MATEMATIKA
STAF PENGAJAR
SRI MARYANTI,SE,M.Si
081365493009
ssrimaryanti@yahoo.com
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS LANCANG KUNING
PEKANBARU
1
Literature:
Materi Kuliah;
1. Teori Himpunan
2. Permutasi dan Kombinasi
3. Hubungan fungsional
a. Relasi dan Fungsi
b. Jenis-Jenis Fungsi dan Grafik
c. Pengenalan Matrik
4. Perpotongan dua buah fungsi
Konsep keseimbangan Model Linear & Non Liniear
5. Diferensial Fungsi Sederhana
- Interprestasi derivative pertama
6. Penerapan derivative untuk Fungsi Biaya dalam perekonomian
a. Biaya Produksi
b. Elastisitas
c. Penerimaan dan Pengeluaran
7. Aplikasi fungsi dalam perekonomian
8. Pengaruh pajak dan subsidi dalam keseimbangan pasar
2
TEORI HIMPUNAN
Himpunan adalah:
Suatu kumpulan atau gugusan dari sejumlah objek, dengan kata lain dapat
diartikan sebagai suatu kumpulan benda atau objek yang dapat didifinisikan
dengan jelas.
3
Operasi Himpunan Terdiri dari:
1. Gabungan ( U ) A U B = { X : X E A atau X E B }
2. Irisan ( ) A B = { X : X E A dan X E B }
3. Selisih Himpunan ( - ) A B = { X : X E A atau X E B }
4. Komplemen ( A ) A1 = { X : X E U atau X E A }
5. Himpunan Kosong ( )
Contoh soal:
Diketahui suatu himpunan sebagai berikut:
U = { 2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12 }
A = { 3,5,7,9 }
B = { 2,4,6,8,10 }
C = { 2,3,4,5,6,11,12 }
4
PERMUTASI DAN KOMBINASI
Permutasi adalah:
Penyusunan dari objek objek yang ada kedalam suatu urutan
tertentu.
Dalam permutasi ini dikenal dengan adanya factorial yaitu:
Pn = n!
2. Permutasi atas sebagian dari seluruh objek
n
Pr = n!
(nr)!
3. Permutasi Khusus
a. Permutasi keliling atau lingkaran.
b. Permutasi dari objek yang sama.
n!
K=
k1! . k2 !. k3! . kn!
Rr = nr
Azas Permutasi
1. Azas perkalian, azas dapat dihitung apabila terdapat beberapa peristiwa
pemilihan.
2. Azas pertambanhan, azas ini dapat dihitung apabila terjadi pemilihan salah
satu dari unsurnya.
KOMBINASI : Yaitu kumpulan dari objek yang ada tanpa memperhatikan
susunan atau urutan dari objek tersebut. Jadi apabila objek yang dikombinasikan
dapat dipakai rumus Sbb:
n n!
Kn =
r! (n r ) !
5
HUBUNGAN FUNGSIONAL
Fungsi Hubungan 2 buah variable atau lebih yang saling mempengaruhi antara
variable bebas & tidak bebas
6
Ad. 1. Fungsi Aljabar Linier
Fungsi Umum
Y = f (X) Y = a + bx
X = f (Y) X = a + by
Exp:
Jika diketahui besarnya suatu fungsi adalah sbb:
1. Y = 6 + 4x
2. 2y 8x + 4 = 0
3. X = 2y + 3
Gambarkan grafik fungsi tersebut karena variable bebas & terikat belum
diketahui maka kita harus membuat scedul, baru dapat membuat sebuah garfik.
Pembentukan persamaan Linier ada 4 cara;
1. Cara Dwi Koordinat
Y Y1 X X1
=
Y2 Y1X2 X1
Cara ini dapat dibentuk menjadi persamaan linear, apabila diketahui dua buah
titik A & B.
X1 Y1
Exp: Diketahui titik A = ( 3 , 4 )
B=( 5 , 6 )
X2 Y2
Y Y1 X X1 Y4 X3
= =
Y2 Y1X2 X1 64 53
Y4 X3
2 2
2Y 8 = 2X 6 = 2Y 6 2Y = 2X 6 + 8
2Y = 2X + 2 Y = 2X + 2
7
2
Y=X+1
Bukti: X=3
Y=3+1=4
X=5 Terbukti
Y=5+1=6
2. Cara koordinat Lereng
Dapat dibentuk menjadi sebuah persamaan linear apabila diketahui sebuah
titik A dan Lereng garisnya (b).
Y Y1 = b ( X X1 )
Exp: A=(3,7)
b = 0,5
Y 7 = 0,5 ( X 3 )
Y 7 = 0,5X 1,5 Y = 0,5X + 5,5
3. Cara Penggal Lereng
Dapat dibentuk apabila diketahui penggal garis (a) dan Lereng garis b
Y = a + bX
a
Y=a- X
c
3
Y=3 X Y = 3 + 0,6X
(5)
8
PENCARIAN AKAR AKAR PERSAMAAN LINEAR.
1. Cara Subsitusi.
2. Cara Eliminasi.
3. Cara Determinan.
Penyelesaian
1. Cara Subsitusi.
Kita rubah salah atu varibel menjadi
X= 23 4Y
9
Variabel Y = 5
2. Cara Eliminasi
2X + 3Y = 21 1 3X + 3Y = 21
X + 4Y = 23 2 2X + 8Y = 46 _
- 5Y = - 25
-5Y = -25
-25
Y= = 5
-5
X X + 4Y = 23
X + 4(5) = 23
X = 23 20 = 3
3. Cara Determinan (Matriks)
Untuk determinan berderajad 2.
aY + bY = C a b C
=
dX + eY = F d e F
Penyelesaian dapat dilakukan dengan cara
a. Mencari nilai D
a b
D= = ae - db
d e
b. Mencari nilai Dx
c b
Dx = = ce - fb
f e
c. Mencari Nilai Dy
a c
Dy = = af dc
d f
10
D D
D= 2 3 = 2.41.3=83=5
1 4
Dx = 21 3 = 84 69 = 15
23 4
Dy = 2 21 = 46 21 = 25
1 23
Dx 15
x= = = 3
D 5
Dy 25
x= = =5
D 5
Apabila terdapat 3 variabel dari persamaan tersebut, maka dapat dilakukan
dengan cara:
- Eliminasi
- Determinan (matriks)
CARA ELIMINASI DAPAT DILAKUKAN:
1. Menyamakan Unsur Variabel 1 & 2 I
2. Menyamakan Unsur Variabel 2 & 3 II
3. Menyamakan Unsur Variabel I & II
4. Akan diperoleh hasilnya dari 3 unsur variable
Cara determinan dapat dilakukan dengan:
1. Rumus Umum
ax + by + cz = k a b c K
11
dx + ey + fz = k d e f = L
gx + hy + iz = k g h I M
4. Mencari nilai Dy
a K c a K c a K
Dy = d L f = d L f d L
g M i g M i g M
= (a L i) + (K f g) + (e d M) (g L c) (M f a) (i d K).
5. Mencari nilai Dz
a b K a b K a b
Dz = d e L = d e L d e
g h M g h M g h
= (a e M) + (b L g) + (K d h) (g e K) (h L a) (M d b).
6. Mencari nilai-nilai
Dx
x=
D
Dy
y=
D
12
Dz
z=
D
Exp:
Diketahui 3 Variabel
2a + 4b + 5c = 12
3a 5b + 5c = 10
a + 2b + 3c = 17
Carilah nilai-nilai a,b, c dari tiga variable tsb dengan cara Eliminasi.
FUNGSI KUADRAT
13
-b
b. D = 0 Terdapat 1 tipot dengan sb x berarti x1 = x2 x =2a
y
-b
3. Menentukan titik Puncak P(x) =2a
P(y) = -D
4a
II X = f(y) X = ay2 + by + c
1. Menentukan titik potong dengan sumbu X Y = 0, maka X = C
2. Menentukan titik potong dengan sumbu Y X = 0, mka 0 = ay2 + by + c
Ada 3 kemungkinan nilai diskriminan dengan asumsi:
14
a. D > 0 terdapat 2 titik potong dengan sumbu Y yaitu Y1 & Y2
dapat dicari dengan rumus ABC :
y1y2 = -b +- b2 4 ac
2a
-b
D = 0 Terdapat 1 tipot dengan sb y berarti y1 = y2
2a
y
P(y) = -b
2a
15
5. Membuat schedule.
6. Membuat Grafik.
Contoh Soal.
Carilah titik potong & gambarkan grafik fungsi ini
1.
y = 2x2 + 5x + 4 fungsi x
2.
x = 3y2 3 + 6y fungsi y
3.
y= 2x2 9x + 12 fungsi x
4.
y= -x2 + 8x 15 fungsi x
5.
y= 9 2x
6.
x= 16 y2
7.
y= 4-x2 dan y= 2x2 -5x + 4tentukan titik potong dg 2 persamaan tsb dan
gambarkan grafiknya.
8.
x=25 y dan x=y2 6y + 9tentukan titik potong dg 2 persamaan tsb dan
gambarkan grafiknya.
9.
Y= + 7X2 4X dan X2 = 3Y + 5X 6 tentukan nilai keseimbangan dari 2
persamaan tersebut dan gambarkan grafik fungsinya.
10.
Hitunglah nilai keseimbangan dari perolehan persamaan X3 pada soal 8 dan
X3 pada soal no 7
11.
Tentukan nilai X dan Y dari dua soal berikut dan gambarkan grafik
fuungsinya:
X= 7 8Y dan 5X = 2Y + 4
16
FUNGSI PECAH
yaitu suatu fungsi non linear dimana variable bebasnya merupakan
penyebut apabila
digambarkan maka akan berbentuk hiperbola.
ax + b
Fungsi Umum y = f(x) y = cx + d
Bentuk grafik
Contoh soal :
Carilah titik potong, garis Assimtot dari fungsi pecah berikut ini dan gambarkan
grafiknya
1. Y = 5 X + 3
17
8 -4X
2. Y = 9 5 X
7X-3
FUNGSI EXPONENTIAL
Yaitu suatu fungsi dimana variable bebasnya merupakan bilangan pangkat
dari suatu konstanta.
Rumus umum :
Y = a x atau Y = n x
1.
a0 = 1
2.
a x = 1
ax
3.
a1/x = x
a
4.
a m . an = a m + n
5.
am = amn
an
6.
( a m) k = a m.k
Contoh soal :
Hitunglah besarnya nilai Y dari fungsi eksponen dibawah ini.
1.
Y = 80 6. Y = 4 3 . 4 5
2. -4x
Y = 7 7. Y = 85
83
18
3.
Y = 85 8 . Y = ( 6 3 )4 =6 12
83
4.
Y = 9
5.
Y = 6 X 3/2
FUNGSI LOGARITMA
Yaitu suatu fungsi dimana variable bebasnya dalam bentuk
logaritma
Rumus Umum :
Y = a log X Log Y = a + b log X
3. Log a k = k . Log a
a
4. Log b = Log b
Log a
N
5. M = a maka N = a Log M
6
4. Y = Log 7 log 6 / log 7 =0,7782/0,8451=0,9208
5. 6 = 4 n n = ?4 log 6= 4 x 0,7782=3,1128
19
DIFERENSIAL FUNGSI SEDERHANA
Dy/dx = 0
2.
Y = X Y= 1X maka Y= 1
Dy/dx = 1
3.
Y = X n Y= X3 maka Y= 3X3-1 Y= 3X2
Dy/dx = n . X n-1
4.
Y = C . X n Y= 4 X5 maka Y = 4x5 X5-1 Y= 20 X4
Dy/dx = n . C . X n-1
5.
Y = U + V dimana U = f (X) dan V = g (X)
Y = U.V + V.U
7.
Y = U dimana U = f (X) dan V = g (X)
V
Y = UV - VU
V2
8.
Y = 1
Xm
20
dy/dx = - m
Xm+1
9.
Y = q Xp Y = X p/q
p/q 1
Dy/dx = ( p/q ) X
10.
X = f (Y)
Dy/dx = 1
Dx/dy
11.
Y = f (U) U = g (X)
14.
Y = Log U
Dy/dx= 1 / U . Log e . du/dx
15. a
Y = Log X
Dy/dx = 1
X Ln a
16.
Y = ( a Log U )n dimana U = f (X)
Dy/dx = 1 / X
21
18.
Y = Ln U dimana U = f (X)
Dy/dx = 1 / U . du/dx
19.
Y = Ln U n
Dy/dx = a x Ln a
21. u
Y = a dimana U = f (X)
Dy/dx = au . Ln a . du/dx
22.
Y = e u dimana U = f (X)
Dy/dx = e u . du/dx
2.
Y = 18 X Y=18
3.
Y = X 5 Y=5X4
4.
Y = 5 X 4 Y= 20X3
5.
Y = X 5 + 4 X 3Y=5X4 + 12X2
6.
Y = ( 2 X3 + 4 ) ( 3 X + 5 X2 )
7.
Y = 3 X2- 5
2 + 4X
8. 3
Y = X5
9.
Y = 1 / X4
10.
Y = ( 6X+3)3
22
11.
X = 5 Y3 + 3 Y2 - 15 Y + 25
12.
Y = Log 5 X4
13.
Y = ( 5 3 X2 ) 2 ( 2 X + 5 X)3
14.
Y = Log ( 3 X + 5 ) 3
15.
Y = Ln X 3
16.
Y = Ln ( 3 X + 5 )
17.
Y = a x+2
18.
Y = e 2x + 3
19.
Y = Log ( 3 X2 + 2 X )
20.
Y = Ln ( 2 X3 + 3 X )2
23
b. Fungsi Kuadrat
E
D
AD
Q
AT
Contoh Soal :
24
2. Permintaan P = 3 Q + 6
2Q - 2
Penawaran P = 3 Q + 2
Tentukanlah titik keseimbangan dari masing- masing soal tersebut dan gambarkan
grafiknya.
Pajak : Adalah merupakan pungutan yang ditarik oleh pemerintah terhadap wajib
pajak, tanpa mendapatkan balas jasa secara langsung.
Pajak yang akan dimasukan dalam menentukan keseimbangan ini adalah pajak
per-unit dan pajak prosentase.
Pajak per-unit :
adalah pajak yang dikenakan terhadap suatu barang tertentu, dimana
barang tersebut besarnya ditentukan dalam jumlah uang yang tetap untuk
setiap unit barang yang dihasilkan.
Yang dikenakan pajak disini adalah penawaran ( Produsen ), maka bentuk
fungsinya adalah:
Sebelum ada pajak : S P = f ( Q )
Sesudah ada Pajak : S Pt = f (Q) + t
Pajak Prosentase:
Adalah pajak yang dikenakan terhadap suatu barang tertentu dimana pajak
tersebut diperhitungkan sebesar prosentase yang tetap dari hasil
penerimaannya.
Yang dikenakan pajak disini adalah penawaran ( Produsen ), maka bentuk
fungsinya adalah:
Sebelum ada pajak : S P = f ( Q )
25
Sesudah ada Pajak : S Pr = f ( Q ) ( 1 + r )
SUBSIDI :
Merupakan bantuan yang diberikan pemerintah kepada produsen /
supplier terhadap produk yang dihasilkan atau dipasarkannya sehingga harga yang
berlaku dipasar adalah harga yang diinginkan pemerintah yaitu harga yang lebih
rendah dengan jumlah yang dapat dibeli masyarakat lebih besar.
Besarnya subsidi yang diberikan biasanya tetap untuk setiap unit barang
yang dihasilkan atau dipasarkan.
Yang dikenakan subsidi disini adalah penawaran ( Produsen ), maka bentuk
fungsinya adalah:
Sebelum ada subsidi : S P = f ( Q )
Sesudah ada subsidi : S Ps = f ( Q ) - S
Q1 Q0 Q
P
S (S sebelum ada subsidi)
P0 S1 (sesudah ada subsidi)
P1 E
E1
26
Q0 Q1 Q
Contoh Soal :
Diketahui fungsi permintaan dan penawaran adalah sebagai berikut :
1. Permintaan P = 16 4 Q
Penawaran P = 5 + Q
Jika terhadap barang tersebut dikenakan pajak per-unit Rp 3,-, pajak
persentase 25 % , dan subsidi Rp 2,- per-unit, maka berapakah titik
keseimbangan sebelum dan sesudah ada pajak, serta gambarkan grafiknya.
2. Permintaan P = 2 Q2 - 7 Q + 10
Penawaran P = 6 Q + 3 Q2 + 8
a. Jika terhadap barang tersebut dikenakan pajak sebesar Rp 2 per-unit,
maka tentukan keseimbangan sebelum dan sesudah ada pajak.
b. Jika terhadap barang tersebut dikenakan subsidi sebesar Rp 3 per-unit,
maka tentukan keseimbangan sebelum dan sesudah ada subsidi.
c. Gambarkan grafik dari kedua soal tersebut.
Cara Menghitung Nilai Pajak dan Subsidi :
1. Pajak per-unit yang ditanggung oleh produsen
Ts = Po - f ( S )
Dimana: Po adalah Nilai P eq sebelum ada pajak
F (S) = fungsi supply yang nilai Q diambil dari nilai Q setelah
ada pajak .
2. Total pajak yang ditanggung oleh Produsen
Px = Ts Qt
3. Pajak per-unit yang ditanggung konsumen
Td = Pt - Po
4. Total Pajak yang ditanggung konsumen
Kx = Td Qt
5. Besarnya Pajak yang diterima pemerintah
Qt t untuk pajak per-unit
Qt ( 1 + r ) untuk pajak posentase
27
6. Besarnya subsidi yang diberikan oleh pemerintah
Gs = S Qs
7. Besarnya Subsidi yang dinikmati Konsumen
Ks = ( Po - Ps ) (Qs)
8. Besarnya subsidi yang dinikmati Produsen
Ps = Gs - Ks
Contoh soal :
Diketahui fungsi permintaan dan penawaran dari dua macam produk yang
mempunyai hubungan substitusi sebagai berikut :
Qdx = 5 - 2 Px + Py
Qdy = 6 + Px - Py
Qsx = - 5 + 4Px - Py
Qsy = - 4 - Px + 3 Py
28
Carilah : Harga dan kuantitas dari keseimbangan pasar.
Jawab :
Syarat keseimbangan pasar Qdx = Qsx atau Qdy = Qsy
Qdx = 5 2 Px + Py
Qsx = - 5 + 4 Px Py -
0 = 10 - 6 Px + 2 Py
Qdy = 6 + Px - Py
Qsy = -4 - Px + 3 Py -
0 = 10 + 2 Px 4 Py
Masukan dalam bentuk persamaan :
0 = 10 - 6 Px + 2 Py (X 2) 0 = 20 - 12 Px + 4 Py
0 = 10 + 2 Px - 4 Py (X 1) 0 = 10 + 2 Px - 4 Py +
0 = 30 - 10 Px + 0
10 Px = 30
Px = 30 / 10 = 3
Maka Py dapat dicari dari 0 = 10 - 6 Px + 2 Py
-2 Py = - 10 + 6 Px
-2 Py = - 10 + 6 (3)
Py = - 10 + 18 Py = 4
2
Maka Qx dan Qy dapat dicari dengan memasukan persamaan sbb :
Qx = 5 - 2 Px + Py
Qx = 5 - 2 (3) + 4 jadi Qx = 3
Qy = 6 + Px - Py jadi Qy = 6 + 3 - 4 = 5
FUNGSI BIAYA DAN PENERIMAAN
Biaya secara umum terdiri dari :
1. Biaya Total (Total Cost = TC ) = TFC + TVC
2. Biaya tetap Total (Total Fixed Cost = TFC ) = TC - TVC
3. Biaya Variabel Total (Total Variabel Cost = TVC ) = TC - TFC
4. Biaya Tetap rata-rata (Avarage fixed cost = AFC ) = AFC / Q
5. Biaya variable rata-rata (Avarage Variabel cost = AVC ) = AVC / Q
29
6. Biaya rata-rata (Avarage Cost = AC ) = TC / Q
7. Biaya Marginal ( Marginal Cost = MC ) = TC / Q
Soal 2 :
Jika diketahui penerimaan total yang diperoleh suatu perusahaan adalah sebesar
TR = 20 Q - 0,10 Q2 sedangkan biaya total yang dikeluarkan adalah sebesar :
TC = 0,25 Q3 3 Q2 + 7 Q + 20.
Hitunglah profit perusahaan ini jika terjual barang sebanyak 10 dan 20 unit.
FUNGSI PRODUKSI
30
Bentuk fungsi produk total yang non linear pada umumnya berupa sebuah
persamaan kubik yang mempunyai titik belok dan sebuah titik puncak.
Bentuk umum dari fungsi produksi adalah :
Produk Total : P = f (X)
Produk rata-rata : AP = P / X
Produk Marginal : MP = P / X
Secara grafik, kurve produk total P mencapai puncaknya tepat ketika kurve
produk marginal ( MP =0 ). Sedangkan MP mencapai puncaknya tepat pada posisi
titik belok kurva P. Disamping itu kurva MP memotong kurva AP pada posisi
maksimum AP. Hal ini dapat dilihat pada grafik berikut :
P
P=f (X)
AP
0 X
MP
Contoh soal ;
Fungsi produksi yang dihadapi oleh seorang produsen adalah sebesar ;
P = 9 X2 - X3
Buatlah persamaan produk rata-ratanya, serta hitunglah total produk dan produk
rata-rata tersebut jika digunakan masukan sebanyak 6 unit. Berapa marginal
produknya jika masukan yang digunakan ditambah 1 unit.
Jawab :
P = 9 X2 - X3 AP = P / X = 9 X - X2
Untuk X = 6 P = 9 ( 62 ) - 63 = 108
31
AP = 9 ( 6 ) - 62 = 18
Untuk X = 7 P = 9 ( 72 ) - 73 = 98
MP = P / X = 108 - 98 = - 10
7- 6
32