Anda di halaman 1dari 8

MENGANALISIS PEMBANGUNAN PELABUHAN KIJING BAKAL JADI

PELABUHAN MODERN TERBESAR DI KALIMANTAN

Pekerjaan : Pembangunan Pelabuhan Kijing


Lokasi : Sungai Kunyit, Mempawah Kalimantan Barat
Kontraktor : PT. Wijaya Karya Tbk (WIKA)
Biaya Anggaran : 14 Triliun
Sumber Dana : PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)
Tahun Anggara : 2019

Empat unsur pokok pembangunan pada berita Pelabuhan Kijing di Kalimantan yaitu :
1. Manusia

Dampak keberadaan Pelabuhan Kijing di Kalimantan Barat :


“Keberadaan pelabuhan internasional kijing dinilai berdampak positif terhadap
kesejahteraan masyarakat.” Dikutip dari Tribun Mempawah.

Dampak positif terhadap kesejahteraan masyarakat yaitu berdampak pada


perekonomian masyarakat sebagai peluang lapangan kerja bagi masyarakat sekitar. Salah
satunya yaitu produksi kelapa sawit yang pesat merupakan salah satu potensi kargo yang
bisa ditangani di pelabuhan Kijing. Dengan adanya potensi pengembangan produk turunan
kelapa sawit, maka peluang ekspor terbuka dan kesemuanya itu membutuhkan tenaga
kerja. Selain berdampak pada masyarakat, pelabuhan kijing ini juga akan berdampak pada
pendapatan perekonomian Kalbar karena akan menjadi pelabuhan internasional di
Kalimantan Barat. Pelabuhan Kijing akan menjadi tempat kegiatan mengekspor kekayaan
alam Kalimantan Barat dan menjadi tombak perekonomian Kalbar.

“Menurutnya dampak sosial masyarakat menjadi kendala utama dalam pembangunan


pelabuhan ini, sebab ada beberapa jadwal yang sudah disepakati antara pihaknya dengan
masyarakat yang masih tertunda. "Untuk penyelesaian dampak sosial masyarakat
rencananya kita bulan April akan diselesaikan," tuturnya.” Dikutip dari Tribun
Mempawah.

Selain berdampak positif, pembangunan Pelabuhan Kijing juga memiliki dampak


negatif bagi masyarakat yaitu dampak sosial masyarakat menjadi kendala utamanya yaitu
pembebasan lahan masyarakat yang menghambat proses pembangunan karena adanya
masyarakat yang tidak setuju dengan pembebasan lahan tersebut. Pembebasan lahan
tersebut mengakibatkan adanya ganti rugi lahan masyarakat yang terpakai. sehingga, ganti
rugi lahan masyarakat dikhawatirkan tidak terlaksana.

Pelaku yang terlibat dalam proses pembangunan Pelabuhan Kijing :


”Wijaya Karya Tbk (WIKA) ditunjuk oleh PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) sebagai
kontraktor pembangunan Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak, Kabupaten Mempawah,
Kalimantan Barat.” Dikutip dari Tribun Pontianak.

PT WIJAYA Karya Tbk (WIKA) dipercayakan sebagai kontraktor pembangunan


terminal dalam pembangunan Pelabuhan Kijing Kalimantan Barat yang pada saat ini
melakukan proses pemancangan.

“Untuk pembangunan Terminal Kijing, IPC telah menunjuk PT WIJAYA Karya Tbk
(WIKA) dengan Sertifikasi Tenaga Kerja Konstruksi Terus Bergulir, 3.000 Tenaga
Kerja yang memiliki Sertifikasi Keahlian.” Dikutip dari Tribun Pontianak.

Pada proses pembangunan Pelabuhan Kijing terdapat 3.000 tenaga kerja yang
memiliki sertifikat keahlian pada bidangnya masing-masing. Pekerja yang memiliki tenaga
ahli akan lebih berpengalaman, diakui, dan terpercaya bagi pembangunan Pelabuhan
Kijing Internasional sehingga dapat meminimalisir terjadinya kesalahan pada proses
pengerjaan.
2. SDA
"konstrusinya trestel ini adalah tiang pancang beton, kemudian untuk dermaga, akan kita
bangun dengan ukuran 1 KM x 100 Meter, dan kmudian daa projek managemen area
sekitar 220x200 Meter," Dikutip dari Tribun Pontianak.

“Tiang pancang yang dibutuhkan mencapai 4.000 batang dengan panjang masing-masing
60 meter. Sehingga total panjang tiang pancang mencapai 240 kilometer. PT Pelindo II
menggandeng PT Wijaya Karya (Wika) dalam proyek ini.” Dikutip dari Tribun Pontianak.
Pengadaan tiang pancang menggunakan tiang pancang beton dengan diameter 600
mm, t= 100mm, diameter 800 mm, t= 120 mm, dan diameter 1000 mm, t=140 mm
sebanyak 4000 batang tiang pancang. Tiang pancang ini telah dilakukan tes pile untuk
menguji kedalaman tanah, yang didatangkan dari luar Kalimantan Barat yaitu produksi dari
PT. Wijaya Karya itu sendiri.

3. Modal

Modal dari pembangunan pelabuhan kijing berasal dari anggaran PT Pelabuhan


Indonesia II (Persero) secara multiyear (kontrak tahun jamak).

Kontrak tahun jamak menurut Peraturan Presiden No. 4 tahun 2015 adalah kontrak
yang pelaksanaan pekerjaannya membebani dana Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (APBN) lebih dari 1 (satu) Tahun Anggaran.

Direktur Utama Pelindo II, Elvyn G mengungkapkan,” total investasi untuk


Pelabuhan Kijing sebesar Rp 14 triliun. Pada akhir 2019, ditargetkan pembangunan tahap
satu bisa selesai”. Kamis (12/7).

Dikutip dari KONTAN.CO.ID - JAKARTA


Pembangunan Terminal Pelabuhan Kijing diperkirakan selesai seluruhnya dalam
waktu lima tahun. Terminal ini dibagi menjadi empat, yakni terminal multipurpose,
terminal curah cair, terminal curah kering serta terminal kontainer.

Pembangunan Terminal Kijing terbagi dalam dua tahap , yakni:

1. Pembangunan Terminal Kijing tahap pertama, Pelindo II menyiapkan dana sebesar Rp1,5
triliun. Targetnya, untuk pembangunan tahap pertama dapat diselesaikan pada triwulan III
tahun 2019. Proyek tahap pertama mencakup pembangunan satu terminal multipurpose
dengan kapasitas 500.000 twenty foot equivalent units (TEUs) per tahun.

2. Sedangkan pembangunan Terminal Kijing tahap II, meliputi pengembangan 4 terminal


yang ada, yakni pengembangan fasilitas penunjang pelabuhan sampai pembangunan
Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di kawasan Terminal Kijing.

Untuk keseluruhan pembangunan, termasuk pembangunan KEK yang ditargetkan


rampung di tahun 2021. Total dana yang dikeluarkan Pelindo II untuk investasi mencapai
Rp5,6 triliun.

PT Wijaya Karya Tbk dipercaya menggarap pembangunan terminal dari sisi


konstruksi dermaga laut, port management area, jembatan penghubung, container
yard, serta fasilitas lainnya. Berdasarkan catatan KONTAN, nilai kontrak yang diperoleh
oleh Wijaya Karya mencapai sekitar Rp 2,49 triliun.

Untuk tahap awal, akan dibangun area pelabuhan seluas 200 ha dan direncanakan
beroperasi pada 2019.

”Total investasinya sekitar Rp2,5 triliun, seluruhnya akan berasal dari kas internal
perusahaan,”

Dikutip dari Elvyn di Pontianak.

Pelabuhan ini diharapkan bisa menampung hingga total kapasitas 2,5 juta TEUs
peti kemas, 8 juta ton CPO, dan 15 juta ton curah kering. ”Ini akan menjadi proyek
percontohan integrated port karena jika dikembangkan dengan kawasan ekonomi khusus
total areanya bisa mencapai 5.000 ha,” ujarnya.

4. Teknologi

Teknologi pembangunan pelabuhan terminal kijing yaitu :

Metode konstruksi sisi darat :

 Pekerjaan pembersihan lahan


 Pemancangan PVD
 Pemasangan PHD
 Pekerjaan preloading
Metode konstruksi PMA dan DERMAGA :
 Pekerjaan pemancangan
 Pemotongan tiang pancang
Metode konstruksi PMA :
 Pemasangan Clam & Bracing
 Pemasangan precast pile cap
 Pemasangan precast beam
 Pembesian balok & pile cap
 Pemasangan fromwork
 Cor beton isian
 Pemasangan precast slab
 Pembesian slab
 Cor penebalan slab
 Eretion launcher
 Pemasangan precast pile cap, beam, slab dengan launcher
Metode konstruksi couse way :
 Pekerjaan penimbunan tanah
 Pekerjaan base corse
Metode konstruksi trestle (struktur pile slab)
 Pekerjaan pemancangan
 Pemotongan tiang pancang
 Pemasangan formwork
 Pemasangan rebar
 Cor beton pile cap
Metode konstruksi trestle (struktur girder) :
 Pemancangan
 Pemotongaan pile
 Pemasangan support
 Pemasangan fromwork & rebar
 Cor pile head
 Intall girder & diafragma dengan launcher
 Cor joint diafragma
 Precast slab terpasang
 Cor joint slab
Alat dan teknologi yang digunakan :
 Ponton
 Excavator
 Tandem roller
 bulldozer
 Crawle Crane
 Drum truk
 Drop hamer
 Cor insitu beton precast
 Fender dengan frontal frame, rail crane, stopper crane, jack up plate, crane anchor
fitting,
Hasil analisa :
Bisa dilihat dari metode pembangunan diatas dengan lahan yang sangat luas tidak
memungkinkan pengerjaan tersebut menggunakan alat yang sederhana, maka dari itu pada
pembangunan pelabuhaan terminal kijing menggunakan alat berat pada saat proses
pembangunannya, karena alat alat berat seperti, Ponton, Excvator, Bulldozer,Crawle Crane
dan lainnya itu sangat mendukung pada proses pembangunan lahan yang sangat luas.
Selain itu, alat – alat yang digunakan sebagian didatangkan dari luar Kalimantan Barat. Hal
ini, dikarenakan masih minimnya peralatan alat berat di Kalbar.
DAFTAR PUSTAKA

Ferryanto (2018, 15 Agustus). Tribun Mempawah. Dikutip 23 Maret 2019 :


http://pontianak.tribunnews.com/tag/kijing.

Nurfianto, David (2018, 17 Agustus). Tribun Mempawah. Dikutip 23 Maret 2019 :


http://pontianak.tribunnews.com/2019/02/17/pembangunan-pelabuhan-kijing-rampung-akhir-
2019-ini-tanggapan-masyarakat-sekitar.

Rahino, Rizky Prabowo (2018, 16 Mei). Tribun Pontianak. Dikutip 23 Maret 2019 :
http://pontianak.tribunnews.com/2018/05/16/dprd-kalbar-nilai-letak-pelabuhan-kijing-sangat-
strategis.

Jamadin (2018, 18 Juli) Tribun Pontianak. Dikutip 23 Maret 2019 :


http://pontianak.tribunnews.com/2018/07/18/gandeng-bank-kalbar-pelindo-ii-segera-laksanakan-
pembangunan-pelabuhan-kijing.

Firmansyah Reysa, (2018, 11 April), Redaksi Kumparan. Dikutip 23 Maret 2019:


https://kumparan.com/@kumparanbisnis/pelindo-ii-kucurkan-rp-1-5-triliun-bangun-terminal-
kijing-tahap-i

Dita Muitasari, (2017, 4 Mei) Tribun Pontianak. Dikutip 23 Maret 2019 :


http://pontianak.tribunnews.com/2018/07/15/proyek-pelabuhan-kijing-rp-14-t?page=3

Jarthakusuma Wahyu, (2018, 17 juli) Pontianak Post. Dikutip 23 Maret 2019 :


https://www.pontianakpost.co.id/pelindo-segera-bayar-ganti-rugi-tahap-ii.

Alif, Rian (2018, 18 Oktober). PT. Wijaya Karya Pembangunan Pelabuhan Kijing. Dikutip 23
Maret 2019 : https://www.youtube.com/watch?v=UGEo-aNorMw&t=57s.

Anda mungkin juga menyukai