Anda di halaman 1dari 2

2.

3 Kandungan Kimia Cabai

Cabai mengandung berbagai senyawa kimia seperti capsaicin (C18H27NO30) , dihidrocapsaicin, minyak
terbang seperti isohexyl isopcaproat dan 4 metil-1 pentil- 2 butirat, vitamin c, fenol, flavonoid (Trubus,
2019) dan (kusnadi, 2017)

2.3.1 Capsaicin

Capsaicin terdapat pada plasenta buah, tempat melekatnya biji (Astawan dan Kasih, 2008). Capsaicin
yang merupakan sebuah alkaloid, digunakan sebagai aditif makanan untuk memberikan rasa pedas
dalam makanan yang diformulasikan. Biosintesis capsaicin pada tanaman didefinisikan oleh dua jalur:
fenilpropanoid, yang menentukan struktur fenolik, dan metabolisme asam lemak, yang menentukan
molekul asam lemak (Ochoa-Alejo and Gómez-Peralta, 1993). Struktur fenolik berasal dari jalur
fenilpropanoid, di mana fenilalanin adalah prekursor. Pembentukan asam ferulat dari fenilalanin
dipahami dengan baik pada tumbuhan tingkat tinggi lainnya. Empat enzim, phenylalanine ammonia-
lyase (PAL), cinnamic acid-4-hydroxylase (C4H), asam r-coumaric-3-hydroxylase (C3H), dan asam caffeic-
o-methhytranferase (CAOMT) terlibat dalam proses. Capsaicinoids terbentuk dari vanillylamine dan
isocapryl- CoA melalui capsaicinoid synthetases.

(Gambar 2.3.1 Struktur Kimia Capsaicin)

Capsaicin memiliki bau sangat mudah menguap

dengan bau yang menyengat dan rasa terbakar yang terdeteksi di 1 bagian dari 100.000
Capsaicin memiliki titik didih 410-428 ° F, titik lebur 65 ° C, 113 ° C (235 ° F) - cawan tertutup, memiliki
kelarutan tidak larut dalam air dingin, Larut bebas dalam alkohol, eter, benzena . Sedikit larut dalam
karbon disulfida, Larut dalam petroleum eter. Sedikit larut dalam asam klorida pekat.

Spektrum UV maksimal 227, 281 nm (Pubchem, 2020).

Pelarut etanol digunakan karena capsaicin dapat larut dalam pelarut polar dan memiliki varietas polar.
Capsaicin adalah alkaloid yang memiliki kelarutan tinggi dalam alkohol tetapi rendah di dalam air.
Capsaicin dianggap sebagai minyak dengan sifat lipofilik dan juga larut dalam lemak.

(Nadi, 2020)

DAFTAR PUSTAKA

(Trubus, redaksi. 2019.Manfaat Cabai Bagi Kesehatan. Jakarta : PT Trubus Swadaya)

Kusnadi, joni. dkk. 2017. Ekstraksi Senyawa Bioaktif Cabai (Capsicum Frutenscend.L) Menggunakan
Metode Ekstraksi Gelombang Ultrasonik

Astawan, M. dan Kasih, A. L. 2008. Khasiat Warna Warni Makanan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Ochoa-Alejo, N. and Gómez-Peralta, J. E. 1993. Activity of Enzymes Involved in Capsaicin Biosynthesis in


Callus Tissue and Fruits of Chili Pepper (Capsicum annuum L.). J. Plant Physiol, 141: 147-152.

Nadi, sukma muhammad, dkk. 2020.Determination of Capsaicin Levels in Capsicum annum Linn
Ethanolic Extract using Thin Layer Chromatography Analysis. Surabaya : Departemen Anatomi Veteriner
Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga

Pubchem (Capsaicin)

Diakses pada 14 Oktober 2020 https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/1548943

Anda mungkin juga menyukai