A. PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Pekerjaan Papan Nama Pekerjaan
Papan nama pekerjaan dengan dimensi yang disesuaikan yang memuat
tentang identitas proyek, terlebih dahulu dipasang sebagai tanda dimulainya
pekerjaan. bentuk papan nama proyek dapat dilihat pada gambar berikut :
Di isikan tulisan :
- Nama Pekerjaan
- Sumber Dana
- Nilai Pekerjaan
- Nama Kontraktor Pelaksana
- Nama Konsultan Pengawas
- Nama Instansi
- Nama Consultant Perencana
- Nama subtansi/Dinas
Bekisiting Kolom
Pemasangan bekisting kolom dilaksanakan apabila pelaksanaan pembesian
tulangan telah selesai dilaksanakan.
Berikut ini adalah uraian singkat mengenai proses pembuatan bekisting
kolom.
Bersihkan area kolom dan marking posisi bekisting kolom.
Membuat garis pinjaman dengan menggunakan sipatan dari as kolom
sebelumnya sampai dengan kolom berikutnya dengan berjarak
100cm dari masing-masing as kolom.
Setelah mendapat garis pinjaman, lalu buat tanda kolom pada lantai
sesuai dengan dimensi kolom yang akan dibuat, tanda ini berfungsi
sebagai acuan dalam penempatan bekisting kolom.
Marking sepatu kolom sebagai tempat bekisting
Pasang sepatu kolom pada tulangan utama atau tulangan sengkang.
Pasang sepatu kolom dengan marking yang ada.
Atur kelurusan bekisting kolom dengan memutar push pull.
Setelah tahapan diatas telah dikerjakan, maka kolom tersebut siap
dicor.
Pengecoran Kolom
Pengecoran dilakukan dengan menggunakan bucket cor yang dihubungkan
dengan pipa tremi dengan kapasitas bucket sampai 0,9m3. Bucket tersebut
diangkut dengan menggunakan Tower crane untuk memudahkan
pengerjaan.
Penuangan beton dilakukan secara bertahap, hal ini dilakukan untuk
menghindari terjadinya segregasi yaitu pemisahan agregat yang dapat
mengurangi mutu beton. Selama proses pengecoran berlangsung,
pemadatan beotn menggunakan vibrator. Hal tersebut dilakukan untuk
menghilangkan rongga-rongga udara serta untuk mencapai pemadatan yang
maksimal.
Bekisting Balok
Scaffolding dengan masing – masing jarak 100 cm disusun berjajar
sesuai dengan kebutuhan di lapangan, baik untuk bekisting balok
maupun pelat.
Memperhitungkan ketinggian scaffolding balok dengan mengatur
base jack atau U-head jack nya.
Pada U-head dipasang balok kayu ( girder ) 6/12 sejajar dengan arah
cross brace dan diatas girder dipasang balok suri tiap jarak 50 cm
(kayu 5/7) dengan arah melintangnya, kemudian dipasang pasangan
plywood sebagai alas balok.
Setelah itu, dipasang dinding bekisting balok dan dikunci dengan siku
yang dipasang di atas suri-suri
Pembesian Balok
Tahap pembesian balok adalah sebagai berikut :
Untuk Pembesian balok pada awalnya dilakukan pabrikasi di los besi
kemudian diangkat menggunakan tower crane ke lokasi yang akan
dipasang.
Besi tulangan balok yang sudah diangkat lalu diletakkan diatas
bekisting balok dan ujung besi balok dimasukkan ke kolom.
Pasang beton decking umtuk jarak selimut beton pada alas dan
samping balok lalu diikat.
Untuk pembesian balok dilakukan 3 kali perubahan dalam metode
pemasangannya. Perubahan yang pertama yaitu semua besi tulangan
dipabrikasi seluruh bagian sampai balok jadi utuh, namun ada kendala pada
saat pertemuan pembesian kolom sehingga dilakukan perubahan yang
kedua yaitu dengan pembesian pabrikasi sebagian, tulangan memanjang
dan sengkang dipisah namun ada kendala pada saat pembersihannya dan
perubahan yang terakhir semua bagian pembesian dilakukan ditempat yang
akan dicor tidak dipabrikasikan lagi dan sampai kini metode ini yang paling
baik untuk digunakan.
Pembesian Plat
Setelah tulangan balok terpasang. Selanjutnya adalah tahap pembesian
pelat, antara lain :
Pembesian pelat dilakukan langsung di atas bekisting pelat yang
sudah siap. Besi tulangan diangkat menggunakan tower crane dan
dipasang diatas bekisting pelat.
Rakit pembesian dengan tulangan bawah terlebih dahulu. Kemudian
pasang tulangan ukuran tulangan D10-200.
selanjutnya secara menyilang dan diikat menggunakan kawat ikat.
Letakkan beton deking antara tulangan bawah pelat dan bekisting
alas pelat. Pasang juga tulangan kaki ayam antara untuk tulangan
atas dan bawah pelat.
b. Pekerjaan Trestle
1. Pekerjaan Pondasi Tiang Pancang
Berikut langkah-langkah Pekerjaan Pondasi Tiang Pancang:
Angkat tiang pancang pada titik angkatnya.
Periksa arah horizontal posisi tiang pancang pada koordinat titik tiang
pondasi dan periksa arah vertical dengan lot vertical.
Apabila semua control vertical dan horizontal sudah memenuhi syarat
pemancangan sanggup dilaksanakan.
Buat kalendering untuk mengukur jumlah rebound pukulan hammer
per 1 meter penurunan tiang.
Untuk mini pile setiap kelipatan 6.0 meter (3.0 meter untuk akhir)
dilakukan penyambungan tiang (pengelasan base plate).
Pemancangan tidak boleh apabila : Ram stroke dan setting telah
mendekati table yang diinginkan, lalu dilanjutkan dengan pengambilan
final set pada 10 pukulan terakhir (umumnya < 10 mm untuk tiang
pancang ukuran 40 x 40 cm dan < 15 mm untuk tiang pancang ukuran
30 x 30 cm) sesuai dengan yang disyaratkan dan dicatat pada kertas
grafik (pondasi jenis end bearing pile) dan Tiang pancang telah
mencapai kedalaman tertentu sesuai dengan yang disyaratkan
(pondasi jenis friction pile).
Apabila final set belum tercapai tetapi tiang pancang telah terbenam ke
dalam tanah maka pemancangan sanggup dilanjutkan dengan
memakai dolly sampai final set, namun apabila sehabis dilakukan
pemancangan dengan dolly final set belum juga tercapai maka
pemancangan dianggap gagal.
Pekerjaan Bekisting
Menyiapkan Papan Bekisting untuk pekerjaan Tie Beam.
Menyiapkan sepatu kolom. Fungsinya agar bekisting tepat berada
pada titik koordinatnya sesuai dengan gambar perencanaan.
Kemudian melakukan pemasangan bekisting Tie. Jangan lupa beton
decking atau tahu beton penyangga besi tulangan. Tujuan beton
decking ini untuk menjaga jarak selimut beton agar tidak berubah
selama proses pengecoran.
Memasang sabuk Tie Beam pada bekisting kolom untuk
memperkuat. Ukuran Tie Beam yang digunakan relative sesuai
dengan Soft Drawing. Untuk mengunci Tie Beam tersebut harus
menggunakan tie rod. Tie rod bisa buat sendiri atau membeli jadi.
Memasang pipa support Untuk menjaga horizontal dari Tie Beam
terhadap kolom. Untuk mendapatkan Tie Beam struktur yang
sempurna, bekisting tidak boleh miring ataupun goyang saat
pengecoran Oleh karena itu pemasangan pipa support dinilai sangat
penting.
Setelah kompenen bekisting dan celah bekisting dirapatkan dan
mendapatkan persetujuan dari direksi, maka dilakukanlah
pengecoran beton sesuai dengan jenis beton yang diinginkan.
5. Pek.Water Proofing
Pekerjaan pembersihan permukaan yang akan di waterproofing
dari debu, kotoran, dan pecahan beton, lalu lembabkan
permukaan.Permukaan yang belum rata di chipping.
Dibuat tanggulan untuk tes rendam.
Buat fillet pada sudut-sudut siku dengan bahan mortar.
Pada daerah potongan (sambungan pipa), lakukan grouting.
Mixing material waterproofing.
Laburkan area yang hendak di waterproofing dengan
menggunakan kuas ( sebelum dilaksanakan waterproofing
pastikan area dalam keadaan lembab).
Laburkan lapis kedua dengan selang waktu 3-4 jam.
b. Pekerjaan Langit Langit
1. Pek. Plafond PVC Shunda + Rangka
Menyiapkan alat yang diperlukan untuk memudahkan
pemasangan shunda plafon. Peralatan yang diperlukan cukup
sederhana antara lain cutter, impact drill(bor) bolak balik ukuran
10 mm, mata bor untuk sekrup, angel grinder, siku, meteran
ukur, palu, kabel daya dan stop kontak,selang air (waterpas).
Menyiapkan bahan. Secara umum bahan yang diperlukan antara
lain rangka plafon (saya rekomendasi kan menggunakan besi
hollow galvalum), shunda plafon, paku beton untuk memaku
rangka hollow pada dinding, sekrup ukuran 6 x 1” untuk bahan
plafon dan list ke rangka hollow dan lainnya.
Ukur rencana tinggi plafon. Sebaiknya tidak melebihi ring balok.
Gunakan selang air untuk mengatur ketinggian agar sama tinggi
(waterpas).
Pasang rangka hollow, sesuaikan dengan ukuran ruangan. Dan
sesuaikan rentang rangka di kisaran 60-70 cm semakin rapat
rangka semakin baik. Namun umum nya kami standart nya di
kisaran 60cm rentang rangka nya.
Pasang list plafon telebih dahulu pada salah satu dinding.
Gunakan gerinda atau gergaji pipa paralon untuk memotong
bagian sudut list. Umum nya jika pemasangan plafon gypsum list
profile nya di pasang terakhir, kalau shunda plafon list profil di
pasang lebih dahulu karena list ini fungsi nya untuk mengunci
bahan plafon pvc nya agar tidak terlepas. Pasang lis
menggunakan sekrup dan bor, dengan jarak 50 cm.
Pasang plafon mulai dari pinggir. Jika memang harus dipotong,
gunakan cutter untuk memotongnya dan jika membutuhkan
potongan siku sebaiknya menggunaka penggaris siku sehingga
potongan nya sesuai.
Tempelkan plafon menggunakan sekrup pada bagian pinggir
Interlocking nya pastikan penggunaan sekrup sesuai rentang nya
semakin jarang di baut kemungkinan bahan plafon terlepas bisa
terjadi dan tutup kembali bagian baut dengan bahan plafon
selanjutnya.
Finishing, yaitu melakukan pemeriksaan pada setiap bagian
plafon yang masih terlihat belum rapi masih belum rapat Tahap
selanjutnya adalah pemasangan lis terakhir sebagai penutup
pada bagian ini bisa di sekrup atau tidak.
Tentukan elevasi plavond dan buat garis sipatan pada dinding &
as sumbu ruangan
Pasang rangka tepi (steel hollow) dan wall angle profil L/
moulding profil W sebagai list tepi tepat pada sipatan
Tentukan jarak penempatan kait penggantung
Pasang benang untuk pedoman penentuan titik paku
penggantung untuk menjamin kelurusan
Pasang paku kait dan rod/penggantung
Pasang rangka utama
Pasang rangka pembagi
Pasang dan kencangkan klip / rod.
Pasang panel gypsum
Cek kerapihan dan kerataan bidang plafond
Tutup sambungan antara panel gypsum dengan paper tape dan
compound lalu diampelas dan difinishing dengan cat
3. Pek. Plafond Kalsiboard + Rangka
Setelah posisi peil plafond didapatkan, pekerjaan awal adalah
pemasangan rangka metal furing pada bagian tepi untuk
memperoleh titik tetap plafond.
Dilanjutkan pemasangan rangka hollow pembagi yang digantung
ke plat beton dengan menggunakan paku beton/penggantung.
Perkuatan antara rangka hollow galvanis dengan menggunakan
sekrup gypsum.
Penempatan jarak rangka hollow galvanis maksimum berjarak 60
cm.
Setalah semua rangka hollow galvanis terpasang, lakukan
perataan (leveling) dengan menggunakan tarikan benang,
setelah itu penggantung bisa dimatikan.
Setelah rangka hollow galvanis terpasang dengan benar, rata dan
kuat serta instalasi ME sudah terpasang semua, maka lembaran
Kalsiboard/GRC dapat mulai dipasang.
Untuk Kalsiboard/GRC, pertemuan diatur secara menyilang.
Sebelum pemasangan sekrup pastikan bor sekrup disesuaikan
benar, sehingga kepala sekrup hanya masuk sedikit kedalam
permukaan lembaran gypsumboard.
Tekan ujung sekrup perlahan ke dalam permukaan lembaran
gypsumboard sebelum menjalankan mesin bor untuk
memasukkan sekrup.
Sekrup berfungsi sebagai titik perkuatan dipasang pada jarak
maksimal 30 cm.
Setelah lembaran Kalsiboard/GRC terpasang semua, cek leveling
permukaan plafond.
4. Pek. List Gypsum
Marking elevasi list plafond dan buat garis sipatan pada
dinding sesuai shop drawing.
Pasang tarikan benang sebagai acuan elevasi dan kelurusan
pasangan list
Buat adukan compound
Potong list sesuai ukuran yang akan dipasang
Pasang list cornice dan rekatkan dengan compound
Rapikan dan ratakan sambungan serta sudutan list
Finish
d. Pekerjaan Pengecatan
1. Pek. Pengecatan Dinding
Pembersihan dinding acian, Bersihkan permukaan plafon dari
debu, kotoran dan bekas percikan beton atau semen dengan
kain lap dan skrap
Perbaiki bagian dinding yang cacat
Haluskan permukaan dinding yang akan dicat
Proteksi bidang lain agar tidak terkena cat
Lakukan pekerjaan cat dasar/sealar
Lakukan pekerjaan cat finis lapisan pertama
Lakukan pekerjaan cat finis lapisan kedua
Pekerjaan pembersihan, Cek, apakah pengecatan finish yang
terakhir itu sudah rata. Apabila sudah rata, bersihkan cat-cat
yang mengotori bahan bahan/pekerjaan lain yang seharusnya
tidak terkena cat dengan kain lap.
2. Pek. Pengecatan Plafond
Ratakan sambungan dan bersihkan bidang yang akan dicat
Proteksi bidang lain yang seharusnya tidak terkena cat
Lakukan pengecatan dasar pada plafon
Lakukan pengecatan finish lapisan pertama
Laksanakan pengecatan akhir finishing
Pembersihan
e. Pekerjaan Sanitair
1. Pas. Closet Jongkok
Marking lokasi penempatan closet
Buat dudukan closet dari bata merah.
Pasang closet jongkok.
Rapikan pertemuan sisi antara closed jongkok dan natt keramik
sehingga tidak ada rongga/plin.
4. Pas. Wastafel
Teknis pelaksanaan pekerjaan :
Mengajukan ijin pelaksanaan pekerjaan kepada konsultan
pengawas
Siapkan tenaga, bahan dan peralatan kerja.
Marking tempat yang akan dipasang wastafel.
Posisikan wastafel pada dinding sesuai gambar rencana, di mana
lubang sekrup wastafel berada tepat pada lubang bor di dinding.
Berikutnya pasang sekrup fischer pada lubang dinding untuk
mencengkeram wastafel. Selanjutnya kencangkan sekrup
fischer menggunakan screw driver sehingga posisi wastafel
benar-benar stabil.
Kemudian memasang alat-alat pelengkap yang menyertai produk
wastafel yang terdiri dari pipa sambungan keran, pipa leher
angsa, dan keran air. Pasang pipa sambungan keran dan keran
air dengan menyambungkannya ke pipa saluran air bersih, begitu
pula dengan pipa leher angsa dihubungkan dengan pipa saluran
air kotor dan lubang pembuangan air wastafel.
Melakukan pemeriksaan sambungan-sambungan pipa pada
wastafel tersebut terlebih dahulu, dengan membuka kran untuk
mengetes alirannya. Jika masih ada bagian-bagian pipa yang
bocor lalu mengencangkan kembali pipa tersebut.
f. Pekerjaan Elektrikal
1. Pekerjaan Panel
Pekerjaan persiapan meliputi seleksi vendor yang menyuplai
material panel, Pembuatan shop drawing, dll
Pembuatan Pondasi & Pemasangan Panel TM & TR (Floor
Standing Type)
Pastikan Pondasi Panel Telah dibuat benar
Marking lokasi penempatan panel
Bor lubang dinabolt sebagai penguat panel
Pemasangan Panel TM & TR (Floor standing type)
Tempatkan panel pada posisi yang telah ditentukan
Pasang dan Kencangkan baut dinabolt.
Pasang semua aksesoris panel yang dibutuhkan.
Pastikan kabel tray telah terpasang dengan baik sesuai dengan
kebutuhan yang tertera dalam shopdrawing.
Hubungkan kabel instalasi dengan panel
Pemasangan Panel Wall Type
Pastikan kabel tray dan kabel instalasi telah terpasang dengan
baik
Marking penempatan panel yang diperlukan, sesuai dengan
shopdrawing.
Pasang dudukan pemasangan panel
Pasang panel pada tempat yang telah disediakan
Gunakan waterpast untuk kelurusan pemasangan panel.
Pasang Grounding panel pada Kabel Tray menuju ruang Cooper
Rod grounding panel LVMDP di ruang power house atau ke
Cooper Rod di riser shaft listrik terdekat.
g. Pekerjaan Plumbing
1. Pek. Instalasi Air Bersih
Hal yang perlu diketahui terlebih dahulu adalah denah Plumbing
serta Diagram Isometri dimana dapat diketahui jalur-jalur
instalasi pipa itu diletakkan.
Pemasangan pipa dilaksanakan setelah pasangan bata dan
sebelum pekerjaan plesteran dan acian, fungsi untuk
menghindari bobokan yang menyebabkan keretakan dinding.
(Untuk instalasi dalam bangunan).
Untuk pemasangan di luar bangunan seperti pipa saluran air
hujan dikerjakan setelah pekerjaan plesteran diselesaikan.
Pipa yang melewati plat dak atau balok atau kolom beton harus
dipasang sparing atau pemipaan terlebih dahulu sebelum
dilaksanakan pengecoran.
Pipa yang posisi/letaknya sudah betul segera ditutup dengan
plug/dop yang tidak mudah lepas (menghindari kotoran/adukan
masuk sehingga terjadi penyumbatan).
Hindari belokan pipa/ knik pipa dengan pembakaran.
Posisi pipa pada kamar mandi harus disesuaikan dengan saniter
Rencana instalasi air bersih diletakkan pada perempatan nat
keramik / as keramik, simetris dengan luas keramik.
Setelah instalasi terpasang segera diadakan test tekanan pipa
2. Pek. Instalasi Air Kotor
Hal yang perlu diketahui :Denah instalasi dan diagram
isometris pipa air kotor serta jalur pembuangan.
Hindari /jangan terlalu banyak percabangan.
Sambungan harus betul-betul rapat.
Untuk air bekas (mandi/cuci) harus dibuat Manhole untuk
kontrol pembersihan (bak kontrol) pada tempat-tempat
tertentu.
Untuk lubang saluran pembuang harus diberi saringan.
Sparing harus melebihi rencana peil lantai beton & tebal beton.
( diatas plat = 25 cm, dibawah plat = 15 cm ), bagian atas
supaya ditekuk atau digepengkan / ditutup dengan cara
dipanaskan.
Posisi sparing harus sesuai dengan type saniter (jika saniter
telah ditentukan).
Jika saniter belum ditentukan , dipakai sistem Block Out.
Sparing Clean out harus dipasang bersamaan dengan sparing
closet (bila ada), dimana letak sparing clean out berada di
samping atau dekat dengan sparing closet, fungsinya adalah
untuk pembersihan apabila closet terjadi penyumbatan.
Fan out dipasang bila dalam instalasi saluran kotor banyak
percabangan dengan saluran pembuangannya lewat shaft.
Fungsinya untuk mengurangi tekanan udara pada pipa pada
saat closet di gelontor dengan air.
Floor drain supaya diletakkan jauh dari pintu dan dekat
dengan kurasan bak.
3. Pek. Saluran Air Hujan
Pipa diletakkan persis dibawah lobang talang yang telah diberi
torong talang.
Pipa saluran air hujan dapat dipasang menempel di dinding luar
dengan menggunakan lem atau dapat ditanam di dinding bila
berukuran < 2 “.
Bila saluran pembuang air hujan berupa saluran tertutup harus
dibuat bak kontrol pada pertemuan pipa air hujan dengan saluran
pembuang.
Bila terdapat sambungan, arah shock harus sebelah atas, dan
penyambungannya harus benar-benar kuat.