Anda di halaman 1dari 14

FISIOLOGI TUMBUHAN

PRATIKUM V

“TRANSPORTASI PADA TUMBUHAN”

DOSEN PENGAMPU : MELISSA,S.pd., M.pd

OLEH :

NAMA : DINDA PUTRI AFIFAH

NPM : 196510760

KELAS : 4A BIOLOGI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS ISLAM RIAU

2021
TUJUAN PRAKTIKUM

1. Untuk mengetahui terjadinya laju transportasi pada tumbuhan


2. Untuk mengetahui laju transportasi pada daun ditempat terang dan daun ditempat
gelap (ternaung)
3. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi laju transpirasi

LANDASAN TEORI

Tumbuhan memerlukan air dan mineral. Air dan mineral ini diserap dari dalam
tanah menggunakan akar. Pengambilan zat-zat ini dilakukan secara difusi dan osmosis.
Difusi merupakan perpindahan molekul atau ion dari daerah berkonsentrasi tinggi ke
daerah berkonsentrasi rendah. Sedangkan osmosis adalah perpindahan air dari larutan
berkonsentrasi rendah ke larutan berkonsentrasi tinggi melalui selaput semi permeabel.
Osmosis berkaitan dengan beberapa keadaan sel tumbuhan. Berdasarkan jalur yang
ditempuh air dan garam mineral yang masuk ke akar, pengangkutan air dan garam mineral
dibedakan menjadi simplas dan apoplas. Simplasa dalah bergeraknya air dan mineral lewat
jalur dalam sel, yaitu sitoplasma sel dengan jalan menembus membran plasma. Sedangkan
apoplas adalah bergeraknya air lewat jalur luar sel atau lewat dinding-dinding sel.

Pengangkutan air dan hasil fotosintesis dalam tubuh tumbuhan melibatkan osmosis,
transport aktif dan difusi fasilitasi. Transpor aktif merupakan pengangkutan zat-zat
menembus membran impermeabel dan melawan gradien konsentrasi, dengan bantuan
energi dari ATP dan protein kotranspor. Difusi fasilitasi adalah pengangkutan molekul atau
ion-ion menembus membrane sepanjang gradien konsentrasi oleh sistem pembawa tanpa
bantuan ATP.
a) Imbibisi : merupakan penyusupan atau peresapan air ke dalam ruangan antar
dinding sel, sehingga dinding selnya akan mengembang. Misal masuknya air pada
biji saat berkecambah dan biji kacang yang direndam dalam air beberapa jam.
b) Diffusi : gerak menyebarnya molekul dari daerah konsentrasi tinggi (hipertonik) ke
konsentrasi rendah (hipotonik). Misal pengambilan O2 dan pengeluaran CO2 saat
pernafasan, penyebaran setetes tinta dalam air.
c) Osmosis : proses perpindahan air dari daerah yang berkonsentrasi rendah
(hipotonik) ke daerah yang berkonsentrasi tinggi (hipertonik) melalui membran
semipermiabel. Membran semipermiabel adalah selaput pemisah yang hanya bisa
ditembus oleh air dan zat tertentu yang larut di dalamnya. Keadaan tegang yang
timbul antara dinding sel dengan dinding isi sel karena menyerap air disebut turgor,
sedang tekanan yang ditimbulkan disebut tekanan turgor. Untuk sel tumbuhan
bersifat selektif semipermiabel. Setiap sel hidup merupakan sistem osmotik. Jika
sel ditempatkan dalam larutan yang lebih pekat (hipertonik) terhadap cairan sel, air
dalam sel akan terhisap keluar sehingga menyebabkan sel mengkerut.

Proses pengangkutan air dan zat zat terlarut hingga sampai ke daun pada tumbuhan
dipengaruhi oleh :

 Daya kapilaritas : pembuluh xylem yang terdapat pada tumbuhan dianggap sebagai
pipa kapiler. Air akan naik melalui pembuluh kayu sebagai akibat dari gaya adhesi
antara dinding pembuluh kayu dengan molekul air.
 Daya tekan akar : tekanan akar pada setiap tumbuhan berbeda-beda. Besarnya
tekanan akar dipengaruhi besar kecil dan tinggi rendahnya tumbuhan (0,7 – 2,0
atm). Bukti adanya tekanan akar adalah pada batang yang dipotong, maka air
tampak menggenang dipermukaan tunggaknya.
 Daya hisap daun : disebabkan adanya penguapan (transpirasi) air dari daun yang
besarnya berbanding lurus dengan luas bidang penguapan (intensitas penguapan).
 Pengaruh sel-sel yang hidup.
Tumbuhan mengeluarkan cairan dari tubuhnya melalui 3 proses, yaitu :

1) Transpirasi : adalah terlepasnya air dalam bentuk uap air melalui stomata dan
kutikula ke udara bebas (evaporasi). Mekanisme transpirasi pada tumbuhan :

Air diserap ke dalam akar secara osmosis melalui rambut akar, sebagian besar
bergerak menurut gradien potensial air melalui xilem. Air dalam pembuluh xilem
mengalami tekanan besar karena molekul air polar menyatu dalam kolom berlanjut akibat
dari penguapan yang berlangsung di bagian atas. Sebagian besar ion bergerak melalui
simplas dari epidermis akar ke xilem, dan kemudian ke atas melalui arus transportasi.

Laju transpirasi dipengaruhi oleh ukuran tumbuhan, kadar CO2, cahaya, suhu, aliran
udara, kelembaban, dan tersedianya air tanah. Faktor-faktor ini mempengaruhi perilaku
stoma yang membuka dan menutupnya dikontrol oleh perubahan tekanan turgor sel penjaga
yang berkorelasi dengan kadar ion kalium (K+) di dalamnya. Selama stoma terbuka, terjadi
pertukaran gas antara daun dengan atmosfer dan air akan hilang ke dalam atmosfer. Untuk
mengukur laju transpirasi tersebut dapat digunakan potometer. Transpirasi pada tumbuhan
yang sehat sekalipun tidak dapat dihindarkan dan jika berlebihan akan sangat merugikan
karena tumbuhan akan menjadi layu bahkan mati.

Sebagian besar transpirasi berlangsung melalui stomata sedang melalui kutikula daun
dalam jumlah yang lebih sedikit. Transpirasi terjadi pada saat tumbuhan membuka
stomatanya untuk mengambil karbon dioksida dari udara untuk berfotosintesis. Lebih dari
20 % air yang diambil oleh akar dikeluarkan ke udara sebagai uap air. Sebagian besar uap
air yang ditranspirasi oleh tumbuhan tingkat tinggi berasal dari daun selain dari batang,
bunga dan buah. Transpirasi menimbulkan arus transpirasi yaitu translokasi air dan ion
organik terlarut dari akar ke daun melalui xilem. Transpirasi dipengaruhi oleh faktor luar
meliputi :
a. kelembaban udara : semakin tinggi kelembaban udara maka transpirasi semakin
lambat. Pada saat udara lembab transpirasi akan terganggu, sehingga tumbuhan
akan melakukan gutasi.
b. suhu udara : semakin tinggi suhu maka transpirasi semakin cepat.
c. intensitas cahaya : semakin banyak intensitas cahaya maka transpirasi semakin giat.
d. kecepatan angin : semakin kencang angin maka transpirasi semakin cepat.
e. kandungan air tanah

Juga dipengaruhi oleh faktor dalam, meliputi :

a. ukuran (luas) daun


b. tebal tipisnya daun
c. ada tidaknya lapisan lilin pada permukaan daun
d. jumlah stomata
e. jumlah bulu akar (trikoma)

Jadi semakin cepat laju transpirasi berarti semakin cepat pengangkutan air dan zat
hara terlarut, demikian pula sebaliknya. Alat untuk mengukur besarnya laju transpirasi
melalui daun disebut fotometer atau transpirometer.

2. Gutasi : adalah pengeluaran air dalam bentuk tetes-tetes air melalui celah-celah
tepi atau ujung tulang tepi daun yang disebut hidatoda/ gutatoda/ emisarium.
Terjadi pada suhu rendah dan kelembaban tinggi sekitar pukul 04.00 sampai
06.00 pagi hari. Di alami pada tumbuhan famili Poaceae (padi, jagung, rumput,
dll)
3. Perdarahan : adalah pengeluaran air cairan dari tubuh tumbuhan berupa getah
yang disebabkan karena luka atau hal-hal lain yang tidak wajar. Misalnya pada
penyadapan pohon karet dan pohon aren.Penyerapan air dari dalam tanah ke
bagian atas tumbuhan memiliki arti bahwa tanaman tersebut harus melawan
gaya gravitasi bumi yang selalu mengakibatkan benda jatuh ke bawah.
2. Fotosintesis

Merupakan proses pembentukan molekul-molekul makanan yang kompleks dan


berenergi tinggi dari komponen komponen yang lebih sederhana oleh tumbuhan hijau dan
organisme autotrof lainnya dengan keberadaan energy cahaya. Dalam proses fotosintesis,
foton (paket satuan) cahaya ditangkap oleh molekul-molekul pigmen yang spesifik.
Elektron-elektron di dalam molekul-molekul pigmen tersebut dieksitasi oleh foton-foton
yang diserap, dan elektron-elektron yang tereksitasi tersebut akan membebaskan energy ke
dalam sel saat electron-elektron itu kembali ke keadaan tak tereksitasi. Pada umumnya sel
menggunakan energy ini untuk mereduksi karbondioksida menjadi karbohidrat.

Selain itu, fotosintesis merupakan reaksi endergonik utama dalam kehidupan, yang
merupakan sebuah proses menaiki bukit dimana molekul-molekul berenergi rendak seperti
karbondioksida dsn sir berinteraksi untuk membentuk karbohidrat berenergi tinggi dan pada
akhirnya lipid dan protein. Reaksi fotosintetik pada dasarnya merupakan pembalikan dari
respirasi selular yang merupakan proses eksergonik.

Pemanfaatan hasil fotosintesis

2) Untuk cadangan makanan dan struktur tubuh

Pada umumnya proses fotosintesis selesai dengan terbentuknya gula heksosa, namun
Heksosa yang terbentuk mungkin segera berubah dari glukosa menjadi fruktosa, atau
bergabung membentuk sukrosa untuk ditranslokasikan ke sel-sel yang lain, atau mengalami
polimerasi menjadi tepung untuk cadangan makanan sementara di dalam kloroplas.
Tanaman menyimpan cadangannya dalam bentuk dan tempat yang berbeda-beda, tebu
misalnya menyimpan cadangan makanannya di dalam batang dalam bentuk sukrosa.
Tanaman sagu menyimpan cadangannya dalam batang namun dalam bentuk tepung.
Sukrosa yang terbentuk kemungkinan menuju dinding sel yang sedang membesar dan di
sana diubah bentuknya menjadi komponen structural seperti selulosa. Sukrosa mungkin
juga ditranspor ke bagian-bagian tanaman yang lain seperti ke jaringan meristem yang aktif
tumbuh atau ke tempat pengubahan menjadi polisakarida sebagai cadangan makanan atau
senyawa sruktural.

1. Untuk respirasi dan pertumbuhan

Heksosa yang terbentuk dapat juga masu ke dalam sistem pernapasan sel dan dibongkar
untuk menghasilkan energi dan diubah menjadi komponen organik yang digunakan menjadi
senyawa-senyawa structural, metabolic, dan cadangan makanan yang penting, Tahap awal
penggunaan hasil fotosintesis untuk menghasilkan energi adalah pernapasan anaerob yang
disebut glikolisis, yaitu peristiwa pembentukan nukleotida yang tereduksi dan ATP untuk
bekerja dalam sel-sel dengan cara memecah gula heksosa fosfat menjadi asam piruvat,

Fotosintesis berhenti ketika matahari terbenam, namun karbondioksida terakumulasi


di dalam sel-sel sebagai hasil sampingan dari pernafasan aerob. Kalium dalam sel-sel
penutup bergerak keluar, diikuti oleh air. Sel-sel penutup kolaps dan menutup celah di
antara mereka. Oleh karena itu, transpirasi berkurang dan air ditahan pada malam hari.
Dalam sebagian besar tumbuhan, stomata tetap membuka pada siang hari ketika fotosintesis
berlangsung. Tumbuhan kehilangan air, namun karbondioksida dapat masuk ke dalam
daun.Stomata tetap menutup sepanjang malam ketika karbondioksida terakumulasi melalui
pernafasan aerob. Oleh karena itu, air ditahan.

Selama tanah lembap, stomata tumbuhan yang tumbuh di atasnya dapat terus
membuka di sepanjang siang. Ketika tanah dan udara kering dan panas, stomata menutup
atau hanya membuka sedikit saja sehingga air yang menguap dapat dikurangi. Meskipun
fotosintesis dan pertumbuhan melambat sebagai konsekuensinya, tumbuhan tersebut dapat
bertahan selama periode kekeringan yang singkat. Tumbuhan dapat melakukan itu selama
beberapa kali. Dalam waktu singkat, kondisi seperti itu akan memicu produksi hormone
tumbuhan yang dinamakan asam abisit dalam akar yang berakhir di daun. Hormon ini
diproduksi secara lebih cepat ketika daun kekurangan air. Ketika asam absisik terakumulasi
di daun, sel-sel penutup mengeluarkan kaliumnya sehingga stomata menutup.
Di dalam tumbuhan berbunga, gula dan senyawa-senyawa organik lainnya mengalir
dari sebuah sumber menuju sebuah tempat tujuan mengikuti gradient penurunan
konsentrasi dan tekanan zat terlarut. Yang disebut sebagai sumber adalah suatu bagian
tubuh tumbuhan di mana senyawa organik dimasukkan ke dalam sistem tabung tapis. Yang
disebut sebagai tempat tujuan adalah suatu bagian tubuh tumbuhan di mana senyawa
organik dikeluarkan dari system tabung tapis untuk digunakan atau disimpan.

Lokasi fotosintesis dalam daun-daun dewasa adalah contoh sebuah sumber. Contoh
lainnya adalah umbi, di mana timbunan makanan dimobilisasi untuk diangkut menuju
bagian-bagian tubuh tumbuhan yang sedang tumbuh. Sebaliknya, bunga-bunga muda yang
tumbuh adalah bagian tujuan. Begitu pula buah apel, pir, dan buah-buah lainnya.
Sebenarnya, daun-daun muda, akar, dan bagian-bagian tubuh tumbuhan lainnya pada
awalnya adalah tempat tujuan, namun berubah menjadi sumber seiring dengan berjalannya
waktu. Menurut teori aliran tekanan, tekanan terbangun di ujung sumber dari sebuah sistem
tabung tapis dan mendorong zat-zat terlarut menuju tempat tujuan.

b. Pengaliran nutrisi sepanjang jaringan pembuluh;

c. Pengeluaran nutrisi ke tempat tujuan.

Ada beberapa faktor yang berkaitan dengan fotosintesis. Faktor-faktor yang mempengaruhi
fotosintesis, di antaranya adalah :

a. CO2, diambil dalam bentuk gas dari udara, masuk melalui mulut daun (stoma).
Dalam keadaan terik, kadar CO2 rendah, sehingga proses fotosintesis akan
terhambat. Semakin banyak karbon dioksida di udara, makin banyak jumlah bahan
yang dapat digunakan tumbuhan untuk melangsungkan fotosintesis.
b. H2O diperoleh dari dalam tanah melaluirambut akar. Air merupakan penyumbang
hidrogen pada proses fotosintesis. Kekurangan air atau kekeringan menyebabkan
stomata menutup, menghambat penyerapan karbon dioksida sehingga mengurangi
laju fotosintesis.
Selain menyerap air dan garam mineral, tumbuhan juga mengambil gas CO2 dan O2
dari udara sekitarnya melalui stomata dan lentisel. Pengambilan gas ini berkaitan dengan
proses fotosintesis dan respirasi pada tumbuhan. Fotosintesis merupakan proses
penyusunan zat organik karbohidrat yang berasal dari zat anorganik karbondioksida dan air
yang berlangsung pada bagian tubuh tumbuhan yang berklorofil dengan bantuan energi
cahaya. Fotosintesis terjadi melalui dua tahap reaksi, yaitu :

1. Reaksi fotolisis/ reaksi terang/reaksi Hill. Reaksi ini terjadi di dalam kloroplas dan
memerlukan cahaya serta air sehingga terurai menjadi O2 dan H2O.
2. Reaksi fisika CO2/ reaksi gelap/reaksi Blackman, yaitu reaksi yang terjadi dalam
kloroplas dan tidak memerlukan cahaya. Prosesnya berupa siklus yang disebut
Siklus Calvin.
3. Respirasi

Pada dasarnya, respirasi adalah proses oksidasi yang dialami SET sebagai unit
penyimpan energi kimia pada organisme hidup. SET, seperti molekul gula atau asam-asam
lemak, dapat dipecah dengan bantuan enzim dan beberapa molekul sederhana. Karena
proses ini adalah reaksi eksoterm (melepaskan energi), energi yang dilepas ditangkap oleh
ADP atau NADP membentuk ATP atau NADPH. Pada gilirannya, berbagai reaksi biokimia
endotermik (memerlukan energi) dipasok kebutuhan energinya dari kedua kelompok
senyawa terakhir ini.

Kebanyakan respirasi yang dapat disaksikan manusia memerlukan oksigen sebagai


oksidatornya. Reaksi yang demikian ini disebut sebagai respirasi aerob. Namun demikian,
banyak proses respirasi yang tidak melibatkan oksigen, yang disebut respirasi anaerob.
Yang paling biasa dikenal orang adalah dalam proses pembuatan alkohol oleh khamir
Saccharomyces cerevisiae. Berbagai bakteri anaerob menggunakan belerang (atau
senyawanya) atau beberapa logam sebagai oksidator.Respirasi dilakukan pada satuan sel.
Proses respirasi pada organisme eukariotik terjadi di dalam mitokondria.
ALAT DAN BAHAN

 Aqua gelas/botol (bening)


 Pisau
 Tissue
 Stopwatch
 Tanaman pacar air
 Pewarna makanan
 Air

CARA KERJA

1. Sediakan tanaman pacar air yang berbatang hijau (2 buah)


2. Batang dipotong miring, masukkan ke dalam wadah berisi larutan pewarna
makanan
3. Batang 1 letakkan ditempat terang (terkena cahaya matahari) dan batang 2
diletakkan ditempat teduh (tidak terkena cahaya matahari)
4. Amatilah dan catat waktu sampai ada perubahan pada tanaman pacar air tersebut

HASIL PENGAMATAN

1. Pacar air adalah tanaman yang paling cepat menyerap larutan eosin.
2. Bayam duri lebih lambat menyerap larutan eosin karena daya isap batangnya kecil.
3. Tumbuhan pacar mengalami kenaikan yang paling tinggi pada menit ke-20 dan
pada bayam duri juga mengalami kenaikan paling tinggi pada menit ke-20 juga.
PEMBAHASAN

Proses pengangkutan air dan zat zat terlarut hingga sampai ke daun pada tumbuhan
dipengaruhi oleh :

 Daya kapilaritas : pembuluh xylem yang terdapat pada tumbuhan dianggap sebagai
pipa kapiler. Air akan naik melalui pembuluh kayu sebagai akibat dari gaya adhesi
antara dinding pembuluh kayu dengan molekul air.
 Daya tekan akar : tekanan akar pada setiap tumbuhan berbeda-beda. Besarnya
tekanan akar dipengaruhi besar kecil dan tinggi rendahnya tumbuhan (0,7 – 2,0
atm). Bukti adanya tekanan akar adalah pada batang yang dipotong, maka air
tampak menggenang dipermukaan tunggaknya.
 Daya hisap daun : disebabkan adanya penguapan (transpirasi) air dari daun yang
besarnya berbanding lurus dengan luas bidang penguapan (intensitas penguapan).
 Pengaruh sel-sel yang hidup.

Tumbuhan mengeluarkan cairan dari tubuhnya melalui 3 proses, yaitu :

1. Transpirasi : adalah terlepasnya air dalam bentuk uap air melalui stomata dan
kutikula ke udara bebas (evaporasi). Mekanisme transpirasi pada tumbuhan :

Air diserap ke dalam akar secara osmosis melalui rambut akar, sebagian besar
bergerak menurut gradien potensial air melalui xilem. Air dalam pembuluh xilem
mengalami tekanan besar karena molekul air polar menyatu dalam kolom berlanjut akibat
dari penguapan yang berlangsung di bagian atas. Sebagian besar ion bergerak melalui
simplas dari epidermis akar ke xilem, dan kemudian ke atas melalui arus transportasi.

Laju transpirasi dipengaruhi oleh ukuran tumbuhan, kadar CO2, cahaya, suhu, aliran
udara, kelembaban, dan tersedianya air tanah. Faktor-faktor ini mempengaruhi perilaku
stoma yang membuka dan menutupnya dikontrol oleh perubahan tekanan turgor sel penjaga
yang berkorelasi dengan kadar ion kalium (K+) di dalamnya. Selama stoma terbuka, terjadi
pertukaran gas antara daun dengan atmosfer dan air akan hilang ke dalam atmosfer. Untuk
mengukur laju transpirasi tersebut dapat digunakan potometer. Transpirasi pada tumbuhan
yang sehat sekalipun tidak dapat dihindarkan dan jika berlebihan akan sangat merugikan
karena tumbuhan akan menjadi layu bahkan mati.
KESIMPULAN
Transportasi pada tumbuhan adalah proses pengambilan dan pengedaran zat-zat
keseluruh tubuh organisme, mengambil zat-zat yang diperlukan dari sumbernya untuk
diedarkan keseluruh tubuh yang memerlukannya serta mengambil zat-zat sisa yang tidak
digunakan lagi untuk dibuang ke luar tubuh. Jenis transportasi pada tumbuhan ada dua,yaitu
transportasi ekstravaskuler dan transportasi intravaskuler. Selain itu,jaringan pengangkut
yang ada pada tumbuhan juga terbagi dua,yaitu pembuluh kayu ( xilem) dan pembuluh
tapis (floem). Proses penyerapan cairan pada tumbuhan terbagi empat,yaitu:

1. Imbibisi
2. Difusi
3. Osmosis
4. Transport aktif

SARAN

Adapun saran yang dapat penulis berikan baik bagi diri sendiri maupun bagi pembaca
adalah:

1. Hendaknya memupuk semangat rajin membaca karena membaca adalah


pintu menuju pemahaman.
DAFTAR PUATAKA

Dwiastuti,Erfiyana,Semua Materi Biologi.Yogyakarta,Pustaka Widyatama,2014

http://wadikhan.blogspot.co.id/2014/01/transportasi-pada-tumbuhan.html

www.biologipedia.com/sistem-transportasi-pada-tumbuhan.html

Anda mungkin juga menyukai