Saat titrasi asam terhadap basa, larutan NaOH (basa) ditetesi indikator
metilorange dan berwarna kuning, setelah titrasi warnanya menjadi merah muda yang
menunjukkan larutan telah bersifat asam. Sedangkan pada titrasi basa terhadap asam,
terjadi reaksi yang sebaliknya. Saat titrasi menggunakan indikator phenolptalain (PP) yang
ditetesi pada HCl, tdk ada perubahan warna yang terjadi (tetap bening). Setelah dititrasi
dengan larutan NaCO, larutan berubah warna menjadi merah muda.
Penentuan konsentrasi melalui titrasi, banyak digunakan dalam berbagai industri,
contohnya penentuan kadar vitamin C dalm tablet vitamin C, penentuan kadar asam dalam
asam cuka, dan penentuan asam oksalat menggunakanpermanganate. Hal ini dikarenakan,
melalui penghitungan konsentrasi dapat menghasilkan campuran dengan jumlah konsentrasi
yang tepat dan tidak berlebih.
Selain menggunakan kertas lakmus, indicator asam basa dapat diukur dengan pH
meter yang bekerja berdasarkan prinsip elektrolit/konduktivitas suatu larutan. Sistem
pengukuran pH mempunyai tiga bagian yaitu elektroda pengukuran pH, elektroda referensi
dan alat pengukur impedansi tinggi. Istilah pH berasal dari "p", lambang matematika dari
negative logaritma, dan "H", lambang kimia untuk unsur Hidrogen. Defenisi yang formal
tentang pH adalah negative logaritma dari aktivitas ion Hydrogen. pH adalah singkatan dari
power of Hydrogen.
pH = -log[H+]