ALAT:
1. Pipet Tetes 2. Plat Tetes 3. Gelas Kimia
4. Indikator Universal
BAHAN:
1. Tomat 2. Jeruk Nipis 3. Deterjen
1
4. Aquades 5. NaOH 6. Brom Thymol Blue
2
E. TEORI
ASAM
Adanya ion H+ dapat mengubah warna lakmus biru menjadi merah. Ciri khas lain dari asam
adalah dapat bereaksi dengan berbagai bahan, seperti logam, marmer, keramik.
Berdasarkan jumlah ion H+ yang dilepaskan, asam ada 3 jenis:
1. Asam monoprotik: memberikan 1 ion H+. Contoh: HCl, HNO3.
2. Asam diprotik: memberikan 2 ion H+. Contoh: H2SO4, H2C2O4.
3. Asam triprotik: memberikan 3 ion H+. Contoh: H3PO4.
Senyawa asam sering ditemukan dalam konteks kehidupan sehari-hari seperti pada
makanan dan minuman. Namun senyawa asam juga dapat ditemukan dalam organ tubuh
kita yaitu dalam lambung. Jenis asam yang terdapat pada lambung adalah asam klorida yang
berfungsi untuk membunuh kuman di lambung serta membantu pencernaan makanan.
Kekuatan asam ditentukan oleh indikator pH suatu zat.Indikator pH untuk asam berkisar
antara 1-7.Semakin kecil pH suatu zat maka akan semakin kuat tingkat keasamannya,
sebaliknya semakin besar pH suatu zat maka akan semakin lemah tingkat keasamannya.
3
HI : asam iodida
H2SO4 : asam sulfat
HNO3 : asam nitrat
HClO4 : asam perkiorat
HF : asam fluorida
CH3COOH : asam asetat
HCN : asam sianida
H2S : asam sulfida
H2CO3 : asam karbonat
H3PO4 : asam fosfat
Asam lemah mempunyai harga Ka (tetapan ionisasi asam lemah) dan harga α antara 0 dan
1.
pH Larutan Asam Lemah
Asam lemah terionisasi sebagian dalam air sehingga konsentrasi ion H + ditentukan dengan
rumus
BASA
Adanya ion OH- dapat mengubah warna lakmus merah menjadi biru. Ciri-ciri khas basa
adalah memiliki rasa pahit atau getir, terasa licin ditangan, dan bersifat kaustik (dapat
merusak kulit).
Kekuatan basajuga ditentukan berdasarkan nilai pH. Kebalikan dari asam, semakin besar
nilai pH suatu basa maka semakin kuatlah sifat basanya. pH bassa bernilai antara 7-14,
4
artinya semakin mendekati nilai pH 14 maka kekuatan basa semakin kuat, sebaliknya
semakin mendekati pH 7 kekuatanbasa semakin lemah.
Basa lemah mempunyai harga Kb (tetapan ionisasi basa lemah) dan harga α antara 0 dan 1.
pH Larutan Basa Lemah
5
Mb: konsentrasi basa Kb: tetapan ionisasi basa lemah
2. Indikator Alami
Ada beberapacara yang dapat dilakukan untuk menentukan asam dan basa suatu zat
dengan menggunakan bahan alami. Berbagai bunga yang berwarna atau tumbuhan seperti
daun, bunga mahkota, kunyit,kulit manggis, dan kubis ungu dapat digunakan sebagai
indikator alami.
3. Kertas Indikator
Kertas indikator universal memiliki empat buah garis yang berwarna, yaitu kuning, hijau,
jingga,dan jingga kecokelatan. Garis warna tersebut akan mengalami perubahan warna jika
kertas indikator universal di celupkan ke dalam suatu larutan yang memilikisifat tertentu.
Perubahan warna yang terjadi pada garis warna kertas indikator universal dicocokkan
dengan tabel berikut untuk menentukan nilai pH suatu larutan.
6
10 Kuning Biru Jingga Jingga
11 Kuning Biru Kecokelatan Kecokelatan
12 Kuning Biru Cokelat Muda Jingga
13 Kuning Biru Cokelat Kecokelatan
14 Kuning Biru Cokelat Jingga
4.pH-meter
pH-meter merupakan alat elektronik yang dapat mengukur pH suatu larutan dengan
ketelitian yang akurat secara digital. Saat elektroda yang terdapat pada pH-meter
dicelupkan kedalam suatu larutanuji maka terdapat nilai beda potensialyang akan terbaca
pada voltmeter. Nilai inilah yang menunjukan skala pH larutan.
7
F. PROSEDUR KERJA
8
G. DATA PENGAMATAN
Indikator pH Sifat
No. Larutan
LM LB PP MM BTB
Tidak
1. Jeruk Nipis Merah Merah Merah Kuning 3 Asam
Berwarna
Tidak
2. Aqudes Merah Biru Kuning Hijau 7 Netral
Berwarna
Tidak
4. Tomat Merah Merah Merah Merah 4 Asam
Berwarna
9
H. PEMBAHASAN
Asam dan basa dapat dikenali dengan menggunakan indikator yaitu: lakmus biru dan
lakmus merah, zat yang memberi warna berbeda dalam lingkungan asam dan lingkungan
basa ( contoh : phenoftalein, brom thymol blue, dan metil merah ). Seperti pada pengujian
yang telah dilakukan dan memperoleh hasil sebagai berikut :
A. Uji Asam Basa
1. Pada larutan jeruk nipis yang telah dicelupkan kertas lakmus merah dan
lakmus biru didapatkan perubahan warna pada kertas lakmus biru berubah
menjadi warna merah dan kertas lakmus merah tidak mengalami perubahan
warna.
2. Pada larutan aquades yang telah dicelupkan kertas lakmus merah dan
lakmus biru tidak mengalami perubahan warna pada kertas lakmus.
3. Pada larutan deterjen yang telah dicelupkan kertas lakmus merah dan
lakmus biru didapatkan perubahan warna pada kertas lakmus merah berubah
menjadi warna biru dan pada kertas lakmus biru tidak mengalami perubahan
warna.
4. Pada larutan tomat yang telah dicelupkan kertas lakmus merah dan lakmus
biru didapatkan perubahan warna pada kertas lakmus biru berubah menjadi
warna merah dan kertas lakmus merah tidak mengalami perubahan warna.
5. Pada larutan NaOH yang telah dicelupkan kertas lakmus merah dan lakmus
biru didapatkan perubahan warna pada kertas lakmus merah berubah
menjadi warna biru dan kertas lakmus biru tidak mengalami perubahan
warna.
10
B. Uji pH Larutan Menggunakan Larutan Indikator Asam Basa
INDIKATOR
NO. LARUTAN BROM THYMOL SIFAT
PHENOFTALEIN METIL MERAH
BLUE
1. Jeruk Nipis Tidak Berwarna Merah Kuning Asam
11
I. PERTANYAAN
12
J. KESIMPULAN
Dari percobaan yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa larutan asam dan basa
dapat diuji menggunakan indikator seperti lakmus merah, lakmus biru, phenoftalein, metil
merah, dan brom thymol blue. pH dari larutan asam dan basa dapat diukur menggunakan
alat seperti, indikator universal.
Melalui percobaan yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:
a. Larutan jeruk nipis bersifat asam dan memiliki pH = 3.
b. Larutan aquades bersifat netral dan memiliki pH = 7.
c. Larutan deterjen bersifat basa dan memiliki pH = 11.
d. Larutan tomat bersifat asam dan memiliki pH = 4.
e. Larutan NaOH bersifat basa dan memiliki pH = 11.
PRAKTIKAN
13
ATIQAH SYAFIDA SIREGAR
K. DAFTAR PUSTAKA
14
L. LAMPIRAN
15
Sedang menandai plat tetes.
16
Brom Thymol Metil Merah
Blue
INDIKATOR UNIVERSAL
17