Anda di halaman 1dari 80

Strategi Digital Marketing dalam Memasarkan Produk

(Studi Kasus pada Akun Instagram @syalinehijab)

SEMINAR PENELITIAN

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna mengikuti mata

kuliah Seminar

Oleh :

Fasya Maulida Firdhani

10080018285

MANAJEMEN KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG

BANDUNG

2021
LEMBAR PENGESAHAN

Judul : Strategi Digital Marketing dalam

Memasarkan Produk

Sub judul : Studi Kasus pada Akun Instagram

@syalinehijab

Nama Mahasiswa : Fasya Maulida Firdhani

NPM : 10080018285

Bidang Kajian : Manajemen Komunikasi

Tanggal Lulus : ……………………………………

Menyetujui: Pembimbing,

Dr. Aning Sofyan, Drs., M.Si.

Mengesahkan:

Ketua Bidang Kajian Dr. Dede Lilis Chaerowati, S.Sos., M.Si.

…………………………...
PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME

Demi Allah, dengan ini saya menyatakan bahwa seminar saya yang berjudul:

Strategi Digital Marketing dalam Memasarkan Produk

(Studi Kasus pada Akun Instagram @syalinehijab)

adalah benar hasil karya tulis saya. Apabila di kemudian hari diketahui terbukti

skripsi

saya merupakan jiplakan dari karya tulis orang lain, saya bersedia menanggung

sanksi

berupa pembatalan skripsi, pembatalan kelulusan sarjana, atau pencopotan gelar

sarjana

yang sudah saya perolehi.

Demikian Pernyataan ini saya kemukakan dengan penuh kesungguhan.

Yang menyatakan,

Materai

---------------------------------

Fasya Maulida Firdhani


MOTTO

“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.”

(QS. Al-Insyirah :5)


Untuk kedua orangtuaku, mama, bapak,

dan kakak-kakakku tercinta

kupersembahkan seminar ini sebagai

karya baktiku. Semoga dapat membuat

kalian bangga.
ABSTRAK

Instagram adalah media sosial yang sedang banyak digunakan saat ini, sebagai
sarana pemasaran/promosi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
strategi digital marketing, penggunaan dan pemanfaatan instagram dan pemilihan
media sosial instagram sebagai media pemasaran digital Syaline Hijab. Penelitian
ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus.
Teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi kepada
owner Syaline Hijab dan Followers Instagram @syalinehijab untuk menjelaskan
strategi digital marketing pada akun Instagram @syalinehijab untuk
meningkatkan produk. Hasil dari penelitian ini yaitu Strategi digital marketing
yang dilakukan oleh Syaline Hijab yaitu berupa review produk yang langsung,
sering memposting produk di Feeds Instagram maupun Instagram Story,
berinteraksi/ berkomunikasi langsung dengan para followers memakai fitur tanya
jawab di Instagram Story, Melakukan endorse influencer-influncer guna
memasarkan produk Syaline Hijab lebih dikenal oleh masyarakat luas. Syaline
Hijab memanfaatkan dan menggunakan fitur Feed Instagram, Instagram Story dan
Instagram Live untuk keperluan promosi produknya. Sosial media Instagram
adalah media sosial yang penggunanya terbanyak, alasan ini yang menjadikan
Syaline Hijab memilih media sosial Instagram untuk melakukan promosi.
Penggunaan instagram yang mudah membuat masyarakat pun memilih instagram.
Banyak fitur-fitur yang disediakan Instagram yang membuat masyarakat semakin
tertarik dan tidak bosan menggunakan Instagram.

Kata kunci : Digital Marketing, Media Sosial, Instagram

i
ABSTRACT

Instagram is a social media that is being widely used today, as a means of

marketing/promotion. The purpose of this study was to determine the digital

marketing strategy, the use and utilization of Instagram and the selection of

Instagram social media as a digital marketing medium for Syaline Hijab. This

study uses a qualitative research method with a case study approach. Data

collection techniques in the form of observation, interviews, and documentation to

the owner of Syaline Hijab and Instagram Followers @syalinehijab to explain

digital marketing strategies on the Instagram account @syalinehijab to improve

products. The results of this study are the digital marketing strategy carried out by

Syaline Hijab in the form of direct product reviews, often posting products on

Instagram Feeds and Instagram Stories, interacting / communicating directly with

followers using the question and answer feature on Instagram Story, Doing

endorser-influencers in order to market Syaline Hijab products better known by

the wider community. Syaline Hijab utilizes and uses the Instagram Feed,

Instagram Story and Instagram Live features for product promotion purposes.

Instagram social media is social media with the most users, this is the reason why

Syaline Hijab chooses Instagram social media to do promotions. The easy use of

Instagram makes people choose Instagram. There are many features provided by

Instagram that make people more interested and not bored using Instagram.

Keywords: Digital Marketing, Social Media, Instagram

ii
KATA PENGANTAR

Bismillaahirrohmaanirrohiim

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT. yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis selama menyelesaikan

seminar ini. Adapun judul penelitian ini adalah “Strategi Digital dalam

Memasarkan Produk (Studi Kasus pada Akun Instagram @syalinehijab)”.

Penulisan seminar ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat guna

mengikuti mata kuliah Seminar pada Program Studi Manajemen Komunukasi,

Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Bandung.

Penulis menyadari penulisan seminar ini masih jauh dari kata sempurna,

dikarenakan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki. Untuk itu,

saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan. Dan semoga karya

sederhana ini bermanfaat bagi penulis sendiri khususnya dan umumnya bagi

mereka yang memerlukannya. Segala perjuangan panjang keberhasilan ini, tidak

terlepas dari kerja keras, pengorbanan serta bantuan dan dorongan dari semua

pihak. Perkenankanlah pada kesempatan ini penulis sampaikan ucapan terima

kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada :

1. Ayahanda Enang Suryana (alm) dan Ibunda Teti Syam selaku orang tua

penulis yang selalu memberikan doa dan dukungan yang tidak pernah putus,

serta Feby, Riris, Triana kakak terhebat yang selalu membantu memberi

semangat dan dorongan kepada penulis. Dan Fattan, Fathur, Falisha

iii
Keponakanku yang lucu yang selalu memberi semangat dan memberikan

tawa. Tugas Akhir ini penulis persembahkan untuk mereka, karena atas doa

dan kasih sayang mereka penulis memiliki tekad untuk menyelesaikan Tugas

Akhir dan Proses perkuliahan ini.

2. Bapak Dr. Aning Sofyan, Drs., M.Si selaku pembimbing penulis. Terima

kasih atas segala kesediaan waktunya untuk membimbing, memberikan

konsultasi, saran, masukan, ilmu-ilmu yang berguna dan bermanfaat kepada

penulis dalam menyelesaikan seminar ini.

3. Ibu Dr. Anne Ratnasari, Dra., M.Si selaku Penelaah pada seminar ini.

4. Ibu Indri Rachmawati, S.Sos., M.I.Kom. selaku Sekretaris Bidang Kajian

Manajemen Komunakasi.

5. Segenap keluarga besar. Terima kasih atas segala kasih sayang, doa, serta

dukungan yang tak pernah putus kepada penulis.

6. Sahabat ku tersayang, Dini Khaerunisa dan Linda Nurfitri. Terima kasih atas

segala dukungan, doa, serta kasih sayang tak terhingga yang telah diberikan

kepada penulis.

7. Sahabat seperjuangan, Dini Khaerunisa, Hana Nurani Fitrianty, Salsabila Putri

Khairunnisa, Aldisha Putri Nurmawan, dan Azizatul Karimah. Terima kasih

telah menjadi bagian yang berharga selama penulis melewati masa

perkuliahan. ini. Untuk segala doa, dukungan, tawa canda dan cerita yang tak

pernah putus sejak awal semester, hingga kini dan selamanya.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dan masih

banyak kekurangannya, maka penulis mengharapkan saran dan kritik yang

iv
membangun demi kesempurnaan penulis dimasa depan. Semoga seminar yang

penulis buat ini dapat bermanfaat bagi para pembaca, terutama bagi mahasiswa-

mahasiswa di Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Islam Bandung.

Bandung, November 2021

Penulis

v
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME

MOTTO

ABSTRAK.............................................................................................................. i

ABSTRACT............................................................................................................ ii

KATA PENGANTAR......................................................................................... iii

DAFTAR ISI ................................................................................................................ vi


DAFTAR TABEL.................................................................................................ix

DAFTAR BAGAN..................................................................................................x

DAFTAR GAMBAR.............................................................................................xi

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang Masalah............................................................................... 1

1.2 Fokus Penelitian dan Pertanyaan Penelitian.................................................. 6

1.2.1 Fokus Penelitian.......................................................................................6

1.2.2 Pertanyaan Penelitian...............................................................................6

vi
1.3 Tujuan Penelitian........................................................................................... 6
1.4 Kegunaan Penelitian...................................................................................... 7

1.5 Setting Penelitian........................................................................................... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA................................................................................ 8

2.1 Penelitian Terdahulu.......................................................................................8

2.2 Tinjauan Teoritis/ Kerangka Pemikiran ..................................................... 21

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DAN GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN...................................... 29

3.1 Metode Penelian.......................................................................................... 29

3.1.1 Paradigma, Metode, Pendekatan Penelitian.......................................... 29

3.1.2 Subjek Penelitian...................................................................................... 31

3.1.3 Teknik Pengumpulan Data................................................................... 31

3.1.4 Teknik Analisis Data............................................................................ 33

3.1.5 Keabsahan Data.................................................................................... 35

3.2 Gambaran Umum Objek Penelitian............................................................ 35

BAB IV TEMUAN PENELITIAN, ANALISIS, DAN PEMBAHASAN....... 41

4.1 Temuan Penelitian....................................................................................... 41

vii
4.2 Pembahasan................................................................................................. 46

BAB V PENUTUP............................................................................................... 53

5.1 Simpulan...................................................................................................... 53

5.2 Saran............................................................................................................ 54

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 55

LAMPIRAN-LAMPIRAN................................................................................. 58

viii
DAFTAR TABEL

2.1 Penelitian Terdahulu2

3.1 Produk Syaline Hijab 38

ix
DAFTAR BAGAN

2.1 Kerangka Pemikiran7

x
DAFTAR GAMBAR

3.1 Tampilan Instagram Web 36

3.2 Tampilan Logo 37

4.1 Tampilan Feed Instagram 42

4.2 Tampilan Feed Instagram 43

4.3 Tampilan Instagram Story4

4.4 Tampilan Instagram Live 45

xi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pada era digital sekarang ini, dengan semakin majunya teknologi komunikasi dan

informasi, membuat perkembangan Internet semakin melaju pesat. Perkembangan

teknologi menjadikan Internet sebagai bagian dari kehidupan masyarakat modern.

Internet yang dapat menghubungkan pengguna di seluruh dunia di dalam suatu

jaringan di manapun dan kapanpun mereka berada.

Dikutip dari kominfo.go.id menurut lembaga riset pasar e-Marketer, populasi

netter Tanah air mencapai 83,7 juta orang pada 2014. Angka yang berlaku

untuk setiap orang yang mengakses internet setidaknya satu kali setiap bulan

itu mendudukkan Indonesia di peringkat ke-6 terbesar di dunia dalam hal

jumlah pengguna internet. Pada 2017, e-Marketer memperkirakan netter

Indonesia bakal mencapai 112 juta orang, mengalahkan Jepang di peringkat

ke-5 yang pertumbuhan jumlah pengguna internetnya lebih lamban. Secara

keseluruhan, jumlah pengguna internet di seluruh dunia diproyeksikan bakal

mencapai 3 miliar orang pada 2015. Tiga tahun setelahnya, pada 2018

diperkirakan sebanyak 3,6 miliar manusia di bumi bakal mengakses internet

setidaknya sekali tiap satu bulan.

Indonesia termasuk salah satu Negara teraktif di media social, media sosial

yang paling popular diantaranya adalah Facebook, Twitter, Path, Instagram,

1
Youtube. Instagram merupakan sebuah aplikasi berbagi foto yang memungkinkan

pengguna mengambil foto, menerapkan filter, dan membagikannya ke berbagai

layanan jejaring sosial, termasuk milik Instagram sendiri. Instagram juga dapat

dibagikan ke jejaring sosial lain seperti Facebook, Twitter, Tumblr dan Flickr.

Setelah sukses menjadi aplikasi yang diminati banyak orang, selain hanya

untuk kepentingan pribadi, Instagram juga dijadikan peluang bisnis bagi para

penggunanya. Sekarang ini, terdapat banyak pengguna akun Instagram yang

memanfaatkan aplikasi ini untuk memasarkan dan menjual produk/jasa, melalui

share foto-foto produk pemasar.

Dengan pesatnya perkembangan teknologi, dunia digital dan internet tentu

juga berimbas pada dunia pemasaran. Tren pemasaran di dunia beralih dari yang

semula konvensional (offline) menjadi digital (online). Digital marketing ini lebih

menjanjikan karena memungkinkan para calon pelanggan untuk memperoleh

segala macam informasi mengenai produk dan bertransaksi melalui internet.

Pada era modern seperti pada zaman sekarang ini, manusia mampu

melakukan berbagai kegiatan di dalam rumah ataupun di dalam kantor tanpa harus

terjun secara langsung dengan kendaraan lain dan berpanas- panasan di jalan.

Dengan adanya teknologi internet, manusia dapat melakukan banyak hal seperti

bersosialisasi, berkomunikasi dengan teman jauh maupun dekat, memperoleh

berbagai informasi, bahkan berbelanja secara online. Perkembangan teknologi

telah merubah cara interaksi dalam komunikasi pemasaran dari face to face

menjadi screen to face. Hal ini yang menyebabkan peningkatan pengguna internet

2
serta pengguna media sosial di Indonesia yang berdampak pada peningkatan

minat berbelanja secara online.

Di zaman digital seperti sekarang ini bentuk komunikasi pemasaran di

Internet melalui media sosial sudah lumrah dilakukan. Dengan melakukan

promosi menggunakan media sosial pengiklan atau pemilik brand dapat langsung

berinteraksi dan membangun dialog dengan para konsumen. Media sosial sendiri

memiliki pengaruh cukup besar bagi kegiatan pemasaran digital karena mampu

untuk membangun dan menarik minat konsumen dan calon konsumen terhadap

suatu produk, jasa, atau brand yang ditawarkan. Untuk mengelola media sosial

dengan tujuan bisnis tentunya konten unggahan yang ditampilkan harus menarik.

Para pelaku bisnis harus memerhatikan cara pemilihan dan penyajian konten.

Gambar, video, dan kata-kata yang akan diunggah harus tepat, menarik dan dapat

mengundang feedback dari para konsumen atau calon konsumen.

Menurut Joseph (2011:32) Digital Marketing merupakan suatu keadaan

dimana pemasar harus menguasai tiga hal dari konsumen yaitu hati,

pikiran dan semangat mengacu pada pemasaran yang bersifat elektronik

berbasis internet.

Penggunaan media digital kini sudah menjadi kebutuhan yang sangat vital,

termasuk dalam bidang promosi, marketing dan menjaga citra positif dari suatu

lembaga. Perusahaan berlomba-lomba menggunakan berbagai jenis media

promosi untuk memperkenalkan produk dan mendapatkan keuntungan yang

sebesar-besarnya. Sebut saja penggunaan jejaring sosial yang marak digunakan

3
oleh para pebisnis. Saat ini tingkat ketergantungan masyarakat terhadap jejaring

sosial sangat meningkat bahkan sudah menjadi kebutuhan vital. Salah satu

jejaring sosial yang saat ini populer adalah Instagram.

Terkait dengan penggunaannya instagram sendiri merupakan salah

satu media sosial yang sering digunakan dari berbagai kalangan saat

ini. Instagram selain dipakai untuk publikasi foto, kini juga digunakan

sebagai sarana dan media promosi berbagai barang.

Aktivitas promosi digital marketing melalui sosial media Instagram

ini kadang dilakukan oleh pribadi atau biasanya dilakukan dengan cara

menggaet sejumlah Selebriti ataupun Selebriti Instagram yang cenderung

populer, memiliki banyak followers dan memiliki banyak penggemar untuk

mempromosikan produk. karena diharapkan penggemar dari artis atau

selebgram tersebut terpengaruh dan tertarik untuk membeli produk yang

dipakai oleh idolanya.

Persaingan usaha yang sangat ketat saat ini mengharuskan perusahaan

memiliki strategi supaya segala rencana yang ditentukan sebelumnya dapat

tercapai. Strategi yang baik akan memberikan keuntungan bagi perusahaan

sebagai terwujudnya tujuan dari perusahaan tersebut.

Berbagai kegiatan bisnis kecil sampai besar memanfaatkan perkembangan

ini untuk menjalankan usahanya. Banyaknya kompetitor menjadi pertimbangan

bagi para pengusaha untuk masuk dalam persaingan yang sangat ketat. Strategi

4
pemasaran dan media yang tepat digunakan untuk bisa meraih pasar yang dituju

sehingga volume penjualan selalu meningkat dan profit.

Syaline hijab adalah sebuah usaha yang bergerak dibidang fashion,

menjual berbagai macam fashion wanita khususnya wanita yang berhijab. Syaline

Hijab resmi dipublikasikan pada awal Oktober 2018, yang mana telah berusia

hampir memasuki 3 tahun. Syaline Hijab membuat produk pakaian dengan ukuran

oversized agar dapat dipakai oleh siapapun. Saat pandemi melanda di Indonesia,

Syaline Hijab pun menjual baju tidur. Saat ini kualitas konten dari akun instagram

@syalinehijab pun semakin menarik perhatian calon pelanggan. Berdasarkan latar

belakang diatas, peneliti menganggap bahwa penelitian ini menarik dilakukan

untuk mengetahui peningkatan penjualan produk pada akun Instagram

@syalinehijab.

Setiap usaha pasti memiliki strategi digital marketing masing-masing.

Kesuksesan sebuah produk tidak lain karena pemilihan dan keberhasilan strategi

pemasaran yang dilakukan. Begitu juga dengan Syaline Hijab yang menggunakan

Instagram sebagai media untuk memperkenalkan produk dan menarik perhatian

konsumen. Alasan inilah yang membuat peneliti ingin lebih jauh lagi mengetahui

tentang Strategi Digital Marketing dalam Memasarkan Produk (Studi Kasus pada

Akun Instagram @syalinehijab).

5
1.2 Fokus Penelitian dan Pertanyaan Penelitian

1.2.1 Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti membuat fokus penelitian yaitu

bagaimana “Strategi Digital Marketing untuk Meningkatkan Penjualan Produk

pada Akun Instagram @syalinehijab”.

1.2.2 Pertanyaan Penelitian

1. Bagaimana bentuk digital marketing pada akun instagram

@syalinehijab ?

2. Bagaimana penggunaan Instagram pada akun @syalinehijab?

3. Mengapa media sosial Instagram yang dipilih sebagai pemasaran

digital pada Syaline Hijab?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan pertanyaan-pertanyaan penelitian di atas, maka tujuan penulis

yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui bentuk digital marketing pada akun instagram

@syalinehijab.

2. Untuk mengetahui penggunaan dan pemanfaatan instagram pada akun

@syalinehijab.

3. Untuk mengetahui pemilihan media sosial instagram sebagai media

pemasaran digital Syaline Hijab.

6
1.4 Kegunaan Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat ditetapkan bahwa penelitian ini

bermanfaat sebagai berikut :

a. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini bermanfaat bagi Syaline Hijab sebagai tolak

ukur penerapan strategi digital marketing dalam meningkatkan

penjualan. Selain itu, dapat bermanfaat untuk masyarakat umum dalam

menentukan strategi digital marketing yang akan dilakukan dalam

menjalankan usaha yang hendak dirintis.

b. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini, dapat memberikan kontribusi dalam keilmuan

khususnya pada komunikasi pemasaran dalam meningkatkan penjualan

dan memberikan wawasan bagi peneliti yang akan meneliti mengenai

strategi komunikasi pemasaran yang baik dan tepat dalam menjalankan

usaha.

1.5 Setting Penelitian

Pada saat ini masih terjadi pandemi Covid-19 yang dimana tidak

memungkinkan peneliti untuk melakukan wawancara secara langsung. Maka

peneliti berinisiatif untuk melakukan wawancara melalui media online.

7
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Review Hasil Penelitian Sejenis

Penelitian ini dilakukan dengan cara melakukan riset terlebih dahulu terhadap

penelitian-penelitian terdahulu yang relevan, sebagai bahan perbandingan,

kemudian bisa dijadikan referensi sesuai dengan judul yang diangkat untuk

diteliti. Ini merupakan salah satu faktor penting dalam proses penelitian ini.

Penulis mendapatkan penelitian yang cocok dengan penelitian yang diangkat yaitu

dalam penelitian :

1. Mutiara Rizky Setiawan, Indri Rachmawati Prodi Ilmu Manajemen

Komunikasi, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Bandung,

2019. Dalam penelitiannya yang berjudul “Strategi Digital Content

Marketing Eiger Melalui Media Sosial Instagram”. Penelitian ini bertujuan

untuk mengkaji : (1) Penggunaan content marketing sebagai strategi

pemasaran Eiger Adventure di Instagram;(2) Proses digital content

marketing yang dilakukan oleh Eiger Adventure di Instagram; (3)

Implementasi content marketing di instagram dalam menciptakan

customer engagement; (4) langkah-langkah customer engagement di

Instagram Eiger. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif

dengan pendekatan studi kasus. Hasil dari penelitian ini yakni terdapat

alasan penggunaan content marketing Eiger di Instagram yang low budget-

high impact dan sifatnya yang soft selling. Proses content marketing

8
sendiri terdiri dari memahami segmentasi dan target, brainstorming,

membuat perencanaan konten, pembuatan konten oleh setiap staf,

verifikasi hingga akhirnya mengunggah konten. Impelementasi content

marketing teridiri dari memaksimalkan fitur-fitur Instagram, menentukan

jadwal share konten yang sesuai dengan kebiasaan followers, penggunaan

Eiger Friends, mengetahui hambatan dan evaluasi. Selanjutnya customer

engagement dapat terbentuk dengan cara Eiger menyediakan konten yang

dibutuhkan oleh followers/audiens, berinteraksi dengan followers, dan

konsisten dalam menyusun feeds.

2. Mutiara Elvira, Aning Sofyan. Prodi Manajemen Komunikasi, Fakultas

Ilmu Komunikasi Universitas Islam Bandung, 2020. Dalam penelitiannya

yang berjudul ” Strategi Komunikasi Pemasaran Jasa Pengiriman Kurir

PT. Pos Indonesia di Era Digital Marketing”. Penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui pengaruh perkembangan digital marketing terhadap

proses komunikasi pemasaran dan jumlah konsumen di PT. Pos Indonesia,

kegiatan komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh PT. Pos Indonesia

dalam menghadapi persaingan dengan jasa pengiriman kurir lain sejenis di

Indonesia dalam era digital marketing, kendala yang dihadapi PT. Pos

Indonesia dalam bersaing dengan jasa pengiriman kurir lain di Indonesia

dalam era digital marketing, bagaimana solusi atau jalan keluar yang akan

dilakukan oleh PT. Pos Indonesia dalam menghadapi kendala bersaing

dengan jasa pengiriman kurir lain di Indonesia dalam era digital

marketing, mengapa komunikasi pemasaran tersebut yang diterapkan

9
untuk menghadapi persaingan dengan jasa pengiriman kurir sejenis di era

digital marketing oleh PT. Pos Indonesia. Penelitian dilakukan dengan

menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus,

data diperoleh melalui wawancara, observasi dan dokumentasi dengan satu

key informant yang merupakan VP of Marketing PT. Pos Indonesia dan

dua support informant lainnya. Hasil penelitian menunjukan strategi

komunikasi yang dilakukan PT. Pos Indonesia kini didasari oleh model

AISAS, PT. Pos Indonesia dalam melakukan komunikasi pemasaran sudah

meninggalkan media konvesional dan hanya menggunakan media digital,

jumlah pengguna jasa pengiriman kurir PT. Pos Indonesia tidak lantas

meningkat walaupun berkembangnya digital marketing, PT. Pos Indonesia

menyadari kekurangan perusahaan berada pada hal regulasi, SDM, dan

biaya. Maka solusi yang dilakukan oleh pos Indonesia adalah mendirikan

bagian digital platform di dalam divisi marketing, memanfaatkan 6 digital

platform dalam melakukan komunikasi pemasarannya dengan sistem POE

(Paid, Owned, Earned) media.

3. Bayu Reza Aulia, Satya Indra Karsa. Prodi Manajemen Komunikasi,

Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Islam Bandung, 2020. Dalam

penelitiannya yang berjudul “Strategi Pemasaran Digital Indihome di

Instagram”. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi pemasaran

digital IndiHome wilayah Telkom Reg. III Jawa Barat pada akun

Instagram Telkomjabar. Penelitian ini menggunakan paradigma

postpositivisme, dengan pendekatan kualitatif dan metode studi kasus.

10
Subjek penelitian berjumlah 6 orang yang dipilih secara purposif. Teknik

analisis data melalui wawancara, observasi non partisipan, dan studi

kepustakaan. Teknik analisis data melalui model interaktif Miles &

Huberman yang terdiri atas reduksi data, penyajian data, dan penarikan

kesimpulan. Uji keabsahan data melalui triangulasi sumber. Hasil

penelitian menunjukan bahwa strategi pemasaran digital IndiHome pada

akun Instagram Telkomjabar telah menerapkan kaidah-kaidah social

media strategy wheel yang berisi mengenai: strategi pelacakan &

pemantauan, strategi pendistribusian, strategi optimasi konten, strategi

keterlibatan dan strategi pengukuran. Penggunaan Instagram dalam

pemasaran IndiHome dinilai menjadi salah satu cara yang membangun

product awareness konsumen dan membantu mendongkrak penjualan

produk layanan IndiHome dengan adanya engagement yang tinggi.

11
12
2.1 Tabel

No. Nama Teori/ Konsep

Peneliti/Judul Tujuan yang Metodologi Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan

Penelitian/ Penelitian digunakan Penelitian

Tahun/Lembaga

1. Mutiara Rizky Penelitian ini Penggunaan Penelitian ini Hasil dari penelitian ini Persamaan Perbedaan

Setiawan, Indri bertujuan untuk content menggunakan metode yakni terdapat alasan dengan dengan

Rachmawati. 2019. mengkaji : (1) marketing Eiger penelitian kualitatif penggunaan content penelitian ini penelitian

Strategi Digital Penggunaan di Instagram dengan pendekatan marketing Eiger di Instagram adalah sama- ini yaitu

Content Marketing content marketing studi kasus. yang low budget-high impact sama subjek yan

Eiger Melalui sebagai strategi dan sifatnya yang soft meneliti ditelitinya

Media Sosial pemasaran Eiger selling. Proses content mengenai

Instagram. Prodi Adventure di marketing sendiri terdiri dari strategi

Ilmu Manajemen Instagram;(2) memahami segmentasi dan digital

13
Komunikasi, Proses digital target, brainstorming, marketing,

Fakultas Ilmu content marketing membuat perencanaan menggunaka

Komunikasi, yang dilakukan konten, pembuatan konten n metode

Universitas Islam oleh Eiger oleh setiap staf, verifikasi penelitian

Bandung Adventure di hingga akhirnya kualitatif

Instagram; (3) mengunggah konten. dengan

Implementasi Impelementasi content pendekatan

content marketing marketing teridiri dari studi kasus

di instagram memaksimalkan fitur-fitur dan sama-

dalam Instagram, menentukan sama

menciptakan jadwal share konten yang memakai

customer sesuai dengan kebiasaan objek media

engagement; (4) followers, penggunaan Eiger sosial

langkah-langkah Friends, mengetahui instagram

14
customer hambatan dan evaluasi.

engagement di Selanjutnya customer

Instagram Eiger. engagement dapat terbentuk

dengan cara Eiger

menyediakan konten yang

dibutuhkan oleh

followers/audiens,

berinteraksi dengan

followers, dan konsisten

dalam menyusun feeds.

2. Mutiara Elvira, Penelitian ini Strategi Penelitian dilakukan Hasil penelitian menunjukan Persamaan Perbedaan

Aning Sofyan. bertujuan untuk komunikasi dengan menggunakan strategi komunikasi yang dengan dengan

2020. Strategi mengetahui yang dilakukan pendekatan kualitatif dilakukan PT. Pos Indonesia penelitian ini penelitian

15
Komunikasi pengaruh PT. Pos dengan jenis kini didasari oleh model adalah sama- ini yaitu

Pemasaran Jasa perkembangan Indonesia. penelitian studi AISAS, PT. Pos Indonesia sama subjek yan

Pengiriman Kurir digital marketing kasus, data diperoleh dalam melakukan meneliti ditelitinya

PT. Pos Indonesia terhadap proses melalui wawancara, komunikasi pemasaran sudah mengenai

di Era Digital komunikasi observasi dan meninggalkan media strategi

Marketing. Prodi pemasaran dan dokumentasi dengan konvesional dan hanya digital

Manajemen jumlah konsumen satu key informant menggunakan media digital, marketing/

Komunikasi, di PT. Pos yang merupakan VP jumlah pengguna jasa pemasaran

Fakultas Ilmu Indonesia, of Marketing PT. Pos pengiriman kurir PT. Pos digital,

Komunikasi kegiatan Indonesia dan dua Indonesia tidak lantas menggunaka

Universitas Islam komunikasi support informant meningkat walaupun n metode

Bandung. pemasaran yang lainnya. berkembangnya digital penelitian

dilakukan oleh marketing, PT. Pos Indonesia kualitatif

PT. Pos Indonesia menyadari kekurangan dengan

16
dalam perusahaan berada pada hal pendekatan

menghadapi regulasi, SDM, dan biaya. studi kasus.

persaingan Maka solusi yang dilakukan

dengan jasa oleh pos Indonesia adalah

pengiriman kurir mendirikan bagian digital

lain sejenis di platform di dalam divisi

Indonesia dalam marketing, memanfaatkan 6

era digital digital platform dalam

marketing, melakukan komunikasi

kendala yang pemasarannya dengan sistem

dihadapi PT. Pos POE (Paid, Owned, Earned)

Indonesia dalam media.

bersaing dengan

jasa pengiriman

17
kurir lain di

Indonesia dalam

era digital

marketing,

bagaimana solusi

atau jalan keluar

yang akan

dilakukan oleh

PT. Pos Indonesia

dalam

menghadapi

kendala bersaing

dengan jasa

pengiriman kurir

18
lain di Indonesia

dalam era digital

marketing,

mengapa

komunikasi

pemasaran

tersebut yang

diterapkan untuk

menghadapi

persaingan

dengan jasa

pengiriman kurir

sejenis di era

digital marketing

19
oleh PT. Pos

Indonesia.

3. Bayu Reza Aulia, Penelitian ini Strategi Penelitian ini Hasil penelitian menunjukan Persamaan Perbedaan

Satya Indra Karsa. bertujuan untuk pemasaran menggunakan bahwa strategi pemasaran dengan dengan

2020. Strategi mengetahui digital paradigma digital IndiHome pada akun penelitian ini penelitian

Pemasaran Digital strategi IndiHome pada postpositivisme, Instagram Telkomjabar telah adalah sama- ini yaitu

Indihome di pemasaran digital akun Instagram dengan pendekatan menerapkan kaidah-kaidah sama subjek yan

Instagram. Prodi IndiHome Telkomjabar kualitatif dan metode social media strategy wheel meneliti ditelitinya

Manajemen wilayah Telkom studi kasus. Subjek yang berisi mengenai: mengenai

Komunikasi, Reg. III Jawa penelitian berjumlah strategi pelacakan & strategi

Fakultas Ilmu Barat pada akun 6 orang yang dipilih pemantauan, strategi digital

Komunikasi Instagram secara purposif. pendistribusian, strategi marketing/

Universitas Islam Telkomjabar. Teknik analisis data optimasi konten, strategi pemasaran

Bandung. melalui wawancara, keterlibatan dan strategi digital,

20
observasi non pengukuran. Penggunaan menggunaka

partisipan, dan studi Instagram dalam pemasaran n metode

kepustakaan. Teknik IndiHome dinilai menjadi penelitian

analisis data melalui salah satu cara yang kualitatif

model interaktif membangun product dengan

Miles & Huberman awareness konsumen dan pendekatan

yang terdiri atas membantu mendongkrak studi kasus

reduksi data, penjualan produk layanan dan sama-

penyajian data, dan IndiHome dengan adanya sama

penarikan engagement yang tinggi. memakai

kesimpulan. Uji objek media

keabsahan data sosial

melalui triangulasi instagram

sumber.

21
Review Hasil Penelitian Sejenis

22
2.2 Tinjauan Teoritis/ Kerangka Pemikiran

2.2.1 Tinjauan Teoritis

1. Strategi

Strategi berasal dari strategos Yunani. Artinya umum. Jadi, kata

strategi secara harfiah berarti "seni dan keutuhan". Istilah ini mengacu

pada perhatian utama manajemen puncak suatu organisasi. Secara khusus,

strategi adalah pembentukan misi perusahaan sedemikian rupa sehingga

mencapai tujuan dan sasaran utama organisasi, menahan kekuatan

eksternal dan internal, mendefinisikan tujuan organisasi dan mencapai

tujuan tersebut. Menerapkannya dengan tepat.

Michael Porter dalam artikelnya yang berjudul Competitive

Strategy dalam Harvard Business Review (1996), mengatakan strategi

merupakan sekumpulan tindakan atau aktivitas yang berbeda untuk

mengantarkan nilai yang unik. Adapun ahli yang menegaskan strategi

terdiri atas aktivitas-aktivitas yang penuh daya saing serta pendekatan-

pendekatan bisnis untuk mencapai kinerja yang memuaskan (sesuai

terget).

Strategi adalah rencana komprehensif untuk mencapai tujuan

organisasi. Strategi perusahaan diperlukan tidak hanya untuk mencapai

proses sosial dan manajerial di mana individu atau kelompok menciptakan

dan menukar produk dan harga untuk mendapatkan apa yang mereka

butuhkan atau inginkan, tetapi juga untuk memperlakukan orang lain.

23
Strategi merupakan faktor terpenting dalam mencapai tujuan

perusahaan, dan keberhasilan bisnis tergantung pada kemampuan banyak

pemimpin untuk merumuskan strategi yang digunakan. Strategi

perusahaan sangat tergantung pada tujuan, keadaan, dan lingkungan yang

ada. Strategi adalah keseluruhan upaya untuk

2. Digital Marketing

Digital Marketing dapat didefinisikan sebagai kegiatan marketing

termasuk branding yang menggunakan berbagai media berbasis web

(Sanjaya & Tarigan, 2009). E-Marketing atau digital marketing diartikan

sebagai penggunaan teknologi digital untuk mencapai tujuan pemasaran

serta upaya pengembangan atau penyesuaian konsep pemasaran itu

sendiri, dapat berkomunikasi dalam cakupan global, dan mengubah cara

perusahaan melakukan bisnis dengan pelanggan (Ali, 2013). Digital

marketing merupakan pemasaran dengan menggunakan penerapan

teknologi secara digital. Salah satu bentuk marketing digital dengan

menggunakan media elektronik atau internet adalah internet marketing (e-

marketing). E-Marketing merupakan suatu proses pemasaran yang

menggunakan teknologi komunikasi elektronik, khususnya internet. Peran

strategi digital marketing dapat menjadi hal yang penting dalam mengikuti

perkembangan teknologi digital dan mengembangkan rencana untuk

menarik konsumen dan mengarahkannya pada perpaduan antara

komunikasi elektornik dan komunikasi tradisional (Chaffey, Chadwick,

Mayer, & Johnston, 2009).

24
3. Bauran Pemasaran

Konsep bauran pemasaran menurut Kotler dan Keller (2012:25)

terdiri dari 4P, diantaranya product (produk), price (harga), place

(tempat), dan promotion (promosi). Berikut arti dari setiap bauran

pemasaran sebagi berikut:

1. Produk (Product)

Produk merupakan sesuatu yang bisa di jual ke pasar untuk

memperoleh ketertarikan dari konsumen agar produk yang

ditawarkan terjual, dalam rangka memuaskan keinginan dan

kebutuhan konsumen.

2. Harga (Price)

Harga merupakan suatu nilai atau kualitas yang dapat

ditukarkan konsumen dengan suatu produk atau jasa untuk

mendapatkan manfaat yang sama dengan pengorbanan yang

dikeluarkan.

3. Tempat (Place)

Tempat diasosiasikan sebagai saluran distribusi yang ditujukan

untuk mencapai target konsumen. Sistem distribusi ini

mencakup lokasi, transportasi, pergudangan, dan sebagainya.

4. Promosi (promotion)

25
Promosi merupakan suatu kegiatan atau aktivitas yang

dilakukan untuk membujuk dan menjelaskan manfaat dari

suatu produk agar konsumen tertarik untuk membeli.

2.2.2 Kerangka Berpikir

Menurut (Sugiyono, 2010), di dalam bukunya menyatakan bahwa

kerangka berpikir ini adalah suatu model konseptual mengenai bagaimana

teori berhubungan itu dengan segala macam faktor yang telah atau sudah

diidentifikasi yakni sebagai masalah yang penting.

Dalam kerangka pemikiran ini peneliti akan mencoba menjelaskan

masalah pokok penelitian. Dalam penelitian ini pun peneliti akan mencoba

membahas Bauran Pemasaran brand syaline hijab melalui media sosial

instagram untuk meningkatkan penjualan produk. Dimana Komunikasi

Pemasaran adalah payung dari kegiatan Bauran Pemasaran.

Menurut Kotler (2012:292) ada tiga elemen dalam strategi

pemasaran yaitu Segmenting, Targeting, dan Positioning :

1. Segmenting adalah proses mengelompokkan pasar keseluruhan

yang heterogen menjadi kelompok-kelompok atau segmen-

segmen yang memiliki kesamaan dalam hal kebutuhan,

keinginan, perilaku, dan respon terhadap program-program

pemasaran spesifik.

26
2. Targeting diartikan sebagai kegiatan menentukan pasar

sasaran, yaitu tindakan memilih satu atau lebih segmen untuk

dilayanin.

3. Positioning, yaitu bagaimana perusahaan menjelaskan posisi

produk kepada konsumen. Apa beda produk perusahaan

dibandingkan competitor dan apa saja keunggulannya.

Dalam kehidupan manusia, komunikasi sangat berperan penting.

Komunikasi adalah sebagian dari kehidupan manusia, karena dalam

melakukan berbagai kegiatan rasanya sulit memisahkan diri dari

komunikasi. Dengan komunikasi kita dapat sharing pendapat, gagasan,

ide, hasil karya, hasil produk kepada orang lain. Begitu pula pada

pemasaran, peran komunikasi sangat penting karena pemasaran berkaitan

dengan penyebaran suatu produk kepada orang lain.

Kotler (1997) mengatakan bahwa: Pemasaran adalah proses sosial

yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka

butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara

bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.

Pada pemasaran, peran komunikasi sangat penting karena

pemasaran berkaitan dengan penyebaran. Bauran pemasaran yang

merupakan salah satu bagian dari Komunikasi Pemasaran merupakan

suatu perangkat yang akan menentukan tingkat keberhasilan pemasaran

bagi perusahaan, dan semua ini ditunjukan untuk memberikan kepuasan

kepada segmen pasar atau konsumen yang dipilih. Pada konteks penelitian

27
ini adalah bahwa komunikasi pemasaran yang merupakan payung dari

bauran Komunikasi pemasaran, untuk kemudian bauran pemasaran

tersebut digunakan oleh penjual sebagai perangkat untuk memasarkan

produk yang dijualnya kepada konsumen, membujuk konsumen untuk

membeli produk tersebut dan mengingatkan konsumen tentang keberadaan

produk yang sedang dijual.

Bauran pemasaran melalui media sosial instagram merupakan

salah satu konsep didalam dunia pemasaran modern, dengan tujuan untuk

memasarkan dan memberikan informasi mengenai produk perusahaan

kepada konsumen. Media sosial instagram sendiri merupakan perangkat

pemasaran yang dewasa ini menjadi alternatif banyak

perusahaan,mengingat pada masa ini Internet telah menjadi media

konvergensi yang menggeser media-media pendahulu lainnya seperti

media cetak, dan elektronik dimana ke dua media tersebut sudah lama

menjadi andalan perusahaan untuk mempromosikan juga

menginformasikan produknya.

Bentuk pemasaran perusahaan atau penjual yang dilakukan melalui

media digital yang telah banyak digunakan adalah melalui website dan

sosial media, dimana pihak perusahaan dapat memberikan informasi

mengenai produk, event atau kegiatan yang dilaksanakan, hingga penjual

bisa lebih dekat lagi dengan konsumen.

Pada penelitian ini peneliti meyakini Syaline Hijab sebagai

perusahaan yang melakukan bauran pemasaran, melakukan kegiatan

28
promosi melalui media sosial instagram. Namun kegiatan promosi seperti

apa peneliti belum terlalu banyak mengetahuinya, maka dari itu peneliti

akan mencoba menggali lebih dalam mengenai kegiatan promosi yang

dilakukan oleh Syaline Hijab melalui media sosial instagram. Dalam

komponen diatas dapat diaplikasikan oleh peneliti pada bagan di bawah ini

agar lebih jelas mengenai proses terjadinya bauran pemasaran yang

terdapat pada Syaline Hijab seperti dibawah ini:

Bagan 2.1

Kerangka Pemikiran

Product

Price
Instagram Bauran
@syalinehijab Pemasaran
Place

Promotion
STP
(Segmenting, Targetting,
Positioning

Memasarkan Produk

29
Berdasarkan kerangka pemikiran diatas pada penelitian “Strategi

Pemasaran Digital dalam Memasarkan Produk (studi kasus pada akun instagram

@syalinehijab)” peneliti menggunakan Teori Komunikasi Pemasaran. Teori

Komunikasi Pemasaran yang menjadi bahan acuan yaitu Teori Bauran Pemasaran

(Marketing Mix). Bauran Pemasaran disini menjelaskan tentang suatu strategi

yang dilakukan oleh Syaline Hijab yang terdiri dari beberapa unsur terpadu untuk

menjual produk atau jasa mereka kepada para pelanggan. Konsep besar dari

Bauran Pemasaran itu sendiri untuk memastikan pilihan produk tepat, di waktu

dan tempat yang tepat, juga dengan harga yang tepat. Bauran pemasaran disini

juga bisa dimaknai sebagai sebuah gambaran yang dipaparkan dalam proses

komunikasi pemasaran untuk mempermudah para pemasar atau perusahaan yang

ingin memasarkan produk mereka atau jasa mereka ke khalayak luas, karena

konsep-konsep yang ditawarkan dari bauran pemasaran ini menggunakan semua

pola komunikasi tentunya yang berhubungan langsung dengan pemasar atau

perusahaan sampai dengan ke konsumen sebagai acuan dalam proses komunikasi

pemasaran yang sangat detail dan lengkap.

30
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN DAN GAMBARAN UMUM

OBJEK PENELITIAN

3.1 Metodologi Penelitian

3.1.1 Paradigma, Metode, Pendekatan Penelitian

a. Paradigma

Paradigma adalah cara mendasar untuk mempersepsi, berpikir,

menilai, dan melakukan yang berkaitan dengan sesuatu khusus tentang

realitas,(Lexy J. Moleong 2019).

Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma

konstruktivis. Paradigma ini secara ontology menganggap realitas itu

memiliki sifat multifacet. Realitas multifacet ini dikonstruksi oleh semua

pihak yang berkaitan dengan realitas tersebut. Dalam penelitian ini,

peneliti ingin mengetahui peran masing-masing pihak yaitu Syaline Hijab

dan media sosial Instagram dalam membangun realitas yaitu membuat

sebuah strategi digital marketing yang dapat meningkatkan penjualan

produk.

31
b. Metode Penelitian

Menurut Moleong (2007:6), metode kualitatif merupakan penelitian

yang bermaksud untuk memahami suatu fenomena mengenai apa yang

dialami oleh subjek penelitian secara holistik, serta dengan cara deskripsi

dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada konteks khusus yang alamiah

dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah.

Penelitian kualitatif adalah salah satu metode untuk mendapatkan

kebenaran dan tergolong sebagai penelitian ilmiah yang dibangun atas

dasar teori-teori yang berkembang dari penelitian dan terkontrol.

Penelitian dengan metode deskriptif kualitatif ini bertujuan untuk

mendeskripsikan apa saja yang saat ini berlaku. Dalam metode ini terdapat

upaya mendeskripsikan, mencatat, menganalisis serta menginterpretasikan

kondisi yang sekarang sedang terjadi. Dengan kata lain penelitian ini

bertujuan untuk memperoleh informasi-informasi mengenai keadaan yang

sedang terjadi (Mardalis, 1999:26).

c. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan adalah Studi Kasus. Menurut Yin (dalam

Fitrah dan Luthfiyah, 2017 : 203 ) pendekatan studi kasus digunakan untuk

menjawab pertanyaan ‘Bagaimana’ atau ‘Mengapa’ pada suatu penelitian.

Lebih lanjut, menurut Sukmadinata (dalam Fitrah dan Luthfiyah, 2017 :

208) studi kasus dilakukan pada suatu kesatuan sistem, yang dimaksud satu

kesatuan sistem adalah dapat berupa sebuah program, kegiatan, peristiwa

32
atau sekelompok manusia yang terikat oleh tempat, waktu, maupun ikatan-

ikatan tertentu. Penggunaan Pendekatan studi kasus pada penelitian ini

karena objek penelitian dari peneliti adalah sebuah program atau kegiatan

yang terjadi. Sehingga peneliti mengkaji dan mendalami suatu kegiatan

tersebut yaitu strategi pemasaran digital pada akun instagram @syaline

hijab untuk meningkatkan penjualan produk.

3.1.2 Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah individu, benda atau organisme yang

dijadikan informasi yang dibutuhkan dalam pengumpulan data penelitian.

Istilah lain dari subjek penelitian lebih dikenal dengan responden, yaitu

orang yang memberi respon atau informasi yang dibutuhkan dalam

pengumpulan data penelitian. Subjek penelitian ini adalah pemilik ataupun

pengelola akun Instagram @syalinehijab sebagai sumber peneliti dalam

mencari informasi terkait penelitian yang dilakukan.

Objek penelitian adalah seperangkat elemen, yang dapat berupa orang,

organisasi atau komoditas yang akan diteliti (Supranto, 2000: 21). Objek

penelitian ini adalah fokus masalah yang akan diteliti. Dalam penelitian ini

yang menjadi objek penelitian adalah strategi digital marketing yang

diterapkan melalui akun @syalinehijab untuk meningkatkan penjualan

produk.

3.1.3 Teknik Pengumpulan Data

33
Dalam suatu penelitian diperlukan adanya suatu data sebagai hasil akhir dari

penelitian. Untuk pengumpulan data yang konkrit peneliti melaksanakan beberapa

teknik pengumpulan data, sebagai berikut:

1. Observasi

Pengumpulan data dengan menggunakan observasi ditujukan untuk

mengungkapkan makna suatu kejadian dari setting tertentu, yang

merupakan perhatian esensial dalam penelitian kualitatif (Salim &

Syahrum, 2012:144). Pada penelitian ini, peneliti menggunakan observasi

peran serta pasif. Menurut Williams yang diterjemahkan oleh Moloeng

(1989), Faisal (1990), Bogdan dan Biklen (1882) dalam Salim & Syahrum

(2012:118) salah satu observasi berperan serta yang dapat digunakan

adalah peran serta pasif, yaitu peneliti hadir dalam suatu situasi tetapi tidak

berperan serta dengan orang-orang dalam. Dalam penelitian ini, peneliti

mengamati perkembangan akun Instagram Syaline Hijab dan minat beli

masyarakat terhadap produk Syaline Hijab.

2. Wawancara

Wawancara merupakan suatu kegiatan tanya jawab yang dilakukan

oleh satu orang sebagai pewawancara kepada satu orang atau lebih sebagai

narasumber guna menggali dan mendapatkan suatu informasi.

Pewawancara memberikan beberapa pertanyaan kepada narasumber yang

kemudian akan dijawab oleh narasumber sehingga akan didapatkan sebuah

informasi. Seperti yang dijelaskan oleh Raharjo (2011) pada prinsipnya,

wawancara merupakan suatu kegiatan tanya jawab yang dilakukan untuk

34
mendapatkan informasi yang lebih mendalam mengenai sebuah isu yang

diteliti. Pada penelitian ini, peneliti melakukan wawancara secara

langsung dengan menggunakan media Instagram (Direct Message) kepada

owner Syaline Hijab untuk mengetahui lebih dalam mengenai kegiatan

strategi pemasaran digital yang dilakukannya tersebut serta untuk

mendapatkan informasi guna menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian.

3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.

Dokumentasi bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya

monumental dari seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya

catatan harian, sejarah kehidupan (life histories), ceritera, biografi,

peraturan, kebijakan, dokumen yang berbentuk gambar, misalnya foto,

gambar hidup, sketsa, dan lain-lain. Dokumen yang berbentuk karya,

misalnya karnya seni yang dapat berupa gambar, patung, film, dan lain-

lain. Studi dokumentasi merupakan pelengkap dari penggunaan metode

wawancara dan observasi dalam penelitian kualitatif. Pada penelitian ini,

dokumen yang dikaji dalam bentuk foto, file, dan artikel atau jurnal yang

berkaitan dengan Strategi Digital Marketing, serta data-data mengenai

akun instagram @syalinehijab.

3.1.4 Teknik Analisis Data

Setelah data didapatkan dan terkumpul, data tersebut dianalisis dengan

mengolah data yang telah terkumpul. Menurut Bogdan dan Biklen (dalam

35
Salim dan Syahrum, 2012: 145), analisis data adalah proses mencari dan

mengatur secara sistematis transkrip wawancara, catatan lapangan dan

bahan-bahan lain yang telah dikumpulkan untuk menambah pemahaman

sendiri mengenai bahan-bahan tersebut sehingga memungkinkan temuan

tersebut dilaporkan kepada pihak lain.

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan teknik analisis data model

Miles dan Huberman yang terdiri dari (a) reduksi data (b) Penyajian data

dan (c) kesimpulan, dimana prosesnya berlangsung secara sirkuler selama

penelitian berlangsung.

a. Reduksi data

yaitu membuat abstraksi seluruh data yang diperoleh dari seluruh

catatan lapangan hasil observasi wawancara dan pengkajian dokumen.

Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis data yang menajamkan,

mengaharapkan hal-hal penting, menggolongkan mengarahkan,

membuang yang tidak dibutuhkan dan mengorganisasikan data agar

sistematis serta dapat membuat satu simpulan yang bermakna. Jadi, data

yang diperoleh melalui observasi, wawancara dan pengkajian dokumen

dikumpulkan, diseleksi, dan dikelompokkan kemudian disimpulkan

dengan tidak menghilangkan nilai data itu sendiri.

b. Penyajian data

yaitu sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan

adanya penarikan kesimpulan dalam pengambilan tindakan. Proses

penyajian data ini mengungkapkan secara kesluruhan dari sekelompok

36
data yang diperoleh agar mudah dibaca dan dipahami, yang paling sering

digunakan unuk penyajian data dalam penelitian kualitatif adalah dengan

teks yang bersifat naratif.

c. Kesimpulan

yang sudah diatur sedemikian rupa (dipolakan, difokuskan, disusun

secara sistematis) kemudian disimpulkan sehingga makna data dapat

ditemukan. Namun, kesimpulan tersebut hanya bersifat sementara dan

umum.

3.1.5 Uji Keabsahan Data

Agar tingkat kepercayaan, keyakinan serta kredibilitas penelitian

mencapai tingkat yang tinggi, maka data harus diuji dengan melalui

validasi internal. Dalam penelitian ini teknik validasi internal yang

digunakan adalah triangulasi. Triangulasi terbagi kedalam 2 jenis yaitu

triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Dengan bahasan penelitian ini

yaitu mengenai suatu peristiwa dengan teknik pengumpulan data

wawancara, observasi dan dokumentasi, maka triangulasi yang digunakan

adalah triangulasi teknik. Triangulasi teknik adalah proses pengecekan

kembali terhadap data dengan melakukan observasi dan dokumentasi

kembali pada informan.

3.2 Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Media Sosial Instagram

37
Instagram adalah sebuah aplikasi sosial yang populer dalam

kalangan pengguna telefon pintar (Smartphone). Nama Instagram

diambil dari kata “insta” yang asalnya “instan” dan “gram” dari kata

“telegram”. Jadi Instagram merupakan gabungan dari kata Instan-

Telegram. Dari penggunaan kata tersebut dapat diartikan sebagai

aplikasi untuk mengirimkan informasi dengan cepat, yakni dalam

bentuk foto yang berupa mengelola foto, mengedit foto, dan berbagi

(Share) ke jejaring sosial yang lain.

Gambar 3.1 Tampilan aplikasi Instagram dari Web. (Sumber:

Dokumen pribadi peneliti, screenshot)

Orang yang mempunyai latar belakang dalam dunia fotografi pasti

sangat memanfaatkan aplikasi ini. Dengan banyaknya fungsi-fungsi

aplikasi Instagram untuk mengolah foto, Instagram memiliki daya tarik

tersendiri bagi penggunanya Selain itu, Instagram adalah aplikasi

untuk photo-sharing dan layanan jejaring sosial online yang

memungkinkan penggunanya untuk berbagi hasil foto melalui berbagai

layanan social media seperti Facebook, Twitter dan situs media

lainnya. Pengguna aplikasi ini semakin berkembang pesat karena

38
keunggulan yang ditawarkan dari berbagai fitur aplikasi Instagram.

Keunggulan itu berupa kemudahan saat pengunggahan foto. Foto yang

diunggah bisa diperoleh melalui kamera ataupun di album ponsel.

Instagram dapat langsung menggunakan efek-efek untuk mengatur

pewarnaan dari foto yang dikehendaki. Dengan berlatar belakang

sebagai aplikasi jejaring sosial yang dikhususkan untuk berbagi foto,

Instagram memiliki ciri menarik yakni ada batas foto ke bentuk

persegi, mirip dengan gambar Kodak Instamatic dan Polaroid, yang

sangat berbeda dengan rasio aspek 16:9 sekarang, yang biasanya

digunakan oleh kamera ponsel.

Trend Instagram merupakan sebuah cara marketing yang memakai

produk sebagai sarana komunikasinya. Kelebihan Instagram adalah

memakai partisipasi publik sebagai corong iklan. Sekitar 3 juta

pengguna Instagram memamerkan karya-karya fotonya melalui

Twitter atau Facebook. Artinya, partisipasi pengguna Instagram yang

fanatik dengan gembira dan sukarela menjadi sarana komunikasi bagi

produk, tanpa terasa sebagai iklan. Namun dengan semakin

meningkatnya pengguna Instagram serta Instagram yang dapat

digunakan secara mobile di perangkat bergerak seperti telepon

genggam atau komputer tablet. Kelebihan ini menjadikan siapapun

akan mudah mengakses Instagram dimanapun dan kapanpun. Dengan

semakin pesatnya pengguna Instagram sehingga saat ini banyak

pembisnis melirik aplikasi ini karena kemudahan untuk mengupload

39
banyak foto produk dan user juga dapat memberi komentar mudah dan

cepat.

2. Syaline Hijab

Gambar 3.2 Logo Syaline Hijab

Syaline hijab adalah sebuah usaha yang bergerak dibidang fashion,

menjual berbagai macam fashion wanita khususnya wanita yang berhijab. Syaline

Hijab resmi dipublikasikan pada awal Oktober 2018, yang mana telah berusia

hampir memasuki 3 tahun. Syaline Hijab membuat produk pakaian dengan ukuran

oversized agar dapat dipakai oleh siapapun.

Berikut adalah berbagai macam jenis produk syaline hijab :

Tabel 3.1

Produk Syaline Hijab

No Produk Gambar

40
1. Baju (Blouse, Kemeja,

Dress, Tunik, Piyama,

Cardigan, Outer)

(Gambar Produk Baju dari Syaline Hijab)

2. Celana

(Gambar Produk Celana dari Syaline Hijab)

3. Kerudung

(Gambar Produk Kerudung dari Syaline Hijab)

41
4. Mukena

(Gambar Produk Mukena dari Syaline Hijab)

5. Masker Kain

(Gambar Produk Masker Kain dari Syaline

Hijab)

6. Konektor Masker

(Gambar Produk Konektor Masker dari

Syaline Hijab)

42
7. Tas Kain

BAB IV

TEMUAN PENELITIAN, ANALISIS, DAN PEMBAHASAN

4.1 Temuan Penelitian

1. Bentuk Digital Marketing pada Akun Instagram @syalinehijab.

Bentuk digital marketing yang dilakukan oleh Syaline Hijab yaitu

berupa review produk yang langsung di pakai oleh owner Syaline

Hijab, menjelaskan bahan dan bentuk dari baju setelah dipakai yang

setelah di upload dan di post di media sosial Instagram.

Sherin Hawadi “Biasanya baju-baju yang sudah lauching,

aku review dipakai dibadanku lalu jelasin ke pembeli

43
bahannya apa, feels bahannya seperti apa, kalau dipake

akan bagaimana bentuknya”.

Selain itu Syaline Hijab juga lebih aktif di media sosial Instagram.

Dengan sering memposting produk di Feeds Instagram maupun

Instagram Story, berinteraksi/ berkomunikasi langsung dengan para

followers memakai fitur tanya jawab di Instagram Story. Syaline Hijab

pun telah beberapa kali melakukan endorse influencer-influncer guna

memasarkan produk Syaline Hijab lebih dikenal oleh masyarakat luas.

Diantaranya yaitu : Tasya Farasya, Tyna Kanna Mirdad, Savina

Mariska, Syanindita, Irana Vianza, Kiara Leswara dan masih banyak

lagi.

Dari awal kemunculan sampai saat ini, Syaline Hijab sudah

beberapa kali melakukan kolaborasi produk dengan influencer-

influencer ternama seperti Dwihanda dan Dorippu . Selain dengan

influencer, Syaline Hijab pernah melakukan kolaborasi dengan salah

satu brand besar dan ternama yaitu NaturE.

Setelah dalam beberapa minggu ini peneliti melihat konten-konten

yang dibagikan oleh Syaline Hijab sangat bagus dan menarik perhatian

para followers untuk membeli produk. Konten-konten terkini yang

dibagikan oleh Syaline hijab melalui media sosial Instagram yaitu

seperti Mix and Match, Quotes, Fakta-Fakta, Tips and Trick dan lain-

lain.

44
Riris (pelanggan Syaline Hijab) menuturkan “menurut saya

promosinya cukup menarik dan penampilan feeds instagram menjadi

lebih menarik”.

Gambar 4.1 Tampilan Feeds Instagram @syalinehijab

Tetapi dalam menjalankan pemasaran melalui media sosial

Instagram tidak selalu berhasil, pasti ada pasang surutnya. Kendala

Syaline Hijab dalam pemasaran melalui media sosial Instagram yaitu

algoritma instagram yang terkadang sering berubah – ubah.

Sherin Hawadi “ Terkadang algoritma instagram suka

berubah-ubah, jadi kami harus menyesuaikan kembali

bagaimana agar engagementnya tetap tinggi.

2. Penggunaan media sosial Instagram @syalinehijab

Syaline Hijab memanfaatkan dan menggunakan beberapa fitur

yang tersedia di media sosial Instagram untuk keperluan promosi

produknya.

45
Sherin Hawadi menuturkan kegiatan yang dilakukan

melalui Instagram “ Dengan memposting feed, memposting

Insta story dan live shopping”.

Fitur-fitur yang dipakai yaitu :

- Feed instagram

Gambar 4.2 Tampilan Konten Feeds Instagram @syalinehijab

Syaline Hijab memposting foto produk, konten-konten

yang berkaitan dengan bisnisnya.

- Instagram Story

46
Gambar 4.3 Tampilan Instagram Story @syalinehijab

Pada Instagram story sendiri, banyak sekali fitur-fitur yang

digunakan oleh Syaline Hijab diantaranya : Tanya Jawab, Polling,

dan Kuis.

47
- Instagram Live

Gambar 4.4 Tampilan Instagram Live @syalinehijab

Disaat pandemi seperti sekarang ini, Syaline Hijab sangat

gencar melakukan Live Shopping melalui Instagram guna

mempromosikan produknya. Setiap saat live terdapat diskon

produk dan special price.

3. Sosial Media Instagram sebagai Sarana Pemasaran Syaline Hijab

Sosial media Instagram adalah media sosial yang penggunanya

terbanyak, alasan ini yang menjadikan Syaline Hijab memilih media

sosial Instagram untuk melakukan promosi. Selain itu Instagram pun

saat ini sedang banyak di perbincangkan, penggunaan instagram yang

mudah membuat masyarakat pun memilih instagram. Banyak fitur-

48
fitur yang disediakan Instagram yang membuat masyarakat semakin

tertarik dan tidak bosan menggunakan Instagram.

Sherin Hawadi “Saat ini hampir semua orang memiliki

instagram, di instagram kami bisa memposting katalog baju-

baju Syaline Hijab, pembeli pun lebih mudah untuk melihat

informasi toko Syaline Hijab”.

4.2 Analisis dan Pembahasan

Analisis STP (Segmenting, Targetting, Positioning)

1. Segmentasi

Assauri (2012) membagi segmentasi menjadi empat variabel

segmentasi utama bagi konsumen:

 Segmentasi Geografis

Segmentasi geografis digunakan untuk mengklasifikasikan

pasar berdasarkan lokasi yang akan mempengaruhi biaya

operasional dan jumlah permintaan secara berbeda. Dalam

segmentasi geografi, pasar dibagi menjadi unit geografis,

seperti negara, provinsi, kota atau lingkungan. Pada penelitian

ini Segmentasi Geografis dari Syaline Hijab yaitu seluruh kota

di Indonesia karena cakupan Syaline Hijab yang luas.

 Segmentasi Demografis

Dalam segmentasi demografis, pasar dibagi menjadi kelompok-

kelompok berdasarkan variabel-variabel demografis seperti

usia, ukuran keluarga, siklus kehidupan keluarga, jenis

49
kelamin, penghasilan, pekerjaan, agama, ras, generasi

kewarganegaraan, dan kelas sosial. Variabel-variabel

demografis adalah dasar yang paling populer untuk

membedakan kelompok-kelompok pelanggan. Pada penelitian

ini, syaline hijab menargetkan pada kelompok yang

berpenghasilan menengah kebawah karena Syaline Hijab

mematok harga yang terjangkau.

 Segmentasi Psikografis

Segmen pasar ini dilakukan dengan mengelompokkan

konsumen atau pembeli menjadi bagian pasar menurut

variabel-variabel pola atau gaya hidup (lifestyle) dan

kepribadian personality). Sebagai contoh, segmen pasar

masyarakat yang bergaya hidup konsumtif dan mewah berbeda

dengan segmen pasar masyarakat yang bergaya hidup produktif

dan hemat yang mementingkan kualitas dengan harga yang

relatif murah. Pada penelitian ini, Syaline Hijab menargetkan

segmen pasarnya pada masyarakat yang bergaya hidup

produktif dan hemat.

 Segmentasi Perilaku

Dalam segmentasi perilaku pasar diklasifikasi dalam

kelompok-kelompok yang dibedakan berdasarkan pengetahuan,

sikap, penggunaan atau respon terhadap suatu produk. Pada

penelitian ini, Syaline Hijab menargetkan segmen pasarnya

50
yaitu masyarakat yang memberikan respon terhadap produk

yang dijual.

Berdasarkan hasil wawancara dengan pemilik dari Syaline Hijab,

produk Syaline Hijab di tujukan untuk semua kalangan khususnya semua

perempuan Indonesia dari berbagai usia dan untuk perempuan berhijab

dan non hijab. Karena Syaline Hijab adalah sebuah brand fashion untuk

wanita.

Sherin Hawadi “ Segmentasi Syaline Hijab sangat luas, kami

mentargetkan ke semua perempuan Indonesia dari berbagai usia

dan perempuan berhijab dan non hijab”.

2. Targeting

Menurut Solomon dan Stuart (2002), target adalah kelompok yang

dipilih oleh perusahaan untuk dijadikan sebagai pelanggan sebagai

hasil dari segmentasi dan penargetan. Perusahaan dapat memilih dari

empat strategi peliputan pasar, antara lain:

 Undifferentiated targeting strategy

Strategi ini menganggap suatu pasar sebagai satu pasar besar

dengan kebutuhan yang serupa, sehingga hanya ada satu bauran

pemasaran yang digunakan untuk melayani semua pasar.

Perusahaan mengandalkan produksi, distribusi, dan periklanan

massa guna menciptakan citra superior di mata sebagian besar

konsumen.

 Differentiated targeting strategy

51
Perusahaan menghasilkan beberapa produk yang memiliki

karakteritik yang berbeda. Konsumen membutuhkan variasi

dan perubahan sehingga perusahaan berusaha untuk

menawarkan berbagai macam produk yang bisa memenuhi

variasi kebutuhan tersebut.

 Concentrated targeting strategy

Perusahaan lebih memfokuskan menawarkan beberapa produk

pada satu segmen yang dianggap paling potensial.

 Custom targeting strategy

Perusahaan lebih mengarah kepada pendekatan terhadap

konsumen secara individual .

Menurut peneliti, Syaline Hijab menggunakan Differentiated

targeting strategy dimana Syaline Hijab saat ini berinovasi

membuat berbagai produk yang dibutuhkan oleh masyarakat. Dari

tahun ke tahun Syaline Hijab semakin mengembangkan produk-

produknya dengan lebih baik.

Target pasar yang (dibidik) oleh Syaline Hijab adalah kelompok

pembeli yang berpendapatan menengah ke bawah. Syaline Hijab yang

awalnya hanya mentarget untuk perempuan berhijab kini berinovasi

52
dengan membuat produk yang bisa dipakai perempuan berhijab

maupun non hijab.

3. Positioning

Syaline Hijab memposisikan usahanya dalam benak konsumen

dengan senantiasa berupaya memberikan pelayanan dan kualitas

produk yang terbaik dengan mengutamakan kepuasaan, kualitas dan

pelayanan yang optimal. Syaline Hijab pun mempunyai ciri khas

produk yaitu memproduksi pakaian oversized dan setiap nama produk

dari Syaline Hijab memakai nama orang-orang terdekat dari Owner

Syaline Hijab.

Seperti yang Sherin Hawadi katakan “ Bagi saya, inspirasi

bisa datang dari siapa saja tidak harus orang-orang yang

banyak followers, orang-orang yang menginspirasi saya

adalah orang-orang terdekat syaa. Setiap saya memakai

nama orang terdekat untuk jadi artikel baju SH, syaa selalu

izin sebelum launching bajunya, mereka sangat senang dan

terharu lalu mendo’akan. Do’a mereka berarti sekali buat

kesuksesan Syaline Hijab”.

Analisis Marketing Mix Syaline Hijab

1. Produk

53
Sejak tahun 2018 Syaline Hijab mulai memulai bisnis dengan

memasarkan pakaian dan kerudung. Pada awal pendirian Syaline

Hijab, Sherin mengaku bahwa alasan ia mendirikan usaha ini karena

saat ia hamil dan melahirkan anak kedua seringkali kesusahan dalam

mencari baju yang nyaman tapi juga stylish. Semenjak saat itu ia

mendirikan Syaline hijab dengan ciri khas semua baju dan celana yang

diproduksi oleh Syaline Hijab berukuran oversized. Adapun produk-

produk yang diproduksi oleh Syaline Hijab yaitu :

1. Baju (Blouse, Kemeja, Dress, Tunik, Piyama, Cardigan, Outer)

2. Celana

3. Kerudung

4. Mukena

5. Masker Kain

6. Konektor Masker

7. Tas kain

2. Price

Syaline Hijab menawarkan harga yang tepat untuk target pasarnya.

Harga bervariasi tergantung jenis pakaian yang ditawarkan. Dengan harga

terjangkau tetapi juga menghadirkan pakaian dengan bahan berkualitas

dan tentunya fashionable.

3. Place

54
Syaline Hijab yang didirikan pada bulan oktober tahun 2018, memulai

bisnisnnya secara online. Untuk memotong semua biaya yang tidak

penting. Tetapi, seiring dengan penjualan yang meningkat Syaline Hijab

kini tersedia offline di cottonink market senayan city bergabung dengan

store offline dari cottonink karena syaline hijab merupakan sister brand

dari cottonink.

4. Promotion

Syaline Hijab memiliki strategi dan taktik dalam menjalankan

bisnisnya, dan salah satu strategi Syaline Hijab adalah memanfaatkan

media sosial Instagram. Dan menggunakan fitur-fitur yang tersedia di

instagram, seperti ig live, ig advertising, ig story. Brand Syaline Hijab juga

memiliki akun resmi di situs lain seperti Tokopedia, Shopee, Zalora dan

HIJUP.

55
BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Dari penelitian yang dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut :

1. Strategi digital marketing yang dilakukan oleh Syaline Hijab yaitu

berupa review produk yang langsung, sering memposting produk di

Feeds Instagram maupun Instagram Story, berinteraksi/ berkomunikasi

langsung dengan para followers memakai fitur tanya jawab di

Instagram Story, Melakukan endorse influencer-influncer guna

memasarkan produk Syaline Hijab lebih dikenal oleh masyarakat luas.

2. Syaline Hijab memanfaatkan dan menggunakan fitur Feed Instagram,

Instagram Story dan Instagram Live untuk keperluan promosi

produknya.

3. Sosial media Instagram adalah media sosial yang penggunanya

terbanyak, alasan ini yang menjadikan Syaline Hijab memilih media

sosial Instagram untuk melakukan promosi. Penggunaan instagram

yang mudah membuat masyarakat pun memilih instagram. Banyak

56
fitur-fitur yang disediakan Instagram yang membuat masyarakat

semakin tertarik dan tidak bosan menggunakan Instagram.

5.2 Saran

1. Untuk senantiasa meningkatkan kualitas produk dari Syaline Hijab

sehingga ketertarikan dan loyalitas konsumen/ pelanggan akan tetap

terjaga.

2. Untuk senantiasa memperbanyak dan memperkuat jaringan marketing

yang ada sehingga strategi pemasaran yang diterapkan dapat hasil

maksimal.

57
DAFTAR PUSTAKA

Ali, M. 2013. Penelitian Kependidikan Prosedur & Strategi. Bandung: CV.

Angkasa.

Assauri, Sofjan. 2012. Manajemen Pemasaran. Jakarta : PT Raja Grapindo.

Bogdan, Robert C. dan Biklen Kopp Sari. 1982. Qualitative Research for

Education: An Introduction.

Chaffey, Dave; Chadwick, Fiona Ellis; Mayer, Richard; dan Johnston, Kevin.

2009. Internet Marketing: Strategy, Implementation and Practice. Jakarta:

Prentice Hall/Financial Times.

Faisal, Sanapiah. 1990. Penelitian Kualitatif (dasar-dasar dan aplikasi). Malang:

Ya3 Malang.

Fitrah, Muh. Luthfiyah. 2017. Metodologi Penelitian; Penelitian Kualitatif,

Tindakan Kelas & Studi Kasus. Sukabumi: CV. Jejak.

Joseph, Thomas. 2011. Apps - The Spirit of Digital Marketing 3.0. Jakarta: Elex

Media Komputindo.

58
Kotler, P. & Keller, K.L. 2012. Manajemen Pemasaran Jilid I Edisi ke 12.

Jakarta: Erlangga.

Kotler,Philip. 1997. Manajemen Pemasaran. Edisi Bahasa Indonesia jilid satu.

Jakarta: Prentice Hall.

Mardalis. 1999. Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta: Bumi

Aksara.

Miles, B. Mathew, Michael Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif Buku

Sumber Tentang Metode-metode Baru. Jakarta: UIP.

Moleong. L.J. 1989. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung Remaja Rosda

Karya.

Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Edisi Revisi. Bandung :

PT Remaja Rosdakarya.

Moleong, Lexy J. 2009. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja.

Rosdakarya.

Porter, Michael E. 1996. Strategi Bersaing : Teknik Menganalisis Industri dan

Pesaing, Erlangga, Jakarta.

Rahardjo, M. 2011. Metode Pengumpulan data Penelitian. Malang: Universitas

Islam Negeri Malang.

Salim. Syahrum. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Citapustaka

Media.

59
Sanjaya, Ridwan dan Tarigan Josua. 2009. Creative Digital Marketing. Jakarta :

PT Elex Media Komputindo.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif,

dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Supranto, J. 2000. Teknik Sampling untuk Survei dan Eksperimen. Jakarta:

Penerbit PT Rineka Cipta.

Solomon, Michael R. dan Elnora W. Stuart. 2002. Marketing : Real People, Real

Choices. New Jersey: Prentice Hall.

JURNAL

Mutiara Rizky Setiawan, Indri Rachmawati. 2019. Strategi Digital Content


Marketing Eiger Melalui Media Sosial Instagram. Vol 5, No. 2. 625-
632.

Mutiara Elvira, Aning Sofyan. 2020. Strategi Komunikasi Pemasaran Jasa


Pengiriman Kurir PT. Pos Indonesia di Era Digital Marketing. Vol 6,
No. 2. 600-606.

Bayu Reza Aulia, Satya Indra Karsa. 2020. Strategi Pemasaran Digital Indihome
di Instagram. Vol 6, No. 2. 455-461.

INTERNET

Hidayat, Wicak. 2014. ”Pengguna Internet Indonesia Nomor Enam Dunia”.


https://kominfo.go.id/content/detail/4286/pengguna-internet-indonesia-nomor-
enam-dunia/0/sorotan_media

60
(diakses tanggal 10 November 2021)

https://docplayer.info/60505701-Sejarah-dan-perkembangan-instagram.html

(diakses tanggal 14 November 2021)

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Hasil Wawancara dengan Owner Syaline Hijab

61
62
PEDOMAN WAWANCARA

1. Sejak kapan Syaline Hijab berdiri?

2. Kenapa dinamakan Syaline Hijab?

3. Bagaimana strategi digital marketing Syaline Hijab sehingga pembeli

yakin untuk membeli produknya?

4. Untuk syaline hijab sendiri, segmentasi pembelinya dikalangan mana saja?

5. Mengapa memilih media sosial Instagram sebagai sarana pemasaran

Syaline Hijab?

6. Bagaimana cara kakak agar akun instagram @syalinehijab diikuti banyak

orang?

7. Kegiatan apa saja yang dilakukan oleh Syaline Hijab melalui Instagram

dalam menarik konsumen?

8. Apakah kakak pernah melakukan kolaborasi bersama artis ataupun

selebgram?

9. Apakah ada kendala dalam menjalankan pemasaran melalui Instagram?

63
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1. Nama : Fasya Maulida Firdhani

2. Tempat/ Tanggal Lahir : Sumedang, 25 April 2000

3. NPM : 10080018285

4. Jurusan : Manajemen Komunikasi

5. Semester : VII (Ganjil)

6. Tahun Ajaran : 2020/2021

7. Jenis Kelamin : Perempuan

8. Agama : Islam

9. Status Perkawinan : Belum Menikah

10. Pekerjaan : Mahasiswi

11. Alamat : Dsn. Genteng Rt 01/09 Tanjungsari

Sumedang

12. Riwayat Pendidikan

Tahun 2006-2012 : MI Al-Furqon Genteng

Tahun 2012-2015 : SMP Plus Persatuan Islam Tanjungsari

Tahun 2015-2018 : SMA Negeri Tanjungsari

64

Anda mungkin juga menyukai