Anda di halaman 1dari 21

Jumat, 7 Oktober 2022

Dosen Pembimbing : Dr. Amry Dasar,


ST.,M.Eng. Dosen Penguji:
Nur Okviyani, S.Si.,M.T
Dr. Dahlia Patah,
ST.,M.Eng.

Pekerjaan Balok
Irfan Puang Langi
D0119327
Pengertian Balok
Balok adalah bagian dari struktural sebuah bangunan yang kaku dan
dirancang untuk menanggung dan mentransfer beban menuju elemen-elemen
kolom penopang. Selain itu balok juga berfungsi sebagai pengikat kolom-kolom
agar apabila terjadi pergerakan, kolom-kolom tersebut tetap bersatu padu
mempertahankan bentuk dan posisinya semula.
Fungsi Balok

Balok beton berfungsi untuk


menyalurkan beban dari pelat ke
kolom yang pada akhirnya disalurkan
ke pondasi.
Asumsi-asumsi yang
digunakan dalam menetapkan
perilaku penampang balok
adalah :
1. Distribusi regangan dianggap linear
Asumsi ini berdasarkan hipotesis Bernouli yaitu
penampang yang datar sebelum mengalami lentur
akan tetap datar dan tegak lurus terhadap sumbu
netral setelah mengalami lentur
2. Regangan pada baja dan beton
disekitarnya sama sebelum terjadi retak
pada beton atau leleh pada baja.
3. Beton lemah terhadap Tarik. Beton akan retak
pada taraf pembebanan kecil, yaitu sekitar 10%
dari kekuatan tekannya. Akibatnya bagian beton
yang mengalami Tarik pada penampang
diabaikan dalam perhitungan analisis dan
desain, juga tulangan Tarik yang ada dianggap
memikul gaya Tarik tersebut.
Tahap Pekerjaan Balok
1. Pemasangan Perancah

Perancah (Scaffolding) adalah


suatu struktur sementara yang
digunakan untuk menyanggah
manusia dan material dalam
konstruksi atau perbaikan
Gedung dan bangunan-bangunan
besar lainnya.
2. Pekerjaan Pengukuran dan
Pemasangan Bekisting
Pemasangan bekisting balok dan pelat
lantai 1 didahului dengan pengukuran
posisi balok. Pengukuran dilakukan
dengan cara memberi tanda as
bangunan pada kolom yang tadinya ada
pada lantai bawah. Pada pengukuran
yang didasarkan pada tanda as
bangunan dari kolom ini ditunjukkan
untuk mengantisipasi kesalahan pada
posisi balok.
3. Pekerjaan Pembesian Balok
Pemasangan tulangan balok dilakukan setelah pemasangan bekisting
balok. Pemasangan tulangan balok dilakukan sebagai berikut :
1) Besi yang akan dipotong untuk pembuatan balok terlebih dahulu
diluruskan dan harus bersih dari segala macam kotoran, karat, cat dan
lain-lain yang merusak mutu beton kemudian besi dibengkokkan
sesuai gambar rencana.
2) Besi tulangan 10 mm digunakan pada begel/sengkang
3) Pemasangan tulangan sengkang yang diatur jaraknya dimana jarak
pada tumpuan lebih rapat dibandingkan jarak tengah bentang.
Sengkang diikat dengan kawat beton.
4) Tulangan atas dipasang dengan cara dimasukkan satu kedalam
tulangan sengkang dibagian atas kemudian diikat dengan kawat.
4. Pekerjaan Pengecoran
Pengecoran dilakukan dengan
readymix truck yang dibantu
menggunakan katrol dengan
mengandalkan tenaga manusia. Dalam
hal ini pengecoran dilakukan secara
sekaligus balok dan pelat seluruh
lantai satu. Untuk proses pengecoran
dilakukan secara manual tanpa
menggunakan alat bantu apapun dan
hanya mengandalkan tenaga manusia
memerluhkan waktu selama 2 hari
pengecoran lantai satu.
5. Pekerjaan Curing

Curing atau perawatan beton sudah


mulai mengeras yang bertujuan untuk
menjaga agar beton tidak cepat
kehilangan air dan sebagai tindakan
menjaga kelembaban/suhu beton
sehingga beton dapat mencapai mutu
beton yang diinginkan dengan cara
membasahi permukaan beton secara
berskala.
6. Pembongkaran Bekisting Balok

Proses pembongkaran bekisting balok dilakukan


setelah beton berumur 14 hingga 28 hari, namun
pada saat umur 14 hari bekisting balok diproyek
Gedung Arsip dan Perpustakaan Daerah Polewali
Mandar. Proses pembongkaran bekisting balok
adalah sebagai berikut :
a. Pekerjaan pertama yang
dilakukan dalam melepas
bekisting balok adalah melakukan
pembongkaran terhadap
scaffolding.
b. Pembongkaran
dilakukan dengan cara c. Kemudian bekisting balok tersebut
melepas paku-paku yang diangkat dan dipindahkan dengan
bantuan tenaga pekerja yang
dipakai untuk penguat membongkar bekisting. Proses
bekisting. pengangkatan ini haruslah dilakukan
dengan sangat berhati-hati.
Permasalahan
:
Para pekerja yang berada dilokasi tidak menggunakan
alat K3 (Keilmuan, kesehatan dan keselamatan kerja )
pada ssaat bekerja.

Solusi
Untuk mengatasi para pekerja yang tidak
menggunakan alat K3 pada saat sedang bekerja,
pihak kontraktor membeli alat K3 untuk digunakan
oleh parah pekerja pada saat bekerja dilokasi
proyek.
Permasalahan
:
Cuaca yang tidak menentu membuat pembangunan Gedung
mengalami keterlambatan pekerjaan dan tidak mencapai target
yang sesuai dengan target perencanaan.

Solusi
Untuk mengatasi keterlambatan pekerjaan, pihak
kontraktor menambah tenaga kerja sampai dengan
lembur untuk keterlambatan pekerjaan dapat selesai
dengan cepat.
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan :

1. Peserta kpi memperoleh pengalaman kerja dan


mendapatkan pengetahuan pada proyek
pembangunan Gedung Arsip dan Perpustakaan
Daerah Polewali Mandar
2. Pengendalian proyek yang meliputi biaya, mutu
dan waktu dilaksanakan secara sistematis sesuai
gambar perencanaan. Semua pelaksanaan
pekerjaan analisis dan apabila ada penyimpangan
langsung diambil tindakan untuk pembenahan.
Saran
Dalam pelaksanaan KKP (kuliah kerja praktek)
kita bias dapat banyak pengalaman dan ilmu
pengetahuan baru, apalagi dalam hal pelaksanaan
terutama dalam bidang surveyor struktur.
1. Utamakan keselamatan kerja K3 “Safety firet”
2. Mahasiswa harus banyak bertanya agar lebih
banyak menambah ilmu pengetahuan tentang
bidang ilmu ketekniksipilan.
3. Perdalam prinsip-prinsip ketekniksipilan.
4. Pentingnya etika profesi dalam pelaksanaan
kerja praktek.
5. Perluh adanya pembekalan mahasiswa sebelum
melakukan kerja praktek, agar mahasiswa tahu
hal-hal yang perluh dicapai dalam kerja praktek
tersebut.
Sekian dan
Terimakasih^-^

Anda mungkin juga menyukai