Anda di halaman 1dari 113

TUGAS APLIKASI KOMPUTER

PENGARUH IKLAN DI MEDIA SOSIAL INSTAGRAM DAN

ELECTRONIC WORD OF MOUTH TERHADAP CITRA MEREK

DAPOER EMAK CACA DI KOTA MATARAM

OLEH:

DINDA APRODITA SOELAIMAN

A1B021279

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MATARAM

2023
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena atas

rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul :

“Pengaruh Iklan di Media Sosial Instagram dan Electronic Word Of Mouth

Terhadap Citra Merek Dapoer Emak Caca di Kota Mataram”. Penyusunan

skripsi ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh iklan di media sosial instagram

dan electronic word of mouth terhadap citra merek dapoer emak caca. Skripsi ini

juga digunakan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan dengan

gelar Sarjana Manajemen Program Studi Manajemen Pemasaran di Universitas

Mataram.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bimbingan,

dukungan, dan bantuan dari berbagai pihak, baik moril maupun materiil, sehingga

pada akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Oleh sebab itu, dalam

kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya,

terutama kepada yang terhormat:

1. Orangtua tercinta, Ibunda Suparti yang selalu memberikan do’a yang tidak

pernah putus kepada penulis, memberikan kasih sayang yang tiada

hentinya, menjadi penyemangat hidup, juga memberikan dorongan dan

bantuan baik materil maupun moril sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini.

i
ii

2. Bapak Prof. H. I. Husni, SH., M.Hum selaku rektor pada Universitas

Mataram

3. Bapak Dr. Muaidy Yasin, MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Mataram atas kesempatan yang diberikan untuk menempuh

studi pada program studi sarjana (S1) Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Mataram.

4. Ibu Dr. Baiq Handayani R. SE.,MM. selaku Ketua Jurusan Manajemen

atas kesempatan yang diberikan untuk menempuh studi pada program

studi sarjana (S1) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mataram.

5. Bapak Dr. Dwi Putra Buana Sakti, SE., MM. selaku dosen pembimbing

utama penulis ucapkan terimakasih sebesar-besarnya atas waktu, tenaga

dan juga pikiran yang diberikan dalam memberikan saran, nasehat dan

juga bimbingan yang berarti selama proses penyelesaian skripsi ini.

6. Bapak Lalu Adi Permadi, SE., MM. selaku dosen pembimbing

pendamping penulis ucapkan terimakasih sebesar-besarnya atas waktu,

tenaga dan juga pikiran yang diberikan dalam memberikan saran, nasehat

dan juga bimbingan yang berarti selama proses penyelesaian skripsi ini.

7. Ibu Dra. Sri Darwini, SE., MM. selaku dosen penguji I yang telah

memberikan bimbingan serta kritik dan saran yang membangun kepada

penulis.

8. Ibu Emilia Septiani, SE., MM. selaku dosen penguji II yang telah

memberikan bimbingan serta kritik dan saran yang membangun kepada

penulis.
iii

9. Seluruh Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah

memberikan ilmu pengetahuan yang tidak terbatas kepada penulis.

10. Seluruh sahabat-sahabat penulis, Evi Yuliani, Nadilla dan Indriati penulis

ucapkan terimakasih karena menjadi bagian dari perjalanan di dunia

perkulahan penulis, telah memberikan semangat serta senantiasa berbagi

pengalaman dan ilmu kepada peneliti sehingga skripsi ini pun dapat

terselesaikan.

11. Seluruh teman-teman Manajemen Pemasaran angkatan 2016 atas

kebersamaan dan solidaritas selama dibangku perkuliahan.

Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang terkait dalam

penyusunan skripsi ini, yang tidak dapat dijabarkan satu persatu oleh penulis.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kata

sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang

membangun dari pembaca guna menyempurnakan skripsi ini. Akhir kata semoga

skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya.

Mataram, 29 Juli 2020

Penulis
iv

ABSTRAK

Pengaruh Iklan di Media Sosial Instagram dan Electronic Word Of Mouth


Terhadap Citra Merek Dapoer Emak Caca di Kota Mataram

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh iklan di media sosial


instagram dan eWOM terhadap citra merek Dapoer Emak Caca di Kota Mataram.
Penelitian ini adalah penelitian dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam
penelitian ini yaitu konsumen Dapoer Emak Caca di kota Mataram. Sampel yang
diambil sebanyak 100 responden yang tinggal di kota Mataram. Penelitian ini
menggunakan teknik non-probability sampling, dengan metode purposive
sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner. Analisis
data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda menggunakan SPSS
versi 26. Hasil analisis yang diperoleh dalam penelitian ini adalah variabel iklan
di media sosial instagram memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap citra
merek, dan variabel electronic word of mouth juga memiliki pengaruh positif dan
signifikan terhadap citra merek.

Kata kunci: Iklan di Media Sosial Instagram, Electronic Word Of Mouth,


Citra Merek.
v

ABSTRACT

The Effect Of Advertising On Social Media Instagram And Electronic Word Of


Mouth On The Brand Image Of Dapoer Emak Caca In Mataram

This study aims to analyze the effect of advertising on social media instagram and
electronic word of mouth on the brand image of Dapoer Emak Caca in Mataram.
This research is a quantitative research. The population of this research is
consumers of Dapoer Emak Caca in the city of Mataram. Samples are taken by
100 respondents who live in the city of Mataram. This study using non-probability
sampling method that is purposive sampling. Data collection is done by
distributing questionnaires. The data was analyzed using multiple linear
regression analysis using SPSS version 26. The analysis results obtained in this
study are Advertising On Social Media Instagram variable has a positive and
significant effect on brand image, and Electronic Word Of Mouth variable has a
positive and significant effect on brand image.
Keywords: Advertising On Social Media Instagram, Electronic Word Of Mouth,
Brand Image.
vi

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................i
ABSTRAK........................................................................................................................iv
DAFTAR TABEL.............................................................................................................ix
DAFTAR GAMBAR.........................................................................................................x
DAFTAR GRAFIK...........................................................................................................xi
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................................xii
BERITA ACARA UJIAN SKRIPSI................................................................................xiii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................10
1.3 Tujuan Penelitian..................................................................................................10
1.4 Manfaat Penelitian.................................................................................................10
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS...........................12
2.1 Landasan Teori dan Penelitian Terdahulu..............................................................12
2.1.1 Pengertian Merek............................................................................................12
2.1.2 Citra Merek.....................................................................................................13
2.1.3 Iklan di Media Sosial......................................................................................19
2.1.4 Electronic Word Of Mouth..............................................................................22
2.2 Pengembangan Hipotesis dan Kerangka Konseptual.............................................28
2.2.1 Pengembangan Hipotesis................................................................................28
2.2.2 Kerangka Konseptual Penelitian.....................................................................30
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual...........................................................................31
BAB III METODE PENELITIAN...................................................................................32
3.1 Jenis Penelitian.......................................................................................................32
3.2 Lokasi Penelitian....................................................................................................32
3.3 Metode Pengumpulan Data....................................................................................33
3.4 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel.............................................34
3.4.1 Populasi Penelitian.........................................................................................34
vii

3.4.2 Sampel Penelitian...........................................................................................34


3.4.3 Teknik Pengambilan Sampel..........................................................................35
3.5 Variabel Penelitian.................................................................................................36
3.5.1 Identifikasi Variabel........................................................................................36
3.5.2 Definisi Operasional Variabel.........................................................................37
3.6 Teknik dan Alat Pengumpulan Data......................................................................41
3.6.1 Teknik Pengumpulan Data..............................................................................41
3.6.2 Alat Pengumpulan Data...................................................................................41
3.7 Jenis dan Sumber Data..........................................................................................42
3.7.1 Jenis Data........................................................................................................42
3.7.2 Sumber Data....................................................................................................43
3.8 Uji Instrumen Penelitian........................................................................................43
3.8.1 Uji Validitas....................................................................................................43
3.8.2 Uji Reliabilitas................................................................................................46
3.9 Prosedur Analisis Data..........................................................................................47
3.9.1 Uji Heteroskedastisitas....................................................................................47
3.9.2 Analisis Regresi Linear Berganda...................................................................48
3.9.3 Uji Hipotesis...................................................................................................49
3.9.4 Koefisien Determinasi (R2).............................................................................51
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN..........................................................................53
4.1. Hasil Penelitian.....................................................................................................53
4.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian.................................................................53
4.1.2 Karakteristik Responden.................................................................................54
4.1.3 Deskriptif Variabel..........................................................................................57
4.1.4 Uji Heteroskadastisitas....................................................................................61
4.1.5 Analisis Regresi Linier Berganda....................................................................62
4.1.6 Uji Statistik F..................................................................................................64
4.1.7 Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t).......................................65
4.1.8 Koefisien Determinasi (R2).............................................................................66
4.2 Pembahasan............................................................................................................66
4.2.1 Pengaruh Iklan di Media Sosial Terhadap Citra Merek Dapoer Emak Caca...67
viii

4.2.2 Pengaruh Electronic Word Of Mouth Terhadap Citra Merek Dapoer Emak
Caca 68
BAB V PENUTUP...........................................................................................................70
5.1 Simpulan................................................................................................................70
5.2 Keterbatasan dalam Penelitian...............................................................................71
5.3 Saran......................................................................................................................71
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................73
ix

DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1 Skala Likert.....................................................................................................42


Tabel 3. 3 Hasil Uji Validitas Iklan di Media Sosial........................................................44
Tabel 3. 4 Hasil Uji Validitas Electronic Word Of Mouth...............................................45
Tabel 3. 5 Hasil Uji Validitas Citra Merek.......................................................................45
Tabel 3. 6 Hasil Pengujian Reliabilitas............................................................................47
Tabel 4. 1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin.....................................54
Tabel 4. 2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia.....................................................55
Tabel 4. 3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan............................................56
Tabel 4. 4 Deskriptif Penilaian Iklan di Media Sosial......................................................58
Tabel 4. 5 Deskriptif Penilaian Electronic Word Of Mouth..............................................59
Tabel 4. 6 Deskriptif Penilaian Citra Merek.....................................................................60
Tabel 4. 7 Hasil Uji Heteroskadastisitas...........................................................................62
Tabel 4. 8 Hasil Uji Regresi Linier Berganda..................................................................63
Tabel 4. 9 Hasil Uji Statistik F.........................................................................................64
Tabel 4. 10 Hasil Uji Statistik t........................................................................................65
Tabel 4. 11 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)............................................................66
x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. 1 Persentase Pengguna Aktif Bulanan Instagram.............................................5


Gambar 1. 2 Akun Instagram dan instastory Dapoer Emak Caca......................................8
Gambar 1. 3 Tampilan Komentar Postingan dan review konsumen Dapoer Emak Caca. . .9
Gambar 2. 1 Kerangka Konseptual..................................................................................31
Gambar 3. 1 Lokasi Penelitian.........................................................................................32
xi

DAFTAR GRAFIK

Grafik 3. 1 Kurva Uji T....................................................................................................51


Grafik 4. 1 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan........................................56
xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1.......................................................................................................................77
Lampiran 2.......................................................................................................................82
Lampiran 3.......................................................................................................................84
Lampiran 4.......................................................................................................................88
Lampiran 5.......................................................................................................................89
Lampiran 6.......................................................................................................................96
xiii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada era globalisasi ini dunia bisnis berkembang sangat pesat. Hal tersebut

disebabkan karena adanya perubahan kondisi pasar serta perekonomian dan

teknologi yang semakin canggih. Semakin banyak munculnya bisnis-bisnis ini

maka juga berpengaruh terhadap munculnya berbagai macam produk atau jasa

yang beredar, sehingga membuat konsumen lebih selektif dalam menentukan

pilihan yang sesuai dengan kebutuhan atau keinginannya. Dunia bisnis yang

semakin pesat juga akan menimbulkan tantangan bagi para pelaku usaha yaitu

berupa persaingan yang sangat ketat. Pertumbuhan dan persaingan dunia bisnis

mengharuskan perusahaan untuk memandang jauh ke depan guna mengantisipasi

berbagai kemungkinan yang dapat mempengaruhi perkembangan perusahaan

(Viyanti dan Se Tin, 2010).

Perusahaan yang membuka suatu usaha pasti akan menghadapi tantangan

berupa persaingan dengan pemasar lainnya. Semakin ketatnya persaingan diantara

perusahaan-perusahaan seperti saat ini, mau tidak mau membuat manajemen

perusahaan harus lebih cermat dalam menentukan strateginya dalam bersaing

dengan kompetitior (Pradika, 2013). Perusahaan dituntut memikirkan cara terbaik

untuk membentuk serta menjaga citra merek mereka, dan perusahaan harus

1
2

memiliki cara kreatif dalam memasarkan produknya agar dapat menarik perhatian

konsumen dan menciptakan preferensi merek.

Merek adalah aset penting bagi suatu perusahaan, banyak perusahaan

mengalami kesulitan dalam membangun dan memelihara kekuatan merek mereka

dengan melibatkan seluruh bauran pemasaran. Menurut Kotler dan Keller (2012)

citra merek adalah persepsi dan kepercayaan yang di pegang oleh konsumen, yang

tercermin atau melekat dalam benak dan memori dari seorang konsumen itu

sendiri. Persepsi konsumen ini terbentuk dari informasi dan pengalaman masa lalu

konsumen terhadap suatu merek. Dalam membentuk merek tersebut dibutuhkan

kegiatan komunikasi pemasaran agar konsumen dapat menerima informasi yang

disampaikan oleh pemasar dengan baik (Prayuana dan Andjarwati, 2013).

Menurut Kotler dan Keller (2009) terdapat delapan bauran komunikasi

pemasaran yaitu iklan, promosi penjualan, acara dan pengalaman, hubungan

masyarakat dan publisitas, pemasaran langsung, pemasaran interaktif, penjualan

personal, dan pemasaran dari mulut ke mulut (word-of-mouth). Dari beberapa

bauran komunikasi tersebut yang dapat mempengaruhi citra merek adalah

periklanan dan word of mouth.

Iklan merupakan bentuk komunikasi non-personal yang menjual pesan-

pesan secara persuasif dari sponsor yang jelas guna untuk mempengaruhi orang

agar membeli produk dengan membayar biaya untuk media yang digunakan

(Kriyantono, 2008). Tujuan dari periklanan antara lain untuk memperkenalkan

produk dan membangun citra merek (Sutisna,2002).


3

Seiring dengan perkembangan teknologi dan informasi, banyak

perusahaan yang mengalihkan upaya pemasarannya ke platform online. Mereka

lebih memilih untuk melakukan promosi mengenai produk atau jasanya melalui

iklan online. Iklan online yang dimaksud disini adalah mempromosikan sebuah

produk di internet dengan menggunakan fitur internet. Dengan adanya internet

saat ini dunia bisnis telah menjadi digital dan orang lebih suka membeli produk

yang diiklankan di sosial media. Iklan di sosial media saat ini menjadi pusat

perhatian bagi pemasang iklan karena tidak perlu mengeluarkan biaya yang besar

dalam periklanan dan juga mendapatkan hasil yang maksimal karena cakupan

iklan ini mencakup seluruh dunia sehingga pesan pemasaran dapat tertuju hingga

skala global.

Media sosial kini menjadi alat promosi dan komunikasi yang sering

digunakan karena memberikan dampak yang sangat positif untuk perkembangan

suatu bisnis. Pemasaran dengan media sosial menjadi cara alternatif bagi para

brand untuk menyebarluaskan informasi mengenai produk yang ditawarkan dan

juga mempererat customer relationship dengan konsumen untuk mendapatkan

feedback mengenai produk yang ditawarkan (Lubis,2016).

Platform media sosial yang dapat dijadikan sebagai alat untuk

menjalankan bisnis diantaranya yaitu Instagram, Twitter, Facebook, Youtube, dan

Pinterest. Salah satu media sosial yang populer dan paling banyak digunakan

adalah Instagram. Penelitian Eryta (2013) berpendapat bahwa Instagram

merupakan aplikasi media sosial yang kehadirannya semakin dimaksimalkan

sebagai media komunikasi pemasaran, dan memberikan peranan penting


4

diantaranya adalah sebagai media promosi yang dianggap efektif oleh para

informan, sebagai media komunikasi antara pelaku bisnis dengan para

konsumennya dan memberikan dampak terhadap peningkatan penjualan pada

bisnis.

Menurut Weber dalam Caiden (2009), media sosial berpengaruh terhadap

branding. Pada saat produsen memiliki konsumen, maka produsen akan

melakukan komunikasi yang dalam dengan konsumen, maka brand itu akan

semakin kuat dan sebaliknya. Ini menjadi konsep dari pemasaran tradisional dan

branding.

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh SumAll (DailySocial.id,

Desember 2013), jika dilihat pada tingkat keterlibatan pengguna atau followers

ketika disandingkan dengan platform media sosial lainnya, SumAll secara terang-

terangan menyatakan bahwa Instagramlah sebagai pemenangnya. Seperti yang

dilihat di Amerika Serikat, SumAll mencatat terdapat peningkatan yang cukup

signifikan dari para pelaku usaha yang pendapatannya meningkat dari 1.5% ke

3.5% setelah menggunakan platform Instagram sebagai media promosinya

sepanjang tahun 2013 (DailySocial.id, Desember 2013). Pengguna aktif bulanan

Instagram adalah sebanyak 700-800 juta, terbukti dari data persentase yang

dilakukan oleh Social Bakers.


5

Gambar 1. 1 Persentase Pengguna Aktif Bulanan Instagram

Sumber: socialbakers.com

Berdasarkan grafik yang bersumber dari social bakers tersebut,

menunjukkan bahwa pengguna aktif bulanan instagram selalu mengalami

peningkatan setiap tahunnya, dimana pada data tahun 2017 sudah mencapai angka

800 juta dan tentunya ini merupakan sebuah peluang bagi perusahaan dalam

menggunakan instagram sebagai iklan untuk memperkenalkan produk atau jasa

yang ditawarkan agar diketahui dalam skala global.

Citra merek juga dapat terbentuk dari Electronic Word Of Mouth. Dengan

semakin meningkatnya popularitas internet, WOM berkembang dari komunikasi

tunggal searah menjadi komunikasi yang bersifat jaringan dan tersebar (Yiling

dan Xiaofen, 2009). Internet dan teknologi informasi secara umum tidak hanya

menyediakan fasilitas bagi konsumen untuk memberikan pendapatnya tentang

produk tetapi juga menjadi alat dan saluran pemasaran bagi perusahaan (Chan dan

Ngai,2011). Dari perkembangan teknologi dan informasi tersebut menyebabkan

WOM telah bergeser menjadi electronic word of mouth (EWOM).


6

EWOM bisa meningkatkan efektivitas pemasaran tetapi juga dapat

menghancurkan reputasi brand image perusahaan yang telah dibangun, yakni saat

terjadi ketidaksesuaian aktivitas dalam organisasi (Chan dan Ngai, 2011).

Ketidaksesuaian yang dimaksud adalah aktivitas dalam organisasi tidak sesuai

dengan harapan konsumen.

Menurut Jalilvand (2012) dalam penelitiannya menyatakan bahwa terdapat

pengaruh yang signifikan dari Electronic Word Of Mouth terhadap brand image

(citra merek) khususnya pada pasar konsumen. Berdasarkan penelitiannya pada

industri mobil di Iran diketahui bahwa EWOM secara efektif mempengaruhi

pembentukan brand image pada konsumennya. Selain itu penelitian lain yang

dilakukan oleh Riyandika (2013) juga menambahkan bahwa EWOM adalah faktor

yang paling efektif dalam mempengaruhi brand image dibandingkan dengan

variabel lain dalam penelitian. Oleh karena itu perlu diketahui bagaimana

pengaruh EWOM terhadap brand image.

EWOM menjadi topik diskusi yang populer dalam penelitian pemasaran.

Dengan adanya fasilitas internet dan jejaring sosial, tidak diragukan bahwa

EWOM menjadi topik penelitian yang akan dibahas hingga beberapa tahun

mendatang (Chan dan Ngai, 2011). Selain itu Chan dan Ngai (2011) menyatakan

bahwa penelitian mengenai EWOM masih relatif baru dan masih mengalami

perkembangan selama sepuluh tahun terakhir. Berdasarkan pendapat yang

dikemukakan Chan dan Ngai tersebut, penulis terdorong untuk melakukan

penelitian tentang EWOM.


7

Salah satu persaingan yang berkembang pesat saat ini adalah bisnis

kuliner. Hal ini ditandai dengan semakin menjamurnya bisnis kuliner dengan

berbagai merek yang dijalankan oleh para pebisnis di Indonesia, antara lain seperti

Geprek Bensu, Nona Judes, dan masih banyak lagi. Alasan mereka memilih usaha

tersebut karena salah satu kebutuhan manusia yang paling mendasar menurut

Maslow adalah kebutuhan pangan yang mana setiap manusia akan berusaha

memenuhi kebutuhan tersebut dengan berbagai cara. Adapun fokus dalam

penelitian ini mengambil salah satu bisnis kuliner yang berada di Kota Mataram

yaitu Dapoer Emak Caca.

Dapoer Emak Caca adalah salah satu bisnis kuliner yang berada di Jalan

Airlangga, No. 11 Kelurahan Gomong, Mataram, Nusa Tenggara Barat. Usaha ini

dirintis sejak tahun 2015, menyediakan puluhan menu yang sebagian besarnya

bercita rasa yang pedas. Peneliti memilih untuk lebih fokus pada cabang Dapoer

Emak Caca yang berada di jalan Airlangga karena di cabang ini memiliki rate

yang tinggi saat delivery online (pemesanan online) yaitu dengan rate 4.4, dari

rate yang tinggi ini menunjukkan bahwa ketika konsumen ingin memesan secara

online seperti di Grab atau Gojek, cabang Dapoer Emak Caca di Jalan Airlangga

sering menjadi pilihan konsumen saat ingin memesan secara online.

Bisnis ini cukup popouler di Kota Mataram, tidak hanya selalu ramai di

toko, penggunaan media sosial dalam bidang pemasaran bisnis pun tak luput dari

perhatian Dapoer Emak Caca. Dapoer Emak Caca memilih instagram sebagai

media promosi yang paling diandalkan karena tidak memiliki batasan jumlah

karakter tulisan, bisa memuat foto dan video, dapat dilihat oleh siapapun, dan juga
8

memudahkan dalam konsumen mencari informasi tentang produk yang

ditawarkan. Nama akun instagram yang aktif digunakan oleh Dapoer Emak Caca

adalah dengan username @dapoeremakcaca, dan saat ini jumlah followers

(pengikut) Dapoer Emak Caca sudah mencapai 21.800 (23 Desember 2019).

Bisnis ini selalu rajin memberikan informasi tentang produk-produknya di

instastory setiap hari.

Gambar 1. 2 Akun Instagram dan instastory Dapoer Emak Caca

Sumber: Instagram ( Dapoer Emak Caca )

Bentuk dari Electronic Word Of Mouth Dapoer Emak Caca pun terlihat di

instagramnya. Pada saat Dapoer Emak Caca melakukan posting di instagram

tentang informasi yang berkaitan dengan produk, followers Dapoer Emak Caca

telah memberikan respon dalam bentuk like, comment, atau share. Selain itu

konsumen yang pernah membeli produk-produk dari Dapoer Emak Caca pun
9

memberikan ulasan atau review mengenai produknya di instastory yang kemudian

di-repost oleh Dapoer Emak Caca. Hal ini tentunya akan membentuk citra merek

Dapoer Emak Caca apakah akan terlihat baik atau buruk tergantung dari opini

followers Dapoer Emak Caca. Namun sejauh ini, opini yang diberikan kepada

Dapoer Emak Caca terlihat baik seperti yang terlihat pada Gambar 1.3 di bawah

ini.

Gambar 1. 3 Tampilan Komentar Postingan dan review konsumen Dapoer


Emak Caca

Sumber: Instagram ( Dapoer Emak Caca )

Pemasaran melalui iklan media sosial dan Electronic Word Of Mouth

merupakan strategi yang selalu berdampingan dalam sebuah bisnis. Penting untuk

memahami bagaimana pendapat konsumen tentang kedua strategi tersebut

sehingga mengetahui pandangan konsumen tentang sebuah merek. Pada


10

penelitian-penelitian sebelumnya belum banyak yang mengangkat tentang hal ini,

maka peneliti ingin menguji secara langsung dengan lingkup penelitian di Kota

Mataram. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas peneliti

bermaksud untuk melaksanakan penelitian dengan judul “PENGARUH IKLAN

DI MEDIA SOSIAL INSTAGRAM DAN ELECTRONIC WORD OF

MOUTH TERHADAP CITRA MEREK DAPOER EMAK CACA DI KOTA

MATARAM”.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah pengaruh iklan di media sosial Instagram terhadap citra merek

Dapoer Emak Caca di kota Mataram?

2. Bagaimanakah pengaruh Electronic Word Of Mouth terhadap citra merek

Dapoer Emak Caca di kota Mataram?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk menganalisis pengaruh iklan di media sosial Instagram terhadap citra

merek Dapoer Emak Caca di kota Mataram.

2. Untuk menganalisis pengaruh Electronic word of mouth terhadap citra merek

Dapoer Emak Caca di kota Mataram.

1.4 Manfaat Penelitian

a. Secara akademis, penelitian ini dilakukan sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Manajemen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Mataram.
11

b. Secara teoritis, penelitian ini dilakukan sebagai sumbangan pemikiran bagi

pembaharuan teori manajemen khususnya yang berhubungan dengan iklan di

media sosial, Electronic word of mouth, dan citra merek.

c. Secara praktis, penelitian ini dilakukan sebagai referensi kepada perusahaan

Dapoer Emak Caca dalam rangka untuk membuat periklanan yang baik dan

tepat sasaran, serta menciptakan testimoni yang positif dalam mencapai

strategi Electronic word of mouth sehingga peningkatan penjualan di Dapoer

Emak Caca dapat terwujud.


BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

2.1 Landasan Teori dan Penelitian Terdahulu

2.1.1 Pengertian Merek

Kotler & Keller (2012:241) mendefinisikan brand atau merek sebagai, ˝A

name, term,sign, symbol, or design, or a combination of them, intended to identify the

goods or services of one seller or group of sellers and to differentiate them from those

of competitors.˝ Jika diartikan, maka brand atau merek adalah suatu nama, istilah,

tanda, simbol, desain, atau kombinasi dari semuanya yang dimaksudkan untuk

mengidentifikasikan suatu barang atau jasa dari satu penjual atau sekelompok penjual

dan untuk membedakannya dari kompetitorlain.

Menurut Kertajaya (2010:63), dalam sembilan elemen pemasaran, merek

disebut sebagai value indicator karena brand mampu menciptakan dan

menambahkan value kepada produk, perusahaan, orang atau bahkan negara, oleh

karena itu brand menjadi indicator value yang ditawarkan kepada pelanggan

internal, eksternal, dan investor. Selain itu merek mengindikasikan value dari

produk, sehingga akan membuat perusahaan mampu menghindar dari jebakan

komoditas.

Armstrong, dkk (2014:222) menyatakan bahwa brand are more than just

names and symbols. They are a key element in the company’s relationship with

consumers atau merek lebih dari sekedar nama dan simbol, merek adalah elemen

12
13

kunci dalam hubungan antara perusahaan dengan pelanggan. Merek (brand) telah

menjadi elemen yang sangat berkontribusi terhadap kesuksesan sebuah organisasi

lokal maupun global.

Dari beberapa pengertian merek di atas, dapat disimpulkan bahwa merek

adalah nama dan atau simbol pada suatu produk atau jasa yang dapat menjadi

pembeda serta menjadi ciri khas di antara berbagai macam produk atau jasa

lainnya.

2.1.2 Citra Merek

2.1.2.1 Pengertian Citra Merek

Brand Image adalah representasi dari keseluruhan persepsi terhadap merek

dan dibentuk dari informasi dan pengalaman masa lalu terhadap merek itu. Citra

terhadap merek berhubungan dengan sikap yang berupa keyakinan dan preferensi

terhadap suatu merek. Konsumen yang memiliki citra yang positif terhadap suatu

merek, akan lebih memungkinkan untuk melakukan pembelian (Setiadi, 2003).

Menurut Kotler dan Keller (2009) citra merek merupakan kumpulan

pemahaman dan kepercayaan konsumen sebagai alasan menetapkan minat

konsumen dalam melakukan pembelian. Sedangkan menurut menurut Shimp

(2003:2) citra merek (Brand Image) adalah jenis asosiasi yang muncul di benak

konsumen ketika mengingat sebuah merek tertentu.

Menurut Susanto (dalam Farid Yuniar Nugroho, 2011:11) citra merek

adalah apa yang dipersepsikan oleh konsumen mengenai sebuah merek.

Pembangunan sebuah citra merek, terutama citra yang positif menjadi salah satu
14

hal yang penting. Sebab tanpa citra kuat dan positif, sangatlah sulit bagi

perusahaan untuk menarik pelanggan baru dan mempertahankan yang sudah ada,

dan pada saat yang sama meminta mereka membayar harga yang tinggi. (Susanto

dalam Farid Yuniar Nugroho, 2011:9).

Dapat disimpulkan bahwa citra merek adalah pandangan konsumen

terhadap suatu merek yang terbentuk berdasarkan pada pengalaman dan

pengetahuan yang nantinya akan mendorong untuk melakukan pembelian.

Semakin baik pandangan konsumen terhadap sebuah merek, maka dapat

dikatakan bahwa citra mereknya sudah berhasil dibangun. Sebaliknya apabila

pandangan konsumen terhadap suatu merek itu buruk, maka brand image pada

merek tersebut telah gagal dibangun.

2.1.2.2 Faktor Pembentuk Citra Merek

Menurut Syachran (2018) mengemukakan bahwa pada dasarnya

komunikasi pemasaran berfungsi untuk menyampaikan informasi kepada

masyarakat tentang suatu barang atau jasa dari suatu perusahaan, dengan berbagai

macam bauran komunikasi pemasaran diharapkan memberikan citra yang positif

terhadap barang atau jasa yang telah diinformasikan dengan cara yang berbeda-

beda sesuai kemampuan dan keinginan konsumen dalam menerima informasi.

Berdasarkan opini tersebut, terlihat bahwa bauran dari komunikasi pemasaran

menjadi faktor pembentuk dari citra merek, terutama untuk citra yang positif.
15

Menurut Kotler dan Keller (2009) dalam Nensia (2017) bauran

komunikasi pemasaran terdiri dari delapan model utama:

1. Iklan

Iklan merupakan bentuk presentasi nonpersonal dan promosi ide, baik

barang maupun jasa melalui sponsor yang jelas dan bersifat berbayar.

2. Promosi penjualan

Insentif yang diberikan dalam jangka waktu pendek untuk mendorong

pembelian atau penjualan dari suatu produk atau jasa.

3. Acara dan pengalaman

Kegiatan dan program yang dirancang dan disponsori perusahaan untuk

menciptakan interaksi harian dan interaksi yang berhubungan dengan

merek tertentu.

4. Hubungan masyarakat dan publisitas

Berbagai program yang dirancang perusahaan untuk mempromosikan dan

melindungi citra perusahaan atau produk individunya.

5. Pemasaran langsung

Penggunaan media surat, telepon, email atau internet untuk berkomunikasi

secara langsung dengan pelanggan atau pihak tertentu.


16

6. Pemasaran interaktif

Kegiatan dan program online yang dirancang untuk melibatkan pelanggan

atau calon pelanggan potensial baik secara langsung maupun tidak

langsung meningkatkan kesadaran, memperbaiki citra, atau menciptakan

penjualan produk dan jasa.

7. Penjualan personal

Interaksi setiap tatap muka dengan satu atau lebih calon pembeli potensial

yang bertujuan untuk melakukan presentasi, menjawab pertanyaan, dan

pengaduan pesanan.

8. Pemasaran dari mulut ke mulut (word-of-mouth)

Komunikasi lisan, tertulis, dan elektronik antar masyarakat yang

berhubungan dengan keunggulan, pengalaman membeli, dan

menggunakan produk atau jasa.

Berdasarkan pada bauran komunikasi di atas, terlihat bahwa iklan dan

pemasaran dari mulut ke mulut menjadi faktor pembentuk citra merek. Mengikuti

perkembangan teknologi dan informasi saat ini, akhirnya peneliti memilih

menggunakan variabel independen dalam penelitian ini yaitu iklan di media sosial

dan electronic word of mouth.


17

2.1.2.3 Komponen Citra Merek

Komponen-komponen dalam citra merek menurut Simamora (2011) terdiri

atas tiga bagian, yaitu:

1. Citra pembuat (corporate image), yaitu sekumpulan asosiasi yang

dipersepsikan konsumen terhadap perusahaan yang membuat suatu barang atau

jasa.

2. Citra pemakai (user image), yaitu sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan

konsumen terhadap pemakai yang menggunakan suatu barang atau jasa.

3. Citra produk (product image), yaitu sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan

konsumen terhadap suatu barang atau jasa.

2.1.2.4 Indikator Citra Merek

Menurut Keller (2013:78) dalam Usman (2016) indikator-indikator citra

merek diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Strength of brand association (Kekuatan Asosiasi Merek)

Kekuatan asosiasi merek adalah seberapa kuat seseorang terpikir tentang

informasi suatu brand, serta bagaimana memproses segala informasi yang

diterima konsumen dan bagaimana informasi tersebut dikelola oleh data sensoris

di otak sebagai bagian dari brand image. Ketika konsumen secara aktif

memikirkan dan menguraikan arti informasi pada suatu produk atau jasa maka

akan tercipta asosiasi yang semakin kuat pada ingatan konsumen. Konsumen

memandang suatu objek stimuli melalui sensasi-sensasi yang mengalir lewat

kelima indera: mata, telinga, hidung, kulit, dan lidah. Namun demikian, setiap
18

konsumen mengikuti, mengatur, dan mengiterprestasikan data sensoris ini

menurut cara masing-masing. Persepsi tidak hanya tergantung pada stimulasi fisik

tetapi juga pada stimulasi yang berhubungan dengan lingkungan sekitar dan

keadaan individu tersebut.

2. Favorability of brand association (Keunggulan Asosiasi Merek)

Keunggulan asosiasi merek dapat membuat konsumen percaya bahwa atribut

dan manfaat yang diberikan oleh suatu merek dapat memuaskan kebutuhan dan

keinginan konsumen sehingga menciptakan sikap yang positif terhadap merek

tersebut. Tujuan akhir dari setiap konsumsi yang dilakukan oleh konsumen adalah

mendapatkan kepuasan akan kebutuhan dan keinginan mereka. Adanya kebutuhan

dan keinginan dalam diri konsumen melahirkan harapan, di mana harapan tersebut

yang diusahakan oleh konsumen untuk dipenuhi melalui kinerja produk dan

merek yang dikonsumsinya. Apabila kinerja produk atau merek melebihi harapan,

maka konsumen akan puas, dan demikian juga sebaliknya. Dapat disimpulkan

bahwa keunggulan asosiasi merek terdapat pada manfaat produk, tersedianya

banyak pilihan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan, harga yang ditawarkan

bersaing, dan kemudahan mendapatkan produk yang dibutuhkan serta nama

perusahaan yang bonafit juga mampu menjadi pendukung merek tersebut.

3. Uniqueness of brand association (Keunikan Asosiasi Merek)

Sebuah merek haruslah unik dan menarik sehingga produk tersebut memiliki

ciri khas dan sulit untuk ditiru oleh para produsen pesaing. Melalui keunikan

suatu produk maka akan memberi kesan yang cukup membekas terhadap ingatan

pelanggan akan keunikan brand atau merek produk tersebut yang


19

membedakannya dengan produk sejenis lainnya. Sebuah merek yang memiliki ciri

khas haruslah dapat melahirkan keinginan pelanggan mengetahui lebih jauh

dimensi merek yang terkandung didalamnya. Merek hendaknya mampu

menciptakan motivasi pelanggan untuk mulai mengonsumsi produk dan

menciptakan kesan yang baik bagi merek tersebut. Keunikan merek ini terdapat

pada ciri khas merek baik produk maupun jasanya, serta produk yang sulit untuk

ditiru.

2.1.3 Iklan di Media Sosial

2.1.3.1 Pengertian Iklan

Iklan merupakan salah satu bagian dari promotion mix (bauran promosi).

Bauran komunikasi pemasaran perusahaan merupakan paduan spesifik iklan,

promosi penjualan, hubungan masyarakat, penjualan personal, dan sarana

pemasaran langsung yang digunakan perusahaan untuk mengkomunikasikan nilai

pelanggan secara persuasif dan membangun hubungan pelanggan (Kotler dan

Armstrong, 2008). Dalam hal ini iklan memberikan informasi atau pesan

mengenai suatu produk atau jasa dengan perantara melalui media, hingga

khalayak terdorong untuk membeli atau mengkonsumsi suatu produk atau jasa.

Iklan menurut Jefkins (1997) merupakan pesan penjualan paling persuasif

yang diarahkan kepada para calon pembeli paling potensial atas produk barang

atau jasa tertentu dengan biaya yang murah. Sedangkan menurut Kotler dan Keller

(2012-526) : mengatakan,” Advertising can be a cost-effective way to disseminate

messages, whether to build a brand preference or to educate people” jika

diartikan, iklan dapat menjadi cara yang efektif untuk menyebarkan pesan, baik
20

untuk membangun preferensi merek atau untuk mendidik masyarakat. Dengan

adanya iklan, proses untuk menyebarkan informasi tentang suatu produk atau jasa

dapat dikenal oleh massa.

2.1.3.2 Pengertian Iklan Media Sosial

Erdogmus & Çiçek (2012) dalam Dewi Maharani (2018) menyatakan

bahwa pemasaran media sosial didefinisikan sebagai proses yang memberdayakan

individu untuk mempromosikan situs web, produk, atau jasa mereka melalui

saluran sosial online dan memasuki sebuah komunitas yang jauh lebih besar yang

mungkin belum tersedia melalui saluran tradisional.

Menurut Taprial & Kanwar (2012) sosial media memiliki beberapa

keunggulan yang menjadikannya lebih kuat dibandingkan media tradisional: (1)

Accessibility Sosial media mudah untuk diakses karena memerlukan sedikit atau

tidak ada biaya sama sekali dalam penggunaanya. (2) Speed, konten yang dibuat

dalam sosial media tersedia bagi semua orang yang berada dalam jaringan, forum,

atau komunitas begitu diterbitkan. (3). Interactivity, media sosial dapat

menampung dua atau lebih saluran komunikasi. (4). Longevity / Volatility, konten

pada sosial media tetap dapat diakses pada waktu yang lama, atau bahkan

selamanya. (5) Reach, Internet menawarkan jangkauan yang tidak terbatas ke

semua konten yang tersedia.

Selain itu menurut Goya (2013) dalam jurnal berjudul Advertising on

social media, iklan social media adalah cara untuk mendapatkan perhatian dari
21

pengguna media sosial melalui situs. Kini, ketika pengguna berpikir tentang

membeli sesuatu, pertama kali melihat internet, mencari produk tersebut,

membandingkan harga dengan merek lain dan mengambil keputusan yang salah

satunya untuk membeli.

Dari definisi-definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa iklan di

media sosial dilakukan dengan tujuan untuk menarik perhatian konsumen melalui

media-media online dimana diharapkan pengenalan produk tersebut dapat

meningkatkan kesadaran konsumen akan produk perusahaan.

2.1.3.3 Indikator Iklan di Media Sosial

Untuk mengukur keefektifan, Lim et, al (2011) sudah ada beberapa studi

yang telah mengambil pembahasan mengenai efektivitas iklan internet dalam

dekade terakhir. Ada beberapa variabel yang bisa digunakan untuk mengukur

keefektifan suatu iklan online yaitu ability to recall online ads, online advertising

awards, brands awareness, CTR (Click Through Rates) ,serta attitude towards

online ads. Dari kelima variabel pengukuran efektivitas tersebut hanya ability to

recall online ads, attitude towards online ads, dan CTR adalah tiga hal yang

menjadi indikator dalam penelitian ini, yaitu:

1. Attitude towards online ads (Sikap terhadap iklan online)

Menurut Kotler dan Keller (2009) “sikap adalah evaluasi yang dilakukan

dalam waktu lama tentang yang disukai atau tidak disukai seseorang, perasaan

emosional dan kecenderungan tindakan terhadap beberapa objek atau ide”. Sikap
22

menempatkan orang dalam kerangka pemikiran mengenai menyukai atau tidak

menyukai sesuatu, mengenai mendekati atau menjauhinya dan lain sebagainya.

2. Ability to recall online ads (Kemampuan untuk mengingat iklan online)

Menurut Hening (2014) maksud dari ability to recall online ads adalah

“kemampuan seorang konsumen untuk mengingat terhadap iklan yang sudah

dilihatnya, baik dari media televisi, radio, maupun internet”. Sedangkan fokus dari

penelitian ini adalah iklan di media sosial yaitu instagram.

3. Click Through Rates (Rasio klik-tayang)

Tujuan dari CTR adalah untuk mengetahui tanggapan maupun review iklan

dari para pengunjung dalam suatu media online. Dengan adanya metode CTR ini

pemasar bisa mengetahui reaksi maupun respon dari pengunjung akunnya dan

mulai merencanakan strategi selanjutnya untuk mendapatkan respon positif atas

produk yang dikampanyekan di instagram.

2.1.4 Electronic Word Of Mouth

2.1.4.1 Pengertian Electronic Word Of Mouth

Electronic Word Of Mouth adalah pernyataan negatif atau positif yang

dibuat oleh konsumen aktual, potential atau konsumen sebelumnya mengenai

produk atau perusahaan dimana informasi ini tersedia bagi orang-orang ataupun

institusi melalui media internet (Thurau et al., 2004). Sedangkan menurut

Goldsmith (2008) menyatakan bahwa EWOM merupakan komunikasi sosial


23

dalam internet di mana penjelajah web saling mengirimkan maupun menerima

informasi terkait dengan produk secara online.

Cheung dan Lee (2008) mendefinisikan bahwa e-WOM adalah sebuah

ulasan konsumen secara online yang terdiri dari analisis dan komentar yang

dihasilkan dan diposting oleh pengguna akhir produk yang sudah membelanjakan

uang mereka untuk produk tersebut dan menggunakannya.

Informasi positif dari mulut ke mulut akan jauh lebih sering diingat

konsumen dan menghasilkan citra merek yang positif, sebaliknya akan menjadi

kurang diingat dan menimbulkan citra merek yang negatif apabila informasi

bersifat negatif (Herr, Kardes dan Kim, 1991). Selain itu, informasi produk akan

jauh lebih efektif apabila diutarakan melalui media sosial daripada komunikasi

word of mouth dengan jangkauannya yang luas dan aksesibilitas yang lebih

mudah. (Chan dan Ngai, 2011).

Berdasarkan definisi-definisi tentang Electronic Word Of Mouth tersebut

dapat ditarik kesimpulan bahwa EWOM adalah komunikasi antara satu pengirim

pesan berisi rekomendasi yang positif atau negatif kepada penerima pesan tentang

suatu produk, pelayanan, atau merek yang dilakukan melalui media online.

2.1.4.2 Indikator Electronic Word Of Mouth

Menurut Thurau et al. (2004) dalam Anggitasari (2016), terdapat delapan

indikator dari Electronic Word Of Mouth yaitu:

a. Platform assistance

Motif Platform assistance merupakan kepercayaan konsumen terhadap

platform yang digunakan. Dalam penelitian tersebut, Thurau


24

mengoperasionalisasikan perilaku eWOM berdasarkan dua cara, yaitu

melalui frekuensi kunjungan konsumen pada opinion platform dan jumlah

komentar ditulis oleh konsumen pada opinion platform.

b. Venting negative feelings

Motif Venting negative feelings merupakan keinginan mengungkapkan

ketidakpuasan konsumen terhadap produk atau perusahaan. Upaya ini

dilakukan dalam bentuk eWOM negatif, yaitu jika pelanggan mengalami

hal yang tidak menyenangkan atau negatif bagi mereka. Berbagi

pengalaman konsumsi negatif melalui publikasi komentar online dapat

membantu konsumen untuk mengurangi ketidakpuasan terkait dengan

emosi negatif mereka. Komunikasi eWOM dilakukan untuk mencegah

orang lain mendapat pengalaman yang sama seperti yang pernah mereka

alami.

c. Concern for other consumers

Motif Concern for other consumers merupakan keinginan tulus

memberikan rekomendasi kepada konsumen lain. Konsumen memiliki

keinginan untuk membantu konsumen lain terkait dengan keputusan

pembelian dan menyelamatkan konsumen dari pengalaman negatif.

Komunikasi ini dapat berbentuk komentar positif dan negatif tentang

produk.

d. Extraversion/positive self-enhancement

Motif extraversion/positive self-enhancement merupakan keinginan

konsumen berbagi pengalaman konsumsi mereka untuk meningkatkan


25

citra diri sebagai pembeli yang cerdas. Dalam konteks website, konsumen

yang berkontribusi dianggap lebih ahli oleh konsumen lain dalam aktivitas

konsumsi produk tersebut.

e. Social benefits

Motif social benefits merupakan keinginan berbagi informasi dan

berinteraksi dengan lingkungan sosial. Konsumen dapat menulis komentar

pada opinion platform, yang menandakan partisipasi mereka dalam

komunitas virtual. Dengan partisipasi tersebut, konsumen merasa akan

mendapatkan manfaat atau keuntungan sosial jika bergabung dalam

komunitas virtual.

f. Economic incentives

Motif economic incentives merupakan keinginan memperoleh insentif dari

perusahaan. Manfaat ekonomi telah ditunjuk sebagai pendorong penting

dari perilaku manusia secara umum dan dianggap oleh penerima sebagai

tanda penghargaan terhadap perilaku komunikasi eWOM.

g. Helping the company

Motif helping the company merupakan keinginan konsumen membantu

perusahaan. Motif ini muncul hasil dari kepuasan konsumen terhadap

produk dan memunculkan keinginan untuk membantu perusahaan yang

bersangkutan. Konsumen ingin memberikan “sesuatu sebagai imbalan”

kepada perusahaan dengan menceritakan pengalaman baiknya melalui


26

komunikasi eWOM. Konsumen berharap dengan adanya komunikasi

eWOM ini perusahaan akan menjadi atau semakin sukses.

h. Advice seeking

Motif advice seeking merupakan keinginan mencari saran dan

rekomendasi dari konsumen lain. Dalam konteks berbasis web opinion

platform, konsumsi terjadi ketika individu membaca ulasan produk dan

komentar yang ditulis 12 konsumen lain, yang juga dapat memotivasi

konsumen untuk menulis komentar. Secara spesifik, perusahaan berharap

konsumen dapat mengartikan komentar yang beredar, menjelaskan

pengalaman dalam menggunakan produk serta melakukan penyelesaian

masalah bersama konsumen yang lain. Motif melakukannya adalah untuk

mendapatkan pemahaman lebih lanjut bagaimana memahami,

menggunakan, mengoperasikan, memodifikasi, dan/atau memperbaiki

produk.

Sedangkan menurut Jeong dan Jang (2011) dalam Nensia (2017) dimana

dalam penelitiannya yang hanya berfokus pada eWOM positif terhadap suatu

restoran, menyatakan bahwa dimensi eWOM positif direfleksikan melalui empat

indikator yaitu:

a. Concern For Others (Kepedulian terhadap orang lain)

Kepedulian terhadap orang lain adalah motif yang sangat penting dalam

industri restoran karena intangibility produk restoran menuntut pelanggan

mengandalkan WOM maupun eWOM (Hennig-Thurau, et al., 2004).


27

b. Expressing Positive Feelings (Mengekspresikan pengalaman positif)

Pengalaman positif pelanggan restoran memberikan kontribusi untuk

ketegangan psikologis dalam pelanggan karena mereka memiliki

keinginan yang kuat untuk berbagi suka cita dari pengalaman dengan

orang lain (Hennig-Thurau, et al., 2004).

c. Helping The Company (Membantu Perusahaan)

Pelanggan akan termotivasi untuk terlibat dalam eWOM positif karena

untuk memberikan apresiasi kepada restoran terhadap pengalaman positif

yang telah mereka dapatkan (Hennig-Thurau, et al., 2004).

d. Advice seeking (Mencari saran)

Merupakan keinginan mencari saran dan rekomendasi dari konsumen lain.

Dalam konteks berbasis web opinion platform, konsumsi terjadi ketika

individu membaca ulasan produk dan komentar yang ditulis konsumen

lain, yang juga dapat memotivasi konsumen untuk menulis komentar

(Hennig-Thurau, et al., 2004).

Berdasarkan indikator-indikator di atas, peneliti memilih indikator

menurut Jeong dan Jang (2011) dalam Nensia (2017) karena penelitiannya hanya

berfokus pada eWOM positif sehingga akan memudahkan dalam proses penelitian

ini.
28

2.2 Pengembangan Hipotesis dan Kerangka Konseptual

2.2.1 Pengembangan Hipotesis

2.2.1.1 Pengaruh Antara Iklan di Media Sosial Terhadap Citra Merek

Iklan di media sosial memiliki hubungan dengan citra merek, ini terbukti

dengan adanya sejumlah penelitian seperti yang telah dilakukan oleh Hairani

(2016), dimana hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa 63.5% iklan yang

dilakukan melalui media sosial Instagram Grab Indonesia mempengaruhi brand

image Grab Indonesia, dan sisanya sebesar 36.5% dipengaruhi oleh factor lain.

Penelitian lain Bilgin (2018) juga menghasilkan bahwa pemasaran media sosial

telah ditemukan sebagai faktor yang efektif pada citra merek.

Mallia & Windels (2011) dalam Eldesouky (2018), dalam penelitiannya

dikatakan bahwa “digital advertising contributes to increased brand recognition

in the market.” Berdasarkan pernyataan tersebut, menunjukkan bahwa iklan

digital berpengaruh positif terhadap citra merek di pasar.

Diperkuat juga oleh penelitian Linna (2018) mengatakan bahwa

“Periklanan digital bersifat interaktif, reaktif, dan relevan terbaik, dan ketika

konsumen dapat merasakan kepercayaan merek dan nilai tambah yang dibawanya,

konsumen mulai menyukai merek tertentu.” Berdasarkan pendapat Linna (2018)

tersebut maka diketahui bahwa iklan digital mempengaruhi citra merek.

Dengan demikian, dari hasil keempat peneliti di atas penulis

menyimpulkan bahwa Iklan di Media Sosial berpengaruh terhadap Citra Merek,

maka penulis dapat menyusun hipotesis sebagai berikut:


29

H1 : Semakin menarik iklan di media sosial instagram maka semakin baik

citra merek.

2.2.1.2 Pengaruh Antara Electronic Word Of Mouth Terhadap Citra Merek

Menurut Jalilvand dan Samiei (2012) menyatakan bahwa komunikasi word

of mouth secara online yang di unggah di media sosial dan interaktif seperti

internet dapat memiliki dampak yang kuat terhadap citra merek. Pernyataan

tersebut menjelaskan bahwa adanya pengaruh eWOM terhadap pembentukan

brand image.

Anggitasari (2016) menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan

signifikan eWOM terhadap brand image produk smartphone iPhone. Hal ini

berarti semakin positif eWOM yang diberikan maka semakin baik citra merek

yang dirasakan responden pada produk smartphone iPhone. Penelitian lain yang

juga menunjukkan adanya hubungan antara Electronic Word Of Mouth dengan

citra merek yaitu Nensia (2017), pada penelitiannya menunjukkan bahwa

Electronic Word of Mouth (eWOM) di media social Instagram @Dw_Coffee

berpengaruh terhadap brand image DW Coffe Shop.

Penelitian lain yang dilakukan Haikal (2018) juga menegaskan eWOM

berpengaruh positif signifikan terhadap brand image, artinya semakin sering

eWOM yang dilakukan melalui informasi dan review suatu produk smartphone di

internet maupun media sosial maka akan membentuk dan mempengaruhi citra

atau image mengenai smartphone Xiaomi karena sudah mengendap dalam ingatan

konsumen.
30

Berdasarkan penjelasan di atas dan hasil penelitian sebelumnya, maka

terlihat bahwa Electronic Word Of Mouth dapat mempengaruhi citra merek,

sehingga penulis dapat menyusun hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut:

H2 : Semakin positif Electronic Word Of Mouth yang diberikan maka

semakin baik citra merek.

2.2.2 Kerangka Konseptual Penelitian

Penelitian ini mengasumsi bahwa iklan di media sosial instagram dan

Electronic Word Of Mouth mempengaruhi citra merek Dapoer Emak Caca.

Adapun variabel-variabel yang terdapat dalam penelitian ini yaitu: iklan di media

sosial instagram (X1) dan Electronic Word Of Mouth (X2) sebagai variabel

independen, dan citra merek (Y) sebagai variabel dependen.


31

Gambar 2. 1 Kerangka Konseptual

Iklan di Media Sosial (X1)

1. Attitude towards online ads


(Sikap pada iklan online).
2. Ability to recall online
ads (Kemampuan untuk
mengingat iklan online). Citra Merek (Y)
H1
3. Click Through Rates
(Rasio klik-tayang) 1. Strength of brand
association
Sumber: Lim et. al (2011) (Kekuatan
Asosiasi Merek)
2. Favorability of
brand association
(Keunggulan
Asosiasi Merek)
Electronic Word Of Mouth (X2) 3. Uniqueness of
H2 brand association
1. Concern For Others (Keunikan
(Kepedulian terhadap Asosiasi Merek)
orang lain)
Sumber: Keller (2013:78)
2. Expressing Positive
Feelings
(Mengekspresikan
Pengalaman Positif)
3. Helping The Company
(Membantu Perusahaan)
4. Advice Seeking
(Mencari Saran)

Sumber: Jeong dan


32

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis

penelitian kuantitatif asosiatif dengan bentuk hubungan kausal, merupakan

penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh sebab akibat ataupun

hubungan antara dua variabel atau lebih (Sugiyono, 2014:14). Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari variabel Iklan Di Media Sosial (X1),

dan Electronic Word Of Mouth (X2) terhadap Citra Merek (Y) Dapoer Emak

Caca di Kota Mataram.

3.2 Lokasi Penelitian

Gambar 3. 1 Lokasi Penelitian

Sumber: Google Maps

Pada penelitian ini menggunakan lokasi yang bertempat di Kota Mataram.

Adapun alasan penentuan lokasi penelitian tersebut dikarenakan objek penelitian


33

terletak di Jalan Airlangga, No. 11 Kelurahan Gomong, Kec. Selaparang, Kota

Mataram, Nusa Tenggara Barat, serta berdasarkan hasil survei yang dilakukan

oleh Opera mengungkapkan bahwa membuka media sosial adalah kegiatan yang

paling disenangi masyarakat kota disaat menunggu dibandingkan mendengarkan

musik dan bermain game. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa internet telah

menjadi gaya hidup yang vital bagi masyarakat perkotaan (techno.okezone.com,

Oktober 2016). Berdasarkan hal tersebut, peneliti tidak ragu lagi untuk memilih

Kota Mataram sebagai lokasi penelitian karena akan memudahkan peneliti untuk

memperoleh responden yang sesuai untuk menganalisis mengenai iklan di

instagram dan eWOM terhadap citra merek Dapoer Emak Caca.

3.3 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode sampel survei, yaitu mencari dan mengumpulkan data hanya sebagian dari

populasi. Alasan peneliti menggunakan metode survei karena populasi penelitian

yang cukup besar, sehingga dengan menggunakan metode survei ini dapat

menggeneralisasikan hasil dari populasi yang besar.

Menurut Sugiyono (2013:11), metode survei adalah penelitian yang

dilakukan dengan menggunakan angket sebagai alat penelitian yang dilakukan

pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari

sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian relatif,

distribusi, dan hubungan antar variabel, sosiologis maupun psikologis. Metode ini

dilakukan dengan membagikan kuesioner kepada responden.


34

3.4 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

3.4.1 Populasi Penelitian

Menurut Sugiyono (2018:80) memberikan pengertian bahwa populasi

adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai

kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah

konsumen Dapoer Emak Caca. Alasan peneliti memilih populasi tersebut karena

mereka dianggap mengetahui dan mengenal produk dari Dapoer Emak Caca, serta

memiliki pengetahuan dan pengalaman dalam menentukan citra merek dari

produk Dapoer Emak Caca yang akan sangat membantu terwujudnya hasil dari

penelitian ini.

3.4.2 Sampel Penelitian

Menurut Gulo (2010: 78) sampel merupakan himpunan bagian atau

subset dari suatu populasi, sampel memberikan gambaran yang benar mengenai

populasi. Jumlah populasi dalam penelitian ini tidak diketahui, sehingga

penentuan jumlah sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini mengikuti

pedoman yang dikemukakan Roscue dalam Sugiyono (2018:91) sebagai berikut:

1. Ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah 30-500.

2. Bila sampel dibagi kategori jumlah anggota sampel setiap kategori maka

jumlah anggota sampel setiap kategori minimal 30.


35

3. Bila dalam penelitian akan melakukan analisis dengan multivariate

(korelasi atau regresi ganda), maka jumlah anggota sampel minimal 10

kali variabel yang diteliti.

Berdasarkan karakteristik di atas, maka peneliti memilih untuk

menggunakan poin yang pertama, jumlah sampel yang diambil sebesar 100 orang.

Jumlah 100 sampel ini dirasa cukup oleh peneliti untuk mewakili populasi yang

diteliti.

3.4.3 Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan

teknik Non Probability Sampling dengan metode purposive sampling. Non

Probability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi

peluang/kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk

dipilih menjadi sampel. Sedangkan purposive sampling adalah teknik

pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. (Sugiyono, 2018)

Alasan pemilihan sampel dengan menggunakan teknik Purposive

Sampling adalah karena tidak semua sampel memiliki kriteria sesuai dengan yang

telah penulis tentukan, oleh karena itu penulis memilih teknik Purposive Sampling

dengan menetapkan pertimbangan-pertimbangan atau kriteria-kriteria tertentu

yang harus dipenuhi oleh sampel yang digunakan dalam penelitian ini. Dalam

penelitian ini pertimbangan-pertimbangan tertentu yang harus dimiliki oleh

responden antara lain adalah:


36

1. Berdomisili di Kota Mataram. Alasan peneliti memilih responden yang

berdomisili di kota Mataram karena berdasarkan hasil survei yang telah

dilakukan oleh Opera, mengungkapkan bahwa membuka media sosial

adalah kegiatan yang paling disenangi oleh masyarakat kota, oleh karena

hal tersebut peneliti memilih masyarakat yang berada di Kota Mataram

sebagai responden dalam penelitian yang tentunya akan sangat membantu

peneliti untuk memperoleh data penelitian.

2. Pernah melihat iklan Dapoer Emak Caca di instagram.

3. Pernah mengetahui dan menerima informasi terkait dengan Dapoer

Emak Caca melalui media online.

3.5 Variabel Penelitian

3.5.1 Identifikasi Variabel

Adapun variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Iklan di Media Sosial (X1)

b. Electronic Word Of Mouth (X2)

c. Citra Merek (Y).

3.5.1 Klasifikasi Variabel

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,

objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan untuk

dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2018). Adapun variabel-variabel

yang digunakan dalam penelitian ini dapat diklasifikasikan sebagai berikut:


37

a. Variabel bebas (independen) : iklan di media sosial dan Electronic

Word Of Mouth.

b. Variabel terikat (dependen) : citra merek.

3.5.2 Definisi Operasional Variabel

Untuk mempermudah pengamatan, peneliti menggunakan spesifikasi

variabel penelitian yang secara nyata berhubungan dengan realitas, yang akan

dianalisis dan diukur dengan menjabarkan masing-masing variabel terhadap

indikator-indikator yang membentuknya. Berikut ini merupakan definisi

operasional dari variabel dalam penelitian ini:

1. Iklan di Media Sosial (X1)

Menurut Goya (2013) iklan di media sosial adalah cara untuk

mendapatkan perhatian dari pengguna media sosial melalui situs. Kini, ketika

pengguna berpikir tentang membeli sesuatu, pertama kali melihat internet,

mencari produk tersebut, membandingkan harga dengan merek lain dan

mengambil keputusan yang salah satunya untuk membeli. Pada penelitian ini yang

dimaksud iklan di media sosial adalah tanggapan masyarakat Kota Mataram

terhadap informasi mengenai produk-produk yang ditawarkan oleh Dapoer Emak

Caca di instagram.

Ada beberapa indikator yang bisa digunakan untuk mengukur suatu iklan

online yaitu:
38

a. Attitude towards online ads (Sikap pada iklan online)

Berkaitan dengan emosional atau perasaan seperti tingkat kesukaan dan

ketertarikan masyarakat Kota Mataram terhadap iklan yang ditampilkan di

instagram Dapoer Emak Caca baik itu dari instastory ataupun dari feed

instagram Dapoer Emak Caca.

b. Ability to recall online ads (Kemampuan untuk mengingat iklan online)

Berkaitan dengan kemampuan masyarakat Kota Mataram dalam mengingat

iklan di instagram Dapoer Emak Caca dan juga terkait dengan tingkat

perhatian mereka terhadap iklan yang sudah diberikan.

c. Click Through Rates (Rasio klik-tayang)

Berkaitan dengan reaksi atau respon dari masyarakat Kota Mataram

terhadap iklan yang ditampilkan di instagram Dapoer Emak Caca, apakah

sering memberikan like (menyukai) postingan di instagram Dapoer Emak

Caca atau sering melakukan tindakan klik pada instastory Dapoer Emak

Caca.

2. Electronic Word Of Mouth (X2)

Electronic word of mouth adalah pernyataan negatif atau positif yang dibuat

oleh konsumen aktual, potential atau konsumen sebelumnya mengenai produk

atau perusahaan dimana informasi ini tersedia bagi orang-orang ataupun institusi

melalui media internet (Thurau et al., 2004). Pada penelitian ini yang dimaksud

dengan Electronic Word Of Mouth adalah tanggapan masyarakat Kota Mataram

terhadap informasi terkait dengan produk Dapoer Emak Caca secara online.
39

Berikut indikator-indikator yang digunakan untuk mengukur Electronic Word Of

Mouth:

a. Concern For Others (Kepedulian terhadap orang lain), yaitu peneliti berusaha

untuk melihat apakah masyarakat Kota Mataram pernah mendapatkan

rekomendasi atau informasi tentang Dapoer Emak Caca yang diberikan oleh

orang lain melalui media online, dalam hal ini rekomendasi yang diberikan

mengenai komentar positif yang akan mendorong semakin baiknya citra merek

Dapoer Emak Caca.

b. Expressing Positive Feelings (Mengekspresikan pengalaman positif), yaitu

peneliti berusaha untuk melihat apakah masyarakat Kota Mataram pernah

menyaksikan orang lain membagikan rasa puas akan produk Doper Emak Caca

melalui media online, atau mendapatkan informasi pengalaman positif dari

orang lain melalui media online setelah membeli produk dari Dapoer Emak

Caca.

c. Helping The Company (Membantu perusahaan), peneliti berusaha untuk

melihat apakah masyarakat Kota Mataram pernah melihat orang lain

memberikan apresiasi kepada Dapoer Emak Caca dengan menceritakan

pengalaman baiknya melalui media online dalam rangka membantu

meningkatkan citra baik Dapoer Emak Caca.

d. Advice seeking (Mencari saran), yakni masyarakat Kota Mataram dimintai

tanggapan apakah memiliki keinginan untuk mencari saran tentang Dapoer

Emak Caca dari konsumen lain melalui media online.


40

3. Citra Merek (Y)

Citra merek merupakan kumpulan pemahaman dan kepercayaan konsumen

sebagai alasan menetapkan minat konsumen dalam melakukan pembelian (Kotler

dan Keller, 2009). Pada penelitian ini yang dimaksud dengan citra merek adalah

tanggapan masyarakat Kota Mataram terhadap Dapoer Emak Caca yang terbentuk

berdasarkan pada pengalaman dan pengetahuan yang nantinya akan mendorong

untuk melakukan pembelian. Indikator-indikator yang digunakan untuk mengukur

variabel citra merek antara lain yaitu:

1. Strength of brand association (Kekuatan Asosiasi Merek), yakni berkaitan

dengan kekuatan merek Dapoer Emak Caca dalam ingatan masyarakat Kota

Mataram dan dapat bertahan dalam ingatan masyarakat Kota Mataram,

ataupun kualitas dalam memproses segala informasi yang didapatkan oleh

masyarakat Kota Mataram tentang Dapoer Emak Caca, seperti dari logo,

gambar, kualitas dan lain-lain.

2. Favorability of brand association (Keunggulan Asosiasi Merek), yakni

masyarakat Kota Mataram dimintai tanggapan berkaitan dengan kesukaan

terhadap Dapoer Emak Caca, kepercayaan dan perasaan bersahabat dengan

merek Dapoer Emak Caca.

Uniqueness of brand association (Keunikan Asosiasi Merek), yakni berkaitan

dengan kesan unik dan perbedaan yang berarti dari Dapoer Emak Caca

dibandingkan merek lain.


41

3.6 Teknik dan Alat Pengumpulan Data

3.6.1 Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data dan informasi, penelitian ini melakukan

teknik pengumpulan data sebagai berikut:

 Angket

Merupakan teknik pengumpulan data dengan cara memberikan

pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan penelitian ini kepada responden

yang pernah melihat iklan Dapoer Emak Caca di instagram dan pernah

mengetahui dan menerima informasi terkait dengan Dapoer Emak Caca melalui

media online.

3.6.2 Alat Pengumpulan Data

Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

kuisioner, dilakukan dengan cara memberikan pertanyaan-pertanyaan tertulis

kepada responden untuk dijawab. Pertanyaan yang diajukan akan disebarkan

secara online dengan menggunakan bantuan media Google Forms. Penelitian ini

menggunakan skala Likert sebagai skala pengukurannya. Skala likert digunakan

untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang

tentang fenomena sosial (Sugiyono,2018). Skala likert menggunakan lebih dari

satu item pertanyaan, dimana beberapa pertanyaan digunakan untuk menjelaskan

sebuah konstruk, lalu jawabannya dijumlahkan (Ferdinand, 2014:205). Untuk

memberikan pembobotan terhadap masing-masing variabel, peneliti

menggunakan lima skala sebagai berikut:


42

Tabel 3. 1 Skala Likert


No Kriteria Jawaban Responden Skor
1. Sangat Setuju 5
2. Setuju 4
3. Netral 3
4. Tidak Setuju 2
5. Sangat Tidak Setuju 1

Untuk mengetahui jumlah interval dan besar interval kelas dapat dicari

dengan rumus sebagai berikut :

I=

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, maka peneliti mengelompokkan

tanggapan masing-masing responden terhadap masing-masing indikator variabel

penelitian seperti pada tabel berikut ini:

Tabel 3. 2 Interval Kelas dan Kategori Jawaban Responden

Interval Kategori/Pernyataan
Iklan di Media Electronic Word Citra Merek
Sosial Of Mouth
4,21 – 5,00 Sangat menarik Sangat positif Sangat Baik
3,41 – 4,20 Menarik Positif Baik
2,61 – 3,40 Netral Netral Netral
1,81 – 2,60 Tidak Menarik Negatif Buruk
≤ 1,80 Sangat tidak menarik Sangat negatif Sangat Buruk

3.7 Jenis dan Sumber Data

3.7.1 Jenis Data


Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif

dan kualitatif.

a. Data Kuantitatif: dalam penelitian ini, data kuantitatifnya adalah jumlah

konsumen yang pernah melihat iklan Dapoer Emak Caca di instagram dan
43

pernah mengetahui dan menerima informasi terkait dengan Dapoer Emak

Caca melalui media online.

b. Data Kualitatif: dalam penelitian ini, data kualitatifnya adalah sebuah

pernyataan yang didapat melalui hasil dari kuesioner yang telah dijawab oleh

responden.

3.7.2 Sumber Data

a. Data Primer: adapun yang menjadi sumber data primer dalam penelitian ini

adalah responden yang pernah melihat iklan Dapoer Emak Caca di instagram

serta pernah mengetahui dan menerima informasi terkait dengan Dapoer

Emak Caca melalui media online.

b. Data Sekunder: dalam penelitian ini data sekunder didapat melalui

berbagai sumber yaitu literatur artikel, jurnal, serta situs di internet yang

berkenaan dengan penelitian yang dilakukan.

3.8 Uji Instrumen Penelitian

3.8.1 Uji Validitas

Menurut Sugiyono (2016:177) dalam Cecep Abdullah (2017), uji

validitas merupakan derajat ketepatan-ketepatan antara data yang sesungguhnya

terjadi pada objek dengan data yang dikumpulkan oleh peneliti untuk mencari

validitas butir pernyataan, kita mengkorelasikan skor butir pernyataan dengan

total butir pernyataan-pernyataan tersebut. Jika koefisien antara butir pernyataan

dengan total butir pernyataan sama atau diatas 0,3 maka butir pernyataan tersebut
44

dinyatakan valid, tetapi jika nilai korelasinya dibawah 0,3 maka butir pernyataan

tersebut dinyatakan tidak valid.

Teknik uji yang digunakan adalah teknik korelasi melalui koeisien

Korelasi Pearson Product Moment. Adapun rumus Korelasi Pearson Product

Moment (Sugiyono, 2011) adalah sebagai berikut:

rxy =

Dimana :

r = korelasi product moment x = nilai skor butir pernyataan;


n = jumlah sampel; y = nilai skor total butir.

Hasil uji validitas menggunakan Korelasi Pearson Product Moment pada

seluruh butir pernyataan (20 pernyataan) yang terdapat dalam masing-masing

variabel penelitian yaitu iklan di media sosial, electronic word of mouth, dan citra

merek disajikan pada tabel berikut ini.

Tabel 3. 3 Hasil Uji Validitas Iklan di Media Sosial

Variabel Nilai R Hitung Nilai R tabel Keputusan


X1.1 0.642 0.361 Valid
X1.2 0.535 0.361 Valid
X1.3 0.487 0.361 Valid
X1.4 0.624 0.361 Valid
X1.5 0.502 0.361 Valid
X1.6 0.573 0.361 Valid
Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 26

Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan untuk variabel iklan di

media sosial pada tabel di atas, terlihat bahwa variabel iklan di media sosial
45

menunjukkan hasil yang baik, karena syarat minimum yang harus dipenuhi agar

dikatakan valid adalah lebih besar dari 0.361 dapat dipenuhi, sehingga dapat

disimpulkan bahwa variabel iklan di media sosial dikatakan valid.

Tabel 3. 4 Hasil Uji Validitas Electronic Word Of Mouth

Variabel Nilai R Hitung Nilai R tabel Keputusan


X2.1 0.549 0.361 Valid
X2.2 0.683 0.361 Valid
X2.3 0.539 0.361 Valid
X2.4 0.555 0.361 Valid
X2.5 0.689 0.361 Valid
X2.6 0.649 0.361 Valid
Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 26

Hasil perhitungan yang telah dilakukan untuk variabel Electronic Word Of

Mouth menunjukan hasil yang baik, karena syarat minimum yang harus dipenuhi

agar dikatakan valid adalah lebih besar dari 0.361 dapat dipenuhi, sehingga dapat

disimpulkan bahwa variabel Electronic Word Of Mouth dikatakan valid.

Tabel 3. 5 Hasil Uji Validitas Citra Merek


Variabel Nilai R Hitung Nilai R tabel Keputusan
Y.1 0.453 0.361 Valid
Y.2 0.484 0.361 Valid
Y.3 0.560 0.361 Valid
Y.4 0.478 0.361 Valid
Y.5 0.472 0.361 Valid
Y.6 0.559 0.361 Valid
Y.7 0.373 0.361 Valid
Y.8 0.416 0.361 Valid
Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 26

Hasil perhitungan yang telah dilakukan untuk variabel Citra Merek

menunjukan hasil yang baik, karena syarat minimum yang harus dipenuhi agar
46

dikatakan valid adalah lebih besar dari 0.361 dapat dipenuhi, sehingga dapat

disimpulkan bahwa variabel Citra Merek dikatakan valid.

3.8.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah hasil penelitian yang reliabel, bila terdapat kesamaan

data dalam waktu yang berbeda (Sugiyono, 2018 : 121). Uji reliabilitas dalam

penelitian ini menggunakan metode Cronbach Alpha untuk menentukan apakah

setiap instrumen reliabel atau tidak. Pengukuran ini menggunakan uji statistic

Cronbach Alpha. Menurut Ety Rochaety (2007:50) syarat minimum koefisien

korelasi 0,6 karena dianggap memiliki titik aman dalam penentuan reliabilitas

instrumen dan juga secara umum banyak digunakan dalam penelitian. Dasar

pengambilan keputusan dalam uji reliabilitas adalah jika nilai Alpha lebih kecil

dari nilai r tabel, maka item-item angket yang digunakan dapat dinyatakan reliabel

atau konsisten.

Untuk menguji reliabilitas pada instrumen penelitian ini, digunakan rumus

Cronbach Alpha seperti berikut ini:

Rumus (Arikunto, 2010:239)

r11 =

Keterangan:

r11 = reliabilitas instrumen, ∑𝜎 2b = jumlah varians butir

dan k= banyaknya butir pertanyaan, 𝜎21 = varians total

Hasil uji reliabilitas menggunakan metode Cronbach Alpha pada seluruh

butir pernyataan yang terdapat dalam masing-masing variabel penelitian yaitu


47

iklan di media sosial, electronic word of mouth, dan citra merek disajikan pada

tabel 3.6 berikut ini:

Tabel 3. 6 Hasil Pengujian Reliabilitas

No Variabel Koefisien rkritis Keterangan


Reliabilitas
1. Iklan di Media Sosial 0,843 0,6 Reliable
2. Ewom 0,871 0,6 Reliable
3. Citra Merek 0,832 0,6 Reliable
Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 26

Hasil uji reliabilitas yang dilakukan dengan program statistic SPSS didapat

bahwa koefisien Cronbach Alpha untuk variabel Iklan di Media Sosial lebih besar

dari 0,6 yaitu sebesar 0,843, sedangkan koefisien Cronbach Alpha untuk variabel

eWOM besar dari 0,6 yaitu sebesar 0,871, dan koefisien Cronbach Alpha untuk

variabel Citra Merek lebih besar dari 0,6 yaitu sebesar 0,832. Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa ketiga variabel tersebut reliable ketika diuji lagi.

3.9 Prosedur Analisis Data

3.9.1 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah

model regresi, terjadi ketidaksamaan varians atau residual dari satu pengamatan

ke pengamatan yang lain. Menurut Gujarati (2012:406) untuk menguji ada

tidaknya heteroskedastisitas digunakan uji-rank Spearman yaitu dengan

mengkorelasikan variabel independen terhadap nilai absolut dari residual (error).

Untuk mendeteksi gejala uji heteroskedastisitas, maka dibuat persamaan regresi

dengan asumsi tidak ada heteroskedastisitas kemudian menentukan nilai absolut


48

residual, selanjutnya meeregresikan nilai absolute residual diperoleh sebagai

variabel dependen serta dilakukan regresi dari variabel independen.

Adapun dasar pengambilan keputusan dalam uji heteroskedastisitas

dengan metode Rank Spearman sebagai berikut :

1) Jika nilai signifikansi atau Sig. (2-tailed) lebih besar dari 0,05 maka dapat

dikatakan bahwa tidak terdapat masalah heteroskedastisitas.

2) Jika nilai signifikansi atau Sig. (2-tailed) lebih kecil dari 0,05 maka dapat

dikatakan bahwa terdapat masalah heteroskedastisitas.

3.9.2 Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui

pengaruh variabel bebas terhadap variabel tidak bebas (terikat) atas perubahan

dari setiap peningkatan atau penurunan variabel bebas yang akan mempengaruhi

variabel terikat. Persamaan regresi:

𝐘= ɑ + 𝐛𝟏𝐗𝟏 +𝐛𝟐𝐗𝟐 + e

Keterangan :

ɑ = konstanta X1 = Iklan di media sosial

b = koefisien regresi X2 = Electronic Word Of Mouth

Y = citra merek e = Error


49

3.9.3 Uji Hipotesis

a) Uji Statistik F

Uji F dilakukan untuk melihat apakah model yang dianalisis memiliki

tingkat kelayakan model yang tinggi yaitu variabel-variabel yang digunakan

model mampu untuk menjelaskan fenomena yang dianalisis (Ferdinand, 2014).

Uji keterandalan model atau uji kelayakan model atau yang lebih populer

disebut sebagai uji F merupakan tahapan awal mengidentifikasi model regresi

yang diestimasi layak atau tidak. Layak (andal) disini maksudnya adalah model

yang diestimasi layak digunakan untuk menjelaskan pengaruh variabel-variabel

bebas terhadap variabel terikat. Nama uji ini disebut sebagai uji F, karena

mengikuti mengikuti distribusi F yang kriteria pengujiannya seperti One Way

Anova.

Adapun dasar pengambilan keputusan untuk uji statistik F adalah sebagai

berikut:

a. F hitung ≤ F tabel maka H0 diterima dan Ha ditolak ini berarti tidak

terdapat pengaruh simultan oleh variable X dan Y.

b.
F hitung ≥ Ftabel maka H0 ditolak dan Ha diterima hal ini berarti

terdapat pengaruh yang simultan terhadap variable X dan Y.

b) Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t)

Ghozali (2005, 84) menjelaskan uji signifikan parameter individual ( uji

statistik t) pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel

independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen.


50

Pengaruh iklan di media sosial instagram (X1), Electronic Word Of Mouth (X2)

terhadap citra merek (Y). Adapun rumusan hipotesis dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1.
H10 : Iklan di media sosial (X1) tidak berpengaruh terhadap citra merek

(Y).
2.
H1a : Iklan di media sosial (X1) berpengaruh terhadap citra merek (Y).

3.
H20 : Electronic word of mouth (X2) tidak berpengaruh terhadap citra

merek (Y).
4.
H2a : Electronic word of mouth (X2) berpengaruh terhadap citra merek

(Y).

Dalam uji statistik t ini dilakukan dengan melihat nilai tingkat signifikansi

0,05 (α = 5%). Jika nilainya kurang dari α = 5% (0,05) maka dapat dikatakan

variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

Sedangkan jika nilainya lebih dari α = 5% (0,05) maka dapat dikatakan variabel

independen tidak berpengaruh sangat signifikan terhadap variabel dependen.

Hipotesis di atas akan diuji berdasarkan daerah penerimaan dan daerah

penolakan yang ditetapkan sebagai berikut:

a.
H0 akan diterima jika nilai signifikan lebih besar dari 0,05.

b.
H0 akan ditolak jika nilai signifikan lebih kecil dari 0,05.

Atau dengan cara lain sebagai berikut:

a. Jika t hitung > t tabel maka H0 ditolak, Ha diterima.


51

b. Jika t hitung < t tabel maka H0 diterima, Ha ditolak.

Untuk menghitung t tabel dapat dilakukan dengan rumus seperti ini:

t tabel = t (α/2 ; n-k-1) = t (0,025 ; 97) = 1,984


Menurut Sugiyono (2014:240) dalam Mila Ratna Juwita (2016) , daerah

penerimaan dan penolakan dapat digambarkan sebagai berikut:

Grafik 3. 1 Kurva Uji T

Daerah penolakan H0 Daerah penolakan H0

Daerah penerimaan H0

thitung -ttabel +ttabel thitung

3.9.4 Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi R2 pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variabel – variabel dependen Ghozali

(2007). Nilai koefisien determinasi adalah nol dan satu. Nilai R 2 yang kecil berarti

kemampuan variabel–variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel

dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel–variabel

independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk

memprediksi variasi variabel dependen Ghozali (2007). Sehingga koefisien ini

berguna untuk mengetahui besarnya pengaruh Iklan di Media Sosial dan


52

Electronic Word Of Mouth terhadap Citra Merek dengan menggunakan rumus

sebagai berikut:

Kd = (R2) X 100%
Sumber: Mila Ratna Juwita (2016)
Keterangan:
Kd = Koefisien Determinasi

R = Koefisien Korelasi
53

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Dapoer Emak Caca adalah nama merek dari salah satu usaha kuliner yang

menyediakan puluhan menu makanan yang sebagian besarnya adalah masakan

yang memiliki rasa pedas. Usaha ini dirintis sejak tahun 2015, dengan pemiliknya

yang bernama Laras Cynthia. Awalnya usaha ini berada di daerah AA Gede

Ngurah, disana merupakan tempat berjualan sekaligus menjadi tempat tinggal

pemilik Dapoer Emak Caca pada saat itu. Menu yang disediakan pun berbagai

macam, mulai dari Sambal Baby Cumi, Sambal Tongkol, Sambal Jengkol, Paru

Jerit dan aneka olahan masakan pedas lainnya.

Menu-menu yang disediakan oleh Dapoer Emak Caca dari awal berdiri

sudah dipasarkan secara online, tetapi pada masa itu ojek online seperti GOJEK,

dan GRAB belum ramai, sehingga Dapoer Emak Caca memiliki kurir sendiri yang

akan mengantarkan pesanan yang dipesan konsumen secara online. Namun, saat

ini Dapoer Emak Caca sudah bertempat di Jalan Airlangga, No. 11 Kelurahan

Gomong, Mataram, Nusa Tenggara Barat. Dan juga ada satu cabang lainnya yang

berada di Jalan Gajah Mada, No 4 Pagesangan Barat. Apabila ingin memesan

secara online pun kini semakin mudah, karena saat ini menu-menu dari Dapoer

Emak Caca sudah dapat dipesan melalui Grab.


54

Dari perjalanan panjang yang telah dilalui Dapoer Emak Caca, tentu usaha

ini sudah memiliki banyak sekali pengalaman dalam dunia bisnis termasuk

banyak masukan dan juga keluh kesan yang diberikan oleh konsumen-

konsumennya. Dapoer Emak Caca saat ini memiliki tenaga kerja sebanyak 12

orang, dan omset yang didapat oleh restoran ini rata-rata setiap bulannya adalah

Rp 7.000.000/bulan.

4.1.2 Karakteristik Responden

Sebagai analisis awal, akan terlebih dahulu dilakukan tinjauan mengenai

karakteristik responden. Data mengenai karakteristik responden diperoleh dari

kuesioner yang telah diisi oleh responden didapatkan data identitas responden.

Penyajian data mengenai karakteristik responden disajikan sebagai berikut:

a. Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh gambaran tentang jenis kelamin dari

responden yang dapat dilihat pada Tabel 4.1 sebagai berikut:

Tabel 4. 1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Frekuensi Presentase


Laki-Laki 31 31%
Perempuan 69 69%
Total 100 100%
Sumber: Data primer yang diolah, 2020.

Berdasarkan data pada Tabel 4.1 di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam

penelitian ini lebih banyak responden jenis kelamin perempuan daripada

responden berjenis kelamin laki-laki. Hal ini selaras dengan hasil survei yang
55

telah dilakukan oleh sebuah perusahaan market research yang mengatakan bahwa

perempuan cenderung lebih aktif menggunakan instagram setiap harinya.

b. Deskripsi Responden Berdasarkan Usia

Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh gambaran tentang usia dari responden

yang dapat dilihat pada Tabel 4.2 sebagai berikut:

Tabel 4. 2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Usia Frekuensi Presentase


18-22 tahun 60 60%
23-27 tahun 36 36%
28-32 tahun 4 4%
≥ 32 tahun 0 0
Total 100 100%
Sumber: Data primer yang diolah, 2020.

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa dari 100 responden yang diteliti didapatkan

responden dengan rentang usia antara 18-22 tahun lebih mendominasi

dibandingkan usia lainnya, karena pada rentang usia 18-22 tahun adalah anak

muda yang terdidik, dan lebih banyak memiliki waktu luang untuk mengakses

aplikasi media sosial seperti instagram. Adanya media sosial instagram ini pun

menambah pengetahuan mengenai dunia, dan dapat dijadikan sebagai tempat

untuk bebas berekspresi yang dibutuhkan oleh anak-anak muda

c. Deskripsi Responden Berdasarkan Pekerjaan

Deskripsi karakteristik responden berdasarkan pekerjaan disajikan pada tabel

berikut ini:
56

Tabel 4. 3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaaan

Pekerjaan Frekuensi Presentase


Pelajar/Mahasiswa 49 49%
Wiraswasta 12 12%
Pegawai Swasta 19 19%
PNS 2 2%
Lainnya 18 18%
Total 100 100%
Sumber: Data primer yang diolah, 2020.

Berdasarkan Tabel 4.3 di atas, dapat disimpulkan bahwa responden

dengan pekerjaan sebagai pelajar atau mahasiswa lebih mendominasi

dibandingkan pekerjaan lainnya

d. Deskripsi Responden Berdasarkan Pendapatan

Deskripsi karakteristik responden berdasarkan pendapatan disajikan pada

diagram berikut ini:

Grafik 4. 1 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan


57

Dari diagram di atas dapat disimpulkan bahwa dari 100 responden dalam

penelitian ini, mayoritas responden berpenghasilan kurang dari Rp 1.000.000.

4.1.3 Deskriptif Variabel

Data hasil penelitian terdiri dari dua variabel bebas yaitu Iklan Di Media

Sosial (X1) dan Electronic Word Of Mouth (X2), dan satu variabel terikat yaitu

Citra Merek (Y). Untuk mendeskripsikan serta menguji pengaruh variabel bebas

dan variabel terikat dalam penelitian ini, maka di bagian ini akan diberikan

deskripsi dari masing-masing variabel berdasarkan pada data yang diperoleh dari

lapangan.

1. Deskriptif Variabel Iklan di Media Sosial

Iklan di media sosial dalam penelitian ini memiliki beberapa

indikator, diantaranya adalah attitude towards online ads (sikap terhadap

iklan online), ability to recall online ads (kemampuan untuk mengingat

iklan online) dan click through rates (rasio klik-tayang). Penelitian ini

menggunakan 6 item pernyataan dalam kuesioner untuk mengukur

seberapa besar pengaruh dari variabel iklan di media sosial terhadap citra

merek di Dapoer Emak Caca. Hasil tanggapan dari responden terhadap

variabel iklan di media sosial terdapat pada Tabel 4.5 sebagai berikut:
58

Tabel 4. 4 Deskriptif Penilaian Iklan di Media Sosial

No Keterangan Jumlah Rata- Kategori


Skor Rata
1. Iklan di instastory Dapoer Emak 418 4,18 Menarik
Caca selalu membuat saya tertarik
untuk menontonnya.
2. Saya menyukai tampilan produk di 428 4,28 Sangat
postingan instagram Dapoer Emak Menarik
Caca.
3. Iklan di instagram Dapoer Emak 404 4,04 Menarik
Caca mudah diingat.
4. Iklan di instagram Dapoer Emak 368 3,68 Menarik
Caca baik itu berupa foto dan video
yang ditampilkan berbeda dengan
iklan dari bisnis online lainnya.
5. Iklan di feed instagram Dapoer Emak 392 3,92 Menarik
Caca sering saya berikan like (suka).
6. Saya sering mengklik instastory 402 4,02 Menarik
terbaru dari Dapoer Emak Caca di
instagram.
Index Kumulatif 4,02 Menarik
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020.
Pada tabel 4.4 di atas terlihat bahwa penilaian skor yang dihasilkan dari

tanggapan responden untuk variabel iklan di media sosial memberikan hasil rata-

rata dengan kategori menarik, dengan perincian sebagai berikut: dari 6 item

terdapat 1 pernyataan memperoleh kategori yang sangat menarik dan 5 pernyataan

lain memperoleh kategori yang menarik, dengan rata-rata indeks kumulatif skor

sebsar 4,02 atau dalam kategori “Menarik”. Sehingga, dapat diketahui bahwa

untuk penilaian variabel iklan di media sosial adalah menarik.

2. Deskriptif Variabel Electronic Word of Mouth

Electronic Word of Mouth dalam penelitian ini memiliki beberapa

indikator, diantaranya adalah concern for others (kepedulian terhadap

orang lain), click through rates (rasio klik-tayang), helping the company
59

(membantu perusahaan), dan advice seeking (mencari saran). Penelitian ini

menggunakan 6 item pernyataan dalam kuesioner untuk mengukur

seberapa besar pengaruh dari variabel Electronic Word of Mouth terhadap

citra merek di Dapoer Emak Caca. Hasil tanggapan dari responden

terhadap variabel Electronic Word of Mouth terdapat pada Tabel 4.5

sebagai berikut:

Tabel 4. 5 Deskriptif Penilaian Electronic Word Of Mouth

No Keterangan Jumlah Rata- Kategori


Skor Rata
1. Saya pernah mendapatkan 417 4,17 Positif
rekomendasi yang positif dari
orang lain yang berkaitan dengan
Dapoer
Emak Caca melalui media online.
2. Saya merasa terbantu untuk 441 4,41 Sangat
mendapatkan informasi melalui Positif
media online tentang makanan yang
paling enak dari Dapoer Emak Caca.
3. Saya pernah melihat kepuasan 444 4,44 Sangat
seseorang melalui media online Positif
setelah mengkonsumsi produk dari
Dapoer Emak Caca.
4. Saya mendapatkan informasi dari 418 4,18 Positif
orang lain melalui media online
bahwa Dapoer Emak Caca
merupakan pilihan yang tepat untuk
dikunjungi saat ingin kulineran.
5. Saya dapat melihat kesediaan orang 424 4,24 Sangat
lain dalam membantu mempublikasi Positif
Dapoer Emak Caca secara online
melalui review atau ulasan
yang positif mengenai
produknya.
6. Saya selalu ingin mendapatkan saran 383 3,83 Positif
tentang produk Dapoer Emak Caca
melalui media online
Index Kumulatif 4,21 Sangat
Positif
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020.
60

Pada tabel 4.5 di atas terlihat bahwa penilaian skor yang dihasilkan dari

tanggapan responden untuk variabel Electronic Word Of Mouth memberikan hasil

rata-rata dengan kategori sangat positif, dengan perincian sebagai berikut: dari 6

item terdapat 3 pernyataan memperoleh kategori yang sangat positif dan 3

pernyataan lain memperoleh kategori yang positif, dengan rata-rata indeks

kumulatif skor sebsar 4,21 atau dalam kategori “Sangat Positif”. Sehingga, dapat

diketahui bahwa untuk penilaian variabel Electronic Word Of Mouth adalah

sangat positif.

3. Deskriptif Variabel Citra Merek

Citra merek dalam penelitian ini memiliki beberapa indikator,

diantaranya adalah strength of brand association (kekuatan asosiasi

merek), favorability of brand association (keunggulan asosiasi merek),

dan uniqueness of brand association (keunikan asosiasi merek). Penelitian

ini menggunakan 8 item pernyataan dalam kuesioner. Hasil tanggapan dari

responden terhadap variabel citra merek terdapat pada Tabel 4.6 sebagai

berikut:

Tabel 4. 6 Deskriptif Penilaian Citra Merek

No Keterangan Jumlah Rata- Kategori


Skor Rata
1. Dapoer Emak Caca memiliki logo 439 4,39 Sangat Baik
yang mudah saya kenali
2. Dapoer Emak Caca memilik kualitas 404 4,04 Baik
produk yang baik dibanding pesaing
lain.
3. Makanan Dapoer Emak Caca enak. 434 4,34 Sangat Baik
4. Minuman Dapoer Emak Caca enak. 398 3,98 Baik
5. Saya percaya akan kehalalan 463 4,63 Sangat Baik
makanan yang disajikan dari merek
61

Dapoer Emak Caca.


6. Restoran Dapoer Emak Caca 422 4,22 Sangat Baik
memiliki tempat yang nyaman
untuk
makan.
7. Dapoer Emak Caca memiliki logo 417 4,17 Baik
yang unik.
8. Dapoer Emak Caca memiliki nama 435 4,35 Sangat Baik
menu yang unik, membuat saya
merasa tertarik.
Index Kumulatif 4,26 Sangat Baik
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020.

Pada tabel 4.6 di atas terlihat bahwa penilaian skor yang dihasilkan dari

tanggapan responden untuk variabel Citra Merek memberikan hasil rata-rata

dengan kategori sangat positif, dengan perincian sebagai berikut: dari 8 item

terdapat 5 pernyataan memperoleh kategori yang sangat baik dan 3 pernyataan

lain memperoleh kategori yang baik, dengan rata-rata indeks kumulatif skor

sebsar 4,26 atau dalam kategori “Sangat Baik”. Sehingga, dapat diketahui bahwa

untuk penilaian variabel citra merek adalah sangat baik.

4.1.4 Uji Heteroskadastisitas

Uji heteroskadastisitas dilakukan dengan tujuan untuk menguji ada atau

tidaknya varians dari unsur gangguan (error) yang berhubungan dengan variabel

bebas. Adapun cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya masalah

heteroskadastisitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode

Rank Spearman. Hasil dari uji Rank Spearman dapat dilihat pada tabel 4.7 di

bawah ini:
62

Tabel 4. 7 Hasil Uji Heteroskadastisitas


Correlations
Iklan di Electronic Unstan
Media Word Of dardiz
Sosial Mouth ed
Residu
al
Spearma Iklan di Media Correlation 1,000 ,716** -,066
n's rho Sosial Coefficient
Sig. (2-tailed) . ,000 ,514
N 100 100 100
Electronic Word Of Correlation ,716** 1,000 -,129
Mouth Coefficient
Sig. (2-tailed) ,000 . ,201
N 100 100 100
Unstandardized Correlation -,066 -,129 1,000
Residual Coefficient
Sig. (2-tailed) ,514 ,201 .
N 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Sumber: Data primer yang diolah, 2020.


Berdasarkan data di atas, diketahui bahwa nilai signifikansi atau Sig. (2-

tailed) untuk variabel iklan di media sosial adalah sebesar 0,514. Karena nilai Sig.

(2-tailed) 0,514 > 0,005 maka dapat dikatakan bahwa tidak terdapat masalah

heteroskadastisitas pada variabel iklan di media sosial. Kemudian untuk variabel

electronic word of mouth memiliki nilai signifikansi atau Sig. (2-tailed) sebesar

0,201 yang dimana niai signifikansi tersebut lebih besar dari 0,05, sehingga dapat

dikatakan bahwa tidak terdapat masalah heteroskadastisitas.

4.1.5 Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

ada atau tidaknya pengaruh dua atau lebih variabel bebas (X) terhadap variabel

terikat (Y). Adapun variabel bebas dalam penelitian ini terdapat 2 variabel bebas

yaitu iklan di media sosial (X1) dan electronic word of mouth (X2), dan satu

variabel terikat yaitu citra merek (Y). Hasil dari pengolahan data dengan
63

menggunakan SPSS mengenai analisis regresi linier berganda dapat dilihat pada

Tabel 4.8 sebagai berikut:

Tabel 4. 8 Hasil Uji Regresi Linier Berganda


Coefficientsa
Model Unstandardized Standardiz T Sig.
Coefficients ed
Coefficient
s
B Std. Error Beta
1 (Constant) 4,005 1,619 2,473 ,015
Iklan di Media Sosial ,709 ,092 ,554 7,663 ,000
Electronic Word Of ,515 ,096 ,390 5,395 ,000
Mouth
a. Dependent Variable: Citra Merek

Sumber: Data primer diolah, 2020.


Berdasarkan hasil uji regresi linier berganda pada tabel 4.8 di atas,

diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:

Y = 4,005 + 0,709 X1 + 0,515 X2

Persamaan regresi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Koefisien regresi citra merek (Y) adalah positif 4,005 yang memiliki arti

apabila nilai dari variabel lainnya tetap (konstan), maka citra merek memiliki

tingkat citra merek sebesar 4,005.

b. Koefisien regresi b1 (variabel iklan di media sosial) adalah angka positif

sebesar 0,709; dimana angka ini menunjukkan arah pengaruh bahwa variabel

iklan di media sosial instagram berkontribusi positif terhadap citra merek,

artinya semakin menarik iklan di media sosial instagram maka semakin baik

pula citra merek Dapoer Emak Caca.


64

c. Koefisien regresi b2 (variabel electronic word of mouth ) adalah angka positif

sebesar 0,515; dimana angka ini menunjukkan arah pengaruh bahwa electronic

word of mouth berkontribusi positif terhadap citra merek, artinya semakin

positif electronic word of mouth yang diberikan, maka semakin baik pula citra

merek.

4.1.6 Uji Statistik F

Uji statistik F dilakukan untuk melihat apakah model yang diestimasi

layak digunakan untuk menjelaskan pengaruh variabel-variabel bebas terhadap

variabel terikat. Adapun hasil dari uji statistik F dapat dilihat pada Tabel 4.9

sebagai berikut:

Tabel 4. 9 Hasil Uji Statistik F


ANOVAa
Model Sum of Df Mean F Sig.
Squares Square
1 Regression 2313,689 2 1156,844 182,500 ,000b
Residual 614,871 97 6,339
Total 2928,560 99
a. Dependent Variable: Citra Merek
b. Predictors: (Constant), Electronic Word Of Mouth, Iklan di Media Sosial
Sumber: Data primer diolah, 2020.
Pada tabel 4.9 di atas diketahui bahwa nilai signifikansi untuk pengaruh

Iklan di Media Sosial (X1) dan Electronic Word Of Mouth (X2) terhadap Citra

Merek (Y) adalah sebesar 0,000 < 0,05 dan nilai F hitung sebesar 182,500 > F

tabel 3,089 , sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi dapat digunakan

untuk memprediksi citra merek atau dapat dikatakan bahwa iklan di media sosial

instagram dan Electronic Word Of Mouth layak untuk menjelaskan variabel citra

merek.
65

4.1.7 Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t)

Uji statistik t dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya

pengaruh parsial (sendiri) yang diberikan variabel bebas terhadap variabel terikat.

Adapun hasil dari uji statistik t dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.10

sebagai berikut:

Tabel 4. 10 Hasil Uji Statistik t


Coefficientsa
Model Unstandardized Standardiz T Sig.
Coefficients ed
Coefficient
s
B Std. Error Beta
1 (Constant) 4,005 1,619 2,473 ,015
Iklan di Media Sosial ,709 ,092 ,554 7,663 ,000
Electronic Word Of ,515 ,096 ,390 5,395 ,000
Mouth
a. Dependent Variable: Citra Merek
Sumber: Data primer diolah, 2020.

Berdasarkan tabel di atas pengujian untuk hipotesis pertama (H1) dapat

diketahui bahwa nilai t hitung untuk variabel Iklan di Media Sosial (X1) adalah

sebesar 7,663; nilai tersebut lebih besar dari nilai t tabel (1,984) dengan tingkat

signifikansi 0,000; nilai tersebut lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05), dan koefisien

regresi bernilai positif sebesar 0,709; maka hipotesis yang menyatakan bahwa

“semakin menarik iklan di media sosial instagram maka semakin baik citra

merek” diterima.

Kemudian untuk hipotesis kedua (H2) dapat diketahui bahwa nilai nilai t

hitung untuk variabel pengaruh Electronic Word Of Mouth (X2) adalah sebesar

5,395; nilai tersebut lebih besar dari nilai t tabel (1,984) dengan tingkat

signifikansi 0,000 yang lebih kecil dari 0,05 dan koefisien regresi yang bernilai
66

positif sebesar 0,515 ; maka hipotesis yang menyatakan bahwa “semakin positif

Electronic Word Of Mouth yang diberikan maka semakin baik citra merek”

diterima.

4.1.8 Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

seberapa jauh atau seberapa besar pengaruh yang diberikan dari variabel bebas

terhadap variabel terikatnya. Adapun nilai koefisien determinasi berkisar antara

nol dan satu. Adapun hasil dari Uji Koefisien Determinasi dapat dilihat pada

Tabel 4.11 sebagai berikut:

Tabel 4. 11 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Std. Error of the Estimate
Square

1 ,889a ,790 ,786 2,51771


a. Predictors: (Constant), Electronic Word Of Mouth, Iklan di Media Sosial
b. Dependent Variable: Citra Merek
Sumber: Data primer diolah, 2020.
Berdasarkan tabel 4.12 di atas diketahui nilai R Square adalah sebesar

0,889 yang berarti bahwa besarnya kekuatan model atau kemampuan variabel

iklan di media sosial instagram dan Electronic Word Of Mouth dalam

menjelaskan citra merek adalah sebesar 88,9%, sedangkan sisanya dijelaskan oleh

variabel lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.

4.2 Pembahasan

Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan sebelumnya dalam

penelitian citra merek Dapoer Emak Caca ini, didapatkan hasil untuk pengujian
67

hipotesis dalam penelitian ini bahwa secara simultan (Uji Statistik F), kedua

variabel independen yaitu iklan di media sosial dan electronic word of mouth

secara bersama-sama memiliki pengaruh terhadap citra merek.

Kemudian untuk Uji Statistik T dapat disimpulkan bahwa masing-masing

variabel secara parsial (sendiri-sendiri) baik itu iklan di media sosial dan

electronic word of mouth memberikan pengaruh terhadap citra merek. Untuk

pembahasan secara lebih terperinci dan terurai mengenai permasalahan yang ada

dalam penelitian ini berikut ini adalah uraiannya:

4.2.1 Pengaruh Iklan di Media Sosial Terhadap Citra Merek Dapoer Emak

Caca

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan untuk hipotesis

pertama menunjukkan bahwa iklan di media sosial instagram berpengaruh secara

positif dan signifikan terhadap citra merek Dapoer Emak Caca di Kota Mataram.

Hasil ini dapat dijelaskan bahwa iklan di media sosial instagram dengan postingan

produk di instagram yang menarik maka dapat membuat citra merek dari Dapoer

Emak Caca juga baik.

Hal tersebut juga diketahui dari tanggapan responden setelah mengisi

kuesioner, dimana berdasarkan distribusi jawaban responden tentang iklan di

media sosial instagram yang berkaitan dengan tampilan produk di postingan

instagram Dapoer Emak Caca. Selain itu menurut Bruhn et al., (2012)

menyatakan bahwa profil dan informasi produk dan perusahaan di jaringan media

sosial adalah diasumsikan sebagai sumber yang andal dan kredibel, lebih dapat
68

diandalkan dan layak daripada tipe pemasaran tradisional. Jadi, dengan semakin

menarik postingan produk di instagram maka dapat mempengaruhi citra merek.

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil dari

penelitian ini konsisten serta mendukung penelitian yang telah dilakukan oleh

Hairani (2016), Eldesouky (2018), Linna (2018) dan Bilgin (2018) yang

menyatakan bahwa iklan di media sosial memiliki pengaruh terhadap citra merek.

4.2.2 Pengaruh Electronic Word Of Mouth Terhadap Citra Merek Dapoer

Emak Caca

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan untuk hipotesis

kedua menunjukkan bahwa Electronic Word Of Mouth memiliki pengaruh yang

positif dan signifikan terhadap citra merek pada Dapoer Emak Caca di Kota

Mataram, hal ini sekaligus mendukung hipotesis yang telah ditetapkan. Artinya

semakin positif Electronic Word Of Mouth maka semakin baik citra merek yang

dirasakan oleh konsumen Dapoer Emak Caca.

Electronic Word Of Mouth adalah komunikasi antara satu pengirim pesan

berisi rekomendasi yang positi atau negatif kepada penerima pesan tentang suatu

produk, pelayanan, atau merek yang dilakukan secara online melalui media

internet. EWOM bisa meningkatkan efektivitas pemasaran apabila bersifat positif

tetapi juga dapat menghancurkan reputasi brand image apabila bersifat negatif

(Chan dan Ngai, 2011). Untuk itu berbagai informasi yang positif tentang suatu

merek yang dibagikan dari satu orang kepada orang lain tentunya akan

menimbulkan semakin baik citra merek.


69

Dari tanggapan responden yang telah mengisi kuesioner menunjukkan

bahwa tanggapan responden dengan skor rata-rata tertinggi yaitu 4,48 menyatakan

bahwa mereka pernah melihat kepuasan seseorang melalui media online setelah

mengkonsumsi produk dari Dapoer Emak Caca. Hal ini berarti terdapat informasi

positif yang diberikan oleh seseorang kepada orang lain, sehingga hal ini tentunya

akan berpengaruh terhadap citra merek Dapoer Emak Caca.

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil dari

penelitian ini konsisten serta mendukung penelitian yang telah dilakukan oleh

Jaliland dan Samiei (2012), Anggitasari (2016), Nensia (2017) dan Haikal (2018)

menyatakan bahwa Electronic Word Of Mouth berpengaruh terhadap citra merek


70

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka dapat ditarik

kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Penelitian ini memberikan bukti bahwa iklan di media sosial instagram

berpengaruh terhadap citra merek (penelitian pada konsumen Dapoer

Emak Caca di Kota Mataram) dimana dengan semakin menarik iklan di

media sosial instagram, maka semakin baik citra merek Dapoer Emak

Caca di Kota Mataram. Adapun untuk mewujudkan iklan yang menarik di

media sosial instagram berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat

dilakukan dengan memperhatikan tampilan produk yang akan diposting di

feed instagram dan juga selalu rutin membuat instastory yang menarik

untuk ditonton oleh konsumen.

2. Penelitian ini memberikan bukti bahwa Electronic Word Of Mouth

berpengaruh terhadap citra merek (penelitian pada konsumen Dapoer

Emak Caca di Kota Mataram) dimana dengan semakin positif Electronic

Word Of Mouth yang diberikan, maka semakin baik citra merek Dapoer

Emak Caca di Kota Mataram. Adapun untuk mewujudkan Electronic

Word Of Mouth yang positif dapat dilakukan dengan meningkatkan review

konsumen tentang kepuasan mereka setelah mengkonsumsi produk-produk

dari Dapoer Emak Caca.


71

5.2 Keterbatasan dalam Penelitian

Dalam penelitian yang telah peneliti lakukan, peneliti menyadari bahwa

masih ada beberapa kekurangan karena adanya keterbatasan yang peneliti

temukan dalam penelitian ini. Adapun beberapa keterbatasan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Peneliti hanya menganalisis pengaruh dari dua variabel independen yaitu

variabel iklan di media sosial instagram dan Electronic Word Mouth

terhadap variabel dependen yaitu citra merek.

2. Penelitian ini hanya berfokus pada daerah Kota Mataram.

5.3 Saran

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, adapun sekiranya saran-saran

yang dapat peneliti berikan adalah:

1. Sebagai bahan masukan bagi perusahaan Dapoer Emak Caca dalam

memilih cara untuk menjaga citra merek yang baik adalah dengan

mempertahankan atau meningkatkan bentuk iklan di instagram yang

menarik, dan juga tidak mengabaikan atau meningkatkan testimoni positif

yang disebarkan konsumen melalui media internet karena hal tersebut

tentunya berperan penting terhadap citra merek yang baik pada Dapoer

Emak Caca.

2. Untuk peneliti selanjutnya dapat menggunakan merek lain, sehingga

semakin banyak objek yang dapat diketahui citra mereknya.


72

3. Untuk peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian dengan

menggunakan variabel bebas lainnya, sehingga akan semakin banyak

diketahui variabel yang mempengaruhi citra merek.


73

DAFTAR PUSTAKA

BUKU
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:Rineka
Cipta.
Armstrong, Adam, Denize, dan Kotler. 2014. Principles Of Marketing. Australia:
Pearson Australia
Ferdinand, Augusty. 2014. Metode Penelitian Manajemen. Edisi 5. Semarang :
Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Ferdinand, Augusty. 2014. Metode Penelitian Manajemen. Edisi 5. Semarang :
Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Ghozali, Imam. (2007). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS).
Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. Gunardi
Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan SPSS. Semarang:
Badan Penerbit UNDIP.
Gulo. 2010. Metodologi Penelitian. Jakarta : Grasindo
Jefkins, Frank. 1997. Periklanan. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Kertajaya, Hermawan. 2010. Brand Operation. Jakarta : Esensi Erlangga Group.
Kotler, dan Keller. (2012). Manajemen Pemasaran. Edisi 12. Jakarta: Erlangga.
Kotler, Philip. 2001. Manajemen Pemasaran : Analisis, Perencanaan,
Implementasi, dan. Kontrol. Jakarta : PT. Prenhallindo.
Simamora, Bilson. (2011). Memenangkan Pasar dengan Pemasaran Efektif dan
Profitable. Jakarta: Dealer Gramedia Pustaka Utama Sugiyono. 2004.
Metode Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
CV. Alfabeta.
Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sutisna. 2002. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. Bandung:
Penerbit PT. Remaja Rosdakarya.
Taprial, & Kanwar. (2012). Understanding Social Media. Ventus Publishing.
ISBN [978-87-7681-992-7].

JURNAL
Anggitasari, Annisa Magya. (2016). Pengaruh Ewom Terhadap Brand Image Dan
Brand Trust Serta Dampaknya Pada Minat Beli Produk Smartphone Iphone
(Studi Pada Masayarakat Yogyakarta). Jurnal Manajemen Bisnis Indonesia.
Vol 5. No 3.
Ayu, Eryta. 2013. Aplikasi Instagram Sebagai Media Komunikasi Pemasaran
Online Shop (Studi Deskriptif Kualitatif Aplikasi Instagram Sebagai Media
Komunikasi Pemasaran Online Shop). Surabaya. Universitas Pembangunan
Nasional Veteran Jawa Timur.
74

Chan, Y & Ngai. (2011). Conceptualizing Electronic Word Of Mouth Activity An


Input-Process-Output Perspective. Marketing Intelligence And Planning.
Vol, 29, No. 5, Mei, Hlm. 488 – 516
Cheung, C. M. K., Lee, M. K. O., & Rabjohn, N. (2008). The Impact Of
Electronic Word-Of-Mouth: The Adoption Of Online Opinions In Online
Customer Communities. Internet Research, 18(3), 229 E247.
Eldesouky, Doaa Farouk Badawy. 2018. Digital Advertising and Its Role in
Building Brand Image.
Erdogmus & Cicek. (2012). The Impact of Social Media Marketing on Brand
Loyalty. Journal of Social and Behavioral Sciences, 58, 1353–1360.
Farid Yuniar Nugroho. 2011. Pengaruh Citra Merek dan Kepuasan Pelanggan
Terhadap Loyalitas Konsumen. Yogyakarta: Fakultas Pertanian Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran”.
Goldsmith, Ronald E., Lafferty, Barbara A., And Newell, Stephen J. (2000). The
Impact Of Corporate Credibility And Celebrity Credibility On Consumer
Reaction To Advertisements And Brands. Journal Of Advertising, 29,3,
Page 43-54.
Goya, S. (2013). Advertising on social media. Journal Of Advertising Research.
44(4), 410−418.
Haikal, Reza. (2018). Pengaruh Ewom Terhadap Brand Image Dan Brand Trust
Serta Dampaknya Terhadap Purchase Intention (Studi Kasus Pada
Komunitas Mi Fans Yogyakarta).
Hairani, Nadya. 2016. Pengaruh Iklan Terhadap Brand Image di Media Sosial
Instagram Grab Indonesia
Hennig-Thurau, T. Et Al., 2004. Electronic Word-Of-Mouth Via Consumer-
Opinion Platforms: What Motivates Consumers To Articulate Themselves
On The Internet? Journal Of Interactive Marketing,18(1), Pp.38–52.
Irwansyah, Doni Kristiawan. 2018. Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Harga dan
Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Smartphone Xiaomi di STIE
Widya Wiwaha Yogyakarta.
Jalilvand, M.R. & Samiei, N. (2012), The Effect Of Electronic Word Of Mouth
On Brand Image And Purchase Intention: An Empirical Study In The
Automobile Industry In Iran, Marketing Intelligence & Planning. Vol.30
No.4, Pp.460-476.
Kiswati Sri (2010), Study tentang sikap konsumen atas merek Tolak Angin pada
mahasiswa FE Undip Semarang. Tesis dipublikasikan Program studi
Magister manajemen program pasca sarjana, Universitas Diponegoro
Semarang.
Lianto, Adi Suryanata. (2015). Pengaruh E-Wom Terhadap Brand Image Dan
Brand Trust Dan Dampaknya Terhadap Minat Beli Smartphone Di
Surabaya. Petra Business & Management Review Vol.1, No. 2, 2015
Linna, Tuuli. 2018. The Effects Of Digital Advertising On Brand Image - Case
Study: Company X
Lubis, dan Wibowo. 2016. Pengaruh Citra Merek, Media Iklan Instagram, Dan
Persepsi Kualitas Terhadap Keputusan Pembelian Produk Vans (Studi
Kasus Pada Followers Twitter @Vheadid)
75

Nensia, Sita. (2017). Pengaruh Electronic Word Of Mouth Di Media Sosial


Terhadap Brand Image Coffee Shop (Studi Pada Followers Account
Instagram @Dw_Coffee Di Kota Malang). Other Thesis, University Of
Muhammadiyah Malang.
Nugraha, Marza Riyandika (2013). Analisa Pengaruh Electronic Wordof-Mouth,
Argument Quality, Message Source Credibility Terhadap Brand Image Dan
Dampaknya Pada Purchase Intention. Universitas Bina Nusantara.
Putra, Hening Ary. 2014. Pengaruh Iklan Online Melalui Media Facebook
Terhadap Keputusan Pembelian Pakaian Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan
Bisnis Universitas Trunojoyo Madura. Jurnal Studi Manajemen, volume 8
nomor 1, April.
Sitinjak, Tony, 2005, Pengaruh Citra Merek dan Sikap Merek terhadap Ekuitas
Merek, Jurnal Ekonomi Perusahaan Volume 12 No. 2, Jakarta.
Yiling, Z dan Xiaofen, 2009, The Impacts of Online Word-of-mouth on
Consumer’s Buying Intention on Apparel: An Empirical Study,
International Symposium on Web information System and Aplication, Vol
09, Mei, hal 24 - 28.

INTERNET
Laporan Akhir Tahun SumAll: Instagram Sebagai Media Sosial Paling
Efektif Dalam Memacu Bisnis, 2013:
https://dailysocial.id/post/laporan-akhir-tahun-sumall-instagram-
sebagai-media-sosial-paling-efektif-dalam-memacu-bisnis Diakses
pada tanggal 15 Desember 2019.
Instagram Explosive Growth, 2017: https://socialbakers.com Diakses pada
tanggal 15 Desember 2019
Instagram Dapoer Emak Caca, 2019:
https://www.instagram.com/dapoeremakcaca/ Diakses pada tanggal 23
Desember 2019.
Masyarakat Perkotaan Lebih Pilih Koneksi Internet Ketimbang Interaksi
Sosial,
2016:https://techno.okezone.com/read/2016/10/19/207/1518961/masy
arakat-perkotaan-lebih-pilih-koneksi-internet-ketimbang-interaksi-
sosial Diakses pada tanggal 15 Desember 2019.
Google Maps, Kota Mataram, 2019:
https://www.google.co.id/maps/place/Kota+Mataram,+Nusa+Tenggar
a+Bar./@8.5887444,116.0852097,13z/data=!3m1!4b1!4m5!3m4!1s0x
2dcdbf591a7f5ec7:0x830b122bdd101dc5!8m2!3d- 8.5970808!
4d116.1004894 Diakses pada tanggal 20 Januari 2020
LAMPIRAN
77

Lampiran 1

Lampiran Kuisioner Penelitian

Kepada Yth,

Bapak/Ibu/Saudara/Saudari Responden

Saya Eka Wulandari, mahasiswa program studi Manajemen Pemasaran,


Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Mataram. Saat ini sedang melakukan
penelitian ilmiah untuk penyusunan skripsi dengan judul “Pengaruh Iklan di
Media Sosial Instagram dan Electronic Word Of Mouth Terhadap Citra
Merek Dapoer Emak Caca” sebagai salah satu persyaratan kelulusan. Untuk itu,
saya memohon kesediaan dan bantuan Bapak/Ibu/Saudara/Saudari untuk ikut
berpartisipasi dengan mengisi kuisioner ini secara lengkap dan benar.

Seluruh informasi yang Bapak/Ibu/Saudara/Saudari berikan hanya


digunakan untuk keperluan pengerjaan skripsi saya dan dijamin kerahasiaannya.
Tidak ada jawaban benar atau salah dalam kuesioner penelitian ini. Akhir kata,
saya ucapkan terima kasih kepada Bapak/Ibu/Saudara/Saudari responden atas
kesediaan waktunya dalam mengisi kuesioner ini.

Hormat Peneliti

Eka Wulandari
78

KUESIONER PENELITIAN

I. IDENTITAS RESPONDEN

Berikan tanda centang () pada kolom yang disediakan sesuai dengan tanggapan
anda.

 Jenis Kelamin
: Laki-laki Perempuan

 Alamat (Kecamatan di Kota Mataram) :


Ampenan Mataram Sekarbela

Cakranegara Sandubaya Selaparang

 Usia :
18-22 tahun 28-32 tahun

23-27 tahun ≥ 32 tahun

 Pekerjaan :
Pelajar/ Mahasiswa PS Laya
i

Pegawai Swasta Wiraswasta

 Pendapatan/bulan :
< Rp 1.000.000 Rp 2.000.001 – Rp 3.000.000

Rp 1.000.001 – Rp 2.000.000 R ≥ 3.000.000

 Apakah anda pernah melihat iklan Dapoer Emak Caca di instagram?

Ya Tidak
 Apakah anda pernah mengetahui dan menerima informasi tentang produk

Dapoer Emak Caca melalui media online?

Ya Tidak
79

II. PETUNJUK PENGISIAN

1. Bacalah setiap pertanyaan dengan seksama sebelum menjawab.

2. Bapak/Ibu/Saudara/Saudari hanya dapat memberikan satu jawaban di setiap


pertanyaan.

3. Isilah kuisioner dengan memberi tanda () pada kolom yang tersedia dan pilih
salah satu alternative jawaban sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.

Keterangan :
SS = Sangat setuju N = Netral STS = Sangat tidak setuju

S = Setuju TS = Tidak setuju

A. Iklan di Media Sosial

No. Pernyataan Pilihan


SS S N TS STS
Attitude Towards Online Ads
(Sikap pada Iklan Online)
1. Iklan di instastory Dapoer Emak Caca
selalu membuat saya tertarik untuk
menontonnya.
2. Saya menyukai tampilan produk di
postingan instagram Dapoer Emak
Caca.
Ability to Recall Online Ads
(Kemampuan untuk mengingat iklan online)
3. Iklan di instagram Dapoer Emak Caca
mudah diingat.
4. Iklan di instagram Dapoer Emak Caca
baik itu berupa foto dan video yang
ditampilkan berbeda dengan iklan dari
bisnis online lainnya.
Click Through Rate
(Rasio Klik-Tayang)
5. Iklan di feed instagram Dapoer Emak
Caca sering saya berikan like (suka).
6. Saya sering mengklik instastory
terbaru dari Dapoer Emak Caca di
instagram.
80

B. Electronic Word Of Mouth

No. Pernyataan Pilihan


SS S N TS STS
Concern For Others
(Kepedulian Terhadap Orang Lain)
1. Saya pernah mendapatkan
rekomendasi yang positif dari orang
lain yang berkaitan dengan Dapoer
Emak Caca melalui media online.
2. Saya merasa terbantu untuk
mendapatkan informasi melalui media
online tentang makanan yang paling
enak dari Dapoer Emak Caca.
Expressing Positive Feelings
(Mengekspresikan Pengalaman Positif)
3. Saya pernah melihat kepuasan
seseorang melalui media online
setelah mengkonsumsi produk dari
Dapoer Emak Caca.
4. Saya mendapatkan informasi dari
orang lain melalui media online bahwa
Dapoer Emak Caca merupakan pilihan
yang tepat untuk dikunjungi saat ingin
kulineran.
Helping the Company
(Membantu Perusahaan)
5. Saya dapat melihat kesediaan orang
lain dalam membantu mempublikasi
Dapoer Emak Caca secara online
melalui review atau ulasan yang
positif mengenai produknya.
Advice Seeking
(Mencari Saran)
6. Saya selalu ingin mendapatkan saran
tentang produk Dapoer Emak Caca
melalui media online.
81

C. Citra Merek

No. Pernyataan Pilihan


SS S N TS STS
Strength of Brand Association
(Kekuatan Asosiasi Merek)
1. Dapoer Emak Caca memiliki logo
yang mudah saya kenali
2. Dapoer Emak Caca memilik kualitas
produk yang baik dibanding pesaing
lain.
Favorability of Brand Association
(Keunggulan Asosiasi Merek)
3. Makanan Dapoer Emak Caca enak.
4. Minuman Dapoer Emak Caca enak.
5. Saya percaya akan kehalalan makanan
yang disajikan dari merek Dapoer
Emak Caca.
6. Restoran Dapoer Emak Caca memiliki
tempat yang nyaman untuk makan.
Uniqueness of Brand Association
(Keunikan Asosiasi Merek)
7. Dapoer Emak Caca memiliki logo
yang unik.
8. Dapoer Emak Caca memiliki nama
menu yang unik, membuat saya
merasa tertarik.
82

Lampiran 2

Lampiran Data Uji Validitas dan Reliabilitas

No Iklan di Media Sosial (X1) Electronic Word Of Mouth (X2) Citra Merek (Y)
Responden X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.5 Y.6 Y.7 Y.8
1 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4
2 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4
3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4
5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4
6 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 3 3 3 3 4 3 5 4
7 4 4 4 2 3 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5
8 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
9 5 4 4 5 5 5 4 4 3 5 5 5 5 5 5 5 5 4 2 2
10 3 4 3 3 2 3 4 3 3 2 2 3 5 4 4 3 3 4 5 3
11 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3
12 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 5 4 4 4 5 5 4 5
13 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5
14 5 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 3 4 4 4 4
15 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3
16 4 4 5 3 3 4 5 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4
17 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
18 3 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 3 5 5 5 4
19 4 4 3 3 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4
20 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5
21 4 4 3 3 3 3 2 4 4 4 4 3 4 4 5 4 5 4 4 5
83

22 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4
23 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5
24 5 4 4 4 5 4 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 4 5 4
25 5 5 4 4 3 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4
26 5 5 4 4 4 5 2 3 4 5 3 3 2 4 3 3 4 4 4 3
27 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 5
28 3 4 3 2 4 3 4 3 5 4 2 3 4 2 3 4 5 4 3 4
29 5 5 4 3 3 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5
30 5 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5
84

Lampiran 3

Lampiran Uji Validitas

Correlations
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 Jumlah Rata-
Rata
X1.1 Pearson Correlation 1 ,602** ,525** ,685** ,414* ,631** 3,857 0,642
Sig. (2-tailed) ,000 ,003 ,000 ,023 ,000
N 30 30 30 30 30 30
X1.2 Pearson Correlation ,602** 1 ,234 ,507** ,353 ,515** 3,211 0,535
Sig. (2-tailed) ,000 ,213 ,004 ,056 ,004
N 30 30 30 30 30 30
X1.3 Pearson Correlation ,525** ,234 1 ,534** ,261 ,370* 2,924 0,487
Sig. (2-tailed) ,003 ,213 ,002 ,163 ,044
N 30 30 30 30 30 30
X1.4 Pearson Correlation ,685** ,507** ,534** 1 ,540** ,478** 3,744 0,624
Sig. (2-tailed) ,000 ,004 ,002 ,002 ,008
N 30 30 30 30 30 30
X1.5 Pearson Correlation ,414* ,353 ,261 ,540** 1 ,449* 3,017 0,502
Sig. (2-tailed) ,023 ,056 ,163 ,002 ,013
N 30 30 30 30 30 30
X1.6 Pearson Correlation ,631** ,515** ,370* ,478** ,449* 1 3,443 0,573
Sig. (2-tailed) ,000 ,004 ,044 ,008 ,013
N 30 30 30 30 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
85

Correlations
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 Jumlah Rata-Rata
X2.1 Pearson Correlation 1 ,575** ,378* ,230 ,532** ,583** 3,298 0,549
Sig. (2-tailed) ,001 ,039 ,222 ,002 ,001
N 30 30 30 30 30 30
X2.2 Pearson Correlation ,575** 1 ,539** ,570** ,771** ,644** 4,099 0,683
Sig. (2-tailed) ,001 ,002 ,001 ,000 ,000
N 30 30 30 30 30 30
X2.3 Pearson Correlation ,378* ,539** 1 ,441* ,472** ,405* 3,235 0,539
Sig. (2-tailed) ,039 ,002 ,015 ,008 ,026
N 30 30 30 30 30 30
X2.4 Pearson Correlation ,230 ,570** ,441* 1 ,593** ,496** 3,33 0,555
Sig. (2-tailed) ,222 ,001 ,015 ,001 ,005
N 30 30 30 30 30 30
X2.5 Pearson Correlation ,532** ,771** ,472** ,593** 1 ,767** 4,135 0,689
Sig. (2-tailed) ,002 ,000 ,008 ,001 ,000
N 30 30 30 30 30 30
X2.6 Pearson Correlation ,583** ,644** ,405* ,496** ,767** 1 3,895 0,649
Sig. (2-tailed) ,001 ,000 ,026 ,005 ,000
N 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
86

Correlations

Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.5 Y.6 Y.7 Y.8 Jumlah Rata-
Rata
Y.1 Pearson Correlation 1 ,386* ,567** ,299 ,352 ,498** ,298 ,229 3,629 0,453

Sig. (2-tailed) ,035 ,001 ,108 ,057 ,005 ,109 ,223

N 30 30 30 30 30 30 30 30

Y.2 Pearson Correlation ,386* 1 ,706** ,612** ,280 ,458* ,313 ,117 3,872 0,484

Sig. (2-tailed) ,035 ,000 ,000 ,135 ,011 ,093 ,539

N 30 30 30 30 30 30 30 30

Y.3 Pearson Correlation ,567** ,706** 1 ,593** ,435* ,534** ,278 ,374* 4,487 0,560

Sig. (2-tailed) ,001 ,000 ,001 ,016 ,002 ,137 ,042

N 30 30 30 30 30 30 30 30

Y.4 Pearson Correlation ,299 ,612** ,593** 1 ,515** ,528** ,039 ,243 3,829 0,478

Sig. (2-tailed) ,108 ,000 ,001 ,004 ,003 ,836 ,195

N 30 30 30 30 30 30 30 30
87

Y.5 Pearson Correlation ,352 ,280 ,435* ,515** 1 ,567** ,210 ,418* 3,777 0,472

Sig. (2-tailed) ,057 ,135 ,016 ,004 ,001 ,265 ,022

N 30 30 30 30 30 30 30 30

Y.6 Pearson Correlation ,498** ,458* ,534** ,528** ,567** 1 ,390* ,498** 4,473 0,559

Sig. (2-tailed) ,005 ,011 ,002 ,003 ,001 ,033 ,005

N 30 30 30 30 30 30 30 30

Y.7 Pearson Correlation ,298 ,313 ,278 ,039 ,210 ,390* 1 ,456* 2,984 0,373

Sig. (2-tailed) ,109 ,093 ,137 ,836 ,265 ,033 ,011

N 30 30 30 30 30 30 30 30

Y.8 Pearson Correlation ,229 ,117 ,374* ,243 ,418* ,498** ,456* 1 3,335 0,416

Sig. (2-tailed) ,223 ,539 ,042 ,195 ,022 ,005 ,011

N 30 30 30 30 30 30 30 30

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


88

Lampiran 4

Lampiran Uji Reliabilitas

Reliability Statistics
Cronbach's Cronbach's N of Items
Alpha Alpha Based
on
Standardized
Items
,843 ,844 6

Reliability Statistics
Cronbach's Cronbach's N of Items
Alpha Alpha Based
on
Standardized
Items
,871 ,873 6

Reliability Statistics
Cronbach's Cronbach's N of Items
Alpha Alpha Based
on
Standardized
Items
,832 ,842 8
89

Lampiran 5

Lampiran Data Penelitian

No Iklan di Media Sosial (X1) Electronic Word Of Mouth (X2) Citra Merek (Y)
Responden
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.5 Y.6 Y.7 Y.8
1
4 4 5 3 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 4 5
2
3 4 5 4 2 2 5 5 5 5 5 3 4 3 5 4 4 4 3 4
3
4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3
4
5 5 5 4 5 5 5 3 5 5 5 4 4 3 4 5 5 5 3 5
5
3 3 3 2 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2
6
4 4 3 4 4 4 4 5 5 4 5 3 5 4 4 4 5 5 4 4
7
3 4 3 3 4 5 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4
8
4 4 4 3 4 5 5 5 4 4 3 5 5 4 5 5 4 4 5 5
9
3 4 3 3 4 2 2 4 4 3 4 3 5 4 4 3 4 4 4 4
10
5 4 4 3 4 5 2 3 3 2 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4
90

11
4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 5 3 3 3 4 4 4 4
12
5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5
13
3 4 4 5 5 5 3 5 5 5 4 4 5 4 4 3 5 5 5 5
14
4 5 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 5 4 4 3 5 4 5 4
15
4 3 3 2 3 5 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 2 3 3
16
4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 5 3 4 3 4 3 5 3 3 3
17
5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
18
4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4
19
5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
20
5 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 5 5 4 5 5 5
21
4 4 4 4 4 4 3 3 5 4 3 3 4 3 4 4 5 5 5 5
22
4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4
23
4 4 5 4 3 3 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5
24
3 4 4 3 3 3 5 4 4 4 4 3 4 3 5 4 4 3 4 4
25
5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5
91

26
3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5
27
3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4
28
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
29
3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4
30
4 4 3 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
31
4 4 3 4 5 5 5 4 4 4 3 4 5 4 5 3 5 4 5 5
32
5 4 5 3 4 4 4 5 5 4 3 4 5 4 5 5 5 5 5 5
33
3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 5 3 3 3 4 3 5 3
34
4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5
35
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
36
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
37
5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
38
3 4 3 3 4 4 3 4 5 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 3
39
4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5
40
5 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 3 5 5 5 5
41
4 4 2 2 4 5 4 4 5 3 4 4 5 3 4 3 5 4 3 2
92

42
5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 2 5 2 5 5 5 5 5 5
43
3 4 4 3 2 3 4 5 3 4 4 4 3 4 3 3 5 4 3 5
44
5 5 5 4 5 5 3 4 4 4 4 3 5 3 5 5 5 5 5 4
45
5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5
46
4 5 4 3 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 3
47
4 3 4 4 5 3 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 3 5 3
48
5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5
49
3 4 3 3 1 1 5 5 5 4 3 1 4 4 4 3 5 4 3 4
50
4 5 4 4 4 3 4 5 5 3 4 5 5 4 5 5 5 5 4 5
51
3 4 4 3 3 1 5 4 5 3 4 2 3 4 4 3 5 4 2 4
52
5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 3 5 4 5 3 5 5
53
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
54
5 5 4 3 4 4 4 5 5 4 5 3 4 4 5 4 5 4 3 5
55
5 5 4 3 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 5 3 5 5 4 5
56
5 4 4 3 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 5 3 5 5 4 5
57
3 4 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 3 3 5
93

58
5 4 5 3 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5
59
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
60
3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 5 4 4 3 4 4 4 3
61
4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5
62
3 4 4 3 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4
63
4 4 3 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
64
4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5
65
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
66
4 4 3 3 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4
67
5 5 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 5 5 5 4 5 5 5 5
68
4 5 4 3 5 4 5 5 5 4 5 3 4 4 5 4 5 4 4 5
69
5 5 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 3 5 5 5 5 4 3 5
70
5 4 5 4 4 4 5 5 5 4 5 3 3 4 5 4 5 4 3 5
71
5 4 5 3 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 5
72
4 4 4 3 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5
73
5 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 5 5 4
94

74
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
75
3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2
76
5 5 5 5 3 3 5 5 5 5 3 3 5 5 5 5 5 5 5 5
77
5 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 3 4 4 3 5 4 3 4
78
4 4 4 3 2 3 4 5 5 4 4 3 3 4 5 4 5 4 3 4
79
5 5 4 3 3 3 4 4 4 4 5 3 4 4 4 3 5 4 3 5
80
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5
81
4 5 5 3 4 5 3 5 5 4 4 4 5 3 4 4 5 4 4 4
82
4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 5 4 4 4 5 4 3 4
83
4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5
84
5 5 5 5 4 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4
85
5 5 5 4 4 4 1 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5
86
4 4 4 3 3 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 3 5 4 4 5
87
5 4 3 3 2 4 5 5 5 4 5 4 4 4 5 3 5 4 3 4
88
4 4 5 4 4 3 5 4 5 4 5 3 4 4 4 3 5 4 4 5
89
5 5 5 3 3 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5
90
3 4 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4
95

91
4 4 4 3 2 3 5 5 5 4 5 3 4 4 4 3 5 4 4 5
92
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
93
4 3 3 3 3 2 5 4 5 3 5 3 3 4 4 4 5 4 3 4
94
4 4 3 3 3 5 3 5 3 4 1 5 5 3 3 3 5 3 4 3
95
4 4 4 5 4 5 3 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4
96
5 5 5 4 4 3 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5
97
4 4 3 4 5 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 5 4 5 5
98
5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
99
5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5
100
5 5 4 4 3 3 5 5 5 4 5 3 4 4 5 4 5 4 4 3
96

Lampiran 6

Lampiran Identitas Responden

Nomor Jenis Alamat Usia Pekerjaan Pendapatan


Kelamin
1 Laki-laki Ampenan 18-22 tahun Pelajar/Mahasiswa < Rp 1.000.000
2 Perempuan Mataram 18-22 tahun Pelajar/Mahasiswa < Rp 1.000.000
3 Perempuan Mataram 23-27 tahun Wiraswasta Rp 2.000.001 - Rp 3.000.000
4 Perempuan Mataram 18-22 tahun Pelajar/Mahasiswa < Rp 1.000.000
5 Perempuan Cakranegara 23-27 tahun Pegawai Swasta > Rp 3.000.0000
6 Perempuan Mataram 18-22 tahun Pelajar/Mahasiswa < Rp 1.000.000
7 Perempuan Sekarbela 18-22 tahun Pelajar/Mahasiswa < Rp 1.000.000
8 Perempuan Mataram 18-22 tahun Pelajar/Mahasiswa < Rp 1.000.000
9 Laki-laki Sandubaya 18-22 tahun Pelajar/Mahasiswa < Rp 1.000.000
10 Perempuan Cakranegara 18-22 tahun Pelajar/Mahasiswa < Rp 1.000.000
11 Perempuan Mataram 28-32 tahun Pegawai Swasta Rp 1.000.001 - Rp 2.000.000
12 Perempuan Ampenan 18-22 tahun Pelajar/Mahasiswa < Rp 1.000.000
13 Laki-laki Ampenan 18-22 tahun Pelajar/Mahasiswa Rp 1.000.001 - Rp 2.000.000
14 Perempuan Mataram 18-22 tahun Pegawai Swasta Rp 1.000.001 - Rp 2.000.000
15 Perempuan Mataram 18-22 tahun Pelajar/Mahasiswa < Rp 1.000.000
16 Perempuan Sekarbela 23-27 tahun Pegawai Swasta > Rp 3.000.0000
17 Perempuan Mataram 18-22 tahun Lainnya < Rp 1.000.000
18 Perempuan Mataram 18-22 tahun Pelajar/Mahasiswa < Rp 1.000.000
19 Perempuan Selaparang 18-22 tahun Pelajar/Mahasiswa < Rp 1.000.000
20 Perempuan Mataram 18-22 tahun Pelajar/Mahasiswa < Rp 1.000.000
21 Perempuan Cakranegara 18-22 tahun Pegawai Swasta Rp 1.000.001 - Rp 2.000.000
22 Perempuan Sekarbela 18-22 tahun Pelajar/Mahasiswa < Rp 1.000.000
97

23 Perempuan Mataram 18-22 tahun Pelajar/Mahasiswa < Rp 1.000.000


24 Perempuan Ampenan 18-22 tahun Pelajar/Mahasiswa < Rp 1.000.000
25 Perempuan Sekarbela 23-27 tahun Pelajar/Mahasiswa < Rp 1.000.000
26 Perempuan Mataram 18-22 tahun Pelajar/Mahasiswa < Rp 1.000.000
27 Laki-laki Ampenan 23-27 tahun Pelajar/Mahasiswa < Rp 1.000.000
28 Perempuan Mataram 18-22 tahun Pelajar/Mahasiswa < Rp 1.000.000
29 Perempuan Ampenan 18-22 tahun Pelajar/Mahasiswa < Rp 1.000.000
30 Laki-laki Cakranegara 23-27 tahun Pegawai Swasta Rp 2.000.001 - Rp 3.000.000
31 Laki-laki Sekarbela 18-22 tahun Pelajar/Mahasiswa < Rp 1.000.000
32 Perempuan Ampenan 23-27 tahun PNS Rp 2.000.001 - Rp 3.000.000
33 Perempuan Ampenan 23-27 tahun Pelajar/Mahasiswa < Rp 1.000.000
34 Perempuan Ampenan 23-27 tahun Pegawai Swasta > Rp 3.000.0000
35 Perempuan Sandubaya 18-22 tahun Lainnya < Rp 1.000.000
36 Perempuan Ampenan 28-32 tahun Wiraswasta < Rp 1.000.000
37 Perempuan Sandubaya 18-22 tahun Pelajar/Mahasiswa < Rp 1.000.000
38 Perempuan Sekarbela 23-27 tahun Lainnya < Rp 1.000.000
39 Laki-laki Ampenan 23-27 tahun Pegawai Swasta Rp 2.000.001 - Rp 3.000.000
40 Laki-laki Ampenan 23-27 tahun Pegawai Swasta Rp 1.000.001 - Rp 2.000.000
41 Laki-laki Mataram 18-22 tahun Pelajar/Mahasiswa < Rp 1.000.000
42 Laki-laki Mataram 18-22 tahun Lainnya Rp 1.000.001 - Rp 2.000.000
43 Laki-laki Ampenan 23-27 tahun Pegawai Swasta > Rp 3.000.0000
44 Perempuan Mataram 18-22 tahun Lainnya < Rp 1.000.000
45 Perempuan Ampenan 18-22 tahun Lainnya < Rp 1.000.000
46 Perempuan Mataram 18-22 tahun Lainnya Rp 1.000.001 - Rp 2.000.000
47 Laki-laki Sekarbela 18-22 tahun Pegawai Swasta > Rp 3.000.0000
48 Perempuan Ampenan 23-27 tahun Pelajar/Mahasiswa < Rp 1.000.000
49 Perempuan Mataram 23-27 tahun Pegawai Swasta > Rp 3.000.0000
50 Laki-laki Ampenan 18-22 tahun Lainnya Rp 1.000.001 - Rp 2.000.000
51 Laki-laki Sekarbela 23-27 tahun Wiraswasta Rp 1.000.001 - Rp 2.000.000
98

52 Perempuan Ampenan 18-22 tahun Wiraswasta Rp 1.000.001 - Rp 2.000.000


53 Perempuan Mataram 18-22 tahun Pelajar/Mahasiswa < Rp 1.000.000
54 Perempuan Ampenan 23-27 tahun Wiraswasta Rp 1.000.001 - Rp 2.000.000
55 Perempuan Mataram 18-22 tahun Wiraswasta < Rp 1.000.000
56 Perempuan Ampenan 23-27 tahun Lainnya Rp 1.000.001 - Rp 2.000.000
57 Perempuan Mataram 23-27 tahun Pegawai Swasta Rp 1.000.001 - Rp 2.000.000
58 Perempuan Sekarbela 23-27 tahun Lainnya Rp 1.000.001 - Rp 2.000.000
59 Perempuan Ampenan 18-22 tahun Pelajar/Mahasiswa < Rp 1.000.000
60 Laki-laki Mataram 23-27 tahun Lainnya < Rp 1.000.000
61 Laki-laki Ampenan 18-22 tahun Pelajar/Mahasiswa < Rp 1.000.000
62 Perempuan Mataram 18-22 tahun Pelajar/Mahasiswa < Rp 1.000.000
63 Laki-laki Mataram 18-22 tahun Pelajar/Mahasiswa < Rp 1.000.000
64 Perempuan Mataram 18-22 tahun Pelajar/Mahasiswa < Rp 1.000.000
65 Perempuan Selaparang 18-22 tahun Pelajar/Mahasiswa < Rp 1.000.000
66 Laki-laki Mataram 18-22 tahun Pelajar/Mahasiswa < Rp 1.000.000
67 Laki-laki Ampenan 28-32 tahun PNS > Rp 3.000.0000
68 Perempuan Cakranegara 23-27 tahun Wiraswasta Rp 1.000.001 - Rp 2.000.000
69 Perempuan Ampenan 18-22 tahun Pelajar/Mahasiswa < Rp 1.000.000
70 Laki-laki Sekarbela 18-22 tahun Pelajar/Mahasiswa < Rp 1.000.000
71 Perempuan Mataram 18-22 tahun Pelajar/Mahasiswa < Rp 1.000.000
72 Perempuan Mataram 23-27 tahun Wiraswasta Rp 1.000.001 - Rp 2.000.000
73 Laki-laki Sekarbela 18-22 tahun Pelajar/Mahasiswa < Rp 1.000.000
74 Laki-laki Mataram 23-27 tahun Lainnya Rp 1.000.001 - Rp 2.000.000
75 Perempuan Cakranegara 23-27 tahun Wiraswasta > Rp 3.000.0000
76 Laki-laki Ampenan 18-22 tahun Lainnya Rp 2.000.001 - Rp 3.000.000
77 Perempuan Sekarbela 23-27 tahun Lainnya Rp 1.000.001 - Rp 2.000.000
78 Laki-laki Mataram 23-27 tahun Wiraswasta Rp 1.000.001 - Rp 2.000.000
79 Laki-laki Ampenan 18-22 tahun Pelajar/Mahasiswa < Rp 1.000.000
80 Perempuan Mataram 23-27 tahun Lainnya Rp 1.000.001 - Rp 2.000.000
99

81 Perempuan Mataram 18-22 tahun Lainnya < Rp 1.000.000


82 Perempuan Mataram 18-22 tahun Pelajar/Mahasiswa < Rp 1.000.000
83 Perempuan Sandubaya 18-22 tahun Pelajar/Mahasiswa < Rp 1.000.000
84 Laki-laki Ampenan 28-32 tahun Pegawai Swasta Rp 1.000.001 - Rp 2.000.000
85 Perempuan Mataram 23-27 tahun Wiraswasta < Rp 1.000.000
86 Perempuan Ampenan 23-27 tahun Pegawai Swasta Rp 1.000.001 - Rp 2.000.000
87 Laki-laki Mataram 18-22 tahun Lainnya Rp 1.000.001 - Rp 2.000.000
88 Laki-laki Ampenan 18-22 tahun Pelajar/Mahasiswa < Rp 1.000.000
89 Perempuan Selaparang 18-22 tahun Pelajar/Mahasiswa < Rp 1.000.000
90 Perempuan Mataram 18-22 tahun Pegawai Swasta Rp 1.000.001 - Rp 2.000.000
91 Laki-laki Sekarbela 23-27 tahun Lainnya Rp 1.000.001 - Rp 2.000.000
92 Perempuan Mataram 18-22 tahun Pelajar/Mahasiswa < Rp 1.000.000
93 Perempuan Mataram 18-22 tahun Pelajar/Mahasiswa < Rp 1.000.000
94 Perempuan Ampenan 18-22 tahun Pelajar/Mahasiswa < Rp 1.000.000
95 Perempuan Ampenan 18-22 tahun Pelajar/Mahasiswa Rp 1.000.001 - Rp 2.000.000
96 Laki-laki Ampenan 23-27 tahun Wiraswasta Rp 1.000.001 - Rp 2.000.000
97 Perempuan Ampenan 23-27 tahun Pelajar/Mahasiswa Rp 1.000.001 - Rp 2.000.000
98 Perempuan Ampenan 23-27 tahun Pegawai Swasta Rp 1.000.001 - Rp 2.000.000
99 Laki-laki Ampenan 23-27 tahun Pegawai Swasta Rp 1.000.001 - Rp 2.000.000
100 Perempuan Ampenan 23-27 tahun Pegawai Swasta Rp 1.000.001 - Rp 2.000.000

Anda mungkin juga menyukai