Anda di halaman 1dari 93

SKRIPSI

PENGARUH BRAND IMAGE, KUALITAS PRODUK DAN


HARGATERHADAP MINAT BELI PRODUK MAKEOVER PADA
PENGUNJUNG COUNTER MAKEOVER DI
PLAZA MEDAN FAIR

OLEH

SEFRINA SINAGA
140502058

PROGRAM STUDI STRATA 1 MANAJEMEN


DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018

Universitas Sumatera Utara


i

Universitas Sumatera Utara


ii

Universitas Sumatera Utara


iii

Universitas Sumatera Utara


iv

Universitas Sumatera Utara


i

ABSTRAK

PENGARUH BRAND IMAGE, KUALITAS PRODUK DAN HARGA


TERHADAP MINAT BELI MAKEOVER PADA PENGUNJUNG
COUNTER MAKEOVER DI PLAZA MEDAN FAIR

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Brand Image, Kualitas


Produk, dan Harga Terhadap Minat BeliMakeover Pada Pengunjung Counter
Makeover Di Plaza Medan Fair.Penelitian ini adalah penelitian asosiatif dan jenis
data yang digunakan adalah data kuantitatif.Populasi dari penelitian ini adalah
pengunjung counter MakeOver di Plaza Medan Fair yang tidak diketahui
jumlahnya. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 93 responden.Teknik yang
digunakan adalah teknik regresi linear berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa secara serempak BrandImage, Kualitas Produk dan Harga berpengaruh
signifikan terhadap Minat Belimakeover pada pengunjung counter makeover di
plaza medan fair. Secara parsial, Brand Imageberpengaruh positif dan signifikan
terhadapMinat Beli, Kualitas Produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Minat Beli, Hargaberpengaruh positif dan signifikan terhadap Minat
BeliMakeover Pada Pengunjung Counter Makeover Di Plaza Medan Fair.

Kata kunci: Brand Image, Kualitas Produk, Harga, Minat Beli

Universitas Sumatera Utara


ii

ABSTRACT

THE IMPACT OF BRAND IMAGE, PRODUCT QUALITYANDPRICE


TOWARD MAKEOVER PURCHASE INTENTIONON MAKEOVER
COUNTER CUSTOMER AT PLAZA MEDAN FAIR

This Study Aims To Determine The Impact Of Brand Image, Product Quality,
AndPrice Toward Makeover Purchase IntentionOn Makeover Counter Customer
At Plaza Medan Fair. This research is associative research and the type of data
used is quantitative data. The population of this research is Makeover Counter
Customer At Plaza Medan Fair. The sample in this study amounted to 93
respondent. The technique used is multiple linear regressions. The results of this
study showed that Brand Image, Product Quality, And Price simultaneously,
significantly influence towards Makeover Purchase IntentionOn Makeover
Counter Customer At Plaza Medan Fair. Partially, Brand Image has a positive
and significant effect to purchase intention, Product Quality has a positive and
significant effect to purchase intention, Price has a positive and significant effect
to Makeover Purchase IntentionOn Makeover Counter Customer At Plaza
Medan Fair.

Keywords: Brand Image, Product Quality, Price, PurchaseIntention

ii

Universitas Sumatera Utara


iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah dan Puji syukur Peneliti panjatkan kehadiran Allah

Subhanahu wa Ta’ala atas segala limpahan Rahmat dan Hidayahnya sehingga

Peneliti dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Pengaruh Brand

Image, Kualitas Produk Dan Harga Terhadap Minat Beli Produk

MakeOver Pada Pengunjung Counter MakeOver di Plaza Medan

Fair”untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana

Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Skripsi ini peneliti persembahkan untuk Ayahanda, Saripuddin Sinaga

dan Ibunda, Musliana Lubisyang telah membesarkan, mendidik, dan

memberikan dukungan moral dan materil serta kasih sayang dan doa yang tidak

ternilai mulai dari peneliti belajar hingga dapat menyelesaikan pendidikan di

Program Studi S1 Manajemen. Peneliti ucapkan Terima Kasih juga kepada

abangpenelitiPadliadi Sinaga yang selalu setia mendoakan dan membantu dalam

penyusunan skripsi ini, adik-adik Peneliti Alm. Melina Sari Sinaga dan Sefriadi

Sinagayang selalu setia mendoakan dalam penyusunan skripsi ini.

Dalam kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ramli, SE, MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Amlys Syahputra Silalahi, SE, M.Si, dan Bapak Doli Muhammad

Jafar Dalimunthe, SE, M.Si, selaku Ketua dan Sekretaris Departemen dan

Program Studi S-1 Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Sumatera Utara.

iii

Universitas Sumatera Utara


iv

3. Bapak Dr. Fadli, S.E, M.Si, selaku Dosen Pembimbing yang telah

memberikan arahan, bimbingan, dan motivasi serta saran kepada peneliti

dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Ibu Dr. Beby Karina Fauzeea Sembiring, SE, MM,selaku Dosen Penguji I

dan IbuDra. Marhayanie, M.Si,selaku Dosen Penguji II yang telah

memberikan saran dan masukan untuk kesempurnaan skripsi ini.

5. Kepada Bapak dan Ibu Dosen Program Studi S1 Manajemen Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang telah mendidik dan

memberikan ilmunya kepada peneliti selama mengikuti perkuliahan serta staf

dan pegawai yang telah membantu selama proses penulisan skripsi.

6. Teman-teman seperjuangan dan sahabat terbaik, Ayu Sagia, Wika Fitria, Nia

Siti Arjuna, Atika Syahputri, Cindy Pratiwi Br. Bangun, Raini Tanjung, Iin

Engelin Sinaga, Ruza Tul Aini dan Belina Saruksuk yang senantiasa

menolong, mendoakan dan selalu memberikan semangat.

7. Pihak-pihak yang tidak bisa disebutkan satu-persatu.

Akhir kata peneliti berharap skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca dan

dapat dipergunakan untuk menambah pengetahuan dan bahan masukan bagi

penelitian selanjutnya.

Medan, Januari 2019


Peneliti

Sefrina Sinaga
140502058

iv

Universitas Sumatera Utara


v

DAFTAR ISI

Halaman
ABSTRAK ............................................................................................. i
ABSTRACT ........................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ........................................................................... iii
DAFTAR ISI .......................................................................................... v
DAFTAR TABEL.................................................................................. vii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................. viii
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN ............................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................... 7
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................ 8
1.4 Manfaat Penelitian ...................................................... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................... 10
2.1 Landasan Teori ........................................................... 10
2.1.1 Pengertian Brand(Merek) ............................... 10
2.1.2 Pengertian Citra Merek (Brand Image) .......... 11
2.1.3 Proses Pembentukan Citra Merek (Brand Image) 12
2.1.4 Pengertian Kualitas Produk............................. 12
2.1.5 Dimensi Kualitas Produk ................................ 13
2.1.6 Tingkatan Produk ............................................ 15
2.1.7 Pengertian Harga ............................................. 16
2.1.8 Tujuan Penetapan Harga ................................. 16
2.1.9 Faktor – Faktor yang Mempegaruhi Penetapan
Harga ............................................................... 18
2.1.10 Strategi Penetapan Harga ................................ 19
2.1.11 Peran Harga ..................................................... 20
2.1.12 Minat Beli ....................................................... 20
2.2 Penelitian Terdahulu ................................................... 23
2.3 Kerangka Konseptual.................................................. 24
2.3.1 PengaruhBrand Image Terhadap Minat Beli .. 24
2.3.2 Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Minat Beli 25
2.3.3 Pengaruh Harga Terhadap Minat Beli ............ 25
2.4 Hipotesis ..................................................................... 26
BAB III METODE PENELITIAN .................................................. 28
3.1 Jenis Penelitian ........................................................... 28
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ..................................... 28
3.3 Batasan Operasional ................................................... 28
3.4 Definisi Operasional .................................................. 29
3.5 Skala Pengukuran Variabel......................................... 30

Universitas Sumatera Utara


vi

3.6 Populasi dan Sampel Penelitian .................................. 31


3.6.1 Populasi ........................................................... 31
3.6.2 Sampel............................................................. 31
3.7 Jenis dan Sumber Data................................................ 32
3.8 Metode Pengumpulan Data......................................... 33
3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas ...................................... 34
3.9.1 Uji Validitas .................................................... 34
3.9.2 Uji Reliabilitas ................................................ 35
3.10 Teknik Analisis Data .................................................. 36
3.10.1 Metode Analisis Deskriptif ............................. 36
3.10.2 Analisis regresi Linier Berganda .................... 36
3.10.3 Uji Asumsi Klasik ........................................... 37
3.11 Uji Hipotesis ............................................................... 39
3.11.1 Uji F (Uji Serempak) ...................................... 39
3.11.2 Uji t (Uji Parsial)............................................. 39
2
3.11.3 Uji Koefisien Determinasi (R ) ...................... 40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................ 41
4.1 Gambaran Umum Perusahaan .................................... 41
4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ............................ 41
4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan ............................... 42
4.1.3 Gambaran Umum MakeOver.......................... 43
4.2 Hasil Penelitian ........................................................... 43
4.2.1 Analisis Deskriptif Responden ....................... 43
4.2.2 Deskripsi Responden ...................................... 44
4.2.3 Deskripsi Variabel .......................................... 45
4.3 Analisis Regresi Linear Berganda .............................. 51
4.4 Uji Asumsi Klasik ....................................................... 53
4.4.1 Uji Normalitas................................................. 53
4.4.2 Uji Heteroskedastisitas.................................... 55
4.4.3 Uji Multikolinearitas ....................................... 57
4.5 Pengujian Hipotesis .................................................... 58
4.5.1 Uji F (Uji Simultan) ........................................ 58
4.5.2 Uji t (Uji Parsial)............................................. 59
4.5.3 Uji Koefisien Determinasi (R2)....................... 60
4.6 Pembahasan ................................................................ 61
4.6.1 Pengaruh Brand Image Terhadap Minat Beli ......... 61
4.6.2 Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Minat Beli ..... 62
4.6.3 Pengaruh Harga Terhadap Minat Beli ................... 63
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .......................................... 64
5.1 Kesimpulan ................................................................. 64
5.2 Saran ........................................................................... 64
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 67
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... 69

vi

Universitas Sumatera Utara


vii

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman


1.1 Daftar Kosmetik yang Paling Diminati 2017 ................................ 5
2.1 Penelitian Terdahulu ..................................................................... 23
3.1 Operasional Variabel ..................................................................... 30
3.2 Instrumen Skala Likert .................................................................. 30
3.3 Uji Validitas .................................................................................. 34
3.4 Uji Reliabilitas............................................................................... 35
4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin................... 44
4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur ................................ 45
4.3 Distribusi Jawaban Responden Tentang Brand Image (X1) .......... 45
4.4 Distribusi Jawaban Responden Tentang Kualitas Produk (X2) ..... 47
4.5 Distribusi Jawaban Responden Tentang Harga (X3) ..................... 48
4.6 Distribusi Jawaban Responden Tentang Minat Beli (Y) ............... 50
4.7 Regresi Linear Berganda .................................................................... 52
4.8 Uji Kolmogorv – Smirnov ................................................................ 55
4.9 Uji Glejser ..................................................................................... 57
4.10 Uji Multikolinearitas ..................................................................... 57
4.11 Uji Signifikan Simultan (Uji F) ..................................................... 58
4.12 Uji Signifikan Parsial (Uji – t) ...................................................... 59
4.13 Uji Koefisien Determinasi (R2) ..................................................... 60

vii

Universitas Sumatera Utara


viii

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman


1.1 Kerangka Konseptual .................................................................... 26
4.1 Logo PT Paragon Technology And Innovation ............................ 42
4.2 Logo MakeOver ............................................................................ 43
4.3 Pendekatan Histogram Normalitas ................................................ 54
4.4 Pendekatan Grafik Normalitas ...................................................... 54
4.5 Pendekatan Grafik Heteroskedastisitas ......................................... 56

viii

Universitas Sumatera Utara


ix

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul Halaman


1 Kuesioner Penelitian ..................................................................... 69
2 Distribusi Jawaban Uji Validitas Dan Uji Reliabilitas .................. 71
3 Uji Validitas .................................................................................. 72
Uji Realibilitas............................................................................... 72
4 DistribusiJawaban Hasil Penelitian ............................................... 73
5 Deskripsi Jawaban Responden ...................................................... 75
6 Analisis Regresi Berganda ............................................................ 76
7 Uji Asumsi Klasik ......................................................................... 77
8 Pengujian Hipotesis ....................................................................... 79

ix

Universitas Sumatera Utara


1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring perkembangan zaman, dunia kecantikan juga mengalami

perkembang yang semakin pesat. Produk – produk perawatan wajah maupun

tubuh yang biasa disebut kosmetik kini sudah menjamur di pasaran. Berbagai

jenis produk kosmetik dengan merek yang berbeda – berbeda mempunyai

keunggulan yang tidak sama satu sama lain untuk dapat menarik minat beli

konsumen. Peningkatan ini terjadi atas kesadaran konsumen terutama wanita

untuk menjaga dan memperbaiki diri mereka dengan menggunakan kosmetik

sebagai salah satu cara untuk meningkatkan kepercayaan diri. Tidak hanya

sebagai alat penunjang penampilan manfaat lain dari kosmetik yang dapat

dirasakan adalah mempunyai manfaat sebagai anti aging atau biasa disebut

menghindarkan dari penuaan dini pada kulit, pelindung dari radikal bebas

terutama sinar ultra violet yang dapat membahayakan kulit bahkan mempunyai

risiko tinggi yang dapat menyebabkan kankerkulit.

Perempuan dan kecantikan merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan.

Bagi seorang wanita kecantikan merupakan hal yang sangat diidamkan. Perilaku

perempuan yang seperti inilah yang manjadi alasan mengapa mereka menjadi

pasar potensial bagi perusahaan – perusahaan kosmetik. Menurut Peter & Olson,

(2005) untuk membuat rencana pemasaran yang mampu memenangkan

persaingan, pemasar harus mampu memperkirakan perilaku pembelian konsumen

di masa yang akan datang, yang berkaitan dengan mengukur minat konsumen

1
Universitas Sumatera Utara
2

untuk membeli sebelum melakukan pembelian.

Peningkatan penjualan produk kosmetik meningkat secara terus menerus

dari tahun ke tahun. Di Indonesia sendiri terdapat sekitar 760 perusahaan kosmetik

baik dalam skala kecil, sedang maupun besar. Kosmetik menjadi bisnis yang besar

dengan nilai pasar global mencapai US$ 500 miliar atau setara Rp 6.600 triliun.

Research & Markets menyampaikan proyeksi pasar kosmetik pada tahun 2020 yang

akan bernilai US$ 675 miliar. Baik produk kosmetik yang berasal dari luar negeri

ataupun lokal, keduanya berhasil meningkatkan pasar industry di Indonesia. Data

dari Kementerian Perindustrian 2016 menunjukkan pertumbuhan pasar industri

mencapai 9,67% per tahun dalam enam tahun terakhir (2009-2015).

Minat beli merupakan bagian yang muncul dalam diri konsumen terhadap

suatu produk sebagai dampak dari suatu proses pengamatan dan pembelajaran

konsumen atau individu tersebut terhadap suatu produk.Sebagai penentuan dalam

memilih suatu produk konsumen akan menggambarkan dan merencanakan terlebih

dahulu mengenai produk ataupun jasa yang akan dia beli di masa yang akan datang.

Simamora (2012) menjelaskan bahwa minat beli terhadap suatu produk timbul

karena adanya dasar kepercayaan terhadap suatu produk yang diiringi dengan

kemampuan untuk membeli produk. Minat beli juga dapat timbul apabila adanya

pengaruh dari orang lain ataupun apabila seorang konsumen merasa tertarik

terhadap berbagai informasi yang disampaikan seputar produk. Manurut Schiffman

dan Kanuk (dalam Maghfiroh, 2016) minat beli merupakan salah satu aspek

psikologis yang memiliki pengaruh cukup besar terhadap sikap perilaku.

Merek mempunyai suatu citra yang positif maka merek tersebut menjadi

Universitas Sumatera Utara


3

semakin diingat oleh konsumen dan dapat mempengaruhi minat pembelian

konsumen (Musay, 2013). Kesesuaian antara karakteristik konsumen dengan

karakteristik merek akan menjadi salah satu faktor meningkatnya preferensi

konsumen terhadap sebuah merek.Kotler dan Keller (2012) menyatakanBrand

Image (citra merek) merupakan suatu kesan yang ada di dalam benak konsumen

mengenai suatu merek yang terbentuk dari pesan dan pengalaman konsumen

mengenai merek sehingga menimbulkan suatu persepsi di dalam benak konsumen.

Dengan menanamkan persepsi yang unik di dalam merek, konsumen akan dapat

melihat perbedaan satu produk dengan produk lainnya yang sejenis.Sebuah merek

diciptakan agar produk tersebut memiliki ciri khas tersendiri yang dapat

menimbulkan minat beli. Penempatan suatu merek dalam benak konsumen harus

dilakukan agar citra merek yang tercipta menjadi semakin positif bagi konsumen.

Selain Brand Image faktor lain yang mempengaruhi minat beli adalah

kualias produk. Kualitas dari produk yang dirasakan oleh konsumen langsung

mempengaruhi niat beli konsumen. Pada umumnya konsumen memiliki beberapa

persepsi akan kualitas dan harga sebelum memutuskan untuk membeli produk.

Kualitas produk merupakan pemenuhan kebutuhan dari penggunaan produk yang

dapat meningkatkan kinerja produk. Kualitas produk menunjukkan cara

perusahaan memahami dan mengukur kebutuhan konsumen. Menurut Kotler dan

Amstrong (2012) bahwa apabila pemasar memperhatikan kualitas, bahkan

diperkuat dengan periklanan dan harga yang wajar maka konsumen tidak akan

berpikir panjang untuk melakukan pembelian terhadap produk.

Strategi lainnya yang dapat meningakatkan minat beli konsumen adalah

Universitas Sumatera Utara


4

harga. Harga adalah salah satu dari marketing mix yang mempengaruhi keputusan

pembelian konsumen yang paling dasar. Ketika konsumen memiliki informasi

yang akurat mengenai suatu produk maka mereka bisa membandingkan dan

mencocokkan produk yang satu dengan produk sejenisnya dan menentukan

produk mana yang dapat memberi kepuasan lebih. Harga sangat mempengaruhi

minat beli dikarenakan kemampuan konsumen melakukan pembelian dengan

membandingkan manfaat yang akan dia dapat dengan pengorbanan yang

dikeluarkan sangatlah diperhatikan.Harga sangat mempengaruhi minat beli

dikarenakan kemampuan konsumen untuk membeli sebuah produk ditentukan

dengan uang yang mereka miliki dan membandingkan dengan fasilitas yang

mereka dapatkan ketika membeli suatu produk.

Salah satu brand kosmetik yang menarik perhatian peneliti adalah

MakeOver. Produk kosmetik MakeOver merupakan produk asli dari Indonesia

yang sering dipersepsikan sebagai produk dari luar kerap kali digunakan sebagai

keperluan komersial seperti photoshoot, iklan atau acara tv dan pada saat fashion

show. Dilihat dari tampilan model yang digunakan MakeOverseringkali

menggunakan model dari luar untuk mempromosikan produk ini seperti Natasha

Wiggerman, sehingga kebanyakan konsumen beranggapan produk ini sebagai

produk yang berkelas.Produk dengan kualitas tinggi ini memiliki daya tarik

tersendiri dan kualitas yang sudah diakui oleh banyak orang. Di Indonesia sendiri

produk ini sering digunakan di salon – salon kecantikan untuk membantu wanita

tampi lebih cantik dan menarik pada acara – acara tertentu. Pada Tabel 1.1 berikut

menunjukkan beberapa merek kosmetik yang banyak digunakan di Indonesia :

Universitas Sumatera Utara


5

Tabel 1.1
Daftar Kosmetik yang Paling Diminati 2017

No. Kosmetik Lokal Kosmetik Asing

1. Wardah L’Oreal
2. Inez NYX
3. Make Over Maybelline
4. Sari Ayu MAC Cosmetics
5. Mustika Ratu Chanel
6. Viva Cosmetics Revlon
7. Polka Beauty Oriflame
8. PAC Estee Lauder
9. Mineral Botanica Artistry
10. Emina Clinique
Sumber : sehat-natural.com (2018)

Dari tabel 1.1 dapat dilihat bahwa Make Over merupakan salah satu

produk yang banyak digunakan dalam masyarakat Indonesia. Hal ini dikarenakan

jaminan akan kehalalan produknyakarena produk ini dikembangkan oleh PT

Paragon Technology and Innovation yang merupakan perusahaan dari salah satu

merek terkenal yang sudah dijamin kehalalan dan kualitasnya yaitu produk

Wardah. Selain itu persepsi produk yang beranggapan produk kosmetik asing

serta kualitasnya yang bagus sehingga sering digunakan oleh para model ataupun

selebriti.Hal ini dapat dibuktikan bahwa produk ini sering digunakan oleh model

dari luar dan sering digunakan pada acara – acara fashion show.

Salah satu event yang baru saja diikuti oleh MakeOver adalah Jakarta

Fashion Week 2018 dengan menggaet tiga desainer berbakat Indonesia yaitu Sean

Sheila, Tities Sapoetra dan Diniira dalam koleksi Spring/Summer 2018

(tribunnnews.com). Selain itu MakeOver juga berkesempatan menjadi official co

– promotion film Beauty And The Beast yang telah tayang tanggal 17 Maret 2017

Universitas Sumatera Utara


6

(cosmopolitan.co.id).

Brand imageyang dipercaya konsumen secara umum menunjukkan bahwa

timbulnya minat beli produk MakeOver timbul karenakonsumen lebih

mempercayai produk yang memiliki kualitas tinggi. Sebagai produk kosmetik

MakeOver memiliki merek yang sudah dikenal di masyarakat karena memiliki logo

ataupun simbol yang mudah diingat. Melalui promosi di berbagai media sosial

ataupun media lainnya, logo MakeOver sudah tidak asing lagi bagi para netizen.

Tampilan MakeOver juga terkesan modern dan dapat mengikuti jaman yang

membuat kebanyakan pengguna kosmetik tertarik untuk mencoba kosmetik

MakeOver. Tidak hanya tampilan ataupun logo, MakeOver juga diakui kualitasnya.

Produk dengan kualitas yang baik pasti akan menjadi sasaran bagi para

konsumen dalam memilih produk. MakeOver merupakan produk berkualitas yang

dapat diandalkan bagi kaum wanita. MakeOver memiliki sertifikat yang

menunjukkan bahwa produk kosmetiknya aman dipakai bagi semua jenis kulit dan

juga memiliki daya tahan yang lama apabila diaplikasikan di wajah. Berbagai

produk waterproof yang dimiliki MakeOver terbukti tidak mudah luntur sehingga

tidak perlu diaplikasikan berulang kali. Tidak hanya itu saja, harga juga menjadi

salah satu alasan untuk memunculkan minat beli. Seringkali kualitas yang bagus

tidak terlirik oleh pasar karena memiliki harga yang mahal dan tidak terjangkau

oleh konsumen. MakeOver menawarkan harga yang dapat dijangkau oleh

pengguna kosmetik yang mengedepankan kualitas. Dalam lingkungan digital saat

ini konsumen menjadi lebih sensitif terhadap perubahan harga. Karenanya

Makeover memiliki harga yang berdaya saing tinggi di pasar. Tidak

Universitas Sumatera Utara


7

memfokuskan strategi pada harga murah, MakeOver memberikan harga yang

sesuai dengan manfaat. Walaupun begitu produk MakeOver tidaklah terlalu mahal

dan masih dapat dijangkau masyarakat.

Penelitian yang dilakukan penulis ini dilakukan dengan tujuan untuk

mengetahui apakah brand image, harga, dan kualitas produk dapat mempengaruhi

minat beli konsumen.Berdasarkan asumsi ini peneliti termotivasi untuk

melakukan penelitian dan menyusun penelitian skripsi dengan tujuan mengetahui

pengaruh variabel – variabel diatas. Untuk itu peneliti ingin melakukan penelitian

dengan judul :“Pengaruh Brand Image, Kualitas Produk, Dan Harga

Terhadap Minat Beli Produk MakeoverPada Pengunjung CounterMakeover

Di Plaza Medan Fair”.

1.2 Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang

dikemukakan dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah Brand Image, Kualitas Produk dan Harga secara serempak

berpengaruh signifikan terhadap Minat Beli Produk MakeOver Pada

Pengunjung Counter MakeOver Di Plaza Medan Fair?

2. ApakahBrand Image berpengaruh positif dan signifikan terhadap Minat Beli

Produk MakeOver Pada Pengunjung Counter MakeOver Di Plaza MedanFair?

3. Apakah Kualitas Produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap Minat Beli

Produk MakeOver Pada Pengunjung Counter MakeOver Di Plaza Medan Fair?

4. Apakah Harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap Minat Beli Produk

MakeOver Pada Pengunjung Counter MakeOver Di Plaza Medan Fair?

Universitas Sumatera Utara


8

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang diuraikan penulis, maka tujuan dari

penelitian ini adalah untuk :

1. Menganalisis dan mengetahui pengaruh Brand Image,Kualitas Produk dan

Harga terhadap Minat Beli Produk MakeOver PadaPengunjung Counter

MakeOver Di Plaza Medan Fair.

2. Menganalisis dan mengetahui pengaruh Brand Image terhadap Minat Beli

Produk MakeOver Pada Pengunjung Counter MakeOver Di Plaza Medan Fair.

3. Menganalisis dan mengetahui pengaruhKualitas Produk terhadap Minat Beli

Produk MakeOver Pada Pengunjung Counter MakeOver Di Plaza Medan Fair.

4. Menganalisisdan mengetahui pengaruh Harga terhadap Minat Beli Produk

MakeOver Pada Pengunjung Counter MakeOver Di Plaza Medan Fair.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti

Peneliti dapat menerapkan ilmu Ekonomi khususnya dalam bidang

Manajemen Pemasaran yang telah diperoleh selama perkuliahan, dan dapat

menambah pengetahuan dari penelitian.

2. Bagi pihak perusahaan

Penelitian ini dapat memberi wawasan kepada perusahaan untuk mengetahui

apakah strategi yang telah mereka terapkan sudah berjalan dengan baik dan

menerapkan rencana ataupun strategi yang lebih baik lagi kedepannya untuk

meningkatkan minat beli konsumen. Serta mengetahui karakteristik minat

masyarakat di Indonesia.

Universitas Sumatera Utara


9

3. Bagi akademisi

Sebagai referensi untuk mempermudah para akademisi yang ingin melakukan

penelitian dengan objek yang sama, sehingga penelitian berikutnya mendapat

hasil yang lebih baik lagi.

Universitas Sumatera Utara


10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Pengertian Brand (Merek)

Brand merupakan suatu atribut yang dapat dikatakan sangat penting

karena mampu menumbuhkan persepsi positif kepada konsumen dan akan

percaya setelah menilai atribut yang dimiliki oleh suatu brand. The American

Marketing Association (dalam Kotler & Keller, 2012) mendefinisikan brand atau

merek sebagai, “A name, term, sign, symbol, or design, or a combination of them,

intended to identify the goods or services of one seller or group of sellers and to

differentiate them from those of competitors”. Dapat diartikan bahwa brand

adalah suatu nama, istilah, tanda, simbol, desain ataupun kombinasi dari semua

yang ditujukan untuk mengidentifikasikan suatu produk dari satu penjual ataupun

sekelompok penjual serta sebagai pembeda dengan produk pesaing. Kotler &

Keller (2012) berpendapat bahwa brand memiliki beberapa peran, yaitu :

1. Brand memudahkan dalam proses pemesanan dan penelusuran suatu produk.

2. Brand membantu untuk mengatur persediaan dan pencatatan akuntansi.

3. Brandmenawarkan perlindungan hukum atas aspek atau keunikan produk

yang dimiliki.

4. Brandmenandakan suatu kualitas tertentu sehingga pembeli yang puas akan

melakukan pembelian ulang.

5. Brand menjadi suatu saran yang kuat untuk mengamankan keunggulan

kompetitif perusahaan.

10

Universitas Sumatera Utara


11

2.1.2 Pengertian Citra Merek(Brand Image)

Adanya brand image yang kuat dapat mempengaruhi preferensi dan

loyalitas pada konsumen, serta membentuk ikatan emosional yang kuat dan

kepercayaan terhadap merek. Brand image dapat dianggap sebagi jenis asosiasi

yang muncul dalam benak konsumen ketika mengingat suatu merek tertentu.

Asosiasi tersebut secara sederhana dapat muncul dalam bentuk pemikiran atau citra

tertentu yang dikaitkan dengan suatu merek, sama halnyaketika kita berpikir tentang

orang lain. Asosiasi ini dapat dikonseptualisasi berdasarkan jenis, dukungan,

kekuatan dan keunikan. Jenis asosiasi merek meliputi atribut manfaat dan sikap.

Menurut Kotler & Keller (2012) mendifinisikan citra merek adalah suatu

kesan yang ada didalam benak konsumen mengenai suatu perusahaan maupun

produknya.Hal ini terbentuk melalui pesan dan pengalaman konsumen terhadap

merek, sehingga menimbulkan citra yang ada dalam benak konsumen. Kotler

juga menambahkan bahwa brand image merupakan syarat dari brand yang kuat.

Image yang dibentuk harus memiliki keunggulan dibandingkan dengan

pesaingnya. Image positif yang terbentuk dalam benak konsumen akan suatu

merek produk ataupun jasa akan dapat menimbulkan minat beli konsumen yang

berakhir pada sifat loyal konsumen.

Pada dasarnya brand image sama dengan proses persepsi, karena image

terbentuk dari persepsi yang telah lama dibentuk. Setelah melalui tahapan yang

terjadi pada proses persepsi, kemudian dilanjutkan pada tahap keterlibatan

konsumen. Level keterlibatan ini akan mempengaruhi fungsi memori juga.

Komponen brand image terdiri atas 3 bagian, yaitu :

Universitas Sumatera Utara


12

1. Citra pembuat (corporate image), yaitu sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan

konsumen terhadap perusahaan yang membuat suatu produk atau jasa.

2. Citra pemakai (user image), yaitu sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan

konsumen terhadap pemakai yang menggunakan barang ataupun jasa.

3. Citra produk (product image), yaitu sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan

konsumen terhadap suatu produk.

2.1.3 Proses PembentukanCitra Merek(Brand Image)

Pembentukan brand image di pasar, sangat erat kaitannya dengan persepsi

konsumen terhadap suatu brand.Membentuk image tidaklah mudah, tetapi apabila

sudah terbentuk maka tidak akan mudah untuk mengubahnya. Dalam

pembentukan brand image dibutuhkan posisi brand (brand position) yang

memberikan image yang jelas, berbeda dan relatif lebih unggul dibanding pesaing.

Proses pembentukan brand ini disebut dengan positioning yang akan

menghasilkan brand yang memiliki posisi yang kuat apabila berhasil diterapkan.

Agar penempatan posisi brand kuat, tentunya harus mengenal penempatan

brand dalam benak konsumen. Caranya dengan bersaing untuk bisa masuk kedalam

memori konsumen. Secara alamiah, otak konsumen akan menggerakkan panca indera

untuk menyeleksi brand yang ada. Pada langkah awal, keberadaan merek dalam

benak konsumen terbatas hanya pada pengenalan merek saja (brand awarenes). Pada

tingkatan ini konsumen belum dapat membentuk gambaran (persepsi) tentang brand.

2.1.4 Pengertian Kualitas Produk

Menurut Kotler & Keller (2012) menyatakan bahwa kualitas produk

Universitas Sumatera Utara


13

adalah kemampuan suatu barang untuk memberikan hasil atau kinerja yang sesuai

bahkan melebihi dari apa yang diinginkan pelanggan.Tjipono (2012)

mengemukakan bahwa kualitas sebagai gambaran langsung dari suatu produk

seperti kineja, keandalan, mudah dalam pengunaan, estetika dan sebagainya.

Sedangkan menurut Kotler & Amstrong (2012) mendefinisikan kualitas produk

sebagai : the characteristics of a product or service that bear on its abiliy to

satisfy stated or implied customer needs, yaitu karakterisik suatu produk atau jasa

yang menjunjung kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan pelanggan.

Kualitas dari produk yang dirasakan oleh konsumen langsung

mempengaruhi minat beli konsumen. Pada umumnya konsumen memiliki

beberapa persepsi akan kualitas dan harga sebelum memutuskan untuk membeli

produk. Kualitas produk merupakan pemenuhan kebutuhan dari penggunaan

produk yang dapat meningkatkan kinerja produk. Kualitas produk menunjukkan

cara perusahaan memahami dan mengukur kebutuhan konsumen.

Kualitas produk ditentukan oleh dua faktor utama, yang terdiri dari dua

faktor desain dan faktor proses pengerjaan. Dengan proses pengerjaan yang baik

dapat menghasilkan desain yang baik dan menghasilkan keluaran yang baik

sekalipun di tangani dengan proses yang baik, cenderung akan dapat menghasilkan

keluaran yang kurang baik mutunya (Haming & Numajamuddin, 2011).

2.1.5 Dimensi Kualitas Produk

Dimensi kualitas produk menurut Tjiptono (dalam Stefani, 2013)

mengemukakan, bahwa kualitas produk memiliki beberapa dimensi antara lain :

1. Kinerja (performance) merupakan karakteristik operasi dan produk inti (core

Universitas Sumatera Utara


14

product) yang dibeli.

2. Ciri – ciri atau keistimewaan tambahan (features) yaitu karakteristik sekunder

atau pelengkap.

3. Kesesuaian dengan spesifikasi (conformance to spesification) yaitu sejauh

mana karakteristik desain dan operasi memenuhi standar yang telah

ditetapkan sebelumnya.

4. Keandalan (realibility) yaitu kemungkinan kecil akan mengalami kerusakan

atau gagal pakai.

5. Daya tahan (durability) berkaitan dengan berap lama produk tersebut dapat

terus digunakan mencakup umur teknis maupun umur ekonomis.

6. Estetika (esthetica) yaitu daya tarik produk terhadap panca indera.

7. Persepsi kualitas (perceived quality) merupakan persepsi konsumen terhadap

keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk.

8. Dimensi kemudahan perbaikan (serviceability) meliputi kecepatan,

kemudahan penanganan keluhan yang memuaskan.

Dimensi kualitas produk menurut Kotler & Keller (2012) terdiri dari :

1. Bentuk (form), bentuk sebuah produk dapat meliputi ukuran, bentuk, atau

struktur fisik produk.

2. Fitur (feature), fitur produk yang melengkapi fungsi dasar suatu produk tersebut.

3. Penyesuaian (customization), pemasar dapat mendiferensiasikan produk

dengan menyesuaikan produk tersebut dengan keinginan perorangan.

4. Kualitas Kinerja (performance qualiy), tingkat dimana karakteristik utama

produk beroperasi. Kualitas menjadi dimensi yang semakin penting untuk

Universitas Sumatera Utara


15

diferensiasi ketika perusahan menerapkan sebuah model nilai dan memberian

kualitas yang lebih tinggi dengan uang yang lebih rendah.

5. Kualitas Kesesuaian (conformance quality), tingkat dimana semua unit yang

diproduksi identik dan memenuhi spesifikasi yang dijanjikan.

6. Ketahanan (durability), merupakan ukuran umur operasi harapan produk

dalam kondisi biasa atau penuh tekanan, merupakan atribut berharga untuk

produk – produk tertentu.

7. Keandalan (reliabilty), ukuran kemungkinan produk tidak akan mengalami

kerusakan atau kegagalan dalam periode waktu tertentu.

8. Kemudahan Perbaikan (repairability), ukuran kemudahan perbaikan produk

ketika produk itu tidak berfungsi atau gagal

9. Gaya (style), menggambarkan penampilan dan rasa produk kepada pembeli.

10. Desain (design), merupakan totalitas fitur yang mempengaruhi tampilan, rasa

dan fungsi produk berdasarkan kebutuhan pelanggan.

2.1.6 Tingkatan Produk

Menurut Sunyoto (2014) tingkatan produk ada lima, yaitu :

1. Manfaat inti (core benefit), merupakan manfaat sesungguhnya dari produk

yang dibeli konsumen .

2. Manfaat dasar tambahan (generic product), merupakan manfaat tambahan

yang terdapat pada inti produk .

3. Harapan dari produk (expected product), merupakan serangkaian kondisi

yang diharapkan dan disukai dari penggunan suatu atribut.

4. Kelebihan yang dimiliki produk (ugmented product), merupakan manfaat dan

Universitas Sumatera Utara


16

pelayanan yang dapat membedakan produk dengan produk milik pesaing.

2.1.7 Pengertian Harga

Menurut Kotler & Amstrong (2012) harga adalah sejumlah uang yang

ditagih atas suatu produk atau jasa, atau jumlah semua nilai yang diberikan oleh

pelanggan untuk mendapatkan keuntungan dari memiliki atau mengunakan suatu

produk atau jasa. Sedangkan menurut Kotler& Keller (2012) harga adalah jumlah

uang yang harus dibayar pelanggan untuk mendapatkan suatu produk.Harga

adalah pernyataan nilai dari suatu produk, dimana nilai tersebut merupakan

perbandingan antara persepsi konsumen terhadap kualitas ataupun manfaat yang

akan dia terima apabila mengeluarkan sejumlah biaya dalam mendapatkan produk.

2.1.8 Tujuan Penetapan Harga

Menurut Kotler & Keller(2012), perusahaandapat mengejar salah satu dari

lima tujuan utama melalui penetapan harga, yaitu :

1. Survival (bertahan hidup)

Tujuan ini dipilih oleh perusahaan jika perusahaan mengalami kelebihan

kapasitas, persaingan yang ketat, atau keinginan konsumen yang berubah –

ubah. Karena itu perusahaan akan menetapkan harga jual yang rendah dengan

harapan pasar akan peka terhadap harga.

2. Maximum current profit (memaksimumkan laba saat ini)

Perusahaan memilih tujuan ini apabila ingin memperkirakan permintaan dan

biaya yang berkaitan dengan berbagai alternatif harga dan memilih harga

yang akan menghasilkan laba sekarang, arus kas, atau tingkat pengembalian

investasi yang maksimum.

Universitas Sumatera Utara


17

3. Maximum market share (memaksimumkan pangsa pasar)

Perusahaan yang memilih tujuan ini yakin bahwa volume penjualan yang

lebih tinggi akan menghasilkan biaya per-unit yang lebih rendah dan jangka

panjang yang lebih tinggi. Perusahaan menetapkan harga terendah dengan

asumsi bahwa pasar sangat peka terhadap perubahan harga, sehingga harga

rendah tersebut dapat merangsang pertumbuhan pasar.

4. Maximum market skimming (menyaring pasar secara maksimum)

Dalam tujuan ini perusahaan menetapkan harga tinggi bagi setiap produk baru

yang dikeluarkan, dimana kemudia secara berangsur – angsur perusahaan

menurunkan harga untuk menarik segmen lain yang peka terhadap harga.

5. Product – quality leadership (kepemimpinan mutu – produk)

Tujuan ini dipilih oleh perusahaan jika perusahaan ingin menjadi pemimpin

pasar dalam hal kualitas produk, dan harga yang ditetapkan menjadi relatif

tinggi untuk menutupi biaya – biaya penelitian dan pengembangan serta biaya

untuk menghasilkan mutu produk yang tinggi.

Sedangkan menurut Sunyoto (2014) tujuan penetapan harga antara lain :

1. Bertahan

Bertahan merupakan usaha untuk tidak melakukan tindakan – tindakan yang

meningkatkan laba ketika perusahaan sedang mengalami kondisi pasar yang

tidak menguntungkan.

2. Memaksimalkan laba

Penentuan laba bertujuan untuk memaksimalkan laba dalam periode tertentu.

3. Memaksimalkan penjualan

Universitas Sumatera Utara


18

Penentuan laba bertujuan untuk membentuk pangsa pasar dengan melakukan

penjualan dengan harga awal yang merugikan.

4. Prestise

Tujuan penentuan harga di sini adalah untuk memosisikan jasa perusahaan

tersebut sebagai produk yang ekslusif.

5. Pengembangan dan invetasi

Tujuan penentuan harga didasarkan atas pencapaian pengembalian atas

investasi yang diinginkan.

2.1.9 Faktor –Faktor yang Mempengaruhi Penetapan Harga

Pada dasarnya terdapat dua faktor yang mempengaruhi penetapan harga

(Sunyoto, 2014) yaitu :

1. Memperkirakan permintaan produk (Estimate for the product)

a. Memperkirakan seberapa besar harga yang diharapkan (the expected

price). Harga yang diharapkan untuk suatu produk adalah harga yang

secara sadar atau tidak sadar dinilai oleh konsumen atau pelanggan.

Penjual harus memperkirakan bagaimana reaksi konsumen, apabila suatu

produk harganya dinaikkan atau diturunkan. Reaksinya dapat bersifat in

elastis, elastis atau inverse demand. In elastis demand artinya apabila

harga produk tersebut dinaikkan atau diturunkan maka reaksinya

terhadap perubahan barang yang diminta tidak begitu besar. Elastis

demand artinya apabila harga produk tersebut dinaikkan atau diturunkan,

maka reaksinya terhadap perubahan jumlah barang yang diminta besar

sekali. Inverse demand artinya apabila harga produk dinaikkan maka

Universitas Sumatera Utara


19

justru permintaan naik.

b. Memperkirakan penjualan dengan harga yang berbeda (Estimate of sales at

varios price). Manajemen eksekutif harus dapat memperkirakan volume

penjualan dengan harga yang berbeda, sehingga dapat ditentukan jumlah

permintaan, elastisitas permintaan, dan titik impas yang mungkin tercapai.

2. Reaksi pesaing (Competitive reaction)

Pesaing merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi penciptaan harga

terutama sekali ancaman pesaing yang potensial. Persaingan tersebut dapat

berasal dari produk yang serupa, produk pengganti maupun produk yang

tidak sama.

2.1.10 Strategi Penetapan Harga

Strategi harga yang sesuai dengan tahap introduksi dari siklus hidup

produk, haruslah diperbaiki sesuai dengan berjalannya waktu. Meningkatnya

persaingan, harga-harga tertekan ke bawah, dan harga menjadi unsur dominan

dalam perpaduan promosi. Untuk memenangkan sebuah persaingan, maka pihak

produsen harus menentukan strategi harga yang tepat bagi produknya.Berikut

metode dalam menetapkan harga, yaitu :

1. Metode biaya tambah (cost plus pricing method)

Metode ini menyatakan bahwa penetapan harga satu unit produk sama

dengan biaya total unit ditambah dengan margin laba yang diinginkan per

unit produknya.

2. Metode harga keseimbangan permintaan dan suplai

Metode penetapan harga ini paling tepat digunakan bagi perusahaan yang

Universitas Sumatera Utara


20

tujuan penetapan harganya memaksimumkan laba. Bagi perusahaan lain

metode ini juga penting untuk diketahui sebagai perbandingan metode yang

dapat digunakan pada saat – saat tertentu.

3. Metode harga pesaing

Metode penetapan ini berorientasi pada kekuatan pasar, dimana harga jual

dapat sama dengan produk pesaing, bisa lebih mahal ataupun lebih murah.

Metode penetapan harga ini digunakan jika tejadi persaingan yang ketat dan

produk tidak terlihat perbedaannya satu sama lain ataupun karena adanya

pasar oligopoli.

2.1.11 Peran Harga

Menurut Tjiptono (2015) harga memiliki peranan utama dalam proses

pengambilan keputusan para konsumen, yaitu :

1. Peran alokasi yaitu fungsi dari harga dalam membantu para pembeli untuk

memutuskan cara memperoleh manfaat atau utilitas tertinggi yang diharapkan

berdasarkan daya belinya. Pembeli membandingkan harga dari berbagai

alternatif yang tersedia, kemudia memutuskan alokasi dana yang dikehendaki.

2. Peranan informasi dan harga, yaitu fungsi harga dalam hal “mendidik”

konsumen mengenai faktor – faktor produk seperti kualitas. Hal ini

bermanfaat dalam situasi dimana pembeli mengalami kesulitan untuk menilai

faktor produk atau manfaatnya secara obyektif.

2.1.12 Minat Beli

Simamora (2012) menjelaskan bahwa minat beli terhadap suatu produk

timbul karena adanya dasar kepercayaan terhadap suatu produk yang diiringi

Universitas Sumatera Utara


21

dengan kemampuan untuk membeli produk.Minat beli juga dapat timbul apabila

adanya pengaruh dari orang lain ataupun apabila seorang konsumen merasa

tertarik terhadap berbagai informasi yang disampaikan seputar produk.

Manurut Schiffman dan Kanuk (dalam Maghfiroh, 2016) minat beli

merupakan salah satu aspek psikologis yang memiliki pengaruh cukup besar

terhadap sikap perilaku. Minat beli diperoleh dari suatu proses belajar dan proses

pemikiran yang membentuk suatu persepsi. Minat belidapat diidentifikasi melalui

indikator – indikator sebagai berikut(Ferdinand, 2006) :

1. Minat transaksional, yaitu kecenderungan seseorang untuk membeli produk.

2. Minat referensial, yaitu kecenderungan seseorang untuk mereferensikan

produk kepada orang lain.

3. Minat preferensial, yaitu minat yang menggambarkan perilaku seseorang

yang memiliki preferensi utama pada produk tersebut. Preferensi ini hanya

dapat diganti jika terjadi sesuatu dengan produk preferensinya.

4. Minat eksploratif, minat ini menggambarkan perilaku seseorang yang selalu

mencari informasi mengenai produk yang diminatinya dan mencari informasi

untuk mendukung sifat – sifat positif dari produk tersebut.

Lucas et al.,(Yoestini & Sulistyari, 2012)mengatakan bahwa aspek – aspek

dalam minat beli antara lain :

1. Perhatian, adanya perhatian dari konsumen terhadap suatu produk.

2. Ketertarikan, setelah adanya perhatian maka akan timbul rasa tertarik dalam

diri konsumen.

3. Keinginan, berlanjut pada perasaan untuk menginginkan atau memiliki

Universitas Sumatera Utara


22

produk tersebut.

4. Keyakinan, kemudian timbul keyakinan pada diri individu terhadap produk

tersebut sehingga menimbulkan keputusan (proses akhir) untuk

memperolehnya dengan tindakan membeli.

5. Keputusan membeli.

Perilaku pembelian konsumen seringkali diawali dan dipengaruhi oleh

banyaknya rangsangan (stimuli) dari luar dirinya, baik berupa rangsangan pemasaran

maupun lingkungannya. Karakteristik pribadi konsumen yang dipergunakan untuk

memproses rangsangan sangatlah komplek salah satunya adalah minat beli. Jika ingin

mempengaruhi seseorang, cara terbaiknya adalah mempelajari apa yang ada

dipikirannya dengan begitu tidak hanya sekedar mendapatkan informasi tentang

orang itu tetapi juga bagaimana proses informasi dapat berjalan dan cara

memanfaatkannya (Ajay & Goodstein, 1998). Hal inilah yang disebut dengan “The

Buying Process” (Proses Pembelian) yang meliputi lima hal :

1. Need (kebutuhan), proses pembelian berawal dari adanya kebutuhan yang tak

harus dipenuhi atau kebutuhan yang muncul pada saatitu dan memotivasi

untuk melakukan pembelian.

2. Recognition (pengenalan), mengenali kebutuhan itu sendiri untuk dapat

menetapkan sesuatu untuk memenuhinya.

3. Search (pencarian), merupakan bagian aktif dalam pembelian yaitu mencari

jalan untuk mengisi kebutuhan tersebut.

4. Evaluation (evaluasi), suatu proses untuk mempelajari semua yang didapat

selama proses pencarian dan mengembangkan beberapa pilihan.

Universitas Sumatera Utara


23

5. Decision (keputusan), langkah terakhir dari suatu proses pembelian untuk

mengambil keputusan berdasarkan informasi yang diterima.

2.2 Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
Nama
Variabel Metodologi
dan Judul Penelitian Hasil Penelitian
Penelitian Penelitian
Tahun
Rizki, Pengaruh Kualitas Regresi - Kualitas produk secara
2018 Kualitas Produk Produk Linier parsial berpengaurh secara
Dan Harga (X1) Harga Berganda signifikan terhadap mina beli
Terhadap Minat (X2) Minat - Harga secara parsial
Beli Konsumen Beli (Y) berpengaruh signifikan
Produk Kosmetik terhadap minat beli
Wardah - Kualitas produk dan harga
secara simultan berpengaruh
signifikan terhadap minat beli
Respati, Pengaruh Brand Brand Regresi - Brand Ambassador secara
2017 Ambassador, Ambassad Linier parsial berpengaruh positif
Brand Image dan or (X1) Berganda dan signifikan terhadap minat
Kualitas Produk Brand beli
Terhadap Minat Image (X2) - Brand Image secara parsial
Beli Produk Kualitas berpengaruh positif dan
Lipstik Wardah Produk signifikan terhadap minat beli
(X3) Minat - Kualitas Produk secara parsial
beli (Y) berpengaruh positif dan
signifikan terhadap minat beli
Eriza, Peran Mediasi Citra Regresi - E-WOM berpengaruh positif
2017 Citra Merek Dan Merek Linier terhadap minat beli dan citra
Persepsi Risiko (mediator) Berganda merek
Pada Hubungan Persepsi - Citra merek memediasi secara
Antara Electronic Risiko parsial hubungan E-WOM dan
Word Of Mouth (mediator) minat beli
(E-WOM) Dan E-WOM - E-WOM berpengaruh negatif
Minat Beli (Studi (X) Minat terhadap persepsi risiko dan
Pada Konsumen Beli (Y) tidak memediasi hubungan E-
Kosmetik E- WOM dan minat beli
Commerce Di
Solo Raya)
Soleha, Pengaruh Citra Citra Regresi - Citra merek secara parsial
Arifin, & Merek Dan Merek (X1) Linier berpengaruh signifikan
S, 2017 Persepsi Label Persepsi Berganda terhadap minat pembelian
Halal Terhadap Label Halal ulang
Minat Pembelian (X2) Minat - Persepsi label halal secara
Ulang Produk Pembelian parsial berpengaruh signifikan
Kosmetik Zoya Ulang (Y) terhadap minat pembelian
Malang ulang
- Citra merek dan persepsi label
halal secara simultan
berpengaruh signifikan
terhadap minat pembelian
ulang

Universitas Sumatera Utara


24

Lanjutan Tabel 2.1


Nama dan Variabel Metodologi
Judul Penelitian Hasil Penelitian
Tahun Penelitian Penelitian
Permatasari, Analisis Minat Beli Kualitas Regresi - Kualitas secara parsial
2013 Konsumen (X1) Brand Linier berpengaruh positif dan
Ditinjau Dari Equlty (X2) Berganda signifikan terhadap minat
Kualitas Dan Minat Beli beli
Brand Equity (Y) - Brand Equlty secara
Produk Shopie parsial berpengaruh
Martin Paris Pada positif dan signifikan
Mahasswa Progdi terhadap minat beli
Pendidikan - Kualitas dan Brand
Ekonomi Equlty secara simultan
Akuntansi berpengaruh positif dan
Universitas signifikan terhadap minat
Muhammadiyah beli
Surakarta

Yoestini & Analisis Pengaruh Citra Regresi - Citra merek secara


Sulistyari, Citra Merek, Merek (X1) Linier parsial berpengaruh
2012 Kualitas Produk Kualitas Berganda positif dan signifikan
dan Harga Produk terhadapminat beli
Terhadap Minat (X2) Harga - Kualitas produk secara
Beli Produk (X3) Minat parsial berpengaruh
Oriflame Beli (Y) positif dan signifikan
terhadapminat beli
- Harga secara parsial
berpengaruh positif dan
signifikan terhadapminat
beli
R, 2012 Pengaruh Kualitas Kualitas SEM - Kualitas produk
Produk Dan Sikap Produk berpengaruh positif dan
Terhadap Minat (X1) Sikap signifikan terhadap minat
Beli Produk (X2) Minat beli
Pond’s Di Beli (Y) - Sikap berpengaruh
Surabaya positif dan signifikan
terhadap minat beli

2.3 Kerangka Konseptual

2.3.1 Pengaruh Brand Image terhadap Minat Beli

Sikap terhadap brand image merupakan pernyataan mental yang menilai

positif atau negatif, bagus atau tidak bagus, suka tidak suka akan suatu produk

yang menghasilkan minat dari konsumen untuk membeli atau mengkonsumsi

barang atau jasa. Sebuah merek diciptakan agar produk tersebut memiliki ciri khas

tersendiri yang dapat menimbulkan minat beli. Penempatan suatu merek dalam

benak konsumen harus dilakukan agar citra merek yang tercipta menjadi semakin

Universitas Sumatera Utara


25

positif bagi konsumen. Saat suatu merek mempunyai suatu citra yang positif maka

merek tersebut menjadi semakin diingat oleh konsumen dan dapat mempengaruhi

minat pembelian konsumen (Musay, 2013).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Rizki (2018) yang berjudul

Pengaruh Kualitas Produk Dan Harga Terhadap Minat Beli Konsumen Produk

Kosmetik Wardah didapat hasil bahwa brand image berpengaruh positif dan

signifikan terhadap minat beli konsumen.

2.3.2 Pengaruh Kualitas Produk terhadap Minat Beli

Pemasar yang tidak memperhatikan kualitas produknya akan menanggung

ketidakloyalan konsumen yang cenderung akan menurunkan penjualan produknya.

Menurut Kotler & Amstrong (2012) bahwa apabila pemasar memperhatikan kualitas,

bahkan diperkuat dengan periklanan dan harga yang wajar maka konsumen tidak

akan berpikir panjang untuk melakukan pembelian terhadap produk.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Respati(2017) yang berjudul

Pengaruh Brand Ambassador, Brand Image dan Kualitas Produk Terhadap Minat

Beli Produk Lipstik Wardah didapat hasil bahwa kualitas produk berpengaruh

positif dan signifikan terhadap minat beli.

2.3.3 Pengaruh Harga terhadap Minat Beli

Harga sangat mempengaruhi minat beli dikarenakan kemampuan konsumen

melakukan pembelian dengan membandingkan manfaat yang akan dia dapat dengan

pengorbanan yang dikeluarkan sangatlah diperhatikan. Harga sangat mempengaruhi

minat beli dikarenakan kemampuan konsumen untuk membeli sebuah produk

Universitas Sumatera Utara


26

ditentukan dengan uang yang mereka miliki dan membandingkan dengan fasilitas

yang mereka dapatkan ketika membeli suatu produk.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Ikanita & Yoestini (2012)

yang berjudul Analisis Pengaruh Citra Merek, Kualitas Produk dan Harga

Terhadap Minat Beli Produk Oriflame didapat hasil bahwa harga berpengaruh

positif dan signifikan terhadap minat beli.

Brand Image

Kualitas Produk Minat Beli

Harga

Gambar 2.1
Kerangka Konseptual

2.4 Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian yang bertujuan mengarahkan dan memberikan pedoman dalam pokok

permasalahan serta tujuan penelitian. Oleh karena itu, berdasarkan masalah yang

ada dapat dimunculkan suatu hipotesis penelitian yaitu sebagai berikut :

1. Brand Image, Kualitas produk dan Hargasecara bersama –sama berpengaruh

signifikan terhadap Minat Beli Produk MakeOverPada Pengunjung Counter

MakeOver Di Plaza Medan Fair.

2. Brand Image berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Minat Beli

Produk MakeOver Pada Pengunjung Counter MakeOver Di Plaza Medan Fair.

Universitas Sumatera Utara


27

3. Kualitas produk berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Minat Beli

Produk MakeOver Pada Pengunjung Counter MakeOver Di Plaza Medan Fair.

4. Harga berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Minat Beli Produk

MakeOver Pada Pengunjung Counter MakeOver Di Plaza Medan Fair.

Universitas Sumatera Utara


28

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian, dalam penelitian ini

jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif dengan pendekatan

metode kuantitatif. Penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian

yang bersifat induktif, objektif dan ilmiah dimana data yang diperoleh berupa

angka–angka (nilai) atau pertanyaan, yang dianalisis dengan analisis statistik

(Sugiyono, 2014).Sedangkan penelitian asositif merupakan penelitian yang

menghubungkan dua variabel atau lebih(Situmorang, 2017). Adapun variabel

yang dihubungkan dalam penelitian ini adalah brand image, kualitas produk, dan

hargaterhadap minat beliproduk MakeOver pada Pengunjung Counter MakeOver

Di Plaza Medan Fair.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Matahari Department Store lantai 3 Plaza

Medan Fair Jl. Gatot Subroto No. 30, Sei Sikambing D Medan Petisah, Kota

Medan 20113. Penelitian ini dilakukan mulai bulan Agustus sampai dengan bulan

September 2018.

3.3 Batasan Operasional

Variabel penelitian dibatasi oleh faktor – faktor yang dianggap

mempengaruhi minat beli produk MakeOver pada Pengunjung Counter

MakeOver Di Plaza Medan Fair.

28
Universitas Sumatera Utara
29

Adapun variabel dalam penelitian ini adalah :

1. Variabel bebas (independent variabel) terdiri dari : Brand Image (X1),

Kualitas produk (X2), dan Harga(X3).

2. Variable terikat (dependent variable) yaitu Minat Beli produk MakeOver (Y).

3.4 Definisi Operasional

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel penelitian :

1. Menurut Sugiyono (2014) variabel dependent sering disebut sebagai variabel

output, kriteria dan konsekuen.Pada penelitian ini yang menjadi variabel

bebas (X) adalah Brand Image, Kualitas Produk dan Harga.

a. Brand Image(X1) merupakan suatu kesan yang ada didalam benak

konsumen mengenai suatu merek yang terbentuk melalui pesan dan

pengalaman konsumen terhadap merek, sehingga menimbulkan citra

yang ada dalam benak konsumen.

b. Kualitas produk(X2) merupakan kemampuan produk untuk menampilkan

fungsinya, termasuk waktu kegunaan dari produk, keandalan, kemudahan

dalam penggunaan, perbaikan, dan nilai – nilai lainnya.

c. Harga(X3)merupakan sejumlah uang yang harus dibayarkan atas barang

dan jasa atau jumlah nilai yang konsumen tukarkan dalam rangka

mendapatkan manfaat dari penggunaan barang dan jasa.

2. Variabel independent adalah variabel yang sering disebut sebagai variabel

stimulus, prediktor, dan antesenden (Sugiyono, 2014). Pada penelitian ini

yang menjadi variabel terikat (Y) adalah Minat Beli, yaitu minat beli yang

muncul ketika melihat produk MakeOver.

Universitas Sumatera Utara


30

Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Skala
Variabel Defenisi Indikator
Ukur
1. Merek sudah dikenal
Brand Segala hal yang terkait
2. Logo/symbol mudah
Image(X1 dengan MakeOver yang Likert
diingat
) ada dibenak konsumen
3. Kesan modern
Karakteristik produk
MakeOver yang
1. Kehandalan produk
Kualitas bergantung pada
2. Daya Tahan
Produk(X kemampuannya untuk Likert
3. Aman dipakai
2) memuaskan kebutuhan
pelanggan yang dinyatakan
atau diimplementasikan.
1. Keterjangkauan harga
Sejumlah uang yang harus
Harga(X3 2. Daya saing harga
dibayarkan atas pembelian Likert
) 3. Kesesuaian harga
kosmetik MakeOver.
dengan manfaat
1. Mencari informasi
Minat Beli Kemungkinan pengguan 2. Memiliki kesan positif
MakeOver membeli produk 3. Menentukan pilihan Likert
(Y) MakeOver . 4. Yakin menggunakan
produk

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Penelitian ini menggunakan skala Likert yang digunakan untuk mengukur

sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena

sosial(Sugiyono, 2014).Untuk keperluan kuantitatif penelitian maka peneliti

memberikan lima alternatif jawaban untuk dijawab oleh para responden dengan

menggunakan skor 1 sampai dengan 5 seperti yang dapat dilihat dari Tabel 3.2.

Tabel 3.2
Instrumen Skala Likert
No Skala Skor
1 Sangat Setuju (SS) 5
2 Setuju (S) 4
3 Kurang Setuju (KS) 3
4 Tidak Setuju (TS) 2
5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Sumber: Sugiyono (2014)

Universitas Sumatera Utara


31

3.6 Populasi dan Sampel

3.6.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2014) populasi adalah wilayah generalisasi obyek /

subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti unuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi penelitian ini

adalah pengunjungyang ada diCounter MakeOver Di Plaza Medan Fair yang

tertarik menggunakan produk kosmetik MakeOver yang tidak diketahui jumlahnya.

3.6.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2014) sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristtik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam penelitian ini sampel

diambil menggunakan metode nonprobability sampling yaitu teknik pengambilan

sampel yang tidak memberikan peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap

unsuratau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel, dengan teknik

pengambilan accidental sampling yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan

kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/incidental bertemu dengan

peneliti yang dapat digunakan sebagai sampel dan dipandang cocok sebagai

sumber data.Dikarenakan jumlah populasi yang tidak diketahui secara pasti, maka

untuk menentukan besarnya sampel digunakan rumus Unknown Populations

(Supramono & Haryanto, 2003)sebagai berikut :

( ) ( )( )
n =
n : Jumlah sampel

Z : Nilai standard normal yang besarnya tergantung

Bila α = 0,05 Z = 1,67

Universitas Sumatera Utara


32

Bila α = 0,01 Z = 1,96

p : Estimasi proporsi populasi

q :1–p

d : Penyimpangan yang ditolerir

Berdasarkan pra survey yang telah dilakukan peneliti terhadap 30 orang,

ditemukan ada 12 orang yang tertarik menggunakan kosmetik MakeOver.

Sehingga, nilai p adalah 12/30 x 100% = 40% dan nilai q adalah 60%. Dengan

demikian, jumlah sampel yang mewakili populasi dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

( ) ( )( )
n=

n = 92,19 dibulatkan menjadi 93 orang

Maka sampel dalam penelitian ini adalah 93responden.

3.7 Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan dua jenis sumber data yaitu :

1. Data Primer

Data primer (primary data) adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh

perorangan/ suatu organisasi secara langsung dari objek yang diteliti dan

untuk kepentingan studi yang bersangkutan yang dapat berupa interview

ataupun observasi (Lutfi & Situmorang, 2014), pada penelitian ini yang

menjadi objeknya adalah pengunjung Counter MakeOver Di Plaza Medan

Fairselaku responden dengan memberikan pertanyaan (kuesioner).

2. Data sekunder

Universitas Sumatera Utara


33

Data sekunder (secondary data) adalah data yang diperoleh dikumpulkan dan

disatukan oleh studi – studi sebelumnya atau yang diterbitkan oleh berbagai

instansi lain. Biasanya sumber tidak langsung berupa data dokumentasi dan

arsip – arsip resmi (Lutfi & Situmorang, 2014).

3.8 Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah :

1. Kuesioner (Angket)

Sugiyono (2014) menyatakan kuesioner adalah teknik pengumpulan data

yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan

tertulis kepada responden untuk dijawab. Peneliti menyebarkan daftar

pernyataan pada pengunjung Counter MakeOver Di Plaza Medan Fairyang

menjadi sampel atau responden dalam penelitian ini.Dalam kuesioner ini

dibuat skala 1 – 5 untuk mendapatkan data yang bersifat interval dan diberi

skor atau nilai dengan kategori pengukuran :

a. Sangat Tidak Setuju (STS), diberi bobot 1

b. Tidak Setuju (TS), diberi bobot 2

c. Kurang Setuju (KS), diberi bobot 3

d. Setuju (S), diberi bobot 4

e. Sangat Setuju (SS), diberi bobot 5

2. Dokumentasi

Studi dokumentasi dilakukan dengan cara mengumpulkan data yang

diperoleh melalui buku – buku, jurnal, dan situs internet yang menjadi bahan

referensi pendukung kemudian mempelajari data – data tersebut.

Universitas Sumatera Utara


34

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas

3.9.1 Uji Validitas

Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa

yang ingin diukur. Setelah kuesioner tersebut tersusun dan teruji validitasnya, dalam

praktik belum tentu data yang terkumpulkan adalah data yang valid. Cara

menganalisisnya dengan cara menghitung koefisien korelasi antara masing – masing

nilai pada nomor pertanyaan dengan nilai total dari nomor pertanyaan tersebut.

Tabel 3.3
Uji Validitas
Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale Variance Corrected Item-Total Cronbach's Alpha if
Item Deleted if Item Deleted Correlation Item Deleted
P1 42,8000 99,338 ,840 ,964
P2 42,7000 101,183 ,876 ,964
P3 43,0000 97,724 ,839 ,964
P4 42,7000 102,562 ,794 ,965
P5 43,0667 96,685 ,916 ,962
P6 42,8667 102,740 ,769 ,966
P7 43,6000 103,834 ,767 ,966
P8 43,0333 102,861 ,711 ,967
P9 43,3000 100,769 ,819 ,965
P10 42,4667 101,775 ,856 ,964
P11 42,8333 104,420 ,798 ,966
P12 43,1667 98,557 ,854 ,964
P13 43,2667 96,409 ,866 ,964
Sumber :Lampiran 3

Pengujian validitas dilakukan dengan kriteria sebagai berikut :

1. Apabila > (padatarafsignifikansi5%),maka item kuesionertersebut

dinyatakan valid.

2. Apabila < (padatarafsignifikansi5%),makaitem kuesionertersebut

dinyatakan tidak valid.

Universitas Sumatera Utara


35

3. Nilai dengan ketentuan jumlah sampel 30 orang dan taraf signifikan

5% diperoleh sebesar 0,361.

Pada tabel diatas terlihat seluruh butir dinyatakan valid karena nilai

Corrected Item-Total Correlation lebih besar dari 0,361 selanjutnya akan

dilakukan uji reliabilitas.

3.9.2 Uji Reliabitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat

pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu alat pengukur

dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang

diperoleh relatif konsisten, maka alat pengukur tersebut realiabel. Pengujian

dilakukan dengan menggunakan kriteria sebagai berikut :

1. Apabila r alpha positif atau > maka kuesioner dinyatakan reliabel.

2. Apabila r alpha negatif atau < maka kuesioner dinyatakan tidak reliabel.

Tabel 3.4
Uji Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha
,967 13
Sumber :Lampiran 3

Pada Tabel 3.4 dapat dilihat seluruh pernyataan yang berjumlah 13

pernyataan diketahui bahwa nilai Cronbach Alpha sebesar 0,967. Artinya 0,967>

0,80 sehingga dapat dinyatakan bahwa kuesioner tersebut telah reliabel dan dapat

disebarkan kepada responden untuk dijadikan sebagai instrumen penelitian.

Penyebaran kuesioner secara khusus diberikan kepada 30 responden di

Universitas Sumatera Utara


36

luar dari responden penelitian untuk menguji validitas dan reliabilitas, tetapi

memiliki karakteristik yang sama dengan responden penelitian yaitu pengunjung

Counter MakeOver Di Plaza Medan Fair.

3.10 Teknik Analisis Data

3.10.1 Metode Analisis Deskriptif

Menurut Sugiyono (2014) teknik analisis data deskriptif merupakan teknik

analisis yang digunakan untuk menganalisis data dengan mendeskripsikan atau

menggambarkan data – data yang sudah dikumpulkan seadanya tanpa ada maksud

membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi dari hasil penelitian.

3.10.2 Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linear berganda ditujukan untuk menentukan hubungan

linear antar beberapa variabel independent yang biasa disebut X1, X2, X3 dan

seterusnya dengan variabel dependent yang disebut Y. Penelitian ini dilakukan

untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh variabel brand image ( ), kualitas

produk( ), dan harga( ) terhadap minat beli (Y). Model regresi linier berganda

yang digunakan adalah sebagai berikut :

Y = β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + ɛ

Keterangan:

Y = Minat Beli

β0 = Konstanta dari keputusan regresi

β1, β2, β3 = Koefisien regresi Variabel (X1,X2, dan X3)

X1 = Brand Image

Universitas Sumatera Utara


37

X2 = Kualitas produk

X3 =Harga

ɛ = Standar Eror

3.10.3 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan sebelum melakukan analisis regresi. Ini

dilakukan agar didapat perkiraan yang jelas dan efisiensi, maka dilakukan

pengujian asumsi klasik yang harus dipenuhi, yaitu :

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regrasi, variabel

residual memiliki distribusi normal(Ghozali, 2011). Metode grafik yang handal

adalah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi

komulatif dari distribusi. Distribusi normal akan membentuk suatu garis lurus

diagonal, dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal.

Jika data menyebar disekitar garis diagonal, maka model regresi memenuhi

asumsi normal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang

menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya. Uji

normalitas data juga dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov.Untuk

mempermudah dalam melakukan perhitungan secara statistik. Suatu data

dinyatakan berdistribusi normal jika nilai Asymp Sig (2-tailed) hasil perhitungan

Kolmogorov-Smirnov lebih besar dari ½ atau 0,05(Ghozali, 2011).

2. Uji Heteroskedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan

Universitas Sumatera Utara


38

lainnya. Jika variance residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya tetap,

maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda maka disebut

heterokedastisitas. Salah satu cara untuk mengidenteksi ada atau tidaknya

gejala heterokedastisitas adalah dengan melihat grafik plot antara nilai

prediksi variabel dependen yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Jika

ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang

teratur, maka mengindikasikan telah terjadi heterokedastisitas dan jika tidak

terjadi pola yang jelas/teratur, serta titik-titik menyebar dibawah angka 0 dan

sumbu Y maka tidak terjadi heterokedastisitas. Secara statistik juga dapat

dilakukan dengan menggunakan uji Glesjer, yang bertujuan untuk menguji

apakah model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan lainnya. Tidak terjadi heterokedastisitas, jika t

hitung < t tabel dan nilai sig > 0,05.

3. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel independen (Ghozali, 2011). Model

regresi yang baik seharusnya tidak terdapat korelasi antar variabel

independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-

variabel tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalan variabel independen yang

nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol.

Multikolinieritas dapat dilihat dari nilai tolerance dan lawannya Variance

Inflantion Factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel

independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya.

Universitas Sumatera Utara


39

Setiap variabel independen menjadi variabel dependen dan diregresi dengan

variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel

independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen

lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi

(karena VIF = 1/tolerance). Nilai Cutoff yang umum dipakai untuk

menunjukkan adalanya multikolinieritas adalah nilai tolerance ≥ 0,10 atau

sama dengan nilai VIF ≤ 10.

3.11 Uji Hipotesis

3.11.1 Uji F (Uji Serempak)

Uji F (uji serempak) digunakan untuk melihat apakah variabel independent

secara bersama –sama (serempak) berpengaruh secara positif dan signifikan

terhadap variabel dependent. Kriteria pengujian sebagai berikut :

H0 : β1 = β2 = β3 = 0,artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh yang

signifikan dari variabel independent terhadap variabel dependent.

Ha : Minimal satu βi ≠ 0,artinya secara serentak terdapat pengaruh yang signifikan

dari variabel independen terhadap variabel dependent.

Kriteria Minat Beli sebagai berikut :

1. Ho diterima jika ≤ atau sig. F ≥ (0,05)

2. Ho ditolak jika > atau sig. F < (0,05)

3.11.2 Uji t (Uji Parsial)

Uji t yaitu suatu uji untuk membandingkan satu variabel independent atau

menguji hipotesis mengenai rata – rata suatu populasi.Pengujian ini dilakukan

Universitas Sumatera Utara


40

untuk melihat pengaruh variabel Brand image, kualitas produk, dan harga

terhadap Minat Beli.Kriteria pengujiannya sebagai berikut :

H0 : βi ≤ 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan

signifikan dari variabel independent terhadap variabel dependent.

H1 : βi > 0,artinya secaa parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari

variabel independent terhadap variabel dependent.

Kriteria Minat Beli sebagai berikut :

1. Ho diterima jika ≤ pada = 5% atau Sigt ≥

2. Ha ditolak jika > pada = 5 % atau Sigt <

3.11.3 Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinan (R2) bertujuan untuk mengetahui signifikasi

variabel. Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk melihat seberapa besar

pengaruh variabel independent terhadap variabel dependent. Jika Koefisien

determinasi (R2) semakin besar atau mendekati 1 menunjukkan semakin baik

kemampuan X dalam menerangkan Y dimana 0 <R2< 1. Sebaliknya apabila R2

semakin kecil (mendekati nol) maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel

independent kecil terhadap variabel dependent. Hal ini berarti model yang

digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel independent yang

diteliti terhadap variabel dependent.

Universitas Sumatera Utara


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

PT. Paragon Technology and Innovation berdiri pada tanggal 28 Februari

1985 dengan nama awal PT. Pusaka Tradisi Ibu yang berganti nama pada tahun

2011. Perusahaan ini didirikan oleh pasangan suami istri Drs. H. Subakat Hadi,

M.Sc dan Dra. Hj. Nurhayati Subakat, Apt. PT. Paragon Technology and

Innovation pada awalnya hanya memproduksi perawatan rambut, namun seiring

berjalannya waktu pada tahun 1985 – 1990 perusahaan ini mengalami

perkembangan pesat.

Mulai dari Jabodetabek, produknya mulai menyebar dan bersaing langsung

dengan produk lama yang telah eksis di pasaran. Seiring dengan perkembangan

perusahaan, pada bulan Desember 1990, PT Tradisi Ibu mendirikan produksi di

Kawasan Industri Cibodas Tangerang. Pendirian pabrik baru ini bertujuan untuk

menambah kapasitas produksi yang terus meningkat. Ketika krisis ekonomi pada

tahun 1998, PT. Paragon Technology and Innovation mengambil reaksi cepat di

saat para pesaingnyatidak melakukan produksi. Pada tahun 2005, PT. Paragon

Technology and Innovation sudah menerapkan Good Manufacturing Practice

(GMP) dan cara pembuatan kosmetik yang baik.

Salah satu produknya yang sudah tidak asing lagi adalah Wardah. PT. Paragon

Technology and Innovation berhasil membawa Wardah sebagai merek lokal dengan

penjualan tertinggi di Matahari Departmen Store, serta mendapat Halal Award oleh

41
Universitas Sumatera Utara
42

LPPOM Mui pada tanggal 5 Juli 2012. Beberapa produk unggulan lainnya adalah

MakeOver, Putri, IX, Vivre, Emina, Hair Addict dan Nuslik. Sebagai pioneer

kosmetik halal, PT. Paragon Technology and Innovation telah membawa

kosmetik MakeOver sebagai merek terpercaya oleh para artis termuka.

4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan

Gambar 4.1
Logo PT Paragon Technology and Innovation

Visi PT. Paragon Technology and Innovation adalah “Menjadi perusahaan

yang bermanfaat bagi masyarakat dan terus berkembang di berbagai bidang

dengan menjadikan hari ini lebih baik dari hari kemarin”.

Misi PT. Paragon Technology and Innovation dapat dilihat sebagai berikut :

1. Mengembangkan karyawan yang kompeten dengan menciptakan lingkungan

kerja yang baik untuk mendukung tercapainya kepuasan pelanggan.

2. Secara berkesinambungan menyediakan produk dan jasa yang berkualitas tinggi

serta memenuhi kebutuhan pelanggan melalui program pemasaran yang baik.

3. Mengembangkan operasi perusahaan yang sehat dalam segala aspek.

4. Terus berinovasi, menguasai ilmu, menerapkan teknologi baru dan berinovasi

demi kepuasan pelanggan.

5. Mengembangkan berbagai unit usaha secara lateral.

Universitas Sumatera Utara


43

4.1.3 Gambaran Umum MakeOver

Gambar 4.2
Logo MakeOver

Pada tahun 2010 MakeOver launching pertama kali di Cosmetic Fair Mall

Taman Anggrek Jakarta dan pada tahun 2011, PT. Paragon Technology and

Innovation membuka toko MakeOver di FX Sudirman Jakarta. MakeOver

memiliki tagline “Leave you worries, and be unstoppable!”. Tagline langsung

menggambarkan bahwa target lebih baik meninggalkan segala keraguannya dan

menjadi dirinya sendiri. Produk MakeOver sendiri memiliki varian yang cukup

lengkap, mulai dari primary makeup, shape and cover, finishing makeup, eye

decorative color, eye definer, sheek decorative color, lip decorative color, care

and terat dan clean and fresh maupun peralatan kosmetik. MakeOver memiliki

layanan website yaitu www.makeoverforall.com. Dengan adanya website tersebut

memudahkan pelanggan dalam mencari informasi mengenai produk kosmetik

MakeOver serta layanan – layanan yang diberikan. Pada tahun 2013 produk

kosmetik MakeOver sudah membuka 120 toko di Indonesia.

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Analisis Deskriptif Responden

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar kuesioner.

Universitas Sumatera Utara


44

Jumlah pernyataan seluruhnya adalah tiga belas (13) butir, yang terdiri dari

tiga butir pernyataan untukBrand Image ( ), tiga butir pernyataan untuk

variabel Kualitas Produk ( ), tiga butir pernyataan untuk variabel Harga ( ),

dan empat butir pernyataan untuk variabel minat beli (Y). Responden dalam

penelitian ini adalah pengunjung Counter MakeOver Di Plaza Medan Fair

yang tidak diketahui jumlahnya.

4.2.2 Deskripsi Responden

Data yang dijadikan dasar perhitungan adalah data primer pada saat

penelitian dilakukan yaitu pada bulan Agustus - September 2018. Responden

dalam penelitian ini adalahPengunjung Counter MakeOver Di Plaza Medan Fair.

Hasil penelitian dari 93 orang responden dapat dikelompokkan berdasarkan

beberapa karakter sebagai berikut :

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah (orang) Persentase (%)
Laki – Laki 1 1,1
Perempuan 92 98,9
Total 93 100
Sumber :Lampiran 4

Berdasarkan Tabel 4.1 karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

terlihat bahwa responden dengan jenis kelamin laki – laki sebanyak 1

responden (1,1%) dan sebanyak 92 responden (98,9%) berjenis kelamin

perempuan. Hal ini menunjukkan bahwa responden perempuan lebih dominan

dibandingkan dengan responden laki –laki. Sesuai dengan target utama

Universitas Sumatera Utara


45

MakeOver yaitu perempuan, merupakan hal yang wajar apabila laki – laki

tidak banyak yang menggunakan produk ini.

2. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
Umur
Jenis kelamin Total
17-20 21-25 26-29 30 keatas
Laki – laki - 1 - - 1
Perempuan 19 66 3 4 92
Total 19 67 3 4 93
Sumber :Lampiran 4

Pada Tabel 4.2 karakterisik responden berdasarkan umur terlihat bahwa umur

responden yang paling dominan adalah umur 21-25 tahun dengan jenis

kelamin perempuan sebanyak 66 responden dan 1 reponden laki – laki. Hal

ini menunjukkan bahwa produk MakeOver banyak digunakan oleh

perempuan dengan kisaran umur 21 sampai dengan 25 tahun.

4.2.3 Deskripsi Variabel

Berikut ini dapat dilihat distribusi jawaban responden mengenai variabel

Brand Image (X1), Kualitas Produk(X2), Harga (X3), dan Minat Beli (Y).

1. Distribusi Jawaban Responden Tentang Brand Image (X1)

Tabel 4.3
Distribusi Jawaban Responden TentangBrand Image (X1)
STS TS KS S SS Rata
Total
Item No Total % -
F % F % F % F % F % F
Rata
Dikenal 1 1,1 5 5,4 8 8,6 52 56 27 29 93 100 4,1
Mudah
0 0 3 3,2 11 12 44 47 35 38 93 100 4,2
Diingat
Modern 2 2,2 4 4,3 16 17 49 53 22 24 93 100 3,9
Sumber :Lampiran 5

Universitas Sumatera Utara


46

Hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 93 responden untuk variabel

Brand Imagepada Tabel 4.3 yaitu:

a. Pada butiran pernyataan pertama dari kuesioner yang disebar dan

dianalisis, dapat digambarkan sebanyak 1 orang atau 1,1 % menyatakan

sangat tidak setuju, 5 orang atau 5,4 % menyatakan tidak setuju, 8 orang

atau 8,6 % menyatakan kurang setuju dan 52 orang atau 55,9 %

menyatakan setuju, 27 orang atau 29% menyatakan sangat setuju.

Dengan jumlah responden 93 dengan nilai presentase 100 dan nilai rata –

rata sebesar 4,1 menunjukkan bahwa mayoritas responden setuju dengan

pernyataan bahwa “Produk kosmetik MakeOver mudah dikenali”.

b. Pada butiran pernyataan kedua dari kuesioner yang disebar dan

dianalisis, dapat digambarkan sebanyak 3 orang atau 3,2 % menyatakan

tidak setuju, 11 orang atau 11,8 % menyatakan kurang setuju, 44 orang

atau 47,3 % menyatakan setuju dan 35 orang atau 37,6 % menyatakan

sangat setuju. Dengan jumlah responden 93 dengan nilai presentase 100

dan nilai rata – rata sebesar 4,2 menunjukkan bahwa mayoritas responden

sangat setuju dengan pernyataan “Produk kosmetik MakeOver memiliki

simbol /logo yang menjadi pembeda dengan merek lainnya”.

c. Pada butiran pernyataan ketiga dari kuesioner yang disebar dan

dianalisis, dapat digambarkan sebanyak 2 orang atau 2,2 % menyatakan

sangat tidak setuju, 4 orang atau 4,3 % menyatakan tidak setuju, 16 orang

atau 17,2 % menyatakan kurang setuju, 49 orang atau 52,7 %

menyatakan setuju dan 22 orang atau 23,7 % menyatakan sangat setuju.

Universitas Sumatera Utara


47

Dengan jumlah responden 93 dengan nilai presentase 100 dan nilai rata –

rata sebesar 3,9 menunjukkan bahwa mayoritas responden setuju dengan

pernyataan “Pengguna kosmetik MakeOver memiliki tampilan/desain

yang modern”.

2. Distribusi Jawaban Responden Tentang Kualitas Produk (X2)

Tabel 4.4
Distribusi Jawaban Responden Tentang Kualitas Produk (X2)
STS TS KS S SS Rata
Total
Item No Total % –
F
F % F % F % F % F % Rata
Kehandalan 0 0 3 3,2 12 13 49 53 29 31 93 100 4,1
Daya Tahan 3 3,2 6 6,5 23 25 43 46 18 19 93 100 3,7
Aman dipakai 0 0 4 4,3 16 17 45 48 28 30 93 100 4
Sumber :Lampiran 5

Hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 93 responden untuk variabel

Kualitas Produkpada Tabel 4.4 yaitu:

a. Pada butiran pernyataan pertama dari kuesioner yang disebar dan

dianalisis, dapat digambarkan sebanyak 3 orang atau 3,2 % menyatakan

tidak setuju, 12 orang atau 12,9 % menyatakan kurang setuju, 49 orang

atau 52,7 % menyatakan setuju dan 29 orang atau 31,2 % menyatakan

sangat setuju. Dengan jumlah responden 93 dengan nilai presentase 100

dan nilai rata – rata sebesar 4,1 menunjukkan bahwa mayoritas responden

setuju dengan pernyataan “MakeOver memiliki daya tahan yang baik”.

b. Pada butiran pernyataan kedua dari kuesioner yang disebar dan

dianalisis, dapat digambarkan sebanyak 3 orang atau 3,2 % menyatakan

sangat tidak setuju, 6 orang atau 6,5 % menyatakan tidak setuju, 23 orang

atau 24,7 % menyatakan kurang setuju, 45 orang atau 48,4 %

Universitas Sumatera Utara


48

menyatakan setuju dan 18 orang atau 19,4 % menyatakan sangat setuju.

Dengan jumlah responden 93 dengan nilai presentase 100 dan nilai rata –

rata sebesar 3,7 menunjukkan bahwa mayoritas responden setuju dengan

pernyataan “MakeOver dapat diandalkan”.

c. Pada butiran pernyataan ketiga dari kuesioner yang disebar dan

dianalisis, dapat digambarkan sebanyak 4 orang atau 4,3 % menyatakan

tidak setuju, 19 orang atau 20,7 % menyatakan kurang setuju, 41 orang

atau 44,6 % menyatakan setuju dan 28 orang atau 30,1 % menyatakan

sangat setuju. Dengan jumlah responden 93 dengan nilai presentase 100

dan nilai rata – rata sebesar 4 menunjukkan bahwa mayoritas responden

setuju dengan pernyataan “MakeOver menggunakan bahan – bahan yang

aman dipakai”.

3. Distribusi Jawaban Responden Tentang Harga(X3)

Tabel 4.5
Distribusi Jawaban Responden Tentang Harga(X3)
STS TS KS S SS Rata
Total
Item No Total % -
F % F % F % F % F % F
Rata
Terjangkau 5 5,4 8 8,6 44 47 29 31 7 7,5 93 100 3,3
Berdaya
1 1,1 6 6,5 16 17 51 55 19 20 93 100 3,9
saing
Kesesuaian 3 3,2 6 6,5 22 24 48 52 14 15 93 100 3,7
Sumber :Lampiran 5

Hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 93 responden untuk variabel

Hargapada Tabel 4.5 yaitu:

a. Pada butiran pernyataan pertama dari kuesioner yang disebar dan

dianalisis, dapat digambarkan sebanyak5 orang atau 5,4 % menyatakan

sangat tidak setuju, 8 orang atau 8,6 % menyatakan tidak setuju, 44 orang

Universitas Sumatera Utara


49

atau 47,3 % menyatakan kurang setuju, 29 orang atau 31,9 %

menyatakan setuju dan 7 orang atau7,5 % menyatakan sangat setuju.

Dengan jumlah responden 93 dengan nilai presentase 100 dan nilai rata –

rata sebesar 3,3 menunjukkan bahwa mayoritas responden setuju dengan

pernyataan “MakeOver memiliki harga yang terjangkau bagi saya”.

b. Pada butiran pernyataan kedua dari kuesioner yang disebar dan

dianalisis, dapat digambarkan sebanyak 1 orang atau 1,1 % menyatakan

sangat tidak setuju, 6 orang atau 6,5 % menyatakan tidak setuju, 16 orang

atau 17,2 % menyatakan kurang setuju, 51 orang atau 54,8 %

menyatakan setuju dan 19 orang atau 20,4 % menyatakan sangat setuju.

Dengan jumlah responden 93 dengan nilai presentase 100 dan nilai rata –

rata sebesar 3,9 menunjukkan bahwa mayoritas responden setuju dengan

pernyataan “Harga yang ditawarkan MakeOver bersaing dengan produk

kosmetik lain di pasar”.

c. Pada butiran pernyataan ketiga dari kuesioner yang disebar dan

dianalisis, dapat digambarkan sebanyak 3 orang atau 3,2 %

menyatakan sangat tidak setuju, 6 orang atau 6,5 % menyatakan tidak

setuju, 22 orang atau 23,7 % menyatakan kurang setuju, 48 orang atau

51,6 % menyatakan setuju dan 14 orang atau 15,1 % menyatakan

sangat setuju. Dengan jumlah responden 93 dengan nilai presentase

100 dan nilai rata – rata sebesar 3,7 menunjukkan bahwa mayoritas

responden setuju dengan pernyataan“Harga MakeOver sudah sesuai

dengan manfaat yang saya terima”.

Universitas Sumatera Utara


50

4. Distribusi Jawaban Responden Tentang Minat Beli (Y)

Tabel 4.6
Distribusi Jawaban Responden Tentang Variabel Minat Beli (Y)
STS TS KS S SS Rata
Total
Item No Total % –
F % F % F % F % F % F
Rata
Mencari
1 1,1 5 5,4 11 12 43 46 33 36 93 100 4,1
informasi
Berkesan
0 0 3 3,2 13 14 57 61 20 22 93 100 4
positif
Menentukan
1 1,1 6 6,5 25 27 35 38 26 28 93 100 3,8
pilihan
Yakin 3 3,2 9 9,7 28 30 37 40 16 17 93 100 3,6
Sumber :Lampiran 5

Hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 93 responden untuk variabel

Minat Belipada Tabel 4.6 yaitu:

a. Pada butiran pernyataan pertama dari kuesioner yang disebar dan

dianalisis, dapat digambarkan sebanyak 1 orang atau 1,1 % menyatakan

sangat tidak setuju,5 orang atau 5,4 % menyatakan tidak setuju, 11 orang

atau 11,8 % menyatakan kurang setuju, 43 orang atau 46,2 %

menyatakan setuju dan 33 orang atau 33,5 % menyatakan sangat setuju.

Dengan jumlah responden 93 dengan nilai presentase 100 dan nilai rata –

rata sebesar 4,1 menunjukkan bahwa mayoritas responden setuju dengan

pernyataan “Sebelum melakukan pembelian saya melakukan pencarian

informasi mengenai MakeOver”.

b. Pada butiran pernyataan kedua dari kuesioner yang disebar dan dianalisis,

dapat digambarkan sebanyak 3 orang atau 3,2 % menyatakan tidak setuju,

13 orang atau 14 % menyatakan kurang setuju, 57 orang atau 61,3 %

menyatakan setuju dan 20 orang atau 21,5 % menyatakan sangat setuju.

Universitas Sumatera Utara


51

Dengan jumlah responden 93 dengan nilai presentase 100 dan nilai rata –

rata sebesar 4 menunjukkan bahwa mayoritas responden setuju dengan

pernyataan “Saya memiliki kesan yang positif terhadap MakeOver”.

c. Pada butiran pernyataan ketiga dari kuesioner yang disebar dan dianalisis,

dapat digambarkan sebanyak 1 orang atau 1,1 % menyatakan sangat tidak

setuju, 6 orang atau 6,5 % menyatakan tidak setuju, 25 orang atau 26,9 %

menyatakan kurang setuju, 35 orang atau 37,6 % menyatakan setuju dan

26 orang atau 28 % menyatakan sangat setuju. Dengan jumlah responden

93 dengan nilai presentase 100 dan nilai rata – rata sebesar 3,8

menunjukkan bahwa mayoritas responden setuju dengan pernyataan

“Setelah dibandingkan kosmetik lainnya saya memilih MakeOver”.

d. Pada butiran pernyataan keempat dari kuesioner yang disebar dan

dianalisis, dapat digambarkan sebanyak 3 orang atau 3,2 % menyatakan

sangat tidak setuju, 9 orang atau 9,7 % menyatakan tidak setuju, 28 orang

atau 30,1 % menyatakan kurang setuju, 37 orang atau 39,8 %

menyatakan setuju dan 16 orang atau 17,2 % menyatakan sangat setuju.

Dengan jumlah responden 93 dengan nilai presentase 100 dan nilai rata –

rata sebesar 3,6 menunjukkan bahwa mayoritas responden setuju dengan

pernyataan “Saya akan melakukan pembelian kosmetik MakeOver”.

4.3 Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui seberapa

besar pengaruh variabel dependent (X) yang terdiri dari Brand image(X1),

kualiatas produk(X2), harga produk(X3) terhadap variabel Independent (Y)

Universitas Sumatera Utara


52

yaitu Minat Pembelian. Nilai koefisien regresi linear berganda dapat dilihat

Pada Tabel 4.7berikut :

Tabel 4.7
Regresi Linear Berganda
a
Coefficients
Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.
Coefficients
B Std. Error Beta

(Constant) ,220 1,395 ,158 ,875

BRANDIMAGE ,282 ,092 ,223 3,077 ,003


1
KUALITASPRODUK ,799 ,096 ,604 8,291 ,000
HARGA ,224 ,083 ,183 2,709 ,008
a. Dependent Variable: MINATBELI
Sumber :Lampiran 6

Berdasarkan hasil pengolahan regresi berganda yang ditunjukkan dalam

Tabel 4.7 maka diperoleh persamaan regresi berganda sebagai berikut :

Y = 0,220 + 0,282X1 + 0,799X2 + 0,224X3

Berdasarkan persamaan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Konstanta (β0) = 0,220. Ini menunjukkan tingkat konsanta, dimana jika variabel

brand image ( ), kualitas produk ( ), dan harga ( ) adalah 0, maka minat

beli (Y) produk MakeOver pada pengunjungCounter MakeOver Di Plaza

Medan Fairakan tetap sebesar 0,220 dengan asumsi variabel lain tetap.

2. Koefisien (β1)= 0,282. Ini menunjukkan bahwa variabel Brand Image( )

berpengaruh secara positif terhadap Minat Beli, dengan kata lain jika variabel

Brand Image ditingkatkan sebesar satu satuan, maka minat beli produk

MakeOver pada pengunjungCounter MakeOver Di Plaza Medan Fair akan

meningkat sebesar 0,282.

Universitas Sumatera Utara


53

3. Koefisien (β2)= 0,799. Ini menunjukkan bahwa variabel Kualitas Produk ( )

berpengaruh secara positif terhadap Minat Beli, dengan kata lain jika variabel

kualitas produk ditingkatkan sebesar satu satuan, maka minat beli produk

MakeOver pada pengunjungCounter MakeOver Di Plaza Medan Fair akan

meningkat sebesar 0,799.

4. Koefisien (β3)= 0,224. Ini menunjukkan bahwa variabel Harga ( )

berpengaruh secara positif terhadap Minat Beli, dengan kata lain jika

variabel harga ditingkatkan sebesar satu satuan, maka minat beli produk

MakeOver pada pengunjungCounter MakeOver Di Plaza Medan Fair akan

meningkat sebesar 0,224.

4.4 Uji Asumsi Klasik

4.4.1 Uji Normalitas

Terdapat dua cara untuk mendeteksi apakah data berdistribusi normal

atau tidak, dengan menggunakan pendekatan grafik dan pendekatan

Kolmogorv-Smirnov.

1. Uji Normalitas Pendekatan Histogram

Pada pendekatan histogram, dikatakan variabel berdistribusi normal jika

berbentuk lonceng dan tidak menceng kekiri atau kekanan. Pada grafik

histogram pada Gambar 4.3 terlihat bahwa variabel berdistribusi normal. Hal

ini ditunjukkan oleh distribusi data tersebut tidak miring ke kiri ataupun ke

kanan dan membentuk pola lonceng, sehingga penyebaran datanya telah

berdistribusi secara normal.

Hasil pengujian dapat dilihat pada grafik Gambar 4.3berikut :

Universitas Sumatera Utara


54

Sumber :Lampiran 7
Gambar 4.3
Pendekatan Histogram Normalitas

2. Uji Normalitas Pendekatan Grafik Normal Probability Plot

Pendekatan ini melihat uji normalitas dengan melihat titik – titik di sepanjang

garis diagonal. Pada scatter plot, titik yang mengikuti data di sepanjang garis

normal berarti data berdistribusi normal. Berikut adalah hasil Normal P – Plot

of Regression Standardized Residual :

Sumber :Lampiran 7
Gambar 4.4
Pendekatan Grafik Normalitas

Universitas Sumatera Utara


55

Pada Gambar 4.4 tersebut dapat dilihat bahwa titik – titik menyebar disekitar

garis diagonal dan mengikut arah garis diagonal, hal ini menunjukkan data

berdistribusi normal.

3. Uji Normalitas Pendekatan Statisik Kolmogorv – Smirnov

Uji normalitas dengan pendekatan statistik Komogorv - Smirnov dapat

dilihat pada Tabel 4.8 berikut :

Tabel 4.8
Uji Kolmogorv – Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual

N 93
a,b Mean ,0000000
Normal Parameters
Std. Deviation 1,72353123
Absolute ,041
Most Extreme Differences Positive ,041
Negative -,032
Kolmogorov-Smirnov Z ,392
Asymp. Sig. (2-tailed) ,998
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber :Lampiran 7

Dari Tabel 4.8 terlihat bahwa nilai Asymp.sig (2 - tailed) adalah sebesar

0,998> 0,05 dengan kata lain variabel residual berdistribusi normal.

4.3.2 Uji Heteroskedastisitas

Pengujian Heteroskedastisitas bertujuan untuk melihat apakah adanya

gangguan yang ada pada suatu penelitian. Metode untuk menguji penelitian

dilakukan dengan metode grafik dan statistik yang menggunakan uji Glejser.

1. Uji Heteroskedastisitas Pendekatan Scatterplot

Uji Heterokedastisitas dengan menggunakan Scatterplot dapat dilihat pada

Universitas Sumatera Utara


56

Gambar 4.5berikut :

Sumber :Lampiran 7
Gambar 4.5
Pendekatan Grafik Heteroskedastisitas

Dari hasil Uji Heteroskedastisitas diatas, grafik Scatterplot yang disajikan

pada Gambar 4.5 menunjukkan bahwa titik – titik menyebar secara acak tidak

membentuk sebuah pola tertentu yang jelas serta tersebar baik di atas

maupun di bawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi

heteroskedastisitas pada model regresi.

2. Uji Heteroskedastisitas Pendekatan Statistik Glejser

Uji Heteroskedastisitas juga dapat dilakukan dengan Uji Glejser, dengan cara

pengambilan keputusan sebagai berikut :

a. Jika probabilitas ≥ 0,05 maka tidak mengalami gangguan

heteroskedastisitas.

b. Jika probabilitas < 0,05 maka mengalami gangguan heteroskedastisitas.

Berdasarkan Tabel 4.9 diketahui bahwa, nilai Sig. Brand Image sebesar

0,325, nilai Sig. Kualitas Produksebesar 0,390, dan nilai Sig. Harga sebesar

Universitas Sumatera Utara


57

0,421. Dengan demikian karena seluruh nilai Sig. Lebih besar dari 0,05 (tidak

signifikan), maka disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas.

Tabel 4.9
Uji Glejser
a
Coefficients
Model Unstandardized Standardized t Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta

(Constant) ,567 ,826 ,687 ,494

BRANDIMAGE ,054 ,054 ,113 ,989 ,325


1
KUALITASPRODUK ,049 ,057 ,099 ,863 ,390
HARGA -,040 ,049 -,086 -,808 ,421
a. Dependent Variable: ABSUT
Sumber :Lampiran 7

4.3.3 Uji Multikolinearitas

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Hasil pengujian dapat dilihat

sebagai berikut :

Tabel 4.9
Uji Multikolinearitas
a
Coefficients
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF

(Constant)

BRANDIMAGE ,833 1,201


1
KUALITASPRODUK ,827 1,209
HARGA ,959 1,043
a. Dependent Variable: ABSUT
Sumber : Lampiran 7

Berdasarkan Tabel 4.9 dapat disimpulkan bahwa pada model regresi yang

digunakan tidak terlihat adanya gejala multikolinearitas antar variabel

Universitas Sumatera Utara


58

independent. Hal ini diketahui dengan melihat nilai tolerance dan nilai VIF. Hasil

perhitungan menunjukkan bahwa nilai tolerance variabel Brand Imagesebesar

0,833 dan nilai VIF sebesar 1,201, nilai tolerance variabel Kualitas Produk

sebesar 0,827 dan nilai VIF sebesar 1,209 dan nilai tolerance variabel Harga

sebesar 0,959 dan nilai VIF 1,043. Dengan demikian terlihat bahwa nilai tolerance

masing – masing variabel independent> 0,1 dan nilai VIF < 5, yang artinya tidak

terjadi multikolineritas pada model regresi.

4.5 Pengujian Hipotesis

4.5.1 Uji F (Uji Simultan)

Untuk menentukan nilai F, maka diperlukan adanya derajat bebas

pembilang dan derajat bebas penyebut, dengan rumus sebagai berikut :

df (pembilang) = k – 1= 4 – 1 = 3

df (penyebut) = n – k = 93 – 4 = 89

Pada penelitian ini diketahui jumlah sampel (n) adalah 93 orang dan jumlah

keseluruhan variabel (k) adalah 4. Hasil uji signifikan simultan F dapat dilihat

pada Tabel 4.11 berikut :

Tabel 4.11
Uji Signifikan Simultan (Uji F)
a
ANOVA
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
b
Regression 425,827 3 141,942 46,225 ,000

1 Residual 273,292 89 3,071

Total 699,118 92

a. Dependent Variable: MINATBELI


b. Predictors: (Constant), HARGA, BRANDIMAGE, KUALITASPRODUK
Sumber :Lampiran 8

Universitas Sumatera Utara


59

Berdasarkan Tabel 4.11, diketahui nilai Fhitung adalah 46,225 dan nilai Ftabel

adalah 2,71. Karena nilai Fhitung lebih besar daripada Ftabel yaitu 46,225> 2,71

maka tolak Ho dan terima Ha yang artinya variabel brand image, kualitas produk

dan harga secara simultan berpengaruh signifikan terhadap minat beli.

4.5.2 Uji t (Uji Parsial)

Nilai ttabel pada tingkat kesalahan ( ) = 5% dengan derajat kebebasan (df)

= (n-k). Jumlah sampel (n) adalah sebanyak 93 orang dan jumlah keseluruhan

variabel (k) adalah 4 sehingga diperoleh df = n – k = 93 – 4 = 89. Nilai thitung

diperoleh dengan menggunakan program SPSS. Uji t hitung yang dilakukan adalah

menggunakan ttabel pada tingkat = 5% yakni 1,986

Tabel 4.12
Uji Signifikan Parsial (Uji – t)
a
Coefficients
Model Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta

(Constant) ,220 1,395 ,158 ,875

BRANDIMAGE ,282 ,092 ,223 3,077 ,003


1
KUALITASPRODUK ,799 ,096 ,604 8,291 ,000
HARGA ,224 ,083 ,183 2,709 ,008
a. Dependent Variable: MINATBELI
Sumber :Lampiran 8

Berdasarkan Tabel 4.12 dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Brand Image( )

Variabel brand image secara parsial berpengaruh positif dan signifikan

terhadap minat beli, hal ini terlihat dari nilai t hitung (3,077) > ttabel (1,986)

dengan tingkat signifikan sebesar 0,003< 0,05. Artinya brand image menjadi

Universitas Sumatera Utara


60

salah satu faktor yang mendorong minat belipengunjungCounter MakeOver

Di Plaza Medan Fair. Maka kesimpulannya tolak Ho dan terima Ha.

2. Kualitas Produk ( )

Variabel kualitas produk secara parsial berpengaruh positif dan signifikan

terhadap minat beli, hal ini terlihat dari nilai thitung (8,291) > ttabel (1,986) dengan

tingkat signifikan sebesar 0,000< 0,05. Artinya kualitas produk menjadi faktor

yang paling dominanyang mendorong minat beli pengunjungCounter

MakeOver Di Plaza Medan Fair. Maka kesimpulannya tolak Ho dan terima Ha.

3. Harga( )

Variabel hargasecara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap

minat beli, hal ini terlihat dari nilai t hitung (2,709) > ttabel (1,986) dengan

tingkat signifikan sebesar 0,000 < 0,008. Artinya harga menjadi salah satu

faktor yang mendorong minat beli pengunjungCounter MakeOver Di Plaza

Medan Fair. Maka kesimpulannya tolak Ho dan terima Ha.

4.5.3 Uji Koefisien Determinasi (R2)

Berikut hasil uji koefisien determinasi (R2) :

Tabel 4.13
Uji Koefisien Determinasi (R2)
b
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Std. Error of the
Square Estimate
a
1 ,780 ,609 ,596 1,75234
a. Predictors: (Constant), HARGA, BRANDIMAGE,
KUALITASPRODUK
b. Dependent Variable: MINATBELI
Sumber :Lampiran 8

Berdasarkan Tabel 4.13 dapat disimpulkan bahwa, Adjusted R

Universitas Sumatera Utara


61

Squaresebesar 0,596 artinya 59,6% variabel minat beli dapat dijelaskan oleh

variabel brand image, kualitas produk, dan harga. Sedangkan 40,4% lainnya

dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dibahas dalam penelitian

ini.

4.6 Pembahasan

Berdasarkan hasil uji F dapat diketahui bahwa variabelbrand image,

kualitas produk, dan harga secara simultan berpengaruh positif dan signifikan

terhadap minat beli produk MakeOver. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan hasil

perolehan Fhitung pada kolom F yakni sebesar 46,225lebih besar dari nilai Ftabel

dengan tingkat kesalahan 5% yaitu 2,71 dan dengan nilai Sig yang lebih kecil dari

nilai (0,000 < 0,05).

Koefisien Determinasi (R2) menunjukkan bahwa 0,596 artinya 59,6%

variabel minat beli dapat dijelaskan oleh variabel brand image, kualitas produk,

dan harga. Sedangkan 40,4% lainnya dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel

lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini seperti brand awareness, promosi,

brand personality dan lainnya.

4.6.1 Pengaruh Brand ImageTerhadap Minat Beli

Hasil rata – rata deskriptif variabel brand image yang diperoleh sebesar

3,9 – 4,2 yang artinya pengunjung counter MakeOver memiliki minat beli setelah

menyadaribrand image yang dimiliki kosmetik MakeOver. Berdasarkan uji t,

variabel brand image berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap minat

beli produk kosmetik MakeOver. Hal ini sejalan dengan teori Kotler dan Keller

Universitas Sumatera Utara


62

(2012) yang menyatakanbrand image (citra merek) merupakan suatu kesan yang

ada di dalam benak konsumen mengenai suatu merek yang terbentuk dari pesan

dan pengalaman konsumen mengenai merek sehingga menimbulkan suatu

persepsi di dalam benak konsumen. Timbulnya minat beli konsumen diawali

dengan adanya persepsi yang terbentuk di dalam benak konsumen.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yaitu Yoestini dan

Sulistyari (2012) dengan hasil variabel brand image berpegaruh secara positif dan

signifikan terhadap minat beli. Penelitian lainnya yang dilakukan oleh Respati

(2017) juga mendapatkan hasil bahwa brand image berpengaruh positif dan

signifikan terhadap minat beli.

4.6.2 Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Minat Beli

Hasil rata – rata deskriptif variabel kualitas produk yang diperoleh sebesar 3,7

– 4,1 yang artinya pengunjung counter MakeOver memiliki minat beli setelah

mengetahui bahwa kosmetik MakeOver memiliki kualitas produk yang bagus dan

tidak mengecewakan. Berdasarkan uji t, variabel kualitas produk berpengaruh secara

positif dan signifikan terhadap minat beli produk kosmetik MakeOver. Hal ini sejalan

dengan teori Kotler dan Amstrong (2012) bahwa apabila pemasar memperhatikan

kualitas, bahkan diperkuat dengan periklanan dan harga yang wajar maka konsumen

tidak akan berpikir panjang untuk melakukan pembelian terhadap produk.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yaitu Yoestini dan

Sulistyari (2012) dengan hasil variabel kualitas produk berpengaruh secara positif

dan signifikan terhadap minat beli. Penelitian lainnya yang dilakukan oleh

Universitas Sumatera Utara


63

Rizki(2018) juga mendapatkan hasil bahwa kualitas produk berpengaruh positif

dan signifikan terhadap minat beli.

4.6.3 Pengaruh HargaTerhadap Minat Beli

Hasil rata – rata deskriptif variabel harga yang diperoleh sebesar 3,3 – 3,9

yang artinya pengunjung counter MakeOver memiliki minat beli setelah

mengetahui bahwa kosmetik MakeOver memiliki harga yang tidak jauh berbeda

dengan beberapa kosmetik ternama lainnya. Kosmetik MakeOver menawarkan

harga yang sesuai dengan kualitas produk. Berdasarkan uji t, variabel harga

berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap minat beli produk kosmetik

MakeOver. Hal ini sejalan dengan teori Kotler dan Amstrong (2012) harga adalah

sejumlah uang yang ditagih atas suatu produk atau jasa, atau jumlah semua nilai

yang diberikan oleh pelanggan untuk mendapatkan keuntungan dari memiliki atau

mengunakan suatu produk atau jasa.Harga sangat mempengaruhi minat beli

dikarenakan kemampuan konsumen untuk membeli sebuah produk ditentukan

dengan uang yang mereka miliki dan membandingkan dengan fasilitas yang

mereka dapatkan ketika membeli suatu produk.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yaitu Yoestini dan

Sulistyari (2012) dengan hasil variabel harga berpengaruh secara positif dan

signifikan terhadap minat beli. Penelitian lainnya yang dilakukan oleh

Rizki(2018) juga mendapatkan hasil bahwa harga berpengaruh positif dan

signifikan terhadap minat beli.

Universitas Sumatera Utara


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka diambil beberapa kesimpulan

sebagai berikut :

1. Brand Image, Kualitas Produk dan Hargasecara serempak berpengaruh

signifikan terhadap Minat Beli pada pengunjung Counter MakeOver Di Plaza

Medan Fair.

2. Brand Image berpengaruh positif dan signifikan terhadap Minat Beli pada

pengunjung Counter MakeOver Di Plaza Medan Fair.

3. Kualitas Produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap Minat Beli pada

pengunjung Counter MakeOver Di Plaza Medan Fair.

4. Harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap Minat Beli pada

pengunjung Counter MakeOver Di Plaza Medan Fair.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil dan pembahasan, saran yang dapat disampaikan

sebagai berikut :

1. Pada Brand image, diketahui bahwabrand image memiliki pengaruh yang

signifikan dan positif terhadap minat beli. Hal ini menunjukkan bahwa

perusahaan harus memperhatikan dengan baik penampilan yang dimiliki

kosmetik MakeOver agar dapat menciptakan citra yang modern di mata

konsumen dengan menggunakan gambaran unik, relevan dan memilih warna

64
Universitas Sumatera Utara
65

kemasan yang berwarna dan menarik.Gambaran modern ini didapat dari

packagingyang memberi kesan mewah dan up to date. Perusahaan perlu

memperbaiki citra merek yang dimilikinya dengan mengadakan event – event

untuk menunjukkan kualitas dan keunggulan yang dimiliki produk.

2. Kualitas produk memiliki pengaruh yang signifikan dan positif terhadap

minat beli. Sebaiknya perusahaan meningkatkan kualitasnya sehingga produk

makeover diharapkan dapat mengikuti perkembangan jaman dan dapat

bersaing dengan produk kosmetik lainnya dipasaran. Peningkatan Kualitas

produk MakeOver dapat dimulai dengan meningkatkan daya tahan produk

keamanan pakai, nyaman, terjamin dan daya tahan produk,sehingga

meningkatkan kepercayaan konsumen pada produk. Kosmetik MakeOver

harus bisa menjadi produk yang dapat diandalkan, aman,terjamin,dan daya

tahan untuk menarik minat beli konsumen.

3. Harga merupakan salah satu faktor yang terpenting bagi konsumen dalam

melakukan pembelian. Perusahaan sebaiknya menjadikan produk kosmetik

MakeOver sebagai produk yang terjangkau bagi siapa saja agar tidak kalah

bersaing dengan produk lainnya. Minat beli konsumen tidak akan timbul

apabila harga yang ditawarkan produk tidak sesuai dengan kondisi mereka.

Dengan adanya strategi memperbesar kemasan atau menambah isi

kemasan,meningkatkanpermintaan pasar tanpa menurunkan kualitas produk

mereka.

4. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan agar menambah variabel lain yang tidak

disertakan pada penelitian ini agar diperolah hasil penelitian yang lebih

Universitas Sumatera Utara


66

menyeluruh terkait dengan minat beli. Karena variabel yang terdapat dalam

penelitian ini masih sedikit dan belum dapat menjelaskan dengan sempurna

penyebab minat beli produk MakeOver.

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR PUSTAKA

Ajay, K., & Goodstein, R. C. (1998). The Impact Of Advertising Posistiong


Strategies On Consumer Price Sensivity. Journal Of Marketing Research,
210 - 224.
Ferdinand, A. (2006). Metode Penelitian Manajemen. Semarang: Badan Penerbit
Universitas Diponegoro.
Ghozali, I. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan program IBM SPSS 19.
Semarang: Universitas Diponegoro.
Haming, M., & Numajamuddin, M. (2011). Manajemen Produksi Modern
Operasi Manufaktur Dan Jasa. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Kotler, P., & Amstrong, G. (2012). Priciples Of Marketing . New Jersey: Pearson
Prentice Hall.
Kotler, P., & Keller , K. L. (2012). Marketing Management. New Jearsey: Pearson
Prentice Hall.
Kotler, P., & Keller, K. L. (2012). Marketing Management. New Jersey: Pearson
Prentice Hall.
Lutfi, M., & Situmorang, S. H. (2014). Analisis Data Untuk Riset Manajemen
Dan Bisnis. Medan: USU Press.
Maghfiroh, A., Arifin, Z., & Sunarti. (2016). Pengaruh Citra MErek Terhadap
Minat Beli Dan Keputusan Pembelian (Survie Pada Mahasiswa Program
Studi Administrasi Bisnis Tahun Angkatan 2013/2014 Fakultas Ilmu
Administrasi Universitas Brawijaya Malang Pembeli Indosat Ooredoo).
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), 132 - 140.
Musay, F. P. (2013). Pengaruh Brand Image Terhadap Keputusan Pembelian
(Survei Pada Konsumen KFC Kawi Malang). Jurnal Administrasi Bisnis,
1 - 7.
Permatasari, Y. (2013). Analisis Minat Beli Konsumen Ditinjau Dari Kualitas
Dan Brand Equity Produk Sophie Martin Paris Pada Mahasiswa Program
Studi PEndidikan Ekonomi Akuntansi Universitas Muhammdiyah
Surakarta. Surakarta (ID): Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Peter, O. (2005). Consumer Behaviour And Marketing Strategy. New York: Mc.
Graw Hill.
R, A. T. (2012). Pengaruh Kualitas Produk Dan Sikap Terhadap Minat Beli
Produk Pond's Di Surabaya. Jawa Timur (ID): Universitas Pembangunan
Nasional "Veteran".
Respati, W. D. (2017). Pengaruh Brand Ambassador, Brand Image dan Kualitas
Produk Terhadap Minat Beli Produk Lipstick Wardah. Jember (ID):
Universitas Muhammadiyah Jember.

67
Universitas Sumatera Utara
68

Rizki, R. (2018). Pengaruh Kualitas Produk Dan Harga Terhadap MInat Beli
Konsumen Produk Kosmetik Wardah (Studi Kasus Konsumen Matahari
Department Store Mall Ska Pekanbaru). JOM FISIP, 1 - 12.
Simamora, H. (Akuntansi Manajemen). 2012. Jakarta: Star Gate Publisher.
Situmorang, S. H. (2017). Riset Pemasaran. Medan: USU Press.
Soleha, I., Arifin, R., & S, A. R. (2017). Pengaruh Citra Merek Dan Persepsi
Label Halal Terhadap Minat Pembelian Ulang Produk Kosmetik Zoya
Malang. e-Jurnal Riset Manajemen, 166 - 176.
Stefani, S. (2013). Analisis Pengaruh Iklan Televisi, Celebrity Endorser, Kualitas
Produk Dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Pada Produk
Kosmeik Berlabel Halal "Wardah". Jakarta (ID): Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Manajemen, Pendekatan Kuantitaif,
Kualitatif, Kombinasi, Penelitian Tindakan, Penlitian Evaluasi. Bandung:
Alfabeta.
Sunyoto, D. (2014). Dasar - Dasar Manajemen Pemasaran Konsep, Strategi, &
Kasus. Yogyakarta: CAPS.
Sunyoto, D. (2014). Konsep Dasar Riset Pemasaran & Perilaku Konsumen.
Yogyakarta: CAPS.
Supramono, & Haryanto. (2003). Desai Proposal Penelitian Studi Pemasaran .
Yogyakarta: ANDI.
Tjiptono, F. (2012). Pemasaran Jasa. Yogyakarta: C.V Andi Offetset.
Tjiptono, F. (2015). Strategi Pemasaran. Yogyakarta: ANDI.
Yoestini, & Sulistyari, I. N. (2012). Analisis pengaruh Citra Merek, kualiatas
produk, dan Harga Terhadap Minat Beli Produk Oriflame. Diponegoro
Journal Of Management, 1 - 17.

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN I

KUESIONER PENELITIAN

Pengaruh Brand Image, Kualitas Produk Dan Harga Terhadap Minat Beli
Produk Makeover Pada Pengunjung Counter Makeover Di
Plaza Medan Fair

Responden yang terhormat,


Saya mohon bantuan Anda untuk memberi tanggapan dengan keadaan
yang sebenarnya terhadap pernyataan – pernyataan yang tersusun dalam kuesioner
ini guna memperoleh data yang saya butuhkan untuk penyusunan skripsi dan akan
saya jaga kerahasiaannya. Atas waktu dan kesediaan Anda dalam mengisi
kuesioner, saya mengucapkan banyak terima kasih.

I. IDENTITTAS RESPONDEN

Nama :
Jenis Kelamin :
Usia :

II. PETUNJUK PENGISIAN ANGKET :

Berikanlah tanda checklist (√) pada kolom yang Anda anggap Setuju
dengan jawaban pada Anda. Berikut Keterangan Jawaban dan Skor Penilaian :

Skala Skor
SangatSetuju(SS) 5
Setuju(S) 4
KurangSetuju(KS) 3
TidakSetuju(TS) 2
SangatTidakSetuju(STS) 1

69
Universitas Sumatera Utara
70

Variabel Citra Merek

Alternatif Jawaban
No Pernyataan
SS S KS TS STS
1 Merek kosmetik MakeOver mudah dikenali.
2 Merek kosmetik MakeOver memiliki simbol /logo
yang menjadi pembeda dengan merek lainnya.
3 Merek kosmetik MakeOver memiliki
tampilan/desain yang modern.

Variabel Kualitas Produk

Alternatif Jawaban
No Pernyataan
SS S KS TS STS
1 MakeOver memiliki daya tahan yang baik
2 MakeOver dapat diandalkan
MakeOver menggunakan bahan – bahan yang
3
aman dipakai

Variabel Harga

Alternatif Jawaban
No Pernyataan
SS S KS TS STS
MakeOver memiliki harga yang terjangkau oleh
1
semua kalangan.
Harga MakeOver mampu bersaing dan sesuai
2
dengan kemampuan atau daya beli masyarakat.
Harga MakeOver sesuai dengan manfaat yang
3
dirasakan.

Variabel Minat Beli

Alternatif Jawaban
No Pernyataan
SS S KS TS STS
Saya tertarik membeli produk MakeOver karena
1 informasi yang saya peroleh dari sumber
terdekat (kerabat atau teman)
Saya memiliki kesan yang positif terhadap
2
MakeOver
Saya berminat membeli produk MakeOver
3 Setelah melakukan perbandingan dengan
kosmetik lainnya
Saya akan terus berminat melakukan pembelian
4
kosmetik MakeOver

Universitas Sumatera Utara


71

LAMPIRAN 2

Distribusi Jawaban Uji Validitas dan Uji Reliabilitas


Brand Image Kualitas Produk Harga Minat Beli
No
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13
1 4 5 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4
2 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5
3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3
4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5
5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3
6 4 4 5 5 5 4 3 4 4 5 5 5 5
7 4 4 4 5 4 4 4 3 4 5 5 5 4
8 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3
9 5 4 5 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4
10 4 4 5 4 4 4 3 5 4 5 4 4 4
11 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4
12 4 4 4 5 4 4 3 3 3 4 4 4 4
13 4 5 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4
14 4 4 3 4 3 3 3 3 3 5 3 3 3
15 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3
16 5 4 3 5 4 4 3 3 4 4 4 3 3
17 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 3 3
18 4 4 3 4 5 4 3 5 5 5 4 4 4
19 4 4 4 4 3 3 4 4 3 5 3 3 3
20 5 5 5 5 5 5 3 4 4 5 5 5 5
21 5 5 4 4 5 4 3 4 3 5 4 5 4
22 4 4 4 5 4 5 3 3 3 5 4 4 4
23 5 5 4 4 4 5 3 3 4 5 5 4 4
24 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 2
25 2 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2
26 1 2 1 3 1 2 1 1 1 2 3 1 1
27 4 3 2 4 3 4 3 3 2 4 4 2 1
28 2 3 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2
29 3 3 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 1
30 2 2 1 2 1 3 1 2 1 2 2 2 2

Universitas Sumatera Utara


72

LAMPIRAN 3

Uji Validitas
Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale Variance Corrected Item-Total Cronbach's Alpha if
Item Deleted if Item Deleted Correlation Item Deleted
P1 42,8000 99,338 ,840 ,964
P2 42,7000 101,183 ,876 ,964
P3 43,0000 97,724 ,839 ,964
P4 42,7000 102,562 ,794 ,965
P5 43,0667 96,685 ,916 ,962
P6 42,8667 102,740 ,769 ,966
P7 43,6000 103,834 ,767 ,966
P8 43,0333 102,861 ,711 ,967
P9 43,3000 100,769 ,819 ,965
P10 42,4667 101,775 ,856 ,964
P11 42,8333 104,420 ,798 ,966
P12 43,1667 98,557 ,854 ,964
P13 43,2667 96,409 ,866 ,964

Uji Reliabilitas

Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha
,967 13

Universitas Sumatera Utara


73

LAMPIRAN 4

Distribusi Jawaban Hasil Penelitian


Brand Kualitas
No Total Total Harga Total Minat Beli Total
Image produk
1 2 2 3 7 3 2 3 8 2 2 3 7 3 3 2 2 10
2 2 3 2 7 3 3 3 9 2 2 2 6 3 3 2 2 10
3 1 2 1 4 3 1 2 6 1 1 1 3 2 3 1 1 7
4 4 3 2 9 4 3 4 11 3 3 2 8 4 4 2 1 11
5 2 3 3 8 2 2 2 6 4 5 4 13 3 2 2 2 9
6 4 4 5 13 2 2 2 6 4 4 3 11 3 3 3 1 10
7 2 2 1 5 2 1 3 6 4 5 5 14 2 2 2 2 8
8 4 5 4 13 5 3 4 12 5 5 5 15 5 3 3 3 14
9 4 3 4 11 4 5 4 13 3 4 4 11 2 4 4 5 15
10 4 3 3 10 5 4 4 13 4 4 4 12 3 4 4 5 16
11 5 4 5 14 5 5 5 15 2 4 4 10 4 4 3 4 15
12 4 5 5 14 4 3 4 11 3 4 4 11 3 4 5 3 15
13 5 5 5 15 4 4 5 13 4 4 4 12 3 4 5 4 16
14 3 4 4 11 4 3 4 11 1 4 3 8 2 4 3 3 12
15 5 4 5 14 4 4 4 12 2 3 4 9 4 5 5 4 18
16 4 4 4 12 4 5 4 13 3 4 5 12 5 5 3 4 17
17 4 4 4 12 5 5 4 14 5 5 4 14 5 4 4 5 18
18 4 4 4 12 4 4 5 13 4 4 4 12 5 5 5 4 19
19 4 5 4 13 3 1 4 8 3 4 4 11 4 4 3 3 14
20 4 4 3 11 4 3 2 9 2 4 4 10 2 4 4 3 13
21 5 5 4 14 5 3 4 12 4 4 2 10 4 4 3 2 13
22 5 5 4 14 4 4 4 12 4 5 4 13 5 5 4 4 18
23 4 5 4 13 4 4 5 13 3 5 5 13 4 4 5 5 18
24 5 5 4 14 5 4 4 13 3 2 1 6 5 4 5 3 17
25 4 3 2 9 4 2 4 10 1 3 3 7 4 2 3 2 11
26 5 5 4 14 5 4 3 12 1 2 3 6 4 3 2 2 11
27 4 4 4 12 4 3 5 12 3 4 3 10 1 4 5 3 13
28 4 5 5 14 4 4 5 13 4 4 4 12 5 4 5 5 19
29 5 5 5 15 5 5 5 15 3 4 4 11 4 4 4 4 16
30 4 4 4 12 3 4 4 11 3 4 3 10 5 4 4 4 17
31 4 4 3 11 5 4 4 13 4 5 4 13 4 5 4 4 17
32 4 4 5 13 4 2 5 11 3 4 3 10 4 5 4 5 18
33 4 3 4 11 4 2 5 11 3 4 4 11 4 4 5 3 16

Universitas Sumatera Utara


74

Brand Kualitas
No Total Total Harga Total Minat Beli Total
Image produk
34 5 4 4 13 4 4 4 12 4 4 4 12 5 4 5 5 19
35 5 4 5 14 4 5 4 13 5 4 5 14 4 4 4 4 16
36 5 4 5 14 5 4 4 13 5 2 4 11 5 4 4 4 17
37 3 5 4 12 4 3 4 11 4 4 4 12 3 4 5 2 14
38 3 5 4 12 5 4 5 14 4 4 4 12 4 4 5 4 17
39 5 5 5 15 5 5 5 15 5 4 4 13 4 5 5 5 19
40 4 5 3 12 4 4 5 13 3 3 3 9 4 4 4 4 16
41 4 4 4 12 5 4 5 14 4 3 4 11 4 5 4 4 17
42 5 4 4 13 4 4 4 12 5 4 3 12 4 5 4 5 18
43 4 3 3 10 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 5 17
44 5 4 4 13 5 5 4 14 3 4 4 11 5 5 5 5 20
45 4 4 4 12 4 4 4 12 4 5 5 14 5 4 3 3 15
46 4 5 4 13 4 3 3 10 3 3 4 10 4 3 3 3 13
47 4 5 4 13 4 5 5 14 3 4 4 11 5 4 5 4 18
48 5 4 4 13 4 4 4 12 4 4 4 12 5 4 5 4 18
49 3 5 5 13 3 3 4 10 2 4 4 10 5 5 5 5 20
50 3 3 2 8 3 3 5 11 4 5 5 14 5 4 4 3 16
51 4 5 4 13 4 4 4 12 3 4 3 10 4 5 4 4 17
52 5 5 4 14 4 3 4 11 4 5 5 14 3 3 3 3 12
53 3 4 3 10 5 4 4 13 3 4 5 12 4 4 4 3 15
54 2 5 4 11 5 4 4 13 5 5 5 15 5 4 3 2 14
55 4 5 3 12 5 4 4 13 3 4 3 10 4 5 4 4 17
56 4 4 4 12 3 3 5 11 3 4 3 10 5 4 3 3 15
57 5 4 4 13 4 4 3 11 3 5 4 12 4 4 4 3 15
58 4 5 4 13 4 4 3 11 3 4 4 11 4 4 3 3 14
59 4 4 3 11 3 4 3 10 3 3 3 9 4 3 3 3 13
60 3 4 4 11 4 5 5 14 3 4 4 11 4 4 4 3 15
61 4 4 3 11 4 3 4 11 3 3 3 9 3 4 4 4 15
62 4 3 5 12 4 4 4 12 3 4 4 11 4 4 5 4 17
63 4 4 4 12 5 4 5 14 3 3 4 10 4 5 4 4 17
64 5 5 4 14 5 5 5 15 3 3 4 10 5 5 5 4 19
65 4 5 4 13 5 5 5 15 4 4 4 12 5 5 5 4 19
66 4 4 4 12 4 3 3 10 3 4 3 10 5 4 3 3 15
67 5 5 5 15 5 4 4 13 4 4 3 11 5 4 4 3 16
68 5 5 5 15 5 5 5 15 3 4 4 11 4 4 4 4 16
69 5 4 4 13 3 3 3 9 4 5 5 14 4 4 4 4 16

Universitas Sumatera Utara


75

Brand Kualitas
No Total Total Harga Total Minat Beli Total
Image produk
70 4 5 5 14 4 4 5 13 3 3 3 9 3 4 5 4 16
71 4 5 4 13 4 4 4 12 4 5 3 12 4 4 4 4 16
72 4 5 5 14 5 5 5 15 3 4 4 11 5 4 5 5 19
73 4 4 4 12 4 4 4 12 3 4 4 11 4 4 3 3 14
74 4 5 4 13 4 4 5 13 3 4 4 11 4 4 4 5 17
75 4 4 4 12 4 4 4 12 3 3 4 10 4 4 3 3 14
76 4 4 5 13 5 5 4 14 4 5 5 14 5 5 5 5 20
77 4 4 4 12 5 4 4 13 3 3 2 8 5 5 5 4 19
78 3 3 3 9 3 3 3 9 3 4 3 10 4 3 3 3 13
79 5 4 5 14 4 3 3 10 3 5 4 12 4 4 4 4 16
80 4 4 5 13 4 4 4 12 3 4 5 12 5 4 4 4 17
81 4 4 3 11 4 3 4 11 4 4 4 12 4 4 4 4 16
82 4 4 4 12 5 4 4 13 4 5 4 13 4 4 4 4 16
83 4 5 4 13 4 4 3 11 3 4 4 11 4 4 3 4 15
84 4 4 3 11 4 3 3 10 3 4 4 11 5 3 3 3 14
85 4 4 4 12 3 3 3 9 3 4 3 10 4 3 3 3 13
86 5 4 3 12 5 4 4 13 2 3 2 7 4 4 3 3 14
87 5 4 5 14 4 4 5 13 2 3 2 7 4 4 3 3 14
88 4 4 3 11 4 5 4 13 1 2 1 4 5 4 4 4 17
89 4 4 4 12 4 3 3 10 3 4 4 11 5 3 3 3 14
90 5 5 5 15 5 5 5 15 4 3 4 11 5 5 5 5 20
91 5 5 4 14 4 5 4 13 4 5 4 13 5 4 5 4 18
92 4 4 4 12 5 4 5 14 3 5 5 13 5 4 4 4 17
93 5 5 4 14 4 4 5 13 4 4 3 11 5 5 4 4 18

LAMPIRAN 5

Deskriptif Jawaban Responden


1. Brand Image
STS TS KS S SS Rata
Total
Item No Total % -
F % F % F % F % F % F
Rata
Dikenal 1 1,1 5 5,4 8 8,6 52 56 27 29 93 100 4,1
Mudah
0 0 3 3,2 11 12 44 47 35 38 93 100 4,2
Diingat
Modern 2 2,2 4 4,3 16 17 49 53 22 24 93 100 3,9

Universitas Sumatera Utara


76

2. Kualitas Produk
STS TS KS S SS Rata
Total
Item No Total % –
F
F % F % F % F % F % Rata
Kehandalan 0 0 3 3,2 12 13 49 53 29 31 93 100 4,1
Daya Tahan 3 3,2 6 6,5 23 25 43 46 18 19 93 100 3,7
Aman dipakai 0 0 4 4,3 16 17 45 48 28 30 93 100 4

3. Harga
STS TS KS S SS Rata
Total
Item No Total % -
F % F % F % F % F % F
Rata
Terjangkau 5 5,4 8 8,6 44 47 29 31 7 7,5 93 100 3,3
Berdaya
1 1,1 6 6,5 16 17 51 55 19 20 93 100 3,9
saing
Kesesuaian 3 3,2 6 6,5 22 24 48 52 14 15 93 100 3,7

4. Minat Beli
STS TS KS S SS Rata
Total
Item No Total % –
F % F % F % F % F % F
Rata
Mencari
1 1,1 5 5,4 11 12 43 46 33 36 93 100 4,1
informasi
Berkesan
0 0 3 3,2 13 14 57 61 20 22 93 100 4
positif
Menentukan
1 1,1 6 6,5 25 27 35 38 26 28 93 100 3,8
pilihan
Yakin 3 3,2 9 9,7 28 30 37 40 16 17 93 100 3,6

LAMPIRAN 6

Analisis Regresi Linear Berganda


a
Coefficients
Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.
Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) ,220 1,395 ,158 ,875
BRANDIMAGE ,282 ,092 ,223 3,077 ,003
1
KUALITASPRODUK ,799 ,096 ,604 8,291 ,000
HARGA ,224 ,083 ,183 2,709 ,008
a. Dependent Variable: MINATBELI

Universitas Sumatera Utara


77

LAMPIRAN 7

Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized Residual

N 93
a,b Mean ,0000000
Normal Parameters
Std. Deviation 1,72353123
Absolute ,041
Most Extreme Differences Positive ,041
Negative -,032
Kolmogorov-Smirnov Z ,392
Asymp. Sig. (2-tailed) ,998
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.

Universitas Sumatera Utara


78

2. Uji Heterokedastisitas

a
Coefficients
Model Unstandardized Standardized t Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta

(Constant) ,567 ,826 ,687 ,494

BRANDIMAGE ,054 ,054 ,113 ,989 ,325


1
KUALITASPRODUK ,049 ,057 ,099 ,863 ,390
HARGA -,040 ,049 -,086 -,808 ,421
a. Dependent Variable: ABSUT

3. Uji Multikolinearitas

a
Coefficients
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF

(Constant)

BRANDIMAGE ,833 1,201


1
KUALITASPRODUK ,827 1,209
HARGA ,959 1,043
a. Dependent Variable: ABSUT

Universitas Sumatera Utara


79

LAMPIRAN 8

Pengujian Hipotesis

1. Uji F
a
ANOVA
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
b
Regression 425,827 3 141,942 46,225 ,000

1 Residual 273,292 89 3,071

Total 699,118 92

a. Dependent Variable: MINATBELI


b. Predictors: (Constant), HARGA, BRANDIMAGE, KUALITASPRODUK

2. Uji – t
a
Coefficients
Model Unstandardized Standardized t Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta

(Constant) ,220 1,395 ,158 ,875

BRANDIMAGE ,282 ,092 ,223 3,077 ,003


1
KUALITASPRODUK ,799 ,096 ,604 8,291 ,000
HARGA ,224 ,083 ,183 2,709 ,008
a. Dependent Variable: MINATBELI

3. Uji Koefisien Determinasi (R2)


b
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Std. Error of the
Square Estimate
a
1 ,780 ,609 ,596 1,75234
a. Predictors: (Constant), HARGA, BRANDIMAGE,
KUALITASPRODUK
b. Dependent Variable: MINATBELI

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai