( PCM )
Rehabilitasi dan Renovasi Perpustakaan/LAB IAIN
Kawasan Kampus IAIN Ambon, Kota Ambon
Data Proyek
Garis Perintah
Yusnita S Adam
Kuasa JO
Garis Koordinasi
Surveyor
Logistik Drafter
Tahapan Pekerjaan Rehabilitasi dan Renovasi Perpustakaan/LAB IAIN
Ambon
1. Pekerjaan Persiapan
a. Pada Tahap ini, Kontraktor Melakukan mobilisasi Alat, Tenaga, dan Juga bahan
yang diperlukan sesuai Spesifikasi yang tertuang dalam kontrak, baik syarat –
syarat umum dan syarat – syarat khusus
b. Pekerjaan Pendahuluan.
Pada pekerjaan pendahuluan ada beberapa kegiatan yang harus dipersiapkan,
untuk menunjang selama proses pekerjaan dari awal sampai akhir pekerjaan.
Pekerjaan Persiapan
Penentuan ukuran casing dan gantungan (stopping) untuk setiap lubang bor merupakan langkah pertama yang dilakukan
sebelum memulai pengeboran. Ukuran temporary casing ditentukan bergantung pada kondisi tanah pada masing-masing
lubang. Biasanya casing dengan panjang 6 meter digunakan pada lubang yang tanahnya memiliki kelongsoran yang cukup
dalam, sedangkan casing dengan panjang 4 meter digunakan untuk lubang yang tanahnya mengalami kelongsoran yang
cukup dangkal. Kegunaan lain dari temporary casing yaitu mempermudah operator mesin bor menyesuaikan posisi mesin bor
Ukuran gantungan (stopping) berguna untuk menyesuaikan posisi tulangan terutama untuk pengeboran yang kedalamnya
jauh dibawah permukaan tanah. Sehingga tulangan pondasi sesuai yang diharapkan tidak jatuh kebawah dan tidak terlalu
naik ke atas. Setelah menentukan ukuran casing dan gantungan (stopping) pelaksanaan pengeboran berlanjut ke tahap
berikutnya.
1. Pekerjaan Pengeboran ( Bored Pile )
Pekerjaan persiapan merupakan tahap penetuan titik-titik bor. Penentuan titik bor
berdasarkan gambar denah pondasi yang telah direncanakan, surveyor menentukan titik
yang akan di bor sesuai dengan arahan dari pelaksana. Selain ditentukannya titik bor, ditentukan
pula titik bantu yang berguna untuk pemasangan temporary casing pada pengeboran dengan
alat boring. Titik bantu ini biasanya sebanyak 4 titik dengan jarak 1 meter dari titik bor yang
posisinya tegak lurus satu sama lain.
PEMBERSIHAN LUBANG BOR
Lubang bekas bor kemudian di bersihkan dengan alat pembersih kusus dengan ukuran yang sesuai dengan diameter
lubang yang di bor. Pembersihan lubang bor ini dilakukan untuk membersihkan lumpur dan tanah bekas galian yang masih
tersisa didalam lubang.
Setelah rangka baja tulangan terpasang, maka pipa tremi harus di masukkan kedalam lubang dengan panjang sesuai
kedalaman lubang bor. Bila pada waktu pemasangan baja tulangan terjadi singgungan dan terjadi keruntuhan di dalam
lubang bor, maka diharapkan pencucian ulang dengan memasang head kombinasi diameter 6" ke diameter 2". Dengan
memompa air kedalam stang bor dan pipa tremi, maka reruntuhan dan tanah yang melekat pada besi tulangan sanggup
dibersihkan kembali.
PENGECORAN BORE PILE
Tahap terakhir ialah pekerjaan pengecoran pondasi bore pile. Untuk memisahkan adukan beton dari lumpur limbah
pengeboran di awal pengecoran, maka di gunakan kantong plastik yang diisi adukan beton dan diikat dengan kawat beton
kemudian digantung di bab dalam lubang tremi satu meter kebawah dari corong pipa tremi.
Setelah persiapan pengecoran selesai, beton slump 18 cm (+-2 cm) ditampung di dalam corong tremi dan ditahan oleh
bola plastik yang berisi adukan beton sesudah cukup penuh bola kantong plastik dilepas sehingga beton mendorong
lumpur yang ada di dalam lubang tremi. Pengecoran dilakukan secara terus-menerus untuk menghindari kemacetan pada
pipa tremi. Dengan sistem tremi ini pengecoran dimulai dari dasar lubang dengan mendorong air / lumpur dari bawah
Setelah pipa tremi penuh dan ujung pipa tremi tertanam beton sehingga beton tidak sanggup mengalir alasannya ialah ada
tekanan dari bawah. Untuk memperlancar adukan beton didalam pipa tremi, maka harus dilakukan hentakan-hentakan
pada pipa tremi. Pipa tremi harus selalu tertanam di dalam adukan beton dan pengisian di dalam corong harus dijaga terus
Pipa tremi dilepas setiap 3 meter akan tetapi ujung pipa di dalam harus dalam keadaan tertanam di dalam beton.
Pengecoran dilakukan sesudah adukan beton yang naik ke permukaan telah higienis dari lumpur. Setelah pekerjaan
pengecoran selesai, semua peralatan pengecoran dibersihkan dari sisa beton dan lumpur dan disiapkan kembali untuk
Type 2 = 16 Titik
( 2 Pondasi Spun )
Total = 32 Titik Pondasi
Type 3 = 11 Titik
( 3 Pondasi Spun )
Total = 33 Titik Pondasi
◦ Pemeriksaan diameter, panjang dan bentuk tulangan sebelum baja tulangan tersebut
terpasang
◦ Jarak antar tulangan serta jumlah tulangan, baik untuk tulangan lentur maupun tulangan
geser
◦ Sengkang dipasang secara manual. Pemasangan sengkang dilakukan dengan kawat beton
◦ Memastikan daerah-daerah dan ukuran panjang penyaluran, sambungan lewatan dan
panjang penjangkaran sesuai yang direncanakan
◦ Pemeriksaan tebal selimut beton dengan memasang tahu beton sebagai acuan sesuai tebal
tebal selimut beton yang akan di cor
◦ Pembesian kolom dalam pemasangan ini harus diikutsertakan dalam pengecoran karena
merupakan satu kesatuan dengan pembesian kolom
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Balok Beton
a. Lingkup Pekerjaan
Melakukan Perakitan Besi, Pemasangan Bekisting dan Pengecoran Beton.
b. Persiapan Pekerjaan
Mengirim program kerja (workplan) termasuk metoda kerja, schedule, perlatan, personil kerja dan gambar kerja
yang akan digunakan, untuk memperoleh persetujuan dari Konsultan sebelum pekerjaan
Memberitahu Konsultan secara tertulis paling sedikit 24 jam sebelum tanggal dilakukannya pelaksanaan
pekerjaan
Ruang Lingkup Pekerjaan adalah :
Pekerjaan pabrikasi Besi
Pekerjaan bekesting
Pekerjaan Instalasi besi Tulangan
Pekerjaan Pengecoran
Persiapan Pekerjaan
Mengirim program kerja (workplan) termasuk metoda kerja, schedule, perlatan,
personil kerja dan gambar kerja yang akan digunakan, untuk memperoleh
persetujuan dari Konsultan sebelum pekerjaan
Memberitahu Konsultan secara tertulis paling sedikit 24 jam sebelum tanggal
dilakukannya pelaksanaan pekerjaan
Ruang Lingkup Pekerjaan adalah :
Pekerjaan pabrikasi Besi
Pekerjaan bekesting
beton.
Menyiapkan sepatu kolom yang ditarik garis lurusnya dari sloof. Fungsinya agar bekisting tepat berada pada titik
koordinatnya sesuai dengan gambar perencanaan. Sepatu kolom biasanya menggunakan besi stek yang dibor
pada lantai.
Melakukan perakitan besi tulangan sesuai dengan desain yang telah ditentukan.
Memasang bekisting kolom. Jangan lupa beton decking atau tahu beton penyangga besi tulangan. Tujuan beton
decking ini untuk menjaga jarak selimut beton agar tidak berubah selama proses pengecoran.
Memasang sabuk sloof pada bekisting kolom untuk memperkuat. Ukuran sloof yang digunakan relative sesuai
Memasang pipa support Untuk menjaga vertikaliti dari kolom terhadap sloof dan balok.Untuk mendapatkan
kolom struktur yang sempurna, bekisting tidak boleh miring ataupun goyang saat pengecoran Oleh karena itu
Setelah kompenen bekisting dan besi serta celah bekisting dirapatkan dan mendapatkan persetujuan dari
direksi, maka dilakukanlah pengecoran beton sesuai dengan jenis beton yang diinginkan. Untuk hasil