Anda di halaman 1dari 3

1. Jelaskan fungsi gambar kerja !

Gambar kerja adalah gambar acuan yang digunakan oleh arsitek untuk mewujudkan
sebuah ide menuju realisasi dalam bentuk wujud fisik bangunan. Ketika proses konstruksi
berlangsung, arsitek harus menyerahkan gambar teknis kepada kontraktor agar proyek
dapat berjalan sesuai dengan keinginan owner.
Untuk manfaat gambar kerja itu sendiri adalah sebagai panduan untuk proyek konstruksi
sehingga bangunan tidak dibuat sembarangan selain itu gambar kerja digunakan untuk
menghitung biaya sebagai dasar Rencana Anggaran Biaya (RAB) Contoh gambar kerja
seperti : Rencana Pondasi Sloof dan Detail, Balok Lantai, Potongan Bangunan, Tampak
Bangunan, Rencana Atap, Rencana Atap
2. Jelaskan jenis dan fungsi alat yang digunakan untuk pengukuran !
1. Alat Ukur Sederhana :
- Meteran adalah alat yang berfungsi sebagai mengukur panjang dan jarak biasanya
satuan yang digunakan yaitu (mm, cm, m)
2. Alat Ukur Optik
-Theodolit adalah alat yang berfungsi untuk menentukan tinggi dari tanah pengukuran
sudut vertikal dan sudut horizontal.
- Waterpass adalah alat yang berfungsi untuk mengukur beda tinggi dari satu titik atau
lebih.
3. Alat Ukur Elektronik
- Total Station adalah alat yang berfungsi untuk menghitung jarak, arah, titik koordinat
dan juga beda tinggi.
3. Jelaskan prosedur pemasangan tiang pancang beton pre cast pada titik yang sudah
ditentukan !
1) Pekerjaan Persiapan Pemancangan Tiang pancang
a. menentukan alat pancang yang akan digunakan : Peralatan pemancangan tersebut harus
mempunyai efisiensi dan energi yang memadai. Pemilihan jenis
hammer secara tepat harus memperhitungkan panjang tiang, daya dukung tanah dan
kondisi tanah.
b. Rencanakan setting final yaitu digunakan untuk menentukan pada kedalaman mana
pemancangan tiang dapat dihentikan berdasarkan data tanah dan data
jumlah pukulan terakhir.
2) Pekerjaan Pemancangan Tiang Pancang
a. Dirikan alat pemancangan didaerah titik letak pemancangan pondasi yang akan
dipancang, alat pemancangan ini harus berdiri tegak terhadap muka tanah.
b. Sebelum melakukan pengangkatan menuju alat pemancang ditentukan terlebih dahulu
titik titik letak pengikatan tiang
c. setelah melakukan penentuan titik, selanjutnya dilakukan pengangkatan dengan
menggunakan service crane, kepala tiang dipasang pada helmet yang telah dilapisi kayu
sebagai pelindung dan pegangan kepala tiang.
d. Ujung bawah tiang didudukan secara cermat di atas patok pancang yang telah
ditentukan.
e. atur posisi vertikal tiang pancang dengan mengatur pengarah pancang dan pengukuran
tersebut dilakukan dengan menggunakan alat ukur Waterpass sehingga didapatkan posisi
tiang pancang yang vertikal.
f. sebelum dilakukannya pemancangan bagian bawah tiang pancang harus diikat agar
posisi tiang pancang tidak bergeser selama proses pemancangan khususnya untuk
pemancangan tiang pertama.
g. melakukan pemancangan dengan menggunakan alat hydraulic dengan mengangkat dan
memasukkan kepala tiang pancang secara terus menerus.
h. Pemancangan dihentikan apabila ujung tiang pancang sudah mencapai kedalaman yang
telah direncanakan atau telah mencapai final set/ujung tiang pancang mencapai lapisan
tanah keras.
3) Pekerjaan Pemotongan Kepala Tiang Pancang
a. tiang pancang yang kelebihan panjang bila diukur dengan menggunakan waterpass
terhadap poer pondasi harus dilakukan pemotongan mengikuti ketentuan yang berlaku.
b. pemotongan tiang harus rapi dan rata permukaannya, dengan memperhitungkan
ketinggian terhadap adanya pasir urug dan lantai kerja.
c. besi stek dari tiang pancang disisakan sesuai dengan peraturan yang berlaku (PBI 71)
sepanjang 40x diameter ukuran besi yang ada.
4. Bagaimana cara memeriksa perancah sesuai dengan gambar kerja, spesifikasi teknis, dan
metode kerja
1. Dengan mempelajari gambar kerja, pekerjaan harus sesuai dengan RKS,
maupun spesifikasi teknis yang telah direncanakan.
2. Memeriksa kelayakan material perancah yang akan digunakan.
3. Memperhatikan metode kerja pelaksanaan pemasangan perancah seperti jarak
pemasangan, sambungan dan sebagainya.
4. Memperhatikan terkait aspek keselamatan kerja atau K3 yaitu perancah aman,
kuat dan tidak membahayakan serta menimbulkan kecelakaan bagi
penggunanya.
5. SOP pekerjaan persiapan, pondasi, SOP pekerjaan struktur, SOP pekerjaan arsitek?
6. jelaskan jenis dan fungsi penutup atap
Atap adalah penutup rumah (bangunan) sebelah atas atau benda yang digunakan untuk
menutup atas rumah. jadi, atap bisa juga diartikan sebagai struktur yang terletak dibagian
palin atas bangunan dan berguna untuk menutupi struktur-struktur dibawahnya.
fungsi utama atap yakni untuk melindungi rumah dari perubahan cuaca baik panas, hujan
dan sebagainya. bentuk atap juga bermacam macam yaitu atap pelana, atap perisai dan
sebagainya.
berikut ini merupakan jenis atap rumah :
1. Genteng tanah liat = genteng tanah liat memiliki berbagai bentuk, sifatnya yang kuat
dan tahan lama dalam cuaca apapun.
2. Atap Beton = atap beton ini biasanya dibuat untuk rumah minimalis atau bangunan
kantor, dengan kualitas yang tidak diragukan lagi akan tetapi atap beton lebih mahal jika
dibandingkan dengan genteng tanah liat.
3. Atap Genteng Keramik = bahan utama pembuatan genteng kramik ini adalah tanah liat
yang diberi lapisan warna glatzur,
4.Atap Metal = atap ini terbuat dari logam anti akarat atau berbahan baja lapis ringan,
manfaat penggunaan atap metal seperti tak memerlukan rangka yang banyak, anti pecah
dan anti lumut.
5. Atap Esbes = atap esber mirip seperti seng, keunggulan asbes dibandingkan dengan
seng adalah tidak menyerap panas akan tetapi asbes ini mudah pecah.
6. Atap Galvalume = Atap berbahan material galvalum memiliki kualitas yang tahan
lama. karena tergolong baja ringan.
7. Apa maksud dan tujuan membuat laporan ?
Laporan adalah sebuah bentuk penyampaian informasi mengenai setiap aktivitas dan
pencapaian hasil pelaksanaan pekerjaan. laporan suatu proyek konstruksi menyajikan hal-
hal yang berkaitan dengan pelaksanaan proyek. Laporan dimaksudkan untuk mendukung
pelaksanaan aktivitas pengendalian, pengawasan, pemantauan, dan pengambilan
keputusan. selain itu, laporan juga dapat digunakan dan bermanfaat sebagai evaluasi dan
pemeriksaan terhadao akuntabilitas kinerja baik dari sisis managemen proyek maupun
hasil pekerjaan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai