1
10/23/2018
2
10/23/2018
3
10/23/2018
Keriting Shoving
4
10/23/2018
5
10/23/2018
6
10/23/2018
Depression
Ravelling
Edge cracking Bleeding
Lane/shoulder drop-off
Polished aggregate
Potholes
Polished
Slippage cracking aggregate
Weathering/ravelling
Depression
Slippage
crack
Faulting
7
10/23/2018
Spalling
Spalling berupa retak/patah dari slab, yang
berjarak dekat dengan joint (±0.6 m).
Penyebab: sama dengan penyebab pada corner
break
8
10/23/2018
Metode pengukuran
Manual, dengan berjalan kaki sepanjang jalan (menurut buku
pedoman Bina Marga no. 018/T/BNKT/1990
▪ Keuntungan: data yang diperoleh lebih detil dan akurat
▪ Kelemahan: perlu waktu lama dan tenaga pelaksana yang besar
Manual, dengan menggunakan mobil yang berjalan dengan kecepatan
rendah.
▪ Keuntungan: dapat meng-cover area yang luas dalam waktu singkat
▪ Kelemahan: data yang diperoleh tidak akurat
Otomatik, dengan menggunakan mobil survey jalan yang didesain
untuk secara real time merekam jenis dan tingkatan kerusakan jalan.
Metode pengukuran kerusakan jalan: image processing, road-surface
scanning, dsb.
Metode evaluasi
Tata Cara Penyusunan Program Pemeliharaan Jalan Kota (no. 018/T/
BNKT/1990)
untuk menyusun kelompok ruas jalan mana yang akan ditangani
dengan pekerjaan peningkatan, pemeliharaan berkala, pemeliharaan
rutin.
Persamaan umum:
9
10/23/2018
Metode evaluasi
Panduan Survei Kondisi Jalan No. SMD-03/RCS tahun 2011
Adalah panduan survei kondisi jalan (road condition survey/RCS) setiap
panjang segmen 100 m, menggunakan metode Surface Distress Index
(SDI)
Penentuan kondisi jalan dilakukan dengan menggunakan matriks
hubungan antara SDI dan IRI (International Roughness Index)
Perhitungan kondisi jalan adalah bersifat akumulasi terhadap 3 jenis
kerusakan jalan (retak, lubang dan alur)
10
10/23/2018
11
10/23/2018
12
10/23/2018
kurva-kurva ini
menunjukkan
jumlah jenis
kerusakan
13
10/23/2018
14
10/23/2018
Pengukuran roughness
Dipstick profilometer, umumnya
digunakan untuk pengukuran
jarak pendek. Cara kerja alat:
dengan “menjalankan” alat
sepanjang jalan yang akan
diukur, dengan cara memutar
(pivoting) bagian depan alat
180
Berbiaya rendah dan umumnya
hanya dipakai untuk kalibrasi
alat yang lebih kompleks.
15
10/23/2018
d1 d2 d3 d4 d.. d.. di
A B
LAB
16
10/23/2018
Slope adalah kemiringan dari setiap bagian yang tidak rata dari
permukaan jalan terhadap arah mendatar.
17
10/23/2018
PSR = 5e-0.26(IRI)
18
10/23/2018
Metode pengukuran
Ada dua jenis pengukuran kondisi struktural jalan:
▪ Secara merusak (destructive testing)
Kelebihan: dapat mendapatkan hasil pengujian secara akurat
Kekurangan: bersifat merusak struktur jalan (sehingga tidak boleh terlalu banyak
dilakukan) dan butuh waktu lama
Contoh: plate loading test, test pit, surface coring
▪ Secara tidak merusak (non-destructive testing atau NDT)
Kelebihan: cepat dan tidak merusak
Kekurangan: beberapa parameter struktural jalan (terutama tebal lapisan) harus dapat
ditentukan secara akurat.
Contoh: pengukuran dengan efek gelombang (spectral analysis of surface waves /SASW)
dan pengukuran lendutan permukaan
19
10/23/2018
20
10/23/2018
21
10/23/2018
22
10/23/2018
Nilai lendutan dari hasil pengukuran dengan alat BB tidak bisa digunakan
secara langsung untuk menghitung modulus, tetapi dapat digunakan
secara langsung untuk menghitung tebal lapis tambahan (overlay)
23
10/23/2018
Backward
calculation
24
10/23/2018
Ep = modulus
komposit dari
semua lapisan
di atas
subgrade
25
10/23/2018
26
10/23/2018
27
10/23/2018
28