Abstrak
Terminal penumpang merupakan fasilitas yang sangat dibutuhkan bagi masyarakat atau
wisatawan di Kabupaten Sumenep, karena kondisi dilapangan yang sudah memiliki
pelabuhanakan tetapi tidak memiliki fasilitas terminal yang memadai. Penumpang yang
selama ini selalu dihadapkan dengan ketidak nyamanan pada saat akan menunggu kapal
yang akan berlabuh dan juga munculnya stigma negative di masyarakat bahwa Pelabuhan
adalah tempat yang kumuh sehingga menimbulkan isu yang harus segera diselesaikan.
Rancangan terminal penumpang di pelabuhana Kalianget Kabupaten Sumenep ini
berkaitan erat dengan kaedah-kaedah arsitektur dengan menerapkan perpaduan konsep
ekologi dan teknologi arsitektur.
Tujuan dari perancangan ini untuk menghasilkan Perancangan Terminal Penumpang
Pelabuhan Kalianget yang dapat meningkatkan jumlah pengguna dan wisatawan yang
akan berkunjung ke pulau-pulau yang ada di sekitar.
Manfaat dari perancangan ini yaitu dapat meningkatkan ekonomi, citra daerah dan
membuka lapangan pekerjaan untuk masyarakat sekitar serta menghilangkan stigma
buruk dimasyarakat mengenai Pelabuhan yang kumuh.
Perancangan ini menggunakan pendekatan Eco-Tech Architecture, dimana tema ini
sangat cocok untuk diterapakan karena wilayah sekitar sangat mendukung di terapkannya
6 prinsip pada Eco-Tech arsitektur . dimana secara garis besar konsep ini memiliki tujuan
untuk saling menjaga antara lingkungan buatan dengan lingkungan alami.
Kata Kunci: Pelabuhan Kalianget, Terminal Penumpang Pelabuhan, Eco-Tech
Architecture.
1.1.PENDAHULUAN
Perkembangan suatu wilayah dimiliki Indonesia artinya akan banyak
dipengaruhi oleh berbagai macam berbagai macam polemik yang harus
factor, salah satunya adalah transportasi. diselesaikan, salah satunya yaitu
Transportasi merupakan sebuah alat yang transportasi. Kemajuan suatu daerah
diciptakan untuk mempermudah dipengaruhi oleh lancarnya transportasi
manusia, bisa digunakan untuk didalmnya, oleh sebab itu masih
keperluan mengangkut banyak pulau di Indonesia yang belum
barang ataupun untuk mengantar berkembang dengan baik dikarenakan
manusia dari suatu tempat ke tempat lain. belum adanya transportasi yang
Transportasi dibagi menjadi tiga jenis menghubungkannya. Trasnportasi yang
yaitu udara, air dan darat. Indonesia cocok untuk menghubungkan gugusan
memiliki 17.504 pulau, dengan keaneka pulau di Indonesia salah satunya adalah
ragaman pulau yang transportasi laut, hal ini didasari oleh
1
ATAP
Jurnal Arsitektur dan Perencanaan
ISSN : 2614-3755 (Cetak)
Vol.VIII No.1, September
2021
2
ATAP
Jurnal Arsitektur dan Perencanaan
ISSN : 2614-3755 (Cetak)
Vol.VIII No.1, September
2021
3
ATAP
Jurnal Arsitektur dan Perencanaan
ISSN : 2614-3755 (Cetak)
Vol.VIII No.1, September
2021
4
ATAP
Jurnal Arsitektur dan Perencanaan
ISSN : 2614-3755 (Cetak)
Vol.VIII No.1, September
2021
2.1.1. SURABAYA NORTH QUAY 2.52. SUEZ CRUISE TERMINAL
PT Pelindo III cabang Tanjung Terusan Suez adalah jalur air
Perak Surabaya adalah perusahaan yang permukaan laut buatan manusia di
Mesir, yang menghubungkan laut
mengelola Pelabuhan Tanjung Perak.
Mediterania ke laut merah. Setelah
Pelabuhan tanjung perak juga
sepuluh tahun pembangunan Terusan
memiliki Nort Quay yang berfungsi Suez secara resmi dibuka pada 17
sabagai Pelabuhan kapal pesiar baik Nopember 1869. Hal ini memungkinkan
kapal pesiar local atau dari luar negeri kapal penumpang dan kargo untuk
yang ingin transit ke kota Surabaya. melakukan perjalanan antara Asia
North Quay juga digunakan sebagai Selatan dan Eropa tanpa menavigasi
tempat wisata yang bernama Surabaya disekitar Afrika, dengan cara ini
North Quay atau disingkat SNQ. mengurangi jarak pelayaran laut sekitar
Surabaya North Quay memiliki 7.000 km (4.300 mil)
tiga lantai dengan fungsi yang berbeda- Terusan Suez dan zona suez
beda. Pada lantai satu bangunan SNQ memiliki lokasi yang unik karena
digunakan sebagai tempat keluar masuk memiliki 7% perdagangan angkatan laut
pengguna kapal. Lantai dua terdapat yang melewatinya dan sejumlah besar
ruang tunggu pengunjung kapal, kapal pesiar menggunakannya sebagai
musalla dan kantor. Pada lantai tiga jalur pelayaran. Ketersediaan Kawasan
wisata dan atraksi yang dekat dari zona
dikhususkan untuk area komersil seperti
Suez dan laut merah merupakan daya
retail, foodcourt, souvenir shop, café
Tarik yang baik bagi masyarakat sebagai
dan dilengkapi dengan pemandangan tempat wisata.
jembatan suramadu dan nuansa-nuansa Proyek ini adalah Terminal
lainnya. Selain itu SNQ adalah mini kapal pesiar dengan fasilitas rekreasi
etalase seni budaya Jawa Timur mulai untuk tujuan pariwisata dan menargetkan
dari Batik Madura, Jaranan, Topeng kapal pesiar yang melewati Terusan Suez
Malangan, Keroncong, Gamelan, hingga dan orang-orang di tempat-tempat
music khas Jawa Timur. Tak ketinggalan wisata terdekat dari zona Suez dengan
menjadi surge belanja karena terdapat menawarkan kepada mereka fasilitas
banyak stan milik UMKM yang rekreasi dan wisata. Proyek tersebut
menawarkan berbagai produck berdaya terletak 5 kilo meter dari Terusan Suez.
saing, menarik dan unik. Serta surge
kuliner bagi penikmat makanan khas
tradisional, khususnya Jawa Timur.
5
ATAP
Jurnal Arsitektur dan Perencanaan
ISSN : 2614-3755 (Cetak)
Vol.VIII No.1, September
2021
3. TINJAUAN UMUM pelabuhannya adalah Pelabuhan
Pengumpan Regional. Berdasarkan
3.1. LETAK DAN Rencana Tata Ruang Kabupate
ADIMINISTRASI WILAYAH Sumenep. Pelabuhan Kalianget sudah
Kabupaten Sumenep merupakan sesuai peruntukan wilayah sehingga
salah satu kebupaten yang berada tidak perlu ada perbaikan apapun
dalam wilayah administrasi Propinsi mengenai Pelabuhan Kalianget. Peta
Jawa Timur yang terletak diantara Rencana Pola Ruang Kabupaten
posisi koordinat 113º32’54”- sumenep dapat dilihat pada gambar 3.5
116º16’48” BT dan 4º55” - 7º24” LS Dan peta Kawasan Strategis Kabupaten
dengan luas wilayah 2.093,47 km². Sumenep dapat dilihat pada gambar 3.6.
Rencana Induk Pembanguna
kepariwisataan Kabupaten Sumenep
2018 – 2025. Dimana Kabupaten
Sumenep Membagi perwilayahan
Destinasi Pariwisata menjadi 8 Destinasi
Pariwisata Kabupaten. (DPK). 8 DPK
tersebut adalahg sebagai berikut:
Gambar 3.1 Peta Kabupaten Sumenep a. DPK Batang-Batang, Dungkek
(sumber:https://images.app.goo.gl/sEDGWoTy
p1R5itKZ9)
b. DPK Dasuk, Ambunten-
Pesongsongan dan sekitarnya
Secara administrasi wilayah c. DPK Pragaan, Guluk-Guluk dan
Kabupaten Sumenep berbatasan sekitarnya
langsung dengan berikut: d. DPK Talango, Giligenting dan
• Sebelah Utara : Laut Jawa sekitarnya
• Sebelah Timur : Laut Jaawa
e. DPK Kota Sumenep, Kalianget dan
dan Laut Flores
sekitarnya
• Sebelah Selatan : Selat Madura
• Sebelah Barat : Kabupaten f. DPK Kepulauan Kangean, Sapekan
Pamekasan dan sekitarnya
Kabupaten Sumenep merupakan salah g. DPK Pulau Ra,as, Sapudi dan
satu Kabupaten di Jawa Timur yang sekitarnya.
terdiri dari daratan dan kepulauan, h. DPK Pulau masalembu dan
dimana terdapat banyak pulau yang sekitarnya.
tersebar yaitu sejumlah 126 pulau. DPK-DPK tersebut akan dilakukan
3.2. RENCANA PENGEMBANGAN banyak program untuk meningkatkan
DAN KEBIJAKAN wisatawan yang berkunjung ke destinasi
Kabupaten Sumenep mempunyai wisata. Pemerintah Kabupaten Sumenep
Rencana Pengembangan dalam beberapa sudah memiliki program pembangunan
dokumen yang telah disesuaikan dengan kepariwisataan Kabupaten untuk
peraturan daerah Kabupaten Sumenep. membangun fasilitas-fasilitas dan
pemasaran DPK-DPK tersebut.
Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten sumenep 2013 – 2033 telah
menyebutkan tentang Pengembangan
Pelabuhan kalianget denga hirarki
6
ATAP
Jurnal Arsitektur dan Perencanaan
ISSN : 2614-3755 (Cetak)
Vol.VIII No.1, September
2021
3.1.2. STATUS KEPEMILIKAN
Status kepemilikan Pelabuhan
Kalianget dimiliki oleh PT Pelindo III
serta PT Garam. Bukti kepemilikan
lahan oleh PT. Pelindo III yaitu
berdasarkan sertifikat-sertikat, antara
lain adalah sertifikat hak pakai No. 02
tgl. 18-05-1983, sertikat HGB No. 01
Tgl. 29-05-1996, Hak Pakai No.16 tgl.
Gambar 3.2 Rencana Pola Ruang Wilayah 02-07-1983, Sertifikat HPL No. 2 Tgl.
(sumber: Bappeda,Kabupaten Sumenep) 17-10-1995, HPL No. 1 tgl. 10-17-1995,
Sertifikat Hak Pakai No.5 1998, HPL
3.1. EXKSISTING PELABUHAN NO.1 tgl 09-01-1996. Selain PT Pelindo
III, kepemilikan lahan Pelabuhan
3.1.1. LETAK ADMINISTRASI Kalianget Sebagian dimiliki oleh PT.
DAN GEOGRAFIS Garam yaitu TUKS Daram.
Pelabuhan Kalianget merupakan
pintu gerbang perekonomian Madura 3.1.3. KONDISI AKSES JALAN
Timur, merupakan Pelabuhan satu- Akses jalan menuju Pelabuhan
satunya yang menghubungkan wilayah Kalianget adalah Jalan Raya Sumenep
darata sumenep dengan wilayah pulau- yang merupakan Jalan Raya Nasional,
pulau yang ada disekitarnya, seperti kondisi jalan akses ini tergolong baik,
Pulau Kangean, Pulau Sapudi dan aspal yang cukup baik. Jalur ini
beberap Pulau-pulau lainnya. Posisi merupakan jalur yang menghubungkan
geografis terletak pada koordinat dari wilayah bagian timur Pulau
07º03’25” LS dan 113º56’35” BT. Madura. Selai itu terdapat jalan Gersik
Pelabuhan Kalianget dapat dicapai Putih yang memiliki lebar jalan sebagai
dengan mudah memalui jalan darat arah jalur alternative menuju Pelabuhan
Kota Sumenep, maupun beberapa Kalianget. Untuk meningkatkan
Kecamatan diujung timur bumi sumekar pembangunan dan pendapatan daerah
lainnya. Lokasi Pelabuhan Kalianget serta melakukan pemerataan hasil
dapat dilihat pada gambar 3.7 berikut: pembangunan,transportasi
penghubung antara wilayah strategis
denan wilayah transisi sangat berperan
serta diperlukan keberadaanya.
7
ATAP
Jurnal Arsitektur dan Perencanaan
ISSN : 2614-3755 (Cetak)
Vol.VIII No.1, September
2021
3.1.1. KONDISI BETIMETRI 3.1.3. KEDALAMAN KOLAM
Berdasarkan hasil survey PUTAR
betimetri Pelabuhan Kalianget yang Berdasarkan hasil survey
dilaksanakan oleh PT Pelabuhan betimetri Pelabuhan Kalianget yang
Indonesia III (Persero), dapat diketahui dilaksanakan oleh PT Pelindo III, dapat
bahwa kedalaman pada kolam labuh diketahui bahwa kedalaman alur
adalah lebih dari -10 LWS dengan luas
pelayaran adalah berkisar antara -5 s/d
5.8 Ha. Untuk kedalaman area sekitar
dermaga adalah 170LWS. -27 LWS, kedalaman pada area kolam
labuh adalah antara -8 s/d -16 LWS dan
untuk kedalaman area sekitar dermaga
adalah berkisar antara -8 s/d -10 LWS.
4. ANALISA PERANCANGAN
4.1. ANALISIS PROYEKSI
PENUMPANG
Analisis proyeksi penumpang
menggunaan metode yang telah
Gambar 3.5 Peta Batimetri diterangkan sebelumnya, berikut adalah
(sumber: Arsip PT. Pelindo III) proyeksi dari tahun 2018 – 2037.
Perkembangan arus penumpang di
3.1.2. KONDISI TOPOGRAFI Pelabuhan Kalianget adalah sebagai
Kndisi topografi di wilayah berikut:
Pelabuhan Kalianget berkisaran antara
5m sampai 9m diatas permukaan laut.
Terendah berada di Terminal
Penyebrangan. Untuk daerah di belakang
Terminal Umum ketinggian rata-rata
adalah 11 m diatas permukaan laut.
8
ATAP
Jurnal Arsitektur dan Perencanaan
ISSN : 2614-3755 (Cetak)
Vol.VIII No.1, September
2021
menikmati wisata di yakni jangka menengah dan jangka
Kepulauan Sumenep dan panjang. Disini perancang
sekitarnya. menggunakan opsi jangka menengah
yakni pada tahun 2030 dimana data
kunjungan dan kedatangan penumpang
Pelabuhan Kalianget mencapai angka
216.355 orang pertahun. Artinya
Terminal Penumpang Pelabuhan
Kalianget harus mampu menampung
kurang lebih 600 orang perhari.
Ekspansi penumpang untuk jangka
Panjang pengembangan pelabuhan
Gambar 4.2 Analisis dan Proyeksi berada di Pelabuhan kalianget 2 yang
Penumpang Internasional berada di samping kiri PT. Garam.
(sumber: BPS KabupatenSumenep)
3.1. ANALISIS KEBUTUHAN
Selanjutnya detail untuk RUANG
masing- masing debarkasi dan Kebutuhan ruang dibuat dengan
embarkasi penumpang Internasional tujuan untuk menentukan sebuah
dan domestik dapat dilihat p[ada table standard ruangan berdasarkan aktivitas
4.3 dibawah ini: pengguna, fungsi dan interior ruangan
yang ada didalamnya agar dapat
berfungsi dengan baik. Standar
kebutuhan
ruang untuk Terminal
Penumpang Pelabuhan Kalianget adalah
sebagi berikut:
9
ATAP
Jurnal Arsitektur dan Perencanaan
ISSN : 2614-3755 (Cetak)
Vol.VIII No.1, September
2021
3.2. BATAS-BATAS TAPAK
10
ATAP
Jurnal Arsitektur dan Perencanaan
ISSN : 2614-3755 (Cetak)
Vol.VIII No.1, September
2021
3.1. ANALISIS AKSESIBILITAS 3.3. ANALISIS SIRKULASI
11
ATAP
Jurnal Arsitektur dan Perencanaan
ISSN : 2614-3755 (Cetak)
Vol.VIII No.1, September
2021
3.1. ANALISIS STRUKTUR mendukung kinerja system didalamnya
yaitu sebagai berikut:
3.1.1. UPPER STRUCTURE 3.2.1. AIR BERSIH
Penggunaan rangka atap space
frame untuk menunjang bangunan
bentang lebar agar tidak terhalang
kolom yang dapa mengurangi volume
ruang.
12
ATAP
Jurnal Arsitektur dan Perencanaan
ISSN : 2614-3755 (Cetak)
Vol.VIII No.1, September
2021
LEGENDA
1. Akses Masuk Kendaraan
2. Parkir
3. Drop Penumpang
4. Akses Masuk & Keluar Pejalan
Kaki
5. Halte
6. Akses Keluar Kendaraan
7. Taman / Public Space Gambar 4.17 Urban Respon
8. Gudang Cargo (sumber: Analisis Pribadi, 2021)
9. Dermaga Barang & Pariwisata
10. Pos Pantau 3.2.3. STRUCTUR EXPRESSION
11. Public Space Mengekspresikan struktur
12. Terminal Penumpang bangunan yang bertujuan untuk memberi
13. Dermaga Utama kesan estetik dan kekokohan struktur
14. Kantor Pelindo III bangunan.
15. Ground Tank
16. Gardu PLN
13
ATAP
Jurnal Arsitektur dan Perencanaan
ISSN : 2614-3755 (Cetak)
Vol.VIII No.1, September
2021
5.2.6. CIVIS SYMBOL
Merancang bangunan
monumental sebagai symbol public yang
mengadopsi pola bentuk yang berbeda
untuk mencari nilai baru dengan
menggunakan teknologi canggih dan
tampilan bangunan mampu memberikan
nilai-nilai progresif pembaruan Kawasan
sekitar.
DAFTAR PUSTAKA
Triatmodjo, Bambang. 2010. Perencanaan
Pelabuhan. Penerbit BETA OFFSET,
Edisi Pertama,Yogyakarta.
Kramadibrata, S. 2002. Perencanaan
Pelabuhan. Penerbit ITB, Edisi Kedua,
Bandung.
Warpani, Suwardjoko. 1990. Merencanakan
Gambar 4.19 Sculpting White Light
Sistem Pelabuhan / Swardjoko
(sumber: Analisis Pribadi, 2021)
Warpan. Penerbit ITB, Bandung.
Slessor, Catherine. 2001. Eco-Tec:
3.1.2. MAKING CONNECTION Sustainable Architecture And Hight
Keterhubungan antar bangunan, Technology. London: Thames And
antar ruang ataupun antar lantai, guna Hudson.
mempermudah akses pengguna Neufert, Ernest. 2002. Data Arsitek Edisi
Terminal Penumpang Pelabuhan. Kedua. Jakarta. Erlangga.
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
No 17 Tahun 2008, UNDANG-UNDANG
TENTANG PELAYARAN, Jakarta: DPR RI.
Kementrian Perhubungan Direktorat
Jenderal Perhubungan Laut Tahun
2018, Tentang Rencana Induk
Pelabuhan Kalianget, Provinsi Jawa
Timur.
Peraturan Menteri Perhubungan Republik
Indonesia. No 37. Tahun 2015.
Gambar 4.19 Making Connection Standard Pelayanan Penumpang
(sumber: Analisis Pribadi, 2021)
14