Anda di halaman 1dari 15

Transportasi Pada Tumbuhan

Kelompok 3
Alvhia Shalma Sagita (A 181 003)
Bagus Fitra Sholahuddin (A 181 008)
Ersya Nurria (A 181 013)
Indah Depiyanti (A 181 018)
M. Syukur Nursalam (A 181 023)
Nenden Kartika (A 181 028)
Sandra Widianty Hidayat (A 181 033)
Siti Aisyah (181 038)
Sundari Eka Novpriyanti (A 181 043)
Yusi Asyiah (A 181 048)
Transportasi

Pengertian Mekanisme Transportasi Jaringan Pengangkut Sistem pengangkut

Mekanisme Transportasi
Transpor Air Pengangkutan Pada Tumbuhan
Tingkat Tinggi

Mekanisme Transportasi
Transpor Nutrisi Pengangkutan Pada Tumbuhan
Tingkat Rendah
Pengertian
Transportasi tumbuhan adalah proses pengambilan dan pengeluaran zat-zat ke
seluruh bagian tubuh tumbuhan. Pada tumbuhan tingkat rendah (misal ganggang)
penyerapan air dan zat hara yang terlarut di dalamnya dilakukan melalui seluruh
bagian tubuh. Pada tumbuhan tingkat tinggi (misal spermatophyta) proses
pengangkutan dilakukan pembuluh pengangkut yang terdiri dari xylem dan phloem.
Mekanisme proses penyerapan dapat berlangsung karena adanya proses :
• Imbibisi : Merupakan penyusupan atau peresapan air ke dalam ruangan antar dinding sel,
sehingga dinding selnya akan mengembang.  Misal masuknya air pada biji saat berkecambah dan biji
kacang yang direndam dalam air beberapa jam.
• Diffusi : Gerak menyebarnya molekul dari daerah konsentrasi tinggi (hipertonik) ke
konsentrasi rendah (hipotonik). Misal pengambilan O2 dan pengeluaran CO2 saat pernafasan,
penyebaran setetes tinta dalam air.
• Osmosis : proses perpindahan air dari daerah yang berkonsentrasi rendah (hipotonik) ke daerah
yang berkonsentrasi tinggi (hipertonik) melalui membran semipermiabel
• Transpor Aktif : pengangkutan lintas membran dengan menggunakan energi ATP, melibatkan
pertukaran ion Na+ dan K+ (pompa ion) serta protein kontraspor yang akan mengangkut ion Na+bersama
melekul lain seperti asam amino dan gula. Arahnya dari daerah berkonsentrasi tinggi ke konsentrasi
rendah. Misal perpindahan air dari korteks ke stele.  
Transportasi Air
Peristiwa masuk dan keluarnya air dari tumbuhan dipengaruhi oleh kondisi lingkungan sekitar. Pada saat keadaan
lingkungan sekitar lembap atau jumlah uap airnya tinggi, air akan masuk kedalam tumbuhan. Namun, apabila keadaan
lingkungan sekitar kering atau jumlah uap air dilingkungan tersebut rendah, uap air akan keluar dari tumbuhan melaui Stomata
yang berada di daun. Nah, proses inilah yang disebut dengan transpirasi.
Di dalam tanah, air masuk ke dalam tumbuhan karena adanya perbedaan konsentrasi. Konsentrasi adalah ukuran yang
menunjukan jumlah suatu zat dalam volume tertentu. Apabila terjadi perpindahan molekul zat terlarut dari konsentrasi
tinggi ke konsentrasi rendah, maka proses perpindahan ini disebut Difusi. Apabila terjadi perpindahan molekul zat pelarut dari
konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi melalui membran semipermeabel, maka proses perpindahan ini disebut Osmosis.
Transportasi Nutrisi
Semua bagian tumbuhan yaitu, akar, batang, daun serta bagian
lainnya memerlukan nutrisi. Agar kebutuhan nutrisi di setiap
bagian tumbuhan terpenuhi, maka dibutuhkan suatu proses
pengangkutan nutrisi yang merupakan hasil fotosintesis, berupa gula
dan asam amino ke seluruh tubuh tumbuhan. 
Pengangkutan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh
tumbuhan terjadi melalui pembuluh floem. Perjalanan zat-zat hasil
fotosintesis dimulai dari sumbernya yaitu daun (daerah yang memiliki,
konsentrasi gula tinggi) ke bagian tanaman lain yang dituju
(daerah yang memiliki konsentrasi gula rendah).
Jaringan Pengangkut
• Xylem disebut juga pembuluh kayu. Fungsinya untuk mengangkut
cairan menuju daun. Sumbernya dapat berasal dari akar (yang utama)
maupun dari bagian lain tumbuhan.
• Floem disebut juga pembuluh tapis. Fungsinya untuk mengangkut
hasil fotosintesis (terutama gula sukrosa) dan zat-zat lain dari daun
menuju bagian-bagian tubuh tumbuhan yang lain.
Mekanisme Transportasi Pada Tumbuhan
Tingkat Tinggi

Pada tumbuhan tingkat tinggi, terdapat dua jenis proses transportasi


pengangkutan zat-zat hara dan air yang didapatkan dari dalam tanah, yaitu
secara intravascular dan secara ekstravaskular.
Transportasi Intravascular

Sistem transportasi intravascular yaitu mengangkut air dan zat hara dimulai dari
pembuluh kayu (xilem) yang terdapat di akar diangkut menuju pada bagian
tumbuhan yang ada bagian atas tanaman. Urutannya yaitu zat hara dan air
diangkut melalui xilem yang ada di akar. Lalu dari xilem akar menuju xilem
batang. Dari xilem yang ada di akan diedarkan ke xilem pada tangkai daun. Dari
tangkai daun inilah, air dan zat hara yang ada di xilem tangkai daun, diangkut lagi
sampai menuju xilem yang ada pada tulang daun. Ikatan pembuluh juga terdapat
di tulang daun.
Transportasi Ekstravascular
Pengangkutan pada jenis tanaman ini, akan mengangkut air melalui rambut-rambut akar
(epidermis akar), setelah melewati akar, air akan masuk melalui sel-sel korteks. Air juga
akan melalui sitoplasma menuju stele (silinder pusat). Ketika berada di silinder pusat, air
akan berenang bebas masuk diantara sel-sel. Sistem pengangkutan ekstravaskular terbagi
lagi menjadi dua sistem yaitu apoplas dan simplas
Apoplas
Sistem pengangkutan air tanah baik secara transport pasif ataupun secara difusi bebas melalui jaringan mati
atau sel mati tanaman. Contohnya yaitu ruang antar sel dan dinding sel. Fase apoplas tidak terjadi jika
melalui endodermis. Hal ini dikarenakan pada endodermis yang memiliki pita kaspari yang menutupi jalan
masuk air menuju xilem. Bentuk pita kaspari ini yaitu berupa senyawa gabus (zat suberin) dan memiliki
lignin. Kondisi inilah yang menyebabkan kondisi apoplas dapat terjadi, kecuali jika zat tersebut tidak dapat
melewati endodermis. Air dapat melewati endodermis hanya ketika terjadi transportasi secara simplas.
Simplas
Cara kerja transportasi simplas berlawanan dengan apoplas. Sistem transportasi simplas pada
tanaman yaitu pengangkutan zat terlarut dan air dari dalam tanah melalui jaringan hidup atau sel
hidup tumbuhan. Pada transport jenis simplas terjadi proses transpor aktif dan osmosi pada
plasmodesmata. Mekanismenya yaitu, pada saat air dan garam-garam mineral tanah masuk ke
tumbuhan melalui sel rambut akar menuju sel parenkim, lalu dari parenkim melewati sel
endodermis, diteruskan lagi ke sel perisikel. Pengangkutan lalu diteruskan masuk ke jaringan
pembuluh kayu (xilem).
Mekanisme Transportasi Pada Tumbuhan
Tingkat Rendah

Proses mekanisme transportasi garam-garam mineral dan penyerapan air pada tumbuhan tingkat
rendah, justru tidak dilakukan dalam pembuluh jaringan melainkan melalui semua jengkal tubuh
tumbuhan tingkat rendah itu sendiri. Setiap tumbuhan atau tanaman yang hidup membutuhkan air
dan garam-garam mineral dari lingkungan sekitar untuk tumbuh dan berkembang. Garam-garam atau
zat-zat yang dibutuhkan oleh tumbuhan tersebut misalnya oksigen, karbon dioksida, air, dan mineral.

Anda mungkin juga menyukai