Anda di halaman 1dari 5

Sistem Pengangkutan Intravaskular

Sistem transportasi intravascular yaitu


mengangkut air dan zat hara dimulai dari pembuluh kayu (xilem) yang terdapat di akar
diangkut menuju pada bagian tumbuhan yang ada bagian atas tanaman. Urutannya yaitu zat
hara dan air diangkut melalui xilem yang ada di akar. Lalu dari xilem akar menuju xilem
batang. Dari xilem yang ada di akan diedarkan ke xilem pada tangkai daun. Dari tangkai daun
inilah, air dan zat hara yang ada di xilem tangkai daun, diangkut lagi sampai menuju xilem
yang ada pada tulang daun. Ikatan pembuluh juga terdapat di tulang daun. (Baca : Bagian-
Bagian Batang Dikotil dan Monokotil)

Beberapa ahli biologi mengajukan teori tentang sistem transportasi Pada tumbuhan. Teori
tersebut yaitu teori tekanan akar, teori Dixon joly, dan teori vital.

Macam-Macam Teori Tersebut yaitu:

 Teori Tekanan Akar, menurut penganut teori ini, bahwa tekanan akar menyebabkan
naiknya air dan zat hara ke bagian atas tanaman. Adanya perbedaan kadar kandungan
air pada xilem dengan kadar air tanah, menyebabkan terjadinya proses tekanan akar.
Saat malam hari, justru tekanan akar menjadi sangat tinggi dan air akan merembes
melalui daun-daun tanaman.
 Teori Dixon Joly, berbeda dengan halnya dengan pencetus teori ini. Dixon Joly
menganggap bahwa proses pernafasan pada daun menyebabkan naiknya air dan zat
hara ke bagian atas tanaman. Dixon Joly mengemukakan teori ini dengan melihat
pergerakan air, dimana air mengalir dari tempat basah menuju tempat kering. (Baca:
Sistem Respirasi Pada Tumbuhan)
 Teori Vital, pencipta teori ini percaya kalau sel hidup yang ada pada jaringan
parenkim pada tumbuhan dan xilem rambut akar dapat menyebabkan air naik ke
bagian atas tanaman. (Baca : Jaringan Penyokong Pada Tumbuhan)

Secara garis besar pengangkutan zat hara dan air melalui tiga proses yaitu:

 Proses Osmosis yaitu pengangkutan air melewati lapisan semipermiabel dari


hipotonik (tempat air konsentrasi rendah) menuju hipertonik (tempat air konstrasi
tinggi. Contohnya yaitu air yang melewati xilem dan endodermis.
 Proses Difusi yaitu pengangkutan zat-zat dari hipertonik (tempat konsentrasi tinggi)
menuju hipotonik (tempat konsentrasi rendah). Contohnya tumbuhan menghisap
oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida saat terjadi transpirasi tumbuhan.
 Proses Transpor Aktif yaitu pengangkutan zat hara/air menggunakan energi ATP
melewati lapisan impermeabel. Contohnya yaitu proses pengangkutan glukosa
menembus lapisan membran.

2. Sistem Transportasi Pada Tumbuhan Secara Intravaskular (Proses Pengangkutan


Intravaskular)

Pengangkutan intravaskular adalah pengangkutan melalui berkas pembuluh (xilem) dari akar
menuju bagian atas tumbuhan. Pengangkutan air dan mineral dimulai dari xilem akar ke
xilem batang menuju xilem tangkai daun dan ke xilem tulang daun.

Pada tulang daun terdapat ikatan pembuluh. Air dari xilem tulang daun ini masuk ke sel-sel
bunga karang pada mesofil. Setelah mencapai sel-sel bunga karang, air dan garam-garam
mineral disimpan untuk digunakan dalam proses fotosintesis dan transportasi. Transportasi
pada trakea lebih cepat dari pada transportasi pada trakeida.

Ada beberapa jenis tumbuhan yang tidak mempunyai trakea sehingga trakeida merupakan
satu-satunya saluran pengangkutan air tanah. Tumbuhan yang tidak mempunyai trakea
misalnya pada tumbuhan paku dan tumbuhan berbiji terbuka. Pengangkutan air dan mineral
dari bawah ke atas tubuh tumbuhan oleh xilem mengikuti beberapa teori sebagai berikut.

 Teori vital. Teori vital menyatakan bahwa perjalanan air dari akar menuju daun dapat
terlaksana karena adanya sel-sel hidup, misalnya sel-sel parenkim dan jari-jari
empulur di sekitar xilem.
 Teori Dixon Joly. Teori Dixon Joly menyatakan bahwa naiknya air ke atas karena
tarikan dari atas, yaitu ketika daun melakukan transpirasi. Air selalu bergerak dari
daerah basah ke daerah kering.
 Teori tekanan akar. Teori tekanan akar menyatakan bahwa air dan mineral naik ke
atas karena adanya tekanan akar. Tekanan akar ini terjadi karena perbedaan
konsentrasi air dalam air tanah dengan cairan pada saluran xilem. Tekanan akar paling
tinggi terjadi pada malam hari dan dapat menyebabkan merembesnya tetes-tetes air
dari daun tumbuhan (gutasi).
Gambar Skema Proses Pengangkutan (transportasi) Air Dari Akar Menuju Ke Batang Dan
Daun (Sumber : vansaka.blogspot.com)

Pada dasarnya, sistem transportasi pada tumbuhan untuk mengangkut air dan mineral dari
tanah ke dalam tumbuhan melibatkan tiga proses sebagai berikut.

a. Proses Osmosis

Pengertian osmosis adalah proses perpindahan air dari daerah yang berkonsentrasi rendah
(hipotonik) ke daerah yang berkonsentrasi tinggi (hipertonik) melalui membran
semipermiabel. Membran semipermiabel adalah selaput pemisah yang hanya bisa ditembus
oleh air dan zat tertentu yang larut di dalamnya. Keadaan tegang yang timbul antara dinding
sel dengan dinding isi sel karena menyerap air disebut turgor, sedang tekanan yang
ditimbulkan disebut tekanan turgor.

Untuk sel tumbuhan bersifat selektif semipermiabel. Setiap sel hidup merupakan sistem
osmotik. Jika sel ditempatkan dalam larutan yang lebih pekat (hipertonik) terhadap cairan sel,
air dalam sel akan terhisap keluar sehingga menyebabkan sel mengkerut.

Osmosis adalah kasus khusus dari transpor pasif, dimana molekul air berdifusi melewati
membran yang bersifat selektif permeabel. Dalam sistem osmosis, dikenal larutan hipertonik
(larutan yang mempunyai konsentrasi terlarut tinggi), larutan hipotonik (larutan dengan
konsentrasi terlarut rendah), dan larutan isotonik (dua larutan yang mempunyai konsentrasi
terlarut sama). Jika terdapat dua larutan yang tidak sama konsentrasinya, maka molekul air
melewati membran sampai kedua larutan seimbang.

b. Proses Difusi
Pengertian difusi adalah perpindahan zat-zat atau molekul-molekul dari daerah konsentrasi
tinggi (hipertonik) ke konsentrasi rendah (hipotonik). Misal pengambilan O2 dan pengeluaran
CO2 saat pernafasan, penyebaran setetes tinta dalam air.

Difusi dapat berlangsung dalam sel-sel hidup, termasuk pada sel tumbuhan. Telah diketahui
bahwa isi sel hidup adalah protoplasma yang merupakan satu larutan. Tubuh tumbuhan
dibangun oleh sel-sel tumbuhan yang setiap selnya memiliki dinding sel dari selulosa.
Dinding tersebut umumnya bersifat permeabel sehingga dapat dilewati air dan zat-zat telarut
di dalamnya.

Faktor yang mempengaruhi difusi antara lain :

1. Suhu, semakin tinggi suhu, maka difusi makin cepat


2. BM, semakin besar, maka difusi semakin lambat
3. Kelarutan dalam medium, semakin besar maka difusi semakin cepat
4. Beda potensial kimia, semakin besar maka difusi makin cepat

Ilustrasi Proses Difusi Dan Osmosis (Sumber : hangdinhnoimoi.wordpress.com)

c. Proses Transpor Aktif

Pengertian transpor aktif adalah pengangkutan zat-zat menembus membran impermeabel dan
melawan gradien konsentrasi, dengan bantuan energi dari ATP dan protein kotranspor.
Transpor aktif adalah pengangkutan zat dengan bantuan energi. Sumber energi yang
digunakan berasal dari ATP dan ADP. Contoh, pengangkutan glukosa dalam tubuh. Glukosa
tidak dapat menembus membran sel sebelum diaktifkan oleh ATP atau ADP. Dengan
mengubah glukosa menjadi glukosa fosfat. Untuk membentuk glukosa fosfat diperlukan
energi pengaktifan yang tersimpan dalam ATP.

Ilustrasi Proses Transpor Aktif Dan Pasif (Sumber : nadjeeb.wordpress.com)

Pengangkutan lintas membran dengan menggunakan energi ATP, melibatkan pertukaran ion
Na+ dan K+ (pompa ion) serta protein kontraspor yang akan mengangkut ion Na+ bersama
melekul lain seperti asam amino dan gula. Arahnya dari daerah berkonsentrasi tinggi ke
konsentrasi rendah. Misal perpindahan air dari korteks ke stele.

Sekian dulu penjelasan singkat tentang transportasi pada tumbuhan. Apabila ada yang belum
jelas tentang sistem transportasi pada tumbuhan bisa menuliskannya melalui kolom
komentar, semoga bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai