Anda di halaman 1dari 63

PENGARUH GAYA HIDUP TERHADAP KEPUTUSAN

PEMBELIAN FESYEN DENGAN IKLAN DI


INSTAGRAM SEBAGAI VARIABEL MODERASI
(Studi pada wanita generasi Y di Salatiga)
Oleh :

DESI ITA SARI MALAU


NIM : 212011069
KERTAS KERJA
Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Guna memenuhi sebagian dari
persyaratan – persyaratan untuk Mencapai
Gelar Sarjana Ekonomi
FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS


UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2016

i
ii
iii
iv
v
ABSTRACT

Women usually buy fashion product for viewing or following fashion


trends are emerging, they include generation Y female. Retrievable fashion
product purchasing decisions are influenced by lifestyle factors as well as the
proliferation of a variety of advertising fashion products that utilize social media
instagram. This study aims to determine whether the ads in instagram moderate
the influence of lifestyle on purchasing decisions fashion female generation Y. To
obtain the necessary data, the authors took a sample of 200 respondents using
purposive sampling. Analysis tools in use approach Statistical Package for Social
Science (SPSS). The results showed that lifestyle directly influence purchasing
decisions and ads on instagram not moderate the influence of lifestyle on poduct
purchasing decisions fashion female generation Y.

Keywords : lifestyle, ads on instagram, purchasing decisions.

vi
SARIPATI

Wanita biasanya membeli produk fesyen karena melihat atau mengikuti


tren fesyen yang sedang berkembang, mereka ini termasuk wanita generasi Y.
Keputusan pembelian produk fesyen dapat dipengaruhi oleh faktor gaya hidup
serta maraknya berbagai iklan produk fesyen yang memanfaatkan media sosial
instagram. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah iklan di instagram
memoderasi pengaruh gaya hidup terhadap keputusan pembelian fesyen wanita
generasi Y. Untuk memperoleh data yang diperlukan, penulis mengambil sampel
sebanyak 200 responden dengan teknik purposive sampling. Alat analisis yang
digunakan menggunakan pendekatan Statistical Package for Social Science
(SPSS) . Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya hidup berpengaruh langsung
terhadap keputusan pembelian dan iklan di instagram tidak memoderasi pengaruh
gaya hidup terhadap keputusan pembelian produk fesyen wanita generasi Y.
Kata kunci : gaya hidup, iklan di instagram, keputusan pembelian

vii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
segala berkat dan anugerah yang telah diberikan, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Penelitian ini meneliti mengenai pengaruh gaya hidup terhadap keputusan
pembelian dengan iklan di instagram sebagai variabel moderasi (studi pada wanita
generasi Y di Salatiga). Keputusan pembelian pada produk fesyen wanita dapat
dipengaruhi oleh faktor gaya hidup wanita yang sering mengikuti tren fesyen yang
diduga tertarik pada iklan media sosial instagram, sehingga hal ini sangat menarik
bagi penulis untuk meneliti fenomena tersebut, dan terlebih penelitian ini juga
memberikan implikasi bagi para pelaku bisnis fesyen.
Penulis menyadari bahwa penelitian ini belum sempurna dan penulis
berharap dimasa yang akan datang, ada yang dapat melengkapi penelitian ini agar
lebih baik. Akhir kata, semoga penelitian ini berguna untuk pihak-pihak yang
membutuhkan referensi.

Salatiga, 05 Januari 2016

Penulis

viii
UCAPAN TERIMA KASIH

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
atas rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan kertas kerja yang berjudul
“Gaya Hidup, Keputusan Pembelian Fesyen Wanita Generasi Y dan Iklan di
Instagram Sebagai Variabel Moderasi”. Kertas kerja ini disusun dalam rangka
memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program Sarjana (S1) pada
Program Sarjana Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Program Studi Manajemen,
Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga.
Dalam penyusunan kertas kerja ini penulis memperoleh banyak bantuan,
bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu dengan kerendahan
hati, penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan hikmat dan kasih anugrah-Nya
kepada penulis hingga saat ini.
2. Bp. Prof. Christantius Dwiatmadja, selaku Dekan Fakultas Ekonomika dan
Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana.
3. Ibu Eristia Lidia Paramita, SE, MM, S.Pd selaku pembimbing yang telah
memberikan bimbingan serta perhatian kepada penulis dalam menyelesaikan
kertas kerja ini.
4. Ibu Roos Kities Andadari, SE., MBA., Ph.D selaku kaprodi manajemen
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana.
5. Ibu Maria Rio Rita, SE. M.Si selaku wali studi yang telah memberikan
pengarahan, masukan serta bimbingan dalam menjalani kuliah di Fakultas
Ekonomika dan Bisnis.
6. Seluruh dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis yang telah membagikan
pengetahuan dan pengalaman kepada penulis demi kemajuan dan
perkembangan akademik.
7. Staf TU Fakultas Ekonomika dan Bisnis yang telah membantu penulis selama
kuliah di Fakultas Ekonomika dan Bisnis
8. Alm. Papa (Udin Malau) dan Mama tersayang (Ruliana Turnip) yang telah
memberikan nasehat, kasih sayang, dukungan dan doa sehingga penulis dapat
menyelesaikan kertas kerja ini dengan baik.
9. Adik-adikku tersayang Elsa,Jhontry,febby terimakasih untuk semangat dan
keceriaan yang telah diberikan kepada penulis.
10. Kekasihku Josua Sitorus terimakasih atas motivasi,keceriaan, doa dan selalu
mendengarkan keluh kesah penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan
kertas kerja ini dengan baik.
11. Sahabat-sahabat saya yang ada di Bandar Lampung yaitu Amel, Ridho,
Sherly, Fajar, Monica, Meggie, Christiani, Laura. Terima kasih atas
semangat,keceriaan dan doa yang telah diberikan kepada penulis.
12. Sahabat-sahabat saya yang ada di Salatiga yaitu Lenny, Arman, Rian, Gerry
Yemima, Sally, SaraLin dan semua teman-teman angkatan 2011 terima kasih
atas semuanya.

ix
13. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian kertas kerja ini baik
secara langsung maupun tidak langsung yang tidak dapat penulis sebutkan
satu-persatu.

Akhir kata, penulis menyadari bahwa kertas kerja ini masih jauh dari sempurna.
Maka penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat berguna untuk
penyempurnaan kertas kerja ini maupun sebagai bahan perbaikan bagi peneliti-
peneliti selanjutnya. Semoga kertas kerja ini bermanfaat bagi penulis dan para
pembaca pada umumnya.

x
DAFTAR ISI
Judul ..................................................................................................................... i
Surat Pernyataan Keaslian Skripsi ...................................................................... ii
Halaman Persetujuan .........................................................................................iii
Abstract .............................................................................................................. iv
Saripati ................................................................................................................ v
Kata Pengantar ................................................................................................... vi
Ucapan Terima Kasih ....................................................................................... vii
Daftar Isi ......................................................................................................... viii
Daftar Tabel ...................................................................................................... ix
Daftar Gambar ................................................................................................... ix
Daftar Lampiran ................................................................................................ ix
Pendahuluan ....................................................................................................... 1
Tinjauan Pustaka dan Kaitan Antar Konsep ...................................................... 5
Metode Penelitian .............................................................................................. 9
Hasil dan Pembahasan ..................................................................................... 15
Hasil Pengujian Penelitian Pendahuluan (Pre test ) ......................................... 15
Hasil Analisis Regresi Sederhana ................................................................... 19
Hasil Analisis Regresi Moderasi ....................................................................... 20
Pembahasan ..................................................................................................... 21
Simpulan dan Implikasi .................................................................................. 24
Daftar Pustaka .................................................................................................. 27
Lampiran ........................................................................................................... 32

xi
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Definis Konseptual dan Definisi Operasional .................................. 12


Tabel 2. Karakteristik Responden .................................................................. 17
Tabel 3. Cross-Tab umur responden dengan produk yang dibeli ..................... 18
Tabel 4. Hasil Analisis Regresi Sederhana ..................................................... 19
Tabel 5. Hasil Analisis Regresi Moderasi Persamaan (1) ................................ 20
Tabel 6. Hasil Analisis Regresi Moderasi Persamaan (2) ................................ 20

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Metode Penelitian ............................................................................ 9

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1.Kuesioner Penelitian


Lampiran 2. Data diolah (2015) (Output)

xii
PENDAHULUAN

Fesyen merupakan istilah umum dari praktik dan gaya populer,


khususnya pada tas, sepatu dan pakaian (Banjarsari, 2013). Fesyen yang
sangat cepat berkembang dan lebih cenderung dibeli oleh wanita adalah
pakaian. Bila berbicara tentang pakaian, sesungguhnya berbicara tentang
suatu yang sangat erat pada masyarakat. Pakaian juga dapat menunjukkan
kepriadian pemakainya, hal ini dapat dilihat dari Ibrahim (2007) “I speak
through my clothes” (aku berbicara lewat pakaianku).

Wanita selalu ingin mengikuti tren fesyen yang baru karena mereka
merasa percaya diri berada di sekitar lingkungannya. Perkembangan mode
yang terus menerus seiring dengan perubahan jaman, dapat menyebabkan
remaja mengikuti arus mode tersebut. Kecenderungan mengikuti mode
mempunyai prediksi kuat terhadap kepercayaan diri pada remaja
(Kusumaningtyas, 2009). Para remaja juga mempunyai tingkat konsumsi yang
sangat tinggi dikarenakan para remaja sangat mudah melakukan pembelian
untuk produk – produk yang kurang dibutuhkan untuk mengikuti tren fesyen,
hal ini dapat menjadi gaya hidup bagi remaja (Tjahjono, 2013).

Soebandi mengatakan bahwa (2011 : 297) gaya hidup tercermin dari


“gaya hidup iklan” yang bermula dari “iklan gaya hidup” yang diiklankan
media. Yang dimaksud dengan “gaya hidup iklan” adalah masyarakat yang
mengikuti suatu tren dengan melihat iklan yang ditampilkan. Sedangkan
“iklan gaya hidup’’ adalah medianya, seperti gaya hidup masyarakat tertentu
diiklankan agar masyarakat lainnya mengikuti gaya hidup tersebut. Saat ini
kita dapat dengan mudah menemukan informasi tentang fesyen melalui
internet. Penggunaan media internet berkembang dengan cepat sejak tahun
2006 dan bagian terpenting dalam bidang ekonomi karena telah memenuhi
kebutuhan manusia (Fitria, 2015).

Media sosial merupakan suatu media internet yang hampir semua


kalangan menggunakannya. Media sosial selain membantu berhubungan

1
dengan teman dapat juga dimanfaatkan untuk penyampaian informasi baru
dan dapat dimanfaatkan dalam dunia bisnis. Salah satu media sosial yang
sering dikunjungi oleh sebagian remaja adalah instagram. Media sosial
instagram kini telah menjadi alternatif di dunia pemasaran (Dyah, 2014).
Salah satu variabel yang ditemukan berhubungan dengan gaya hidup adalah
iklan di instagram.

Instagram merupakan salah satu aplikasi yang ada di smartphone yang


biasanya digunakan untuk mengunggah foto (Khairunnisa, 2014). Media
sosial instagram dipilih karena instagram banyak diminati oleh semua
kalangan terutama remaja dan mahasiswa (Andini et al, 2014). Instagram
merupakan aplikasi yang mempunyai follower dan mereka sering mengikuti
atau melihat apa saja yang akun itu unggah dalam instagram. Dengan
instagram pemasar dapat mempromosikan produknya ke konsumen dengan
iklan pada instagram. Periklanan adalah salah satu bentuk komunikasi untuk
memenuhi fungsi pemasaran (Sari, 2015). Periklanan merupakan strategi
pemasaran dengan tujuan mencetak keuntungan dan harus bisa membujuk
khalayak agar berperilaku sedemikian rupa (Qomalludin, 2010: 18).

Menurut Pratiwi (2015) iklan di instagram dengan menggunakan


endoser yang menarik dengan gaya berbusana yang trendi akan membuat
konsumen tertarik pada produk yang digunakan oleh endoser tersebut. Tidak
jarang juga iklan di instagram menggunakan endoser selebritis karena barang
yang dipakai oleh selebritis seperti tas, aksesoris, sepatu dan pakaian yang
terlihat fashionable dapat menjadi tren fesyen (Lubiyana, 2013). Dalam hal
ini dapat membuat konsumen khususnya wanita melakukan pembelian secara
tidak terencana karena mereka membeli bukan karena dibutuhkan melainkan
mereka membeli karena ingin mengikuti mode. Iklan - iklan fesyen yang ada
di instagram seperti pakaian wanita dapat mempengaruhi wanita dengan cepat
untuk membeli produk tersebut dikarenakan pada iklan di instagram tersebut
dilengkapi oleh testimonial konsumen yang sudah membeli produknya.

2
Keputusan pembelian merupakan suatu pemahaman konsumen tentang
kebutuhan dan keinginan pada suatu produk dengan mencari informasi dan
menilai dari segala sumber yang ada dan menetapkan tujuan pembelian serta
mengidentifikasi alternatif sehingga dalam pengambil keputusan membeli
disertai dengan perilaku setelah melakukan pembelian (Swastha dan Irawan ,
2008:105-112). Wanita biasanya dalam membeli pakaian melihat atau
mengikuti tren fesyen yang sedang berkembang termasuk wanita generasi Y.

Generasi Y adalah orang-orang yang lahir antara tahun 1977-1994.


Mereka merupakan kelompok remaja yang mengkonsumsi bagian yang
terbesar dari pendapatan keluarga dan mereka mempunyai jumlah yang
sangat banyak yaitu sekitar 1 milyar remaja (Herlina, 2007). Menurut hasil
pra-survey yang dilakukan peneliti dengan 30 responden menunjukkan hasil
yaitu seorang wanita yang berusia 20-23 tahun sering melakukan pembelian
melalui instagram dengan melakukan pembelian maksimal 5 kali dalam
setahun. Dengan melihat latar belakang yang ada maka peneliti ingin
menganalisis pengaruh gaya hidup terhadap keputusan pembelian fesyen
wanita generasi Y dengan iklan di instagram sebagai variabel moderasi.

Penelitian ini merupakan modifikasi dari penelitian Yuliana (2009),


dimana dalam penelitian ini penulis mengambil variabel yang telah diteliti
yaitu gaya hidup dan keputusan pembelian. Modifikasi dilakukan dengan
menambahkan variabel iklan sebagai variabel moderasi.Menurut penelitian
Wijayanti dan Seminari (2013) yang meneliti tentang gaya hidup terhadap
perilaku pembelian Handphone Blackberry dengan merek sebagai moderasi,
menunjukkan bahwa gaya hidup berpengaruh positif terhadap perilaku
pembelian dimoderasi oleh merek. Berdasarkan pemaparan diatas maka
penelitian ini menghubungkan antara gaya hidup dan iklan di instagram
dikaitkan pengaruhnya terhadap keputusan pembelian, dan melihat pengaruh
iklan di instagram sebagai variabel moderasi. Tujuan penulis memodifikasi
penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh gaya hidup terhadap

3
keputusan pembelian dan mengetahui apakah variabel iklan dapat
memperkuat atau memperlemah keputusan pembelian.

Persoalan Penelitian
Adapun persoalan penelitian yang akan dijawab dalam penelitian ini
adalah:

1. Apakah terdapat pengaruh antara gaya hidup terhadap keputusan


pembelian?

2. Apakah iklan di instagram memoderasi pengaruh gaya hidup terhadap


keputusan pembelian fesyen wanita generasi Y?

Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk :

1. Menjelaskan pengaruh gaya hidup terhadap keputusan pembelian.


2. Menjelaskan bagaimana iklan di instagram memoderasi pengaruh gaya
hidup terhadap keputusan pembelian fesyen wanita generasi Y.

Manfaat Penelitian

1. Bagi penulis
Sebagai sarana untuk mengukur kemampuan dan menambah pengetahuan dan
wawasan yang ada pada penulis.
2. Bagi pihak lain
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan bagi para
pembaca dan dapat digunakan sebagai bahan penelitian selanjutnya.

4
LANDASAN TEORI

Gaya Hidup

Gaya hidup merupakan suatu gambaran seberapa besar nilai moral


orang tersebut dalam masyarakat di sekitarnya dan suatu gambaran setiap
orang yang mengenakannya (Kaparang, 2013). Menurut Yuliana (2009) gaya
hidup adalah kombinasi dan totalitas kebiasaaan, pilihan serta objek- objek
yang menjadi pendukungnya, dalam pelaksanaannya dilandasi dengan sistem
nilai tertentu. Hawkins (2007) menyatakan gaya hidup merupakan dasar
motivasi yang mempengaruhi sikap dan kebutuhan individu, yang pada
akhirnya mempengaruhi pembelian dan aktivitas yang digunakan oleh
individu. Gaya hidup bersifat dinamis dan secara konstan mengalami
perubahan.
Faktor – faktor yang mempengaruhi perkembangan gaya hidup salah
satunya adalah penilaian pada suatu produk yang ditentukan pada nilai –
nilai dan pola pikir yang sedang berkembang di masyarakat. Hal ini dapat
menyebar ke masyarakat – masyarakat lainnya melalui media sosial (Ibrahim,
2007).
Pengukuran mengenai gaya hidup dapat dilakukan dengan psikografik
(psychographic). Psikografik merupakan alat untuk mengukur gaya hidup
yang dapat memberikan pengukuran secara kuantitaf dan bisa juga dipakai
untuk menganalisis data yang sangat besar. Psikografik sering diartikan
sebagai pengukuran AIO (activity, interest, opinion). AIO mengacu pada
pengukuran pada kegiatan, minat, dan opini (Sumarwan, 2002 : 58).

Iklan di Instagram
Iklan (advertising) berasal dari bahasa Yunani yang artinya adalah
'menggiring orang pada gagasan. Menurut Bearden dan Ingram (2007:393)
iklan merupakan suatu elemen komunikasi pemasaran yang persuasif,

5
nonpersonal, dibayar oleh sponsor dan disebarkan melalui saluran komunikasi
massa untuk mempromosikan barang atau jasa.
Para pengiklan biasanya memilih sarana dan media yang
karakteristiknya paling sesuai dengan merek yang ingin diiklankan dalam
menjangkau khalayak sasaran dan menyampaikan pesan yang dimaksud (Lee
& Johson, 2004). Jika pesan – pesan yang efektif penting disampaikan dengan
sukses oleh periklanan, menjadi tidak berarti apa – apa jika pesan yang di
sampaikan media periklanan tersebut tidak mampu mencapai sasaran
khalayak yang dimaksud (Shimp, 2003).

Instagram merupakan sebuah media yang dapat mempermudah remaja


untuk mencari suatu informasi dan juga dapat membuat remaja
mengkonsumsi suatu hal yang besar (Khairunnisa, 2014). Instagram adalah
sebuah aplikasi yang terdapat pada IOS dan perangkat mobile
Android yang penggunanya untuk berbagi foto. Pengguna juga dapat
mengomentari, berbagi foto yang diambil oleh orang lain. Instagram telah
bekerja sama dengan baik dengan facebook (diakusisi oleh facebook pada
tahun 2012).

Instagram dilihat dari banyak brand lebih menarik daripada facebook.


Menurut riset, bahwa apapun brand yang mereka posting di instagram akan
terlihat di feed para followers-nya, sedangkan pada facebook tidak. Dilihat
dari laporan tersebut menjelaskan cara brand membangun followers mereka
di instagram, yang kini mencapai 300 juta pengguna per bulan. Alasan lainnya
instagram lebih digemari karena menarik lebih banyak pengguna berusia
muda dibandingkan Facebook (Sekar, 2015). Sejak Oktober 2013, instagram
mulai membuka iklan foto di layanan mereka. Setiap konten iklan akan
menampilkan keterangan “Sponsored” di sisi kanan layar (Panji, 2013).

6
Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian merupakan suatu proses pengintegrasian yang
mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku
alternatif, dan memilih salah satu diantaranya (Setiadi, 2003 : 415). Hasil dari
proses pengintegrasian ini adalah suatu pilihan yang disajikan secara kognitif
sebagai keinginan berperilaku.
Keputusan pembelian merupakan pemahaman konsumen tentang
keinginan dan kebutuhan pada suatu produk dinilai dari sumber-sumber yang
ada dengan menetapkan tujuan pembelian serta mengidentifikasi alternatif
sehingga pengambil keputusan untuk membeli yang disertai dengan
perilaku setelah melakukan pembelian (Swastha dan Irawan, 2008 : 118).
Terdapat lima tahap model tingkat proses keputusan pembelian
konsumen yaitu : pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi
alternatif, keputusan pembelian dan perilaku pascapembelian (Peter dan
James, 2004 : 48). Menurut Kotler (2005 : 220) ada lima peran yang
dimainkan dalam keputusa pembelian yaitu :
1. Pencetus : orang yang pertama kali mengusulkan gagasan untuk membeli
produk atau jasa.
2. Pemberi pengaruh : orang yang pandangannya atau sarannya mempengaruhi
keputusan.
3. Pengambil keputusan : orang yang mengambil keputusan mengenai setiap
komponen keputusan pembelian – apakah membeli, tidak membeli,
bagaimana cara membeli, dan dimana akan membeli.
4. Pembeli : orang yang akan melakukan pembelian sesungguhnya.
5. Pemakai : seseorang yang mengkonsumsi produk atau jasa tertentu.

Kaitan Antar Konsep

Hubungan antara gaya hidup dengan keputusan pembelian


Gaya hidup seseorang berpengaruh pada perilaku, kebutuhannya dan
perilaku pembeliannya. Hal ini akan menentukan banyak dari keputusan
pembelian konsumen yang akan berputar kembali pada gaya hidup konsumen

7
dikarenakan seseorang memandang gaya hidup sebagai pusat dari proses
konsumsi (Fatmanovita, 2006). Gaya hidup berpengaruh pada perubahan
kebiasaan dan perilaku pembelian konsumen. Analisis gaya hidup dapat
bermanfaat bagi pemasar untuk mengetahui area spesifik dari kehidupan
konsumen, seperti perilaku diluar rumah. Konsumen terkadang tidak secara
jelas mengetahui peranan gaya hidup dalam keputusan pembeliannya. Namun
gaya hidup secara berkala menyediakan motivasi dasar dan panduan untuk
pembelian tapi tidak secara langsung.
Ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan
konsumen saat membeli antara lain sumber daya konsumen, motivasi dan
keterlibatan, pengetahuan, sikap dan kepribadian serta gaya hidup dan
demografi (Engel et al : 1995). Oleh karena itu konsumen dalam memilih
suatu produk akan memilih berdasarkan pada apa yang paling mereka
butuhkan dan apa yang paling sesuai dengan dirinya yang salah satunya
adalah gaya hidup. Gaya hidup seseorang berpengaruh pada perilaku,
kebutuhannya dan perilaku pembeliannya (Fatmanovita, 2006). Hasil
penelitian dan pembahasan Yuliana (2009) mengatakan bahwa faktor gaya
hidup mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian.
H1 : Gaya hidup berpengaruh terhadap keputusan pembelian.

Hubungan antara gaya hidup dan keputusan pembelian yang dimoderasi


oleh iklan di instagram
Menurut yuan et al (1998) berbagai media dalam periklanan dapat digunakan
sebagai strategi dalam memengaruhi keputusan pembelian. Strategi tersebut
mencakup peran media periklanan sebagai pengingat, pemberi kesan atau
bahkan pemberi pengaruh yang cukup signifikan dalam keputusan pembelian.
Salah satu variabel yang dapat berhubungan langsung dengan keputusan
pembelian adalah iklan di instagram. Iklan di instagram yang tidak menarik dan
tidak dilengkapi dengan testimonial customers dapat mempengaruhi gaya hidup
seseorang untuk tidak membeli produk yang diiklankan. Sebaliknya, Iklan di
instagram yang menarik serta dilengkapi dengan testimonial customers dapat

8
mempengaruhi gaya hidup seseorang untuk membeli terus – menerus produk yang
diiklankan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa iklan di instagram bisa
memperkuat atau memperlemah hubungan antara gaya hidup, dan keputusan
pembelian. Oleh karena itu penelitian ini menggunakan iklan di instagram sebagai
variabel moderasi untuk mengetahui pengaruhnya memperkuat atau
memperlemah hubungan antara gaya hidup dan keputusan pembelian.
H2 : Iklan di instagram memoderasi pengaruh gaya hidup terhadap keputusan
pembelian.

Model Penelitian

H1
Gaya hidup Keputusan pembelian

H2

Iklan

Gambar 1. Model Penelitian


Sumber : Yuliana (2009)

METODE PENELITIAN
Metode penelitian menunjuk pada cara dan prosedur yang
digunakan untuk mengumpulkan serta menganalisis data (Supramono &
Haryanto, 2005). Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan
menggunakan desain penelitian survei, yaitu penelitian yang mengambil
sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuisioner sebagai alat
pengumpul data pokok (Singarimbun & Effendi, 1995).

9
Populasi dan Sampel
Populasi yang ada dalam penelitian ini adalah wanita yang lahir pada
tahun 1977 – 1994 dan berada di Salatiga. Metode pengambilan sampel yang
digunakan penulis dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Purposive
sampling yaitu metode yang dilakukan dengan menentukan siapa yang
termasuk anggota sampel penelitiannya dan seseorang peneliti harus
mengetahui benar – benar bahwa responden yang dipilihnya dapat
memberikan informasi yang diinginkan seseuai dengan permasalahan
penelitian (Singarimbun & Effendi 1995). Jumlah sampel yang akan diambil
sebanyak 200 responden. Pada penelitian ini, kriteria yang digunakan yaitu
seorang wanita yang sering membeli pakaian yang mengikuti tren fashion
dengan batasan tiga kali membeli pakaian dalam sebulan dan berada di
Salatiga serta lahir pada tahun 1977 – 1994 dan memiliki akun instagram.

Jenis Data dan Teknik Pengumpulan Data


Penelitian ini akan dilakukan dengan menggunakan data primer.
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari obyek yang
diteliti. Data dalam penelitian ini akan diambil dengan menggunakan
kuisioner yaitu teknik pengumpulan data dengan mengirim daftar
pertanyaan untuk diisi oleh responden yang telah ditentukan oleh
peneliti. Responden yang dipakai dalam penelitian ini sebanyak 200
responden. Pemilihan responden ini didasarkan pada kriteria-kriteria yang
telah peneliti tentukan sebelumnya.

Teknik Analisis
Teknik analisis dalam penelitian ini mencakup beberapa tahapan uji.
Pertama adalah melakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap variabel
penelitian. Pengujian validitas menggunakan teknik corrected item total
correlation sedangkan pengujian reliabilitas menggunakan teknik Cronbach
alpha. Kedua adalah melakukan uji hipotesis, dimana dalam penelitian ini
digunakan analisis regresi sederhana dan analisis regresi moderasi.

10
Analisis regresi sederhana digunakan pada pengujian hipotesis 1 untuk
mengetahui pengaruh gaya hidup terhadap keputusan pembelian produk
fesyen wanita generasi Y. Sementara itu, pada pengujian hipotesis 2 untuk
mengetahui pengaruh gaya hidup terhadap keputusan pembelian produk
fesyen wanita generasi Y dengan iklan di instagram sebagai variabel moderasi
maka digunakan analisis regresi moderasi. Menurut Ghozali (2006) bahwa
ada tiga model uji regresi moderasi yaitu uji interaksi, uji selisih nilai absolut
dan uji residual. Dalam penelitian ini, analisis regresi moderasi menggunakan
uji residual karena baik uji interaksi maupun uji selisih nilai absolut
mempunyai kecenderungan akan terjadi multikolinearitas yang tinggi antar
variabel bebas dan hal ini tentu saja menyalahi asumsi klasik dalam regresi
(Ghozali, 2006). Ada dua persamaan regresi yang dilakukan dalam analisis
regresi moderasi dengan metode uji residual yaitu:
II = 0 + 1 GH + e .................................... (1)
 e  = 0 + 1 KP ........................................... (2)

Pengukuran Variabel
Variabel dalam penelitian ini meliputi gaya hidup, iklan di instagram
dan keputusan pembelian pakaian wanita generasi Y. Adapun pengukuran
variabel penelitian ditampilkan dalam Tabel 1 berikut ini :

Tabel 1. Pengukuran Variabel


Variabel Definisi Definisi Operasional Sumber
Konseptual
Gaya hidup Pola hidup a. Mengikuti Yuliana
seseorang di dunia perkembangan tren (2009) dengan
yang dilihat dari fesyen. penyesuaian
aktifitas, minat dan b. Mengikuti pilihan
opininya (Kotler, banyak orang yang
2005) saat ini tren.
c. Melakukan pembelian
pakaian sesuai tren

11
Variabel Definisi Definisi Operasional Sumber
Konseptual
fesyen yang
berkembang.
d. Beranggapan jika
tidak mengikuti
perkembangan tren
fesyen berarti
ketinggalan jaman.
e. Melakukan pembelian
berdasarkan keinginan
bukan karena
kebutuhan.
f. Tidak memperhatikan
harga produk saat
membeli melainkan
mengikuti tren fesyen
yang sedang
berkembang.
g. Melakukan pembelian
karena ingin diakui di
lingkungan sosial.
h. Melakukan pembelian
karena iklan yang
ditampilkan menarik.
i. Melakukan pembelian
karena produk yang
sedang tren dijual
dengan stok terbatas.
j. Melakukan pembelian
dikarenakan ingin
terlihat berbeda dari
orang sekitarnya dan
menjadi trendcetter.
k. Melakukan pembelian
karena variasi warna
produk fesyen tersebut

12
Variabel Definisi Definisi Operasional Sumber
Konseptual
menarik.

l. Melakukan pembelian
dikarenakan ingin
mengoleksi produk
fesyen tersebut.
Iklan Mempengaruhi a. Tertarik pada gambar Bachriansyah
konsumen dalam yang ditampilkan. (2011) dengan
bentuk gambar, b. Tertarik pada harga penyesuaian
suara, tulisan atau yang dicantumkan
kombinasi dari pada iklan tersebut.
semuanya yang c. Melakukan pembelian
diarahkan kepada karena tulisan yang
masyarakat luas atau ditampilkan pada iklan
secara tidak tersebut.
langsung d. Melakukan pembelian
(Nitisemito, 2003) karena video yang
ditampilkan pada iklan
tersebut
e. Melakukan pembelian
karena testimonial
konsumen yang sudah
membeli produk
tersebut.
Keputusan Proses a. Sering melakukan Yuliana
pembelian pengintegrasian pembelian. (2009) dengan
yang b. Melakukan pembelian penyesuaian.
mengkombinasikan karena merek produk
pengetahuan untuk tersebut sudah
mengevaluasi dua terkenal.
atau lebih perilaku c. Melakukan
alternatif, dan pembeliaan karena
memilih salah satu faktor kebiasaan.
diantaranya (Setiadi, d. Membandingkan
2003) harga produk yang

13
Variabel Definisi Definisi Operasional Sumber
Konseptual
satu dan yang lainnya.
e. Melakukan pembelian
dikarenakan
kebutuhan.
f. Melakukan pembelian
karena mencari
informasi tentang
produk yang akan
dibeli terlebih dahulu.
g. Melakukan pembelian
karena kepuasaan akan
produk sebelumnya.
h. Melakukan pembelian
dikarenakan pelayanan
yang baik.
i. Melakukan pembelian
dikarenakan mudah
dalam pembayaran
atau transaksi.
j. Melakukan pembelian
dikarenakan pengaruh
teman.

Hasil dan Pembahasan


Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas Pretest Kuesioner Penelitian
Sebanyak 30 orang responden dipilih untuk pretest kuesioner
penelitian guna mengetahui validitas dan reliabilitas masing-masing variabel.
Hasil pengujian validitas pada variabel gaya hidup menunjukkan bahwa
indikator-indikator empirik variabel gaya hidup mempunyai nilai corrected
item total correlation atau nilai r hitung berkisar antara 0,435 s/d 0,736 dan
semuanya > r tabel sebesar 0,306 pada tingkat signifikansi 0,05 (Ghozali,
2005). Sementara itu pada pengujian reliabilitas menunjukkan bahwa
variabel gaya hidup dinyatakan reliabel karena mempunyai nilai Cronbach

14
alpha 0,904 > 0,60 mengacu pada Ghozali (2005). Hasil lengkap pengujian
validitas dan reliabilitas pretest variabel gaya hidup disajikan pada bagian
lampiran.
Hasil pengujian validitas pada variabel iklan di instagram
menunjukkan bahwa indikator-indikator empirik variabel iklan di instagram
mempunyai nilai corrected item total correlation atau nilai r hitung berkisar
antara 0,424 s/d 0,552 dan semuanya > r tabel sebesar 0,306 pada tingkat
signifikansi 0,05 (Ghozali, 2005). Sementara itu pada pengujian reliabilitas
menunjukkan bahwa variabel iklan di instagram dinyatakan reliabel karena
mempunyai nilai Cronbach alpha 0,686 > 0,60 mengacu pada Ghozali
(2005). Hasil lengkap pengujian validitas dan reliabilitas pretest variabel
iklan di instagram disajikan pada bagian lampiran.
Hasil pengujian validitas pada variabel keputusan pembelian
menunjukkan bahwa indikator-indikator empirik variabel keputusan
pembelian mempunyai nilai corrected item total correlation atau nilai r hitung
berkisar antara 0,096 s/d 0,745 dan ternyata ada satu indikator empirik yaitu
KP6 mempunyai nilai r hitung 0,096 < r tabel sebesar 0,306 pada tingkat
signifikansi 0,05 (Ghozali, 2005). Sehingga indikator empirik KP6 tersebut
dinyatakan tidak valid, dan selanjutnya pengujian validitas dilakukan kembali
tanpa mengikutsertakan KP6. Hasilnya menunjukkan bahwa nilai corrected
item total correlation atau nilai r hitung berkisar antara 0,334 s/d 0,749 dan
semuanya > r tabel sebesar 0,306 pada tingkat signifikansi 0,05 (Ghozali,
2005). Sementara itu pada pengujian reliabilitas menunjukkan bahwa
variabel keputusan pembelian dinyatakan reliabel karena mempunyai nilai
Cronbach alpha 0,824 > 0,60 mengacu pada Ghozali (2005). Hasil lengkap
pengujian validitas dan reliabilitas pretest variabel keputusan pembelian
disajikan pada bagian lampiran.

Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Penelitian Aktual


Kuesioner aktual diberikan kepada 200 orang responden. Masing-
masing variabel penelitian dalam kuesioner aktual diuji validitas dan

15
reliabilitasnya Hasil pengujian validitas pada variabel gaya hidup
menunjukkan bahwa indikator-indikator empirik variabel gaya hidup
mempunyai nilai corrected item total correlation atau nilai r hitung berkisar
antara 0,270 s/d 0,538 dan semuanya > r tabel sebesar 0,117 pada tingkat
signifikansi 0,05 (Ghozali, 2005). Dengan demikian maka dapat disimpulkan
bahwa semua indikator empirik dari variabel gaya hidup dinyatakan valid.
Sementara itu pada pengujian reliabilitas menunjukkan bahwa variabel gaya
hidup dinyatakan reliabel karena mempunyai nilai Cronbach alpha 0,778 >
0,60 mengacu pada Ghozali (2005). Hasil lengkap pengujian validitas dan
reliabilitas variabel gaya hidup pada penelitian aktual disajikan pada bagian
lampiran.
Hasil pengujian validitas pada variabel iklan di instagram
menunjukkan bahwa indikator-indikator empirik variabel iklan di instagram
mempunyai nilai corrected item total correlation atau nilai r hitung berkisar
antara 0,284 s/d 0,575 dan semuanya > r tabel sebesar 0,117 pada tingkat
signifikansi 0,05 (Ghozali, 2005). Dengan demikian maka dapat disimpulkan
bahwa semua indikator empirik dari variabel iklan di instagram dinyatakan
valid. Sementara itu pada pengujian reliabilitas menunjukkan bahwa variabel
iklan di instagram dinyatakan reliabel karena mempunyai nilai Cronbach
alpha 0,682 > 0,60 mengacu pada Ghozali (2005). Hasil lengkap pengujian
validitas dan reliabilitas variabel iklan di instagram pada penelitian aktual
disajikan pada bagian lampiran.
Hasil pengujian validitas pada variabel keputusan pembelian
menunjukkan bahwa indikator-indikator empirik variabel keputusan
pembelian mempunyai nilai corrected item total correlation atau nilai r hitung
berkisar antara 0,270 s/d 0,518 dan semuanya > r tabel sebesar 0,117 pada
tingkat signifikansi 0,05 (Ghozali, 2005). Dengan demikian maka dapat
disimpulkan bahwa semua indikator empirik dari variabel keputusan
pembelian dinyatakan valid. Sementara itu pada pengujian reliabilitas
menunjukkan bahwa variabel keputusan pembelian dinyatakan reliabel karena
mempunyai nilai Cronbach alpha 0,718 > 0,60 mengacu pada Ghozali

16
(2005). Hasil lengkap pengujian validitas dan reliabilitas variabel keputusan
pembelian pada penelitian aktual disajikan pada bagian lampiran.

Karakteristik Responden
Karakteristik responden yang dipaparkan berikut ini mencakup
karakteristik responden berdasarkan umur, fakultas, produk yang dibeli serta
frekuensi pembelian. Adapun karakteristik responden tersebut ditampilkan
dalam tabel 2 berikut ini.
Tabel 2. Karakteristik Responden
Karakteristik Kategori Jumlah %
Umur < 20 tahun 61 30,5
20 – 25 tahun 135 67,5
> 25 tahun 4 2,0
Total 200 100,0
Fakultas Ekonomika & Bisnis 130 65,0
Psikologi 19 9,5
Keguruan & IP 13 6,5
Teknik Informatika 10 5,0
Fiskom 7 3,5
Hukum 4 2,0
Pertanian & Bisnis 4 2,0
Bahasa & Sastra 2 1,0
Ilmu Kesehatan 2 1,0
Biologi 2 1,0
Seni Pertunjukan 2 1,0
FTEK 2 1,0
Theologi 1 0,5
Sains & Matematika 1 0,5
Magister 1 0,5
Total 200 100,0
Frekuensi < 10 kali 174 87,0
Pembelian 10 – 20 kali 22 11,0
>20 kali 4 2,0
Total 200 100,0
Sumber: Data Primer, 2015

17
Tabel 3. Cross-Tab umur dengan produk yang dibeli.

produk jam
pakai sepa tang kosme Akseso
Umur an tas tu an tik ris
<20 40 15 17 5 8 11
20-25 85 47 42 9 14 19
>25 4 1 1 0 1 1

Sumber: Data Primer, 2015

Dilihat dari usianya tampak bahwa ada sebanyak 30,5% berusia < 20
tahun, sebanyak 67,5% berusia 20-25 tahun dan ada sebanyak 2% berusia >
25 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden masih tergolong
muda usianya dimana kecenderungan para wanita muda banyak yang suka
mengikuti trend fashion. Dilihat dari fakultasnya, tampak bahwa mayoritas
responden berasal dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis yaitu sebanyak 65%,
dari Fakultas Psikologi sebanyak 9,5%, dari FKIP sebanyak 6,5%, dari
Fakultas Teknik Informatika sebanyak 5%, serta sejumlah responden lainnya
dari beberapa fakultas selain yang disebutkan di atas seperti Fiskom, Fakultas
Hukum, Fakultas Pertanian dan Bisnsi, Fakultas Bahasa dan Sastra, Fakultas
Ilmu Kesehatan, Fakultas Biologi, Fakultas Seni Pertunjukan FTEK, Fakultas
Theologi, Fakultas Sains dan Matematika serta Magister.
Produk-produk fesyen yang dibeli oleh responden wanita generasi Y
cukup beragam. Adapun jenis produk yang paling banyak dibeli adalah
pakaian yaitu sebanyak 60%. Selain pakaian, adapun produk-produk yang
biasa dibeli responden adalah tas, sepatu, asesoris, kosmetik serta jam tangan
yaitu sebanyak 40%. Instagram tampaknya tidak asing bagi para responden,
banyak diantara responden yang seringkali melakukan pembelian produk
fesyen melalui instagram. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa
sebanyak 87% pernah <10 kali melakukan pembelian produk fesyen melalui
instagram, sebanyak 11% melakukan pembelian produk fesyen melalui
instagram sebanyak 10-20 kali bahkan ada sebanyak 2% telah >20 kali
melakukan pembelian produk fesyen melalui instagram.

18
Hasil Analisis Regresi Sederhana
Hasil analisis regresi sederhana untuk mengetahui pengaruh gaya
hidup terhadap keputusan pembelian produk fesyen pada wanita generasi Y
ditampilkan pada Tabel 4 berikut ini.
Tabel 4. Hasil Analisis Regresi Sederhana
a
Coefficients

Standardize
d
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta T Sig.

1 (Constan
22.097 1.554 14.224 .000
t)

GH .263 .045 .386 5.881 .000

a. Dependent Variable: KP

Berdasarkan hasil analisis regresi sederhana menunjukkan bahwa nilai t


hitung sebesar 5,5881 dengan angka signifikan 0,000 yang lebih kecil dari
0,05. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh gaya hidup
terhadap keputusan pembelian produk fesyen pada wanita generasi Y.
Hasil Analisis Regresi Moderasi
Hasil analisis regresi moderasi dengan menggunakan metode uji
residual telah dilakukan dengan bantuan program SPSS. Terdapat dua model
persamaan regresi dalam analisis regresi moderasi pada penelitian ini. Adapun
ringkasan hasil analisis regresi moderasi untuk persamaan (1) ditampilkan
pada Tabel 5 berikut ini.

19
Tabel 5.Hasil Analisis Regresi Moderasi Persamaan (1)
a
Coefficients

Standardize
d
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta T Sig.

1 (Constan
10.326 1.090 9.476 .000
t)

GH .174 .031 .367 5.557 .000

a. Dependent Variable: II

Regresi moderasi persamaan (1) di atas digunakan untuk mendapatkan data


nilai residual yang akan diabsolutkan untuk selanjutnya digunakan dalam
menganalisis model regresi moderasi pada persamaan (2) .
Sementara itu ringkasan hasil analisis regresi moderasi untuk persamaan (2)
ditampilkan pada Tabel 6. berikut ini.
Tabel 6. Hasil Analisis Regresi Moderasi Persamaan (2)
a
Coefficients

Standardize
d
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constan
3.063 .902 3.396 .001
t)

KP -.032 .029 -.079 -1.111 .268

a. Dependent Variable: absres

Regresi moderasi persamaan (2) digunakan untuk melihat ada tidaknya efek
moderasi dari variabel iklan di instagram atas pengaruh gaya hidup terhadap
keputusan pembelian produk fesyen pada wanita generasi Y. Fokus dari
pengujian efek moderasi dengan menggunakan uji residual adalah melihat
ketidakcocokan (lack of fit) yang dihasilkan dari deviasi hubungan linear antar
variabel independen. Lack of fit ditunjukkan oleh nilai residual dalam model
regresi. Dalam hal ini, terjadi kecocokan jika antara gaya hidup dan iklan di

20
instagram tinggi maka keputusan pembelian juga akan tinggi. Sebaliknya
terjadi ketidakcocokan (lack of fit) jika antara gaya hidup dan iklan di
instagram tinggi maka keputusan pembelian akan rendah. Hasil analisisnya
menunjukkan bahwa nilai t hitung sebesar -1,111 dengan angka signifikan
0,268 yang lebih besar dari 0,05.

Pembahasan
Pengaruh Gaya Hidup terhadap Keputusan Pembelian Fesyen Wanita
Generasi Y
Berdasarkan hasil analisis regresi seperti ditunjukkan pada Tabel 3
terlihat bahwa ada pengaruh dari gaya hidup terhadap keputusan pembelian
fesyen wanita generasi Y dimana nilai t hitung sebesar 5,881 dengan angka
signifikan 0,000 yang lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian hipotesis
bahwa ada pengaruh langsung dari gaya hidup terhadap keputusan pembelian
fesyen wanita generasi Y dapat diterima. Penelitian ini sejalan dengan
penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Rianto (2014) dimana gaya hidup
berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk Peter Says Denim di kota
Malang. Demikain halnya temuan penelitian Wisudawati (2014) dimana gaya
hidup (lifestyle) berpengaruh signifikan terhadap keputusan wanita karir di
Kota Bengkulu dalam membeli Tas Hermes tiruan.
Fesyen pada masa ini sudah sangat jauh berbeda fungsinya dengan
masa lampau. Bila pada masa lampau fesyen mungkin hanya berfungsi
sebagai pelindung tubuh dari terik matahari dan cuaca, maka pada saat ini
fesyen juga berfungsi sebagai gaya hidup atau biasa disebut lifestyle.
Berdasarkan hasil penelitian, tampak bahwa gaya hidup rata-rata responden
tergolong cukup tinggi. Hal ini terlihat dari rata-rata responden setuju bahwa
pada saat mereka membeli sebuah produk maka mereka akan menyesuaikan
dengan tren fesyen yang sedang berkembang, dengan nilai rata-rata skor 3,41.
Selain itu, rata-rata responden menyatakan bahwa mereka membeli sebuah
produk fesyen karena variasi warna pada produk fesyen tersebut menarik,
dengan nilai rata-rata skor 3,51. Hal ini menunjukkan bahwa responden

21
selalu mengikuti trend fesyen sebagai cerminan dari gaya hidupnya, sehingga
hal tersebutlah yang mendorong mereka untuk membeli produk-produk
fesyen yang sedang trend.
Tak dapat dipungkiri, fesyen telah mengakarkan pengaruhnya dengan
kuat pada kehidupan manusia modern. Fesyen juga mengekspresikan suatu
identitas atau gaya hidup setiap individu yang mana dari individu yang
mengikuti fesyen atau fashionable secara tidak langsung akan
menunjukkan dirinya sebagai individu dengan gaya hidup modern dan selalu
mengikuti tren yang ada (http://funzoneindonesia.com). Hal ini yang
selanjutnya akan mendorong individu tersebut untuk memutuskan membeli
produk-produk fesyen terbaru. Seperti dikemukakan Ruhjatini et al (2015)
bahwa gaya hidup bisa menjadi faktor utama atas pembelian suatu
produk,terutama produk yang memiliki nilai prestise.

Pengaruh Gaya Hidup terhadap Keputusan Pembelian Fesyen Wanita


Generasi Y dengan Iklan Instagram sebagai Variabel Moderasi
Berdasarkan hasil analisis regresi pada persamaan (2) seperti
ditunjukkan pada Tabel 5 terlihat bahwa iklan di instagram tidak memoderasi
pengaruh gaya hidup terhadap keputusan pembelian fesyen wanita generasi Y
dimana nilai t hitung sebesar -1,111 dengan angka signifikan 0,268 yang
lebih besar dari 0,05. Dengan demikian hipotesis bahwa iklan di instagram
memoderasi pengaruh gaya hidup terhadap keputusan pembelian fesyen
wanita generasi Y tidak dapat diterima (ditolak).
Tidak adanya peran variabel iklan di instagram sebagai variabel
moderasi menunjukkan bahwa iklan di instagram tidak berperan penting bagi
konsumen dalam hal ini wanita generasi Y untuk membeli produk fesyen.
Hal ini didukung dari hasil penelitian ini dimana jumlah responden yang
memutuskan membeli produk fesyen melalui instagram >20 kali hanya
sebanyak 4 orang saja. Jumlah tersebut jauh lebih sedikit bila dibandingkan
sebanyak 174 orang responden yang pernah <10 kali melakukan pembelian
produk fesyen melalui instagram. Dengan demikian, keputusan pembelian

22
produk fesyen tidak sepenuhnya karena konsumen melihat iklan di instagram
sebelumnya.
Sesungguhnya iklan di instagram menurut penilaian responden
tergolong menarik. Seperti misalnya, rata-rata responden setuju bila dikatakan
bahwa mereka tertarik pada gambar produk yang ditambilkan dalam iklan di
instagram, dengan nilai rata-rata skor sebesar 3,50. Rata-rata responden juga
setuju bahwa mereka melihat testimonial konsumen pada iklan di instagram,
dengan nilai rata-rata skor 3,72. Sementara itu terkait dengan tulisan dan
video yang ditampilkan dalam iklan di instagram, ternyata rata-rata responden
bersikap netral dengan nilai rata-rata skornya 2,77 dan 2,86 yang berarti
bukan karena tulisan dan video yang menarik sehingga membuat mereka
membeli produk tersebut.
Meskipun tergolong menarik dan up to date, namun instagram dapat
saja masih kalah efektif bila dibandingkan dengan media promosi lainnya
dalam mendorong pembelian produk oleh konsumen, misalnya promosi
langsung di tempat-tempat penjualan produk fesyen. Adapun alasan mengapa
iklan di instagram masih kalah efektif adalah karena seperti halnya iklan-iklan
melalui media sosial online, konsumen hanya bisa melihat tampilan produk
secara visual tanpa bisa memegang/ menyentuh, merasakan atau mencoba
produk yang diiklankan. Hal ini dapat saja menimbulkan kekecewaan pasca
pembelian produk jika ternyata produk yang dibeli tidak memenuhi harapan
seperti yang dilihat secara visual melalui iklan di instagram tersebut. Produk-
produk seperti pakaian misalnya, tentunya akan kecil kemungkinan konsumen
salah membeli jika ia membeli secara langsung di tempat penjualan produk
pakaian yang sedang mengadakan promosi penjualan. Hal ini dikarenakan
konsumen bisa memilih-milih sendiri pakaian yang disukainya, menyentuh
pakaiannya sehingga bisa merasakan kualitasnya atau bahkan mencoba
pakaian tersebut yang dianggap sesuai dengan ukuran tubuhnya. Namun
berbeda jika konsumen membeli secara online setelah melihat iklan produk
pakaian tersebut di instagram, ukuran pakaian yang dikenakan konsumen bisa
menjadi masalah (bisa tidak sesuai dengan tubuh konsumen). Selain itu,

23
testimonial-testimonial yang ditampilkan pada iklan di instagram tidak serta
merta membuat konsumen untuk langsung memutuskan membeli produk. Hal
ini dikarenakan adanya pemikiran bahwa testimonial tersebut bisa saja berasal
dari konsumen fiktif atau direkayasa dengan maksud menarik minat
konsumen untuk memutuskan membeli produk.

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan


sebagai berikut:
1. Gaya hidup mempunyai pengaruh terhadap keputusan pembelian fesyen
wanita generasi Y.
2. Iklan di instagram tidak memoderasi pengaruh gaya hidup terhadap
keputusan pembelian produk fesyen wanita generasi Y.

Implikasi Penelitian
Implikasi Teoritis
Implikasi teoritis berkenaan dengan sumbangan penelitian ini bagi
kepentingan pengembangan keilmuan terkhususnya di bidang pemasaran.
Bahwa dari hasil penelitian ini dapat dikatakan bahwa belum cukup bukti
untuk dijadikan acuan teoritis bahwa iklan di instagram menjadi variabel
moderasi dari pengaruh gaya hidup terhadap keputusan pembelian sebuah
produk. Sementara itu temuan bahwa gaya hidup berpengaruh langsung
terhadap keputusan pembelian menguatkan pernyataan Engel et al (1995)
bahwa gaya hidup merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi
pengambilan keputusan oleh konsumen saat membeli.

24
Implikasi Terapan
Implikasi terapan berkenaan dengan sumbangan penelitian ini bagi
kepentingan praktis terkhususnya bagi para pelaku bisnis fesyen. Adapun
saran-saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:

1. Iklan di instagram perlu dibuat lebih menarik lagi agar konsumen tertarik
membeli produk fesyen yang diiklankan.
2. Iklan di instagram perlu terus berinovasi menampilkan gambar yang menarik
dan mengikuti tren atau perkembangan fesyen terkini sehingga mampu
menarik dan memenuhi tuntutan gaya hidup konsumen.
3. Iklan di instagram perlu terus menampilkan produk yang ter-up to date
sehingga konsumen tidak kesulitan memperoleh produk guna memenuhi
tuntutan gaya hidupnya.

Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini tentu saja tidak luput dari adanya keterbatasan-
keterbatasan yang dialami oleh peneliti. Beberapa keterbatasan tersebut
diantaranya:
1. Koefisien determinasi yang tergolong rendah yakni < 20%, hal ini
menunjukkan lebih banyak pengaruh keputusan pembelian produk fesyen
yang ditentukan oleh faktor lain selain gaya hidup dan iklan di instagram.
2. Kuesioner penelitian terdiri dari banyak kalimat.
3. Masih terbatasnya jurnal atau penelitian sebelumnya tentang iklan di
instagram yang dipublikasikan sebagai dasar acuan.

Saran
Atas dasar keterbatasan penelitian seperti dikemukakan di atas, maka untuk
penelitian mendatang disarankan:
1. Menambahkan variabel-variabel lain yang dianggap dapat mempengaruhi
keputusan pembelian produk khususnya produk fesyen diluar variabel gaya
hidup dan iklan di instagram.

25
2. Kuesioner penelitian lebih baik satu kalimat saja.
3. Penelitian ini dapat menjadi acuan untuk penelitian yang mendatang.

26
DAFTAR PUSTAKA

Andini, Putri Natasya & Suharyono & Sunarti. 2014. Pengaruh Viral Marketing
Terhadap Kepercayaan Pelanggan Dan Keputusan Pembelian (Studi
Pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya
Angkatan 2013 yang Melakukan Pembelian Online Melalui Media
Sosial Instagram). Skripsi (diterbitkan).Universitas Brawijaya Malang.

Banjarsari, Mutiara Ayu., 2013. Pengaruh Perkembangan Fashion Terhadap


Cara Berpakaian Mahasiswa Di Lingkungan Kampus (Studi Kasus:
FMIPA UNLAM). Skripsi (diterbitkan).Universitas Lambung
Mangkurat, Banjarbaru.

Bearden, W. O., Ingram, T. N., 2007. Marketing: Principles and Perspectives.


Fifth Edition, McGraw-Hill, New York.

Dyah, Andina. 2014. Studi Elaboration Likelihood Model Pada Selegram


(Selebriti Endorser Instagram) Terhadap Minat Pembelian Dalam
Media Sosial Instagram (Studi Eksplanatif pada followers selegram
@Joyagh). Skripsi (diterbitkan).Universitas Brawijaya Malang.

Engel JF, Blackwell RD, & Miniard PW., 1995. Perilaku Konsumen. Bina
Aksara Putra, Jakarta.

Fatmanovita, RR Yugi. 2015. Pengaruh Lifestyle, Self Concept dan Respon atas
Advertising terhadap Brand Preference pada Produk Wewangian
Wanita Merek SHE di Surabaya. Skripsi tidak diterbitkan. FE Unair.

Fitria, Eva Melita. 2015. Dampak Online Shop di Instagram dalam Perubahan
Gaya Hidup Konsumtif Perempuan Shopaholic di Samarinda. eJournal
Ilmu Komunikasi Vol 1 No 3.

27
Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM
SPSS 19. Badan Penerbit UNDIP, Semarang.

Hariyato, Heru., Talitha Rahma L.,dan Verina Halim S. 2012. Hubungan Antara
Kualitas Layanan Dan Harga Dengan Kepuasan Konsumen Online
Shopping Pada Mahasiswi Universitas Surabaya. Skripsi (diterbitkan).
Fakultas Psikologi, Universitas Surabaya.

Hawkins, D., Mothersbough, D. dan Best, R. 2007. Consumer Behaviour :


Building Marketing Strategy (10 th ed). MCGraw Hill Irvin.

Herlina, Dyna., 2007. Pemasaran Remaja (Studi Literatur tentang Pemasaran


Barang dan Jasa untuk Remaja). Performance Vol 5 No 2.

http://funzoneindonesia.com/post/103636583861/mode-atau-fesyen-fashion-
adalah-gaya-berpakaian

Ibrahim. Idy Subandi., 2007. Budaya Populer Sebagai Komunikasi Dinamika


Mediascape di Indonesia Kontemporer. Skripsi (diterbitkan). Jalasutra,
Yogyakarta.

Kaparang, O. M., 2013. Analisa Gaya Hidup Remaja Dalam Mengintimidasi


Budaya Pop Korea Melalui Televisi. Journal Acta Diurna Vol II No 02.

Khairunnisa, 2014. Dampak Aplikasi Instagram terhadap Perilaku Konsumtif


Remaja dalam Berbelanja Online Di Kalangan Siswa Siswi SMA
Negeri 2 Tenggarong. eJournal Ilmu Komunikasi Vol 2 No 4.

Kotler, Philip., 2005. Manajemen Pemasaran Jilid 1. PT Indeks Kelompok


Gramedia, Jakarta

28
Kusumaningtyas, R., 2009. Hubungan Konsep Diri dengan Minat Membeli
Produk Fashion Bermerek Terkenal Pada Remaja. Skripsi (tidak
diterbitkan). Fakultas Psikologi UNNES, Semarang.

Lee, Monledan Carla Johnson. 2004. Prinsip-Prinsip Pokok Periklanan Dalam


Perspektif Global. Jakarta: Kencan Prenada Media Group.

Lubiyana, Khalida. 2013. Eksposur Media Massa Televisi Dan Internet Sebagai
Stimulant Perilaku Konsumsi. Media Komunitas Volume: 2 – No. 2
Terbit : 7-2013.

Panji, Aditya. 2013. Instagram makin cepat mencari uang dari iklan.
www.cnnindonesia.com. Diunduh pada Sabtu, 22 Maret 2015. Pukul
14.00 WIB

Peter, J Paul and Jerry C Olson. 2004. Consumer Behaviour: Perilaku


Konsumen dan Strategi Pemasaran Jilid 1. (Edisi keenam).
Jakarta:Erlangga.

Pratiwi, Tiara Rista. 2015. Terpaan Iklan, Penggunaan Celebrity Endorser dan
Minat Beli (Studi Pengaruh Terpaan Iklan Kaffah di Instagram dan
Penggunaan Celebrity Endorser pada Iklan Kaffah di Akun @kaffahsysj
terhadap Minat Beli pada Follower Akun @kaffahbysj). Jurnal
Kommas FISIPOL UNS, Surakarta.

Qomalludin, Putra. 2010. Terpaan Iklan Produk Axe terhadap Tanggapan


Khalayak, Studi Deskriptif Kuantitatif tentang Terpaan Iklan Produk
Axe di Trans TV Terhadap Minat Beli Pria Metroseksual di Komunitas
Klub Mobil Option Yogyakarta Anggkatan 8 dan 9. Skripsi
(diterbitkan). Surakarta, Indonesia.

29
Rianto, A.C., 2014. Pengaruh Gaya Hidup dan Persepsi Kualitas terhadap
Keputusan Pembelian Produk Peter Says Denim di Kota Malang.
http://jimfeb.ub.ac.id/index.php/jimfeb/article/viewFile/1089/1001

Ruhjatini, S.D. et al. 2015. Analisis Komparatif Pengaruh Gaya Hidup terhadap
Keputusan Pembelian Produk Fashion Merek Asli dan
Tiruan.http://jurnal.stiemandala.ac.id/index.php/relasi/article/download/
41/29.

Sari, Ameidya Rizki. 2015. Pengaruh Penggunaan Electronic Word Of Mouth


Pada Instagram Terhadap Minat Pembelian (Studi Pada Bunch Bead
Homemade Kitchen Malang). Skripsi (diterbitkan). Universitas
Brawijaya.

Sekar, Putri., 2015. Instagram Lebih Menggoda, Brand Berpaling dari


Facebook.http://www.marketing.co.id/instagram-lebih-menggoda-bikin-
brand-berpaling-dari-facebook/. Diunduh pada Senin 1 Februari 2016.

Setiadi, Nugroho. 2003. Perilaku Konsumen : Konsep dan Implikasi Untuk


Strategi Penelitian Pemasaran. Edisi 1. Jakarta : Prenada Media.

Shimp, Terence A. 2003. Periklanan Promosi dan Aspek Tambahan Komunikasi


Pemasaran Terpadu. Edisi 5. Jilid 1. Jakarta : Erlangga.

Singarimbun, M dan Effendi. 1995. Metode Penelitian Survey. LP3ES, Jakarta.

Soebandi, Idi., 2011. Kritik Budaya Komunikasi. Jalasutra, Yogyakarta.

Sumarwan, Ujang., 2002. Perilaku Konsumen, Teori dan Penerapannya dalam


Pemasaran. Ghalia Indonesia, Bogor.

30
Supramono dan Haryanto, 2005. Desain Proposal Penelitian Studi Pemasaran.
PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Swastha, Basu dan Irawan. 2008. Manajemen Pemasaran Modern. Liberty,


Yogyakarta.

Tjahjono, Amelia., 2013. Analisa Marketing Mix Lingkungan Sosial Psikologi


Terhadap Keputusan Pembelian Online Pakaian Wanita. Jurnal
Manajemen Pemasaran PETRA.

Wijayanti, Ida Ayu Harmaita dan Seminari, Ni Ketut., 2013. Pengaruh Gaya
Hidup Terhadap Perilaku Pembelian Handphone Blackberry Dengan
Merek Sebagai Pemoderasi. Skripsi (diterbitkan). Fakultas Ekonomi
Universitas Udayana (Unud), Bali.

Wisudawati, Rusdiana., 2014. Pengaruh Citra Merek dan Gaya Hidup terhadap
Keputusan Pembelian Tas Hermes Tiruan Pada Wanita Karir. Skripsi
(diterbitkan). Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Bengkulu.

Yuliana, Ratna. 2009. Pengaruh Gaya Hidup terhadap Keputusan Pembelian


Pakaian Batik Tulis Danar Hadi (Studi Konsumen Wanita Pada Outlet
Danar Hadi di Ponogoro Surabaya). Skripsi (diterbitkan). Universitas
Negeri Surabaya.

31
LAMPIRAN

32
KUISONER PENELITIAN

Kepada Yth.

Saudari responden,

Saya adalah mahasiswa dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis - UKSW


yang sedang melakukan penelitian mengenai gaya hidup wanita terhadap
keputusan pembelian dan iklan di instagram sebagai variabel moderasi. Bersama
ini, saya meminta kesediaan anda untuk mengisi daftar kuesioner yang diberikan.
Informasi yang anda berikan merupakan bantuan yang sangat berarti bagi saya
dalam menyelesaikan penelitian ini. Atas bantuan dan perhatian saudari untuk
mengisi kuisioner ini saya ucapkan terima kasih.

Hormat Saya,

Desi Ita Sari Malau

Indentitas Responden

1. No. Responden : (diisi oleh peneliti)


2. Umur :
3. Fakultas :
4. Kategori Produk yang dibeli di Instagram (Silang bagian dibawah ini)
Tas Sepatu Pakaian JamTangan Aksesoris Kosmetik Lain
nya
Lainnya :
5. Melakukan pembelian produk di instagram sudah berapa kali?

33
PETUNJUK PENGISIAN

 Berdasarkan pengalaman dari Saudari, berikan tanda centang () pada


pilihan jawaban yang merupakan persepsi anda pada pernyataan yang
ada
 Anda hanya dapat memberikan satu jawaban di setiap pertanyaan.

Keterangan :

SS : Sangat Setuju

S : Setuju

N : Netral

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

NO DAFTAR ALTERNATIF JAWABAN


PERTANYAAN Sangat Tidak Netral Setuju Sangat
Tidak Setuju Setuju
setuju
I. Gaya Hidup
1. Saya selalu mengikuti
perkembangan tren fesyen
2. mSaya selalu mengikuti
pilihan banyak orang yang
saat ini sedang tren
3. Pada saat membeli saya
menyesuaikan dengan
trend fesyen yang sedang
berkembang
4. Menurut saya, jika tidak
mengikuti perkembangan
tren fesyen berarti
ketinggalan jaman
5. Saya sering membeli
sebuah produk walaupun
produk tersebut tidak saya
butuhkan
6. Pada saat membeli, saya
tidak memperhatikan harga

34
produk melainkan
mengikuti tren fesyen yang
sedang berkembang
7. Saya mengikuti tren fesyen
karena ingin diakui di
lingkungan sosial.
8. Saya selalu membeli
produk fesyen karena iklan
yang ditampilkan menarik
9. Saya membeli karena
produk yang sedang tren
dijual dengan stok terbatas
10. Pada saat membeli produk
saya ingin terlihat berbeda
dari orang sekitar saya dan
menjadi trendcetter
11. Saya membeli karena
variasi warna pada produk
tersebut menarik
12. Di kamar atau rumah saya
menumpuk barang –
barang yang jarang dipakai

II. Iklan di Instagram Sangat Tidak Netral Setuju Sangat


Tidak Setuju Setuju
setuju
1. Saya tertarik pada gambar
yang ditampilkan iklan di
instagram
2. Pada saat membeli, saya
tertarik dengan harga yang
dicantumkan pada iklan di
instagram
3. Karena tulisan yang
menarik pada iklan di
instagram, saya membeli
produk tersebut
4. Karena video yang
ditampilkan iklan di
instagram menarik, saya
membeli produk tersebut

35
5. Pada saat membeli, saya
melihat testimonial
konsumen pada iklan di
instagram

DAFTAR PERTANYAAN ALTERNATIF JAWABAN


III. Keputusan Pembelian Sangat Tidak Netral Setuju Sangat
Tidak Setuju Setuju
setuju
1. Saya suka membeli produk
fesyen
2. Saya suka membeli karena
merek produk tersebut
sudah terkenal.
3. Saya membeli produk
fesyen karena kebiasaan
4. Sebelum membeli saya
sering membandingkan
harga produk yang satu dan
yang lainnya
5. Saya membeli produk
fesyen karena kebutuhan
6. Saya membeli karena
kepuasaan akan produk
sebelumnya
7. Saya membeli karena
pelayanan yang baik
8. Saya membeli karena
mudah pada saat transaksi
atau pembayaran
9. Saya membeli karena
pengaruh teman

-TERIMA KASIH ATAS PARTISIPASI ANDA-

TUHAN MEMBERKATI

36
Hasil Uji Pre-Test

Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Valid 30 100,0
a
Cases Excluded 0 ,0

Total 30 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,904 12

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

GH1 3,5000 ,86103 30


GH2 3,3667 ,76489 30
GH3 3,4333 ,67891 30
GH4 3,1000 1,24152 30
GH5 2,5000 ,77682 30
GH6 2,6000 1,00344 30
GH7 3,0333 ,76489 30
GH8 3,3333 ,71116 30
GH9 2,7333 1,14269 30
GH10 3,6333 ,92786 30
GH11 2,9667 ,99943 30
GH12 2,4333 1,25075 30

37
Item-Total Statistics

Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha


Item Deleted Item Deleted Total Correlation if Item Deleted

GH1 33,1333 53,361 ,696 ,893


GH2 33,2667 54,478 ,691 ,895
GH3 33,2000 56,441 ,584 ,899
GH4 33,5333 53,430 ,435 ,910
GH5 34,1333 56,464 ,496 ,902
GH6 34,0333 52,654 ,632 ,896
GH7 33,6000 54,110 ,726 ,893
GH8 33,3000 54,838 ,714 ,894
GH9 33,9000 50,024 ,713 ,892
GH10 33,0000 52,138 ,736 ,891
GH11 33,6667 52,299 ,662 ,895
GH12 34,2000 49,131 ,694 ,894

Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Valid 30 100,0
a
Cases Excluded 0 ,0

Total 30 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,686 5

38
Item Statistics

Mean Std. Deviation N

II1 3,8333 ,53067 30


II2 3,7333 ,44978 30
II3 3,4667 ,50742 30
II4 3,4333 ,50401 30
II5 4,0333 ,76489 30

Item-Total Statistics

Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha


Item Deleted Item Deleted Total Correlation if Item Deleted

II1 14,6667 2,506 ,424 ,642


II2 14,7667 2,668 ,429 ,645
II3 15,0333 2,378 ,552 ,592
II4 15,0667 2,547 ,434 ,639
II5 14,4667 1,982 ,433 ,664

Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Valid 30 100,0
a
Cases Excluded 0 ,0

Total 30 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

39
Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,802 10

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

KP1 3,4000 ,81368 30


KP2 3,6333 ,76489 30
KP3 2,7333 ,98027 30
KP4 4,1667 ,74664 30
KP5 3,6667 ,75810 30
KP6 4,3667 ,66868 30
KP7 3,5667 ,62606 30
KP8 3,4333 ,56832 30
KP9 3,4333 ,50401 30
KP10 3,5333 ,62881 30

Item-Total Statistics

Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha


Item Deleted Item Deleted Total Correlation if Item Deleted

KP1 32,5333 15,292 ,407 ,795


KP2 32,3000 14,907 ,517 ,780
KP3 33,2000 14,924 ,351 ,809
KP4 31,7667 15,220 ,476 ,785
KP5 32,2667 15,306 ,450 ,789
KP6 31,5667 17,564 ,096 ,824
KP7 32,3667 14,999 ,651 ,768
KP8 32,5000 14,948 ,745 ,762
KP9 32,5000 15,569 ,685 ,771
KP10 32,4000 14,800 ,693 ,763

40
Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Valid 30 100,0
a
Cases Excluded 0 ,0

Total 30 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,824 9

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

KP1 3,4000 ,81368 30


KP2 3,6333 ,76489 30
KP3 2,7333 ,98027 30
KP4 4,1667 ,74664 30
KP5 3,6667 ,75810 30
KP7 3,5667 ,62606 30
KP8 3,4333 ,56832 30
KP9 3,4333 ,50401 30
KP10 3,5333 ,62881 30

41
Item-Total Statistics

Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha


Item Deleted Item Deleted Total Correlation if Item Deleted

KP1 28,1667 14,351 ,414 ,821


KP2 27,9333 13,651 ,589 ,798
KP3 28,8333 14,144 ,334 ,840
KP4 27,4000 14,386 ,463 ,813
KP5 27,9000 14,576 ,417 ,819
KP7 28,0000 14,000 ,677 ,791
KP8 28,1333 14,051 ,749 ,786
KP9 28,1333 14,602 ,703 ,795
KP10 28,0333 13,895 ,698 ,788

r 0,05 (df = 28) = 0.306

42
Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 200 100.0


a
Excluded 0 .0

Total 200 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.778 12

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

GH1 3.3150 .70588 200

GH2 2.9350 .79621 200

GH3 3.4100 .86350 200

GH4 2.5000 1.05144 200

GH5 2.3650 1.00839 200

GH6 2.3050 .88083 200

GH7 2.3750 .85911 200

GH8 2.9400 .94916 200

GH9 2.6750 .98193 200

GH10 2.8850 1.07590 200

GH11 3.5050 .86238 200

GH12 3.0400 1.09287 200

43
Item-Total Statistics

Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha


Item Deleted Item Deleted Total Correlation if Item Deleted

GH1 30.9350 32.855 .391 .766

GH2 31.3150 32.518 .371 .767

GH3 30.8400 31.884 .399 .764

GH4 31.7500 31.093 .369 .769

GH5 31.8850 31.308 .372 .768

GH6 31.9450 31.399 .440 .760

GH7 31.8750 31.065 .493 .755

GH8 31.3100 30.295 .510 .752

GH9 31.5750 30.376 .479 .756

GH10 31.3650 29.117 .538 .748

GH11 30.7450 33.095 .270 .777

GH12 31.2100 30.669 .385 .767

44
Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 200 100.0


a
Excluded 0 .0

Total 200 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.682 5

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

II1 3.4950 .78936 200

II2 3.4500 .84918 200

II3 2.7700 .87230 200

II4 2.8550 .87050 200

II5 3.7200 .93055 200

45
Item-Total Statistics

Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha


Item Deleted Item Deleted Total Correlation if Item Deleted

II1 12.7950 6.445 .284 .691

II2 12.8400 5.703 .440 .630

II3 13.5200 5.165 .575 .567

II4 13.4350 5.403 .506 .600

II5 12.5700 5.633 .387 .656

Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 200 100.0


a
Excluded 0 .0

Total 200 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.718 9

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

KP1 3.4400 .72735 200

KP2 3.4600 .87878 200

46
KP3 2.6900 .87045 200

KP4 4.0600 .74104 200

KP5 3.6050 .84412 200

KP6 3.5700 .82371 200

KP7 3.6850 .76728 200

KP8 3.6900 .79818 200

KP9 2.8950 .95316 200

Item-Total Statistics

Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha


Item Deleted Item Deleted Total Correlation if Item Deleted

KP1 27.6550 14.117 .422 .689

KP2 27.6350 13.921 .344 .703

KP3 28.4050 13.267 .461 .680

KP4 27.0350 14.858 .270 .713

KP5 27.4900 14.131 .332 .704

KP6 27.5250 13.175 .518 .670

KP7 27.4100 13.610 .486 .677

KP8 27.4050 13.619 .457 .682

KP9 28.2000 14.090 .273 .719

47
NPar Tests

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized
Residual

N 200
a
Normal Parameters Mean .0000000

Std. Deviation 3.79871348

Most Extreme Differences Absolute .050

Positive .042

Negative -.050

Kolmogorov-Smirnov Z .708

Asymp. Sig. (2-tailed) .699

a. Test distribution is Normal.

Regression

b
Variables Entered/Removed

Variables
Model Variables Entered Removed Method
a
1 GH . Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: KP

b
Model Summary

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate
a
1 .386 .149 .144 3.80829

a. Predictors: (Constant), GH

b. Dependent Variable: KP

48
b
ANOVA

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.


a
1 Regression 501.580 1 501.580 34.584 .000

Residual 2871.615 198 14.503

Total 3373.195 199

a. Predictors: (Constant), GH

b. Dependent Variable: KP

a
Coefficients

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 22.097 1.554 14.224 .000

GH .263 .045 .386 5.881 .000

a. Dependent Variable: KP

Regression

b
Variables Entered/Removed

Variables
Model Variables Entered Removed Method
a
1 GH . Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: II

b
Model Summary

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate
a
1 .367 .135 .131 2.67122

a. Predictors: (Constant), GH

b. Dependent Variable: II

49
b
ANOVA

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.


a
1 Regression 220.363 1 220.363 30.883 .000

Residual 1412.817 198 7.135

Total 1633.180 199

a. Predictors: (Constant), GH

b. Dependent Variable: II

a
Coefficients

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 10.326 1.090 9.476 .000

GH .174 .031 .367 5.557 .000

a. Dependent Variable: II

Regression

b
Variables Entered/Removed

Variables
Model Variables Entered Removed Method
a
1 KP . Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: absres

Model Summary

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate
a
1 .079 .006 .001 1.67046

a. Predictors: (Constant), KP

b
ANOVA

50
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
a
1 Regression 3.444 1 3.444 1.234 .268

Residual 552.504 198 2.790

Total 555.948 199

a. Predictors: (Constant), KP

b. Dependent Variable: absres

a
Coefficients

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 3.063 .902 3.396 .001

KP -.032 .029 -.079 -1.111 .268

a. Dependent Variable: absres

51

Anda mungkin juga menyukai