Anda di halaman 1dari 17

A. JUDUL: Pengenalan Asam Basa.

B. TUJUAN: Untuk mengetahui larutan asam basa dengan menggunakan indikator.


C. HARI/TANGGAL : Rabu, 07 Maret 2018.
D. ALAT & BAHAN:

 ALAT:
1. Pipet Tetes 2. Plat Tetes 3. Gelas Kimia

4. Indikator Universal

 BAHAN:
1. Tomat 2. Jeruk Nipis 3. Deterjen

1
4. Aquades 5. NaOH 6. Brom Thymol Blue

7. Metil Merah 8. Lakmus Merah & Biru 9. Phenoftalein

2
E. TEORI

Teori Asam Basa


 Teori Arrhenius
Asam adalah zat yang dapat menghasilkan ion hidrogen (H+ ) jika dilarutkan kedalam air.
Basa adalah zat yang dapat menghasilkan ion hidroksida (OH-) jika dilarutkan kedalam air.
 Teori Bronsted-Lowry
Asam adalah zat yang memberikan H+ (donor proton).
Basa adalah zat yang menerima H+ (akseptor proton).
 Teori Lewis
Asam adalah zat yang menerima pasangan elektron bebas (PEB) → akseptor PEB.
Basa adalah zat yang memberi pasangan elektron bebas (PEB) → donor PEB.

 ASAM

Adanya ion H+ dapat mengubah warna lakmus biru menjadi merah. Ciri khas lain dari asam
adalah dapat bereaksi dengan berbagai bahan, seperti logam, marmer, keramik.
Berdasarkan jumlah ion H+ yang dilepaskan, asam ada 3 jenis:
1. Asam monoprotik: memberikan 1 ion H+. Contoh: HCl, HNO3.
2. Asam diprotik: memberikan 2 ion H+. Contoh: H2SO4, H2C2O4.
3. Asam triprotik: memberikan 3 ion H+. Contoh: H3PO4.

Senyawa asam sering ditemukan dalam konteks kehidupan sehari-hari seperti pada
makanan dan minuman. Namun senyawa asam juga dapat ditemukan dalam organ tubuh
kita yaitu dalam lambung. Jenis asam yang terdapat pada lambung adalah asam klorida yang
berfungsi untuk membunuh kuman di lambung serta membantu pencernaan makanan.
Kekuatan asam ditentukan oleh indikator pH suatu zat.Indikator pH untuk asam berkisar
antara 1-7.Semakin kecil pH suatu zat maka akan semakin kuat tingkat keasamannya,
sebaliknya semakin besar pH suatu zat maka akan semakin lemah tingkat keasamannya.

Berdasarkan kekuatan sifat asamnya, senyawa asam ada dua macam:


1.Asam Kuat: asam yang dalam air terionisasi sempurna.
Asam kuat tergolong elektrolit kuat (α=1) sehingga pada percobaan daya hantar listrik
larutan bola lampu menyala terang, sedangkan pada elektroda terdapat gelembung gas
yang banyak.
Contoh asam kuat:
 HCl : asam klorida
 HBr : asam bromida

3
 HI : asam iodida
 H2SO4 : asam sulfat
 HNO3 : asam nitrat
 HClO4 : asam perkiorat

pH Larutan Asam Kuat


Asam kuat terionisasi sempurna dalam air sehingga konsentrasi ion H + ditentukan dengan
rumus
a: jumlah ion H+ pada asam
[H+]=a.Ma pH= -log[H+]
Ma: konsentrasi asam
2.Asam Lemah: asam yang dalam air terionisasi sebagian.
Asam lemah tergolong elektrolit lemah sehingga pada percobaan daya hantar listrik
larutan, bola lampu redup/tidak menyala,hanya terdapat sedikit gelembung gas pada
elektroda.
Contoh asam lemah:

 HF : asam fluorida
 CH3COOH : asam asetat
 HCN : asam sianida
 H2S : asam sulfida
 H2CO3 : asam karbonat
 H3PO4 : asam fosfat
Asam lemah mempunyai harga Ka (tetapan ionisasi asam lemah) dan harga α antara 0 dan
1.
pH Larutan Asam Lemah
Asam lemah terionisasi sebagian dalam air sehingga konsentrasi ion H + ditentukan dengan
rumus

[H+]= [H+]= √ Ka. Ma pH= -log[H+]


Ka: tetapan ionisasi asam lemah Ma: konsentrasi larutan asam lemah

 BASA
Adanya ion OH- dapat mengubah warna lakmus merah menjadi biru. Ciri-ciri khas basa
adalah memiliki rasa pahit atau getir, terasa licin ditangan, dan bersifat kaustik (dapat
merusak kulit).
Kekuatan basajuga ditentukan berdasarkan nilai pH. Kebalikan dari asam, semakin besar
nilai pH suatu basa maka semakin kuatlah sifat basanya. pH bassa bernilai antara 7-14,

4
artinya semakin mendekati nilai pH 14 maka kekuatan basa semakin kuat, sebaliknya
semakin mendekati pH 7 kekuatanbasa semakin lemah.

Berdasarkan kekuatan sifatnya, senyawa basa ada dua macam yaitu:


1. Basa Kuat : senyawa basa yang dalam air terionisasi sempurna menghasilkan ion OH -.
Basa kuat tergolong elektrolit kuat (α=1) sehingga pada percobaan daya hantar listrik
larutan bola lampu menyala terang, sedangkan pada elektroda gelembung gas yang banyak.
Contoh basa kuat:

 LiOH : litium hidroksida


 NaOH : natrium hidroksida
 KOH : kalium hidroksida
 RbOH : rubidium hidroksida
 CsOH : cesium hidroksida
 Ca(OH)2 : kalsium hidroksida
 Sr(OH)2 : stronsium hidroksida
 Ba(OH)2 : barium hidroksida
pH Larutan Basa Kuat
Basa kuat terionisasi sempurna dalam air sehingga konsentrasi ion dapat di tentukan
dengan rumus

[OH-]= b.Mb pOH= -log[OH-] pH= 14-pOH


b: jumlah ion pada basa Mb: konsentrasi basa
2.Basa Lemah: basa yang dalam air terionisasi sebagian.
Basa lemah tergolong elektrolit lemah sehingga pada percobaan daya hantar listrik larutan
bola lampu redup/tidak menyala, hanya terdapat sedikit gelembung gas pada elekroda.
Contoh basa lemah:

 NH4OH : ammonium hidroksida


 Mg(OH)2 : magnesium hidroksida
 Al(OH)3: aluminium (III) hidroksida

Basa lemah mempunyai harga Kb (tetapan ionisasi basa lemah) dan harga α antara 0 dan 1.
pH Larutan Basa Lemah

[OH-]= α.Mb [OH-]= √ Kb. Mb pOH= -log[OH-] pH= 14-

5
Mb: konsentrasi basa Kb: tetapan ionisasi basa lemah

 INDIKATOR ASAM BASA


Indikator asam-basa adalah indikator warna yang dapat menunjukan indikasi berbeda
pada larutan asam, basa,dan garam. Cara menentukan senyawa bersifat asam, basa, atau
netral dapat menggunakan kertas lakmus dan larutan indikator atau indikator alami. Berikut
adalah beberapa cara menguji sifat larutan.
1. Kertas Lakmus
Warna kertas lakmus dalam larutan asam, larutan basa, dan larutan bersifat netral berbeda.
Ada dua macam kertas lakmus, yaitu lakmus merah dan lakmus biru. Sifat dari masing-
masing kertas lakmus trsebut adalah:
1. Lakmus merah dalam larutan asam berwarna merah dan dalam larutan basa
berwarna biru.
2. Lakmus biru dalam larutan asam berwarna merah dan dalam larutan basa
berwarna biru.
3. lakumus merah maupun biru dalam larutan netral tidak berubah warna.

2. Indikator Alami
Ada beberapacara yang dapat dilakukan untuk menentukan asam dan basa suatu zat
dengan menggunakan bahan alami. Berbagai bunga yang berwarna atau tumbuhan seperti
daun, bunga mahkota, kunyit,kulit manggis, dan kubis ungu dapat digunakan sebagai
indikator alami.

3. Kertas Indikator
Kertas indikator universal memiliki empat buah garis yang berwarna, yaitu kuning, hijau,
jingga,dan jingga kecokelatan. Garis warna tersebut akan mengalami perubahan warna jika
kertas indikator universal di celupkan ke dalam suatu larutan yang memilikisifat tertentu.
Perubahan warna yang terjadi pada garis warna kertas indikator universal dicocokkan
dengan tabel berikut untuk menentukan nilai pH suatu larutan.

Nilai Urutan Warna Pada Indikator Dari Bawah


pH Warnai 1 Warna 2 Warna 3 Warna 4
0 Ungu Tua Kuning Jingga Jingga
1 Ungu Kuning Jingga Kecokelatan
2 Ungu Muda Kuning Jingga Jingga
3 Cokelat Kuning Jingga Kecokelatan
4 Cokelat Muda Kuning Jingga Jingga
5 Kuning Kuning Jingga Kecokelatan
6 Kuning Kehijauan Jingga Jingga
7 Kuning Hijau Pucat Jingga Kecokelatan
8 Kuning Hijau Jingga Jingga
9 Kuning Hijau Tua Jingga Kecokelatan

6
10 Kuning Biru Jingga Jingga
11 Kuning Biru Kecokelatan Kecokelatan
12 Kuning Biru Cokelat Muda Jingga
13 Kuning Biru Cokelat Kecokelatan
14 Kuning Biru Cokelat Jingga

4.pH-meter
pH-meter merupakan alat elektronik yang dapat mengukur pH suatu larutan dengan
ketelitian yang akurat secara digital. Saat elektroda yang terdapat pada pH-meter
dicelupkan kedalam suatu larutanuji maka terdapat nilai beda potensialyang akan terbaca
pada voltmeter. Nilai inilah yang menunjukan skala pH larutan.

7
F. PROSEDUR KERJA

1. Pertama, siapkan alat dan bahan.


2. Peras tomat dan jeruk nipis ke dalam gelas kimia yang berbeda.
3. Tuangkan deterjensecukupnya ke dalam gelas kimia yang sudah diisi dengan air, lalu
aduk.
4. Pindahkan air aqua gelas ke dalam gelas kimia yang berbeda.
5. Kemudian, teteskan sebanyak 7 tetes larutan tomat menggunakan pipet tetes pada 4
kolom pertama plat tetes. Begitu juga dengan larutan jeruk nipis, teteskan sebanyak 7 tetes
pada 4 kolom kedua plat tetes.
6. Lalu, teteskan sebanyak 7 tetes larutan aquades pada kolom ketiga plat tetes. Pada 4
kolom keempat plat tetes, teteskan sebanyak 7 tetes larutan deterjen yang sudah diaduk.
Dan yang terakhir, teteskan larutan NaOH pada 4 kolom kelima plat tetes.
7. Potong lakmus merah dan lakmus biru menjadi 5 bagian.
8. Masukkan potongan lakmus merah kedalam masing-masing larutan pada baris pertama,
kemudian amati perubahan yang terjadi pada larutan. Lalu masukkan potongan lakmus biru
pada baris yang sama pada lakmus merah, lalu amati perubahan yang terjadi pada larutan.
9. Teteskan sebanyak dua tetes larutan phenoftalein pada baris kedua setiap larutan,
kemudian amati perubahan warna yang terjadi pada larutan.
10. Pada baris ketiga tiap larutan, tetesi sebanyak dua tetes larutan metil merah, dan tetesi
sebanyak dua tetes larutan brom thymol blue pada baris keempat tiap larutan. Amati
perubahan warna yang terjadi.
11. Kemudian, hitunglah pH menggunakan indikator universal.
12. Tunggu sampai indikator universal mengering, lalu cocokkan perubahan warnapada
indikator universal dengan batasan warna pH.

8
G. DATA PENGAMATAN

Indikator pH Sifat
No. Larutan
LM LB PP MM BTB
Tidak
1. Jeruk Nipis Merah Merah Merah Kuning 3 Asam
Berwarna

Tidak
2. Aqudes Merah Biru Kuning Hijau 7 Netral
Berwarna

3. Deterjen Biru Biru Merah Kuning Biru 11 Basa

Tidak
4. Tomat Merah Merah Merah Merah 4 Asam
Berwarna

5. NaOH Biru Biru Merah Kuning Biru 11 Basa

9
H. PEMBAHASAN
Asam dan basa dapat dikenali dengan menggunakan indikator yaitu: lakmus biru dan
lakmus merah, zat yang memberi warna berbeda dalam lingkungan asam dan lingkungan
basa ( contoh : phenoftalein, brom thymol blue, dan metil merah ). Seperti pada pengujian
yang telah dilakukan dan memperoleh hasil sebagai berikut :
A. Uji Asam Basa

Pada pengujian larutan kolom pertama, larutan jeruk nipis, aquades,


deterjen, tomat, NaOH dimasukkan masing-masing kertas lakmus merah dan
lakmus biru :

1. Pada larutan jeruk nipis yang telah dicelupkan kertas lakmus merah dan
lakmus biru didapatkan perubahan warna pada kertas lakmus biru berubah
menjadi warna merah dan kertas lakmus merah tidak mengalami perubahan
warna.

2. Pada larutan aquades yang telah dicelupkan kertas lakmus merah dan
lakmus biru tidak mengalami perubahan warna pada kertas lakmus.

3. Pada larutan deterjen yang telah dicelupkan kertas lakmus merah dan
lakmus biru didapatkan perubahan warna pada kertas lakmus merah berubah
menjadi warna biru dan pada kertas lakmus biru tidak mengalami perubahan
warna.

4. Pada larutan tomat yang telah dicelupkan kertas lakmus merah dan lakmus
biru didapatkan perubahan warna pada kertas lakmus biru berubah menjadi
warna merah dan kertas lakmus merah tidak mengalami perubahan warna.

5. Pada larutan NaOH yang telah dicelupkan kertas lakmus merah dan lakmus
biru didapatkan perubahan warna pada kertas lakmus merah berubah
menjadi warna biru dan kertas lakmus biru tidak mengalami perubahan
warna.

10
B. Uji pH Larutan Menggunakan Larutan Indikator Asam Basa

Pada pengujian menggunakan indikator asam basa masing-masing larutan akan


ditetesi 2 tetes phenoftalein, metil merah, brom thymol blue. Hasil percobaan didapatkan :

INDIKATOR
NO. LARUTAN BROM THYMOL SIFAT
PHENOFTALEIN METIL MERAH
BLUE
1. Jeruk Nipis Tidak Berwarna Merah Kuning Asam

2. Aquades Tidak Berwarna Kuning Kehijauan Netral

3. Deterjen Merah Kuning Biru Basa

4. Tomat Tidak Berwarna Merah Kuning Asam

5. NaOH Merah Kuning Biru Basa Kuat

C. Uji pH Larutan dengan Menggunakan Indikator Universal


Pada penentuan pH dengan menggunakan indikator universal didapatkan bahwa:
1. Larutan jeruk nipis mempunyai pH = 3
2. Larutan aquades mempunyai pH = 7
3. Larutan deterjen mempunyai pH = 11
4. Larutan tomat mempunyai pH = 4
5. Larutan NaOH mempunyai pH = 11

11
I. PERTANYAAN

1. Sebutkan definisi asam basa menurut yang kamu ketahui!


Jawab:Asam adalah zat yang mengandung ion H+ dan memiliki pH dibawah 7 yang bersifat
korosif, sedangkan Basa ialah zat yang mengandung ion OH -yang memiliki pH diatas 7 dan
bersifat kaustik.
2. Dari hasil percobaan, kelompokkanlah yang termasuk asam, basa, dan netral!
Jawab:Dari hasil percobaan,larutan tomat dan jeruk nipis bersifat asam, sedangkanlarutan
deterjen dan NaOH bersifat basa, dan aquades bersifat netral.
3. Hitunglah pH 100 ml H2SO4 0,15 M!
Jawab:
H2SO4: Asam Kuat
[H+] =a . M
= 2 . 0,15
= 0,3
= 3 . 10-1
PH =- log [H+]
= - log 3 . 10-1
= 1 – log 3
= 1 – 0,4
= 0, 6

12
J. KESIMPULAN

Dari percobaan yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa larutan asam dan basa
dapat diuji menggunakan indikator seperti lakmus merah, lakmus biru, phenoftalein, metil
merah, dan brom thymol blue. pH dari larutan asam dan basa dapat diukur menggunakan
alat seperti, indikator universal.
Melalui percobaan yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:
a. Larutan jeruk nipis bersifat asam dan memiliki pH = 3.
b. Larutan aquades bersifat netral dan memiliki pH = 7.
c. Larutan deterjen bersifat basa dan memiliki pH = 11.
d. Larutan tomat bersifat asam dan memiliki pH = 4.
e. Larutan NaOH bersifat basa dan memiliki pH = 11.

PRAKTIKAN

13
ATIQAH SYAFIDA SIREGAR
K. DAFTAR PUSTAKA

Sudarmo, Ungggul. Nanik Mitayani. 2016. KIMIA. Jakarta: Penerbit Erlangga.


Sutrisno, Winda. Desy Listianti. 2016. TOP Pocket Master Book. Jakarta: Bintang Wahyu.
Sari, Intan Purwita. 2016 . 2 in 1 Buku + Mr. Kodu Kimia SMA/MA X, XI, XII. Jakarta: Edu Penguin.
Susanti, Dwi Armydha. 2017. SKM (SUKSES KUASAI MATERI) Kimia SMA Kelas X, XI, XII. Jakarta:
Grasindo.
Arlina. 2017. Asam Basa : Pengertian, Ciri, Sifat, Jenis, Contoh.
http://www.ilmudasar.com/2017/12/Pengertian-Ciri-Sifat-dan-Jenis-Asam-Basa-
adalah.html

14
L. LAMPIRAN

Sedang memotong dan memeras tomat.

Sedang memeras jeruk nipis dan menuangkan deterjen.

15
Sedang menandai plat tetes.

Sedang memindahkan larutan menggunakan pipet tetes.

16
Brom Thymol Metil Merah
Blue

INDIKATOR UNIVERSAL

Lakmus Merah dan Biru.

17

Anda mungkin juga menyukai