Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI

PEMBANGUNAN GEDUNG

DISUSUN OLEH :
NAMA : JANUAR JUBILIUS DWIAGUNG
STAMBUK : 61605051710177

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERITAS KRISTEN INDONESIA PAULUS
MAKASSAR
2020
TAHAP I : PERENCANAAN PEKERJAAN
1. Gambar Kerja
Gambar kerja adalah suatu teknik menggambar yang digunakan untuk menjelaskan
secara detail tentang produk yang akan dibuat meliputi berbagai unsur, yang memuat
informasi mengenai dimensi, bahan, dan lain sebagainya. Aktifitas membuat gambar kerja
menghasilkan dokumen gambar yang berfungsi sebagai bahasa atau media untuk
menyampaikan ide, gagasan, atau informasi dari para desainer suatu produk kepada para
pekerja yang akan membuatnya.

Tujuan Gambar Kerja


Semua gambar yang ada pasti memiliki fungsi dan tujuan, walaupun gambar
itu dibuat tanpa dasar apapun, akan tetapi persepsi orang melihatnya pasti akan
berbeda-beda. Tujuan gambar kerja untuk membuat orang berpikir satu tujuan.
Misalnya, gambar kerja denah rumah, sudah pasti setiap yang melihat akan
beranggapan ini adalah langkah awal sebelum menjadi sebuah rumah nyata.
Adapun fungsi gambar kerja secara umum, diantaranya :
 Alat Komunikasi      

 Arsip Perencana
 Menyampaikan Informasi     
 Instruksi
Fungsi gambar yang mendasar adalah sebagai sebuah alat untuk menyatakan
maksud atau pemikiran dari seseorang. Oleh karena gambar sering dipakai sebagai
alat komunikasi yang pokok di kalangan orang-orang teknik maka gambar di sebut
sebagai bahasa teknik. 

Gambar Kerja

TAHAP II : PEKERJAAN TANAH DAN PONDASI


1. Pekerjaan Galian Tanah
Pekerjaan galian tanah merupakan pekerjaan pembuatan lubang galian untuk
pondasi. Ukuran dari galian tanah tergantung dari ukuran pondasi yang akan dibuat.

Sketsa galian tanah pondasi


2. Pekerjaan Urugan Pasir
Sebelum pekerjaan pondasi dikerjakan, perlu dilakukan penaburan pasir urug
di sepanjang galian pondasi dengan tujuan untuk menghindari tercampurnya adukan-
adukan dan tanah liat. Ketebalan urugan pasir minimal 5 cm.

Pasir Urug

3. Pekerjaan Pondasi
Pondasi berperan penting dalam menopang suatu bangunan karena merupakan
komponen struktur bawah yang berfungsi untuk meneruskan gaya dari segala arah
bangunan di atasnya ke tanah. Secara umum terdapat 2 jenis pondasi, yaitu pondasi
dangkal dan pondasi dalam. Pondasi dangkal dipakai pada bangunan di tanah-tanah
keras atau bangunan sederhana. Sedangkan Pondasi dalam dipakai pada bangunan di
tanah-tanah lembek, bangunan berbentang lebar serta bangunan bertingkat.

Potongan pondasi batu kali


TAHAP III : PEKERJAAN BETON
1. Beton Bertulang
a) Beton Sloof
Sloof merupakan beton bertulang yang diletakkan secara horizontal di atas
pondasi. Sloof berfungsi untuk meratakan beban yang bekerja pada pondasi dan
pengikat struktur bawah ujung dasar kolom. Biasanya pada pemasangan sloof
dibuatkan stek untuk menyambung tulangan dengan kolom praktis. Ukuran sloof yang
biasa digunakan adalah 15 cm x 20 cm. Biasanya setelah pembuatan pondasi,
tulangan sloof bisa langsung dipasang. Setelah itu, begesting bisa dipasang. Setelah
begesting dipasang, sloof siap dicor.

Penampang sloof

b) Beton Kolom
Kolom Beton merupakan bagian struktur atas yang diletakkan dengan posisi
vertical. Kolom beton ini berfungsi untuk memindahkan gaya yang terjadi dari atas
ditambah dengan berat sendiri kolom itu ke pondasi, yang selanjutnya disalurkan
[ disebarkan ] ke tanah.
Yang dimaksud dengan gaya yang terjadi dari atas, misalnya: berat atap, ring
balok, balok beton, listplank, tekanan angina, dsb. Penampang kolom-kolom dapat
berbentuk bujur sangkar, persegi panjang, segi lima, segi enam, segi delapan dan lain-
lain sesuai dengan kehendak perencana.
Pada prinsipnya penulangan kolom terdiri dari batang-batang memanjang
[ batang-batang pokok] dan batang-batang melingkar [ beugel/ring ]. Batang-batang
pokok gunanya untuk menahan desakan-desakan tekan, sedangkan beugel berguna
untuk mencegah menekuknya batang-batang pokok. Jarak antara batang-batang pokok
tidak boleh lebih besar dari 30 cm dan tidak boleh kurang dari 3 cm.

Skema penulangan dan


penampang beton kolom
c) Pekerajaan Bekisting
Bekisting adalah sebuah konstruksi non permanent yang mampu memikul
beban sendiri berat beton basah, beban hidup dan sebagai sarana pendukung dalam
mencetak konstruksi beton sesuai dengan ukuran, bentuk, rupa serta bentuk
permukaan yang diinginkan, dengan demikian bekisting berperan dalam proses
produksi konstruksi beton.

Pemasangan begesting kolom

d) Beton Ring Balok


Ring Balok merupakan struktur atas dalam suatu bangunan, pekerjaan balok
dibuat untuk menahan beban-beban yang bekerja pada struktur tersebut. Sebelum
pekerjaan ini dilakukan, terlebih dahulu pihak kontraktor harus mengajukan usulan
rencana kerja dan mendapat persetujuan dari konsultan pengawas. Untuk pekerjaan
balok diperlukan beberapa tahap seperti pekerjaan pembesian, pembuatan dan
pemasangan bekisting, pekerjaan pengecoran dan pembongkaran bekisting.

Pengerjaan balok ring


TAHAP IV: PEMASANGAN BATU BATA
1. Pasangan Batu Bata
Pasangan batu bata adalah kumpulan batu bata yang disusun dan disatukan
dengan menggunakan adukan mortar sebagai bahan perekat, sehingga membentuk
konstruksi pada bagian bangunan tertentu. Salah satu komponen bangunan yang biasa
dibuat dari pasangan batu bata adalah dinding. Pada bangunan sederhana (rumah
tinggal dan bangunan sederhana satu lantai lainnya), dinding berfungsi sebagai
komponen struktur untuk menyangga beban-beban bangunan yang ada di atasnya dan
sekaligus berfungsi sebagai partisi (pembatas/penyekat antar ruangan). Pada
bangunan gedung ber- tingkat, umumnya struktur utama berupa struktur rangka/portal
yang dibuat dari material beton bertulang atau baja, sedangkan tembok hanya
berfungsi sebagai penyekat/partisi. Pasangan dinding batu bata, menurut
ketebalannya, dapat dibedakan menjadi: pasangan setengah batu, pasangan satu batu,
dan pasangan satu setengah batu.
Bata yang ideal mempunyai ukuran 6 x 12 x 24 cm, tetapi bata yang sekarang
diproduksi mempunyai ukuran yang lebih kecil. Untuk mengetahui kekuatan bata
dapat dilakukan pengujian secara sederhana, yaitu dengan cara sebagai berikut:
Sebuah bata diletakkan di atas dua bata yang lain (setiap bata penumpu menahan ± ¼
panjang bata yang diuji), sehingga ± ½ panjang bata yang diuji menjadi bebas (tidak
tertumpu), kemudian dipijak dengan satu telapak kaki orang dewasa. Apabila bata
pecah, maka kualitasnya tidak baik.

Pemasangan Batu Bata


TAHAP V: PEMASANGAN ATAP
1. Pekerjaaan Atap
Pekerjaan atap meliputi pembuatan dan pemasangan kuda-kuda, nok, gording,
usuk dan reng, balok tembok ( murplat ) dan plisir ( lisplank ), serta pemasangan
penutup atap ( genteng/seng gelombang / atap metal lainya, dsb ). Jika lebar
ruangannya 7 – 8m, di perlukan sambungan pada rangka kuda-kuda, balok
bubungan/nok, maupun gording. Untuk penyambungan rangka kuda-kuda kayu, yang
harus di perhatikan adalah arah yang terjadi pada masing – masing batang pada
rangkan tersebut. Gaya yang terjadi berupa gaya tekan dan gaya tarik. Pada batang
yang menerima gaya tekan, dan dibuat sambungan lubang dan pen. Apabila batang
menerima gaya tarik, smbungan dapat berbentuk sambungan miring berkait atau
menggunakan alat penyambung baut. Untuk perkuatan pada sambungan kayu
disarankan dipasang plat besi ( beugel ) dan di baut.
Beberapa cacatan penting dalam urutan pelaksanaan pekerjaan atap antara lain :
 Perakitan kuda-kuda harus sudah selesai pada saat balok ring selesai dicor.
 Pemasangan rangka atap di lakukan setelah beton balok ring mengering. Pekerjaan
pemasangan atap ini dilakukan secara beurutan yang dimulai dari pemasangan kuda-
kuda , gordingg , usuk, dan yang terakhir adalah reng. Untuk jenis atap seng atau
metal sheet yang lain tidak menggunakan usuk dan reng.
 Sangat penting penggunaan residu pada rangka atap agar kayu awet/
 Pemasangan penutup atap dapat dilakukan secara bertahap setelah reg terpasang
( untuk penutup atap genteng ). Untuk penutup atap jenis seng atau metal sheet .
pemasangan bisa di lakukan setelah gording tepasang. 
Tahapan pelaksanaan pekerjaan atap:
- Membuat balok pengunci
- Membuat balok Tarik
- Membuat Ader
- MembuatKaki kuda kuda
- Membuat Skoor
- Membuat Mumplat
- MembuatGording
- Membuat Nok
- MembuatPenutup atap

Detail Pemasangan Atap


TAHAP VI: PEKERJAAN PLESTERAN DAN ACIAN
1. Plesteran
Pekerjaan plesteran dinding batu bata maupun batako merupakan pekerjaan
mudah, namun memerlukan perhatian dan metode cara plesteran dinding yang baik
sehingga dapat dihasilkan pekerjaan plesteran yang baik, rata dan rapi.

Pengerjaan plesteran

2. Acian
Pekerjaan mengaci pada plesteran dinding sesungguhnya merupakan
pekerjaan menutup pori-pori yang terdapat pada plesteran dengan pasta adukan.
Fungsinya adalah untuk menghaluskan permukaan plesteran agar kelihatan lebih rapi,
serta menutup lubang pori-pori plesteran sehingga permukaan plesteran mudah dicat
dan memperindah penampilan dinding.

Pengerjaan pengacian
TAHAP VII: PEKERJAAN SANITAIR (PLUMBING)
Plumbing adalah seni dan teknologi pemipaan dan peralatan untuk
menyediakan air bersih, baik dalam hal kualitas dan kontinuitas yang memenuhi
syarat dan pembuangan air bekas atau kotor dari tempat-tempat tertentu tanpa
mencemari bagian penting lainya untuk mencapai kondisi higenis dan kenyamanan
yang diinginkan. Hal yang pertama kali dilakukan adalah membuat septictank, bak
peresapan.
Tahapan pekerjaan plumbing:
1. Pembuatan Septictank
 Dinding septic tank terbuat dari pasangan batu bata 1pc: 4 ps
 Lantai kerja dari cor beton tanpa tulangan
 Penutup septic tank terbuat dari beton bertulang dengan ketebalan 12 cm sehingga
kuat menahan beban kendaraan melintas diatasnya.
 Resapan terbuat dari bahan ijuk, pasir, dan kerikil.

Septictank Pas. Batu Bata

2. Instalasi Air Bersih


 Hal yang perlu diketahui terlebih dahulu adalah denah Plumbing serta Diagram
Isometri dimana dapat diketahui jalur-jalur instalasi pipa itu diletakkan.
 Pemasangan pipa dilaksanakan setelah pasangan bata dan sebelum pekerjaanplesteran
dan acian, fungsi untuk menghindari bobokan yang menyebabkan keretakan dinding.
(Untuk instalasi dalam bangunan).
 Untuk pemasangan di luar bangunan seperti pipa saluran air hujan dikerjakan setelah
pekerjaan plesteran diselesaikan.
Instalasi Air Bersih
3. Instalasi Air Kotor
 Hal yang perlu diketahui : Denah instalasi dan diagram isometris pipa air kotor serta
jalur pembuangan.
 Hindari /jangan terlalu banyak percabangan.
 Sambungan harus betul-betul rapat.
 Untuk air bekas (mandi/cuci) harus dibuat Manhole untuk kontrol pembersihan (bak
kontrol) pada tempat-tempat tertentu.

Instalasi Air Kotor

4. Instalasi Saluran Air Hujan


 Pipa diletakkan persis dibawah lobang talang yang telah diberi torong talang.
 Pipa saluran air hujan dapat dipasang menempel di dinding luar dengan mengguna
klem atau dapat ditanam di dinding bila berukuran < 2 ".
 Bila saluran pembuang air hujan berupa saluran tertutup harus dibuat bak kontrol
pada pertemuan pipa air hujan dengan saluran pembuang.
 Bila terdapat sambungan, arah shock harus sebelah atas, dan penyambungannya harus
benar-benar kuat.
Instalasi Saluaran Air Hujan

TAHAP VIII: PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK


1. Pemasangan Instalasi Listrik
Suatu perlengkapan yang digunakan untuk menyalurkan tenaga listrik dari sumber
listrik ke peralatan- peralatan yang membutuhkan tenaga listrik. Jadi, instalasi listrik
itu sendiri memang penting dilakukan, terupata untuk konstruksi bangunan yang
sudah direncanakan sebelumnyasatu komponen yang tidak kalah penting adalah
instalasi listrik. Pemasangan instalasi listrik harus sesuai dengan peraturan listrik yang
berlaku di Indonesia. Pada tahap ini, pekerjaan meliputi pengadaan dan pemasangan
seluruh komponen-komponen kelistrikan tidak terkecuali sakelar, stop kontak, lampu,
panel listrik, hingga tahap percobaan sampai listrik dapat menyala dengan baik.

Pengerjaan instalasi listrik

TAHAP IX: PEKERJAAN PEMASANGAN PLAFOND


1. Pemasangan Plafond
Rangka plafon gypsum pada dasarnya dapat dibedakan menjadi dua berdasarkan jenis
rangkanya yaitu yang menggunakan rangka kayu serta rangka metal. Penggunaan
rangka kayu saat ini sudah sangat berkurang karena memiliki banyak kelemahan
seperti bahan kayu yang baik semakin susah didapat, tidak tahan rayap, serta kayu
harus diserut dengan rata untuk mendapatkan pekerjaan yang rapi. Sementara
penggunaan rangka metal seperti besi hollow ataupun metal furing  selain bersifat
tahan rayap, juga menghasilkan pekerjaan yang lebih cepat dan lebih rapi.
Pengerjaan pemasangan plafonf

TAHAP X: PEKERJAAN PEMASANGAN ALAT LISTRIK DAN SANITAIR


1. Pemasangan Kloset

2. Pemasangan Kran Air

3. Pemasangan Bak Mandi


4. Pemasangan Saklar dan Stopkontak
Pemasangan Saklar Tunggal Pemasangan Saklar Ganda

Pemasangan Stop Kontak Pemasangan Lampu

TAHAP XI: PEKERJAAN FINISHING


1. Pemasangan Keramik
Pada saat pemasangan keramik, perlu ketelitian. Pemasangan keramik pada lantai dan
dinding memiliki proses yang sama, berikut diberikan tahapan pemasangan keramik
untuk lantai di dalam manajemen proyek. Biasanya, keramik yang dipasang untuk
kamar mandi maupun wc berukuran 20 cm x 20 cm. Sedangkan untuk ruangan
lainnya bisa menggunakan keramik 30 cm x 30 cm maupun 60 cm x 60 cm.

Pemasangan keramik

2. Pengecatan Dinding
Pekerjaan pengecatan adalah salah satu pekerjaan finishing yang harus mendapat
perhatian khusus, mengingat keindahan dan kerapihan sebuah rumah tergantung dari
hasil akhir pekerjaan pengecatan atau pekerjaan finishing. Pada umumnya
pelaksanaan pekerjaan pengecatan dilakukan kurang hati-hati, sehingga kwalitasatau
hasil pekerjaan pengecatan menjadi kurang baik. Banyak hal yang menyebabkan
kurang baiknya hasil pekerjaan pengecatan, oleh karena itu sebaiknya harus
dilakukan pengawasan yang intensif agar kwalitas/hasil pengecatan baik.

3. Pemasangan Daun Pintu dan Jendela


Pengecetan Tembok
a) Pemasangan Daun Pintu
Pintu terdiri dari kusen atau gawang dan daun pintu. Kusen dipasang tetap atau mati
di dalam tembok, sedang daunnya digantungkan pada kusen dengan menggunakan
engsel sehingga dapat berputar pada engsel, berputar ke kiri atau ke kanan. Namun,
daun pintu ada yang tidak berputar pada engsel, melainkan bergeser di depan
kusennya. Pintu tersebur dinamakan dengan pintu geser. Kedudukan daun pintu pada
saat ditutup melekat dengan sponing pada kusen pintu, kecuali pada bagian bawah,
kedudukannya dibuat beberapa cm di atas lantai.

Pintu

b) Pemasangan Jendela
Seperti halnya pintu, jendela terdiri atas kusen atau gawang dan daun jendela. Kusen
dipasang tetap atau mati di dalam tembok, sedang daunnya digantungkan pada kusen
dengan menggunakan engsel sehingga dapat berputar pada engsel, berputar horizontal
(ke kiri danke kanan) atau berputar  ertikal (ke atas dan ke bawah). Namun, ada jenis
jendela yang tetap atau mati, biasa disebut jendela mati  engan tujuanuntuk
penerangan. Kedudukan daun jendela pada saat ditutup melekat dengan sponing pada
kusen jendela.
Jendela

4. Pemasangan Kunci dan Alat Penggantung


Pintu merupakan bagian penting dari rumah Pintu adalah merupakan untuk keamanan
rumah Anda. Tanpa bermaksud untuk menghilangkan keindahan, instalasi kunci dapat
menyebabkan rasa aman ketika Anda berada dalam atau keluar dari rumah.

Kunci dan Gagang Pintu

5. Lanscape Taman
Pekerjaan Landscape merupakan pekerjaan yang terakhir dilakukan. Pekerjaan ini
biansanya mencangkup penanaman tanaman / pohon, pemasangan rumput dll.

Landscape Taman

Anda mungkin juga menyukai