OLEH
ELVI NOVITA
140502003
Kata kunci: Country of Origin, Brand Image, Celebrity Endorser, Minat Beli.
ii
dengan judul “Pengaruh Country of orgin, Brand Imag,e dan Beauty vlogger
Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara”, guna memenuhi salah satu
syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan
orang tua, yakni Ayahanda (Alm) Zulkarnanto dan Ibunda Eriani, SE yang telah
membesarkan peneliti dengan segala kekuatan luar biasa yang tidak dapat
terbalas, peneliti mengucapkan terima kasih yang tulus, ikhlas, dan tak terhingga
kepada kedua orang tua peneliti. Pada kesempatan ini peneliti juga mengucapkan
1. Bapak Prof. Dr. Ramli, SE, MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
2. Bapak Dr. Amlys Syahputra Silalahi, SE, M.Si, dan Bapak Doli Muhammad
Jafar Dalimunthe, SE, M.Si, selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi
3. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE, M.Si, selaku Dosen Pembimbing yang
iii
Ginting, SE, M.Si, selaku Dosen Penguji I dan Dosen Penguji II yang telah
6. Kepada seluruh karyawan yang telah memberikan izin dan kesempatan untuk
7. Adik peneliti Elva Marsha dan Keluarga peneliti yang telah meluangkan
bangku kuliah.
Desy Aryanti, SE, Fachrul Husyairy, SE, Dimas Aditya Adjie, SE, Randa
Maula Gufta, Masnilayati Lubis, SE, Dhea Ulfa Audina, SE, Hasnah Sabrina,
SE, Ari Wibowo, SE, Novita Sari, SE, M. Igo Syhputra, yang telah banyak
memberikan saran, motivasi dan dukungan yang tiada henti kepada peneliti
10. Kepada sahabat dari SMA yaitu Risky Swastika, Rizky Priambudi, Astri
iv
akhirat kelak. Peneliti menyadari sepenuhnya skripsi ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu kritik yang bersifat membangun sangat peneliti
Elvi Novita
140502003
Halaman
ABSTRAK ............................................................................................. i
ABSTRACT ............................................................................................ ii
KATA PENGANTAR ........................................................................... iii
DAFTAR ISI .......................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ................................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR ............................................................................. x
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN ............................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................ 1
1.2 Perumusan Masalah .................................................... 8
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................ 8
1.4 Manfaat Penelitian ...................................................... 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................... 11
2.1 Landasan Teori ........................................................... 11
2.1.1 Pengertian Pemasaran ..................................... 11
2.1.2 Pengertian Manajemen Pemasaran ................. 12
2.1.3 Pengertian Bauran Pemasaran......................... 13
2.2 Country of Origin ....................................................... 16
2.2.1 Pengertian Country of Origin.......................... 16
2.2.2 Indikator-indikator Country of Origin ............ 19
2.3 Brand Image ............................................................... 20
2.3.1 Pengertian Image ............................................ 20
2.3.2 Pengertian Merek (Brand) .............................. 21
2.3.3 Pengertian Brand Image ................................. 23
2.4 Celebrity Endorser...................................................... 26
2.4.1 Pengertian Celebrity Endorser ........................ 26
2.4.2 Peran Celebrity Endorser ................................ 26
2.4.3 Atribut Celebrity Endorser ............................. 28
2.5 Minat Beli ................................................................... 30
2.5.1 Pengertian Minat Beli ..................................... 30
2.5.2 Indikator-indikator Minat Beli ........................ 33
2.6 Penelitian Terdahulu ................................................... 33
2.7 Kerangka Konseptual.................................................. 35
2.7.1 Pengaruh Country of origin Terhadap Minat Beli 35
2.7.2 Pengaruh Brand Image dengan Minat Beli ..... 36
2.7.3 Pengaruh Celebrity Endorser Terhadap Minat
Beli .................................................................. 36
2.8 Hipotesis ..................................................................... 37
BAB III METODE PENELITIAN .................................................. 38
3.1 Jenis Penelitian ........................................................... 38
vi
vii
viii
ix
xi
PENDAHULUAN
kompetitif. Hal ini terbukti dengan banyaknya jenis kosmetik produksi dalam
negeri dan produksi luar negeri yang beredar di Indonesia. Banyaknya produk
lagi untuk memenuhi keinginan (wants) saja, melainkan karena kosmetik adalah
merupakan keinginan yang muncul dalam diri konsumen terhadap suatu produk
sebagai dampak dari suatu proses pengamatan dan pembelajaran konsumen atau
individu tersebut terhadap suatu produk. Minat beli adalah keinginan untuk
memiliki produk, minat beli akan timbul apabila seseorang konsumen sudah
terpengaruh oleh mutu dan kualitas dari suatu produk informasi seputar produk,
contoh: harga, cara membeli, dan kelemahan serta keunggulan produk dibanding
merek lain. Sedangkan menurut Hurlock (dalam Efnita, 2010) minat adalah suatu
sumber motivasi yang dapat mendorong seseorang untuk melakukan apa yang
hubungan antara diri seseorang dengan sesuatu di luar dirinya, semakin kuat atau
diproduksi. Konsumen sebagian besar berfokus pada informasi dari negara asal
psikologis jika menemukan merek sebuah produk kosmetik yang berasal dari
dalam negeri dengan harga yang relatif lebih murah namun dengan kualitas yang
tidak kalah bagusnya dari kosmetik yang berasal dari luar negeri. Untuk itu,
negara asal untuk bersaing dan mempengaruhi aspek psikologis calon konsumen
atau jasa baik, maka citra merek yang terbentuk pun akan baik dan begitu pula
sebaliknya. Pengaruh dari Country of Origin terhadap Brand Image untuk diteliti
Agar produk yang ditawarkan pemasar melalui media iklan memiliki daya
tarik bagi calon konsumen, maka diperlukannya dukungan dari bintang iklan
endorser positif dapat mengembangkan sikap positif terhadap iklan yang mengarah
untuk membangun sikap terhadap merek yang akan menyebabkan keinginan lebih
besar untuk membangun niat beli yang positif. Penelitian menunjukkan bahwa
endorser mendapatkan respon yang lebih positif dan intensitas terhadap pembelian
yang lebih tinggi. Penjualan akan meningkat dengan adanya penggunaan celebrity
kegiatan vlog disebut vlogger. Maka dari itu wardah memilih salah satu aktris
sekaligus penyanyi yang sekarang telah menggunakan hijab yaitu, Dewi Sandra
produk Lipcream wardah. Banyak hal yang dapat dilakukan seorang vlogger salah
mengatakan bahwa mereka telah menonton vlog dalam bulan lalu, dan 23 persen
mengatakan bahwa mereka telah melihat beberapa video sebelumnya, itu dua pertiga
pengguna internet yang telah terlibat dengan vlogging dalam beberapa jenis video
dalam mencari vlog yang populer terutama tentang kecantikan. Beauty vlog
EWOM sendiri adalah praktik word of mouth yang termediasi di media baru
maupun tindakan. Selama ini kita ketahui bahwa komunikasi EWOM adalah
salah satu cara efektif dalam mempromosikan suatu barang, atau brand di
media internet.
Citra merek sangat penting perannya dalam mempengaruhi niat ataupun keputusan
pribadi yang dialami ataupun melalui informasi yang didapat. Citra merek merupakan
membedakan produk mereka dari pesaing (Ismail & Spinelli, 2012). Dalam
memutuskan pembelian produk suatu citra merek sebuah produk akan sangat
penting sehingga mampu mempengaruhi sikap dan niat dari seorang konsumen.
Maka dari itu sebuah produk harus memiliki pencitraan yang baik agar konsumen
tetap loyal terhadap satu merek saja walaupun banyak merek-merek baru yang
bermunculan, agar tidak kalah bersaing dengan produk yang baru, karena itu juga
sangat dibutuhkannya inovasi agar mempunyai citra merek yang baik. Dengan
Produk kosmetik yang sudah sangat terkenal seperti Wardah yang begitu
kosmetik yang berasal dari Indonesia. Produk Wardah yang kini ada dalam setiap
pasar pengecer termasuk drugstores, toko, supermarket dan toko khusus kosmetik.
keberhasilan yang memberikan rasa menawan pada wajah. Wardah adalah produk
kosmetik yang didirikan pada tahun 1985 oleh Dra.Nurhayati Subakat, Apt di
mencantumkan label halal pada kemasan produknya dan merupakan salah satu
Oleh karena itu, kosmetik Wardah dibuat dengan menggunakan bahan alami yang
berkualitas untuk menghindari efek samping yang berbahaya bagi kulit dan tubuh.
Menjadi satu keunggulan bahwa bahan kosmetik Wardah terbukti halal dan diakui
oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Lembaga Pengkajian
Pangan Obat dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI). Sehingga
logo halal MUI senantiasa tercantum pada semua kemasan di setiap rangkaian
Wardah menjadi salah satu produk kecantikan lokal yang mempin pasar
saat ini ditunjukkan dengan growth di atas 30 persen. Wardah juga sudah memulai
ekspansi ke luar negeri, yaitu Malaysia sebagai target market leader dan sudah
hand carry di beberapa negara lainnya seperti Belanda, Sydney dan Turki.
sebagai konten bagi beauty vloggers untuk membuat video tutorial dan review
make-up. Selain itu, wardah menjadi brand yang dipercaya aman untuk digunakan
oleh wanita khususnya wanita Muslimah. Brand ini ada dan telah bertahan sejak
Vlog bisa dimanfaatkan oleh beauty vlogger dengan cara membuat konten
berisikan tutorial penggunaan sebuah produk ataupun bisa dengan cara membuat
memberikan produk mereka untuk dijadikan konten vlog berupa tutorial make-up
global terhadap kekuatan “Negara asal” atau yang lebih dikenal dengan istilah
persepsi konsumen terhadap Negara asal, COO merupakan bagian dari citra
sebuah merek dan mempengaruhi brand equity. Sikap dan keyakinan pembeli
terhadap merek dari suatu Negara mempengaruhi atribut produk. Hasil penelitian
Shirin & Kambiz (2012) diperoleh bahwa COO mempengaruhi minat beli. Javed
& Hasnu (2013) menemukan pula bahwa COO mempengaruhi minat beli namun
pengaruh tersebut berbeda untuk kategori produk yang berbeda. Tulipa (2015)
banyaknya brand kosmetik luar negeri yang masuk ke pasar Indonesia terlihat
adanya fenomena menarik dimana ketika brand luar negeri mendominasi bisnis
dan mengkonsumsi produk luar negeri. Padahal banyak produk Indonesia yang
negeri yang kalah saing dengan produk luar negeri. Indonesia kalah dalam
luar negeri dari pada dalam negeri. Serta, gaya mewah yang terjadi apabila
memakai produk luar. Tingkat gengsi yang tinggi pun merupakan faktor utama
Celebrity Endorser terhadap Minat Beli Lipcream Wardah. (Studi Kasus pada
Image dan kegiatan vlog sebagai digital marketing dapat mempengaruhi minat
beli brand tertentu. Pada penelitian ini, peneliti memilih Wardah Lipcream
3. Apakah Brand Image berpengaruh terhadap Minat Beli Lipcream Wardah pada
Sumatera Utara.
1. Bagi perusahaan
3. Bagi peneliti
TINJAUAN PUSTAKA
dinilai dari seberapa banyak produk itu laku terjual, namun yang lebih diutamakan
produk agar konsumen merasa puas dan tidak beralih ke poduk lain. Pemasaran
adalah mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan sosial. Salah satu
definisi yang baik dan singkat dari pemasaran adalah memenuhi kebutuhan
pelanggan yang kuat untuk menangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalannya.
kegiatan untuk berinteraksi antara individu dan kelompok untuk memperoleh yang
bebas mentukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan orang lain. Sejak orang
pemasaran yang kelihatannya sedikit berbeda tetapi memiliki arti yang sama.
yang berbeda, ada yang menitik beratkan pada segi fungsi, segi barang dan
11
segi kelembagaan.
berhubungan dengan orang lain sebagai suatu sistem. Kegiatan pemasaran tersebut
konsekuensi hubungan antar perusahaan yang sama atau antar perusahaan yang
berbeda, yang dapat menimbulkan persaingan tetapi juga dibatasi oleh sumber daya
dari perusahaan itu sendiri dan peraturan yang ada. Pemasaran adalah proses sosial
yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan
untuk merebut pasar dan seberapa besar ancaman yang akan dan sedang dihadapi
oleh suatu perusahaan. Untuk itu manajemen pemasaran perlu dilakukan oleh
yang akurat. Hal ini dipertegas oleh beberapa pendapat para ahli.
dengan saran dengan maksud untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi. Selain itu
tujuan perusahaan.
perusahaan harus dapat tumbuh dan berkembang. Agar perusahaan dapat tumbuh
diinginkan pasar sasaran. Definisi lain yang dikemukakan oleh Kotler & Amstrong
(2014) pada bukunya Principles of Marketing yaitu: The marketing mixis the set of
tactical marketing tools that the firm blends to produce the respons it wants in the
target market.
menurut Jerome Mc. Charty yang dikutip oleh Kotler & Amstrong (2014) ada
1. Product
target market. Maksud dari definisi tersebut adalah suatu yang dapat
2. Price
Price is the amount of money customers must pay to obtain the product. Ford
calculates suggested retail prices that its dealers might charge for each Escape.
Maksud dari definisi tersebut adalah sejumla nilai yang ditukarkan konsumen
dengan manfaat dari memiliki atau menggunakan produk atau jasa yang nilainya
ditetapkan oleh pembeli dan penjual melalui tawar menawar, atau ditetapkan
oleh penjual utnuk satu harga yang sama terhadap semua pembeli.
3. Place
Place includes company activities that make the product available to target
consumers. Maksud dari definisi tersebut adalah tempat meliputi segala aktivitas
perusahaan dalam membuat produk yang akan tersedia untuk konsumen sasaran.
Tempat dapat dikatakan sebagai salah satu aspek penting dalam proses distribusi.
4. Promotion
Promotion refers to activities that communicate the merits of the product and
persuade target customers to buy it. Maksud dari definisi tersebut adalah
1. Produk (product)
hanya membeli fisik dari produk saja, tetapi membeli manfaat dan nilai dari
2. Harga (price)
produk atau jasa. Dalam penetapan harga harus diperhatikan kedua belah
3. Tempat (place)
4. Promosi (promotions)
5. Orang (people)
pemasaran jasa, maka people yang berfungsi sebagai service provider sangat
6. Proses (process)
pekerjaan, mekanisme, akivitas dan hal-hal rutin, dimana jasa dihasilkan dan
Lingkungan fisik perusahaan tempat jasa diciptakan dan tempat penyedia jasa
ini, telah membuat kebutuhan masyarakat akan suatu produk semakin meningkat.
Hal ini juga membuat peningkatan jumlah produksi dan pemasaran produk
yang besar bagi perusahaan untuk memasuki pasar-pasar baru demi meningkatkan
laba dan penjualan. Pasar baru tersebut adalah pasar luar negeri.
Ada dua cara yang dapat dilakukan oleh perusahaan dalam memasuki
pasar luar negeri, salah satunya adalah dengan cara mengekspor ke pasar luar
luar negeri (Ball, Culloc, Frantz, Geringer, & Minor, 2005). Mengekspor
dalam jumlah besar. Ekspor dapat bersifat langsung maupun tidak langsung.
ekspor tidak langsung berarti perusahaan menjual kepada pembeli dari negara
sebagai pengenal dan pembeda dari produk tersebut dengan produk sejenis
lainnya yang ada di pasaran. Selain sebagai identitas produk, merek juga menjadi
identitas daripada negara pembuat atau pemasar produk tersebut agar dikenal di
pasar global.
konsumen akan langsung mengenali merek serta mengenali negara asal (country
bahwaproduk dari negara tersebut memiliki kualitas yang baik. Hal inilah yang
Istilah Country of Origin dinyatakan dengan label ‘made in’. Label ‘madein’
ini digunakan di setiap produk yang akan dipasarkan secara global sebagaitanda
bahwa produk tersebut dibuat dan diproduksi oleh negara yang bersangkutan.
Semakin bagus citra negara, semakin penting label ‘made in’ harus ditampilkan.
Menurut Kotler & Keller (2009) Country of Origin adalah asosiasi dan
kepercayaan mental yang dipicu oleh sebuah negara. Semakin baik mutu produk
yang dihasilkan oleh sebuah negara, maka semakin bagus pula persepsi konsumen
terhadap seluruh produk negara tersebut. Hal ini akan membuat tingkat
Merupakan keseluruhan kepercayaan, ide dan kesan dari suatu negara tertentu
dari negara tertentu atau kesan terhadap keseluruhan kualitas produk yang
produk tertentu)
2. Jenis produk
ilmu pengetahuan dan akses terhadap tenaga kerja dan bahan mentah yang
karena hal tersebut harus dikaitkan dengan kerhomatan atau wibawa yang
4. Kualitas Produk
bagi banyak produk mutu yang kompetitif juga menjadi penentu pada pasar
global saat ini. Menurut Cateora & Graham (2007) bahwa produk dipengaruhi
produk yang dihasilkan oleh suatu negara. Persepsi tersebut dapat berupa
2. Menyampaikan karakter itu dengan cara yang berbeda sehingga tidak kalah
Supaya bisa berfungsi citra itu harus disampaikan melalui setiap sarana
Mengembangkan citra yang kuat membutuhkan kreatifitas dan kerja keras. Citra
tidak dapat ditanamkan dalam pikiran manusia dalam semalam atau disebarkan
melalui media masa. Sebaliknya citra itu harus disampaikan melalui tiap sarana
dengan memiliki citra merek (brand image) yang positif di mata konsumen. Dengan
menampilkan produk yang memiliki citra merek yang positif dapat mempertinggi
(Tjiptono, 2014) brand (merek) telah menjadi elemen krusial yang berkontribusi
maupun nirlaba, manufaktur maupun penyedia jasa, dan organisasi lokal maupun
global. Menurut Kotler (Sangadji & Sopiah, 2013), merek adalah suatu simbol
dan emosional.
produk pesaing. Merek sebagai sebuah nama, logo, dan simbol yang membedakan
sebuah produk atau layanan dari para pesaingnya berdasarkan kriteria tertentu.
Lebih lanjut Tjiptono (2014) menjelaskan tujuan merek adalah sebagai berikut:
d. Merek tidak boleh mengandung arti yang buruk di negara dan dalam
bahasa lain.
konsumen. Menurut Kotler & Keller (2009), citra merek merupakan “perceptions
citra (brand image) muncul bersama produk atau jasa yang sulit dibedakan, atau
1. Kekuatan (Strengthness)
merek yang bersifat fisik yang tidak ditemukan pada merek lainnya.
tersebut sehingga biasa dianggap sebagai sebuah kelebihan yang tidak ada
pada merek lain atau merek pesaing. Yang termasuk dalam kelompok
2. Keunikan (Uniqueness)
merek lainnya. Keunikan ini muncul dari atribut produk yang menjadi
kesan unik atau diferensiasi antara produk satu dengan produk lainnya
produk tersebut. Perusahaan harus bisa membuat produk mereka unik dan
bertanggung jawab, pedoman privasi yang ketat, dan berbagai hal lainnya
membuat produk berbeda dari yang lain, pemasar harus membuat dan
memastikan hal-hal dalam produk yang kuat (strength) dalam merek agar
merek tidak hanya disukai (favorable) tapi juga memiliki keunikan dan
berbeda dengan merek pesaingnya yang termasuk dalam kategori unik ini
adalah hal berbeda yang paling dominan dalam sebuah produk dengan
produk pesaingnya, variasi layanan, variasi harga, fisik produk itu sendiri
seperti fitur produk dan variasi produk yang tersedia, penampilan atau
3. Kesukaan (Favorable)
Untuk memilih mana yang disukai dan unik yang berhubungan dengan
oleh konsumen. Yang termasuk dalam kategori favorable ini antara lain
bersangkutan. Dari uraian di atas, dalam penelitian ini indikator dari citra
disebut sebagai sumber langsung (direct source), yaitu seorang pembicara yang
mengantarkan sebuah pesan dan atau memperagakan sebuah produk atau jasa.
Selain itu endorser juga diartikan sebagai orang yang dipilih mewakili citra
penggunaan narasumber (source) sebagai figur yang menarik atau populer dalam
iklan, sehingga dapat memperkuat citra dari suatu merek dalam pikiran pelanggan.
Schiffman & Kanuk (2010) berikut ini adalah beberapa peran selebriti
sebagai model iklan yang bisa digunakan perusahaan dalam sebuah iklan:
tertentu terkait dengan peran yang sedang ia bintangi dalam suatu program
tayangan tertentu.
harus disesuaikan dengan image produk yang diiklankan dan kemudian personaliti
sadar akan keberadaan dari merek tersebut. Selain itu, diharapkan pula dengan
1. Orang Biasa
Orang biasa merupakan orang-orang yang tidak berasal dari kalangan selebriti atau
2. Selebriti
Selebriti adalah orang atau tokoh (aktor, penghibur, penyanyi, atau atlit) yang
3. Para Ahli
Para ahli adalah orang-orang yang pendapatnya tentang suatu produk tertentu
respect (kualitas dihargai) dan similarity (kesamaan dengan audience yang dituju)
integritas, dan persepsi penerima pesan atas motivasi atau dorongan dari
2. Expertise (Keahlian)
endorser dapat lebih diterima jika menguasai atau ahli mengenai produk
menyampaikan pesan.
daya tarik fisik. Daya tarik fisik merupakan hal pertama yang ditangkap
pemilihan produk.
Respect adalah kualitas yang dihargai atau digemari sebagai akibat dari
Similarity mengacu pada kesamaan antar endorser dan audience dalam hal
yang menarik (kaum selebriti yang sedang populer) akan mendapat perhatian yang
lebih besar di samping akan sangat mudah diingat. Menurut Sumarwan (2002)
pembelian produk dan jasa serta pemilihan merek, para selebriti bias memiliki
pengaruh kuat kepada konsumen. Selebriti bisa menjadi alat pemasaran suatu
produk yang sangat penting, daya tariknya yang luar biasa dan memiliki
penggemar yang banyak bisa menjadi hal yang tidak dimiliki orang lain. Selebriti
Minat beli merupakan keinginan terpendam yang ada dalam diri seorang
konsumen dan tidak ada seorang pun yang tahu apa yang sebenarnya ada di benak
konsumen. Untuk itu bagian pemasaran produk harus mengenali produk seperti
sebaga respon terhadap obyek, atau juga minat pembelian yang menunjukkan
dapat disimpulkan bahwa Minat Beli adalah pernyataan dengan maksud untuk
perlu mengetahui atau mengenali terlebih dulu apa yang menjadi kebutuhannya.
permasalahan berupa keiginan yang saat itu muncul namun pada kenyataannya
keinginan tersebut belum bisa dipenuhi (Dwiastuti, dkk, 2012). Kebutuhan harus
diaktifkan terlebih dahulu sebelum ia bisa dikenali. Menurut Engel, Blackwell dan
kebutuhan, yaitu:
1. Waktu
2. Perubahan Situasi
3. Pemilikan Produk
membeli mobil. Saat membeli mobil, kita juga memerlukan bahan bakar.
4. Konsumsi Produk
5. Perbedaan Individu
berfungsi. Namun ada juga yang membeli mobil baru karena ingin trendi.
6. Pengaruh Pemasaran
Shinta, & Isaskar, 2012). Pencarian informasi ini bisa dilakukan dengan 2
cara yaitu:
a. Pencarian internal
Pencarian internal yang dilakukan adalah pencarian informasi yang
b. Pencarian eksternal
1. Minat Transaksional
adanya kebutuhan dan keinginan serta promosi yang dilakukan oleh produsen.
2. Minat Referensial
3. Minat Preferensial
4. Minat Eksploratif
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
Metode
No Peneliti Judul penelitian Hasil penelitian
Penelitian
1 Amalia Pengaruh Country Of Origin Analisis Country of Origin dan
Ghaizani terhadap Brand Image dan regresi Brand Image
(2018) dampaknya bagi minat beli berganda berpengaruh positif dan
(survei online pada signifikan terhadap Minat
konsumen skin care Etude Beli.
House di Indonesia)
negara maju menerima evaluasi yang lebih baik daripada orang-orang dari negara-
dengan produk, itu akan memiliki efek negatif pada niat pembelian mereka.
Pengaruh Country of Origin terhadap minat beli adalah sebuat aturan dasar, sebagai
hasilnya, ada hubungan antara Country of origin dan minat beli. Country of Origin
sendiri memiliki pengaruh tidak langsung terhadap minat beli ketika seseorang
sudah mengenal produknya, mereka cendrung melihat asal negara produk terlebih
dahulu kemudian memiliki minat untuk membeli (Rezvani, Rahman, Oehkordi, &
Fouladivanda, 2012).
Citra merek adalah konsep yang diciptakan oleh konsumen karena alasan
subjektif dan emosi pribadinya. Ditambahkan citra merek adalah persepsi tentang
merek yang digambarkan oleh asosiasi merek yang ada dalam ingatan konsumen.
Citra merek yang baik terhadap suatu barang akan meningkatkan persepsi yang
baik pula terhadap seseorang. Citra merek sangat penting perannya dalam
telah diketahui baik melalui pengalaman pribadi yang dialami ataupun melalui
informasi yang didapat. Citra merek merupakan bagian penting dari kekuatan
Memilih celebrity endorser yang tepat dan sesuai dengan karakteristik produk
dapat menimbulkan minat pembelian. Menurut Kotler & Keller (2009) celebrity
populer dalam iklan, sehingga dapat memperkuat citra dari suatu merek dalam
menciptkan presepsi yang positif dari konsumen sehingga timbul minat beli
Country of
Origin
Celebrity
Endorser
Gambar 2.1
Kerangka Konseptual
2.8 Hipotesis
oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk
2. Country of origin berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli pada
METODE PENELITIAN
penelitian yang menghubungkan dua variabel atau lebih (Situmorang & Lufti,
2015). Adapun variabel yang dihubungkan dalam penelitian ini Pengaruh Country
of Origin, Beauty Vlogger sebagai Celebrity Endorser dan Brand Image terhadap
Dalam Penelitian ini, variabel yang diteliti dibagi menjadi dua kelompok
besar, yaitu variabel bebas (independent variable) dan variabel terikat (dependent
negatf bagi variabel dependent nantinya (Situmorang & Lufti, 2015). Dalam
38
Variabel ini adalah variabel yang menjadi perhatian utama dalam sebuah
pengamatan (Situmorang & Lufti, 2015). Dalam penelitian ini yang menjadi
memberikan dan menuntun arah peneliti bagaimana cara mengukur suatu variabel.
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Variabel Definisi variabel Indikator Skala ukur
Country of Asosiasi dan kepercayaan 1. Prestise/ gengsi Likert
origin mental yang dipicu oleh 2. Kualitas produk
sebuah Negara. 3. Citra negara asal
Brand Persepsi dan keyakinan 1. Kekuatan (Strengthness) Likert
Image konsumen terhadap produk 2. Keunikan (Uniqueness)
Wardah 3. Kesukaan (Favorable)
Celebrity Orang atau karakter yang 1. Trustworthiness Likert
endorser muncul dalam iklan untuk 2. Expertise
mendukung iklan produk 3. Attractiveness
Wardah
4. Respect
5. Similarity
Minat Beli Kesadaran individu untuk 1. Minat Transaksional Likert
membeli produk Wardah 2. Minat Eksploratif
nominal dan ordinal serta menangkap informasi tentang perbedaan kuantitas suatu
ordinal, ukuran interval mengurutkan orang atau objek pada interval atau jarak
yang sama. Skala yang di terapkan pada data yang dapat dirangking dan dengan
tersebut dan kita bias menghitung besarnya perbedaan itu. Namun harus
diperhatikan bahwa dalam skala ini perbandingan rasio yang ada tidak
Tabel 3.2
Instrumen Skala Likert
No. Jawaban Skor
1. Sangat Setuju (SS) 5
2. Setuju (S) 4
3. Kurang Setuju (KS) 3
4. Tidak Setuju (TS) 2
5. Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Sumber: Situmorang & Lufti (2014)
3.6.1 Populasi
Populasi adalah kelompok elemen yang lengkap, yang biasanya berupa orang,
objek, transaksi, atau kejadian dimana kita tertarik untuk mempelajarinya sebagai
Bailey (dalam Priyono, 2016), populasi adalah keseluruhan gejala/satuan yang ingin
diteliti sehingga sampel harus dilihat sebagai suatu pendugaan terhadap populasi dan
bukan populasi itu sendiri. Populasi pada penelitian ini adalah Mahasiswi Fakultas
3.6.2 Sampel
ini adalah sampel yang diambil dengan rancangan sampel nonprobabilitas dengan
berdasarkan kebetulan yakni siapa saja yang secara kebetulan ditemui oleh peneliti
𝒁𝜶𝟐 (𝒑)(𝒒)
𝒏=
(𝒅)𝟐
Keterangan:
Karena tidak diketahui nilai p dari penelitian atau literature lain, maka
dapat dilakukan maximal estimation dengan q = 0,5 dan tingkat error yang di
(𝑝)(𝑞)
𝑛 = (𝑍α)²
𝑑2
(0,5)(0,5)
𝑛 = 1,962
0,12
akan dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah 96 orang. Untuk mencari 96
penentuan sampel berdasarkan kebetulan yaitu siapa saja yang secara kebetulan
ditemui oleh peneliti dan memiliki kriteria yang sesuai maka akan dijadika sampel.
Menurut Situmorang & Lufti (2015), jenis data yang dilakukan dalam
penelitian adalah:
1. Data Primer
Data primer (primary data) yaitu data yang dikumpulkan sendiri oleh
perorangan/suatu organisasi secara langsung dari objek yang diteliti dan untuk
2. Data Sekunder
Data sekunder (secondary data) yaitu data yang diperoleh/ dikumpulkan dan
instansi lain. Data sekunder dalam penelitian ini adalah teori-teori dan data
1. Kuesioner
2. Wawancara
3. Studi Dokumentasi
alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Suatu pengukuran instrumen
sesuai dengan tujuan dan harapan peneliti. Uji validitas dilakukan dengan
membandingkan nilai corrected item total correlation atau disebut dengan rhitung
pada setiap butir pertanyaan terhadap nilai rtabel. Pengujian validitas akan
2. Jika r < 0.361, maka butir instrumen tersebut dinyatakan tidak valid.
sampel untuk menguji valid atau tidaknya seluruh pertanyaan yang digunakan
dalam kuisioner yaitu pengaruh country of origin, brand image dan beauty
vlogger sebagai Celebrity endorser terhadap minat beli yang dilakukan pada
Tabel 3.3
Uji Validitas
Scale Mean if Item Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha if
Deleted Item Deleted Total Correlation Item Deleted
X1.1 53.1000 21.059 .392 .855
X1.2 53.1000 19.955 .558 .846
X1.3 53.3667 19.826 .580 .845
X2.1 53.2000 20.579 .487 .850
X2.2 53.2000 20.303 .478 .851
X2.3 53.3333 20.506 .417 .855
X3.1 53.1333 19.223 .592 .844
X3.2 53.4000 21.283 .372 .856
X3.3 53.2667 19.651 .592 .844
X3.4 53.3000 21.183 .440 .853
X3.5 53.4667 19.982 .526 .848
Y1 53.4667 20.602 .405 .855
Y2 53.1333 19.223 .734 .836
Y3 53.3000 19.803 .526 .848
Sumber: Lampiran 3
Tabel 3.3 menunjukkan bahwa seluruh butir pernyataan adalah valid, yang
dapat dilihat dari r-hitung yang lebih besar dari r-tabel (0,361) pada setiap butir
sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Bila
suatu alat pengukur dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil
pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat pengukur tersebut reliabel.
konsisten jika beberapa pengukuran terhadap subjek yang sama diperoleh hasil
yang tidak berbeda. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa butir pertanyaan
disebut reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan bersifat
(2009) suatu konstruk dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha
>0,60. Uji rehabilitas dilakukan pada Mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Tabel 3.4
Uji Realibilitas
Cronbach's Alpha N of Items
.858 14
Sumber: Lampiran 3
Tabel 3.4 menunjukkan bahwa nilai Cronbach`s Alpha sebesar 0,8653. Dari
hasil pengujian di atas maka nilai Cronbach Alpha > 0,600. Berdasarkan Tabel
variabel yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, maksimum dan
menentukan hubungan linear antar beberapa variabel bebas yang biasa disebut X1,
fungsional antara variabel terikat dan variabel bebas di buat sebagai berikut:
Keterangan:
Y = Minat Beli
β 0 = Konstanta
X1 = Country of Origin
X2 = Brand Image
X3 = Celebrity endorser
Ɛ = residual
hitung dengan F tabel atau melihat signifikansi pada output SPSS. Dalam analisis
apakah hasil estimasi regresi yang dilakukan benar-benar bebas dari adanya gejala
apakah data yang diperoleh dari kuesioner menunjukkan kondisi sebenarnya dan
tidak bias sehingga layak untuk diuji. Uji asumsi klasik meliputi:
bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau
ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil.
Ada dua acara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau
tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. (Ghozali, 2016).
1. Analisis Grafik
Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah dengan
melihat histogram hal ini dapat menyesatkan khususnya untuk jumlah sampel
yang kecil. Metode yang lebih handal adalah dengan melihat normal
normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal. Jika
2. Analisis Statistik
Uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan kalua tidak hati-hati secara
visual kelihatan normal, padahal secara statistik bisa sebaliknya. Untuk itu uji
menggunakan hipotesis:
tingkat signifikansinya lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa
tidaknya heteroskedastisitas yaitu dengan melihat Grafik Plot antara nilai prediksi
variable terikat (dependen). Selain itu dapat juga digunakan uji glejser. Uji glejser
atas tingkat kepercayaan 5%, maka dapat disimpulkan model regresi tidak
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang
baik seharusnnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika variabel
Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama
inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen
independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya.
Jadi nilai Tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena
yang memiliki nilai tolerance ≥ 0,1 atau nilai VIF ≤ 10. Sebaliknya, jika nilai
Tolerance ≤ 0,1 atau nilai VIF ≥ 10, maka ada multikolinearitas di antara variabel
H0: βi ≤ 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan
Ha: βi > 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan
determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan
1985 dengan nama awal PT Pusaka Tradisi Ibu yang didirikan oleh pasangan
suami istri Drs. H. Subakat Hadi, M.Sc. dan Dra. Hj. Nurhayati Subakat, Apt.
pada tanggal 28 Februari 1985. Perusahaan ini baru berganti nama menjadi PT
belum bisa berjalan dengan baik dikarenakan rekanan manajemen yang kurang
baik. PTI kembali mencoba mengembangkan Wardah pada tahun 1996 dengan
tetap bekerja sama dengan agen dalam pemasarannya. Sejak itu penjualannya
mulai menanjak dan PT Pusaka Tradisi Ibu memasuki pasar tata rias.
daya beli masyarakat turun drastic dan pasar mengalami kenaikan harga yang
berlipat-lipat. Pada tahun yang sama pula, terdapat banyak perusahaan sejenis
yang tutup karena kurang mengantisipasi hal tersebut. Akan tetapi PTI mampu
dari segi internal. Selain itu, juga melalui program promosi dan membina tim
promosi. Pada tahun 2005, PT Pusaka Tradisi Ibu sudah menerapkan Good
52
seperti Indonesia Original Brand tahun 2011dan 2012 versi majalah SWA, Top
Tabel 4.1
Karakteristik Berdasarkan Program Studi
Program Studi Jumlah (orang) Persentase (%)
S1 Manajemen 19 19,79
S1 Akuntansi 18 18,75
S1 Ekonomi Pembangunan 18 18,75
D3 Keuangan 15 15,63
D3 Akuntansi 14 14,58
D3 Kesekretariatan 12 12,50
Jumlah 96 100,00
Sumber: Lampiran 5
Tabel 4.2
Karakteristik Berdasarkan Angkatan
Angkatan Jumlah (orang) Persentase (%)
2015 22 22.92
2016 24 26.04
2017 26 26.04
2018 24 25.00
Total 96 100.00
Sumber: Lampiran 5
Tabel 4.3
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Country of Origin (X1)
SS S KS TS STS Total
Pernyataan Mean
F % F % F % F % F % F %
Label 14 14,6 68 70,8 14 14,6 0 0,0 0 0,0 96 100 4,00
Asal Buatan 15 15,6 62 64,6 19 19,8 0 0,0 0 0,0 96 100 3,96
Penghasil Produk Halal 7 7,3 71 74,0 18 18,8 0 0,0 0 0,0 96 100 3,89
Total 11,80
Rata-rata 3,90
Sumber: Lampiran 6
a. Pada pernyataan butir 1 yaitu “Saya melihat label kosmetik buatan Indonesia
setuju dengan nilai mean 3,89, modus 4, median 4 dan standar deviasi 0,50
Tabel 4.4
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Brand Image (X2)
SS S KS TS STS Total
Pernyataan Mean
F % F % F % F % F % F %
Berkualitas 15 15,6 72 75,0 9 9,4 0 0 0 0 96 100 4,06
Produk Halal 19 19,8 69 71,9 8 8,3 0 0 0 0 96 100 4,11
Cocok Daerah
21 21,9 64 66,7 11 11,5 0 0 0 0 96 100 4,10
Tropis
Total 12.3
Rata-rata 4.1
Sumber: Lampiran 6
setuju dengan mean 4,11, modus 4, median 4 dan standar deviasi 0,52
setuju dengan mean 4,10, modus 4, median 4 dan standar deviasi 0,57
Tabel 4.5
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Celebrity Endorser (X3)
SS S KS TS STS Total
Pernyataan Mean
F % F % F % F % F % F %
Terpercaya 8 8,3 68 70,8 19 19,8 1 1,0 0 0 96 100 3,86
Mahir 8 8,3 65 67,7 19 19,8 4 4,2 0 0 96 100 3,80
Personality 19 19,8 59 61,5 18 18,8 0 0,0 0 0 96 100 4,01
Berpengetahuan Luas 13 13,5 66 68,8 17 17,7 0 0,0 0 0 96 100 3,96
Jenis Kulit 10 10,4 64 66,7 21 21,9 1 1,0 0 0 96 100 3,89
Total 19.50
Rata-rata 3.90
Sumber: Lampiran 6
dapat dilihat bahwa 68 (70,8 persen) responden setuju dengan mean 3,86,
Lipcream Wardah.
sangat tidak setuju. Berdasarkan hasil tersebut dapat dilihat bahwa 65 (67,7
dan standar deviasi 0,64 menunjukkan bahwa Beauty Vlogger mahir dalam
baik dan mampu memikat hati konsumen”, dari 96 terdapat 19 (19,8 persen)
tidak setuju. Berdasarkan hasil tersebut dapat dilihat bahwa 59 (61,5 persen)
sangat tidak setuju. Berdasarkan hasil tersebut dapat dilihat bahwa 66 (68,8
e. Pada pernyataan butir 5 yaitu “Beauty vlogger memiliki kesamaan jenis kulit
tidak setuju. Berdasarkan hasil tersebut dapat dilihat bahwa 64 (66,7 persen)
Tabel 4.6
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Minat Beli (Y)
SS S KS TS STS Total
Pernyataan Mean
F % F % F % F % F % F %
Tertarik 9 9,4 68 70,8 16 16,7 3 3,1 0 0 96 100 3,86
Berkeinginan Menggunakan 16 16,7 68 70,8 12 12,5 0 0,0 0 0 96 100 4,04
Mencari Informasi 23 24,0 54 56.3 18 18,8 1 1,0 0 0 96 100 4,03
Total 11.9
Rata-rata 4.0
Sumber: Lampiran 6
a. Pada pernyataan butir 1 yaitu “Saya tertarik dengan produk wardah”, dari
tidak setuju. Berdasarkan hasil tersebut dapat dilihat bahwa 58 (71,6 persen)
sebelum membelinya.
pengaruh variabel bebas (X) yang terdiri dari Country of Origin (X1), Brand
Image (X2) dan Celebrity Endorser (X3) terhadap variabel terikat (Y) yaitu Minat
Beli. Hasil regresi linear berganda dapat dilihat pada Tabel 4.7 berikut:
Tabel 4.7
Regresi Linier Berganda
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) -.887 1.648 -.538 .592
Sumber: Lampiran 7
1. Konstan (β0) = –0,887. Ini menunjukkan bahwa jika Country of Origin (X1),
Brand Image (X2) dan Celebrity Endorser (X3) = 0, maka nilai variabel Minat
3. Koefisien (β2) = 0,171. Ini menunjukkan bahwa variabel Brand Image (X2)
normal, hal ini dapat dilihat dari garis histogram tidak menceng ke kiri atau
Sumber: Lampiran 8
Gambar 4.1
Hasil Uji Normalitas dengan Histogram
Sumber: Lampiran 8
Gambar 4.2
Hasil Uji Normalitas dengan Probability Plot
Berdasarkan hasil Uji Normalitas dengan pendekatan grafik pada Gambar 4.2,
dapat diketahui bahwa data memiliki distribusi atau penyebaran yang normal, hal
ini dapat dilihat dari penyebaran titik berada disekitar sumbu diagonal dari
grafik. Namun untuk lebih memastikan bahwa data di sepanjang garis diagonal
Hasil uji Kolmogorov-Smirnov yang dapat dilihat pada Tabel 4.8 berikut.
Tabel 4.8
Uji Kolmogorov-Smirnov
Unstandardized Residual
N 96
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation .83723206
Most Extreme Differences Absolute .089
Positive .060
Negative -.089
Test Statistic .089
Asymp. Sig. (2-tailed) .060c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
Sumber: Lampiran 8
0,060, ini berarti nilainya diatas nilai signifikan 5% (0.05). Oleh karena itu,
sesuai dengan analisis grafik, analisis statistik dengan uji statistik non-
1. Metode Grafik
Dasar analisis metode ini adalah jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik
menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
terjadi heteroskedastisitas.
Sumber: Lampiran 9
Gambar 4.3
Hasil Uji Heteroskedisitas dengan Scatterplot
Berdasarkan Gambar 4.3 dapat dilihat bahwa tidak ada pola yang jelas, serta
2. Uji Glejser
Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansi di atas tingkat kepercayaan 5%,
Tabel 4.9
Uji Glejser
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) -.455 1.078 -.422 .674
Tabel 4.10
Uji Multikolinearitas
Unstandardized Standardized Collinearity
Model Coefficients Coefficients t Sig. Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -.887 1.648 -.538 .592
Country of
.167 .079 .156 2.117 .037 .993 1.007
Origin
Brand Image .171 .080 .157 2.134 .035 .999 1.001
Celebrity
.448 .050 .662 8.974 .000 .994 1.006
Endorser
a. Dependent Variable: Minat Beli
Sumber: Lampiran 10
1. Nilai VIF dari variable Country of Origin (X1), Brand Image (X2) dan
Celebrity Endorser (X3) lebih kecil atau dibawah 5 (VIF < 5), ini berarti tidak
2. Nilai Tolerance dari variabel Country of Origin (X1), Brand Image (X2) dan
Celebrity Endorser (X3) lebih besar dari 0,1 (Nilai Tolerance ≥ 0,1) ini
model regresi.
Pada penelitian ini diketahui jumlah sampel (n) adalah 81 dan jumlah
df1 = 4– 1 = 3
df2 = n – k = 96– 4 = 92
Tabel 4.11
Uji Secara Serempak (Uji-F)
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 67.034 3 22.345 30.871 .000b
Total 133.625 95
Berdasarkan Tabel 4.11, Maka dapat dilihat bahwa nilai Fhitung adalah
kepercayaan 95% (α = 0,05) adalah 2,47. Oleh karena itu Fhitung (30,871) ≥ Ftabel
(2,47) dan tingkat signifikansinya 0,000 < 0,05 menunjukkan bahwa Country of
Origin (X1), Brand Image (X2) dan Celebrity Endorser (X3) secara serempak
secara parsial terhadap variabel terikat. Tingkat kesalahan (α) = 5% dan derajat
kebebasan (df) = (n-k) = 96 – 4 = 92, ttabel yang digunakan adalah 0,05% = 1.66159.
Tabel 4.12
Uji Secara Parsial (Uji-t)
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) -.887 1.648 -.538 .592
terhadap Minat Beli (Y) hal ini terlihat dari nilai t-hitung 2,117 ≥ t-tabel 1.66159
Minat Beli (Y) hal ini terlihat dari nilai t-hitung 2,134 ≥ t-tabel 1.66159 dan
terhadap Minat Beli (Y) hal ini terlihat dari nilai t-hitung 8,974 ≥ t-tabel 1.66159
0,485 berarti 48,5 persen faktor-faktor Minat Beli (Y) dapat dijelaskan oleh
Country of Origin (X1), Brand Image (X2) dan Celebrity Endorser (X3)
Sedangkan sisanya sebesar 51,5 persen dijelaskan faktor-faktor lain yang tidak
Tabel 4.13
Uji Koefisien Determinasi (R2)
Std. Error of the
Model R R Square Adjusted R Square
Estimate
4.6 Pembahasan
gengsi dan Negara Indonesia sebagai negara yang berpenduduk mayoritas agama
islam, menghasilkan produk halal dapat mempengaruhi Minat Beli. Dari distribusi
jawaban responden untuk variabel Country of Origin dapat dilihat bahwa 68 (70,8
buatan Indonesia sesuai dengan iklim daerah tropis. 62 (64,6 persen) responden
persepsi kualitas suatu produk. Negara yang bercitra baik dan positif, dapat
menciptakan kepercayaan akan produk yang positif pula, dalam hal ini Country of
Wardah halal dan diperkuat karena di akui oleh Lembaga Pengkajian Pangan Obat
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ghaizani (2018),
Annisa (2017) dan Vianita (2014) yang menyatakan bahwa Country of Origin
Lipcream wardah cocok untuk daerah tropis mempengaruhi Minat Beli. Dari
distribusi jawaban responden untuk variabel Brand Image dapat dilihat bahwa
suatu perusahaan dan dibentuk dari informasi dan pengalaman masa lalu yang
memiliki citra yang positif terhadap suatu merek, akan lebih memungkinkan
berbelanja karena adanya Brand Image yang positif dari produk dan perusahaan
Minat beli. Dalam hal ini Brand Image wardah di masyarakat memiliki citra yang
positif sehingga banyak orang yang suka dan memilihnya. Brand Image yang bagus
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ghaizani (2018),
Annisa (2017) dan Sulistyari (2017) yang menyatakan bahwa Brand Image
kesamaan jenis kulit dengan konsumen dapat mempengaruhi Minat Beli. Dari
memiliki personality yang baik dan mampu memikat hati konsumen. 66 (68,8
popularitas tersebut diharapkan dapat menarik minat beli calon konsumen untuk
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Kurniawan (2017)
5.1 Kesimpulan
sebagai berikut:
Minat Beli Lipcream Wardah pada Mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
5.2 Saran
Minat Beli. Country of Origin cukup dikenal baik oleh para konsumen karena
73
2. Brand Image juga menjadi salah satu indikator yang berpengaruh terhadap
Minat Beli. Dalam hal meningkatkan Minat Beli, peneliti menyarankan agar
Wardah lebih aktif lagi dalam melakukan publikasi atas prestasi dan
berorientasi pada konsumen karena salah satu faktor terbentuknya citra yang
besar, memiliki popularitas, kredibilitas yang tinggi dan disukai oleh banyak
orang serta memiliki citra yang positif di masyarakat sehingga akan tertarik
Beli agar lebih melengkapi penelitian ini karena masih ada variabel-variabel
75
https://manajemenunkriskita.wordpress.com/2017/07/12/memanfaatkan-
teknologi-beauty-blogger-mengolah-hobi-menjadi-bisnis/
Hsieh et al. (2016). Pengaruh Country Of Origin terhadap Brand Image di Negara
secara keseluruhan terhadap produk. Journal Management, 1-12.
Ismail, A. R., & Spinelli, G. (2012). Effects of brand love, personality and image
on word of mouth. Fashion marketing and management, 16(1), 386-398.
Jason, M. (2018, Februari 10). blog.globalwebindex.net. Retrieved from
Globalwebindex: https://blog.globalwebindex.net/chart-of-the-day/16-34s-
lead-the-vlogging-trend
Keegan, W. J. (2008). Manajemen Pemasaran Global. Jakarta: Indeks.
Kotler, P. (2011). Manajemen Pemasaran. Jakarta: PT. Indeks.
Kotler, P., & Amstrong, G. (2014). Principle of Marketing. New Jersey: Pearson
Prentice Hall.
Kotler, P., & Armstrong, G. (2012). Principle of Marketing. New Jersey: Prentice
Hall.
Kotler, P., & Keller, K. L. (2009). Manajemen Pemasaran. Jakarta: Erlangga.
Kotler, P., & Keller, K. L. (2012). Manajemen Pemasaran (14 ed., Vol. 1).
Jakarta: Erlangga.
Kuncoro, M. (2013). Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta: Erlangga.
Kurniawan, D. (2017). Pengaruh Daya Tarik Beauty Vlogger (Sarah Ayu) sebagai
Celebrity Endorser terhadap Minat Beli Subscribers pada produk kosmetik
Maybelline. Prologia, 1(2), 12-30.
Lupiyadi, R. (2013). Manajemen Pemasaran Jasa . Jakarta: Salemba Empat.
Parameswaran, R., & Pishardi, R. M. (2008). Facts of Country of Origin Image.
An Empirical Assesment. Journal of Advertising, 20(2), 139-155.
Priyono, M. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif. Sidoarjo: Zifatma Publishing.
Rezvani, S., Rahman, M. S., Oehkordi, G. J., & Fouladivanda, F. (2012). A
Conceptual Study on the Country of Origin Effect on Consumer Purchase
Intention Asian Social Science. Asian Social Science, 1(1), 1-13.
Saladin, D. (2012). Manajemen Pemasaran, Analisis Perencanaan, Pelaksanaan,
Unsur-unsur Pemasaran. Bandung: CV. Linda Karya.
Sangadji, E., & Sopiah. (2013). Perilaku Konsumen Pendekatan Praktis.
Yogyakarta: Andi Offset.
Sari, N. Y. (2017). Pengaruh beauty vlogger sebagai Celebrity Endorser terhadap
minat beli dengan asosiasi merek sebagai Intervenning variable. [Skripsi].
Yogyakarta (ID): Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Schiffman, L. G., & Kanuk, L. L. (2010). Consumer Behaviour. London: Pearson
Education.
Berilah tanda cheklist (√) yang sesuai dengan pendapat saudara setiap
responden hanya diperbolehkan memilih satu jawaban.
Keterangan mengenai skor penilaian:
Sangat Setuju (SS) : diberi skor 5
Setuju (S) : diberi skor 4
Kurang Setuju (KS) : diberi skor 3
Tidak Setuju (TK) : diberi skor 2
Sangat Tidak Setuju (STK) : diberi skor 1
78
Country of Origin
JAWABAN ANDA
NO PERTANYAAN
SS S KS TS STS
Saya melihat label kosmetik
1 buatan Indonesia sesuai dengan
iklim daerah tropis
Menggunakan produk buatan
2
Indonesia menaikkan gengsi
Saya percaya Negara Indonesia
sebagai negara yang
3 berpenduduk mayoritas agama
islam, menghasilkan produk
halal
Brand Image
Minat beli
Demikian akhir dari kuesioner ini. Saya ucapkan terima kasih telah membantu
Uji Validitas
Scale Mean if Item Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha if
Deleted Item Deleted Total Correlation Item Deleted
X1.1 53.1000 21.059 .392 .855
X1.2 53.1000 19.955 .558 .846
X1.3 53.3667 19.826 .580 .845
X2.1 53.2000 20.579 .487 .850
X2.2 53.2000 20.303 .478 .851
X2.3 53.3333 20.506 .417 .855
X3.1 53.1333 19.223 .592 .844
X3.2 53.4000 21.283 .372 .856
X3.3 53.2667 19.651 .592 .844
X3.4 53.3000 21.183 .440 .853
X3.5 53.4667 19.982 .526 .848
Y1 53.4667 20.602 .405 .855
Y2 53.1333 19.223 .734 .836
Y3 53.3000 19.803 .526 .848
Uji Realibilitas
Cronbach's Alpha N of Items
.858 14
X1. X1. X1. X2. X2. X2. X3. X3. X3. X3. X3. Y Y Y
1 2 3 1 2 3 1 2 3 4 5 1 2 3
1 3 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4
2 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 5 4 4 5
3 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 5
5 5 3 3 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4
6 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5
7 4 4 3 4 5 4 4 4 4 3 5 4 4 5
8 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4
9 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4
10 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3
11 3 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4
12 3 3 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4
13 3 4 4 4 5 4 3 4 4 3 5 4 4 5
14 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4
Lanjutan Lampiran 4
X1. X1. X1. X2. X2. X2. X3. X3. X3. X3. X3. Y Y Y
1 2 3 1 2 3 1 2 3 4 5 1 2 3
15 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3
16 5 4 3 5 4 5 4 3 5 4 4 4 5 4
17 3 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 5 3
18 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3
19 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4
20 3 4 4 5 5 4 2 3 3 5 4 4 3 5
21 4 5 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4
22 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3
23 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3
24 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4
25 4 4 4 5 5 4 3 3 3 3 3 3 3 3
26 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
27 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 3 4 4 5
28 4 5 4 5 5 4 3 3 4 4 4 4 4 3
29 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4
30 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5
31 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 5
32 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5
33 4 4 5 4 5 5 3 4 3 4 3 4 4 3
34 3 4 3 5 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4
35 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 5 4 3
36 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4
37 3 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4
38 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 4 4
39 4 5 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 2
40 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4
41 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4
42 4 3 4 4 5 4 4 2 4 3 4 3 4 3
43 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4
44 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4
45 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4
46 5 3 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4
47 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 5
48 4 3 4 4 5 3 4 4 5 4 5 4 5 4
49 4 5 4 4 5 4 4 3 4 4 4 5 4 4
50 4 5 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 5
51 5 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4
52 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4
53 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4
54 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
55 4 3 3 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 5
56 4 5 4 4 4 3 4 4 5 5 4 4 3 3
57 5 4 4 4 4 4 5 3 4 4 3 3 4 4
58 4 4 3 4 4 4 4 2 4 3 4 2 5 3
Lanjutan Lampiran 4
X1. X1. X1. X2. X2. X2. X3. X3. X3. X3. X3. Y Y Y
1 2 3 1 2 3 1 2 3 4 5 1 2 3
59 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 2 3 4 4
60 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4
61 4 4 4 5 5 4 4 2 3 4 4 2 3 5
62 4 4 4 3 4 4 4 3 5 5 4 4 5 5
63 5 5 4 4 4 4 4 3 4 5 4 3 4 3
64 4 5 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4
65 4 4 3 4 4 5 4 3 5 5 4 4 5 5
66 4 4 4 4 4 5 3 4 3 4 3 4 3 4
67 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4
68 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 5 4 3
69 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4
70 4 5 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5
71 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4
72 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4
73 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4
74 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5
75 5 5 4 5 4 4 3 4 3 4 3 4 4 5
76 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4
77 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4
78 3 3 3 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3
79 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 5 5
80 4 4 5 4 3 3 4 5 5 4 3 5 4 4
81 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
82 4 4 4 3 4 4 4 4 5 3 3 4 4 4
83 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 3 4 4
84 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4
85 5 5 4 4 4 5 4 3 3 4 4 4 4 3
86 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3
87 5 4 4 4 5 5 4 4 4 3 4 4 4 5
88 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4
89 4 4 4 4 4 5 3 5 4 4 4 4 4 4
90 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 5 5
91 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4
92 3 3 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
93 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4
94 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5
95 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4
96 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4
Unstandardized Residual
N 96
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation .83723206
Most Extreme Differences Absolute .089
Positive .060
Negative -.089
Test Statistic .089
Asymp. Sig. (2-tailed) .060c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
2. Uji Glejser
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) -.455 1.078 -.422 .674
Total 133.625 95