Anda di halaman 1dari 13

ASSALAMUALAIKUM

PRESENTASI IPA

MATERI
PENANGANAN LIMBAH CAIR

KELOMPOK 5
ANGGOTA :
• ASEP SETIAWAN
• BAGUS FITRA KELAS : XI-A FARMASI
• MELANIE SMK KESEHATAN BHAKTI
NURSHABRINA KENCANA CILEUNYI
• NADYA PUTRI
• NOVIYANTI
• SANDI MUTA’AL
MATERI YANG AKAN DI SAMPAIKAN
1. PENGERTIAN LIMBAH CAIR
2. PENYEBAB PENCEMARAN AIR
3. DAMPAK PENCEMARAN AIR
4. CARA MENCEGAH DAN MENGATASI
PENCEMARAN AIR
1. PENGERTIAN LIMBAH CAIR
Menurut Keputusan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup No.
KEP-03/MENKLH/II/1991, yang dimaksud dengan pencemaran air ialah masuknya
atau dimasukannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain ke dalam air
dan atau berubahnya tatanan air oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam, sehingga
kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air menjadi kurang
atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya. Berdasarkan definisi
tersebut dapat disimpulkan bahwa segala sesuatu yang merubah kualitas air baik masuk
atau dimasukkan adalah bentuk pencemaran air.
Air adalah komponen yang penting dari kehidupan. Segala macam aktivitas
manusia dan organisme hidup tak akan berlangsung tanpa air. Air merupakan suatu
senyawa yang tersusun atas molekul hidrogen dan oksigen. Sifat air adalah zat cair
yang memiliki titik didih pada suhu 100° celcius. Air berbentuk cair pada suhu kamar,
gas (uap) pada suhu titik didih dan diatasnya, serta berbentuk padat pada suhu minus.
Air mengikuti wadah yang ditempatinya, dan air berfungsi sebagai pelarut dalam suatu
reaksi kimia atau pengolahan. Air digunakan untuk berbagai keperluan mulai dari
konsumsi, kebersihan, dan lainnya. Air merupakan salah satu habitat bagi beberapa
organisme perairan. Syarat air yang dapat dikonsumsi ialah tidak berbau, tidak berasa
dan tidak berwarna.
2. PENYEBAB PENCEMARAN AIR

Air memiliki kemampuan untuk melakukan pembersihan secara alami


akan partikel – pertikel yang masuk ke dalamnya melalui proses penguraian
yang dibantu oleh bakteri. Namun, senyawa – senyawa pencemar kini yang
masuk ke dalam perairan jumlahnya lebih dari ambang batas kemampuan air
itu sendiri. Sehingga, air tidak mampu mempertahankan kualitasnya oleh zat –
zat pencemar. Adapun zat pencemar dibedakan menjadi dua yaitu degradable
atau yang dapat dirombak dan nondegrabale yaitu senyawa yang tidak dapat
dirombak oleh aktivitas bakteri.
Ada beberapa yang dapat menjadi penyebab pencemaran air, yaitu :
A. Buangan limbah rumah tangga
B. Aktivitas industri
C. Limbah pertanian
A. BUANGAN LIMBAH RUMAH TANGGA
Aktivitas rumah tangga menghasilkan limbah buangan yang masuk ke perairan.
Limbah ini berasal dari senyawa – senyawa yang digunakan untuk kebutuhan konsumsi,
mandi, cuci, kakus. Limbah yang dihasilkan oleh rumah tangga tak hanya melulu tentang
buangan yang dihasilkan oleh rumah penduduk, namun juga yang berasal dari rumah sakit,
rumah makan, dan lainnya. Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia No. 173/Menkes/Per/Viii/77 Bab 1 Pasal 1 yaitu buangan rumah tangga adalah
buangan yang berasal bukan dari industri, melainkan berasal dari rumah tinggal, kantor,
hotel, restoran, tempat ibadah, tempat hiburan, pasar, pertokoan, dan rumah sakit.
Meningkatnya jumlah penduduk membuat limbah yang dihasilkan oleh aktivitas
rumah tangga menjadi meningkat. Tak ayal jika pencemaran air yang terjadi pun semakin
tinggi. Di beberapa daerah di Indonesia masih memiliki kebiasaan yang buruk yakni
membuang kotoran di sungai yang mana sungai tersebut adalah sumber air yang
digunakan warga sebagai pemasok kebutuhan dari konsumsi dan kebersihan. Hal ini tentu
akan meningkatkan pencemaran air dengan meningkatnya mikroba penyebab penyakit.
Menurut data survey yang dilakukan oleh Cogeskel pada tahun 1943, menemukan bahwa
5% – 10% entamoeba (penyebab diare) dan 25% cacing kremi, cacing pita, dan cacing
tambang berasal dari kotoran penduduk penduduk. Dari data tersebut kita dapat
mengetahui bahwa kotoran yang mencemari air merupakan penyebab dari berbagai
penyakit yang dapat menginfeksi manusia itu sendiri.
B. AKTIVITAS INDUSTRI

Meningkatnya industri di indonesia diikuti dengan meningkatnya jumlah


limbah yang dihasilkan, terutama limbah cair yang dibuang melalui aliran air.
Minyak adalah salah satu contoh limbah cair yang populer dari aktivitas
industri. Tidak adanya pengolahan limbah industri yang langsung dibuang ke
perairan berdampak pada komposisi air di wilayah tersebut. Tercemarnya
badan air oleh minyak dapat menyebabkan kematian bagi organisme di
sekitarnya. Masalahnya ialah minyak, tidak dapat menyatu dengan air. Dengan
demikian sangat sulit untuk memisahkan zat tercemar tersebut.
C. LIMBAH PERTANIAN
Negara kita merupakan negara agraris, sebagian penduduk
indonesia masih mengandalakan sektor pertanian untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya. Aktivitas penggunaan pupuk dan
pestisida dalam pertanian dapat mencemari badan air sekitarnya.
Pasalnya, senyawa – senyawa organik yang berasal dari pupuk
atau pestisida langsung ataupun tidak langsung dapat berdampak
pada keseimbangan ekosistem dan juga kesehatan manusia itu
sendiri.
3. DAMPAK PENCEMARAN AIR

a) Banjir
b) Penyakit Menular
c) Rusaknya Ekosistem
d) Mutasi Organisme
a) Banjir
Menumpuknya sampah di perairan dapat menghambat arus air. Pada musim
penghujan, dimana sungai tak mampu menampung pertambahan debit air yang masuk
akibat adanya sumbatan sampah. Oleh karena itu, banjir pun tak dapat terhalangi.
Banjir merupakan penyakit yang masih menjadi pr besar bagi beberapa wilayah
indonesia salah satunya adalah dki jakarta. Pemerinta telah berupaya untuk mengatasi
masalah yang belum kunjung selesai. Tanpa keikutsertaan penduduk setempat, maka
masalah ini akan terus menjangkiti kita semua.

b) Penyakit Menular
Meningkatnya mikroba patogen tertentu di sumber air yang tercemar tentu akan
menyebabkan berbagai penyakit seperti diare, deman berdarah, malaria, typus, dan
lainnya. Hal ini di karenakan air yang tercemar tersebut merupakan air yang digunakan
untuk konsumsi dan memenuhi kebutuhan lainnya (mandi, cuci, kakus). Membuang
kotoran di sumber air tentu akan meningkatkan bibit penyakit di dalamnya.
c) Rusaknya Ekosistem
Air merupakan habitat bagi organisme perairan seperti ikan, golongan
invertebrata, tumbuhan air, dan lainnya. Air yang tercemar dapat merusak
keseimbangan ekosistem yang artinya mengancam kehidupan organisme perairan.
Sebagai contoh, masuknya limbah pupuk ke dalam suatu badan air dapat menyebabkan
suburnya tumbuhan air seperti alga atau eceng gondok. Dengan demikian, tumbuhan
air akan memenuhi permukaan air. Kondisi demikian tidaklah menguntungkan bagi
ikan, udang, atau lainnya yang tinggal di dalam air. Pasalnya, meningkatnyatumbuhan
air yang memenuhi permukaan akan menurunkan kandungan oksigen terlarut dalam air
yang berarti ikan dan udang akan mengalami deoksigenasi (kekurangan oksigen).
Selain itu, rapatnya tumbuhan air dapat menghalangi cahaya matahari untuk tembus ke
dalam air yang menyebabkan suhu di dalam air akan semakin rendah
d) Mutasi Organisme
Menumpuknya senyawa kimia tertentu dapat memicu terjadinya mutasi pada
makhluk hidup. Contohnya limbah pestisida yang mengandung DDT yang mencemari
suatu perairan dapat terakumulasi pada organisme (semakin tinggi tingkatan organisme
maka kandungan DDT pada tubuhnya semkin banyak). DDT dapat memicu perubahan
hormon pada laki – laki. Efeknya ialah munculnya sifat feminisme pada laki – laki
yang terdapat ddt dengan memakan ikan dari air yang tercemar zat tersebut.
4. CARA MENCEGAH DAN MENGATASI
PENCEMARAN AIR
Untuk mengatasi masalah pencemaran tentu diperlukan koordinasi baik antara
penduduk dengan pemerintah. Berbagai dampak yang ditimbulkan oleh
pencemaran seharusnya menjadi teguran bagi kita semua untuk berbenah. Kualitas
hidup ditentukan dari kualitas air, oleh karena itu kita semua wajib
bertanggungjawab untuk menjaga kualitas air tetap layak menjadi sir kehidupan
kita. Berikut beberapa upaya yang dapat dilakuakan untuk mencegah dan
mengatasi pencemaran air :
1) Kesadaran Diri Sendiri
2) Aturan Yang tegas
3) Bioremediasi
1) Kesadaran Diri Sendiri
Awal perubahan itu dimulai dari diri sendiri, dengan membiasakan diri untuk
menjaga kebersihan air dengan tidak membuang sampah di sungai contoh kecilnya,
dapat ditularkan kepada orang lain untuk melakukan hal yang sama.
2) Aturan Yang Tegas
Adanya penyuluhan bagi masyarakat umum untuk senantiasa menjaga lingkungan
air kemudian undang – undang yang mengatur pembuangan limbah cair oleh industri
semua itu hanya komponen pemerintahan yang dapat membuat kebijakan. Diharapkan
dengan adanya aturan yang mengikat, dapat menjadi titik ukur bagi segenap bangsa
untuk mulai berbenah. Tindak tegas bagi pelanggar aturan merupakan upaya untuk
tetap menegakkan apa yang telah dikomitmenkan kepada alam.
3) Bioremediasi
Bioremediasi merupakan upaya mengatasi limbah cair dengan menggunakan
mikroorganisme. Minyak merupakan limbah yang tidak dapat diatasi dengan mudah,
oleh karena itu dengan menggunakan bakteri yang mampu merombak minyak ini
menjadi solusi untuk menghilangkan tumpahan minyak di badan air. Adapun
mikroorganisme yang digunakan merupakan bakteri yang mampu merombak senyawa
limbah dan tidak menyebabkan penyakit

Anda mungkin juga menyukai