Anda di halaman 1dari 5

 Jenis- jenis transportasi pada tumbuhan

Transportasi tumbuhan adalah proses pengambilan dan pengeluaran zat-zat keseluruh


bagian tubuh tumbuhan, pada tumbuhan tingkat rendah, penyerapan air dan zat hara terlarut
didalamnya dilakukan melalui seluruh bagian tubuh. Pada tumbuhan tingkat tinggi proses
pengangkutan dilakukan pembuluh pengangkut yang terdiri dari xilem dan floem. Adapun
transport pada tumbuhan dibagi menjadi dua yaitu transport jarak pendek dan transport jarak
jauh
1. Transport Jarak Pendek
Transport jarak pendek sangat cukup efisien pada sebuah sel dan antar sel. Karena
transport ini terjadi didalam sel-sel tumbuhan. Beberapa proses yang menunjukkan transport
jarak pendek yaitu,
a. Transport Pasif
transport pasif yaitu gerakan sederhana suatu zat dengan perbedaan konsentrasi didalam
dan diluar tanpa terjadi penggunaan energi metabolik secara langsung oleh sel. Beberapa
proses yang menunjukkan transport pasif yaitu:
 Difusi
Difusi merupakan perpindahan substansi, zat-zat atau molekul-molekul dari daerah
konsentrasi tinggi (hipertonik) ke konsentrasi rendah (hipotonik). Zat berdifusi menurut
kemiringan (gradien) konsentrasi, dan untuk ini tidak memerlukan energi (ATP).
Difusi CO2, O2 dan H2O Difusi dapat berlangsung dalam sel-sel hidup, termasuk
pada sel tumbuhan. Tubuh tumbuhan dibangun oleh sel-sel tumbuhan yang setiap selnya
memiliki dinding sel dari selulosa. Dinding tersebut umumnya bersifat permeabel
sehingga dapat dilewati air dan zat-zat telarut di dalamnya. Difusi yang tergantung pada
suatu mekanisme transpor khusus dari membran seperti enzim permease disebut difusi
terbantu, misalnya difusi ADP ke dalam dan difusi ATP ke luar dari mitokondria.
Gerakan partikel dari tempat dengan potensial kimia lebih tinggi ke tempat dengan
potensial kimia lebih rendah karena energi kinetiknya sendiri sampai terjadi
keseimbangan dinamis.
 Osmosis
Osmosis ialah proses perpindahan air dari daerah yang berkonsentrasi rendah
(hipotonik) ke daerah yang berkonsentrasi tinggi (hipertonik) melalui selaput
semipermiabel. Membran semipermiabel adalah selaput pemisah yang hanya bisa
ditembus oleh air dan zat tertentu yang larut di dalamnya. Keadaan tegang yang timbul
antara dinding sel dengan isi sel karena menyerap air disebut turgor, sedang tekanan yang
ditimbulkan disebut tekanan turgor. Untuk sel tumbuhan bersifat selektif semipermiabel.
Setiap sel hidup merupakan sistem osmotik. Jika sel ditempatkan dalam larutan yang
lebih pekat (hipertonik) terhadap cairan sel, air dalam sel akan terhisap keluar sehingga
menyebabkan sel mengkerut.
b. Transport Aktif
Transpor aktif : Transpor aktif merupakan pengangkutan zat-zat menembus
membran impermeabel dan melawan gradien konsentrasi, dengan bantuan energi dari
ATP dan protein kotranspor
Transpor aktif adalah pengangkutan zat dengan bantuan energi. Sumber
energi yang digunakan berasal dari ATP dan ADP. Contoh, pengangkutan glukosa dalam
tubuh. Glukosa tidak dapat menembus membran sel sebelum diaktifkan oleh ATP atau
ADP. Dengan mengubah glukosa menjadi glukosa fosfat. Untuk membentuk glukosa
fosfat diperlukan energi pengaktifan yang tersimpan dalam ATP.
ATP ADP + P + Energi
Glukosa + P + Energi Glukosafosfat
Pengangkutan lintas membran dengan menggunakan energi ATP,
melibatkan pertukaran ion Na+ dan K+ (pompa ion) serta protein kontraspor yang akan
mengangkut ion Na+ bersama melekul lain seperti asam amino dan gula. Arahnya dari
daerah berkonsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Misal perpindahan air dari korteks ke
stele.

2. Transport Jarak Jauh


Transport jarak jauh terjadi dalam aliran masal (bulk flow) yaitu pergerakan cairan yang
didorong oleh tekanan. Didalam trakeid dan usur-unsur pembuluh xilem serta unsur-unsur
pembuluh tapis, floem, air dan zat-zat terlarut bergerak bersama-sama dengan arah yang sama
melalui aliran masal

 Mekanisme pertukaran air dan mineral serta senyawa organik pada tumbuhan

Mekanisme transportasi yang terjadi pada tumbuhan terdiri atas pengangkutan air dan
mineral ke daun untuk bahan proses fotosintesis dan pendistribusian hasil fotosintesis ke seluruh
bagian tubuh tumbuhan. Melalui daun, tumbuhan dapat memperoleh oksigen dan karbon
dioksida.Sedangkan melalui ujung akar dan buluh-buluh akar, air dan garam mineral dapat
diangkut tumbuhan ke dalam tubuhnya.
1. Transportasi air dan mineral
Peristiwa msuk keluarnya air dari tumbuhan dipengaruhi oleh kondisi lingkungan. Pada
kondisi lingkungan lembab atau ketika jumlah uap air di lingkungan tinggi, maka air akan masuk
kedalam tumbuhan. Apabila lingkungan di sekitar tumbuhan sedang mengalami kekeringan atau
uap airnya rendah maka uap air akan keluar dari tumbuhan melalui stomata yang terdapat pada
daun. Peoses inilah disebut transpirasi. Mekanismenya adalah air yang ada dalam tanah akan
masuk kedalam sel tumbuhan karena adanya perbedaan konsentasi air, dengan adanya proses
yang disebut osmosis dan difusi.
Apabila terjadi perpindahan zat molekul zat terlarut dari konsentrasi yang tinggi ke
konsentrasi yang lebih rendah maka disebut dengan difusi sedangkan apabila terjadi perpindahan
molekul zat pelarut dari konsentasi rendah ke konsentasi tinggi melalui membran
semipermeable, maka proses perpindahan ini disebut dengan osmosis.
Membran semipermeable ini adalah membran yang hanya dapat di lalui oleh zat tertentu,
tetpai tidak dapat dilalui oleh zat lainnya. Contohnya adalah air, dan juga membrane yang
berfungsi sebagai pengatur lalu lintas zat dari dalam dan luar sel. Contonya yaitu membran sel.
Diawali air akan diserap oleh rambuh akar, setelah itu air akan masuk kedalam sel
epidermis melui proses osmosi, selanjutnya, air akan melalui korteks. Lalu air masuk melalui
endodermis dan perisikel, setelah itu sir masuk ke jaringan xilem yang dimana berada di akar,
stelah tiba di xilem akar maka air akan bergerak menuju xilem batang lalu ke xylem cabang dan
ke xilem daun.
Selanjutnya pada proses pengangkutan materi/bahan (air dan mineral) pada tumbuhan
yang disebut translokasi berdasarkan sistem kapilaritas. Translokasi terjadi dalam sistem khusus
pembuluh-pembuluh pengangkut. Bahwa semua ini terdapat berkelompok dan disebut berkas
vaskular yang meluas ke seluruh organ tubuh: akar, batang, daun (dalam tulang/uratnya), dan
bunga sehingga transfor antara organ-organ terlaksana dengan cepat dan efisien. Di dalam berkas
vaskular terdapat dua macam jaringan yang berlainan yaitu xilem dan floem.
Air dapat diangkut naik dari akar ke bagian tumbuhan lain yang lebih tinggi dan
diedarkan ke seluruh tubuh tumbuhan karena adanya kapilaritas batang. Sifat ini seperti yang
terdapat pada pipa kapiler. Pipa kapiler memiliki bentuk yang hampir menyerupai sedotan akan
tetapi diameternya sangat kecil. Apabila salah satu ujung pipa kapiler, dimasukkan ke dalam air,
maka air yang berada pada pipa tersebut akan lebih tinggi daripada air yang berada di sekitar
pipa kapiler. Begitu pula pada batang tanaman, air yang berada pada batang tanaman akan lebih
tinggi apabila dibandingkan dengan air yang berada pada tanah. Kapilaritas batang dipengaruhi
oleh adanya gaya kohesi dan adhesi.
Gaya pengangkutan air pada tumbuhan dari akar sampai daun melalui berkas pembuluh
pengangkut (berkas vaskular). Dalam pengangkutan intravaskular, air diangkut dari xilem akar
ke xilem batang dan diteruskan ke daun. Air dan mineral dari dalam tanah memasuki tumbuhan
melalui epidermis akar, menembus korteks akar, masuk ke stele dan kemudian mengalir naik ke
pembuluh xilem sampai pucuk tumbuhan. Setelah melewati sel-sel akar, air dan mineral yang
terlarut akan masuk ke xilem, dan selanjutnya terjadi pengangkutan secara vertikal dari akar
menuju batang sampai ke daun. Xilem mengangkut air dan garam mineral dari akar hingga ke
daun.
Pembuluh xilem disusun oleh beberapa jenis sel, namun bagian yang berperan penting
dalam proses pengangkutan air dan mineral ini adalah sel-sel trakea. Bagian ujung sel trakea
terbuka membentuk pipa kapiler. Struktur jaringan xilem seperti pipa kapiler ini terjadi karena
sel–sel penyusun jaringan tersebut mengalami fusi (penggabungan). Air bergerak dari sel trakea
satu ke sel trakea yang di atasnya mengikuti prinsip kapilaritas dan kohesi air dalam sel trakea
xilem. Air akan mengalir masuk dari korteks akar, menghasilkan suatu tekanan positif yang
memaksa cairan naik ke xilem. Dorongan getah xilem ke arah atas ini disebut tekanan akar (roof
pressure). Tekanan akar juga menyebabkan tumbuhan mengalami gutasi, yaitu keluarnya air
yang berlebih pada malam hari melalui katup pelepasan (hidatoda) pada daun. Air akan mengalir
masuk dari korteks akar, menghasilkan suatu tekanan positif yang memaksa cairan naik ke
xilem. Tekanan akar juga menyebabkan tumbuhan mengalami gutasi, yaitu keluarnya air yang
berlebih pada malam hari melalui katup pelepasan (hidatoda) pada daun.
Dan juga pada Mekanisme transfor bahan makanan melalui floem akibat tekanan.
Tekanan itu muncul karena perbedaan konsentrasi larutan dalam floem. Pembuluh angkutan
yang utama pada floem adalah tabung tapisan yang terdiri atas sel-sel silindris (diameter sekitar
25 µm dan panjang 100 – 500 µm). Floem mengangkut sari makanan hasil fotosintesis dari daun
ke seluruh tubuh.
2. Pengambilan Co2 melui stomata
Bahan yang digunakan hasil fotosintesis lainnya adalah Co2 yang diperoleh dari udara
secara difusi dalam bentuk gas melalui bagian stomata. Stomata ini merupakan suatu ruang
keluarnya air saat transpirasi. Agar prosesnya seimbang maka difusi Co2, stomata dapat
membuka dan menutup.
Proses ketika membuka dan mentup ini dipengaruhi oleh prose osmosis air pada sel-sel
penjaga stomata. Saat sel-sel penjaga ini mengambil air, maka sel-sel tersebut dan celah antar sel
penjaga akan membesar sehingga stomata akan terbuka, sebaliknya, saat aie mulai berkurang,
sel-sel penjaga juga akan mengkerut dan celah antar sel akan mengecil sampai tertutup.
3. Transfer hasil fotosintesis dari daun
Proses pengangkutan bahan makan pada tumbuhan disebut dengan translokasi dimana
pemindahan hasil fotosintesis dari daun atau organ tempat penyimpanannya ke bagian lain
tumbuhan yang memerlukannya, terdapat jaringan pembuluh yang memliki tugas mengedarkan
hasil fotosintesis ke seluruh tubuh bagian tumbuhan adalah floem.
Hasil fotosintesis yang berupa molekul gula atau amilum atau pati yang akan disebarkan
ke seluruh bagian tubuh tumbuhan sebagai sumber energi metabolisme dan gas oksigen akan
berdifusi keluar dari daun melalui stomata untuk organisme lain. Glukosa yang berlebih akan
disimpan di dalam organ cadangan makanan, seperti umbi batang,umbi akar. Atau buah. Zat
hasil fotosintesis diangkut pembuluh tapis (floem) secara vaskuler ke seluruh bagian tubuh.
Proses pengangkutan terjadi karena adanya perbedaan konsentrasi antara ujung pipa floem yang
terisi gula dengan ujung pipa lainnya yang belum terisi.
Daftar pustaka :
Agafta,R .2015. Pengangkutan Air Pada Tumbuhan. Palembang: Uin Raden Fatah.
Kimball, J. W. (Alih Bahasa: Tjitrosono, S.S. dan Sugiri, N.). 1991. Biologi Jilid 2.Jakarta:
Erlangga.
Maryani, A.T. 2012. Pengaruh Volume Pemberian Air Terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa
Sawit Di Pembibitan Utama Jambi : .Universitas Jambi.

Rahman, T. 2009. Nutrisi Dan Energi Tumbuhan. Modul Pembelajaran


Jakarta : Universitas Pendidikan Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai