Anda di halaman 1dari 114

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH MEKANISME GOOD CORPORATE


GOVERNANCE TERHADAP FINANCIAL REPORTING LAG
(Studi Empiris Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI
Tahun 2014-2016)

SKRIPSI

DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SEBAGAI PERSYARATAN


DALAM MEMPEROLEH GELAR SARJANA AKUNTANSI
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
DEPARTEMEN AKUNTANSI

DIAJUKAN OLEH:
BERLYN MEGA APRILIANI
NIM: 041611323002

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2018

SKRIPSI PENGARUH MEKANISME GOOD... BERLYN MEGA APRILIANI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MEKANISME GOOD... BERLYN MEGA APRILIANI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MEKANISME GOOD... BERLYN MEGA APRILIANI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI

iv

SKRIPSI PENGARUH MEKANISME GOOD... BERLYN MEGA APRILIANI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat

dan rahmat, serta petunjuknya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance terhadap Financial

Reporting Lag (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI

Tahun 2014-2016)” dengan baik dan lancar. Skripsi disusun sebagai salah satu

prasyaratan akademik pada program Sarjana Akuntansi pada Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Airlangga Surabaya.

Dalam menyusun skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dan

bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itulah pada kesempatan ini penulis ingin

menyampaikan ungkapan terima kasih kepada beberapa pihak yang telah

membantu dalam penyusunan skripsi, antara lain:

1. Iman Harymawan, SE,. MBA., Ph.D. Selaku koordinator program studi

Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga.

2. Prof. Dr. H. Widi Hidayat, SE., M.Si., Ak., CA., CMA. Selaku dosen wali

pembimbing yang telah banyak membantu memberikan saran dan arahan

dalam perkuliahan.

3. Prof. Dr. Soegeng Soetedjo, SE., Ak., CMA., CA., CfrA. Selaku dosen

pembimbing yang telah banyak membantu memberikan saran dan arahan

dalam penyusunan skripsi ini.

4. Ayah, Mama dan Kak Eca. Tanpa perjuangan mereka, tanpa keringat

mereka, tanpa doa yang mereka panjatkan siang dan malam, aku gak akan

SKRIPSI PENGARUH MEKANISME GOOD... BERLYN MEGA APRILIANI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

bisa jadi seperti ini. Semoga dengan Berlyn menyelesaikan kuliah ini akan

memberikan rasa bangga dihati kalian.

5. Fajar Sidiq Fathoni yang terkasih. Terima kasih atas segala kesabarannya

menghadapi aku yang selalu mengeluh ini. Terima kasih masih selalu ada

sampai kata pengantar ini ditulis.

6. Maulina Umi Rofiqoh yang selalu mendengarkan keluh kesah hidupku

selama di Surabaya. Terima kasih atas segala kebaikanmu yang selalu

memberikan solusi disetiap masalahku. Terima kasih karena kamu nggak

pernah bilang “nggak tau” kalau aku tanyain.

7. Intan Nur Fauziah teman seperjuanganku menyusun skripsi. Terima kasih

kamu telah membantuku menyelesakan skripsiku ini. Terima kasih karena

kamu nggak pernah bilang “nggak tau” selain momo.

8. Temanku Kelompok P3 (Fergy, Dea, Lusi, Dinda) dan Godir (Bulla,

Fathin, Apil, Momo) yang sudah menjadi teman terbaikku selama ini.

Terima kasih atas segala kebaikan kalian.

9. Aku ingin mengucapkan terima kasih kepada diri sendiri. Terima kasih

karena kamu selalu mencoba untuk optimis. Sering kali, hidup tidak

pernah sejalan dengan apa yang kamu mau, tidak semulus yang kamu

harapkan, tapi aku bahagia karena kamu nggak lantas menyerah dan terus

bersabar dalam cobaan.

Surabaya, 04 Juli 2018

vi

SKRIPSI PENGARUH MEKANISME GOOD... BERLYN MEGA APRILIANI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

ABSTRAK

Penelitian ini dibuat dengan tujuan untuk memberikan bukti empiris


mengenai pengaruh penerapan mekanisme good corporate governance terhadap
financial reporting lag. Good corporate governance dalam penelitian ini diukur
dengan komisaris independen, komite audit, kepemilikan institusinal, kepemilikan
manajerial dan kualitas audit. Sampel penelitian yang digunakan dalam penelitian
ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun
2014-2016. Purposive sampling digunakan sebagai metode pengambilan sampel.
Teknik analisis yang digunakan adalah metode analisis regresi berganda dengan
SPSS Versi 20. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa komite audit,
kepemilikan institusinal, kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap financial
reporting lag sedangankan komisaris independen dan kualitas audit tidak
berpengaruh terhadap financial reporting lag.

Kata kunci : good corporate governance, financial reporting lag

vii

SKRIPSI PENGARUH MEKANISME GOOD... BERLYN MEGA APRILIANI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

ABSTRACT

The purpose of this research is to provide empirical evidence which related to the
implementation of good corporate governance mechanism to financial reporting
lag. Good corporate governance in this research is measured by independent
commissioners, audit committees, institutional ownership, managerial ownership
and audit quality. The research sample which used in this research is
manufacturing company listed on the Indonesia Stock Exchange 2014-2016.
Purposive sampling is used as a sampling method. The analytical technique use
multiple regression analysis with SPSS Version 20. The results of this study
indicate that audit committee, institutional ownership, managerial ownership
have an effect on financial reporting lag as independent commissioner and audit
quality has no effect on financial reporting lag.

Key words : good corporate governance, financial reporting lag

viii

SKRIPSI PENGARUH MEKANISME GOOD... BERLYN MEGA APRILIANI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................ i

LEMBAR PENGESAHAN ................................... .................................................iii

PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI ........................................................ iv

KATA PENGANTAR ............................................................................................ v

ABSTRAK ............................................................................................................ vii

ABSTRACT ......................................................................................................... viii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiv

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xv

BAB 1 PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 7

1.3 Tujuan Penelitan ....................................................................................... 7

1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................... 8

1.5 Sistematika Skripsi ................................................................................... 8

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 11

2.1 Teori Keagenan (Agency Theory)........................................................... 11

2.2 Good Corporate Governance ................................................................. 13

ix

SKRIPSI PENGARUH MEKANISME GOOD... BERLYN MEGA APRILIANI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

2.2.1 Pengertian Good Coporate Governance .............................................. 13

2.2.2 Prinsip-prinsip Good Corporate Governance ...................................... 14

2.2.3 Mekanisme Good Corporate Governance ........................................... 16

2.3 Financial Reporting Lag ........................................................................ 23

2.4 Penelitian Sebelumnya ........................................................................... 24

2.5 Hipotesis Penelitian ................................................................................ 34

2.5.1 Pengaruh komisaris independen terhadap financial reporting lag ....... 34

2.5.2 Pengaruh komite audit terhadap financial reporting lag ...................... 36

2.5.3 Pengaruh kepemilikan institusional terhadap financial reporting lag . 37

2.5.4 Pengaruh kepemilikan managerial terhadap financial reporting lag ... 38

2.5.5 Pengaruh kualitas audit terhadap financial reporting lag .................... 39

2.6 Kerangka Konseptual ............................................................................. 41

BAB 3 METODE PENELITIAN.......................................................................... 43

3.1 Pendekatan Penelitian ............................................................................. 43

3.2 Identifikasi Variabel ............................................................................... 43

3.3 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ..................................... 44

3.3.1 Komisaris Independen .......................................................................... 45

3.3.2 Komite Audit ........................................................................................ 45

3.3.3 Kepemilikan Institusional ..................................................................... 45

3.3.4 Kepemilikan Manajerial ....................................................................... 45

SKRIPSI PENGARUH MEKANISME GOOD... BERLYN MEGA APRILIANI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

3.3.5 Kualitas Audit ....................................................................................... 46

3.3.6 Financial Reporting Lag ...................................................................... 47

3.4 Jenis dan Sumber Data ........................................................................... 48

3.5 Populasi dan Model Penentuan Sampel ................................................. 48

3.6 Prosedur Pengumpulan Data .................................................................. 49

3.7 Teknik Analisis....................................................................................... 49

3.7.1 Metode regresi linier berganda ............................................................. 50

3.7.2 Uji asumsi klasik .................................................................................. 51

3.7.3 Analisis deskriptif ................................................................................. 53

3.7.4 Pengujian hipotesis ............................................................................... 53

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................. 56

4.1 Gambaran Umum Subjek dan Objek Penelitian ..................................... 56

4.2 Deskripsi Hasil Penelitian ...................................................................... 57

4.2.1 Analisis Statistik Deskriptif .................................................................. 57

4.2.2 Uji Asumsi Klasik ................................................................................ 62

4.3 Analisis Model dan Pengujian Hipotesis ................................................ 68

4.3.1 Analisis model ...................................................................................... 68

4.3.2 Pengujian hipotesis ............................................................................... 71

4.4 Pembahasan ............................................................................................ 74

4.4.1 Pengaruh komisaris indepeden terhadap financial reporting lag ......... 74

xi

SKRIPSI PENGARUH MEKANISME GOOD... BERLYN MEGA APRILIANI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

4.4.2 Pengaruh komite audit terhadap financial reporting lag ...................... 76

4.4.3 Pengaruh kepemilikan institusional terhadap financial reporting lag . 77

4.4.4 Pengaruh kepemilikan manajerial terhadap financial reporting lag .... 79

4.4.5 Pengaruh kualitas audit terhadap financial reporting lag .................... 80

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN ...................................................................... 82

5.1 Simpulan ................................................................................................. 82

5.2 Saran ....................................................................................................... 83

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 84

LAMPIRAN

xii

SKRIPSI PENGARUH MEKANISME GOOD... BERLYN MEGA APRILIANI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Bepirikir ............................................................................ 42

Gambar 4.1 Hasil Uji Grafik P-Plot ...................................................................... 64

xiii

SKRIPSI PENGARUH MEKANISME GOOD... BERLYN MEGA APRILIANI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Prosedur Penentuan Sampel ................................................................. 56

Tabel 4.2 Statistik Deskriptif ............................................................................... 58

Tabel 4.3 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov .......................................................... 62

Tabel 4.4 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov .......................................................... 63

Tabel 4.5 Hasil Uji Runs Test .............................................................................. 65

Tabel 4.6 Hasil Uji Heterokedastisitas ................................................................. 66

Tabel 4.7 HasilUji Multikolenieritas ................................................................... 67

Tabel 4.8 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ............................................... 69

Tabel 4.9 Hasil Uji Koefisien Determinasi .......................................................... 71

Tabel 4.10 Hasil Uji Statistik F ............................................................................ 72

Tabel 4.11 Hasil Uji t ........................................................................................... 73

xiv

SKRIPSI PENGARUH MEKANISME GOOD... BERLYN MEGA APRILIANI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Perusahaan Sampel

Lampiran 2 Hasil Tabulasi Data

xv

SKRIPSI PENGARUH MEKANISME GOOD... BERLYN MEGA APRILIANI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Laporan keuangan merupakan salah satu media yang digunakan untuk

menyampaikan hasil kinerja perusahaan. Menurut Anggriani (2017) laporan

keuangan perusahaan yang baik harus memenuhi syarat dalam pelaporan

keuangan yaitu relevan, tepat waktu dan dapat diandalkan. Relevan berarti

menggambarkan keadaan sesuai dengan kondisi perusahaan saat ini. Tepat waktu

berarti laporan keuangan telah selesai dilaporkan pada batas waktu yang sesuai

agar lebih tepat dalam membantu pengambilan keputuan. Laporan keuangan yang

dapat diandalkan dapat diartikan bahwa informasi yang dilaporkan dalam laporan

keuangan dapat mengurangi ketidakpastian dan dapat digunakan sebagai dasar

pengambilan keputusan.

Perusahaan go public yang telah mendaftarkan diri ke Badan Pengawas

Pasar Modal (Bapepam) memiliki kewajiban untuk menerbitkan laporan keuangan

yang dalam dunia pasar modal digunakan untuk mengambil keputusan investasi

bagi pemodal. Ketentuan tersebut telah diatur dalam Undang-undang Republik

Indonesia nomor 8 tahun 1995 tentang pasar modal yang menyatakan bahwa

emiten atau perusahaan publik memiliki kewajiban untuk mempublikasikan

laporan keuangannya secara berkelanjutan kepada Bapepam dan laporan tersebut

juga terbuka untuk masyarakat.

SKRIPSI PENGARUH MEKANISME GOOD... BERLYN MEGA APRILIANI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Laporan keuangan yang disampaikan ke Bapepam juga harus tepat

waktu. Ketepatan waktu dalam pelaporan keuangan terbagi menjadi dua aspek

yaitu frequency of the report dan financial reporting lag (Kaihatu, 2006).

Financial reportig lag adalah periode dari tanggal penutupan tahun buku sampai

dilaporkannya ke lembaga yang berwenang. Menurut Al Daoud, Ismail et al.

(2014) secara umum financial reporting lag dibagi menjadi dua yaitu audit report

lag dan management report lag. Lamanya waktu penyampaian laporan keuangan

dapat menimbulkan ketidakpastian dalam pengambilan keputusan berdasarkan

laporan keuangan yang telah dipublikasi.

Di Indonesia telah diatur dalam peraturan bapepam Nomor X.K.6,

Lampiran Keputusan Ketua Badan Pasar Pengawasan Modal dan Lembaga

Kauangan Nomor: KEP-431/BL/2012 tentang kewajiban penyampaian laporan

tahunan bagi emiten dan perusahaan publik yang berlaku sejak 31 Desember 2012

yang sebelumnya diatur dalam Keputusan Ketua Badan Pengawasan Pasar Modal

dan Lembaga Keuangan Nomor: KEP-134/BL/2006 yang berlaku sejak 7

Desember 2006 tentang kewajiban penyampaian laporan tahunan bagi emiten dan

perusahaan publik.

Pelaporan keuangan yang dilakukan oleh emiten atau perusahaan publik

diawasi oleh bapepam. Pengawasan ini bertujuan agar semua emiten dan

perusahaan publik secara berkala akan melaporkan kondisi keuangan

perusahaannya dengan tepat waktu. Peraturan Bapepam dan Lembaga Keuangan

Nomor X.K.2, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor KEP-346/BL/2011

tentang penyampaian laporan keuangan berkala emiten atau perusahaan publik.

SKRIPSI PENGARUH MEKANISME GOOD... BERLYN MEGA APRILIANI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Semua perusahaan yang telah go public yang terdaftar dalam Bapepam

diwajibkan untuk melaporkan laporan keuangannya kepada Bapepam atau

sekarang biasa kita sebut dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Laporan

keuangan berkala emiten dan perusahaan publik akan secara otomatis tercatat

pada Bursa Efek Indonesia ataupun Bursa Efek lainnya. Berdasarkan peraturan

yang berlaku, keterlambatan pelaporan ke Bapepam akan diberikan sanksi.

Menurut (Oktrivina & Yumna, 2016) penerapan mekanisme good

corporate governance ini dapat menggulangi masalah periode waktu yang

dibutuhkan dalam pelaporan laporan keuangan. Komponen yang ada dalam good

corporate governance yaitu komisaris independen, komite audit, kepemilikan

institusional, kepemilikan manajerial dan kualitas audit. Kedudukan dewan

komisaris dan komite audit dalam sebuah perusahaan akan berdampak besar

terhadap pengendalian internal perusahaan. Semakin besar komite audit

jumlahnya semakin baik dalam menaggulangi financial reporting lag dan fraud.

Kepemilikan institusinonal merupakan kepemilikan perusahaan oleh pihak luar,

kepemilikan pihak luar dapat memberikan pengaruh yang besar dalam

memonitoring manajemen perusahaan (Savitri, 2010). Kepemilikan manajerial

merupakan kepemilikan saham oleh pihak manajer, kepemilikan manajer ini dapat

memotivasi pada manajer untuk melakukan usaha-usaha memajukan perusahaan

(Kadir, 2016).

Perusahaan bisa dikatakan baik apabila telah melaksanakan kegiatan

bisnis sesuai dengan pedoman bisnis yang baik atau sering disebut dengan good

corporate governance (Kaihatu, 2006). Good corporate governance memiliki

SKRIPSI PENGARUH MEKANISME GOOD... BERLYN MEGA APRILIANI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

lima prinsip yaitu transparency, independency, accountability, responsibility dan

fairness (KNKG, 2006). Praktik good corporate governance ditekankan pada dua

hal yaitu pentingnya para stakeholder untuk mendapatkan informasi yang tepat

waktu dan akurat yang dapat digunakan dalam mengambil sebuah keputusan dan

keterbukaan informasi dan ketepatan waktu atas semua kinerja dari pihak-pihak

yang berkepentingan. Esensi dari di tetapkannya good corporate governance

adalah supaya terdapat permantauan hasil kinerja perusahaan terhadap para

pengguna berdasarkan dari peraturan yang berlaku (Kaihatu, 2006).

Laporan keuangan yang disampaikan kepada Bapepam merupakan

laporan keuangan auditan. Laporan keuangan yang dilaporkan tersebut telah

diperiksa oleh auditor eksternal. Menurut Oktrivina and Yumna (2016) Auditor

eksternal merupakan pihak eksternal perusahaan yang melakukan perkerjaan

berdasarkan kontrak kerja. Auditor eksternal dalam bekerja harus memberikan

opini terhadap laporan keuangan yang diauditnya. Opini yang diberikan

merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan karena sangat mempengaruhi

nilai perusahaan. Auditor eksternal dalam mengaudit harus memiliki sifat

independen dan objektif terhadap perusahaan. Kualitas dari auditor eksternal

dianggap dapat berpengaruh terhadap waktu pelaporan keuangan. Menurut john

(1991) dalam Shalicha (2012) menentukan tinggi atau rendahnya kulitas auditor

dapat dilihat dari ukuran kantor akuntan yang mengaudit.

Kualitas audit yang tinggi dapat memberikan dampak yang positif yaitu

membantu dalam memberikan informasi yang digunakan dalam pengambilan

keputusan, meningkatkan keyakinan pengguna terhadap informasi yang disajikan

SKRIPSI PENGARUH MEKANISME GOOD... BERLYN MEGA APRILIANI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

dalam laporan keuangan dan juga untuk menjaga kredibilitas dari pihak auditor

(Nugrahanti & Darsono, 2014). Tinggi atau rendahnya suatu kualitas audit

terhadap laporan keuangan juga tergantung dari faktor jasa audit. Hasil yang

tinggi juga dapat diperoleh apabila telah dapat memenuhi ekspektasi yang

diinginkan dari pengguna jasa audit.

Fenomena yang terjadi di Indonesia masih banyak perusahaan yang

memerlukan waktu cukup lama dalam memenuhi kewajibannya dalam

melaporkan laporan keuangannya ke bursa. Kewajiban melaporkan laporan

keuangan ke bursa ini diawasi dengan ketat oleh Bapepam. Pihak Bapepam telah

memberikan tindakan yang tegas apabila terdapat perusahaan yang terlambat

dalam melaporkan laporan keuangannya. Namun jeda waktu yang cukup lama

yang dibutuhkan perusahaan untuk melaporkan laporan keuangannya dapat

dipengaruhi oleh beberapa faktor. Meskipun hal ini tidak terjadi di semua

perusahaan karena masih ada perusahaan yang dengan tepat waktu disetiap

tahunnya melaporkan laporan keuangannya. Terdapat penelitian-penelitian

sebelumnya yang telah dilakukan dengan menggunakan variabel yang cukup

variatif namun memberikan hasil yang berbeda-beda sehingga fenomena ini

menarik untuk diuji kembali.

Laporan keuangan auditan yang diterbitkan oleh Bursa Efek Indonesia

(BEI) pada tahun 2014 terdapat 52 emiten yang terlambat melaporkan laporan

keuangan ke bapepam. Tahun 2015 terdapat 63 perusahaan tercatat atau emiten

yang terlambat melaporkan laporan keuangannya. Tahun 2016 terdapat 70

perusahaan tercatat atau emiten yang terlambat pada kuartal pertama. Objek dari

SKRIPSI PENGARUH MEKANISME GOOD... BERLYN MEGA APRILIANI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Menurut

Budiyanti (2016) pada tahun 2015 perusahaan manufaktur mengalami

perutumbuhan 18,18% dari tahun 2014 yang sebesar 17,89%. Perusahaan

manufaktur dipilih karena perusahaan manufaktur merupakan salah satu sektor

yang dapat membantu pertumbuhan terbesar perekonomian Indonesia. Selain itu,

perusahaan manufaktur juga termasuk dalam perusahaan yang paling banyak

terlambat dalam menyampaikan laporan keuangan jika dibandingkan dengan

sektor perusahaan yang lain. Hal ini dapat dilihat dalam Pengumuman

Penyampaian Laporan Keuangan Auditan yang dilaporkan oleh Bapepam bahwa

8% dari banyaknya perusahaan manufaktur yang terdapat di BEI terlambat dalam

penyampaikan laporan keuangan pada tahun 2014, pada tahun 2015 naik menjadi

10% dan tahun 2016 meningkat menjadi 16%. Perusahaan manufaktur yang

terlambat dalam penyampaikan laporan keuangan setiap tahunnya mengalami

peningkatan. Periode 3 (tiga) tahun terakhir diasumsikan dapat memberikan

gambarkan kondisi terkini dan memberikan hasil penelitian yang valid.

Penjelasan fenomena diatas memotivasi penulis untuk mengetehui

mengenai faktor-faktor yang berhubungan mengenai fenomena terkait pengaruh

penerapan good corporate governance terhadap financial reporting lag. Sehingga

penulis mengambil judul “Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance

terhadap Financial Reporting Lag (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur yang

Terdaftar di BEI Tahun 2014-2016)”.

SKRIPSI PENGARUH MEKANISME GOOD... BERLYN MEGA APRILIANI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan maka rumusan masalah

dari penelitian ini adalah:

1. Apakah komisaris independen berpengaruh terhadap financial reporting lag?

2. Apakah komite audit berpengaruh terhadap financial reporting lag?

3. Apakah kepemilikan institusional berpengaruh terhadap financial reporting

lag?

4. Apakah kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap financial reporting

lag?

5. Apakah kualitas audit berpengaruh terhadap financial reporting lag?

1.3 Tujuan Penelitan

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dirumuskan maka tujuan dari

penelitian ini adalah:

1. Untuk mendapatkan bukti empiris mengenai pengaruh komisaris independen

terhadap financial reporting lag.

2. Untuk mendapatkan bukti empiris mengenai pengaruh komite audit terhadap

financial reporting lag.

3. Untuk mendapatkan bukti empiris mengenai pengaruh kepemilikan

institusional terhadap financial reporting lag.

4. Untuk mendapatkan bukti empiris mengenai pengaruh kepemilikan

manajerial terhadap financial reporting lag.

5. Untuk mendapatkan bukti empiris mengenai pengaruh kualitas audit terhadap

financial reporting lag.

SKRIPSI PENGARUH MEKANISME GOOD... BERLYN MEGA APRILIANI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian yang dilakukan ini diharapkan dapat memberikan manfaat

sebagai berikut:

1. Manfaat teoritis

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk menyempurnakan

penelitian sebelumnya dan dapat membantu memberikan ilmu pengetahuan

yang berhubungan mengenai mekanisme penerapan good corporate

governance yang pengaruhnya terhadap financial reposting lag.

2. Manfaat praktis

a) Bagi peneliti, penelitian ini dapat menambah wawasan mengenai good

corporate governance terhadap financial reporting lag dan peneliti dapat

menerapkan mengenai teori-teori yang telah dipelajari.

b) Bagi perusahaan, penelitian ini dapat menampah pengetahuan perusahaan

mengenai mekanisme good corporate governance terhadap financial

reporting lag secara langsung sehingga dapat menjadi evaluasi untuk

perurasahan dimasa yang akan datang.

c) Bagi pihak lain, penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi untuk

penelitian berikutnya dan sebagai bahan untuk menilai usaha-usaha yang

telah dilakukan perusahaan.

1.5 Sistematika Skripsi

Sistematika skripsi yang berjudul "Pengaruh Mekanisme Good Corporate

Governance terhadap Financial Reporting Lag (Studi Empiris Perusahaan

SKRIPSI PENGARUH MEKANISME GOOD... BERLYN MEGA APRILIANI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2014-2016)" ini terdiri atas lima bab.

Secara garis besar sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:

BAB 1: PENDAHULUAN, pada bab ini berisi penjelasan mengenai latar

belakang pengambilan judul penelitian ini yaitu pengaruh mekanisme good

corporate governance terhadap financial reporting lag. Selain itu, pada bab ini

juga berisi mengenai rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan

sistematika skripsi.

BAB 2: TINJAUAN PUSTAKA, pada bab ini berisi mengenai landasan teori

yang berisi tentang agency theory, good corporate governance, dan financial

reporting lag. Selain itu, dijabarkan pula mengenai penelitian sebelumnya dan hal

apa yang membedakan dengan penelitian yang sekarang dilakukan,

pengembangan hipotesis dan kerangka berpikir.

BAB 3: METODE PENELITIAN, pada bab ini berisi mengenai rancangan

penelitian yang terdiri dari pendekatan penelitian. Pendekatan penelitian yang

digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Selain itu,

identifikasi variabel, definisi operasional dan penghitungan variabel, jenis dan

sumber data, dan teknik analisis. Penelitian ini menggunakan teknik analisis

regresi berganda atau multiple regresi analysis.

BAB 4: HASIL DAN PEMBAHASAN, pada bab ini berisi mengenai

penjabaran dari gambaran umum subjek dan objek penelitian, deskripsi hasil

penelitian mengenai good corporate governance terhadap financial reporting lag,

analisis model dan pengujian hipotesis dan pembahasan.

SKRIPSI PENGARUH MEKANISME GOOD... BERLYN MEGA APRILIANI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

10

BAB 5: KESIMPULAN DAN SARAN, pada bab ini berisi mengenai

kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini mengenai penerapan

mekanisme good corporate governance terhadap financial reporting lag dan saran

yang dapat diberikan untuk memberikan manfaat kepada perusahaan ataupun

penelitian berikutnya.

SKRIPSI PENGARUH MEKANISME GOOD... BERLYN MEGA APRILIANI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Keagenan (Agency Theory)

Teori keagenan merupakan hal utama yang melatar belakangi good

corporate governance. Menurut Kaihatu (2006) teori keagenan menyatakan

bahwa manajemen perusahaan merupakan agen atau pihak yang termasuk dalam

stakeholder namun tidak mementingkan kepentingan para pemimpin tetapi

kepentinganya sendiri. Sehingga teori keagenan ini dapat dikatakan dapat

menjabarkan keadaan sesuai dengan realita yang ada. Adanya kepentingan sendiri

ini akan menguntungkan bagi perusahaan karena dapat mengatasi konflik

kepentingan yang ada dalam perusahaan. Sehingga perusahaan akan berjalan

dengan lebih efektif dan dapat meningkatkan pendapatan laba.

Teori keagenan ini pertama kali muncul ketika adanya pemisahan antara

pengurus dan pemilik perusahaan (Nuswandari, 2009a). Teori keagenan pertama

kali dikemukakan oleh Jensen and Meckling (1976) yang menyebutkan apabila

ada hubungan antara pihak agen dengan pihak lain itu termasuk kedalam

partisipan. Dalam teori keagenan terdapat pihak lain atau partisipan dan agen.

Partisipan merupakan pemilik, sedangkan agen merupakan pengurus perusahaan.

Perusahaan merupakan tempat yang memberikan kebebasan kepada para

participan maupun agen untuk berkontribusi untuk memajukan perusahan.

11

SKRIPSI PENGARUH MEKANISME GOOD... BERLYN MEGA APRILIANI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

12

Adapun kebebasan yang diberikan akan menimbulkan permasalahan mengenai

mekanisme apa yang harus dilakukan untuk menyelaraskan antara participan dan

agen. Menurut Eisenhardt (1989) mengungkapkan mengenai tiga asumsi dasar

yang ada dalam perilaku manusia yang menjadi latar belakang dari teori keagenan

ini yaitu self interest, bounded rationality dan risk aversion. Self interest yang

diartikan perilaku manusia yang hanya mementingkan dirinya sendiri. Bounded

rationality yang digambarkan dengan keadaan dalam pengambilan keputusan

yang tidak lagi memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan secara rasional.

Risk aversion diartikan perilaku manusia yang tidak mau mengambil resiko yang

tinggi tetapi menginginkan imbalan yang tinggi, sedangkan untuk mendapatkan

imbalan yang tinggi diperlukan usaha yang tinggi pula.

Menurut Raharjo (2007) teori keagenan dalam sebuah penelitian akan

mencoba membantu memahami mengenai konflik yang terjadi antara principal

dan agen, membantu menghasilkan masalah potensial dalam pengambilan

keputusan dan hal-hal yang terlibat di dalamnya. Teori keagenan ini lebih

menekankan pada pemberian imbalan terhadap sebuah prestasi yang dilakukan

para meneger yang menguntungkan pihak perusahaan meskipun teori keagenan

ini tidak cocok untuk semua keadaan. Penerapan mekanisme good corporate

governance ini akan menjadi salah satu solusi dari teori kegenan. Pengawasan

yang dilakukan oleh pihak yang terkait dalam good corporate governance yaitu

masalah mengenai sifat opportunistic dari para participan maupun agen akan

tertanggulangi. Pihak agen akan memiliki lebih banyak informasi mengenai

perusahaan dapi pada pihak partisipan karena sifat opportunistic yang dimiliki

SKRIPSI PENGARUH MEKANISME GOOD... BERLYN MEGA APRILIANI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

13

manusia maka pihak agen tidak mengungkapkan kepada pihak partisipan. Namun

dengan penerapan good corporate governance teori keagenan dapat berkurang

karena keputusan yang akan diambil baik agen maupun partisipan akan

berpengaruh terhadap perusahaan yang secara langsung akan berdampak kepada

mereka pula.

2.2 Good Corporate Governance

Berikut ini adalah penjabaran mengenai hal-hal yang berhubungan

dengan good corporate governance yaitu:

2.2.1 Pengertian Good Coporate Governance

Istilah dari corporate governance pertama kali dikemukakan oleh

cadbury committe, sebuah lembaga yang dibentuk oleh Bank of England untuk

merumuskan mengenai corporate governance (Surya & Yustiavandana, 2006).

Komite ini mendefinisikan corporate governance sebagai sebuah tata kelola

perusahaan sebagai sistem pengarah dan pengendali perusahaan yang bertujuan

untuk mencapai keseimbangan antara perusahaan yang ingin mempertahankan

eksistensinya dengan tanggung jawab yang dimiliki terhadap pemangku

kepentingan.

The Indonesia Institute of Corporate Governance (IICG) adalah sebuah

lembaga yang mengembangkan penerapan good corporate governance di

Indonesia. IICG mendefiniskan good corporate governance sebagai proses dalam

mewujudkan cita-cita pemilik perusahaan tanpa melupakan pihak-pihak lain yang

SKRIPSI PENGARUH MEKANISME GOOD... BERLYN MEGA APRILIANI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

14

memiliki kepentingan didalamnya dan diterapkan sesuai dengan peraturan yang

ada.

Menurut KNKG (2006) mendefinisikan good corporate governance

sebagai pilar utama perekonomian dan di Indonesia sendiri hal ini dapat

digunakan untuk menunjang kestabilan perekonomian. Corporate governance

berkaitan erat dengan kepercayaan baik terhadap suatu perusahaan yang

menerapkan good corporate governance maupun kondisi perekonomian di negara

lainnya.

Menurut FCGI (2001) mendefinisikan good corporate governance

sebagai suatu peraturan yang mengatur hubungan antar pihak-pihak yang

memiliki kepentingan dalam perusahaan baik pihak dalam perusahaan maupun

dari luar perusahaan mengenai hak-hak dan kewajiban mereka dalam suatu

perusahaan.

2.2.2 Prinsip-prinsip Good Corporate Governance

Menurut Kaen (2003) terdapat empat prinsip utama yang dugunakan

dalam good corporate governance, yaitu transparency, accountability,

responsibility dan fairness. Dengan keempat komponen prinsip good coporate

governance ini dapat menanggulangi masalah kualitas laporan keuangan

perusahaan dan dapat mengurangi window dressing atau take a bath. Sedangkan

menurut KNKG (2006) prinsip-prinsip good corporate governance ada lima yaitu

transparency, accountability, responsibility, independency dan fairness.

SKRIPSI PENGARUH MEKANISME GOOD... BERLYN MEGA APRILIANI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

15

Menurut KNKG (2006) pemaparan dari prinsip-prinsip good corporate

governance sebagai berikut:

1) Transparency (keterbukaan informasi)

Keterbukaan informasi artinya melaporkan keadaan perusahaan secara

transparan, riil, dan relevan. Keterbukaan informasi harus mengungkapkan

informasi-informasi penting sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan

dan mempermudah para pihak-pihak yang memiliki kepentingan untuk

melihat kondisi dan kinerja perusahaan. Informasi dapat dikatakan terbuka

apabila semua orang yang memiliki kepentingan di dalamnya dapat

mengaksesnya dengan mudah.

2) Accountability (akuntabilitas)

Akuntabilitas dapat diartikan sebagai hasil pertanggungjawaban yang

dilakukan perusahaan secara terbuka dan wajar. Akuntabilitas disajikan sesuai

dengan ketentuan perusahaan tetapi tidak mengesampingkan mengenai

kebutuhan informasi terhadap pihak-pihak lainnya. Salah satu yang menjadi

syarat suatu perusahaan dapat dikatakan memiliki kinerja yang

berkesinambungan apabila perusahaan memiliki akuntabilitas yang benar dan

terstruktur.

3) Responsibility (pertanggungjawaban)

Pertanggungjawaban dapat diartikan sebagai kesesuai dalam mengelola

perusahaan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Pertanggungjawaban

dalam good corporate governance berkaitan dengan keterbukaan informasi

SKRIPSI PENGARUH MEKANISME GOOD... BERLYN MEGA APRILIANI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

16

dan penyajian kinerja perusahaan terhadap pihak-pihak yang berkepentingan

dalam perusahaan.

4) Independency (kemandirian)

Kemandirian artinya bahwa perusahaan dijalankan tanpa ada benturan dengan

kepentingan dari manajemen, independen dan tidak apa pihak yang lebih

menonjol dari pada yang lainnya sehingga pengelolaan perusahaan akan

memiliki pengendalian internal yang efektif.

5) Fairness (kesetaraan dan kewajaran)

Memperlakukan setara dan wajar bagi semua pihak-pihak yang

berkepentingan dalam melaksanakan kegiatan perusahaan berdasarkan

ketentuan yang telah disekapaki sebelumnya. Kewajaran ini juga dapat

menghindarkan dari tindakan yang tidak diinginkan seperti kecurangan atau

fraud.

2.2.3 Mekanisme Good Corporate Governance

Mekanisme good coporate governance adalah suatu mekanisme

pengawasan yang dilakukan terhadap hasil kinerja perusahaan. Indikator

mekanisme dari good corporate governance adalah pengawasan dari komisaris

independen, kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, komite audit dan

kualitas audit. Peran komisaris independen, kepemilikan institusional,

kepemilikan manajerial, komite audit dan kualitas audit dapat mengurangi adanya

ketidaksesuaian dalam pelaksanaan perusahaan sehingga dapat menaggulangi

terjadinya fraud.

SKRIPSI PENGARUH MEKANISME GOOD... BERLYN MEGA APRILIANI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

17

2.2.3.1 Komisaris independen

Menurut KNKG (2006), Komisaris independen adalah dewan komisaris

yang tidak berasal dari pihak afiliasi. Terafilisi dapat diartikan sebagai pihak yang

memiliki hubungan dengan pemegang saham pengendali, dewan komisaris lain

dan perusahaan itu sendiri. Peran dari komisaris independen diharapkan dapat

menjamin pengawasan berjalan dengan lebih efektif sesuai dengan peraturan yang

berlaku.

Dewan komisaris memiliki anggota komisaris independen dan komisaris

bukan independen. Bagi perusahaan yang memiliki saham di bursa efek,

komisaris independen merupakan ketua dari komite audit dan anggotanya terdiri

dari komisaris dan pihak dari luar perusahaan. Pemilihan jumlah komisaris

independen ini disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai yaitu tercapainya

mekanisme pengawasan yang efektif sesuai dengan peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

2.2.3.2 Komite audit

Menurut KNKG (2006), suatu perusahaan sebelum menentukan auditor

eksternal harus mempertimbangkan pendapat dari komite audit selain dari pihak

dewan komisaris. Komite audit bertugas untuk membantu dewan komisaris

memastikan laporan keuangan telah disajikan secara wajar dalam laporan

keuangan, struktur pengendalian perusahaan berjalan dengan baik, memastikan

prosedur audit internal dan eksternal berjalan sesuai dengan peraturan yang

berlaku dan menindaklanjuti setiap terdapat temuan audit. Dalam hal ini komite

SKRIPSI PENGARUH MEKANISME GOOD... BERLYN MEGA APRILIANI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

18

audit dapat diartikan sebagai kepanjangan tangan dari dewan komisaris

independen.

Komite audit dituntut untuk memiliki sifat independen dimana tidak

mementikan kepentingan salah satu pihak. Komite audit sangat membantu untuk

memastikan perusahaan telah dijalankan sesuai dengan peraturan yang berlaku

dan internal kontrol telah berjalan dengan efektif, sehingga tidak akan terjadi

penyelewangan atau kecurangan yang terjadi di dalam perusahaan. Seorang

komite audit harus memiliki kemampuan dibidang keuangan maupun akuntansi.

2.2.3.3 Kepemilikan Institusional

Kepemilikan institusional merupakan kepemilikan yang erat

hubungannya dengan teori agensi yang berfungsi untuk meminimalisir terjadinya

konflik dalam perusahaan (Jensen & Meckling, 1976). Menurut Wirahadi Ahmad

and Septriani (2008) kepemilikan institusional merupakan porsi kepemilikan

saham perusahaan oleh perbankan, asuransi, atau institusi lainnya. Kepemilikan

institusional yang tinggi akan memberikan dampak yang positif terhadap

perusahaan yaitu meningkatkan pengawasan dari pihak luar perusahaan yang lebih

intensif (Dewi, 2008).

Usaha-usaha pengawasan yang intensif dilakukan oleh institusional ini

akan dapat mengurangi pemborosan yang dilakukan oleh para manajer.

Pemborosan yang dilakukan oleh para manajer perupakan perilaku negatif yang

dapat merugikan perusahaan. Dengan adanya pengawasan terhadap pemborosan

manajer maka hal ini dapat mengurangi kos keagenan. Menurut Permanasari and

Kawedar (2010) Pengawasan yang optimal dari pihak institusional ini akan dapat

SKRIPSI PENGARUH MEKANISME GOOD... BERLYN MEGA APRILIANI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

19

menjamin kemakmuran pemegang saham lainnya, hal ini didorong oleh investasi

yang cukup besar yang telah mereka tanamkan di pasar modal. Keuntungan yang

diperoleh perusahaan dari adanya kepemilikan institusional ini yaitu membantu

dalam menganalisis informasi yang tersedia dan dapat meningkatkan pengawasan

terhadap aktivitas yang ada dalam perusahaan.

2.2.3.4 Kepemilikan Manajerial

Kepemilikan manajerial merupakan kepemilikan yang dimiliki oleh

pihak manajemen yang dalam hal ini yaitu dewan komisaris dan direksi (Wiranata

& Nugrahanti, 2013). Pihak manajemen yang memiliki saham tersebut memiliki

hak dalam mengambil keputusan dalam perusahaan. Menurut Jensen and

Meckling (1976) kepemilikan manajerial memiliki fungsi yang sama dengan

kepemilikan institusional yaitu dilakukan untuk mengurangi kos keagenan yang

ada dalam perusahaan. Kepemilikan manajerial selain dapat mengurangi kos

keagenan juga dapat meningkatkan keefektifan memonitoring kinerja pada

perusahaan (Permanasari & Kawedar, 2010). Dengan adanya monitoring yang

baik maka akan mengurangi sifat opportunitic dari pihak manajer.

Kepemilikan saham oleh pihak manajer juga akan memberikan dampak

keselarasan terhadap kepentingan antara pemegang saham dengan pihak

manajemen. Keselarasan antara pemegang saham dan pihak manajemen maka kos

keagenan dalam perusahaan juga akan berkurang. Menurut Amanti and Venusita

(2012) kepemilikan manajerial ini juga secara aktif ikut dalam pengambilan

keputusan. Pengambilan keputusan akan berdampak terhadap perusahaan

sehingga diperlukan kehati-hatian dalam mengambil keputusan.

SKRIPSI PENGARUH MEKANISME GOOD... BERLYN MEGA APRILIANI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

20

2.2.3.5 Kualitas Audit

Kualitas audit dianggap dapat berpengaruh terhadap waktu pelaporan

keuangan. Menurut john (1991) dalam Shalicha (2012) menentukan tinggi atau

rendahnya kulitas auditor dapat dilihat dari ukuran kantor akuntan yang

mengaudit. Kualitas audit dapat diukur dengan melihat ukuran KAP. Menurut

Oktrivina and Yumna (2016) ukuran KAP dibagi atas dua jenis berdasarkan

besarnya perusahaan audit yang melaksanakan pengauditan laporan keuangan

tahunan yaitu KAP the big four dan KAP non the big four. Reputasi KAP baik

yang dimiliki oleh KAP merupakan nilai tambah bahwa KAP tersebut telah

melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai dengan kontrak kerja yang ada,

sehingga kepercayaan masyarakat terhadap KAP tersebut akan tinggi juga. KAP

yang termasuk dalam the big four merupakan kantor akuntan publik yang telah

menyelesaikan kegiatan auditnya secara efisien dan tepat waktu sehingga

termasuk kedalam kantor akuntan publik terbesar di Indonesia.

Kantor Akuntan Publik yang masuk kedalam KAP the big four

Indonesia yaitu KAP Price Waterhouse Coopers (PWC) yang berkerja sama

dengan KAP Tanudiredja, wibisana & rekan, KAP Deloitte Touche Tohmatsu

Limited (Deloitte) yang berkerja sama dengan KAP Osman Bing Satrio, KAP

Ernst & Young (EY) yang berkerja sama dengan KAP Purwanto, Suherman &

Surja dan KAP Klynveld Pead Marwick Goerdeler (KMKG) yang bekerja sama

dengan Sidharta &Widjaja.

Menurut DeAngelo (1981) kualitas audit merupakan probabilitas yang

dilakukan auditor untuk menemukan dan melaporkan apabila terdapat sebuah

SKRIPSI PENGARUH MEKANISME GOOD... BERLYN MEGA APRILIANI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

21

pelanggaran yang telah dilakukan pada sistem akuntansi auditnya. Menurut

penelitian yang dilakukan DeAngelo (1981) menggunakan pengukuran yang sama

dengan penelitian Oktrivina and Yumna (2016) yaitu kualitas audit yang diukur

berdasarkan ukuran KAP.

Menurut Watkins, Hillison et al. (2004) kualitas audit tidak bisa diukur

dengan ukuran KAP karena sebuah KAP yang besar belum tentu lebih berkualitas

dibandingkan dengan KAP yang lebih kecil apabila tidak dapat memberikan opini

terhadap laporan keuangan yang diaudit secara independen. Dalam kasus

Enron/Andersen merupakan salah satu bukti nyata bahwa kantor akuntan yang

besar tidak menjamin akan memiliki sikap yang independen. Sehingga menurut

Watkins, Hillison et al. (2004) terhadap pengukuran penelitian DeAngelo (1981)

yang menggunakan ukuran KAP hanya menggambarkan reputasi daripada KAP

tersebut bukan kualitasnya dalam memberikan audit.

Cara lain yang dapat dilakukan untuk mengetahui kualitas auditor adalah

berdasarkan dari keputusan yang diambil. Secara umum terdapat dua jenis

pendekatan untuk mengevaluasi sebuah keputusan yaitu outcome oriented dan

process orienteds (Bédard, Chi et al., 1993). Untuk pendekatan berdasarkan

process oriented, Dang (2004) menyatakan bahwa kualitas keputusan dapat

diukur menggunaan dua cara yaitu tingkat kepatuhan auditor terhadap General

Acceptance on Auditing Standards (GAAS) dan tingkat spesialisasi auditor

terhadap jenis industri tertentu yang didasarkan pada kondisi di Amerika Serikat.

Sedangkan untuk pendekatan outcome orienteds, Francis (2004) mengukur

kualitas audit yang di observasi dari hasil audit yang dilakukan. Terdapat dua

SKRIPSI PENGARUH MEKANISME GOOD... BERLYN MEGA APRILIANI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

22

jenis hasil audit yang dapat di observasi yaitu laporan audit dan laporan keuangan.

Menurut Carey and Simnett (2006) kualitas audit dapat diobservasi dalam laporan

audit adalah ketika perusahaan akan bangkrut dan auditor mengeluarkan opini

going concerns. Sedangkan untuk ukuran yang diobservasi melalui laporan

keuangan adalah tercermin dalam kualitas laba perusahaan.

Menurut Rossieta and Wibowo (2009) nilai laba yang didapatkan dapat

dikelola sesuai dengan tujuan manajemen. Ada dua tujuan manajemen yaitu

tujuan “opportunistic” dan “efficient””. Efficient merupakan memberikan

wewenang kepada manajer untuk menentukan kebijakan akuntansi yang dapat

mencerminkan potensi perusahaan dimasa yang akan datang untuk kepentingan

para pemegang saham. Sedangkan untuk opportunistic merupakan memberikan

wewenang kepada manajer untuk memilih kebijakan akuntansi guna

memaksimalkan utilitas manajemen.

Berhubungan dengan tujuan opportunistic dari manajer, kualitas audit

seringkali dikaitkan dengan kualitas laba yang dilaporkan. Menurut Chen, Lin et

al. (2008), jika kualitas audit yang dilaporkan rendah maka laba yang disajikan

dalam laporan keuangan akan mengandung akun-akun yang tidak terlalu tepat

menggambarkan operasi serta kondisi keuangan perusahaan.

Sehingga Carey and Simnett (2006) menggunakan pengukuran earnings

surprise benchmark untuk mengukur kualitas audit. Penelitian ini menggunakan

Earnings benchmarks proksi kualitas audit karena Earnings benchmarks

merupakan pengukuran kualitas audit yang relatif baru dan didukung oleh

argumen yang kuat tentang hubungannya dengan kualitas audits. Selain itu juga

SKRIPSI PENGARUH MEKANISME GOOD... BERLYN MEGA APRILIANI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

23

tingkat laba adalah data yang relatif mudah untuk dicari dalam laporan keuangans.

Earnings benchmarks yang digunakan penelitian ini terdapat perbedaan dengan

penelitian yang dilakukan Carey and Simnett (2006). Menurut Rossieta and

Wibowo (2009) dalam penelitian Carey and Simnett (2006) menggunakan

penghitungan 2% dari total aset dan pengukuran ini disesuaikan dengan kondisi

pasar modal yang terdapat di Australia sehingga untuk diterapkan sesuai kondisi

di Indonesia pengukuran ini belum tentu valid. Penelitian ini menggunakan

variabel kualitas audit yang diukur dengan earnings suprise benchmark. Namun

tidak dihitung dengan 2% dari total aset tetapi menggunakan manajemen laba.

Manajemen laba yang dilihat dari pembagian antara earnings dengan total assets.

2.3 Financial Reporting Lag

Ketepatan waktu dalam laporan keuangan terbagi menjadi dua aspek

yaitu frequency of the report dan financial reporting lag (Kaihatu, 2006).

Financial reporting lag adalah periode dari tanggal laporan keuangan sampai

dipublikasikan oleh bursa. Secara umum financial reporting lag dibagi menjadi

dua yaitu audit report lag dan management report lag (Al Daoud, Ismail et al.,

2014). Lamanya waktu penyampaian laporan keuangan dapat menimbulkan

ketidakpastian dalam pengambilan keputusan berdasarkan laporan keuangan yang

telah dipublikasi. Laporan keuangan yang baik adalah laporan keuangan yang

dapat membantu manager dalam mengambil keputusan pada waktu yang tepat

dengan informasi yang lengkap.

Financial reporting lag juga dapat diartikan jumlah hari dimulai dari

tanggal penyerahan laporan keuangan ke KAP sampai dengan diterbitkannya

SKRIPSI PENGARUH MEKANISME GOOD... BERLYN MEGA APRILIANI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

24

laporan keuangan pada bursa. Menurut Van Hout (2012) perusahaan tentu saja

tidak mungkin menyetorkan laporan keuangannya pada hari yang sama pada akhir

periode pelaporan karena informasi yang digunakan butuh waktu untuk

dikumpulkan, kemudian diaudit oleh KAP. Selanjutnya laporan keuangan juga

perlu untuk dikaji ulang dan kemudian didistribusikan ke lembaga resmi yang

ditunjuk.

Menurut Dyer and McHugh (1975) financial reporting lag dapat diukur

dengan melihat tiga kriteria keterlambatan yaitu:

1. Preliminari lag: periode hari dimulai dari laporan keuangan akhir tahun

sampai dengan penerimaan laporan akhir preliminari oleh bursa.

2. Auditor’s signature lag: periode hari dimulai dari laporan keuangan akhir

tahun sampai dengan laporan auditor ditandatangani.

3. Total lag: periode hari dimulai dari laporan akhir tahun sampai dengan

laporan keuangan tersebut dipublikasikan oleh bursa.

Dalam penelitian ini diukur menggunakan salah satu kriteria

keterlambatan dari Dyer and McHugh (1975) yaitu kriteria total lag. Total lag

adalah periode dari tanggal laporan keuangan sampai dengan laporan keuangan

tersebut dipublikasikan oleh bursa. Hasil interval lag yang semakin kecil

menunjukan bahwa ketepatan waktu dalam pelaporan keuangan yang dilakukan

perusahaan semakin baik (Anggriani, 2017).

2.4 Penelitian Sebelumnya

Pada penelitian ini salah satu prosedur yang harus dilakukan adalah

merujuk kepada beberapa penelitian sebelumnya yang mirip dengan topik yang

SKRIPSI PENGARUH MEKANISME GOOD... BERLYN MEGA APRILIANI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

25

telah dipilih oleh penulis. Penelitian terdahulu menjadi masukan bagi penelitian

ini.

Anggriani (2017) melakukan penelitian mengenai pengaruh mekanisme

corporate governance dan kinerja keuangan terhadap financial reporting lag.

Variabel independen yang digunakan adalah komisaris independen, kepemilikan

institusional, kepemilikan manajerial, ukuran komite audit, rapat komite audit,

profitabilitas, leverage keuangan dan likuiditas. Variabel dependen yang

digunakan adalah jeda waktu publikasi laporan keuangan atau financial reporting

lag. Subjek penelitian ini adalah seluruh sektor perusahaan yang terdaftar di BEI

periode 2012-2014. Teknik pengumpulan data menggunakan metode stratified

random sampling dengan teknik pengambilan 25% perusahaan yang go publik.

Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 269 perusahaan.

Teknik analisis menggunakan metode analisis regresi berganda yang akan diolah

menggunakan SPSS versi 18. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Anggriani

(2017) adalah komite audit, rapat komite audit, profitabilitas, leverage keuangan

dan likuiditas berpengaruh negatif terhadap financial reporting lag, sedangkan

komisaris independen, kepemilikan manajerial, dan kepemilikan institusional

tidak berpengaruh terhadap financial reporting lag. Persamaan antara penelitian

Anggriani (2017) dengan penelitian ini adalah menggunakan variabel kepemilikan

intitusional, komite audit kepemilikan institusional dan kepemilikan manajerial

sebagai variabel independennya, menggunakan teknik analisis yang sama yaitu

regresi berganda. Perbedaan penelitian Anggriani (2017) dengan penelitian ini

adalah subjek penelitian yang dilakukan penelitian terdahulu adalah seluruh sektor

SKRIPSI PENGARUH MEKANISME GOOD... BERLYN MEGA APRILIANI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

26

perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 2012-2014 sedangkan penelitian ini

menggunakan subejek penelitian perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI

tahun 2014-2016. Selain itu teknik pengumpulan sampel penelitian terdahulu

menggunkan teknik stratified random sampling sedangkan penelitian ini

menggunakan teknik purposive sampling.

Penelitian Pramana and Ramantha (2015) bertujuan untuk mengetahui

pengaruh profitabilitas, umur perusahaan, kepemilikan institusional, komisaris

independen dan komite audit pada ketaatan waktu publikasi laporan keuangan

tahunan. Variabel yang digunakan dalam penelitian adalah profitabilitas, umur

perusahaan, kepemilikan institusional, komisaris independen dan komite audit.

Subjek penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar pada BEI

selama 2011-2013. Sampel yang yang digunakan dalam penelitian adalah

sebanyak 78 perusahaan. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian adalah

analisis regresi berganda. Hasil penelitian Pramana and Ramantha (2015)

menyatakan bahwa profitabilitas, umur perusahaan dan komisaris independen

berpengaruh positif terhadap ketepatan waktu publikasi laporan keuangan

tahunan, sedangkan kepemilikan institusional dan komite audit tidak berpengaruh

pada ketepatan waktu publikasi laporan keuangan perusahaan. Persamaan antara

penelitian Pramana and Ramantha (2015) dengan penelitian ini adalah penelitian

ini menggunakan variabel kepemilikan institusional, komite audit kepemilikan

institusional sebagai variabel indendennya dan teknik analisis yang digunakan

dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda. Perbedaan penelitian ini

dengan penelitian Pramana and Ramantha (2015) adalah subjek penelitian yang

SKRIPSI PENGARUH MEKANISME GOOD... BERLYN MEGA APRILIANI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

27

digunakan penelitian terdahulu adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di

BEI tahun 2011-2013 sedangkan penelitian ini menggunakan sibjek penelitian

perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2014-2016.

Anggiani (2011) melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui

pengaruh karakteristik komite audit dan mekanisme good corporate governance

terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Variabel yang digunakan dalam

penelitian ini yaitu karakteristik komite audit yang menggunakan proksi ukuran

komite audit dan pertemuan rutin komite. Sedangkan mekanisme good corporate

governance menggunakan proksi komisaris independen dan kepemilikan

institusional. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik purposive sampling.

Sampel penelitian yang digunakan adalah 102 perusahaan yang terdaftar di BEI

tahun 2007-2009. Teknik analisis yang digunakan adalah menggunakan regresi

logistik dengan menggunkan SPSS versi 17. Hasil penelitian yang di peroleh

adalah ukuran komite audit, pertemuan rutin komite audit, komisaris independen

dan kepemilikan institusional tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

ketepatan waktu pelaporan keuangan. Persamaan pada penelitian ini dengan

penelitian Anggiani (2011) adalah menggunakan variabel komisaris independen,

kepemilikan institusional dan ukuran komite audit sebagai variabel independen

dan teknik pengolah data menggunakan purposive sampling. Perbedaan penelitian

Anggiani (2011) dengan penelitian ini adalah teknik analisis yang digunakan pada

penelitian terdahulu adalah regresi logistik sedangkan penelitian ini menggunakan

regresi berganda. Selain itu subjek penelitian yang digunakan penelitian terdahulu

SKRIPSI PENGARUH MEKANISME GOOD... BERLYN MEGA APRILIANI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

28

adalah perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 2007-2009 sedangkan penelitian

ini menggunakan sampel penelitian perusahaan manufaktur tahun 2014-2016.

Toding (2013) melakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang

mempengaruhi ketepatwaktuan penyampaian laporan keuangan. Variabel

independen yang digunakan dalam penelitian iniadalah leverage, profitabilitas,

ukuran perusahaan, kepemilikan manajerial dan komite audit. Variabel dependen

yang digunakan dalam penelitian ini adalah ketepatwaktuan penyampaian laporan

keuangan. Subjek penelitiannya adalah industri perbankan yang terdaftar di BEI

pada 2007-2010. Teknik pengumpulan data sampel yang digunakan adalah

purposive sampling. Sampel penelitian yang digunakan adalah sebanyak 22

perusahaan. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier

berganda. Hasil penelitian yang dilakukan Toding (2013) adalah ukuran

perusahaan berpengaruh positif terhadap ketepatwaktuan penyampaian laporan

keuangan. Sedangkan leverage, profitabilitas, reputasi kantor akuntan publik,

kepemilikan manjerial dan komite audit tidak berpengaruh terhadap

ketepatwaktuan penyampaian laporan keuangan. Persamaan penelitian Toding

(2013) dengan penelitian ini adalah menggunakan variabel komite audit dan

kepemilikan manajerial sebagai variabel independennya, menggunakan teknik

pengumpulan data purposive sampling dan teknik analisis yang digunakan dalam

penelitian adalah analisis regresi berganda. Perbedaan penelitian ini dengan

penelitian terdahulu adalah penelitian terdahulu menggunakan sampel industri

perbankan di BEI tahun 2007-2010 sedangkan penelitian ini menggunakan sampel

penelitian perusahaan manufaktur tahun 2014-2016.

SKRIPSI PENGARUH MEKANISME GOOD... BERLYN MEGA APRILIANI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

29

Kadir (2016) melakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang

berpengaruh terhadap ketetapan waktu pelaporan keuangan studi empiris pada

perusahaan manufaktur di bursa efek jakarta. Faktor faktor yang mempengaruhi

diukur dengan ukuran perusahaan, profitabilitas, rasio gearing, pos-pos luar biasa,

umur perusahaan, kepemilikan institusional, dan kepemilikan manajerial. Hasil

penelitian Kadir (2016) ukuran perusahaan, profitabilitas, rasio gearing, pos-pos

luar biasa, dan umur perusahaan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

ketepatan waktu pelaporan keuangan sedangkan kepemilikan institusional dan

kepemilikan manajerial dalam penghitungan statistik berpengaruh secara

signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Perbedaan penelitian

Kadir (2016) dengan penelitian ini terletak pada variabel dependen yang

digunakan. Objek penelitian Kadir (2016) mengambil dari perusahaan manufaktur

yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta tahun 2005 dan 2006.

Penelitian Savitri (2010) betujuan untuk mengetahui pengaruh

mekanisme corporate governance terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah komisaris independen,

kepemilikan manjerial, kepemilikan institusional, komite audit dan kualitas audit.

Subjek penelitian dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI

tahun 2006-2008. Sampel penelitian yang digunakan sebanyak 237 perusahaan.

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik purposive sampling.

Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linier berganda yang akan

diolah menggunakan SPSS versi 16. Hasil penelitian Savitri (2010) adalah

komisaris independen, komite audit, kepemilikan manajerial dan kualitas audit

SKRIPSI PENGARUH MEKANISME GOOD... BERLYN MEGA APRILIANI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

30

berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan,

sedangkan kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu

pelaporan keuangan perusahaan. Persamaan penelitian Savitri (2010) dengan

penelitian ini adalah menggunakan variabel komisaris independen, komite audit,

kepemilikan manajerial dan kualitas audit sebagai variabel independen, teknik

analisis menggunakan regresi linier berganda, teknik pengumpulan data

menggunakan purposive sampling, subjek penelitian menggunakan perusahaan

manufaktur. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah periode

subjek penelitian pada penelitian terdahulu menggunakan tahun 2006-2008

sedangkan penelitian ini menggunakan tahun 2014-2016.

Penelitian Dwiyanti and Ardiyanto (2010) bertujuan untuk mengetahui

analisis faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan

pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Variabel yang digunakan

dalam penelitian ini adalah debt to equity ratio, profitabilitas, struktur

kepemilikan, kualitas auditor dan pergantian auditor. Teknik pengumpulan data

menggunakan teknik purposive sampling. Teknik analisis data menggunakan

regresi logistik. Subjek penelitian adalah pada perusahaan manufaktur yang

terdaftar di BEI tahun 2005-2007. Sampel penelitian yang digunakan adalah 375

perusahaan. Hasil penelitian yang dilakukan Dwiyanti and Ardiyanto (2010)

adalah bahwa profitabilitas dan struktur kepemilikan berpengaruh secara

signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan, sedangkan debt to equity ratio,

kualitas auditor dan pergantian auditor tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap ketepatan waktu pelaporan. Persamaan penelitian Dwiyanti and

SKRIPSI PENGARUH MEKANISME GOOD... BERLYN MEGA APRILIANI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

31

Ardiyanto (2010) dengan penelitian ini adalah menggunakan variabel kualitas

audit sebagai variabel independenya, menggunakan teknik pengumpulan data

purposive sampling dan menggunakan subjek penelitian perusahaan manufaktur.

Perbedaan penelitian Dwiyanti and Ardiyanto (2010) dengan penelitian

sebelumnya adalah penelitian terdahulu menggunakan teknik analisis data regresi

logistic sedangkan penelitian ini menggunakan regresi berganda dan periode

subjek penelitian untuk penelitian sebelumnya adalah 2005-2007 sedangkan

penelitian ini menggunakan periode subjek penelitian 2014-2016.

Penelitian Yaputro and Rudiawarni (2012) bertujuan untuk mengetahui

hubungan antara tingkat efektifitas komite audit dengan timeliness laporan

keuangan pada usaha go public yang terdaftar di BEI tahun 2011. Variabel

independen yang digunakan adalah efektivitas komite audit. Variabel dependen

yang digunakan adalah financial reporting lead time (FRLT). Subjek penelitian

yang digunakan adalah seluruh badan usaha semua sektor yang terdaftar di BEI

tahun 2011 kecuali serkot perbankan dan keuangan. Sampel penelitian yang

digunakan sebanyak 228 perusahaan. Hasil penelitian Yaputro and Rudiawarni

(2012) adalah efektivitas komite audit berpengaruh secara negatif terhadap

financial reporting lead time (FRLT). Persamaan penelitian Yaputro and

Rudiawarni (2012) dengan penelitian ini adalah menggunakan variavel komite

audit sebagai variabel independen. Perbedaan penelitian yang dilakukan Yaputro

and Rudiawarni (2012) dengan penelitian ini adalah penelitian terdahulu

menggunakan subjek penelitian seluruh badan usaha semua sektor yang terdaftar

di BEI tahun 2011 kecuali serkot perbankan dan keuangan sedangkan penelitian

SKRIPSI PENGARUH MEKANISME GOOD... BERLYN MEGA APRILIANI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

32

ini menggunakan subjek penelitian perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI

tahun 2014-2016.

Joened and Damayanthi (2016) melakukan penelitian yang bertujuan

untuk mengetahui pengaruh karakteristis dewan komisaris, opini auditor,

profitabilitas dan reputasi auditor pada timeliness of financial reporting. Variabel

yang digunakan adalah ukuran dewan komisaris, komisaris independen, opini

auditor, profitabilitas, dan reputasi auditor. Teknik pengumpulan data yang

digunakan adalah purposive sampling. Subjek penelitian adalah pada perusahaan

yang terdaftar di BEI tahun 2013. Sampel yang digunakan sebanyak 404

perusahaan. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi berganda. Hasil

penelitian Joened and Damayanthi (2016) adalah ukuran dewan komisaris, opini

auditor, profitabilitas, dan reputasi auditor berpengaruh negatif terhadap

timeliness of financial reporting. Sedangkan variabel komisaris independen

berpengaruh positif terhadap timeliness of financial reporting. Persamaan

penelitian Joened and Damayanthi (2016) dengan peneilitian ini adalah

menggunakan komisaris independen sebagai variabel independen, menggunakan

teknik pengumpulan data purposive sampling, menggunakan teknik analisis

regresi berganda. Perbedaan penelitian Joened and Damayanthi (2016) dengan

penelitian ini adalah subjek penelitian yang digunakan.

Penelitian Budiyanto and Aditya (2015) bertujuan untuk mengetahui

pengaruh rasio debt to equity, profitabilitas, structure kepemilikan, ukuran

perusahaan, kualitas audit dan pergantian auditor terhadap ketepatan waktu

penyampaian laporan keuangan. Variabel yang digunakan adalah debt to equity,

SKRIPSI PENGARUH MEKANISME GOOD... BERLYN MEGA APRILIANI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

33

profitabilitas, structure kepemilikan, ukuran perusahaan, kualitas audit dan

pergantian auditor. Subjek penelitian yang digunakan adalag perusahaan food and

beverage yang listing di BEI periode 2010-2012. Sampel yang digunakan

sebanyak 46 perusahaan. Teknik analisis menggunakan analisis regresi berganda.

Hasil penelitian Budiyanto and Aditya (2015) adalah pergantian auditor

berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.

Sementara debt to equity, profitabilitas, struktur kepemilikan, ukuran perusahaan

dan kualitas audit tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian

laporan keuangan. Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Budiyanto and

Aditya (2015) adalah menggunakan variabel kualitas audit sebagai variabel

independen dan teknik analisis regresi berganda. Perbedaan Budiyanto and Aditya

(2015) adalah subjek penelitian yang digunakan yaitu pada penelitian terdahulu

menggunakan perusahaan food and beverage yang terdaftar di BEI tahun 2010-

2012, sedangkan penelitian ini menggunakan menggunakan subjek penelitian

perusahaan manufaktur tahun 2014-2016.

Penelitian Rianti (2014) bertujuan untuk mengetahui mengaruh

profitabilitas, leverage, kepemilikan institusional dan kepemilikan manjerial

terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Variabel yang digunakan yaitu

profitabilitas, leverage, kepemilikan institusional dan kepemilikan manjerial.

Subjek penelitian yang digunakan adalah pada perusahaan manufaktur yang

terdaftar di BEI tahun 2009-2011. Jumlah sampel yang digunakan adalah 132

perusahaan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah purposive

sampling. Teknik analisis yang digunakan adalah teknik analisis regresi berganda.

SKRIPSI PENGARUH MEKANISME GOOD... BERLYN MEGA APRILIANI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

34

Hasil penelitian yang dilakukan Rianti (2014) adalah profitabilitas, leverage,

kepemilikan institusional dan kepemilikan manjerial tidak berpengaruh terhadap

ketepatan waktu pelaporan keuangan. Persamaan penelitian yang dilakukan oleh

Rianti (2014) dengan penelitian ini adalah menggunakan variabel kepemilikan

institusional dan kepemilikan manajerial sebagai variabel independen, teknik

analisi yang digunakan regresi berganda dan teknik pengumpulan data purposive

sampling. Perbedaan penelitian Rianti (2014) dengan penelitian ini adalah periode

subjek penelitian yang digunakan yang mana penelitian terdahulu menggunakan

periode 2009-2011 sedangkan penelitian ini menggunakan periode 2014-2016.

2.5 Hipotesis Penelitian

Hipotesis ini merupakan jawaban yang masih bersifat sementara sampai

dengan jawaban tersebut diuji secara empiris melalui data yang telah dimiliki.

Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian dan landasan teori dalam

penelitian ini, berikut ini merupakan penjabaran dan rumusan hipotesis yang akan

digunakan dalam pernulisan penelitian ini yaitu:

2.5.1 Pengaruh komisaris independen terhadap financial reporting lag

Esensi dari ditetapkannya good corporate governance adalah supaya

terdapat permantauan hasil kinerja perusahaan terhadap para pengguna

berdasarkan dari peraturan yang berlaku (Kaihatu, 2006). Hasil kinerja perusahaan

yang baik menggambarkan kondisi perusahaan yang baik pula. Pemantauan hasil

kinerja dilakukan oleh mekanisme internal dari good corporate governance yaitu

komisaris independen. Tugas utama dari komisaris indepeden adalah menjamin

SKRIPSI PENGARUH MEKANISME GOOD... BERLYN MEGA APRILIANI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

35

pengawasan berjalan dengan lebih efektif sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Apabila perusahaan telah berjalan dengan efektif maka pengendalian internal juga

akan baik. Pengendalian internal yang baik dapat mengurangi terjadinya financial

reporting lag.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan Savitri (2010) semakin besar

jumlah kepemilikan komisaris independen dalam sebuah perusahaan akan

memberikan dampak yang semakin baik dalam membantu perusahaan dalam

memenuhi tanggung jawabnya dan dapat menekan biaya keagenan. Salah satu

tanggung jawab yang dimiliki perusahaan terutama yang telah terdaftar dalam BEI

yaitu melaporkan laporan tahunan milik perusahaanya ke bursa. Perusahaan yang

sudah go publik harus memiliki keterbukaan informasi kepada pihak-pihak yang

memiliki kepentingan terhadap perusahaan. Anggiani (2011) menyatakan bahwa

non-executive director (komisaris independen) dapat bertindak sebagai penengah

dalam perselisihan yang terjadi diantara para manajer internal dan mengawasi

kebijakan manajemen serta memberikan nasihat kepada manajemen. Peran yang

optimal diberikan oleh komisaris independen diharapkan akan mengoptimalkan

pula kinerja perusahaan sehingga laporan tahunan tidak akan terlambat untuk

dipublikasikan ke bursa. Laporan tahunan yang tepat waktu juga akan membantu

para manajer dalam mengambil keputusan yang tepat di waktu yang tepat.

Rachmasari (2018) menyatakan bahwa tugas dan bentuk pengawasan oleh

komisaris independen yaitu pengawasan implementasi work plan dan budget

perusahaan, serta memastikan kepatuhan direksi dan manajemen terhadap

prosedur internal dan peraturan-peraturan yang berlaku, dapat mengurangi risiko

SKRIPSI PENGARUH MEKANISME GOOD... BERLYN MEGA APRILIANI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

36

keagenan. Semakin tinggi presentase komisaris independen, semakin efektif

pengawasan yang dilakukan sehingga resiko keagenan yang mungkin timbul

semakin kecil. Kecilnya risiko keagenan membuat manajemen fokus pada usaha

meningkatkan kinerja perusahaan sehingga kepentingan stakeholder terjamin.

Berdasarkan uraian di atas maka rumusan hipotesis yang akan digunakan

dalam penelitian ini yaitu:

H1: Komisaris independen berpengaruh terhadap financial reporting lag

2.5.2 Pengaruh komite audit terhadap financial reporting lag

Pemantauan hasil kinerja dilakukan oleh mekanisme internal dari

corporate governance tidak hanya dilakukan oleh komisaris independent tetapi

juga dilakukan oleh komite audit. Menurut KNKG (2006), komite audit berperan

membantu untuk memastikan perusahaan telah dijalankan sesuai dengan peraturan

yang berlaku dan internal control telah berjalan dengan efektif, sehingga tidak

akan terjadi penyelewangan atau kecurangan yang terjadi di dalam perusahaan.

Seorang komite audit harus memiliki kemampuan dibidang keuangan maupun

akuntansi. Pengendalian internal yang baik dapat mengurangi terjadinya financial

reporting lag.

Komite audit merupakan kepanjangan tangan dari komisaris independen.

Penelitian yang dilakukan Savitri (2010) menemukan bahwa jumlah keanggotaan

komite audit yang lebih besar akan mampu bekerja lebih efektif untuk mengawasi

jalannya pelaporan keuangan oleh manajemen perusahaan sehingga akan

menjadikan financial reporting lag semakin pendek. Yaputro and Rudiawarni

SKRIPSI PENGARUH MEKANISME GOOD... BERLYN MEGA APRILIANI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

37

(2012) menyatakan bahwa komite audit juga memiliki peran yang penting dalam

membantu perusahaan untuk berjalan dengan lebih efektif dan efisien.

Pengawasan yang ketat oleh komite audit juga mengurangi adanya konflik dalam

perusahaan. Minimnya konflik dalam perusahaan hal ini juga akan berdampak

terhadap menurunnya risiko keagenan dalam perusahaan. Peran yang optimal

dalam memenuhi tanggung jawabnya untuk mengawasi dari kinerja perusahaan

yang sesuai dengan peraturan yang berlaku. Menurut Rochmah Ika and Mohd

Ghazali (2012) dalam penelitian yang telah dilakukan dengan keoptimalan dan

keefektifian komite audit dalam melaksanakan tugasnya dapat membantu

mengurangi periode dalam pelaporan keuangan ke bursa.

Berdasarkan uraian diatas maka rumusan hipotesis yang digunakan

dalam penelitian ini yaitu:

H2: Komite audit berpengaruh terhadap financial reporting lag.

2.5.3 Pengaruh kepemilikan institusional terhadap financial reporting lag

Kepemilikan institusional merupakan kepemilikan yang erat

hubungannya dengan teori keagenan yang berfungsi untuk meminimalisir

terjadinya konflik dalam perusahaan (Jensen & Meckling, 1976). Dengan adanya

pengawasan terhadap pemborosan manajer maka hal ini dapat mengurangi kos

keagenan. Menurut Permanasari and Kawedar (2010) pengawasan yang baik dari

pihak institusional ini akan dapat menjamin kemakmuran pemegang saham

lainnya, hal ini didorong oleh investasi yang cukup besar yang telah mereka

tanamkan di pasar modal. Pengawasan yang baik juga dapat meningkatkan kinerja

SKRIPSI PENGARUH MEKANISME GOOD... BERLYN MEGA APRILIANI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

38

perusahaan sehingga keterlambatan dalam pelaporan keuangan juga dapat

ditanggulangi. Pihak intitusional tidak akan mengambil resiko untuk membuat

perusahaan mendapatkan dampak negatif dari keterlambatan dalam pelaporan

keuangannya sehingga pihak intitusinal akan bekerja dengan optimal dalam

melakukan pengawasan terhadap aktifitas dalam perusahaan. Menurut Anggriani

(2017) efek kepemilikan pihak luar memiliki kekuatan besar untuk mempengaruhi

manajemen, termasuk mempercepat publikasi laporan keuangan sehingga

mempersingkat financial reporting lag yang terjadi karena informasi keuangan

yang disajikan akan mempengaruhi keputusan ekonomi yang akan diambil oleh

para pengguna laporan keuangan.

Berdasarkan uraian diatas maka rumusan hipotesis yang digunakan

dalam penelitian ini yaitu:

H3: Kepemilikan institusional berpengaruh terhadap financial reporting lag.

2.5.4 Pengaruh kepemilikan managerial terhadap financial reporting lag

Menurut Jensen and Meckling (1976) kepemilikan manajerial memiliki

fungsi yang sama dengan kepemilikan institusional yaitu dilakukan untuk

mengurangi kos keagenan yang ada dalam perusahaan. Dengan adanya

monitoring yang baik maka akan mengurangi sifat opportunitic dari pihak

manajer. Menurut Amanti and Venusita (2012) kepemilikan manajerial ini juga

secara aktif ikut dalam pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan akan

berdampak terhadap perusahaan sehingga diperlukan kehati-hatian dalam

mengambil keputusan. Menurut Permanasari and Kawedar (2010) Keuntungan

SKRIPSI PENGARUH MEKANISME GOOD... BERLYN MEGA APRILIANI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

39

yang diperoleh perusahaan dari adanya kepemilikan institusional ini yaitu

membantu dalam menganalisis informasi yang tersedia dan dapat meningkatkan

pengawasan terhadap aktivitas yang terdapat ada dalam perusahaan. Anggriani

(2017) menyatakan bahwa dengan kepemilikan manajerial, manajer termotivasi

dalam meningkatkan kinerjanya yang diwujudkan dengan penyampaian laporan

keuangan dengan segera.

Pengawasan terhadap aktivitas perusahaan yang dilakukan oleh pihak

manajemen akan dapat menaggulangi masalah jeda waktu yang diperlukan

perusahaan dalam pelaporan keuangan. Para manager tidak akan mengambil

resiko untuk membuat perusahaan mengalami kerugian karena adanya sanksi

yang akan diberikan apabila perusahaan terlambat dalam melakukan tanggung

jawabnya untuk melaporkan laporan keuangan perusahaan ke bursa.

Berdasarkan uraian diatas maka rumusan hipotesis yang akan digunakan

dalam penelitian ini yaitu:

H4: kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap financial reporting lag.

2.5.5 Pengaruh kualitas audit terhadap financial reporting lag

Kualitas audit dianggap dapat berpengaruh terhadap waktu pelaporan

keuangan. Menurut john (1991) dalam Shalicha (2012) menentukan tinggi atau

rendahnya kulitas auditor dapat dilihat dari ukuran kantor akuntan yang

mengaudit. Menurut Oktrivina and Yumna (2016) ukuran KAP dibagi atas dua

jenis berdasarkan besarnya perusahaan audit yang melaksanakan pengauditan

laporan keuangan tahunan yaitu KAP the big four dan KAP non the big four.

SKRIPSI PENGARUH MEKANISME GOOD... BERLYN MEGA APRILIANI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

40

Reputasi KAP baik yang dimiliki oleh KAP merupakan nilai tambah bahwa KAP

tersebut telah melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai dengan kontrak kerja

yang ada, sehingga kepercayaan masyarakat terhadap KAP tersebut akan tinggi

juga. Namun pengukuran kualitas audit tidak valid apabila menggunakan ukuran

apakah KAP tersebut KAP the big four atau KAP non the big four.

Menurut Watkins, Hillison et al. (2004) kualitas audit tidak bisa diukur

dengan ukuran KAP karena sebuah KAP yang besar belum tentu lebih berkualitas

dibandingkan dengan KAP yang lebih kecil apabila tidak dapat memberikan opini

terhadap laporan keuangan yang diaudit secara independen. Dalam kasus

Enron/Andersen merupakan salah satu bukti nyata bahwa kantor akuntan yang

besar tidak menjamin akan memiliki sikap yang independen. Sehingga menurut

Watkins, Hillison et al. (2004) terhadap pengukuran penelitian DeAngelo (1981)

yang menggunakan ukuran KAP hanya menggambarkan reputasi daripada KAP

tersebut bukan kualitasnya dalam memberikan audit.

Sehingga penelitian ini menggunakan kualitas audit yang diukur

menggunakan earnings surprise benchmark. Pengukuran earnings surprise

benchmark mengukur kualitas audit dari seberapa besar auditor memberikan

peluang kepada perusahaan untuk melakukan window dressing maupun take a

bath dalam laporan keuangan perusahaannya.

Menurut Dwiyanti and Ardiyanto (2010) kualitas audit yang tinggi

mampu mengerjakan pekerjaan auditnya secara lebih efisien dan efektif sehingga

dapat selesai secara tepat waktu. Kualitas auditor yang mengaudit perusahaan

sangat penting, auditor yang berkualitas merupakan informasi baik sehingga

SKRIPSI PENGARUH MEKANISME GOOD... BERLYN MEGA APRILIANI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

41

manajemen akan segera menyampaikan laporan keuangan yang diaudit oleh

kantor akuntan publik yang memiliki reputasi baik. Perusahaan yang diaudit oleh

KAP yang berkualitas baik akan melaporkan laporan keuangan perusahaan lebih

tepat waktu dibandingkan perusahaan yang diaudit oleh KAP yang kurang

berkualitas. Selain itu, Budiyanto and Aditya (2015) menyatakan bahwa auditor

yang berkualitas memiliki dorongan untuk mengembangkan dan memasarkan

keahliannya mengenai kepatuhan terhadap standar akuntansi keuangan. Auditor

besar cenderung untuk memberi informasi kepada klien tentang peraturan yang

baru dan meminta kliennya untuk mematuhinya. Hubungannya dengan teori

agensi, manajer sebagai agen yang telah diberikan wewenang untuk mengelola

perusahaan oleh prinsipal akan cenderung memilih Kantor Akuntan Publik yang

berkualitas untuk menilai laporan keuangan perusahaan karena dinilai lebih efektif

dalam mengaudit dan menghasilkan laporan audit yang sesuai dengan kewajaran

laporan keuangan perusahaan.

Berdasarkan penelitian diakan maka rumusan hipotesis yang akan

digunakan dalam penelitian ini yaitu:

H5: kualitas audit berpengaruh terhadap financial reporting lag

2.6 Kerangka Konseptual

Esensi dari di tetapkannya good corporate governance adalah supaya

terdapat permantauan hasil kinerja perusahaan terhadap para pengguna

berdasarkan dari peraturan yang berlaku (Kaihatu, 2006). Penelitian ini menguji

pengaruh mekanisme good corporate governance terhadap financial reporting lag

dengan empat variabel yaitu komisaris independen, komite audit, kepemilikan

SKRIPSI PENGARUH MEKANISME GOOD... BERLYN MEGA APRILIANI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

42

institusional, kepemilikan manajerial dan kualitas audit. Ketepatan waktu dalam

laporan keuangan terbagi menjadi dua aspek yaitu frequency of the report dan

financial reporting lag (Kaihatu, 2006). Financial reportig lag adalah periode dari

tanggal penutupan tahun buku sampai dilaporkannya ke lembaga yang berwenang.

Laporan keuangan yang disampaikan merupakan laporan keuangan auditan

sehingga kualitas audit juga berpengaruh terhadap Financial Reporting Lag.

Financial reporting lag dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan total

lag. Menurut (Oktrivina & Yumna, 2016) mekanisme good corporate governance

ini dapat menggulangi masalah keterlambatan waktu pelaporan laporan keuangan.

Gambar 2.1 Kerangka Bepirikir

SKRIPSI PENGARUH MEKANISME GOOD... BERLYN MEGA APRILIANI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Menurut

Anshori and Iswati (2009) menyatakan bahwa penelitian kuantitatif adalah

penelitian yang terstruktur dan mengkuantifikasikan data yang berupa angka

untuk dapat di generalisasikan kepada populasi yang diteliti. Metode penelitian ini

merupakan metode yang mencari sebuah data dan menganalisisnya menggunakan

statistik. Pendekatan ini menggunakan sebuah hipotesis untuk diuji dan

menentukan jawaban dari rumusan masalah.

Penelitian ini mengamati pengaruh penerapan mekanisme good

corporate governance dan kualitas audit terhadap financial reporting lag pada

perusahaan manufaktur yang terdapat pada Bursa Efek Indonesia pada tahun

2014-2016. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan analisis regresi berganda atau multiple regretion analysis yang akan

diolah mengunakan SPSS (Startistical Program for Social Science).

3.2 Identifikasi Variabel

Berdasarkan rumusan masalah dan hipotesis yang telah dijelaskan pada

bab sebelumnya, maka variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini

yaitu:

43

SKRIPSI PENGARUH MEKANISME GOOD... BERLYN MEGA APRILIANI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

44

1. Variabel bebas (independent variable)

Variabel bebas adalah variabel yang dapat menyebabkan adanya berubahan

terhadap variabel lainnya (Anshori & Iswati, 2009). Dalam penelitian ini

menggunakan variabel bebas good corporate governance. Good corporate

governance terdiri atas empat variabel yaitu komisaris independen (X1),

komite audit (X2), kepemilikan institusional (X3), kepemilikan manajerial

(X4) dan kualitas audit (X5)

2. Variabel bergantung (dependent variable)

Variabel terikat adalah perubahan variabel yang dapat dipengaruhi oleh

variabel lainnya sehingga sebuah variabel menjadi bergantung (Anshori &

Iswati, 2009). Penelitian ini menggunakan variabel terikat financial reporting

lag (Y).

3.3 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Menurut Anshori and Iswati (2009) definisi operasional merupakan suatu

bentuk kegiatan memberikan definisi kepada suatu variabel untuk diukur dan

memberikan gambaran. Dalam sebuah definisi operasional paling tidak harus

memiliki tiga unsur penting ini yaitu memberikan sebuah arti, menjelaskan

bagaimana cara variabel tersebut diukur dan alat ukur apa yang digunakan serta

menyatakan ukuran apa yang digunakan. Penelitian ini terdapat lima variabel

independent yaitu komisaris independen, komite audit, kepemilikan institusional,

kepemilikan manajerial dan kualitas audit. Penelitian ini menggunakan satu

variabel dependent yaitu financial reporting lag.

SKRIPSI PENGARUH MEKANISME GOOD... BERLYN MEGA APRILIANI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

45

3.3.1 Komisaris Independen

Variabel ini diukur dengan membagi dari jumlah komisaris independen

dengan jumlah anggota dewan komisaris. Menghitung proporsi dari komisaris

Independen menurut Oktrivina and Yumna (2016) yaitu dengan rumus:

.....................(3.1)

3.3.2 Komite Audit

Variabel ini diukur dengan diproksikan dari jumlah komite audit.

Menghitung proporsi dari komite audit menurut Anggriani (2017) yaitu

diproksikan dengan jumlah komite audit.

3.3.3 Kepemilikan Institusional

Variabel ini diukur dengan membagi jumlah saham institusional dengan

jumlah saham yang beredar. Menghitung proporsi kepemilikan institusional

menurut Anggriani (2017) yaitu dengan rumus:

.......................(3.2)

3.3.4 Kepemilikan Manajerial

Variabel ini diukur dengan membagi jumlah saham manajemen dengan

jumlah saham yang beredar. Menghitung proporsi kepemilikan manajerial

menurut Anggriani (2017) yaitu dengan rumus:

..........................(3.3)

SKRIPSI PENGARUH MEKANISME GOOD... BERLYN MEGA APRILIANI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

46

3.3.5 Kualitas Audit

Menurut john (1991) dalam Shalicha (2012) menentukan tinggi atau

rendahnya kualitas auditor dapat dilihat dari ukuran kantor akuntan yang

mengaudit. Informasi yang terdapat laporan keuangan yang dapat

menggambarkan ukuran kualitas audit adalah manajemen laba (Rossieta &

Wibowo, 2009). Variabel ini diukur dengan menggunakan proksi earnings

benchmarks dan disimpulkan dengan variabel dummy. Dalam penelitian Carey

and Simnett (2006), Kualitas audit menggunakan proksi earning benchmark

diukur dengan membagi earnings dengan total assets atau yang sering kita sebut

dengan ROA.

Earnings benchmarks yang digunakan penelitian ini terdapat perbedaan

dengan penelitian yang dilakukan Carey and Simnett (2006). Menurut Rossieta

and Wibowo (2009) dalam penelitian Carey and Simnett (2006) mengukur

earnings benchmarks dengan menggunakan penghitungan 2% dari total aset dan

pengukuran ini disesuaikan dengan kondisi pasar modal yang terdapat di Australia

sehingga untuk diterapkan sesuai kondisi di Indonesia pengukuran ini belum tentu

valid.

Penelitian ini menggunakan Earning benchmarks antara µ - σ dan µ + σ,

dimana µ merupakan rata-rata dari pembagian antara earnings dengan total assets

dan σ merupakan standar deviasinya. Berdasarkan asumsi terhadap kualitas audit

tersebut maka variabel dummy yang digunakan yaitu 1 (satu) apabila kualitas

audit yang tinggi dengan kriteria µ - σ < ROA < µ + σ dan 0 (nol) apabila kualitas

audit yang rendah dengan kriteria nilai ROA > µ + σ atau ROA < µ - σ.

SKRIPSI PENGARUH MEKANISME GOOD... BERLYN MEGA APRILIANI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

47

Kriteria yang digunakan apabila perusahaan memiliki kualitas audit yang

buruk apabila:

1. Ketika nilai ROA > µ + σ, artinya laba perusahaan telah melebihi earnings

benchmarks. Kondisi ini menggambarkan adanya peluang yang diberikan

oleh auditor kepada perusahaan untuk melakukan window dressing. Window

dressing merupakan kondisi laporan keuangan perusahaan yang dipercantik

tampilan protofolionya oleh manajemen sebelum ditampilkan kepada pihak

yang berkepentingan dengan cara meningkatkan laba supaya perusahaan

mendapatkan keuntungan dimasa sekarang.

2. Ketika nilai ROA < µ - σ, artinya rugi perusahaan telah melebihi earnings

benchmarks. Kondisi ini menggambarkan adanya peluang yang diberikan

auditor kepada perusahaan untuk melakukan take a bath. Take a bath

merupakan kondisi laporan keuangan perusahaan yang laba pada periode

berjalan menjadi sangat rendah oleh manajemen dengan cara menjadikan rugi

supaya mendapatkan keuntungan dimasa yang akan datang.

3.3.6 Financial Reporting Lag

Variabel bergantung dari penelitian ini adalah financial reporting lag.

Financial reporting lag adalah periode hari dimulai dari tanggal penyerahan

laporan keuangan ke KAP sampai dengan diterbitkannya laporan keuangan pada

bursa. Menurut Van Hout (2012) perusahaan tentu saja tidak mungkin

menyetorkan laporan keuangannya pada hari yang sama pada akhir periode

pelaporan karena informasi yang digunakan butuh waktu untuk dikumpulkan,

SKRIPSI PENGARUH MEKANISME GOOD... BERLYN MEGA APRILIANI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

48

kemudian diaudit oleh KAP. Selanjutnya laporan keuangan juga perlu untuk

dikaji ulang dan kemudian didistribusikan ke lembaga resmi yang ditunjuk.

Variabel ini diukur menggunakan salah satu kriteria keterlambatan dari Dyer and

McHugh (1975) yaitu kriteria total lag. Total lag adalah periode dari tanggal

laporan keuangan sampai dengan laporan keuangan tersebut dipublikasikan oleh

bursa. Hasil interval lag yang semakin kecil menunjukan bahwa ketepatan waktu

dalam pelaporan keuangan yang dilakukan perusahaan semakin baik (Anggriani,

2017).

3.4 Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan data dari sektor manufaktur yang terdapat

dalam Bursa Efek Indonesia. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah data kuantitatif berupa laporan tahunan sektor manufaktur selama periode

2014-2016. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

sekunder berupa dokumetasi laporan tahunan perusahaan manufaktur yang listing

di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2014-2016 yang didapatkan dari situs

www.idx.co.id dan daftar perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek

Indonesia pada tahun 2014-2016 yang didapatkan dari situs www.sahamok.com.

3.5 Populasi dan Model Penentuan Sampel

Populasi data yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan

yang termasuk dalam listing perusahaan manufaktur dalam Bursa Efek Indonesia

(BEI) pada tahun 2014-2016. Penentuan sampel dalam penelitian ini terdapat

beberapa kriteria yaitu:

SKRIPSI PENGARUH MEKANISME GOOD... BERLYN MEGA APRILIANI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

49

1. Perusahaan yang digunakan sebagai sampel telah terdaftar sebagai

perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia selama periode 2014-2016

berturut-turut.

2. Perusahaan yang menyajikan laporan tahunan berkala dan tidak pernah

mengalami delisting di periode 2014-2016.

3. Laporan keuangan perusahaan menyajikan informasi lengkap yang diperlukan

penelitian ini.

3.6 Prosedur Pengumpulan Data

Prosedur awal yang dilakukan pengumpulan data dalam penelitian ini

yaitu melakukan kajian terhadap penelitian-penelitian sebelumnya yang

membahas topik permasalahan yang sama dan telah dijadikan referensi. Data

tersebut dijadikan dasar dalam menentukan permasalahan dan teori-teori yang

akan digunakan penelitian yang sekarang. Data yang digunakan berupa data

sekunder yang diperoleh dengan mengakses situs www.sahamok.com secara

online untuk memperoleh data mengenai daftar perusahaan manufaktur yang

terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2014-2016 dan situs

www.idx.ac.id secara online untuk memperoleh laporan tahunan dari perusahaan

sektor manufaktur pada tahun 2014-2016.

3.7 Teknik Analisis

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

regresi linier berganda atau multiple regression analysis. Metode regresi linier

berganda akan diolah menggunakan SPSS (statistical program for social science)

SKRIPSI PENGARUH MEKANISME GOOD... BERLYN MEGA APRILIANI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

50

versi 21. Metode regresi linier berganda baru dapat dilakukan apabila model

penelitian ini telah lolos dalam uji asumsi klasik. Lolos dalam uji asumsi klasik

memiliki syarat-syarat tertentu yaitu harus terdistribusi normal, tidak autokorelasi,

tidak heterokedastisitas dan tidak multikolinieritas. Setelah itu diuji hubungan

antar variabel dependen dan independen dengan pengujian hipotesis.

3.7.1 Metode regresi linier berganda

Regresi linier berganda atau multiple regresion analysis merupakan

metode yang digunakan apabila ingin mengetahui bagaimana sebuah variabel

dependen dapat diramalkan melalui sebuah variabel independen secara individual

(Anshori & Iswati, 2009). Metode regresi linier berganda ini dapat digunakan

apabila kedua variabel memiliki hubungan sebab akibat atau hubungan

fungsional. Model regresi berganda dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai

berikut:

........................................(3.4)

Keterangan :

Y = financial reporting lag

a = konstanta

b1 = komisaris independen

b2 = komite audit

b3 = kepemilikan institusional

b4 = kepemilikan manajerial

b5 = kualitas audit

SKRIPSI PENGARUH MEKANISME GOOD... BERLYN MEGA APRILIANI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

51

X1 = koefisien regresi linier komisaris independen

X2 = koefisien regresi linier komite audit

X3 = koefisien regresi linier kepemilikan institusional

X4 = koefisien regresi linier kepemilikan manajerial

X5 = koefisien regresi linier kualitas audit

e = tingkat kesalahan

3.7.2 Uji asumsi klasik

Uji asumsi klasik merupakan syarat utama untuk menghitung regresi

linier berganda atau multiple regresion analysis. Uji asumsi klasik terdiri dari uji

normalitas, uji autokorelasi, uji heterokedastisitas dan uji multikolinieritas.

3.7.2.1 Uji normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam model regresi,

variabel penggangu atau residual terdapat distribusi normal. Dalam pengujian

hipotesis terdapat pengujian F dan pengujian t untuk mengetahui nilai residual

dengan menggunakan distribusi normal. Menurut Janie (2012) apabila hasil dari

penelitian ini tidak normal maka terjadi pelanggaran akan mendapatkan hasil yang

tidak valid apabila jumlah sampel dalam penelitian ini kecil. Terdapat dua cara

untuk mendeteksi residual ini yaitu dengan analisis grafik dan uji kolmogov

smirnov (KS). Nilai dari uji kolmogov smirnov ini dinilai dengan tingkat

signifikan 0,05 atau 5%. Apabila hasil dari uji kolmogov smirnov lebih dari 0,05

dapat dikatakan bahwa uji kolmogof smirnov tidak signifikan sehingga tingkat

residual dari penelitian ini normal dan berlaku sebaliknya.

SKRIPSI PENGARUH MEKANISME GOOD... BERLYN MEGA APRILIANI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

52

3.7.2.2 Uji autokorelasi

Uji autokorelasi dilakukan untuk mengetahui apakah dalam suatu regresi

linier terdapat residual (Janie, 2012). Jika terdapat sebuah korelasi dapat diartikan

terdapat permasalah autokorelasi. Autokorelasi dapat terjadi apabila terdapat

residual dalam sebuah penelitian satu dengan penelitian yang lainnya.

Autokorelasi dalam regresi linier berganda dapat diuji dengan menggunakan uji

Run Test. Suatu model regresi dinyatakan tidak terdapat masalah dalam

autokorelasi adalah apabila nilai dari Asymp. Sig. (2-tailed) > 0,05.

3.7.2.3 Uji heteroskedastisitas

Menurut Janie (2012), Uji heteroskedastisitas adalah pengujian yang

dilakukan apabila terdapat varian yang sama dalam satu penelitian. Cara yang

digunakan untuk mendeteksi sebuah heterokedastisitas adalah dengan dengan uji

glejser. Uji glejser dilakukan dengan meregresikan nilai dari absolute residual

terhadap variabel independen.tingkat signifikan yang digunakan adalah 5% atau

0,05. Apabila nilai signifikan dari uji glejser kurang dari 0,05 dapat diartikan

bahwa terdapat heterokedastisitas dalam data penelitian. Namun apabila nilai

signifikan dari uji glejser lebih dari 0,05 dapat diartikan bahwa tidak terdapat

heterokestisitas dalam data penelitian.

3.7.2.4 Uji multikolinieritas

Uji multikolinieritas adalah pengujian yang dilakukan untuk menguji

apakah suatu dalam suatu regresi dapat ditemukan korelasi yang cukup tinggi atau

SKRIPSI PENGARUH MEKANISME GOOD... BERLYN MEGA APRILIANI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

53

dapat dikatakan sempurna antara variabel-variabel independennya (Janie, 2012).

Cara yang digunakan untuk mendeteksi adanya multikolinieritasan adalah dengan

menggunakan tolarence value dan variance inflation factor (VIF). Korelasi yang

cukup tinggi antara variabel-variabel independen dengan lainnya bila tolarence

value < 0,10 dan variance inlation factor > 10 sehingga dapat diartikan terdapat

multikolinieritas dari penelitian ini dan berlaku sebaliknya.

3.7.3 Analisis deskriptif

Menurut Anshori and Iswati (2009), Analisis deskriptif adalah

penghitungan secara statistik yang bertujuan untuk menganalisis sebuah data

penelitian dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan dari data yang telah

diperoleh selama proses penelitian tanpa ada maksud untuk mengambil sebuah

kesimpulan secara generalisasi. Hasil dari analisis deskriptif ini dapat

digambarkan dalam bentuk tabel, grafik, diagram lingkaran, pictogram dan

penghitungan mean, median dan modus.

3.7.4 Pengujian hipotesis

Pengujian hipotesis digunakan pada penelitian yang menggunakan

sample dalam sebuah populasi (Anshori & Iswati, 2009). Dalam pelakukan

pengujian hipotesis diperlukan pemahaman dalam teori yang digunakan,

penghitungan statistik dan metode pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis yang

digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

SKRIPSI PENGARUH MEKANISME GOOD... BERLYN MEGA APRILIANI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

54

3.7.4.1 Koefisien determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) dapat diartikan sebagai gambaran dari

mengukur sebuah kemampuan model dalam mempengaruhi variabel dependen.

Nilai dari koefisien determinasi adalah 1 (satu) dan 0 (nol). Semakin nilai dari

koefisien determinasi mendekati 0 (nol), maka semakin kecil dan terbatas

kemampuan dari variabel independen dalam memberikan informasi terhadap

variabel dependen. Semakin nilai dari koefien determinasi mendekati 1 (satu),

maka semakin besar kemampuan dari variabel independen untuk menjelaskan

variabel dependen.

3.7.4.2 Uji statistik F

Uji F merupakan pengujian yang digunakan untuk menguji hubungan

regresi secara simultan antara variabel dependent yang bertujuan untuk

mengetahui secara bersama-sama pengaruh dari seluruh variabel independent

terhadap variabel dependent. Tingkat signifikan yang digunakan adalah 0,05 atau

5% dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Jika F statistik < 0,05 atau F hitung > F tabel, maka Ho ditolak, yang berarti

bahwa semua variabel independent berpengaruh signifikan terhadap variabel

dependen.

2. Jika F statistik > 0,05 atau F hitung > F tabel, maka Ho diterima, yang berarti

bahwa semua variabel independent tidak berpengaruh signifikan terhadap

variabel dependent.

SKRIPSI PENGARUH MEKANISME GOOD... BERLYN MEGA APRILIANI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

55

3.7.4.3 Uji t

Uji t merupakan pengujian yang dilakukan untuk menguji koefisien

dependent terhadap koefisien independent untuk mengetahui pengaruh dari

variabel independent terhadap variabel dependent. Tingkat signifikan yang

digunakan adalah 0,05 atau 5% dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Jika p-value > 0,05, maka Ho diterima, yang berarti bahwa variabel yang

diuji tidak memiliki pengaruh terhadap financial reporting lag.

2. Jika p-value < 0,05, maka Ho ditolak, yang berarti bahwa variabel yang diuji

memiliki pengaruh terhadap financial reporting lag.

SKRIPSI PENGARUH MEKANISME GOOD... BERLYN MEGA APRILIANI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Subjek dan Objek Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penerapan

mekanisme good corporate governance dan kualitas audit terhadap financial

reporting lag. Subjek penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2014-2016 dan menerbitkan laporan

keuangan dan menyajikan informasi secara lengkap. Data mengenai perusahaan

manufaktur diakses dari situs resmi Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id). Objek

dari penelitian yang dilakukan yaitu berupa variabel-variabel yang terdiri dari

komisaris independen, komite audit, kepemilikan intitusional, kepemilikan

manajerial dan kualitas audit.

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan

manufaktur dari 2014-2016 sebanyak 134 perusahaan. Berikut ini adalah tabel

prosedur penentuan sampel perusahaan manufaktur yang tertera pada tabel 4.1

Tabel 4.1
Prosedur Penentuan Sampel
Kriteria Sampel Jumlah Perusahaan
Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI dan tidak 134
pernah delisting dari tahun 2014-2016
Perusahaan manufaktur yang tidak menerbitkan laporan (22)
keuangan secara berkala
Perusahaan manufaktur yang tidak menyediakan data (8)
informasi lengkap yang diperlukan penelitian
Jumlah perusahaan sampel penelitian 104
3 tahun periode penelitian 3
Jumlah sampel penelitian 312

56

SKRIPSI PENGARUH MEKANISME GOOD... BERLYN MEGA APRILIANI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

57

Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa jumlah perusahaan

manufaktur yang terdaftar di BEI dan tidak pernah mengalami delisting dari tahun

2014-2016 adalah 134 perusahaan dan data yang data yang digunakan adalah

selama tiga tahun. Perusahaan manufaktur yang tidak menerbitkan laporan

keuangan secara berkala sebanyak 22 perusahaaan, 4 perusahaan diantaranya

tidak menerbitkan laporan keuangan dari tahun 2014-2016. Perusahaan

manufaktur yang tidak menyediakan data informasi lengkap yang diperlukan

penelitian adalah informasi mengenai data yang digunakan peneliti sebagai data

penelitian. Hasil penentuan sampel menggunakan metode purposive sampling

yang dilakukan terhadap perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia dari tahun 2014-2016 adalah sebanyak 312 perusahaan yang digunakan

sebagai sampel penelitian dan daftar perusahaan yang dijadikan sampel disajikan

pada Lampiran 1.

4.2 Deskripsi Hasil Penelitian

Deskripsi hasil penelitian adalah menjabarkan mengenai analisis statistik

deskriptif dan juga uji asumsi klasik pada penelitian ini.

4.2.1 Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif merupakan suatu penjabaran mengenai nilai

minimum, maximum, rata-rata (mean) dan standar deviasi berdasarkan variabel

penelitian baik independen maupun dependen. Variabel independen terdiri dari

good corporate governance yang diproksikan kedalam komisaris independen

(KI), komite audit (KOA), kepemilikan institusional (KINS), kepemilikan

SKRIPSI PENGARUH MEKANISME GOOD... BERLYN MEGA APRILIANI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

58

manajerial (KMNJ) dan variabel dependen yang lain yaitu kualitas audit (KUA),

sedangkan variabel dependen penelitian ini yaitu Financial Reporting Lag (FRL).

Hasil pengujian statistik deskriptif terhadap perusahaan yang menjadi sampel

penelitian dari tahun 2014-2016 disajikan dalam tabel 4.2.

Tabel 4.2
Statistik Deskriptif

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

KI 312 .16670 .75000 .4089391 .10227494


KOA 312 2.00000 5.00000 3.0865385 .41150442

KINS 312 .00000 .98960 .6552061 .24947949


KMNJ 312 .00000 .89440 .0390526 .12381491
KUA 312 .00000 1.00000 .8397436 .36743300

FRL 312 56.00000 364.00000 100.9326923 26.21967466

Valid N (listwise) 312


Sumber: Data Olahan SPSS, 2018

Berdasarkan tabel 4.2, penjabaran analisis statistik deskriptif variabel

good corporate governance proksi yang pertama yaitu komisaris independen (KI)

memiliki nilai minimum 0,1667, nilai maksimum 0,75. Berdasarkan lampiran 2,

nilai minimum dari komisaris independen dimiliki oleh Unggul Indah Cahaya Tbk

(UNIC) dan nilai maximum dimiliki oleh Tempo Scan Pacific Tbk (TSPC) tahun

2014. Rata-rata dari komisaris independen adalah 0,4089391 dengan standar

deviasi 0,10227494. Berdasarkan keputusan direksi PT Bursa Efek Indonesia

nomor: Kep-305/BEJ/07-2004 menyatakan bahwa sebuah perusahaan sekurang-

kurangnya memiliki komisaris independen sebanyak 30% (tiga puluh persen) dari

jumlah dewan komisaris yang ada. Rata-rata dari komisaris independen dalam

penelitian ini telah memenuhi syarat dalam memiliki komisaris independen dalam

sebuah perusahaan yaitu 0,4089391 yang sudah lebih dari 30%. Nilai rata-rata

SKRIPSI PENGARUH MEKANISME GOOD... BERLYN MEGA APRILIANI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

59

0,4089391 lebih besar dibandingkan dengan nilai standar devisasinya 0,10227494

yang artinya bahwa sebaran data (data spread) dalam penelitian baik atau data

bersifat homogen.

Variabel good corporate governance proksi yang kedua yaitu komite audit

(KOA) memiliki nilai minimum 2 dan nilai maksimum 5. Terdapat beberapa

perusahaan yang melaporkan laporan keuangan secara berkala dari tahun 2014-

2016 namun tidak menyajikan informasi jumlah komite audit dalam perusahaan

sehingga harus dihapuskan dari daftar sampel karena dalam keputusan ketua

BAPEPAM nomor: KEP-29/PM/2004 menyatakan bahwa komite audit sekurang-

kurangnya harus terdiri dari satu komisaris independen dan dua anggota yang

berasal dari luar emiten atau perusahaan publik. Perusahaan yang tidak memiliki

komite audit adalah Tri Banyan Tirta Tbk dan Sekar Laut Tbk. Berdasarkan

sampel yang digunakan komite audit perusahaan terdiri dari satu komisaris

independen dan dua anggota dari perusahaan publik, namun masih terdapat

perusahaan yang memiliki jumlah komite audit berjumlah kurang dari tiga orang

yaitu Titan Kimia Nusantara Tbk, Martina Beton Tbk, Kertas Basuki Rachmat

Indonesia Tbk dan Pyridam Farma Tbk. Rata-rata komite audit yaitu 3,0865385

dengan standar defiasi 0,41150442. Nilai rata-rata komite audit 3,0865385 lebih

tinggi dari standar deviasi 0,41150442, hal ini dapat diartikan bahwa data bersifat

homogen atau sebaran data (data spread) baik.

Variabel good corporate governance dengan proksi yang ketiga yaitu

kepemilikan institusional (KINS) dengan nilai minimum 0 yang artinya terdapat

sampel penelitian ni yang tidak memiliki kepemilikan isntitusional. Perusahaan

SKRIPSI PENGARUH MEKANISME GOOD... BERLYN MEGA APRILIANI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

60

yang tidak memiliki kepemilikan isntitusional yaitu Indofarma Tbk tahun 2014

dan 2015, Intan Wijaya International Tbk, Kimia Farma Tbk, Krakatau Steel Tbk,

Sat Nusa Persada Tbk, Semen Baturaja Tbk, Semen Indonesia Tbk, Jaya Pari

Steel Tbk tahun 2016. Nilai maksimumnya adalah 0,98960 yang dimiliki oleh

Bentoel International Investama Tbk. Tahun 2015. Rata- rata dari kepemilikan

isntitusional yaitu 0,6552061 dengan standar deviasi 0,24947949. Nilai rata-rata

0,6552061 lebih tinggi dari nilai standar defiasi 0,24947949 yang artinya bahwa

data menyebar secara baik atau data bersifat homogen.

Variabel good corporate governance dengan proksi yang keempat yaitu

kepemilikan manajerial (KMNJ) dengan nialia minimal 0 yang artinya terdapat

sampel perusahaan yang tidak memiliki kepemilikan manajerial. Perusahaan yang

tidak memiliki saham manajerial diantaranya yaitu polychem Indonesia Tbk,

Argha Karya Prima Industry Tbk, Alaska Industrindo Tbk, Asahimas Flat Glass

Tbk dan Primarindo Asia Infrastructure Tbk. Nilai maksimum dari variabel

kepemilikan manajerial adalah 0,98960 yang dimiliki oleh Beton Jaya Manunggal

Tbk tahun 2016. Rata-rata yang dimiliki adalah 0,0390526 dengan standar

deviasi 0,36743300. Nilai rata-rata 0,0390526 lebih kecil dari nilai standar deviasi

0,367433. Hal ini dapat diartikan bahwa sebaran data (data spread) tidak baik

atau data bersifat heterogen.

Variabel good corporate governnace dengan proksi yang kelima yaitu

kualitas audit (KUA) memiliki nilai minimum 0 dan nilai maksimum 1. Kualitas

audit mendapat nilai 1 (satu) apabila µ - σ < ROA < µ + σ yang artinya kualitas

audit yang tinggi dan 0 (nol) yang artinya kualitas audit yang rendah dengan

SKRIPSI PENGARUH MEKANISME GOOD... BERLYN MEGA APRILIANI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

61

kriteria nilai ROA > µ + σ atau ROA < µ - σ. Rata-rata dari variabel kualitas audit

yaitu 0,8397436 dengan standar deviasi 0,367433. Rata-rata 0,8397436 atau

dibulatkan 1 dapat diartikan bahwa banyak perusahaan dari sampel penelitian

yang telah memiliki kualitas audit yang baik atau manajemen perusahaan tidak

melakukan window dressing dengan meningkatkan laba untuk memperoleh

keuntungan dimasa yang akan datang. Nilai rata-rata variabel kualitas audit

0,8397436 yang lebih besar dari nilai standar deviasi. Hal ini dapat diartikan

bahwa data bersifat homogen atau sebaran data (data spread) adalah baik.

Financial reporting lag (FRL) memiliki nilai minimum 56 dan nilai

maksimum 364. Kesimpulan yang dapat dilihat dari nilai maksimum yang

diperoleh yaitu masih ada perusahaan yang memerlukan waktu cukup lama untuk

menerbitkan laporan keuangan ke BAPEPAM. Rata-rata yang dimiliki yaitu

100,9326923 dengan standar deviasi 26,21967644. Berdasarkan BAPEPAM

Nomor X.K.6, Lampiran Keputusan Ketua Badan Pasar Pengawasan Modal dan

Lembaga Kauangan Nomor: KEP-431/BL/2012 tentang kewajiban penyampaian

laporan tahunan bagi emiten dan perusahaan publik menyatakan bahwa emiten

atau perusahaan publik yang telah terdaftar secara aktif memilki kewajiban untuk

menyampaikan laporan tahunan dan laporan keuangan kepada BAPEPAM paling

lam 4 bulan atau 120 hari setalah tahun buku berakhir. Rata-rata yang dimilik

mencapai 100,9326932 atau 101 hari yang artinya mayoritas dari perusahaan yang

menjadi sampel tidak terlambat dalam menyampaikan laporan keuangan dan

laporan tahunan ke BAPEPAM. Nilai rata-rata variabel financial reporting lag

SKRIPSI PENGARUH MEKANISME GOOD... BERLYN MEGA APRILIANI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

62

100,9326923 lebih tinggi dibandingan dengan nilai standar deviasi 26,21967644

yang artinya bahwa data menyebar secara baik atau data bersifat homogen.

4.2.2 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik merupakan pengujian yang menjadi syarat utama

sebelum analisis regresi berganda. Uji asumsi klasik terdiri atas 4 tahap yaitu uji

normalitas, uji autokorelasi, uji heterokedasitas dan uji multikolenieritas.

4.2.2.1 Uji Normalitas

Penelitian ini melakukan uji normalitas dengan melihat nilai dari Asym.

Sig (2-Tailed) dalam uji kolmogorov-smirnov. Tingkat signifikan yang digunakan

yaitu 5% atau 0,05. Menurut Ghozali (2013) sebuah data penelitian dapat

dikatakan terdistribusi secara normal apabila nilai Asym. Sig (2-Tailed) > 0,05.

Hasil dari uji normalitas menggunakan uji kolmogrov-smirnov disajikan dalam

tabel 4.3.

Tabel 4.3
Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov

Unstandardized
Residual

N 312

a,b
Mean .0000000
Normal Parameters
Std. Deviation 25.95564573
Absolute .202
Most Extreme Differences Positive .202
Negative -.175
Kolmogorov-Smirnov Z 3.568
Asymp. Sig. (2-tailed) .000

a. Test distribution is Normal.

SKRIPSI PENGARUH MEKANISME GOOD... BERLYN MEGA APRILIANI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

63

b. Calculated from data.


Sumber: Data Olahan SPSS, 2018

Berdasarkan tabel 4.3, nilai dari Asym. Sig. (2-tailed) < 0,05 yaitu 0,000.

Kesimpulan yang dapat diambil adalah bahwa data penelitian yang digunakan

tidak terdistribusi secara normal. Data pada penelitian ini akan dilakukan outliner

untuk mendapatkan normalitas data. Data outliner adalah data dalam penelitian

memiliki karakteristik yang berbeda dibandingkan dengan penelitian yang lain

dan akan muncul nilai ekstrim. Cara yang dilakukan untuk mendeteksi data

ouliner adalah dengan menentukan nilai batas terhadap data yang akan di outliner

dengan mengkonversikan data ke dalam z-score. Setalah dilakukan konversi data

sampel ke dalam z-score dari 312 menjadi 293 sampel yang artinya sebanyak 19

data dinyatakan kedalam data ouliner sehingga harus dihapuskan dari data sampel

penelitian. Hasil dari uji normalitas menggunakan uji kolmogrov-smirnov dengan

data yang telah dilakukan outliner disajikan pada tabel 4.4.

Tabel 4.4
Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized
Residual

N 293

a,b
Mean .0000000
Normal Parameters
Std. Deviation 12.46349059
Absolute .077
Most Extreme Differences Positive .077
Negative -.067
Kolmogorov-Smirnov Z 1.311
Asymp. Sig. (2-tailed) .064

a. Test distribution is Normal.


b. Calculated from data.
Sumber: Data Olahan SPSS, 2018

SKRIPSI PENGARUH MEKANISME GOOD... BERLYN MEGA APRILIANI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

64

Gambar 4.1 Hasil Uji Grafik P-Plot

Sumber: Data Olahan SPSS, 2018

Berdasarkan tabel 4.4, nilai Asym. Sig (2-tailed) > 0,05 yaitu 0,064 dan

berdasarkan grafik normal plot yang disajikan pada gambar 4.1 data sampel

penelitian telah menyebar dan mengikuti disekitar garis diagonal serta membentuk

sebuah lonceng. Kesimpulan yang dapat diambil dari uji normalitas yang telah

dilakukan adalah data yang digunakan telah terdistribusi secara normal.

4.2.2.2 Uji Autokorelasi

Penelitian ini melakukan uji autokorelasi dengan menggunakan runs test.

Uji autokorelasi ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat penyimpangan

asumsi kalsik autokorelasi yang akan terjadi antar residual padapengamatan lain

SKRIPSI PENGARUH MEKANISME GOOD... BERLYN MEGA APRILIANI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

65

dalam model regresi. Penelitian ini dapat dikatakan bebas dari gelaja autokorelasi

apabila nilai dari Asymp. Sig. (2-tailed) > 0,05. Hasil dari uji autokorelasi

penelitian ini disajikan dalam tabel 4.5.

Tabel 4.5
Hasil Uji Runs Test
Runs Test

Unstandardized
Residual
a
Test Value -.10556
Cases < Test Value 146
Cases >= Test Value 147
Total Cases 293
Number of Runs 149
Z .176
Asymp. Sig. (2-tailed) .860

a. Median
Sumber: Data Olahan SPSS, 2018

Berdasarkan tabel 4.5, nilai dari Asymp. Sig. (2-tailed) dalam uji

autokorelasi penelitian ini adalah 0,860. Batas minimum dari nilai Asymp. Sig.

(2-tailed) untuk terbebas dari gelaja autokorelasi adalah 0,05. Kesimpulan yang

dapat diambil dari uji autokorelasi dalam penelitian ini adalah model regresi

dalam penelitian ini tidak terdapat gelaja autokorelasi.

4.2.2.3 Uji Heteroskedastisitas

Penelitian ini melakukan uji heterokedastisitas menggunakan uji glejser.

Penghitungan ini untuk mengetahui adanya indikasi ketidak samaan antar varian

karena penelitian yang baik adalah penelitian yang memiliki kesamaan antar

SKRIPSI PENGARUH MEKANISME GOOD... BERLYN MEGA APRILIANI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

66

varian (Ghozali, 2013). Tingkat signifikan yang digunakan adalah 5% atau 0,05.

Sebuah penelitian dikatakan bebas dari heterokedasitas apabila nilai signifikan

dari hasil uji heterokedastisitas lebih besar dari tingkat signifikan yaitu 0,05. Hasil

uji heterokedasitas dalam penelitian ini akan disajikan dalam tabel 4.6.

Tabel 4.6
Hasil Uji Heterokedastisitas
a
Coefficients

Model Unstandardized Standardize t Sig. Collinearity


Coefficients d Statistics
Coefficients

B Std. Error Beta Tolerance VIF

(Constant) 6.112 6.475 .944 .346

KI -1.606 4.794 -.020 -.335 .738 .956 1.046

KOA 2.405 1.787 .080 1.346 .179 .952 1.051


1
KINS -3.425 2.117 -.108 -1.618 .107 .765 1.307

KMNJ -7.922 4.130 -.126 -1.918 .056 .781 1.280

KUA -.712 1.279 -.033 -.556 .579 .969 1.032

a. Dependent Variable: ABS_RES1


Sumber: Data Olahan SPSS, 2018

Berdasarkan tabel 4.6, hasil uji heteroskedastisitas diketahui nilai

signifikan semua variabel lebih besar dari tingkat signifikan 0,05. Kesimpulan

dari uji heterokedastisitas penelitian ini adalah model regresi tidak terkena

heterokedastisitas.

4.2.2.4 Uji Multikolenieritas

Penelitian ini melakukan uji multikolenieritas menggunakan tolerance

value dan variance inflation factor (VIF). Kedua perhitungan ini digunakan untuk

mengetahui variabel independen manakah yang memiliki korelasi dengan variabel

SKRIPSI PENGARUH MEKANISME GOOD... BERLYN MEGA APRILIANI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

67

independen yang lainnya. Nilai yang digunakan untuk menggambarkan korelasi

antar variabel adalah apabila tolerance value < 0,10 dan variance inflation factor

(VIF) > 10. Ringkasan dari uji multikolenieritas dalam penelitian ini disajikan

dalam tabel 4.7.

Tabel 4.7
HasilUji Multikolenieritas
a
Coefficients

Model Unstandardized Standardized t Sig. Collinearity


Coefficients Coefficients Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

(Constant) 104.929 10.291 10.197 .000

KI 7.456 7.619 .057 .979 .329 .956 1.046

KOA -5.767 2.840 -.119 -2.031 .043 .952 1.051


1
KINS 8.915 3.365 .173 2.649 .009 .765 1.307

KMNJ 16.513 6.563 .163 2.516 .012 .781 1.280

KUA 1.046 2.033 .030 .514 .607 .969 1.032

a. Dependent Variable: FRL


Sumber: Data Olahan SPSS, 2018

Berdasarkan tabel 4.7, hasil perhitungan dari tolerance value semua

variabel independen yaitu komisaris independen (KI), komite audit (KOA),

kepemilikan institusional (KINS), kepemilikan manajerial (KMNJ) dan kualitas

audit (KUA) tidak ada yang memiliki tolerance value < 0,10 dan variance

infaltion fator (VIF) > 10. Kesimpulan atas uji multikolinieritas terhadap

penelitian ini adalah model regresi yang akan digunakan dalam penelitian ini tidak

terjadi gejala multikolinieritasan.

SKRIPSI PENGARUH MEKANISME GOOD... BERLYN MEGA APRILIANI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

68

4.3 Analisis Model dan Pengujian Hipotesis

Analisis model dalam penelitian ini menggunakan regresi linier berganda

dan pengujian hipotesis yang dilakukan dengan 3 pengujian yaitu uji koefisien

determinasi (R2), uji F dan uji t.

4.3.1 Analisis model

Analisis model menggunakan regresi linier berganda digunakan untuk

mengetahui seberapa besar variabel independen tdapat mempengaruhi variabel

dependen. Hasil dari analisis regresi linier berganda yaitu berupa koefisien yang

diperoleh dari melakukan prediksi terhadap variabel dependen dengan sebuah

persamaan yang akan digunakan untuk semua variabel independen. Penelitian ini

menggunakan financial reporting lag (FRL) sebagai variabel dependen dan good

corporate governance yang diproksikan kedalam komisaris independen (KI),

komite audit (KOA), kepemilikan institusional (KINS), kepemilikan manajerial

(KMNJ) dan variabel independen selain good corporate governance terdapat

kuliatas audit (KUA). Model regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah

diformulasikan sebagai berikut:

.........................................(4.1)

Selanjutnya, formula diatas akan dilengkapi dengan angka dari hasil uji

regresi yang dilakukan dengan mengganti koefisien a dan b dengan angka yang

telah diperoleh dari hasil analisis. Hasil analisis dari regresi linier berganda

penelitian ini disajikan dalam tabel 4.8.

SKRIPSI PENGARUH MEKANISME GOOD... BERLYN MEGA APRILIANI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

69

Tabel 4.8
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
a
Coefficients

Model Unstandardized Coefficients Standardized T Sig.


Coefficients

B Std. Error Beta

(Constant) 104.929 10.291 10.197 .000

KI 7.456 7.619 .057 .979 .329

KOA -5.767 2.840 -.119 -2.031 .043


1
KINS 8.915 3.365 .173 2.649 .009

KMNJ 16.513 6.563 .163 2.516 .012

KUA 1.046 2.033 .030 .514 .607

a. Dependent Variable: FRL


Sumber: Data Olahan SPSS, 2018

Berdasarakan tabel 4.8, koefisien regresi dalam penelitian ini bervariasi

yaitu positif dan negatif. Koefisien regresi positif dapat diartikan bahwa terdapat

perubahan yang searah antara variabel independen dengan variabel dependen,

sedangkan koefisien regresi negatif dapat diartikan bahwa terdapat perubahan

yang tidak serah antara variabel independen dengan variabel dependen. Berikut ini

adalah interpretasi dari koefisien regresi berdasarkan hasil analitis regresi tabel

4.8:

1. Konstanta dari persamaan regresi linier berganda menunjukan nilai 104,929.

Nilai tersebut dapat diartikan apabila semua variabel bernilai 0 (nol) atau

konstan maka financial reporting lag akan meningkat sebesar 104,929.

2. Komisaris independen memiliki koefisien regresi sebesar 7,456. Arti dari

koefisien tersebut adalah apabila komisaris independen naik satu satuan maka

variabel financial repororting lag akan naik satu satuan yaitu sebesar 7,456

SKRIPSI PENGARUH MEKANISME GOOD... BERLYN MEGA APRILIANI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

70

dan begitu pula sebaliknya tetapi dengan asumsi bahwa variabel yang lainnya

tetap.

3. Variabel komite audit memiliki koefisien regresi sebesar -5,767. Arti dari

koefisien tersebut adalah apabila komite audit naik satu satuan maka variabel

financial reporting lag akan turun satu satuan sebesar 5,767 dan begitu pula

sebaliknya tetapi dengan asumsi bahwa variabel yan lainnya tetap.

4. Kepemilikan intitusional memiliki koefisien regresi sebesar 8,915. Arti dari

koefisien tersebut adalah apabila kepemilikan institusional naik satu satuan

maka variabel financial reporting lag akan naik satu satuan sebesar 8,915 dan

berigu pula apabila terjadi hal yang sebaliknya tetapi dengan asumsi bahwa

variabel yang lainnya konstan.

5. Variabel kepemilikan manajerial memilik nilai koefisien regresi sebesar

16,513. Arti dari koefisien regresi dari kepemilikan manajerial yaitu apabila

variabel kepemilikan manajerial naik satu tingkat maka variabel financial

reporting lag akan naik satu tingkat pula tetapi dengan syarat bahwa variabel

yang lain konstan.

6. Kualitas audit memiliki niali koefisien regresi sebesar 1,046 yang artinya

apabila variabel komite audit naik satu tingkat maka variabel financial

reporting lag akan naik satu tingkat jug tetapi dengan syarat bahwa variabel

yang lain memiliki nilai yang tetap.

Dari hasil analisisi regresi linier berganda pada tabel 4.7 dapat disusun

persamaan regresi sebagai berikut:

SKRIPSI PENGARUH MEKANISME GOOD... BERLYN MEGA APRILIANI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

71

4.3.2 Pengujian hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan apabila sebuah penelitian menggunakan

sampel dalam sebuah populasi.

4.3.2.1 Koefisien Determinasi (R2)

Semakin kecil nilai koefisien determinasi (R2) semakin terbatas

kemampuan yang dimiliki variabel independen dalam menejelaskan variabel

dependen. Hasil uji koefisien determinasi terdapat nilai adjusted R2, apabila nilai

adjusted R2 mendekati nilai 1 (satu) maka hal ini menggambarkan bahwa variabel

independen menyediakan hampir seluruh informasi yang dibutuhkan untuk

menggambarkan variabel dependennya, sedangkan apabila nilai dari adjusted R2

adalahnegatif maka dianggap bernilai 0 (nol). Hasil uji koefisien determinasi

dalam penelitian ini disajikan dalam tabel 4.9.

Tabel 4.9
Hasil Uji Koefisien Determinasi
b
Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

a
1 .244 .059 .043 12.57159

a. Predictors: (Constant), KUA, KOA, KMNJ, KI, KINS


b. Dependent Variable: FRL
Sumber: Data Olahan SPSS, 2018

Berdasarkan tabel 4.9, nilai adjusted R2 dalam penelitian ini bernilai

0,043. Hal ini dapat diartikan bahwa kemampuan variabel independen dalam

menjelaskan varians variabel dependen sangat terbatas yaitu sebesar 4,3% yang

mana masih terdapat 95,7% varians variabel dependen yang tidak pada dijelaskan

SKRIPSI PENGARUH MEKANISME GOOD... BERLYN MEGA APRILIANI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

72

dalam penelitian ini yang dibebabkan oleh beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi penelitian ini tetapi tidak diteliti dalam penelitian ini. Menurut

Savitri (2010) faktor-faktor lain yang diduga dapat mempengaruhi financial

reporting lag yaitu kualitas sistem pengendalian internal, opini audit, peranan

audit internal perusahaan dan kepemilikan terkonsentrasi.

4.3.2.2 Uji Statistik F

Uji statistik F atau uji kelayakan model dilakukan untuk menguji model

regresi secara simultan terhadap variabel dependen untuk menguji apakah seluruh

variabel independen dapat mempengaruhi variabel dependen. Uji statistik F dalam

penelitian ini diuji menggunakan ANOVA. Nilai uji statistik F menggunakan

tingkat signifikan 5% atau 0,05. Apabila hasil dari F statitik < 0,05 dapat

diartikan bahwa fariabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen.

Hasil uji kelayakan model atau uji statitistik F disajikan pada tabel 4.10.

Tabel 4.10
Hasil Uji Statistik F
a
ANOVA

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.


b
Regression 2867.184 5 573.437 3.628 .003

1 Residual 45358.870 287 158.045

Total 48226.055 292

a. Dependent Variable: FRL


b. Predictors: (Constant), KUA, KOA, KMNJ, KI, KINS
Sumber: Data Olahan SPSS, 2018

Berdasarkan tabel 4.10, nilai F test pada uji ANOVA didapatkan F hitung

3,628 dengan tingkat signifikan 0,003. Tingkat signifikan dari hasil uji ANOVA

menunjukkan 0,003 atau kurang dari 0,05. Kesimpulan yang dapat diambil dari uji

SKRIPSI PENGARUH MEKANISME GOOD... BERLYN MEGA APRILIANI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

73

statitik F pada penelitian ini bahwa model regresi pada penelitian ini dapat

digunakan untuk memprediksi financial reporting lag (FRL) atau dapat dikatakan

juga dahwa seluruh variabel independen yaitu komisaris independen (KI), komite

audit (KOA), kepemilikan institusional (KINS), kepemilikan manajerial (KMNJ)

dan kuliatas audit (KUA) berpengaruh bersama-sama terhadap variabel depeden

yaitu financial reporting lag (FRL).

4.3.2.3 Uji t

Uji t dilakukan untuk menguji pengaruh variabel independen terhadap

variabel dependen berdasarkan koefisien-koefisien masing-masing variabel secara

individu. Tingkat signifikan yang digunakan adalag 5% atau 0,05. Apabila nilai

dari signifikan t < 0,05 maka variabel independen secara individu berpengaruh

terhadap variabel dependen dan apabila nialai dari signifikan t > 0,05 maka

variabel independen secara individu tidak berpengaruh terhadap variabel

dependen. Hasil dari uji t dalam penelitian ini disajikan dalam tabel 4.11.

Tabel 4.11
Hasil Uji t
a
Coefficients

Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.


Coefficients

B Std. Error Beta

(Constant) 104.929 10.291 10.197 .000

KI 7.456 7.619 .057 .979 .329

KOA -5.767 2.840 -.119 -2.031 .043


1
KINS 8.915 3.365 .173 2.649 .009

KMNJ 16.513 6.563 .163 2.516 .012

KUA 1.046 2.033 .030 .514 .607

SKRIPSI PENGARUH MEKANISME GOOD... BERLYN MEGA APRILIANI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

74

a. Dependent Variable: FRL


Sumber: Data Olahan SPSS, 2018

Berdasarkan tabel 4.11, diketahui bahwa variabel komite audit (KOA),

kepemilikan institusional (KINS) dan kepemilikan manajerial (KMNJ) memiliki

tingkat signifikan < 0,05 dan t-hitung > t-tabel yaitu 1,9682 yang artinya bahwa

variabel komite audit (KOA), kepemilikan institusional (KINS) dan kepemilikan

manajerial (KMNJ) berpengaruh signifikan terhadap financial reporting lag

(FRL). Sedangkan variabel komisaris independen (KI) dan kualitas audit (KUA)

memiliki tingkat signifikan > 0,05 dan t-hitung < t-tabel yaitu 1,9682 yang artinya

bahwa variabel komisaris independen (KI) dan kualitas audit (KUA) tidak

berpengaruh signifikan terhadap financial reporting lag (FRL).

4.4 Pembahasan

Sub bab pembahasan membahas mengenai hasil uji yang telah dilakukan

dikaitkan dengan hipotesis yang telah dirumuskan pada bab 2.

4.4.1 Pengaruh komisaris indepeden terhadap financial reporting lag

Komisari independen merupakan bagian dari dewan komisaris yang tidak

berasal dari pihak afiliasi atau tidak ada hubungan dengan pemegang saham

pengendali, dewan komisaris lain maupun perusahaan itu sendiri. Rachmasari

(2018) menyatakan bahwa tugas dan bentuk pengawasan oleh komisaris

independen yaitu pengawasan implementasi work plan dan budget perusahaan,

serta memastikan kepatuhan direksi dan manajemen terhadap prosedur internal

dan peraturan-peraturan yang berlaku, dapat mengurangi risiko keagenan.

SKRIPSI PENGARUH MEKANISME GOOD... BERLYN MEGA APRILIANI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

75

Semakin tinggi presentase komisaris independen, semakin efektif pengawasan

yang dilakukan sehingga resiko keagenan yang mungkin timbul semakin kecil.

Kecilnya risiko keagenan membuat manajemen fokus pada usaha meningkatkan

kinerja perusahaan sehingga kepentingan stakeholder terjamin. Pengawasan yang

berjalan dengan efektif diharapkan perusahaan akan memiliki waktu yang lebih

singkat dalam memenuhi kewajibannya untuk melaporkan lapran keuangan

tahunannya ke BAPEPAM. Hasil dari uji t tingkat signifikan variabel komisaris

independen lebih dari 0,05 yaitu 0,329 yang artinya bahwa komisaris independen

tidak berpengaruh signifikan terhadap financial reporting lag. Hal ini dapat

diartikan bahwa banyak atau sedikitnya jumlah komisrais independen tidak

berpengaruh terhadap financial reporting lag.

Menurut Anggriani (2017) dan Anggiani (2011), keadaan ini dapat

terjadi karena komisaris independen tidak melaksanakan fungsinya dengan

maksimal untuk melaksanakan fungsinya dalam good corporate governance

dalam menjamin perusahaan untuk lebih patuh terhadap peraturan yang berlaku

dan membantu perusahaan memenuhi kewajibanya menerbitkan laporan keuangan

auditan dengan tepat waktu. Selain itu juga komisaris independen yang dimiliki

perusahaan hanya untuk memenuhi peraturan yang telah dibuat BAPEPAM

bahwa sebuah perusahaan harus memiliki komisaris independen sekurang-

kurangnya 3 (tiga) orang dan kedudukan komisaris independen dimiliki sebuah

perusahaan bukan untuk membantu pihak pemegang saham untuk mengawasi

kegiatan manajemen perusahaan.

SKRIPSI PENGARUH MEKANISME GOOD... BERLYN MEGA APRILIANI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

76

Hasil penelitian ini mendukung penelitian Anggriani (2017) dan

Anggiani (2011) yang menyatakan bahwa komisaris independen tidak

berpengaruh terhadap financial reporting lag. Namun hasil penelitian ini

bertentangan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Pramana and Ramantha

(2015), Savitri (2010) dan Joened and Damayanthi (2016) yang menyatakan

bahwa komisaris independen berpengaruh terhadap financial reporting lag.

4.4.2 Pengaruh komite audit terhadap financial reporting lag

Komite audit merupakan kepanjangan tangan dari dewan komisaris.

Yaputro and Rudiawarni (2012) menyatakan bahwa komite audit juga memiliki

peran yang penting dalam membantu perusahaan untuk berjalan dengan lebih

efektif dan efisien. Pengawasan yang ketat oleh komite audit juga mengurangi

adanya konflik dalam perusahaan. Minimnya konflik dalam perusahaan hal ini

juga akan berdampak terhadap menurunnya risiko keagenan dalam perusahaan.

Apabila fungsi komite audit dalam perusahaan dalam perusahaan berjalan dengan

semestinya maka dapat diartikan bahwa keterlambatan dalam pelaporan keuangan

juga dapat dihindari. Hasil uji t yang telah dilakukan menunjukkan tingkat

signifikan kurang dari 0,05 yaitu 0,043. Hal tersebut dapat diartikan bahwa komite

audit berpengaruh signifikan terhadap financial reporting lag. Secara teori jumlah

komite audit mempengaruhi panjang atau pendeknya financial reporting lag.

Berdasarkan hasil t-hitung variabel komite audit -2,031 yang artinya jumlah

komite audit berpengaruh negatif terhadap financial reporting lag.

SKRIPSI PENGARUH MEKANISME GOOD... BERLYN MEGA APRILIANI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

77

Menurut Joened and Damayanthi (2016) berdasarkan fernomena yang

terjadi bahwa banyak perusahaan yang menyampaikan lapoan keuangannya ke

BAPEPAM mendekati batas waktu terakhir pelaporan. Menurut Yaputro and

Rudiawarni (2012) komite audit yang independen dapat meningkatkan internal

control dan proses pengawasan dari laporan keuangan perusahaan. Hal ini

menyebabkan kerja yang dilakukan auditor akan berkurang karena internal

control perusahaan dapat diandalkan sehingga memperkecil kemungkinan

adanya financial reporting lag. Apabila fungsi komite audit berjalan dengan

efektif maka hal tersebut dapat ditanggulangi. Ketepatan dalam penyelewaian

pembuatan laporan keuangan tidak hanya menghindari perusahaan terkena sanksi

dari keterlambatan pelaporan ke BAPEPAM namun laporan keuangan yang tepat

waktu dapat membantu manajemen dalam mengambil keputusan yang tepat.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian Savitri (2010) dan Yaputro and

Rudiawarni (2012) yang menyatakan bahwa komiet audit berpengaruh signifikan

terhadap financial reporting lag. Namun hasil penelitian ini bertentangan dengan

hasil penelitian yang dilakukan Pramana and Ramantha (2015), Anggiani (2011)

dan Toding (2013) yang menyatakan bahwa komite audit berpengaruh terhadap

financial reporting lag.

4.4.3 Pengaruh kepemilikan institusional terhadap financial reporting lag

Kepemilikan intitusional merupakan porsi kepemilikan yang dimiliki

oleh lembaga non bank seperti perusahaan investasi, perusahaan asuransi,

perusahaan reksadana, perusahaan leasing, dan lain sebagainya. Kepemilikan

SKRIPSI PENGARUH MEKANISME GOOD... BERLYN MEGA APRILIANI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

78

institusional merupakan kepemilikan yang erat hubungannya dengan teori

keagenan yang berfungsi untuk meminimalisir terjadinya konflik dalam

perusahaan (Jensen & Meckling, 1976). Dengan adanya pengawasan terhadap

pemborosan manajer maka hal ini dapat mengurangi kos keagenan. Hasil uji t

yang dilakukan pada penelitian ini memiliki tingkat signifikan kurang dari 0,05

yaitu 0,009 yang artinya bahwa kepemilikan isntitusional berpengaruh terhadap

financial reporting lag. Secara teori besar kepemilikan institusional semakin

pengaruh terhadap panjang atau pendeknya financial reporting lag. Hasil dari t-

hitung dari variabel kepemilikan institusional adalah 2,649 yang artinya bahwa

semakin besar kepemilikan isntitusional akan berpengaruh positif terhadap

financial reporting lag.

Menurut Anggiani (2011) fenomena ini terjadi karena semakin banyak

jumlah kepemilikan saham oleh institusional akan membuat semakin banyak

orang yang akan terlibat dalam pengambilan keputusan karena porsi kepemilikan

lebih dari 20% berarti memiliki pengaruh dalam perusahaan. Selain itu pihak

pemilik saham berperan aktif dalam perusahaan yang akan membantu mempantau

setiap keputusan yang akan diambil oleh pihak manajemen. Menurut Permanasari

and Kawedar (2010) pengawasan yang baik dari pihak institusional ini akan dapat

menjamin kemakmuran pemegang saham lainnya, hal ini didorong oleh investasi

yang cukup besar yang telah mereka tanamkan di pasar modal.

Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Kadir (2016) yang

menyatakan bahwa kepemilikan institusional berpengaruh terhadap financial

reporting lag. Namun hasil penelitian ini juga bertentangan dengan hasil

SKRIPSI PENGARUH MEKANISME GOOD... BERLYN MEGA APRILIANI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

79

penelitian yang dilakukan oleh Anggriani (2017), Pramana and Ramantha (2015)

dan Anggiani (2011) yang menyatakan bahwa kepemilikan institusional tidak

berpengaruh terhadap financial reporting lag.

4.4.4 Pengaruh kepemilikan manajerial terhadap financial reporting lag

Kepemilikan manajerial adalah kepemilikan saham perusahaan oleh

pihak direksi dan komisaris. Hasil uji t yang dilakukan pada penelitian ini dapat

dilihat bahwa tingkat signifikan variabel kepemilikan manajemen kurang dari 0,05

yaitu 0,12 yang artinya bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh signifikan

berhadap financial reporting lag. Secara teori semakin banyak jumlah

kepemilikan saham manajerial akan berpengaruh panjang atau pendenknya

financial reporting lag. Hasil t-hitung dari variabel kepemilikan manajerial adalah

2,516 yang artinya bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh positif terhadap

financial reporting lag.

Menurut Jensen and Meckling (1976) kepemilikan manajerial memiliki

fungsi yang sama dengan kepemilikan institusional yaitu dilakukan untuk

mengurangi kos keagenan yang ada dalam perusahaan. Menurut Amanti and

Venusita (2012) kepemilikan manajerial ini juga secara aktif ikut dalam

pengambilan keputusan. Menurut Savitri (2010) pengambilan keputusan akan

berdampak terhadap perusahaan sehingga diperlukan kehati-hatian dalam

mengambil keputusan. Kehati-hatian dalam pengambilan keputusan yang

dilakukan direksi akan membutuhkan waktu yang cukup lama, sehingga

berdambak meningkatkan jumlah hari dari financial reporting lag.

SKRIPSI PENGARUH MEKANISME GOOD... BERLYN MEGA APRILIANI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

80

Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh

Kadir (2016) dan Savitri (2010) yang menyatakan bahwa kepemilikan manajemen

berpengaruh terhadap financial reporting lag. Namun hasil penelitian ini

bertentangan dengan hasil yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan oleh

Anggriani (2017) dan Toding (2013) yang menyatakan bahwa kepemilikan

manajemen tidak berpengaruh signifikan terhadap financial reporting lag.

4.4.5 Pengaruh kualitas audit terhadap financial reporting lag

Menurut john (1991) dalam Shalicha (2012) menentukan tinggi atau

rendahnya kulitas auditor dapat dilihat dari ukuran kantor akuntan yang

mengaudit. Hubungannya dengan teori agensi, manajer sebagai agen yang telah

diberikan wewenang untuk mengelola perusahaan oleh prinsipal akan cenderung

memilih Kantor Akuntan Publik yang berkualitas untuk menilai laporan keuangan

perusahaan karena dinilai lebih efektif dalam mengaudit dan menghasilkan

laporan audit yang sesuai dengan kewajaran laporan keuangan perusahaan.

Kualitas audit dikatakan tinggi apabila memenuhi kriteria µ - σ < ROA < µ + σ,

sedangkan kuliatas audit yang rendah apabila memenuhi kriteria nilai ROA > µ +

σ atau ROA < µ - σ. Ketika nilai ROA > µ + σ, artinya laba perusahaan telah

melebihi earnings benchmarks. Kondisi ini menggambarkan adanya peluang yang

diberikan oleh auditor kepada perusahaan untuk melakukan window dressing.

Sedangkan ketika nilai ROA < µ - σ, artinya rugi perusahaan telah melebihi

earnings benchmarks. Kondisi ini menggambarkan adanya peluang yang

diberikan auditor kepada perusahaan untuk melakukan take a bath. Hasil uji t

SKRIPSI PENGARUH MEKANISME GOOD... BERLYN MEGA APRILIANI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

81

yang dilakukan pada penelitian ini dapat dilihat bahwa tingkat signifikan variabel

kualitas audit lebih dari 0,05 yaitu 0,607 yang artinya bahwa kualitas audit tidak

berpengaruh signifikan terhadap finacial reporting lag.

Menurut Budiyanto and Aditya (2015) keadaan ini dikarenakan kualitas

audit hanya berpengaruh terhadap proses audit saja, sedangkan untuk pelaporan

laporan keuangan seharusnya tetap menjadi tanggungjawab para manajer. Selain

itu menurut Dwiyanti and Ardiyanto (2010) menyatakan bahwa meskipun para

manajer telah memilih auditor yang memiliki kualitas audit yang dinilai efektif

tidak memiliki pengaruh dalam pelaporan keuangan. Hal ini dapat dilihat dari

auditor yang tidak memberikan kesempatan kepada para manajer untuk

melakukan window dressing maupun take a bath tidak ada jaminan dalam

ketepatan waktu pelaporan keuangan.

Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh

Dwiyanti and Ardiyanto (2010) dan Budiyanto and Aditya (2015) yang

menyatkan bahwa kualitas audit tidak berpengaruh signifikan terhadap financial

reporting lag. Namun hasil penelitian ini bertentangan terhadap hasil penelitian

yang dilakukan oleh Savitri (2010) yang menyatakan bahwa kualitas audit

berpengaruh terhadap financial reporting lag.

SKRIPSI PENGARUH MEKANISME GOOD... BERLYN MEGA APRILIANI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

BAB 5

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan penelitian pengaruh

penerapan mekasisme Good Corporate Governance terhadap Financial Reporting

Lag yaitu:

1. Komisaris independen tidak berpengaruh signifikan terhadap financial

reporting lag. Keadaan ini dapat terjadi karena komisaris independen tidak

melaksanakan fungsinya dengan maksimal untuk melaksanakan fungsinya

dan komisaris independen yang dimiliki perusahaan hanya untuk memenuhi

peraturan yang telah dibuat BAPEPAM bahwa sebuah perusahaan harus

memiliki komisaris indenden sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang. Selain itu

juga kedudukan komisaris independen dimiliki sebuah perusahaan bukan

untuk membantu pihak pemegang saham

2. Kualitas audit tidak berpengaruh signifikan terhadap financial reporting lag.

Keadaan ini bisa saja terjadi meskipun audit yang telah dilakukan memenuhi

prosedur audit dan memberikan hasil kualitas audit yang tinggi atau audit

yang dilakukan memberikan hasil kualitas audit yang rendah dampaknya

tidak memberikan bengaruh terhadap panjang atau pendeknya financial

reporting lag.

3. Komite audit, kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional berpengaruh

signifikan terhadap financial reporting lag. Komite audit, kepemilikan

82

SKRIPSI PENGARUH MEKANISME GOOD... BERLYN MEGA APRILIANI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

83

4. manajerial, kepemilikan institusional telah berperan aktif dalam perusahaan

yang akan membantu memantau setiap keputusan yang akan diambil oleh

pihak manajemen. Peran aktif komite audit, kepemilikan manajerial,

kepemilikan institusional dalam perusahaan dapat memberikan pengaruh

dalam pelaporan laporan keuangan yang dapat berpengaruh terhadap

perusahaan.

5.2 Saran

Saran yang dapat diberikan oleh peneliti setelah melakukan penelitian

pengaruh penerapan good corporate governance terhadap financial reporting lag

yaitu:

1. Perusahaan manufaktur harus lebih memperhatikan lagi jumlah komisaris

independen yang dimiliki perusahaan supaya memberikan dampak yang baik

terhadap perusahaan.

2. Perusahaan manufaktur harus lebih memperhatikan ROA perusahaan karena

ROA yang memenuhi kriteria µ - σ < ROA < µ + σ berarti perusahaan

tersebut memiliki kualitas audit yang baik.

SKRIPSI PENGARUH MEKANISME GOOD... BERLYN MEGA APRILIANI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

DAFTAR PUSTAKA

Akerlof, G. A. (1978). The market for “lemons”: Quality uncertainty and the
market mechanism Uncertainty in Economics (pp. 235-251): Elsevier.

Al Daoud, K. A., Ismail, K. N. I. K., & Lode, N. A. 2014. The timeliness of


financial reporting among Jordanian companies: Do company and board
characteristics, and audit opinion matter? Asian Social Science, 10(13),
191.

Amanti, L., & Venusita, L. 2012. Pengaruh Good Corporate Governance


Terhadap Nilai Perusahaan dengan Pengungkapan Corporate Sosial
Responsibility sebagai Variabel Pemoderasi (Studi Kasus Pada Perusahaan
Rokok Yang Terdaftar Di BEI). Jurnal Akuntansi Unesa, 1(1), 1-21.

Anggiani, S. 2011. Pengaruh karakteristik komite audit dan mekanisme good


corporate governance terhadap ketetapan waktu pelaporan keuanganan.

Anggriani, F. 2017. Pengaruh Mekanisme Corporate Governance dan Kinerja


Keuangan terhadap Financial Accounting lag. Jurnal Ilmu dan Riset
Akuntansi, 6(1).

Anshori, M., & Iswati, S. 2009. Metodologi penelitian kuantitatif. Surabaya:


Pusat Penerbitan dan Percetakan UNAIR.

Bédard, J., Chi, M. T., Graham, L. E., et al. 1993. Expertise in auditing;
Discussion. Auditing, 12, 21.

Budiyanti, E. 2016. Penguatan Kembali Industri Manufaktur Indonesia. Majalah


Info Singkat Ekonomi dan Kebijakan Publik, 8(12), 13-16.

Budiyanto, S., & Aditya, E. M. 2015. FAKTOR-FAKTOR YANG


MEMENGARUHI KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN.
Fokus Ekonomi, 10(1).

Carey, P., & Simnett, R. 2006. Audit partner tenure and audit quality. The
accounting review, 81(3), 653-676.

84

SKRIPSI PENGARUH MEKANISME GOOD... BERLYN MEGA APRILIANI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

85

Chen, C. Y., Lin, C. J., & Lin, Y. C. 2008. Audit partner tenure, audit firm tenure,
and discretionary accruals: Does long auditor tenure impair earnings
quality? Contemporary Accounting Research, 25(2), 415-445.

Dang, L. 2004. Assessing actual audit quality.

DeAngelo, L. E. 1981. Auditor size and audit quality. Journal of accounting and
economics, 3(3), 183-199.

Dewi, S. C. 2008. Pengaruh kepemilikan managerial, kepemilikan institusional,


kebijakan hutang, profitabilitas dan ukuran perusahaan terhadap kebijakan
dividen. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, 10(1), 47-58.

Dwiyanti, R., & Ardiyanto, M. D. 2010. Analisis faktor-faktor yang


mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. UNIVERSITAS
DIPONEGORO.

Dyer, J. C., & McHugh, A. J. 1975. The timeliness of the Australian annual
report. Journal of Accounting Research, 204-219.

Eisenhardt, K. M. 1989. Agency theory: An assessment and review. Academy of


management review, 14(1), 57-74.

FCGI. 2001. Peranan Dewan Komisaris dan Komite Audit dalam Pelaksanaan
Corporate Governance (Tata Kelola Perusahaan) (Vol. Jilid II, Edisi 2. ).

Francis, J. R. 2004. What do we know about audit quality? The British accounting
review, 36(4), 345-368.

Ghozali, I. 2013. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program IBM SPSS 21.
Edisi 7, Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. Quarterly Journal of
Economics, 128, 1547-1584.

Indonesia, R. 1995. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1995


tentang Pasar Modal. Jakarta.

Janie, D. N. A. 2012. Statistik Deskriptif & Regresi Linier Berganda dengan


SPSS. Jurnal, April.

SKRIPSI PENGARUH MEKANISME GOOD... BERLYN MEGA APRILIANI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

86

Jensen, M. C., & Meckling, W. H. 1976. Theory of the firm: Managerial behavior,
agency costs and ownership structure. Journal of financial economics,
3(4), 305-360.

Joened, J. A., & Damayanthi, I. G. A. E. 2016. Pengaruh karakteristik dewan


komisaris, opini auditor, profitabilitas, dan reputasi auditor pada timeliness
of financial reporting. E-Jurnal Akuntansi, 423-450.

Kadir, A. 2016. Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Ketepatan Waktu


Pelaporan Keuangan Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di Bursa
Efek Jakarta. Jurnal Manajemen dan Akuntansi, 12(1).

Kaen, F. R. 2003. A blueprint for Corporate Governance: Strategy,


accountability, and the preservation of shareholder value: AMACOM Div
American Mgmt Assn.

Kaihatu, T. S. 2006. Good corporate governance dan penerapannya di Indonesia.


Jurnal Manajemen dan kewirausahaan, 8(1), pp. 1-9.

KNKG. 2006. Pedoman umum good corporate governance Indonesia: Jakarta.

Nugrahanti, Y., & Darsono, D. 2014. Pengaruh Audit Tenure, Spesialisasi Kantor
Akuntan Publik dan Ukuran Perusahaan terhadap Kualitas Audit (Studi
Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Tahun 2010–2012). Fakultas Ekonomika dan Bisnis.

Nuswandari, C. 2009a. Pengaruh Corporate Governance Perception Index


Terhadap Kinerja Perusahaan Pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa
Efek Jakarta. Jurnal Bisnis dan Ekonomi, 16(2).

----------. 2009b. Pengungkapan pelaporan keuangan dalam perspektif signalling


theory. Jurnal Ilmiah Kajian Akuntansi, 1(1).

Oktrivina, A., & Yumna, N. 2016. Pengaruh Good Corporate Governance dan
Auditor Eksternal terhadap Audit Delay (Studi Empiris pada Perusahaan
Industri Perbankan di Bursa Efek Indonesia). EKOBISMAN-JURNAL
EKONOMI BISNIS MANAJEMEN, 1(1).

Permanasari, W. I., & Kawedar, W. 2010. Pengaruh Kepemilikan Manajemen,


Kepemilikan Institusional, dan Corporate Social Responsibility terhadap
Nilai Perusahaan. UNIVERSITAS DIPONEGORO.

SKRIPSI PENGARUH MEKANISME GOOD... BERLYN MEGA APRILIANI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

87

Pramana, A., & Ramantha, W. 2015. Pengaruh Profitabilitas, Umur Perusahaan,


Kepemilikan Institusional, Komisaris Independen, dan Komite Audit pada
Ketepatwaktuan Publikasi Laporan Keuangan Tahunan. E-Jurnal
Akuntansi, 199-213.

Rachmasari, J. I. 2018. Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance


Terhadap Kinerja Perusahaan Pada Perusahaan Pertambangan yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2016. Universitas
Airlangga.

Raharjo, E. 2007. Teori Agensi dan Teori Stewarship dalam Perspektif Akuntansi.
Fokus Ekonomi, 2(1).

Rianti, R. 2014. Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Kepemilikan Institusional Dan


Kepemilikan Manajerial Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan
(Studi pada Perusahaan Manufaktur di BEI Pada Tahun 2009-2011).
Jurnal Akuntansi, 2(1).

Rochmah Ika, S., & Mohd Ghazali, N. A. 2012. Audit committee effectiveness
and timeliness of reporting: Indonesian evidence. Managerial Auditing
Journal, 27(4), 403-424.

Rossieta, H., & Wibowo, A. 2009. Faktor-Faktor Determinasi Kualitas Audit–


Suatu Studi Dengan Pendekatan Earnings Surprise Benchmark.
Universitas Indonesia-Tidak Dipublikasikan.

Savitri, R. 2010. Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Terhadap


Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan: Studi pada Perusahaan
Manufaktur di BEI. Perpustakaan FE UNDIP.

Shalicha, M. 2012. Pengaruh Tenur Audit, Reputasi Kantor Akuntan Publik


(KAP), Dan Komite Audit Terhadap Kualitas Laba (Studi pada
Perusahaan manufaktur yang Terdaftar di Bursa efek Indonesia Periode
Tahun 2008-2010). Fakultas Ekonomika dan Bisnis.

Spence, M. (1978). Job market signaling Uncertainty in Economics (pp. 281-306):


Elsevier.

Surya, I., & Yustiavandana, I. 2006. Penerapan Good Corporate Governance.


Lembaga Kajian Pasar Modal dan Keuangan Fakultas Hukum Universitas
Indonesia, Jakarta.

SKRIPSI PENGARUH MEKANISME GOOD... BERLYN MEGA APRILIANI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

88

Toding, M. 2013. Faktor-faktor yang memengaruhi ketepatwaktuan penyampaian


laporan keuangan. E-Jurnal Akuntansi, 318-333.

Van Hout, J. 2012. What determines the annual reporting lag for listed companies:
country and company characteristics effects.

Watkins, A. L., Hillison, W., & Morecroft, S. E. 2004. Audit quality: A synthesis
of theory and empirical evidence. Journal of accounting literature, 23,
153.

Wirahadi Ahmad, A., & Septriani, Y. 2008. Konflik Keagenan: Tinjauan Teoritis
dan Cara Menguranginya. Jurnal Akuntansi & Manajemen, 3(2), 47-55.

Wiranata, Y. A., & Nugrahanti, Y. W. 2013. Pengaruh Struktur Kepemilikan


Terhadap Profitabilitas Perusahaan Manufaktur di Indonesia. Jurnal
Akuntansi dan Keuangan, 15(1), 15-26.

Yaputro, J. W., & Rudiawarni, F. A. 2012. Hubungan antara Tingkat Efektivitas


Komite Audit dengan Timeliness Laporan Keuangan pada Badan Usaha
Go Public yang Terdaftar di BEI Tahun 2011. Calyptra, 1(1), 1-16.

SKRIPSI PENGARUH MEKANISME GOOD... BERLYN MEGA APRILIANI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

LAMPIRAN

Lampiran 1
Daftar Perusahaan Sampel

No Kode Nama Perusahaan


1 ADMG Polychem Indonesia Tbk
2 AKPI Argha Karya Prima Industry Tbk
3 ALDO Alkindo Naratama Tbk
4 ALKA Alaska Industrindo Tbk
5 ALMI Alumindo Light Metal Industry Tbk
6 AMFG Asahimas Flat Glass Tbk
7 ASII Astra International Tbk
8 AUTO Astra Auto Part Tbk
9 BIMA Primarindo Asia Infrastructure Tbk
10 BRAM Branta Mulia Tbk
11 BRNA Berlina Tbk
12 BRPT Barito Pasific Tbk
13 BTON Beton Jaya Manunggal Tbk
14 BUDI Budi Acid Jaya Tbk
15 CEKA Cahaya Kalbar Tbk
16 CINT Chitose Internasional Tbk
17 CPIN Charoen Pokphand Indonesia Tbk
18 CTBN Citra TurbindoTbk
19 DAJK Dwi Aneka Jaya Kemasindo Tbk
20 DLTA Delta Djakarta Tbk
21 DPNS Duta Pertiwi NusantaraTbk
22 DVLA Darya Varia Laboratoria Tbk
23 EKAD Ekadharma International Tbk
24 ERTX Eratex Djaya Tbk
25 ESTI Ever Shine Textile Industry Tbk
26 FASW Fajar Surya Wisesa Tbk
27 FPNI Titan Kimia Nusantara Tbk
28 GDST Gunawan Dianjaya Steel Tbk
29 GDYR Goodyear Indonesia Tbk
30 GGRM Gudang Garam Tbk
31 HDTX Panasia Indosyntec Tbk
32 HMSP Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk
33 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
34 IGAR Champion Pasific Indonesia Tbk
35 IMAS Indomobil Sukses International Tbk

SKRIPSI PENGARUH MEKANISME GOOD... BERLYN MEGA APRILIANI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

No Kode Nama Perusahaan


36 IMPC Impack Pratama Industri Tbk
37 INAF Indofarma Tbk
38 INAI Indal Aluminium Industry Tbk
39 INCI Intan Wijaya International Tbk
40 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk
41 INDR Indo Rama Synthetic Tbk
42 INDS IndospringTbk
43 INKP Indah Kiat Pulp & paper Tbk
44 INRU Toba Pulp Lestari Tbk
45 INTP Indocement Tunggal Prakasa Tbk
46 IPOL Indopoly Swakarsa Industry Tbk
47 JECC Jembo Cable Company Tbk
48 JKSW Jakarta Kyoei Steel Work LTD Tbk
49 JPFA Japfa Comfeed Indonesia Tbk
50 JPRS Jaya Pari Steel Tbk
51 KAEF Kimia Farma Tbk
52 KBLI KMI Wire and Cable Tbk
53 KBLM Kabelindo Murni Tbk
54 KBRI Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk
55 KIAS Keramik Indonesia Assosiasi Tbk
56 KICI Kedaung Indag Can Tbk
57 KLBF Kalbe Farma Tbk
58 KRAS Krakatau Steel Tbk
59 LION Lion Metal Works Tbk
60 LMPI Langgeng Makmur Industry Tbk
61 LMSH Lionmesh Prima Tbk
62 LPIN Lippo Enterprises Tbk
63 MAIN Malindo Feedmill Tbk
64 MASA Multistrada Arah SaranaTbk
65 MBTO Martina BertoTbk
66 MERK Merck Tbk
67 MLBI Multi Bintang Indonesia Tbk
68 MLIA Mulia Industrindo Tbk
69 MYOR Mayora Indah Tbk
70 NIKL Pelat Timah Nusantara Tbk
71 PBRX Pan Brothers Tbk
72 POLY Polysindo Eka Persada Tbk
73 PSDN Prashida Aneka Niaga Tbk
74 PTSN Sat Nusa Persada Tbk
75 PYFA Pyridam Farma Tbk

SKRIPSI PENGARUH MEKANISME GOOD... BERLYN MEGA APRILIANI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

No Kode Nama Perusahaan


76 RICY Ricky Putra Globalindo Tbk
77 RMBA Bentoel International Investama Tbk
78 ROTI Nippon Indosari Corporindo Tbk
79 SCCO Supreme Cable Manufacturing and Commerce Tbk
80 SIPD Siearad Produce Tbk
81 SKBM Sekar Bumi Tbk
82 SMBR Semen Baturaja Persero Tbk
83 SMCB Holcim Indonesia Tbk
84 SMGR Semen Indonesia Tbk
85 SMSM Selamat Sempurna Tbk
86 SPMA Suparma Tbk
87 SRIL Sri RejekiIsmanTbk
88 SRSN Indo Acitama Tbk
89 SULI Sumalindo Lestari Jaya Tbk
90 TBMS Tembaga Mulia Semanan Tbk
91 TCID Mandom Indonesia Tbk
92 TIRT Tirta Mahakam Resources Tbk
93 TKIM Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk
94 TOTO Surya Toto Indonesia Tbk
95 TPIA Chandra Asri Petrochemical Tbk
96 TRIS Trisula International Tbk
97 TRST Trias SentosaTbk
98 TSPC Tempo Scan Pasific Tbk
99 ULTJ Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk
100 UNIC Unggul Indah Cahaya Tbk
101 UNIT Nusantara Inti Corpora Tbk
102 VOKS Voksel Electric Tbk
103 WIIM Wismilak Inti Makmur Tbk
104 YPAS Yana Prima Hasta PersadaTbk

SKRIPSI PENGARUH MEKANISME GOOD... BERLYN MEGA APRILIANI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Lampiran 2
Hasil Tabulasi Data

No Kode Tahun KI KOA KINS KMNJ KUA FRL


1 ADMG 2014 0,2000 3 0,7507 0,0000 1 86
2 AKPI 2014 0,3333 3 0,6513 0,0000 1 81
3 ALDO 2014 0,3333 3 0,6254 0,1432 1 88
4 ALKA 2014 0,5000 3 0,7421 0,0000 1 92
5 ALMI 2014 0,5000 3 0,8213 0,0160 1 92
6 AMFG 2014 0,2857 4 0,8473 0,0000 1 91
7 ASII 2014 0,3636 4 0,5011 0,0004 1 57
8 AUTO 2014 0,3000 3 0,8000 0,0002 1 56
9 BIMA 2014 0,6667 3 0,8896 0,0000 1 93
10 BRAM 2014 0,3077 3 0,6581 0,2776 1 92
11 BRNA 2014 0,3333 3 0,5142 0,0721 1 93
12 BRPT 2014 0,3333 3 0,6742 0,0160 1 92
13 BTON 2014 0,5000 3 0,8182 0,0958 1 92
14 BUDI 2014 0,3333 3 0,5447 0,0000 1 92
15 CEKA 2014 0,5000 3 0,9201 0,0000 1 93
16 CINT 2014 0,5000 3 0,6965 0,0000 1 99
17 CPIN 2014 0,3333 5 0,5553 0,0000 1 92
18 CTBN 2014 0,3333 3 0,8244 0,0004 1 88
19 DAJK 2014 0,5000 3 0,5898 0,0102 1 92
20 DLTA 2014 0,6667 3 0,5833 0,0000 0 92
21 DPNS 2014 0,3333 3 0,5964 0,0571 1 92
22 DVLA 2014 0,4286 4 0,9300 0,0000 1 91
23 EKAD 2014 0,5000 3 0,7643 0,0000 1 91
24 ERTX 2014 0,5000 3 0,8838 0,0000 1 87
25 ESTI 2014 0,6667 3 0,7258 0,0000 0 92
26 FASW 2014 0,4000 3 0,7474 0,0000 1 78
27 FPNI 2014 0,5000 2 0,9515 0,0000 1 87
28 GDST 2014 0,3333 3 0,9800 0,0001 1 87
29 GDYR 2014 0,3333 3 0,9402 0,0000 1 62
30 GGRM 2014 0,5000 3 0,7555 0,0092 1 92
31 HDTX 2014 0,3333 3 0,8991 0,0238 1 92
32 HMSP 2014 0,5000 3 0,9818 0,0000 0 81
33 ICBP 2014 0,4286 3 0,8053 0,0000 1 81
34 IGAR 2014 0,3333 3 0,8482 0,0000 0 65
35 IMAS 2014 0,3333 3 0,8954 0,0000 1 92

SKRIPSI PENGARUH MEKANISME GOOD... BERLYN MEGA APRILIANI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

No Kode Tahun KI KOA KINS KMNJ KUA FRL


36 IMPC 2014 0,5000 3 0,6737 0,0159 0 91
37 INAF 2014 0,3333 3 0,0000 0,0000 1 71
38 INAI 2014 0,5000 3 0,6727 0,0000 1 92
39 INCI 2014 0,3333 3 0,0000 0,1113 1 93
40 INDF 2014 0,3750 3 0,5007 0,0002 1 84
41 INDR 2014 0,4000 3 0,5918 0,0000 1 91
42 INDS 2014 0,3333 3 0,8811 0,0044 1 92
43 INKP 2014 0,4444 3 0,5272 0,0000 1 88
44 INRU 2014 0,5000 3 0,9529 0,0000 1 91
45 INTP 2014 0,4286 3 0,6403 0,0000 0 80
46 IPOL 2014 0,3333 3 0,6426 0,0000 1 91
47 JECC 2014 0,6667 3 0,9015 0,0000 1 93
48 JKSW 2014 0,5000 3 0,5923 0,0133 1 92
49 JPFA 2014 0,3333 3 0,5762 0,0000 1 58
50 JPRS 2014 0,5000 3 0,6842 0,1553 1 91
51 KAEF 2014 0,4000 4 0,0000 0,0000 1 66
52 KBLI 2014 0,4000 3 0,5838 0,0000 1 91
53 KBLM 2014 0,3333 3 0,7944 0,0000 1 93
54 KBRI 2014 0,3333 3 0,7500 0,0000 1 91
55 KIAS 2014 0,3333 3 0,9824 0,0000 1 92
56 KICI 2014 0,3333 3 0,8306 0,0023 1 87
57 KLBF 2014 0,3333 3 0,5671 0,0000 0 91
58 KRAS 2014 0,3333 4 0,0000 0,0001 1 73
59 LION 2014 0,3333 3 0,5770 0,0025 1 87
60 LMPI 2014 0,5000 3 0,8327 0,0001 1 77
61 LMSH 2014 0,3333 3 0,3222 0,2518 1 88
62 LPIN 2014 0,5000 3 0,4427 0,0000 1 93
63 MAIN 2014 0,6000 5 0,5593 0,0000 1 91
64 MASA 2014 0,4000 3 0,4358 0,1532 1 91
65 MBTO 2014 0,3333 2 0,6775 0,0009 1 91
66 MERK 2014 0,3333 3 0,8665 0,0000 0 73
67 MLBI 2014 0,5000 3 0,8367 0,0000 0 88
68 MLIA 2014 0,4000 3 0,6968 0,0006 1 87
69 MYOR 2014 0,4000 3 0,3304 0,0000 1 93
70 NIKL 2014 0,3333 4 0,8010 0,0003 1 66
71 PBRX 2014 0,3333 3 0,4619 0,0000 1 91
72 POLY 2014 0,3333 3 0,6312 0,0135 0 88
73 PSDN 2014 0,3333 3 0,9101 0,0165 1 92
74 PTSN 2014 0,3333 3 0,0000 0,8750 1 92
75 PYFA 2014 0,3333 4 0,5385 0,2302 1 91

SKRIPSI PENGARUH MEKANISME GOOD... BERLYN MEGA APRILIANI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

No Kode Tahun KI KOA KINS KMNJ KUA FRL


76 RICY 2014 0,3333 3 0,4804 0,0000 1 92
77 RMBA 2014 0,4000 3 0,9896 0,0000 0 92
78 ROTI 2014 0,3333 3 0,7075 0,0000 1 88
79 SCCO 2014 0,3333 3 0,6726 0,0000 1 91
80 SIPD 2014 0,6667 3 0,4145 0,0000 1 151
81 SKBM 2014 0,3333 3 0,8431 0,0312 1 93
82 SMBR 2014 0,6000 3 0,0000 0,0000 0 58
83 SMCB 2014 0,5000 3 0,8064 0,0000 1 70
84 SMGR 2014 0,4286 5 0,0000 0,0000 0 65
85 SMSM 2014 0,3333 3 0,5813 0,0834 0 92
86 SPMA 2014 0,6000 3 0,7421 0,0000 1 91
87 SRIL 2014 0,3333 3 0,6983 0,0000 1 87
88 SRSN 2014 0,3750 3 0,7798 0,1159 1 91
89 SULI 2014 0,3333 3 0,5673 0,0096 1 85
90 TBMS 2014 0,4000 3 0,8623 0,0000 1 92
91 TCID 2014 0,4000 4 0,7377 0,0014 1 79
92 TIRT 2014 0,3333 3 0,7954 0,0000 1 92
93 TKIM 2014 0,4286 3 0,5961 0,0000 1 88
94 TOTO 2014 0,4000 3 0,9621 0,0000 1 92
95 TPIA 2014 0,2857 3 0,9574 0,0006 1 85
96 TRIS 2014 0,3333 3 0,6707 0,0000 1 85
97 TRST 2014 0,5000 3 0,5972 0,0119 1 92
98 TSPC 2014 0,7500 3 0,7752 0,0008 1 92
99 ULTJ 2014 0,3333 3 0,4659 0,1789 1 92
100 UNIC 2014 0,1667 3 0,7901 0,0000 1 91
101 UNIT 2014 0,5000 3 0,5479 0,0000 1 92
102 VOKS 2014 0,4000 3 0,5347 0,0000 1 111
103 WIIM 2014 0,3333 3 0,2248 0,2461 1 88
104 YPAS 2014 0,3333 3 0,8947 0,0035 1 91
105 ADMG 2015 0,4000 3 0,8549 0,0000 1 121
106 AKPI 2015 0,3333 3 0,6513 0,0000 1 110
107 ALDO 2015 0,3333 3 0,6254 0,1432 1 106
108 ALKA 2015 0,5000 3 0,7421 0,0000 1 92
109 ALMI 2015 0,5000 3 0,7648 0,0162 1 96
110 AMFG 2015 0,2857 4 0,8482 0,0000 1 91
111 ASII 2015 0,3636 4 0,5011 0,0004 1 85
112 AUTO 2015 0,3333 3 0,8000 0,0000 1 77
113 BIMA 2015 0,6667 3 0,8896 0,0000 1 119
114 BRAM 2015 0,4000 3 0,6581 0,2776 1 97
115 BRNA 2015 0,3333 3 0,6254 0,0656 1 98

SKRIPSI PENGARUH MEKANISME GOOD... BERLYN MEGA APRILIANI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

No Kode Tahun KI KOA KINS KMNJ KUA FRL


116 BRPT 2015 0,3333 3 0,6860 0,0160 1 97
117 BTON 2015 0,5000 3 0,8182 0,0958 1 124
118 BUDI 2015 0,3333 3 0,5161 0,0000 1 97
119 CEKA 2015 0,5000 3 0,9201 0,0000 1 99
120 CINT 2015 0,5000 3 0,6965 0,0000 1 152
121 CPIN 2015 0,3333 5 0,5553 0,0000 1 92
122 CTBN 2015 0,3333 3 0,8869 0,0004 1 91
123 DAJK 2015 0,5000 3 0,5898 0,0102 0 124
124 DLTA 2015 0,6667 3 0,5833 0,0000 0 93
125 DPNS 2015 0,3333 3 0,5987 0,0571 1 121
126 DVLA 2015 0,3333 3 0,9300 0,0000 1 113
127 EKAD 2015 0,5000 3 0,7643 0,0000 1 91
128 ERTX 2015 0,5000 3 0,9238 0,0000 1 120
129 ESTI 2015 0,6667 3 0,7258 0,0000 0 105
130 FASW 2015 0,4000 3 0,7491 0,0000 1 119
131 FPNI 2015 0,5000 3 0,9515 0,0000 1 118
132 GDST 2015 0,3333 3 0,9800 0,0001 1 124
133 GDYR 2015 0,3333 3 0,9417 0,0000 1 134
134 GGRM 2015 0,5000 3 0,7555 0,0092 1 118
135 HDTX 2015 0,3333 3 0,9104 0,0678 0 110
136 HMSP 2015 0,5000 3 0,9250 0,0000 0 100
137 ICBP 2015 0,3333 3 0,8053 0,0000 1 114
138 IGAR 2015 0,5000 3 0,8482 0,0000 1 85
139 IMAS 2015 0,4286 3 0,7888 0,0000 1 92
140 IMPC 2015 0,5000 3 0,6737 0,0159 1 92
141 INAF 2015 0,3333 3 0,0000 0,0000 1 75
142 INAI 2015 0,5000 3 0,6727 0,0000 1 121
143 INCI 2015 0,3333 3 0,0000 0,1392 1 120
144 INDF 2015 0,3750 3 0,5007 0,0002 1 114
145 INDR 2015 0,4000 3 0,5918 0,0000 1 92
146 INDS 2015 0,3333 3 0,8811 0,0044 1 93
147 INKP 2015 0,4286 3 0,5272 0,0000 1 92
148 INRU 2015 0,5000 3 0,9244 0,0000 1 108
149 INTP 2015 0,4286 3 0,6403 0,0000 0 78
150 IPOL 2015 0,3333 3 0,6426 0,0000 1 92
151 JECC 2015 0,6667 3 0,9015 0,0000 1 92
152 JKSW 2015 0,5000 3 0,5923 0,0133 0 96
153 JPFA 2015 0,5000 3 0,5795 0,0000 1 60
154 JPRS 2015 0,3333 3 0,6842 0,1553 1 92
155 KAEF 2015 0,3333 3 0,0000 0,0000 1 75

SKRIPSI PENGARUH MEKANISME GOOD... BERLYN MEGA APRILIANI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

No Kode Tahun KI KOA KINS KMNJ KUA FRL


156 KBLI 2015 0,4000 3 0,5752 0,0000 1 98
157 KBLM 2015 0,3333 3 0,8254 0,0000 1 121
158 KBRI 2015 0,5000 3 0,7500 0,0000 0 100
159 KIAS 2015 0,3333 3 0,9824 0,0000 0 122
160 KICI 2015 0,3333 3 0,8306 0,0023 0 105
161 KLBF 2015 0,4286 3 0,5669 0,0000 1 124
162 KRAS 2015 0,2000 3 0,0000 0,0001 0 77
163 LION 2015 0,3333 3 0,5771 0,0025 1 92
164 LMPI 2015 0,5000 3 0,8327 0,0001 1 92
165 LMSH 2015 0,3333 3 0,3222 0,2559 1 92
166 LPIN 2015 0,5000 3 0,4902 0,0000 1 364
167 MAIN 2015 0,6000 5 0,5709 0,0000 1 121
168 MASA 2015 0,4000 3 0,4358 0,1532 1 92
169 MBTO 2015 0,3333 2 0,6775 0,0009 1 114
170 MERK 2015 0,3333 3 0,8665 0,0000 0 121
171 MLBI 2015 0,4286 3 0,8178 0,0000 0 85
172 MLIA 2015 0,4000 3 0,7825 0,0006 1 92
173 MYOR 2015 0,4000 3 0,3304 0,0000 1 92
174 NIKL 2015 0,3333 3 0,8010 0,0003 1 113
175 PBRX 2015 0,3333 3 0,5160 0,0000 1 244
176 POLY 2015 0,3333 3 0,6312 0,0135 0 89
177 PSDN 2015 0,3333 3 0,9249 0,0139 0 98
178 PTSN 2015 0,3333 3 0,0000 0,8750 1 111
179 PYFA 2015 0,5000 5 0,5385 0,2302 1 98
180 RICY 2015 0,3333 3 0,4804 0,0000 1 89
181 RMBA 2015 0,6000 3 0,9896 0,0000 0 120
182 ROTI 2015 0,3333 3 0,7076 0,0000 1 92
183 SCCO 2015 0,3333 3 0,7164 0,0000 1 119
184 SIPD 2015 0,3333 3 0,5727 0,0000 0 148
185 SKBM 2015 0,3333 3 0,8049 0,0310 1 93
186 SMBR 2015 0,6000 3 0,0000 0,0000 1 91
187 SMCB 2015 0,4286 3 0,8064 0,0000 1 119
188 SMGR 2015 0,2857 4 0,0000 0,0000 1 119
189 SMSM 2015 0,3333 3 0,5813 0,0800 0 113
190 SPMA 2015 0,6000 3 0,7813 0,0000 1 106
191 SRIL 2015 0,3333 3 0,6427 0,0003 1 100
192 SRSN 2015 0,3750 3 0,7798 0,1159 1 142
193 SULI 2015 0,5000 3 0,6174 0,0096 1 124
194 TBMS 2015 0,4000 3 0,8623 0,0000 1 92
195 TCID 2015 0,5000 4 0,7377 0,0014 0 100

SKRIPSI PENGARUH MEKANISME GOOD... BERLYN MEGA APRILIANI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

No Kode Tahun KI KOA KINS KMNJ KUA FRL


196 TIRT 2015 0,5000 3 0,7954 0,0000 1 97
197 TKIM 2015 0,5000 3 0,5961 0,0000 1 92
198 TOTO 2015 0,4000 3 0,9236 0,0000 1 92
199 TPIA 2015 0,4286 3 0,9578 0,0011 1 112
200 TRIS 2015 0,3333 3 0,0670 0,0000 1 90
201 TRST 2015 0,5000 3 0,5669 0,0285 1 100
202 TSPC 2015 0,5000 3 0,7816 0,0007 1 117
203 ULTJ 2015 0,3333 3 0,4462 0,1790 1 98
204 UNIC 2015 0,1667 3 0,7901 0,0000 1 92
205 UNIT 2015 0,5000 3 0,5479 0,0000 1 89
206 VOKS 2015 0,4000 3 0,5347 0,0000 1 125
207 WIIM 2015 0,3333 3 0,2248 0,2461 1 98
208 YPAS 2015 0,3333 3 0,8947 0,0035 1 111
209 ADMG 2016 0,2500 3 0,8549 0,0000 1 102
210 AKPI 2016 0,3333 3 0,6513 0,0000 1 102
211 ALDO 2016 0,3333 3 0,5841 0,1432 1 102
212 ALKA 2016 0,3333 3 0,9083 0,0000 1 102
213 ALMI 2016 0,5000 3 0,7648 0,0162 1 102
214 AMFG 2016 0,2857 3 0,8482 0,0000 1 102
215 ASII 2016 0,3333 4 0,5011 0,0004 1 102
216 AUTO 2016 0,3750 3 0,8000 0,0000 1 102
217 BIMA 2016 0,6667 3 0,7418 0,0000 0 102
218 BRAM 2016 0,4000 3 0,6581 0,2776 1 102
219 BRNA 2016 0,5000 3 0,6497 0,0508 1 102
220 BRPT 2016 0,3333 3 0,6925 0,0161 1 109
221 BTON 2016 0,5000 3 0,0196 0,8944 1 102
222 BUDI 2016 0,3333 3 0,5340 0,0000 1 102
223 CEKA 2016 0,5000 3 0,9201 0,0076 0 112
224 CINT 2016 0,5000 3 0,6965 0,0000 1 102
225 CPIN 2016 0,5000 5 0,5553 0,0000 1 110
226 CTBN 2016 0,3333 4 0,8869 0,0000 1 102
227 DAJK 2016 0,5000 3 0,5898 0,0102 0 102
228 DLTA 2016 0,6667 3 0,5833 0,0000 0 102
229 DPNS 2016 0,3333 3 0,5987 0,0571 1 102
230 DVLA 2016 0,4286 3 0,9246 0,0000 1 104
231 EKAD 2016 0,5000 3 0,7643 0,0000 1 102
232 ERTX 2016 0,3333 3 0,9538 0,0000 1 102
233 ESTI 2016 0,6667 3 0,6266 0,2423 1 102
234 FASW 2016 0,6000 3 0,8577 0,0845 1 117
235 FPNI 2016 0,5000 3 0,9040 0,0000 1 102

SKRIPSI PENGARUH MEKANISME GOOD... BERLYN MEGA APRILIANI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

No Kode Tahun KI KOA KINS KMNJ KUA FRL


236 GDST 2016 0,3333 3 0,9800 0,0001 1 102
237 GDYR 2016 0,3333 3 0,9209 0,0000 1 102
238 GGRM 2016 0,5000 3 0,7555 0,0067 1 102
239 HDTX 2016 0,3333 3 0,9104 0,0285 0 102
240 HMSP 2016 0,5000 3 0,9250 0,0000 0 102
241 ICBP 2016 0,5000 3 0,8053 0,0000 1 102
242 IGAR 2016 0,3333 3 0,8482 0,0000 0 102
243 IMAS 2016 0,4286 3 0,8966 0,0000 1 102
244 IMPC 2016 0,3333 3 0,6737 0,0165 1 102
245 INAF 2016 0,3333 3 0,0645 0,0000 1 102
246 INAI 2016 0,5000 3 0,6727 0,0000 1 125
247 INCI 2016 0,3333 3 0,0000 0,3358 1 110
248 INDF 2016 0,3750 3 0,5007 0,0002 1 104
249 INDR 2016 0,4000 3 0,5823 0,0000 1 117
250 INDS 2016 0,3333 3 0,8811 0,0044 1 102
251 INKP 2016 0,4286 3 0,5272 0,0000 1 104
252 INRU 2016 0,5000 3 0,9242 0,0000 1 102
253 INTP 2016 0,4286 3 0,5100 0,0000 1 102
254 IPOL 2016 0,3333 3 0,7342 0,0000 1 117
255 JECC 2016 0,6667 3 0,9015 0,0000 1 102
256 JKSW 2016 0,5000 3 0,5923 0,0133 1 102
257 JPFA 2016 0,4000 3 0,6309 0,0000 1 102
258 JPRS 2016 0,3333 3 0,0000 0,8395 1 118
259 KAEF 2016 0,2500 4 0,0000 0,0000 1 168
260 KBLI 2016 0,4000 3 0,5852 0,0000 0 102
261 KBLM 2016 0,3333 3 0,8420 0,0000 1 102
262 KBRI 2016 0,5000 2 0,7500 0,0000 0 306
263 KIAS 2016 0,3333 3 0,9824 0,0000 0 102
264 KICI 2016 0,3333 3 0,8306 0,0045 1 102
265 KLBF 2016 0,4286 3 0,0565 0,0000 0 102
266 KRAS 2016 0,4000 4 0,0000 0,0001 1 102
267 LION 2016 0,3333 3 0,5771 0,0025 1 103
268 LMPI 2016 0,5000 3 0,8327 0,0001 1 102
269 LMSH 2016 0,3333 3 0,3222 0,2369 1 102
270 LPIN 2016 0,3333 3 0,4902 0,0000 0 111
271 MAIN 2016 0,6000 5 0,5724 0,0000 1 102
272 MASA 2016 0,4000 3 0,4092 0,1532 1 103
273 MBTO 2016 0,3333 2 0,6775 0,0008 1 102
274 MERK 2016 0,3333 3 0,8665 0,0000 0 102
275 MLBI 2016 0,4286 3 0,8178 0,0000 0 102

SKRIPSI PENGARUH MEKANISME GOOD... BERLYN MEGA APRILIANI


IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

No Kode Tahun KI KOA KINS KMNJ KUA FRL


276 MLIA 2016 0,4000 3 0,8558 0,0006 1 102
277 MYOR 2016 0,4000 3 0,5907 0,0000 1 102
278 NIKL 2016 0,3333 3 0,9328 0,0001 1 102
279 PBRX 2016 0,3333 3 0,4784 0,0000 1 102
280 POLY 2016 0,3333 3 0,6312 0,0135 1 102
281 PSDN 2016 0,3333 3 0,9249 0,0139 1 125
282 PTSN 2016 0,3333 3 0,0000 0,8750 1 102
283 PYFA 2016 0,5000 2 0,5385 0,2302 1 104
284 RICY 2016 0,3333 3 0,4804 0,0000 1 102
285 RMBA 2016 0,5000 3 0,9248 0,0000 0 104
286 ROTI 2016 0,3333 3 0,6938 0,0000 1 109
287 SCCO 2016 0,3333 3 0,7115 0,0000 1 102
288 SIPD 2016 0,3333 3 0,8422 0,0000 1 102
289 SKBM 2016 0,3333 3 0,8062 0,0323 1 103
290 SMBR 2016 0,6000 3 0,0000 0,0000 1 102
291 SMCB 2016 0,4286 3 0,8064 0,0000 1 102
292 SMGR 2016 0,2857 4 0,0000 0,0000 1 102
293 SMSM 2016 0,3333 3 0,5813 0,0800 0 102
294 SPMA 2016 0,6000 3 0,7565 0,0000 1 117
295 SRIL 2016 0,3333 3 0,5607 0,0003 1 102
296 SRSN 2016 0,3750 3 0,6800 0,2205 1 102
297 SULI 2016 0,5000 3 0,2712 0,2463 1 104
298 TBMS 2016 0,4000 3 0,8623 0,0006 1 102
299 TCID 2016 0,4000 3 0,7377 0,0014 1 102
300 TIRT 2016 0,5000 3 0,7804 0,0000 1 117
301 TKIM 2016 0,5000 3 0,5961 0,0000 1 102
302 TOTO 2016 0,4000 3 0,9236 0,0000 1 105
303 TPIA 2016 0,4286 3 0,9578 0,0011 1 102
304 TRIS 2016 0,3333 3 0,6695 0,0000 1 217
305 TRST 2016 0,5000 3 0,5669 0,0714 1 102
306 TSPC 2016 0,6000 3 0,7842 0,0006 1 102
307 ULTJ 2016 0,3333 3 0,3709 0,1149 0 102
308 UNIC 2016 0,1667 3 0,6890 0,0000 1 104
309 UNIT 2016 0,5000 3 0,5479 0,0000 1 124
310 VOKS 2016 0,2857 3 0,6309 0,0000 1 110
311 WIIM 2016 0,3333 3 0,2762 0,2484 1 118
312 YPAS 2016 0,3333 3 0,8947 0,0035 1 102

SKRIPSI PENGARUH MEKANISME GOOD... BERLYN MEGA APRILIANI

Anda mungkin juga menyukai