Anda di halaman 1dari 28

PROPOSAL TUGAS AKHIR

PERANAN INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN DALAM

PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN JANGKA PANJANG

MENGENAI INVESTASI ASET TETAP PADA PT SUPERITA

MITRA JAYA SUKSES BUKITTINNGI

Diajukan Sebagai Syarat Untuk melakukan penelitian dalam rangka


Penyusunan tugas akhir program DIII akuntansi
Di akademi akuntansi (AKTAN) Boekittinggi

Disusun oleh :

Nama : Nur Jihan Putri Mauledi


Npm : 1910407662001

YAYASAN PENGEMBANGAN ILMU & TEKNOLOGI ( YPIT)


AKADEMI AKUNTANSI (AKTAN) “BOEKITTINGGI”
BUKITTINGGI
2021
LEMBAR PENGESAHAN

PERANAN INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN DALAM

PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN JANGKA PANJANG

MENGENAI INVESTASI ASET TETAP PADA PT SUPERITA

MITRA JAYA SUKSES BUKITTINNGI

PROPOSAL

Oleh

Nur jihan putri mauled

1910407662001

Telah disetujui dan disahkan ketua jurusan untuk diseminarkan dalam ujian tugas akhir

Jurusan DIII akuntansi

Pembimbing 1 pembimbing 2

Diketahui oleh :

Ketua program study


SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

Saya yang bertanda tangan dibawah ini

Nama : nur jihan putri mauled

Npm : 1910407662001

Jurusan : DIII Akuntansi

Menyatakan bahwa tugas akhir yang saya susun dengan judul peranan informasi akuntansi
manajemen dalam proses pengambilan keputusan jangka panjang mengenai investasi aset tetap
pada pt superita mitra jaya sukses bukittinngi merupakan karya yang saya susun sendiri. Jika
terdapat unsur plagiasi pada sebagian atau kesuluruhan karya ini ,maka saya bersedia menerima
sanksi sesuai peraturan Mekdinas Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 dan peraturan
perundang-undangan berlaku.

Demikianlah pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar untuk dapat digunakan sebagaimana
mestinya.

Bukittinggi, 23 juni 2021

Yang membuat peryataan

Nur jihan putri mauledi

1910407662001
ABSTRAK

Informasi merupakan factor yang sangat penting bagi aktivitas organisasi. Informasi diperlukan
oleh manusia untuk mengurangi ketidakpastian dalam pengambilan keputusan. Pengambilan
keputusan selalu menyangkut masa yang akan datang, yang mengandung ketidakpastian dan
selalu menyangkut pemilihan suatu alternative yang tersedia. Oleh karena itu, pengambilan
keputusan selalu berusaha mengumpulkan informasi untuk mengurangi ketidakpastian dalam
pemilihan alternative tersebut. PT superita mitra jaya sukses adalah perusahaan yang bergerak
dalam bidang distributor. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran informasi
akuntansi manajemen dalam pengambilan keputusan investasi aktiva tetap perusahaan. Penelitian
ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat studi kasus. Metode pengumpulan datanya
berupa dokumentasi, wawancara dan observasi.

Kata kunci : informasi akuntansi manajemen, pengambilan keputusan investasi asset tetap
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
sehingga atas berkat dan rahmat-nya proposal tugas akhir yang berjudul “PERANAN
INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN DALAM PROSES PENGAMBILAN
KEPUTUSAN JANGKA PANJANG MENGENAI INVESTASI ASET TETAP PADA PT
SUPERITA MITRA JAYA SUKSES BUKITTINGGI” dapat diselesaikan dengan baik.

Adapun tujuan dari penulisan ini saya susun untuk memenuhi tugas dari Ibu Murni
Hayari pada mata kuliah teknik penulisan tugas akhir, saya mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu dan membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat
menyelesaikan proposal tugas akhir ini.

Saya menyadari, proposal yang saya susun ini masih jauh dari kata sempurna . oleh
karena itu ,diharapkan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan selanjutnya. Semoga
apa yang terkandung dalam penelitian ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak.

Bukittinggi,

Penulis,

Nur jihan putri mauled

Npm : 1910407662001
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................................................


HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................................................
HALAMAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ......................................................................
ABSTRAK ....................................................................................................................................
KATA PENGANTAR .................................................................................................................
DAFTAR ISI.................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................
1.1. Latar belakang ................................................................................................................
1.2. Rumusan masalah .........................................................................................................
1.3. Tujuan penelitian ..........................................................................................................
1.4. Manfaat penelitian ........................................................................................................
1.5. Metode pengumpulan data .............................................................................................
1.6. Waktu dan tempat penelitian .........................................................................................
1.7. Sistematika penulisan ...................................................................................................
BAB II LANDASAN TEORI .......................................................................................................
2.1. pengertian akuntansi manajemen ....................................................................................
2.1.1. Pengertian akuntansi manajemen secara umum ..........................................................
2.1.2. pengertian akuntansi manajemen menurut para ahli....................................................
2.1.3. peran akuntansi manajemen .........................................................................................
2.1.4. hubungan akuntansi manajemn dan akuntansi keuangan ............................................
2.1.5. sejarah akuntansi manajemen ......................................................................................
2.2. investasi ..........................................................................................................................
2.2.1. pengertian investasi......................................................................................................
2.2.2. jenis-jenis investasi ......................................................................................................
2.2.3. tujuan investasi ............................................................................................................
BAB III GAMBAR UMU PT SUPERITA MITRA JAYA SUKSES ..........................................
3.1. sejarah perusahaan .................................................................................................................
3.2. visi dan misi perusahaan ........................................................................................................
3.2.1. visi .......................................................................................................................................
3.2.2. misi......................................................................................................................................
3.3. uraian tugas ............................................................................................................................
3.4. struktur organisasi ..................................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. latar belakang masalah

Salah satu fungsi yang sangat penting dalam kepemimpinan yaitu pengambilan keputusan.
Seorang pimpinan harus mengorbankan sebagian besar waktu, perhatian maupun pikirannya
untuk mengkaji proses pengambilan keputusan. Semakin tinggi posisi seseorang dalam
kepemimpinan organisasi, maka pengambilan keputusan menjadi tugas utama yang harus
dilaksanakan. Perilaku dan cara pimpinan dalam pola pengambilan keputusan sangat
mempengaruhi perilaku dan sikap dari pada stafnya.

Menurut Lipursari (2013) pengambilan keputusan merupakan sebuah hasil dari pemecahan
masalah, jawaban dari suatu pertanyaan sebagai hukum situasi, dan merupakan pemilihan dari
salah satu alternatif dari alternatif-alternatif yang ada, serta pengakhiran dari proses pemikiran
tentang masalah atau problema yang dihadapi. Adapun hasil dari pengambilan keputusan adalah
keputusan (decision).Menurut Panjaitan dan Sabijono (2015) salah satu tujuan perusahaan yang
berorientasi profit movie adalah laba. Besar kecilnya laba yang diperoleh perusahaan merupakan
tolak ukur kinerja manajemen. Manajemen harus mampu mengambil keputusan (decision
making) yang akurat dan up to date. Dalam melakukan pengambilan keputusan membutuhkan
suatu sistem intern yang memadai, sehingga penyelewengan ataupun pemborosan dalam proses
produksi dapat segera diatasi.

Dalam aktivitasnya untuk menjalankan operasi agar dapat mencapai tujuan serta
mengembangkan usahanya ke tingkat yang lebih tinggi maka perusahaan harus dapat membuat
keputusan yang baik. Keputusan tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan sistem informasi
manajemenInvestasi adalah penanaman modal, baik modal tetap maupun modal tidak tetap yang
digunakan dalam proses produksi untuk memperoleh keuntungan dalam suatu perusahaan.
Investasi sangat penting bagi kelangsungan masa depan perusahaan, tetapi juga merupakan topik
yang secara konseptual sulit dan komplek. Aktivitas investasi dapat dilakukan pada sejumlah
aset riil (real assets) maupun aset keuangan (financial assets). Aset riil akan menghasilkan barang
dan jasa, sedangkan aset keuangan menjelaskan alokasi laba atau kekayaan investor.Namun pada
jangka waktu tertentu, investasi dapat dibedakan atas investasi jangka pendek dan investasi
jangka panjang. Investasi jangka pendek waktunya kurang dari satu tahun, yang melibatkan
investasi pada aktiva lancar seperti kas, piutang, persediaan/modal kerja guna mendukung
operasi perusahaan. Tujuan perusahaan berinvestasi pada aktiva jangka pendek adalah untuk
digunakan sebagai modal kerja atau operasional perusahaan. Sedangkan investasi jangka panjang
dapat didefinisikan sebagai investasi dengan jangka waktu lebih dari satu tahun. Dalam hal ini
dana yang ditanamkan pada aktiva jangka panjang adalah untuk meningkatkan nilai perusahaan
(Afriyeni, 2012).

Akuntansi manajemen merupakan sistem akuntansi yang berkaitan pada ketentuan dan
penggunaan informasi akuntansi untuk manajer dan manajemen dalam suatu organisasi sebagai
dasar untuk membuat keputusan yang akan memungkinkan manajemen lebih siap dalam
pengelolaan dan fungsi kontrol (Astuty dkk, 2016:2).

Sistem informasi akuntansi manajemen menyediakan informasi yang dibutuhkan untuk


memenuhi tujuan-tujuan manajemen. Informasi mengenai peristiwa ekonomi diproses untuk
menghasilkan keluaran (output) yang memenuhi tujuan sistem informasi akuntansi manajemen.
Keluaran ini bisa mencakup laporan khusus, biaya produk, biaya pelanggan, anggaran, laporan
kinerja, bahkan komunikasi pribadi. Sistem akuntansi manajemen memiliki salah satu tujuan
yaitu menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan. Informasi akuntansi manajemen
dapat membantu mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah serta mengevaluasi kinerja.
Informasi akuntansi digunakan dalam semua tahapan manajemen, termasuk perencanaan,
pengendalian dan pengambilan keputusan.

Informasi yang diperlukan dalam pengambilan keputusan harus mempunyai karakteristik


informasi yang relevan, akurat, tepat waktu, lengkap dan juga mudah dimengerti. Pengambilan
keputusan manajemen berhubungan erat dengan biaya relevan. Ketika manajer menetapkan suatu
keputusan, tidak semua data keuangan berguna dalam menentukan pilihan diantara berbagai
alternatif keputusan yang tersedia. Dalam praktiknya seorang manajer juga perlu
mempertimbangkan dan mengevaluasi faktor non keuangan sebelum keputusan itu bersifat final.

Biaya relevan merupakan biaya dimasa mendatang dalam berbagai alternatif untuk pengambilan
suatu keputusan manajemen. Kriteria biaya relevan yaitu terjadi pada masa yang akan datang,
dengan kata lain biaya relevan adalah biaya taksiran dan berbeda diantara berbagai alternatif
keputusan yang dipertimbangkan. Dalam hal menjadi relevan, suatu biaya tidak harus merupakan
biaya yang timbul dimasa yang akan datang, tetapi juga harus berbeda untuk masing-masing
alternatifnya. Jika biaya dimasa yang akan datang tersebut terdapat dalam beberapa alternatif dan
biaya tersebut tidak ada pengaruhnya terhadap keputusan, maka biaya tersebut disebut biaya
tidak relevan (Astuty dkk,2016:122).

Hasil penelitian Panjaitan dan Sabijono (2015) dalam penelitian dengan judul peranan informasi
akuntansi manajemen dalam proses pengambilan keputusan jangka panjang mengenai investasi
aktiva tetap pada PT Cakra Buana Megah bertujuan untuk memberikan gambaran tentang
peranan informasi akuntansi manajemen sebagai dasar dalam pengambilan keputusan jangka
panjang mengenai investasi aktiva tetap perusahaan. Maka persamaan antara penelitian Panjaitan
dan Sabijono (2015) dengan penulis adalah sama-sama menggunakan aspek informasi akuntansi
manajemen dan sama-sama menggunakan metode penelitian yang sama yaitu metode penelitian
deskriptif. Perbedaan dalam penelitian ini adalah objek tempat penelitian yang berbeda.

Darmanto dkk (2016) melakukan penelitian berjudul peranan informasi akuntansi manajemen
mengenai pengambilan keputusan investasi aktiva tetap pada PT Anugerah Trikarya Lestari.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran informasi akuntansi manajemen dalam
pengambilan keputusan investasi aktiva tetap perusahaan. Persamaan penelitian Darmanto dkk
(2016) dengan penulis adalah sama-sama menggunakan aspek informasi akuntansi manajemen
dan dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif. Perbedaan dalam penelitian ini
dengan penulis yaitu memiliki objek tempat penelitian yang berbeda.

Mengingat pentingnya informasi akutansi manajemen dalam pengambilan keputusan investasi


maka dapat diambil kesimpulan dari setiap penelitian terdahulu diantaranya oleh, Panjaitan dan
Sabijono (2015) menghasilkan temuan bahwa PT Cakra Buana Megah mengambil keputusan
untuk menyewa excavator adalah keputusan yang terbaik. Karena biaya yang dikorbankan untuk
menyewa excavator jauh lebih rendah dibandingkan biaya yang dikorbankan untuk membeli
excavator. Penelitian lain yang dilakukan oleh Santi (2013) yang menghasilkantemuan bahwa
hasil informasi akuntansi manajemen pada PT Bank Sulut Cabang Marina Plaza dapat digunakan
untuk menganalisis pengganggaran modal sebagai alat pengambil keputusan untuk menyewa
atau membeli biaya tetap. PenelitianPrananda dan Datu (2016) menghasilkan temuan bahwa
hasil penelitian yang dilakukan pada PT Etmieco Sarana Laut menunjukan manajemen telah
menerapkan informasi akuntansi manajemen differensial dalam proses pengambilan keputusan
investasi asset tetap yaitu mengambil keputusan untuk membeli mesin Boiler Dryer yang
didasarkan pada penghematan biaya. Penelitian Tilaar dkk (2015) menghasilkan temuan bahwa
penggunaan informasi biaya diferensial membantu pengambilan keputusan untuk memutuskan
membeli dari luar daerah karena pendapatan diferensial lebih besar dari biaya diferensial dan
dapat meningkatkan laba. Penelitian Rantung (2014) menghasilkan temuan darikeputusan yang
diambil akan memberikan hasil yang efektif dengan cara yang efesien. Keputusan yang diambil
melalui cara pengambilan keputusan yang baik pasti akan mengahasilkan keputusan yang
bermutu. Semakin mahir seseorang dalam menentukan keputusan yang bermutu, maka semakin
meningkat kualitas dari suatu keputusan. Kekurangan dari penjabaran keputusan akan
mengakibatkan kualitas dari keputusan akan berkurang, sehingga mengurangi pencapaian tujuan
dari pembuatan keputusan. Para pengambil keputusan banyak melakukan pengambilan
keputusan yang berkualitas rendah. Kegagalan sebagai akibat dari pengambilan keputusan yang
tidak tepat atau berkualitas rendah dapat memberikan dampak terhadap semua orang yang
terlibat pada keputusan yang dibuat Seperti pada kasus PT Asuransi Jiwasraya (Persero)
dianggap terjadi akibat darimpengambilan keputusan investasi yang buruk. Meruginya Jiwasraya
disebabkan oleh pengambilan keputusan yang buruk akibat salah dalam mengambil keputusan
investasi. Padahal sebagai investor institusi yang terdidik seharusnya mereka mengerti investasi
yang benar. Kerugian Jiwasraya perlu diperiksa secara mendalam terutama dalam hal
pengambilan keputusan. Kasus PT Asuransi Jiwasraya (Persero) dikarenakan adanya dugaan
kolusi antara Jiwasraya dengan beberapa manajer investasi dan emiten langsung sehingga
kerugian yang dialami oleh Jiwasraya sebesar Rp10,4 triliun adalah permainan yang sengaja
dilakukan oleh beberapa pihak yang bekerja sama antara perseroan, manajer investasi, dan pihak
terkait lainnya.Suatu perusahaan pada umumnya membutuhkan faktor-faktor produksi untuk
mencapai tujuannya. Salah satu faktor produksi tersebut adalah aset tetap. Aset tetap (fixed
assets) merupakan aset jangka panjang atau aset yang relatif permanen dan berbentuk aset
berwujud (tangible assets) karena terlihat secara fisik. Aset tersebut dimiliki dan digunakan oleh
perusahaan serta tidak dimaksudkan untuk dijualkan sebagai bagian dari operasi normal.Aset
tetap sangat berpengaruh terhadap berbagai kegiatan operasional perusahaan demi tercapainya
efesiensi dan efektifitas kegiatan operasional perusahaan. Oleh karena itu diperlukan sistem
informasi manajemen dalam pengambilan keputusan terhadap investasi aset tetap. Dengan
adanya sistem informasi akuntansi manajemen terhadap pengambilan keputusan mengenai aset
tetap, perusahaan dapat memberikan keuntungan yang cukup besar bagi perusahaan, sebaliknya
jika perusahaan memiliki sistem informasi akuntansi manajemen yang buruk maka akan
mengakibatkan kerugian dalam perusahaan untuk mencapai tujuannya.Berdasarkan penelitian
diatas, peneliti tertarik meneliti kembali mengenai peran informasi akuntansi manajemen dalam
proses pengambilan keputusan jangka panjang mengenai investasi. Peneliti juga tertarik
melakukan penelitian pada PT Superita Mitrajaya Sukses Bukittinggi karena PT Superita
Mitrajaya Sukses adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang distributor Unilever, KAO,
Frisian Flag, Upfield dan Kacang Dua Kelinci di kota Bukittinggi. Dalam aktivitasnya untuk
menjalankan operasi agar dapat mencapai tujuan serta mengembangkan usahanya ke tingkat
yang lebih tinggi maka perusahaan harus dapat membuat keputusan yang baik. Keputusan
tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan sistem informasi manajemen, sehingga judul dari
skripsi ini adalah “Peranan Informasi Akuntansi Manajemen Dalam Proses Pengambilan
Keputusan Jangka Panjang Mengenai Investasi Aset Tetap Pada PT Superita Mitrajaya Sukses
Bukittinggi”

1.2. Perumusan Masalah

Masalah dapat didefinisikan sebagai suatu hal yang dapat menghambat dalam mencapai tujuan.
Oleh sebab itulah untuk mencapai tujuan dalam suatu perusahaan kita harus memperhatikan
setiap masalah yang timbul dan juga masalah yang mungkin timbul. Berdasarkan latar belakang
diatas, penulis mencoba untuk merumuskan permasalahan dalam bentuk pertanyaan sebagai
berikut: “ Bagaimanakah peranan informasi akuntansi manajemen dalam pengambilan keputusan
jangka panjang mengenai investasi aset tetap PT Superita Mitrajaya Sukses Bukittinggi?

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian yang penulis lakukan adalah untuk mengetahui bagaimana peranan
informasi akuntansi manajemen dalam proses pengambilan keputusan jangka panjang mengenai
investasi aset tetap pada PT Superita Mitrajaya Sukses Bukittinggi.

1.4. Manfaat Penelitian


Penulis melakukan penelitian pada perusahaan dengan harapan agar penelitian ini dapat berguna
bagi semua pihak antara lain :
1. Bagi Penulis, untuk menambah dan memperluas wawasan penulis mengenai informasi
akuntansi manajemen dalam proses pengambilan keputusan jangka panjang mengenai
investasi aset tetap pada PT Superita Mitrajaya Sukses Bukittingi.
2. bagi Perusahaan, penelitian ini di harapkan dapat bermanfaat bagi perusahaan dan dapat
menjadi bahan pertimbangan dan pengambilan keputusan jangka panjang mengenai
investasi aset tetap dimasa yang akandatang.
3. Bagi Pembaca, penelitian ini dapat di gunakan sebagai bahan bacaan atau referensi untuk
penelitian selanjutnya, khusunya mengenai informasi akuntansi manajemen dalam proses
pegambilan keputusan jangka panjang mengenai investasi aset tetap pada PT Superita
Mitrajaya Sukses Bukittinggi.

1.5. Metodelogi pengumpulan data


1.5.1. Jenis data
Dalam melaksanakan penelitian ini, metode penelitian yang digunakan adalah metode
deskriptif kuantitatif yang dimana metode ini menguraikan atau menggambarkan penerapan
informasi akuntansi manajemen sehingga dapat dijadikan sebagai alat pengambilan
keputusan jangka panjang pada pt superita mitra jaya sukses.
Jenis data yang dikumpulkan bersifat data kuantitatif yang bersumber dari data primer dan
data sekunder.
a. Data Primer, yaitu data yang menyangkut objek penelitian dari pihak perusahaan dan data
tersebut belum diolah yaitu jenis-jenis keputusan jangka panjang dan data investasi aktiva
tetap.
b. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari pihak perusahaan dan data tersebut sudah
diolah , seperti sejarah singkat perusahaan dan struktur organisasi.
1.5.2. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan :
a. Wawancara
Yaitu dengan mengadakan komunikasi secara langsung dengan pimpinan perusahaan dan
bagian keuangan/akuntansi yang dapat memberikan informasi yang berhubungan dengan
objek penelitian dalam hal ini mengenai investasi aktiva tetap.
b. Teknik Dokumentasi
yaitu dengan mengumpulkan data-data atau dokumen-dokumen yang dibuat oleh pihak
perusahaan seperti sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi, aktivitas perusahaan dan
yang berhubungan dengan inventarisasi kendaraan perusahaan.
1.5.3. Metode Analisa Data
Metode analisis yang digunakan dalam pembahasan skripsi ini adalah metode deskriptif,
yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan, menginterpretasikan dan
menganalisis data dengan melakukan perbandingan antara teori-teori dengan data objektif
yang terjadi sehingga memberikan gambaran lengkap tentang permasalahan penelitian dan
penyelesaiannya.
1.6.Waktu dan tempat penelitian
Penelitian dilakukan di PT superita mitra jaya sukses yang berlokasi pada jalan raya
bukittinggi-medan bypass surau gadang kota bukittinggi
Penulitian ini akan dijalankan oleh penulis dalam waktu yang telah ditentukan
1.7.Sistematika penulisan

Sistematika penulisan ini berguna untuk mempermudah penulis agar tidak menyimpang dari
yang telah ditentukan maka penulis menggunakan sistematika penulisan untuk rangkaian bab
demi bab.

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Pada bagian ini diuraikan argumentasi atau justifikasi perlunya masalah ini diteliti.
Uraian dimulai dari hal-hal yang bersifat umum menuju hal yang berhubungan
dengan topic yang dibahas.
1.2. Rumusan masalah
Pada bagian ini menunjukkan inti masalah yang hendak diteliti.
1.3. Tujuan dan manfaat
Tujuan tugas akhir berkenaan dengan tujuan yang hendak dicapai dengan melakukan
tugas akhir. Tujuan tugas akhir berkaitan erat dengan perumusan masalah. Manfaat
tugas akhir merupakan dampak perbaikan yang dapat diperoleh setelah tercapainya
tujuan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. pengertian akuntansi manajemen
2.1.1. pengertian akuntansi manajemen secara umum
Dilihat dari siapa pemakai laporan keuangan perusahaan, akuntansi dibagi menjadi dua
macam, yaitu akuntansi keuangan dan akuntasi managemen.
1. Akuntansi keuangan adalah sistem akuntansi yang memakai informasinya adalah pihak
eksternal organisasi perusahaan, seperti kreditor, pemerintah, pemegang saham, investor, dan
sebagainya.
2. Akuntansi manajeman adalah sisitem akuntansi, yakni jenis informasi yang di hasilkanya
di tujukannya kepada pihak pihak internal organisasi, seperti manajeman keuangan,
manajeman produksi, manejer pemasaran dan sebagainya guna pengambilan keputusan
internal organisasi.
Akuntansi adalah aktifitas mengumpulkan, menganalisa menyajikan dalam bentuk angka,
mengklasifikasi, mencatan meringkas dan melaporkan aktifitas atau transaksi perusahaan
dalam bentuk informasi keuangan. Infofmasi yang di hasilkan dari sistem akuntansi dipakai
oleh pihak manajeman untuk berbagai keputusan organisasi perusahaan.
Akuntansi manajeman adalah sistem akuntansi, yakni jenis informasi yang dihasilkan di
tujukan kepada pihak internal organisasi, seperti manajeman keuangan, manajeman produksi,
manajer pemasaran dan sebagainya guna pengambilan keputusan internal organisasi.
Jenis informasi berbagai posisi manajeman yang berbeda satu dengan lainnya informasi yang
dibutuhkan masing-masing pelaku dan pengambil keputusan manajeman digunakan untuk
tujuan yang berbeda satu dengan lainnya. Menajer keuangan membutuhkan segala jenis
informasi yang terkait dengan aktifitas keuangan yang dilakukan perusahaan. Mulai dari
besarnya biaya bunga, tingkat pengembalian investasi, tingkat pengembalian modal, rasio
utang dan sebagainya. Sedangkan manajer produksi membutuhkan informasi seperti
perincian biaya produksi total, biaya produksi perunit produk, jumlah biaya produksi
berdasarkan metode biaya langsung dan sebagainya, sedangkan manajer pemasaran
membutuhkan informasi seperti berbagai macam biaya sebagian dasar penetapan harga jual
produk dan sebagainya.
Pihak top manajeman membutuhkan informasi yang terkait dengan berbagai keputusan
strategis perusahaan, seperti proses penyusunan anggaran yang dimiliki perusahaan,
informasi untuk pengembangan peruhahaan dan sebagainya. Kontroller perusahaan
membutuhkan segala macam informasi yang diperlukan untuk memutuskan bahwa aktifitas
yang dilakukan seluruh bagian organisasi telah sesuai dengan rencana yang disusun, seperti
anggaran perusahaan dan sebagianya
Tetapi walaupun detail kebutuhan informasi dari setiap posisi manajeman berbeda
satu sama lain, secara umum informasi yang dibutuhkan oleh berbagai tindakan manajeman
tersebut memiliki karakter yang sama. Informasi untuk pengambilan keputusan internal
tersebut di gunakan keperluan sebagai berikut :
a. Perencana
b. Pengarahan motivasi
c. Pengendalian
d. Penilaian kerja
Setiap jenis informasi yang diperlukan oleh para pelaku dan para pengambil keputusan
manajeman lebih ditekankan kepada manfaat yang akan di peroleh perusahaan pada masa
yang akan datang, walaupun juga menggunakan data historis. Dengan demikian akuntansi
manajeman memiliki karakteristik khusus yang tidak dimiliki oleh akuntansi keuangan.
Cicri-ciri khas tersebut memiliki merupakan kelebihan yang dimiliki akuntansi manajeman.
Karakteristik tersebut adalah pemakai utama, kebebasan memilih implikasi prilaku fokus
waktu rentan waktu pelaporan gambaran –gambaran aktifitas.
2.1.2. pengertian akuntansi manajemen menurut para ahli
Adapun pengertian akuntansi manajemen menurut para ahli dibidangnya yaitu antara
lain:
1. Mulyadi (2001:2)
Akuntansi manajemen merupakan suatu informasi keuangan yang dihasilkan oleh tipe
akuntansi manajemen yang digunakan terutama oleh pengguna intern suatu organisasi.
2. Halim dan Supomo (2000:3)
Akuntansi manajemen merupakan kegiatan atau proses yang menghasilkan informasi dalam
bentuk keuangan bagi manajemen untuk pengambilan sebuah keputusan ekonomi dalam
menjalankan fungsi manajemen.
3. Charles T. Homgren (1993:4)
Akuntansi manajemen merupakan sebuah proses identifikasi, penyiapan, pengukuran,
akumulasi, analisa dan penafsiran serta komunikasi mengenai informasi yang dapat
membantu eksekutif dalam memenuhi tujuan perusahaan.
4. RA Supriyono (1993:8)
Beliau mengutip dari Management Accounting Practices (MAP) komite yang dibentuk oleh
National Association of Accountants (NAA) bahwa akuntansi manajemen ialah suatu proses
identifikasi, pengukuran, pengumpulan data, analisis, penyiapan, dan komunikasi informasi
finansial yang digunakan manajemen untuk sebuah perencanaan, evaluasi, pengendalian
dalam suatu organisasi atau peusahaan, serta menjamin ketepatan penggunaan sumber dan
pertanggungjawaban atas segala sumber tersebut. Dalam akuntansi manajemen juga terdiri
dari penyiapan laporan finansial untuk kelompok-kelompok non manajemen seperti para
kreditur, pemegang saham, penguasa perpajakan dan lembaga-lembaga lain.
2.1.3. peranan akuntansi manajemen dalam organisasi dan peranan bagi pihak
manajer
Organisasi dapat didefenisikan sebagai sekelompok orang yang menyatu
bersama karena beberapa tujuan bersama. Tujuan bersama yang mengarahkan kerja
organisasi disebut sasaran organisasi. Tidak semua organisasi mempunyai sasaran yang sama
namun sebagian besar organisasi mempunyai sasaran untuk memperoleh keuntungan. (Ray,
H, Garrinson, D.B.A, Akuntansi Manajemen 1987)
Selain sasaran untuk memperoleh keuntungan dari dana yang telah ditanamkan pada
perusahaan, organisasi/perusahaan juga mempunyai sasaran lain yaitu ingin memperoleh dan
mempertahankan reputasi integritas, wajar, dan dapat dipercaya. Perusahaan ingin juga
menjadi suatu kekuatan yang positif dalam lingkungan social dan ekologi tempat perusahaan
menjalankan aktifitas.
Akuntansi Manajemen sebagai suatu Tipe Informasi
Akuntansi Manajemen dipandang sebagai suatu tipe akuntansi yang merupakan suatu proses
untuk mengolah informasi keuangan untuk memenuhi keperluan para manajer dalam
perencanaan dan pengendalian aktivitas organisasi. Informasi adalah suatu data, fakta,
pengamatan, persepsi atau sesuatu yang lain yang menambah ilmu pengetahuan.
Definisi lain menyebutkan informasi adalah data yang sudah diolah, atau dengan kata lain
hasil olahan data yang digunakan untuk pengambilan keputusan. Informasi ini berbeda
dengan berita atau issue. Pemerolehan informasi dapat dari berbagai sumber baik eksternal
maupun internal.
Manfaat Informasi :
1. Dapat mengurangi ketidakpastian.
2. Membantu manajemen untuk bertindak lebih baik.
3. Membantu manajemen untuk mengenali lingkungan internal maupun eksternal.
4. Membantu manajemen dalam penilaian kinerja.
5. Membantu perencanaan manajemen.
6. Memotivasi Manajemen.
Peranan Akuntansi Manajemen bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam Organisasi
Secara hirarki manajemen dapat dikelompokan menjadi tiga bagian yaitu manajemen
atas(senior executive), manajemen menengah(middle management), dan manajemen
bawah(operational level. Masing-masing tingkatan ini membutuhkan informasi yang
berbeda-beda.( Samsryn, L.M, Akuntansi Manajerial Suatu Pengantar 2002).
Peranan informasi bagi manajer
Seperti yang telah kita ketahui informasi sangat berperan dalam pembuatan keputusan bagi
manajer, karena manajer merupakan pimpinan dan peserta aktif dalam proses perencanaan,
pengendalian, dan pengambilan keputusan. Oleh karena itu manajer sangat berperan penting
dalam pengambilan keputusan dan mengarahkan organisasi agar dapat mencapai sasaran.
Manfaat bagi manajer
Berikut adalah manfaat yang akan diperoleh manajer perusahaan. 1) Peran akuntansi
manajemen selanjutnya adalah membantu penyusunan perencanaan yang efektif.
Rencana ini umumnya disebut pula sebagai penganggaran. Dalam tiap program bisnis
tentu dibutuhkan perkiraan dana yang dibutuhkan supaya kegiatan bisnis bisa terus
berjalan. Maka dari itu, tiap kegiatan bisnis harus disertai estimasi anggaran dana yang
dibutuhkan. Anggaran dana ini sendiri biasanya akan disiapkan per tahun serta bisa
saja tidak sama antara satu perusahaan dengan perusahaan lain. 2) Adanya akuntansi
manajemen juga akan membantu proses pengawasan serta pengendalian. Dalam
Manajemen Bisnis, sangat mungkin terjadi penyimpangan seperti manajemen operasional
tak sesuai standar, pengeluaran dana bisnis di atas anggaran, kesalahan prosedur kerja
dan lain-lain. Aneka hal di atas akan menyebabkan kegiatan usaha menjadi tidak
lancar serta berujung kerugian materiil. Proses pengawasan serta pengendalian sangat
diperlukan agar hal-hal tersebut tidak terjadi. Manfaat akuntansi manajemen akan
memberi suatu sistem informasi dalam mengatasi permasalahan terkait penyimpangan
pada perusahaan. 3) Tujuan akuntansi manajemen selanjutnya adalah sebagai acuan
operasional atas usaha sehari-hari guna mendapat sistem kerja efektif serta efisien. Hal
ini akan dapat terpenuhi dengan adanya akuntansi manajemen. Manajer memiliki
kebutuhan konstan akan informasi yang disediakan akuntan dalam memimpin serta
menjalankan operasional perusahaan. Ada banyak kegiatan operasional manajer
perusahaan yang menyandarkan program kerjanya agar tercapai pelaksanaan sistem kerja
yang efektif, efisien serta tepat sasaran. 4) Akuntansi manajemen akan mempermudah
proses pengambilan keputusan terkait penyelesaian masalah operasional perusahaan.
Standar operasional prosedur yang diterapkan manajer umumnya tidak selalu berjalan
mulus. Manajer perusahaan dituntut dalam menyelesaikan permasalahan yang muncul agar
kerugian yang diderita tidak terlalu signifikan. Caranya ialah mengambil keputusan
yang tepat melalui informasi dari akuntansi manajemen. Tanpa informasi ini,
manajemen dapat kesulitan menentukan keputusan yang tepat.
Manfaat bagi perusahaan
1) Menyediakan informasi keuangan relevan bagi perusahaan dalam pelaksanaan fungsi
perencanaan. Akuntansi manajemen terutama memiliki fungsi utama dalam penyediaan data
serta informasi keuangan berupa biaya serta anggaran apapun yang relevan terhadap
kepentingan perencanaan manajemen. 2) Makalah akuntansi manajemen sekaligus akan
dapat menyediakan alat analisa yang bersifat kualitatif serta kuantitatif. Informasi dalam
bentuk laporan tertentu akan membantu manajemen perusahaan dalam mengambil keputusan
masalah-masalah perusahaan. Akuntansi manajamen juga dapat digunakan sebagai bentuk
umpan balik pada pihak manajemen perusahaan sehingga nantinya akan bermanfaat pada
pemanfaatan sumber ekonomi perusahaan. 3) Buku akuntansi manajemen bermanfaat pula
dalam penyediaan informasi, terutama menyediakan informasi pihak eksternal dalam bentuk
pelaporan usaha. Perusahaan takkan mungkin tidak berhubungan dengan pihak lain dalam
urusan kelancaran usaha. Karena itulah, sebuah perusahaan akan perlu untuk menjadi
anggota suatu asosiasi yang masih sesuai jenisnya dengan perusahaan tersebut. Asosiasi
ini tentu akan membutuhkan informasi tertentu yang terkait perusahaan anggota. Akuntansi
manajemen memiliki tanggung jawab dalam menyediakan informasi yang dibutuhkan itu.
4) Adanya akuntansi manajemen juga akan bermanfaat dalam menyediakan informasi guna
menetapkan pelaporan pertanggungjawaban masing-masing unit kerja serta manajerial
perusahaan. Terutama dalam perusahaan besar yang umumnya akan terbagi dalam unit
kerja serta manajerial yang lebih kecil. Fungsi dari adanya akuntansi manajemen ini
adalah memudahkan pembagian kerja sehingga nantinya kegiatan usaha akan semakin
berjalan lancar. Masing-masing unit kerja serta manajerial akan wajib membuat laporan
pertanggungjawaban kinerjanya masing-masing. Informasi ini nantinya akan disusun serta
disediakan bagian akuntansi dari unit kerja tersebut sesuai skripsi akuntansi manajemen.
2.1.4. hubungan akuntansi manajemen dengan akuntansi keuangan dan akuntansi biaya
Perbedaan pokok antara akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan dinyatakan Halim dan
Supomo (2005:11) yaitu:
1. Pemakai Informasi
2. Dasar Penyajian Informasi 3. Fokus Informasi
4. Orientasi Informasi
5. Tipe Informasi
6. Ketetapan Informasi

2.1.5. sejarah akuntansi manajemen


Setelah Perang Dunia I, terdapat peraturan akuntansi keuangan yang mempunyai dampak
berkurangnya informasi akuntansi yang bermanfaat untuk mengevaluasi kinerja bawahan
dalam perusahaan besar (lost relevance). Selama kurun waktu lebih dari enam puluh tahun,
akuntan akademisi berusaha untuk mengembalikan relevansi antara informasi kos akunting
dengan informasi akuntansi keuangan. Akuntansi manajemen berintikan akuntansi biaya
dikembangkan di USA mulai akhir abad ke 19 dan permulaan abad 20. Pada tahap awal
perkembangannya (sampai dengan tahun 1914), akuntansi manajemen berorientasi pada
penentuan cost produk dengan penelusuran profitabilitas produk secara individual dan
penggunaan informasi tersebut untuk pengambilan keputusan strategik bagi pemimpin
perusahaan dan pemakai intern lainnya.
Pada tahun 1887 terbit publikasi pertama buku akuntansi biaya dan akuntansi manajemen
dengan judul “Factory Account” ditulis oleh Emile Garche dan J.M. Fells (Anne Loft, 1991:
19). Awal abad 20 dikembangkan teknik-teknik akuntansi manajemen berupa anggaran dan
kembalian investasi (ROI). Perkembangan selanjutnya banyak perusahaan merubah struktur
organisasinya dari fungsional menjadi multidivisi. Pada tahun 1917, Alexander Hamilton
mengeluarkan gagasan mengenai pusat-pusat produksi yang merupakan sumbangan besar
pada akuntansi manajemen sampai saat ini. Hamilton juga mengembangkan konsep tarip
tenaga kerja per jam mesin, sehingga akuntansi manajemen mempunyai peran yang penting
untuk mengevaluasi prestasi divisi maupun perusahaan secara keseluruhan. Pada awal
dekade 1930-an sejalan dengan kelahiran pasar modal di Amerika Serikat, akuntansi
manajemen berfungsi menyajikan laporan keuangan yang obyektif, auditable, dan verifiable
bagi pemeriksaan oleh akuntan publik. Pada tahun- tahun ini mulai digunakan teknik-teknik
untuk membebankan biaya pada produk individual, penerapan anggaran, akuntansi
pertanggungjawaban, dan meluas pada penilaian prestasi divisional (Johnson, H.T. dan R. A.
Kaplan, 1987: 43).
Pada tahun 1990-an banyak ditemukan bahwa praktek-praktek akuntansi manajemen
tradisional sudah tidak mampu lagi melayani kebutuhan manajerial. Kalkulasi biaya produk
yang lebih akurat lebih berguna, dan yang menjelaskan secara rinci penggunaan masukan,
dibutuhkan untuk memungkinkan manajer meningkatkan kualitas, produktifitas, dan
mengurangi biaya. Sebagai tanggapan terhadap kelemahan akuntansi biaya manajemen
tradisional, berbagai usaha dilakukan untuk mengembangkan sistem akuntansi manajemen
baru yang dapat memenuhi kebutuhan lingkungan ekonomi dewasa ini.
Trend yang menyebabkan perubahan akuntansi manajemen adalah:
1. Kemajuan teknologi informasi.
2. Implementasi metode just-in time manufacturing.
3. Meningkatnya tuntutan kwalitas dan kwantitas
4. Meningkatnya diversifikasi dan kompleksitas produk, serta
5. semakin pendeknya daur hidup produk.
6. Diperkenalkannya computer-integrated manufacturig
Lingkungan ekonomi telah mensyaratkan perkembangan praktik-praktik akuntansi
manajemen yang inovatif dan relevan. Sehingga muncul beberapa tema baru dalam
Akuntansi Manajemen, yaitu:
1. Manajemen Berdasarkan Aktivitas (Aktivity Based Management).
2. Orientasi pada pelanggan
Manajemen Kualitas Total (Total Quality Management)
3. Waktu sebagai unsur kompetitif
4. Efisiensi
5. Bisnis secara elektronik (E-business)
2.2. investasi
2.2.1. pengertian investasi
Kata investasi merupakan adopsi dari bahasa Inggris, yaitu investment. Kata invest sebagai
kata dasar dari investment memiliki arti menanam. Dalam Webster’s New Collegiate
Dictionary, kata invest didefinisikan sebagai to make use of for future benefits or advantage
and to commit (money) in order to earn a financial return. Menurut Salim dan Budi Sutrisno,
investasi adalah penanaman modal yang dilakukan oleh investor, baik investor luar negeri
(asing) maupun dalam negeri (domesik) dalam berbagai bidang usaha yang terbuka untuk
invetasi, dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan. Sedangkan menurut A.
Abdurrahman, mengemukakan investment (investasi) mempunyai dua makna yaitu pertama :
investasi berarti pembelian saham, obligasi dan benda-benda tidak bergerak, setelah diadakan
analisis akan menjamin modal yang diletakkan dan memberikan hasil yang memuaskan.
Faktor-faktor tersebut yang membedakan investasi dengan spekulasi. Kedua, dalam teori
ekonomi, investasi berarti pembelian alat produksi (termasuk didalamnya benda-benda untuk
dijual) dengan modal berupa uang.
Investasi pada umumnya merupakan suatu istilah dengan beberapa pengertian yang
berhubungan dengan keuangan dan ekonomi, to use (money) make more money out of
something that expected to increase in value. Istilah tersebut berkaitan dengan akumulasi
suatu bentuk aktiva dengan suatu harapan mendapatkan keuntungan dimasa depan.
Terkadang, investasi disebut juga sebagai penanaman modal.
2.2.2. jenis-jenis investasi
Mulyadi (2001:284) mengemukakan Investasi adalah pengaitan sumber-sumber dalam
jangka panjang untuk menghasilkan laba dimasa yang akan datang. Investasi menurut RA
Supriyono (2001:424) adalah Pemilihan sumber-sumber dalam jangka panjang yang
bermanfaat pada beberapa periode akuntansi yang akan datang, sehingga pemilihan atau
komitmen tersebut harus didasarkan pada tujuan perusahaan serta akibat- akibat
ekonomisnya terhadap laba perusahaan dalam jangka panjang.
Mulyadi (2001:284) investasi dapat dibagi menjadi empat jenis berikut ini :
1. Investasi yang tidak menghasilkan laba (non-profit investment)
2. Investasi yang tidak dapat diukur labanya (non measureable profit investment)
3. Investasi dalam penggantian equipment (replacement investment)
4. Investasi dalam perluasan usaha (expansion investment).
2.2.3. tujuan investasi
Ada beberapa alasan mengapa seseorang melakukan investasi. Kamaruddin Ahmad,
mengemukakan tiga alasan sehingga banyak orang melakukan investasi, yaitu:
1. Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak dimasa mendatang. Seseorang yang
bijaksana akan berfikir bagaimana cara meningkatkan taraf hidupnya dari waktu ke waktu
atau setidak-tidaknya bagaimana berusaha unuk mempertahankan tingkat pendapatannya
yang ada sekarang agar tidak berkurang dimasa yang akan datang.
2. Mengurangi tekanan inflasi
Dengan melakukan investasi dalam memilih perusahaan atau objek lain, seseorang dapat
menghindarkan diri agar kekayaan atau harta miliknya tidak merosot nilainya karena di
gerogoti oleh inflasi.
3. Dorongan untuk menghemat pajak
Beberapa negara di dunia banyak melakukan kebijakan yang sifatnya mendorong tumbuhnya
investasi di masyarakat melalui fasilitas perpajakan yang di berikan kepada masyarakat yang
melakukan investasi pada bidang-bidang usaha tertentu.
Selain itu, orang melakukan investasi karena dipicu oleh kebutuhan akan masa depan. Tetapi
sangat disayangkan, banyak orang belum memikirkan kebutuhan akan masa depannya.
Padahal semakin ke depan, biaya hidup seseorang pasti akan semakin bertambah. Selain
kebutuhan akan masa depan, orang melakukan investasi dipicu oleh banyaknya
ketidakpastian atau hal-hal lain yang tidak terduga dalam hidup, misalnya keterbatasan dana,
kondisi kesehatan, datangnya musibah secara tiba-tiba dan kondisi pasar investasi.
BAB III
GAMBARAN UMUM PT SUPERITA MITRA JAYA SUKSES
3.1. Sejarah
Pt superita mitra jaya sukses didirikan pada tahun 2010, pemilik sekaligus pendiri perusahaan
ini yaitu Bapak Mukhlis,SH. Perusahaan ini didirikan berdasarkan akte notaris no sk 2086
tanggal 14 januari 2010. Perusahaan ini beralamat di jalan raya bukittinggi – medan by pass
surau gadang kota bukittinggi
Perusahaan ini bergerak dalam bidang distributor makananan, minuman, yang mengelola
didaerah bukittinggi
Pada rahun berikutnya perusahaan telah mulai mendapat kepercayaan untuk mendistribusikan
produk kao dan produk unilever.
Cakupan perusahaan ini meliputi pasar swalayan, toko harian, toko kosmetik, swalayan, dan
sebagainya.
3.2. Visi dan misi PT Superita Mitra Jaya Sukses Bukittinggi
3.2.1. Visi
Memberikan pelayanan dan ketersediaan produk yang bermutu, dengan harga murah dan
berkualitas baik sehingga dapat menjadi perusahaan distributor terkemuka di kota
bukittinggi
3.2.2. misi
a. Membantu pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan dengan cara menyerap tenaga kerja
yang banyak
b. Meningkatkan teknologi informasi perusahaan agar dapat bersaing dengan perusahaan
lainnya
c. Menerapkan standar operasional yang tepat sebagai landasan kerja untuk menghasilkan
kinerja yang baik
d. Melakukan strategi bisnis yang tepat didalam perusahaan
e. Menjadi mitra usaha yang dapat diandalkan dan terpercaya
3.3.Uraian tugas pokok unit kerja
1. Director
a. Memimpin perusahaan dengan menetapkan kebijakan-kebijakan perusahaan
b. Memilih, menunjuk, dan mengevaluasi kinerja dari manajer dan karyawan
c. Memastikan ketersediaan sumber daya keuangan
d. Menyetujui anggaran tahunan
e. Menetapkan gaji dan kompensai dari manajemen perusahaan.
f. Menetapkan visi dan misi perusahaan
g. Memimpin rapat umum.
h. Menjadi perwakilan perusahaan dalam hubungannya dengan dunia luar
2. Operational Manager
a. Mengelola seluruh kegiatan operasional perusahaan dan manajemen pasokan
b. Menganalisis dan memantau biaya dan sumber daya produksi.
c. Melokasikan dan menghubungi pelanggan potensial.
d. Menyediakan dukungan layanan pelanggan
3. Business Manager
a. Menentukanharga jual produk yang di jual dan menetapkaaan promosi untuk mencapai
target penjualan
b. Memantau jumlah stok persediaan
c. Menganalisa dan menetapkan strategi penjualan untuk meningkatkan jumlah pelanggan
d. Memantau kelancara hutang.
4. Koordinator Penjual
a. Bertugas untuk mengoordinator semua sales.
b. Mengatur jadwal penjual.
c. Pembagian area penjual.
d. Mengontrol nota oferdue.
e. Memastikan tagihan nota sesuai dengan order.
5. sales
a. Bertugas untuk menjual barang-barang ke konsumen.
b. Bertugas untuk mengambil bayaran dari konsumen.
c. Mencari pelanggan baru
d. Memesan barang.
e. Memastikan barang yang dipesan sudah dipajang di toko.
6. Administration
a. Menerima, mengatur, mengawasi pengeluaran keuangan.
b. Melakukan pembayaran hutang dagang, gaji dan biaya biaya lainnya.
c. Memastikan nota tagihan sesuai dengan data yang ada.
d. Memvalidasi proses pelunasan oleh sales.
e. Menyiapkan daftar tagihan berdasarkan sales.
7. Gudang (Warehouse)
a. Bertanggung jawab kepada manajer dan direktur pemasaran;
b. Mendukung kelancaran operasional perusahaan;
c. Mendaftar dan mencatat persediaan yang ada di gudang;
d. Menyediakan barang sesuai dengan pesanan pelanggan; dan
e. Mengirimkan barang ke pengiriman untuk dikirimkan kepada customer.
8. Pengiriman (Delivery)
a. Bertanggung jawab kepada supervisor, administrasi, dan direktur pemasaran
b. Melakukan supervisi terhadap pengiriman barang; dan
c. Mengirimkan barang ke konsumen
9. Struktur organisasi PT Superita Mitra Jaya sukses
Struktur organisasi merupakan suatu susunan penting dalam suatu perusahaan, dimana struktur
organisasi merupakan suatu susunan dalam hubungan antara setiap bagian dalam suatu
perusahaan. Baik secara posisi maupun tugas untuk menjalin kegiatan operasional untuk
mencapai tujuan bersama.
direksi

operational business
manager manager

koordinator administrasi
sales
penjual

gudang delivery

Anda mungkin juga menyukai