Anda di halaman 1dari 114

Universitas Sumatera Utara

Repositori Institusi USU http://repositori.usu.ac.id


Departemen Akuntansi Skripsi Sarjana

2017

Analisis Pengaruh Kepemilikan


Manajerial, Komposisi Komite Audit,
Kualitas Audit, Ukuran Perusahaan dan
Profitabilitas Terhadap Manajemen
Laba Pada Perusahaan Manufaktur
yang Terdaftar di BEI Tahun 2013-2016

Bangun, Wira Verina Br

http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/849
Downloaded from Repositori Institusi USU, Univsersitas Sumatera Utara
SKRIPSI

ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KOMPOSISI


KOMITE AUDIT, KUALITAS AUDIT, UKURAN PERUSAHAAN
DAN PROFITABILITAS TERHADAP MANAJEMEN
LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR
YANG TERDAFTAR DI BEI
TAHUN 2013-2016

OLEH

WIRA VERINA BR BANGUN

130503097

PROGRAM STUDI STRATA 1


DEPARTEMEN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2017

Universitas Sumatera Utara


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
MEDAN

PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK

NAMA : WIRA VERINA BR BANGUN

NIM : 130503097

PROGRAM STUDI : S-1 AKUNTANSI

JUDUL SKRIPSI. .:ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN


MANAJERIAL, KOMPOSISI KOMITE AUDIT,
KUALITAS AUDIT, UKURAN PERUSAHAAN
DAN PROFITABILITAS TERHADAP
MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN
MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI
TAHUN 2013-2016

Tanggal : Ketua Departemen Akuntansi

(Dr. Syafruddin Ginting Sugihen, MAFIS, Ak., CPA)


NIP. 19580222 198203 1 003

Tanggal : Dekan

(Prof.Dr. Ramli, SE., MS)


NIP. 19580602 198803 1 001

Universitas Sumatera Utara


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
MEDAN

PENANGGUNGJAWAB SKRIPSI

NAMA : WIRA VERINA BR BANGUN

NIM : 130503097

PROGRAM STUDI : S-1 AKUNTANSI

JUDUL SKRIPSI : ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN


MANAJERIAL, KOMPOSISI KOMITE AUDIT,
KUALITAS AUDIT, UKURAN PERUSAHAAN
DAN PROFITABILITAS TERHADAP
MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN
MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI
TAHUN 2013-2016

Medan, November 2017

Menyetujui,
Pembimbing

(Dra. Mutia Ismail, MM, Ak)


NIP. 19680501 199502 2 001

Universitas Sumatera Utara


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
MEDAN

Telah diuji pada


Tanggal 11 Oktober 2017

TIM PENGUJI SKRIPSI

Ketua Penguji : Dra. Mutia Ismail, MM, Ak

Penguji : Drs. Chairul Nazwar, M.Si, Ak.

Pembanding : Drs. Hasan Sakti Siregar, M.Si, Ak

Universitas Sumatera Utara


PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan dengan sesungguhnya
bahwa skripsi saya “Analisis Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Komposisi
Komite Audit, Kualitas Audit, Ukuran Perusahaan Dan Profitabilitas
Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar
Di Bei Tahun 2013-2016”adalah benar hasil karya tulis sendiri yang disusun
sebagai tugas akademik guna menyelesaikan beban akademik pada Fakultas
Ekonomi dan Bisinis Universitas Sumatera Utara.

Bagian data tertentu yang saya peroleh dari perusahaan yang diteliti, sudah
mendapat izin karena data yang saya pakai rata-rata dari situs resmi seperti IDX
dan situs resmi perusahaan yang di publikasikan, begitu juga dengan bagian yang
saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapat izin karena mereka
mempublikasikan dan penulis juga menyertakan sumbernya secara jelas sesuai
dengan norma, kaidah dan etika penulisan ilmiah.

Apabila kemudian hari pernyataan ini tidak benar atau ditemukannya


kecurangan, saya bersedia menerima sanksi yang ditetapkan oleh Universitas
Sumatera Utara.

Medan, 11 Oktober 2017


Yang membuat pernyataan,

WIRA VERINA BR BANGUN


NIM : 130503097

Universitas Sumatera Utara


ABSTRAK

ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KOMPOSISI


KOMITE AUDIT, KUALITAS AUDIT, UKURAN PERUSAHAAN
DAN PROFITABILITAS TERHADAP MANAJEMEN LABA
PADA PERUSAHAANMANUFAKTUR
YANG TERDAFTAR DI BEI
TAHUN 2013-2016

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kepemilikan manajerial,


komposisi komite audit, kualitas audit, ukuran perusahaan dan profitabilitas
terhadap manajemen laba. Manajemen laba diukur dengan discretionary accruals
menggunakan Model Jones yang dimodifikasi. Penelitian ini menggunakan data
sekunder dan populasi dari penelitian ini adalah 135 perusahaan pada kategori
manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2016. Sampel yang
digunakan sebanyak 112 perusahaan pada kategori manufaktur dengan periode
tahun 2013-2016 melalui metode purposive sampling. Metode analisis yang
digunakan adalah analisis regresi linier berganda.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan kepemilikan
manajerial, komposisi komite audit, kualitas audit, ukuran perusahaan dan
profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba. Uji parsial,
menunjukan kualitas audit berpengaruh negative signifikan terhadap manajemen
laba dan profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap manajemen laba.
Sedangkan kepemilikan manajerial, komposisi komite audit, dan ukuran
perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba.

Kata Kunci : Kepemilikan manajerial, komposisi komite audit, kualitas


audit, ukuran perusahaan, profitabilitas, manajemen laba

Universitas Sumatera Utara


ABSTRACT

Analysis Of Effect Of Managerial Ownership, Composition Of Audit Commitee,


Audit Quality, Firm Size And Profitability To Earning Management
In Manufacturing Companies Registered In Indonesia
Stock Exchange (IDX) In the Year 2013-2016

The purpose of this research is ttoanalyse the effect of managerial


ownership, composition of audit commitee, audit quality, firm size and
profitability to earning management. Earnings management is measured by
discretionary accruals using modified Jones Models. This research uses
secondary data and population of this research is 135 companies in
manufacturing category listed on Indonesia Stock Exchange for the year 2013-
2016. The sample used is 112 companies in manufacturing category with period
of 2013-2016 through purposive sampling method. The analysis method used is
multiple linear regression analysis.
The result shows that simultaneously managerial ownership, composition
of audit commitee, audit quality, firm size and profitability have no significant
effect on earnings management. Partially, audit quality significant negative effect
on earnings management and profitability have a significant positive effect on
earnings management. While managerial ownership, audit committee
composition, and firm size have no significant effect to earning management.

Keywords: Managerial ownership, composition of audit committee, audit


quality, firm size, profitability, earnings management

Universitas Sumatera Utara


KATA PENGANTAR

Segala pujian, hormat dan syukur kepada Allah yang Maha Kuasa atas

kasih dan karunia-Nya yang telah memampukan penulis untuk menyelesaikan

skripsi ini dengan baik dan pada waktunya. Adapun skripsi ini berjudul : Analisis

Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Komposisi Komite Audit, Kualitas Audit,

Ukuran Perusahaan dan Profitabilitas Terhadap Manajemen Laba Pada

Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2013-2016. Skripsi ini

disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Ekonomi pada Departemen Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas

Sumatera Utara.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis mendapat banyak bimbingan,

bantuan, serta dukungan dan doa dari banyak pihak. Untuk itu dalam kesempatan

ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ramli, S.E., M.S. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Dr. Syafruddin Ginting Sugihen, M.A.F.I.S., Ak., CPA selaku Ketua

Departemen/Program Studi S1 Akuntansi dan Bapak Drs. Syahrul Rambe,

M.M., Ak selaku sekretaris Departemen/Program Studi S1 Akuntansi.

3. Ibu Dra. Mutia Ismail, M.M., Ak selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak

memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis untuk menyelesaikan

skripsi ini. Bapak Drs. Chairul Nazwar, M.Si, Ak selaku Dosen Penguji dan

Bapak Drs. Hasan Sakti Siregar, M.Si, Ak selaku Dosen Pembanding penulis

Universitas Sumatera Utara


yang telah memberikan kritik dan saran kepada penulis untuk menyelesaikan

skripsi ini.

4. Orang tua yang sangat penulis kasihi T. Bangun dan T. Br Ginting, yang tidak

henti-hentinya memberikan cinta dan kasih sayang melalui doa, perhatian,

dukungan, dan pengorbanan kepada penulis. Begitu pula untuk kakak dan adik-

adik penulis terkasih Dian Werdhyati Br Bangun, Egianitha Victoria Br

Bangun dan Hendi Despion Bangun, terimakasih untuk doa dan semangat yang

selalu diberikan.

5. Untuk teman-teman terbaik penulis yang terkasih Yoan Betzy Monica Kaban,

Bellanova Sihombing, Imelda Lena Tobing, Boy Andrio Marbun, Baginta

Ginting, Suprapto Pasaribu, Lisni, Tasya, Feby, GMKI FEB USU, Akuntansi

2013 Grup B dan Aliens Mars IPA 1. Terimakasih untuk segala canda dan

tawa, suka dan duka, untuk partisipasi, doa, semangat dan hiburan baik

sebelum memulai skripsi ini sampai pada skripsi ini selesai.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan karena

keterbatasan kemampuan penulis. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik

dan saran membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata, penulis

berharap agar skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.

Medan, 11 Oktober 2017

Penulis,

Wira Verina Br Bangun


130503097

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR ISI

Halaman

PERNYATAAN ..................................................................................... i
ABSTRAK ............................................................................................. ii
ABSTRACT ............................................................................................ iii
KATA PENGANTAR ........................................................................... iv
DAFTAR ISI .......................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ................................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR ............................................................................. x
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... xi

BABI PENDAHULUAN ............................................................... 1


1.1 Latar Belakang ............................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah ....................................................... 6
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................... 7
1.4 Manfaat Penelitian ......................................................... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................... 10


2.1 Landasan Teori dan Penelitian Terdahulu...................... 10
2.1.1 Manajemen Laba .................................................... 10
2.1.1.1 Teori Keagenan (Agency Theory) .............. 11
2.1.1.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
ManajemenLaba ..................................................... 12
2.1.1.3 Pola-Pola Manajemen Laba ...................... 13
2.1.2 Kepemilikan Manajerial ........................................ 15
2.1.3 Komposisi Komite Audit ...................................... 16
2.1.4 Kualitas Audit ....................................................... 17
2.1.5 Ukuran Perusahaan................................................ 18
2.1.6 Profitabilitas .......................................................... 19
2.2 Tinjauan PenelitianTerdahulu ........................................ 20
2.3 Kerangka Konseptual ..................................................... 28
2.4 Hipotesis Penelitian ........................................................ 31
2.4.1 Pengaruh Kepemilikan Manajerial Terhadap
Manajemen Laba ................................................... 31
2.4.2 Pengaruh Komposisi Komite Audit Terhadap
Manajemen Laba ................................................... 31
2.4.3 Pengaruh Kualitas Audit Terhadap Manajemen
Laba ....................................................................... 32
2.4.4 Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Manajemen
Laba ....................................................................... 33
2.4.5 Pengaruh Profitabilitas Terhadap Manajemen Laba 33

Universitas Sumatera Utara


BAB III METODOLOGI PENELITIAN ....................................... 35
3.1 Jenis Penelitian ............................................................... 35
3.2 Tempat danWaktuPenelitian .......................................... 35
3.3 Batasan Operasional ....................................................... 35
3.4 Definisi OperasionalVariabel ......................................... 36
3.4.1 Variabel Dependen ................................................ 36
3.4.2 Variabel Independen .............................................. 37
3.4.3 Definisi Operasional ............................................... 40
3.5 Populasi dan Sampel Penelitian ..................................... 42
3.6 Jenis Data dan Sumber Data .......................................... 47
3.7 Metode Pengumpulan Data ............................................ 47
3.8 Teknik Analisis Data ...................................................... 48
3.8.1 Analisis Statistik Deskriptif.................................... 48
3.8.2 Uji Asumsi Klasik ................................................. 48
3.8.2.1 Uji Normalitas ........................................... 48
3.8.2.2 Uji Multikolinearitas .................................. 49
3.8.2.3 Uji Heteroskedastisitas............................... 50
3.8.2.4 Uji Autokorelasi ........................................ 50
3.8.3 Analisis Regresi Linier Berganda ........................... 51
3.8.4 Uji Hipotesis .......................................................... 52
3.8.4.1 Uji Koefisien Determinasi (R2) ................. 52
3.8.4.2 Uji Signifikansi Simultan (Uji-F) ............. 52
3.8.4.3 Uji Signifikansi Parsial (Uji-t) .................. 53

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................... 55


4.1 Deskripsi Objek Penelitian ............................................. 55
4.2 Analisis Data .................................................................. 55
4.2.1 Statistik Deskriptif ................................................. 55
4.2.2 Uji Asumsi Klasik ................................................. 58
4.2.2.1 Uji Normalitas ........................................... 58
4.2.2.2 Uji Multikolinearitas .................................. 61
4.2.2.3 Uji Heteroskedastisitas............................... 62
4.2.2.4 Uji Autokorelasi ........................................ 63
4.2.3 Analisis Regresi Linier Berganda ........................... 64
4.2.4 Uji Hipotesis .......................................................... 67
4.2.4.1 Uji Koefisien Determinasi (R2) .................. 67
4.2.4.2 Uji Signifikansi Simultan (Uji-F) .............. 68
4.2.4.3 Uji Signifikansi Parsial (Uji-t) ................... 70
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ......................................... 74

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .......................................... 79


5.1 Kesimpulan .................................................................... 79
5.2 Keterbatasan dan Saran .................................................. 81
5.2.1 Keterbatasan .......................................................... 81
5.2.2 Saran ...................................................................... 82

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR PUSTAKA ......................................................................... 83

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... 86

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu ............................................. 22


3.1 Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel ......... 42
3.2 Daftar Populasi dan Sampel Penelitian ................................ 45
4.1 Analisis Statistik Deskriptif ................................................. 58
4.2 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov ........................................... 62
4.3 Hasil Uji Multikolinearitas ................................................... 63
4.4 Hasil Uji Autokorelasi.......................................................... 66
4.5 Analisis Regresi Linier Berganda ........................................ 67
4.6 Koefisien Determinasi (R2) .................................................. 69
4.7 Uji Signifikansi Simultan (Uji-F)......................................... 71
4.8 Uji Signifikansi Parsial (Uji-t) ............................................. 73

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman

2.1 Kerangka Konseptual ........................................................... 30


4.1 Grafik Histogram ................................................................. 60
4.2 Grafik Normal P-Plot ........................................................... 61
4.3 Grafik Scatter Plot................................................................ 65

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR LAMPIRAN

No.Lampiran Judul Halaman

1 Daftar Sampel Penelitian ................................................. 88


2 Tabulasi Variabel Dependen ........................................... 89
3 Tabulasi Variabel Independen ......................................... 90
4 Hasil Pengolahan SPSS ................................................... 93
5 Tabel Nilai-Nilai Dalam Distribusi t ............................... 98
6 Tabel Persentase Distribusi F .......................................... 99

Universitas Sumatera Utara


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Laporan keuangan merupakan media untuk menginformasikan apa yang

telah di lakukan dan dialami oleh perusahaan dalam satu periode tertentu. Laporan

keuangan juga digunakan untuk menginformasikan hasil yang diperoleh dari

seluruh aktivitas perusahaan selama satu periode itu. Selain itu laporan keuangan

pun dipergunakan untuk menginformasikan kondisi perusahaan pada saat tertentu

sebagai akibat dari apa yang dilakukan dan dialaminya. Untuk itu, informasi

dalam laporan keuangan perusahaan sangat di perlukan oleh pihak eksternal

maupun internal perusahaan yang kurang memiliki wewenang dalam memperoleh

informasi yang mereka butuhkan dari sumber langsung perusahaan.

Saat initial public offering (ipo) di pasar modal, yang merupakan saat yang

penting bagi perusahaan dimana penilaian investor terhadap kondisi dan proyeksi

perusahaan di masa depan akan menentukan jumlah dana yang dapat di akumulasi

perusahaan dari pasar modal (Purwandari, 2011:2). Informasi yang pasti

digunakan investor untuk menilai perusahaan pada saat melakukan IPO adalah

laporan keuangan perusahaan. Hal ini tentu menggambarkan bahwa betapa

pentingnya menyajikan laporan keuangan yang dapat mencerminkan kondisi

sesungguhnyadari perusahaan.Salah satu informasi yang terdapat di dalam laporan

keuangan adalah informasi mengenai laba perusahaan. Informasi mengenai laba

perusahaan menjadi sangat penting dalam pengambilan keputusan.

Universitas Sumatera Utara


Menurut Statement of Financial Accounting Concept (SFAC) No. 1

(2008:14), “Earnings information is commonly the focus forassessing

management’s stewardship or accountability”.Hal inilah yang memicu

kecenderungan manajer untuk melakukan tindakan yang dapat membuat laporan

keuangan menjadi lebih baik, contohnya dengan meningkatkan laba, menurunkan

laba, atau membuat laba stabil atau tidak berfluktuatif signifikan dari satu periode

ke periode berikutnya, tindakan seperti itu di sebut sebagai manajemen laba.

Menurut Schipper(1989:91), "disclosure management' in the sense of a

purposeful intervention in the external financial reporting process, with a view to

obtaining private gain for shareholders or managers".Masih banyak pertentangan

mengenai penggunaan manajemen laba ini dapat dibenarkan atau merupakan

bentuk manipulasi riil aktivitas dari bisnis.

Berdasarkan hasil pemeriksaanBadan Pengawas Pasar Modal pada tahun

2002, fenomena adanya praktik manajemen laba pernah terjadi di pasar modal

Indonesiakhususnya pada emiten manufaktur di Bursa Efek Jakarta (Sulistiawan,

dkk 2011: 50). Contoh kasus terjadi pada PT Kimia Farma Tbk,diperoleh bukti

bahwa terdapat kesalahan penyajian dalam laporan keuangan PT Kimia Farma

Tbk, berupa kesalahan dalam penilaian persediaan barang jadi dan kesalahan

pencatatan penjualan, dimana dampak kesalahan tersebut mengakibatkan

overstated laba pada laba bersih untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2001

sebesar Rp32,7 miliar.Kasus yang sama juga pernah terjadi pada PT Indofarma

Tbk. Berdasarkan hasil pemeriksaan Bapepam terhadap PT Indofarma Tbk,

ditemukan bukti bahwa nilai barang dalam proses diniliai lebih tinggi dari nilai

Universitas Sumatera Utara


yang seharusnya dalam penyajian nilai persediaan barang dalam proses pada

tahun buku 2001 sebesar Rp28,87 miliar. Akibatnya penyajian terlalu tinggi

(overstated) persediaan sebesar Rp28,87 miliar, harga pokok penjualan disajikan

terlalu rendah (understated)sebesar Rp28,8 miliar dan laba bersih disajikan terlalu

tinggi overstated dengan nilai yang sama. PT. Bank Lippo Tbk yang melaporkan

laporan keuangan yang berbeda kepada publik dan kepada BEJ (sekarang BEI)

dengan sengaja. PT. Waskita Karyayang memalsukan keuangan perusahaan

sebesar 475 milyar. Direksi PT. Waskita Karya merekayasa keuangan sejak tahun

buku 2004-2008 dengan memasukkan proyeksi pendapatan proyek multi tahun ke

depan sebagai pendapatan tertentu.

Kita dapat meminimumkan tindakan manajemen laba seperti kasus diatas

dengan mempengaruhi keputusan yang dibuat oleh manajer melaluigood

corporate governance. Good corporate governance bertujuan untuk mengatur

hubungan antara berbagai pihak-pihak yang berkepentingan(stakeholder) agar

kesalahan-kesalahan yang signifikan dapat diperbaiki ataupun diminimalisir.

Menurut Surya dan Yustivandana (2008:24), good corporate governance

merupakan suatu sistem yang mengarah dan mengendalikan perusahaan dengan

tujuan agar mencapai kesinambungan antara kekuatan dan kewenangan yang

diperlakukan oleh perusahaan untuk menjamin kelangsungan eksistensinya dan

pertanggungjawaban terhadap stakeholder. Dalam penelitian ini menggunakan

indikator kepemilikan manajerial, komposisi komite audit, dan kualitas audit

sebagai indikator mekanisme good corporate governance.

Universitas Sumatera Utara


Selain itu, ada faktor lain yang mempengaruhi manajemen laba yaitu

ukuran perusahaan dan profitabilitas. Menurut Mulyani, dkk (2007:38)

perusahaan besar dianggap memiliki banyak informasi daripada perusahaan kecil,

sehingga besar kecilnya perusahaan dapat mempengaruhi informasi yang di

peroleh. Hal ini mengindikasikan perusahaan besar lebih banyak disorot oleh

publik dan banyak terdapat informasi dibandingkan perusahaan kecil sehingga

manajemen laba sulit dilakukan dilakukan karena banyak orang yang

memperhatikannya. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh

laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aset maupun modal sendiri.

Dalam penelitian ini, profitabilitas diukur dengan menggunakan Return on

Asset(ROA). Laba yang besar akan menarik investor karena perusahaan

mempunyai tingkat pengembalian yang tinggi. ROA ini akan memotivasi

manajemen untuk melakukan manipulasi manajemen laba untuk menarik investor

maupun kreditur. Beberapa penelitian tentang good corporate governance, ukuran

perusahaan, dan profitabilitas telah dilakukan untuk mengetahui pengaruhnya

terhadap manajemen laba dalam suatu perusahaan.

Penelitian yang dilakukan oleh Siburian(2013:65) dan Syakfianto

(2015:60)menyatakan bahwa kepemilikan manajerial tidak berpengaruh signifikan

terhadap aktivitas manajemen laba. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan

oleh Astuti (2016:63) yang menyatakan bahwa kepemilikan manajerial

berpengaruh signifikan terhadap aktivitas manajemen laba.

Penelitian yang dilakukan oleh Aji (2012:65) dan Siburian (2013:66)

menyatakan bahwa komposisi komite audit tidak memiliki pengaruh yang

Universitas Sumatera Utara


signifikan terhadap aktivitas manajemen laba, sedangkan penelitian yang

dilakukan oleh Syakfianto (2015:62) mengemukakan bahwa komite audit

berpengaruh positif dan signifikan terhadap aktivitas manajemen laba.

Pada penelitian yang dilakukan oleh Ningsaptiti (2010:60) menyatakan

bahwa kualitas audit memiliki pengaruh yang signifikan terhadap aktivitas

manajemen laba. Sebaliknya, Siburian (2013:66) dalam penelitiannya menyatakan

bahwa kualitas audit tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap aktivitas

manajemen laba.

Ningsaptiti (2010:63) mengemukakan bahwa ukuran perusahaan memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap aktivitas manajemen laba. Penelitian ini juga

didukung oleh Aji (2012:65) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan

berpengaruh signifikan terhadap aktivitas manajemen laba. Sedangkan Syakfianto

(2015:62) menyatakan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan

terhadap aktivitas manajemen laba.

Penelitian yang dilakukan oleh Wardani (2014:64) mengemukakan bahwa

profitabilitas tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap aktivitas manajemen

laba. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Yatulhusna (2015:62)

menyatakan bahwa proftabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap

aktivitas manajemen laba.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, menunjukkan hasil bahwa

terjadinya inkonsistensi antara penelitian yang satu dengan penelitian yang lain,

sehingga membuktikan bahwa penelitian tentang manajemen laba harus tetap

dilakukan agar lebih up date. Hal ini yang membuat peneliti tertarik untuk

Universitas Sumatera Utara


melakukan penelitian tentang manajemen laba. Penelitian ini merupakan replikasi

dari penelitian Siburian, penelitian ini menggunakan variabel dependen

manajemen laba dan variabel independennya adalah kepemilikan manajerial,

komposisi komite audit, kualitas audit, ukuran perusahaan dan profitabilitas.

Perbedaan dari penelitian Siburian adalah periode tahunpenelitian ini adalah

2013-2016, sedangkan Siburian periode penelitiannya hanya pada tahun 2012

saja. Penelitian ini menambahkan dua variabel lain yaitu ukuran perusahaan dan

profitabilitas dimana dalam penelitian Siburian variabel ini tidak digunakan.

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, maka

peneliti mengambil judul : “ Analisis Pengaruh Kepemilikan Manajerial,

KomposisiKomite Audit, Kualitas Audit, Ukuran Perusahaan

danProfitabilitas Terhadap Manajemen Laba PadaPerusahanManufaktur

yang Terdaftar di BEITahun 2013-2016 ”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka dapat

dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut :

1. Apakah kepemilikan manajerial berpengaruhterhadap manajemen laba

padaperusahaanmanufakturyang terdaftar di BEI tahun 2013-2016 ?

2. Apakah komposisi komite auditberpengaruhterhadap manajemen laba

padaperusahaanmanufakturyang terdaftar di BEI tahun 2013-2016 ?

3. Apakah kualitas auditberpengaruhterhadap manajemen laba

padaperusahaanmanufakturyang terdaftar di BEI tahun 2013-2016 ?

Universitas Sumatera Utara


4. Apakah ukuran perusahaan berpengaruhterhadap manajemen

labapadaperusahaanmanufakturyang terdaftar di BEI tahun 2013-2016

5. Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap manajemen laba

padaperusahaanmanufakturyang terdaftar di BEI tahun 2013-2016 ?

6. Apakah kepemilikan manajerial, komposisi komite audit, kualitas

audit, ukuran perusahaan, dan profitabilitas berpengaruh secara

simultan terhadap aktivitas manajemen laba

padaperusahaanmanufakturyang terdaftar di BEI tahun 2013-2016 ?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengaruh kepemilikan manajerial terhadap

manajemen laba padaperusahaanmanufakturyang terdaftar di BEI

tahun 2013-2016.

2. Untuk mengetahui pengaruh komposisi komite auditterhadap

manajemen laba padaperusahaanmanufakturyang terdaftar di BEI

tahun2013-2016.

3. Untuk mengetahui pengaruh kualitas auditterhadap manajemen laba

padaperusahaanmanufakturyang terdaftar di BEI tahun 2013-2016.

4. Untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan terhadap manajemen

labapadaperusahaanmanufakturyang terdaftar di BEI tahun 2013-2016.

Universitas Sumatera Utara


5. Untuk mengetahui pengaruh profitabilitas terhadap manajemen laba

padaperusahaanmanufakturyang terdaftar di BEI tahun 2013-2016.

6. Untuk mengetahui pengaruh kepemilikan manajerial, komposisi

komite audit, kualitas audit, ukuran perusahaan, dan profitabilitas

secara simultan terhadapmanajemen laba

padaperusahaanmanufakturyang terdaftar di BEI tahun 2013-2016.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan menjadi bahan kajian dan referensi untuk

pengembangan wawasan dan pola pikir peneliti mengenai praktik

manajemen laba

2. Bagi investor

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi

investor dalam menganalisis laporan keuangan perusahaan yang

dipublikasikan dalam rangka pengambilan keputusan guna

mengivestasikan dananya pada suatu perusahaan

3. Bagi Perusahaan

Sebagai referensi bagi perusahaan untuk mengelola perusahaan dengan

efektif dan efisien serta mampu meminimalisir praktik manajemen laba.

Universitas Sumatera Utara


4. Bagi peneliti selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi dan

meberikan pengetahuan tambahan bagi peneliti selanjutnya khususnya

untuk mengkaji topik-topik yang berkaitan dengan masalah praktik

manajemen laba.

Universitas Sumatera Utara


BAB II

Tinjauan Pustaka

2.1 Landasan Teori dan Penelitian Terdahulu

2.1.1 Manajemen Laba

Menurut Schipper (1989:91), "disclosure management' in the sense of a

purposeful intervention in the external financial reporting process, with a view to

obtaining private gain for shareholders or managers". Setiawati dan Na’im

(2000:424) mengatakan manajemen laba dapat mengurangi kredibilitas laporan

keuangan dan menambah bias dalam laporan keuangan, serta dapat mengganggu

para pemakai laporan keuangan dalam mempercayai angka-angka laporan

keuangan tersebut.

Menurut Scott (2009:403), “earnings management is the choice by a

manager of accounting policies, or actions affecting earnings, so as to achieve

some specific reported earnings objective”.Upaya manajer untuk memaksimalkan

nilai perusahaan akan mengarah pada upaya memaksimalkan kesejahteraan

pribadi, atas dasar itulah mengapa manajemen laba dinilai sebagai cermin perilaku

oportunis seorang manajer dengan mempercantik laporan keuangannya, yaitu

melaporkan laba atau kinerja sesuai dengan kepentingan yang dicapainya.

Perspektif ini sejalan dengan teori agensi yang dikemukakan oleh Sulistyanto

(2008:49) bahwa pemisahan kepemilikan dan pengelolaan perusahaan akan

mendorong setiap pihak berusaha memaksimalkan kesejahteraan masing-masing.

2.1.1.1 Teori Keagenan (Agency Theory)

Universitas Sumatera Utara


Dasar yang melandasi munculnya teori keagenan adalah dimana

individu-individu bertindak untuk kepentingan diri mereka sendiri

sehingga terkadang mengabaikan kepentingan perusahaan. Masalah agensi

terjadi ketika anggota-anggota organisasi memiliki perbedaan tujuan dan

adanya pembagian kerja.

Menurut Jensen dan Meckling (1976:5), “an agency relationship

as a contract under which one or more persons (the principal(s)) engage

another person (the agent) to perform some service on their behalf which

involves delegating some decision making authority to the

agent”.Hubungan inilah yang dinamakan teori keagenan. Pemisahan

dalam teori keagenan ini menandakan pemilik tidak lagi terlibat dalam

pengelolaan perusahaan karena telah dialihkan kepada agen. Pihak

principal hanya bertindak sebagai pengawas dengan memonitor kinerja

perusahaan melalui laporan yang diberikan oleh agen. Manajemen

perusahaan sebagai agen bagi pemegang saham akan bertindak dengan

penuh kesadaran bagi kepentingannya sendiri, bukan sebagai pihak yang

arif dan bijaksana serta adil terhadap pemegang saham. Hal inilah yang

nantinya akan menimbulkan konflik keagenan.

Menurut Jensen and Meckling (1976:6), “if both parties to the

relationship are utility maximizers, there is good reason to believe that the

agent will not always act in the best interests of the principal”.Adanya

ketidakselarasan kepentingan antara pemilik (principal) dan manajemen

perusahaan (agent) disebut dengan agency conflict. Salah satu penyebab

Universitas Sumatera Utara


agency conflict adalah adanya asymmetric information. Ningsaptiti

(2010:20) menyebutkan bahwaasymmetric information adalah

ketidakseimbangan informasi yang dimiliki oleh prinsipal dan agen,

dimana prinsipal tidak memiliki informasi yang cukup tentang kinerja

agen, sedangkan agen memiliki lebih banyak informasi mengenai

kapasitas diri, lingkungan kerja dan perusahaan secara keseluruhan.

Sebagai agen, manajer secara moral bertanggung jawab untuk

mengoptimalkan keuntungan para pemilik, namun di sisi lain manajer juga

mempunyai kepentingan memaksimumkan kesejahteraan mereka.

Sehingga ada kemungkinan besar agen tidak selalu bertindak demi

kepentingan terbaik principal.

2.1.1.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Manajemen Laba

Ada berbagai faktor yang mendorong pihak manajemen untuk

melakukan manajemen laba, namun secara umum menurut Scoot yang

dikemukakan oleh Sulistiawan, dkk (2011:30) mengelompokkan menjadi

enam alasan, yakni sebagai berikut:

1. Bonus Purposes. Manajer yang memiliki informasi atas laba


bersih perusahaan akan bertindak secara opportunistic untuk
melakukan manajemen laba dengan memaksimalkan laba saat
ini. Hal ini disebabkan karena dasar perhitungan bonus yang
akan diterima oleh manajemen adalah tingginya laba akuntansi.
Dalam hal ini, pemilik perusahaan berjanji manajer akan
menerima sejumlah bonus jika kinerja perusahaan mencapai
jumlah tertentu. Janji bonus inilah yang merupakan alasan bagi
manajer untuk mengelola dan mengatur laba perusahaan pada
tingkat tertentu sesuai dengan yang disyaratkan agar dapat
menerima bonus
2. Political motivations. Manajemen laba yang digunakan untuk
mengurangi laba yang dilaporkan pada perusahaan publik.
Perusahaan cenderung mengurangi laba yang dilaporkan karena

Universitas Sumatera Utara


adanya tekanan publik yang mengakibatkan pemerintah
menetapkan peraturan yang lebih ketat.
3. Taxations motivations.Motivasi penghematan pajak menjadi
motivasi manajemen laba yang paling nyata. Besar kecilnya
pajak tergantung pada besar kecilnya laba perusahaan. Semakin
besar laba perusahaan, maka semakin besar pula pajak yang
akan ditarik oleh pemerintah. Kondisi inilah yang merangsang
manajer untuk mengelola dan mengatur laba perusahaan agar
besarnya pajak yang dibayarkan tidak terlalu tinggi.
4. Pergantian CEO. Banyak motivasi yang muncul berkaitan
dengan CEO. CEO yang mendekati masa pensiun akan
berusaha meningkatkan bonusnya dengan meningkatkan laba.
CEO yang kurang berhasil memperbaiki kinerjanya, berusaha
menghindari pemecatannya dengan meningkatkan laba. CEO
baru untuk menunjukkan kesalahan dari CEO sebelumnya dan
membuka peluang agar laba periode mendatang meningkat,
membebankan biaya periode mendatang pada periode berjalan
yang otomatis akan menurunkan laba periode berjalan. Hal-hal
tersebut pun dapat menjadi motivasi manajer untuk melakukan
praktik-praktik manajemen laba.
5. Initial Public Offering. Perusahaan yang go publik belum
memiliki nilai pasar, dan menyebabkan manajer perusahaan
yang akan go publik melakukan manajemen laba dalam
prospectus dengan harapan dapat menaikkan harga saham
perusahaan.
6. Pentingnya memberi informasi pada investor. Informasi
mengenai kinerja perusahaan harus disampaikan kepada
investor sehingga pelaporan laba perlu disajikan agar investor
tetap menilai bahwa perusahaan tersebut dalam kinerja bik.

2.1.1.3 Pola-pola Manajemen Laba

Menurut Scott yang dikemukakan oleh Sulistiawan, dkk

(2011:30) menyatakan bahwa manajemen laba yang dilakukan oleh

para manajer perusahaan dibagi ke dalam empat jenis pola manajemen

laba sebagai berikut:

1. Taking a Bath (Cuci Bersih)


Pola ini terjadi pada periode sulit, kondisi buruk yang tidak
menguntungkan dan tidak dapat dihindari lagi pada periode
tersebut, ataupun pada saat terjadi reorganisasi, termasuk
pengangkatan CEO baru. Manajer melaporkan kerugian,
mungkin dalam jumlah yang besar, sebagai akibat dari

Universitas Sumatera Utara


penghapusan aktiva dan/atau pembebanan biaya-biaya
masa depan sekaligus pada periode tersebut dengan harapan
laba pada periode-periode mendatang dapat meningkat
karena berkurangnya beban periode mendatang.
2. Income Minimization (Menurunkan Laba)
Pola ini dilakukan sebagai alasan politis pada periode laba
yang tinggi dengan cara seperti pada pola taking a
bath, yaitu mempercepat penghapusan atas barang modal
dan aktiva tak berwujud, biaya iklan dan pengeluaran untuk
penelitian dan pengembangan, hasil akuntansi untuk biaya
eksplorasi, dan mengakui pengeluaran-pengeluaran lain
sebagai biaya periode tersebut. Hal ini dilakukan pada saat
profitabilitas tinggi dengan maksud agar tidak mendapat
perhatian secara politis sekaligus sebagai upaya menyimpan
laba sehingga jika laba periode mendatang mengalami
penurunan drastis dapat diatasi dengan mengambil
simpanan laba periode berjalan.
3. Income Maximization (Menaikkan Laba)
Pola ini dilakukan pada saat laba mengalami penurunan.
Kebalikan dari income minimization, income
maximization dilakukan dengan cara mengambil simpanan
laba periode sebelumnya ataupun menarik laba periode
yang akan datang, misalnya dengan menunda pembebanan
biaya. Pola ini dilakukan atas dasar motivasi bonus,
motivasi penghindaran pelanggaran perjanjian utang, pada
saat penawaran saham perdana dan musiman, ataupun
untuk menghindari turunnya harga saham secara drastis.
4. Income Smoothing (Perataan Laba)
Income smoothing dilakukan dengan meratakan laba antar
periode yang dilaporkan untuk tujuan pelaporan eksternal,
terutama bagi investor yang pada umumnya lebih menyukai
laba yang relatif stabil. Income smoothing bisa dikatakan
pola perpaduan antara income minimization denganincome
maximization antar periode, dimana pada periode laba yang
tinggi, laba akan disimpan untuk digunakan pada periode
laba yang rendah.

Guna dan Herawaty (2010:56) menjelaskan manajemenlaba

sebagai berikut:

Manajemen labadiukur denganmenggunakan proksi


discretionary accruals, yaitu komponen akrualyang
memungkinkan manajer untuk melakukanintervensi dalam
penyusunan laporan keuangan sehingga laba yang dilaporkan
dalam laporankeuangan tidak mencerminkan nilai atau

Universitas Sumatera Utara


kondisiperusahaan yang sesungguhnya. Discretionary accruals
dihitung dengan menggunakan Modified Jones Model.

2.1.2 Kepemilikan Manajerial

Kepemilikan manajerial adalah kepemilikan saham oleh pihak manajemen

perusahaan.Rahmawati (2013:12) mendefenisikan kepemilikan manajerial sebagai

pemegang saham dari pihak manajemen yang secara aktif ikut dalam pengambilan

keputusan perusahaan (direktur dan komisaris). Kepemilikan manajerial terhadap

saham perusahaan dipandang dapat menyelaraskan potensi perbedaan kepentingan

antara pemegang saham dengan manajemen, sehingga permasalahan keagenan

diasumsikan akan hilang apabila seorang manajer adalah juga sekaligus sebagai

seorang pemilik, dengan demikian manajer akan ikut merasakan langsung manfaat

dari keputusan yang diambil dan manajer juga akan menanggung risiko apabila

ada kerugian yang timbul sebagai konsekuensi dari pengambilan keputusan yang

salah. Jensen and Meckling (1976:8) menjelaskan bahwa “ Theoretically when

management ownership is low, probability of opportunistic behavior of managers

increases ”. Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan Panjaitan (2012:28)

yang menyatakan bahwa kepemilikan manajerial mempunyai pengaruh negatif

dan signifikan terhadap manajemen laba. Jika suatu perusahaan memiliki

kepemilikan manajerial yang tinggi akan berpengaruh pada kinerja perusahaan

dalam mencapai tujuan perusahaan. Kepemilikan manajerial yang semakin besar

itu dapat memberikan kesempatan pada pemilik perusahaan untuk

memaksimalkan kinerja perusahaan tersebut.Kepemilikan manajerial merupakan

salah satu mekanisme corporate governance yang dapat diterapkan untuk

meminimalisir konflik keagenan yang berakibat pada munculnya tindakan

Universitas Sumatera Utara


manajemen labaoleh manajer. Ujiyantho dan Pramuka (2007:7) mengatakan

bahwa kepemilkan manajerial dapat dihitung dengan membagi saham yang

dimiliki manajemen dengan seluruh jumlah saham perusahaan

2.1.3 Komposisi Komite Audit

Menurut Komite Nasional Kebijakan Governance dalam pedoman Good

Corporate Governance (2006:19)komite auditadalah suatu komite yang

beranggotakan satu atau lebih anggota dewan komisaris dan dapat meminta

kalangan luar dengan berbagai keahlian, pengalaman, dan kualitas lain yang

dibutuhkan untuk mencapai tujuan komite audit. Menurut Widyati (2013:6)

komite audit merupakan suatu komite yang bekerja secara profesional dan

independen yang dibentuk oleh dewan komisaris, dengan demikian tugasnya

adalah membantu dan memperkuat fungsi dewan komisarisdalam menjalankan

fungsi pengawasan. Komite audit merupakankomponen barudalam sistem

pengendalian perusahaan, selain itu komite audit dianggap sebagai penghubung

antara pemegang saham dan dewan komisaris dengan pihak manajemen dalam

menangani masalah pengendalian.

Surat Edaran dari Direksi PT Bursa Efek Jakarta No. SE-008/BEJ/12-2001

tentang komite audit menyebutkan bahwa komite audit sekurang-kurangnya

terdiri atas tiga orang, termasuk ketua komite audit. Anggota komite audit yang

berasal dari komisaris maksimum hanya satu orang, yang merupakan komisaris

independen dan sekaligus menjabat sebagai ketua komite audit. Anggota komite

audit hanya berasal dari pihak eksternal yang independen, yaitu pihak di luar

perusahaan tercatat yang bukan merupakan komisaris, direksi, maupun karyawan

Universitas Sumatera Utara


dari perusahaan tercatat tersebut serta tidak memiliki hubungan usaha dan

hubungan afiliasi dengan perusahaan tercatat maupun dengan komisaris, direksi,

serta pemegang saham utamanya. Komite audit merupakan salah satu komponen

GCG yang berperan penting dalam sistem pelaporan keuangan yaitu dengan

mengawasi partisipasi manajemen dan auditor independen dalam proses pelaporan

keuangan.

Menurut Komite Nasional Kebijakan Governance dalam pedoman Good

Corporate Governance (2006:22) tugas komite audit adalah :

1. Membantu dewan komisaris untuk memastikan bahwa laporan


keuangan disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berlaku umum.
2. Memastikan bahwa struktur pengendalian internal perusahaan
dilaksanakan dengan baik.
3. Memastikan bahwa pelaksanaan audit internal maupun eksternal
dilaksanakan sesuai dengan standar audit yang berlaku, dan tindak
lanjut temuan hasil audit dilaksanakan oleh manajemen.

Adanya komite audit yang efektif diharapkan tindak manajemen laba

dapat dibatasi. Komite audit akan diukur dengan menggunakan jumlah komite

audit yang ada pada perusahaan.

2.1.4 Kualitas Audit

Auditor merupakan salah satu mekanisme untuk mengendalikan perilaku

manajemen sehingga proses pengauditan memiliki peranan penting dalam

mengurangi biaya keagenan dengan membatasi perilaku oportunistik manajemen.

Akuntan publik sebagai auditor eksternal yang relatif lebih independen dari

manajemen dibandingkan auditor internal sejauh ini diharapkan dapat

meminimalkan kasus rekayasa laba dan meningkatkan kredibilitas informasi

akuntansi dalam laporan keuangan.

Universitas Sumatera Utara


Kualitas audit dari auditor dinyatakan dengan menggunakan ukuran

Kantor Akuntan Pulik (KAP) yang digunakan perusahaan dalam mengaudit

laporan keuangannya, hal ini karena nama baik perusahaan (KAP) dianggap

merupakan gambaran yang paling penting (Sanjaya, 2008:101). KAP besar juga

cenderung akan memberikan kualitas audit terbaik karena menyangkut nama baik

mereka. Laporan audit sangat berperan penting terutama dalam pengambilan

keputusan, sehingga kualitas audit seorang auditor sering digunakan sebagai

bentuk penilaian terhadap hasil keprofesionalan seorang auditor. Terutama dalam

mendeteksi, menganalisis, dan melaporkan hasil penemuan audit terhadap laporan

keuangan klien. Auditor dengan kualitas audit yang baik diharapkan dapat

membatasi dan mengurangkan praktik manajemen laba serta membantu untuk

meningkatkan kepercayaan pemegang saham dan pengguna laporan keuangan.

2.1.5 Ukuran Perusahaan

Perusahaan yang memiliki aktiva besar atau dikategorikan sebagai

perusahaan besar umumnya akan mendapat lebih banyak perhatian dari berbagai

pihak seperti, para analis, investor, maupun pemerintah, sehingga membuat

perusahaan ini akan lebih berhati-hati dalam melakukan pelaporan keuangannya,

hal ini akan menyebabkan perusahaan lebih akurat dalam menyampaikan

kondisinya.

Anggraeni (2013:25) mengungkapkan bahwa perusahaan-perusahaan

yang lebih besar kurang memiliki dorongan untuk melakukan perataan laba yang

merupakan salah satu dari pola manajemen laba dibandingkan dengan

perusahaan-perusahaan yang lebih kecil karena perusahaan yang lebih besar

Universitas Sumatera Utara


dipandang dengan lebih kritis oleh pihak luar. Siregar dan Utama

(2005:49)menuturkan bahwa semakin besar ukuran perusahaan, biasanya

informasi yang tersedia untuk investor dalam pengambilan keputusan sehubungan

dengan investasi dalam saham perusahaan tersebut semakin banyak sehingga

perusahaan besar lebih dominan disorot publik oleh karena itu manajemen laba

akan sulit untuk dilakukan.Hasil penelitian yang dilakukan oleh Aji (2012:65)

menunjukan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap

manajemen laba,hal ini menyatakan bahwa semakin besar suatu perusahaanmaka

kecenderungan untuk melakukan aktivitas manajemen laba akan semakin kecil.

2.1.6 Profitabilitas

Profitabilitas merupakan suatu indikator kinerja manajemen dalam

mengelola kekayaan perusahaan yang ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan

perusahaan (Guna dan Herawaty, 2010:60). Profitabilitas merupakan ukuran yang

dijadikan oleh para investor untuk menilai sehat atau tidaknya suatu perusahaan

dan juga dapat mempengaruhi dalam pengambilan keputusan investasi. Pihak

principal tentu akan lebih menyukai perusahaan dengan profitabilitas yang tinggi

karena tingkat profitabilitas yang tinggi menunjukkan bahwa kinerja perusahaan

berjalan dengan baik. Manajemen cenderung melakukan manajemen laba saat

profitabilitas perusahaan rendah . Manajemen melakukan hal ini karena apabila

profitabilitasnya rendah atau perusahaan bahkan mengalami kerugian maka

mengindikasikan bahwa kinerja perusahaannya buruk dan akan membuat

perusahaan kehilangan kepercayaan dari investor, sehingga apabila profitabilitas

perusahaan menurunmaka ada kecenderungan terjadinya praktek manajemen laba.

Universitas Sumatera Utara


Namun, apabila profitabilitas meningkat, maka kecenderungan praktek

manajemen laba akan menurun.

Untuk mengukur tingkat profitabilitas perusahaan, dapat dilakukan dengan

menggunakan rasio profitabilitas. Rasio profitabilitas merupakan rasio yang

mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba.Wardani (2014:25)

menyatakan bahwa rasio profitabilitas bermanfaat untuk menunjukkan

keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Terdapat dua rasio

profitabilitas yang sering digunakan dalam mengukur efisiensi perusahaan dalam

menghasilkan laba, yaitu Return On Assets (ROA) dan Return On Equity (ROE).

Return On Assets (ROA) diukur dengan membagi antara laba bersih setelah pajak

(net income after tax) dengan total aset, sedangkan Return On Equity (ROE)

diukur dengan membagi antara laba bersih setelah pajak (net income after tax)

dengan ekuitas (total modal sendiri). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan

Return On Assets (ROA) dalam mengukur tingkat profitabilitas dimana ROA

digunakan untuk mengukur efektifitas perusahaan dalam menghasilkan

keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya.

2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu

Penelitian-penelitian terdahulu menggunakan variabel yang berbeda-beda

dalam menganalisis pengaruh terhadap manajemen laba. Berikut ini adalah hasil

penelitian terdahulu yang dijadikan sebagai rujukan dalam penelitian ini

ditunjukkan dalam Tabel 2.1 berikut.

Tabel 2.1
Tinjauan Penelitian Terdahulu

No. Nama Peneliti Variabel Penelitian Hasil Penelitian

Universitas Sumatera Utara


(Tahun)
1. Ningsaptiti Variabel Dependen: Ukuranperusahaan,konsentras
(2010) Manajemen Laba i kepemilikan,dan kualitas
auditmemiliki pengaruhyang
Variabel Independen: signifikan terhadap
- Ukuran Perusahaan manajemen laba.
- Konsentrasi kepemilikan Sementara komposisi dewan
-Kualitas Audit komisaris dan
- Komposisi Dewan komposisikomite audit tidak
Komisaris memiliki pengaruh signifikan
- Komposisi Komite Audit terhadap
manajemen laba.
2. Aji Variabel Dependen: Hasil penelitian
(2012) Manajemen Laba menunjukan bahwa dewan
komisaris independen,
Variabel Independen: reputasi auditor, dan
- Ukuran Dewan Direksi ukuranperusahaan
- Dewan Komisaris berpengaruh signifikan
Independen terhadap manajemen laba.
- Reputasi Auditor Sedangkan ukuran
- Komite Audit dewan direksi dan komite
- Ukuran perusahaan. audit tidak berpengaruh
signifikan terhadap
manajemen laba.
3. Siburian Variabel Dependen: Hasil penelitian ini
(2013) Manajemen Laba menunjukan bahwa secara
parsial dan simultan
Variabel Independen: kepemilikanmanajerial,
- Kepemilikan Manajerial komposisi anggota dewan
- Komposisi Anggota komisaris,komposisi
Dewan Komisaris komite audit,dan kualitas
- Komposisi Komite audit idakmemberikan
Audit pengaruhyang signifikan
- Kualitas Audit terhadapmanajemen laba.
4. Wardani Variabel Dependen: Hasil penelitian
(2014) Manajemen Laba inimenunjukkan bahwaukuran
perusahaan memiliki
Variabel Independen: pengaruh negatifsignifikan
- Profitabilitas terhadapmanajemen laba,
- Leverage sedangkan leverage dan
- Ukuran Perusahaan profitabilitas tidak memiliki
pengaruh signifikan terhadap
Nama Peneliti
No. Variabel Penelitian Hasil Penelitian
(Tahun)
praktik manajemen laba.

Universitas Sumatera Utara


5. Yatulhusna Variabel Dependen: Hasil penelitian
(2015) Manajemen Laba menyimpulkan bahwa
variabel profitabilitas,
Variabel Independen: leverage, umur perusahaan,
- Profitabilitas, dan ukuran perusahaan secara
- Leverage simultan berpengaruh
- Umur Perusahaan terhadap manajemen laba.
- Ukuran Perusahaan Sementara secara parsial hasil
penelitian menunjukkan
bahwa profitabilitas, leverage,
dan umur perusahaan
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap
manajemen laba, sedangkan
ukuran perusahaan tidak
berpengaruh signifikan
terhadap manajemen laba.
6. Syakfianto Variabel Dependen: Hasil penelitianmenunjukkan
(2015) Manajemen Laba bahwasecara
parsialkepemilikanmanajerial,
Variabel Independen: proporsidewan komisaris
- Kepemilikan Manajerial sertaukuran perusahaan tidak
- Proporsi Dewan berpengaruhsignifikan
Komisaris terhadapmanajemen labadan
- Komite Audit hanya komite audityang
- Ukuran Perusahaan secara parsialberpengaruh
positif dansignifikan terhadap
manajemen laba.
Secarasimultan,
kepemilikanmanajerial,
proporsidewan komisaris,
komite audit dan
ukuranperusahaanberpengaru
hpositif
signifikanterhadapmanajemen
laba.
7. Devi Sri Astuti Variabel Dependen: Hasil penelitian secara
Manajemen Laba parsial menunjukan
(2016)
kepemilikan institusional,
Variabel Independen: kepemilikan manajerial,
- Pengaruh Kepemilikan dewan komisaris
Institusional independen, dan leverage
- KepemilikanManajerial berpegaruh signifikan
- Dewan Komisaris terhadap manajemen laba,
Independen sedangkan komite audit
- Komite Audit tidak berpengaruh
- Leverage signifikanterhadapmanajemen
laba.

Universitas Sumatera Utara


Penelitiaan yang di lakukan oleh Ningsaptiti (2010:79) dengan judul

“Analisis pengaruh ukuran perusahaan dan mekanisme corporate governance

terhadap manajemen laba (studi empiris pada perusahaan manufaktur yang

terdaftar di bursa efek indonesia 2006-2008)” bertujuan untuk memperoleh bukti

empiris tentang pengaruh konsentrasi kepemilikan, ukuran perusahaan, dan

mekanisme corporate governance yang diukur menggunakan tiga variabel

(komposisi dewan komisaris, kualitas auditdan komposisi komite audit). Populasi

pada penelitian ini adalah 143 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia tahun 2006-2008. Data penelitian diperoleh dari laporan keuangan

perusahaan manufaktur periode tahun 2006-2008. Berdasarkan metode purposive

sampling, sampel yang diperoleh sebanyak 37 perusahaan. Hipotesis dalam

penelitian ini diuji menggunakan analisis regresi berganda. Hasil analisis

menunjukkan bahwa variabel yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap

manajemen laba adalah konsentrasi kepemilikan saham, ukuran perusahaan dan

kualitas audit dengan proksi spesialisasi industri auditor. Selanjutnya, variabel

independen komposisi dewan komisaris dan komposisi komite audit tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap manajemen laba.

Penelitian berikutnya yang dilakukan oleh Aji (2012:81) dengan judul

“Pengaruh corporate governance terhadap manajemen laba pada perusahaan

manufaktur di bursa efek indonesia” bertujuan untuk menguji corporate

governance terhadapmanajemen laba. Variabel independen dalam penelitian ini

merupakan struktur corporate governance yaitu ukuran dewan direksi, dewan

komisaris independen, reputasi auditor, komite audit, dan ukuran perusahaan.

Universitas Sumatera Utara


Variabel dependen pada penelitian ini adalah manajemen labayang diukur dengan

menggunakan discretionary accrual. Sampel dalam penelitian ini adalah

perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia) dalam

periode 2008-2010. Metode pengumpulan data menggunakan teknik purposive

sampling dengan menghasilkan 94 sampel perusahaan manufaktur. Penelitian ini

menggunakan regresi linear berganda untuk analisis data. Hasil penelitian

menunjukan bahwa ukuran dewan direksi dan komite audit tidak berpengaruh

signifikan terhadap manajemen laba. Sedangkan dewan komisaris independen,

reputasi auditor, dan ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap

manajemen laba.

Penelitian juga dilakukan oleh Siburian (2013:80) dengan judul “Analisis

pengaruh penerapan mekanisme good corporate governance terhadap manajemen

laba pada perusahaan manufaktur yang terdapat di bursa efek indonesia”, yang

bertujuan untuk menguji apakah mekanisme good corporate governance

berpengaruh terhadap manajemen laba. Dalam penelitian ini indikator mekanisme

good corporate governance terdiri dari : kepemilikan manajerial, komposisi

anggota dewan komisaris , komposisi komite audit, dan kualitas audit diukur dari

ukuran KAP. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012 yang berjumlah

131 perusahaan. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan purposive

sampling method dengan kriteria yang telah ditetapkan, dan terdapat 93

perusahaan yang terpilih menjadi sampel penelitian. Hasil penelitian ini

menunjukan bahwa secara parsial dan simultan kepemilikan manajerial,

Universitas Sumatera Utara


komposisi anggota dewan komisaris , komposisi komite audit, dan kualitas audit

diukur dari ukuran KAP tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap

manajemen laba.

Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Wardani (2014:81) dengan judul

“Pengaruh profitabilitas, leverage, dan ukuran perusahaan terhadap manajemen

laba (studi pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di bursa efek indonesia

pada tahun 2010 -2012), bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh

profitabilitas, leverage, dan ukuran perusahaan terhadap manajemen laba pada

perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun

2010-2012. Penelitian ini dilakukan dengan metode dokumentasi menggunakan

data dari laporan keuangan perusahaan pertambangan yang diperoleh dari website

Bursa Efek Indonesia. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi

linier berganda dengan menggunakan data perusahaan pertambangan yang

terdaftar di BEI tahun 2010-2012 sebanyak 87 sampel perusahaan. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa variabel yang memiliki pengaruh signifikan

terhadap manajemen laba adalah ukuran perusahaan yang menunjukkan arah

negatif. Semakin kecil total aset yang dimiliki perusahaan maka semakin tinggi

praktik manajemen laba yang dilakukan dalam perusahaan tersebut. Variabel

profitabilitas dan leverage tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap

praktik manajemen laba yang dilakukan perusahaan pertambangan.

Penelitian yang selanjutnya dilakukan olehYatulhusna (2015:80) dengan

judul “Pengaruh profitabilitas, leverage, umur dan ukuran perusahaan terhadap

manajemen laba (studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di

Universitas Sumatera Utara


bursa efek indonesia periode 2010-2013)”. Penelitian ini bertujuan untuk

menganalisis pengaruh profitabilitas, leverage, umur dan ukuran perusahaan

terhadap manajemen laba. Variabel profitabilitasdiukur dengan menggunakan

Return On Assets (ROA). Leverage diukur dengan menggunakan Debt On Assets

Ratio (DAR). Umur perusahaan dihitung sejak perusahaan mulai berdiri, ukuran

perusahaan diukur dengan menggunakan total aset perusahaan sedangkan variabel

manajemen laba diukur dengan menggunakan akrual diskresioner. Populasi dalam

penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI) periode 2010-2013. Metode penentuan sampel yang digunakan

adalah purposive sampling dan terdapat 200 perusahaan manufaktur yang

memenuhi kriteria sampel yang dibutuhkan dengan periode pengamatan selama 4

tahun. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan metode analisis

regresi linear berganda. Metode analisis yang digunakan antara lain uji statistik

deskriptif, uji asumsi klasik, dan uji hipotesis. Berdasarkan hasil uji ANOVA,

variabel profitabilitas, leverage, umur dan ukuran perusahaan secara simultan

berpengaruh terhadap variabel manajemen laba. Sementara secara parsial hasil

penelitian menunjukkan bahwa profitabilitas, leverage, dan umur perusahaan

berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba, sedangkan ukuran perusahaan

terbukti tidak berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba.

Penelitian lain yang dilakukan Syakfianto (2015:81) dengan judul

“Pengaruh good corporate governance dan ukuran perusahaan terhadap

manajeman laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek

indonesia”, bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh good corporate

Universitas Sumatera Utara


governance dengan ukuran perusahaan terhadap manajemen laba pada perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2013. Good

corporate governance yang diproksi dengan kepemilikan manajerial, proporsi

dewan komisaris dan komite audit. Jenis penelitian ini adalah kausal. Hipotesis

dalam penelitian ini diuji menggunakan uji regresi berganda. Adapun jumlah

sampel dalam penelitian ini adalah 31 perusahaan manufaktur, dengan

pengumpulan data dilakukan secara studi dokumentasi. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa secara parsial, kepemilikan manajerial, proporsi dewan

komisaris serta ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap

manajemen laba dan hanya komite audit yang secara parsial berpengaruh positif

dan signifikan terhadap manajemen laba. Secara simultan, kepemilikan

manajerial, proporsi dewan komisaris dan komite audit serta ukuran perusahaan

berpengaruh positif signifikan terhadap manajemen laba.

Penelitian berikutnya dilakukan oleh Astuti (2016:78) dengan judul

“Pengaruh kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, dewan komisaris

independen, komite audit dan leverage terhadap manajemen laba (studi pada

perusahaan manufaktur subsektor food and beverages yang terdaftar di bursa efek

indonesia tahun 2010-2014)”, yang dilakukan untuk menganalisis pengaruh

kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, dewan komisaris independen,

komite audit, dan leverage terhadap manajemen laba. Populasi pada penelitian ini

sejumlah 16 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-

2014. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan

kriteria tertentu. Data diperoleh dari publikasi indonesian stock exchange

Universitas Sumatera Utara


(www.idx.co.id) dengan jumlah sampel 6 perusahaan. Pendekatan penelitian yang

digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan analisis analisis

verifikatif. Analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji

hipotesis (Wald Test), analisis regresi logistik, analisis korelasi ETA, koefisien

determinasi (Nagelkerke’s R Square). Hasil uji statistik secara parsial menunjukan

kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, dewan komisaris independen,

dan leverage berpegaruh signifikanterhadap manajemen laba, sedangkan komite

audit tidak berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba.

2.3 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual adalah kerangka yang menggambarkan hubungan antara

variabel-variabel yang ingin diukur dalam penelitian. Kerangka konseptual akan

menghubungkan secara teoritis antara variabel-variabel penelitian yaitu variabel

independen dengan variabel dependen, serta variabel lainnya. Varibel independen

dalam penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, komposisi komite audit,

kualitas audit, ukuran perusahaan dan profitabilitas, sedangkan variabel

dependennya adalah manajemen laba.

Adapun kerangka konseptual pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

H1
KEPEMILIKAN MANAJERIAL
(X1)

H2
KOMPOSISI KOMITE AUDIT
(X2)

Universitas Sumatera Utara


H

H3 H6 MANAJEMEN
KUALITAS AUDIT
(X3) LABA(Y)

H4
UKURAN PERUSAHAAN
(X4)

PROFITABILITAS H5
(X5)

Gambar 2.1
Kerangka Konseptual

Kepemilikan manajerial adalah kepemilikan saham oleh pihak manajemen

perusahaan. Kepemilikan saham manajerial dapat mensejajarkan antara

kepentingan pemegang saham dengan manajer, dengan demikian manajer akan

ikut merasakan langsung manfaat dari keputusan yang diambil dan manajer juga

akan menanggung risiko apabila ada kerugian yang timbul sebagai konsekuensi

dari pengambilan keputusan yang salah. Pada dasarnya semakin

tinggikepemilikan manajerial perusahaan, maka akan semakin kecil kemungkinan

pihak manajemen untuk melakukanmanajemen laba.

Komite audit adalah komite yang dibentuk oleh dewan komisaris untuk

melakukan tugas pengawasan pengelolaan perusahaan. Komite audit mempunyai

tanggung jawab utama untuk membantu dewan komisaris dalam menjalankan

tanggung jawabnya terutama dengan masalah yang berhubungan dengan

kebijakan akuntansi perusahaan, pengawasan internal, dan sistem pelaporan

Universitas Sumatera Utara


keuangan. Dengan adanya komite audit ini diharapkan dapat mengurangi tindak

manajemen laba.

Laporan audit sangat berperan penting terutama dalam pengambilan

keputusan, sehingga kualitas audit seorang auditor sering digunakan sebagai

bentuk penilaian terhadap hasil keprofesionalan seorang auditor. Auditor dengan

kualitas audit yang baik diharapkan dapat membatasi dan mengurangkan praktik

manajemen laba serta membantu untuk meningkatkan kepercayaan pemegang

saham dan pengguna laporan keuangan.

Perusahaan yang memiliki aktiva besar atau dikategorikan sebagai

perusahaan besar umumnya akan mendapat lebih banyak perhatian dari berbagai

pihak seperti, para analis, investor, maupun pemerintah, sehingga membuat

perusahaan ini akan lebih berhati-hati dalam melakukan pelaporan keuangannya,

hal ini akan menyebabkan perusahaan lebih akurat dalam menyampaikan

kondisinya sehingga manajemen laba akan sulit untuk dilakukan.

Profitabilitas merupakan ukuran yang dijadikan oleh para investor untuk

menilai sehat atau tidaknya suatu perusahaan dan juga dapat mempengaruhi dalam

pengambilan keputusan investasi. Oleh karena itu, apabila profitabilitas

perusahaan menurun, maka ada kecenderungan terjadinya praktek manajemen

laba. Namun, apabila profitabilitas meningkat, maka kecenderungan praktek

manajemen laba akan menurun.

2.4 Hipotesis Penelitian

Universitas Sumatera Utara


Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka konseptual seperti yang

diuraikan diatas, maka hipotesis yang akan diuji pada penelitian ini adalah sebagai

berikut.

2.4.1 Pengaruh Kepemilikan Manajerial Terhadap Manajemen Laba

Kepemilikan manajerial adalah kepemilikan saham oleh

pihakmanajemen perusahaan. Kepemilikan saham manajerial dapat

mensejajarkan antara kepentingan pemegang saham dengan manajer, dengan

demikian manajer akan ikut merasakan langsung manfaat dari keputusan yang

diambil dan manajer juga akan menanggung risiko apabila ada kerugian yang

timbul sebagai konsekuensi dari pengambilan keputusan yang salah, hal ini

berarti semakin tinggi kepemilikan manajerial perusahaan, maka akan

semakin kecil kemungkinan pihak manajemen untuk melakukan praktik

manajemen laba. Kepemilikan manajerial merupakan salah satu mekanisme

yang dapat di terapkan untuk meminimalisir tindakan manajemen laba. Oleh

karena itu, disusun hipotesis sebagai berikut :

H1 : Kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap manajemen

laba

2.4.2 Pengaruh Komposisi Komite Audit terhadap Manajemen Laba

Komite audit merupakan salah satu komponen GCG yang

berperanpenting dalam sistem pelaporan keuangan yaitu dengan mengawasi

partisipasi manajemen dan auditor independen dalam proses pelaporan

keuangan. Komite audit adalah komite yang dibentuk oleh dewan komisaris

untuk melakukan tugas pengawasan pengelolaan perusahaan. Komite audit

Universitas Sumatera Utara


mempunyai tanggung jawab utama untuk membantu dewan komisaris dalam

menjalankan tanggung jawabnya terutama dengan masalah yang berhubungan

dengan kebijakan akuntansi perusahaan, pengawasan internal, dan sistem

pelaporan keuangan. Dengan adanya komite audit yang efektif diharapkan

tindak manajemen laba dapat dibatasi.

H2: Komposisi komite audit berpengaruh terhadap manajemen

laba.

2.4.3 Pengaruh Kualitas Audit terhadap Manajemen Laba

Kualitas audit dari auditor dinyatakan dengan menggunakanukuran

Kantor Akuntan Pulik (KAP) yang digunakan perusahaan dalam mengaudit

laporan keuangannya, hal ini karena nama baik perusahaan (KAP) dianggap

merupakan gambaran yang paling penting (Sanjaya, 2008:101). KAP besar

juga cenderung akan memberikan kualitas audit terbaik karena menyangkut

nama baik mereka. Laporan audit sangat berperan penting terutama dalam

pengambilan keputusan, sehingga kualitas audit seorang auditor sering

digunakan sebagai bentuk penilaian terhadap hasil keprofesionalan seorang

auditor. Terutama dalam mendeteksi, menganalisis, dan melaporkan hasil

penemuan audit terhadap laporan keuangan klien. Auditor dengan kualitas

audit yang baik diharapkan dapat membatasi dan mengurangkan praktik

manajemen laba serta membantu untuk meningkatkan kepercayaan pemegang

saham dan pengguna laporan keuangan.

H3: Kualitas audit berpengaruh terhadap manajemen laba

2.4.4 Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Manajemen Laba

Universitas Sumatera Utara


Perusahaan yang memiliki aktiva besar atau dikategorikan

sebagaiperusahaan besar umumnya akan mendapat lebih banyak perhatian

dari berbagai pihak seperti, para analis, investor, maupun pemerintah,

sehingga membuat perusahaan ini akan lebih berhati-hati dalam melakukan

pelaporan keuangannya, hal ini akan menyebabkan perusahaan lebih akurat

dalam menyampaikan kondisinya.

Anggraeni(2013:25)mengungkapkan bahwa perusahaan-perusahaan

yang lebih besar kurang memiliki dorongan untuk melakukan perataan laba

yang merupakan salah satu dari pola manajemen laba dibandingkan dengan

perusahaan-perusahaan yang lebih kecil karena perusahaan yang lebih besar

dipandang dengan lebih kritis oleh pihak luar. Siregar dan Utama

(2005:49)menuturkan bahwa semakin besar ukuran perusahaan, biasanya

informasi yang tersedia untuk investor dalam pengambilan keputusan

sehubungan dengan investasi dalam saham perusahaan tersebut semakin

banyak. Dengan begitu perusahaan besar lebih dominan disorot publik oleh

karena itu manajemen laba akan sulit untuk dilakukan.

H4: Ukuran Perusahaan berpengaruh terhadap manajemen laba

2.4.5 Pengaruh Profitabilitas terhadap Manajemen Laba

Profitabilitas merupakan suatu indikator kinerja manajemen dalam

mengelola kekayaan perusahaan yang ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan

perusahaan (Guna dan Herawaty, 2010:60). Profitabilitas merupakan ukuran

yang dijadikan oleh para investor untuk menilai sehat atau tidaknya suatu

perusahaan dan juga dapat mempengaruhi dalam pengambilan keputusan

Universitas Sumatera Utara


investasi. Pihak principal tentu akan lebih menyukai perusahaan dengan

profitabilitas yang tinggi karena tingkat profitabilitas yang tinggi

menunjukkan bahwa kinerja perusahaan berjalan dengan baik. Manajemen

cenderung melakukan manajemen laba saat profitabilitas perusahaan rendah.

Manajemen melakukan hal ini karena apabilaprofitabilitasnya rendah atau

perusahaan bahkan mengalami kerugian maka mengindikasikan bahwa

kinerja perusahaannya buruk dan akan membuat perusahaan kehilangan

kepercayaan dari investor, sehingga apabila profitabilitas perusahaan

menurunmaka ada kecenderungan terjadinya praktek manajemen laba.

Namun, apabila profitabilitas meningkat, maka kecenderungan praktek

manajemen laba akan menurun.

H5: Profitabilitas berpengaruh terhadap manajemen laba

H6 : Kepemilikan manajerial, komposisi komite audit, kualitas

audit,ukuranperusahaan, dan profitabilitas secara simultan

berpengaruterhadap manajemen laba.

BAB III

Universitas Sumatera Utara


METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian

asosiatif kausal yang bertujuan untuk mengetahui atau membuktikan hubungan

sebab dan akibat antara dua atau lebih variabel independen terhadap variabel

dependen.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Peneliti melakukan penelitian pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia melalui media internet dengan situs (http://www.idx.co.id).

Waktu yang digunakan untuk penelitian ini dimulai pada bulan agustus 2016

untuk pengajuan judul sampai dengan penelitian ini selesai.

3.3 Batasan Operasional

Batasan operasional yang ditetapkan dalam penelitian ini guna menghindari

ruang lingkup yang terlalu luas yang akan mengaburkan penelitian adalah sebagai

berikut:

• Objek penelitian yang digunakan adalah perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2013-2016.

• Perusahaan manufaktur tersebut melaporkan laporan keuangan dan

laporan tahunan selama periode penelitian.

3.4 Definisi Operasional Variabel

Universitas Sumatera Utara


3.4.1 Variabel Dependen

Variabel dependen adalah variabel yang dijelaskan atau di pengaruhi

oleh variabel independen dan menjadi perhatian utama dalam sebuah

pengamatan. Variabel dependen dari penelitian ini adalah manajemen laba

yang diukur dengan discretionary accruals (DAC). Penggunaan

discretionary accruals sebagai proksi manajemen laba dihitung dengan

menggunakan Modified Jones Model yang dikembangkan oleh Dechow dan

kawan-kawan. Secara detail, dengan Modified Jones Model, penentuan akrual

diskresioner sebagai indikator manajemen laba dapat dijabarkan dalam tahap-

tahap sebagai berikut.

1. Menentukan nilai total akrual dengan formulasi :

TAit = NIit – CFOit

2. Menentukan nilai parameter ɑ1, ɑ2, ɑ3 menggunakan Jones model

(1991), dengan formulasi :

TAit = ɑ1 + ɑ2 ∆Revit + ɑ3PPEit + €it

Lalu, untuk menskala data, semua variabel tersebut dibagi dengan

aset tahun sebelumnya (Ait-1), sehingga formulasinya berubah

menjadi:

TAit/Ait-1 = ɑ1 (1/Ait-1) + ɑ2(∆Revit/Ait-1) + ɑ3 (PPEit/Ait-1) + €it

3. Menghitung nilai NDA dengan formulasi :

NDAit = ɑ1 (1/Ait-1) + ɑ2(∆Revit/Ait-1 - ∆Recit/Ait-1) + ɑ3 (PPEit/Ait-1)

Universitas Sumatera Utara


Nilai parameter ɑ1, ɑ2, dan ɑ3 adalah hasil dari perhitungan pada

langkah ke-2. Isikan semua nilai yang ada dalam formula sehingga

nilai NDA akan bisa didapatkan.

4. Menentukan nilai akrual diskresioner yang merupakan indikator

manajemen laba akrual dengan cara mengurangi total akrual

dengan akrual nondiskresioner, dengan formulasi :

DAit = TAit – NDAit

Keterangan :

TAit = Total akrual perusahaan i dalam periode t.

NIit = Laba bersih perusahaan i pada periode t.

CFOit = Arus kas operasi perusahaan i pada periode t.

NDAit = akrual nondiskresioner perusahaan i pada periode t.

DAit = Akrual diskresioner perusahaan i pada periode t.

Ait-1 = Total aset total perusahaan i pada periode t.

∆Revit = Perubahan penjualan bersih perusahaan i pada periode t.

∆Recit = Perubahan piutang perusahaan i pada periode t.

PPEit = Property, Plant, and Equipment Perusahaan i pada periode t.

ɑ1, ɑ2, ɑ3 = Parameter yang diperoleh dari persamaan regresi.

€it = Error Term perusahaan i pada periode t.

3.4.2 Variabel Independen

Variabel independen adalah variabel yang dapat mempengaruhi perubahan

dalam variabel dependen dan mempunyai hubungan yang positif ataupun yang

negatif bagi variabel dependen nantinya (Situmorang, Lufti, 2014:8). Variabel

Universitas Sumatera Utara


independen sering juga disebut dengan variabel bebas atau variabel yang

mempengaruhi. Variabel independen dalam penelitian ini terdiri dari:

1. Kepemilikan Manajerial

Kepemilikan manajerial adalah kepemilikan saham oleh pihak

manajemen perusahaan. Jika suatu perusahaan memiliki kepemilikan

manajerial yang tinggi, manajer jauh lebih peduli tentang kepentingan

pemegang saham dan opsi saham akan memiliki insentif untuk

kontribusi perusahaan. Kepemilikan manajerial merupakan salah satu

mekanisme corporate governance yang dapat diterapkan untuk

meminimalisir konflik keagenan yang berakibat pada munculnya

tindakan manajemen labaoleh manajer. Variabel ini diukur dengan

proporsi kepemilikan manajerial dalam suatu perusahaan dibandingkan

dengan jumlah keseluruhan saham perusahaan.

𝐓𝐓𝐓𝐓𝐓𝐓𝐓𝐓𝐓𝐓 𝐒𝐒𝐒𝐒𝐒𝐒𝐒𝐒𝐒𝐒 𝐌𝐌𝐌𝐌𝐌𝐌𝐌𝐌𝐌𝐌𝐌𝐌𝐌𝐌𝐌𝐌𝐌𝐌𝐌𝐌


Kepemilikan Manajerial (%) = 𝒙𝒙𝟏𝟏𝟏𝟏𝟏𝟏 %
𝐓𝐓𝐓𝐓𝐓𝐓𝐓𝐓𝐓𝐓𝐓𝐓𝐓𝐓𝐓𝐓𝐓𝐓𝐓𝐓𝐓𝐓𝐓𝐓𝐓𝐓𝐓𝐓𝐓𝐓𝐓𝐓𝐓𝐓𝐓𝐓𝐓𝐓𝐓𝐓𝐓𝐓

2. Komposisi Komite Audit

Menurut Komite Nasional Kebijakan Governance dalam pedoman

Good Corporate Governance (2006:19)komite auditadalah suatu

komite yang beranggotakan satu atau lebih anggota dewan komisaris

dan dapat meminta kalangan luar dengan berbagai keahlian,

pengalaman, dan kualitas lain yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan

komite audit.Komite audit dalam penelitian ini di ukur berdasarkan

jumlah anggota komite audit yang ada di perusahaan.

Universitas Sumatera Utara


3. Kualitas Audit

Kualitas audit dari auditordalam penelitian ini diproksikan dengan

menggunakan ukuran Kantor Akuntan Publik (KAP). Variabel diukur

dengan menggunakan variabel dummy dimana angka 1 diberikan jika

auditor yang mengaudit perusahaan merupakan auditor dari Kantor

Akuntan Publik big four dan 0 diberikan jika ternyata perusahaan

diaudit oleh Kantor Akuntan Publik non big four. Kantor Akuntan

Publik (KAP)big four yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1) Price Waterhouse Coopers (PWC), dengan partnernya di Indonesia

Tanudiredja, Wibisana & Rekan.

2) Deloitte Touche Tohmatsu, dengan partnernya di Indonesia Osman

Bing Satrio & Rekan.

3) Klynveld Peat Marwick Goerdeler (KPMG) International, dengan

partnernya di Indonesia yaitu Siddharta & Widjaja.

4) Ernst and Young (EY), dengan partnernya di Indonesia

Purwantono, Suherman & Surja.

4. Ukuran Perusahaan

Perusahaan yang memiliki aktiva besar atau dikategorikan sebagai

perusahaan besar umumnya akan mendapat lebih banyak perhatian

dari berbagai pihak seperti, para analis, investor, maupun pemerintah,

sehingga membuat perusahaan ini akan lebih berhati-hati dalam

melakukan pelaporan keuangannya, hal ini akan menyebabkan

Universitas Sumatera Utara


perusahaan lebih akurat dalam menyampaikan kondisinya. Ukuran

perusahaan diukur dengan menggunakan hasil logaritmadari total aset.

Ukuran Perusahaan=Ln total Aset

5. Profitabilitas

Pada penelitian ini profitabilitas di proksikan dengan ROA (Return

On Asset), dimana ROA digunakan untuk mengukur efektifitas

perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan

aktiva yang dimilikinya. Return On Assets (ROA) diukur dengan

membagi antara laba bersih setelah pajak (net income after tax)

dengan total asset.

𝐋𝐋𝐋𝐋𝐋𝐋𝐋𝐋 𝐁𝐁𝐁𝐁𝐁𝐁𝐁𝐁𝐁𝐁𝐁𝐁 𝐒𝐒𝐒𝐒𝐒𝐒𝐒𝐒𝐒𝐒𝐒𝐒𝐒𝐒 𝐏𝐏𝐏𝐏𝐏𝐏𝐏𝐏𝐏𝐏


ROA = x 100%
𝑻𝑻𝑻𝑻𝑻𝑻𝑻𝑻𝑻𝑻𝑻𝑻𝑻𝑻𝑻𝑻𝑻𝑻𝑻𝑻

3.4.3 Definisi Operasional

Agar penelitian ini dapat dilaksanakan dengan baik, maka

perludipahami berbagai unsur-unsur yang menjadi dasar dari penelitian

ilmiah yang termuat dalam operasionalisasi variabel penelitian. Secara rinci,

operasionalisasi variabel dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut ini:

Tabel 3.1
Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel
Variabel Definisi Indikator Skala
Manajemen laba adalah suatu Modified Jones Model
kondisi dimana manajemen (Dechow, dkk, 1995)
melakukan intervensi dalam
Manajemen
proses penyusunan DAit = TAit – NDAit Rasio
Laba (Y)
laporankeuangan bagi
pihakeksternal sehingga
dapat

Universitas Sumatera Utara


Variabel Definisi Indikator Skala
meratakan, menaikkan, dan
menurunkan laba.
Kepemilikan manajerial
Total Saham Manajerial
adalah 𝑥𝑥100%
𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 𝑆𝑆𝑆𝑆ℎ𝑎𝑎𝑎𝑎 𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾ℎ𝑎𝑎𝑎𝑎
Kepemilikan persentasekepemilikan
Manajerial saham yang dimilki Rasio
(X1) manajemen terhadap
keseluruhan jumlah saham
yang beredar
Anggota komite audit yang Jumlah komite audit pada
dimiliki oleh perusahaan perusahaan
Komposisi sekurang-kurangnya terdiri
Komite dari 3 (tiga) orang, diketuai Nomi
Audit oleh komisaris independen nal
(X2) perusahaan dengan dua orang
eksternal yang independen
terhadap perusahaan.
Kualitas audit dinyatakan Nilai 1 untuk perusahaan jika
dengan menggunakan ukuran auditor yang mengaudit
Kantor Akuntan Publik perusahaan merupakan auditor
(KAP) yang digunakan dari KAP big four dan 0 jika
Kualitas
perusahaan dalam mengaudit perusahaan diaudit oleh KAP Nomi
Audit
laporan keuangannya, hal ini non big four nal
(X3)
karena nama baik perusahaan
(KAP) dianggap merupakan
gambaran yang paling
penting
Ukuran yang menunjukkan Ukuran Perusahaan =
Ukuran besar kecilnya suatu Ln total Aset
Perusahaan perusahaan yang ditunjukkan Rasio
(X4) dari total aset perusahaan
tersebut
Kemampuan perusahaan ROA =
dalam memperoleh laba 𝐋𝐋𝐋𝐋𝐋𝐋𝐋𝐋 𝐁𝐁𝐁𝐁𝐁𝐁𝐁𝐁𝐁𝐁𝐁𝐁 𝐒𝐒𝐒𝐒𝐒𝐒𝐒𝐒𝐒𝐒𝐒𝐒𝐒𝐒 𝐏𝐏𝐏𝐏𝐏𝐏𝐏𝐏𝐏𝐏
𝒙𝒙 𝟏𝟏𝟏𝟏𝟏𝟏%
dalam priode tertentu yang 𝑻𝑻𝑻𝑻𝑻𝑻𝑻𝑻𝑻𝑻𝑻𝑻𝑻𝑻𝑻𝑻𝑻𝑻𝑻𝑻
Profitabilitas
digambarkan dari Rasio
(X5)
perbandingan laba bersih
setelah pajak terhadap total
aset perusahaan
Sumber: Data Diolah Penulis

Universitas Sumatera Utara


3.5 Populasi dan Sampel Penelitian

Menurut Sugiyono (2006:20), populasi diartikan sebagai wilayah

generalisasi yang terdiri atas : objek subjek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2013-

2016 yaitu sebanyak 135 perusahaan.

Sugiyono (2006:22) menjelaskan bahwa sampel adalah bagian dari jumlah

dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Metode pemilihan sampel

yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu metode penentuan sampel

berdasarkan kriteria tertentu sesuai dengan yang dikehendaki peneliti. Kriteria

sampel yang ditentukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

periode2013-2016.

2. Perusahaan yang menerbitkanlaporankeuangandanlaporantahunan secara

lengkap periode 2013-2016.

3. Perusahaan yang menyampaikan data secara lengkap berkaitan dengan

variabel penelitian, yaitu kepemilikan manajerial, komposisi komite

audit, kualitas audit, ukuran perusahaan,dan profitabilitas periode 2013-

2016.

4. Perusahaan yang menyajikan laporan keuangan dalam mata uang rupiah

dalam laporan keuangan periode 2013-2016.

Universitas Sumatera Utara


Berdasarkan kriteria yang telah dipaparkan diatas, maka perusahaan manufaktur

yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah berjumlah sebanyak 112 sampel

(28 perusahaan x 4 tahun).

Tabel 3.2
Daftar Populasi dan Sampel Penelitian

Kriteria
No. Daftar Perusahaan (Kode) SebagaiPopulasi 1 2 3 4 Sampel
1 Akasha Wira International Tbk. (ADES) √ √ ‒ √ ‒
2 Polychem Indonesia Tbk. (ADMG) √ √ ‒ ‒ ‒
3 TigaPilar Sejahtera Food Tbk. (AISA) √ √ ‒ √ ‒
4 Anugerah Kagum Karya Utama Tbk. (AKKU) √ ‒ ‒ √ ‒
5 ArghaKarya Prima Tbk. (AKPI) √ √ ‒ √ ‒
6 AlkindoNaratamTbk. (ALDO) √ √ √ √ 𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆 1
7 AlakasaIndustrindoTbk. (ALKA) √ √ ‒ √ ‒
8 Alumindo Light Metal Industry Tbk. (ALMI) √ √ √ √ 𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆 2
9 Tri Banyan TirtaTbk. (ALTO) √ ‒ √ √ −
10 Asahimas Flat Glass Tbk. (AMFG) √ √ ‒ √ ‒
11 Ashaplast Industries Tbk. (APLI) √ √ ‒ √ ‒
12 Argo PantesTbk. (ARGO) √ − − ‒ ‒
13 ArwanaCitramuliaTbk. (ARNA) √ √ ‒ √ ‒
14 Astra International Tbk. (ASII) √ √ √ √ 𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆 3
15 Astra OtopartsTbk. (AUTO) √ √ √ √ 𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆 4
16 Sepatu Bata Tbk. (BATA) √ √ ‒ √ ‒
17 Primarindo Asia InfrastuctureTbk. (BIMA) √ √ ‒ √ ‒
18 Indo KordsaTbk. (BRAM) √ √ √ ‒ ‒
19 BerlinaTbk. (BRNA) √ √ √ √ 𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆 5
20 Barito PasificTbk. (BRPT) √ √ ‒ ‒ ‒
21 BetonjayaManunggalTbk. (BTON) √ √ √ √ 𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆 6
22 PT Budi Starch &SweetnerTbk. (BUDI) √ √ ‒ √ ‒
23 PTWilmarCahaya Indonesia Tbk. (CEKA) √ √ ‒ √ ‒
24 Centex Tbk. (CNTX) √ - ‒ ‒ ‒
25 Charoen Pokhphand Indonesia Tbk. (CPIN) √ √ ‒ √ ‒
26 Citra TubindoTbk. (CTBN) √ √ √ ‒ −

Universitas Sumatera Utara


Kriteria
No. Daftar Perusahaan (Kode) SebagaiPopulasi Sampel
1 2 3 4
27 Delta Djakarta Tbk. (DLTA) √ √ ‒ √ ‒
28 Duta Pertiwi Nusantara Tbk. (DPNS) √ √ √ √ 𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆 7
29 Darya-VariaLaboratoriaTbk. (DVLA) √ √ ‒ √ ‒
30 Ekadharma International Tbk. (EKAD) √ √ ‒ √ ‒
31 EratexDjajaTbk. (ERTX) √ √ ‒ √ ‒
32 Ever Shine Textile Industry Tbk. (ESTI) √ √ ‒ ‒ ‒
33 Eterindo WahanatamaTbk. (ETWA) √ ‒ − √ ‒
34 Fajar Surya WisesaTbk. (FASW) √ √ ‒ √ ‒
35 PT Lotte Chemical Titan Tbk. (FPNI) √ √ ‒ ‒ ‒
36 GunawanDianjaya Steel Tbk. (GDST) √ √ √ √ 𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆 8
37 Goodyear Indonesia Tbk. (GDYR) √ √ ‒ ‒ ‒
38 GudangGaramTbk. (GGRM) √ √ √ √ 𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆 9
39 Gajah Tunggal Tbk. (GJTL) √ − √ √ −
40 Panasia Indo Resources Tbk. (HDTX) √ √ ‒ √ ‒
41 HM SampoernaTbk. (HMSP) √ √ ‒ √ ‒
42 Indofood CBP SuksesMakmurTbk. (ICBP) √ √ ‒ √ ‒
43 Champion Pacific Indonesia Tbk. (IGAR) √ √ ‒ √ ‒
44 IntikeramikAlamasriIndustriTbk. (IKAI) √ − √ √ −
45 Sumi Indo KabelTbk. (IKBI) √ ‒ ‒ √ ‒
46 IndomobilSukses international Tbk. (IMAS) √ √ ‒ √ ‒
47 IndofarmaTbk. (INAF) √ √ ‒ √ ‒
48 IndalAlumuniumIndustriTbk. (INAI) √ √ ‒ √ ‒
49 IntanwijayaInternasionalTbk. (INCI) √ √ √ √ 𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆 10
50 Indofood SuksesMakmurTbk. (INDF) √ √ √ √ 𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆 11
51 Indorama Synthetics Tbk. (INDR) √ √ ‒ ‒ ‒
52 IndospringTbk. (INDS) √ √ √ √ 𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆 12
53 Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. (INKP) √ √ √ ‒ ‒
54 Toba Pulp Lestari Tbk. (INRU) √ √ ‒ ‒ ‒
55 Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) √ √ ‒ √ ‒
56 IndopolySwakarsa Industry Tbk. (IPOL) √ √ ‒ ‒ ‒
57 PT Steel Pipe Industry Of Indonesia Tbk. (ISSP) √ ‒ ‒ √ ‒
58 SumberEnergiAndalanTbk. (ITMA) √ √ ‒ ‒ ‒
59 Jemblo Cable Company Tbk. (JECC) √ √ ‒ √ ‒

Universitas Sumatera Utara


Kriteria
No. Daftar Perusahaan (Kode) SebagaiPopulasi Sampel
1 2 3 4
60 Jakarta Kyoei Works Tbk. (JKSW) √ √ ‒ √ ‒
61 JAPFA Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA) √ √ ‒ √ ‒
62 Jaya Pari Steel Tbk. (JPRS) √ √ √ √ 𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆 13
63 Kimia Farma (Persero) Tbk. (KAEF) √ √ ‒ √ ‒
64 ICTSI Jasa Prima Tbk. (KARW) √ ‒ ‒ ‒ ‒
65 KMI Wire and Cable Tbk. (KBLI) √ √ ‒ √ ‒
66 KabelindoMurniTbk. (KBLM) √ √ ‒ √ ‒
67 KertasBasukiRachmat Indonesia Tbk. (KBRI) √ √ ‒ √ ‒
68 KedawungSetia Industrial Tbk. (KDSI) √ √ ‒ √ ‒
69 Keramika Indonesia AssosiasiTbk. (KIAS) √ √ ‒ √ ‒
70 Kedaung Indah Can Tbk. (KICI) √ √ √ √ 𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆 14
71 Kalbe FarmaTbk. (KLBF) √ √ ‒ √ ‒
72 PT. Grand KartechTbk. (KRAH) √ − ‒ √ ‒
73 Krakatau Steel (Persero) Tbk. (KRAS) √ √ ‒ ‒ ‒
74 Lion Metal Works Tbk. (LION) √ √ √ √ 𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆 15
75 LanggengMakmurIndustriTbk. (LMPI) √ √ √ √ 𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆 16
76 Lionmesh Prima Tbk. (LMSH) √ √ √ √ 𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆 17
77 Multi Prima Sejahtera Tbk. (LPIN) √ √ ‒ √ ‒
78 MalindoFeedmillTbk. (MAIN) √ √ ‒ √ ‒
79 MultisradaArahSaranaTbk. (MASA) √ √ √ ‒ ‒
80 Martina BertoTbk. (MBTO) √ √ √ √ 𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆 18
81 Merck Tbk. (MERK) √ √ ‒ √ ‒
82 Multi Bintang Indonesia Tbk. (MLBI) √ √ ‒ √ ‒
83 MuliaIndustrinoTbk. (MLIA) √ √ √ √ 𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆 19
84 MustikaRatuTbk. (MRAT) √ − ‒ √ ‒
85 Mayora Indah Tbk. (MYOR) √ √ ‒ √ ‒
86 Hanson International Tbk. (MYRX) √ ‒ ‒ √ ‒
87 PT. Asia Pacific InvestamaTbk. (MYTX) √ − ‒ √ ‒
88 PelatTimah Nusantara Tbk. (NIKL) √ √ √ ‒ ‒
89 Nipress Tbk. (NIPS) √ − − √ −
90 Pan Brothers Tbk. (PBRX) √ √ ‒ √ ‒
91 Pelangi Indah CanindoTbk. (PICO) √ − √ √ −
92 Asia Pasific Fibers Tbk. (POLY) √ √ ‒ ‒ ‒

Universitas Sumatera Utara


Kriteria
No. Daftar Perusahaan (Kode) SebagaiPopulasi Sampel
1 2 3 4
93 Prima Alloy Steel Universal Tbk. (PRAS) √ ‒ − √ ‒
94 Prasudha Aneka NiagaTbk. (PSDN) √ √ ‒ √ ‒
95 Sat NusapersadaTbk. (PTSN) √ √ ‒ ‒ ‒
96 PyridamFarmaTbk. (PYFA) √ √ √ √ Sampel 20
97 Ricky Putra GlobalindoTbk. (RICY) √ √ ‒ √ ‒
98 Bentoel International InvestamaTbk. (RMBA) √ √ ‒ √ ‒
99 Nippon IndosariCorpindoTbk. (ROTI) √ √ ‒ √ ‒
Supreme Cabel Manufacturing Corporation Tbk.
100 (SCCO) √ √ ‒ √ ‒
101 Merk Sharp Dohme Pharma Tbk. (SCPI) √ √ ‒ √ ‒
102 SekawanIntipratamaTbk. (SIAP) √ √ ‒ √ ‒
PT. IndustriJamudanFarmasiSidoMunculTbk.
103 (SIDO) √ √ ‒ √ ‒
104 SiwaniMakmurTbk. (SIMA) √ ‒ ‒ √ ‒
105 Sierad Produce Tbk. (SIPD) √ √ ‒ √ ‒
106 SekarBumiTbk. (SKBM) √ √ ‒ √ ‒
107 SekarLautTbk. (SKLT) √ √ √ √ 𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆 21
108 PT Semen BaturajaTbk. (SMBR) √ √ ‒ √ ‒
109 Holcim Indonesia Tbk. (SMCB) √ √ ‒ √ ‒
110 Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR) √ √ ‒ √ ‒
111 SelamatSempurnaTbk. (SMSM) √ √ √ √ Sampel 22
112 Sorini Agro Asia CorporindoTbk. (SOBI) √ √ ‒ √ ‒
113 SuparmaTbk. (SPMA) √ √ ‒ √ ‒
114 Taisho Pharmateutical Indonesia Tbk. (SQBB) √ √ ‒ √ ‒
115 PT. Sri RejekiIsmanTbk. (SRIL) √ √ ‒ √ ‒
116 Indo AcidatamaTbk. (SRSN) √ √ ‒ √ ‒
117 Sunson Textile Manufacturer Tbk. (SSTM) √ ‒ − √ ‒
118 Siantar Top Tbk. (STTP) √ √ √ √ −
119 PT SLJ Global Tbk. (SULI) √ √ √ √ −
120 TembagaMuliaSemananTbk. (TBMS) √ √ ‒ ‒ ‒
121 Mandom Indonesia Tbk. (TCID) √ √ √ √ 𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆 23
122 Tirta Mahakam Resources Tbk. (TIRT) √ √ ‒ √ ‒
123 PabrikKertas Tjiwi Kimia Tbk. (TKIM) √ √ ‒ ‒ ‒
124 Surya Toto Indonesia Tbk. (TOTO) √ √ ‒ √ ‒

Universitas Sumatera Utara


Kriteria
No. Daftar Perusahaan (Kode) SebagaiPopulasi Sampel
1 2 3 4
125 Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA) √ √ ‒ ‒ ‒
126 TrisulaInternasionalTbk. (TRIS) √ √ ‒ √ ‒
127 TriasSentosaTbk. (TRST) √ √ √ √ 𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆 24
128 Tempo Scan PasificTbk. (TSPC) √ √ √ √ 𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆 25
129 Ultra Jaya Milk Industry Tbk. (ULTJ) √ √ √ √ 𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆 26
130 Unggung Indah CahayaTbk. (UNIC) √ √ √ ‒ ‒
131 Nusantara Inti Corpora Tbk. (UNIT) √ √ ‒ √ ‒
132 Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) √ √ ‒ √ ‒
133 Voksel electric Tbk. (VOKS) √ √ ‒ √ ‒
134 WismilakIntiMakmurTbk. (WIIM) √ √ √ √ 𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆 27
135 YanaprimaHastapersadaTbk. (YPAS) √ √ √ √ 𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆 28

3.6 Jenis Data dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan jenis data sekunder yang didapatkan dari

www.idx.co.id, berupa laporan keuangan dan laporan tahunan perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesi (BEI) selama tahun 2013

sampai tahun 2016.Menurut Erlina (2011:31) data sekunder adalah data yang

telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada

masyarakat pengguna data.

3.7 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

studi dokumentasi, yaitu dengan mengumpulkan data sekunder berupa laporan

keuangan dan laporan tahunan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2013-2016.

Universitas Sumatera Utara


3.8 Teknik Analisis Data

Untuk mengolah dan menganalisis data, peneliti menggunakan bantuan

program statistik, software SPSS for windows. Adapun metode analisis data yang

digunakan dalam penelitian ini menggunakan tahap-tahap sebagai berikut.

3.8.1 Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptifdigunakan untuk menjelaskan atau

menggambarkan berbagai karakteristik data, seperti melihat nilai

minimum, maksimum, rata-rata (mean), dan standar deviasi yang

dihasilkan dari variabel penelitian (Situmorang dan Lufti, 2014:20).

Pada penelitian deskriptif ini digunakan metode numerik untuk

mengenali pola sejumlah data, merangkum informasi yang terdapat

dalam data tersebut, dan menyajikan informasi tersebut dalam bentuk

yang diinginkan.

3.8.2 Uji Asumsi Klasik

3.8.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan menguji apakah dalam model

regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal

(Ghozali, 2013:160). Jika data normal, maka digunakan statistik

parametrik, dan jika data tidak normal maka digunakan statistik non-

parametrik atau lakukan treatment agar data normal. Data yang baik

adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal. Menurut

Ghozali (2013:163), cara untuk mendeteksi apakah residual

Universitas Sumatera Utara


berdistribusi normal atau tidak ada 2, yaitu analisis grafik dan analisis

statistik.

1. Analisis Grafik

Untuk melakukan pengujian normalitas dengan analisis

grafik dapat dengan melihat grafik histogram dan normal

probability plot. Distribusi normal akan membentuk satu

garis lurus diagonal. Jika distribusi data residual normal,

maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan

mengikuti garis diagonalnya, dan sebaliknya jika pola

distribusi tidak normal dan terlihat titik-titik menyebar di

sekitar garis diagonal dan penyebarannya jauh dari garis

diagonal, hal tersebut menunjukkan bahwa model regresi

menyalahi asumsi normalitas.

2. Analisis Statistik

Uji statistik yang dapat digunakan untuk menguji

normalitas residual adalah uji statistik Kolmogorov

Smirnov (K-S). Bila signifikansi > 0,05 dengan α = 5%

maka variabelterdistribusi secara normal , sebaliknya bila

nilai signifikansi < 0,05 maka variabel tidak terdistribusi

secara normal.

3.8.2.2 Uji Multikolinearitas

Menurut Ghozali (2013:105), uji multikolonieritas bertujuan

untuk menguji apakah terdapat korelasi antar variabel independen

Universitas Sumatera Utara


dalam model regresi. Model regresi yang baik seharusnya bebas dari

multikolonieritas. Deteksi terhadap ada tidaknya multikolonieritas

dapat dilihat dari nilai tolerance dan variance inflationfactor (VIF),

suatu model regresi yang bebas dari masalah multikolonieritas apabila

mempunyai nilai toleransi lebih dari 0,1 dan nilai VIF lebih kurang

10.

3.8.2.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah

terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke

pengamatan yang lain dalam model regresi (Ghozali, 2013:139).

Model regresi yang baik adalah jika variance dari residualsatu

pengamatan ke pengamatan lain berbeda (heteroskedastisitas).

Heteroskedastisitas dapat dilihat melalui grafik plot antara nilai

prediksi variable terikat dengan residualnya. Apabila pola pada grafik

ditunjukkan dengan titik-titik menyebar secara acak (tanpa pola yang

jelas) serta tersebar di atas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y,

maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada

model regresi.

3.8.2.4 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi linier berganda ada korelasi antara kesalahan penganggu

pada periode t dengan kesalahan penganggu pada periode t-1

(sebelumnya) (Ghozali, 2013:110). Jika terjadi korelasi, maka

Universitas Sumatera Utara


dinamakan terdapat problem autokorelasi. Autokorelasi timbul karena

observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama

lainnya.Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari

autokorelasi.

Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi

masalah dalam autokorelasi di antaranya adalah dengan Uji Durbin

Watson. Menurut Sunyoto (2009:80), pengambilan keputusan ada

tidaknya autokorelasi adalah sebagai berikut:

1. angka D-W di bawah –2 berarti ada autokorelasi positif,

2. angka D-W di antara -2 sampai +2, berarti tidak ada

autokorelasi,

3. angka D-W di atas +2 berarti ada autokorelasi negatif

3.8.3 Analisis Regresi Linier Berganda

MenurutGhozali (2013:96), analisis regresi digunakan

untukmengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih, juga

menunjukkan arah hubungan antara variable dependen dengan independen.

Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Adapun

bentuk persamaannya adalah sebagai berikut:

Y= a + b1X1 + b2X2 + b3X3+ b4X4 + b5X5 + e

Keterangan :

Y = variabel dependen yaitu manajemen laba

a = konstanta.

b1, b2, b3, b4 dan b5 = koefisien regresi

Universitas Sumatera Utara


X1 = kepemilikan manajerial

X2 = proporsi komite audit

X3 = kualitas audit

X4 = ukuran perusahaan

X5 = profitabilitas

e = error

3.8.4 Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan untuk menguji dengan menggunakan

alat bantu program SPSS.

3.8.4.1 Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien Determinasi (R2)digunakan untuk mengukur

seberapa jauh kemampuan variable independen dalam menjelaskan

variabel dependen. Nilai koefisien determinasi (R2)adalah antara nol

dan satu. Nilai (R2) yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel

independen dalam menjelaskan variabel dependen amat terbatas. Jika

koefisien determinasi sama dengan nol, maka variabel independen

tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Jika besarnya koefisien

determinasi mendekati angka 1, maka variabel independen

berpengaruh sempurna terhadap variabel dependen.

3.8.4.2 Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah

semuavariabel bebas secara bersama-sama atau serempak mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Dengan

Universitas Sumatera Utara


menggunakan tingkat signifikan (α) 5%, jika nilai sig.F > 0,05 artinya

tidak ada pengaruh yang signifikan secara bersamaan dari variabel

bebas terhadap variabel terikat. Sebaliknya, jika nilai sig. F < 0,05

artinya ada pengaruh yang signifikan secara bersamaan dari variabel

bebas terhadap variabel terikat. Pengambilan keputusan juga dapat

dilakukan dengan membandingkan nilai Fhitungdan nilai Ftabel. Dimana

jika Fhitung<Ftabelpada α = 5% artinya tidak ada pengaruh yang

signifikan secara bersamaan dari variabel bebas terhadap variabel

terikat. Sebaliknya, jika Fhitung> Ftabelpada α = 5% artinya ada

pengaruh yang signifikan secara bersamaan dari variabel bebas

terhadap variabel terikat.

3.8.4.3 UjiSignifikansi Parsial (Uji-t)

Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh variabel

independen secara parsialmempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap variabel dependen. Pengujian ini dilakukan dengan

menggunakan tingkat signifikansi 5%. Jika nilai signifikansi t < 0,05

artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara satu variabel

independen terhadap variabel dependen. Jika nilai signifikansi t > 0,05

artinya tidak terdapat pengaruh antara satu variabel independen

terhadap variabel dependen. Pengambilan keputusan juga dapat

dilakukan dengan membandingkan nilai thitung dengan nilai ttabel. Jika

thitung<ttabelpada α = 5% artinya tidak ada pengaruh yang signifikan

variabel independen terhadap variabel dependen. Sebaliknya jika Jika

Universitas Sumatera Utara


thitung>ttabel pada α = 5% artinya ada pengaruh yang signifikan antara

variabel independen terhadap variabel dependen.

Universitas Sumatera Utara


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian

Perusahaan yang menjadi objek penelitian ini adalah perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2013

hingga 2016. Dalam penelitian ini objek penelitian dipilih dengan metode

purposive sampling dengan menggunakan kriteria-kriteria yang telah

ditentukan. Objek penelitian dipilih dari perusahaan yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia secara terus-menerus listing pada tahun 2013 hingga

2016. Analisis data dimulai dengan mengolah data menggunakan

microsoft excel, selanjutnya dilakukan pengujian asumsi klasik dan

pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan regresi berganda.

Pengujian asumsi klasik dan regresi berganda dilakukan dengan

menggunakan software SPSS. Prosedur dimulai dengan memasukkan

semua variabel independen dan variabel dependen ke program SPSS

tersebut dan menghasilkan output-output sesuai dengan metode analisis

data yang telah ditentukan. Adapun jumlah perusahaan yang masuk dalam

kriteria dalam penelitian ini adalah 28 perusahaan dan mengasilkan 112

sampel (28 perusahaan x 4 tahun).

4.2 Analisis Data

4.2.1 Statistik Deskriptif

Penelitian ini menggunakan 5 variabel independen yaitu

kepemilikan manajerial, komposisi komite audit, kualitas audit,

Universitas Sumatera Utara


ukuran perusahaan dan profitabilitas serta menggunakan

manajemen laba sebagai variabel dependen. Analisis statistik

deskriptif akan memberikan gambaran atau deskripsi suatu data

yang dilihat dari nilai minimum, maksimum, rata–rata (mean), dan

standar deviasi yang dihasilkan dari variabel penelitian. Statistika

deskriptif dari masing-masing variabel penelitian diperoleh sebagai

berikut:

Tabel 4.1
Analisis Statistif Deskriptif
Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic

MANAJEMEN_LABA 112 -1.1404 1.3215 -.404373 .0342969 .3629645

KEPEMILIKAN_MANAJERIAL 112 .00 89.44 11.0241 1.70555 18.04980

KOMPOSISI_KOMITE_AUDIT 112 2 4 3.04 .031 .327

KUALITAS_AUDIT 112 0 1 .29 .043 .454

UKURAN_PERUSAHAAN 112 25.2954 33.1988 28.022616 .1846899 1.9545742

PROFITABILITAS 112 -.0605 .2620 .053264 .0059396 .0628584

Valid N (listwise) 112


Sumber : Data diolah oleh penulis menggunakan SPSS

Tabel 4.1 dapat menampilkan beberapa hal yang dijelaskan

dibawah ini.

a. Variabel manajemen laba memiliki nilai minimum -1,1404 dan

nilai maksimum 1,3215 dengan rata-rata (mean) sebesar -0,404373

dan standar deviasi 0,3629645 dengan jumlah pengamatan

sebanyak 112 perusahaan.

Universitas Sumatera Utara


b. Variabel kepemilikan manajeria memiliki nilai minimum 0,00 dan

nilai maksimum 89,44 dengan nilai rata-rata (mean) 11,0241 dan

standar deviasi 18,04980 dengan jumlah pengamatan sebanyak 112

perusahaan.

c. Variabel komposisi komite audit memiliki nilai minimum 2 dan

nilai maksimum 4 dengan rata-rata (mean) sebesar 3,04 dan

standar deviasi 0,327 dengan jumlah pengamatan sebanyak 112

perusahaan.

d. Variabel kualitas audit memiliki nilai minimum 0 dan nilai

maksimum 1, dimana nilai 0 untuk perusahaan yang di audit oleh

KAP Non Big 4 dan nilai 1 untuk perusahaan yang di audit oleh

KAP Big 4. Variabel ini memiliki nilai rata-rata (mean) sebesar

0,29 dan standar deviasi 0,454 dengan jumlah pengamatan

sebanyak 112 prusahaan.

e. Variabel ukuran perusahaan memiliki nilai minimum 25,2954 dan

nilai maksimum 33,1988 dengan nilai rata-rata (mean) sebesar

28,022616 dan standar deviasi 1,9545742 dengan jumlah

pengamatan sebanyak 112 perusahaan.

f. Variabel Profitabilitas memiliki nilai minimum -0,0605 dan nilai

maksimum 0,2620 dengan nilai rata-rata (mean) sebesar 0,053264

dan standar deviasi 0,0628584 dengan jumlah pengamatan

sebanyak 112 perusahaan.

Universitas Sumatera Utara


4.2.2 Uji Asumsi Klasik

4.2.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi,variabel pengganggu atau residual memiliki

distribusi normal (Ghozali, 2013:160).Model regresi yang baik

adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Untuk

menguji apakah distribusi data normal atau tidak, dideteksi

denganmenggunakan analisis grafik histogram dan normal

probability plot, dan analisisstatistik non-parametrik

Kolmogorov-Smirnov (K-S). Berikut masing – masingtampilan

grafik histogram dan normal probability plot, dan analisis

statistik nonparametrikKolmogorov-Smirnov (K-S) dalam

gambar 4.1, gambar 4.2 dan tabel 4.2.

Gambar 4.1
Grafik Histogram

Sumber : Data diolah oleh penulis menggunakan SPSS

Universitas Sumatera Utara


Gambar 4.2

Grafik Normal P-Plot

Sumber : Data diolah oleh penulis menggunakan SPSS

Dari hasil uji normalitas dengan menggunakan grafik yaitu

dengan menggunakan grafik histogram dan grafik normal p-plot

menunjukkan bahwa distribusi data normal. Pada grafik histogram

(Gambar 4.1) menunjukkan kurva histogram yang memiliki

kemiringan seimbang kekiri dan kekanan, atau tidak condong ke

kiri maupun ke kanan melainkan ketengah dengan berbentuk

seperti lonceng. Pada grafik normal p-plot (Gambar 4.2)

memperlihatkan titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal serta

penyebarannya mendekati garis diagonal sehingga dapat

disimpulkan bahwa distribusi data normal. Untuk lebih

memastikan apakah data residual terdistribusi normal atau tidak,

maka dilakukan pengujian Kolmogorov-Smirnov.

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.2

Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 112
Mean .0000000
Normal Parametersa,b
Std. Deviation .34629215
Absolute .053
Most Extreme
Positive .052
Differences
Negative -.053
Kolmogorov-Smirnov Z .556
Asymp. Sig. (2-tailed) .916

a. Test distribution is Normal.


b. Calculated from data.
Sumber : Data diolah oleh penulis menggunakan SPSS

Menurut Imam Ghozali (2013:163), dalam metode uji

statistik non parametrikKolmogorov-Smirnov (K-S) bahwa

distribusi data dapat dilihat denganmembandingkan Z hitung

dengan Z tabel dengan kriteria sebagai berikut :

a) Jika nilai probabilitas (Kolmogorov-Smirnov) >taraf

signifikansi5%(0,05), maka distribusi data dikatakan normal.

b) Jika nilai probabilitas (Kolmogorov-Smirnov) < taraf

signifikansi5%(0,05), maka distribusi data dikatakan tidak

normal.

Dalam tabel 4.2 hasil pengujian normalitas dengan uji

statistik nonparametrikKolmogorov-Smirnov menunjukkan nilai Z

hitung sebesar 0,556dengan taraf signifikansi 0,916. Nilai taraf

signifikansi diatas 0,05 (0,916> 0,05)menunjukkan bahwa data

Universitas Sumatera Utara


residual terdistribusi secara normal. Dengan kata lain,model regresi

yang digunakan memenuhi asumsi normalitas.

4.2.2.2 Uji Multikolinearitas

Menurut Ghozali (2013:105), uji multikolonieritas bertujuan

untuk menguji apakah terdapat korelasi antar variabel independen

dalam model regresi. Model regresi yang baik seharusnya bebas

dari multikolonieritas. Deteksi terhadap ada tidaknya

multikolonieritas dapat dilihat dari nilai tolerance dan variance

inflationfactor (VIF), suatu model regresi yang bebas dari masalah

multikolonieritas apabila mempunyai nilai toleransi lebih dari 0,1

dan nilai VIF kurangdari 10.

Tabel 4.3
Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa

Model Unstandardized Standardized t Sig. Collinearity


Coefficients Coefficients Statistics

B Std. Beta Tolerance VIF


Error

1 (Constant) -.928 .747 - .217


1.242

KEPEMILIKAN_MANAJERIAL -.001 .002 -.070 -.703 .483 .868 1.153

KOMPOSISI_KOMITE_AUDIT .005 .113 .004 .043 .966 .836 1.196

KUALITAS_AUDIT -.276 .114 -.346 - .017 .420 2.380


2.418

UKURAN_PERUSAHAAN .019 .026 .101 .731 .466 .446 2.244

PROFITABILITAS 1.405 .574 .243 2.446 .016 .868 1.152

a. Dependent Variable: MANAJEMEN_LABA


Sumber : Data diolah oleh penulis menggunakan SPSS

Universitas Sumatera Utara


Hasil perhitungan menunjukkan bahwa variabel independen

memiliki nilai tolerance lebih dari 0,1 yaitu 0,858; 0,836; 0,420;

0,446 dan 0,868 yang berarti tidak terjadi korelasi antar variabel

independen. Hasil perhitungan VIF juga menunjukkan hal yang

sama dimana variabel independen memiliki nilai VIF kurang dari

10 yaitu 1,153; 1,196; 2,380; 2,244; 1,152. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa dalam model regresi tidak terjadi

multikolinearitas antar variabel independen.

4.2.2.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah terjadi

ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke

pengamatan yang lain dalam modelregresi (Ghozali, 2013:139).

Model regresi yang baik adalah jika variance dari residualsatu

pengamatan ke pengamatan lain berbeda (heteroskedastisitas).

Heteroskedastisitas dapat dilihat melalui grafik plot antara nilai

prediksi variable terikat dengan residualnya. Apabila pola pada

grafik ditunjukkan dengan titik-titik menyebar secara acak (tanpa

pola yang jelas) serta tersebar di atas maupun dibawah angka 0

pada sumbu Y, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi

heteroskedastisitas pada model regresi.

Universitas Sumatera Utara


Gambar 4.3
Grafik Scatter Plot

Sumber : Data diolah oleh penulis menggunakan SPSS

Dari grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar

secara acak serta tersebar baik di atas maupun dibawah angka 0

pada sumbu Y, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi

heterokedastisitas pada model regresi.

4.2.2.4 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi linier berganda ada korelasi antara kesalahan

penganggu pada periode t dengan kesalahan penganggu pada

periode t-1 (sebelumnya) (Ghozali, 2013:110). Jika terjadi korelasi,

maka dinamakan terdapat problem autokorelasi. Autokorelasi

timbul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan

satu sama lainnya. Model regresi yang baik adalah regresi yang

bebas dari autokorelasi.

Universitas Sumatera Utara


Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi

masalah dalam autokorelasi di antaranya adalah dengan Uji Durbin

Watson. Menurut Sunyoto (2009:80), pengambilan keputusan ada

tidaknya autokorelasi adalah sebagai berikut:

1) angka D-W di bawah –2 berarti ada autokorelasi positif,

2) angka D-W di antara -2 sampai +2, berarti tidak ada

autokorelasi,

3) angka D-W di atas +2 berarti ada autokorelasi negatif

Tabel 4.4
Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Std. Error of the Durbin-


Square Estimate Watson
a
1 .300 .090 .047 .3543653 1.340

a. Predictors: (Constant), PROFITABILITAS, KEPEMILIKAN_MANAJERIAL,


KOMPOSISI_KOMITE_AUDIT, UKURAN_PERUSAHAAN, KUALITAS_AUDIT
b. Dependent Variable: MANAJEMEN_LABA
Sumber : Data diolah oleh penulis menggunakan SPSS
Berdasarkan tabel 4.4 di atas terlihat bahwa nilai D-W

sebesar 1,340. Angka ini terletak diantara -2 dan +2, dari

pengamatan ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi

positif maupun autokorelasi negatif dalam penelitian ini.

4.2.3 Analisis Regresi Linier Berganda

Menurut Ghozali (2013:96), analisis regresi digunakan


untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih,
juga menunjukkan arah hubungan antara variable dependen dengan
independen. Hasil analisis regresi dapat dilihat pada tabel 4.5
berikut ini :

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.5
Analisis Regresi Linier Berganda
Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta


.217
1 (Constant) -.928 .747 -1.242

KEPEMILIKAN_MANAJERIAL -.001 .002 -.070 -.703 .483

KOMPOSISI_KOMITE_AUDIT .005 .113 .004 .043 .966

KUALITAS_AUDIT -.276 .114 -.346 -2.418 .017

UKURAN_PERUSAHAAN .019 .026 .101 .731 .466

PROFITABILITAS 1.405 .574 .243 2.446 .016

a. Dependent Variable: MANAJEMEN_LABA


Sumber : Data diolah oleh penulis menggunakan SPSS

Pengolahan data tersebut menghasilkan suatu persamaan regresi linier

berganda sebagai berikut :

Y = -0,928 – 0,001 X1 +0,005 X2– 0,276 X3+0,019 X4 +1,405X5

Interpretasi :

a. Konstanta sebesar –0,928 menunjukkan bahwa apabila tidak ada

variabel bebas (kepemilikan manajerial, komposisi komite audit,

kualitas audit, ukuran perusahaan, dan profitabilitas) maka tingkat

manajemen laba (Y) perusahaan manufaktur di Bursa Efek

Indonesia adalah sebesar -0,928.

b. Koefisien regresi kepemilikan manajerial (X1) sebesar –0,001

menunjukkan bahwa apabila setiap kenaikan kepemilikan

manajerial sebesar 1 %, dengan asumsi variabel bebas lainnya

dianggap konstan, maka akan menurunkan manajemen laba (Y)

perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia sebesar 0,001.

Universitas Sumatera Utara


c. Koefisien regresi komposisi komite audit (X2) sebesar 0,005

menunjukkan bahwa apabila setiap kenaikan komposisi komite

audit sebesar 1 %, dengan asumsi variabel bebas lainnya dianggap

konstan, maka akan menaikkan manajemen laba (Y) perusahaan

manufaktur di Bursa Efek Indonesia sebesar 0,005.

d. Koefisien regresi Kualitas Audit (X3) sebesar –0,276 menunjukkan

bahwa apabila setiap kenaikan kualitas audit, (yang diproksikan

menggunakan ukuran Kantor Akuntan Publik) sebesar 1 %, dengan

asumsi variabel bebas lainnya dianggap konstan, maka akan

menurunkan manajemen laba (Y) perusahaan manufaktur di Bursa

Efek Indonesia sebesar 0,276.

e. Koefisien regresi ukuran perusahaan (X4) sebesar 0,019

menunjukkan bahwa apabila setiap kenaikan ukuran perusahaan

sebesar 1 %, dengan asumsi variabel bebas lainnya dianggap

konstan, maka akan menaikkan manajemen laba (Y) perusahaan

manufaktur di Bursa Efek Indonesia sebesar 0,019.

f. Koefisien regresi profitabilitas (X5) sebesar 1,405 menunjukkan

bahwa apabila setiap kenaikan profitabilitas (diproksikan

menggunakan Return On Asset) sebesar 1 %, dengan asumsi

variabel bebas lainnya dianggap konstan, maka akan menaikkan

manajemen laba (Y) perusahaan manufaktur di Bursa Efek

Indonesia sebesar 1,405.

Universitas Sumatera Utara


4.2.4 Uji Hipotesis

4.2.4.1 Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur

seberapa jauh kemampuan variabel independen dalam menjelaskan

variabel dependen. Berikut adalah hasil penghitungan koefisien

determinasi hipotesis :

Tabel 4.6
Koefisien Determinasi (R2)
Model Summaryb

Adjusted R
Model R R Square Square Std. Error of the Estimate

1 .300a .090 .047 .3543653

a. Predictors: (Constant), PROFITABILITAS, KEPEMILIKAN_MANAJERIAL,


KOMPOSISI_KOMITE_AUDIT, UKURAN_PERUSAHAAN, KUALITAS_AUDIT
b. Dependent Variable: MANAJEMEN_LABA
Sumber : Data diolah oleh penulis menggunakan SPSS

Pada table 4.6 di atas, dapat dilihat hasil analisis regresi

secara keseluruhan, dimana nilai R sebesar 0,300 yang

menunjukkan bahwa korelasi atau hubungan antara manajemen

laba (variabel dependen) dengan kepemilikan manajerial,

komposisi komite audit, kualitas audit, ukuran perusahaan dan

profitabilitas (variabel independen) mempunyai tingkat hubungan

yang sangat rendah yaitu sebesar 30 %. R Square sebesar 0,090

mengartikan bahwa hanya 9% manajemen laba mampu

diprediksikan oleh kepemilikan manajerial, komposisi komite

audit, kualitas audit, ukuran perusahaan dan profitabilitas, sisanya

91% oleh variabel lainnya yang tidak diteliti pada penelitian ini.

Universitas Sumatera Utara


Nilai Adjusted R Square adalah sebesar 0,047 atau 4.7%, angka ini

mengidentifikasikan bahwa manajemen laba mampu diprediksikan

oleh kepemilikan manajerial, komposisi komite audit, kualitas

audit, ukuran perusahaan dan profitabilitas hanya sebesar 4,7%

sementara sisanya 95,3% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak

diteliti pada penelitian ini.Ada dua pilihan disini, apakah memakai

R Square atau Adjusted R Square. Jika variabel lebih dari dua

maka yang digunakan adalah Adjusted R Square. Kemudian

standard error of the estimate adalah 0,3543653 dimana semakin

kecil angka ini akan membuat model regresi semakin tepat

terhadap manajemen laba.

4.2.4.2 Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua

variabel bebas secara bersama-sama atau serempak mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Dengan

menggunakan tingkat signifikan (α) 5%, jika nilai sig.F > 0,05

artinya tidak ada pengaruh yang signifikan secara bersamaan

dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Sebaliknya, jika

nilai sig. F < 0,05 artinya ada pengaruh yang signifikan secara

bersamaan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

Pengambilan keputusan juga dapat dilakukan dengan

membandingkan nilai Fhitungdan nilai Ftabel. Dimana jika

Fhitung<Ftabelpada α = 5% artinya tidak ada pengaruh yang

Universitas Sumatera Utara


signifikan secara bersamaan dari variabel bebas terhadap

variabel terikat. Sebaliknya, jika Fhitung> Ftabelpada α = 5%

artinya ada pengaruh yang signifikan secara bersamaan dari

variabel bebas terhadap variabel terikat.

Tabel 4.7
Uji Signifikansi Simultan (Uji-F)
ANOVAb

Sum of Mean
Model Squares Df Square F Sig.

Regression 1.313 5 .263 2.091 .072a


Residual 13.311 106 .126

1 Total 14.624 111

a. Predictors: (Constant), PROFITABILITAS, KEPEMILIKAN_MANAJERIAL,

KOMPOSISI_KOMITE_AUDIT, UKURAN_PERUSAHAAN, KUALITAS_AUDIT

b. Dependent Variable: MANAJEMEN_LABA


Sumber : Data diolah oleh penulis menggunakan SPSS

Berdasarkan hasil SPSS di peroleh nilai sig. 0,072 (

lebihbesar dari 0,05 ) artinya secara bersamaan variabel-variabel

bebasyaitu kepemilikan manajerial, komposisi komite audit,

kualitasaudit, ukuran perusahaan, dan profitabilitas tidak

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap manajemen laba

pada perusahaan manufaktur. Hasil pengujian menurut tabel adalah

sebagai berikut :

n = jumlah sampel = 112

k = jumlah seluruh variabel = 6

df1 = derajat pembilang = k-1 = 5

df2 = derajat penyebut = n-k = 106

Universitas Sumatera Utara


Pada tingkat signifikansi (α) = 0,05 di peroleh Ftabel (5,106) = 2,30.

Maka Fhitung< Ftabel = 2,091 < 2,30, artinya secara bersamaan

variabel-variabel bebas yaitu kepemilikan manajerial, komposisi

komite audit, kualitas audit, ukuran perusahaan, dan profitabilitas

tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap manajemen

laba pada perusahaan manufaktur.

4.2.4.3 Uji Signifikansi Parsial (Uji-t)

Pengujian ini dilakukan untuk menunjukkan seberapa jauh

variabel independen secara parsial mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap variabel dependen. Dengan menggunakan

tingkat signifikansi 5%, jika nilai sig. <0,05 artinya terdapat

pengaruh yang signifikan antara satu variabel independen terhadap

variabel dependen. Sebaliknya jika nilai sig.> 0,05 artinya tidak

terdapat pengaruh yang signifikan antara satu variabel independen

terhadap variabel dependen. Pengambilan keputusan juga dapat

dilakukan dengan membandingkan nilai thitung dengan nilai ttabel.

Jika thitung<ttabelpada α = 5% artinya tidak ada pengaruh yang

signifikan variabel independen terhadap variabel dependen.

Sebaliknya jika pada thitung>ttabelα = 5% artinya ada pengaruh yang

signifikan antara variabel independen terhadap variabel dependen.

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.8
Uji Signifikansi Parsial (Uji-t)
Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta


.217
1 (Constant) -.928 .747 -1.242

KEPEMILIKAN_MANAJERIAL -.001 .002 -.070 -.703 .483

KOMPOSISI_KOMITE_AUDIT .005 .113 .004 .043 .966

KUALITAS_AUDIT -.276 .114 -.346 -2.418 .017

UKURAN_PERUSAHAAN .019 .026 .101 .731 .466

PROFITABILITAS 1.405 .574 .243 2.446 .016

a. Dependent Variable: MANAJEMEN_LABA


Sumber : Data diolah oleh penulis menggunakan SPSS

Dari hasil pengujian statistik t pada tabel 4.8 dapat dilihat hasil uji

signifikansi parsial masing-masing variabel sebagai berikut :

1. Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap Manajemen Laba

Nilai signifikansi untuk kepemilikan manajerial adalah 0,483,

nilai ini lebih besar dari 0,05 atau 0,483 > 0,05 dan nilai thitung

untuk variabel kepemilikan manajerial adalah sebesar 0,703 dan

ttabel untuk df = n-k (112-6) dan α = 5% diketahui sebesar

1,98260. Dengan demikian thitung< ttabel (0,703 < 1,98260),

sehingga dapat disimpulkan bahwa secara parsial variabel

kepemilikan manajerial tidak mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap manajemen laba perusahaan manufaktur

pada tingkat kepercayaan 95%. Nilai t negatif menunjukkan

bahwa kepemilikan manajerial memiliki hubungan yang

berlawanan arah (negatif) dengan manajemen laba. Dengan

demikian, hipotesis pertama yang menyatakan “kepemilikan

Universitas Sumatera Utara


manajerial berpengaruh terhadap manajemen laba” tidak dapat

diterima atau ditolak.

2. Pengaruh Komposisi Komite Audit terhadap Manajemen Laba

Nilai signifikansi untuk komposisi komite audit adalah 0,966,

nilai ini lebih besar dari 0,05 atau 0,966 > 0,05 dan nilai thitung

untuk variabel komposisi komite audit adalah sebesar 0,043 dan

ttabel untuk df = n-k (112-6) dan α = 5% diketahui sebesar

1,98260. Dengan demikian thitung< ttabel (0,043 < 1,98260),

sehingga dapat disimpulkan bahwa secara parsial variabel

komposisi komite audit tidak mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap manajemen laba perusahaan manufaktur

pada tingkat kepercayaan 95%. Nilai t positif menunjukkan

bahwa komposisi komite audit memiliki hubungan yang searah

(positif) dengan manajemen laba. Dengan demikian, hipotesis

kedua yang menyatakan “komposisi komite audit berpengaruh

terhadap manajemen laba” tidak dapat diterima atau ditolak.

3. Pengaruh Kualitas Audit terhadap Manajemen Laba

Nilai signifikansi untuk kualitas audit adalah 0,017, nilai ini

lebih kecil dari 0,05 atau 0,017 < 0,05 dan nilai thitung untuk

variabel kualitas audit adalah sebesar 2,418 dan ttabel untuk df =

n-k (112-6) dan α = 5% diketahui sebesar 1,98260. Dengan

demikian thitung> ttabel (2,418 > 1,98260), sehingga dapat

disimpulkan bahwa secara parsial variabel kualitas audit

Universitas Sumatera Utara


mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap manajemen laba

perusahaan manufaktur pada tingkat kepercayaan 95%. Nilai t

negatif menunjukkan bahwa kualitas audit hubungan yang

berlawanan arah (negatif) dengan manajemen laba. Dengan

demikian, hipotesis ketiga yang menyatakan “kualitas audit

berpengaruh terhadap manajemen laba” diterima

4. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Manajemen Laba

Nilai signifikansi untuk ukuran perusahaan adalah 0,466, nilai

ini lebih besar dari 0,05 atau 0,466 > 0,05 dan nilai thitung untuk

variabel ukuran perusahaan adalah sebesar 0,731 dan ttabel untuk

df = n-k (112-6) dan α = 5% diketahui sebesar 1,98260. Dengan

demikian thitung< ttabel (0,731 < 1,98260), sehingga dapat

disimpulkan bahwa secara parsial variabel ukuran perusahaan

tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap manajemen

laba perusahaan manufaktur pada tingkat kepercayaan 95%.

Nilai t positif menunjukkan bahwa ukuran perusahaan memiliki

hubungan yang searah (positif) dengan manajemen laba.Dengan

demikian, hipotesis keempat yang menyatakan “ukuran

perusahaan berpengaruh terhadap manajemen laba” tidak dapat

diterima atau ditolak.

5. Pengaruh Profitabilitas terhadap Manajemen Laba

Nilai signifikansi untuk profitabilitas adalah 0,016, nilai ini

lebih kecil dari 0,05 atau 0,016 < 0,05 dan nilai thitung untuk

Universitas Sumatera Utara


variabel profitabilitas adalah sebesar 2,446 dan ttabel untuk df =

n-k (112-6) dan α = 5% diketahui sebesar 1,98260. Dengan

demikian thitung> ttabel (2,446 > 1,98260), sehingga dapat

disimpulkan bahwa secara parsial variabel profitabilitas

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap manajemen laba

perusahaan manufaktur pada tingkat kepercayaan 95%. Nilai t

positif menunjukkan bahwa profitabilitas memiliki hubungan

yang searah (positif) dengan manajemen laba. Dengan demikian,

hipotesis kelima yang menyatakan “profitabilitas berpengaruh

terhadap aktivitas manajemen laba” diterima.

4.3. Pembahasan Hasil Penelitian

4.3.1 Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap Manajemen

Laba

Hasil pengujian pengaruh kepemilikan manajerial terhadap

manajemenlaba dalam penelitian ini menyimpulkan bahwa

kepemilikan manajerial tidakberpengaruh signifikan terhadap

manajemen laba. Hasil ini mengindikasikan bahwakepemilikan

manajerial kurang berkontribusi dalam mengendalikan

tindakanmanajemen laba. Hal ini terjadi diduga karena karena

adanya bonus purpose yang dijanjikan oleh pihak perusahaan

kepada manajemen jika mereka mampu menghasilkan laporan

keuangan yang menunjukkan kinerja yang baik. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa kepemilikan manajerialtidak mampu menjadi

Universitas Sumatera Utara


mekanisme corporate governance yang dapat mengurangikonflik

perbedaan kepentingan antara manajemen dengan pemilik

ataupemegang kepentingan.Hasil penelitian ini mendukung

penelitian yang dilakukan oleh Siburian (2013:65) dan Syakfianto

(2015:60). Namun penelitian ini bertentangan dengan penelitian

yang dilakukan oleh Astuti (2016:63) yang menyatakan

bahwakepemilikan manajerial berpengaruh signifikan terhadap

tindakan manajemen laba.

4.3.2 Pengaruh Komposisi Komite Audit terhadap Manajemen Laba

Hasil pengujian pengaruh komposisi komite audit terhadap

manajemenlaba dalam penelitian ini menyimpulkan bahwa

komposisi komite audit tidakberpengaruh signifikan terhadap

manajemen laba. Hal ini membuktikan bahwa dengan semakin

banyaknya jumlah komite auditdalam suatu perusahaan, tetap tidak

mampu membatasi tindakan manajemenlaba. Ternyata dengan

adanya komite audit masih belum mampu

meningkatkanpengawasan terhadap pelaporan keuangan yang

dilakukan olehmanajer/manajemen.Komite audit masih dianggap

belum mampu menghambattindakan manipulasi laba yang

dilakukan oleh manajer/manajemen.Hasil ini mendukung

penelitian yang dilakukan oleh Aji (2012:65) dan Siburian

(2013:66). Namun penelitian ini bertentangan dengan penelitian

yang dilakukan oleh Syakfianto (2015:62) yang menyatakan bahwa

Universitas Sumatera Utara


komite audit berpengaruh positif dan signifikan terhadap

manajemen laba.

4.3.3 Pengaruh Kualitas Audit terhadap Manajemen Laba

Hasil pengujian kualitas audit terhadap manajemen laba

dalam penelitian ini menunjukkan bahwa variabel tersebut

berpengaruh negatif dan signifikan, hal ini menunjukkan bahwa

perusahaan yang di audit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) besar

dalam hal ini adalah KAP big four terbukti mampu membatasi

perilaku manajemen laba yang dilakukan perusahaan, hal ini

disebabkan karena big four lebih kompeten dan profesional

dibanding auditor non big four, sehingga ia memiliki pengetahuan

lebih banyak tentang cara mendeteksi manajemen laba dan akan

mendorong perusahaan untuk tidak melakukan manajemen laba

sehingga kualitas laba meningkat. Selain itu KAP big four juga

harus mampu mendeteksi manajemen laba untuk dapat

mempertahankan reputasi mereka sebagai KAP besar. Hasil

penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh

Ningsaptiti (2010:60), sebaliknya, penelitian ini bertentangan

dengan penelitian yang dilakukan oleh Siburian (2013:66).

4.3.4 Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Manajemen Laba

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel ukuran

perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba.

Hal ini berarti bahwa ukuran perusahaan yang diukur dengan

Universitas Sumatera Utara


logaritma natural total asset (Ln Total Asset) belum mampu

mendeteksi adanya pengaruh terhadap manajemen laba yang

dilakukan perusahaan. Tidak signifikannya variabel ini

menunjukkan bahwa manajemen laba pada perusahaan manufaktur

tidak terbatas pada perusahaan besar maupun perusahaan kecil.

Dengan demikian besar kecilnya perusahaan belum menunjukkan

adanya kecenderungan perusahaan akan melakukan manajemen

laba atau tidak. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang

dilakukan oleh Syakfianto (2015:62), namun bertentangan dengan

penelitian yang dilakukan oleh Ningsaptiti (2010:63) dan Aji

(2012:65)yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh

signifikan terhadap manajemen laba.

4.3.5 Pengaruh Profitabilitas terhadap Manajemen Laba

Hasil penelitian ini menunjukkan variabel profitabilitas

yang menggunakan proksi Return On Assets (ROA) berpengaruh

positif signifikan terhadap manajemen laba. Semakin tinggi

profitabilitas yang dihasilkan suatu perusahaan maka hal tersebut

akan dapat berpengaruh terhadap penerapan manajemen laba.

Semakin tinggi return on assets menunjukkan aset yang dimiliki

perusahaan digunakan semaksimal mungkin dalam memperoleh

keuntungan.Ketika laba yang dihasilkan perusahaan pada satu

periode sangat tinggi, maka akan terdapat kemungkinan terjadi

penurunan laba (salah satu metode manajemen laba) agar laba yang

Universitas Sumatera Utara


dilaporkan tidak terlalu besar sehingga kelebihan laba yang tidak

dilaporkan dapat disajikan untuk laporan laba periode berikutnya.

Penurunan laba ini juga bisa dimotivasi dalam hal menghindari

pembayaran pajak yang terlalu tinggi pada periode itu. Hasil

penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh

Yatulhusna (2015:62) dan bertentangan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Wardani (2014:64).

Universitas Sumatera Utara


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah

dikemukakan dalam bab IV, maka kesimpulan yang dapat diambil dari

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa kepemilikan manajerial

tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap manajemen laba.

Ini mengindikasikan bahwa besar atau kecil nya kepemilikan

saham oleh pihak manajemen tidak memberikan pengaruh

terhadap tindakan manajemen laba dalam perusahaan manufaktur

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2013-

2016.

2. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa komposisi komite audit

tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap manajemen laba.

Ini mengindikasikan bahwa sedikit atau banyaknya jumlah komite

audit dalam perusahaan tidak memberikan pengaruh terhadap

tindakan manajemen laba dalam perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2013-2016.

3. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa kualitas audit dengan

proksi ukuran Kantor Akuntan Publik (KAP) memiliki pengaruh

ngatif dan signifikan terhadap manajemen laba. Ini

mengindikasikan bahwa semakin besar KAP yang mengaudit

Universitas Sumatera Utara


laporan keuangan perusahaan dalam hal ini adalah KAP big four,

maka semakin baik hasil audit yang dilakukan sehingga

manajemen laba dapat lebih cepat terdeteksi. Hal ini yang akan

mengurangi kecenderungan perusahaan dalam melakukan

manajemen laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2013-2016.

4. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa ukuran perusahaan tidak

mempunyai pengaruh signifikan terhadap manajemen laba. Ini

mengindikasikan bahwa besar atau kecilnya suatu perusahaan

tidak menunjukkan kecenderungan perusahaan tersebut melakukan

manajemen laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2013-2016.

5. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa profitabilitas

mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap manajemen

laba. Ini mengindikasikan bahwa semakin besar profitabilitas

suatu perusahaan maka akan semakin mendorong perusahaan

untuk melakukan manajemen laba pada perusahaan manufaktur

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2013-2016,

yaitu dengan menurunkan tingkat laba. Hal ini salah satunya

berguna dalam menghindari pembayaran pajak yang terlalu besar.

6. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa secara simultan atau

bersama-sama, variabel kepemilikan manajerial komposisi komite

audit, kualitas audit, ukuran perusahaan dan profitabilitas tidak

Universitas Sumatera Utara


memberi pengaruh signifikan terhadap dilakukannya praktek

manajemen laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2013-2016.

5.2 Keterbatasan dan Saran

5.2.1 Keterbatasan

Penelitian ini memiliki banyak keterbatasan, diantaranya adalah

sebagai berikut :

1. Penelitian ini hanya menggunakan sampel perusahaan pada

kategori

perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Penggunaan sampel

pada kategori perusahaan lainmisalnya perbankan, real estate

diharapkan akan memberikan hasilpenelitian yang berbeda.

2. Rendahnya koefisien determinasi dalam penelitian ini

menunjukkan bahwa masih banyak variabel lain diluar

kepemilikan manajerial, komposisi komite audit, kualitas audit,

ukuran perusahaan dan profitabilitas yang dapat mempengaruhi

tindakan manajemen laba.

3. Periode pengamatan yang singkat selama empat tahun (2013

hingga 2016) menyebabkan sampel yang digunakan dalam

penelitian ini terbatas.

Universitas Sumatera Utara


5.2.2 Saran

Berdasarkan hasil analisi, kesimpulan, dan segala keterbatasan

yang telah diungkapkan sebelumnya, maka peneliti memberikan

beberapa saran sebagai berikut :

1. Peneliti selanjutnya disarankan untuk meneliti tidak hanya

menggunakan sampel perusahaan pada kategoriperusahaan

manufaktur yang terdaftar di BEI saja. Penggunaan sampel

pada kategori perusahaan lain misalnya perbankan, real

estate mungkin akan memberikan hasil penelitian yang

berbeda.

2. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan

penelitian ini dengan meneliti diluar variabel peneliti atau

di luar kriteria yang digunakan, misalnya : pelaksanaan

RUPS, ukuran dewan direksi, ukuran dewan komisaris,

leverage dan sebaginya.

3. Menambah tahun pengamatan untuk memberikan jumlah

sampel yang lebih besar dan kemungkinan memperoleh

keadaan yang sebenarnya.

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR PUSTAKA

Aji, Bimo Bayu.2012. “Pengaruh Corporate Governance Terhadap Manajemen


Laba Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia”, Skripsi,
Universitas Diponegoro.

Anggraeni, Rieke Meitha.2013. “Pengaruh struktur kepemilikan manajerial,


ukuran perusahaan, dan praktik corporate governance terhadap manajemen
laba(studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di beiTahun
2009-2011)”, Skripsi, Universitas Diponegoro.

Astuti, Devi Sri. 2016. “Pengaruh Kepemilikan Institusional, kepemilikan


Manajerial, dewan Komisaris Independen, Komite Audit, dan Leverage
Terhadap Manajemen Laba (Studi Pada Perusahaan manufaktur Subsektor
Food and Beverages yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-
2014)”, Skripsi, Universitas Pasundan Bandung.

Erlina. 2011. Metodologi Penelitian, USU Press, Medan.

Statement of Financial Accounting Concepts No.1. 2008. “Objectives of Financial


Reporting by Business Enterprises”. Stamford. Connecticut

Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS
21 , Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Guna dan Herawaty. 2010. “Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance,


Independensi Auditor, Kualitas Audit, dan Faktor lainnya Terhadap
Manaejemen Laba”, Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Volume 12, No.1,
Halaman 53-68.

Jensen, Michael C. and William H. Meckling.1976. Theory of the Firm:


Managerial Behavior, agency Costs and Ownership Structure. Journal of
Financial Economics Vol. 3, No. 4.

Komite Nasional Kebijakan Governance. 2006. Pedoman Umum Good Corporate


Governance.

Mutaminah. 2003. “Analisis Struktur Modal Pada Perusahaan-Perusahaan Non


Finansial yang Go Public di Pasar Modal Indonesia”, Jurnal Bisnis Strategi,
Volume 11.

Mulyani, dkk. 2007. “Faktor-Faktor yangMempengaruhi Earnings Management


Response CoeficientPada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta”,
Skripsi, STIESIA Surabaya.

Universitas Sumatera Utara


Ningsaptiti, Resti.2010.“Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan ,danMekanisme
Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba (Studi Empiris pada
Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2006-
2008)”, Skripsi, Universitas Diponegoro.

Panjaitan, Thiodara. 2012. “Analisis Pengaruh Mekanisme Good Corporate


Governance Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2011”, Skripsi, Universitas
Sumatera Utara.

Purwandari, Indri Wahyu. 2011. “Analisis Pengaruh Mekanisme Good Corporate


Governance, Profitabilitas dan Leverage Terhadap Praktek Laba (Earning
Management): Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Tercatat Pada
Bursa Efek Indonesia Periode 2005-2009)”, Skripsi,Universitas Diponegoro.

Rahmawati, Hikmah.2013. “Pengaruh Good Corporate Governance (GCG)


Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Perbankan”. Accounting
Analysis Journal.Universitas Negeri Semarang,Indonesia.

Sanjaya, I Putu Sugiartha. 2008. “ Auditor Eksternal, Komite Audit, dan


Manajemen Laba ”. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol. 11No. 1.
Schipper, K. 1989. Commentary on Earnings Management. Accounting Horizons,
3(4), 91-102.

Setiawati, L. dan A. Na’im. 2000. Manajemen Laba. Journal Ekonomi dan Bisnis,
Mei

Siburian, Susi Sartika.2013. “Analisis Pengaruh Penerapan Mekanisme Good


Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan
Manufaktur yang Terdapat di Bursa Efek Indonesia”, Skripsi, Universitas
Sumatera Utara.

Siregar, Sylvia Veronica dan Siddharta Utama. 2005. “ Pengaruh


StrukturKepemilikan,Ukuran Perusahaan dan Praktik Corporate
Governance114 terhadap Pengelolaan Laba (Earnings
Management)”, Simposium Nasional Akuntansi VIII, Solo, 15-16
September.
Situmorang,Syafrizal Helmi dan Lufti, Muslich. 2014. Analisis Data Untuk Riset
Manajemen dan Bisnis, USU Press, Medan.

Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Bisnis, Cetakan kesembilan, CVAlvabeta,


Bandung.

Universitas Sumatera Utara


Sulistiawan, Dedhy,dkk.2011. Creative Accounting: Mengungkap Manajemen
Laba dan Skandal Akuntansi. Salemba Empat: Jakarta.
Sulistyanto, H.Sri.2008. Manajemen Laba:Teori dan Model Empiris. PT.
Grasindo: Jakarta.

Surat Edaran BEI No. SE-008/BEJ/12-2001 tentang komite audit.

Surya, Indra dan Ivan Yustiavandana, I, 2008. Penerapan Good Corporate


Governance: Mengesampingkan Hak-Hak Istimewa Demi Kelangsungan
Usaha.PT Kencana Jakarta.

Sunyoto, Danang. 2009. Analisis Regresi dan Uji Hipotesis edisi pertama, Media
Pressindo, Yogyakarta.

Syakfianto, Andy.2015. “Pengaruh Good Corporate Governance dan Ukuran


Perusahaan Terhadap Manajeman Laba Pada Perusahaan Manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia”, Skripsi, Universitas Sumatera Utara.

Ujiyantho, Muh. Arief. 2006. “Asimetri Informasidan Manajemen Laba: Suatu


Tinjauan dalamHubungan Keagenan”. Makalah, STIE Widyagama.

Ujiyantho, Muh. Ariefdan Bambang Agus Pramuka.2007. “MekanismeCorporate


Governance, Manajemen Laba dan Kinerja Keuangan”, Simposium
Nasional Akuntansi VIII, Solo, 15-16 September.

Wardani, Katarina Rere.2014. “Pengaruh Profitabilitas, Leverage, dan


UkuranPerusahaan Terhadap Manajemen Laba (studi pada perusahaan
pertambangan yang terdaftar di bursa efek Indonesia pada tahun 2010 -
2012)”, Skripsi, Universitas Widyatama.

Widyati, Maria Fransisca. 2013. “Pengaruh Dewan Direksi, Komisaris


Independen, Komite Audit, kepemilikan Manajerial dan Kepemilikan
Institusional Terhadap kinerja Keuangan”, Jurnal Ilmu Manajemen, Volume
1 Nomor 1.

Yatulhusna, Najmi. 2015. “Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Umur dan Ukuran


Perusahaan Terhadap Manajemen Laba (Studi Empiris Pada Perusahaan
manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013)”,
Skripsi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

www.idx.co.id. Laporan Keuangan, Laporan Tahunan dan Daftar Emiten

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

Daftar Perusahaan Yang Menjadi Sampel Penelitian

No. Kode Nama Perusahaan


1. ALDO Alkindo Naratam Tbk.
2. ALMI Alumindo Light Metal Industry Tbk.
3. ASII Astra International Tbk.
4. AUTO Astra Otoparts Tbk.
5. BRNA Berlina Tbk.
6. BTON Betonjaya Manunggal Tbk.
7. DPNS Duta Pertiwi Nusantara Tbk.
8. GDST Gunawan Dianjaya Steel Tbk
9. GGRM Gudang Garam Tbk.
10. INCI Intanwijaya Internasional Tbk.
11. INDF Indofood Sukses Makmur Tbk.
12. INDS Indospring Tbk.
13. JPRS Jaya Pari Steel Tbk.
14. KICI Kedaung Indah Can Tbk.
15. LION Lion Metal Works Tbk.
16. LMPI Langgeng makmur Industri Tbk.
17. LMSH Lionmesh Prima Tbk.
18. MBTO Martina Berto Tbk.
19. MLIA Mulia Industrino Tbk.
20. PYFA Pyridam Farma Tbk.
21. SKLT Sekar Laut Tbk. (SKLT)
22. SMSM Selamat Sempurna Tbk.
23. TCID Mandom Indonesia Tbk.
24. TSRS Trias Sentosa Tbk.
25. TSPC Tempo Scan Pasific Tbk.
26. ULTJ Ultra Jaya Milk Industry Tbk.
27. WIMM Wismilak Inti Makmur Tbk.
28. YPAS Yanaprima Hastapersada Tbk.

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 2
Tabulasi Variabel Dependen (Manajemen Laba)
No. Nama Perusahaan 2013 2014 2015 2016
Alkindo Naratam Tbk.
1. -0.50659 -0.70715 -0.35088 -0.61378
(ALDO)
2 Alumindo Light Metal
0.110256 -0.07084 -0.84973 0.024071
Industry Tbk. (ALMI)
Astra International Tbk.
3. -0.01133 -0.164 -0.15229 -0.15477
(ASII)
4. Astra Otoparts Tbk. (AUTO) -0.52668 -0.31662 -0.25403 -0.35863
5. Berlina Tbk. (BRNA) -1.1253 -0.96517 -1.11562 -0.71747
Betonjaya Manunggal Tbk.
6. 0.261273 0.009948 0.106331 -0.06664
(BTON)
Duta Pertiwi Nusantara Tbk.
7. 0.379414 -0.01336 0.017129 -0.06219
(DPNS)
Gunawan Dianjaya Steel
8. -0.18212 -0.61655 -0.31869 -0.57594
Tbk. (GDST)
Gudang Garam Tbk.
9. -0.44502 -0.50519 -0.37785 -0.41179
(GGRM)
Intanwijaya Internasional
10. -0.52514 -0.43336 -0.50487 -0.76262
Tbk. (INCI)
Indofood Sukses Makmur
11. -0.50664 -0.45138 -0.28515 -0.32595
Tbk. (INDF)
12. Indospring Tbk. (INDS) -0.79659 -0.60118 -0.60303 -0.58249
13. Jaya Pari Steel Tbk. (JPRS) 0.255654 0.344627 -0.87592 -0.9889
Kedaung Indah Can Tbk.
14. -0.12176 -0.0726 -0.50489 -0.33857
(KICI)
Lion Metal Works Tbk.
15. -0.11167 -0.28067 -0.18571 -0.1674
(LION)
Langgeng makmur Industri
16. -0.38618 -0.10539 -0.2595 -0.26914
Tbk. (LMPI)
Lionmesh Prima Tbk.
17. -0.46528 -0.17766 0.246419 -0.35355
(LMSH)
-0.18989
18. Martina Berto Tbk. (MBTO) -0.08317 -0.2501 -0.24213
Mulia Industrino Tbk.
-1.09889 -0.86501 -0.86674 -0.88414
19. (MLIA)
Pyridam Farma Tbk.
20. -0.74804 -0.63359 -0.58851 -0.45325
(PYFA)
21. Sekar Laut Tbk. (SKLT) -1.14043 -0.82231 -0.63339 -0.92354
Selamat Sempurna Tbk.
22. -0.39825 -0.44565 -0.52616 -0.31164
(SMSM)
Mandom Indonesia Tbk.
23. -0.75689 -0.76607 -0.25284 -0.5904
(TCID)
24. Trias Sentosa Tbk. (TRST) -0.92236 -0.81338 -0.67953 -0.60796
Tempo Scan Pasific Tbk.
25. -0.25363 -0.39006 -0.43833 -0.42665
(TSPC)
Ultra Jaya Milk Industry
26. -0.58413 -0.45488 -0.58759 -0.38889
Tbk. (ULTJ)
27. Wismilak Inti Makmur Tbk. -0.41653 -0.24431 -0.3395 1.321459

Universitas Sumatera Utara


(WIIM)
Yanaprima Hastapersada
28. -0.63139 -0.35733 -0.25338 -0.52606
Tbk. (YPAS)
Lampiran 3

Tabulasi Variabel Independen

Komposisi
Nama Kepemilikan Kualitas Ukuran
Tahun Komite ROA
Perusahaan Manajerial Audit Perusahaan
Audit
2013 14.32 3 0 26.43197 0.06
Alkindo
2014 19.57 3 0 26.60048 0.03
Naratam Tbk.
2015 14.32 3 0 26.62593 0.04
(ALDO)
2016 14.32 3 0 26.74023 0.03
Alumindo 2013 1.6 3 0 28.64338 0.009
Light Metal 2014 1.6 3 0 28.79805 0.001
Industry Tbk. 2015 1.62 3 0 28.41448 -0.024
(ALMI) 2016 1.62 3 0 28.3979 -0.046
2013 0.04 4 1 32.99697 0.10
Astra
2014 0.03 4 1 33.09498 0.09
International
2015 0.04 4 1 33.13405 0.06
Tbk. (ASII)
2016 0.04 4 1 33.19881 0.07
2013 0.06 3 1 30.15554 0.08
Astra Otoparts 2014 0.02 3 1 30.29692 0.066
Tbk. (AUTO) 2015 0.00 3 1 30.29401 0.023
2016 0.00 3 1 30.31288 0.033
2013 14.35 3 0 27.74892 -0.01
Berlina Tbk. 2014 11.68 3 0 27.91927 0.04
(BRNA) 2015 19.67 3 0 28.23029 -0.01
2016 17.89 3 0 28.36756 0.01
2013 9.58 3 0 25.89452 0.1473
Betonjaya
2014 9.58 3 0 25.88323 0.0433
Manunggal
2015 9.58 3 0 25.93339 0.0345
Tbk. (BTON)
2016 89.44 3 0 25.90106 -0.0337
2013 5.76 3 0 26.2699 0.2607
Duta Pertiwi
2014 5.71 3 0 26.31752 0.054
Nusantara Tbk.
2015 5.71 3 0 26.33816 0.0359
(DPNS)
2016 5.71 3 0 26.41406 0.0338
2013 0.01 3 0 27.80623 0.0775
Gunawan
2014 0.01 3 0 27.93454 -0.0099
Dianjaya Steel
2015 0.01 3 0 27.79986 -0.0466
Tbk. (GDST)
2016 87.33 3 0 27.86023 0.0252
2013 8.851 3 1 31.55833 0.086
Gudang Garam 2014 8.851 3 1 31.69526 0.093
Tbk. (GGRM) 2015 0.92 3 1 31.78215 0.102
2016 0.67 3 1 31.77339 0.106
2013 46.4 3 0 25.63696 0.08
Intanwijaya
2014 46.36 3 0 25.72043 0.07
Internasional
2015 46.4 3 0 25.85639 0.1
Tbk. (INCI)
2016 48.87 3 0 26.31928 0.04
Indofood 2013 0.02 3 1 31.98274 0.05

Universitas Sumatera Utara


Sukses 2014 0.02 3 1 32.08466 0.064
Makmur Tbk. 2015 0.02 3 1 32.15098 0.042
(INDF) 2016 0.02 3 1 32.03987 0.061
Komposisi
Nama Kepemilikan Kualitas Ukuran
Tahun Komite ROA
Perusahaan Manajerial Audit Perusahaan
Audit
2013 0.44 3 0 28.41789 0.067
Indospring 2014 0.44 3 0 28.45637 0.056
Tbk. (INDS) 2015 0.44 3 0 28.56865 0.001
2016 0.44 3 0 28.53818 0.02
2013 15.53 3 0 26.65429 0.0399
Jaya Pari Steel 2014 15.53 3 0 26.63938 -0.018
Tbk. (JPRS) 2015 15.53 3 0 26.6184 -0.0605
2016 83.95 3 0 26.58496 -0.0548
2013 0.23 3 0 25.31125 0.0697
Kedaung Indah
2014 0.23 3 0 25.29535 -0.0115
Can Tbk.
2015 0.23 3 0 25.61985 0.0195
(KICI)
2016 0.23 3 0 25.66354 -0.0005
2013 0.24 3 0 26.93501 0.1286
Lion Metal
2014 0.24 3 0 27.12037 0.0805
Works Tbk.
2015 0.24 3 0 27.18369 0.072
(LION)
2016 0.24 3 0 27.25387 0.0617
Langgeng 2013 0.02 3 0 27.43524 -0.015
makmur 2014 0.02 3 0 27.41893 0.002
Industri Tbk. 2015 0.02 3 0 27.39921 0.005
(LMPI) 2016 0.02 3 0 27.42075 0.009
2013 25.58 3 0 25.67696 0.1008
Lionmesh
2014 25.18 3 0 25.66431 0.0539
Prima Tbk.
2015 25.15 3 0 25.61948 0.0145
(LMSH)
2016 25.15 3 0 25.81596 0.0384
2013 0.1 2 0 27.13962 0.0264
Martina Berto 2014 0.1 2 0 27.15199 0.0068
Tbk. (MBTO) 2015 0.1 2 0 27.19854 -0.0217
2016 0.08 2 0 27.28847 0.0124
2013 0.06 3 1 29.6037 0.07
Mulia
2014 0.06 3 1 29.6072 0.07
Industrino Tbk.
2015 0.06 3 1 29.59474 0.02
(MLIA)
2016 0.06 3 1 29.6753 0.02
2013 23.08 3 0 25.88873 0.0354
Pyridam Farma 2014 23.08 3 0 25.87503 0.0173
Tbk. (PYFA) 2015 23.08 3 0 25.79814 0.0258
2016 23.08 4 0 25.84164 0.0308
2013 12.6 3 0 26.43366 0.038
Sekar Laut 2014 12.6 3 0 26.52712 0.05
Tbk. (SKLT) 2015 0.24 3 0 26.6558 0.053
2016 0.28 3 0 27.06581 0.036
2013 8.36 3 1 28.1691 0.2
Selamat
2014 8.36 3 1 28.19029 0.24
Sempurna Tbk.
2015 8.01 3 1 28.42858 0.21
(SMSM)
2016 8.01 3 1 28.44406 0.22
Mandom 2013 5.208 4 1 28.01353 0.102
Indonesia Tbk. 2014 5.203 4 1 28.24795 0.094
(TCID) 2015 0.136 4 1 28.3644 0.262

Universitas Sumatera Utara


2016 0.142 3 1 28.41268 0.074
Trias Sentosa 2013 1.5 3 1 28.81303 0.01
Tbk. (TRST) 2014 1.19 3 1 28.81314 0.009
Komposisi
Nama Kepemilikan Kualitas Ukuran
Tahun Komite ROA
Perusahaan Manajerial Audit Perusahaan
Audit
2015 8.62 3 1 28.84218 0.008
2016 7.14 3 1 28.82209 0.0103
2013 5.208 4 1 28.01353 0.102
Mandom
2014 5.203 4 1 28.24795 0.094
Indonesia Tbk.
2015 0.136 4 1 28.3644 0.262
(TCID)
2016 0.142 3 1 28.41268 0.074
2013 0.0973 3 0 29.31889 0.1172
Tempo Scan
2014 0.083 3 0 29.35249 0.1036
Pasific Tbk.
2015 0.681 3 0 29.46914 0.0831
(TSPC)
2016 0.0594 3 0 29.51594 0.0814
2013 17.8 3 0 28.66478 0.1156
Ultra Jaya Milk
2014 17.9 3 0 28.70161 0.097
Industry Tbk.
2015 17.91 3 0 28.89515 0.1478
(ULTJ)
2016 11.49 3 0 29.0754 0.1674
2013 47.52 3 0 27.83723 0.108
Wismilak Inti
2014 47.52 3 0 27.91838 0.084
Makmur Tbk.
2015 43.64 3 0 27.9257 0.098
(WIIM)
2016 44.11 3 0 27.93381 0.079
2013 0.35 3 0 27.14306 0.009
Yanaprima
2014 0.35 3 0 26.49313 -0.0278
Hastapersada
2015 0.35 3 0 26.35516 -0.0354
Tbk. (YPAS)
2016 0.352 3 0 26.35898 -0.039

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 4

Hasil Pengolahan SPSS

Uji Normalitas

a. Histogram

b. Grafik

Universitas Sumatera Utara


c. Uji Kolmogorov-Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 112
Mean .0000000
Normal Parametersa,b
Std. Deviation .34629215
Absolute .053
Most Extreme
Positive .052
Differences
Negative -.053
Kolmogorov-Smirnov Z .556
Asymp. Sig. (2-tailed) .916
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.

Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model Unstandardized Standardized t Sig. Collinearity


Coefficients Coefficients Statistics

B Std. Beta Tolerance VIF


Error

1 (Constant) -.928 .747 - .217


1.242

KEPEMILIKAN_MANAJERIAL -.001 .002 -.070 -.703 .483 .868 1.153

KOMPOSISI_KOMITE_AUDIT .005 .113 .004 .043 .966 .836 1.196

KUALITAS_AUDIT -.276 .114 -.346 - .017 .420 2.380


2.418

UKURAN_PERUSAHAAN .019 .026 .101 .731 .466 .446 2.244

PROFITABILITAS 1.405 .574 .243 2.446 .016 .868 1.152

a. Dependent Variable: MANAJEMEN_LABA

Universitas Sumatera Utara


Uji Heteroskedastisitas

a. Scatterplot
b.

Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Std. Error of the Durbin-Watson


Square Estimate

1 .300a .090 .047 .3543653 1.340

Universitas Sumatera Utara


Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Std. Error of the Durbin-Watson


Square Estimate

1 .300a .090 .047 .3543653 1.340

a. Predictors: (Constant), PROFITABILITAS, KEPEMILIKAN_MANAJERIAL,


KOMPOSISI_KOMITE_AUDIT, UKURAN_PERUSAHAAN, KUALITAS_AUDIT
b. Dependent Variable: MANAJEMEN_LABA

Analisis Regresi Linier Berganda

Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized t Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
1 (Constant) -.928 .747 - .217
1.242
KEPEMILIKAN_MANAJERIAL -.001 .002 -.070 -.703 .483
KOMPOSISI_KOMITE_AUDIT .005 .113 .004 .043 .966
KUALITAS_AUDIT -.276 .114 -.346 - .017
2.418
UKURAN_PERUSAHAAN .019 .026 .101 .731 .466
PROFITABILITAS 1.405 .574 .243 2.446 .016
a. Dependent Variable: MANAJEMEN_LABA

Koefisien Determinasi (R2)

Model Summaryb

Adjusted R
Model R R Square Square Std. Error of the Estimate

1 .300a .090 .047 .3543653

Universitas Sumatera Utara


Model Summaryb

Adjusted R
Model R R Square Square Std. Error of the Estimate
a
1 .300 .090 .047 .3543653

a. Predictors: (Constant), PROFITABILITAS, KEPEMILIKAN_MANAJERIAL,


KOMPOSISI_KOMITE_AUDIT, UKURAN_PERUSAHAAN, KUALITAS_AUDIT
b. Dependent Variable: MANAJEMEN_LABA

Uji Signifikansi Simultan (Uji-F)

ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Regression 1.313 5 .263 2.091 .072a
Residual 13.311 106 .126
1 Total 14.624 111
a. Predictors: (Constant), PROFITABILITAS, KEPEMILIKAN_MANAJERIAL,
KOMPOSISI_KOMITE_AUDIT, UKURAN_PERUSAHAAN, KUALITAS_AUDIT
b. Dependent Variable: MANAJEMEN_LABA

Uji Signifikansi Parsial (Uji-t)

Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized t Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
1 (Constant) -.928 .747 - .217
1.242
KEPEMILIKAN_MANAJERIAL -.001 .002 -.070 -.703 .483
KOMPOSISI_KOMITE_AUDIT .005 .113 .004 .043 .966
KUALITAS_AUDIT -.276 .114 -.346 - .017
2.418
UKURAN_PERUSAHAAN .019 .026 .101 .731 .466
PROFITABILITAS 1.405 .574 .243 2.446 .016
a. Dependent Variable: MANAJEMEN_LABA

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 5

Tabel Nilai-Nilai Dalam Distribusi t

Titik persentase Distribusi t (df = 81-120)

Pr 0.25 0.10 0.05 0.025 0.01 0.005 0.001


0.50 0.20 0.10 0.050 0.02 0.010 0.002
Df
81 0.67753 1.29209 1.66388 1.98969 2.37327 2.63790 3.19392
82 0.67749 1.29196 1.66365 1.98932 2.37269 2.63712 3.19262
83 0.67746 1.29183 1.66342 1.98896 2.37212 2.63637 3.19135
84 0.67742 1.29171 1.66320 1.98861 2.37156 2.63563 3.19011
85 0.67739 1.29159 1.66298 1.98827 2.37102 2.63491 3.18890
86 0.67735 1.29147 1.66277 1.98793 2.37049 2.63421 3.18772
87 0.67732 1.29136 1.66256 1.98761 2.36998 2.63353 3.18657
88 0.67729 1.29125 1.66235 1.98729 2.36947 2.63286 3.18544
89 0.67726 1.29114 1.66216 1.98698 2.36898 2.63220 3.18434
90 0.67723 1.29103 1.66196 1.98667 2.36850 2.63157 3.18327
91 0.67720 1.29092 1.66177 1.98638 2.36803 2.63094 3.18222
92 0.67717 1.29082 1.66159 1.98609 2.36757 2.63033 3.18119
93 0.67714 1.29072 1.66140 1.98580 2.36712 2.62973 3.18019
94 0.67711 1.29062 1.66123 1.98552 2.36667 2.62915 3.17921
95 0.67708 1.29053 1.66105 1.98525 2.36624 2.62858 3.17825

Universitas Sumatera Utara


96 0.67705 1.29043 1.66088 1.98498 2.36582 2.62802 3.17731
97 0.67703 1.29034 1.66071 1.98472 2.36541 2.62747 3.17639
98 0.67700 1.29025 1.66055 1.98447 2.36500 2.62693 3.17549
99 0.67698 1.29016 1.66039 1.98422 2.36461 2.62641 3.17460
100 0.67695 1.29007 1.66023 1.98397 2.36422 2.62589 3.17374
101 0.67693 1.28999 1.66008 1.98373 2.36384 2.62539 3.17289
102 0.67690 1.28991 1.65993 1.98350 2.36346 2.62489 3.17206
103 0.67688 1.28982 1.65978 1.98326 2.36310 2.62441 3.17125
104 0.67686 1.28974 1.65964 1.98304 2.36274 2.62393 3.17045
105 0.67683 1.28967 1.65950 1.98282 2.36239 2.62347 3.16967
106 0.67681 1.28959 1.65936 1.98260 2.36204 2.62301 3.16890
107 0.67679 1.28951 1.65922 1.98238 2.36170 2.62256 3.16815
108 0.67677 1.28944 1.65909 1.98217 2.36137 2.62212 3.16741
109 0.67675 1.28937 1.65895 1.98197 2.36105 2.62169 3.16669
110 0.67673 1.28930 1.65882 1.98177 2.36073 2.62126 3.16598
111 0.67671 1.28922 1.65870 1.98157 2.36041 2.62085 3.16528
112 0.67669 1.28916 1.65857 1.98137 2.36010 2.62044 3.16460
113 0.67667 1.28909 1.65845 1.98118 2.35980 2.62004 3.16392
114 0.67665 1.28902 1.65833 1.98099 2.35950 2.61964 3.16326
115 0.67663 1.28896 1.65821 1.98081 2.35921 2.61926 3.16262
116 0.67661 1.28889 1.65810 1.98063 2.35892 2.61888 3.16198
117 0.67659 1.28883 1.65798 1.98045 2.35864 2.61850 3.16135
118 0.67657 1.28877 1.65787 1.98027 2.35837 2.61814 3.16074
119 0.67656 1.28871 1.65776 1.98010 2.35809 2.61778 3.16013
120 0.67654 1.28865 1.65765 1.97993 2.35782 2.61742 3.15954

Lampiran 6

Tabel Persentase Distribusi F untuk Probabilitas =0,05

Df
untu
Df untuk pembilang (N1)
k
peny
ebut
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
(N2)
3.9
91 3.10 2.70 2.47 2.31 2.20 2.11 2.04 1.98 1.94 1.90 1.86 1.83 1.80 1.78
5
3.9
92 3.10 2.70 2.47 2.31 2.20 2.11 2.04 1.98 1.94 1.89 1.86 1.83 1.80 1.78
4
3.9
93 3.09 2.70 2.47 2.31 2.20 2.11 2.04 1.98 1.93 1.89 1.86 1.83 1.80 1.78
4
3.9
94 3.09 2.70 2.47 2.31 2.20 2.11 2.04 1.98 1.93 1.89 1.86 1.83 1.80 1.77
4
3.9
95 3.09 2.70 2.47 2.31 2.20 2.11 2.04 1.98 1.93 1.89 1.86 1.82 1.80 1.77
4
3.9
96 3.09 2.70 2.47 2.31 2.19 2.11 2.04 1.98 1.93 1.89 1.85 1.82 1.80 1.77
4
3.9
97 3.09 2.70 2.47 2.31 2.19 2.11 2.04 1.98 1.93 1.89 1.85 1.82 1.80 1.77
4
3.9
98 3.09 2.70 2.46 2.31 2.19 2.10 2.03 1.98 1.93 1.89 1.85 1.82 1.79 1.77
4
3.9
99 3.09 2.70 2.46 2.31 2.19 2.10 2.03 1.98 1.93 1.89 1.85 1.82 1.79 1.77
4
3.9
100 3.09 2.70 2.46 2.31 2.19 2.10 2.03 1.97 1.93 1.89 1.85 1.82 1.79 1.77
4
3.9
101 3.09 2.69 2.46 2.30 2.19 2.10 2.03 1.97 1.93 1.88 1.85 1.82 1.79 1.77
4

Universitas Sumatera Utara


3.9
102 3.09 2.69 2.46 2.30 2.19 2.10 2.03 1.97 1.92 1.88 1.85 1.82 1.79 1.77
3
3.9
103 3.08 2.69 2.46 2.30 2.19 2.10 2.03 1.97 1.92 1.88 1.85 1.82 1.79 1.76
3
3.9
104 3.08 2.69 2.46 2.30 2.19 2.10 2.03 1.97 1.92 1.88 1.85 1.82 1.79 1.76
3
3.9
105 3.08 2.69 2.46 2.30 2.19 2.10 2.03 1.97 1.92 1.88 1.85 1.81 1.79 1.76
3
3.9
106 3.08 2.69 2.46 2.30 2.19 2.10 2.03 1.97 1.92 1.88 1.84 1.81 1.79 1.76
3
3.9
107 3.08 2.69 2.46 2.30 2.18 2.10 2.03 1.97 1.92 1.88 1.84 1.81 1.79 1.76
3
3.9
108 3.08 2.69 2.46 2.30 2.18 2.10 2.03 1.97 1.92 1.88 1.84 1.81 1.78 1.76
3
3.9
109 3.08 2.69 2.45 2.30 2.18 2.09 2.02 1.97 1.92 1.88 1.84 1.81 1.78 1.76
3
3.9
110 3.08 2.69 2.45 2.30 2.18 2.09 2.02 1.97 1.92 1.88 1.84 1.81 1.78 1.76
3
3.9
111 3.08 2.69 2.45 2.30 2.18 2.09 2.02 1.97 1.92 1.88 1.84 1.81 1.78 1.76
3
3.9
112 3.08 2.69 2.45 2.30 2.18 2.09 2.02 1.96 1.92 1.88 1.84 1.81 1.78 1.76
3
3.9
113 3.08 2.68 2.45 2.29 2.18 2.09 2.02 1.96 1.92 1.87 1.84 1.81 1.78 1.76
3
3.9
114 3.08 2.68 2.45 2.29 2.18 2.09 2.02 1.96 1.91 1.87 1.84 1.81 1.78 1.75
2
3.9
115 3.08 2.68 2.45 2.29 2.18 2.09 2.02 1.96 1.91 1.87 1.84 1.81 1.78 1.75
2
3.9
116 3.07 2.68 2.45 2.29 2.18 2.09 2.02 1.96 1.91 1.87 1.84 1.81 1.78 1.75
2
3.9
117 3.07 2.68 2.45 2.29 2.18 2.09 2.02 1.96 1.91 1.87 1.84 1.80 1.78 1.75
2

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai