemerintah.Universitas Diponegoro.
Kota Semarang.
Lasoma, V.A. 2013. Pengaruh Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) Terhadap
Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah dada Dinas Pendapatan
dan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Kabupaten Gorontalo Utara.
Universitas Negeri Gorontalo. Kota Gorontalo.
Nurillah, A.S. 2014. Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia, Penerapan
Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD), Pemanfaatan Teknologi
Informasi, dan Sistem Pengendalian Intern Terhadap Kualitas Laporan
Keuangan Pemerintah Daerah Studi Empiris Pada SKPD Kota Depok.
Universitas Diponegoro. Kota Semarang.
-------------------, Peraturan Pemerintah N0. 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan
Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintahan.

74

-------------------, Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005 tentang Standar


Akuntansi Pemerintah.
-------------------, Peraturan Pemerintah No. 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah.
Permadi, A.D. 2013. Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan
Pemerintah Daerah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah
Daerah. Universitas Widyatama. Kota Bandung.
-------------------, Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara.
-------------------, Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah
Daerah.
Wati, K.D. dkk. 2014. Pengaruh Kompetensi SDM, Penerapan SAP, dan Sistem
Akuntansi Keuangan Daerah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan
Daerah, Universitas Pendidikan Ganesha, Kota Singaraja.
Windiastuti, R. 2013. Pengaruh Sumber Daya Manusia Bidang Akuntansi dan
Sistem Pengendalian Internal Terhadap Kualitas Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah Studi Kasus Pada DPPKD Kota Bandung. Universitas
Widyatama. Kota Bandung.
Zuliarti. 2012. Pengaruh Kapasitas Sumber Daya Manusia, Pemanfaatan
Teknologi Informasi, dan Pengendalian Intern Akuntansi Terhadap Nilai
Informasi Pelaporan Keuangan Pemerintah Studi Pada Pemerintah
Kabupaten Kudus. Universitas Muria Kudus. Kabupaten Kudus.

75

Lampiran 1.
KUESIONER PENELITIAN

Petunjuk Pengisian Kuesioner


Kuesioner penelitian yang berjudul Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia,
Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah dan Sistem Pengendalian Internal Pemerintah
Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah (Studi Kasus pada SKPD Kota Ternate)
ini terbagi menjadi dua bagian. Bagian pertama mengenai identitas responden, bagian
kedua berisi daftar pernyataan mengenai kualitas laporan keuangan, mengenai kompetensi
sumber daya manusia, dan penerapan standar akuntansi pemerintah.
BAGIAN SATU : IDENTITAS RESPONDEN
Dimohon dengan hormat Bapak/Ibu untuk mengisi identitas secara lengkap (kecuali nama
boleh tidak diisi), dan memberi tanda silang (X) atau melingkari jawaban yang sesuai. Setiap
pertanyaan hanya berisi satu jawaban.
Nama (boleh tidak diisi)

..................................................

Jenis kelamin

a. Pria

Usia

............. tahun

Unit Kerja

...................................................

Pendidikan Terakhir

a. SMA/SMK

b. D3

d. S2

e. S3

b. Wanita

Jurusan/Program Studi

Lama bekerja

...... tahun ..... bulan

1.

c. S1

Pelatihan/Diklat tentang
akuntansi yang pernah diikuti

2.
3.
4.
5.

*Untuk Jurusan/Program Studi, jika SMA/SMK sebutkan jurusan yang diambil (misalnya SMA
mengambil jurusan IPA). Dan untuk D3, S1, dst sebutkan juga jurusan/program studi yang diambil.

78

BAGIAN DUA : VARIABEL TERIKAT DAN VARIABEL BEBAS


Berilah tanda ceklis () pada salah satu pilihan jawaban sesuai dengan pemahaman dari
Bapak/ Ibu.
SL

= Selalu

SR

= Sering

KK

= Kadang-Kadang

JR

= Jarang

TP

= Tidak Pernah

Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah (Y)

No
A.

Relevan

1.

Laporan keuangan yang disusun sesuai dengan


Standar Akuntansi Pemerintahan
Informasi dalam Laporan keuangan yang dihasilkan
dapat digunakan untuk mengoreksi

2.

SL

SR

KK

JR

TP

(5)

(4)

(3)

(2)

(1)

Pernyataan

keputusan pengguna dimasa lalu (feedback


value).

3.

Informasi dalam Laporan keuangan yang dihasilkan


dapat digunakan sebagai alat untuk memprediksi
kejadian pada masa yang akan datang (predictive
value)

4.

Laporan Keuangan disajikan secara tepat waktu


sehingga dapat digunakan sebagai bahan dalam
pengambilan keputusan saat ini.

5.

Informasi dalam laporan keuangan dibuat secara


lengkap, yaitu mencakup semua informasi akuntansi
yang dapat digunakan dalam mengambil keputusan.

B.

Andal

6.

Informasi yang dihasilkan dari laporan keuangan SKPD


telah menggambarkan dengan jujur transaksi dan
peristiwa lainnya yang seharusnya disajikan dalam
laporan keuangan.

7.

Informasi yang dihasilkan dari laporan keuangan SKPD


bebas dari pengertian yang menyesatkan dan
kesalahan yang bersifat material.

79

8.

9.

Informasi yang disajikan oleh SKPD teruji


kebenarannya
Informasi yang dihasilkan dalam laporan keuangan
SKPD telah memenuhi kebutuhan
para pengguna dari laporan keuangan pemerintah.

10.

Informasi yang dihasilkan dalam laporan keuangan


SKPD tidak berpihak pada kepentingan pihak tertentu.

No
C.

SL

SR

KK

JR

TP

(5)

(4)

(3)

(2)

(1)

SL

SR

KK

JR

TP

(5)

(4)

(3)

(2)

(1)

Pernyataan
Dapat Dibandingkan
Informasi yang termuat dalam laporan

11.

keuangan dapat dibandingkan dengan laporan


keuangan periode sebelumnya

12.

SKPD menggunakan kebijakan akuntansi yang


berpedoman pada Standar Akuntansi Pemerintahan

13.

SKPD menggunakan kebijakan akuntansi yang sama


dari tahun ketahun.

D.

Dapat Dipahami
Informasi yang dihasilkan dari laporan

14.

keuangan SKPD secara jelas sehingga dapat


dipahami oleh pengguna
Informasi yang dihasilkan dari laporan

15.

keuangan SKPD disajikan dalam bentuk serta


istilah yang disesuiakan dengan batas pemahaman
para pegguna
Laporan Keuangan disusun secara sistematis

16.
sehingga muda dimengerti
Sumber: Irwan, 2011

Kompetensi Sumber Daya Manusia (X1)

No
A.

Pernyataan
Pengetahuan (Knowledge)

80

1.

Saya memahami tugas pokok, fungsi dan uraian tugas


sebagai staf keuangan dengan baik.

2.

Saya memiliki pemahaman teknis pekerjaan yang


dilakukan dengan baik.

3.

Saya memahami siklus akuntansi dengan baik


Saya memahami Peraturan Pemerintah No. 24

4.

tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemeritahan


dengan baik
Saya sering membaca literatur berupa jurnal
akuntansi dan buku-buku akuntansi dalam

5.
rangka meng-Upgdrade pengetahuan saya
dibidang akuntansi.
Saya memahami Peraturan Pemerintah No.8
6.

Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan Dan


Kinerja Instansi Pemerintah dengan baik

B.

Keahlian (Skill)

7.

Saya mampu membuat jurnal untuk setiap transaksi


dengan benar.

No

SL

SR

KK

JR

TP

(5)

(4)

(3)

(2)

(1)

Pernyataan

8.

Saya mampu memposting jurnal ke dalam buku besar

9.

Saya mampu menyusun dan menyajikan Neraca


dengan baik

10.

Saya mampu menyusun dan menyajikan Laporan


Realisasi Anggaran dengan baik

11.

Saya mampu menyusun dan menyajikan Catatan atas


laporan keuangan dengan baik

12.

Saya mampu menyusun dan menyajikan Laporan Arus


Kas dengan Baik
Saya mengikuti pelatihan terkait dengan

13.
penatausahaan laporan keuangan
C.

Perilaku (Attitude)

14.

Saya bekerja dengan mengedepankan etika dan kode


etik sebagai seorang akuntan

81

15.

Saya menolak setiap intervensi dari atasan yang dapat


menimbulkan pelanggaran terhadap peraturan.
Saya bekerja berdasarkan praktik yang dapat

16.
diterima secara umum
17.

Saya memberikan keteladanan kepada staf lain dalam


bersikap dan bertingkah laku sebagai seorang akuntan.

18.

Saya menolak setiap gratifikasi yang berhubungan


dengan tugas dan tanggungjawab saya sebagai staf
keuangan.
Saya mendukung penerapan prinsip-prinsip

19.
akuntansi dan estimasi yang konservatif.
Sumber: Irwan, 2011

Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah (X2)

No

SL

SR

KK

JR

TP

(5)

(4)

(3)

(2)

(1)

SL

SR

KK

JR

TP

(5)

(4)

(3)

(2)

(1)

Pernyataan
PSAP No. 01 tentang Penyajian laporan

A.
Keuangan
SKPD telah menerapkan basis akrual untuk
1.
mengakui aset
SKPD telah menerapkan basis Kas untuk
2.
mengakui, pendapatan, belanja, dan pembiayaan
SKPD telah menerapkan basis akrual untuk
3.
mengakui kewajiban, dan ekuitas
PSAP No. 02 tentang Laporan Realisasi
B.
Anggaran
Laporan Realisasi Anggaran disusun dan
4.

disajikan dengan menggunakan akuntansi


berbasis kas
SKPD telah mencatat pendapatan berdasarkan

5.
asas bruto.
No

Pernyataan

82

SKPD mengakui belanja saat tejadinya


6.
pengeluaran dari rekening kas umum daerah.
7.

Penerimaan pembiayaan diakui ada saat diterima pada


rekenin kas umum daerah

C.

PSAP No. 03 tentang Laporan Arus Kas

8.

SKPD telah menyusun dan menyajikan laporan Arus


Kas sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan
(SAP).
SKPD telah menggunakan metode langsung

9.
dalam melaporkan arus kas dari aktivitas operasi.
PSAP No. 04 tentang Catatan atas Laporan
D.
Keuangan
SKPD selalu menyajikan Catatan atas laporan
10.
keuangan pada setiap periode pelaporan.
Catatan atas laporan keuangan SKPD telah
11.

menyajikan informasi secara lengkap tentang


penjelasan pos-pos dalam laporan keuangan.

E.

PSAP No. 05 tentang Akuntansi Persediaan

12.

Persediaan diakui pada saat diterima atau hak


kepemilikannya dan/atau kepenguasaannya
berpindah.

13.
F.

Pada akhir periode akuntansi, persedian dicatat


berdasarkan hasil inventarisasi fisik.
PSAP No. 06 tentang Akuntansi Investasi

14.

Kas yang telah dikeluarkan baru diakui sebagai


investasi setelah manfaat ekonomi potensi di masa
yang akan datang dapat diperoleh dan nilai perolehan
investasi dapat diukur.

15.

Penilaian investasi atas kepemilikan kurang dari 20%


menggunakan metode biaya.
Penilaian investasi atas kepemilikan lebih dari

16.
50% menggunakan metode ekuitas.
17.

Penilaian investasi atas kepemilikan nonpermanen


menggunakan metode nilai bersih yang direalisasikan.

83

G.

PSAP No. 07 tentang Akuntansi Aset Tetap

18.

SKPD telah mencatat/ menilai aset tetap sebesar biaya


perolehannya.
PSAP No. 08 tentang Akuntansi Konstruksi

H.
dalam Pengerjaan
Pemerintah/SKPD telah mengungkapkan
19.

informasi mengenai konstruksi dalam pengerjaan pada


akhir periode akuntansi
Konstruksi dalam pengerjaan dipindahkan ke
aset tetap yang bersangkutan setelah pekerjaan

20.
konstruksi tersebut dinyatakan selesai dan siap
digunakan sesuai dengan tujuan perolehannnya.
I.
21.

PSAP No. 09 tentang Akuntansi Kewajiban


SKPD telah mengakui kewajiban pada saat dana
pinjaman diterima dan/atau pada saat kewajiban timbul.
SKPD telah mencatat kewajiban sebesar nilai

22.
nominal.
J.

PSAP No. 10 tentang Koreksi Kesalahan

23.

SKPD melakukan koreksi terhadap setiap kesalahan


yang ditemukan berdasarkan SAP
PSAP No. 11 tentang Laporan Keuangan

K.
Konsolidasi
24.

Laporan keuangan konsolidasi pada pemerintah


daerah sebagai entitas pelaporan telah mencakup
laporan keuangan dari semua entitas akuntansi

Sumber: Irwan, 2011

Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (X3)


No

SL

SR

KK

JR

TP

(5)

(4)

(3)

(2)

(1)

Pernyataan

A.

Lingkungan Pengendalian

1.

Pimpinan menetapkan aturan mengenai perilaku dan


stndar etika pegawai.

84

2.

SKPD telah memiliki stndar kompetensi untuk setiap


tugas dan fungsi pada masing-masing posisi dalam
instansi.
Struktur organisasi SKPD telah menggambarkan

3.

pembagian kewenangan dan tanggung jawab pegawai


SKPD.

4.

Pimpinan memberikan wewenang kepada pegawai


yang tepat sesuai dengan tingkat tanggungjawabnya
dalam rangka pencapaian tujuan Instansi Pemerintah

5.

Pimpinan Instansi Pemerintah mengambil tindakan


tegas atas pelanggaran kebijakan, prosedur, atau
aturan perilaku

6.

Dalam waktu yang tidak ditentukan Pimpinan SKPD


melakukan pemeriksaan mendadak terhadap catatan
akuntansi, fisik kas, dan barang SKPD.
Pimpinan SKPD secara terus menerus melakukan

7.
penilaian terhadap kualitas pengendalian intern SKPD.
B.

Penilaian Risiko

8.

Pimpinan melakukan analisis risiko secara lengkap dan


menyeluruh terhadap kemungkinan timbulnya
pelanggaran terhadap sistem akuntansi.
Pimpinan memiliki rencana pengelolaan atau

9.

mengurangi risiko pelanggaran terhadap sistem dan


prosedur akuntansi.

C.

Aktivitas Pengendalian

10.

Transaksi yang dientri dan diproses kedalam komputer


adalah seluruh transaksi yang telah diotorisasi

11.

Kebijakan dan prosedur pengamanan fisik atas aset


telah ditetapkan dan diimplementasikan dengan baik

12.

Pengeluaran uang pada SKPD telah didokumentasikan


pada bukti pengeluaran kas yang telah diberi nomor
urut tercetak.

13.

Pegawai dan atasan memahami tujuan dari kegiatan


Pengendalian

14.

Instansi Pemerintah telah mengembangkan rencana


untuk identifikasi dan pengamanan aset infrastuktur
Peralatan dan persediaan disimpan ditempat yang

15
diamankan secara fisik dan dilindungi dari kerusakan

85

D.

16.

Informasi dan Komunikasi


Pengguna anggaran/pemegang kas pada masingmasing SKPD telah menyampaikan Surat
Pertanggungjawaban (SPJ) tepat pada waktunya.
Informasi disediakan tepat waktu, memungkinkan

17.
untuk dilakukan tindakan korektif secara tepat.
18.

Saluran komunikasi berkelanjutan, terbuka dan efektif


dengan masyarakat, rekanan, dan Aparat pengawas
intern dalam memberikan masukan signifikan.

E.

Pemantauan

19.

Sebagai tindak lanjut dari penilaian terhadap kualitas


pengendalian intern, SKPD telah melakukan perbaikan
pengendalian intern.

20.

SKPD selalu menindaklanjuti setiap hasil temuan dan


saran yang diberikan oleh BPK/Inspektorat.
Pimpinan mereviu dan mengevaluasi temuan yang

21.
menunjukan adanya kelemahan dan perlu perbaikan.

Lampiran 2. Tabulasi Data X1


Kompetensi Sumber Daya Manusia
Resp.

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17

X1.1

X1.
2

X1.
3

X1.
4

X1.
5

X1.
6

X1.
7

X1.
8

X1.
9

X1.10

X1.11

X1.12

X1.13

X1.14

X1.15

5
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5

5
5
5
5
5
4
4
3
4
5
5
5
5
5
5
4
4

5
5
5
4
4
5
5
3
4
5
5
5
5
4
4
4
5

4
5
5
4
5
4
4
3
5
5
5
5
4
4
4
3
4

4
5
5
4
4
4
4
3
4
4
5
5
4
4
4
4
4

4
5
5
5
4
4
4
3
3
5
5
5
4
4
4
3
4

4
5
5
5
3
3
3
4
4
3
5
5
5
4
3
3
4

4
5
5
5
4
4
4
4
5
4
5
5
5
4
3
4
4

4
5
5
5
4
4
4
4
4
4
5
5
5
4
4
3
5

4
5
4
5
4
4
4
4
5
5
5
5
5
4
4
4
5

4
5
4
5
4
4
4
4
4
5
5
5
4
4
4
4
5

4
5
5
5
4
4
4
4
4
5
5
5
4
4
5
3
5

4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
4
3
4
4
4

4
5
5
5
5
5
5
4
4
5
5
5
5
4
3
3
4

4
5
4
5
5
5
5
3
4
2
5
5
5
4
3
4
5

86

X1.

4
5
3
5
5
5
5
4
3
5
5
5
4
4
4
3
5

18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61

5
3
5
5
5
5
5
5
5
5
5

5
3
4
5
5
5
5
5
5
5
5

5
3
3
5
5
5
5
5
5
5
5

5
3
3
5
5
5
5
5
5
5
5

4
4
4
5
5
5
4
5
4
5
5

5
4
3
5
5
5
5
5
5
5
5

5
4
4
5
5
5
4
5
5
5
5

5
3
3
5
5
5
5
5
5
5
5

5
3
4
5
5
5
4
5
5
5
5

5
4
4
5
5
5
4
5
5
5
5

5
4
5
5
5
5
4
5
5
5
5

1
4
4
5
5
5
4
5
5
5
5

5
2
4
5
5
5
4
4
3
5
5

1
4
4
5
5
5
5
5
5
5
5

5
3
4
1
1
1
2
5
3
5
5

5
3
4
5
5
5
5
5
4
5
5

87

62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84

Lampiran 2. Tabulasi Data X2

Res
p.

Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan


X2
.1

X2
.2

X2
.3

X2
.4

X2
.5

X2
.6

X2
.7

X2
.8

X2
.9

X2.
10

X2.
11

X2.
12

X2.
13

X2.
14

X2.
15

X2.
16

X2.
17

X2.
18

X2.
19

10

11

12

13

14

15

88

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

39

40

41

42

43

44

45

46

47

48

49

50

51

52

53

54

55

56

57

58

59

89

60

61

62

63

64

65

66

67

68

69

70

71

72

73

74

75

76

77

78

79

80

81

82

83

84

Lampiran 2. Tabulasi Data X3


Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
Resp

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13

X3.
1

X3.
2

X3.
3

X3.4

X3.
5

X3.
6

X3.
7

X3.
8

X3.
9

X3.
10

X3.
11

X3.
12

X3.
13

X3.
14

X3.
15

X3.
16

X3.
17

4
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
4

3
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
3

3
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
4

3
5
5
5
5
5
5
3
5
5
5
5
3

3
5
4
5
5
5
5
3
5
5
5
5
4

4
5
4
5
5
5
5
3
5
5
5
5
4

3
5
4
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5

4
5
4
5
5
5
5
3
5
4
5
5
5

4
5
4
5
5
5
5
3
5
3
5
5
5

4
5
5
5
5
5
5
3
5
5
5
5
5

4
5
4
5
5
5
5
3
4
5
5
5
3

4
5
5
5
4
4
4
3
5
5
5
5
4

4
5
5
5
5
5
5
3
5
5
5
5
5

4
4
4
5
5
5
5
3
5
5
5
5
4

3
5
5
5
5
5
5
3
4
5
5
5
4

3
5
5
5
5
5
5
3
4
5
5
5
4

3
5
5
5
5
5
5
3
4
5
5
5
4

90

14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28

5
5
5
5
2
5
5
5
5
5
5
5
4
5
5

5
4
3
4
5
5
4
5
5
5
5
5
5
5
5

5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
5
5

5
5
4
4
5
4
4
5
5
5
5
5
4
5
5

5
4
4
4
4
4
4
5
5
5
5
5
5
5
5

5
5
3
3
4
4
4
5
5
5
5
5
5
5
5

4
5
5
3
5
3
4
5
5
5
5
5
5
5
5

4
5
3
3
5
4
3
5
5
5
5
5
5
5
5

4
5
5
4
5
3
3
5
5
5
5
5
5
5
5

5
5
5
5
5
4
4
5
5
5
4
5
5
5
5

5
5
5
5
5
4
4
5
5
5
5
5
5
5
5

4
5
5
5
1
4
4
5
5
5
5
5
5
5
5

5
4
5
5
5
4
4
5
5
5
5
5
5
5
5

5
4
5
5
5
4
4
5
5
5
5
5
5
5
5

5
5
5
5
5
4
4
5
5
5
5
5
5
5
5

4
5
5
5
5
4
4
5
5
5
5
5
5
5
5

4
5
4
4
4
4
4
5
5
5
5
5
5
5
5

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

39

40

41

42

43

44

45

46

47

48

49

50

51

52

53

54

55

56

57

91

58

59

60

61

62

63

64

65

66

67

68

69

70

71

72

73

74

75

76

77

78

79

80

81

82

83

84

Lampiran 2. Tabulasi Data Y


Resp
.

Ratarata

Kualitas Laporan Keuangan


Y.1

Y.2

Y.3

Y.4

Y.5

Y.6

Y.7

Y.8

Y.9

Y.10

Y.11

Y.12

Y.13

Y.14

Y.15

Y.16

61

3.81

72

4.50

66

4.13

69

4.31

72

4.50

71

4.44

68

4.25

62

3.88

80

5.00

10

80

5.00

92

11

78

4.88

12

74

4.63

13

67

4.19

14

72

4.50

15

76

4.75

16

62

3.88

17

70

4.38

18

50

3.13

19

50

3.13

20

71

4.44

21

74

4.63

22

72

4.50

23

73

4.56

24

75

4.69

25

80

5.00

26

78

4.88

27

80

5.00

28

77

4.81

29

70

4.38

30

69

4.31

31

70

4.38

32

70

4.38

33

75

4.69

34

57

3.56

35

69

4.31

36

65

4.06

37

69

4.31

38

75

4.69

39

75

4.69

40

78

4.88

41

78

4.88

42

69

4.31

43

77

4.81

44

64

4.00

45

66

4.13

46

69

4.31

47

65

4.06

48

80

5.00

49

71

4.44

50

78

4.88

51

77

4.81

52

80

5.00

53

73

4.56

54

76

4.75

55

80

5.00

93

56

77

4.81

57

78

4.88

58

80

5.00

59

77

4.81

60

70

4.38

61

80

5.00

62

79

4.94

63

52

3.25

64

65

4.06

65

62

3.88

66

77

4.81

67

77

4.81

68

73

4.56

69

74

4.63

70

75

4.69

71

78

4.88

72

74

4.63

73

67

4.19

74

72

4.50

75

76

4.75

76

62

3.88

77

70

4.38

78

50

3.13

79

50

3.13

80

71

4.44

81

66

4.13

82

69

4.31

83

72

4.50

84

71

4.44

94

Lampiran 3.1. Uji Validitas - Kompetensi Sumber Daya


Manusia
Correlations
X1

X
1

X
2

X
3

X
4

X
5

Pearson
Correlati
on
Sig. (2tailed)
N

84

Pearson
Correlati
on

.
60
7**
.
00
0

Sig. (2tailed)

X
7

X
8

.
68
9

X8
.
23
0*
.
03
5

X9
.
30
3**
.
00
5

X1
0
.
12
2
.
27
0

X1
1
.
36
0**
.
00
1

X1
2
.
08
7
.
43
0

X1
3
.
24
4*
.
02
5

X1
4
.
19
5
.
07
5

X1
5
.
08
9
.
42
0

X1
6
.
41
5**
.
00
0

X1
7
.
60
5**
.
00
0

X1
8
.
14
2
.
19
7

X1
9
.
47
3**
.
00
0

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

.
21
8*
.
04
7

.
22
1*
.
04
3

.
41
6**
.
00
0

.
33
8**
.
00
2

.
41
4**
.
00
0

.
13
7
.
21
5

.
24
6*
.
02
4

.
15
9
.
14
9

.
33
7**
.
00
2

.
33
1**
.
00
2

.
16
4
.
13
6

.
58
9**
.
00
0

.
70
0**
.
00
0

.
33
3**
.
00
2

.
58
6**
.
00
0

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

.
51
4**
.
00
0

.
18
3
.
09
6

.
18
0
.
10
1

.
49
5**
.
00
0

.
45
8**
.
00
0

.
57
2**
.
00
0

.
22
3*
.
04
2

.
38
7**
.
00
0

.
16
2
.
14
0

.
33
8**
.
00
2

.
31
6**
.
00
3

.
14
2
.
19
6

.
59
4**
.
00
0

.
59
1**
.
00
0

.
16
9
.
12
4

.
49
5**
.
00
0

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

.
58
8**
.
00
0

.
66
7**
.
00
0

.
40
3**
.
00
0

.
51
4**
.
00
0

.
65
4**
.
00
0

.
21
8*
.
04
6

.
23
4*
.
03
2

.
12
0
.
27
8

.
32
0**
.
00
3

.
26
3*
.
01
6

84

84

84

84

84

84

84

84

.
70
**
9
.
00
0

.
30
**
7
.
00
5

.
22
9*
.
03
6

.
41
**
5
.
00
0

.
10
1
.
36
2

.
08
4
.
44
7

84

84

84

84

84

.
36
3**
.
00
1

.
51
8**
.
00
0

.
51
0**
.
00
0

.
30
9**
.
00
4

84

84

84

.
68
**
7
.
00
0

.
73
**
7
.
00
0

84

X3
.
55
2**
.
00
0

X4
.
23
2*
.
03
4

X5
.
01
7
.
88
0

X6

84

84

84

.
60
3**
.
00
0

.
32
6**
.
00
2

84

84

84

Pearson
Correlati
on

.
55
2**
.
00
0

.
60
3**
.
00
0

84

84

84

Pearson
Correlati
on

.
23
2*
.
03
4

.
32
6**
.
00
2

.
51
4**
.
00
0

84

84

84

84

Pearson
Correlati
on

.
01
7
.
88
0

.
21
8*
.
04
7

.
18
3
.
09
6

.
58
**
8
.
00
0

84

84

84

84

84

.
18
0
.
10
1

.
66
7**
.
00
0

.
70
9**
.
00
0

Sig. (2tailed)

Sig. (2tailed)

Sig. (2tailed)
N

X
6

X7
.
18
7
.
08
9

X2
.
60
7**
.
00
0

-.0
44

Pearson
Correlati
on

-.0
44

Sig. (2tailed)

.
68
9

.
22
1*
.
04
3

84

84

84

84

84

84

Pearson
Correlati
on

.
18
7
.
08
9

.
41
**
6
.
00
0

.
49
**
5
.
00
0

.
40
**
3
.
00
0

.
30
**
7
.
00
5

.
36
**
3
.
00
1

84

84

84

84

84

84

84

Pearson
Correlati
on
Sig. (2tailed)

.
23
0*
.
03
5

.
33
8**
.
00
2

.
45
8**
.
00
0

.
51
4**
.
00
0

.
22
9*
.
03
6

.
51
8**
.
00
0

.
68
7**
.
00
0

Sig. (2tailed)

95

.
115

-.0
25

.
29
7

.
82
4

.
28
5**
.
00
9

.
74
3

.
22
4*
.
04
0

84

84

84

84

84

84

84

.
20
4
.
06
3

.
25
9*
.
01
8

.
22
9*
.
03
6

.
08
5
.
44
0

.
25
7*
.
01
8

.
17
7
.
10
8

.
07
5
.
49
9

.
32
**
4
.
00
3

84

84

84

84

.
21
5*
.
05
0

.
10
1
.
36
2

.
21
5*
.
04
9

.
13
7
.
21
4

84

84

84

84

84

.
04
5
.
68
5

.
24
6*
.
02
4

.
15
6
.
15
7

.
07
9
.
47
4

.
24
0*
.
02
8

84

84

84

84

84

.
41
**
8
.
00
0

.
53
**
9
.
00
0

.
22
9*
.
03
6

.
30
**
4
.
00
5

.
31
**
4
.
00
4

84

84

84

84

84

.
29
9

.
39
**
6
.
00
0

.
33
**
2
.
00
2

.
06
1
.
58
1

.
34
**
7
.
00
1

84

84

84

84

84

.
66
7**
.
00
0

.
60
1**
.
00
0

.
40
7**
.
00
0

.
16
5
.
13
4

.
25
4*
.
02
0

84

84

84

84

84

84

.
311

.
10
7
.
33
2

.
27
4*
.
01
2

.
33
4**
.
00
2

**

.
00
4

.
115

-.0
36

-.0
28
.
79
8

.
31
3**
.
00
4

T
A

X
9

X
10

X
11

X
12

X
13

X
14

X
15

X
16

X
17

84

84

84

84

84

84

84

84

Pearson
Correlati
on

.
30
3**
.
00
5

.
41
4**
.
00
0

.
57
2**
.
00
0

.
65
4**
.
00
0

.
41
5**
.
00
0

.
51
0**
.
00
0

.
73
7**
.
00
0

.
66
7**
.
00
0

84
.
12
2
.
27
0

84
.
13
7
.
21
5

84
.
22
3*
.
04
2

84
.
21
8*
.
04
6

84
.
10
1
.
36
2

84
.
30
9**
.
00
4

84
.
41
8**
.
00
0

84
.
60
1**
.
00
0

84

84

84

84

84

84

84

Pearson
Correlati
on

.
36
0**
.
00
1

.
24
6*
.
02
4

.
38
7**
.
00
0

.
23
4*
.
03
2

.
08
4
.
44
7

.
21
5*
.
05
0

.
53
9**
.
00
0

84

84

84

84

84

84

Pearson
Correlati
on

.
08
7
.
43
0

.
15
9
.
14
9

.
16
2
.
14
0

.
12
0
.
27
8

.
20
4
.
06
3

.
10
1
.
36
2

84

84

84

84

84

Pearson
Correlati
on

.
24
4*
.
02
5

.
33
7**
.
00
2

.
33
8**
.
00
2

.
32
0**
.
00
3

.
25
9*
.
01
8

84

84

84

84

Pearson
Correlati
on

.
19
5
.
07
5

.
33
1**
.
00
2

.
31
6**
.
00
3

84

84

84

Pearson
Correlati
on

.
08
9
.
42
0

.
16
4
.
13
6

.
14
2
.
19
6

84

84

Pearson
Correlati
on

.
41
5**
.
00
0

.
58
9**
.
00
0

84

Pearson
Correlati
on

.
60
**
5
.
00
0
84

Sig. (2tailed)
N
Pearson
Correlati
on
Sig. (2tailed)

Sig. (2tailed)

Sig. (2tailed)

Sig. (2tailed)

Sig. (2tailed)

Sig. (2tailed)

Sig. (2tailed)

Sig. (2tailed)
N

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

.
53
0**
.
00
0

.
50
4**
.
00
0

.
27
7*

.
37
9**
.
00
0

.
31
0**
.
00
4

.
21
5*
.
04
9

.
47
8**
.
00
0

.
48
0**
.
00
0

.
13
6
.
21
7

.
35
3**
.
00
1

84
.
53
0**
.
00
0

84

84
.
63
5**
.
00
0

84
.
34
0**
.
00
2

84
.
03
3
.
76
3

84
.
24
8*
.
02
3

84
.
08
8
.
42
8

84
.
26
5*
.
01
5

84
.
30
1**
.
00
5

84

84
.
17
3

84

84

84

84

84

84

84

84

84

.
40
7**
.
00
0

.
50
4**
.
00
0

.
63
5**
.
00
0

.
34
2**
.
00
1

.
29
0**
.
00
8

.
21
8*
.
04
6

.
05
9
.
59
5

.
47
5**
.
00
0

84

84

84

84

84

84

84

84

84

.
22
9*
.
03
6

.
16
5
.
13
4

.
27
7*

.
34
0**
.
00
2

.
34
2**
.
00
1

.
16
9
.
12
5

.
66
8**
.
00
0

84

84

84

84

84

84

84

84

.
21
5*
.
04
9

.
30
4**
.
00
5

.
25
4*
.
02
0

.
37
9**
.
00
0

.
03
3
.
76
3

.
29
0**
.
00
8

.
16
9
.
12
5

84

84

84

84

84

84

84

84

84

.
13
7
.
21
4

.
31
4**
.
00
4

.
311

.
29
7

.
22
9*
.
03
6

.
00
4

.
31
0**
.
00
4

.
24
8*
.
02
3

.
21
8*
.
04
6

.
66
8**
.
00
0

.
14
5
.
19
0

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

.
82
4

.
08
5
.
44
0

.
04
5
.
68
5

.
29
9

.
10
7
.
33
2

.
21
5*
.
04
9

.
08
8
.
42
8

.
05
9
.
59
5

.
53
4

.
08
3
.
45
5

.
12
2
.
26
8

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

.
59
4**
.
00
0

.
28
5**
.
00
9

.
25
7*
.
01
8

.
24
6*
.
02
4

.
39
6**
.
00
0

.
27
4*
.
01
2

.
47
8**
.
00
0

.
26
5*
.
01
5

.
47
5**
.
00
0

.
24
9*
.
02
2

.
42
2**
.
00
0

.
48
3**
.
00
0

.
36
1**
.
00
1

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

.
70
**
0
.
00
0

.
59
**
1
.
00
0

.
26
3*
.
01
6

.
17
7
.
10
8

.
15
6
.
15
7

.
33
**
2
.
00
2

.
33
**
4
.
00
2

.
48
**
0
.
00
0

.
30
**
1
.
00
5

.
40
**
5
.
00
0

.
29
**
5
.
00
6

.
40
**
8
.
00
0

.
37
**
9
.
00
0

.
19
4
.
07
7

.
74
**
5
.
00
0

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

.
115

-.0
25

.
115

96

**

84

.
011

.
011

-.0
69

-.0
75
.
49
9

.
115

84

84

84

.
40
5**
.
00
0

.
01
0
.
93
1

.
32
4**
.
00
3

84

84

84

84

.
53
4

.
24
9*
.
02
2

.
29
5**
.
00
6

84

84

84

.
14
5
.
19
0

.
08
3
.
45
5

.
42
2**
.
00
0

84

84
.
12
2
.
26
8
84

-.0
69

.
46
2

.
16
3
.
13
9

84

84

84

.
40
8**
.
00
0

.
12
8
.
24
7

.
43
1**
.
00
0

84

84

84

84

.
48
3**
.
00
0

.
37
9**
.
00
0

.
15
5
.
16
0

.
42
0**
.
00
0

84

84

84

84

.
36
**
1
.
00
1

.
19
4
.
07
7

.
79
**
9
.
00
0

.
35
**
3
.
00
1

84

84

84

84

.
74
5**
.
00
0

.
42
7**
.
00
0

.
74
8**
.
00
0

84

84

84

.
32
**
2
.
00
3

.
63
**
4
.
00
0

84

84

84

-.0
81

X
18

X
19

T
OT
A
L

Pearson
Correlati
on

.
14
2
.
19
7

.
33
3**
.
00
2

.
16
9
.
12
4

84
.
47
**
3
.
00
0

84
.
58
**
6
.
00
0

84

Pearson
Correlati
on

.
48
1**
.
00
0
84

Sig. (2tailed)
N
Pearson
Correlati
on
Sig. (2tailed)

Sig. (2tailed)
N

.
74
3

.
07
5
.
49
9

.
07
9
.
47
4

.
06
1
.
58
1

84
.
49
**
5
.
00
0

84
.
22
4*
.
04
0

84
.
32
**
4
.
00
3

84
.
24
0*
.
02
8

84

84

84

84

.
67
6**
.
00
0

.
68
8**
.
00
0

.
57
4**
.
00
0

.
50
2**
.
00
0

84

84

84

84

-.0
36

.
79
8

.
13
6
.
21
7

84
.
34
**
7
.
00
1

84
.
31
**
3
.
00
4

84
.
35
**
3
.
00
1

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

.
52
8**
.
00
0

.
66
2**
.
00
0

.
63
0**
.
00
0

.
78
0**
.
00
0

.
46
8**
.
00
0

.
56
2**
.
00
0

.
40
7**
.
00
0

.
52
5**
.
00
0

.
55
7**
.
00
0

.
41
7**
.
00
0

.
78
6**
.
00
0

.
73
1**
.
00
0

.
43
4**
.
00
0

.
73
0**
.
00
0

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

-.0
28

.
01
0
.
93
1

-.0
75
.
49
9
84
.
17
3
.
115

.
46
2

.
12
8
.
24
7

.
15
5
.
16
0

.
79
9**
.
00
0

.
42
7**
.
00
0

.
32
2**
.
00
3

84
.
32
**
4
.
00
3

84
.
16
3
.
13
9

84
.
43
**
1
.
00
0

84
.
42
**
0
.
00
0

84
.
35
**
3
.
00
1

84
.
74
**
8
.
00
0

84
.
63
**
4
.
00
0

84
.
45
**
5
.
00
0

84

-.0
81

.
45
5**
.
00
0

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Lampiran 3.2. Uji Validitas - Penerapan Standar Akuntansi


Pemerintah
Correlations

X2.
1

Pearso
n
Correlat
ion
Sig. (2tailed)
N

X2.
2

Pearso
n
Correlat
ion
Sig. (2tailed)
N

X2.
3

Pearso
n
Correlat
ion
Sig. (2tailed)
N

X2.
4

Pearso
n
Correlat
ion
Sig. (2tailed)
N

X2.
1

X2.
2

X2.
3

X2.
4

X2.
5

X2.
6

X2.
7

X2.
8

X2.
9

X2.
10

X2.
11

X2.
12

X2.
13

X2.
14

X2.
15

X2.
16

X2.
17

.
920

.
857

.
744

.
977

.
663

.
590

.
669

.
532

.
634

.
331

.
422

.
464

.
383

.
215

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

.
002

.
000

.
000

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

.
920

.
843

.
784

.
887

.
753

.
613

.
639

.
592

.
678

.
386

**

**

**

**

**

**

**

**

**

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

X2.
18

X2
19

.
186

.
164

.
315

30

.
000

.
050

.
090

.
137

.
004

00

84

84

84

84

84

84

.
434

.
504

.
441

.
260

.
222

.
219

.
353

34

**

**

**

**

**

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

.
017

.
042

.
045

.
001

00

**

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

.
857

.
843

.
790

.
842

.
606

.
595

.
705

.
522

.
650

.
340

.
451

.
510

.
500

.
308

.
273

.
296

.
334

33

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

.
002

.
000

.
000

.
000

.
004

.
012

.
006

.
002

00

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

.
744

.
784

.
790

.
724

.
727

.
612

.
869

.
481

.
645

.
351

.
403

.
411

.
430

.
358

.
309

.
294

.
283

32

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

.
001

.
000

.
000

.
000

.
001

.
004

.
007

.
009

00

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

97

X2.
5

Pearso
n
Correlat
ion
Sig. (2tailed)
N

X2.
6

Pearso
n
Correlat
ion
Sig. (2tailed)
N

X2.
7

Pearso
n
Correlat
ion
Sig. (2tailed)
N

X2.
8

Pearso
n
Correlat
ion
Sig. (2tailed)
N

X2.
9

X2.
10

Pearso
n
Correlat
ion
Sig. (2tailed)
N
Pearso
n
Correlat
ion
Sig. (2tailed)
N

X2.
11

Pearso
n
Correlat
ion
Sig. (2tailed)
N

X2.
12

Pearso
n
Correlat
ion
Sig. (2tailed)
N

X2.
13

Pearso
n
Correlat
ion
Sig. (2tailed)
N

X2.
14

Pearso
n
Correlat

.
977

.
887

.
842

.
724

.
636

.
586

.
680

.
504

.
633

.
365

.
414

.
454

.
408

.
246

.
215

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

.
213

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

.
001

.
000

.
000

.
000

.
024

.
049

.
052

.
001

00

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

.
663

.
753

.
606

.
727

.
636

.
772

.
638

.
496

.
797

.
380

.
382

.
412

.
402

.
266

31

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

.
163

.
243

**

.
212

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

.
014

.
052

.
140

.
026

00

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

.
590

.
613

.
595

.
612

.
586

.
772

.
626

.
596

.
934

.
443

.
496

.
592

.
452

.
247

.
261

.
284

.
328

39

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

.
024

.
017

.
009

.
002

00

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

.
669

.
639

.
705

.
869

.
680

.
638

.
626

.
386

.
640

.
335

.
371

.
452

.
439

.
316

.
321

.
275

.
354

39

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

.
002

.
001

.
000

.
000

.
003

.
003

.
011

.
001

00

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

.
532

.
592

.
522

.
481

.
504

.
496

.
596

.
386

.
586

.
412

.
617

.
900

.
507

.
338

.
256

.
292

.
355

32

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

.
002

.
019

.
007

.
001

00

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

.
634

.
678

.
650

.
645

.
633

.
797

.
934

.
640

.
586

.
432

.
452

.
563

.
536

.
309

.
312

.
314

.
304

40

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

.
004

.
004

.
004

.
005

00

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

.
331

.
386

.
340

.
351

.
365

.
380

.
443

.
335

.
412

.
432

.
587

.
436

.
642

.
531

.
532

.
621

.
601

84

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

.
002

.
000

.
002

.
001

.
001

.
000

.
000

.
002

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

00

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

.
422

.
434

.
451

.
403

.
414

.
382

.
496

.
371

.
617

.
452

.
587

.
632

.
550

.
411

.
405

.
454

.
530

56

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

.
001

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

00

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

.
464

.
504

.
510

.
411

.
454

.
412

.
592

.
452

.
900

.
563

.
436

.
632

.
540

.
337

.
261

.
297

.
426

38

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

.
002

.
016

.
006

.
000

00

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

.
383

.
441

.
500

.
430

.
408

.
402

.
452

.
439

.
507

.
536

.
642

.
550

.
540

.
776

.
598

.
624

.
367

53

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

98

.
347

34

**

ion
Sig. (2tailed)
N

X2.
15

Pearso
n
Correlat
ion
Sig. (2tailed)
N

X2.
16

Pearso
n
Correlat
ion
Sig. (2tailed)
N

X2.
17

Pearso
n
Correlat
ion
Sig. (2tailed)
N

X2.
18

X2.
19

Pearso
n
Correlat
ion
Sig. (2tailed)
N
Pearso
n
Correlat
ion
Sig. (2tailed)
N

X2.
20

Pearso
n
Correlat
ion
Sig. (2tailed)
N

X2.
21

Pearso
n
Correlat
ion
Sig. (2tailed)
N

X2.
22

Pearso
n
Correlat
ion
Sig. (2tailed)
N

X2.
23

Pearso
n
Correlat
ion
Sig. (2tailed)

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

.
001

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

00

84

84

84

84

84

.
215

.
260

.
308

.
358

.
246

.
266

.
247

.
316

.
338

.
309

.
531

.
411

**

**

**

**

**

**

**

.
337

.
776

.
667

.
664

.
280

44

**

**

**

**

**

.
050

.
017

.
004

.
001

.
024

.
014

.
024

.
003

.
002

.
004

.
000

.
000

.
002

.
000

.
000

.
000

.
010

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

00

84

84

84

84

84

84

84

84

.
222

.
273

.
309

.
215

.
261

.
321

.
256

**

.
212

.
312

.
532

.
405

.
261

.
598

.
667

.
826

.
548

**

65

**

**

**

**

**

**

**

.
090

.
042

.
012

.
004

.
049

.
052

.
017

.
003

.
019

.
004

.
000

.
000

.
016

.
000

.
000

.
000

.
000

84

84

84

84

84

84

00

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

.
219

.
296

.
294

**

**

.
213

.
163

.
284

.
275

.
292

.
314

.
621

.
454

.
297

.
624

.
664

.
826

.
636

72

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

.
137

.
045

.
006

.
007

.
052

.
140

.
009

.
011

.
007

.
004

.
000

.
000

.
006

.
000

.
000

.
000

.
000

00

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

.
315

.
353

.
334

.
283

.
347

.
243

.
328

.
354

.
355

.
304

.
601

.
530

.
426

.
367

.
280

.
548

.
636

**

**

84

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

.
004

.
001

.
002

.
009

.
001

.
026

.
002

.
001

.
001

.
005

.
000

.
000

.
000

.
001

.
010

.
000

.
000

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

.
302

.
345

.
331

.
328

.
347

.
318

.
394

.
392

.
329

.
408

.
848

.
569

.
386

.
531

.
443

.
658

.
729

.
842

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

.
005

.
001

.
002

.
002

.
001

.
003

.
000

.
000

.
002

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

.
466

.
502

.
495

.
440

.
457

.
494

.
433

.
368

.
390

.
422

.
613

.
580

.
362

.
426

.
392

.
621

.
615

.
757

78

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

.
001

.
000

.
000

.
000

.
000

.
001

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

00

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

.
232

.
285

.
246

.
261

.
271

.
226

.
254

.
246

.
284

.
314

.
671

.
572

.
317

.
587

.
560

.
697

.
770

.
757

81

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

.
034

.
009

.
024

.
016

.
012

.
039

.
020

.
024

.
009

.
004

.
000

.
000

.
003

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

00

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

.
244

.
268

.
255

.
292

.
283

.
266

.
359

.
333

.
224

.
326

.
683

.
573

.
254

.
518

.
528

.
723

.
734

.
782

85

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

.
025

.
014

.
019

.
007

.
009

.
014

.
001

.
002

.
041

.
003

.
000

.
000

.
020

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

00

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

.
233

.
285

.
245

.
247

.
289

.
325

.
261

.
308

.
284

.
602

.
539

.
316

.
306

.
294

.
550

.
617

.
765

80

**

.
213

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

.
033

.
009

.
051

.
025

.
024

.
008

.
003

.
016

.
004

.
009

.
000

.
000

.
003

.
005

.
007

.
000

.
000

.
000

.
186

.
164

99

00

00

X2.
24

Pearso
n
Correlat
ion
Sig. (2tailed)

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

.
340

.
351

.
338

.
348

.
345

.
345

.
373

.
372

.
294

.
408

.
493

.
448

.
321

.
398

.
328

.
627

.
632

.
694

78

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

.
002

.
001

.
002

.
001

.
001

.
001

.
000

.
000

.
007

.
000

.
000

.
000

.
003

.
000

.
002

.
000

.
000

.
000

00

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

.
634

.
678

.
665

.
656

.
651

.
620

.
665

.
635

.
618

.
690

.
768

.
721

.
620

.
737

.
625

.
718

.
747

.
752

83

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

00

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

X3.
12

X3.
13

X3.
14

X3.
15

X3.
16

X3.
17

X3.
18

X3
19

-.04
0

.
028

.
116

.
018

.
201

.
171

-.0

**

TOTAL

Pearso
n
Correlat
ion
Sig. (2tailed)
N

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Lampiran 3.3. Uji Validitas - Sistem Pengendalian Internal


Pemerintah
Correlations

X3.
1

X3.
1

X3.
2

X3.
3

X3.
4

X3.
5

X3.
6

X3.
7

X3.
8

X3.
9

X3.
10

X3.
11

.
17
8

.
28
0**

.
29
9**

.
43
1**

.
25
9*

.
06
6

.
014

.
01
3

-.07
0

.
028

Pearso
n
Correlat
ion
Sig. (2tailed)
N

X3.
2

X3.
3

.
00
6

.
00
0

.
01
7

.
55
3

.
902

.
90
8

.
525

.
800

.
000

.
719

.
804

.
294

.
871

.
067

.
120

80

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

.
19
6

.
553

.
13
9

.
088

.
063

.
203

.
324

.
268

.
24

-.05
8

**

84

.
178

Sig. (2tailed)

.
105

Pearso
n
Correlat
ion
Sig. (2tailed)

84
.
280
**

Pearso
n
Correlat
ion
Sig. (2tailed)
Pearso
n
Correlat
ion
Sig. (2tailed)

84
.
71
9**

.
010

.
00
0

84

84

.
299
**

.
68
0**

.
71
9**

.
167

.
000

.
20
6

.
426

.
042

.
601

.
569

.
065

.
018

.
130

.
003

.
014

02

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

.
270

.
306

.
452

.
259

.
230

**

.
163

.
283

.
043

**

**

.
149

84
.
69
8**

84

.
00

.
258

.
07
4

84

.
000

**

.
222

.
00
0

84

**

.
48
5**

.
00
0

.
00
0

.
54
1**

.
54
1**

.
00
0

.
00
0

.
431

.
68
0**

.
00
0

.
006

N
X3.
5

.
01
0

84

X3.
4

.
10
5

Pearso
n
Correlat
ion

.
447

.
45
8**
.
00

.
69
8**

.
45
8**

.
27
3*

.
24
6*

.
514
**

.
29
9**

.
37
**

.
00
0

.
00
0

.
01
2

.
02
4

.
000

.
00
6

.
013

.
005

.
699

.
139

.
009

.
000

.
017

.
036

.
177

00

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

.
218

.
310

.
379

.
262

.
346

.
294

.
40

**

.
143

.
296

-.02
0

**

**

**

**

**

84
.
51
8**
.
00

.
51
8**

.
48
7**

.
34
3**

.
522
**

.
26
7*

.
00
0

.
00
0

.
00
1

.
000

.
01
4

.
046

.
004

.
855

.
194

.
006

.
000

.
016

.
001

.
007

00

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

.
258

.
324

.
237

.
379

.
560

.
362

.
315

.
503

.
524

.
35

**

**

**

**

**

**

**

**

.
018

.
003

.
030

.
000

.
000

.
001

.
004

.
000

.
000

00

.
70
7**
.
00

.
55
0**
.
00

100

.
534
**

.
000

.
39
0**
.
00

X3.
6

Pearso
n
Correlat
ion
Sig. (2tailed)

84
.
259
*

X3.
9

X3.
10

X3.
13

84

84

.
48
5**

.
27
3*

.
48
7**

84
.
70
7**

.
00
0

.
00
0

84

84

84

84

84

84

84

Pearso
n
Correlat
ion

.
066

.
19
6

Sig. (2tailed)

.
553

.
07
4

.
02
4

.
00
1

.
00
0

.
00
0

84

84

84

84

84

84

.
24
6*

.
34
3**

.
55
0**

84
.
67
2**

.
67
2**

0
84
.
661
**

84
.
38
7**

84

84

84

84

84

84

84

84

84

.
498

.
164

.
017

.
316

.
423

.
245

.
231

.
314

.
327

.
45

**

**

**

**

**

**

.
46
8**

.
248

.
000

.
00
0

.
023

.
137

.
877

.
003

.
000

.
025

.
034

.
004

.
002

00

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

.
320

.
291

.
352

.
478

.
54

**

**

.
183

.
399

**

.
200

.
355

**

.
050

**

**

**

.
00
0

.
003

.
007

.
653

.
069

.
001

.
001

.
096

.
000

.
000

00

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

.
709

.
435

.
596

.
245

.
309

.
474

.
351

.
254

.
375

.
536

.
68

**

**

**

**

**

**

**

**

**

.
000

.
000

.
025

.
004

.
000

.
001

.
020

.
000

.
000

00

84

84

84

84

84

84

84

84

84

.
639

.
383

.
716

.
527

.
381

.
40

**

**

**

**

.
207

.
216

**

.
210

**

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

.
055

.
059

.
049

00

84

84

84

84

84

84

84

84

84

.
639

.
414

.
457

.
539

.
445

.
327

.
401

.
481

.
55

**

**

**

**

**

**

**

**

**

.
000

.
000

.
000

.
000

.
002

.
000

.
000

00

84

84

84

84

84

.
362

.
353

**

**

19

.
001

.
001

07

84

84

.
013

.
13
9

.
908

.
20
6

.
00
6

.
01
4

.
00
0

.
00
0

.
00
0

.
000

84

84

84

84

84

84

84

84

Pearso
n
Correlat
ion

-.0
70

.
08
8

Sig. (2tailed)

.
525

.
42
6

.
01
3

.
04
6

.
01
8

.
21
5

.
02
3

.
003

.
00
0

84

84

84

84

84

84

84

84

84

.
16
4

.
291

.
49
8**

.
46
8**

.
24
8*

.
320
**

.
70
9**

84
.
43
5**

Pearso
n
Correlat
ion

.
028

Sig. (2tailed)

.
800

.
04
2

.
00
5

.
00
4

.
00
3

.
05
0

.
13
7

.
007

.
00
0

.
000

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

##
##

.
04
3

##
##

.
14
0

.
01
7

.
050

.
383

.
414

.
332

**

**

**

.
167

.
000

.
60
1

.
69
9

.
85
5

.
20
4

.
87
7

.
653

.
000

.
000

.
002

.
130

84

84

84

84

84

84

Pearso
n
Correlat
ion

-.0
40

.
06
3

.
16
3

.
14
3

Pearso
n
Correlat
ion
Sig. (2tailed)

.
447
**

.
31
0**

.
32
4**

.
23
7*
.
03
0
84
.
37
9**

.
21
5*

84
.
22
7*

**

84

84

.
30
6**

**

84

84

.
22
2*

**

84

84

.
13
7

.
36

00

84

.
25
8*

**

.
546
.
000

84

.
21
8*

**

.
491
.
000

84

.
27
0*

.
211
.
054

N
Pearso
n
Correlat
ion
Sig. (2tailed)

.
294

.
007

.
00
0

.
38
7**

.
441

84

.
000

.
00
0

.
39
0**

.
227

84

.
038

.
00
0

.
26
7*

84

.
204

.
00
0

.
29
9**

84

.
050

.
00
0

.
66
1**

84

.
215

.
00
0

.
53
4**

.
140

84

.
00
0

.
902

.
52
2**

.
215

84

.
000

Sig. (2tailed)

.
51
4**

84

.
00
0

.
014

.
55
3**

84
.
137

Pearso
n
Correlat
ion

X3.
12

84

.
01
2

X3.
11

.
00
0

X3.
8

.
017

X3.
7

.
31
6**

101

**

.
200

.
59
6**

.
24
5*
.
02
5
84
.
30
9**

.
426
**

.
158

.
000

.
152

84

84

84

84

84

84

84

84

84

.
716

.
457

.
332

.
684

.
462

.
451

.
408

.
245

.
29

**

**

**

**

**

**

**

**

Sig. (2tailed)

.
719

.
56
9

.
13
9

.
19
4

.
00
0

.
03
8

.
00
3

.
069

.
00
4

.
000

.
000

.
002

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

.
527

.
539

**

**

.
167

X3.
14

X3.
19

84

84

84

84

84

84

.
684

.
502

.
394

.
344

.
358

.
41

**

**

**

**

**

**

.
000

.
000

.
001

.
001

00

84

Sig. (2tailed)

.
804

.
06
5

.
00
9

.
00
6

.
00
0

.
00
0

.
00
0

.
001

.
00
0

.
000

.
000

.
130

.
000

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

.
381

.
445

.
426

.
462

.
502

.
447

.
403

**

**

**

**

**

**

**

.
187

.
000

.
000

.
089

00

.
28
3**

.
29
6**

.
56
0**

.
44
1**

.
42
3**

.
355
**

.
47
4**

Pearso
n
Correlat
ion

.
116

Sig. (2tailed)

.
294

.
01
8

.
00
0

.
00
0

.
00
1

.
00
7

.
02
5

.
001

.
00
1

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

Pearso
n
Correlat
ion

.
018

.
16
7

.
451

.
394

.
447

.
770

.
558

.
41

**

**

**

**

**

**

Sig. (2tailed)

.
871

.
13
0

.
01
7

.
01
6

.
00
4

.
05
4

.
03
4

.
096

.
02
0

.
000

.
000

00

84

84

84

84

84

84

84

84

84

.
25
8*

.
45
2**

.
25
9*

.
37
9**

.
26
2*

.
36
2**

.
31
5**

.
29
4**

.
211

.
24
5*

.
23
1*

.
352
**

.
183

.
35
1**

.
25
4*

.
210

.
327

.
35
**

**

.
158

.
055

.
002

.
152

.
000

.
000

.
000

84

84

84

84

84

84

84

84

84

.
401

.
362

.
408

.
344

.
403

.
770

.
712

.
43

**

**

**

**

**

**

**

**

.
000

00

Pearso
n
Correlat
ion

.
201

Sig. (2tailed)

.
067

.
00
3

.
03
6

.
00
1

.
00
0

.
00
0

.
00
4

.
000

.
00
0

.
059

.
000

.
001

.
000

.
001

.
000

.
000

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

.
216

.
481

.
353

.
245

.
358

.
558

.
712

.
51

**

**

**

.
187

**

**

**

00

.
32
4**

.
23
0*

.
34
6**

.
50
3**

.
49
1**

.
31
4**

.
399
**

.
37
5**

.
207

Pearso
n
Correlat
ion

.
171

Sig. (2tailed)

.
120

.
01
4

.
17
7

.
00
7

.
00
0

.
00
0

.
00
2

.
000

.
00
0

.
049

.
000

.
001

.
025

.
001

.
089

.
000

.
000

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

Pearso
n
Correlat
ion

-.0
28

.
403

.
554

.
290

.
416

.
359

.
417

.
431

.
513

**

**

.
198

**

**

**

**

**

**

Sig. (2tailed)

.
800

.
02
3

.
00
0

.
00
0

.
00
1

.
00
1

.
00
0

.
000

.
00
0

.
000

.
000

.
071

.
007

.
000

.
001

.
000

.
000

.
000

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

.
144

.
198

.
250

.
394

.
326

.
296

.
251

.
35

**

.
146

**

**

**

**

.
009

.
186

.
191

.
071

.
022

.
000

.
003

.
006

.
022

00

Pearso
n
Correlat
ion
Sig. (2tailed)
N

X3.
21

00

.
20
3

X3.
20

.
025

.
028

X3.
18

.
000

84

X3.
17

.
000

84

X3.
16

.
000

Pearso
n
Correlat
ion

X3.
15

.
000

Pearso
n
Correlat
ion

.
242
*

.
26
8*

.
24
8*

.
30
5**

.
14
9

.
37
3**

.
45
6**

.
29
4**

.
40
7**

.
31
8**

.
027

.
00
5

.
00
0

.
00
3

84

84

84

84

.
038

.
07
3

.
19
0

.
15
2

.
52
4**

.
35
5**

.
36
1**
.
00
1
84
.
25
3*

.
54
6**

.
36
7**

.
26
4*
.
01
5
84
.
23
8*

.
32
7**

.
45
6**

.
23
0*
.
03
6

.
478
**

.
543
**

.
461
**

.
000

84
.
28
4**

102

84
.
401
**

.
53
6**

.
68
2**

.
35
5**
.
00
1

.
282

84
.
69
7**

84

84

84

84

84

84

84

84

84

.
370

.
459

.
301

.
238

.
253

.
202

.
440

.
407

.
596

.
61

**

**

**

**

**

**

**

Sig. (2tailed)

.
731

.
50
7

.
08
4

.
16
7

.
02
0

.
02
9

.
00
9

.
000

.
00
0

.
001

.
000

.
005

.
029

.
020

.
065

.
000

.
000

.
000

00

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

.
568

.
666

.
446

.
558

.
658

.
641

.
558

.
691

.
683

.
71

**

**

**

**

**

**

**

**

**

**

TOTAL

Pearso
n
Correlat
ion
Sig. (2tailed)
N

.
290
**

.
51
2**

.
59
1**

.
61
7**

.
74
0**

.
66
9**

.
57
4**

.
713
**

.
71
8**

.
007

.
00
0

.
00
0

.
00
0

.
00
0

.
00
0

.
00
0

.
000

.
00
0

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

.
000

00

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Lampiran 3.4. Uji Validitas - Kualitas Laporan Keuangan


Pemerintah
Correlations
Y1

Y
1

Y
2

Y
3

Y
4

Pearson
Correlat
ion

.
385*
*

Sig. (2tailed)

.000

84

Pearson
Correlat
ion

.
38
5**
.
00
0

Sig. (2tailed)

Y2

84
1

84

84

Pearson
Correlat
ion

.
38
9**
.
00
0

.
679*

Sig. (2tailed)

Y8
.
36
5**
.
00
1

Y9
.
31
7**
.
00
3

Y1
0
.
25
8*
.
01
8

Y1
1
.
26
6*
.
01
5

Y1
2
.
00
9
.
93
6

Y1
3
.
12
4
.
26
0

Y1
4
.
37
0**
.
00
1

Y1
5
.
46
6**
.
00
0

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

.
38
8**
.
00
0

.
16
2
.
14
0

.
68
5

.
50
5**
.
00
0

.
06
3
.
56
7

.
16
2
.
14
1

.
31
2**
.
00
4

.
08
1
.
46
2

.
07
7
.
48
7

84

84

84

84

84

84

84

84

.
42
3**
.
00
0

.
13
2
.
23
0

.
35
3

.
54
5**
.
00
0

.
19
3
.
07
9

.
36
0**
.
00
1

.
19
4
.
07
8

.
29
5**
.
00
6

84

84

84

84

84

84

84

.
36
**
3
.
00
1

.
29
**
6
.
00
6

.
35
**
0
.
00
1

.
39
**
5
.
00
0

.
34
**
7
.
00
1

.
20
6
.
06
0

Y5
.
411

84
.
67
9**
.
00
0
84
1

.000

84

84

84

Pearson
Correlat
ion
Sig. (2tailed)

.
95
**
8
.
00
0

.
388*

.
42
**
3
.
00
0

.000

Y7
.
31
7**
.
00
3

Y4
.
95
8**
.
00
0

.
00
0

Y6
.
33
2**
.
00
2

Y3
.
38
9**
.
00
0

**

-.0
45

-.1
03

103

Y16
.
385*

TOT
AL

.
681**

.000

.000

84

84

1.00
0**

.
636**

0.00
0

.000
84

-.0
33

-.0
64

.
76
3

.
56
1

.
35
1**
.
00
1

84

84

84

84

84

.
12
0
.
27
7

.
14
3
.
19
5

.
08
8
.
42
4

.
38
7**
.
00
0

.
679*

84

84

84

84

.
29
**
0
.
00
7

.
02
4
.
82
7

.
12
3
.
26
5

.
39
**
7
.
00
0

.
668**

.000

.000

84

84

84

.
46
**
2
.
00
0

.
388*
*

.
686**

.000

.000

Y
5

Y
6

Y
7

Y
8

Y
9

Y
10

Y
11

Y
12

Y
13

Pearson
Correlat
ion

84
.
411

84
.162

**

Sig. (2tailed)

.
00
0

.140

84

84

Pearson
Correlat
ion

.
33
**
2
.
00
2

Sig. (2tailed)

84

84

.
13
2
.
23
0

.
36
3**
.
00
1

84

84

84
.
33
**
7
.
00
2

-.04
5

-.1
03

.685

.
35
3

.
29
**
6
.
00
6

84
1

84

84

84

84

84

84

84

.
33
7**
.
00
2

.
13
4
.
22
4

.
29
2**
.
00
7

.
16
5
.
13
5

.
35
1**
.
00
1

.
23
1*
.
03
5

.
14
8
.
18
0

84

84

84

84

84

84

84

.
01
0
.
92
5

.
47
**
4
.
00
0

.
38
**
2
.
00
0

.
33
**
5
.
00
2

.
25
5*
.
01
9

.
02
0
.
85
6

84

84

84

84

84

.
25
8*
.
01
8

.
30
1**
.
00
5

.
25
5*
.
01
9

.
52
0**
.
00
0

84

84

84

.
67
1**
.
00
0

.
08
4
.
44
5

84

84

84

.
97
9

.
25
7*
.
01
8

.
15
0
.
17
2

84

84

84

.
95
1

.
45
**
2
.
00
0

.
09
6
.
38
5

84

84

84

.
12
8
.
24
5

.
27
8*
.
01
0

.
09
5
.
38
9

84

84

84

84

84

.
25
8*
.
01
8

.
22
2*
.
04
3

.
13
2
.
23
0

.
52
5**
.
00
0

.
18
9
.
08
5

84

84

84

84

84

84

.
15
1
.
17
0

.
26
3*
.
01
5

.
15
5
.
15
9

.
98
8

.
46
7**
.
00
0

.
23
6*
.
03
1

84
.
39
8**
.
00
0

84
.
17
0
.
12
1

84
.
03
6
.
74
7

84
.
12
0
.
27
6

84
.
25
7*
.
01
8

84

84

84

84

84

.
28
**
1
.
01
0

.
36
**
8
.
00
1

.
27
2*
.
01
2

.
21
3
.
05
2

84

84

84

84

.
16
1
.
14
4

.
16
9
.
12
5

.
36
9**
.
00
1

84

84

84

.
24
2*
.
02
7

.
32
6**
.
00
2

84

84

84

84

84

84

84

84

Pearson
Correlat
ion

.
31
7**
.
00
3

.
505*

.
54
5**
.
00
0

.
35
0**
.
00
1

.
13
4
.
22
4

.
01
0
.
92
5

84

84

84

84

84

.
19
3
.
07
9

.
39
5**
.
00
0

.
29
2**
.
00
7

.
47
4**
.
00
0

.
25
8*
.
01
8

84

84

84

84

84

84

.
36
0**
.
00
1

.
34
7**
.
00
1

.
16
5
.
13
5

.
38
2**
.
00
0

.
30
1**
.
00
5

.
67
1**
.
00
0

84
.
19
4
.
07
8

84
.
20
6
.
06
0

84
.
35
1**
.
00
1

84
.
33
5**
.
00
2

84
.
25
5*
.
01
9

84
.
08
4
.
44
5

84
.
15
1
.
17
0

84

84

84

84

84

84

84

84

84

.
29
**
5
.
00
6

.
29
**
0
.
00
7

.
23
1*
.
03
5

.
25
5*
.
01
9

.
52
**
0
.
00
0

.
25
8*
.
01
8

.
26
3*
.
01
5

.
39
**
8
.
00
0

84

84

84

84

84

84

84

84

84

.
12
0
.
27
7

.
02
4
.
82
7

.
14
8
.
18
0

.
02
0
.
85
6

.
12
8
.
24
5

.
22
2*
.
04
3

.
15
5
.
15
9

.
17
0
.
12
1

.
28
1**
.
01
0

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

.
14
3
.
19
5

.
12
3
.
26
5

.
13
2
.
23
0

.
98
8

.
03
6
.
74
7

.
36
8**
.
00
1

.
16
1
.
14
4

84

84

84

84

84

84

84

Sig. (2tailed)
N

84

Pearson
Correlat
ion

.
36
5**
.
00
1

Sig. (2tailed)
N

84

Pearson
Correlat
ion

.
31
7**
.
00
3

Sig. (2tailed)
N
Pearson
Correlat
ion
Sig. (2tailed)

84
.
25
8*
.
01
8

84

Pearson
Correlat
ion

.
26
6*
.
01
5

Sig. (2tailed)
N

84

Pearson
Correlat
ion

.
00
9
.
93
6

Sig. (2tailed)
N

84

Pearson
Correlat
ion

.
12
4
.
26
0

Sig. (2tailed)
N

84

.000
84
.063

.567
84

.162

.141
84
.
312*
*

.004
84
.081
.462
84
.077
.487
84
-.03
3
.763
84

-.0
03

-.0
07

.
97
9

.
95
1

.
27
8*
.
01
0

84

84

84

104

-.0
02

84
-.0
03

-.0
07

-.0
02

84

84

84

.162

.
431**

.140

.000

84

84

-.04
5

.
349**

.685

.001

84

84

84

.
33
7**
.
00
2

.
505*
*

.
698**

.000

.000

84

84

.063

.
494**

.567

.000

84

84

.162

.
516**

.141

.000

84
.
312*

84

.
574**

.004

.000

84

84

.081

.
593**

.462

.000

84

84

.077

.
334**

.487

.002

84

84

-.03
3

.
332**

.763

.002

84

84

Y
14

Y
15

Y
16

T
OT
A
L

Pearson
Correlat
ion
Sig. (2tailed)

.
37
0**
.
00
1

-.06
4
.561

.
08
8
.
42
4

.
39
7**
.
00
0

.
25
7*
.
01
8

.
45
2**
.
00
0

.
09
5
.
38
9

.
52
5**
.
00
0

.
46
7**
.
00
0

.
12
0
.
27
6

.
27
2*
.
01
2

.
16
9
.
12
5

.
24
2*
.
02
7

.
39
9**
.
00
0

-.06
4

.
444**

.561

.000

84

84

84

.
351*

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

Pearson
Correlat
ion

.
46
6**
.
00
0

.
351*

.
38
7**
.
00
0

.
46
2**
.
00
0

.
15
0
.
17
2

.
09
6
.
38
5

.
33
7**
.
00
2

.
18
9
.
08
5

.
23
6*
.
03
1

.
25
7*
.
01
8

.
21
3
.
05
2

.
36
9**
.
00
1

.
32
6**
.
00
2

.
39
9**
.
00
0

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

.
67
9**
.
00
0

.
38
8**
.
00
0

.
16
2
.
14
0

.
06
3
.
56
7

.
16
2
.
14
1

.
31
2**
.
00
4

.
08
1
.
46
2

.
07
7
.
48
7

-.0
33

-.0
64

.
68
5

.
50
5**
.
00
0

.
76
3

.
56
1

.
35
1**
.
00
1

84
.
66
8**
.
00
0

84
.
68
6**
.
00
0

84
.
43
1**
.
00
0

84
.
34
9**
.
00
1

84
.
69
8**
.
00
0

84
.
49
4**
.
00
0

84
.
51
6**
.
00
0

84
.
57
4**
.
00
0

84
.
59
3**
.
00
0

84
.
33
4**
.
00
2

84
.
33
2**
.
00
2

84
.
44
4**
.
00
0

84
.
63
1**
.
00
0

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

84

Sig. (2tailed)
N

84

Pearson
Correlat
ion

.
38
5**
.
00
0

Sig. (2tailed)
N
Pearson
Correlat
ion
Sig. (2tailed)
N

84
.
68
1**
.
00
0
84

.001
84

1.00
0**
0.00
0
84
.
636*
*

.000
84

-.0
45

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

105

84

.
631**

.001

.000

84

84

.
636**
.000

84
.
636*

84
1

.000
84

84

Lampiran 4.1. Uji Reliabilitas Kompetensi Sumber Daya Manusia


Case Processing Summary
N
Valid
Excludeda

Cases

Total

%
84

100.0

.0

84

100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's

N of Items

Alpha
.880

19

Lampiran 4.2. Uji Reliabilitas Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah


Case Processing Summary
N
Valid
Cases

Excluded
Total

%
84

100.0

.0

84

100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's

N of Items

Alpha
.955

24

113

Lampiran 4.3. Uji Reliabilitas Sistem Pengendalian Internal Pemerintah


Case Processing Summary
N
Valid

%
84

100.0

.0

84

100.0

Excludeda

Cases

Total

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's

N of Items

Alpha
.909

21

Lampiran 4.4. Uji Reliabilitas Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah


Case Processing Summary
N
Valid
Cases

Excluded
Total

%
84

100.0

.0

84

100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's

N of Items

Alpha
.831

16

114

Lampiran 5. Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics
N

Minimum

Maximum

Mean

Std. Deviation

84

50

80

71.06

7.484

X1

84

53

95

85.04

8.210

X2

84

61

120

102.43

16.792

X3

84

67

105

97.60

8.017

Valid N (listwise)

84

Lampiran 6. Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized
Residual
N
Normal Parametersa,b

Most Extreme Differences

84
Mean

0E-7

Std. Deviation

4.97204565

Absolute

.125

Positive

.064

Negative

-.125

Kolmogorov-Smirnov Z

1.145

Asymp. Sig. (2-tailed)

.145

a. Test distribution is Normal.


b. Calculated from data.

115

Lampiran 7. Uji Heteroskedatisitas

Coefficientsa
Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Sig.

Coefficients
B

Std. Error

Beta

(Constant)

5.292

3.258

1.624

.108

X1

-.030

.043

-.105

-.694

.490

X2

-.008

.017

-.056

-.446

.657

X3

-.001

.043

-.005

-.033

.974

a. Dependent Variable: Lne2i

Lampiran 8. Uji Multikolinieritas

Coefficientsa
Model

Unstandardized

Standardized

Coefficients

Coefficients

B
(Constant)
1

Std. Error

12.038

7.028

X1

.198

.093

X2

.209

X3

.214

Sig.

Beta

Collinearity Statistics

Tolerance

VIF

1.713

.091

.217

2.130

.036

.531

1.883

.038

.468

5.558

.000

.779

1.284

.092

.229

2.315

.023

.565

1.769

a. Dependent Variable: Y

116

Lampiran 9. Uji Regresi Linier Berganda

Variables Entered/Removeda
Model

Variables

Variables

Entered

Removed

X3, X2, X1b

Method

. Enter

a. Dependent Variable: Y
b. All requested variables entered.

Model Summary
Model

R Square

.747a

Adjusted R

Std. Error of the

Square

Estimate

.559

.542

5.06441

a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1

ANOVAa
Model

Sum of Squares

df

Mean Square

Regression

2596.840

865.613

Residual

2051.863

80

25.648

Total

4648.702

83

F
33.749

Sig.
.000b

a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: (Constant), X3, X2, X1

Coefficientsa
Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Sig.

Coefficients
B
(Constant)
1

Std. Error

12.038

7.028

X1

.198

.093

X2

.209

X3

.214

a. Dependent Variable: Y

117

Beta
1.713

.091

.217

2.130

.036

.038

.468

5.558

.000

.092

.229

2.315

.023

Anda mungkin juga menyukai