1. Definisi Supositoria menurut Farmakope Indonesia edisi V ?
Supositoria adalah sediaan padat dalam berbagai bobot dan bentuk, yang diberikan melalui rektal, vagina atau uretra. Umumnya meleleh, melunak atau melarut pada suhu tubuh. Supositoria dapat bertindak sebagai pelindung jaringan setempat, sebagai pembawa zat terapetik, yang bersifat lokal atau sistemik. 2. Apa saja keuntungan dari sediaan Supositoria? - Dapat menghindari terjadinya iritasi pada lambung - Dapat menghindari kerusakan obat oleh enzim pencernaan dan asam lambung - Obat dapat masuk langsung dalam saluran darah sehingga obat dapat berefek lebih cepat daripada penggunaan obat secara oral - Baik bagi pasien yang mudah muntah atau sedang tidak sadar 3. Mengapa dibuat menjadi sediaan supositoria ? Untuk tujuan lokal dapat digunakan pada pengobatan seperti wasir atau hemoroid dan penyakit infeksi lainnya. Suppositoria juga dapat digunakan untuk tujuan sistemik karena dapat diserap oleh membran mukosa dalam rektum. Selain itu untuk memperoleh kerja awal yang lebih cepat, serta menghindari perusakan obat oleh enzim di dalam saluran gastrointestinal dan perubahan obat secara biokimia di dalam hati. 4. Berapakah dosis ephedrin HCl dalam satu sediaan supositoria ? Dalam satu sediaan supositoria dengan bobot 2 gram mengandung 0,05 gram ephedrin HCl 5. Mengapa Oleum Cacao yang dipilih menjadi dasar sediaan supositoria ini? Karena Oleum Cacao adalah pembawa yang cepat meleleh pada suhu tubuh, lebih cepat larut, lebih cepat terdisolusi, dan lebih tidak mengiritasi dinding rektum dibandingkan pembawa lainnya. Selain itu pembawa ini lebih umum digunakan sebagai pembawa sediaan rektal sedangkan bahan yang lainnya seperti PEG lebih umum digunakan sebagai pembawa beberapa antiseptik. 6. Mengapa dipilih formula dengan konsentrasi tersebut? Karena sesuai dengan literatur yaitu pada Farmakope Indonesia Edisi V bobot dari sediaan supositoria itu kurang lebih 2 gram sehingga dalam 2 gram tersebut terkandung zat aktif dan bahan dasar dari supositoria tersebut. Dengan ephedrin HCl sebagai zat aktifnya yang memiliki konsentrasi 2,5 % dimana 2,5 % ini didapatkan dari perhitungan bobot ephedrin dalam sediaan dibagi dengan bobot total dari sediaan dikalikan dengan 100%. Dan Oleum Cacao sebagai bahan dasar yang memiliki kosentrasi 97,5 % yang merupakan selisih dari 100% dengan 2,5.