Anda di halaman 1dari 119

PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS) DAN PRICE EARNING RATIO (PER) TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN

MANUFAKTUR DI BURSA EFEK JAKARTA

SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Pada Universitas Negeri Semarang

oleh SRI ARTATIK 3352402113 Manajemen Keuangan

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2007

PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke Sidang Panitia Ujian Skripsi. Hari :

Tanggal :

Pembimbing I

Pembimbing II

Drs. Partono Thomas,M.S NIP 131125640

Amir Mahmud, S.Pd, M.Si NIP 132205936

Mengetahui Ketua Jurusan Manajemen

Drs. Sugiharto,M.Si NIP. 131286682

PENGESAHAN KELULUSAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Sidang Panitia Ujian Skripsi Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang. pada hari tanggal : :

Panitia Ujian Skripsi

Penguji I,

Dra. Murwatiningsih, MM NIP.130812919

Penguji II,

Penguji III,

Drs. Partono Thomas,M.S NIP 131125640

Amir Mahmud, S.Pd, M.Si NIP 132205936

Mengetahui Dekan FE

Drs.Agus Wahyudin,M.Si NIP.131658236

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam skripsi ini benar-benar hasil karya sendiri, bukan jiplakkan dari karya orang lain, baik sebagian maupun seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Semarang,

2007

SRI ARTATIK NIM 3352402113

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto
Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang orang yang khusyu (QS Al Baqarah:45) Kemampuan untuk menyikapi kesulitan dengan benar adalah awal untuk mendapatkan kemudahan, sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan (QS Al Insyirah:6)

Bersyukurlah karena engkau tidak memiliki semua yang diinginkan, Jika engkau memiliki semuanya, apalagi yang hendak dicari (Masrukul Amri) Bersyukurlah atas masa-masa sulit yang engkau hadapi, karena selama itulah engkau tumbuh menjadi dewasa(Masrukul Amri)

Persembahan
Skripsi ini penulis persembahkan untuk: Dua bijak yang mengajariku arti kehidupan, tersenyum dalam duka, membantuku mewujudkan impian, pemilik kasih yang tak lekang oleh waktu, pemilik cinta yang selalu abadi, yang selalu menyelipkan namanya dalam setiap doa dan harapan untuk bunda Sumirah dan bapak Wardiyono semoga tetesan butir-butir keringatmu serta doa malammu terwujud sebagai keberhasilan dan kebahagiaanku. Adikku tersayang (Unik, Taufiq, Arum) terimakasih untuk hari-hari yang menyenangkan, doa serta dukungannya Keluarga besarku Karso Semito terima kasih atas doa dan bantuannya. Sahabat sejatikuRini Andarwati moga aku bisa mewujudkan impianmu. Kakakku yang tulus memberikan nasihat, dukungan, warna indah dalam hidupku Teman-teman seperjuanganku Manajemen angkatan 2002 Teman-teman kos Al Maslak Almamaterku

KATA PENGANTAR

Penulis senantiasa memanjatkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT, Robbul Izzati atas petunjuk-Nya telah menuntun penulis menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul Pengaruh Earning Per Share (EPS) dan Price Earning Ratio (PER) terhadap return saham pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan skripsi ini, telah mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada. 1. Prof. Dr. Sudjijono Sastroatmodjo, M.Si sebagai Rektor Universitas Negeri Semarang. 2. Drs Agus Wahyudin, M.Si sebagai dekan FE Unnes yang telah memberikan kemudahan administrasi dalam penyusunan skripsi ini. 3. Drs. Sugiharto, M.Si sebagai Ketua Jurusan Manajemen Unnes yang telah memberikan kemudahan administrasi dalam penyusunan skripsi ini. 4. Drs.Partono Thomas, M.S sebagai dosen pembimbing I yang telah banyak memberikan bimbingan, pengarahan, saran, dan motivasi berharga dalam penyusunan skripsi ini. 5. Amir Mahmud, S.Pd,M.Si sebagai dosen pembimbing II yang telah banyak memberikan bimbingan, pengarahan, saran dan motivasi berharga dalam penyusunan skripsi ini.

6. Dra Murwatiningsih, MM sebagai dosen penguji yang telah memberikan kritik, saran dan bimbingan demi sempurnanya skripsi. 7. Kedua orang tuaku yang telah memberikan kebahagiaan dan dukungan untuk kesuksesanku. 8. Semua pihak yang telah memberi bantuan moril maupun materiil dalam proses pemikiran, penyusunan dan penyelesaian skripsi ini. Menanam benih baik tidak akan menuai buah buruk. Semoga kebajikan yang telah diberikan kepada penulis, berbuah kebajikan sebagai berkah Tuhan. Dengan doa semua pihak, penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan semua pihak yang memanfaatkannya.

Semarang,

2007

Penulis

SARI Sri Artatik.2007.Pengaruh Earning Per Share (EPS) dan Price Earning Ratio (PER) terhadap return saham pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta.Jurusan Manajemen. Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Semarang. Kata Kunci: EPS, PER dan Return Saham Pasar modal merupakan salah satu tempat bagi investor untuk menginvestasikan modal dengan harapan memperoleh imbalan berupa return atas investasinya. Investasi saham sangat rentan terhadap situasi politik dan ekonomi, bursa saham akan bereaksi bila terjadi kemelut dalam negeri. Laporan keuangan perusahaan diharapkan dapat memberi informasi bagi calon investor dan calon kreditor guna mengambil keputusan terkait dengan investasi dana mereka. Salah satu alat untuk menganalisis return saham adalah analisis ratio keuangan diantaranya EPS (Earning Per Share) dan PER (Price Earning Ratio) Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah (1) Seberapa besar EPS dan PER berpengaruh terhadap return saham (2) Seberapa besar EPS berpengaruh terhadap Return saham (3) Sejauhmana PER berpengaruh terhadap return saham. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui pengaruh EPS dan PER terhadap return saham (2) mengetahui pengaruh EPS terhadap return saham (3) Mengetahui pengaruh PER terhadap return saham. Populasi penelitian ini adalah seluruh perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta selama tahun 2004 yang berjumlah 150 perusahaan. Pengambilan sampel dilakukan dengan proportional cluster random sampling diperoleh 60 perusahaan. Variabel bebas yang yang diteliti dalam penelitian ini yaitu, (1) EPS (2) PER dan variabel terikatnya adalah return saham. Teknik pengambilan data menggunakan metode dokumentasi. Data-data dalam penelitian ini diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory dan Jakarta Stock Exchange. Metode analisis yang digunakan adalah teknik deskriptif dan analisis inferensial analisis regresi linier berganda, (Uji F dan Uji t), koefisien determinasi dan evaluasi ekonometri (uji multikolinearitas, heterokedastisitas dan uji normalitas data). Berdasarkan hasil analisis regresi berganda diperoleh persamaan regresi: Y =0,261 + 0,00033 EPS-0,00278 PER. Hasil penelitian menunjukkan EPS dan PER secara simultan mempengaruhi return saham sebesar 14,3% dan sisanya 85,7 % di pengaruhi faktor lain diluar penelitian yang tidak diungkap, yang ditunjukkan dengan nilai R Square sebesar 0,143. Nilai F hitung 4,736 dengan signifikansi 0,013 (0,013<0,05). Secara Parsial EPS berpengaruh terhadap return saham dengan nilai signifikansi sebesar 0,004. Sedangkan PER secara parsial tidak berpengaruh terhadap return saham dengan nilai signifikansi sebesar 0,351. Dari penelitian ini dapat diambil kesimpulan secara simultan ada pengaruh antara EPS dan PER terhadap return saham pada perusahaan manufaktur di BEJ. Secara parsial EPS berpengaruh terhadap return saham sedangkan PER tidak berpengaruh terhadap return saham. Dengan demikian hanya variabel EPS yang berpengaruh terhadap return saham, namun selain EPS para investor juga perlu

mempertimbangkan faktor-faktor fundamental lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini misalnya ROE, CR, PBV dan lain-lain.

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ......................................................................................i PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................................. ii PENGESAHAN .....................................................iii PERNYATAAN.............................................................................................iv MOTTO DAN PERSEMBAHAN................................................................ v KATA PENGANTAR...................................................................................vi SARI .............................................................................................................viii DAFTAR ISI ................................................................................................. x DAFTAR TABEL ........................................................................................xiv DAFTAR GAMBAR.................................................................................... xv DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................xvi BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 1 1.1 Latar belakang............................................................................... 1 1.2 Rumusan masalah ........................................................................ 13 1.3 Tujuan Penelitian ......................................................................... 14 1.4 Manfaat penelitian ....................................................................... 14 BAB II LANDASAN TEORI ..................................................................... 15 2.1 Harga Saham ................................................................................ 16 2.1.1 Pengertian Saham ................................................................ 16 2.1.2 Jenis-jenis saham ................................................................. 16 2.1.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham ................. 17

2.1.4 Penilaian Saham ................................................................... 21 2.2 Return Saham................................................................................. 22 2.2.1 Pengertian Return Saham...................................................... 22 2.2.2 Komponen Return Saham ..................................................... 23 2.2.3 Jenis-jenis Return Saham ...................................................... 23 2.3.4 Rumus Return saham ............................................................ 24 2.3 Analisis laporan Keuangan ............................................................ 26 2.3.1 Pengertian Laporan Keuangan ............................................ 26 2.3.2 Bentuk-bentuk laporan keuangan.......................................... 27 2.3.3 Teknik-teknik analisis laporan keuangan.............................. 27 2.4 Ratio Keuangan.............................................................................. 28 2.4.1 Pengertian Ratio .................................................................... 28 2.4.2 Penggolongan Angka Ratio .................................................. 28 2.5 Earning Per Share ......................................................................... 30 2.5.1 Pengertian Earning Per Share ............................................. 30 2.5.2 Kegunaan EPS....................................................................... 30 2.5.3 Rumus EPS ........................................................................... 32 2.5.4 Pengaruh EPS terhadap Return Saham ................................. 34 2.6 Price Earning Ratio ...................................................................... 36 2.6.1 Pengertian PER ..................................................................... 36 2.6.2 Kegunaan PER ...................................................................... 37 2.6.3 Rumus PER ........................................................................... 38 2.6.4 Hubungan PER terhadap Return Saham ............................... 38

2.7 Kerangka Pemikiran....................................................................... 39 2.8 Hipotesis......................................................................................... 43 BAB III METODE PENELITIAN ............................................................. 45 3.1 Populasi Penelitian. .................................................................. 45 3.2 Sampel Penelitian.................................................................... 45 3.3 Metode pengumpulan data ....................................................... 49 3.4 variabel Penelitian.................................................................... 49 3.5 Metode Analisis Data............................................................... 51 3.5.1 Analisis Deskriptif ............................................................ 51 3.5.2 Analisis Inferensial .......................................................... 52 BAB IV HASIL PENELITIAN.................................................................. 57 4.1 Hasil Penelitian .............................................................................. 57 4.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ...................................... 57 4.1.2 Deskripsi Variabel Penelitian................................................ 59 4.1.2.1 Analisis Deskriptif tentang EPS................................... 59 4.1.2.2 Analisis Deskriptif tentang PER .................................. 60 4.1.2.3 Analisis Deskriptif tentang Return Saham .................. 62 4.1.3 Analisis Inferensial ............................................................... 64 4.1.3.1 Analisis Regresi ............................................................ 64 4.1.3.2 Pembuktian Hipotesis.................................................... 66 4.1.3.3 Koefisien Determinasi................................................... 67 4.1.3.4 Evaluasi Ekonometri ..................................................... 68 4.2 Pembahasan.................................................................................... 70

BAB V PENUTUP........................................................................................ 75 5.1 Simpulan .................................................................................. 75 5.2 Saran......................................................................................... 75 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 77 LAMPIRAN.................................................................................................. 79

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1.1 Data EPS dan Harga Saham Perusahaan Manufaktur .................... 8 Tabel 4.2 Data PER dan Harga Saham perusahaan Manufaktur ................... 9 Tabel 3.1 Daftar Sampel Perusahaan Manufaktur ......................................... 47 Tabel 4.1 Jenis Industri Manufaktur ............................................................. 58 Tabel 4.2 Status Perusahaan Manufaktur di BEJ .......................................... 58 Tabel 4.3 Rata-rata Earning Per Share Perusahaan Manufaktur 2004......... 59 Tabel 4.4 Rata-rata Price Earning Ratio Perusahaan Manufaktur 2004 ...... 61 Tabel 4.5 Return Saham Perusahaan Manufaktur 2005................................ 62 Tabel 4.6 Tabel Hasil Analisis Regresi linier berganda................................ 64 Tabel 4.7 Tabel Collinearity Statistics......................................................... 69

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran................................................................... 43 Gambar 4.1 Grafik Scatterplot...................................................................... 69 Gambar 4.2 Grafik Normal Probability plot................................................. 70

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1 Tanggal Publikasi laporan keuangan........................................... 79 Lampiran 2 Daftar sampel perusahaan manufaktur ........................................ 82 Lampiran 3 Return saham tahun 2005 ............................................................ 86 Lampiran 4 Harga saham perusahaan Manufaktur tahun 2004 ..................... 88 Lampiran 5 Harga saham perusahaan Manufaktur tahun 2005 ...................... 90 Lampiran 6 Data pembentuk EPS dan EPS tahun 2004 ................................. 92 Lampiran 7 Data PER dan Pembentuk PER tahun 2004 ................................ 94 Lampiran 8 Hasil Analisis Regresi ................................................................. 96 Lampiran 9 Lampiran 11 Surat Ijin Penelitian........................................... ....103 Lampiran 10 Surat Keterangan Penelitian .................................................. ....104

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan salah satu tempat bagi para investor untuk menginvestasikan modal dengan harapan memperoleh imbalan berupa return atas investasinya. Untuk memperoleh return yang diharapkannya maka setiap investor harus mempertimbangkan beberapa aspek penting perusahaan (emiten) dimana investor menanamkan modalnya, membeli surat berharga tersebut baik keuangan maupun non keuangan yang dapat mempengaruhi besar kecilnya tingkat perolehan return (Khajar, 2005:1) Investasi saham sangat rentan terhadap situasi politik dan ekonomi. Bursa Saham akan bereaksi bila terjadi kemelut dalam negeri. Keadaan tersebut sering menyebabkan investor luar negeri dan dalam negeri kehilangan kepercayaan terhadap investasi. Naik turunnya harga saham dapat juga bergantung dari kekuatan permintaan dan penawaran akan saham di pasar modal. Mengingat pentingnya informasi mengenai harga saham maka perlu diketahui faktor-faktor yang mempengaruhinya. Tujuan investor menginvestasikan dananya di pasar modal adalah selain untuk dapat turut memiliki suatu perusahaan juga untuk dapat menikmati deviden yang dibagikan. Selain itu juga terdapat kemungkinan untuk mendapat capital gain di kemudian hari apabila terjadi kenaikan harga saham perusahaan yang bersangkutan. Namun juga harus diperhatikan bahwa

investasi dipasar modal juga mengandung risiko. Semakin besar hasil yang diharapkan, semakin besar pula risiko yang dihadapi. Investor cenderung lebih memilih untuk berinvestasi pada investasi yang akan memberikan tingkat keuntungan yang lebih besar dengan tingkat risiko yang sama, atau dengan tingkat keuntungan yang sama tetapi tingkat risiko yang ditanggung lebih kecil. Pada kondisi terbukanya informasi bagi emiten yang demikian transparan dapat menciptakan lingkungan bisnis yang mengarah ke informasi obyektif dan mendukung profesioanalisme pengelolaan. Disisi lain dalam kondisi yang hampir bersamaan membuka peluang pada berbagai pihak yang berkepentingan dalam memperoleh informasi kinerja perusahaan yang dicerminkan melalui laporan keuangan perusahaan (Harmono, 2004:667) Laporan keuangan perusahaan merupakan sumber informasi yang bersifat fundamental. Untuk dapat menilai kinerja perusahaan yang baik maka perlu dilakukan analisis laporan keuangan. Perkembangan harga saham tidak akan terlepas dari perkembangan kinerja keuangan perusahaan. Secara teoritis jika kinerja keuangan perusahaan mengalami kenaikan, maka harga saham akan merefleksikannya dengan peningkatan harga saham demikian juga sebaliknya (Ang,1997:18). Laporan keuangan perusahaan diharapkan dapat memberi informasi bagi calon investor dan calon kreditor guna mengambil keputusan yang terkait dengan investasi dana mereka. Diharapkan mencerminkan kondisi keuangan perusahaan sesuai dengan kondisi riil perusahaan. Namun mesti disadari ada

satu kelemahan yang mendasar dalam menyusun laporan keuangan perusahaan. Proses penyusunan laporan keuangan yang berbasis akrual banyak melibatkan estimasi dan taksiran. Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang digunakan untuk alat berkomunikasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data/aktivitas perusahaan (Munawir, 2001:2) Harga saham mencerminkan indikator adanya keberhasilan dalam mengelola perusahaan. Jika harga saham suatu perusahaan selalu mengalami kenaikan, maka investor atau calon investor menilai bahwa perusahaan berhasil dalam mengelola usahanya. Kepercayaan investor atau calon investor sangat bermanfaat bagi emiten, karena semakin banyak orang yang percaya terhadap emiten maka keinginan untuk berinvestasi pada emiten semakin kuat. Semakin banyak permintaan terhadap saham suatu emiten maka dapat menaikkan harga saham tersebut. Jika harga saham yang tinggi dapat dipertahankan maka kepercayaan investor/calon investor terhadap emiten juga semakin tinggi dan hal ini menaikkan nilai emiten. Sebaliknya jika harga saham mengalami penurunan terus menerus berarti pula akan menurunkan nilai emiten dimata investor/calon investor. Salah satu alat untuk menganalisis harga saham adalah dengan analisis ratio. Analisis ratio merupakan alat yang membantu kita untuk menganalisis laporan keuangan perusahaan sehingga kita dapat mengetahui kekuatan dan kelemahan suatu perusahaan. Analisis ratio juga menyediakan indikator yang

dapat mengukur tingkat profitabilitas, likuiditas, pendapatan/pemanfaatan asset dan kewajiban suatu perusahaan (Dharmastuti, 2004:17) Sedangkan menurut Arifin (2001:116) faktor fundamental merupakan faktor yang dapat mempengaruhi pergerakan harga saham. Perkembangan harga saham tidak akan terlepas dari perkembangan kinerja perusahaan. Seorang investor membeli dan mempertahankan saham suatu perusahaan dengan harapan akan memperoleh dividen atau capital gain. Laba biasanya menjadi dasar penentuan pembayaran dividen dan kenaikan nilai saham di masa datang. Oleh karena itu, para pemegang saham biasanya tertarik dengan angka EPS yang dilaporkan perusahaan (Prastowo, 2002:93). Pendapatan per saham (Earning per share/EPS) perusahaan biasanya menjadi perhatian pemegang saham pada umumnya atau calon pemegang saham dan manajemen. EPS menunjukkan jumlah uang yang dihasilkan (return) dari setiap lembar saham. Semakin besar nilai EPS, semakin besar keuntungan/return yang diterima pemegang saham (Alwi, 2003:77). Semakin tinggi PER semakin nampak rendah EPS dibandingkan dengan harga sahamnya. Laba per saham mengacu pada jumlah laba yang dihasilkan perusahaan untuk tiap saham yang diterbitkan. Laba per lembar saham ini merupakan hasil yang bisa diberikan kepada pemegang saham. Angka per lembar saham diperoleh dengan membagi laba bersih dengan jumlah saham yang diterbitkan (Cahyono, 2000:186-187). Earning Per Share merupakan hasil bagi antara laba yang tersedia bagi pemegang saham dengan jumlah rata-rata saham yang beredar. Laba per

lembar saham menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menciptakan laba untuk setiap lembar sahamnya. EPS merupakan salah satu alat ukur tingkat profitabilitas. Menurut Husnan (2001:317) tingkat profitabilitas akan mempengaruhi tingkat harga saham. Untuk mengetahui laba yang diperoleh perusahaan dengan menghitung Laba Per Lembar saham (Earning Per Share)/EPS. EPS merupakan perbandingan antara pendapatan yang dihasilkan (laba bersih) dan jumlah saham yang beredar. Ratio ini mengukur seberapa besar deviden per lembar saham yang akan dibagikan kepada investor setelah dikurangi dengan deviden bagi para pemilik perusahaan. Apabila EPS perusahaan tinggi akan semakin banyak investor yang mau membeli saham tersebut sehingga menyebabkan harga saham tinggi (Dharmastuti, 2004:1718). Menurut Tjiptono dan Darmadji (2001) mengatakan semakin tinggi nilai EPS akan menggembirakan pemegang saham karena semakin besar laba yang disediakan untuk pemegang saham. Dengan meningkatnya laba maka harga saham cenderung naik sedangkan ketika laba menurun maka harga saham ikut juga turun, hal itu juga akan diikuti perubahan return sahamnya. PER menunjukkan hubungan antara harga pasar saham biasa dan earning per share. Oleh para investor, angka ratio ini digunakan untuk memprediksi kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba (earning power) di masa datang. Kesediaan investor untuk menerima kenaikan PER sangat tergantung pada prospek perusahaan. Perusahaan dengan peluang

tingkat pertumbuhan yang tinggi, biasanya memiliki PER yang tinggi, sebaliknya perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang rendah, cenderung memiliki PER yang rendah pula (Prastowo, 2002:96) PER adalah cara mengukur seberapa besar investor menilai laba yang dihasilkan perusahaan. Penghitungan ini dilakukan dengan membagi harga saham di bursa dengan laba bersih per saham. PER penting karena jumlah laba yang dihasilkan perusahaan sebetulnya akan menentukan jumlah deviden yang akan bisa dibayarkan perusahaan nantinya. Jika labanya naik, ada kesempatan bahwa devidennya akan naik juga. Secara umum saham dengan PER yang rendah sering dikatakan sebagai saham yang murah. Rendahnya PER bisa terjadi akibat menurunnya harga saham atau meningkatnya laba bersih. Begitu sebaliknya, PER tinggi bisa terjadi jika ada penurunan laba bersih yang menjadi elemem pembagi dalam kalkulasi PER. Saham dengan PER tinggi bisa jadi menunjukkan bahwa perusahaan penerbit saham tersebut sedang bertumbuh pesat. Dengan logika yang sama PER yang rendah bisa menjadi indikasi bahwa perusahaan tersebut mencatat perolehan laba yang statis atau berada di bidang yang berisiko tinggi (Cahyono, 2000:190-192) Hal yang sama dikemukakan Arifin (2002:87) bahwa semakin rendah hasil PER sebuah saham maka semakin baik atau murah harganya untuk diinvestasikan. Perlu diketahui juga bahwa PER menjadi rendah nilainya bisa karena harga saham cenderung semakin turun atau karena meningkatnya laba bersih perusahaan.

Price Earning Ratio (PER) adalah hasil bagi antara harga saham di pasar dengan laba per lembar sahamnya (Earning Per Share). Ratio ini merupakan ratio keuangan yang penting untuk mengukur harga saham pasar. Ratio ini menunjukkan seberapa tinggi suatu saham dibeli oleh investor dibandingkan dengan laba per lembar saham. Kalau PER perusahaan tinggi berarti saham perusahaan dapat memberikan return yang besar bagi investor. PER merupakan rasio yang lazim dipakai untuk mengukur harga saham (market price) setiap lembar saham biasa dengan laba per lembar saham (Simamora, 2000:531) Husnan (2001:317) mengemukakan bahwa jika kemampuan

perusahaan untuk menghasilkan laba meningkat, maka harga saham akan meningkat. Dengan meningkatnya harga saham perusahaan, maka return saham yang akan diperoleh investor juga akan semakin tinggi. Seperti yang diketahui setiap pergerakan harga saham akan

mengakibatkan perubahan pula pada PER dari suatu perusahaan. Para investor harus mampu menyikapi apabila terjadi pergerakan harga saham yang menyebabkan PER rendah dan bagaimana investor menyikapi bila PER tinggi. Bagi investor PER tinggi akan memberikan kontribusi tersendiri, karena selain dapat membeli saham dengan harga yang relatif murah, kemungkinan akan mendapatkan capital gain juga yang semakin besar sehingga investor dapat memiliki banyak saham dari berbagai perusahaan yang go publik. Sebaliknya emiten menginginkan PER yang tinggi pada waktu go publik untuk

menunjukkan kinerja perusahaan cukup baik dengan harapan agar harga saham akan tinggi pula. Berdasarkan survai awal menurut Jakarta stock Exchange terjadi suatu fenomena permasalahan pada perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Berdasarkan data yang ada menunjukkan bahwa terjadi kondisi dari beberapa perusahaan di mana EPS mengalami kenaikan tetapi harga saham dan return saham mengalami penurunan. Dharmastuti (2004) mengemukakan bahwa apabila EPS perusahaan tinggi, akan semakin banyak investor yang mau membeli saham tersebut sehingga menyebabkan harga saham akan tinggi. Data mengenai EPS, harga saham dan return sahamnya dapat diketahui sebagai berikut: Tabel 1.1 Data EPS, Harga Saham, Return Saham Perusahaan Manufaktur Tahun 2004-2005
N o 1 2 3. N a E P H a 2004 2005 PT Astra 20 27 Graphia Tbk PT Brystol 3944 884 35000 Myers Tbk PT Indofood 45 15 800 Sukses Makmur Tbk PT Lionmesh 44 64 550 Prima Tbk PT Lion Metal 453 366 1700 Works Tbk PT Sekar Laut -564 133 450 Tbk PT Sepatu Bata 2716 1930 14000 Tbk PT Summitplast 9 -5 165 Tbk PT Semen 858 1724 18500 Gresik Tbk PT Unilever 192 189 3300 Indonesia Tbk Sumber : Jakarta stock Exchange 2005 (diolah) R e 2004 350 2005 320 39000 910 2004 0,1027 -0,0937 0,0000 2005 0,0938 0,1143 0,1375

4 5 6. 7. 8. 9. 10.

145 2000 400 14500 175 17800 4275

0,2727 0,1333 0,2857 -0,0071 -0,0294 1,3567 -0,0897

0,2459 0,1765 -0,1111 0,0357 0,0606 -0,0378 0,2955

Berdasarkan Tabel 1.1 dari 10 perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta, 4 perusahaan nilai EPS-nya mengalami kenaikan namun harga saham dan return sahamnya mengalami penurunan. Diantaranya PT Astra Graphia Tbk, PT Lionmesh Prima Tbk, PT Sekar Laut Tbk, PT Semen Gresik Tbk. Misalkan saja pada PT Astra Graphia Tbk nilai EPS pada tahun 2004 sebesar 20 dan pada tahun 2005 sebesar 25. Harga sahamnya turun dari 350 menjadi 320, return sahamnya terjadi penurunan dari 0,1027 menjadi 0,0938. Hal ini kontradiktif dengan teorinya Alwi (2003) bahwa Pendapatan per saham (Earning per share/EPS) perusahaan biasanya menjadi perhatian pemegang saham pada umumnya atau calon pemegang saham dan manajemen. EPS menunjukkan jumlah uang yang dihasilkan (return) dari setiap lembar saham. Semakin besar nilai EPS, semakin besar keuntungan/return yang diterima pemegang saham Hal itu juga terjadi pada PER beberapa perusahaan bahwa terjadi kenaikan PER, tetapi harga saham mengalami penurunan. Data mengenai kenaikan dan penurunan PER dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 1.2 Data PER, Harga Saham dan Return Saham Perusahaan Manufaktur Tahun 2004-2005
No 1. 2. 3. 4. 5. Nama Perusahaan PT Alakasa Industrindo Tbk PT Argha Karya Prima Industri Tbk PT BAT Indonesia Tbk PT Dynaplast Tbk PT Citra Tubindo Tbk PER 2004 2005 21 5 45 -29 12 43 30 25 18 9 Harga Saham 2004 2005 165 220 450 9000 1800 8000 520 7500 1150 8500 Return Saham 2004 2005 -0,0294 0,3333 -0,3571 0,1111 0,2857 0,0000 0,1556 -0,1667 -0,3611 0,0625

PT Gajah Tunggal 4 5 Tbk 7. PT Indocement 96 17 Tunggal Perkasa Tbk 8. PT Multipolar 26 16 Corporation Tbk 9. PT Prima Alloy Stell 8 16 Tbk 10. PT Summitplast Tbk 18 -35 Sumber : Jakarta stock Exchange 2005(diolah)

6.

650 3075 315 800 165

560 3550 330 135 175

0,1818 0,1240 0,0322 1,6667 -0,0294

-0,1385 0,1545 0,0476 -0,8313 0,0606

Berdasarkan Tabel 1.2 dari 10 perusahaan sebanyak 6 perusahaan nilai PER-nya mengalami penurunan namun harga saham dan return sahamnya mengalami kenaikan diantaranya PT Alakasa Industrindo Tbk, PT Argha Karya Prima Industri Tbk, PT Citra Tubindo Tbk, PT Indocement Tunggal Perkasa Tbk, PT Multipolar Corporation Tbk dan PT Summitplast Tbk. Misalnya pada PT Alakasa Industrindo Tbk pada tahun 2004 nilai PER-nya sebesar 21 X dan tahun 2005 mengalami penurunan menjadi 5 X. Harga sahamnya mengalami kenaikan tahun 2004 sebesar 165 dan tahun 2005 sebesar 220, return sahamnaya juga mengalami kenaikan dari -0,0294 menjadi 0,3333. Hal itu kontradiktif dengan teorinya Arifin (2002:86) bahwa semakin rendah hasil PER sebuah saham maka semakin baik atau murah harganya untuk diinvestasikan. Perlu diketahui juga bahwa PER menjadi rendah nilainya bisa karena harga saham cenderung semakin turun atau karena meningkatnya laba bersih perusahaan. Dari uraian tersebut terjadi suatu fenomena dimana 1) EPS terjadi kenaikan namun harga saham dan return sahamnya mengalami penurunan, 2) PER mengalami penurunan namun harga saham dan return sahamnya mengalami kenaikan. Hal inilah yang menyebabkan kontradiktif dengan

keadaan yang sebenarnya sehingga menarik perhatian peneliti untuk melakukan penelitian lebih lanjut. Penelitian empiris sebelumnya mengenai return saham dan beberapa variabel akuntansi dapat menjadi pertimbangan bagi investor sebelum memutuskan untuk melakukan investasi dipasar modal. Penelitian yang dilakukan Rahayu (2004) tentang Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan Yang Go Publik di Bursa Efek Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial EPS berpengaruh terhadap harga saham. Penelitian Esti Puji Astutik (2005) berjudul Pengaruh EPS, PER, DER terhadap return saham pada perusahaan properti yang terdaftar di BEJ. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial EPS berpengaruh secara signifikan terhadap return saham dan PER tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Hari Wibowo (2004) melakukan penelitian yang berjudul Analisis Pengaruh faktor fundamental terhadap return saham perusahaan manufaktur di BEJ. Hasil penelitian menunjukkan bahwa EPS berpengaruh terhadap return saham. Penelitian Puji Astuti (2002) berjudul Analisis variabel-variabel yang mempengaruhi harga pasar saham perusahaan perbankan di BEJ. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial EPS berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Penelitian yang dilakukan oleh Vera Anggraini (2003) dengan menggunakan variabel independen EPS, BVS, DPR, DER dan ROI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa EPS dan ROI tidak berpengaruh terhadap harga saham. Bahwa EPS tidak berpengaruh terhadap harga saham

seperti yang dilakukan Anggraini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan Rahayu, Puji Astuti bahwa EPS berpengaruh terhadap harga saham. Hal itu sesuai dengan penelitian Esti Puji Astutik dan Hari Wibowo bahwa EPS berpengaruh terhadap return saham. Pena Arisanti (2004) melakukan penelitian tentang Faktor fundamental yang mempengaruhi harga saham pada perusahaan perbankan di Bursa Efek Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial PER tidak berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham. Penelitian yang dilakukan Nila Priunika (2004) meneliti 31 perusahaan property yang terdaftar di BEJ. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa PER tidak berpengaruh terhadap return saham. Penelitian yang dilakukan oleh Sapoetra (2004) pada perusahaan manufaktur yang menyatakan bahwa PER tidak berpengaruh terhadap return saham. Yuni Puspitasari (2006) melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh Kinerja Keuangan Perusahaan terhadap return saham pada industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa PER tidak berpengaruh terhadap return saham. Penelitian Astrid Budi Proborini (2004) menggunakan variabel PER sebagai salah satu variabel bebasnya, hasil penelitiannya menyatakan bahwa PER berpengaruh secara signifikan terhadap return saham. Yeni (2004) melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh ROA, DPR, dan PER terhadap Return Saham (Studi kasus pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEJ). Hasil penelitian PER sebesar 2,145 berpengaruh terhadap return saham. Bahwa PER berpengaruh terhadap return saham sesuai dengan penelitian yang

dilakukan Astrid Budi Proborini dan Yeni, kontradiktif dengan penelitian yang dilakukan oleh Esti Puji Astutik, Nila Priunika, Sapoetra dan Yuni Puspitasari yang menyatakan bahwa PER tidak berpengaruh terhadap return saham Dari berbagai penelitian yang pernah dilakukan yang memberikan hasil yang kontradiktif serta adanya fenomena masalah yang terjadi maka penelitian ini akan meneliti ulang variabel-variabel yang pernah diteliti. Dengan menggunakan variabel EPS dan PER serta menggunakan obyek penelitian di perusahaan Manufaktur dan periode waktu tahun 2004 yang diharapkan memberikan hasil yang berbeda. Peneliti tertarik dan bermotivasi untuk melakukan penelitian lebih lanjut untuk menguji pengaruh EPS dan PER terhadap return saham. Maka penelitian ini berjudul Pengaruh EPS dan PER terhadap return saham pada perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan bahan masukan dan pertimbangan serta patokan bagi investor dalam menanamkan dananya sehingga resiko-resiko yang buruk dapat dihindari. Risiko kerugian dapat dihindari sehingga diharapkan terjadi peningkatan keuntungan setiap periode. Sehingga memberikan kesempatan dunia bisnis terutama pasar modal untuk terus berkembang.

1.2 Permasalahan Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka permasalahan yang akan di bahas dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah EPS dan PER berpengaruh secara simultan terhadap return saham pada perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta. 2. Apakah EPS berpengaruh secara parsial terhadap return saham pada perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta? 3. Apakah PER berpengaruh secara parsial terhadap return saham pada perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta?

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1.3.1 Tujuan Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menentukan arah penelitian. Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui pengaruh EPS dan PER terhadap return saham secara simultan pada perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta. 2. Untuk mengetahui pengaruh EPS terhadap return saham secara parsial pada perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta. 3. Untuk mengetahui pengaruh PER terhadap return saham secara parsial pada perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta. 1.3.2 Kegunaan Penelitian Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberi kegunaan, yakni: 1.3.2.1 Kegunaan secara teoritik a. Memberikan sumbangan konseptual bagi perkembangan ilmu ekonomi khususnya mengenai pasar modal.

b. Bagi civitas akademika, dapat menambah informasi sumbangan pemikiran dan kajian dalam penelitian. 1.3.2.2 Kegunaan secara Praktis a. Bagi Perusahaan Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil kebijakan perusahaan khususnya tentang EPS dan PER. b.Bagi Investor Hasil penelitian ini di harapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam pengambilan investasi saham pada perusahaan Manufaktur di BEJ berdasarkan EPS dan PER.

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Harga Saham 2.2.1 Pengertian saham Saham adalah tanda bukti pengambilan bagian atau peserta dalam suatu Perseroan Terbatas (PT) (Riyanto,1999:240). Saham menurut Robert Ang (1997:2.2) adalah surat berharga sebagai tanda kepemilikan atas perusahaan penerbitnya. Menurut E Koetin (1994:22) saham adalah hak atas sebagian dari suatu perusahaan yang dapat diartikan sebagai suatu bukti/partisipasi modal dalam suatu perusahaan. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa saham adalah surat bukti kepemilikan seseorang terhadap suatu perusahaan. 2.2.2 Jenis-jenis saham Menurut jogiyanto (2000:67) saham dapat dibagi menjadi 3 yaitu: a. Saham Preferen Merupakan saham yang mempunyai sifat gabungan antara obligasi dan saham biasa. Seperti obligasi yang membayarkan bunga atas pinjaman, saham preferen juga memberikan hasil yang tetap berupa deviden preferen. Dibandingkan saham biasa, saham preferen

mempunyai beberapa hak, yaitu hak atas dividen tetap dan hak pembayaran terlebih dahulu jika terjadi likuidasi. Oleh karena itu, saham preferen dianggab mempunyai karakteristik di tengah-tengah antara obligasi dan saham biasa.

b. Saham Biasa Jika perusahaan hanya mengeluarkan satu kelas saham saja, saham ini biasanya dalam bentuk saham biasa (common stock). Sebagai pemilik perusahaan, pemegang saham biasa mempunyai beberapa hak antara lain: 1. Hak kontrol yaitu hak pemegang saham biasa untuk memilih pimpinan perusahaan. 2. Hak menerima Pembagian Keuntungan yaitu hak pemegang saham biasa untuk mendapatkan bagian dari keuntungan perusahaan. 3. Hak Preemptive yaitu hak pemegang saham untuk mendapatkan persentasi pemilikan yang sama jika perusahaan mengeluarkan tambahan lembar saham untuk tujuan melindungi hak kontrol dari pemegang saham lama dan melindungi harga saham lama dari kemerosotan nilai. c. Saham Treasurry Merupakan saham milik perusahaan yang sudah pernah

dikeluarkan dan beredar yang kemudian dibeli kembali oleh perusahaan untuk disimpan sebagai treasuri yang nantinya dapat dijual kembali. 2.2.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham Menurut Arifin (2001:115-116) pergerakan saham dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut:

1) Kondisi fundamental emiten Faktor fundamental merupakan faktor yang berhubungan dengan kondisi perusahaan yaitu kondisi manajemen organisasi sumber daya manusia, kondisi keuangan perusahaan yang tercermin dalam kinerja keuangan perusahaan. Nilai fundamental merupakan nilai intrinsik dari suatu saham yang dianalisis dengan menggunakan analisis yang menggunakan data-data finansial yaitu data-data yang berasal dari laporan keuangan perusahaan, contohnya laba, devidend yang dibagi, penjualan dan sebaginya (Jogiyanto, 1998:70) Sedangkan menurut Arifin (2001:116) faktor fundamental merupakan faktor yang dapat mempengaruhi pergerakan harga saham. Perkembangan harga saham tidak akan terlepas dari perkembangan kinerja perusahaan. Secara teoritis jika kinerja perusahaan mengalami peningkatan maka harga saham akan merefleksikannya dengan peningkatan harga saham, demikian sebaliknya (Ang, 1997: 187). Earning per share dan Price Earning Ratio merupakan data rasio dari laporan keuangan perusahaan dan merupakan faktor fundamental yang harga saham (Arifin, 2001:116) Faktor fundamental merupakan faktor yang berkaitan dengan kinerja emiten yang tercermin dalam kinerja keuangan yang tercermin dalam laporan keuangan perusahaan. Semakin baik kinerja emiten maka semakin besar pengaruhnya terhadap kenaikan harga mempengaruhi pergerakan

saham. Demikian sebaliknya, semakin menurun kinerja emiten maka semakin besar kemungkinan merosotnya harga saham yang diterbitkan dan diperdagangkan. Selain itu keadaan emiten akan menjadi tolak ukur seberapa besar resiko yang akan ditanggung oleh investor. Saham-saham yang bagus atau saham blue chip tentu memiliki resiko yang lebih kecil jika dibanding dengan jenis saham lainnya. Ini karena faktor fundamental perusahaan penerbitnya bagus. Baik kondisi keuangannya, strategi bisnisnya, produknya, maupun manajemennya. 2) Hukum permintaan dan penawaran Faktor hukum permintaan dan penawaran digunakan investor untuk mengetahui kondisi fundamental perusahaan dalam melakukan transaksi jual beli. Transaksi inilah yang akan mempengaruhi fluktuasi harga saham. Perlu diwaspadai juga bahwa kenaikan harga saham karena permintaan yang banyak atau penawaran yang sedikit tidak akan berlangsung terus sebab pada suatu titik harga akan terlalu mahal. 3) Tingkat suku bunga Investor harus memperhatikan faktor suku bunga untuk mengetahui harapan hasil dari setiap investasi yang dilakukannya. Dengan adanya perubahan suku bunga, tingkat pengembalian hasil berbagai sarana invertasi akan mengalami perubahan, ada yang cenderung naik dan ada pula yang cenderung turun.

Bunga yang tinggi ini tentunya akan berdampak pada alokasi dana investasi para investor. Investor produk bank seperti deposito atau tabungan jelas lebih kecil resikonya jika dibanding dengan investasi dalam bentuk saham. Karena investor akan menjual saham dan dananya akan ditempatkan di bank. Penjualan saham secara serentak ini akan berdampak pada penurunan harga saham secara signifikan. 4) Valuta asing Dolar amerika merupakan mata uang kuat yang

mempengaruhi nilai dari mata uang negara-negara lain. Sebagai contoh ketika suku bunga dolar Amerika naik, investor asing mengharapakn hal yang sama. Mereka akan berbondong-bondong menjual sahamnya untuk ditempatkan di bank dalam bentuk dolar, otomatis harga saham akan turun. 5) Dana asing di Bursa Mengamati jumlah dana investasi asing merupakan hal yang penting, karena dengan semakin besarnya dana yang ditanamkan, hal ini menandakan bahwa kondisi investasi di Indonesia telah kondusif yang berarti pertumbuhan ekonomi tidak lagi negatif, yang tentu saja akan merangsang kemampuan emiten untuk mencetak laba. Sebaliknya, jika investasi asing berkurang, ada perkiraan bahwa mereka sedang ragu atas negeri ini, baik atas keadaan sosial politik

maupun keamananya. Jadi besar kecilnya investasi dana asing di bursa akan berpengaruh pada kenaikan atau penurunan harga saham. 6) Indeks harga saham Kenaikan indeks harga saham gabungan sepanjang waktu tertentu, tentunya menandakan kondisi investasi dan perekonomian negara dalam keadaan baik. Sebaliknya jika turun berarti iklim investasi sedang buruk. Kondisi demikian akan mempengaruhi naik turunnya harga saham di pasar bursa. 7) News dan Rumors Berita yang beredar di masyarakat yang menyangkut berbagai hal baik itu masalah ekonomi, sosial, politik, keamanan, hingga berita seputar reshuffle kabinet. Dengan adanya berita tersebut, para investor bisa memprediksi seberapa kondusif keadaan negeri ini sehingga kegiatan investasi bisa dilaksanakan. Ini akan berdampak pada pergerakan harga saham di bursa. Begitu banyaknya faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham, dalam penelitian ini akan difokuskan pada faktor fundamental emiten sebagai pertimbangan utama dalam

menanamkan saham. 2.2.4 Penilaian Saham Penilaian saham terdiri dari beberapa model dan teknik dapat digunakan oleh para analis. Model penilaian saham merupakan suatu

mekanisme untuk merubah rangkaian variabel ekonomi atau variabel perusahaan yang diramalkan menjadi perkiraan tentang harga saham. Model penilaian untuk kepentingan analisis pada dasarnya dibagi menjadi dua analisis yaitu analisis teknikal dan analisis fundamental (Husnan, 2001:315) menjelaskan bahwa analisis teknikal merupakan upaya untuk memperkirakan dengan mengamati perubahan faktor analisis di masa lalu. Analisis teknikal tidak memperhatikan faktorfaktor fundamental yang diperkirakan mempengaruhi harga saham. Analisis teknikal mengasumsikan bahwa harga saham mencerminkan informasi yang ditujukan oleh perubahan harga di waktu lalu sehingga perubahan harga saham mempunyai pola tertentu dan pola tersebut akan berulang dengan demikian analisis utamanya berwujud grafik atau chart. Analisis fundamental merupakan analisis yang disusun berdasarkan atas data-data historis yaitu data-data yang telah lewat berupa laporan keuangan. (Ang, 1997:10.9). Disebut juga sebagai company analisis yaitu analisis tentang kekuatan dan kelemahan dari perusahaan bagaimana operasionalnya dan juga prospeknya dimasa depan. 2.2 Return Saham 2.2.1 Pengertian Return saham Return saham adalah tingkat keuntungan yang dinikmati oleh pemodal atas suatu investasi saham yang dilakukannya (Ang, 1997). Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi (Jogiyanto, 2003:109). Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi yang

berupa return realisasi (realized return) dan return ekspektasi (expected return) (Hardiningsih, 2000:284). Dari pengertian diatas dapat

disimpulkan bahwa return saham adalah tingkat keuntungan yang akan diperoleh oleh investor yang menanamkan dananya di pasar modal yang berupa return realisasi dan return ekspektasi. 2.2.2 Komponen Return Saham Menurut Ang (1997:20.2), komponen suatu return terdiri dari dua jenis yaitu: 1. Current Income (keuntungan lancar) adalah keuntungan yang diperoleh melalui pembayaran yang bersifat pembayaran yang bersifat periodik seperti pembayaran bunga deposito, bunga obligasi, dividen dan sebagainya. 2. Capital gain yaitu keuntungan yang diterima karena adanya selisih antara harga jual dan harga beli suatu instrumen investasi, yang berarti bahwa instrumen investasi harus diperdagangakan di pasar. Besarnya capital gain dilakukan dengan analisis return historis yang terjadi pada periode sebelumnya, sehingga dapat ditentukan besarnya tingkat kembalian yang diinginkan. 2.2.3 Jenis-jenis return Menurut Jogiyanto (2003) return dibedakan menjadi 2 yaitu: a. Return Realisasi Return realisasi (realized return) merupakan return yang telah terjadi. Return realisasi dihitung berdasarkan data historis. Return

realisasi penting karena digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja dari perusahaan. Return histori ini juga berguna sebagai dasar penentu return ekspektasi (expected return) dan risiko dimasa datang. b. Return Ekspektasi Return ekspektasi (expected return) merupakan return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor di masa mendatang. Berbeda dengan return realisasi yang sifatnya sudah terjadi, return ekspektasi sifatnya belum terjadi. 2.2.4 Rumus Return Saham Return saham biasanya didefinisikan sebagai perubahan nilai antara periode t +1 dengan periode t ditambah pendapatan-pendapatan lain yang terjadi selama periode t tersebut. Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi saham terdiri dari capital gain (loss) dan Yield. Capital gain merupakan selisih untung (rugi) dari harga investasi sekarang relatif dengan harga periode yang lalu. Yield merupakan persentase penerimaan kas periode terhadap harga investasi periode tertentu dari suatu investasi (Jogiyanto,2003:110) Konsep return saham dapat digunakan berbagai konsep antara lain return realisasi (actual return) yang merupakan capital gain atau capital loss yaitu selisih antara harga saham periode saat ini (Pt) dengan harga saham pada periode sebelumnya (Pt-1) Capital gain merupakan selisih dari investasi sekarang relatif dengan harga periode yang lalu.

Yield merupakan persentase penerimaan kas periodik terhadap harga investasi periode tertentu dari suatu investasi. Dalam penelitian ini hanya memeperhitungkan return saham yang berasal dari capital gain tanpa memperhitungkan adanya deviden yield. Karena pada dasarnya dividen yang dibagikan nilainya kecil sehingga tidak terlalu berpengaruh jika tidak ikut diperhitungkan. Selain itu tidak selamanya perusahaan membagikan dividen secara periodik pemegang sahamnya. Return yang digunakan dalam penelitian ini adalah return realisasi atau sering disebut dengan actual return. Return realisasi merupakan return yang terjadi yang dihitung berdasarkan data historis dan digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja perusahaan. Return realisasi ini juga berguna sebagai dasar penentuan return ekspektasi yang merupakan return yang diharapkan oleh investor di masa mendatang. Besarnya actual return dapat dihitung dengan rumus Rit =
( Pit Pit 1) Pit 1

Keterangan: Rit = Tingkat keuntungan saham i pada periode t Pit = Harga penutupan saham i pada periode t (periode akhir) Pit-1 = harga penutupan saham i pada periode sebelumnya (awal)

2.3 Analisis Laporan Keuangan


2.3.1 Pengertian Laporan Keuangan Menganalisis laporan keuangan berarti melakukan proses

membedah laporan keuangan ke dalam unsur-unsurnya, menelaah masingmasing unsur tersebut dan menelaah hubungan antara unsur-unsur tersebut dengan tujuan untuk memperoleh pengertian pemahaman yang baik dan tepat atas laporan keuangan tersebut (Prastowo, 2002:52). Laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntasi yang digunakan sebagai alat komunikasi antara data keuangan atau aktifitas suatu perubahan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktifitas perusahaan tersebut (Munawir, 2001:2). Menurut Bambang Riyanto (1996:327) Laporan Keuangan adalah laporan yang memberikan ikhtisar mengenai keadaan financial suatu perusahaan, dimana neraca (balance sheet) mencerminkan nilai aktiva, utang dan modal sendiri pada suatu saat tertentu dan laporan rugi laba mencerminkan hasil yang dicapai selama suatu periode tertentu. Menurut Soemarso (1999:430) analisis laporan keuangan adalah hubungan antara suatu angka lain yang mempunyai makna atau dapat menjelaskan arah perubahan (trend) suatu fenomena. Melalui laporan keuangan akan dapat dinilai kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendeknya, struktur modal perusahaan, distribusi aktivanya, keefektivan penggunaan aktiva hasil usaha/pendapatan yang telah dicapai, beban-beban tetap yang

harus dibayar, serta nilai-nilai buku tiap lembar saham perusahaan yang bersangkutan. 2.3.2 Bentuk-bentuk laporan keuangan Menurut Munawir (2001:13) pada dasarnya laporan keuangan dibagi menjadi: a. Neraca, adalah laporan keuangan yang sistematis tentang aktiva, hutang serta modal dari suatu perusahaan pada suatu saat tertentu. Neraca terdiri dari tiga bagian utama yaitu aktiva, hutang dan modal. b. Laporan Rugi laba, adalah suatu laporan yang sistematis tentang penghasilan, biaya, rugi laba yang diperoleh dari suatu perusahaan selama periode tertentu. Laporan rugi laba terdiri dari penghasilan, biaya dan rugi laba yang diperoleh dari suatu perusahaan selama periode tertentu. c. Laporan perubahan modal, merupakan laporan keuangan yang secara sistematis menyajikan informasi mengenai perubahan modal perusahaan akibat operasi perusahaan dan transaksi dengan pemilik pada satu periode akuntansi tertentu. d. Laporan arus kas, menyajikan laporan keuangan yang digunakan untuk memperlihatkan hubungan-hubungan dan perubahan-perubahan. 2.3.3 Teknik-teknik analisis laporan keuangan Teknik-teknik analisis laporan keuangan digunakan untuk memperlihatkan hubungan-hubungan dan perubahan-perubahan.

Menurut Simamora (2000:18) terdapat tiga teknik yang lazim dipakai yaitu: a. Analisis Horizontal adalah teknik yang dipakai untuk mengevaluasi serangkaian data laporan keuangan selama periode tertentu. b. Analisis Vertikal adalah teknik analisis yang digunakan untuk mengevaluasi data laporan keuangan yang menggambarkan setiap pos dalam laporan keuangan dari segi persentase jumlahnya. c. Analisis ratio menggambarkan hubungan di antara pos-pos yang terseleksi dari data laporan keuangan.

2.4 Ratio Keuangan


2.4.1 Pengertian Ratio Rasio adalah alat yang dapat digunakan untuk menjelaskan antara dua macam data financial ( Riyanto, 1996:329). Rasio menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan antara jumlah tertentu dengan jumlah yang lain dan dengan menggunakan alat analisis berupa rasio ini akan dapat menjelaskan atau memberi gambaran kepada penganalisa tentang baik atau buruknya posisi keuangan suatu terutama apabila angka-angka tersebut dibandingkan dengan angka ratio pembanding yang digunakan sebagai standart (Munawir,2001:64) 2.4.2 Penggolongan angka ratio Menurut Ang (1997:pp18.23) rasio keuangan dapat dikelompokkan menjadi:

2.4.2.1 Rasio Likuiditas, yang menyatakan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya dalam jangka pendek. Menurut Simamora (2000:523) likuiditas berarti mempunyai cukup dana ditangan untuk membayar tagihan pada saat jatuh tempo dan berjaga-jaga terhadap kebutuhan kas yang tidak terduga. Rasio ini dibagi menjadi current ratio, quick ratio dan Net working Capital. 2.4.2.2 Ratio Solvabilitas, menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka panjang. Ratio ini terbagi menjadi Debt Ratio, Debt Equity Ratio, Long Term Debt To Equity ratio, Long Term Debt To Capitalization Ratio, Times Interest Earned, Cash Flow Interest Coverage, Cash Flow to Net Income, dan Cash Return on Sales. 2.4.2.3 Ratio Aktivitas, menunjukkan kemampuan perusahaan dari

perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Rasio ini terbagi menjadi Total Asset Turnover, Fixed Asset Turnover, Account Receivable Turnover, Inventory Turnover, Average Collection Period dan Days Sales in Inventory. 2.4.2.4 Ratio Rentabilitas, menunjukkan kemampuan dari perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Rasio ini terbagi menjadi Gross Profit marjin, Net Profit marjin, Operating Return on Asset, Return On equity dan operating ratio. 2.4.2.5 Rasio Pasar, digunakan untuk melihat perkembangan nilai perusahaan secara relative terhadap nilai buku perusahaan. Rasio ini terbagi

menjadi Dividend Payout Ratio, Price Earning ratio, Earning Per Share, Book Value Per Share dan Price to Book value.

2.5 Earning Per Share (EPS)


2.5.1 Pengertian EPS EPS merupakan rasio yang menunjukkan berapa besar keuntungan (return) yang diperoleh investor atau pemegang saham per lembar saham (Darmaji, 2001:139) Menurut Simamora (2000:530), EPS adalah laba bersih per Lembar saham biasa yang beredar selama periode tertentu. Sedangkan menurut Fabozzi (1999:359) EPS merupakan alat analisis yang menggunakan konsep laba konvensional. EPS adalah salah satu dari dua alat analisis yang sering digunakan mengevaluasi saham biasa disamping PER dalam lingkaran keuangan. Berdasarkan pendapat diatas, pengertian EPS yang dimaksud dalam penelitian ini adalah ratio yang menunjukkan seberapa besar keuntungan yang diperoleh investor atau pemegang saham per lembar saham yang beredar selama suatu periode. 2.5.2 Kegunaan EPS Variabel EPS merupakan proxy bagi laba per saham perusahaan yang diharapkan dapat memberikan gambaran bagi investor mengenai bagian keuntungan yang dapat diperoleh dalam suatu periode keuntungan yang dapat diperoleh dalam suatu periode tertentu dengan memiliki suatu saham (Chandradewi, 2000:17). Seorang investor membeli dan mempertahankan

saham suatu perusahaan dengan harapan akan memperoleh deviden atau capital gain. Laba biasanya menjadi dasar penentuan pembayaran deviden dan kenaikan nilai saham di masa mendatang (Prastowo, 2002:93). Oleh karena itu, para pemegang saham biasanya tertarik dengan angka EPS yang dilaporkan perusahaan. EPS atau laba per lembar saham adalah tingkat keuntungan bersih untuk tiap lembar sahamnya yang mampu diraih perusahaan pada saat menjalankan operasinya. Laba per lembar saham diperoleh dari laba yang tersedia bagi pemegang saham biasa dibagi dengan rata-rata saham biasa yang beredar. EPS merupakan hasil atau pendapatan yang akan diterima oleh pemegang saham untuk setiap lembar saham yang dimilikinya atas keikutsertaannya dalam perusahaan. laba per lembar saham biasanya merupakan indikator laba yang diperhatikan oleh para investor yang umumnya terhadap korelasi yang kuat antara pertumbuhan laba dan pertumbuhan harga saham. Jumlah pendapatan yang tersedia bagi pemegang saham adalah pendapatan bersih setelah dikurangi pajak pendapatan. Pendapatan bersih ini setelah dikurangi dengan deviden dan hak-hak lainnya untuk pemegang saham biasa. Dengan cara membagi jumlah pendapatan yang tersedia untuk pemegang saham biasa dengan jumlah lembar saham biasa yang beredar maka akan diketahui jumlah lembar pendapatan untuk setiap lembar saham tersebut. Husnan (2001:317) bahwa jika kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba meningkat, maka harga saham akan meningkat. Dengan meningkatnya harga saham perusahaan, maka return saham yang akan

diperoleh investor juga akan semakin tinggi. Jika nilai EPS naik maka harga saham mengalami kenaikan, return sahamnya juga mengalami kenaikan. Pendapatan per saham (Earning per share/EPS) perusahaan biasanya menjadi perhatian pemegang saham pada umumnya atau calon pemegang saham dan manajemen. EPS menunjukkan jumlah uang yang dihasilkan (return) dari setiap lembar saham. Semakin besar nilai EPS, semakin besar keuntungan/return yang diterima pemegang saham (Alwi, 2003:77). Jadi jika saham yang beredar dari saham prioritas dan saham biasa maka langkah pertama adalah menentukan pendapatan yang menjadi hak pemegang saham prioritas dan hak tersebut dikurangkan pada laba bersih yang diperoleh baru kemudian dapat dihitung laba per lembar saham. 2.5.3 Rumus EPS Laba Per lembar saham dapat dirumuskan: EPS (Earning Per Share) = jumlah saham yang beredar
laba setelah pajak

(Ang, 1997:6.23) EPS yang besar menunjukkan kemampuan perusahaan yang lebih besar dalam menghasilkan keuntungan bersih dari setiap lembar saham. Peningkatan EPS menandakan bahwa perusahaan berhasil meningkatkan kemakmuran para investor dan dari hal tersebut akan mendorong investor untuk menambah jumlah modal yang ditanamkan pada perusahaan. Dan itu akan mengakibatkan kenaikan laba yang pada akhirnya ada kecenderungan kenaikan harga saham, begitu juga sebaliknya.

Angka per lembar saham diperoleh dari laporan keuangan yang disajikan oleh perusahaan berdasarkan atas prinsip-prinsip akuntansi yang sudah diterima. Laporan keuangan yang utama yaitu laporan neraca dan laporan rugi laba. Neraca menunjukkan posisi kekayaan kewajiban dan modal pada waktu tertentu sedangkan laporan laba rugi menunjukkan berapa laba diperoleh perusahaan pada waktu tertentu. Pada level atau tingkat perusahaan laba per lembar saham yang mencerminkan kombinasi berbagai faktor yang mempengaruhinya. Analisis faktor-faktor tersebut dapat dilakukan dengan analisis rasio keuangan: a. EPS ROE = ROE X Nilai Buku Per Saham = Laba setelah pajak/ekuitas

Nilai Buku Per Saham = Ekuitas/jumlah saham b. ROE ROA = ROA X Leverage = Laba setelah pajak

Leverage = total ekuitas c. ROA = Net Income Margin X Perputaran Aktiva = laba setelah pajak/penjualan bersih = penjualan bersih/total aktiva = Income Rasio X Operating Efficienci = laba setelah pajak = Laba operasi/penjualan bersih

Net Income Margin Perputaran aktiva d. Net Income Margin Income ratio Operating Eficiency

ROE merupakan perkalian antara tingkat profitabilitas aset yang dimiliki perusahaan dengan total aktiva, ROA adalah tingkat keuntungan yang diperoleh dari penggunaan aset, sedangkan leverage menunjukkan seberapa banyak hutang digunakan perusahaan. Net Income Margin menunjukkan kemampuan memperoleh laba dari setiap penjualan yang diciptakan oleh perusahaan, sedangkan perputaran aktiva menunjukkan seberapa jauh perusahaan mampu menciptakan penjualan dari aktiva yang dimilikinya. Apabila salah satu dari kedua faktor tersebut meningkat maka ROA juga akan meningkat (Riyanto,1995:332-336). 2.5.4 Pengaruh EPS terhadap Return saham EPS adalah laba bersih per lembar saham biasa yang beredar dalam suatu periode (Simamora, 2000:530). EPS yang tinggi maka deviden yang akan diterima investor semakin tinggi pula. Deviden yang akan diterima investor merupakan daya tarik bagi para investor/calon investor yang akan menanamkan dananya ke dalam perusahaan tersebut. Daya tarik tersebut memberi dampak pada calon investor/investor untuk lebih meningkatkan kepemilikan saham perusahaan. Jika EPS meningkat/tinggi maka permintaan atas saham

perusahaan semakin banyak dari para calon investor sehingga harga saham perusahaan tersebut di pasar modal cenderung meningkat (Darmaji, 2001:139). Hal senada juga dinyatakan. Husnan (2001:317) bahwa jika kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba meningkat, maka harga saham akan meningkat. Dengan meningkatnya harga saham perusahaan,

maka return saham yang akan diperoleh investor juga akan semakin tinggi. Jika nilai EPS naik maka harga saham mengalami kenaikan, return sahamnya juga mengalami kenaikan. Perkembangan laba pada umumnya digunakan sebagai ukuran oleh lembaga keuangan dan para pemegang saham. Mereka melihat sejauh mana perusahaan mampu mengubah pertumbuhan penjualan dan kegiatan operasinya ke dalam kenaikan penghasilan bagi pemegang saham. Pertumbuhan keuntungan ini dapat dilihat melalui kenaikan laba per lembar saham. Laba per lembar biasanya merupakan indikator laba yang diperhatikan oleh para investor (penanam modal) yang merupakan angka dasar yang diperlukan dalam menentukan harga saham (Munawir, 2000:96). Harga pasar merupakan indikator tentang kepercayaan masyarakat pada kemampuan perusahaan (Harianto & Sudomo, 1998: 288). Penelitian sebelumnya yang menguji pengaruh antara EPS dan return saham telah dilakukan oleh Siti Resmi (2002) yang menggunakan variabel bebas EPS, PER, DER, ROE dan EVA sedangkan variabel

terikatnya adalah return saham. Hasil penelitiannya bahwa EPS berpengaruh kuat dan signifikan terhadap return saham. Esti Puji Astutik (2005) melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh EPS, PER dan DER terhadap return saham pada perusahaan properti yang terdaftar di BEJ. Hasil penelitian secara simultan variabel

bebas berpengaruh terhadap variabel terikat. Secara parsial variabel EPS berpengaruh signifikan terhadap return saham. Nila Prunika (2004) melakukan penelitian menggunakan variabel bebas EPS, PER, DPS, DER dan ROE dan variabel terikat return saham. Sampel yang digunakan dalam penelitian adalah 31 perusahaan properti selama periode penelitian tersebut yang menyatakan bahwa EPS berpengaruh secara signifikan terhadap return saham. Dari hasil-hasil penelitian tersebut maka hubungan dari kedua variabel tersebut adalah hubungan yang positip, EPS berpengaruh secara positif terhadap return saham.

2.6 Price Earning Ratio


2.6.1 Pengertian PER PER menggambarkan apresiasi pasar terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba (Darmaji, 2001:139). Sedangkan menurut Ang (1997:24) PER merupakan perbandingan antara harga pasar suatu saham dengan Earning Per Share (EPS) dari saham yang bersangkutan. PER merupakan hubungan antara pasar saham dengan EPS saat ini yang digunakan secara luas oleh investor sebagai panduan umum untuk mengukur nilai saham (Garrison, 1998:788). PER yang tinggi menunjukkan bahwa investor bersedia untuk membayar dengan harga saham premium untuk perusahaan.

Berdasarkan pendapat diatas pengertian PER yang dimaksud dalam penelitian ini adalah rasio yang membandingkan antara harga saham per lembar saham biasa yang beredar dengan laba per lembar saham. 2.6.2 Kegunaan PER Kegunaan PER adalah untuk melihat bagaimana pasar menghargai kinerja perusahaan yang dicerminkan oleh EPSnya. PER menunjukkan hubungan antara pasar saham biasa dengan EPS. Makin besar PER suatu saham maka harga saham tersebut akan semakin mahal terhadap pendapatan bersih per sahamnya. Angka rasio ini biasanya digunakan investor untuk memprediksi kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dimasa yang akan datang (Prastowo, 2002:96). Perusahaan dengan peluang tingkat pertumbuhan tinggi biasanya mempunyai PER yang tinggi pula, dan hal ini menunjukkan bahwa pasar mengharapkan pertumbuhan laba di masa mendatang. Sebaliknya perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang rendah cenderung mempunyai PER yang rendah pula. Semakin rendah harga PER suatu saham maka semakin baik atau murah harganya untuk diinvestasikan. PER menjadi rendah nilainya bisa karena harga saham cenderung semakin turun atau karena meningkatnya laba bersih perusahaan. Jadi semakin kecil nilai PER maka semakin murah saham tersebut untuk dibeli dan semakin baik pula kinerja per lembar saham dalam menghasilkan laba bagi perusahaan. Semakin baik kinerja per lembar saham akan mempengaruhi banyak investor untuk membeli saham tersebut.

Semakin tinggi PER semakin nampak rendah nilai EPS apabila dibandingkan dengan harga sahamnya (Husnan, 2001:300). Kalau suatu saham mempunyai PER sebesar 20x, berarti apabila saham tersebut memberikan EPS sebesar Rp 1.000,- saham tersebut dapat terjual dengan harga Rp 20.000,-. Hal itu berarti bahwa jika nilai PER naik maka harga saham mengalami kenaikan dan Return saham juga mengalami kenaikan. Begitupun sebaliknya jika nilai PER mengalami penurunan maka harga sahamnya dan return sahamnya mengalami penurunan. 2.6.3 Rumus PER PER =
h arg a saham Earning per share(laba bersih / jumlah saham)

(Arifin, 2002:87) 2.6.4 Hubungan PER terhadap return saham PER merupakan perbandingan antara harga pasar suatu saham (market price) dengan EPS dari saham yang bersangkutan. Dari pengertian rasio tersebut dapat diketahui bahwa bila rasio PER mengalami kenaikan maka harga saham yang ditawarkan juga akan mengalami kenaikan. PER dapat menjadi penentu harga saham karena PER mengindikasikan perkembangan laba di masa mendatang. Rasio harga/laba yang tinggi menunjukkan bahwa pasar

mengharapkan pertumbuhan laba yang tinggi di masa mendatang. Rasio harga/laba mencerminkan penilaian pemodal menyangkut kinerja

perusahaan di masa mendatang. Keinginan investor melakukan analisis kesehatan suatu saham melalui rasio-rasio keuangan seperti PER,

dikarenakan adanya keinginan investor atau calon investor akan hasil yang layak dari suatu investasi saham. Penelitian terbaru yang menguji pengaruh PER terhadap return saham telah dilakukan oleh, Rini Yuliasari (2003) mengadakan penelitian untuk menguji pengaruh Beta dan PER terhadap return saham. Hasil penelitiannya menyatakan bahwa PER tidak berpengaruh terhadap return saham. Astrid Budi proborini (2004) menggunakan variabel PER, DER, dan ROA sebagai variabel bebas dalam penelitiannya dan menyatakan bahwa PER berpengaruh positif terhadap return saham. Sedangkan Nila Priunika (2004) melakukan penelitian terhadap 31 perusahaan properti yang terdaftar di BEJ hasil penelitiannya menyatakan bahwa PER tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Yeni (2004) melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh ROA, DPR, dan PER terhadap Return Saham (Studi kasus pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEJ). Hasil penelitian PER sebesar 2,145 berpengaruh terhadap return saham. Dari hasil-hasil penelitian tersebut maka hubungan dari kedua variabel tersebut adalah hubungan yang positif yaitu bahwa PER berpengaruh secara positip terhadap return saham.

2.7 Kerangka Pemikiran


Harga saham dipengaruhi oleh berbagai faktor salah satunya

adalah faktor fundamental yang merupakan faktor yang berhubungan

dengan kondisi perusahaan yaitu kondisi manajemen organisasi, sumber daya manusia dan kondisi keuangan perusahaan yang tercermin dalam kinerja keuangan perusahaan. Perkembangan harga saham tidak akan terlepas dari perkembangan kinerja keuangan perusahaan. Secara teoritis jika kinerja perusahaan mengalami peningkatan maka harga saham akan merefleksikannya dengan peningkatan harga saham demikian juga sebaliknya. Faktor fundamental merupakan faktor yang berkaitan dengan kinerja emiten yang tercermin dalam kinerja keuangan yang mendasarkan pada laporan keuangan. Semakin baik kinerja emiten maka semakin besar kemungkinan merosotnya harga saham yang diterbitkan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan

fundamental dalam menganalisa saham yaitu analisa rasio. Analisis rasio membantu kita untuk menganalisis laporan keuangan sehingga kita dapat mengetahui kekuatan dan kelemahan perusahaan. Analisis ratio juga menyediakan indikator yang dapat mengukur kinerja tingkat profitabilitas, likuiditas, pendapatan, pemanfaatan asset dan kewajiban suatu perusahaan. EPS dan PER sebagai salah satu alat untuk mengukur kinerja perusahaan. Dengan diketahuinya EPS dan PER yang mengalami kenaikan atau penurunan akan dapat dibuat suatu kebijakan yang membantu perkembangan perusahaan yang kaitannya dengan peningkatan harga saham.

Lukman Syamsudin (2001:66-67) menyatakan pada umumnya manajemen perusahaan, pemegang saham biasa dan calon pemegang saham sangat tertarik dengan EPS. Karena hal ini menggambarkan jumlah rupiah yang diperoleh untuk setiap lembar saham biasa. Para calon pemegang saham tertarik dengan EPS yang besar, karena hal itu merupakan salah satu indikator keberhasilan suatu perusahaan. EPS yang besar menandakan kemampuan perusahaan yang lebih besar dalam menghasilkan keuntungan bersih dari setiap lembar saham. Peningkatan EPS menandakan perusahaan berhasil meningkatkan tarap kemakmuran investor dan hal ini akan mendorong investor untuk menambah jumlah modal yang ditanamkan pada perusahaan. Dengan harapan investor memperoleh tingkat return yang tinggi pula. EPS merupakan rasio yang mengukur seberapa besar dividen per lembar saham yang akan dibagikan kepada investor setelah dikurangi dengan deviden bagi para pemilik perusahaan. Apabila EPS perusahaan tinggi, akan semakin banyak investor yang mau membeli saham tersebut sehingga menyebabkan harga saham akan tinggi. Makin tinggi nilai EPS akan menggembirakan pemegang saham karena semakin besar laba yang akan disediakan untuk pemegang saham.(Dharmastuti, 2004:18). Penelitian mengenai EPS sudah banyak dilakukan diantaranya penelitian yang dilakukan oleh Rahayu (2004), tentang Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan Yang Go Publik di Bursa Efek Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial

EPS berpengaruh terhadap harga saham sedangkan ROI tidak berpengaruh terhadap harga saham. Penelitian Esti Puji Astutik (2005) dan Hari Wibowo (2004) hasil penelitian menunjukkan bahwa EPS berpengaruh terhadap return saham. PER merupakan salah satu yang lazim untuk mengukur harga pasar (market Price) setiap lembar saham biasa dengan laba per lembar saham (Simamora, 2000:530). PER merupakan salah satu cara mengukur prestasi saham yang paling lazim digunakan. PER sangat dipengaruhi oleh EPS. PER dapat menjadi indikator pertumbuhan laba dan mengindikasikan pertumbuhan laba di masa yang akan datang. Rasio ini diperhatikan oleh pemodal/investor memilih PER yang rendah menunjukkan nilai pasar yang tinggi atas saham karena semakin murah saham tersebut untuk dibeli dan semakin baik pula kinerja per lembar saham dalam menghasilkan laba bagi perusahaan. Semakin baik kinerja per lembar saham akan mempengaruhi banyak investor untuk membeli saham tersebut. Sehingga saham tersebut akan diminati oleh investor dan pada akhirnya akan menaikkan pula harga sahamnya dan selanjutnya akan berdampak pada perolehan return saham. Penelitian tentang PER telah dilakukan oleh Astrid Budi proborini (2004), Esti Puji Astutik (2005) bahwa PER berpengaruh positif terhadap return saham. Kenaikan harga saham diharapkan memberikan indikasi terhadap return saham yang akan diterima sehingga dapat meningkatkan laba perusahaan. Dengan return yang tinggi dalam jangka panjang akan

memberikan keuntungan bagi perusahaan dan investor. Hal ini menunjukkan kondisi kinerja perusahaan yang baik. Investor akan lebih tertarik untuk menginvestasikan dananya kepada perusahaan yang memiliki prospek yang baik. Dari uraian di atas dapat ditarik suatu kerangka pemikiran dengan bagan sebagai berikut: Earning Per Share (EPS) X1 Return saham Price Earning Ratio (PER) X2 Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

2.8 Hipotesis
Hipotesis merupakan dugaan yang masih bersifat sementara dan harus masih diuji kebenarannya melalui penelitian. Dalam penelitian ini dapat dikemukakan hipotesis sebagai berikut: H1 = Terdapat pengaruh antara EPS dan PER terhadap return saham secara simultan pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta.

H2 = Terdapat pengaruh yang positif antara EPS terhadap return saham secara parsial pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. H3 = Terdapat pengaruh yang positif antara PER terhadap return saham secara parsial pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta.

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Populasi Penelitian


Populasi merupakan keseluruhan subyek penelitian (Arikunto,2002:108) Populasi merupakan segala sesuatu yang dijadikan subyek penelitian dengan memiliki sifat dan karakteristik yang sama. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta yang berjumlah 150 perusahaan.

3.2 Sampel
Sampel penelitian merupakan sebagian atau wakil dari populasi yang yang diteliti (Arikunto,2002:109). Syarat sampel adalah bahwa sampel representatif bagi keseluruhan populasi. Apa yang ditemukan dalam penelitian sampel juga dianggab juga berlaku bagi populasi. Dalam penelitian ini populasi yang ada tidak digunakan seluruhnya sebagai sampel. Karena populasi penelitian ini berjumlah 150 perusahaan, maka perlu diambil sampel yang mampu mewakili populasi. Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah proporsional cluster random sampling. Dalam penelitian ini jumlah sampel diambil dengan menggunakan rumus Slovin, sebagai berikut: N= N 1 + Ne 2

Keterangan: n = Ukuran Sampel

N = Ukuran Populasi E = Persen kelonggaran ketidaktelitian kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolelir, yang diambil dalam penelitian ini adalah 10 % (Hadi, 2000:79) Oleh karena itu, jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: n=

151 1 + 151(10%) 2
151 2,5

n=

n = 60 Jadi sampel yang akan diambil dalam penelitian ini sebanyak 60 perusahaan. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan
proporsional cluster random sampling. Dengan demikian maka peneliti

memberi hak yang sama kepada setiap subyek untuk memperoleh kesempatan (chance) di pilih menjadi sampel (Arikunto, 2002:111). Sampel dalam penelitian ini merupakan data cross section rata-rata sehingga jumlah data sesuai dengan jumlah sampelnya yaitu 60 perusahaan. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah.
Proporsional Cluster Random Sampling, karena:

1. Perusahaan manufaktur dibedakan menjadi tiga bidang usaha yaitu: Basic


Industry and Chemicals, Miscellaneous Industry dan Consumer Goods Industry.

2. Jumlah subyek atau perusahaan yang ada di setiap bidang usaha tidak sama antara satu bidang usaha dengan bidang usaha yang lainnya. Adapun sebaran sampel perusahaan manufaktur adalah sebagai berikut: Tabel 3.1 Daftar Sampel Perusahaan Manufaktur No. Jenis Bidang Usaha dan Nama Sampel Perusahaan 1. Basic Industry and Chemicals a. PT. Indocement Tunggal Prakasa Tbk b. PT. Semen Gresik Tbk c. PT. Mulia Industrindo Tbk d. PT. Alakasa Induntrindo Tbk e. PT. Betonjaya Manunggal Tbk f. PT. Citra Tubindo Tbk g. PT. Jakarta Kyoei Steel Works Tbk h. PT. Lionmesh Prima Tbk i. PT. Lion Metal Works Tbk j. PT. Budi Acid Jaya Tbk k. PT. Ekadharma Tape Industries Tbk l. PT. Sorini Corporation Tbk m. PT. Argha Karya Prima Industry Tbk n. PT. Dynaplast Tbk o. PT. Kageo Igar Jaya Tbk p. PT. Summitplast Tbk q. PT. Sierad Produce Tbk r. PT. Barito Pacific Timber Tbk s. PT. Surya Dumai Industri Tbk t. PT. Surabaya Agung Industri Pulp Tbk u. PT. Suparma Tbk 2. Miscellaneous Industry a. PT. Komatsu Tbk b. PT.Andhi Candra Automotive Products Tbk c. PT. Astra International Tbk d. PT. Gajah Tunggal Tbk e. PT. Nipress Tbk f. PT. Prima Alloy Steel Tbk g. PT. Selamat Sempurna Tbk Populasi 53 Nf (%) 35 Sampel 21

58

39

23

3.

h. PT. Sanex Qianjiang Motor International Tbk i. PT. Apac Citra Centertex Tbk j. PT. Argo Pantes Tbk k. PT. Century Textile Industry (CENTEX) Tbk l. PT. Eratex Djaja Tbk m. PT. Ever Shine Textile Industry Tbk n. PT. Pan Brothers Tbk o. PT. Polysindo Eka Perkasa Tbk p. PT. Ricky Putra Globalindo Tbk q. PT. Sarasa Nugraha Tbk r. PT. TIFICO Tbk s. PT. Sepatu Bata Tbk t. PT. Jemblo Cable Company Tbk u. PT. SUCACO Tbk v. PT. Astra Graphia Tbk w. PT. Multipolar Corporation Tbk Consumer Goods Industry a. PT. Ades Waters Indonesia Tbk b. PT. Davomas Abadi Tbk c. PT. Indofood Sukses Makmur Tbk d. PT. Prasidha Aneka Niaga TBK e. PT. Sari Husada Tbk f. PT. Sekar Laut Tbk g. PT. Ultra Jaya Milk Tbk h. PT. BAT Indonesia Tbk i. PT. HM Sampoerna Tbk j. PT. Bristol Myers Squibb Indonesia Tbk k. PT. Kalbe Farma Tbk l. PT. Merck Indonesia Tbk m. PT. Tempo Scan Pacific Tbk n. PT. Mustika Ratu Tbk o. PT. Unilever Indonesia Tbk p. PT. Kedaung Indah Can Tbk Jumlah

39

26

16

150

100

60

3.3 Metode Pengumpulan data

Salah satu kegiatan dalam penelitian ini adalah merumuskan teknik pengumpulan data sesuai dengan masalah ynag diteliti. Agar diperoleh data dan keterangan yang lengkap maka harus digunakan teknik pengumpulan data yang tepat. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu yang tidak diperoleh langsung dari sumbernya dan bukan diusahakan sendiri oleh penulis/peneliti. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan sebagainya (Arikunto, 2002:206) Data-data dalam penelitian ini merupakan data-data yang bersumber dari laporan keuangan tahunan emiten perusahaan dalam Indonesian Capital
Market Directory (ICMD) dan Jakarta Stock Exchange (JSX) statistik.

3.4 Variabel Penelitian

Variabel adalah penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Variabel penelitian dibagi menjadi dua yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Arikunto, 1998:99). Variabel penelitian dibagi menjadi dua yaitu variabel bebas dan variabel terikat antara lain:

3.4.1 Variabel Bebas (X) Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau disebut independent variabel. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah: 3.4.1.1 Earning Per Share (EPS) sebagai variabel X1 EPS adalah tingkat keuntungan yang diperoleh untuk setiap lembar saham. EPS dapat dihitung dengan rumus: EPS =

Laba setelah pajak Jumlah saham yang beredar

EPS yang dimaksud dalam penelitian ini adalah EPS yang terdapat pada laporan keuangan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta tahun 2004. 3.4.1.2 Price Earning Ratio (PER) sebagai variabel X2 PER merupakan salah satu rasio pasar yang digunakan para investor untuk memprediksi kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan laba earning power dimasa mendatang. PER dapat dihitung dengan rumus: PER =

h arg a pasar per lembar saham laba per lembar saham


PER yang dimaksud dalam penelitian ini adalah PER yang

terdapat pada laporan keuangan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta tahun 2004. 3.4.2 Variabel Terikat (Y) Variabel terikat adalah variabel akibat disebut juga sebagai variabel tidak bebas, variabel tergantung atau dependent variable. Variabel terikat

dalam penelitian ini adalah return saham. Pada penelitian ini return yang dihitung merupakan return yang sesungguhnya (actual return). Actual

return adalah return yang terjadi pada waktu ke-t yang merupakan selisih
harga sekarang relatif terhadap harga sebelumnya. Penghitungan return saham dengan menggunakan data harga saham 3 hari sebelum publikasi dan 3 hari sesudah publikasi laporan keuangan. Hal itu disebabkan pada hari- hari tersebut harga saham masih sangat mudah berubah.

Return saham yang dimaksud dalam penelitian ini adalah return


saham yang dinyatakan dalam rupiah yang diperoleh dengan menggunakan rumus: Rit = ( Pit Pit 1) Pit 1

Keterangan: Rit = Tingkat keuntungan saham i pada periode t Pit = Harga penutupan saham i pada periode t (periode akhir) Pit-1 = Harga penutupan saham i pada periode sebelumnya (awal)
3.5 Metode analisis data

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari: 3.5.1 Analisis Deskriptif Analisis Deskriptif, yaitu menjelaskan dan menghitung angka rasio keuangan yang berkaitan dengan EPS, PER dan return saham. Analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui nilai mean, nilai maksimum dan minimum serta distribusi frekuensi data.

Klasifikasi dalam distribusi frekuensi ditentukan dengan cara :

Klasifikas i =

Nilai Maksimum Nilai Minimum Jumlah Kelas

3.5.2 Analisis Inferensial Analisis Inferensial digunakan untuk menguji ukuran populasi melalui data sampel. Pada penelitian ini analisis inferensial digunakan untuk menguji seberapa besar tingkat pengaruh Earning Per Share dan Price

Earning Ratio terhadap return saham pada perusahaan manufaktur di


Bursa Efek Jakarta. a. Analisis Regresi Linier Berganda Untuk menunjukkan hubungan antara variabel terikat (Y) dengan variabel bebas (X) yaitu menggunakan persamaan regresi berganda yaitu: Y=a + b1 X1+ b2 X2+ e Keterangan: Y = Return saham a = Konstanta X1 = EPS X2 = PER b1= Koefisien persamaan regresi prediktor X1 b2= Koefisien persamaan regresi prediktor X2 e = Faktor pengganggu (Algifari, 2000:81)

b. Pembuktian Hipotesis 1). Melakukan uji F Statistik atau uji simultan Uji F statistik digunakan untuk menguji besarnya pengaruh variabel independen secara bersama-sama atau simultan terhadap variabel dependen.Yaitu untuk menguji tingkat keberartian pengaruh variabel EPS dan PER terhadap return saham secara simultan (bersama-sama). Pembuktian dilakukan dengan cara membandingkan hasil dari

probabilitas value. Jika probabilitas value > 0,05 maka H1 ditolak dan
jika probabilitas value < 0,05 maka H1 diterima. 2). Uji t atau uji Parsial Pengujian ini dilakukan untuk menguji pengaruh variabel bebas terhadap variabel tidak bebas secara terpisah/parsial serta penerimaan atau penolakan hipotesa. Pembuktian dilakukan dengan menggunakan Probabilitas Value yaitu: a. Jika Probabilitas Value > 0,05 maka H2, H3 ditolak sehingga tidak ada pengaruh antara EPS terhadap return saham pada perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Tidak ada pengaruh antara PER terhadap return saham pada perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta. b. Jika Probabilitas Value < 0,05 maka H2, H3 diterima sehingga ada pengaruh antara EPS terhadap return saham pada perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta, Terdapat pengaruh antara PER

terhadap return saham pada perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta. c. Koefisien Determinasi Dalam uji regresi linier berganda dianalisis pula besarnya koefisien regresi (R2) keseluruhan R2 pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model regresi dalam menerangkan variasi variabel dependen/variabel terikat (Ghozali, 2002:45). R2 digunakan untuk mengukur ketepatan yang paling baik dari analisis regresi berganda. R2 mendekati satu maka dapat dikatakan semakin kuat kemampuan variabel bebas dalam model regresi tersebut dalam menerangkan variabel terikatnya. Sebaliknya jika R2 mendekati 0 (nol) maka semakin lemah variabel bebas menerangkan variasi variabel terikat. d. Evaluasi Ekonometri Evaluasi Ekonometri dimaksudkan untuk mengetahui apakah model linier berganda yang digunakan untuk menganalisis dalam penelitian memenuhi asumsi klasik atau tidak. Untuk menguji apakah model yang digunakan dapat diterima secara ekonometrika dan apakah estimator yang diperoleh dengan metode kuadrat terkecil sudah memenuhi syarat Best Linear Unbiased

Estimation (BLUE), maka diperlukan uji asumsi klasik terhadap model


yang telah diformulasikan yang mencakup sebagai berikut :

1) Pengujian gejala multikoliniearitas Salah satu asumsi klasik adalah tidak terjadinya multikoleniaritas diantara variabel-variabel bebas yang berada dalam satu model. Artinya antar variabel independen yang terdapat dalam model memiliki hubungan yang sempurna. Apabila hal ini terjadi antara variabel bebas itu sendiri saling berkorelasi, sehingga dalam hal ini sulit diketahui variabel bebas mana yang mempengaruhi variabel terikat. Salah satu cara untuk mendeteksi kolinieritas dilakukan dengan melihat nilai tolerance dan lawan variance inflation factor (VIF). Salah satu cara untuk mengetahui ada tidaknya multikolinearitas pada suatu model regresi adalah dengan melihat nilai tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor), yaitu : a) Jika nilai tolerance > 0,10 dan VIF < 10, maka dapat diartikan bahwa tidak terdapat multikolinearitas pada penelitian tersebut b) Jika nilai tolerance < 0,10 dan VIF > 10, maka dapat diartikan bahwa terjadi gangguan multikolinearitas pada penelitian tersebut. 2) Pengujian gejala heterokedastisitas Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians residual dari suatu pengamatan yang lain. Jika varians dari suatu pengamatan itu adalah tetap maka homokedastisitas, dan jika varians berbeda maka terjadi heterokedastisitas. Sedangkan dasar pengambilan keputusan dengan melalui grafik scollater, yaitu bahwa:

a. Jika ada pola tertentu yaitu membentuk pola yang teratur (menyempit kemudian melebar, bergelombang) maka terjadi heterokedastisitas. b. Jika tidak ada pola yang jelas, titik-titiknya menyebar disumbu Y maka tidak terjadi heterokedastisitas (Santosa, 2004:208) 3) Uji Normalitas data Pengujian normalitas data penelitian adalah untuk menguji apakah dalam model statistik variabel-variabel penelitian

berdistribusi normal atau tidak normal. Cara yang dapat digunakan untuk mengetahui apakah data terditribusi normal atau tidak adalah dengan menggunakan grafik normal Probability plot. Apabila variabel berdistribusi normal maka penyebaran plot akan berada disekitar dan disepanjang garis 45. Berdasarkan grafik normal

probability plot, maka variabel berdistribusi normal

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Obyek Penelitian

Perusahaan Manufaktur merupakan kelompok emiten terbesar dari seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Karakteristik utama perusahaan Manufaktur adalah mengolah sumber daya menjadi barang jadi melalui suatu proses produksi. Oleh karena itu aktivitas perusahaan sekurangkurangnya mempunyai tiga kegiatan utama yaitu: a. Kegiatan untuk memperoleh/menyimpan output atau bahan baku b. Kegiatan pengolahan atau pabrikasi/perakitan atas bahan baku menjadi barang jadi. c. Kegiatan menyimpan atau memasarkan barang jadi Ketiga kegiatan utama tersebut harus tercermin dalam laporan keuangan perusahaan pada industri manufaktur. Emiten Manufaktur terbagi menjadi klasifikasi besar, yaitu basic

industri, Miscellaneous Industry dan Consumer good industry. Dari klasifikasi


industri tersebut masih dibagi menjadi beberapa sub industri antara lain:

Tabel 4.1 Jenis Industri Manufaktur


No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 Jenis Industri Cement Ceramics, Glass, Porcelain Metal and allied products Chemical Plastic & Packaging Animal Feed Wood industries Pulp & Paper Machinery and Heavy Equipment Automative and Components Textile and Garment Footwear Cable Electronic Food and Beverages Tobacco Manufactures Pharmaceuticals Cosmetic and Household Houseware jumlah Jumlah 2 5 14 10 15 5 5 5 2 18 21 4 6 2 20 4 10 3 3 150 Persentase % 1,33 3,33 9,33 6,66 10 3,33 3,33 3,33 0,67 10 14 2,67 4 1,33 13,33 2,67 6,67 2 2 100

Sumber: ICMD 2005

Dari tabel 4.1 dapat dilihat bahwa jenis usaha yang jumlahnya terbesar dalam kelompok usaha manufaktur adalah Textile dan Garmen yaitu berjumlah 21 perusahaan. Sedangkan jumlah jenis usaha yang paling sedikit adalah semen dan machinery and heavy equipment yang berjumlah 2 perusahaan. Tabel 4.2 Status Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta
No Status Perusahaan 1 PMDN 2 PMA 3 Non PMDN, Non PMA Jumlah Frekuensi 47 10 3 60 Persentase 78,3 16,7 5 100

Sumber: ICMD 2005

Dari tabel 4.2 sebanyak 47 perusahaan (78,3%) status perusahaan PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri) dan 10 perusahaan (16,7%) status perusahaan adalah PMA (Penanaman Modal Asing), sebanyak 3 perusahaan (5%) status perusahaan non PMDN dan non PMA.

4.1.2 Analisis Deskriptif Variabel Penelitian

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi variabel independen dan variabel dependen. Variabel independen terdiri atas EPS dan PER sedangkan variabel dependen meliputi return saham. 4.1.2.1 Analisis Deskriptif Tentang Earning Per Share Penjelasan mengenai Earning Per Share dengan tabel 4.3 sebagai berikut: Tabel 4.3 Rata-rata Earning Per Share Perusahaan Manufaktur 2004
No Jenis Industri (-1305)(7,25) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 Cement Ceramics, Glass, Porcelain Metal and allied products Chemical Plastic & Packaging Animal Feed Wood industries Pulp & Paper Machinery and Heavy Equipment Automative and Components Textile and Garment Footwear Cable Electronic Food and Beverages Tobacco Manufactures Pharmaceuticals Cosmetic and Household Houseware Jumlah Nilai EPS (-7,25)1319,5 2 1 1 1 4 3 4 1319,5 2631,75 2631,7 53944 2 2 5 3 4 1 3 1 3,33 3,33 8,33 5 6,67 1,67 5 1,67 jumlah %

1 3 1

3 3 1

5 5 1 2 2 6 1 2 2 1 40

8 8 2 2 2 8 2 4 2 1 60

13,33 13,33 3,33 3,33 3,33 13,33 3,33 6,67 3,33 1,67 100

2 1

17

Sumber : Jakarta Stock Exchange 2004 (diolah)

Earning Per Share merupakan rasio yang menunjukkan berapa besar


keuntungan (return) yang diperoleh investor atau pemegang saham per lembar saham. Data EPS yang digunakan dalam penelitian ini dapat diperoleh dari laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdapat dalan Jakarta Stock Exchange (JSX).

Berdasarkan tabel 4.3 diketahui sebanyak 17 perusahaan mempunyai rata-rata EPS sebesar (-1305)- (-7,25), 40 perusahaan mempunyai rata-rata EPS sebesar (-7,25)-1319,5; sebanyak 1 perusahaan mempunyai rata-rata EPS (1319,5 2631,75) dan 3 perusahaan mempunyai rata-rata EPS

sebesar (2631,75 3944). Berdasarkan data EPS selama tahun 2004, Nilai EPS tertinggi pada jenis industri Pharmaceutical, perusahaan yang memiliki EPS tertinggi pada tahun 2004 adalah PT Bristol-Myers Tbk sebesar 3944. Sedangkan perusahaan yang memiliki EPS terendah pada tahun 2004 adalah PT

Surabaya Agung Industri Tbk, dengan nilai EPS sebesar -1305. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan dengan nilai EPS yang tinggi mampu menghasilkan laba per lembar saham yang tinggi, sehingga tingkat pengembalian atau return sahamnya juga tinggi dan sebaliknya. 4.1.2.2 Analisis Deskriptif Tentang Price Earning Ratio

Price Earning Ratio merupakan ukuran untuk menentukan bagaimana


pasar memberi nilai atau harga pada saham perusahaan. PER menggambarkan apresiasi pasar terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Keinginan investor akan hasil (return) yang layak dari suatu investasi saham. Rasio PER mencerminkan penilaian pemodal terhadap pendapatan perusahaan di masa mendatang. Rasio PER dicari dengan membandingkan harga pasar dengan laba per lembar saham. Besarnya angka PER menunjukkan bahwa pasar mengharapkan

pertumbuhan laba yang tinggi di masa mendatang. Data PER yang

digunakan dalam penelitian ini dapat diperoleh melalui laporan keuangan

Jakarta Stock Exchange (JSX) yang diolah.


Tabel 4.4 Price Earning Ratio Perusahaan Manufaktur 2004
No Jenis Industri -29,1331,2775 1 1 4 2 3 1 3 1 Nilai PER 31,277591,68591,685 152,0925 1 1 1 1 1 jumlah 152,0925212,5 2 2 5 3 4 1 3 1 3,33 3,33 8,33 5 6,67 1,67 5 1,67 %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

Cement Ceramics, Glass, Porcelain Metal and allied products Chemical Plastic & Packaging Animal Feed Wood industries Pulp & Paper Machinery and Heavy Equipment Automative and Components Textile and Garment Footwear Cable Electronic Food and Beverages Tobacco Manufactures Pharmaceuticals Cosmetic and Household Houseware Jumlah

7 8 2 1 2 7 2 4 2 1 52

8 8 2 2 2 8 2 4 2 1 60

13,33 13,33 3,33 3,33 3,33 13,33 3,33 6,67 3,33 1,67 100

1 1

Sumber : Jakarta Stock Exchange 2004 (diolah)

Berdasarkan tabel 4.4 diketahui sebanyak 52 perusahaan mempunyai rata-rata PER sebesar (-29,13-31,2775) dan 5 perusahaan mempunyai ratarata PER sebesar (31,2775-91,685), sebanyak 2 perusahaan mempunyai rata-rata PER (91,685-152,0925) dan 1 perusahaan mempunyai rata-rata PER sebesar (152,0925-212,5). Berdasarkan data PER tahun 2004, dapat diketahui bahwa perusahaan yang memiliki nilai PER tertinggi adalah PT Ultrajaya Milk Industry Tbk yaitu sebesar 212,5 kali. Sedangkan perusahaan yang menghasilkan PER terendah pada tahun 2004 adalah PT BAT Indonesia yaitu sebesar -29,13 kali.

Perusahaan dengan nilai PER yang tinggi berarti memiliki laba yang rendah, sebaliknya perusahaan yang memiliki nilai PER rendah berarti memiliki laba yang tinggi. Dengan kata lain PER berbanding terbalik terhadap laba perusahaan. Perusahaan dengan PER yang rendah berarti memiliki laba yang tinggi sehingga return sahamnya juga tinggi. Seorang investor menyukai nilai PER yang rendah, karena perusahaan dapat menghasilkan laba yang tinggi. 4.1.2.3 Analisis Deskriptif Tentang Return Saham Penjelasan mengenai Return Saham dapat diketahui dari Tabel 4.5 sebagai berikut: Tabel 4.5 Rata-rata Return Saham Perusahaan Manufaktur 2005.
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 Jenis Industri <1 Cement Ceramics, Glass, Porcelain Metal and allied products Chemical Plastic & Packaging Animal Feed Wood industries Pulp & Paper Machinery and Heavy Equipment Automative and Components Textile and Garment Footwear Cable Electronic Food and Beverages Tobacco Manufactures Pharmaceuticals Cosmetic and Household Houseware Jumlah 1 Nilai Return Saham 0-1 1 3 2 2 1 1 2 jumlah >1 2 2 2 5 3 4 1 3 1 % 3,33 3,33 8,33 5 6,67 1,67 5 1,67

1 2 1

1 1

3 3 1 1 3 1 1 1 19

4 3 2 1 1 3 2 2 1 29

1 2

8 8 2 2 2 8 2 4 2 1 60

13,33 13,33 3,33 3,33 3,33 13,33 3,33 6,67 3,33 1,67 100

2 1

12

Sumber : Jakarta Stock Exchange 2005 (diolah)

Return saham merupakan tingkat keuntungan yang dinikmati oleh


pemodal atas suatu investasi yang dilakukannya. Return saham pada

penelitian ini dihitung atas dasar realisasi individual (actual return). Perhitungan atas return realisasi individual ini diperoleh dengan menggunakan rumus pada bab III. Data harga saham yang digunakan dalam penelitian ini didapat secara langsung pada Jakarta Stock exchange

(JSX) tahun 2004-2005. Harga saham yang digunakan adalaha 3 hari


sebelum publikasi laporan keuangan dan 3 hari sesudah publikasi laporan keuangan perusahaan. Karena pada hari-hari seputar publikasi harga saham masih sering berubah sehingga akan berpengaruh terhadap return sahamnya. Berdasarkan Tabel 4.5 diketahui sebanyak 19 perusahaan mempunyai rata-rata return sahamnya <0, sebanyak 29 perusahaan rata-rata return sahamnya (0-1) dan 12 perusahaan rata-rata return sahamnya >1. Perusahaan yang menghasilkan return saham tertinggi adalah jenis industri

Automative and Components dan Food and Beverages. Return positif


menandakan perusahaan rendabel atau memiliki kemampuan menghasilkan laba yang tinggi. Perusahaan yang memiliki return saham tertinggi pada tahun 2004 adalah PT Ricky Putra Globalindo Tbk sebesar 2,2273; Sedangkan saham perusahaan yang menghasilkan return terendah pada tahun 2004 adalah PT Sari Husada Tbk sebesar -0,8690; Beberapa perusahaan mempunyai return yang negatif, hal ini mengindikasikan beberapa perusahaan mengalami kerugian atau memiliki kinerja yang jelek.

Berdasarkan data yang diperoleh, didapatkan hasil penelitian tentang pengaruh Earning Per Share (EPS) dan Price Earning Ratio (PER) terhadap Return Saham pada perusahaan industri Manufaktur di Bursa Efek Jakarta sebagai berikut:
4.1.3 Analisis inferensial

Pada penelitian ini analisis inferensial digunakan untuk menguji seberapa besar tingkat pengaruh earnig per share dan price earning ratio terhadap return saham di BEJ. 4.1.3.1 Analisis Regresi Analisis regresi digunakan untuk menilai kemampuan memprediksi atau meramalkan. Persamaan regresinya sebagai berikut:Y= +b1X1+ b2X2+ e. Dari data penelitian, maka didapat hasil pengolahan data dengan program SPSS, yang tampak pada tabel berikut: Tabel 4.6 Hasil Analisis Regresi linier berganda
Coefficients(a)

Mode l

Unstandardiz ed Coefficients

Sig.

95% Confidence Interval for B Correlations Upper Boun d .445

Correlations

B 1 (Consta nt) .261 EPS PER .000 33 .002 78

Std. Error

Lower Bound

Zeroorder

Partial

Part

.092

2.823

.007

.076

.000 .003

2.965 -.940

.004 .351

.000 -.009

.001 .003

.359 -.101

.366 -.124

.364 -.115

a Dependent Variable: RETURN_SAHAM

Model Summary(b) Mod el 1 Change Statistics 4.736

R .377(a)

R Square .143

a Predictors: (Constant), PER, EPS b Dependent Variable: RETURN_SAHAM

Dari Tabel 4.6 (lampiran 8) di atas dapat diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:
Y = 0, 261 + 0,00033 EPS-0,00278 PER +e

1) Konstanta (a) sebesar 0,261 menyatakan bahwa apabila tidak terdapat

Earning Per Share dan Price Earning Ratio, maka Return sahamnya
sebesar 0,261. 2) Koefisien regresi untuk (b1) sebesar 0,00033 dan bertanda positip, hal ini berarti bahwa setiap perubahan satu satuan pada Earning Per Share dengan asumsi variabel lainnya tetap, maka return sahamakan mengalami perubahan sebesar 0,00033 dengan arah yang sama. 3) Koefisien regresi untuk (b2) sebesar 0,00278 dan bertanda negatif, hal ini berarti bahwa setiap perubahan satu satuan pada Price Earning Ratio dengan asumsi variabel lainnya tetap, maka return sahamnya akan mengalami perubahan sebesar 0,00278 dengan arah berlawanan. Untuk mengetahui layak tidaknya model regresi yang digunakan dipakai sebagai alat estimasi dengan melakukan:

4.1.3.2 Pembuktian Hipotesis 1) Uji Simultan (Uji F Statistik) Uji F digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh secara bersama-sama variabel bebas terhadap variabel terikat. Uji F dapat dicari dengan melihat F hitung dari tabel Anova output SPSS, selain itu juga membandingkan hasil dari probabilitas value. Jika probabilitas value > 0,05 maka H1 ditolak dan jika probabilitas value < 0,05 maka H1 diterima. Dari lampiran 8 pada tabel Anova dapat diketahui nilai F hitung sebesar 4,736 dengan nilai probabilitas value dalam penelitian ini adalah 0,013 yang berarti angka ini berada jauh di bawah 0,05 maka H1 diterima. Kesimpulan yang dapat diambil adalah terdapat pengaruh antara EPS dan PER secara simultan terhadap return saham pada perusahaan Manufaktur di BEJ. 2) Uji Parsial (Uji t) Untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat yaitu antara Earning Per Share terhadap Return saham, Price

Earning Ratio terhadap Return saham dalam penelitian ini dilakukan


pengujian terhadap koefisien regresi yaitu dengan uji t. Berdasarkan perhitungan SPSS versi 13,0 for windows yang dapat dilihat pada tabel 4.7, dapat diketahui nilai probabilitas value dengan tingkat signifikansi sebesar 5% pada masing-masing variabel bebas. Berdasarkan hasil analisis regresi maka pengujian koefisien regresinya adalah :

a) Pengujian koefisien regresi Earning Per Share (EPS) (b1) Berdasarkan hasil output SPSS (lampiran 8) nilai t hitung sebesar 2,965 dengan nilai probabilitas value dan tingkat signifikansi sebesar 5% untuk Earning Per Share dalam penelitian ini yaitu sebesar 0,004. Jika dibandingkan nilai probabilitas value < tingkat signifikansi; (0,004<0,05) maka H2 diterima. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa Earning Per

Share secara parsial berpengaruh terhadap Return saham.


b) Pengujian koefisien regresi Price Earning Ratio (b2) Berdasarkan hasil output SPSS (lampiran 8) nilai t hitung sebesar 0,940 dengan nilai probabilitas value dan tingkat signifikansi sebesar 5% untuk Price Earning Ratio dalam penelitian ini yaitu sebesar 0,351 Jika dibandingkan nilai probabilitas value > tingkat signifikansi yaitu (0,351>0,05) maka H3 ditolak. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa secara parsial Price Earning Ratio tidak berpengaruh terhadap Return saham. 4.1.3.3 Koefisien Determinasi (R) Untuk mengetahui besar persentase variasi variabel terikat yang dapat dijelaskan oleh variasi bebas, maka dicari nilai. Dari Tabel diperoleh nilai sebesar 0,143. Koefisien ini menunjukkan bahwa 14,3 % variasi return saham dapat dijelaskan oleh variabel Earning Per Share, Per Earning Ratio. Sedangkan sisanya sebesar 85,7% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diungkap dalam penelitian ini.

Selain dicari nilai seperti diatas, perlu juga diketahui koefisien parsialnya untuk mengetahui sumbangan masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat. Dengan mengkuadratkan koefisien korelasi parsial maka koefisien determinasi parsial variabel Earning Per Share (EPS), Price

Earning Ratio (PER). Berdasarkan perhitungan diperoleh r2 untuk EPS


sebesar 0,134; PER sebesar 0,015. 4.1.3.4 Evaluasi Ekonometri Evaluasi Ekonometri dimaksudkan untuk mengetahui apakah model linier berganda yang digunakan untuk menganalisis dalam penelitian ini memenuhi asumsi klasik atau tidak. Berkaitan dengan uji asumsi klasik dalam penelitian ini, model analisis yang digunakan akan menghasilkan estimator yang tidak biasa apabila memenuhi beberapa asumsi klasik, sebagai berikut: 1. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas didalam model regresi dilihat dari hubungan antar variabel bebas yang ditunjukkan oleh angka tolerance dan

variance inflation factor (VIF). Apabila angka tolerance > 0,10 dan VIF <
10 maka menunjukkan adanya multikolinearitas dalam model regresi. Dari Tabel 4.7 (lampiran 8) didapat angka tolerance untuk masing-masing variabel yaitu: EPS sebesar 0999; PER sebesar 0,999. Angka-angka

tersebut berada diatas 0,1 maka pada penelitian ini tidak terjadi

multikolinearitas. Selain angka tolerance angka pada VIF juga berada dibawah 10 yang menunjukkan tidak terjadi multikolinearitas. Masingmasing variabel ditunjukkan dengan angka 1,001 untuk variabel EPS; 1,001 untuk variabel PER. Tabel 4.7 tabel Collinearity Statistics
Coefficients(a)
Mo del

Collinearity Statistics Tolerance VIF 1.001 1.001

(Constant) EPS PER .999 .999

a Dependent Variable: RETURN_SAHAM

2. Uji Heterokedastisitas Uji heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi kesamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Untuk mendeteksi ada tidaknya heterokedastisitas dengan cara melihat grafik Scatterplot. Jika gambar grafik dimana titik-titik yang ada dalam grafik tersebut tidak membentuk pola tertentu yang jelas dan titik-titik tersebut tidak membentuk pola tertentu yang jelas, titik-titik tersebut menyebar diatas dan di bawah angka nol pada sumbu Y. (Lampiran 8) Gambar 4.1 Grafik Scatterplot
Scatterplot

Dependent Variable: RETURN_SAHAM


3

Regression Studentized Residual

-1

-2 -3 -2 -1 0 1 2 3 4

Regression Standardized Predicted Value

3. Uji Normalitas Data Pengujian normalitas data penelitian adalah untuk menguji apakah dalam model statistik variabel-variabel penelitian berdistribusi normal atau tidak normal. Cara yang dapat digunakan untuk mengetahui apakah data terditribusi normal atau tidak adalah dengan menggunakan grafik normal

Probability plot. Apabila variabel berdistribusi normal maka penyebaran


plot akan berada disekitar dan disepanjang garis 45. Berdasarkan grafik normal probability plot, maka variabel berdistribusi normal. Gambar 4.2 Grafik P-Plot
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Dependent Variable: RETURN_SAHAM


1.0

0.8

Expected Cum Prob

0.6

0.4

0.2

0.0 0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0

Observed Cum Prob

4.2 Pembahasan

Kinerja keuangan membantu para manajer untuk mengetahui posisi keuangan sehingga membantu dalam pengambilan kebijakan perusahaan.

Return saham di pengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Salah satu
faktor internal perusahaan adalah kondisi keuangan perusahaan yang diketahui dari laporan keuangan yang dianalisis pakai analisis rasio. Rasio tersebut antara lain EPS dan PER. Dari uji asumsi klasik dapat dilihat bahwa model berdistribusi normal, tidak terjadi multikolinearitas dan tidak terjadi

heterokedastisitas, sehingga kesalahan bakunya kecil dan uji asumsi klasik baik untuk digunakan untuk memprediksi. Persamaan regresi digunakan untuk kemampuan memprediksi, dari hasil analisis diperoleh persamaan regresi berganda Y = 0,261 + 0,00033 EPS-0,00278 PER +e Dari persamaan regresi tersebut EPS, PER secara simultan berpengaruh terhadap return saham sebesar 14,3% sisanya 85,7% dipengaruhi variabel lain diluar model. Sedangkan secara parsial EPS berpengaruh terhadap return saham pada tingkat signifikansi 5%. EPS menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan bersih dalam setiap lembar sahamnya. Semakin tinggi nilai EPS berarti semakin baik karena perusahaan mempunyai laba yang tinggi. Perusahaan dengan nilai EPS yang semakin tinggi akan menarik investor karena EPS menandakan laba yang berhak didapatkan pemegang saham atas satu lembar saham yang dimilikinya, sehingga semakin tinggi EPS suatu perusahaan berarti semakin tinggi pula

return sahamnya.
Berdasarkan hasil penelitian, koefisien regresi EPS bertanda positif, ini berarti semakin tinggi EPS maka semakin tinggi return saham dan sebaliknya semakin rendah EPS semakin rendah return saham. EPS tertinggi pada tahun 2004 adalah PT Bristol-Myers Tbk sebesar 3944. Hal itu berarti perusahaan tersebut memiliki tingkat kemampuan menghasilkan laba per lembar saham yang tinggi dibanding perusahaan lainnya. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Siti Resmi (2002), Nila Priunika (2004) yang bertentangan dengan penelitian Rahayu (2004) dan Vera Anggraini (2003).

Secara Parsial PER tidak berpengaruh terhadap return saham pada tingkat signifikansi 5%. PER menunjukkan kemampuan untuk memprediksi laba dimasa yang akan datang. Semakin rendah harga PER suatu saham maka semakin baik atau murah harganya untuk diinvestasikan. PER yang rendah bisa disebabkan karena harga saham yang cenderung semakin turun atau meningkatnya laba bersih perusahaan. Berdasarkan hasil penelitian, koefisien regresi PER bertanda negatif, ini berarti semakin tinggi PER maka semakin rendah return saham dan sebaliknya semakin rendah PER semakin tinggi return saham. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Nila Priunika (2004) dan Esti Puji Astutik (2005) yang bertentangan dengan penelitian Astrid Budi Proborini (2004) bahwa PER berpengaruh terhadap return saham. Nilai PER terendah pada tahun 2004 PT BAT Indonesia yaitu sebesar -29,13. Hal ini berarti perusahaan tersebut mempunyai kemampuan tinggi dalam

menghasilkan laba di masa mendatang. Hal ini juga disebabkan karena PER lebih banyak berhubungan dengan faktor lain diluar return saham, ketidakpastian kondisi ekonomi dan politik serta sentimen dari pasar bursa itu sendiri. Karena PER merupakan harapan atau ekspektasi investor terhadap kinerja suatu perusahaan yang dinyatakan dalam rasio. Kesediaan investor untuk menerima kenaikan PER sangat bergantung kepada prospek perusahaan. PER menjadi tidak bermakna apabila perusahaan mempunyai laba yang rendah atau menderita kerugian, dalam hal ini PER perusahaan akan begitu tinggi atau bahkan negatif.

Perbedaan

hasil

penelitian

ini

disebabkan

pertama,

cara

pengambilan sampel yang berbeda. Dalam penelitian terdahulu pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling, sehingga perusahaan manufaktur yang dijadikan sampel adalah perusahaan yang mempunyai laba positif. Sedangkan dalam penelitian ini pengambilan sampel dengan

proporsional cluster random sampling. Sehingga seluruh perusahaan yang


dibagi dalam tiga sektor berkesempatan sama untuk dijadikan sampel. Tidak dibedakan apakah perusahaan mempunyai laba positif atau negatif. Kedua, pengukuran variabel terikay (Y) yang berbeda. Pena Arisanti menghubungkan dengan harga saham, pada penelitian ini variabel Y dihubungkan dengan return saham. Hal ini tentunya menggunakan teknik pengukuran yang berbeda dalam perhitungan atau pada saat analisis data sehingga sangat memungkinkan adanya perbedaan output yang dihasilkan oleh Pena Arisanti. Jadi sangat memungkinkan juga mengakibatkan tidak signifikannya PER terhadap return saham. Dari uraian diatas, dapat diketahui bahwa laporan keuangan perusahaan selama ini berperan penting bagi pihak internal maupun eksternal perusahaan. Pihak internal perusahaan pada khususnya dapat menggunakan laporan keuangannya untuk menentukan kebijakan. Perusahaan dapat mengetahui kemajuan maupun kemunduran usahanya. Pergerakan

perdaganagn harga saham dipasar modal selain dipengaruhi oleh kondisi internal perusahaan juga dipengaruhi oleh kondisi eksternal perusahaan. Informasi laporan keuangan yang diperoleh dapat digunakan sebagai indikator kinerja keuangan perusahaan. Dengan demikian EPS dan PER dapat digunakan sebagai variabel untuk mengetahui pengaruhnya terhadap return

saham. Perusahaan diharapkan selalu mengalami pertumbuhan usaha dan digunakannya pasar modal sebagai sumber alternatif pendanaan yang baik. Peneliti menyadari sepenuhnya, bahwa masih banyak keterbatasan dalam penelitian in, antara lain: 1. Periode pengamatan yang singkat (hanya 1 tahun) menyebabkan sampel yang digunakan dalam penelitian ini terbatas. 2. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, sehingga analisis data sangat tergantung pada hasil publikasi data (laporan keuangan perusahaan). Laporan keuangan sebagai data rasio mempunyai keterbatasan karena perusahaan mempunyai metode dan kebijakan akuntansi yang berbeda sehingga sulit untuk diperbandingkan. 3. Dalam penelitian ini diasumsikan bahwa investor sudah melihat informasi keuangan dari laporan keuangan perusahaan yang diterbitkan pada tanggal 31 Desember. 4. Jumlah pengamatan mengenai harga saham lebih dari 3 hari sebelum publikasi dan 3 hari sesudah publikasi serta dapat menambahkan periode jendela estimasi agar dapat memberikan hasil yang berbeda.

BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan

Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh EPS dan PER terhadap Return saham perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEJ tahun pengamatan 2004-2005. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: a. Secara simultan variabel EPS dan PER berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta. b. Secara parsial EPS berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Secara parsial PER tidak berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Sehingga investor harus lebih memperhatikan variabel EPS karena lebih berpengaruh daripada PER
5.2 Saran

1. Bagi Investor a. Berdasarkan hasil penelitian ini investor sebaiknya lebih memperhatikan EPS karena mempunyai pengaruh yang besar dalam memprediksi return saham. b. Dalam memprediksi return saham para investor harus memperhatikan faktor lain yang berpengaruh baik internal seperti ukuran perusahaan, modal, struktur aktiva dll serta memperhatikan kondisi sosial, politik dan ekonomi yang sangat berpengaruh.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya Untuk peneliti lebih lanjut tentang tema sejenis untuk menambah jumlah sampel yaitu seluruh perusahaan Manufaktur, periode pengamatan lebih lama serta menambah variabel lain dari rasio keuangan yang lain seperti rasio Rentabilitas Return On Equity (ROE), Rasio Likuiditas Current ratio (CR), rasio Solvabilitas Debt Equity Ratio (DER) dll.

DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, K. 1996. Dasar-dasar Manajemen Investasi. Jakarta: Rineka Cipta Alwi, Iskandar Z. 2003. Pasar Modal, Teori dan Aplikasi. Jakarta:Nasindo Internusa Ang, Robert.1997.Buku Pintar Pasar Modal Indonesia.Jakarta:Media Staff Indonesia Anggraini,Vera.2003.Pengaruh Faktor-faktor Fundamental terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Go Publik di BEJ.Skripsi. Semarang:Universitas Negeri Semarang Anoraga, Panji. 2001. Pengantar Pasar Modal. Jakarta: Rineka Cipta Arifin,A. Membaca Saham. Yogyakarta: ANDI Arikunto,Suharsimi.2002.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta Arisanti, Pena.2004.Berbagai Faktor Fundamental yang Mempengaruhi Harga Saham pada Perusahaan Perbankan BEJ.Skripsi.Semarang:Universitas Negeri Semarang. Cahyono, Jaka E.2000. Menjadi Manajer Investasi Bagi Diri Sendiri. Jakarta: Gramedia Candradewi, Susanna.2000.Pengaruh Variabel Keuangan Terhadap Penentuan Harga Pasar Saham Perusahaan Sesudah Penawaran Umum Perdana.Jurnal Penelitian Perspektif Vol 5 No 1 Juni Darmaji, Tjiptono & Fakhruddin. 2001.Pasar Modal Indonesia. Jakarta: Salemba Empat Dharmastuti, Fara. 2004. Analisis Pengaruh EPS,PER,ROI,Debt to Equity Ratio dan Net Profit Margin dalam menetapkan harga pasar saham perdana (Studi Pada Perusahaan Yang Terdaftar di BEJ).Jurnal Penelitian Balance Vol 1 No 2 September Fabozzi,J.2003. Manajemen Investasi Buku Satu. Jakarta: Salemba Empat Garrison. 1998. Akuntansi Manjemen Jilid Satu. Bussiness Publikation Texas Hadi, Sutrisno.2000.Analisis Regresi.Yogyakarta: P2LPTK

Harmono.2004.Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap PER.Jurnal Penelitian volume XVI Nomor I Tahun 2004

Jakarta Stock Exchange 2004-2005


Husnan,Suad.2001.Dasar-dasar Teori Portofolio Yogyakarta:UPP AMP YKPN

dan

analisis

Investasi.

Jogiyanto.2003.Teori Portofolio dan Analisis Investasi Edisi 2.Yogyakarta:BPFE Koetin, L.A.1994.Analisis Pasar Modal.Jakarta:Pustaka Sinar Harapan Khajar, Ibnu.2005.Analisis Pengumuman Laba Terhadap Harga Saham.Jurnal EKOBIS Vol 6 No 1 Januari 2005 hal 1-12 Munawir.2001.Analisis Laporan Keuangan.Yogyakarta:Liberty Prastowo, Dwi & Yuliaty, Rifky. 2002. Analisis Laporan Keuangan Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: UPP AMP YKPN Puji A,Esti.2005.Pengaruh EPS, PER dan DER terhadap Return Saham pada Perusahaan Property yang terdaftar di BEJ. Skripsi.Semarang:Universitas Negeri Semarang Rahayu.2004. Pengaruh kinerja Keungan Terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan yang Go Publik di BEJ.Skripsi.Semarang:Universitas Negeri Semarang. Riyanto, Bambang.1999.Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan.Yogyakarta: BPFE Santosa, Singgih. 2004. Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik.Jakarta:Elek Media Komputindo Sharpe,W.1997.Investasi jilid 2.Jakarta:Rineka Cipta Simamora, H. 2000. Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan Bisnis.Jakarta: Salemba Empat Slamet, Sugiri.2001.Akuntansi Manajemen.Yogyakarta:UPP AMP YKPN Triono, Agus.2004.Pengaruh EVA, Tingkat Bunga dan EPS terhadap Harga SahamPerusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEJ.Skripsi. Semarang:Universitas Negeri Semarang. Umar, Husein. 1999. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Lampiran 1
Tanggal Publikasi Laporan Keuanganan
No. 1 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. Perusahaan PT. Indocement Tunggal Prakasa Tbk PT. Semen Gresik Tbk PT. Mulia Industrindo Tbk PT. Alakasa Industrindo Tbk PT. Betonjaya Manunggal Tbk PT. Citra Tubindo Tbk PT. Jakarta Kyoei Steel Works Tbk PT. Lionmesh Prima Tbk PT. Lion Metal Works Tbk PT. Budi Acid Jaya Tbk PT. Ekadharma Tape Industries Tbk PT. Sorini Corporation Tbk PT. Argha Karya Prima Industry Tbk PT. Dynaplast Tbk PT. Kageo Igar Jaya Tbk PT. Summitplast Tbk PT. Sierad Produce Tbk PT. Barito Pacific Timber Tbk PT. Surya Dumai Industri Tbk PT. Surabaya Agung Industri Pulp Tbk PT. Suparma Tbk PT. Tiga Pilar Sejahtera Tbk Tahun 2004 2005 2004 2005 2004 2005 2004 2005 2004 2005 2004 2005 2004 2005 2004 2005 2004 2005 2004 2005 2004 2005 2004 2005 2004 2005 2004 2005 2004 2005 2004 2005 2004 2005 2004 2005 2004 2005 2004 2005 2004 2005 2004 Publikasi 30 Mar ' 05 3 Apr ' 06 31 Mar ' 05 3 Apr ' 06 31 Mar ' 05 5 Apr ' 06 30 Mar ' 05 5 Apr ' 06 14 Mar ' 05 31 Mar ' 06 5 Apr ' 05 28 Mar ' 06 30 Mar ' 05 3 Apr ' 06 18 Mar ' 05 30 Mar ' 06 17 Mar ' 05 26 Apr ' 06 31 Mar ' 05 3 Apr ' 06 28 Mar ' 05 5 Apr ' 06 31 Mar ' 05 3 Apr ' 06 28 Mar ' 05 3 Apr ' 06 31 Mar ' 05 6 Apr ' 06 31 Mar ' 05 4 Apr ' 06 30 Mar ' 05 6 Apr ' 06 31 Mar ' 05 5 Apr ' 06 31 Mar ' 05 3 Apr ' 06 28 Feb ' 05 14 Mar ' 06 28 Mar ' 05 27 Mar ' 06 30 Mar ' 05 4 Apr ' 06 30 Mar ' 05

23. 24. 25. 26. 27. 28.

PT. Andhi Candhra Automotive Product Tbk PT. Astra International Tbk PT. Gajah Tunggal Tbk PT. Nipress Tbk PT. Prima Alloy Steel Tbk PT. Selamat Sempurna Tbk PT. Sanex Qianjiang Motor International Tbk PT. Apac Citra Centertex Tbk PT. Argo Pantes Tbk PT. CENTEX Tbk PT. Eratex Djaja Tbk PT. Ever Shine Textile Industry Tbk PT. Pan Brothers Tbk PT. Polysindo Eka Perkasa Tbk PT. Ricky Putra Globalindo Tbk PT. Sarasa Nugraha Tbk PT. TIFICO Tbk PT. Sepatu Bata Tbk PT. Jemblo Cable Company Tbk PT. SUCACO Tbk PT. Astra Graphia Tbk PT. Multipolar Corporation Tbk PT. Ades Waters Indonesia Tbk

2005 2004 2005 2004 2005 2004 2005 2004 2005 2004 2005 2004 2005

3 Apr ' 06 28 Mar ' 05 4 Apr ' 06 30 Mar ' 05 3 Apr ' 06 30 Mar ' 05 3 Apr ' 06 29 Mar ' 05 4 Apr ' 06 28 Mar ' 05 11 Apr ' 06 30 Mar ' 05 29 Mar ' 06 31 Mar ' 05 3 Apr ' 06 31 Mar ' 05 6 Apr ' 06 31 Mar ' 05 3 Apr ' 06 17 Mar ' 05 31 Mar ' 06 28 Mar ' 05 3 Apr ' 06 28 Mar ' 05 31 Mar ' 06 30 Mar ' 05 3 Apr ' 06 30 Mar ' 05 28 Mar ' 06 31 Mar ' 05 4 Apr ' 06 30 Mar ' 05 29 Mar ' 06 28 Mar ' 05 5 Apr ' 06 29 Mar ' 05 4 Apr ' 06 29 Mar ' 05 7 Apr ' 06 30 Mar ' 05 4 Apr ' 06 31 Mar ' 05 3 Apr ' 06 31 Mar ' 05 3 Apr ' 06 31 Mar ' 05 5 Apr ' 06

29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45.

2004 2005 2004 2005 2004 2005 2004 2005 2004 2005 2004 2005 2004 2005 2004 2005 2004 2005 2004 2005 2004 2005 2004 2005 2004 2005 2004 2005 2004 2005 2004 2005 2004 2005

46. 47. 48. 49. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59. 60

PT. Davomas Abadi Tbk PT. Indofood Sukses Makmur Tbk PT. Prasidha Aneka Niaga Tbk PT. Sari Husada Tbk PT. Sekar Laut Tbk PT. Ultra Jaya Milk Tbk PT. BAT Indonesia Tbk PT. HM Sampoerna Tbk PT. Bristol Myers Squibb Indonesia Tbk PT. Kalbe Farma Tbk PT. Merck Indonesia Tbk PT. Tempo Scan Pacific Tbk PT. Mustika Ratu Tbk PT. Unilever Indonesia Tbk PT. Kedaung Indah Can Tbk

2004 2005 2004 2005 2004 2005 2004 2005 2004 2005 2004 2005 2004 2005 2004 2005 2004 2005 2004 2005 2004 2005 2004 2005 2004 2005 2004 2005 2004 2005

31 Mar ' 05 3 Apr ' 06 30 Mar ' 05 3 Apr ' 06 30 Mar ' 05 12 Apr ' 06 31 Mar ' 05 6 Apr ' 06 31 Mar ' 05 3 Apr ' 06 31 Mar ' 05 3 Apr ' 06 18 Mar ' 05 3 Apr ' 06 28 Mar ' 05 27 Mar ' 06 31 Mar ' 05 3 Apr ' 06 31 Mar ' 05 3 Apr ' 06 28 Mar ' 05 3 Apr ' 06 31 Mar ' 05 3 Apr ' 06 4 Mar ' 05 15 Mar ' 06 28 Mar ' 05 27 Mar ' 06 17 Mar ' 05 11 Apr ' 06

Sumber: Harian Bisnis Indonesia

Lampiran 2

Daftar Sampel Perusahaan Manufaktur

No 1

Nama Perusahaan PT Ades Water Indonesia Tbk

Alamat Jl TB Simatupang kav 88 Jkt

Status Perusahaan PMDN

Industri Minuman dalam kemasan Automotive

PT Adhi Candra Jl Pluit raya 1 No 1 Jkt Automative Products Tbk PT Alakasa JlPulogadung No 4 Industrindo Tbk Kaw Industri Pulogadung Jak-Tim PT Argha Karya Jl Pahlawan desa Prima Industry Tbk Karang Asem barat Bogor Jabar PT Argo Pantes Tbk Jl Gatot Subroto No 95 kav 2 Jaksel PT Apac Citra Centertec Tbk PT Astra Graphia Tbk PT Astra International Tbk Jl Jendral Gatot Subroto jkt Jl Kramat Raya No 43 Jkt Jl Raya Motor Raya No 8 Sunter II Jkt

PMDN

PMDN

Alumunium

PMDN

Perakitan

PMDN

Textile

PMDN

Non PMDN,Non PMA PMA

Textile sintetik, Garmen Peralatan Elektronik Automotive

PT Barito Pacific Jl Letjen S parman kav Tinber Tbk 62-63 Jkt PT Beton Jaya Manunggal Tbk Jl Raya Krikilan No 434 Km 28 kec Driyorejo ,Gresik Jatim

PMDN

Kayu

10

PMDN

Industri besi

11

PT Budi Acid Jaya Tbk

Jl HR Rasuna Saud Kav C11-14

PMDN

Kimia

12

PT BAT Indonesia Jl Jendral Gatot Tbk Subroto kav 24 Bogor PT Bristol-Myears Tbk PT Cahaya Kalbar Tbk Jl Jendral sudirman kav 24 Bogor Jl Pluit Selatan Blok s/6 Jkt

PMA

Cigaret

13

PMA

Pharmaceutica l Produk mentega, minyak biji palem Assesoris

14

PMDN

15

PT Citra Tubindo Tbk

Jl Hang Kesturi 4 Kabil Pulau Batan

PMDN

16

PT Davomas Abadi Jl Pangeran Jayakarta Tbk 117 Blok B/35-39 Jkt

PMDN

Industri coklat

17

PT Delta Djakarta Jl Inspeksi tarum barat Tbk desa Setia dharma Bekasi Timur 18 PT Dynaplast Tbk Jl MH Thanrin No 1 Lippo Karawaci 1100 Tangerang Banten 19 PT Ekadharma Tape Jl Raya Pasar Kemis Industries Tbk Tangerang Banten 20 PT Eratex Djaja Tbk Jl Raya margorejo Indah No 4 Surabaya Jatim 21 PT Ever Shine Jl H Fachruddin No 16 Textile Industry Tbk Jkt 22 PT Gajah Tunggal Tbk Jl Hayam Wuruk Jkt

PMA

PMDN

Minuman(Bir Anker,Shanta super sandy) Plastik

PMDN

Pita Perekat

PMA

Textile

PMDN

PMDN

Tekstil sintetik, garmen karet

23

PT HM Sampoerna Jl Pangkal Industri Tbk RayaNo 18 Surabaya PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk Jl Jendral sudirman kav 70-71 Jkt

PMDN

Cigaret

24

PMDN

Cemen

25

PT Indofood Sukses Jl HR Rasuna Said X-2 makmur Tbk kav 5 Jkt PT Jakarta Kyoei Jl Rawa Terate II No 1 Stell Works Tbk Kaw Industri puligadung Jaktim PT Jemblo Cable Jl Pajajaran Desa Company Tbk Gendasari Kec Jatiliwung Tangerang Banten PT Kageo Igar Jaya Jl Raya Sultan Agung Tbk km 28,5 Jkt

PMDN

Snack,mie

26

PMDN

Baja

27

PMDN

Kabel

28

PMDN

Plastik pengemas Pharmaceutica l Mesin pelapis kaleng Kawat Baja

29 PT Kalbe Farma Tbk Jl M-H Thamrin Blok A3-1 Bekasi 30 PT Kedaung Indah Can Tbk Jl Raya Rungkut No 15-17 Surabaya

PMDN

PMDN

31

PT Lionmesh Prima Jl Raya Bekasi Km 24Tbk 5 Cakung Jkt PT Lion Metal Works Tbk Jl Raya Bekasi Km 245 Cakung Jkt

PMDN

32

PMA

Peralatan kantor Pharmaceutica l Komputer, elektronik Kosmetik

33

PT Merck Indonesia Jl TB Simatupang No 8 Tbk Pasar Rebo Jkt PT Multipolar Tbk Kl Palem Raya Bulevar Tangerang Jl Gatot Subroto kav 74-75 Jkt Jl HR Rasuna Saud Kav C11-14

PMA

34

PMDN

35

PT Mustika Ratu Tbk PT Mulia Industrindo Tbk PT Nipress Tbk

PMDN

36

PMDN

Glass,keramik

37

Jl Norogong raya km 26 Cileungsi Bogor Jabar 38 PT Pan Brothers Tbk Jl Muara karang Blok M-9 Selatan No 34-37 Jkt

PMDN

Batery

PMDN

Tektile, Garmen

39

PT Prasidha Aneka Jl Ki Kemas Rindho Kertapati Palembang Niaga Tbk

40 PT Prima Alloy Stell Jl Muncul No 1 Kec Tbk Gedangan Sidoarji Jatim 41 PT Ricky Putra Jl Sawah Luo II No 29Globalindo Tbk 37 Jkt 42 PT Sarasa Nugraha Jl Raya Pejuangan No Tbk 88 Jakbar PT Sari Husada Tbk Jl Kusumanegara No 173 Yogyakarta PT Sanex Qianjiang Motor International Tbk PT Sekar Laut Tbk Jl Sukarja Wiryo pranoto No 69 A JakPus Jl Jenggolo 11/17 Sidoarjo Jatim Jl Pluit raya 1 No 1 Jkt

Non PMDN,Non PMA PMDN

Perusahaan kopi, coklat, vanilla Industri roda gigi Pakaian

PMDN

43

Non PMDN,Non PMA PMDN

Garmen

Makanan dan minuman Automotive

44

PMDN

45

PMDN

Perusahaan gula-gula Automotive

46

PT Selamat Sempurna Tbk PT Sepatu Bata Tbk

PMDN

47

Jl Taman Makam pahlawan Kalibata Jkt

PMA

Sepatu

48

PT Sierad Produce Jl Kemang Raya No 67 Tbk Jkt

PMDN

Makanan siap saji Elektronik, komputer semen

49 PT Summitplast Tbk Kawasan industri Delta Silicon Blok L8-5A lemah Abang Bekasi 50 PT Semen Gresik Jl Veteran- Gresik Tbk Jawa Barat 51 PT Sorini Corporation Tbk Jl raya Gempol Pandaankm 42 Kec Gempol Kab Pasuruan Jatim Jl Kebon Sieih No 71 Jkt

PMDN

PMDN

PMDN

Rekaman

52

PT Sucaco Tbk

PMDN

kabel

53

PT Suparma Tbk

Jl Sulung Sekolahan No 6A Surabaya jatim

PMDN

Kertas

54

55

PT Siantar Top Tbk Jl Tambak SawahNo 21-23Waru Sidoarjo Surabaya PT Surya Dumai Jl S Parman kav 77 Jkt Industry Tbk PT Polysindho Eka Perkasa Tbk PT Tempo Scan Pasific Tbk PT Tifico Tbk Jl HR Rasuna Said kav 11 Jkt Jl Jendral Sudirmankav 10-11 Jkt Jl raya Cimareme No 131 Bandung Jabar Jl Gatot Subroto kav15 Jkt

PMDN

Snack

PMDN

Industri Perkebunan

56

PMDN

57

PMDN

Pharmaceutica l Kawat pijar

58

PMA

59

PT Ultrajaya Milk Tbk PT Unilever Tbk

PMDN

Milk dan Juice Produk rumah tangga

60

PMA

Sumber: Indonesian Capital Market Directory 2005

Lampiran 3
Return Saham perusahaan manufaktur tahun 2005 Rata-rata Harga saham 2004 2005 2832 4414 16550 24471 388 180 165 321 240 175 8000 9000 72 64 1811 1871 1600 1867 134 104 324 336 1067 1146 350 489 1657 996 160 109 149 189 150 54 1023 563 375 360 65 400 284 174 199 171 460 271 10650 11221 863 647 1100 1373 791 117 327 305 113 43 198 74 1300 1300 4700 4900 25175 112 75 80 386 384 45 45 531 241 32 138 420 387 14643 13957 400 296

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41

Nama Perusahaan PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk PT Semen Gresik Tbk PT Mulia Industrindo Tbk PT Alakasa Industrindo Tbk PT Betonjaya Manunggal Tbk PT Citra Tubindo Tbk PT Jakarta Kyoeu Steel Works Tbk PT Lionmesh Prima Tbk PT Lion Metal Wotks PT Budi Acid Jaya Tbk PT Ekadharma Tape Industries Tbk PT Sorini Corporation Tbk PT Argha Karya Prima Industries Tbk PT Dynaplast Tbk PT Kageo Igar Jaya Tbk PT Summitplast Tbk PT Sierad Produce Tbk PT Barito Pacific Timber Tbk PT Surya Dumai Industri Tbk PT Surabaya Agung Industri Pulp Tbk PT Suparma Tbk PT Tiga Pilar sejahtera Tbk PT Adhi Candra Automotive Product Tbk PT Astra International Tbk PT Gajah Tunggal Tbk PT Nipress Tbk PT Prima Alloy Stell Tbk PT Selamat Sempurna Tbk PT Sanex Qiamjiang Motor International Tbk PT Apac Citra Centertex Tbk PT Argo Pantes Tbk PT CENTEX Tbk PT Eratex Djaja Tbk PT Evershine Textile Industri Tbk PT Pan Brothers Tbk PT Polysindho Eka Perkasa Tbk PT Ricky Putra Globalindo Tbk PT Sarasa Nugraha Tbk PT TIFICO Tbk PT Sepatu Bata Tbk PT Jemblo Cable Company Tbk

Return Saham 0.56 0.48 -0.54 0.95 -0.27 0.13 -0.11 0.03 0.17 -0.22 0.04 0.07 0.40 -0.40 -0.32 0.27 -0.64 -0.45 -0.04 5.15 -0.39 -0.14 -0.41 0.05 -0.25 0.25 -0.85 -0.07 -0.62 -0.63 0.00 0.04 -1.00 0.07 -0.01 0.00 -0.55 3.31 -0.08 -0.05 -0.26

42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60

PT SUCACO Tbk PT Astra Graphia Tbk PT Multipolar Corporation Tbk PT Ades Waters Indonesia Tbk PT Davomas Abadi Tbk PT Indofood Sukses Makmur Tbk PT Prasidha Aneka Niaga Tbk PT Sari Husada Tbk PT Sekar Laut Tbk PT Ultra Jaya Milk Tbk PT BAT Indonesia Tbk PT HM Sampoerna Tbk PT Bristol Myers Tbk PT Kalbe Farma Tbk PT Merck Indonesia Tbk PT Tempo Scan Pasific Tbk PT Mustika Ratu Tbk PT Unilever indonesia Tbk PT Kedaung Indah Can Tbk

950 340 299 1936 236 1163 90 2143 440 381 8000 10314 40000 741 26800 7414 419 3596 200

1093 304 154 1547 102 886 98 3511 400 270 6500 8357 39000 1354 23600 6671 267 4264 176

0.15 -0.11 -0.48 -0.20 -0.57 -0.24 0.09 0.64 -0.09 -0.29 -0.19 -0.19 -0.03 0.83 -0.12 -0.10 -0.36 0.19 -0.12

Lampiran 4
Harga Saham Perusahaan Manufaktur tahun 2004 Ratarata 2832 16550 388 165 240 8000 72 1811 1600 134 324 1067 350 1657 160 149 150 1023 375 65 284 199 460 10650 863 1100 791 327 113 198 1300 4700 25175 75 386 45 531

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37

Nama Perusahaan PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk PT Semen Gresik Tbk PT Mulia Industrindo Tbk PT Alakasa Industrindo Tbk PT Betonjaya Manunggal Tbk PT Citra Tubindo Tbk PT Jakarta Kyoeu Steel Works Tbk PT Lionmesh Prima Tbk PT Lion Metal Wotks PT Budi Acid Jaya Tbk PT Ekadharma Tape Industries Tbk PT Sorini Corporation Tbk PT Argha Karya Prima Industries Tbk PT Dynaplast Tbk PT Kageo Igar Jaya Tbk PT Summitplast Tbk PT Sierad Produce Tbk PT Barito Pacific Timber Tbk PT Surya Dumai Industri Tbk PT Surabaya Agung Industri Pulp Tbk PT Suparma Tbk PT Tiga Pilar sejahtera Tbk PT Adhi Candra Automotive Product Tbk PT Astra International Tbk PT Gajah Tunggal Tbk PT Nipress Tbk PT Prima Alloy Stell Tbk PT Selamat Sempurna Tbk PT Sanex Qiamjiang Motor International Tbk PT Apac Citra Centertex Tbk PT Argo Pantes Tbk PT CENTEX Tbk PT Eratex Djaja Tbk PT Evershine Textile Industri Tbk PT Pan Brothers Tbk PT Polysindho Eka Perkasa Tbk PT Ricky Putra Globalindo

H-3 2875 17500 425 165 240 8000 75 1780 1600 140 330 1100 350 1680 160 150 155 1120 375 65 305 175 460 10800 910 1100 800 330 120 220 1300 4700 175 75 390 45 540

H-2 2875 17000 400 165 240 8000 70 1900 1600 130 330 1080 350 1650 160 150 150 1090 375 65 285 190 460 10800 870 1100 820 330 110 200 1300 4700 175 75 390 45 520

H-1 2750 16650 385 165 240 8000 70 1800 1600 130 330 1060 350 1650 160 150 150 1050 375 65 275 190 460 10300 820 1100 820 325 110 195 1300 4700 175175 75 385 45 520

0 2750 16550 385 165 240 8000 70 1800 1600 130 330 1060 350 1660 165 150 150 1000 375 65 275 210 460 10400 840 1100 820 310 110 190 1300 4700 175 75 385 45 520

H+1 2800 16550 380 165 240 8000 70 1800 1600 140 310 1050 350 1660 160 150 150 980 375 65 285 210 460 10500 860 1100 760 325 110 195 1300 4700 175 75 385 45 530

H+2 2900 15800 375 165 240 8000 75 1800 1600 135 310 1070 350 1650 160 150 145 990 375 65 285 210 460 10850 870 1100 760 335 115 195 1300 4700 175 75 380 45 550

H+3 2875 15800 365 165 240 8000 75 1800 1600 130 325 1050 350 1650 155 145 150 930 375 65 280 205 460 10900 870 1100 760 335 115 190 1300 4700 175 75 385 45 540

Tbk 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 PT Sarasa Nugraha Tbk PT TIFICO Tbk PT Sepatu Bata Tbk PT Jemblo Cable Company Tbk PT SUCACO Tbk PT Astra Graphia Tbk PT Multipolar Corporation Tbk PT Ades Waters Indonesia Tbk PT Davomas Abadi Tbk PT Indofood Sukses Makmur Tbk PT Prasidha Aneka Niaga Tbk PT Sari Husada Tbk PT Sekar Laut Tbk PT Ultra Jaya Milk Tbk PT BAT Indonesia Tbk PT HM Sampoerna Tbk PT Bristol Myers Tbk PT Kalbe Farma Tbk PT Merck Indonesia Tbk PT Tempo Scan Pasific Tbk PT Mustika Ratu Tbk PT Unilever indonesia Tbk PT Kedaung Indah Can Tbk 30 420 14900 400 950 355 310 2000 245 1240 90 2150 440 395 8000 10300 40000 760 27600 7500 415 3575 200 30 420 15000 400 950 335 300 1850 225 1170 90 2150 440 380 8000 10300 40000 700 27600 7500 415 3575 200 30 420 15000 400 950 335 295 1900 215 1130 90 2150 440 375 8000 10350 40000 720 26500 7500 420 3575 200 30 420 14400 400 950 340 300 1950 240 1110 90 2100 440 375 8000 10300 40000 740 26500 7000 420 3550 200 35 420 14400 400 950 340 300 1950 250 1160 90 2150 440 380 8000 10300 40000 770 25900 7500 420 3650 200 35 420 14400 400 950 340 300 1950 240 1160 90 2150 440 380 8000 10300 40000 750 25900 7450 425 3600 200 35 420 14400 400 950 335 290 1950 240 1170 90 2150 440 380 8000 10350 40000 750 27600 7450 420 3650 200 32 420 14643 400 950 340 299 1936 236 1163 90 2143 440 381 8000 10314 40000 741 26800 7414 419 3596 200

Harga Saham Perusahaan Manufaktur tahun 2005 Ratarata 4414 24471 180 321 175 9000 64 1871 1867 104 336 1146 489 996 109 189 54 563 360 400 174 171 271 11221 647 1373 117 305 43 74 1300 4900 112 80 384 45 241 138 387 13957 296 1093 304 154 1547

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

Nama Perusahaan PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk PT Semen Gresik Tbk PT Mulia Industrindo Tbk PT Alakasa Industrindo Tbk PT Betonjaya Manunggal Tbk PT Citra Tubindo Tbk PT Jakarta Kyoeu Steel Works Tbk PT Lionmesh Prima Tbk PT Lion Metal Wotks PT Budi Acid Jaya Tbk PT Ekadharma Tape Industries Tbk PT Sorini Corporation Tbk PT Argha Karya Prima Industries Tbk PT Dynaplast Tbk PT Kageo Igar Jaya Tbk PT Summitplast Tbk PT Sierad Produce Tbk PT Barito Pacific Timber Tbk PT Surya Dumai Industri Tbk PT Surabaya Agung Industri Pulp Tbk PT Suparma Tbk PT Tiga Pilar sejahtera Tbk PT Adhi Candra Automotive Product Tbk PT Astra International Tbk PT Gajah Tunggal Tbk PT Nipress Tbk PT Prima Alloy Stell Tbk PT Selamat Sempurna Tbk PT Sanex Qiamjiang Motor International Tbk PT Apac Citra Centertex Tbk PT Argo Pantes Tbk PT CENTEX Tbk PT Eratex Djaja Tbk PT Evershine Textile Industri Tbk PT Pan Brothers Tbk PT Polysindho Eka Perkasa Tbk PT Ricky Putra Globalindo Tbk PT Sarasa Nugraha Tbk PT TIFICO Tbk PT Sepatu Bata Tbk PT Jemblo Cable Company Tbk PT SUCACO Tbk PT Astra Graphia Tbk PT Multipolar Corporation Tbk PT Ades Waters

H-3 4325 25100 175 295 175 9000 60 1780 2000 105 340 1120 520 1050 110 190 50 570 360 400 165 170 285 10900 660 1200 120 300 40 70 1300 4900 105 80 380 45 220 135 350 14000 290 1100 300 155 1400

H-2 4375 24700 180 300 175 9000 60 1900 2400 105 340 1120 530 1030 110 175 55 560 360 400 170 170 275 11450 640 1200 115 300 45 70 1300 4900 120 80 385 45 220 135 400 14000 290 1100 305 155 1390

H-3 4525 25500 180 320 175 9000 60 1800 2050 100 340 1140 390 1030 110 165 50 560 360 400 170 170 270 11250 650 1400 125 300 45 75 1300 4900 115 80 385 45 240 140 360 14500 305 1100 305 150 1400

0 4475 24300 185 325 175 9000 65 1900 1800 105 340 1160 495 950 105 175 55 560 360 400 175 175 275 11200 640 1400 105 310 45 70 1300 4900 105 80 385 45 240 140 420 14500 315 1050 305 150 1810

H+1 4325 23700 185 330 175 9000 65 1910 1800 100 300 1180 520 980 110 190 55 570 360 400 180 175 270 11400 640 1350 120 305 40 75 1300 4900 105 80 385 45 250 135 440 14000 320 1200 300 155 1730

H+2 4350 23800 180 340 175 9000 65 1910 1510 105 340 1170 470 980 110 185 55 560 360 400 180 175 265 11400 650 1550 120 310 45 70 1300 4900 120 80 385 45 255 140 375 13300 260 1100 310 155 1590

H+3 4525 24200 175 340 175 9000 70 1900 1510 105 350 1130 500 950 110 245 55 560 360 400 180 165 255 10950 650 1510 115 310 40 85 1300 4900 115 80 385 45 265 140 365 13400 290 1000 305 155 1510

Indonesia Tbk 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 PT Davomas Abadi Tbk PT Indofood Sukses Makmur Tbk PT Prasidha Aneka Niaga Tbk PT Sari Husada Tbk PT Sekar Laut Tbk PT Ultra Jaya Milk Tbk PT BAT Indonesia Tbk PT HM Sampoerna Tbk PT Bristol Myers Tbk PT Kalbe Farma Tbk PT Merck Indonesia Tbk PT Tempo Scan Pasific Tbk PT Mustika Ratu Tbk PT Unilever indonesia Tbk PT Kedaung Indah Can Tbk 100 880 100 3300 400 255 6500 8450 39000 1380 22800 6550 265 4300 180 95 890 65 3300 400 265 6500 8350 39000 1360 23200 6600 260 4300 155 95 890 70 3400 400 275 6500 8350 39000 1360 23200 6700 265 4250 170 90 900 70 3400 400 280 6500 8400 39000 1360 23600 6650 265 4275 175 105 870 105 3550 400 260 6500 8350 39000 1350 23700 6700 275 4275 195 115 880 140 3650 400 270 6500 8300 39000 1330 24000 6650 270 4250 195 115 890 135 3975 400 285 6500 8300 39000 1340 24700 6850 270 4200 160 102 886 98 3511 400 270 6500 8357 39000 1354 23600 6671 267 4264 176

Lampiran 6
Data Pembentuk EPS dan EPS Perusahaan Manufaktur Tahun 2004 (dalam rupiah) Laba Bersih 739685 508915 -792946 4459 1749 74725 10620 4107 19,023 2281 5184 35582 11276 20609 13777 -4323 -122479 686842 -65314 -383697 8149 47852 -15970 5457285 345835 3069 4600 60135 -15101 -777329 -214141 -3843 -16411 -9205 10301 -2047891 37460 22778 -171162 saham yang beredar 3681 593 1323 102 180 80 150 9.6 52 1231 224 180 680 311 1050 835 723.8 2617 3166 294 992 678 804 4048 3168 20 117.6 1298.66 301.2 1466.66 265 10 98 2015 384 4393.92 453.7 5297.8 930

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39

Nama Perusahaan PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk PT Semen Gresik Tbk PT Mulia Industrindo Tbk PT Alakasa Industrindo Tbk PT Betonjaya Manunggal Tbk PT Citra Tubindo Tbk PT Jakarta Kyoeu Steel Works Tbk PT Lionmesh Prima Tbk PT Lion Metal Wotks PT Budi Acid Jaya Tbk PT Ekadharma Tape Industries Tbk PT Sorini Corporation Tbk PT Argha Karya Prima Industries Tbk PT Dynaplast Tbk PT Kageo Igar Jaya Tbk PT Summitplast Tbk PT Sierad Produce Tbk PT Barito Pacific Timber Tbk PT Surya Dumai Industri Tbk PT Surabaya Agung Industri Pulp Tbk PT Suparma Tbk PT Tiga Pilar sejahtera Tbk PT Adhi Candra Automotive Product Tbk PT Astra International Tbk PT Gajah Tunggal Tbk PT Nipress Tbk PT Prima Alloy Stell Tbk PT Selamat Sempurna Tbk PT Sanex Qiamjiang Motor International Tbk PT Apac Citra Centertex Tbk PT Argo Pantes Tbk PT CENTEX Tbk PT Eratex Djaja Tbk PT Evershine Textile Industri Tbk PT Pan Brothers Tbk PT Polysindho Eka Perkasa Tbk PT Ricky Putra Globalindo Tbk PT Sarasa Nugraha Tbk PT TIFICO Tbk

EPS 201 858 -599 44 10 934 71 428 366 2 23 198 17 66 13 -5 -169 262 -21 -1305 8 71 -20 1348 109 153 39 46 -50 -530 -808 -384 -167 -5 27 -466 83 4 -184

40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60

PT Sepatu Bata Tbk PT Jemblo Cable Company Tbk PT SUCACO Tbk PT Astra Graphia Tbk PT Multipolar Corporation Tbk PT Ades Waters Indonesia Tbk PT Davomas Abadi Tbk PT Indofood Sukses Makmur Tbk PT Prasidha Aneka Niaga Tbk PT Sari Husada Tbk PT Sekar Laut Tbk PT Ultra Jaya Milk Tbk PT BAT Indonesia Tbk PT HM Sampoerna Tbk PT Bristol Myers Tbk PT Kalbe Farma Tbk PT Merck Indonesia Tbk PT Tempo Scan Pasific Tbk PT Mustika Ratu Tbk PT Unilever indonesia Tbk PT Kedaung Indah Can Tbk

25086 -2044 56798 36066 2037 -9119256 90069 124017 118433 289768 91601 4527 19082 2383066 9047 653329 57238 296824 8510 1440485 -10,163

13 151.2 205 1348 103 125,188 6201 8598 360 1895.7 75.6 2888 66 4383 10.23 10156 22.4 450 428 7630 138

1930 -14 277 27 20 -73 15 14 329 153 1212 2 289 544 884 64 2555 660 20 189 -74

Lampiran 7
Data PER dan pembentuk PER Perusahaan Manufaktur Tahun 2004 ( dlm X ) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 Nama Perusahaan PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk PT Semen Gresik Tbk PT Mulia Industrindo Tbk PT Alakasa Industrindo Tbk PT Betonjaya Manunggal Tbk PT Citra Tubindo Tbk PT Jakarta Kyoei Steel Works Tbk PT Lionmesh Prima Tbk PT Lion Metal Works PT Budi Acid Jaya Tbk PT Ekadharma Tape Industries Tbk PT Sorini Corporation Tbk PT Argha Karya Prima Industries Tbk PT Dynaplast Tbk PT Kageo Igar Jaya Tbk PT Summitplast Tbk PT Sierad Produce Tbk PT Barito Pacific Timber Tbk PT Surya Dumai Industri Tbk PT Surabaya Agung Industri Pulp Tbk PT Suparma Tbk PT Tiga Pilar sejahtera Tbk PT Adhi Candra Automotive Product Tbk PT Astra International Tbk PT Gajah Tunggal Tbk PT Nipress Tbk PT Prima Alloy Stell Tbk PT Selamat Sempurna Tbk PT Sanex Qianjiang Motor International Tbk PT Apac Citra Centertex Tbk PT Argo Pantes Tbk PT CENTEX Tbk PT Eratex Djaja Tbk PT Evershine Textile Industri Tbk PT Pan Brothers Tbk PT Polysindho Eka Perkasa Tbk PT Ricky Putra Globalindo Tbk PT Sarasa Nugraha Tbk PT TIFICO Tbk PT Sepatu Bata Tbk Harga saham 3075 18500 285 165 200 8000 65 1525 1700 110 245 1075 450 1800 105 165 100 450 375 65 460 520 460 9600 650 1200 800 290 135 130 1325 4700 130 80 405 45 0 30 255 14000 EPS 32 858 -488 8 13 184 -278 573 453 1 19 197 10 1150 25 9 -213 -55 -21 -1305 -64 45 -25 1335 151 -144 102 44 2 63 -881 -384 -237 -7 20 -466 60 -9 -184 2716 PER 96.09 21.56 -0.58 20.63 15.38 43.48 -0.23 2.66 3.75 110.00 12.89 5.46 45.00 1.57 4.20 18.33 -0.47 -8.18 -17.86 -0.05 -7.19 11.56 -18.40 7.19 4.30 -8.33 7.84 6.59 67.50 2.06 -1.50 -12.24 -0.55 -11.43 20.25 -0.10 0.00 -3.33 -1.39 5.15

41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60

PT Jemblo Cable Company Tbk PT SUCACO Tbk PT Astra Graphia Tbk PT Multipolar Corporation Tbk PT Ades Waters Indonesia Tbk PT Davomas Abadi Tbk PT Indofood Sukses Makmur Tbk PT Prasidha Aneka Niaga Tbk PT Sari Husada Tbk PT Sekar Laut Tbk PT Ultra Jaya Milk Tbk PT BAT Indonesia Tbk PT HM Sampoerna Tbk PT Bristol Myers Tbk PT Kalbe Farma Tbk PT Merck Indonesia Tbk PT Tempo Scan Pasific Tbk PT Mustika Ratu Tbk PT Unilever indonesia Tbk PT Kedaung Indah Can Tbk

375 1000 320 315 2257 200 800 105 1900 450 425 9000 6650 35000 550 22800 7600 410 3300 195

6 -169 28 12 -1074 16 45 2 96 -564 2 -309 454 3944 44 2555 5650 270 192 -132

62.50 -5.92 11.43 26.25 -2.10 12.50 17.78 52.50 19.79 -0.80 212.50 -29.13 14.65 8.87 12.50 8.92 1.35 1.52 17.19 -1.48

Lampiran 8

Regression
Descriptive Statistics Mean .2949 215.7147 13.3217 Std. Deviation .66083 727.03584 27.41700 Correlations N 60 60 60

RETURN_SAHAM EPS PER

RETURN_SAHAM Pearson Correlation RETU RN_S AHAM EPS PER Sig. (1-tailed) RETU RN_S AHAM EPS PER N RETU RN_S AHAM EPS PER 1.000 .359 -.101 . .002 .221 60 60 60

EPS .359 1.00 0 .039 .002 . .385 60 60 60

PER -.101 .039 1.000 .221 .385 . 60 60 60

Variables Entered/Removed(b) Variables Variables Entered Removed Method PER, . Enter EPS(a) a All requested variables entered. b Dependent Variable: RETURN_SAHAM Model 1 Model Summary(b)
R Squar e Adjuste dR Square Std. Error of the Estimate R Square Change 1 .377( a) .143 .112 .62258 .143

Model

Change Statistics F Change 4.736 df1 2 df2 57 Sig. F Change .013

a Predictors: (Constant), PER, EPS b Dependent Variable: RETURN_SAHAM

ANOVA(b) Mean Squar e 1.836 .388

Model 1

Regression Residual Total

Sum of Squares 3.672 22.093 25.765

df 2 57 59

F 4.736

Sig. .013(a)

a Predictors: (Constant), PER, EPS b Dependent Variable: RETURN_SAHAM Coefficients(a)


Stand ardize d Coeffic ients 95% Confide nce Interval for B Upper Boun d .445

Model

Unstandardiz ed Coefficients

Sig.

Correlations

Collinea rity Statistic s

B 1 (Constant) .261 EPS PER .000 33 .002 78

Std. Error

Beta 2.823 .007

Lower Bound

Zeroorder

Partial

Part

Toler ance

.092

.076

.000 .003

.364 -.115

2.965 -.940

.004 .351

.000 -.009

.001 .003

.359 -.101

.366 -.124

.364 -.115

.999 .999

a Dependent Variable: RETURN_SAHAM Coefficient Correlations(a)

Model 1

PER Correlations Covariances PER EPS PER EPS 1.000 -.039 .000 .000

EPS -.039 1.000 .000 .000

a Dependent Variable: RETURN_SAHAM

Collinearity Diagnostics(a) Di m e ns io n

Model

Eige nval ue

Conditio n Index

Variance Proportions Cons EPS PER tant) .20 .02 .12 .77 .18 .24 .58

1 2 3

1.60 6 .857

1.000 1.369

.537 1.729 .78 .10 a Dependent Variable: RETURN_SAHAM

Residuals Statistics(a) Minimum Predicted Value Std. Predicted Value Standard Error of Predicted Value Adjusted Predicted Value Residual Std. Residual Stud. Residual Deleted Residual Stud. Deleted Residual Mahal. Distance Cook's Distance Centered Leverage Value -.2498 -2.184 .081 -.3732 -1.07612 -1.728 -1.755 -1.19305 -1.788 .025 .000 .000 Maximum 1.2203 3.709 .512 1.2352 1.82611 2.933 2.960 1.86005 3.190 38.926 .260 .660 Mean .2949 .000 .119 .2922 .00000 .000 .002 .00269 .009 1.967 .017 .033 Std. Deviation .24946 1.000 .072 .26137 .61194 .983 1.006 .64285 1.031 5.582 .044 .095 N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60

a Dependent Variable: RETURN_SAHAM

Histogram

Dependent Variable: RETURN_SAHAM

20

15

Frequency

10

0 -2 -1 0 1 2 3

Mean = -1.4E-16 Std. Dev. = 0.983 N = 60

Regression Standardized Residual

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Dependent Variable: RETURN_SAHAM


1.0

0.8

Expected Cum Prob

0.6

0.4

0.2

0.0 0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0

Observed Cum Prob

Scatterplot

Dependent Variable: RETURN_SAHAM


3

Regression Studentized Residual

-1

-2 -3 -2 -1 0 1 2 3 4

Regression Standardized Predicted Value

Anda mungkin juga menyukai