SKRIPSI
OLEH
GURUH BALADEWA NASUTION
130501057
Kata Kunci: Harga Saham, Current Ratio, Total Aset Turnover, Debt to
Equity Ratio, Earning Per Share.
i
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ABSTRACT
THE INFLUENCE ANALYSIS OF FINANCIAL RATIOS AGAINST STOCK
PRICES ON AUTOMOTIVE COMPANIES LISTED ON INDONESIA
STOCK EXCHANGE PERIOD 2006-2015
Keywords: Stock Price, Current Ratio, Total Asset Turnover, Debt to Equity
Ratio, and Earning Per Share
ii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
KATA PENGANTAR
Assamualaikum Wr. Wb
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan
Muhammad SAW yang telah memandu umatnya ke jalan yang benar, serta yang
dan maksud penyusunan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu persyaratan
untuk menyelesaikan studi Strata 1 (S1) dan untuk memperoleh gelar Sarjana
berkat kerja keras, doa dan dukungan dari berbagai pihak seperti pihak keluarga,
dosen, para sahabat dan teman teman yang iklas memberikan bantuan, bimbingan
arahan serta motivasi sehingga penulis penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan.
Untuk itu dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan banyak terima
kasih kepada :
iii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
1. Bapak Prof. Dr. Ramli, SE, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Sumatera Utara.
3. Ibu Inggrita Gusti Sari Nasution, SE, M.SI selaku Sekretaris Program
Sumatera Utara
4. Bapak Syarief Fauzie, SE, M.Ak.Ak selaku dosen pembimbing yang telah
membimbing dan memberikan ilmu serta saran - saran yang baik kepada
5. Bapak Wahyu Ario Pratomo, SE, M.Ec selaku dosen Penguji 1 penulis
6. Ibu Dra. Raina Linda Sari, M.Si selaku dosen Penguji 2 penulis yang telah
7. Seluruh Dosen Pengajar dan para Staff Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk
yang tercipta sebagai orang tua yang tiada duanya di dunia ini yang telat
iv
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
9. Alika Salsabila Nasution dan Muhammad Kaesar Fasa Nasution sebagai
10. Keluarga dan kerabat yang senantiasa memberikan doa dan dukungan
kepada penulis
11. Pasangan tercinta penulis Siska Ayu Pratiwi yang selalu memberikan
semangat dan doa yang tiada henti serta menghibur penulis dikala waktu
sulit.
12. Para sahabat terbaik penulis Fadli Adinda Harahap, Andre Pratama
selama ini sudah penulis anggap seperti saudara. Dengan bersama mereka
Skripsi ini.
14. Kepada semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang
v
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
vi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ................................................................................................ i
ABSTRACT .............................................................................................. ii
KATA PENGANTAR .............................................................................. iii
DAFTAR ISI ............................................................................................. vii
DAFTAR TABEL...................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. x
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xi
vii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3.4.2 Variabel Independen (Bebas) .................................... 35
3.5 Populasi dan Sampel Penelitian ........................................... 36
3.6 Jenis dan Sumber Data ........................................................ 38
3.7 Metode Pengumpulan Data ................................................. 38
3.8 Teknik Analisis Data ........................................................... 39
3.8.1 Analisis Regresi Data Panel ....................................... 39
3.8.2 Penentuan Model Data Panel...................................... 40
3.8.3 Estimasi Regresi Data Panel (Uji Hausman) .............. 41
3.9 Pengujian Statistik Model .................................................... 42
viii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR TABEL
ix
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR GAMBAR
x
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR LAMPIRAN
xi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam dunia usaha, tujuan umum suatu perusahaan atau emiten adalah
yang disingkat dengan BEI tidak dapat dipisahkan dengan peran investor yang
modal, yaitu kegiatan penilaian dengan cermat kepada setiap emiten yang
investor maupun seluruh entitas perusahaan. Oleh karena itu, emiten yang tidak
mampu mengolah kinerja keuangannya secara efektif dan efisien akan kehilangan
salah satu indikator keberhasilan suatu perusahaan. Dimana jika harga saham
1
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2
banyak permintaan terhadap saham perusahaan dan tentu menaikan harga saham
tersebut. Jika harga saham yang tinggi dapat dipertahankan maka akan menaikan
menurunkan kepercayaan para investor dan calon investor bagi suatu perusahaan.
Hal ini dapat berakibat fatal bagi perusahaan dalam persaingan ketat pasar modal.
Pengertian pasar modal secara umum adalah suatu sistem keuangan yang
beredar. Dalam arti sempit, pasar modal adalah suatu pasar (tempat, berupa
dan jenis surat berharga lainnya dengan memakai jasa para perantara pedagang
efek (Sunariyah, 2000 : 4). Seiring dengan perubahan pesat dalam dunia bisnis
dewasa ini, pasar modal merupakan wahana yang mempertemukan pihak yang
kelebihan dana dengan kekurangan dana serta ladang bisnis bisnis bagi pelaku
aktivitas yang dihadapkan pada berbagai macam risiko dan ketidakpastian yang
pihak investor atau pemodal membutuhkan berbagai macam informasi yang dapat
keuangan perusahaan.
suatu perusahaan yang mencerminkan prestasi kerja dalam periode tertentu. Hal
ini sangat penting agar sumber daya digunakan secara optimal dalam menghadapi
perusahaan dalam pencapaian tujuan keuangan dapat dilihat dari penilaian kinerja
tersusun secara sistematis dalam bentuk laporan perusahaan atau sering disebut
laporan keuangan.
Menurut Mamduh M. Hanafi dan Abdul Halim, dalam buku Analisis Laporan
yang lain, seperti industri, kondisi ekonomi, bisa memberikan gambaran yang
lebih baik mengenai prospek dan risiko perusahaan. Laporan keuangan yang baik
dan efektif dan dianalisis oleh para manajer dengan baik berguna sebagai cara
dihadapi.
Dalam dunia usaha, Perusahaan yang Go public juga menerapkan berbagai macam
metode agar perusahaan dapat maju dan bersaing. Perusahaan yang sudah Go
public yang terdaftar di berbagai pasar modal dan pasar saham, seperti perusahan
perhatian pihak investor. Investor asing maupun swasta akan mengamati dan
diliriknya.
dapat dilihat dari jumlah industri perusahaan otomotif semakin banyak yang
masuk ke dalam negeri. Hal ini dikarenakan sektor otomotif yang semakin banyak
Mitsubishi yang berfokus kendaraan roda empat, dan untuk kendaraan roda dua
seperti Sepeda motor Merek Honda, komponen suku cadang sepeda motor yang
merupakan hasil PT. Astra Autoparts, produksi ban serta komponennya yang
merupakan hasil produk PT. Goodyear, dan berbagai hasil produk lainnya. Hal
dalam negeri. Salah satu prestasi karya anak bangsa yang sudah berhasil hingga
saat ini adalah Mobil Esemka. Nama Esemka lahir dari perakit perakit yang
berasal dari siswa Sekolah Menengah Kejuruan atau SMK yang tercipta pada era
zaman Presiden ke- 6 bapak Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Fenomena Fakta
pada periode 2009 sampai dengan 2013 secara umum terus meningkat yang
Secara umum, penilaian dan prestasi yang lazim untuk menganalisis laporan
Irawati (2005 : 22) rasio keuangan merupakan teknik analisis dalam bidang
suatu perusahaan dalam periode tertentu, ataupun hasil-hasil usaha dari suatu
perusahaan pada satu periode tertentu dengan jalan membandingkan dua buah
variabel yang diambil dari laporan keuangan perusahaan, baik daftar neraca
maupun laba rugi. Menurut Rahardjo (2007 : 104), rasio diklasifikasikan menjadi
lima kelompok, yaitu rasio Likuiditas, rasio Solvabilitas, rasio Aktivitas, rasio
pasar dan rasio Profitabilitas. Diantara rasio rasio tersebut yang lazim diterapkan
dalam menghasilkan laba dengan menggunakan sumber daya yang ada seperti
kas, modal, kinerja karyawan selama periode tertentu dan menggambarkan tingkat
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan rasio keuangan yang terdiri dari
Current Ratio (CR), Total Assets Turn Over (TATO), Debt to Equity Ratio
(DER), dan Earning Per share (EPS). Current ratio termasuk bagian dari rasio
likuiditas yang merupakan rasio yang mengukur sejauh mana aktiva lancar
menutupi kewajiban lancar perusahaan dan merupakan ukuran yang paling umum
jangka pendeknya. Penelitian yang dilakukan oleh Dipo (2008) dan Sheila (2010)
parsial berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap harga saham. Namun
hal ini bertolak belakang dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Putra (2013)
dan Rusli (2011) yang menunjukan CR tidak berpengaruh terhadap harga saham.
Total Assets Turn Over termasuk bagian dari rasio aktivitas yang merupakan rasio
Penelitian mengenai TATO terhadap harga saham dilakukan oleh Sheila (2010)
dan adelia (2011) yang menunjukan TATO secara parsial tidak berpengaruh serta
(2012), Cory (2011), Yuricho (2010), dan (Nurraihan (2015) menunjukan TATO
harga saham. Namun hal ini bertolak belakang dengan Penelitian yang dilakukan
oleh Putra (2013), menunjukan TATO berpengaruh positif dan signifikan terhadap
harga saham.
Debt to Equity Ratio termasuk bagian dari rasio solvabilitas yang merupakan rasio
kewajibannya baik jangka pendek maupun jangka panjang. Rasio ini disebut juga
rasio leverage, rasio ini juga menggambarkan sampai sejauh mana modal pemilik
dapat menutupi hutang-hutang kepada pihak luar dan merupakan rasio yang
mengukur hingga sejauh mana perusahaan dibiayai dari hutang. Penelitian yang
(2010), dan Cory (2011) menunjukan DER berpengaruh secara simultan terhadap
harga saham. Hal ini bertolak belakang dengan penelitian yang dilakukan oleh
Efendy (2009) yang menunjukan DER secara parsial berpengaruh positif dan
Earning Per share termasuk bagian dari rasio profitabilitas yang merupakan rasio
besarnya laba bersih perusahaan yang siap dibagikan untuk semua pemegang
keuntungan (return) yang diperoleh investor atau pemegang saham per lembar
saham (Tjiptono dan Hendry : 2001). Peneltian mengenai Earning Per share
terhadap harga saham dilakukan oleh Febrisa (2011), Widyastuti (2011) dan
berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Hal ini bertolak belakang dengan
hasil penelitian fahmi (2013), Simanjorang (2014) yang menunjukan EPS secara
harga saham.
Berdasarkan hasil yang berbeda dan tidak konsistennya yang dilakukan para
dengan waktu dan tempat yang berbeda dengan menganalisis rasio rasio keuangan
terhadap harga saham. Maka penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh rasio
Likuiditas yang diwakili oleh Current ratio, rasio Aktivitas yang diwakili oleh
Total Asset Turn Over, rasio Solvabilitas yang di wakili oleh Debt to Equity ratio,
dan rasio Profitabilitas yang diwakili oleh Earning Per share untuk mengkaji
harga saham.
Rumusan Masalah
Apakah Current ratio (CR) berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham
Apakah Total Asset Turn Over (TATO) berpengaruh secara signifikan terhadap
harga saham pada perusahaan otomotif yang terdaftar di BEI periode 2006-2015?
Apakah Debt to Equity ratio (DER) berpengaruh secara signifikan terhadap harga
Apakah Earning Per share (EPS) berpengaruh secara signifikan terhadap harga
Apakah Current ratio (CR), Total Asset Turn Over (TATO), Debt to Equity ratio
(DER), dan Earning Per share (EPS) secara simultan berpengaruh signifikan
terhadap harga saham pada perusahaan otomotif yang terdaftar di BEI periode
2006-2015?
Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui pengaruh Current ratio (CR) terhadap harga saham pada
perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2006-
2015.
Untuk mengetahui pengaruh Total Asset Turn Over (TATO) terhadap harga
saham pada perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
periode 2006-2015.
Untuk mengetahui pengaruh Debt to Equity ratio (DER) terhadap harga saham
pada perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode
2006-2015.
Untuk mengetahui pengaruh Earning Per share (EPS) terhadap harga saham pada
perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2006-
2015.
Untuk mengetahui pengaruh Current ratio (CR), Total Asset Turn Over (TATO),
Debt to Equity ratio (DER) dan Earning Per share (EPS) terhadap harga saham
pada perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode
2006-2015.
Manfaat Penelitian
Bagi penulis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu dan wawasan khusus nya
mengenai rasio keuangan, khususnya Current ratio (CR), Total Asset Turn Over
(TATO), Debt to Equity ratio (DER) dan Earning Per share (EPS) terhadap harga
Bagi perusahaan
pencapaian kedepannya.
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi gambaran kondisi mengenai sejauh mana
berinvestasi dalam perusahaan yang akan dibidik investor maupun calon investor.
2.1 Saham
Surat-surat berharga yang diperdagangkan di pasar modal sering disebut efek atau
sekuritas, salah satunya yaitu saham. Saham dapat didefinisikan tanda penyertaan
atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan
terbatas. Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik
menyatakan bahwa pemilik saham tersebut adalah juga pemilik sebagian dari
perusahaan itu. Dengan demikian kalau seorang investor membeli saham, maka ia
masyarakat luas adalah perusahaan yang telah berdiri selama rentang waktu
diharapkan pada masa yang akan datang dapat dipertahankan atau ditingkatkan
dividen ditambah dengan kenaikan harga saham tersebut ( capital gains ). Namun
demand dan Supply atas saham tersebut yang menyebabkan harga saham
mengalami fluktuasi naik atau turun. Dengan kata lain harga saham terbentuk
12
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
13
dipandang dari segi kepastian, maka penghasilan pemilik saham menjadi lebih
tidak pasti. Hal ini disebabkan karena pembayaran dividen sendiri akan
Dalam proses penilaian saham diketahui nilai wajar saham. Nilai wajar
saham (fair value) atau nilai intrinsik (intrinsic value) suatu komoditas adalah
nilai sekarang dari serangkaian arus kas yang masuk yang akan dihasilkan pada
masa mendatang (Harmono, 2009). Nilai intrinsik suatu saham di tentukan oleh
bahwa harga saham akan di pengaruhi oleh faktor internal seperti kinerja saham,
kinerja perusahaan itu sendiri, dan dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti
untuk untuk mengetahui nilai wajar saham. Menurut Hartono (2000) secara umum
Nilai buku
Nilai buku ialah nilai asset yang tersisa setelah dikurangi kewajiban perusahaan
jika dibagikan. Nilai buku mencerminkan berapa besar jaminan atau seberapa
Nilai pasar
Nilai pasar merupakan harga yang dibentuk oleh permintaan dan penawaran
saham di pasar modal atau disebut juga dengan harga pasar sekunder. Nilai pasar
tidak lagi dipengaruhi oleh emiten atau pihak pinjaman emisi, sehingga boleh jadi
Nilai intrinsik
Nilai intrinsik atau disebut juga Fundamental value adalah nilai saham yang
menentukan harga wajar suatu saham agar saham tersebut mencerminkan nilai
saham yang sebenarnya sehingga tidak terlalu mahal. Perhitungan nilai intrinsik
ini adalah mencari nilai sekarang dari semua aliran kas di masa mendatang baik
Analisis saham bertujuan untuk menafsir nilai suatu saham dan kemudian
membandingkannya dengan harga pasar saat ini (current market price). Nilai
intrinsik (NI) menunjukkan present value arus kas yang diharapkan dari saham
tersebut. Dengan demikian asumsi yang berlaku yang digunakan adalah sebagai
berikut:
a) NI < harga pasar saat ini: Undervalued (harga terlalu murah atau rendah)
b) NI > harga pasar saat ini: Overvalued (harga terlalu mahal atau tinggi)
Untuk menentukan harga saham digunakan suatu teknik analisis atau model
perhitungan agar dapat mengetahui apakah harga saham yang disajikan oleh suatu
perusahaan telah sesuai atau tidak dengan kondisi perusahaan dan apakah harga
saham tersebut juga selaras dengan kinerja perusahaan tesebut. Tujuan dilakukan
analisis harga saham untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas terhadap
dua pendekatan untuk melakukan analisis investasi yang berkaitan dengan harga
1. Analisis Fundamental
saham. Dalam analisis ini dinyatakan bahwa, saham memiliki nilai intrinsik
tertentu. Analisis ini akan membandingkan nilai intrinsik suatu saham dengan
a. Pendekatan Deviden
dan masa yang akan datang. Pada akhirnya harga saham akan mengikuti naik
Pada dasarnya PER memberikan indikasi tentang jangka waktu yang diperlukan
untuk mengembalikan dana pada tingkat harga saham dan keuntungan perusahaan
pada suatu periode tertentu. Oleh karena itu, rasio ini menggambarkan kesediaan
investor untuk membayar sejumlah uang tertentu untuk setiap rupiah perolehan
laba perusahaan.
2. Analisis Teknikal
dan penawaran harga di pasar saham, fluktuasi kurs, volume transaksi pada masa
yang lalu. Harga saham ditentukan oleh kekuatan pasar (permintaan dan
tertentu. Tren tersebut dapat berubah mengikuti pergeseran supply dan demand.
pada suatu saat, apakah pasar sedang aktif atau lesu. Dengan adanya indeks, para
investor dapat mengetahui trend pergerakan harga saham apakah sedang naik,
stabil atau turun. Pergerakan indeks menjadi indikator penting bagi para investor
untuk menentukan apakah mereka akan menjual, menahan atau membeli suatu
atau beberapa saham. Karena harga-harga saham bergerak dalam hitungan detik
dan menit. Dengan demikian IHS juga dapat dijadikan sebagai barometer
kesehatan ekonomi suatu negara. Selembar saham mempunyai nilai atau harga
Nilai nominal adalah nilai yang tercantum pada saham yang bersangkutan yang
berfungsi untuk tujuan akuntansi. Nilai nominal suatu saham harus ada dan
dicantumkan pada surat berharga saham dalam mata uang rupiah, bukan dalam
bentuk mata uang asing. Tingkat besaran harga nominal memberikan arti penting
Harga dasar suatu saham erat kaitannya dengan harga pasar suatu suatu
saham. Pada prinsip harga dasar saham ditentukan dari harga perdana saat saham
tersebut diterbitkan di bursa efek indonesia, harga dasar ini akan berubah sejalan
saham, antara lain: Right issue, Stock split, waran, dan lain-lain. Harga dasar
Harga pasar merupakan harga yang paling mudah ditentukan karena harga pasar
merupakan harga suatu saham pada pasar yang sedang berlangsung. Harga pasar
adalah harga jual yang ditetapkan antara suatu investor dengan investor yang lain.
Harga ini ditetapkan setelah saham tersebut dicatat di bursa. Apabila pasar suatu
efek sudah tutup maka harga pasar saham adalah harga penutupannya (closing
price).
suatu perusahaan dalam periode tertentu, ataupun hasil-hasil usaha dari suatau
perusahaan pada satu periode tertentu dengan jalan membandingkan dua buah
variabel yang diambil dari laporan keuangan perusahaan, baik daftar neraca
Menurut Munawir (2010) ada dua metode analisis yang digunakan oleh setiap
keuangan untuk beberapa periode atau beberapa saat, sehingga akan diketahui
dinamis. Analisis vertikal yaitu apabila laporan keuangan yang dianalisis hanya
meliputi satu atau satu saat saja, yaitu dengan memperbandingkan antara pos yang
satu dengan pos yang lainnya dalam laporan keuangan tersebut, sehingga hanya
akan diketahui keadaan keuangan atau hasil operasi pada saat itu saja. Analisis
vertikal ini disebut juga sebagai metode analisis yang statis karena kesimpulan
yang dapat diperoleh hanya untuk periode itu saja tanpa mengetahui
perkembangannya.
untuk memenuhi kewajiban jangka pendek. Rasio ini terdiri dari Current Ratio,
Quick ratio, Cash ratio, dan Working Capital to Total Asset Ratio .
jangka panjang. Rasio ini terdiri dari Debt to Asset Ratio (Debt Ratio , Debt to
Equity Ratio, Long Term Debt to Equity Ratio , Times Interest Earned Ratio, Long
Term Debt to Non Current Asset, Tangible Assets Debt Covarage, dan Current
aktiva atau kekayaan perusahaan. Rasio ini terdiri dari Rasio Perputaran Total
Aktiva (Total Asset Turn Over Ratio), Rasio Perputaran Persediaan (Inventory
Turn Over Ratio), Rasio Perputaran Modal Kerja (Working Capital Turn Over),
Rasio Perputaran Aktiva Tetap (Fixed Assets Turn Over), rasio Rata – Rata Umur
dari Gross Profit Margin (GPM), Net Profit Margin (NPM), Return On assets
(ROA), Return On Invesment (ROI), Return On Equity (ROE), dan Earning Per
Share (EPS).
Rasio Pasar atau disebut juga Investasi (investment ratio), yang menunjukkan
rasio investasi dalam surat berharga atau efek, khususnya saham dan
obligasi.Rasio ini terdiri dari Rasio Harga Laba (Price Earning Ratio), Rasio
Pasar Per Buku (Market To Book Value Ratio, Rasio Pendapatan Deviden
Analisis keuangan, yang mencakup analisis rasio keuangan, bidang finansial akan
sangat membantu dalam menilai prestasi manajemen dimasa lalu dan prospeknya
dimasa mendatang. Dengan analisis keuangan ini dapat diketahui kekuatan serta
kelemahan yang dimiliki oleh seorang busines enterprise. Rasio tersebut dapat
kemakmuran pemegang saham. Disamping itu analisis semacam ini juga dapat
dipergunakan oleh pihak lain seperti bank, untuk menilai apakah cukup beralasan
(layak) untuk memberikan tambahan dana atau kredit baru, calon investor untuk
Menurut Teuku Mirza dan Imbuh S (1999), ada beberapa kelemahan dari rasio
keuangan :
Adanya distorsi karena laba yang dimasukkan tidak memasukkan unsur biaya
modal.
Laporan keuangan dari suatu perusahaan yang memiliki sejumlah divisi dari
industri yang berlainan akan sulit dibandingkan dengan perusahaan lain atau
Terjadinya distorsi karena pengaruh inflasi dan penggunaan data historis dalam
akuntansi.
Laporan keuangan tidak dapat berdiri sendiri, tetapi harus didukung oleh catatan
atas laporan keuangan. Informasi ini harus dicermati karena mungkin memuat
perusahaan.
tinggi apakah bagus karena kuatnya likuiditas perusahaan. Atau, justru jelek
karena perusahaan memegang kas yang berlebih yang justru tidak produktif .
membandingkan rasio.
Current ratio merupakan perbandingan antara aktiva lancar dan kewajiban lancar
kewajiban lancar. Semakin besar perbandingan aktiva lancar dan kewajiban lancar
dalam likuidasi atau kemampuan yang rendah dalam membayar kewajiban jangka
pendeknya, sebaliknya current ratio yang terlalu tinggi juga kurang baik, karena
menunjukkan banyaknya dana menganggur atau tidak dikelola dengan baik yang
current ratio sebagai alat pengukurnya, maka tingkat likuiditas atau current ratio
Dengan aktiva lancar tertentu, diusahakan untuk mengurangi jumlah utang lancar.
lancar.
Total assets turn over atau rasio perputaran aktiva termasuk bagian dari rasio
aktivitas yang merupakan rasio perbandingan antara penjualan dengan total aktiva
aktiva dalam satu periode tertentu. Total assets turn over merupakan rasio yang
Jika Total Asset Turn Over (TATO) semakin besar maka semakin baik yang
berarti bahwa aktiva dapat lebih cepat berputar dan meraih laba dan menunjukkan
Dengan kata lain jumlah asset yang sama dapat memperbesar volume penjualan
apabila assets turn overnya ditingkatkan atau diperbesar. Total assets turn over ini
penting bagi para kreditur dan pemilik perusahaan, tapi akan lebih penting lagi
bagi manajemen perusahaan, karena hal ini akan menunjukkan efisien tidaknya
Rasio hutang modal menggambarkan sampai sejauh mana modal pemilik dapat
menutupi hutang-hutang kepada pihak luar dan merupakan rasio yang mengukur
hingga sejauh mana perusahaan dibiayai dari hutang. Rasio ini disebut juga rasio
leverage. Rasio leverage merupakan rasio untuk mengukur seberapa baik struktur
Modal sendiri adalah modal yang berasal dari perusahaan itu sendiri bersasal dari
cadangan dan laba (Riyanto, 2008:22). Jadi dapat disimpulkan bahwa debt to
equity ratio merupakan perbandingan antara total hutang (hutang lancar dan
Earning Per Share (EPS) merupakan komponen penting pertama yang harus
menunjukkan besarnya laba bersih perusahaan yang siap dibagikan untuk semua
besar keuntungan (return) yang diperoleh investor atau pemegang saham per
lembar saham (Tjiptono dan Hendry, 2001 : 139). Pada umumnya manajemen
perusahaan, pemegang saham biasa dan calon pemegang saham sangat tertarik
pada Earning Per Share (EPS), karena hal ini menggambarkan jumlah Rupiah (di
Indonesia) yang diperoleh untuk setiap lembar saham biasa dan menggambarkan
prospek laba perusahaan dimasa depan. Para calon pemegang saham tertarik
dengan Earning Per Share yang besar, karena hal ini merupakan salah satu
Dan jika suatu perusahan perusahaan memiliki saham preferen (Brigham dan
Tabel 2.1
Rangkuman Penelitian Terdahulu
suatu teori dengan faktor-faktor yang penting yang telah diketahui dalam suatu
sebelumnya yang telah diuraikan di awal, maka penulis membuat model kerangka
Current Ratio
(Y)
Debt to Equity Ratio
Gambar 1.1
Kerangka Konseptual
dalam likuidasi atau kemampuan yang rendah dalam membayar kewajiban jangka
pendeknya, sebaliknya current ratio yang terlalu tinggi juga kurang baik, karena
menunjukkan banyaknya dana menganggur atau tidak dikelola dengan baik yang
Rasio Current ratio akan diperkirakan berpengaruh atau tidak terhadap harga
saham .
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, Jika Total Asset Turn Over (TATO)
semakin besar maka semakin baik yang berarti bahwa aktiva dapat lebih cepat
keseluruhan aktiva dalam menghasilkan penjualan. Dengan kata lain jumlah asset
yang sama dapat memperbesar volume penjualan apabila assets turn overnya
ditingkatkan atau diperbesar. Total assets turn over ini penting bagi para kreditur
dan pemilik perusahaan, tapi akan lebih penting lagi bagi manajemen perusahaan,
karena hal ini akan menunjukkan efisien tidaknya penggunaan seluruh aktiva
dalam perusahaan. Dengan demikian rasio Total Asset Turn Over (TATO) akan
atau utang dan modal dalam upaya pengembangan perusahaan. Pendanaan dengan
perusahaan dengan investasi yang terbatas dan risiko perusahaan sebagian besar
ada pada kreditor (Brigham dan Houston: 2013). Jika Debt to Equity Ratio (DER)
tinggi, ada kemungkinan harga saham perusahaan cenderung rendah karena jika
kepada investor. Sebaliknya, jika Debt to Equity Ratio (DER) rendah, ada
memperoleh laba, perusahaan akan membagi dividen kepada investor. Hal ini,
Debt to Equity Ratio (DER) juga akan berpengaruh terhadap harga saham.
Earning per share yang besar menandakan kemampuan perusahaan yang lebih
meningkatkan taraf kemakmuran investor, dan hal ini akan mendorong investor
tinggi nilai earning per share akan menggembirakan pemegang saham karena
semakin besar laba yang disediakan untuk pemegang saham. Hal ini akan
sedangkan ketika laba menurun, maka harga saham ikut juga menurun. Hal
2.4 Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara yang harus diuji kebenarannya atas suatu
Pada penelitian yangh dibuat oleh peneliti dengan judul “Analisis Pengaruh Rasio
Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2006- 2015”, maka penulis menyusun
saham.
harga saham.
harga saham.
H5 : Current ratio (CR), Total Asset Turn Over (TATO), Debt to Equity ratio
(DER), dan Earning Per share (EPS) berpengaruh secara simultan terhadap
harga saham.
merupakan penelitian dengan memperoleh data yang berbentuk angka atau data
ini bersifat replikasi, sehingga hasil uji hipotesis didukung oleh penelitian
Penelitian ini dilakukan di Indonesia dengan objek penelitian yang dipilih adalah
penelitian ini sebanyak 13 otomotif yang go public terdaftar pada Bursa Efek
Indonesia. Waktu yang digunakan untuk penelitian ini dimulai dari tahun 2006
sampai 2015.
Batasan Operasional
Batasan operasional penelitian ini adalah:
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terbagai dalam dua bagian yaitu:
Variabel Independen (X) dalam penelitian ini Current ratio (CR), Total Asset
Turn Over (TATO), Debt to Equity ratio (DER), dan Earning Per share (EPS).
33
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
34
(independent variable) yaitu Current ratio (CR), Total Asset Tur Over (TATO),
Debt to Equity ratio (DER), dan Earning Per Share (EPS) dengan menggunakan
data panel.
tahun 2006-2015 serta data historis harga saham individu setiap perusahaan
Definisi operasional dan skala pengukukuran dari variabel yang digunakan dalam
Harga saham
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah harga saham. Harga saham adalah
harga pasar yang tercatat pada waktu penutupan (Closing Price ) aktivitas di Bursa
2. Current Ratio
Current ratio merupakan perbandingan antara aktiva lancar dan kewajiban lancar
Total assets turn over atau rasio perputaran aktiva termasuk bagian dari rasio
aktivitas yang merupakan rasio perbandingan antara penjualan dengan total aktiva
aktiva dalam satu periode tertentu. Untuk menghitung TATO digunakan rumus
sebagai berikut:
DER adalah rasio yang menggambarkan sampai sejauh mana modal pemilik
dapat menutupi hutang hutang kepada pihak luar serta rasio yang mengukur
sejauh mana perusahan dibiayai oleh hutang. Untuk menghitung DER digunakan
Earning Per Share (EPS) adalah rasio yang mengukur besarnya laba bersih
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek / subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari
semua yang terdapat di populasi seperti keterbatasan dana, tenaga dan waktu,
maka peneliti dapat menggunakan sampel atau sebagian dari dari populasi
tersebut. Akan tetapi kriteria penentuan sampel harus benar benar mewakili
yang digunakan berupa data kuantitatif yaitu data yang diukur dalam skala
Perusahaan sektor otomotif yang sudah go public di Bursa Efek Indonesia periode
Perusahaan yang menyediakan laporan keuangan tahunan periode tahun 2006 s/d
2015.
Perusahaan yang memiliki data lengkap yang yang berkaitan dengan penelitian
ini.
Tabel 3.1
Daftar Sampel Perusahaan
Kode
No. Nama Perusahaan
Perusahaaan
1. ASII PT. Astra Internasional, Tbk.
2. AUTO PT. Astra Otoparts, Tbk
3. BRAM PT. Indokordsa, Tbk
4. GDYR PT. Goodyear Indonesia, Tbk
5. GJTL PT. Gajah Tunggal, Tbk
6. IMAS PT. Indomobil Sukses,Tbk
7. INDS PT.Indospring, T bk
8. LPIN PT. Multi Prima Sejahtera, Tbk
9. MASA PT. Multistrada Arah Sarana, Tbk
10. PRAS PT. Prima Alloy Steel Universal, Tbk
11. SMSM PT. Selamat Sempurna, Tbk
Sumber : data IDX yang diolah, Lampiran 1
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data
kepada peneliti tetapi melalui media perantara seperti studi literatur yang
berhubungan dengan penelitian dan juga dari situs dan website internet. Jenis
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data panel. Data panel
merupakan gabungan antara data time series dan data cross section. Data time
series sendiri merupakan data deret atau runtut waktu. Sedangkan data cross
seperti individu, perusahaan maupun negara pada waktu yang sama tanpa
informasi yang lebih lengkap, tingkat variabilitas yang lebih tinggi, koliniaritas
antar variabel berkurang, derajat bebas yang lebih banyak, dan lebih efisien.
Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari laporan keuangan tahunan
perusahaan otomotif yang dipublikasikan melalui situs website Bursa Efek Efek
Sesuai dengan jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini yaitu data sekunder,
Data dokumentasi diperoleh dari jurnal, internet, dan situs website . Data yang
dibutuhkan dalam penelitian ini dikumpulkan, dicatat, dan diolah langsung dari
harga saham dari masing – masing setiap perusahaan diperoleh melalui Yahoo
Dalam Penelitian ini peneliti menggunakan Microsoft Office Excel 2010 untuk
pengolahan dan perhitungan data sekunder untuk variabel dependen dan variabel
Analisis regresi data panel adalah analisis regresi data panel yang didasarkan pada
data panel untuk mengamati hubungan antara satu variabel dependen dengan satu
atau lebih variabel independen (jaya dan sunegsih : 2009). Regresi data panel
memiliki tujuan yang sama dengan regresi linier berganda tujuan nya ialah
memprediksi nilai intersep dan slope. Penggunaan data panel dalam regresi akan
menghasilkan intersep dan slope yang berbeda pada setiap perusahaan dan setiap
periode waktu. Model regresi data panel yang akan diestimasi membutuhkan
penggunakan data panel seperti penjelasan diatas maka dalam penelitian ini
analisis yang cocok digunakan adalah analisis regresi data panel. Di ketahui dalam
penelitian ini terdapat empat variabel bebas yang akan dimasukkan ke dalam
persamaan model regresi yaitu Current Ratio (CR) , Total Asset Turn Over
(TATO) debt to equity ratio (DER), dan Earning per share (EPS) sedangkan
variabel terikat adalah harga saham. Sehingga dalam penelitian ini disusun model
Dimana :
α = Konstanta
e = error term
Menurut Widarjono (2007 : 351), dalam metode estimasi model regresi dengan
data panel, dapat dilakukan melalui tiga teknik pendekatan, antara lain:
individu adalah berbeda sedangkan slope antar individu adalah tetap (sama).
random atau stokastik. Pada model Random Effect perbedaan antar waktu dan
Model ini sering juga disebut Error Component Model (ECM) atau metode
Generalized Least Square (GLS). Analisis dengan metode ini dilakukan dengan
satu syarat, yaitu objek data silang (cross section) harus lebih besar daripada
banyaknya koefisien. Model ini sangat berguna jika individu (perusahaan) yang
diambil sebagai sampel adalah dipilih secara random dan merupakan wakil
Uji hausman (hausman test) digunakan untuk memilih model manakah yang
terbaik antara fixed effect model (FEM) dengan Random Effect Model (REM). Uji
ini didasarkan pada ide bahwa Ordinary Least Squares( OLS) dalam metode
Common effect tidak lebih efisien dibandingkan dengan Least Square Dummy
Variables (LSDV) dalam metode Random effect. Hipotesis yang terdapat dalam
kebebasan (df) sebesar jumlah variabel bebas (k). Sehingga dari hipotesis tersebut
Apabila nilai statistik Hausman lebih besar dari nilai kritis 6tChi-Squares maka
hipotesis nul ditolak hal ini berarti model yang tepat untuk regresi data panel
adalah model Fixed Effect. Dan sebaliknya, apabila nilai statistik Hausman lebih
kecil dari nilai kritis Chi-Squares maka hipotesis nul diterima yang artinya model
yang tepat untuk regresi data panel adalah model Random Effect.
koefisien regresi yang didapat. Artinya, koefisien regresi yang didapat secara
statistik tidak sama dengan nol, karena jika sama dengan nol maka dapat
dikatakan bahwa tidak cukup bukti untuk menyatakan variabel bebas mempunyai
pengaruh terhadap variabel terikatnya, maka semua koefisien regresi harus diuji.
Ada beberapa jenis uji hipotesis terhadap koefisien regresi yang dapat dilakukan,
yaitu:
secara parsial (individu) dari variabel independennya. Dengan kata lain jika
pengujian dilakukan terhadap koefisien regresi apakah sama dengan nol, berarti
Sedangkan jika pengujian dilakukan terhadap koefisien regresi tidak sama dengan
dependen, dengan kata lain untuk memastikan bahwa model yang dipilih layak
Koefisien Determinasi atau R-squares yang merupakan suatu ukuran yang penting
dalam regresi, karena dapat menginformasikan baik atau tidaknya model regresi
dari variabel terikat dapat diterangkan oleh variabel bebasnya. Besarnya nilai
dengan atau mendekati nol 0, artinya variasi dari variabel terikat semakin tidak
dapat diterangkan oleh variabel - variabel bebas. Sementara bila nilai Koefisien
Determinasi sama dengan atau mendekati 1, artinya variasi variabel terikat secara
demikian baik atau buruknya suatu persamaan regresi ditentukan oleh R-squares-
mengenai data penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. Tabel 4.1 dibawah
deskriptif ini dilakukan pendeskripsian data statistik yaitu nilai mean, nilai
median, nilai minimum, nilai maksimum dan standar deviasi dari masing-masing
variabel. Data statistik deskriptif dapat dilihat pada tabel dibawah berikut:
Tabel 4.1
Statistik Deskriptif
Berdasarkan tabel 4.1 dapat dketahui bahwa nilai rata rata (mean) harga saham
perusahaan otomotif selama periode 2006 – 2015 adalah sebesar 1488.394. Nilai
median harga saham adalah 940.4500. Nilai maksimum harga saham adalah
6582.840 yang dimiliki oleh PT. Astra Internasional (ASII) pada tahun 2014.
sedangkan nilai minimum harga saham adalah sebesar 4.336000 yang dimiliki
oleh PT. Selamat Sempurna (SMSM) pada tahun 2006. Sementara nilai standar
deviasi adalah sebesar 1619.749. Selain itu berdasarkan Tabel 4.1 dapat diketahui
44
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
45
juga bahwa nilai mean lebih besar dari pada nilai standar deviasi. Hal ini
normal.
Berdasarkan Tabel 4.1 dapat diketahui bahwa nilai rata-rata (mean) current ratio
(CR) adalah 0.013960 selama periode 2006-2015 adalah Nilai median CR adalah
Indospring (INDS) pada tahun 2013 sedangkan nilai minimum adalah sebesar
0.001100 yang dimiliki oleh PT Indospring (INDS) pada tahun 2007 dan 2008.
Sementara nilai standar deviasi adalah sebesar 0.007080 Selain itu berdasarkan
Tabel 4.1 dapat diketahui juga bahwa nilai mean lebih besar dari pada nilai
standar deviasi. Hal ini bermakna bahwa current ratio (CR) selama periode 2006-
Berdasarkan Tabel 4.1 dapat diketahui bahwa nilai rata-rata (mean) TATO adalah
selama periode 2006-2015 adalah sebesar 0.009384. Nilai median TATO adalah
sebesar 0.009350. Nilai maksimum adalah 0.021600 yang dimiliki oleh PT.
Goodyear Indonesia (GDYR) pada tahun 2006 sedangkan nilai minimum adalah
sebesar 0.002400 yang dimiliki oleh PT. Multi Prima Sejahtera (LPIN) pada tahun
2015. Sementara nilai standar deviasi adalah sebesar 0.003874 Selain itu
berdasarkan Tabel 4.1 dapat diketahui juga bahwa nilai mean lebih besar dari pada
nilai standar deviasi. Hal ini bermakna bahwa data Total Assets Turn Over
Berdasarkan Tabel 4.1 dapat diketahui bahwa nilai rata-rata (mean) Debt to Equity
Ratio (DER) selama periode 2006-2015 adalah sebesar 0.009701. Nilai median
Debt to Equity Ratio (DER) adalah sebesar 0.007050. Nilai maksimum adalah
0.043600 yang dimiliki oleh PT. Prima Alloy Steel Universal (PRAS) pada tahun
2009 sedangkan nilai minimum adalah sebesar 0.000400 yang dimiliki oleh PT.
Indomobil Sukses (IMAS) pada tahun 2010. Sementara nilai standar deviasi
adalah sebesar 0.008182 Selain itu berdasarkan Tabel 4.1 dapat diketahui juga
bahwa nilai mean lebih besar dari pada nilai standar deviasi. Hal ini bermakna
bahwa data Debt to Equity Ratio (DER) selama periode 2006-2015 berdistribusi
normal dan hal ini disimpulkan bahwa kemampuan perusahaan untuk memenuhi
Berdasarkan Tabel 4.1 dapat diketahui bahwa nilai rata-rata (mean) EPS selama
periode 2006-2015 adalah sebesar 477.2982. Nilai median EPS adalah sebesar
287.0000. Nilai maksimum adalah 3549.000 yang dimiliki oleh PT. Astra
Internasional (ASII) pada tahun 2010 sedangkan nilai minimum adalah sebesar -
831.0000 yang dimiliki oleh PT. Multi Prima Sejahtera (LPIN) pada tahun 2015.
Sementara nilai standar deviasi adalah sebesar 642.6669 . Selain itu berdasarkan
Tabel 4.1 dapat diketahui juga bahwa nilai mean lebih besar dari pada nilai
standar deviasi. Hal ini bermakna bahwa data Earning Per share (EPS) selama
Uji ini dilakukan untuk menentukan model mana yang terbaik antara fixed effect
model (FEM) dan Random Effect Model (REM) dalam metode Generalized Least
Tabel 4.2
Uji Hausman
Chi-Sq.
Test Summary Chi-Sq. d.f. Prob.
Statistic
Cross-section random 32.82010 4 0.0001
Sumber: Hasil Olahan Data Eviews, Lampiran 4
= 5% adalah 11,07. Hal ini berarti Chi-Square Statistik lebih besar dari Chi-
Square tabel (32.82010 > 11,07). Selain itu dapat diketahui juga bahwa nilai
probabilitas cross-section random sebesar 0.0001 yang nilainya < 0,05. Sehingga
H1 diterima dan H0 ditolak yang berarti metode Fixed Effect Model lebih baik
Hasil uji Hausman diperoleh model terbaik untuk penelitian ini yaitu Fixed Effect
Model (FEM). Fixed Effect Model adalah model dengan intercept berbeda-beda
untuk setiap subjek (cross section), tetapi slope setiap subjek tidak berubah seiring
waktu (Gujarati dan Dawn C,2012). Hasil estimasi dapat dilihat sebagai berikut
Tabel 4.3
Koefisien Variabel
Variabel Coeficient Std.Error t-Statistic Prob.
C
2785.596 613.3778 4.541404 0.0000
CR
371.7371 178.1776 2.086329 0.0396
TATO
-1728.993 557.3266 -3.102297 0.0025
DER
221.6589 176.2893 1.257359 0.2117
EPS
-0.856389 0.210870 -4.061210 0.0001
Sumber: Hasil Olahan Data Eviews, Lampiran 5
Berdasarkan hasil estimasi Fixed Effect Model yang tertera pada Tabel 4.3 di atas,
dapat diketahui bahwa model persamaan regresi data panel dalam penelitian ini
Adapun interpretasi dari hasil estimasi yang diperoleh dapat dijelaskan sebagai
berikut:
Variabel Konstanta
ini berarti apabila variabel bebas bernilai konstan maka harga saham akan
meningkat sebesar 2785.596. Signifikansi yang diperoleh sebesar 0,0000 < 0,05,
Berdasarkan hasil estimasi yang diperoleh maka dapat diketahui bahwa nilai
koefisien variabel Current Ratio adalah 371.7371. Hal ini menunjukkan bahwa
Current Ratio memiliki pengaruh positif terhadap Harga Saham. Ini berarti
Berdasarkan hasil estimasi yang diperoleh maka dapat diketahui bahwa nilai
koefisien variabel Total Asset Turn Over adalah -1728.993. Hal ini menunjukkan
bahwa Total Asset Turn Over memiliki pengaruh negatif terhadap Harga Saham.
Ini berarti apabila Total Asset Turn Over mengalami peningkatan 1 kali maka
tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan Adelia (2011) yang menyatakan
Berdasarkan hasil estimasi yang diperoleh maka dapat diketahui bahwa nilai
koefisien variabel Debt to Equity Ratio adalah 221.6589. Hal ini menunjukkan
bahwa Debt to Equity Ratio memiliki pengaruh positif terhadap Harga Saham. Ini
sesuai dengan penelitian yang dilakukan Adelia (2011) yang menyatakan Debt to
Berdasarkan hasil estimasi yang diperoleh maka dapat diketahui bahwa nilai
koefisien variabel Earning Per share adalah -0.856389. Hal ini menunjukkan
bahwa Earning Per share memiliki pengaruh negatif terhadap Harga Saham. Ini
berarti apabila Earning Per share mengalami peningkatan Rp.1 maka akan
sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Elis darnita (2014) yang
variabel bebas terhadap variabel terikat baik secara simultan maupun parsial, dan
untuk mengetahui besarnya pengaruh dari masing masing variabel bebas terhadap
variabel terikatnya.
Adapun hasil uji t dari hasil estimasi pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
Tabel 4.4
Hasil Uji t
Keterangan
Variabel Koefisien t-Statistik Prob.
Adapun interpretasi dari hasil estimasi yang diperoleh dari uji parsial dapat
Berdasarkan hasil estimasi pada tabel 4.4 dengan menggunakan program eviews
diperoleh nilai t-statistik yang bertanda positif sebesar 2.086329. Selain itu
diperoleh nilai probabilitas sebesar 0.0396, dimana tingkat signifikansi lebih kecil
dari 0,05 (0.0396 < 0,05) maka hipotesis Ho ditolak dan H1 diterima, sehingga
dapat disimpulkan bahwa variabel Current ratio (CR) secara parsial berpengaruh
positif dan signifikan terhadap harga saham perusahan otomotif yang terdaftar di
BEI.
Berdasarkan hasil estimasi pada tabel 4.4 dengan menggunakan program eviews
diperoleh nilai t-statistik yang bertanda negatif sebesar -3.102297. Selain itu
diperoleh nilai probabilitas sebesar 0.0025, dimana tingkat signifikansi lebih kecil
dari 0,05 (0.0025< 0,05) maka hipotesis Ho ditolak dan H1 diterima, sehingga
dapat disimpulkan bahwa variabel Total Asset Turn Over (TATO) secara parsial
Berdasarkan hasil estimasi pada tabel 4.4 dengan menggunakan program eviews
diperoleh nilai t-statistik yang bertanda positif sebesar 1.257359. Selain itu
diperoleh nilai probabilitas sebesar 0.2117, dimana tingkat signifikansi lebih besar
dari 0,05 (0.2117 > 0,05) maka hipotesis Ho diterima dan Ha ditolak sehingga
dapat disimpulkan bahwa variabel Debt to Equity Ratio (DER) secara parsial
Berdasarkan hasil estimasi pada tabel 4.4 dengan menggunakan program eviews
diperoleh nilai t-statistik yang bertanda negatif sebesar -4.061210. Selain itu
diperoleh nilai probabilitas sebesar 0.0001, dimana tingkat signifikansi lebih kecil
dari 0,05 (0.0001< 0,05) maka hipotesis Ho ditolak dan H1 diterima, sehingga
dapat disimpulkan bahwa variabel Total Asset Turn Over (TATO) secara parsial
Tabel 4.5
Hasil Uji F
Berdasarkan hasil estimasi pada tabel 4.5 dengan menggunakan program eviews
adalah 2,29. Sehingga nilai F-statistik lebih besar dari pada nilai F-tabel
(7,403884> 2,29). Selain itu dapat diketahui pula bahwa probabilitas F-statistik
adalah 0.0000 dimana nilai tersebut lebih rendah dibandingkan alpha 5% atau
0,05 (0.0000 < 0,05). Sehingga berdasarkan hasil tersebut H1 diterima. Hal ini
berarti bahwa variabel CR, TATO, DER, dan EPS berpengaruh secara simultan
95%.
Tabel 4.6
Koefisen Determinasi
(FEM) dalam program Eviews pada tabel 4.6 diperoleh nilai koefisien determinasi
(R2) sebesar 0.513135. Hal ini berarti bahwa variabel CR, TATO, DER, EPS
4.5 Pembahasan
Berdasarkan hasil uji statistik yang telah dilakukan dalam penelitian ini
diperoleh hasil bahwa Current ratio secara parsial berpengaruh secara positif dan
current ratio dan harga saham bermakna bahwa current ratio dapat meningkatkan
harga saham. Artinya, jika current ratio mengalami kenaikan maka akan
terdaftar di bursa efek indonesia (BEI) relatif cukup tinggi. Jika current ratio yang
tinggi artinya aktiva lancar lebih besar dari kewajiban lancar berarti semakin besar
akan cenderung dibidik oleh investor maupun calon investor untuk menanamkan
meningkat. Jika nilai perusahaan meningkat maka juga akan meningkatkan harga
saham.
Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sheila Ramadani (2010),
E.A Tabillah (2013), dan A pratama dan T. Erawati (2014) yang menyatakan
bahwa Current ratio berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham.
Namun hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Adelia Violeta Ketaren (2011), Mamik Trisnawati (2015), dan Nadia Nurraihan
(2015) yang menyatakan current ratio tidak memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap harga saham. Perbedaan hasil penelitian ini disebabkan perbedaan objek
dan periode penelitian dengan pengaruh dan hasil signifikansi yang berbeda-beda.
Berdasarkan hasil uji statistik yang telah dilakukan dalam penelitian ini
diperoleh hasil bahwa Total Assets Turn Over (TATO) secara parsial berpengaruh
Hubungan negatif antara Total Assets Turn Over (TATO) dan harga saham
bermakna bahwa Total Assets Turn Over dapat menurunkan harga saham.
Artinya, jika Total Assets Turn Over mengalami kenaikan maka akan menurunkan
harga saham.
Total assets turn over merupakan rasio yang menunjukkan tingkat efisiensi
penjualan tertentu. Total assets turn over ini penting bagi para kreditur dan
pemilik perusahaan, tapi akan lebih penting lagi bagi manajemen perusahaan,
karena hal ini akan menunjukkan efisien tidaknya penggunaan seluruh aktiva
yang negatif. Hal ini disebabkan variasi data penelitian. Dalam kasus ini nilai
harga saham. Artinya, pemanfaatan total aktiva yang optimal juga mendorong
Copeland : 1997).
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sheila
Ramadani Siregar (2010) yang menyatakan Total Assets Turn Over (TATO)
berpengaruh terhadap harga saham. Namun hasil penelitian ini tidak sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Cory (2011), Adelia Violeta Ketaren
(2011), dan Nadia Nurraihan (2015) yang menyatakan Total Assets Turn Over
(TATO) tidak berpengaruh terhadap harga saham. Perbedaan hasil penelitian ini
disebabkan perbedaan objek dan periode penelitian dengan pengaruh dan hasil
Berdasarkan hasil uji statistik yang telah dilakukan dalam penelitian ini
diperoleh hasil bahwa Debt to Equity Ratio (DER) secara parsial berpengaruh
secara positif namun tidak signifikan terhadap harga saham perusahaan otomotif.
Hubungan positif antara Debt to Equity Ratio (DER) dan harga saham bermakna
bahwa Debt to Equity Ratio (DER) dapat meningkatkan harga saham namun tidak
signifikan, dengan kata lain jika Debt to Equity Ratio (DER) mengalami kenaikan
maka akan meningkatkan harga saham namun tidak memiliki pengaruh yang
Sebagian investor memandang DER yang tinggi berarti laba perusahaan yang
berarti laba perusahaan yang dibagikan kepada investor akan berkurang maka
pinjaman, karena DER yang tinggi juga berarti perusahaan tidak menerima beban
bunga yang tinggi akibat tunggakan pinjaman yang diberikan kreditur yang tidak
dilunasi. Invetor juga tentu mengetahui suatu perusahaan yang ingin berkembang
Dalam kondisi ini, perusahaan yang tumbuh akan memerlukan dana operasional
perusahaan. Artinya, DER yang tinggi belum tentu menurunkan minat investor
untuk berinvestasi.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Cory
Nurraihan (2015) yang menyatakan bahwa Debt to Equity Ratio (DER) tidak
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. Namun hasil penelitian
ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Widyastuti Pratidina
(2011) dan A pratama dan T. Erawati (2014) yang menyatakan Debt to Equity
hasil penelitian ini disebabkan perbedaan objek dan periode penelitian dengan
Berdasarkan hasil uji statistik yang telah dilakukan dalam penelitian ini diperoleh
hasil bahwa Earning Per Share (EPS) secara parsial berpengaruh secara negatif
antara Earning Per Share (EPS) dan harga saham bermakna bahwa Earning Per
Share (EPS) dapat menurunkan harga saham. Artinya, jika Earning Per Share
Earning per share (EPS) merupakan gambaran seberapa besar laba yang
dihasilkan per lembar saham beredar. Semakin tinggi laba perusahaan maka
semakin tinggi nilai EPS yang dimiliki perusahaan. Namun koefisien hasil
penelitian ini menunjukan hubungan yang negatif. Dalam kondisi ini Earning per
mengakibatkan harga saham juga berubah (Brigham dan Houston : 2001). Dengan
tingkat EPS. Jika suatu perusahaan kurang baik dalam pengelolaan penggunaan
hutang maka akan berdampak pada penurunan laba per saham (EPS) walaupun
harga sahamnya tinggi. Selain itu faktor eksternal seperti kondisi perekonomian
makro yaitu Kurs. Apabila sebagian besar bahan baku diperoleh dari impor maka
demikian faktor eksternal yaitu kurs dapat mempengaruhi tingkat penurunan laba
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Elis Darnita
yang menyatakan bahwa Earning Per share (EPS) secara parsial berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap harga saham, dan sejalan dengan penelitian yang
Nadia Nurraihan (2015) namun arah hubungan menunjukan arah negatif. Namun
hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Fahmi
(2013). Perbedaan hasil penelitian ini disebabkan perbedaan objek dan periode
5.1 Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh Current ratio (CR), Total Asset
Turn Over (TATO), Debt to Equity ratio (DER), dan Earning Per share (EPS)
terhadap harga saham pada perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek
yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka dapat simpulkan sebagai
berikut:
1. Current ratio berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap harga saham
2. Total Asset Turn Over berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap harga
4. Earning Per Share berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap harga
Current ratio (CR), Total Asset Turn Over (TATO), Debt to Equity ratio (DER),
dan Earning Per share (EPS) secara simultan (serentak) berpengaruh signifikan
61
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
62
Hal ini berarti bahwa variabel CR, TATO, DER, EPS dapat menjelaskan variabel
Harga saham sebesar 0.513135 atau (51,5%) sedangkan sisanya 0.486865 atau
5.2 Saran
yang berkaitan dengan penelitian yang telah dilakukan untuk dijadikan masukan
penelitian ini variabel current ratio yang memiliki pengaruh positif dan signifikan
terhadap harga saham yang dapat menaikan harga saham perusahaan. Namun
disisi lain faktor eksternal seperti perekonomian makro yaitu kurs juga harus
berkaitan dengan investasi yang akan pilih investor maupun calon investor.
untuk melakukan ekspansi. Ekspansi yang semakin efektif maka perusahaan akan
semakin sukses.
3. bagi peneliti selanjutnya sebaiknya perlu menambah jumlah variabel lain yang
penelitian ini yang direpresentasikan oleh nilai adjusted R-squared, hanya dapat
digunakan dalam model penelitian. Kemungkinan terdapat faktor lain yang dapat
mempengaruhi harga saham seperti Net Profit Margin, Long Term Debt to Equity
Hanani, Anisa Ika. 2001. Analisis Pengaruh Earning Per Share , Return On
Equity dan Debt to Equity Ratio Terhadap Return Saham pada Perusahaan dalam
Jakarta Islamic Index (JII) Periode 2005-2007. Semarang : Universitas
Diponegoro.
Harahap, Sofyan Syafri. 2007. Teori Akuntansi, Edisi Revisi. Jakarta : Raja
Grafindo Persada.
64
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
65
___________. 2008. Analisa Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta : PT. Raja
Grafindo Persada.
Hasanah, Deasy. 2010. Pengaruh ROA, ROE, dan EPS Terhadap harga Saham
pada Perusahaan Food and Beverages yang Go Public di Bursa Efek
Indonesia (BEI), Undergraduate thesis. Jurnal Ekonomi dan manajemen
.Jawa Timur : UPN Jawa Timur.
Pratomo, Wahyu Ario dan Paidi Hidayat. 2010. Pedoman Praktis Penggunaan
Eviews dalam Ekonometrika, edisi II. Medan : USU Press.
Rahardjo, Budi. 2007. Keuangan dan Akuntansi, Edisi Pertama, Cetakan Pertama
.Yogyakarta : Graha Ilmu.
Sulistyanto, Sri. 2008. Manajemen Laba (Teori dan Modal Empiris). Jakarta :
Grasindo.
Ugiana, Prana. 2015. Belajar Olah Data Dengan Eviews. Medan : USU Press.
Umar, Husein. 2011. Metodologi Penelitian untuk Skripsi dan Thesis. (Edisi
Kedua). Jakarta : Rajawali Press.
Weston, J.F dan Brigham. 1994. Dasar - Dasar Manajemen Keuangan. Jakarta :
Erlangga.
Weston, J.F dan Copeland T.E. 1997. Manajemen Keuangan, Edisi Sembilan.
Jakarta : Bina Rupa Aksara.
Wicaksono, Reza Bagus. 2014. Pengaruh EPS, PER, DER, ROE Dan Mva
Terhadap Harga Saham pada Perusahaan manufaktur di BEI periode 2012 s/d
2013. Skripsi. Semarang : Universitas Dian Nuswanto Semarang.
Lampiran 1
Data Hasil Pemilihan Sampel
Kode
Kriteria Kriteria Kriteria Sampel
No. Perusahaaan Nama Perusahaan
1 2 3 Terpilih
1. ASII PT. Astra Internasional, Tbk.
2. AUTO PT. Astra Otoparts, Tbk
3. BOLT PT. Garuda Metalindo, Tbk X X
4. BRAM PT. Indokordsa, Tbk
5. GJTL PT. Gajah Tunggal, Tbk
6. GDYR PT. Goodyear Indonesia, Tbk
7. IMAS PT. Indomobil Sukses,Tbk
8. INDS PT.Indospring, Tbk
9. LPIN PT. Multi Prima Sejahtera, Tbk
10. MASA PT. Multistrada Arah Sarana, Tbk
11. NIPS PT. Nipress, Tbk X X X
12. PRAS PT. Prima Alloy Steel Universal, Tbk
13. SMSM PT. Selamat Sempurna, Tbk
Total perusahaan yang terplih menjadi sampel penelitian 11
Lampiran 2
Data Hasil Penelitian
Kode Harga
No Tahun CR TATO DER EPS
Perusahaan Saham adj close
1 ASII 2006 80.3052 0.8 0.96 1.4 917
2007 190.0063 1.3 1.10 1.2 1610
2008 274.4516 1.3 1.20 1.2 2270
2009 777.21 1.3 1.10 1.0 2480
2010 2069.13 1.4 1.15 1.1 3549
2011 3699.12 1.36 1.06 1.03 439
2012 5793.19 1.4 1.03 1.03 480
2013 6160.73 1.24 0.91 1.02 480
2014 6582.84 1.3 0.85 0.96 474
2015 6519.53 1.4 0.75 0.94 357
2 AUTO 2006 105.85 1.73 1.11 0.57 366
2007 136.402 2.20 1.2 0.48 590
2008 402.8931 2.13 1.44 0.49 734
2009 1672.79 2.17 1.13 0.39 966
2010 2529.37 1.76 1.12 0.38 1480
2011 2529.37 1.35 1.06 0.5 261
2012 3025,75 1.2 0.93 0.62 264
2013 3510.74 1.9 0.85 0.32 222
2014 3583.03 1.3 0.85 0.4 180
2015 2408.89 1.3 0.82 0.4 339
3 BRAM 2006 912.102 0.39 0.99 0.60 41
2007 1337.8 0.49 0.99 0.51 67
2008 1341.05 0.22 0.98 0.48 211
2009 1333.74 0.54 1.11 0.22 160
2010 1332.8 0.40 1.20 0.26 298
2011 1944.41 2.79 1.04 0.39 150
2012 2224.77 2.12 0.76 0.40 1574
2013 2531.24 1.57 0.84 0.47 1386
2014 2823.36 1.41 0.68 0.73 831
2015 4775.24 1.80 0.71 0.66 619
4 GDYR 2006 595.709 2.01 2.16 0.62 1034
2007 823.27 1.12 1.87 0.94 20
2008 1300.083 1.10 1.22 1.12 2840
Kode DER
No Tahun Harga Adj Close CR TATO EPS
Perusahaan
2009 668.18 0.77 1.09 0.66 1810
2010 958.33 0.86 1.51 0.45 654
2011 1053.637 0.85 1.58 1.77 382
2012 1205.37 0.89 1.64 1.35 551
2013 1833.44 0.94 1.66 0.98 549
2014 1865.65 0.94 1.30 1.17 400
2015 1943.765 0.94 1.30 1.15 550
5 GJTL 2006 552.125 1.9 0.75 2.60 37
2007 507.157 2.2 0.78 2.15 29
2008 330.665 1.5 0.91 2.54 -179
2009 291.437 2.5 0.89 2.32 260
2010 1243.59 1.8 0.95 1.95 258
2011 2546.32 1.75 1.02 1.61 196
2012 2387.64 1.72 0.98 1.35 325
2013 2382.9 1.8 0.80 0.6 35
2014 1731 1.9 0.81 0.7 81
2015 894.39 1.8 0.74 2.3 -90
6 IMAS 2006 367.909 0.95 0.66 0.10 1037
2007 401.587 0.84 1.03 0.11 997
2008 558.297 0.91 1.46 0.11 977
2009 434.247 0.93 1.36 0.6 977
2010 1551.64 1.07 1.37 0.04 977
2011 4637.84 1.37 1.12 1.54 347
2012 6574.18 1.24 1.23 2.08 325
2013 5116.57 1.09 0.90 2.36 278
2014 4459.43 1.03 0.83 2.49 193
2015 3351.96 0.94 0.72 2.71 144
7 INDS 2006 1957.06 0.98 0.79 0.61 58
2007 2226.67 0.11 0.94 0.66 264
2008 1760.18 0.11 1.05 0.74 849
2009 1400.01 1.27 1.16 0.27 1567
2010 1871.87 1.28 1.33 0.23 1896
2011 2272.47 2.40 1.08 0.80 552
2012 2446.09 2.33 0.89 0.46 423
2013 3152.73 3.86 0.77 0.25 281
2014 3665.92 2.91 0.81 0.25 194
Kode DER
No Tahun Harga Adj Close CR TATO EPS
Perusahaan
2015 4020.85 2.23 0.65 0.33 2.9
8 LPIN 2006 1242.01 0.80 0.27 0.77 -44
2007 197.113 0.17 0.35 0.79 849
2008 222.73 0.13 0.32 1.23 224
2009 179.208 0.28 0.42 0.49 480
2010 345.326 0.25 0.39 0.41 665
2011 540.619 2.94 0.40 0.4 533
2012 948.18 2.90 0.40 0.3 781
2013 994.1 2.48 0.39 0.4 405
2014 1103.34 2.2 0.38 0.4 -478
2015 1242.01 0.8 0.24 1.8 -831
9 MASA 2006 174.553 0.56 0.39 0.99 470
2007 220.612 1.32 0.49 0.40 60
2008 206.336 0.89 0.56 0.85 50
2009 166.886 0.86 0.66 0.74 286
2010 261.501 0.67 0.66 0.87 288
2011 432.107 0.48 0.60 1.56 348
2012 474.993 0.40 0.51 0.40 186
2013 373.308 1.57 0.51 0.08 213
2014 340.104 1.75 0.45 0.67 292
2015 290.45 1.29 0.39 0.73 297
10 PRAS 2006 104.71 1.08 1.25 3.68 -47
2007 161.292 1.05 1.21 3.19 47
2008 113.368 1.01 0.74 3.84 25.2
2009 100.338 2.03 0.38 4.36 -61
2010 101.2611 1.45 0.62 0.24 52
2011 112.578 1.14 0.57 1.43 33
2012 138.089 1.11 0.54 1.06 26.5
2013 268.102 1.03 0.40 0.96 8.8
2014 206.575 0.88 0.35 0.88 16.2
2015 162.27 1.0 0.31 1.12 9.2
11 SMSM 2006 4.336 1.99 1.22 0.53 46
2007 6.127 1.71 1.28 0.65 56
2008 16.18 1.82 1.45 0.62 64
2009 25.939 1.59 1.46 0.80 92
2010 74.29 2.17 1.46 0.96 104
Kode DER
No Tahun Harga Adj Close CR TATO EPS
Perusahaan
2011 116.219 2.40 1.56 0.70 147
2012 266.003 2.05 1.46 0.71 152
2013 419.264 2.10 1.39 0.37 214
2014 487.892 2.11 1.5 0.57 271
2015 932.72 2.39 1.26 0.54 297
Sumber: Hasil Olahan Data MS. Excel
Lampiran 3
Statistik Deskriptif
Lampiran 4
Hasil Uji Hausman
Correlated Random Effects - Hausman Test
Pool: DEWA
Test cross-section random effects
Chi-Sq.
Test Summary Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.
Lampiran 5
Hasil Estimasi fixed Effect Model
Effects Specification