Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pelabuhan adalah tempat yang terdiri daratan dan perairan disekitarnya
dengan batas-batas tertentu sebagai tempat pemerintahan dan kegiatan ekonomi
yang dipergunakan sebagai tempat kapal bersandar, berlabuh, naik turun
penumpang, dan bongkar muat barang yang dilengkapi dengan fasilitas
keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan serta sebagai tempat
intra dan antar moda transportasi (Peraturan pemerintah, 2001).
Kapal sebagai sarana pelayaran mempunyai peran sangat penting dalam
sistem angkutan laut. Kapal mempunyai kapasitas yang lebih besar daripada
sarana angkutan lainnya. Itensitas yang tinggi di dermaga penyebrangan
memerlukan sistem proteksi dengan tingkat yang memadai untuk melindungi
kerusakan pada struktur dermaga dan badan kapal. Dermaga harus direncanakan
sedemikian rupa sehingga kapal dapat merapat dan bertambat serta melakukan
kegiatan dengan aman, cepat dan lancar. Apabila rasio penggunaan dermaga pada
suatu pelabuhan tinggi, itu berarti penggunaan dermaga tersebut di dalam
melayani kapal-kapal yang datang cukup baik. Dermaga yang baik memerlukan
suatu struktur sandaran kapal atau biasa disebut fender.
Fender merupakan bagian dari dermaga yang berupa bantalan yang
ditempatkan di depan dermaga. Fender berfungsi untuk menyerap energi benturan
antara kapal dengan dermaga dan meneruskan gaya ke struktur dermaga
(Triatmodjo, 2010). Gaya yang diteruskan ke dermaga tergantung pada tipe dan
defleksi fender yang diijinkan. Instalasi fender harus dipasang di sepanjang
dermaga dan beraturan agar kapal dapat bersandar tepat pada badan fender.
Karena kapal mempunyai ukuran yang berbeda, maka fender harus dibuat agak
tinggi pada sisi dermaga. Dalam perencanaan fender, harus juga dipertimbangkan
umur fender. Umur fender akan menurun apabila pemilihan fender tidak tepat,
proses instalasi tidak benar, pembuatan di pabrik yang tidak baik dan fender tidak
didesain dengan benar (Safiadi Wahid, 2011).
Pelabuhan penyebrangan roro Bengkalis adalah suatu pelabuhan khusus
yang terletak di wilayah selatan Desa Air Putih, Kecamatan Bengkalis, Kabupaten
Bengkalis. Pelabuhan penyebrangan ini menghubungkan pulau Bengkalis, sebagai
ibu kota Pemerintah Kabupaten Bengkalis, dengan pulau Sumatera dimana ibu
kota Provinsi Riau berada. Sebagaimana prinsip suatu pelabuhan penyebrangan,
maka pelabuhan penyebrangan roro Air Putih ini mempunyai pasangan pelabuhan
tujuan, yakni pelabuhan penyebrangan Selari. Terletak di wilayah daratan
Sumatera, tepatnya di Desa Selari, Kecamatan Bukit Baru, Sungai Pakning,
Provinsi Riau.
Secara geografis pelabuhan penyebrangan Ro-Ro Air Putih terletak pada
1°26'36.91" LU dan 102°09'57.97" BT. Pelabuhan ini memiliki 2 dermaga dan
memiliki fasilitis pelayanan yang lengkap. Pada konstruksi dermaga tempat
sandar kapal menggunakan Movable Bridge (MB) lebih menguntungkan dari
sudut tinjauan operasional, yang tidak terkendala dengan elevasi pasang surut air
laut.
Pada perencanaan ini, tipe dermaga yaitu bentuk jetty dengan
menggunakan dolphin; mooring dolphin dan berthing dolphin, untuk menahan
benturan dan tambatan kapal. Tetapi dalam hal itu, dolphin pada dermaga tidak
dilengkapi dengan adanya fender. Sehingga bisa menyebabkan kerusakan pada
badan kapal dan dermaga. Gaya yang bekerja seperti gaya sandar (gaya benturan
kapal pada dolphin), gaya tambatan (tarikan kapal karena angin, arus dan
gelombang). Fender perlu dibangun untuk menahan beban tumbukan kapal pada
dermaga. Untuk mendapatkan ukuran dan spesifikasi fender yang optimal
diperlukan analisa dan perhitungan terhadap beban yang bekerja pada fender.
Dari permasalahan yang telah dikemukan diatas, maka penulis tertraik
untuk melakukan penelitian, dimana fender pada dermaga ini dirasa sangat
penting. Sehingga penelitian ini diberi judul studi “Perencanaan Sistem Fender
Dermaga Pada Pelabuhan Penyebrangan RoRo (Roll On – Roll Off) Air Putih
Kota Bengkalis”.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian berikut adalah:
1. Bagaimana merencanakan tipe dan jenis fender yang sesuai terhadap
energi yang bekerja terhadap kapal, yang akan bersandar pada
dermaga?

1.3 Tujuan Penelitian


Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Merencanakan tipe dan jenis fender terhadap energi yang bekerja
terhadap kapal yang bersadar pada dermaga.

1.4 Manfaat Penelitian


Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Mendapatkan suatu desain fender pada dermaga yang mampu menahan
gaya – gaya yang timbul akibat beban yang bekerja pada dermaga
tersebut.
2. Sebagai bahan masukan pentingnya fender kepada pihak terkait,
sehingga di rencanakannya fender agar tidak terjadi kerusakan pada
kapal dan dermaga.
3. Dapat dijadikan sebagai refrensi ilmu dalam perencanaan kontruksi
Teknik Sipil.
4. Sebagai bacaan atau literatur bagi penelitiaan selanjutnya.

1.5 Batasan Masalah


Dalam menyelesaikan studi perencanaan ini, maka akan dibatasi ruang
lingkup dengan pembahasan masalah yang terbatas pada lingkup tertentu. Untuk
mempersingkat dan memperjelas suatu penelitian agar dapat dibahas dengan baik
dan tidak meluas, maka perlu direncanakan batasan masalah yang terdiri dari:
1. Tidak menghitung rencana anggaran biaya (RAB).
2. Jenis kapal yang bersandar adalah Roll on – Roll off (Ro-Ro).

Anda mungkin juga menyukai