Anda di halaman 1dari 16

Pre Construction Meeting

( PCM )
Rehabilitasi dan Renovasi Perpustakaan/LAB IAIN
Kawasan Kampus IAIN Ambon, Kota Ambon
Data Proyek

Nama Pekerjaan : Rehabilitasi Dan Renovasi


Perpustakaan / LAB IAIN Ambon
Nomor Kontrak : HK.0102/PPWM-PBL/2020/07
Tanggal Kontrak : 01 September 2020
Nilai Kontrak : Rp. 32.953.631.000,-
Lokasi Pekerjaan : Kota Ambon
Sumber Dana : APBN 2020-2021
Kontraktor Pelaksana : PT. ANUGRAH PUTRA PERKASA
PT. LALEVA INDAH LESTARI, JO
Struktur Organisasi
Pekerjaan Rehabilitasi dan Renovasi Perpustakaan dan Laboratorium
IAIN Ambon

Garis Perintah
Yusnita S Adam
Kuasa JO
Garis Koordinasi

Rusli Tamin, ST Konsultan MK


Project Manager Team Leader

Dwi Wahyu Nanang Utomo,


Hanoch Cornelis Parera, SE Fardi Kalumata,S.ST
ST
Manager Keuangan Manager Teknik Ahli K3 Konstruksi

Pelaksana Lapangan Petugas


Petugas K3
K3

Surveyor
Logistik Drafter
 Tahapan Pekerjaan Rehabilitasi dan Renovasi Perpustakaan/LAB IAIN
Ambon

 1. Pekerjaan Persiapan

a. Pada Tahap ini, Kontraktor Melakukan mobilisasi Alat, Tenaga, dan Juga bahan
yang diperlukan sesuai Spesifikasi yang tertuang dalam kontrak, baik syarat –
syarat umum dan syarat – syarat khusus

b. Pekerjaan Pendahuluan.
Pada pekerjaan pendahuluan ada beberapa kegiatan yang harus dipersiapkan,
untuk menunjang selama proses pekerjaan dari awal sampai akhir pekerjaan.

- Pekerjaan Pembersihan Lokasi


- Listrik Proyek
- Air Proyek
- Papan nama proyek
- Administrasi dan Dokumentasi
- Perlengkapan K3 Knstruksi
Tahapan Pekerjaan Rehabilitasi dan
Renovasi Perpustakaan/LAB IAIN Ambon

Ruang Lingkup Pekerjaan Rehabilitasi dan


Renovasi Perpustakaan/LAB IAIN Ambon

Pekerjaan Persiapan

Pekerjaan Struktur Pekerjaan Arsitektur Pekerjaan MEP


Schedule Pekerjaan
Metode Pekerjaan Pondasi Bored Pile
Pelaksanaan Kerja Pengeboran

Penentuan ukuran casing dan gantungan (stopping) untuk setiap lubang bor merupakan langkah pertama yang dilakukan

sebelum memulai pengeboran. Ukuran temporary casing ditentukan bergantung pada kondisi tanah pada masing-masing

lubang. Biasanya casing dengan panjang 6 meter digunakan pada lubang yang tanahnya memiliki kelongsoran yang cukup

dalam, sedangkan casing dengan panjang 4 meter digunakan untuk lubang yang tanahnya mengalami kelongsoran yang

cukup dangkal. Kegunaan lain dari temporary casing yaitu mempermudah operator mesin bor menyesuaikan posisi mesin bor

terhadap titik yang akan di bor.

Ukuran gantungan (stopping) berguna untuk menyesuaikan posisi tulangan terutama untuk pengeboran yang kedalamnya

jauh dibawah permukaan tanah. Sehingga tulangan pondasi sesuai yang diharapkan tidak jatuh kebawah dan tidak terlalu

naik ke atas. Setelah menentukan ukuran casing dan gantungan (stopping)  pelaksanaan pengeboran berlanjut ke tahap

berikutnya.
1. Pekerjaan Pengeboran ( Bored Pile )

Pekerjaan persiapan merupakan tahap penetuan titik-titik bor. Penentuan titik bor
berdasarkan gambar denah pondasi yang telah direncanakan, surveyor menentukan titik
yang akan di bor sesuai dengan arahan dari pelaksana. Selain ditentukannya titik bor, ditentukan
pula titik bantu yang berguna untuk pemasangan temporary casing pada pengeboran dengan
alat boring. Titik bantu ini biasanya sebanyak  4 titik dengan jarak 1 meter dari titik bor yang
posisinya tegak lurus satu sama lain.
 PEMBERSIHAN LUBANG BOR
Lubang bekas bor kemudian di bersihkan dengan alat pembersih kusus dengan ukuran yang sesuai dengan diameter
lubang yang di bor. Pembersihan lubang bor ini dilakukan untuk membersihkan lumpur dan tanah bekas galian yang masih
tersisa didalam lubang. 

PEMASANGAN BESI BETON DAN PIPA TREMI


Tahap berikutnya ialah pemasangan besi beton dan pipa tremi untuk pengecoran. Kerangka baja tulangan yang telah di
instal diangkat dengan pertolongan diesel dan power winch dalam posisi tegak lurus terhadap lubang bor dan diturunkan
dengan hati-hati semoga tidak terjadi banyak singgungan dengan lubang bor. Baja tulangan yang telah dimasukan dalam
lubang bor ditahan dengan bagian tulangan melintang lubang bor. Bila kebutuhan baja tulangan lebih dari 12 meter
sanggup dilakukan penyambungan dengan diikat dengan kawat beton dengan panjang overlap 50-60cm atau sesuai pada
gambar yang di sediakan.

Setelah rangka baja tulangan terpasang, maka pipa tremi harus di masukkan kedalam lubang dengan panjang sesuai
kedalaman lubang bor. Bila pada waktu pemasangan baja tulangan terjadi singgungan dan terjadi keruntuhan di dalam
lubang bor, maka diharapkan pencucian ulang dengan memasang head kombinasi diameter 6" ke diameter 2". Dengan
memompa air kedalam stang bor dan pipa tremi, maka reruntuhan dan tanah yang melekat pada besi tulangan sanggup
dibersihkan kembali.
PENGECORAN BORE PILE

 Tahap terakhir ialah pekerjaan pengecoran pondasi bore pile. Untuk memisahkan adukan beton dari lumpur limbah

pengeboran di awal pengecoran, maka di gunakan kantong plastik yang diisi adukan beton dan diikat dengan kawat beton

kemudian digantung di bab dalam lubang tremi satu meter kebawah dari corong pipa tremi.

 Setelah persiapan pengecoran selesai, beton slump 18 cm (+-2 cm) ditampung di dalam corong tremi dan ditahan oleh

bola plastik yang berisi adukan beton sesudah cukup penuh bola kantong plastik dilepas sehingga beton mendorong

lumpur yang ada di dalam lubang tremi. Pengecoran dilakukan secara terus-menerus untuk menghindari kemacetan pada

pipa tremi. Dengan sistem tremi ini pengecoran dimulai dari dasar lubang dengan mendorong air / lumpur dari bawah

menuju keluar lubang.

 Setelah pipa tremi penuh dan ujung pipa tremi tertanam beton sehingga beton tidak sanggup mengalir alasannya ialah ada

tekanan dari bawah. Untuk memperlancar adukan beton didalam pipa tremi,  maka harus dilakukan hentakan-hentakan

pada pipa tremi. Pipa tremi harus selalu tertanam di dalam adukan beton dan pengisian di dalam corong harus dijaga terus

menerus semoga corong tidak kosong.

 Pipa tremi dilepas setiap 3 meter akan tetapi ujung pipa di dalam harus dalam keadaan tertanam di dalam beton.

Pengecoran dilakukan sesudah adukan beton yang naik ke permukaan telah higienis dari lumpur. Setelah pekerjaan

pengecoran selesai, semua peralatan pengecoran dibersihkan dari sisa beton dan lumpur dan disiapkan kembali untuk

digunakan pada titik bor selanjutnya.


Type Pondasi Laboratorium
Type 1 = 2 Titik
( 1 Pondasi Spun )
Total = 2 Titik Pondasi

Type 2 = 16 Titik
( 2 Pondasi Spun )
Total = 32 Titik Pondasi

Type 3 = 11 Titik
( 3 Pondasi Spun )
Total = 33 Titik Pondasi

Jumlah Titik Bored Pile


= 2 Titik + 32 Titik + 33
Titik + 32 Titik
Type 4 = 8 Titik
( 4 Pondasi Spun )
= 99 Titik
Total = 32 Titik Pondasi
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Poer beton
Baja tulangan dan sengkang yang telah dipotong dan dibengkokan dibawa ke lapangan untuk
dipasang pada posisi sesuai dengan gambar pelaksanaan. Kegiatan yang dilakukan pada
pekerjaan pemasangan tulangan antara lain :

◦ Pemeriksaan diameter, panjang dan bentuk tulangan sebelum baja tulangan tersebut
terpasang
◦ Jarak antar tulangan serta jumlah tulangan, baik untuk tulangan lentur maupun tulangan
geser
◦ Sengkang dipasang secara manual. Pemasangan sengkang dilakukan dengan kawat beton
◦ Memastikan daerah-daerah dan ukuran panjang penyaluran, sambungan lewatan dan
panjang penjangkaran sesuai yang direncanakan
◦ Pemeriksaan tebal selimut beton dengan memasang tahu beton sebagai acuan sesuai tebal
tebal selimut beton yang akan di cor
◦ Pembesian kolom dalam pemasangan ini harus diikutsertakan dalam pengecoran karena
merupakan satu kesatuan dengan pembesian kolom
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Balok Beton
a. Lingkup Pekerjaan
Melakukan Perakitan Besi, Pemasangan Bekisting dan Pengecoran Beton.
b. Persiapan Pekerjaan
Mengirim program kerja (workplan) termasuk metoda kerja, schedule, perlatan, personil kerja dan gambar kerja
yang akan digunakan, untuk memperoleh persetujuan dari Konsultan sebelum pekerjaan
Memberitahu Konsultan secara tertulis paling sedikit 24 jam sebelum tanggal dilakukannya pelaksanaan
pekerjaan
Ruang Lingkup Pekerjaan adalah :
Pekerjaan pabrikasi Besi
Pekerjaan bekesting
Pekerjaan Instalasi besi Tulangan
Pekerjaan Pengecoran

Pekerjaan Perakitan Bekisting Balok


 Menyiapkan Papan Bekisting, Besi Beton, dan Job Mix Design dan Job Mix Formula untuk pekerjaan balok
beton.
 Memasang bekisting balok seperti pada gambar di samping. Jangan lupa beton decking atau tahu beton
penyangga besi tulangan. Tujuan beton decking ini untuk menjaga jarak selimut beton agar tidak berubah
selama proses pengecoran.
 Melakukan perakitan besi sesuai dengan soft drawing.
 Memasang sabuk sloof pada bekisting kolom untuk memperkuat. Ukuran balok yang digunakan relative sesuai
dengan Soft Drawing.
 Metode Pelaksanaan Pekerjaan Kolom Beton

 Persiapan Pekerjaan
Mengirim program kerja (workplan) termasuk metoda kerja, schedule, perlatan,
personil kerja dan gambar kerja yang akan digunakan, untuk memperoleh
persetujuan dari Konsultan sebelum pekerjaan
 Memberitahu Konsultan secara tertulis paling sedikit 24 jam sebelum tanggal
dilakukannya pelaksanaan pekerjaan
 Ruang Lingkup Pekerjaan adalah : 
 Pekerjaan pabrikasi Besi 
 Pekerjaan bekesting 

 Pekerjaan Instalasi besi Tulangan 


 Menyiapkan Papan Bekisting, Besi Beton, dan Job Mix Design dan Job Mix Formula untuk pekerjaan kolom

beton.

 Menyiapkan sepatu kolom yang ditarik garis lurusnya dari sloof. Fungsinya agar bekisting tepat berada pada titik

koordinatnya sesuai dengan gambar perencanaan. Sepatu kolom biasanya menggunakan besi stek yang dibor

pada lantai. 

 Melakukan perakitan besi tulangan sesuai dengan desain yang telah ditentukan.

 Memasang bekisting kolom. Jangan lupa beton decking atau tahu beton penyangga besi tulangan. Tujuan beton

decking ini untuk menjaga jarak selimut beton agar tidak berubah selama proses pengecoran.

 Memasang sabuk sloof pada bekisting kolom untuk memperkuat. Ukuran sloof yang digunakan relative sesuai

dengan Soft Drawing.

 Memasang pipa support Untuk menjaga vertikaliti dari kolom terhadap sloof dan balok.Untuk mendapatkan

kolom struktur yang sempurna, bekisting tidak boleh miring ataupun goyang saat pengecoran Oleh karena itu

pemasangan pipa support dinilai sangat penting. 

 Setelah kompenen bekisting dan besi serta celah bekisting dirapatkan dan mendapatkan persetujuan dari

direksi, maka dilakukanlah pengecoran beton sesuai dengan jenis beton yang diinginkan. Untuk hasil

pengecoran merata harus dibantu dengan menggunakan alat concreate vibrator.


Sekian dan Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai