Anda di halaman 1dari 5

II.

5 KINERJA PENGELOLAAN PELABUHAN

Pengelolaan pelabuhan di Indonesia masih dikatakan belum menggembirakan


dikarenakan kurangnya profesionalisme para pengelola yang dalam hal ini adalah
pemerintah serta terdapat maslah-masalah yang timbul sepert;

1. Lamanya proses bongkar muat

2. Lamanya pengurusan kepabeanan

3. Fasilitas pelabuhan yang tidak cukup baik

4. Lamanya waktu tunggu di pelabuhan

5. Kedalaman pelabuhan ynag tidak memenui syarat

Pekerjaan Pembangunan Terminal Kijing, Kabupaten Mempawah, Kalimantan


Barat Proyek milik Pelindo II (Persero) ini ditangani oleh PT. Wijaya Karya (WIKA).
Dengan lingkup pekerjaan sebagai berikut ;

1. Konstruksi Dermaga Laut

2. Port Managemen Area

3. Trestle

4. Causeway

5. Container Yard

6. Fasilitas Lain

Proyek ini memliki sumber dana dari anggaran PT. Pelindo II (Persero) secara
multiyears dengan nilai kontrak sebesar Rp. 2.740.269.901.670,- (include PPN). Waktu
pelaksanaan 18 bulan serta waktu pemeliharan 365 hari kalender.

II.6 SARANA DAN PRASARANA TRANSPORTASI

Daerah hinterland yang akan dilayani oleh Pelabuhan Kijing sangatlah luas. Maka,
dibutuhkan alat transportasi dari tempat hinterland menuju ke Pelabuhan Kijing tersebut.
Sarana transportasi yang ada juga bermacam-macam, yaitu ;

1. Dengan menggunakan kendaran pribadi, seperti motor, mobil dan kendaraan lainnya.

2. Dengan menggunakan kendaraan umu, seperti bus.


Jaringan prasarana dan sarana hinterland seperti jalan raya dan sungai-sungai yang
terdapat di Pulau Kalimantan khusunya Kalimantan Barat. Jalan raya untuk menuju ke
Pelabuhan Kijing masih meyatu dengan jalan raya umum yang biasa dilewatu oleh
masyarakat. Dikhawatirkan apabila Pelabuhan Kijing sudah mulai beroperasi maka jalan
raya yang biasa dilewati oleh masyarakat akan terganggu dan menyebabkan kemacetan.

Sarana yang tersedia untuk menuju ke Pelabuhan Kijing adalah jalan raya yang
menghubungkan kedua kota besar yaitu Kota pontianak sebagai ibu kota Kalimantan Barat
dan Kota Singkawang. Selain itu, dapat melalui sungai-sungai yang ada.

Dalam bidang transportasi terjadi perbaikan kapasitas sarana dan prasarana,


peningkatan kecepatan serta space shrinking technologies, begitu juga dalam kancah
maritim, terjadi peningkatan transaksi perdagangan domestik maupun internasional di
Indonesia setelah penetapan azas cabotage tahun 2005, meskipun belum dirasakan
peningkatan pelayanan prasarana secara signifikan khususnya di wilayah yang belum
berkembang industri dan perdagangannya.

II.7 CARA PENGERJAAN

Proyek pelabuhan ini terdapat dua (2) pekerjaan yaitu pekerjaan darat dan
pekerjaan laut. Pada saat kami berkunjung ke lokasi Pelabuhan Kijing pada tanggal 4 May
2019, terdapat beberapa pekerjaan yang kami amati, yakni :

1. Pekerjaan Pemancangan Trestle

Pemancangan Trestel dilakukan sepanjang 1.5 km. Dimana


sebelum perkerjaan pemancngan dilakukan tim surveyor menetukan
posis tiang pancang dan kedalaman pemancang dengan cara stake
out hal ini dilakukan agar pada saat pemancang pipa tidak
mengalami banyak pergesaran dan perubahan dari design yang
telah di buat oleh konsultan perencana. Pada saat pemancangan tim
survey juga turut berkeja sama dengan tim pemancang sebagai
navigator (pengarah posisi) yang dimana tiang pancang dapat tepat
sesuai
koordinat
yang ditentukan sebelumnya.
Kemiringan pemancang juga
ditentukan berdasarkan standar mutu yang akan dicapai mulai dari kemiringan yang telah
ditentukan.

2. Pekerjaan Timbunan Container Yard

3. Pekerjaan Temporary Jetty

Pada Pelabuhan Kijing ini digunakan dermaga jetty dengan pengerjaan dengan
panjang 1,5 km. Membuat temporary jetty yang digunakan untuk berlabuh ponton-pontong
servis yang dimana biasanya temporary jetty dibangun didekat stock pile. Temporary jetty
ini hanya bersifat sementara, apabila pekerjaan telah selesai harus dibongkar.

4. Pekerjaan Geotekstile

Perkerjaan Geotekstile yang dimana pekerjaan ini yang biasa di gunakan dalam
pembangunan diatas tanah yang lunak seprti di pulau kalimtan ini yang terbanyak tanah
gambutnya selain itu juga diaplikasikan sebagai filter konstruksi penahan gelombang baik
ditepian pantai maupun lepas pantai.
5. Pekerjaan Preloading

Pekerjaan ini yang di gunakan biasanya untuk perbikan tanah lunak menggunakan
preloading dengan kombinasi prefabricated vertical drain, yang diamana pekerjaan ini jadi
masalah dalam pengerjaan tanah dalam pengerjaan pelabuhan kijing karena merupakan
tanah yang kurang mendukung pada perkuatan konstuksi .tanah lunak memiliki daya
dukung tanah yang rendah dan penuruanan yang relatif besar dan berujung besar dan juga
berlangsung lama karena karena kandungan air dan udara.

`
BAB III

PENUTUP

III.1 KESIMPULAN

Proyek ini memliki sumber dana dari anggaran PT. Pelindo II (Persero) secara
multiyears dengan nilai kontrak sebesar Rp. 2.740.269.901.670,- (include PPN). Waktu
pelaksanaan 18 bulan serta waktu pemeliharan 365 hari kalender. Yang merupakan titik
temu antar moda transportasi laut dan darat serta sebagai pintu gerbang utama untuk arus
keluar masuknya barang perdagangan dari/ke daerah belakang pelabuhan.

Pelabuhan Kijing dikelilingi Pelabuhan Dwikora, Pelabuhan Batam dan Pelabuhan


Tanjung Priok. Pembangunan pelabuhan ini terdapat dua pekerjaan, laut dan darat.
Pelabuhan Kijing sangat berpotensi bagi pertumbuhan dan perkembangan perekonomian
bagi Kalimantan Barat terutama di daerah Kijing, Kabupaten Mempawah. Serta sangat
menguntungkan bagi masyarakat luas karena membuka lapangan pekerjaan baru.

III.2 SARAN

Pada proyek pembangunan Pelabuhan Kijing ini sebaiknya dimanfaatkan dengan


baik bagi semua pihak agar menjadi awal yang baik untuk memajukan perekonomian
Kalimantan Barat khususnya Kota Mempawah.

Anda mungkin juga menyukai