Anda di halaman 1dari 28

PONDASI DALAM

OLEH :
KELOMPOK 4
HANS FREDICK (090404066)
SITI MAISARAH LUBIS (120404006)
SARAH HUTABARAT (120404062)
NOVIA ARISANDI (120404064)
HAFNI JAYANTI (120404066)
AULIA RAHMAN A (120404070)

PENDAHULUAN
Pondasi dalam adalah pondasi yang ditanam
didalam tanah dengan kedalaman tertentu yang
berfungsi meneruskan beban bangunan kedasar
tanah.
Pondasi dalam biasanya dipasang pada kedalaman
lebih dari 3 m di bawah elevasi permukaan
tanah.Pondasi dalam dapat digunakan untuk
mentransfer beban ke lapisan yang lebih dalam
untuk mencapai kedalaman tertentu sampai didapat
jenis tanah yang mendukung daya beban strutur
bangunan sehingga jenis tanah yang tidak cocok di
permukaan tidak mempengaruhi struktur bangunan.

Jenis-Jenis Pondasi Dalam


1. PONDASI TIANG PANCANG
2. PONDASI BOR PILE
3. PONDASI TIANG TIANG

PEMBAHASAN
1. PONDASI TIANG PANCANG
.

CARA PENYALURAN BEBAN


A. TUMPUAN UJUNG (End Bearing Pile)
daya dukung yang diakibatkan oleh perlawanan tanah
keras pada ujung tiang.
B. TUMPUAN GESER ( Friction Pile)
daya dukung yang diakibatkan oleh gesekan antara
sisi-sisi tiang pancang dan butiran tanah di
sekitarnya.

CARA PENYALURAN BEBAN

KELEBIHAN
1) MUTU BETON TERJAMIN
karena dibuat dengan sistem pabrikasi, dengan uji coba dan
pengawasan ketat

2) BISA MENCAPAI DAYA DUKUNG PALING


KERAS
3) RELATIF MURAH
Biaya pembuatannya kemungkinan besar (dengan
melihat letak lokasi dan lainnya), tetapi lebih murah bila
dikonversikan dengan kekuatan yang dapat dihasilkan.

4) WAKTU PELAKSANAAN CEPAT

KEKURANGAN
1) SISTEM PENGANGKUTAN SULIT
Tidak cocok untuk daerah proyek yang masuk gang kecil
atau pedalaman yang belum memiliki jalan yang baik.

2) MAHAL UNTUK VOLUME YANG SEDIKIT


3) TIDAK COCOK UNTUK PERKOTAAN
Proses pemancangan menimbulkan getaran dan
kebisingan.

METODE KERJA
PABRIK
Pengangka
tan

Pengangku
tan

Perlu diperhatikan jarak


ganjal yang aman, ikatan
harus kuat dan kencang,
rantai harus mempunyai
faktor keamanan (FS) > 3

Penurunan

LOKASI
PROYEK

METODE KERJA

Dilakukan dengan Diesel atau Hydraulic


Hammer
Pekerjaan pemukulan tiang pancang
dihentikan dan dianggap telah mencapai
tanah keras jika pada 10 kali pukulan
terakhir tiang pancang masuk ke tanah
tidak lebih 2 cm.

Pemeriksaan ketegakan posisi tiang


pancang dengan 2 buah teodolit
Tanah dasar penumpukan harus padat
dan rata
Tiang pancang disusun maks 2 lapis
dan diganjal

PEMANCANGA
N

PEMASANGAN

PENUMPUKAN

METODE KERJA

METODE KERJA

2. PONDASI BORED PILE


Pondasi bored pile adalah pondasi tiang dalam
berbentuk tabung yang berfungsi meneruskan
beban bangunan kedalam permukaan
tanah.Fungsinya sama dengan pondasi dalam
lainya seperti tiang pancang.Bedanya ada pada
cara pengerjaanya.Pengerjaan bored pile dimulai
dengan pelubangan tanah dahulu sampai
kedalaman yang dibutuhkan,kemudian
pemasangan tulangan besi yang dilanjutkan
dengan pengecoran beton.

A. METODE PENGERJAAN

Ada beberapa jenis alat dan metode


pengerjaan bor pile namun pada
dasarnya sama ,diantara nya:
Bore Pile mini crane
Gawangan

Bore Pile

Bore Pile Manual/ Strauss Pile

B. PELAKSANAAN

1. PERSIAPAN

2.PENGEBORAN

3. PEMASANGAN CASING

4. PEMBERSIHAN LUMPUR DALAM LUBANG

5. PENGEBORAN TANAH KERAS

6. PENEMPATAN TULANGAN

7. PENGECORAN BETON

8. TAHAP AKHIR

C. KEUNTUNGAN

Biaya pemasangan, pembongkaran dan


pemindahan drill rig (peralatan bor) jauh lebih
murah dari pada pile driver (peralatan pancang).

Polusi suara (kebisingan & vibrasi) yang ditimbulkan


lebih sedikit daripada tiang pancang; sehingga lebih
cocok digunakan untuk konstruksi daerah
perkotaan.

Diameter atau panjang dapat diubah sesuai kondisi


lapangan dengan mudah, karena pengecoran tiang
dilakukan di lapangan.

Pada proses pengeboran, alat dapat menembus


bebatuan.

Memiliki kapasitas beban aksial dan lateral yang

D. KERUGIAN

Kebehasilan pelaksanaan tergantung pada


pengalaman dan kemampuan kontraktor.
Tidak menambah kepadatan tanah di sekitar ujung tiang.
Tidak baik untuk lahan konstruksi yang tercemar,
karena pengecoran dilakukan dilapangan.

3. PONDASI FRANKI PILE


Pondasi Tiang Franki adalah salah satu jenis pondasi tiang

pancang dari beton yang dicor ditempat pengerjaan (cast in


place pile) dengan bagian ujung bawahnya yang diperbesar
sehingga daya dukung tiang semakin besar. Tiang pancang
Franki pertama kali dikembangkan oleh seorang engineer dari
Belgia yang bernama Edgard Frankignoul pada tahun 1909.
Sejak saat itu penggunaan tiang pancang Franki semakin
berkembang hingga sekarang.
Tiang pancang Franki menggabungkan keunggulan dari tiang
bor dan tiang pancang, yaitu dapat dimanfaatkannya secara
maksimal kekuatan friksi tanah dan relatif ekonomis karena
beton yang digunakan sesuai dengan kedalaman pondasi.

A. METODE PELAKSANAAN

Isi bagian bawah pipa baja dengan beton secara vertikal atau tegak
lurus dengan tanah dan biarkan mengeras (kering)
Beton tersebut ditumbuk dengan menggunakan alat drop hammer
hingga masuk kedalam tanah. Penggunaan alat drop hammer akan
menimbulkan getaran yang dapat mengganggu lingkungan sekitar,
untuk menghindari hal ini pemancangan tiang franki dapat dilakukan
dengan alat pemancangan dengan metode tekan. Pipa baja juga akan
masuk ke dalam tanah akibat adanya friksi antara beton dengan pipa
baja tersebut.
Setelah pipa mencapai kedalaman yang diinginkan atau sesuai dengan
rencana, pipa baja diisi dengan beton sambil terus ditumbuk.
Pipa baja ditarik keluar sehingga bagian ujung bawah akan membesar
membentuk seperti jamur. Dengan bentuk bagian bawah yang
membesar seperti ini akan membuat tahanan ujung tiang akan semakin
besar. Karena permukaan tiang yang kasar akibat dicabutnya pipa baja,
tahanan lekat atau friksi pada tiang juga akan semakin besar.

B. KELEBIHAN
Pembuatan tiang tidak menghambat pekerjaan
Tiang ini tidak perlu diangkat, jadi tidak ada resiko
rusak dalam transport.
Panjang tiang dapat dideduaikan dengan keadaan
dilapangan
C. KEKURANGAN
Pada saat penggalian lubang, membuat keadaan
sekelilingnya menjadi kotor akibat tanah yang
diangkut dari hasil pengeboran tanah tersebut
Pelaksanaannya memerlukan peralatan yang
khusus

Anda mungkin juga menyukai