Anda di halaman 1dari 17

TOKOH-TOKOH (FILSUF) KIMIA

Niels Bohr
(1885-1962)

Teori struktur atom mempunyai seorang bapak. Dia itu


Niels Henrik David Bohr yang lahir tahun 1885 di
Kopenhagen. Di tahun 1911 dia raih gelar doktor fisika dari
Universitas Copenhagen. Tak lama sesudah itu dia pergi ke
Cambridge, Inggris. Di situ dia belajar di bawah asuhan J.J.
Thompson, ilmuwan kenamaan yang menemukan elektron.
Hanya dalam beberapa bulan sesudah itu Bohr pindah lagi
ke Manchester, belajar pada Ernest Rutherford yang
beberapa tahun sebelumnya menemukan nucleus (bagian
inti) atom. Adalah Rutherford ini yang menegaskan (berbeda dengan pendapat-pendapat
sebelumnya) bahwa atom umumnya kosong, dengan bagian pokok yang berat pada tengahnya
dan elektron di bagian luarnya. Tak lama sesudah itu Bohr segera mengembangkan teorinya
sendiri yang baru serta radikal tentang struktur atom.
Kertas kerja Bohr yang bagaikan membuai sejarah "On the Constitution of Atoms and
Molecules," diterbitkan dalam Philosophical Magazine tahun 1933.
Teori Bohr memperkenalkan atom sebagai sejenis miniatur planit mengitari matahari,
dengan elektron-elektron mengelilingi orbitnya sekitar bagian pokok, tetapi dengan
perbedaan yang sangat penting: bilamana hukum-hukum fisika klasik mengatakan tentang
perputaran orbit dalam segala ukuran, Bohr membuktikan bahwa elektron-elektron dalam
sebuah atom hanya dapat berputar dalam orbitnya dalam ukuran spesifik tertentu. Atau dalam
kalimat rumusan lain: elektron-elektron yang mengitari bagian pokok berada pada tingkat
energi (kulit) tertentu tanpa menyerap atau memancarkan energi. Elektron dapat berpindah
dari lapisan dalam ke lapisan luar jika menyerap energi. Sebaliknya, elektron akan berpindah
dari lapisan luar ke lapisan lebih dalam dengan memancarkan energi.
Teori Bohr memperkenalkan perbedaan radikal dengan gagasan teori klasik fisika.
Beberapa ilmuwan yang penuh imajinasi (seperti Einstein) segera bergegas memuji kertas
kerja Bohr sebagai suatu "masterpiece," suatu kerja besar; meski begitu, banyak ilmuwan
lainnya pada mulanya menganggap sepi kebenaran teori baru ini. Percobaan yang paling
kritis adalah kemampuan teori Bohr menjelaskan spektrum dari hydrogen atom. Telah lama
diketahui bahwa gas hydrogen jika dipanaskan pada tingkat kepanasan tinggi, akan
mengeluarkan cahaya. Tetapi, cahaya ini tidaklah mencakup semua warna, tetapi hanya
cahaya dari sesuatu frekuensi tertentu. Nilai terbesar dari teori Bohr tentang atom adalah
berangkat dari hipotesa sederhana tetapi sanggup menjelaskan dengan ketetapan yang
mengagumkan tentang gelombang panjang yang persis dari semua garis spektral (warna)
yang dikeluarkan oleh hidrogen. Lebih jauh dari itu, teori Bohr memperkirakan adanya garis
spektral tambahan, tidak terlihat pada saat sebelumnya, tetapi kemudian dipastikan oleh para
pencoba. Sebagai tambahan, teori Bohr tentang struktur atom menyuguhkan penjelasan
pertama yang jelas apa sebab atom punya ukuran seperti adanya. Ditilik dari semua kejadian
yang meyakinkan ini, teori Bohr segera diterima, dan di tahun 1922 Bohr dapat,hadiah Nobel
untuk bidang fisika.
Tahun 1920 lembaga Fisika Teoritis didirikan di Kopenhagen dan Bohr jadi
direkturnya. Di bawah pirnpinannya cepat menarik minat ilmuwan-ilmuwan muda yang
brilian dan segera menjadi pusat penyelidikan ilmiah dunia. Tetapi sementara itu teori
struktur atom Bohr menghadapi kesulitan-kesulitan. Masalah terpokok adalah bahwa teori
Bohr, meskipun dengan sempurna menjelaskan kesulitan masa depan atom (misalnya
hidrogen) yang punya satu elektron, tidak dengan persis memperkirakan spektra dari atom-
atom lain. Beberapa ilmuwan, terpukau oleh sukses luar biasa teori Bohr dalam hal
memaparkan atom hidrogen, berharap dengan jalan menyempurnakan sedikit teori Bohr,
mereka dapat juga menjelaskan spektra atom yang lebih berat. Bohr sendiri merupakan salah
seorang pertama yang menyadari penyempurnaan kecil itu tak akan menolong, karena itu
yang diperlukan adalah perombakan radikal. Tetapi, bagaimanapun dia mengerahkan segenap
akal geniusnya, toh dia tidak mampu memecahkannya.
Pemecahan akhirnya ditemukan oleh Werner Heisenberg dan lain-lainnya, mulai
tahun 1925. Adalah menarik untuk dicatat di sini, bahwa Heisenberg --dan umumnya
ilmuwan yang mengembangkan teori baru-- belajar di Kopenhagen, yang tak syak lagi telah
mengambil manfaat yang besar dari diskusi-diskusi dengan Bohr dan saling berhubungan
satu sama lain. Bohr sendiri bergegas menuju ide baru itu dan membantu
mengembangkannya. Dia membuat sumbangan penting terhadap teori baru, dan liwat
disuksi-diskusi dan tulisan-tulisan, dia menolong membikin lebih sistematis.
Tahun 1930-an lebih menunjukkan perhatiannya terhadap permasalahan bagian pokok
struktur atom. Dia mengembangkan model penting "tetesan cairan" bagian pokok atom. Dia
juga mengajukan masalah teori tentang "kombinasi bagian pokok" dalam reaksi atom untuk
dipecahkan. Tambahan pula, Bohr merupakan orang yang dengan cepat menyatakan bahwa
isotop uranium yang terlibat dalam pembagian nuklir adalah U235. Pernyataan ini punya
makna penting dalam pengembangan berikutnya dari bom atom.
Dalam tahun 1940 balatentara Jerman menduduki Denmark. Ini menempatkan diri
Bohr dalam bahaya, sebagian karena dia punya sikap anti Nazi sudah tersebar luas, sebagian
karena ibunya seorang Yahudi. Tahun 1943 Bohr lari meninggalkan Denmark yang jadi
daerah pendudukan, menuju Swedia. Dia juga menolong sejumlah besar orang Yahudi
Denmark melarikan diri agar terhindar dari kematian dalam kamar-kamar gas Hitler. Dari
Swedia Bohr lari ke Inggris dan dari sana menyeberang ke Amerika Serikat. Di negeri ini,
selama perang berlangsung, Bohr membantu membikin bom atom.
Seusai perang, Bohr kembali kampung ke Denmark dan mengepalai lembaga hingga
rohnya melayang tahun 1`562. Dalam tahun-tahun sesudah perang Bohr berusaha keras --
walau tak berhasil-- mendorong dunia internasional agar mengawasi penggunaan energi
atom.
Kendati teori orisinal Bohr tentang struktur atom sudah berlalu lima puluh tahun yang
lampau, dia tetap merupakan salah satu dari tokoh besar di abad ke-20. Ada beberapa alasan
mengapa begitu. Pertama, sebagian dari hal-hal penting teorinya masih tetap dianggap benar.
Misalnya, gagasannya bahwa atom dapat ada hanya pada tingkat energi yang cermat adalah
merupakan bagian tak terpisahkan dari semua teori-teori struktur atom berikutnya. Hal
lainnya lagi, gambaran Bohr tentang atom punya arti besar buat menemukan sesuatu untuk
diri sendiri, meskipun ilmuwan modern tak menganggap hal itu secara harfiah benar. Yang
paling penting dari semuanya itu, mungkin, adalah gagasan Bohr yang merupakan tenaga
pendorong bagi perkembangan "teori kuantum." Meskipun beberapa gagasannya telah
kedaluwarsa, namun jelas secara historis teori-teorinya sudah membuktikan merupakan titik
tolak teori modern tentang atom dan perkembangan berikutnya bidang mekanika kuantum.
John Dalton
(1766-1844)

Dalton dilahirkan tahun 1766 di desa Eaglesfield di


Inggris Utara. Sekolah formalnya berakhir tatkala umurnya
cuma baru tujuh tahun, dan dia hampir sepenuhnya belajar
sendiri dalam ilmu pengetahuan. Dia seorang anak muda yang
senantiasa memahami sesuatu lebih dulu dari rata-rata orang
normal, dan ketika umurnya mencapai dua belas tahun dia
sudah jadi guru. Dan dia menjadi guru atau pengajar pribadi
hampir sepanjang hidupnya.

Dalton menjadi tertarik dengan meteorologi di tahun 1787 tatkala umurnya dua puluh
satu tahun. Enam tahun kemudian dia terbitkan buku tentang masalah itu. Penyelidikannya
tentang udara dan atmosfir membangkitkan minatnya terhadap kualitas gas secara umum.
Dengan melakukan serentetan percobaan, dia temukan dua hukum yang mengendalikan
perilaku gas. Pertama, yang disuguhkan Dalton tahun 1801, menegaskan bahwa volume yang
diisi gas adalah proporsiona1 dengan suhunya. (Ini umumnya dikenal dengan "hukum
Charles" sesudah ilmuwan Perancis yang menemukannya beberapa tahun sebelum Dalton,
tetapi gagal menerbitkan hasil penyelidikannya). Kedua, juga disuguhkan tahun 1801, dikenal
dengan julukan "hukum Dalton" tentang tekanan bagian per bagian.
Menjelang tahun 1804, Dalton sudah merumuskan dia punya teori atom dan
menyiapkan daftar berat atom. Tetapi, buku utamanya A New System of Chemical
Philosophy baru terbit tahun 1808. Buku ini membuatnya termasyhur, dan dalam tahun-tahun
berikutnya, bunga penghargaan ditabur orang di atas kepalanya.
John Dalton-lah ilmuwan Inggris yang di awal abad ke-19 mengedepankan hipotesa
atom ke dalam kancah ilmu pengetahuan. Dengan perbuatan ini, dia menyuguhkan ide kunci
yang memungkinkan kemajuan besar di bidang kimia sejak saat itu.
Supaya jelas, dia bukanlah orang pertama yang beranggapan bahwa semua obyek
material terdiri dari sejumlah besar partikel yang teramat kecil dan tak terusakkan yang
disebut atom. Pendapat ini sudah pernah diajukan oleh filosof Yunani kuno, Democritus
(360-370 SM?), bahkan mungkin lebih dini lagi. Hipotesa itu diterima oleh Epicurus (filosof
Yunani lainnya), dan dikedepankan secara brilian oleh penulis Romawi, Lucretius
(meninggal tahun 55 SM), dalam dia punya syair yang masyhur "De rerum natura" (Tentang
hakikat benda).
Teori Democritus (yang tidak diterima oleh Aristoteles) tidak diacuhkan orang selama
Abad Pertengahan, dan punya sedikit pengaruh terhadap ilmu pengetahuan. Meski begitu,
beberapa ilmuwan terkemuka dari abad ke-17 (termasuk Isaac Newton) mendukung pendapat
serupa. Tetapi, tak ada teori atom dikemukakan ataupun digunakan dalam penyelidikan
ilmiah. Dan lebih penting lagi, tak ada seorang pun yang melihat adanya hubungan antara
spekulasi filosofis tentang atom dengan hal-hal nyata di bidang kimia.
Itulah keadaannya tatkala Dalton muncul. Dia menyuguhkan "teori kuantitatif" yang
jelas dan jemih yang dapat digunakan dalam penafsiran percobaan kimia, dan dapat dicoba
secara tepat di laboratorium.
Meskipun terminologinya agak sedikit berbeda dengan yang kita gunakan sekarang,
Dalton dengan jelas mengemukakan konsep tentang atom, molekul, elemen dan campuran
kimia. Dia perjelas itu bahwa meski jumlah total atom di dunia sangat banyak, tetapi jumlah
dari pelbagai jenis yang berbeda agak kecil. (Buku aslinya mencatat 20 elemen atau
kelompok atom; kini sedikit di atas 100 elemen sudah diketahui).
Meskipun perbedaan tipe atom berlainan beratnya, Dalton tetap berpendapat bahwa
tiap dua atom dari kelompok serupa adalah sama dalam semua kualitasnya, termasuk "mass"
(kuantitas material dalam suatu benda diukur dari daya tahan terhadap perubahan gerak).
Dalton memasukkan di dalam bukunya satu daftar yang mencatat berat relatif dari pelbagai
jenis atom yang berbeda-beda, daftar pertama yang pernah disiapkan orang dan merupakan
kunci tiap teori kuantitatif atom.
Dalton juga menjelaskan dengan gamblang bahwa tiap dua molekul dari gabungan
kimiawi yang sama terdiri dari kombinasi atom serupa. (Misalnya, tiap molekul "nitrous
oxide" (N2O) terdiri dari dua atom nitrogen dan satu atom oxygen).
Begitu meyakinkan cara Dalton menyuguhkan teori ini, sehingga dalam tempo dua
puluh tahun dia sudah diterima oleh mayoritas ilmuwan. Lebih jauh dari itu, ahli-ahli kimia
mengikuti program yang diusulkan oleh bukunya: tentukan secara persis berat relatif atom;
analisa gabungan kimiawi dari beratnya; tentukan kombinasi yang tepat dari atom yang
membentuk tiap kelompok molekul yang punya kesamaan ciri. Keberhasilan dari program ini
sudah barang tentu luar biasa.
Marie Curie
( 1867-1934 )

Nama asalnya: Maria Sklodowska. Marie Curie


lebih masyhur dari banyak ilmuwan yang saya masukkan
dalam daftar seratus tokoh buku ini. Tetapi, tampak oleh
saya, kemasyhurannya tidaklah bertolak dari arti penting
ilmiah yang sudah diperbuatnya, tetapi lebih banyak
disebabkan karena dia seorang wanita. Kariernya
menunjukkan, dalam jenis jenis pekerjaan yang mungkin,
seorang wanita sanggup melakukan penyelidikan ilmiah
yang punya kualitas tinggi. Atas dasar ini dia menjadi amat gemerlapan, sehingga banyak
orang yang punya kesan bahwa dialah orang yang menemukan radioaktif. Tetapi nyatanya
radioaktif diketemukan oleh Antoine Henri Becquerel. Tak perlu dipersoalkan lagi bahwa
prioritas jatuh pada Becquerel, karena baru sesudah Marie Curie membaca laporan penemuan
Becquerel barulah dia dan lakinya, Pierre, yang juga sama-sama ilmuwan berbakat mulai
penyelidikan masalah itu.
Yang sesungguhnya hasil karya Marie Curie yang mengesankan adalah penemuan dan
pemisahan elemen kimia radium. Sebelum ini, dia sudah menemukan elemen radioaktif lain
yang dijulukinya "polonium," diambil dari nama negeri asalnya, Polandia. Ini memang betul-
betul karya yang mengagumkan, tetapi tidaklah mempunyai arti penting yang menonjol
dalam teori ilmiah.
Tahun 1903, Marie Curie, Pierre Curie dan Antoine Henri Becquerel secara bersama-
sama peroleh Hadiah Nobel untuk bidang fisika. Dan tahun 1911 Marie Curie dapat lagi
Hadiah Nobel, kali ini untuk bidang kimia. Ini membuatnya orang pertama yang peroleh
Hadiah Nobel dua kali.
Nonya Marie Curie meninggal dunia tahun 1934, kena leukemia. Besar kemungkinan
akibat berulang kali berhadapan dengan benda-benda yang mengandung radioaktif.
Wilhelm Conrad Rontgen
(1845-1923)

Bisakah pembaca bayangkan andaikata


dunia tak punya alat Rontgen? Nyaris mustahil!
Wilhelm Conrad Rontgen si penemu sinar X
dilahirkan tahun 1845 di kota Lennep, Jerman.
Dia peroleh gelar doktor tahun 1869 dari
Universitas Zurich. Selama sembilan belas
tahun sesudah itu, Rontgen bekerja di pelbagai
universitas, dan lambat laun peroleh reputasi seorang ilmuwan yang jempol. Tahun 1888 dia
diangkat jadi mahaguru bidang fisika dan Direktur Lembaga Fisika Universitas Wurburg. Di
situlah, tahun 1895, Rontgen membuat penemuan yang membuat namanya kesohor.
Tanggal 8 Nopember 1895 Rontgen lagi bikin percobaan dengan "sinar cathode."
Sinar cathode terdiri dari arus electron. Arus diprodusir dengan menggunakan voltase tinggi
antara elektrode yang ditempatkan pada masing-masing ujung tabung gelas yang udaranya
hampir dikosongkan seluruhnya. Sinar cathode sendiri tidak khusus merembes dan sudah
distop oleh beberapa sentimeter udara. Pada peristiwa ini Rontgen sudah sepenuhnya
menutup dia punya tabung sinar cathode dengan kertas hitam tebal, sehingga biarpun sinar
listrik dinyalakan, tak ada cahaya yang bisa terlihat dari tabung. Tetapi, tatkala Rontgen
menyalakan arus listrik di dalam tabung sinar cathode, dia terperanjat melihat bahwa cahaya
mulai memijar pada layar yang terletak dekat bangku seperti distimulir oleh sinar lampu. Dia
padamkan tabung dan layar (yang terbungkus oleh barium platino cyanide) cahaya berhenti
memijar. Karena tabung sinar cathode sepenuhnya tertutup, Rontgen segera sadar bahwa
sesuatu bentuk radiasi yang tak kelihatan mesti datang dari tabung ketika cahaya listrik
dinyalakan. Karena ini merupakan hal yang misterius, dia sebut radiasi yang tampak itu
"sinar X." Adapun "X" merupakan lambang matematik biasa untuk sesuatu yang tidak
diketahui.
Tergiur oleh penemuannya yang kebetulan itu, Rontgen menyisihkan penyelidikan-
penyelidikan lain dan pusatkan perhatian terhadap penelaahan hal-ihwal yang terkandung
dalam "sinar X." Sesudah beberapa minggu kerja keras, dia menemukan bukti-bukti lain
seperti ini: (1) sinar X bisa membikin sinar pelbagai benda kimia selain "barium
platinocyanide." (2) sinar X dapat menerobos melalui pelbagai benda yang tak tembus oleh
cahaya biasa. Khusus Rontgen menemukan bahwa sinar X dapat menembus langsung
dagingnya tetapi berhenti pada tulangnya. Dengan jalan meletakkan tangannya antara tabung
sinar cathode dan layar yang bersinar, Rontgen dapat melihat di layar bayangan dari tulang
tangannya. (3) sinar X berjalan menurut garis lurus; tidak seperti partikel bermuatan listrik,
sinar X tidak terbelokkan oleh bidang magnit.
Bulan Desember 1895 Rontgen menulis kertas kerja pertamanya mengenai sinar X.
Laporannya dalam waktu singkat menggugah perhatian dan kegemparan. Dalam tempo
beberapa bulan, beratus ilmuwan melakukan penyelidikan sinar X, dan dalam tempo setahun
sekitar 1000 kertas kerja diterbitkan tentang masalah itu! Salah seorang ilmuwan yang
penyelidikannya langsung bersandar dari hasil penemuan Rontgen adalah Antoine Henri
Becquerel. Orang ini, meskipun maksud utamanya menyelidiki sinar X, justru menemukan
fenomena penting tentang radioaktivitas.
Secara umum, sinar X bekerja bilamana enerji tinggi elektron mengenai sasaran. Sinar
X itu sendiri tidak mengandung elektron, tetapi gelombang elektron magnetik. Oleh karena
itu pada dasarnya dia serupa dengan radiasi yang dapat terlihat mata (yaitu gelombang
cahaya), kecuali panjang gelombang sinar X jauh lebih pendek.
Penggunaan sinar X yang paling dikenal --tentu saja-- di bidang pengobatan dan
diagnosa gigi. Penggunaan lain adalah di bidang radioterapi, di mana sinar X digunakan
untuk menghancurkan tumor ganas atau mencegah pertumbuhannya.
Sinar X juga banyak digunakan di pelbagai keperluan industri. Misalnya, bisa
digunakan buat ukur tebal sesuatu benda atau mencari kerusakan yang tersembunyi. Sinar X
juga berfaedah di banyak bidang penyelidikan ilmiah, mulai dari biologi hingga astronomi.
Khususnya, sinar X menyuguhkan para ilmuwan sejumlah besar informasi yang berkaitan
dengan atom dan struktur molekul.
Antoine Laurent Lavoisier
(1743-1794)
Ilmuwan Perancis hebat Antoine Laurent Lavoisier
merupakan tokoh terkemuka di bidang perkembangan ilmu kimia.
Pada saat kelahirannya di Paris tahun 1743, ilmu pengetahuan
kimia ketinggalan jauh ketimbang fisika, matematika dan
astronomi. Sejumlah besar penemuan yang berdiri sendiri-sendiri
sudah banyak diketemukan oleh para ahli ilmu kimia, tetapi tak
satu pun kerangka teori yang dapat jadi pegangan yang dapat
merangkum informasi yang terpisah-pisah. Pada saat itu tersebar
semacam kepercayaan yang tak meyakinkan bahwa air dan udara
merupakan substansi yang elementer. Lebih buruk lagi, adanya kesalahfahaman mengenai
hakekat daripada api. Kepercayaan yang berkembang saat itu adalah bahwa semua proses
pembakaran benda mengandung substansi duga-dugaan yang disebut "phlogiston," dan
bahwa selama proses pembakaran, substansi barang yang terbakar melepaskan phlogiston-
nya ke udara.
Dalam jangka waktu antara tahun 1754 - 1774, ahli-ahli kimia berbakat seperti Joseph
Black, Joseph Priestley, Henry Cavendish dan lain-lainnya telah mengisolir arti penting gas
seperti oxygen, hydrogen, nitrogen dan carbon dioxide. Tetapi, sejak orang-orang ini
menerima teori phlogiston, mereka tidak mau memahami hakikat atau arti penting substansi
kimiawi yang telah mereka ketemukan. Oxygen, misalnya, dipandang sebagai udara yang
semua phlogiston-nya telah dialihkan. Jelas, kemajuan nyata di bidang kimia tidak bisa
terjadi sebelum dasar-dasar utamanya dapat difahami.
Adapun Lavoisier yang berhasil dan menangani bagian-bagian yang menjadi teka-teki
menjadi satu kesatuan yang dapat dibenarkan dan menemukan arah yang tepat dalam teori
ilmu kimia. Pada tahap pertama, kata Lavoisier, teori phlogiston sepenuhnya meleset: tidak
ada benda yang namanya phlogiston. Proses pembakaran terdiri dari kombinasi kimiawi
tentang terbakarnya barang dengan oxygen. Kedua, air bukanlah barang elementer samasekali
melainkan satu campuran antara oxygen dan hydrogen. Udara bukanlah juga substansi
elementer melainkan terdiri terutama dari campuran dua jenis gas, oxygen dan nitrogen.
Semua pernyataan ini kini tampak gamblang sekarang, tetapi belum bisa ditangkap baik oleh
pendahulu-pendahulu Lavoisier maupun rekan sejamannya. Bahkan sesudah Lavoisier
merumuskan teorinya dan mengajukan kepada kalangan ilmuwan, toh masih banyak juga
pemuka-pemuka ahli kimia yang menolak gagasan teori ini. Tetapi, buku Lavoisier yang
brilian Pokok-pokok Dasar Kimia (1789), begitu terang dan jernihnya mengedepankan
hipotesa ini dan begitu meyakinkan serta mengungguli pendapat-pendapat lain, barulah ahli-
ahli kimia angkatan lebih muda dengan cepat mempercayainya.
Seraya membuktikan bahwa air dan udara bukanlah unsur kimiawi, Lavoisier
mencantumkan pula dalam bukunya daftar substansi benda-benda itu yang dianggapnya
punya arti mendasar dan bersifat elementer meski daftarnya mengandung beberapa
kekeliruan, daftar unsur kimiawi modern sekarang ini pada hakekatnya merupakan perluasan
dari apa yang sudah disusun Lavoiser itu.
Lavoiser sudah menyusun skema pertama yang tersusun rapi tentang sistem kimiawi
(bekerja sama dengan Berthollet, Fourcroi dan Guyton de Morveau). Dalam sistem Lavoisier
(yang jadi dasar pegangan hingga sekarang) komposisi kimia dilukiskan dengan namanya.
Untuk pertama kalinya penerimaan suatu sistem kimia yang seragam dijabarkan sehingga
memungkinkan para ahli kimia di seluruh dunia dapat saling berhubungan satu sama lain
dalam hal penemuan-penemuan mereka.
Lavoisier merupakan orang pertama yang dengan gamblang mengemukakan prinsip-
prinsip penyimpanan jumlah reaksi benda kimia tanpa bentuk tertentu: yakni reaksi dapat
mengatur kembali elemen yang benar dalam substansi semula tetapi tak ada hal yang
terhancurkan dan pada akhir hasil berada dalam berat yang sama seperti komponen asal.
Keyakinan Lovoisier tentang pentingnya kecermatan menimbang bahan kimiawi melibatkan
reaksi yang mengubah ilmu kimia menjadi ilmu eksakta dan sekaligus menyiapkan jalan bagi
banyak kemajuan-kemajuan di bidang kimia pada masa-masa sesudahnya.
Lavoisier juga memberi sumbangan dalam bidang penyelidikan geologi, dan
menyumbangkan pula dalam bobot yang meyakinkan di bidang fisiologi. Dengan percobaan
yang teramat hati-hati (bekerja sama dengan Laplace), dia mampu menunjukkan bahwa
proses fisiologi mengenai keringatan atau bersimbah peluh adalah pada dasarnya sama
dengan proses pembakaran lambat. Dengan kata lain, manusia dan bangsa binatang menimba
energi mereka dari proses pembakaran organik yang perlahan dari dalam, dengan penggunaan
oxygen dalam udara yang dihimpunnya. Penemuan ini saja --yang mungkin arti pentingnya
setara dengan penemuan Harvey tentang peredaran darah-- sudah cukup mendudukkan
Lavoisier dalan daftar urutan buku ini. Tambahan pula, Lavoisier punya makna amat penting
berkat formulasinya tentang teori kimia sebagai titik tolak tak tergoyahkan bagi sektor
pengetahuan kimia pada jalur yang tepat. Dia umumnya dianggap sebagai "Pendiri ilmu
kimia modern", dan memang dia patut mendapat julukan itu.
Amadeo Avogadro
(1776 1856)
Lorenzo Romano Amedeo Carlo Avogadro di
Quaregna e di Cerreto, Count dari Quaregna dan
cerreto (lahir di Torino, Italia, 9 Agustus 1776
meninggal di Torino, Italia, 9 Juli 1856 pada umur 79
tahun) adalah seorang ilmuwan Italia. Ia paling terkenal
karena kontribusinya untuk teori molekul, termasuk apa
yang dikenal sebagai hukum Avogadro. Sebagai upeti
dan apresiasi kepadanya, jumlah entitas dasar (atom s,
molekul s, ion s atau partikel lain) dalam 1 mol suatu zat,
dikenal sebagai Avogadro konstan.
Hukum Avogadro menyatakan bahwa hubungan antara massa dari volume yang sama
dari gas yang berbeda (pada suhu dan tekanan yang sama) sesuai dengan hubungan antara
berat molekul masing-masing. Oleh karena itu, massa molekul relatif gas dapat dihitung dari
massa sampel volume diketahui.
Avogadro mengembangkan hipotesis ini setelah Joseph Louis Gay-Lussac telah
diterbitkan pada tahun 1808 hukumnya pada volume (dan menggabungkan gas). Masalah
terbesar Avogadro harus menyelesaikan adalah kebingungan pada waktu itu tentang atom dan
molekul. Salah satu kontribusinya yang paling penting jelas membedakan satu dari yang lain,
menyatakan bahwa gas yang terdiri dari molekul, dan molekul ini terdiri dari atom. Misalnya,
John Dalton tidak mempertimbangkan kemungkinan ini. Avogadro tidak benar-benar
menggunakan kata "atom" sebagai kata-kata "atom" dan "molekul" yang digunakan hampir
tanpa perbedaan. Dia percaya bahwa ada tiga jenis "molekul," termasuk "molekul dasar"
("atom" kami). Juga, lebih banyak perhatian diberikan kepada definisi massa, yang dibedakan
dari berat.
Pada tahun 1815, ia menerbitkan Memoire sur les massa kerabat des molekul des
korps simples, ou densits prsumes de leur gaz, et sur la konstitusi de quelques-uns de leur
menyusun, tuangkan servir de Suite l'Essai ia besar haram khor ur le mme sujet, publi
dans le Journal de Physique, juillet 1811 ("Catatan pada Misa Relatif Molekul Dasar, atau
disarankan Densitas Gas mereka, dan pada Konstituen dari Beberapa Senyawa mereka,
Sebagai Tindak Lanjut Essay on Sama Subyek, Diterbitkan dalam Journal of Physics, Juli
1811 "), tentang kepadatan gas.
Pada tahun 1821 ia menerbitkan kertas lain, Nouvelles pertimbangan sur la Thorie
des proporsi dtermines dans les Combinaisons, et sur la Penentuan des massa molekul des
des korps ( Pertimbangan baru pada Teori Proporsi Ditentukan Kombinasi, dan Penetapan
dari Massa Atom) dan tak lama setelah itu, Memoire sur la Maniere de ramener les
menyusun organiques aux lois Ordinaires des proporsi dtermines ( Catatan pada Ragam
Menemukan Komposisi Organik oleh Hukum Biasa Proporsi Bertekad ).
Pada tahun 1841, ia menerbitkan karyanya dalam Fisica dei corpi ponderabili, ossia
trattato della Costituzione Materiale de 'corpi, 4 jilid.
Respon untuk teori
Komunitas ilmiah tidak memberikan perhatian besar terhadap teorinya, sehingga
hipotesis Avogadro tidak segera diterima. Andr-Marie Ampere mencapai hasil yang sama
tiga tahun kemudian dengan metode lain (dalam bukunya sur la Penentuan des proporsi dans
les lesquelles korps se combinent d'aprs le nombre et la disposisi masing des molekul dont
leurs particules intgrantes sont composes dan pada Penentuan proporsi di mana Badan
Gabungkan menurut Nomor dan disposisi masing-masing dari molekul oleh yang Partikel
Integral mereka Are Made), namun ketidakpedulian yang sama adalah terbukti teorinya juga.
Hanya melalui studi berdasarkan Charles Frdric Gerhardt dan Auguste Laurent pada
organik kimia adalah mungkin untuk menunjukkan bahwa hukum Avogadro menjelaskan
mengapa jumlah yang sama dari molekul dalam suatu gas yang memiliki volume yang sama.
Sayangnya, percobaan terkait dengan beberapa bahan anorganik menunjukkan
pengecualian tampak dengan hukum. Hal ini akhirnya diselesaikan oleh Stanislao
Cannizzaro, seperti yang diumumkan pada Karlsruhe Kongres pada tahun 1860, empat tahun
setelah kematian Avogadro. Dia menjelaskan bahwa pengecualian ini adalah karena
dissociations molekul pada suhu tertentu, dan bahwa hukum Avogadro ditentukan tidak
hanya massa molekul, tetapi massa atom juga.
Pada tahun 1911, pertemuan di Turin memperingati ulang tahun keseratus dari
penerbitan klasik kertas Avogadro 1811. Raja victor Emmanuel III menghadiri. Dengan
demikian, kontribusi yang besar Avogadro untuk kimia diakui.
Rudolf Clausius, dengan teori kinetik pada gas, memberi konfirmasi lain Hukum
Avogadro. Jacobus Henricus van 't Hoff menunjukkan bahwa teori Avogadro juga diadakan
dalam solusi encer.
Avogadro dipuji sebagai pendiri teori atom-molekul.
Dmitri Mendeleyev
(1834 1907)

Dmitri Mendeleev (bahasa Rusia:


, Dmitriy Ivanovich
Mendeleyev) (lahir di Verkhnie Aremzyani, Kekaisaran
Rusia, 8 Februari 1834 meninggal di St. Petersburg,
Kekaisaran Rusia, 2 Februari 1907 pada umur 72 tahun)
ialah seorang ahli kimia dari Kekaisaran Rusia yang
menciptakan tabel periodik berdasarkan peningkatan
bilangan atom. Bilangan ini menunjukkan jumlah proton
yang terdapat dalam inti atom. Jumlah proton sama
dengan jumlah elektron yang mengelilingi atom bebas.
Ia menemukannya sewaktu menyiapkan sebuah buku pelajaran untuk mahasiswanya.
Ia menemukan bahwa jika ia menata unsur-unsur menurut kenaikan massa atom, unsur
dengan sifat yang mirip akan muncul dengan selang yang berskala. Ia berhasil menyajikan
hasil kerjanya pada Himpunan Kimia Rusia di awal 1869.
Hal itu memberi keuntungan baginya karena di akhir tahun yang sama, seorang
kimiawan lain dari Jerman, Julius Lothar Meyer, juga berhasil menyusun tabel yang sama,
namun karena berhasil lebih dulu, Mendeleevlah yang dianggap sebagai penemu daftar
berkala.
Dalam penelitiannya, ia membuat beberapa urutan tentang unsur-unsur zat kimia yang
telah diketahui dengan menyusun seperangkat kartu, di mana setiap kartu berisi tiap-tiap
unsur dan sifat-sifat kimianya. Ia menemukan hukum periodik ketika menyusun kartu-kartu
itu, yang disusun secara berurutan menurut peningkatan massa atomnya, dan sifat-sifatnya
diulangi secara periodik. Bahkan ada sedikit kelebihan pada tabel periodik yang disusun,
yaitu adanya adanya pengakuan tentang unsur-unsur baru yang belum diketahui pada massa
ia menemukan tabel periodik tersebut seperti galium, germanium, dan skandium. Ia
menyediakan ruang untuk unsur-unsur itu dan bahkan telah memperkirakan berapa massa
atom dan bagaimana sifat-sifat kimianya nanti.
Svante Arrhenius
(1859 1927)

Svante Agustus Arrhenius (19 Februari


1859 - 2 Oktober 1927) adalah seorang Swedia
ilmuwan , awalnya fisikawan , namun sering
disebut sebagai ahli kimia , dan salah satu pendiri
ilmu kimia fisik . Ia menerima Hadiah Nobel Kimia
pada tahun 1903, menjadi yang pertama Swedia
pemenang Nobel, dan pada tahun 1905 menjadi
direktur Institut Nobel di mana ia tetap sampai
kematiannya. The persamaan Arrhenius , Arrhenius
definisi asam , lunar kawah Arrhenius , gunung
Arrheniusfjellet dan Labs Arrhenius di Universitas
Stockholm yang bernama setelah dia. Hari ini,
Arrhenius terkenal karena studinya yang dipublikasikan pada tahun 1896, pada efek rumah
kaca.
Karyanya difokuskan pada konduktivitas dari elektrolit . Pada tahun 1884,
berdasarkan pekerjaan ini, ia mengajukan 150 halaman disertasi tentang konduktivitas
elektrolitik Uppsala untuk doktor . Itu tidak terkesan profesor, di antaranya adalah Per Teodor
Cleve , dan ia menerima gelar kelas keempat, tapi setelah pembelaannya itu telah
direklasifikasi sebagai kelas tiga. Kemudian, ekstensi yang sangat pekerjaan ini akan
mendapatkan dia 1903 Nobel Kimia .
Arrhenius mengajukan 56 tesis pada tahun 1884 disertasinya, yang sebagian besar
masih akan diterima hari ini tidak berubah atau dengan sedikit modifikasi. Ide yang paling
penting dalam disertasi itu penjelasannya tentang fakta bahwa garam kristal padat
memisahkan menjadi partikel bermuatan pasangan bila dilarutkan, yang ia akan
memenangkan 1903 Nobel Kimia.
Penjelasan Arrhenius 'adalah bahwa dalam membentuk solusi, garam terdisosiasi
menjadi partikel-partikel bermuatan (yang Michael Faraday telah diberi nama ion bertahun-
tahun sebelumnya). Keyakinan Faraday telah bahwa ion yang diproduksi dalam proses
elektrolisis ; Arrhenius mengusulkan bahwa, bahkan tanpa adanya arus listrik, solusi dari
garam yang terkandung ion. Dengan demikian ia mengusulkan bahwa reaksi kimia dalam
larutan adalah reaksi antara ion.
Dalam perpanjangannya teori ion Arrhenius mengusulkan definisi asam dan basa ,
pada tahun 1884. Dia percaya bahwa asam yang zat yang menghasilkan hidrogen ion dalam
larutan dan pangkalan yang zat yang menghasilkan ion hidroksida dalam larutan.
Arrhenius berikutnya menerima hibah wisata dari Swedish Academy of Sciences,
yang memungkinkan dia untuk belajar dengan Ostwald di Riga (sekarang di Latvia ), dengan
Friedrich Kohlrausch di Wrzburg , Jerman , dengan Ludwig Boltzmann di Graz, Austria ,
dan dengan van 't Hoff di Amsterdam .
Pada tahun 1889 Arrhenius menjelaskan fakta bahwa sebagian besar reaksi
memerlukan tambahan energi panas untuk melanjutkan dengan merumuskan konsep energi
aktivasi , penghalang energi yang harus diatasi sebelum dua molekul akan bereaksi. The
Persamaan Arrhenius memberikan dasar kuantitatif hubungan antara energi aktivasi dan
tingkat di mana reaksi berlangsung.
Akhirnya, teori Arrhenius 'menjadi diterima secara umum dan ia berbalik ke topik
ilmiah lainnya. Pada tahun 1902 ia mulai menyelidiki fisiologis masalah dalam hal teori
kimia. Dia bertekad bahwa reaksi dalam organisme hidup dan dalam tabung tes mengikuti
hukum yang sama.
Pada tahun 1904 ia menyampaikan di University of California kursus kuliah, objek
yang adalah untuk menggambarkan penerapan metode kimia fisik untuk mempelajari teori
racun dan antitoxins , dan yang diterbitkan pada tahun 1907 di bawah Immunochemistry
judul .Ia juga mengalihkan perhatiannya kepada geologi (asal zaman es ), astronomi ,
kosmologi fisik , dan astrofisika , akuntansi untuk kelahiran tata surya oleh tabrakan antar.
Dia dianggap tekanan radiasi akuntansi untuk komet , matahari corona , yang aurora borealis
, dan cahaya zodiak .
Arrhenius mengembangkan teori untuk menjelaskan zaman es , dan pada tahun 1896
ia adalah ilmuwan pertama yang mencoba untuk menghitung bagaimana perubahan dalam
tingkat karbon dioksida di atmosfer dapat mengubah suhu permukaan melalui efek rumah
kaca . Dia dipengaruhi oleh karya orang lain, termasuk Joseph Fourier , John Tyndall atau
Claude Pouillet . Arrhenius digunakan pengamatan inframerah bulan oleh Frank Washington
Sangat dan Samuel Pierpont Langley di Allegheny Observatory di Pittsburgh untuk
menghitung penyerapan radiasi inframerah oleh atmosfer CO2 dan uap air. Menggunakan
'Stefan hukum' (lebih dikenal sebagai hukum Stefan-Boltzmann ), ia merumuskan hukum
rumah kaca nya.
Henri Louis Le Chatelier
(1850 19360)

Henry Louis Le Chatelier (8 Oktober 1850 17


September 1936) ialah seorang kimiawan yang berasal dari
Perancis. Pada 1888 ia menerbitkan buku yang berjudul
Recherches sur les Equilibre Chimiques (Penelitian
Mengenai Kesetimbangan Kimia). Dalam bukunya, ia
berhasil merumuskan hubungan antara reaksi yang terjadi
pada sistem kesetimbangan kimia dengan aksi atau
pengaruh yang diberikan dari luar. Hubungan yang lebih
dikenal dengan asas yang diberi nama dengan namanya itulah yang lebih memopulerkan
namanya, Asas itu berbunyi bahwa "apabila pada sistem kesetimbangan yang sedang
berlangsung dilakukan suatu aksi, timbul reaksi dari sistem sehingga pengaruh aksi tersebut
dapat diperkecil".
Prinsip Le Chatelier
Prinsip Le Chatelier menyatakan bahwa sistem selalu bertindak untuk meniadakan
perubahan dalam kesetimbangan kimia; untuk mengembalikan keseimbangan, sistem akan
mendukung jalur kimia untuk mengurangi atau menghilangkan gangguan sehingga
menstabilkan kembali pada kesetimbangan termodinamika. Dengan kata lain,
Ketika suatu sistem pada kesetimbangan mengalami perubahan konsentrasi, suhu,
volume, atau tekanan, maka sistem menyesuaikan (sebagian) dirinya untuk meniadakan
pengaruh perubahan yang diterapkan dan keseimbangan baru tercapai.
Hukum kualitatif ini memungkinkan seseorang untuk membayangkan perpindahan
kesetimbangan reaksi kimia.
Misalnya: perubahan konsentrasi reaksi dalam kesetimbangan untuk persamaan berikut:
N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g)
Jika seseorang meningkatkan tekanan reaktan, reaksi akan cenderung bergerak ke
arah produk untuk mengurangi tekanan dari reaksi.
Namun pertimbangkan contoh lain: dalam proses kontak untuk produksi asam sulfat,
tahap kedua merupakan reaksi bolak-balik (reversibel):
2SO2(g) + O2(g) 2SO3(g)
Reaksi maju (mengarah pada pembentukan produk) bersifat eksotermik dan reaksi
balik (mengarah pada reaktan) bersifat endotermik. Dilihat dengan prinsip Le Chatelier
jumlah energi panas dalam sistem yang lebih besar akan mendukung reaksi balik yang
endotermik, karena hal ini akan menyerap peningkatan energi; dengan kata lain
kesetimbangan akan bergeser ke reaktan untuk menghilangkan tekanan panas yang
ditambahkan. Untuk alasan yang sama, suhu yang lebih rendah akan mendukung reaksi maju
yang eksotermik, dan menghasilkan lebih banyak produk. Reaksi bekerja dengan cara ini,
karena kehilangan entropi pada reaksi membuatnya kurang eksotermik seiring dengan
meningkatnya suhu; Namun reaksi yang menjadi lebih eksotermik dengan meningkatnya
suhu tampaknya akan melanggar prinsip ini.

Anda mungkin juga menyukai