Anda di halaman 1dari 4

Sistem Transportasi pada Tumbuhan beserta Gambarnya

Defenisi transportasi yang terjadi pada tumbuhan yaitu suatu fase mengambil dan
mengedarkan sari-sari makanan ke semua penjuru bagian tumbuhan. Setiap tumbuhan
memiliki sistem transportasi baik itu tumbuhan dikotil maupun tumbuhan monokotil. Sistem
transportasi ini memiliki peran sangat penting untuk keberlangsungan hidup tumbuhan.
Dengan adanya transportasi, maka garam-garam mineral yang ada di dalam tanah, dapat
diserap dan terjadi proses fotosintesis pada tumbuhan di daun dengan bantuan sinar matahari.
Hasil proses fotosintesis tersebut diedarkan kembali oleh floem (pembuluh tapis) pada
tumbuhan. (Baca : Fungsi Cahaya Matahari Bagi Tumbuhan)
Menurut sistem pengangkutannya, tumbuhan digolongkan menjadi dua yaitu:
 Sistem pengangkutan pada tumbuhan tingkat tinggi
 Sistem pengangkutan pada tumbuhan tingkat rendah
Sistem pengangkutan pada tumbuhan tingkat tinggi melalui pembuluh jaringan pengangkut
seperti floem dan xilem. Beda halnya dengan sistem transportasi pada tumbuhan tingkat
rendah.
Mekanisme Transportasi Pada Tumbuhan Tingkat Rendah

Proses mekanisme transportasi garam-garam mineral dan penyerapan air pada tumbuhan
tingkat rendah, justru tidak dilakukan dalam pembuluh jaringan melainkan melalui semua
jengkal tubuh tumbuhan tingkat rendah itu sendiri. Setiap tumbuhan atau tanaman yang hidup
membutuhkan air dan garam-garam mineral dari lingkungan sekitar untuk tumbuh dan
berkembang. Garam-garam atau zat-zat yang dibutuhkan oleh tumbuhan tersebut misalnya
oksigen, karbon dioksida, air, dan mineral.
Pada tumbuhan yang memiliki pembuluh jaringan pengangkut mengikat karbon dioksida dan
oksigen melalui daun. Zat-zat lain (garam mineral) dan air diambil dari tanah melalui bagian-
bagian akar. Tanaman atau tumbuhan menyerap oksigen, air dan karbon dioksida melalui
transport aktif, difusi dan proses osmosis.
Air sangat dibutuhkan oleh tanaman. Akibat kurang air bagi tumbuhan, maka tumbuhan tidak
dapat hidup. Air masuk ke dalam tubuh tumbuhan melalui bagian ujung rambut-rambut akar.
Air ini nantinya akan digunakan untuk memicu reaksi kimia yang berguna untuk membuat
turgor, pengangkutan zat-zat hara, dan zat yang tidak dibutuhkan lagi oleh tanaman akan
dikeluarkan melalui ujung daun berwujud air atau uap.
Mekanisme Transportasi Pada Tumbuhan Tingkat Tinggi
Pada tumbuhan tingkat tinggi, terdapat dua jenis proses transportasi pengangkutan zat-zat
hara dan air yang didapatkan dari dalam tanah, yaitu secara intravascular dan secara
ekstravaskular. Sistem Pengangkutan Ekstravaskular yaitu pengangkutan yang terjadi
diluar jaringan xilem dan floem.
Mekanisme ekstravaskular yaitu mengangkut air dan zat-zat hara (garam mineral) dari dalam
tanah melalui akar, dari akar menuju ke seluruh tubuh. Sedangkan sistem pengangkutan
intravascular yaitu pengangkutan yang terjadi melalui pembuluh pengangkut dimulai dari
mengangkut air dan zat-zat hara yang masuk melalui akar. Akar lalu meneruskan
mengangkut sampai pada bagian atas tanaman. (Baca : Jenis-Jenis Akar Tumbuhan)
1) Sistem Pengangkutan Ekstravaskular

Pengangkutan pada jenis tanaman ini, akan mengangkut air melalui rambut-rambut akar
(epidermis akar), setelah melewati akar, air akan masuk melalui sel-sel korteks. Air juga akan
melalui sitoplasma menuju stele (silinder pusat). Ketika berada di silinder pusat, air akan
berenang bebas masuk diantara sel-sel.
Sistem pengangkutan ekstravaskular terbagi lagi menjadi dua sistem yaitu :

 Secara Apoplas, sistem pengangkutan air tanah baik secara transport pasif ataupun
secara difusi bebas melalui jaringan mati atau sel mati tanaman. Contohnya yaitu
ruang antar sel dan dinding sel. Fase apoplas tidak terjadi jika melalui endodermis.
Hal ini dikarenakan pada endodermis yang memiliki pita kaspari yang menutupi jalan
masuk air menuju xilem. Bentuk pita kaspari ini yaitu berupa senyawa gabus (zat
suberin) dan memiliki lignin. Kondisi inilah yang menyebabkan kondisi apoplas dapat
terjadi, kecuali jika zat tersebut tidak dapat melewati endodermis. Air dapat melewati
endodermis hanya ketika terjadi transportasi secara simplas.
 Secara Simplas, cara kerja transportasi simplas berlawanan dengan apoplas. Sistem
transportasi simplas pada tanaman yaitu pengangkutan zat terlarut dan air dari dalam
tanah melalui jaringan hidup atau sel hidup tumbuhan. Pada transport jenis simplas
terjadi proses transpor aktif dan osmosi pada plasmodesmata. Mekanismenya yaitu,
pada saat air dan garam-garam mineral tanah masuk ke tumbuhan melalui sel rambut
akar menuju sel parenkim, lalu dari parenkim melewati sel endodermis, diteruskan
lagi ke sel perisikel. Pengangkutan lalu diteruskan masuk ke jaringan pembuluh kayu
(xilem).
2) Sistem Pengangkutan Intravaskular

Sistem transportasi intravascular


yaitu mengangkut air dan zat hara dimulai dari pembuluh kayu (xilem) yang terdapat di akar
diangkut menuju pada bagian tumbuhan yang ada bagian atas tanaman. Urutannya yaitu zat
hara dan air diangkut melalui xilem yang ada di akar. Lalu dari xilem akar menuju xilem
batang. Dari xilem yang ada di akan diedarkan ke xilem pada tangkai daun. Dari tangkai daun
inilah, air dan zat hara yang ada di xilem tangkai daun, diangkut lagi sampai menuju xilem
yang ada pada tulang daun. Ikatan pembuluh juga terdapat di tulang daun. (Baca : Bagian-
Bagian Batang Dikotil dan Monokotil)
Beberapa ahli biologi mengajukan teori tentang sistem transportasi Pada tumbuhan. Teori
tersebut yaitu teori tekanan akar, teori Dixon joly, dan teori vital.

Macam-Macam Teori Tersebut yaitu:


 Teori Tekanan Akar, menurut penganut teori ini, bahwa tekanan akar menyebabkan
naiknya air dan zat hara ke bagian atas tanaman. Adanya perbedaan kadar kandungan
air pada xilem dengan kadar air tanah, menyebabkan terjadinya proses tekanan akar.
Saat malam hari, justru tekanan akar menjadi sangat tinggi dan air akan merembes
melalui daun-daun tanaman.
 Teori Dixon Joly, berbeda dengan halnya dengan pencetus teori ini. Dixon Joly
menganggap bahwa proses pernafasan pada daun menyebabkan naiknya air dan zat
hara ke bagian atas tanaman. Dixon Joly mengemukakan teori ini dengan melihat
pergerakan air, dimana air mengalir dari tempat basah menuju tempat kering. (Baca:
Sistem Respirasi Pada Tumbuhan)
 Teori Vital, pencipta teori ini percaya kalau sel hidup yang ada pada jaringan
parenkim pada tumbuhan dan xilem rambut akar dapat menyebabkan air naik ke
bagian atas tanaman. (Baca : Jaringan Penyokong Pada Tumbuhan) 
Secara garis besar pengangkutan zat hara dan air melalui tiga proses yaitu:

 Proses Osmosis yaitu pengangkutan air melewati lapisan semipermiabel dari


hipotonik (tempat air konsentrasi rendah) menuju hipertonik (tempat air konstrasi
tinggi. Contohnya yaitu air yang melewati xilem dan endodermis.
 Proses Difusi yaitu pengangkutan zat-zat dari hipertonik (tempat konsentrasi tinggi)
menuju hipotonik (tempat konsentrasi rendah). Contohnya tumbuhan menghisap
oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida saat terjadi transpirasi tumbuhan.
 Proses Transpor Aktif yaitu pengangkutan zat hara/air menggunakan energi ATP
melewati lapisan impermeabel. Contohnya yaitu proses pengangkutan glukosa
menembus lapisan membran.

Anda mungkin juga menyukai