Anda di halaman 1dari 90

1

SKRIPSI

ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP


HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)
PERIODE 2006-2015

OLEH
GURUH BALADEWA NASUTION
130501057

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


2

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


3

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


4

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


ABSTRAK
ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP HARGA
SAHAM PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI
BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2006-2015
Penelitian ini berjudul “Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap
Harga Saham pada Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Periode 2006 - 2015”. Penelitian ini bertujuan untuk untuk melihat
pengaruh rasio Likuiditas yang diwakili oleh Current ratio, rasio Aktivitas yang
diwakili oleh Total Asset Turn Over, rasio Solvabilitas yang di wakili oleh Debt to
Equity ratio, dan rasio Profitabilitas yang diwakili oleh Earning Per share untuk
mengkaji manakah dari variabel-variabel tersebut yang mempunyai pengaruh
terhadap harga saham.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
Kuantitatif yang bersifat asosiatif kausal. Populasi dalam penelitian ini sebanyak
13 perusahaan dan yang digunakan sebagai sampel sebanyak 11 perusahaan
dengan metode Purposive Sampling sebagai pemilihan sampel. Data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dengan jenis data panel yang
bersumber dari website resmi Bursa Efek Indonesia. Teknik analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi data panel dengan
pengujian model statistik menggunakan uji parsial (uji t), uji simultan (uji F), dan
koefisien determinasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel Current Ratio (CR), Total
Aset Turnover (TATO), dan Earning Per Share (EPS) secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap harga saham, sedangkan Debt to Equity Ratio (DER) tidak
berpengaruh secara parsial terhadap harga saham. Hasil uji F menunjukan bahwa
keempat variabel independen yaitu Current Ratio (CR), Total Aset Turnover
(TATO), Debt to Equity Ratio (DER), dan Earning Per Share (EPS) secara
simultan berpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan otomotif yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Kata Kunci: Harga Saham, Current Ratio, Total Aset Turnover, Debt to
Equity Ratio, Earning Per Share.

i
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ABSTRACT
THE INFLUENCE ANALYSIS OF FINANCIAL RATIOS AGAINST STOCK
PRICES ON AUTOMOTIVE COMPANIES LISTED ON INDONESIA
STOCK EXCHANGE PERIOD 2006-2015

This study entitled "The Influence Analysis of Financial Ratios Against


Stock Prices on Automotive Companies Listed on Indonesia Stock Exchange
Period 2006-2015". This study aims to examine the effect of Liquidity ratio
represented by Current ratio, Activity ratio represented by Total Asset Turn Over,
Solvency ratio represented by Debt to Equity ratio, and Profitability ratio
represented by Earning Per share to assess which of variables those variables
that have an influence on stock prices.
The type of research used in this study is quantitative research that is
associative causal. The population in this study as many as 13 companies and
used as a sample of 11 companies with Purposive Sampling method as the sample
selection. The data used in this research is secondary data with panel data type
which sourced from official website of Indonesia Stock Exchange. Data analysis
technique used in this research is panel data regression analysis with statistical
model test using partial test (t test), simultaneous test (F test), and coefficient of
determination.
The results show that the variable Current Ratio (CR), Total Asset
Turnover (TATO), and Earning Per Share (EPS) are partially significant effect on
stock prices, while Debt to Equity Ratio (DER) has no partial effect on stock
prices. The result of F test shows that the four independent variables, Current
Ratio (CR), Total Asset Turnover (TATO), Debt to Equity Ratio (DER), and
Earning Per Share (EPS) simultaneously affect stock prices at automotive
companies listed in Indonesia Stock Exchange.

Keywords: Stock Price, Current Ratio, Total Asset Turnover, Debt to Equity
Ratio, and Earning Per Share

ii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
KATA PENGANTAR

Assamualaikum Wr. Wb

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan

karunia-Nya diberikan kesehatan, ketabahan, kesabaran, dan semangat kepada

penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan baik.

Shalawat beserta salam penulis curahkan kepada junjungan nabi besar

Muhammad SAW yang telah memandu umatnya ke jalan yang benar, serta yang

akan memberikan syafaatnya di dunia maupun di akhirat kelak.

Skripsi ini berjudul “ ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN

TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG

TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2006-2015”. Tujuan

dan maksud penyusunan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu persyaratan

untuk menyelesaikan studi Strata 1 (S1) dan untuk memperoleh gelar Sarjana

Ekonomi di Universitas Sumatera Utara.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis merasakan banyak kesulitan namun

berkat kerja keras, doa dan dukungan dari berbagai pihak seperti pihak keluarga,

dosen, para sahabat dan teman teman yang iklas memberikan bantuan, bimbingan

arahan serta motivasi sehingga penulis penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan.

Untuk itu dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan banyak terima

kasih kepada :

iii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
1. Bapak Prof. Dr. Ramli, SE, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Coki Ahmad Syahwier, MP selaku Ketua Program Studi S1

Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Sumatera Utara.

3. Ibu Inggrita Gusti Sari Nasution, SE, M.SI selaku Sekretaris Program

Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Sumatera Utara

4. Bapak Syarief Fauzie, SE, M.Ak.Ak selaku dosen pembimbing yang telah

membimbing dan memberikan ilmu serta saran - saran yang baik kepada

penulis untuk menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

5. Bapak Wahyu Ario Pratomo, SE, M.Ec selaku dosen Penguji 1 penulis

yang telah memberikan saran dalam penyempurnaan skripsi ini.

6. Ibu Dra. Raina Linda Sari, M.Si selaku dosen Penguji 2 penulis yang telah

memberikan saran dalam penyempurnaan skripsi ini.

7. Seluruh Dosen Pengajar dan para Staff Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk

segala jasanya ketika penulis selama dalam perkuliahan.

8. Ayahanda Tommy Nasution dan Ibunda Siti Aminah Siregar tersayang

yang tercipta sebagai orang tua yang tiada duanya di dunia ini yang telat

merawat, membesarkan penulis, memberikan kasih sayang , perhatian dan

doa restu kepada penulis hingga memperoleh gelar sarjana.

iv
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
9. Alika Salsabila Nasution dan Muhammad Kaesar Fasa Nasution sebagai

Saudara kandung penulis yang telah memberikan semangat penulis dikala

waktu sulit dan selalu ada untuk penulis.

10. Keluarga dan kerabat yang senantiasa memberikan doa dan dukungan

kepada penulis

11. Pasangan tercinta penulis Siska Ayu Pratiwi yang selalu memberikan

semangat dan doa yang tiada henti serta menghibur penulis dikala waktu

sulit.

12. Para sahabat terbaik penulis Fadli Adinda Harahap, Andre Pratama

Ginting, Ibnu Mirza H Lubis, Amarsyah Ali Hasibuan, Mhd Naufal

Huwaidi, Rahmad Madiansyah, Taufik Akbar, Taufik Kurnia, Tengku

Muhammad Ridwan, Zulfahmi Nasution, dan Muhammad Igbal yang

selama ini sudah penulis anggap seperti saudara. Dengan bersama mereka

penulis belajar banyak tentang arti kedewasaan dan kesetiakawanan serta

semangat jangan mudah menyerah.

13. Seluruh teman – teman Program Studi S-1 Ekonomi Pembangunan

angkatan 2013 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

yang telah memberikan motivasi dan semangat penulis selama penulisan

Skripsi ini.

14. Kepada semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang

telah membantu dan memberikan dukungan baik secara langsung maupun

tidak langsung selama penyusunan skripsi ini.

v
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
vi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR ISI

Halaman
ABSTRAK ................................................................................................ i
ABSTRACT .............................................................................................. ii
KATA PENGANTAR .............................................................................. iii
DAFTAR ISI ............................................................................................. vii
DAFTAR TABEL...................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. x
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xi

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1


1.1 Latar Belakang..................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................. 7
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................. 8
1.4 Manfaat Penelitian .............................................................. 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................... 12


2.1 Saham .................................................................................. 12
2.1.1 Teori Penilaian Saham .............................................. 12
2.1.2 Pendekatan Penilaian Saham .................................... 14
2.1.3 Indeks Harga Saham ................................................. 16
2.1.4 Analisis Rasio Keuangan .......................................... 18
2.1.4.1 Jenis Jenis Rasio Keuangan ......................... 19
2.1.4.2 Keunggulan analisis rasio keuangan ........... 20
2.1.4.3 Kelemahan analisis rasio keuangan ............. 21
2.1.5 Variabel yang Mempengaruhi Harga Saham ........... 22
2.1.5.1 Current Ratio .............................................. 22
2.1.5.2 Total asset Turn Over ................................. 23
2.1.5.3 Debt to Equity Ratio ................................... 24
2.1.5.4 Earning Per Share ....................................... 24
2.2 Penelitian Terdahulu ............................................................ 25
2.3 Kerangka Konseptual .......................................................... 29
2.4 Hipotesis Penelitian ............................................................. 31

BAB III METODE PENELITIAN .......................................................... 33


3.1 Jenis Penelitian .................................................................... 33
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian.............................................. 33
3.3 Batasan Operasional ........................................................... 33
3.4 Definisi Operasional dan Skala Pengukuran ....................... 34
3.4.1 Variabel Dependen (Terikat) ..................................... 34

vii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3.4.2 Variabel Independen (Bebas) .................................... 35
3.5 Populasi dan Sampel Penelitian ........................................... 36
3.6 Jenis dan Sumber Data ........................................................ 38
3.7 Metode Pengumpulan Data ................................................. 38
3.8 Teknik Analisis Data ........................................................... 39
3.8.1 Analisis Regresi Data Panel ....................................... 39
3.8.2 Penentuan Model Data Panel...................................... 40
3.8.3 Estimasi Regresi Data Panel (Uji Hausman) .............. 41
3.9 Pengujian Statistik Model .................................................... 42

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN................................................... 44


4.1 Analisis Deskriptif ............................................................... 44
4.2 Uji Hausman (Hausman Test) ............................................. 47
4.3 Fixed Effect Model (FEM) ................................................... 48
4.4 Uji Signifikansi .................................................................... 51
4.4.1 Uji t-statistik (Uji Parsial) .......................................... 51
4.4.2 Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ............................... 53
4.4.3 Koefisien Determinasi (R2) ....................................... 54
4.5 Pembahasan ......................................................................... 55
4.5.1 Pengaruh Current Ratio terhadap Harga Saham ........ 55
4.5.2 Pengaruh TATO terhadap Harga Saham .................... 56
4.5.3 Pengaruh Debt ToEquity ratio terhadap harga saham 57
4.5.4 Pengaruh Earning Per share terhadap harga saham .. 59

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .................................................... 61


5.1 Kesimpulan .......................................................................... 61
5.2 Saran .................................................................................... 62

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 64


LAMPIRAN .............................................................................................. 68

viii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman


2.1 Rangkuman Penelitian Terdahulu ....................................... 25
3.1 Daftar Sampel Perusahaan .................................................. 37
4.1 Tabel Statistik Deskriptif .................................................... 44
4.2 Tabel Uji Hausman ............................................................. 47
4.3 Tabel Koefisien Variabel .................................................... 48
4.4 Hasil Uji Parsial (Uji t) ...................................................... 51
4.5 Hasil Uji Simultan (Uji F) ................................................... 53
4.6 Hasil Koefisien Determinasi ............................................... 54

ix
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman


1.1 Kerangka Konseptual .......................................................... 29

x
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul


1 Data Hasil Pemilihan Sampel
2 Data Hasil Penelitian
3 Statistik Deskriptif
4 Hasil Uji Hausman
5 Hasil Estimasi Fixed Effect Model

xi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam dunia usaha, tujuan umum suatu perusahaan atau emiten adalah

memaksimalkan laba perusahaan dengan cara meningkatkan output penjualan dan

meminimalkan pengeluaran perusahaan. Dengan laba yang maksimal, perusahaan

dapat terus berkembang dan menjaga kelangsungan hidupnya. Penanaman modal

atau Investasi dibaratkan sebagai alat bisnis untuk mengembangkan dan

mengontrol laju nilai perusahaan. Pesatnya perkembangan Bursa Efek Indonesia

yang disingkat dengan BEI tidak dapat dipisahkan dengan peran investor yang

melakukan transaksi di Bursa Efek Indonesia. Investor tentu mempertimbangkan

terlebih dahulu sebelum memutuskan akan menanamkan modalnya di pasar

modal, yaitu kegiatan penilaian dengan cermat kepada setiap emiten yang

dibidiknya mampu membawa hasil keuntungan yang maksimal bagi pihak

investor maupun seluruh entitas perusahaan. Oleh karena itu, emiten yang tidak

mampu mengolah kinerja keuangannya secara efektif dan efisien akan kehilangan

kepercayaan para investor untuk menanamkan modalnya.

Kepercayaan para investor dan calon investor sangat bermanfaat bagi

emiten atau perusahaan, karena tinggi rendahnya kepercayaan pada perusahaan

tentu akan mempengaruhi harga saham perusahaan. Harga saham merupakan

salah satu indikator keberhasilan suatu perusahaan. Dimana jika harga saham

suatu perusahaan terus mengalami kenaikan maka suatu perusahaan dapat

dikatakan berhasil mengelola kinerja keuangan usahanya. Perusahaan yang

1
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2

berhasil mengelola usaha tentu akan meningkatkan kepercayaan para investor

untuk berinvestasi. Semakin besar kepercayaan investor maka akan semakin

banyak permintaan terhadap saham perusahaan dan tentu menaikan harga saham

tersebut. Jika harga saham yang tinggi dapat dipertahankan maka akan menaikan

nilai perusahaan. Sebaliknya, jika harga saham terus menerus mengalami

penurunan maka akan menurunkan nilai perusahaan yang tentunya juga

menurunkan kepercayaan para investor dan calon investor bagi suatu perusahaan.

Hal ini dapat berakibat fatal bagi perusahaan dalam persaingan ketat pasar modal.

Pengertian pasar modal secara umum adalah suatu sistem keuangan yang

terorganisasi, termasuk didalamnya adalah bank-bank komersial dan semua

lembaga perantara dibidang keuangan, serta keseluruhan surat-surat berharga yang

beredar. Dalam arti sempit, pasar modal adalah suatu pasar (tempat, berupa

gedung) yang disiapkan guna memperdagangkan saham-saham, obligasi-obligasi,

dan jenis surat berharga lainnya dengan memakai jasa para perantara pedagang

efek (Sunariyah, 2000 : 4). Seiring dengan perubahan pesat dalam dunia bisnis

dewasa ini, pasar modal merupakan wahana yang mempertemukan pihak yang

kelebihan dana dengan kekurangan dana serta ladang bisnis bisnis bagi pelaku

investor. Walaupun demikian tidak dipungkiri aktivitas investasi merupakan

aktivitas yang dihadapkan pada berbagai macam risiko dan ketidakpastian yang

sulit diprediksi. Maka untuk meminimalisir risiko dan ketidakpastian tersebut,

pihak investor atau pemodal membutuhkan berbagai macam informasi yang dapat

dijadikan petunjuk atau pedoman investor dalam menentukan keputusan untuk

berinvestasi. Salah satunya adalah informasi akuntansi yang merupakam

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


3

informasi mengenai aktivitas keuangan yang diperlukan untuk menilai kinerja

keuangan perusahaan.

Berbicara mengenai kinerja keuangan perusahaan tentu berhubungan dengan

laporan keuangan. Kinerja keuangan perusahaan merupakan suatu gambaran

kondisi keuangan suatu perusahaan yang dianalisis dengan alat-alat analisis

keuangan, sehingga dapat diketahui mengenai baik buruknya keadaan keuangan

suatu perusahaan yang mencerminkan prestasi kerja dalam periode tertentu. Hal

ini sangat penting agar sumber daya digunakan secara optimal dalam menghadapi

perubahan lingkungan (Jumingan:2006). Kesusksesan dan keberhasilan

perusahaan dalam pencapaian tujuan keuangan dapat dilihat dari penilaian kinerja

keuangan perusahaan yang dilakukan dengan analisis data keuangan yang

tersusun secara sistematis dalam bentuk laporan perusahaan atau sering disebut

laporan keuangan.

Menurut Mamduh M. Hanafi dan Abdul Halim, dalam buku Analisis Laporan

Keuangan (2002:63), Laporan Keuangan adalah laporan yang diharapkan bisa

memberi informasi mengenai perusahaan, dan digabungkan dengan informasi

yang lain, seperti industri, kondisi ekonomi, bisa memberikan gambaran yang

lebih baik mengenai prospek dan risiko perusahaan. Laporan keuangan yang baik

dan efektif dan dianalisis oleh para manajer dengan baik berguna sebagai cara

untuk mengantisipasi keadaan di masa mendatang serta dapat melakukan

peramalan (forecasting) serta meminimalisir berbagai tingkat risiko yang

dihadapi.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


4

Dalam dunia usaha, Perusahaan yang Go public juga menerapkan berbagai macam

metode agar perusahaan dapat maju dan bersaing. Perusahaan yang sudah Go

public yang terdaftar di berbagai pasar modal dan pasar saham, seperti perusahan

perusahan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), termasuk perusahaan

perusahaan dibidang otomotif. Perusahaan perusahaan seperti ini akan menarik

perhatian pihak investor. Investor asing maupun swasta akan mengamati dan

mengukur sejauh mana kinerja keuangan perusahaan dalam meningkatkan dan

mendapatkan keuntungan sebelum menanamkan dananya kepada perusahaan yang

diliriknya.

Perusahaan otomotif dipilih sebagai obyek pengamatan peneliti dikarenakan

perusahaan otomotif di dalam negeri memilki perkembangan yang pesat yang

dapat dilihat dari jumlah industri perusahaan otomotif semakin banyak yang

masuk ke dalam negeri. Hal ini dikarenakan sektor otomotif yang semakin banyak

menarik minat masyarakat akan kebutuhan hasil produk yang diciptakan

perusahaan otomotif. Contoh hasil produk sub sektor perusahaan otomotif

diantaranya seperti PT. Astra Internasional diantaranya Toyota, Daihatsu, Suzuki,

Mitsubishi yang berfokus kendaraan roda empat, dan untuk kendaraan roda dua

seperti Sepeda motor Merek Honda, komponen suku cadang sepeda motor yang

merupakan hasil PT. Astra Autoparts, produksi ban serta komponennya yang

merupakan hasil produk PT. Goodyear, dan berbagai hasil produk lainnya. Hal

ini mendorong semangat anak bangsa untuk menciptakan produk kendaraan

dalam negeri. Salah satu prestasi karya anak bangsa yang sudah berhasil hingga

saat ini adalah Mobil Esemka. Nama Esemka lahir dari perakit perakit yang

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


5

berasal dari siswa Sekolah Menengah Kejuruan atau SMK yang tercipta pada era

zaman Presiden ke- 6 bapak Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Fenomena Fakta

ini membuat Pergerakan rata-rata harga saham Perusahaan otomotif meningkat

pada periode 2009 sampai dengan 2013 secara umum terus meningkat yang

diinformasikan oleh Bursa Efek Indonesia.

Secara umum, penilaian dan prestasi yang lazim untuk menganalisis laporan

keuangan dalam mengukur kinerja keuangan yaitu rasio keuangan. Menurut

Irawati (2005 : 22) rasio keuangan merupakan teknik analisis dalam bidang

manajemen keuangan yang dimanfaatkan sebagai alat ukur kondisi keuangan

suatu perusahaan dalam periode tertentu, ataupun hasil-hasil usaha dari suatu

perusahaan pada satu periode tertentu dengan jalan membandingkan dua buah

variabel yang diambil dari laporan keuangan perusahaan, baik daftar neraca

maupun laba rugi. Menurut Rahardjo (2007 : 104), rasio diklasifikasikan menjadi

lima kelompok, yaitu rasio Likuiditas, rasio Solvabilitas, rasio Aktivitas, rasio

pasar dan rasio Profitabilitas. Diantara rasio rasio tersebut yang lazim diterapkan

dalam analisis laporan keuangan adalah rasio Profitabilitas. Rasio profitabilitas

merupakan rasio yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan perusahaan

dalam menghasilkan laba dengan menggunakan sumber daya yang ada seperti

kas, modal, kinerja karyawan selama periode tertentu dan menggambarkan tingkat

efektifitas dalam menjalankan perusahaannya (Syafri, 2008:304).

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan rasio keuangan yang terdiri dari

Current Ratio (CR), Total Assets Turn Over (TATO), Debt to Equity Ratio

(DER), dan Earning Per share (EPS). Current ratio termasuk bagian dari rasio

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


6

likuiditas yang merupakan rasio yang mengukur sejauh mana aktiva lancar

menutupi kewajiban lancar perusahaan dan merupakan ukuran yang paling umum

digunakan untuk mengetahui kemampuan suatu perusahaan memenuhi kewajiban

jangka pendeknya. Penelitian yang dilakukan oleh Dipo (2008) dan Sheila (2010)

menunjukan CR secara parsial berpengaruh signifikan terhadap harga saham.

Penelitian yang berbeda dilakukan oleh Adelia (2011) menunjukan CR secara

parsial berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap harga saham. Namun

hal ini bertolak belakang dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Putra (2013)

dan Rusli (2011) yang menunjukan CR tidak berpengaruh terhadap harga saham.

Total Assets Turn Over termasuk bagian dari rasio aktivitas yang merupakan rasio

perbandingan antara penjualan dengan total aktiva suatu perusahaan serta

menggambarkan kecepatan perputaran total aktiva dalam suatu periode tertentu.

Rasio ini juga menunjukkan tingkat efisiensi penggunaan keseluruhan aktiva

perusahaan dalam menghasilkan volume penjualan tertentu (Syamsuddin: 2009).

Penelitian mengenai TATO terhadap harga saham dilakukan oleh Sheila (2010)

dan adelia (2011) yang menunjukan TATO secara parsial tidak berpengaruh serta

tidak signifikan terhadap harga saham. Penelitian yang dilakukan Abdurahman

(2012), Cory (2011), Yuricho (2010), dan (Nurraihan (2015) menunjukan TATO

tidak berpengaruh secara parsial namun berpengaruh secara simultan terhadap

harga saham. Namun hal ini bertolak belakang dengan Penelitian yang dilakukan

oleh Putra (2013), menunjukan TATO berpengaruh positif dan signifikan terhadap

harga saham.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


7

Debt to Equity Ratio termasuk bagian dari rasio solvabilitas yang merupakan rasio

yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi seluruh

kewajibannya baik jangka pendek maupun jangka panjang. Rasio ini disebut juga

rasio leverage, rasio ini juga menggambarkan sampai sejauh mana modal pemilik

dapat menutupi hutang-hutang kepada pihak luar dan merupakan rasio yang

mengukur hingga sejauh mana perusahaan dibiayai dari hutang. Penelitian yang

dilakukan oleh Sarsono (2012), Nurraihan (2015), Juventus (2008), Kieslan

(2010), dan Cory (2011) menunjukan DER berpengaruh secara simultan terhadap

harga saham. Hal ini bertolak belakang dengan penelitian yang dilakukan oleh

Efendy (2009) yang menunjukan DER secara parsial berpengaruh positif dan

signifikan terhadap harga saham.

Earning Per share termasuk bagian dari rasio profitabilitas yang merupakan rasio

yang menunjukkan berapa besar kemampuan perlembar saham dalam

menghasilkan laba (Syafri:2008). Informasi EPS suatu perusahaan menunjukkan

besarnya laba bersih perusahaan yang siap dibagikan untuk semua pemegang

saham perusahaan. EPS merupakan rasio yang menunjukkan berapa besar

keuntungan (return) yang diperoleh investor atau pemegang saham per lembar

saham (Tjiptono dan Hendry : 2001). Peneltian mengenai Earning Per share

terhadap harga saham dilakukan oleh Febrisa (2011), Widyastuti (2011) dan

Situmeang (2014) menunjukan Secara Parsial Earnings Per Share (EPS)

berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Hal ini bertolak belakang dengan

hasil penelitian fahmi (2013), Simanjorang (2014) yang menunjukan EPS secara

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


8

parsial tidak berpengaruh signifikan tetapi berpengaruh secara simultan terhadap

harga saham.

Berdasarkan hasil yang berbeda dan tidak konsistennya yang dilakukan para

peneliti sebelumnya maka peneliti tertarik untuk kembali melakukan penelitian

dengan waktu dan tempat yang berbeda dengan menganalisis rasio rasio keuangan

terhadap harga saham. Maka penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh rasio

Likuiditas yang diwakili oleh Current ratio, rasio Aktivitas yang diwakili oleh

Total Asset Turn Over, rasio Solvabilitas yang di wakili oleh Debt to Equity ratio,

dan rasio Profitabilitas yang diwakili oleh Earning Per share untuk mengkaji

manakah dari variabel-variabel tersebut yang mempunyai pengaruh terhadap

harga saham.

Berdasarkan uraian dari permasalahan diatas Maka penulis menyusun penelitian

ini dalam bentuk skipsi yang berjudul:.

“Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Harga saham pada

Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode

2006 s/d 2015”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang dikemukakan diatas, maka

penulis merumuskan masalah sebagai berikut :

Apakah Current ratio (CR) berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham

pada perusahaan otomotif yang terdaftar di BEI periode 2006-2015?

Apakah Total Asset Turn Over (TATO) berpengaruh secara signifikan terhadap

harga saham pada perusahaan otomotif yang terdaftar di BEI periode 2006-2015?

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


9

Apakah Debt to Equity ratio (DER) berpengaruh secara signifikan terhadap harga

saham pada perusahaan otomotif yang terdaftar di BEI periode 2006-2015?

Apakah Earning Per share (EPS) berpengaruh secara signifikan terhadap harga

saham pada perusahaan otomotif yang terdaftar di BEI periode 2006-2015?

Apakah Current ratio (CR), Total Asset Turn Over (TATO), Debt to Equity ratio

(DER), dan Earning Per share (EPS) secara simultan berpengaruh signifikan

terhadap harga saham pada perusahaan otomotif yang terdaftar di BEI periode

2006-2015?

Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan di atas maka tujuan penelitian

ini adalah sebagai berikut :

Untuk mengetahui pengaruh Current ratio (CR) terhadap harga saham pada

perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2006-

2015.

Untuk mengetahui pengaruh Total Asset Turn Over (TATO) terhadap harga

saham pada perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

periode 2006-2015.

Untuk mengetahui pengaruh Debt to Equity ratio (DER) terhadap harga saham

pada perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode

2006-2015.

Untuk mengetahui pengaruh Earning Per share (EPS) terhadap harga saham pada

perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2006-

2015.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


10

Untuk mengetahui pengaruh Current ratio (CR), Total Asset Turn Over (TATO),

Debt to Equity ratio (DER) dan Earning Per share (EPS) terhadap harga saham

pada perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode

2006-2015.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini sebagai berikut :

Bagi penulis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu dan wawasan khusus nya

mengenai rasio keuangan, khususnya Current ratio (CR), Total Asset Turn Over

(TATO), Debt to Equity ratio (DER) dan Earning Per share (EPS) terhadap harga

saham pada perusahaan otomotif di Bursa Efek Indonesia.

Bagi perusahaan

Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi perusahaan khususnya perusahaan

otomotif sebagai tambahan informasi dan masukan mengenai rasio keuangan

terhadap harga saham perusahaan untuk menentukan langkah berikutnya dalam

pencapaian kedepannya.

Bagi investor dan Calon Investor

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi gambaran kondisi mengenai sejauh mana

pengaruh rasio keuangan perusahaan terhadap harga saham setiap perusahaan

khususnya perusahaan otomotif dam sebagai bahan Pertimbangan untuk

berinvestasi dalam perusahaan yang akan dibidik investor maupun calon investor.

Bagi peneliti selanjutnya

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


11

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan informasi, sebagai bahan

referensi, dan perbandingan berkaitan bidang dan kajian yang sama.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Saham

Surat-surat berharga yang diperdagangkan di pasar modal sering disebut efek atau

sekuritas, salah satunya yaitu saham. Saham dapat didefinisikan tanda penyertaan

atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan

terbatas. Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik

kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga

tersebut. Porsi kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang

ditanamkan di perusahaan tersebut (Darmadji dan Fakhruddin, 2001:5). Saham

menyatakan bahwa pemilik saham tersebut adalah juga pemilik sebagian dari

perusahaan itu. Dengan demikian kalau seorang investor membeli saham, maka ia

pun menjadi pemilik atau pemegang saham perusahaan.

2.1.1 Teori Penilaian Saham


Pada umumnya, perusahaan-perusahaan yang menjual sahamnya kepada

masyarakat luas adalah perusahaan yang telah berdiri selama rentang waktu

tertentu dan mendapatkan keuntungan dari waktu ke waktu. Keuntungan tersebut

diharapkan pada masa yang akan datang dapat dipertahankan atau ditingkatkan

sehingga pemilik perusahaan tetap menikmati keuntungan dan prospek

perusahaan. Penghasilan yang dinikmati oleh pembeli saham adalah pembagian

dividen ditambah dengan kenaikan harga saham tersebut ( capital gains ). Namun

dalam aktivitasnya, pembentukan harga saham terjadi karena adanya permintaan

demand dan Supply atas saham tersebut yang menyebabkan harga saham

mengalami fluktuasi naik atau turun. Dengan kata lain harga saham terbentuk

12
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
13

akibat permintaan dan penawaran. Fluktuasi naik turunnya harga saham

dipengaruhi berbagai macam faktor internal maupun eksternal. Dengan demikian,

dipandang dari segi kepastian, maka penghasilan pemilik saham menjadi lebih

tidak pasti. Hal ini disebabkan karena pembayaran dividen sendiri akan

dipengaruhi oleh prospek perusahaan yang tidak pasti.

Dalam proses penilaian saham diketahui nilai wajar saham. Nilai wajar

saham (fair value) atau nilai intrinsik (intrinsic value) suatu komoditas adalah

nilai sekarang dari serangkaian arus kas yang masuk yang akan dihasilkan pada

masa mendatang (Harmono, 2009). Nilai intrinsik suatu saham di tentukan oleh

faktor fundamental yang mempengaruhinya. Ide dasar pendekatan ini adalah

bahwa harga saham akan di pengaruhi oleh faktor internal seperti kinerja saham,

kinerja perusahaan itu sendiri, dan dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti

kondisi industri dan perekonomian secara makro. Analisis fundemental digunakan

untuk untuk mengetahui nilai wajar saham. Menurut Hartono (2000) secara umum

ada 3 jenis penilaian saham yaitu:

Nilai buku

Nilai buku ialah nilai asset yang tersisa setelah dikurangi kewajiban perusahaan

jika dibagikan. Nilai buku mencerminkan berapa besar jaminan atau seberapa

besar aktiva bersih untuk saham yang dimiliki investor.

Nilai pasar

Nilai pasar merupakan harga yang dibentuk oleh permintaan dan penawaran

saham di pasar modal atau disebut juga dengan harga pasar sekunder. Nilai pasar

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


14

tidak lagi dipengaruhi oleh emiten atau pihak pinjaman emisi, sehingga boleh jadi

harga inilah yang sebenarnya mewakili nilai suatu perusahaan

Nilai intrinsik

Nilai intrinsik atau disebut juga Fundamental value adalah nilai saham yang

menentukan harga wajar suatu saham agar saham tersebut mencerminkan nilai

saham yang sebenarnya sehingga tidak terlalu mahal. Perhitungan nilai intrinsik

ini adalah mencari nilai sekarang dari semua aliran kas di masa mendatang baik

yang berasal dari dividen maupun capital gain (Sulistyastuti, 2002).

Analisis saham bertujuan untuk menafsir nilai suatu saham dan kemudian

membandingkannya dengan harga pasar saat ini (current market price). Nilai

intrinsik (NI) menunjukkan present value arus kas yang diharapkan dari saham

tersebut. Dengan demikian asumsi yang berlaku yang digunakan adalah sebagai

berikut:

a) NI < harga pasar saat ini: Undervalued (harga terlalu murah atau rendah)

b) NI > harga pasar saat ini: Overvalued (harga terlalu mahal atau tinggi)

c) NI = harga pasar saat ini: harganya wajar

2.1.2 Pendekatan Penilaian Saham

Untuk menentukan harga saham digunakan suatu teknik analisis atau model

perhitungan agar dapat mengetahui apakah harga saham yang disajikan oleh suatu

perusahaan telah sesuai atau tidak dengan kondisi perusahaan dan apakah harga

saham tersebut juga selaras dengan kinerja perusahaan tesebut. Tujuan dilakukan

analisis harga saham untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas terhadap

kemampuan perusahaan yang bersangkutan untuk tumbuh dan berkembang. Ada

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


15

dua pendekatan untuk melakukan analisis investasi yang berkaitan dengan harga

saham (Husnan, 1996: 315) yaitu:

1. Analisis Fundamental

Analisis fundamental analisis yang mencoba memperkirakan harga saham di masa

yang akan datang dengan mengestimasi nilai-nilai faktor fundamental yang

mempengaruhi harga saham di masa yang akan datang dan mengharapkan

hubungan-hubungan variabel tersebut sehingga memperoleh taksiran harga

saham. Dalam analisis ini dinyatakan bahwa, saham memiliki nilai intrinsik

tertentu. Analisis ini akan membandingkan nilai intrinsik suatu saham dengan

harga pasarnya. Terdapat dua pendekatan yang digunakan sebagai berikut :

a. Pendekatan Deviden

Deviden merupakan sebagian laba yang dibagikan kepada pemegang saham.

Pembayaran deviden yang tinggi mencerminkan prospek tingkat keuntungan yang

baik suatu perusahaan. Sedangkan penurunan tingkat pembayaran deviden dapat

menjadi informasi yang kurang menguntungkan bagi perusahaan sebab deviden

juga dianggap sebagai tanda tersedianya pendapatan yang tinggi dalam

perusahaan dan juga mengindikasikan tingkat pertumbuhan pendapatan saat ini

dan masa yang akan datang. Pada akhirnya harga saham akan mengikuti naik

turun besarnya deviden yang dibagikan.

b. Pendekatan Price Earning Ratio (PER)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


16

Pada dasarnya PER memberikan indikasi tentang jangka waktu yang diperlukan

untuk mengembalikan dana pada tingkat harga saham dan keuntungan perusahaan

pada suatu periode tertentu. Oleh karena itu, rasio ini menggambarkan kesediaan

investor untuk membayar sejumlah uang tertentu untuk setiap rupiah perolehan

laba perusahaan.

2. Analisis Teknikal

Analisis teknikal adalah teknik yang menganalisis harga saham berdasarkan

informasi yang mencerminkan kondisi perdagangan, keadaan pasar, permintaan

dan penawaran harga di pasar saham, fluktuasi kurs, volume transaksi pada masa

yang lalu. Harga saham ditentukan oleh kekuatan pasar (permintaan dan

penawaran), sehingga Model analisis ini ditetapkan beberapa asumsi yang

berlaku seperti perubahan harga saham tersebut cenderung mengikuti tren

tertentu. Tren tersebut dapat berubah mengikuti pergeseran supply dan demand.

Informasi yang digunakan adalah kondisi perdagangan saham, fluktuasi kurs,

volume transaksi perdagangan yang terjadi di pasar modal.

2.1.3 Indeks Harga Saham

Indeks harga saham merupakan indikator utama yang menggambarkan pergerakan

harga saham (Darmadji dan Fakhruddin : 2001). Indeks berfungsi sebagai

indikator trend pasar, artinya pergerakan indeks menggambarkan kondisi pasar

pada suatu saat, apakah pasar sedang aktif atau lesu. Dengan adanya indeks, para

investor dapat mengetahui trend pergerakan harga saham apakah sedang naik,

stabil atau turun. Pergerakan indeks menjadi indikator penting bagi para investor

untuk menentukan apakah mereka akan menjual, menahan atau membeli suatu

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


17

atau beberapa saham. Karena harga-harga saham bergerak dalam hitungan detik

dan menit. Dengan demikian IHS juga dapat dijadikan sebagai barometer

kesehatan ekonomi suatu negara. Selembar saham mempunyai nilai atau harga

dan dapat dibedakan menjadi 3 sebagai berikut :

Nominal Price (Harga Nominal)

Nilai nominal adalah nilai yang tercantum pada saham yang bersangkutan yang

berfungsi untuk tujuan akuntansi. Nilai nominal suatu saham harus ada dan

dicantumkan pada surat berharga saham dalam mata uang rupiah, bukan dalam

bentuk mata uang asing. Tingkat besaran harga nominal memberikan arti penting

saham karena deviden minimal biasanya ditetapkan berdasarkan nilai nominal.

Base Price (Harga Dasar)

Harga dasar suatu saham erat kaitannya dengan harga pasar suatu suatu

saham. Pada prinsip harga dasar saham ditentukan dari harga perdana saat saham

tersebut diterbitkan di bursa efek indonesia, harga dasar ini akan berubah sejalan

dengan dilakukannya berbagai tindakan emiten yang berhubungan dengan

saham, antara lain: Right issue, Stock split, waran, dan lain-lain. Harga dasar

dipergunakan didalam perhitungan indeks harga saham.

Market Price (Harga Pasar)

Harga pasar merupakan harga yang paling mudah ditentukan karena harga pasar

merupakan harga suatu saham pada pasar yang sedang berlangsung. Harga pasar

adalah harga jual yang ditetapkan antara suatu investor dengan investor yang lain.

Harga ini ditetapkan setelah saham tersebut dicatat di bursa. Apabila pasar suatu

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


18

efek sudah tutup maka harga pasar saham adalah harga penutupannya (closing

price).

2.1.4 Analisis Rasio Keuangan

Analisis rasio keuangan merupakan teknik analisis dalam bidang

manajemen keuangan yang dimanfaatkan sebagai alat ukur kondisi keuangan

suatu perusahaan dalam periode tertentu, ataupun hasil-hasil usaha dari suatau

perusahaan pada satu periode tertentu dengan jalan membandingkan dua buah

variabel yang diambil dari laporan keuangan perusahaan, baik daftar neraca

maupun laba rugi (Irawati, 2005 : 22).

Menurut Munawir (2010) ada dua metode analisis yang digunakan oleh setiap

penganalisa laporan keuangan, yaitu analisis horizontal dan analisis vertikal.

Analisis horizontal adalah analisis dengan mengadakan pembandingan laporan

keuangan untuk beberapa periode atau beberapa saat, sehingga akan diketahui

perkembangannya. Metode horizontal ini disebut pula sebagai metode analisis

dinamis. Analisis vertikal yaitu apabila laporan keuangan yang dianalisis hanya

meliputi satu atau satu saat saja, yaitu dengan memperbandingkan antara pos yang

satu dengan pos yang lainnya dalam laporan keuangan tersebut, sehingga hanya

akan diketahui keadaan keuangan atau hasil operasi pada saat itu saja. Analisis

vertikal ini disebut juga sebagai metode analisis yang statis karena kesimpulan

yang dapat diperoleh hanya untuk periode itu saja tanpa mengetahui

perkembangannya.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


19

2.1.4.1 Jenis-Jenis Rasio Keuangan

Menurut Rahardjo (2007 : 104) rasio keuangan perusahaan diklasifikasikan

menjadi lima kelompok, yaitu :

Rasio Likuiditas (liquidity ratio), yang menunjukkan kemampuan perusahaan

untuk memenuhi kewajiban jangka pendek. Rasio ini terdiri dari Current Ratio,

Quick ratio, Cash ratio, dan Working Capital to Total Asset Ratio .

Rasio Solvabilitas (leverage atau solvency ratio), yang menunjukkan kemampuan

perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajibannya baik jangka pendek maupun

jangka panjang. Rasio ini terdiri dari Debt to Asset Ratio (Debt Ratio , Debt to

Equity Ratio, Long Term Debt to Equity Ratio , Times Interest Earned Ratio, Long

Term Debt to Non Current Asset, Tangible Assets Debt Covarage, dan Current

Liabilities to Net Worth.

Rasio Aktivitas (activity ratio), yang menunjukkan tingkat efektifitas penggunaan

aktiva atau kekayaan perusahaan. Rasio ini terdiri dari Rasio Perputaran Total

Aktiva (Total Asset Turn Over Ratio), Rasio Perputaran Persediaan (Inventory

Turn Over Ratio), Rasio Perputaran Modal Kerja (Working Capital Turn Over),

Rasio Perputaran Aktiva Tetap (Fixed Assets Turn Over), rasio Rata – Rata Umur

Piutang, dan Rasio Perputaran Piutang

Rasio Profitabilitas (profitability ratio), yang menunjukkan tingkat imbalan atau

perolehan keuntungan dibanding penjualan atau aktiva. Rasio profitabiltas terdiri

dari Gross Profit Margin (GPM), Net Profit Margin (NPM), Return On assets

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


20

(ROA), Return On Invesment (ROI), Return On Equity (ROE), dan Earning Per

Share (EPS).

Rasio Pasar atau disebut juga Investasi (investment ratio), yang menunjukkan

rasio investasi dalam surat berharga atau efek, khususnya saham dan

obligasi.Rasio ini terdiri dari Rasio Harga Laba (Price Earning Ratio), Rasio

Pasar Per Buku (Market To Book Value Ratio, Rasio Pendapatan Deviden

(Dividend Yield Ratio), Rasio Pembayaran Dividen (Dividend Payout Ratio).

2.1.4.2 Keunggulan Analisis Rasio Keuangan

Analisis keuangan, yang mencakup analisis rasio keuangan, bidang finansial akan

sangat membantu dalam menilai prestasi manajemen dimasa lalu dan prospeknya

dimasa mendatang. Dengan analisis keuangan ini dapat diketahui kekuatan serta

kelemahan yang dimiliki oleh seorang busines enterprise. Rasio tersebut dapat

memberikan indikasi apakah perusahaan memiliki kas yang cukup untuk

memenuhi kewajiban finansialnya, besarnya piutang yang cukup rasional,

efisiensi manajemen persediaan, perencanaan pengeluaran investasi yang baik,

dan struktur modal yang sehat sehingga tujuan memaksimumkan kemakmuran

pemegang saham dapat tercapai.

Dengan menganalisis prestasi keuangan, seorang analis keuangan akan dapat

menilai apakah manajer keuangan dapat merencanakan dan mengimplementasikan

kedalam setiap tindakan secara konsisten dengan tujuan memaksimumkan

kemakmuran pemegang saham. Disamping itu analisis semacam ini juga dapat

dipergunakan oleh pihak lain seperti bank, untuk menilai apakah cukup beralasan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


21

(layak) untuk memberikan tambahan dana atau kredit baru, calon investor untuk

memproyeksikan prospek perusahaan dimasa datang (Agus Sartono, 1994).

2.1.4.3 Kelemahan Rasio Keuangan

Menurut Teuku Mirza dan Imbuh S (1999), ada beberapa kelemahan dari rasio

keuangan :

Adanya distorsi karena laba yang dimasukkan tidak memasukkan unsur biaya

modal.

Laporan keuangan dari suatu perusahaan yang memiliki sejumlah divisi dari

industri yang berlainan akan sulit dibandingkan dengan perusahaan lain atau

dengan data suatu industri.

Terjadinya distorsi karena pengaruh inflasi dan penggunaan data historis dalam

akuntansi.

Laporan keuangan tidak dapat berdiri sendiri, tetapi harus didukung oleh catatan

atas laporan keuangan. Informasi ini harus dicermati karena mungkin memuat

potensi masalah yang dapat sangat mempengaruhi kondisi keuangan suatu

perusahaan.

Kesulitan dalam menginterpretasikan hasil analisa. Misalkan, quick ratio yang

tinggi apakah bagus karena kuatnya likuiditas perusahaan. Atau, justru jelek

karena perusahaan memegang kas yang berlebih yang justru tidak produktif .

Perbedaan dalam perlakuan akuntansi dapat menimbulkan distorsi dalam

membandingkan rasio.

2.1.5 Variabel - Variabel yang mempengaruhi Harga Saham

2.1.5.1 Current Ratio

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


22

Current ratio merupakan perbandingan antara aktiva lancar dan kewajiban lancar

dan merupakan ukuran yang paling umum digunakan untuk mengetahui

kemampuan suatu perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya.

Current ratio menunjukkan sejauh mana akitva lancar menutupi kewajiban-

kewajiban lancar. Semakin besar perbandingan aktiva lancar dan kewajiban lancar

semakin tinggi kemampuan perusahaan menutupi kewajiban jangka pendeknya.

Rasio Current ratio dapat dirumuskan sebagai berikut :

Current ratio yang rendah biasanya dianggap menunjukkan terjadinya masalah

dalam likuidasi atau kemampuan yang rendah dalam membayar kewajiban jangka

pendeknya, sebaliknya current ratio yang terlalu tinggi juga kurang baik, karena

menunjukkan banyaknya dana menganggur atau tidak dikelola dengan baik yang

pada akhirnya dapat mengurangi kemampuan perusahaan (Sawir : 2009). Menurut

Riyanto (2001:28) apabila mengukur tingkat likuiditas dengan menggunakan

current ratio sebagai alat pengukurnya, maka tingkat likuiditas atau current ratio

suatu perusahaan dapat dipertinggi dengan cara sebagai berikut :

Dengan utang lancar tertentu, diusahakan untuk menambah aktiva lancar.

Dengan aktiva lancar tertentu, diusahakan untuk mengurangi jumlah utang lancar.

Dengan mengurangi jumlah utang lancar sama-sama dengan mengurangi aktiva

lancar.

2.1.5.2 Total Asset Turn Over

Total assets turn over atau rasio perputaran aktiva termasuk bagian dari rasio

aktivitas yang merupakan rasio perbandingan antara penjualan dengan total aktiva

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


23

suatu perusahaan dimana rasio ini menggambarkan kecepatan perputaran total

aktiva dalam satu periode tertentu. Total assets turn over merupakan rasio yang

menunjukkan tingkat efisiensi penggunaan keseluruhan aktiva perusahaan dalam

menghasilkan volume penjualan tertentu (Syamsuddin, 2009:19). Rasio Total

assets turn over, dapat dirumuskan sebagai berikut :

Jika Total Asset Turn Over (TATO) semakin besar maka semakin baik yang

berarti bahwa aktiva dapat lebih cepat berputar dan meraih laba dan menunjukkan

semakin efisien penggunaan keseluruhan aktiva dalam menghasilkan penjualan.

Dengan kata lain jumlah asset yang sama dapat memperbesar volume penjualan

apabila assets turn overnya ditingkatkan atau diperbesar. Total assets turn over ini

penting bagi para kreditur dan pemilik perusahaan, tapi akan lebih penting lagi

bagi manajemen perusahaan, karena hal ini akan menunjukkan efisien tidaknya

penggunaan seluruh aktiva dalam perusahaan.

2.1.5.3 Debt to equity ratio

Rasio hutang modal menggambarkan sampai sejauh mana modal pemilik dapat

menutupi hutang-hutang kepada pihak luar dan merupakan rasio yang mengukur

hingga sejauh mana perusahaan dibiayai dari hutang. Rasio ini disebut juga rasio

leverage. Rasio leverage merupakan rasio untuk mengukur seberapa baik struktur

permodalan perusahaan. Struktur modal adalah pembelanjaan permanen dimana

mencerminkan pengimbangan antar hutang jangka panjang dan modal sendiri.

Modal sendiri adalah modal yang berasal dari perusahaan itu sendiri bersasal dari

cadangan dan laba (Riyanto, 2008:22). Jadi dapat disimpulkan bahwa debt to

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


24

equity ratio merupakan perbandingan antara total hutang (hutang lancar dan

hutang jangka panjang) dan modal yang menunjukkan kemampuan perusahaan

untuk memenuhi kewajibannya dengan menggunakan modal yang ada. Rasio

Debt to equity ratio dapat dirumuskan sebagai berikut :

2.1.5.4 Earning Per Share

Earning Per Share (EPS) merupakan komponen penting pertama yang harus

diperhatikan dalam analisis perusahaan. Informasi EPS suatu perusahaan

menunjukkan besarnya laba bersih perusahaan yang siap dibagikan untuk semua

pemegang saham perusahaan. EPS merupakan rasio yang menunjukkan berapa

besar keuntungan (return) yang diperoleh investor atau pemegang saham per

lembar saham (Tjiptono dan Hendry, 2001 : 139). Pada umumnya manajemen

perusahaan, pemegang saham biasa dan calon pemegang saham sangat tertarik

pada Earning Per Share (EPS), karena hal ini menggambarkan jumlah Rupiah (di

Indonesia) yang diperoleh untuk setiap lembar saham biasa dan menggambarkan

prospek laba perusahaan dimasa depan. Para calon pemegang saham tertarik

dengan Earning Per Share yang besar, karena hal ini merupakan salah satu

indikator keberhasilan suatu perusahaan (Lukman Syamsudin, 1992 : 66). Rasio

Earning Per Share (EPS), dapat dirumuskan sebagai berikut :

Dan jika suatu perusahan perusahaan memiliki saham preferen (Brigham dan

Houston, 2010:43), maka dihitung menggunakan rumus sebagai berikut :

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


25

2.2 Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1
Rangkuman Penelitian Terdahulu

Nama Hasil dan Kesimpulan


No. Peneliti dan Judul Variabel
Tahun penelitian
Penelitian
1. Siregar, Pengaruh Variabel Secara parsial bahwa
Sheila Kinerja Independen current ratio, debt equity
Ramadani Keuangan Current ratio, price earning ratio,
(2010) Perusahaan Ratio, Debt return on investment, dan
Terhadap Equity total assets turnover
Harga Saham Ratio, Pricemempunyai pengaruh
Dengan Earning terhadap harga saham pada
Menggunakn Ratio, Return
perusahaan manufaktur
Rasio on sedangkan variabel current
Keuangan Investment, ratio, debt equity ratio,
Pada dan Total operating profit margin,
Perusahaan Assets price earning ratio(PER),
Manufaktur Turnover return on investment
Yang (ROI), dan total assets
Terdaftar Di turnover (TATO)
Bursa Efek berpengaruh secara
Indonesia Variabel simultan terhadap harga
dependen : saham manufaktur
Harga Saham
2. Ketaren, Pengaruh Variabel Hasil dalam penelitian ini
Adelia Current independen : menunjukkan bahwa
Violeta Ratio, Debt Current secara parsial setiap
(2011) to Equity Ratio, Debt variabel independen yang
Ratio, Total to Equity diteliti yaitu CR, DER,
Assets Turn Ratio, Total TATO, ROE, dan EPS,
Over, Return Assets Turn hanya variabel EPS yang
On Equity, Over, Return berpengaruh signifikan
dan Earning On Equity, terhadap harga saham.
Per Share dan Earning Pengujian secara simultan
terhadap Per Share menunjukkan bahwa CR,
Harga Saham DER, TATO, ROE, dan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


26

pada dependen : EPS berpengaruh


Perusahaan Harga Saham signifikan terhadap harga
Barang saham.
Konsumsi
yang
Terdaftar di
Bursa Efek
Indonesia..

3. Fahmi (2013) Analisis Variabel Secara parsial variabel


Pengaruh Independen: return on asset (ROA)
Rasio - Rasio Return on berpengaruh signifikan
Keuangan Assets, terhadap harga saham,
Terhadap Return on secara parsial variabel
Harga saham Equity, net return on equity (ROE) ,
perusahaan profit margin net profit margin (NPM)
Manufaktur dan Earning dan earning per share
yang terdaftar Per share (EPS) tidak berpengaruh
di BEI signifikan terhadap harga
Variabel saham, tetapi secara
dependen : simultan baik return on
Harga Saham asset (ROA), return on
equity (ROE) , net profit
margin (NPM) dan
earning per share (EPS)
berpengaruh signifikan
terhadap harga saham.
4. Pertiwi Pengaruh Variabel Secara parsial ROI, ROE,
(2016) Rasio Independen: DER, dan LTDtER, tidak
Profitabilitas Return on berpengaruh signifikan
dan Rasio Invesment, terhadap harga saham
Solvabilitas Return On tetapi berpengaruh secara
terhadap Equity, Debt simultan.
Harga Saham to Equity
pada Industri Ratio,Long
Makanan dan Term Debt to
Minuman Equity Ratio
yang
Terdaftar di Variabel
Bursa Efek dependen :
Indonesia. Harga Saham
5. Nurraihan, Pengaruh Variabel Hasil dalam penelitian ini
Nadia (2015) Earning Per Independen: menunjukkan bahwa EPS
Share (EPS), Earning Per berpengaruh secara parsial
Current ratio Share,Curren terhadap harga saham dan
(CR), Debt to t ratio, Debt hasil ini sejalan dengan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


27

Equity Ratio to Equity teori sinyal. Sedangkan


(DER), dan Ratio, dan CR,DER, dan TATO tidak
Total Asset Total Asset berpengaruh secara parsial
TurnOver TurnOver terhadap harga saham.
(TATO) EPS,CR, DER, dan TATO
Terhadap Variabel berpengaruh secara
harga saham dependen : simultan terhadap harga
(Studi Harga Saham saham.
Empiris pada
Perusahaan
Manufaktur
yang
Terdaftar di
Bursa Efek
Indonesia
Periode
2011-2013)
6. Cory (2011) Pengaruh Variabel Hasil dalam penelitian ini
Current Independen: menunjukkan bahwa
Ratio, Debt Current secara parsial, setiap
to Equity Ratio, Debt variabel independen yang
Ratio, Long to Equity diteliti yaitu CR, DER,
Term Debt to Ratio, Long LTDtER, TATO, ROI,
Equity Ratio, Term Debt to ROE, dan PER tidak
Total Assets Equity Ratio, berpengaruh signifikan
Turn Over, Total Assets terhadap harga saham.
Return On Turn Over, Pengujian secara simultan
Investment, Return On menunjukkan bahwa CR,
Return On Investment, DER, LTDtER, TATO,
Equity, dan Return On ROI, ROE, dan PER
PriceEarning Equity, dan berpengaruh signifikan
s Ratio PriceEarning terhadap harga saham.
terhadap s Ratio
Harga Saham
pada Variabel
Perusahaan dependen :
Real Estate Harga Saham
dan Property
yang
Terdaftar di
BEI
7. Siregar, Analisis Variabel Hasil dalam penelitiam ini
Febrisa HH. Pengaruh Independen: Secara Parsial variabel
(2011) Profitabilitas, Return on Earnings Per Share (EPS)
Leverage, Assets, berpengaruh secara
dan Earning Return On signifikan terhadap harga

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


28

Per Share Equity, Net saham, sedangkan Return


Terhadap Profit on Assets (ROA), Return
Harga Saham Margin, Debt on Equity (ROE), Net
pada to Equity Profit Margin (NPM), dan
Perusahaan Ratio,dan Debt to Equity Ratio
Barang di Earning Per (DER) tidak memiliki
BEI Tahun Share Pengaruh yang signifikan
2007 – 2009 Variabel terhadap harga saham.
dependen : Namun, Return on Asset
Harga Saham (ROA), Return on Equity
(ROE), Net Profit Margin
(NPM), debt to equity
ratio (DER) dan Earnings
Per Share (EPS) secara
simultan mempengaruhi
harga saham perusahaan
barang konsumsi. Dengan
metode regresi linier
berganda dengan model
yang diuji sebelumnya
dengan asumsi klasik.
8. Pratidina, Pengaruh Variabel Hasil dalam penelitian ini
Widyastuti Kinerja Independen: menunjukan Return on
(2011) Keuangan Return On Equity (ROE), Return on
Terhadap Equity, Invesment (ROI) Debt to
Harga Saham Return on Equity Ratio (DER) ,
Perusahaan invesment, Earnings Per Share (EPS),
Telekomunik Price dan Price Earning Ratio
asi yang Earning (PER) berpengaruh secara
Terdaftar di Ratio Debt to serentak atau simultan
Bursa Efek Equity terhadap harga saham
Indonesia Ratio,dan perusahaan telekomunkasi,
(BEI) Earning Per sedangkan variabel Return
Share on Equity (ROE), Return
on Invesment (ROI) Debt
Variabel to Equity Ratio (DER) dan
dependen : Earnings Per Share (EPS)
Harga Saham berpengaruh secara parsial
terhadap harga saham
perusahaan
telekomunikasi. Dengan
metode analisis regresi
linier berganda.
Sumber: berbagai penelitian yang diolah

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


29

2.3 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual adalah suatu model yang menerangkan bagaimana hubungan

suatu teori dengan faktor-faktor yang penting yang telah diketahui dalam suatu

permasalahan . Berdasarkan latar belakang, tinjauan pustaka, dan hasil penelitian

sebelumnya yang telah diuraikan di awal, maka penulis membuat model kerangka

konseptual sebagai berikut :

Current Ratio

Total assets Turn Over Harga saham

(Y)
Debt to Equity Ratio

Earning Per Share

Gambar 1.1
Kerangka Konseptual

Current ratio yang rendah biasanya dianggap menunjukkan terjadinya masalah

dalam likuidasi atau kemampuan yang rendah dalam membayar kewajiban jangka

pendeknya, sebaliknya current ratio yang terlalu tinggi juga kurang baik, karena

menunjukkan banyaknya dana menganggur atau tidak dikelola dengan baik yang

pada akhirnya dapat mengurangi kemampuan perusahaan. Dengan demikian

Rasio Current ratio akan diperkirakan berpengaruh atau tidak terhadap harga

saham .

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


30

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, Jika Total Asset Turn Over (TATO)

semakin besar maka semakin baik yang berarti bahwa aktiva dapat lebih cepat

berputar dan meraih laba dan menunjukkan semakin efisien penggunaan

keseluruhan aktiva dalam menghasilkan penjualan. Dengan kata lain jumlah asset

yang sama dapat memperbesar volume penjualan apabila assets turn overnya

ditingkatkan atau diperbesar. Total assets turn over ini penting bagi para kreditur

dan pemilik perusahaan, tapi akan lebih penting lagi bagi manajemen perusahaan,

karena hal ini akan menunjukkan efisien tidaknya penggunaan seluruh aktiva

dalam perusahaan. Dengan demikian rasio Total Asset Turn Over (TATO) akan

diperkirakan berpengaruh atau tidak terhadap harga saham.

Debt to Equity Ratio (DER) menunjukkan perbandingan antara dana pinjaman

atau utang dan modal dalam upaya pengembangan perusahaan. Pendanaan dengan

utang membuat pemegang saham dapat mempertahankan pengendalian atas

perusahaan dengan investasi yang terbatas dan risiko perusahaan sebagian besar

ada pada kreditor (Brigham dan Houston: 2013). Jika Debt to Equity Ratio (DER)

tinggi, ada kemungkinan harga saham perusahaan cenderung rendah karena jika

perusahaan memperoleh laba, perusahaan cenderung untuk menggunakan laba

tersebut untuk membayar hutangnya dibandingkan dengan membagi Dividen

kepada investor. Sebaliknya, jika Debt to Equity Ratio (DER) rendah, ada

kemungkinan harga saham perusahaan cenderung tinggi karena jika perusahaan

memperoleh laba, perusahaan akan membagi dividen kepada investor. Hal ini,

Debt to Equity Ratio (DER) juga akan berpengaruh terhadap harga saham.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


31

Earning per share yang besar menandakan kemampuan perusahaan yang lebih

besar dalam menghasilkan keuntungan bersih dari setiap lembar saham.

Peningkatan earning per share menandakan bahwa perusahaan berhasil

meningkatkan taraf kemakmuran investor, dan hal ini akan mendorong investor

untuk menambah jumlah modal yang ditanamkan pada perusahaan. Semakin

tinggi nilai earning per share akan menggembirakan pemegang saham karena

semakin besar laba yang disediakan untuk pemegang saham. Hal ini akan

berakibat dengan meningkatnya laba maka harga saham cenderung naik,

sedangkan ketika laba menurun, maka harga saham ikut juga menurun. Hal

Earning Per Share akan berpengaruh terhadap harga saham.

2.4 Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara yang harus diuji kebenarannya atas suatu

penelitian yang dilakukan agar dapat mempermudah dalam menganalisis.

Pada penelitian yangh dibuat oleh peneliti dengan judul “Analisis Pengaruh Rasio

Keuangan Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di

Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2006- 2015”, maka penulis menyusun

hipotesis sebagai berikut:

H1 : Current ratio (CR) berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga

saham.

H2 : Total Asset TurnOver (TATO) berpengaruh positif dan signifikan

terhadap harga saham.

H3 : Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap

harga saham.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


32

H4 : Earning Per Share (EPS) berpengaruh positif dan signifikan terhadap

harga saham.

H5 : Current ratio (CR), Total Asset Turn Over (TATO), Debt to Equity ratio

(DER), dan Earning Per share (EPS) berpengaruh secara simultan terhadap

harga saham.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

kuantitatif dengan penelitian besifat asosiatif kausal. Penelitian kuantitatif

merupakan penelitian dengan memperoleh data yang berbentuk angka atau data

kualitatif yang diangkakan ( Sugiyono, 2012:14). Dan penelitian asosiatif kausal

merupakan penelitian yang bertujuan untuk pengaruh ataupun hubungan antara

dua variabel atau lebih (Sugiyono, 2012:11). Sedangkan karakteristik penelitian

ini bersifat replikasi, sehingga hasil uji hipotesis didukung oleh penelitian

terdahulu yang di uji kembali dengan kondisi lain namun berdasarkan

karakteristik yang kurang lebih sama.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Indonesia dengan objek penelitian yang dipilih adalah

perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jumlah pupolasi

penelitian ini sebanyak 13 otomotif yang go public terdaftar pada Bursa Efek

Indonesia. Waktu yang digunakan untuk penelitian ini dimulai dari tahun 2006

sampai 2015.

Batasan Operasional
Batasan operasional penelitian ini adalah:

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terbagai dalam dua bagian yaitu:

Variabel Independen (X) dalam penelitian ini Current ratio (CR), Total Asset

Turn Over (TATO), Debt to Equity ratio (DER), dan Earning Per share (EPS).

Variabel dependen (Y) dalam penelitian ini adalah harga saham.

33
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
34

2. Penggujian dilakukan dengan menggunakan satu variabel terikat

(dependent variable) yaitu harga saham dengan empat variabel bebas

(independent variable) yaitu Current ratio (CR), Total Asset Tur Over (TATO),

Debt to Equity ratio (DER), dan Earning Per Share (EPS) dengan menggunakan

data panel.

3. Objek dari penelitian ini terdiri dari 13 perusahaan otomotif yang go

public terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

4. Penelitian ini menggunakan data yaitu laporan keuangan tahunan

perusahaan otomotif go public yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia mulai

tahun 2006-2015 serta data historis harga saham individu setiap perusahaan

otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

3.4 Definisi Operasional dan Skala Pengukuran variabel

Definisi operasional dan skala pengukukuran dari variabel yang digunakan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

Harga saham

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah harga saham. Harga saham adalah

harga pasar yang tercatat pada waktu penutupan (Closing Price ) aktivitas di Bursa

Efek Indonesia (BEI) pada periode akhir tahun.

2. Current Ratio

Current ratio merupakan perbandingan antara aktiva lancar dan kewajiban lancar

dan merupakan ukuran yang paling umum digunakan untuk mengetahui

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


35

kemampuan suatu perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Untuk

menghitung CR digunakan rumus sebagai berikut:

3. Total Assets Turn Over

Total assets turn over atau rasio perputaran aktiva termasuk bagian dari rasio

aktivitas yang merupakan rasio perbandingan antara penjualan dengan total aktiva

suatu perusahaan dimana rasio ini menggambarkan kecepatan perputaran total

aktiva dalam satu periode tertentu. Untuk menghitung TATO digunakan rumus

sebagai berikut:

Debt To Equity Ratio

DER adalah rasio yang menggambarkan sampai sejauh mana modal pemilik

dapat menutupi hutang hutang kepada pihak luar serta rasio yang mengukur

sejauh mana perusahan dibiayai oleh hutang. Untuk menghitung DER digunakan

rumus sebagai berikut:

Earning Per Share

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


36

Earning Per Share (EPS) adalah rasio yang mengukur besarnya laba bersih

perusahaan yang siap dibagikan bagi semua pemegang perusahaan. Untuk

menghitung EPS digunakan rumus sebagai berikut:

3.5 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek / subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini populasi

yang digunakan sebanyak 13 perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia periode 2006 – 2015.

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari

semua yang terdapat di populasi seperti keterbatasan dana, tenaga dan waktu,

maka peneliti dapat menggunakan sampel atau sebagian dari dari populasi

tersebut. Akan tetapi kriteria penentuan sampel harus benar benar mewakili

(Representatif) agar dianggap menggambarkan situasi secara keseluruhan. Sampel

yang digunakan berupa data kuantitatif yaitu data yang diukur dalam skala

numerik. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah metode

purposive sampling. Metode ini merupakan teknik pengambilan sampel yang

ditarik dengan menggunakan berbagai pertimbangan. Kriteria pemilihan sampel

dalam penelitian ini sebagi berikut :

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


37

Perusahaan sektor otomotif yang sudah go public di Bursa Efek Indonesia periode

tahun 2006 s/d 2015.

Perusahaan yang menyediakan laporan keuangan tahunan periode tahun 2006 s/d

2015.

Perusahaan yang memiliki data lengkap yang yang berkaitan dengan penelitian

ini.

Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, maka dapat ditentukan sampel

sebanyak 11 perusahaan Otomotif go public yang menerbitkan laporan keuangan

pada periode tahun 2006-2015 yang termasuk kriteria sebagai berikut :

Tabel 3.1
Daftar Sampel Perusahaan

Kode
No. Nama Perusahaan
Perusahaaan
1. ASII PT. Astra Internasional, Tbk.
2. AUTO PT. Astra Otoparts, Tbk
3. BRAM PT. Indokordsa, Tbk
4. GDYR PT. Goodyear Indonesia, Tbk
5. GJTL PT. Gajah Tunggal, Tbk
6. IMAS PT. Indomobil Sukses,Tbk
7. INDS PT.Indospring, T bk
8. LPIN PT. Multi Prima Sejahtera, Tbk
9. MASA PT. Multistrada Arah Sarana, Tbk
10. PRAS PT. Prima Alloy Steel Universal, Tbk
11. SMSM PT. Selamat Sempurna, Tbk
Sumber : data IDX yang diolah, Lampiran 1

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


38

3.6 Jenis dan Sumber data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data

sekunder merupakan data yang informasinya diperoleh secara tidak langsung

kepada peneliti tetapi melalui media perantara seperti studi literatur yang

berhubungan dengan penelitian dan juga dari situs dan website internet. Jenis

data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data panel. Data panel

merupakan gabungan antara data time series dan data cross section. Data time

series sendiri merupakan data deret atau runtut waktu. Sedangkan data cross

section merupakan data yang dikumpulkan dengan mengamati banyak subjek

seperti individu, perusahaan maupun negara pada waktu yang sama tanpa

memperhatikan perbedaan waktu. Data panel memiliki kelebihan diantaranya

mampu mengontrol atau menangkap heterogenitas individu, mampu memberikan

informasi yang lebih lengkap, tingkat variabilitas yang lebih tinggi, koliniaritas

antar variabel berkurang, derajat bebas yang lebih banyak, dan lebih efisien.

Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari laporan keuangan tahunan

perusahaan otomotif yang dipublikasikan melalui situs website Bursa Efek Efek

Indonesia (www.idx.co.id) pada periode 2006 sampai 2015.

Metode Pengumpulan Data

Sesuai dengan jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini yaitu data sekunder,

maka metode pengumpulan data yang dilakukan adalah metode dokumentasi.

Data dokumentasi diperoleh dari jurnal, internet, dan situs website . Data yang

dibutuhkan dalam penelitian ini dikumpulkan, dicatat, dan diolah langsung dari

sumber data sekunder berupa laporan keuangan tahunan perusahaan otomotif

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


39

melalui website Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id), sedangkan data historis

harga saham dari masing – masing setiap perusahaan diperoleh melalui Yahoo

finance di website (finance.yahoo.com).

Teknik Analisis Data

Dalam Penelitian ini peneliti menggunakan Microsoft Office Excel 2010 untuk

pengolahan dan perhitungan data sekunder untuk variabel dependen dan variabel

independen. Untuk estimasi regresi data panel untuk menguji hipotesis

menggunakan program Eviews 8. Adapun teknik analisis data dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut:

Analisis Regresi Data panel

Analisis regresi data panel adalah analisis regresi data panel yang didasarkan pada

data panel untuk mengamati hubungan antara satu variabel dependen dengan satu

atau lebih variabel independen (jaya dan sunegsih : 2009). Regresi data panel

memiliki tujuan yang sama dengan regresi linier berganda tujuan nya ialah

memprediksi nilai intersep dan slope. Penggunaan data panel dalam regresi akan

menghasilkan intersep dan slope yang berbeda pada setiap perusahaan dan setiap

periode waktu. Model regresi data panel yang akan diestimasi membutuhkan

asumsi terhadap intersep, slope dan variabel gangguannya. Sesuai dengan

penggunakan data panel seperti penjelasan diatas maka dalam penelitian ini

analisis yang cocok digunakan adalah analisis regresi data panel. Di ketahui dalam

penelitian ini terdapat empat variabel bebas yang akan dimasukkan ke dalam

persamaan model regresi yaitu Current Ratio (CR) , Total Asset Turn Over

(TATO) debt to equity ratio (DER), dan Earning per share (EPS) sedangkan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


40

variabel terikat adalah harga saham. Sehingga dalam penelitian ini disusun model

regresi panel yang terbentuk sebagai berikut :

Yit = α + CRit + TATOit + DERit + EPSit + eit

Dimana :

Yit = Harga saham pada perusahaan i pada tahun t

α = Konstanta

- = Koefisien regresi antar variabel

X1 = Current ratio (CR)

X2 = Total Asset Turn Over (TATO)

X3 = Debt to equity ratio (DER)

X4 = Earning per share (EPS)

e = error term

3.8.2 Penentuan estimasi model regresi data panel

Menurut Widarjono (2007 : 351), dalam metode estimasi model regresi dengan

data panel, dapat dilakukan melalui tiga teknik pendekatan, antara lain:

Pendekatan Model Efek Tetap (Fixed Effect Model)

Pendekatan model Fixed Effect mengasumsikan bahwa intersep dari setiap

individu adalah berbeda sedangkan slope antar individu adalah tetap (sama).

Teknik ini menggunakan variabel dummy untuk menangkap adanya perbedaan

intersep antar individu.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


41

Pendekatan Model Efek Acak (Random Effect Model)

Pendekatan yang dipakai dalam Random Effect mengasumsikan setiap perusahaan

mempunyai perbedaan intersep, yang mana intersep tersebut adalah variabel

random atau stokastik. Pada model Random Effect perbedaan antar waktu dan

antar individu dimasukkan ke dalam error terms masing-masing perusahaan.

Model ini sering juga disebut Error Component Model (ECM) atau metode

Generalized Least Square (GLS). Analisis dengan metode ini dilakukan dengan

satu syarat, yaitu objek data silang (cross section) harus lebih besar daripada

banyaknya koefisien. Model ini sangat berguna jika individu (perusahaan) yang

diambil sebagai sampel adalah dipilih secara random dan merupakan wakil

populasi. Teknik ini juga memperhitungkan bahwa error mungkin berkorelasi

sepanjang cross section dan time series.

Estimasi Regresi Data Panel

Uji hausman (hausman test) digunakan untuk memilih model manakah yang

terbaik antara fixed effect model (FEM) dengan Random Effect Model (REM). Uji

ini didasarkan pada ide bahwa Ordinary Least Squares( OLS) dalam metode

Common effect tidak lebih efisien dibandingkan dengan Least Square Dummy

Variables (LSDV) dalam metode Random effect. Hipotesis yang terdapat dalam

pengujian Hausman adalah sebagai berikut :

Ho : Random effect adalah model yang tepat

Ha : Fixed effect adalah model yang tepat

Statistik uji Hausman mengikuti distribusi statistik Chi-Squares dengan derajat

kebebasan (df) sebesar jumlah variabel bebas (k). Sehingga dari hipotesis tersebut

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


42

Apabila nilai statistik Hausman lebih besar dari nilai kritis 6tChi-Squares maka

hipotesis nul ditolak hal ini berarti model yang tepat untuk regresi data panel

adalah model Fixed Effect. Dan sebaliknya, apabila nilai statistik Hausman lebih

kecil dari nilai kritis Chi-Squares maka hipotesis nul diterima yang artinya model

yang tepat untuk regresi data panel adalah model Random Effect.

Pengujian Statisitk Model

Menurut Nachrowi (2006), uji hipotesis berguna untuk menguji signifikansi

koefisien regresi yang didapat. Artinya, koefisien regresi yang didapat secara

statistik tidak sama dengan nol, karena jika sama dengan nol maka dapat

dikatakan bahwa tidak cukup bukti untuk menyatakan variabel bebas mempunyai

pengaruh terhadap variabel terikatnya, maka semua koefisien regresi harus diuji.

Ada beberapa jenis uji hipotesis terhadap koefisien regresi yang dapat dilakukan,

yaitu:

Uji parsial (Uji t)

Uji t dilakukan untuk mengetahui adanya perubahan koefisien (slope) regresi

secara parsial (individu) dari variabel independennya. Dengan kata lain jika

pengujian dilakukan terhadap koefisien regresi apakah sama dengan nol, berarti

variabel bebas tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel terikat.

Sedangkan jika pengujian dilakukan terhadap koefisien regresi tidak sama dengan

nol, berarti variabel bebas mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel

terikat. Tingkat signifikansi yang digunakan adalah sebesar 5% dengan derajat

kebebasan (Degree of Fredom) = (n-k-1) dimana n adalah jumlah observasi dan

(k) adalah jumlah variabel.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


43

Uji simultan (uji F)

Uji-F dilakukan untuk mengetahui adanya perubahan koefisien (slope) regresi

secara simultan (bersamaan) antara variabel independen terhadap variabel

dependen, dengan kata lain untuk memastikan bahwa model yang dipilih layak

atau tidak untuk mengintepretasikan pengaruh variabel bebas terhadap variabel

terikat. Tingkat signifikansi yang digunakan adalah sebesar 5% dengan derajat

kebebasan (Degree of Fredom) = (n-k-1) dimana n adalah jumlah observasi dan

(k) adalah jumlah variabel.

Koefisien Determinasi (R-squares)

Koefisien Determinasi atau R-squares yang merupakan suatu ukuran yang penting

dalam regresi, karena dapat menginformasikan baik atau tidaknya model regresi

yang terestimasi. nilai koefisien determinasi mencerminkan seberapa besar variasi

dari variabel terikat dapat diterangkan oleh variabel bebasnya. Besarnya nilai

koefisien determinasi adalah 0 sampai 1. Jika nilai koefisien determinasi sama

dengan atau mendekati nol 0, artinya variasi dari variabel terikat semakin tidak

dapat diterangkan oleh variabel - variabel bebas. Sementara bila nilai Koefisien

Determinasi sama dengan atau mendekati 1, artinya variasi variabel terikat secara

keseluruhan semakin dapat diterangkan oleh variabel - variabel bebasnya. Dengan

demikian baik atau buruknya suatu persamaan regresi ditentukan oleh R-squares-

nya yang mempunyai nilai antara 0 dan 1.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis Deskriptif


Analisis statistik deskriptif digunakan untuk memperoleh gambaran secara umum

mengenai data penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. Tabel 4.1 dibawah

menyajikan statistik deskriptif data sampel keseluruhan. Di dalam analisis statistik

deskriptif ini dilakukan pendeskripsian data statistik yaitu nilai mean, nilai

median, nilai minimum, nilai maksimum dan standar deviasi dari masing-masing

variabel. Data statistik deskriptif dapat dilihat pada tabel dibawah berikut:

Tabel 4.1
Statistik Deskriptif

Variabel Mean Median Maximum Minimum Std. Dev.


HS 1488.394 940.4500 6582.840 4.336000 1619.749
CR 0.013960 0.013000 0.038600 0.001100 0.007080
TATO 0.009384 0.009350 0.021600 0.002400 0.003874
DER 0.009701 0.007050 0.043600 0.000400 0.008182
EPS 477.2982 287.0000 3549.000 -831.0000 642.6669
Sumber : Hasil olahan data Eviews, Lampiran 3

Variabel Harga Saham

Berdasarkan tabel 4.1 dapat dketahui bahwa nilai rata rata (mean) harga saham

perusahaan otomotif selama periode 2006 – 2015 adalah sebesar 1488.394. Nilai

median harga saham adalah 940.4500. Nilai maksimum harga saham adalah

6582.840 yang dimiliki oleh PT. Astra Internasional (ASII) pada tahun 2014.

sedangkan nilai minimum harga saham adalah sebesar 4.336000 yang dimiliki

oleh PT. Selamat Sempurna (SMSM) pada tahun 2006. Sementara nilai standar

deviasi adalah sebesar 1619.749. Selain itu berdasarkan Tabel 4.1 dapat diketahui

44
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
45

juga bahwa nilai mean lebih besar dari pada nilai standar deviasi. Hal ini

bermakna bahwa data harga saham selama periode 2006-2015 berdistribusi

normal.

Variabel Current Ratio (CR)

Berdasarkan Tabel 4.1 dapat diketahui bahwa nilai rata-rata (mean) current ratio

(CR) adalah 0.013960 selama periode 2006-2015 adalah Nilai median CR adalah

sebesar 0.013000. Nilai maksimum adalah 0.038600 yang dimiliki oleh PT

Indospring (INDS) pada tahun 2013 sedangkan nilai minimum adalah sebesar

0.001100 yang dimiliki oleh PT Indospring (INDS) pada tahun 2007 dan 2008.

Sementara nilai standar deviasi adalah sebesar 0.007080 Selain itu berdasarkan

Tabel 4.1 dapat diketahui juga bahwa nilai mean lebih besar dari pada nilai

standar deviasi. Hal ini bermakna bahwa current ratio (CR) selama periode 2006-

2015 berdistribusi normal.

Variabel Total Assets Turn Over (TATO)

Berdasarkan Tabel 4.1 dapat diketahui bahwa nilai rata-rata (mean) TATO adalah

selama periode 2006-2015 adalah sebesar 0.009384. Nilai median TATO adalah

sebesar 0.009350. Nilai maksimum adalah 0.021600 yang dimiliki oleh PT.

Goodyear Indonesia (GDYR) pada tahun 2006 sedangkan nilai minimum adalah

sebesar 0.002400 yang dimiliki oleh PT. Multi Prima Sejahtera (LPIN) pada tahun

2015. Sementara nilai standar deviasi adalah sebesar 0.003874 Selain itu

berdasarkan Tabel 4.1 dapat diketahui juga bahwa nilai mean lebih besar dari pada

nilai standar deviasi. Hal ini bermakna bahwa data Total Assets Turn Over

(TATO) selama periode 2006-2015 berdistribusi normal.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


46

Variabel Debt to Equity Ratio (DER)

Berdasarkan Tabel 4.1 dapat diketahui bahwa nilai rata-rata (mean) Debt to Equity

Ratio (DER) selama periode 2006-2015 adalah sebesar 0.009701. Nilai median

Debt to Equity Ratio (DER) adalah sebesar 0.007050. Nilai maksimum adalah

0.043600 yang dimiliki oleh PT. Prima Alloy Steel Universal (PRAS) pada tahun

2009 sedangkan nilai minimum adalah sebesar 0.000400 yang dimiliki oleh PT.

Indomobil Sukses (IMAS) pada tahun 2010. Sementara nilai standar deviasi

adalah sebesar 0.008182 Selain itu berdasarkan Tabel 4.1 dapat diketahui juga

bahwa nilai mean lebih besar dari pada nilai standar deviasi. Hal ini bermakna

bahwa data Debt to Equity Ratio (DER) selama periode 2006-2015 berdistribusi

normal dan hal ini disimpulkan bahwa kemampuan perusahaan untuk memenuhi

kewajibannya cukup baik.

Variabel Earning Per share (EPS)

Berdasarkan Tabel 4.1 dapat diketahui bahwa nilai rata-rata (mean) EPS selama

periode 2006-2015 adalah sebesar 477.2982. Nilai median EPS adalah sebesar

287.0000. Nilai maksimum adalah 3549.000 yang dimiliki oleh PT. Astra

Internasional (ASII) pada tahun 2010 sedangkan nilai minimum adalah sebesar -

831.0000 yang dimiliki oleh PT. Multi Prima Sejahtera (LPIN) pada tahun 2015.

Sementara nilai standar deviasi adalah sebesar 642.6669 . Selain itu berdasarkan

Tabel 4.1 dapat diketahui juga bahwa nilai mean lebih besar dari pada nilai

standar deviasi. Hal ini bermakna bahwa data Earning Per share (EPS) selama

periode 2006-2015 berdistribusi normal.

4.2 Uji Hausman (Hausman Test)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


47

Uji ini dilakukan untuk menentukan model mana yang terbaik antara fixed effect

model (FEM) dan Random Effect Model (REM) dalam metode Generalized Least

Square (GLS). Berdasarkan uji Hausman ini, diperoleh nilai Chi-Squarenya

seperti pada Tabel 4.2 sebagai berikut:

Tabel 4.2
Uji Hausman

Chi-Sq.
Test Summary Chi-Sq. d.f. Prob.
Statistic
Cross-section random 32.82010 4 0.0001
Sumber: Hasil Olahan Data Eviews, Lampiran 4

Berdasarkan hasil uji Hausman yang dilakukan diperoleh nilai Chi-Square

Statistik sebesar 32.82010, sedangkan nilai Chi-Square tabel dengan df = 4 pada α

= 5% adalah 11,07. Hal ini berarti Chi-Square Statistik lebih besar dari Chi-

Square tabel (32.82010 > 11,07). Selain itu dapat diketahui juga bahwa nilai

probabilitas cross-section random sebesar 0.0001 yang nilainya < 0,05. Sehingga

H1 diterima dan H0 ditolak yang berarti metode Fixed Effect Model lebih baik

daripada metode Random Effect Model.

4.3 Fixed Effect Model (FEM)

Hasil uji Hausman diperoleh model terbaik untuk penelitian ini yaitu Fixed Effect

Model (FEM). Fixed Effect Model adalah model dengan intercept berbeda-beda

untuk setiap subjek (cross section), tetapi slope setiap subjek tidak berubah seiring

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


48

waktu (Gujarati dan Dawn C,2012). Hasil estimasi dapat dilihat sebagai berikut

Tabel 4.3
Koefisien Variabel
Variabel Coeficient Std.Error t-Statistic Prob.

C
2785.596 613.3778 4.541404 0.0000
CR
371.7371 178.1776 2.086329 0.0396
TATO
-1728.993 557.3266 -3.102297 0.0025
DER
221.6589 176.2893 1.257359 0.2117
EPS
-0.856389 0.210870 -4.061210 0.0001
Sumber: Hasil Olahan Data Eviews, Lampiran 5

Berdasarkan hasil estimasi Fixed Effect Model yang tertera pada Tabel 4.3 di atas,

dapat diketahui bahwa model persamaan regresi data panel dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

Yit = 2785.596 + 371.7371 CRit -- 1728.993 TATOit + 221.6589 DERit --

0.856389 EPSit + eit

Adapun interpretasi dari hasil estimasi yang diperoleh dapat dijelaskan sebagai

berikut:

Variabel Konstanta

Berdasarkan hasil estimasi diketahui koefisien konstanta sebesar 2785.596. Hal

ini berarti apabila variabel bebas bernilai konstan maka harga saham akan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


49

meningkat sebesar 2785.596. Signifikansi yang diperoleh sebesar 0,0000 < 0,05,

maka konstanta berpengaruh terhadap harga saham.

Variabel Current Ratio

Berdasarkan hasil estimasi yang diperoleh maka dapat diketahui bahwa nilai

koefisien variabel Current Ratio adalah 371.7371. Hal ini menunjukkan bahwa

Current Ratio memiliki pengaruh positif terhadap Harga Saham. Ini berarti

Current Ratio apabila mengalami peningkatan 1% maka akan meningkatkan harga

saham perusahaan otomotif sebesar 371.7371. Hasil tersebut sesuai dengan

penelitian yang dilakukan Sheila (2010) yang menyatakan Current ratio

berpengaruh positif terhadap harga saham.

Variabel Total Asset Turn Over (TATO)

Berdasarkan hasil estimasi yang diperoleh maka dapat diketahui bahwa nilai

koefisien variabel Total Asset Turn Over adalah -1728.993. Hal ini menunjukkan

bahwa Total Asset Turn Over memiliki pengaruh negatif terhadap Harga Saham.

Ini berarti apabila Total Asset Turn Over mengalami peningkatan 1 kali maka

akan menurunkan harga saham perusahaan otomotif sebesar -1728.993. Hasil

tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan Adelia (2011) yang menyatakan

Total Asset Turn Over berpengaruh negatif terhadap harga saham.

Variabel Debt to Equity Ratio (DER)

Berdasarkan hasil estimasi yang diperoleh maka dapat diketahui bahwa nilai

koefisien variabel Debt to Equity Ratio adalah 221.6589. Hal ini menunjukkan

bahwa Debt to Equity Ratio memiliki pengaruh positif terhadap Harga Saham. Ini

berarti apabila Debt to Equity Ratio mengalami peningkatan 1% maka akan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


50

meningkatkan harga saham perusahaan otomotif sebesar 221.6589. Hasil tersebut

sesuai dengan penelitian yang dilakukan Adelia (2011) yang menyatakan Debt to

Equity Ratio berpengaruh positif terhadap harga saham.

Variabel Earning Per share (EPS)

Berdasarkan hasil estimasi yang diperoleh maka dapat diketahui bahwa nilai

koefisien variabel Earning Per share adalah -0.856389. Hal ini menunjukkan

bahwa Earning Per share memiliki pengaruh negatif terhadap Harga Saham. Ini

berarti apabila Earning Per share mengalami peningkatan Rp.1 maka akan

menurunkan harga saham perusahaan otomotif sebesar -0.856389. Hasil tersebut

sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Elis darnita (2014) yang

menyatakan Earning Per share berpengaruh negatif terhadap harga saham.

4.4 Uji Signifikansi

Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh dari

variabel bebas terhadap variabel terikat baik secara simultan maupun parsial, dan

untuk mengetahui besarnya pengaruh dari masing masing variabel bebas terhadap

variabel terikatnya.

4.4.1 Uji t-statistik (Uji Parsial)

Untuk menguji apakah variabel-variabel independen tersebut secara

parsial berpengaruh nyata terhadap variabel dependen, maka digunakan uji t.

Adapun hasil uji t dari hasil estimasi pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


51

Tabel 4.4
Hasil Uji t

Keterangan
Variabel Koefisien t-Statistik Prob.

Konstanta 2785.596 4.541404 0.0000 Signifikan

CR 371.7371 2.086329 0.0396 Signifikan

TATO -1728.993 -3.102297 0.0025 Signifikan

DER 221.6589 1.257359 0.2117 Non Signifikan

EPS -0.856389 -4.061210 0.0001 Signifikan


Sumber : Data hasil olahan Eviews, lampiran 5

Adapun interpretasi dari hasil estimasi yang diperoleh dari uji parsial dapat

dijelaskan sebagai berikut:

Current ratio (CR)

Berdasarkan hasil estimasi pada tabel 4.4 dengan menggunakan program eviews

diperoleh nilai t-statistik yang bertanda positif sebesar 2.086329. Selain itu

diperoleh nilai probabilitas sebesar 0.0396, dimana tingkat signifikansi lebih kecil

dari 0,05 (0.0396 < 0,05) maka hipotesis Ho ditolak dan H1 diterima, sehingga

dapat disimpulkan bahwa variabel Current ratio (CR) secara parsial berpengaruh

positif dan signifikan terhadap harga saham perusahan otomotif yang terdaftar di

BEI.

Total Asset Turn Over (TATO)

Berdasarkan hasil estimasi pada tabel 4.4 dengan menggunakan program eviews

diperoleh nilai t-statistik yang bertanda negatif sebesar -3.102297. Selain itu

diperoleh nilai probabilitas sebesar 0.0025, dimana tingkat signifikansi lebih kecil

dari 0,05 (0.0025< 0,05) maka hipotesis Ho ditolak dan H1 diterima, sehingga

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


52

dapat disimpulkan bahwa variabel Total Asset Turn Over (TATO) secara parsial

berpengaruh negatif dan signifikan terhadap harga saham perusahan otomotif

yang terdaftar di BEI.

Debt to Equity Ratio (DER)

Berdasarkan hasil estimasi pada tabel 4.4 dengan menggunakan program eviews

diperoleh nilai t-statistik yang bertanda positif sebesar 1.257359. Selain itu

diperoleh nilai probabilitas sebesar 0.2117, dimana tingkat signifikansi lebih besar

dari 0,05 (0.2117 > 0,05) maka hipotesis Ho diterima dan Ha ditolak sehingga

dapat disimpulkan bahwa variabel Debt to Equity Ratio (DER) secara parsial

berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap harga saham perusahan

otomotif yang terdaftar di BEI.

Earning Per share (EPS)

Berdasarkan hasil estimasi pada tabel 4.4 dengan menggunakan program eviews

diperoleh nilai t-statistik yang bertanda negatif sebesar -4.061210. Selain itu

diperoleh nilai probabilitas sebesar 0.0001, dimana tingkat signifikansi lebih kecil

dari 0,05 (0.0001< 0,05) maka hipotesis Ho ditolak dan H1 diterima, sehingga

dapat disimpulkan bahwa variabel Total Asset Turn Over (TATO) secara parsial

berpengaruh negatif dan signifikan terhadap harga saham perusahan otomotif

yang terdaftar di BEI.

4.4.2 Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel independen

yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama

terhadap variabel dependen. Tabel berikut menunjukkan hasil dari uji F :

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


53

Tabel 4.5
Hasil Uji F

Variabel Variabel F-statistic Prob (F- Keterangan


Independen Dependen statistic)

CR,TATO,DER,EPS HS 9.205828 0.0000 Signifikan

Sumber: Hasil Olahan Data Eviews

Berdasarkan hasil estimasi pada tabel 4.5 dengan menggunakan program eviews

diperoleh nilai F-statistik adalah 9.205828 sedangkan nilai F-tabel dengan α= 5%

adalah 2,29. Sehingga nilai F-statistik lebih besar dari pada nilai F-tabel

(7,403884> 2,29). Selain itu dapat diketahui pula bahwa probabilitas F-statistik

adalah 0.0000 dimana nilai tersebut lebih rendah dibandingkan alpha 5% atau

0,05 (0.0000 < 0,05). Sehingga berdasarkan hasil tersebut H1 diterima. Hal ini

berarti bahwa variabel CR, TATO, DER, dan EPS berpengaruh secara simultan

(serentak) terhadap variabel harga saham dengan tingkat kepercayaan signifikansi

95%.

4.4.3 Koefisien Determinasi (R2)

Uji koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengukur seberapa besar

kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen. Nilai R² terletak

antara 0 sampai dengan 1 (0 ≤ R² ≤ 1). Nilai R2 yang mendekati satu berarti

variabel-variabel independennya memberikan hampir semua informasi yang

dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen. Hasil perhitungan koefisien

determinasi dapat dilihat pada tabel berikut ini:

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


54

Tabel 4.6
Koefisen Determinasi

Variabel Variabel R-Squared Adjusted


Independen Dependen R-Squared

CR,TATO,DER,EPS HS 0.575669 0.513135

Sumber: Hasil Olahan Data Eviews

Berdasarkan hasil estimasi dengan menggunakan metode Fexed effect model

(FEM) dalam program Eviews pada tabel 4.6 diperoleh nilai koefisien determinasi

(R2) sebesar 0.513135. Hal ini berarti bahwa variabel CR, TATO, DER, EPS

dapat menjelaskan variabel Harga saham sebesar 0.513135 atau (51,5%)

sedangkan sisanya 0.486865 atau (48.6%) dapat dijelaskan oleh variabel-variabel

lainnya yang tidak termasuk dalam model penelitian.

4.5 Pembahasan

4.5.1 Pengaruh Current Ratio terhadap Harga Saham

Berdasarkan hasil uji statistik yang telah dilakukan dalam penelitian ini

diperoleh hasil bahwa Current ratio secara parsial berpengaruh secara positif dan

signifikan terhadap harga saham perusahaan otomotif. Hubungan positif antara

current ratio dan harga saham bermakna bahwa current ratio dapat meningkatkan

harga saham. Artinya, jika current ratio mengalami kenaikan maka akan

meningkatkan harga saham. Current ratio menunjukkan sejauh mana akitva

lancar menutupi kewajiban-kewajiban lancar.

Hasil yang signifikan dikarenakan Current ratio perusahaan otomotif yang

terdaftar di bursa efek indonesia (BEI) relatif cukup tinggi. Jika current ratio yang

tinggi artinya aktiva lancar lebih besar dari kewajiban lancar berarti semakin besar

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


55

kemampuan perusahaan untuk melunasi kewajiban jangka pendeknya. Perusahaan

yang berkemampuan besar mengelola dan melunasi kewajiban jangka pendeknya

akan cenderung dibidik oleh investor maupun calon investor untuk menanamkan

maupun meminjamkan modalnya, sehingga tentu nilai perusahaan akan

meningkat. Jika nilai perusahaan meningkat maka juga akan meningkatkan harga

saham.

Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sheila Ramadani (2010),

E.A Tabillah (2013), dan A pratama dan T. Erawati (2014) yang menyatakan

bahwa Current ratio berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham.

Namun hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Adelia Violeta Ketaren (2011), Mamik Trisnawati (2015), dan Nadia Nurraihan

(2015) yang menyatakan current ratio tidak memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap harga saham. Perbedaan hasil penelitian ini disebabkan perbedaan objek

dan periode penelitian dengan pengaruh dan hasil signifikansi yang berbeda-beda.

4.5.2 Pengaruh Total Assets Turn Over terhadap Harga Saham

Berdasarkan hasil uji statistik yang telah dilakukan dalam penelitian ini

diperoleh hasil bahwa Total Assets Turn Over (TATO) secara parsial berpengaruh

secara negatif dan signifikan terhadap harga saham perusahaan otomotif.

Hubungan negatif antara Total Assets Turn Over (TATO) dan harga saham

bermakna bahwa Total Assets Turn Over dapat menurunkan harga saham.

Artinya, jika Total Assets Turn Over mengalami kenaikan maka akan menurunkan

harga saham.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


56

Total assets turn over merupakan rasio yang menunjukkan tingkat efisiensi

penggunaan keseluruhan aktiva perusahaan dalam menghasilkan volume

penjualan tertentu. Total assets turn over ini penting bagi para kreditur dan

pemilik perusahaan, tapi akan lebih penting lagi bagi manajemen perusahaan,

karena hal ini akan menunjukkan efisien tidaknya penggunaan seluruh aktiva

dalam perusahaan. Namun koefisien hasil penelitian ini menunjukan hubungan

yang negatif. Hal ini disebabkan variasi data penelitian. Dalam kasus ini nilai

TATO yang besar dari beberapa perusahaan otomotif cenderung menurunkan

harga saham. Artinya, pemanfaatan total aktiva yang optimal juga mendorong

beberapa perusahaan cenderung menggunakan laba untuk ekspansi dengan

menahan laba daripada membayarkan dividen sehingga memungkinkan investor

untuk mempertimbangkan kembali pada perusahaan tersebut (Weston dan

Copeland : 1997).

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sheila

Ramadani Siregar (2010) yang menyatakan Total Assets Turn Over (TATO)

berpengaruh terhadap harga saham. Namun hasil penelitian ini tidak sejalan

dengan penelitian yang dilakukan oleh Cory (2011), Adelia Violeta Ketaren

(2011), dan Nadia Nurraihan (2015) yang menyatakan Total Assets Turn Over

(TATO) tidak berpengaruh terhadap harga saham. Perbedaan hasil penelitian ini

disebabkan perbedaan objek dan periode penelitian dengan pengaruh dan hasil

signifikansi yang berbeda-beda.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


57

4.5.3 Pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap Harga Saham

Berdasarkan hasil uji statistik yang telah dilakukan dalam penelitian ini

diperoleh hasil bahwa Debt to Equity Ratio (DER) secara parsial berpengaruh

secara positif namun tidak signifikan terhadap harga saham perusahaan otomotif.

Hubungan positif antara Debt to Equity Ratio (DER) dan harga saham bermakna

bahwa Debt to Equity Ratio (DER) dapat meningkatkan harga saham namun tidak

signifikan, dengan kata lain jika Debt to Equity Ratio (DER) mengalami kenaikan

maka akan meningkatkan harga saham namun tidak memiliki pengaruh yang

nyata terhadap harga saham.

Hasil yang tidak signifikan disebabkan karena adanya perbedaan pandangan

investor. Debt to Equity Ratio (DER) menunjukkan perbandingan antara dana

pinjaman atau utang dan modal dalam upaya pengembangan perusahaan.

Sebagian investor memandang DER yang tinggi berarti laba perusahaan yang

meningkat lebih cenderung digunakan untuk membayar hutang daripada

membagikan dividen pada pemangku kepentingan maupun investor. Hal ini

berarti laba perusahaan yang dibagikan kepada investor akan berkurang maka

harga saham cenderung ikut menurun sehingga minat investor cenderung

berkurang. Sedangkan sebagian investor memandang DER yang tinggi sebagai

suatu bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap kreditur yang memberi

pinjaman, karena DER yang tinggi juga berarti perusahaan tidak menerima beban

bunga yang tinggi akibat tunggakan pinjaman yang diberikan kreditur yang tidak

dilunasi. Invetor juga tentu mengetahui suatu perusahaan yang ingin berkembang

tentu memerlukan dana pinjaman sebagai dana perusahaan untuk berekspansi.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


58

Dalam kondisi ini, perusahaan yang tumbuh akan memerlukan dana operasional

yang tinggi yang tidak mungkin dipenuhi hanya menggunakan ekuitas

perusahaan. Artinya, DER yang tinggi belum tentu menurunkan minat investor

untuk berinvestasi.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Cory

(2011), Febrisa HH Siregar (2011), Mamik Trisnawati (2015), dan Nadia

Nurraihan (2015) yang menyatakan bahwa Debt to Equity Ratio (DER) tidak

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. Namun hasil penelitian

ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Widyastuti Pratidina

(2011) dan A pratama dan T. Erawati (2014) yang menyatakan Debt to Equity

Ratio (DER) berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham. Perbedaan

hasil penelitian ini disebabkan perbedaan objek dan periode penelitian dengan

pengaruh dan hasil signifikansi yang berbeda-beda.

4.5.4 Pengaruh Earning Per Share terhadap Harga Saham

Berdasarkan hasil uji statistik yang telah dilakukan dalam penelitian ini diperoleh

hasil bahwa Earning Per Share (EPS) secara parsial berpengaruh secara negatif

dan signifikan terhadap harga saham perusahaan otomotif. Hubungan negatif

antara Earning Per Share (EPS) dan harga saham bermakna bahwa Earning Per

Share (EPS) dapat menurunkan harga saham. Artinya, jika Earning Per Share

(EPS) mengalami kenaikan maka akan menurunkan harga saham.

Earning per share (EPS) merupakan gambaran seberapa besar laba yang

dihasilkan per lembar saham beredar. Semakin tinggi laba perusahaan maka

semakin tinggi nilai EPS yang dimiliki perusahaan. Namun koefisien hasil

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


59

penelitian ini menunjukan hubungan yang negatif. Dalam kondisi ini Earning per

share (EPS) yang berkoefisien negatif disebabkan faktor penggunaan hutang.

dalam menentukan sumber dana untuk mengoperasikan perusahaan, manajemen

dituntut untuk mempertimbangkan kemungkinan pada perubahan dalam struktur

modal yang mampu memaksimumkan harga perusahaan. perubahan dalam

penggunaan hutang akan mengakibatkan perubahan laba per saham yang

mengakibatkan harga saham juga berubah (Brigham dan Houston : 2001). Dengan

demikian perubahaan penggunaan hutang merupakan faktor yang mempengaruhi

tingkat EPS. Jika suatu perusahaan kurang baik dalam pengelolaan penggunaan

hutang maka akan berdampak pada penurunan laba per saham (EPS) walaupun

harga sahamnya tinggi. Selain itu faktor eksternal seperti kondisi perekonomian

makro yaitu Kurs. Apabila sebagian besar bahan baku diperoleh dari impor maka

secara otomotis menaikan biaya produksi yang menyebabkan pengurangan

tingkat keuntungan walaupun harga saham perusahaan justru naik. Dengan

demikian faktor eksternal yaitu kurs dapat mempengaruhi tingkat penurunan laba

per saham (EPS) walaupun harga saham mengalami kenaikan.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Elis Darnita

yang menyatakan bahwa Earning Per share (EPS) secara parsial berpengaruh

negatif dan signifikan terhadap harga saham, dan sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Sheila Ramadani Siregar (2010), Widyastuti Pratidina (2011),

Nadia Nurraihan (2015) namun arah hubungan menunjukan arah negatif. Namun

hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Fahmi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


60

(2013). Perbedaan hasil penelitian ini disebabkan perbedaan objek dan periode

penelitian dengan pengaruh dan hasil signifikansi yang berbeda-beda.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh Current ratio (CR), Total Asset

Turn Over (TATO), Debt to Equity ratio (DER), dan Earning Per share (EPS)

terhadap harga saham pada perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI) periode 2006-2015. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan

yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka dapat simpulkan sebagai

berikut:

Pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial

1. Current ratio berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap harga saham

pada perusahaan otomotif yang terdaftar di BEI.

2. Total Asset Turn Over berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap harga

saham pada perusahaan otomotif yang terdaftar di BEI.

3. Debt to Equity Ratio berpengaruh secara positif namun tidak signifikan

terhadap harga saham pada perusahaan otomotif yang terdaftar di BEI.

4. Earning Per Share berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap harga

saham pada perusahaan otomotif yang terdaftar di BEI.

Pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan

Current ratio (CR), Total Asset Turn Over (TATO), Debt to Equity ratio (DER),

dan Earning Per share (EPS) secara simultan (serentak) berpengaruh signifikan

terhadap harga saham pada perusahaan otomotif yang terdaftar di BEI.

Nilai koefisien determinasi (Adjusted-R2) yang diperoleh adalah 0.513135.

61
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
62

Hal ini berarti bahwa variabel CR, TATO, DER, EPS dapat menjelaskan variabel

Harga saham sebesar 0.513135 atau (51,5%) sedangkan sisanya 0.486865 atau

(48.6%) dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya yang tidak termasuk

dalam model penelitian.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka penulis memberikan beberapa saran

yang berkaitan dengan penelitian yang telah dilakukan untuk dijadikan masukan

dan bahan pertimbangan yang berguna bagi pihak-pihak yang berkepentingan,

antara lain sebagai berikut :

1. Bagi investor, agar lebih memperhatikan faktor fundamental perusahaan, pada

penelitian ini variabel current ratio yang memiliki pengaruh positif dan signifikan

terhadap harga saham yang dapat menaikan harga saham perusahaan. Namun

disisi lain faktor eksternal seperti perekonomian makro yaitu kurs juga harus

diperhatikan. Informasi ini akan berguna untuk pengambilan keputusan yang

berkaitan dengan investasi yang akan pilih investor maupun calon investor.

2. Bagi perusahaan sebaiknya membatasi jumlah hutang yang besar karena

penggunaan hutang yang berlebihan tanpa mengontrol keadaan keuangan

perusahaan akan meningkatkan resiko perusahaan yang akan menimbulkan

kerugian. Dengan pengelolaan hutang yang baik maka mendorong perusahaan

untuk melakukan ekspansi. Ekspansi yang semakin efektif maka perusahaan akan

semakin sukses.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


63

3. bagi peneliti selanjutnya sebaiknya perlu menambah jumlah variabel lain yang

mempengaruhi harga saham, dimana kemampuan variabel-variabel di pada

penelitian ini yang direpresentasikan oleh nilai adjusted R-squared, hanya dapat

menjelaskan harga saham sebesar 0.513135 atau (51,5%) sedangkan sisanya

0.486865 atau (48.6%) dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak

digunakan dalam model penelitian. Kemungkinan terdapat faktor lain yang dapat

mempengaruhi harga saham seperti Net Profit Margin, Long Term Debt to Equity

Ratio, Inventory Turn Over Ratio, dan sebagainya.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


DAFTAR PUSTAKA

Agnes, Sawir. 2009. Analisa Kinerja Keuangan dan Perencanaan keuangan


Perusahaan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Brigham, Eugene F dan Joel F Houston. 2001. Manajemen Keuangan Edisi ke


Delapan. Jakarta : Erlangga.

___________. 2010. Dasar - Dasar Manajemen Keuangan. Jakarta: Salemba


Empat.

Darmadji, Tjiptono dan Hendy M. Fakhruddin. 2001. Pasar Modal di Indonesia.


Jakarta: Salemba Empat.

__________. 2012. Pasar Modal di Indonesia, Edisi Ketiga, Jakarta: Salemba


Empat:

Darnita,Elis. 2014. Analisis Pengaruh Return on Asset (ROA), Return On Equity


(ROE), Net Profit Margin (NPM), dan Earning Per Share (EPS) terhadap Harga
Saham (study Pada Perusahaan Food dan Beverages Yang Terdaftar di BEI
pada Tahun 2008-2012),Skripsi.Universitas Dian Nuswanto Semarang.

Erlina, 2011. Metodologi Penelitian, USU Press, Medan.

Fahmi, I. 2012. Pengantar manajemen Keuangan Teori dan Soal jawab.


Bandung : CV. Alfabeta.

Gujarati, Damodar N dan dawn C Porter. 2012. Dasar – Dasar Ekonomitrika.


Jakarta : Salemba Empat.

Halim, Abdul. 2005. Analisis Investasi.Jakarta: Salemba Empat.

Hanani, Anisa Ika. 2001. Analisis Pengaruh Earning Per Share , Return On
Equity dan Debt to Equity Ratio Terhadap Return Saham pada Perusahaan dalam
Jakarta Islamic Index (JII) Periode 2005-2007. Semarang : Universitas
Diponegoro.

Harahap, Sofyan Syafri. 2007. Teori Akuntansi, Edisi Revisi. Jakarta : Raja
Grafindo Persada.

64
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
65

___________. 2008. Analisa Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta : PT. Raja
Grafindo Persada.

Harmono. 2009. Manajemen Keuangan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Hartono, Jogianto. 2000. Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Edisi


Kedua.Yogyakarta : UPP AMP YKPN.

Hasanah, Deasy. 2010. Pengaruh ROA, ROE, dan EPS Terhadap harga Saham
pada Perusahaan Food and Beverages yang Go Public di Bursa Efek
Indonesia (BEI), Undergraduate thesis. Jurnal Ekonomi dan manajemen
.Jawa Timur : UPN Jawa Timur.

Husnan,Suad. 1996. Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan Keputusan


jangka Panjang, Edisi 4. Yogyakarta : BPFE.

Irawati, Susan. 2005. Manajemen Keuangan. Bandung : Pustaka.

Jumingan. 2006. Analisa Laporan Keuangan. Jakarta : Bumi Aksara.

Pratomo, Wahyu Ario dan Paidi Hidayat. 2010. Pedoman Praktis Penggunaan
Eviews dalam Ekonometrika, edisi II. Medan : USU Press.

Rahardjo, Budi. 2007. Keuangan dan Akuntansi, Edisi Pertama, Cetakan Pertama
.Yogyakarta : Graha Ilmu.

Riyanto, Bambang. 2008. Dasar-dasar Pembelajaran Perusahaan, Yogyakarta :


BPFE.

Rusdin. 2006. PasarModal :Teori, Masalah, dan Kebijakan dalam Praktek.


Jakarta: Alfabeta.

__________. 2006. Pasar Modal. Bandung : Alfabeta.

Sartono, Agus R. 1994. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: BPFE.

Simanjorang. 2014. Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Harga saham


perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI (Skripsi). Sumatera Utara :
Universitas Sumatera Utara.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


66

Siregar, Febrisa HH. 2011. Analisis Pengaruh Profitabilitas, Leverage, dan


Earning Per Share Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Barang di
BEI Tahun 2007 – 2009 (Skripsi). Sumatera Utara : Universitas Sumatera
Utara.
Sugiarto, Rengga Jeni Ery. 2014. Pengaruh DER, DPS dan ROA Terhadap Harga
Saham pada Perusahaan Telekomunikasi di BEI. Jurnal Ilmu dan Riset
manajemen, Volume, 3 No.9. Surabaya : STIESIA.

Sukirno, Sadono, 2014. Ekonomi Pembangunan : Proses, Masalah, dan Dasar


Kebijakan, Kencana, Jakarta

Sulistyanto, Sri. 2008. Manajemen Laba (Teori dan Modal Empiris). Jakarta :
Grasindo.

Sulistyastuti, Dyah Ratih. 2002. Saham dan Obligasi. Yogyakarta: Penerbit


Universitas Atma Jaya.

Sunariyah. 2000. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal.Yogyakarta : UPP AMP


YKPN.

Syahyunan. 2004. Manajemen Keuangan I.Medan: USU Press.

Syamsuddin, Lukman. 1992. Manajemen Keuangan Perusahaan Konsep Aplikasi


Dalam Perencanaan, Pengawasan, dan Pengambilan Keputusan. Jakarta :
Rajawali Press.

___________. 2001. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta: PT. Raja


Grafindo Persada.

Trisnawati, Mamik. 2010. Analisis Pengaruh Current Ratio ( CR), Debt to


Equity Ratio (DER), Return On Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM),
Earning Per Share (EPS) Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Food
and Beverages yang Terdaftar di BEI periode 2009 s/d 2012
Skripsi. Semarang : Universitas Dian Nuswanto Semarang.

Ugiana, Prana. 2015. Belajar Olah Data Dengan Eviews. Medan : USU Press.

Umar, Husein. 2011. Metodologi Penelitian untuk Skripsi dan Thesis. (Edisi
Kedua). Jakarta : Rajawali Press.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


67

Weston, J.F dan Brigham. 1994. Dasar - Dasar Manajemen Keuangan. Jakarta :
Erlangga.

Weston, J.F dan Copeland T.E. 1997. Manajemen Keuangan, Edisi Sembilan.
Jakarta : Bina Rupa Aksara.

Wicaksono, Reza Bagus. 2014. Pengaruh EPS, PER, DER, ROE Dan Mva
Terhadap Harga Saham pada Perusahaan manufaktur di BEI periode 2012 s/d
2013. Skripsi. Semarang : Universitas Dian Nuswanto Semarang.

www.idx.co.id (Website Bursa Efek Indonesia)

www.financeyahoo.com (Website yahoo finance)

www.idx.co.id // laporan keuangan tahunan//ASII (Di akses 12 Oktober 2017)

www.idx.co.id // laporan keuangan tahunan//AUTO (Di akses 12 Oktober 2017)

www.idx.co.id // laporan keuangan tahunan//BRAM (Di akses 12 Oktober 2017)

www.idx.co.id // laporan keuangan tahunan//GDYR (Di akses 12 Oktober 2017)

www.idx.co.id // laporan keuangan tahunan//GJTL (Di akses 12 Oktober 2017)

www.idx.co.id // laporan keuangan tahunan//IMAS (Di akses 13 Oktober 2017)

www.idx.co.id // laporan keuangan tahunan//INDS (Di akses 13 Oktober 2017)

www.idx.co.id // laporan keuangan tahunan//LPIN (Di akses 13 Oktober 2017)

www.idx.co.id // laporan keuangan tahunan//MASA (Di akses 13 Oktober 2017)

www.idx.co.id // laporan keuangan tahunan//PRAS (Di akses 13 Oktober 2017)

www.idx.co.id // laporan keuangan tahunan//SMSM (Di akses 13 Oktober 2017)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


68

Lampiran 1
Data Hasil Pemilihan Sampel

Kode
Kriteria Kriteria Kriteria Sampel
No. Perusahaaan Nama Perusahaan
1 2 3 Terpilih
1. ASII PT. Astra Internasional, Tbk.    
2. AUTO PT. Astra Otoparts, Tbk    
3. BOLT PT. Garuda Metalindo, Tbk   X X
4. BRAM PT. Indokordsa, Tbk    
5. GJTL PT. Gajah Tunggal, Tbk    
6. GDYR PT. Goodyear Indonesia, Tbk    
7. IMAS PT. Indomobil Sukses,Tbk    
8. INDS PT.Indospring, Tbk    
9. LPIN PT. Multi Prima Sejahtera, Tbk    
10. MASA PT. Multistrada Arah Sarana, Tbk    
11. NIPS PT. Nipress, Tbk  X X X
12. PRAS PT. Prima Alloy Steel Universal, Tbk    
13. SMSM PT. Selamat Sempurna, Tbk    
Total perusahaan yang terplih menjadi sampel penelitian 11

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


69

Lampiran 2
Data Hasil Penelitian

Kode Harga
No Tahun CR TATO DER EPS
Perusahaan Saham adj close
1 ASII 2006 80.3052 0.8 0.96 1.4 917
2007 190.0063 1.3 1.10 1.2 1610
2008 274.4516 1.3 1.20 1.2 2270
2009 777.21 1.3 1.10 1.0 2480
2010 2069.13 1.4 1.15 1.1 3549
2011 3699.12 1.36 1.06 1.03 439
2012 5793.19 1.4 1.03 1.03 480
2013 6160.73 1.24 0.91 1.02 480
2014 6582.84 1.3 0.85 0.96 474
2015 6519.53 1.4 0.75 0.94 357
2 AUTO 2006 105.85 1.73 1.11 0.57 366
2007 136.402 2.20 1.2 0.48 590
2008 402.8931 2.13 1.44 0.49 734
2009 1672.79 2.17 1.13 0.39 966
2010 2529.37 1.76 1.12 0.38 1480
2011 2529.37 1.35 1.06 0.5 261
2012 3025,75 1.2 0.93 0.62 264
2013 3510.74 1.9 0.85 0.32 222
2014 3583.03 1.3 0.85 0.4 180
2015 2408.89 1.3 0.82 0.4 339
3 BRAM 2006 912.102 0.39 0.99 0.60 41
2007 1337.8 0.49 0.99 0.51 67
2008 1341.05 0.22 0.98 0.48 211
2009 1333.74 0.54 1.11 0.22 160
2010 1332.8 0.40 1.20 0.26 298
2011 1944.41 2.79 1.04 0.39 150
2012 2224.77 2.12 0.76 0.40 1574
2013 2531.24 1.57 0.84 0.47 1386
2014 2823.36 1.41 0.68 0.73 831
2015 4775.24 1.80 0.71 0.66 619
4 GDYR 2006 595.709 2.01 2.16 0.62 1034
2007 823.27 1.12 1.87 0.94 20
2008 1300.083 1.10 1.22 1.12 2840

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


70

Kode DER
No Tahun Harga Adj Close CR TATO EPS
Perusahaan
2009 668.18 0.77 1.09 0.66 1810
2010 958.33 0.86 1.51 0.45 654
2011 1053.637 0.85 1.58 1.77 382
2012 1205.37 0.89 1.64 1.35 551
2013 1833.44 0.94 1.66 0.98 549
2014 1865.65 0.94 1.30 1.17 400
2015 1943.765 0.94 1.30 1.15 550
5 GJTL 2006 552.125 1.9 0.75 2.60 37
2007 507.157 2.2 0.78 2.15 29
2008 330.665 1.5 0.91 2.54 -179
2009 291.437 2.5 0.89 2.32 260
2010 1243.59 1.8 0.95 1.95 258
2011 2546.32 1.75 1.02 1.61 196
2012 2387.64 1.72 0.98 1.35 325
2013 2382.9 1.8 0.80 0.6 35
2014 1731 1.9 0.81 0.7 81
2015 894.39 1.8 0.74 2.3 -90
6 IMAS 2006 367.909 0.95 0.66 0.10 1037
2007 401.587 0.84 1.03 0.11 997
2008 558.297 0.91 1.46 0.11 977
2009 434.247 0.93 1.36 0.6 977
2010 1551.64 1.07 1.37 0.04 977
2011 4637.84 1.37 1.12 1.54 347
2012 6574.18 1.24 1.23 2.08 325
2013 5116.57 1.09 0.90 2.36 278
2014 4459.43 1.03 0.83 2.49 193
2015 3351.96 0.94 0.72 2.71 144
7 INDS 2006 1957.06 0.98 0.79 0.61 58
2007 2226.67 0.11 0.94 0.66 264
2008 1760.18 0.11 1.05 0.74 849
2009 1400.01 1.27 1.16 0.27 1567
2010 1871.87 1.28 1.33 0.23 1896
2011 2272.47 2.40 1.08 0.80 552
2012 2446.09 2.33 0.89 0.46 423
2013 3152.73 3.86 0.77 0.25 281
2014 3665.92 2.91 0.81 0.25 194

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


71

Kode DER
No Tahun Harga Adj Close CR TATO EPS
Perusahaan
2015 4020.85 2.23 0.65 0.33 2.9
8 LPIN 2006 1242.01 0.80 0.27 0.77 -44
2007 197.113 0.17 0.35 0.79 849
2008 222.73 0.13 0.32 1.23 224
2009 179.208 0.28 0.42 0.49 480
2010 345.326 0.25 0.39 0.41 665
2011 540.619 2.94 0.40 0.4 533
2012 948.18 2.90 0.40 0.3 781
2013 994.1 2.48 0.39 0.4 405
2014 1103.34 2.2 0.38 0.4 -478
2015 1242.01 0.8 0.24 1.8 -831
9 MASA 2006 174.553 0.56 0.39 0.99 470
2007 220.612 1.32 0.49 0.40 60
2008 206.336 0.89 0.56 0.85 50
2009 166.886 0.86 0.66 0.74 286
2010 261.501 0.67 0.66 0.87 288
2011 432.107 0.48 0.60 1.56 348
2012 474.993 0.40 0.51 0.40 186
2013 373.308 1.57 0.51 0.08 213
2014 340.104 1.75 0.45 0.67 292
2015 290.45 1.29 0.39 0.73 297
10 PRAS 2006 104.71 1.08 1.25 3.68 -47
2007 161.292 1.05 1.21 3.19 47
2008 113.368 1.01 0.74 3.84 25.2
2009 100.338 2.03 0.38 4.36 -61
2010 101.2611 1.45 0.62 0.24 52
2011 112.578 1.14 0.57 1.43 33
2012 138.089 1.11 0.54 1.06 26.5
2013 268.102 1.03 0.40 0.96 8.8
2014 206.575 0.88 0.35 0.88 16.2
2015 162.27 1.0 0.31 1.12 9.2
11 SMSM 2006 4.336 1.99 1.22 0.53 46
2007 6.127 1.71 1.28 0.65 56
2008 16.18 1.82 1.45 0.62 64
2009 25.939 1.59 1.46 0.80 92
2010 74.29 2.17 1.46 0.96 104

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


72

Kode DER
No Tahun Harga Adj Close CR TATO EPS
Perusahaan
2011 116.219 2.40 1.56 0.70 147
2012 266.003 2.05 1.46 0.71 152
2013 419.264 2.10 1.39 0.37 214
2014 487.892 2.11 1.5 0.57 271
2015 932.72 2.39 1.26 0.54 297
Sumber: Hasil Olahan Data MS. Excel

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


73

Lampiran 3
Statistik Deskriptif

HS? CR? TATO? DER? EPS?


Mean 1488.394 0.013960 0.009384 0.009701 477.2982
Median 940.4500 0.013000 0.009350 0.007050 287.0000
Maximum 6582.840 0.038600 0.021600 0.043600 3549.000
Minimum 4.336000 0.001100 0.002400 0.000400 -831.0000
Std. Dev. 1619.749 0.007080 0.003874 0.008182 642.6669
Skewness 1.510437 0.500906 0.290723 1.893909 2.145312
Kurtosis 4.783402 3.340193 2.816880 6.805945 9.004636

Jarque-Bera 56.40343 5.130400 1.703219 132.1503 249.6317


Probability 0.000000 0.076904 0.426728 0.000000 0.000000

Sum 163723.3 1.535600 1.032200 1.067100 52502.80


Sum Sq. Dev. 2.86E+08 0.005463 0.001636 0.007298 45019257

Observations 110 110 110 110 110


Cross sections 11 11 11 11 11
Sumber: Hasil Olahan Data Eviews

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


74

Lampiran 4
Hasil Uji Hausman
Correlated Random Effects - Hausman Test
Pool: DEWA
Test cross-section random effects

Chi-Sq.
Test Summary Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 32.820104 4 0.0000

Sumber: Hasil Olahan Data Eviews

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


75

Lampiran 5
Hasil Estimasi fixed Effect Model

Dependent Variable: HS?


Method: Pooled Least Squares
Date: 11/15/17 Time: 10:35
Sample: 2006 2015
Included observations: 10
Cross-sections included: 11
Total pool (balanced) observations: 110

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 2785.596 613.3778 4.541404 0.0000


CR? 371.7371 178.1776 2.086329 0.0396
TATO? -1728.993 557.3266 -3.102297 0.0025
DER? 221.6589 176.2893 1.257359 0.2117
EPS? -0.856389 0.210870 -4.061210 0.0001
Fixed Effects (Cross)
_ASII—C 2578.179
_AUTO--C 750.4100
_BRAM--C 794.4023
_GDYR--C 1228.795
_GJTL--C -1028.339
_IMAS--C 1687.163
_INDS--C 1098.661
_LPIN—C -1883.660
_MASA--C -1901.256
_PRAS--C -2426.028
_SMSM--C -898.3279

Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.575669 Mean dependent var 1488.394


Adjusted R-squared 0.513135 S.D. dependent var 1619.749
S.E. of regression 1130.191 Akaike info criterion 17.02428
Sum squared resid 1.21E+08 Schwarz criterion 17.39253
Log likelihood -921.3356 Hannan-Quinn criter. 17.17365
F-statistic 9.205828 Durbin-Watson stat 0.631948
Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber: Hasil Olahan Data Eviews

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Anda mungkin juga menyukai